Negara: Republik Rakyat Cina

  • Gugatan BYD Soal Merek Denza Ditolak Pengadilan

    Gugatan BYD Soal Merek Denza Ditolak Pengadilan

    Jakarta

    Gugatan BYD soal penggunaan nama Denza oleh PT Worcas Nusantara Abadi ditolak Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Pabrikan asal China ini harus legowo dengan keputusan hakim lantaran seluruh gugatannya tidak dikabulkan.

    Berdasarkan Putusan 1/Pdt.Sus-HKI/Merek/2025/PN.Niaga.Jkt.Pst, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang dipimpin Hakim Ketua, Betsji Siske Manoe, dan Hakim Anggota, Sutarno dan Adeng Abdul Kohar memutuskan antara lain:

    1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya
    2. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara yang dianggarkan sejumlah Rp 1.070.000

    Tergugat dalam eksepsi atau poin keberatan menyebutkan Denza yang digunakan tidak mempunyai persamaan pada pokoknya. Di Indonesia penerapan hukum di bidang merek berlaku system first to file.

    Dalam catatan detikcom, adapun asas first to file, siapa yang mendaftarkan merek pertama kali, maka ia adalah pemegang merek, sepanjang belum bisa dibuktikan sebaliknya dalam tenggat waktu tertentu.

    Lebih lanjut, dalam fakta persidangan itu disebutkan nama Denza yang sebelumnya dimiliki PT Worcas Nusantara Abadi sudah beralih kepemilikannya kepada PT Raden Reza Adi.

    Di sisi lain, tergugat menilai BYD salah dalam menentukan pihak sebagai tergugat (Error in persona) karena merek DENZA sudah dialihkan kepemilikannya kepada pihak lain secara sah jauh sebelum tanggal gugatan diajukan.

    “Menimbang, bahwa oleh karena Tergugat tidak mempunyai hak lagi atas kepemilikan merek, maka apakah merek milik Penggugat mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhan dengan merek milik Tergugat, menurut hemat Majelis Hakim tidak perlu dipertimbangkan lagi,” tulis putusan tersebut.

    BYD diketahui melakukan gugatan mengajukan gugatan ke Pengadilan Niaga Jakarta Pusat dengan nomor perkara 1/Pdt.Sus-HKI/Merek/2025/PN Niaga Jkt.Pst. Tanggal register perkara tercantum sejak 3 Januari 2025.

    Ada beberapa poin petitum yang diminta, antara lain:

    1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya.
    2. Menyatakan bahwa Penggugat adalah pendaftar pertama dan pemilik yang sah atas merek.
    3. Menyatakan bahwa merek dan variannya milik Penggugat adalah merek terkenal.
    4. Menyatakan bahwa merek No. IDM001176306 pada kelas 12 atas nama Tergugat memiliki persamaan pada pokoknya dan/atau secara keseluruhan dengan merek terkenal dan variannya milik Penggugat.
    5. Menyatakan bahwa merek No. IDM001176306 pada kelas 12 atas nama Tergugat telah diajukan dengan dilandasi iktikad tidak baik.
    6. Menyatakan batal pendaftaran merek No. IDM001176306 pada kelas 12 atas nama Tergugat, dengan segala akibat hukumnya.
    7. Memerintahkan Turut Tergugat untuk tunduk dan melaksanakan putusan ini.
    8. Memerintahkan Turut Tergugat untuk membatalkan pendaftaran merek No. IDM001176306 pada kelas 12 atas nama Tergugat dari Daftar Umum Merek, dengan segala akibat hukumnya.
    9. Memerintahkan Panitera Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk segera menyampaikan salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Kementerian Hukum Republik Indonesia. Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual. Direktorat Merek.
    10. Menghukum Tergugat untuk membayar seluruh biaya perkara.

    Namun semua petitum BYD itu ditolak oleh Majelis Hakim.

    “Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan – pertimbangan tersebut di atas, Majelis Hakim berpendapat gugatan Penggugat haruslah dinyatakan ditolak untuk seluruhnya,” bunyi keputusan tersebut.

    Meski hasilnya jauh dari harapan BYD, pabrikan asal China ini menghormati keputusan pengadilan di Indonesia.

    “Atas kasus kepemilikan Brand Nama Denza, BYD menghormati keputusan & ketetapan hukum Pengadilan di Indonesia. Namun perlu kita lihat bersama dalam konteks ketetapannya, di mana karena pihak yang digugat telah memindahkan hak kepemilikannya ke pihak lain,” kata Head of Marketing PR and Government Relation BYD Motor Indonesia, Luther T Panjaitan kepada detikOto, Senin (5/5/2025).

    “Oleh karenanya belum sepenuhnya selesai, untuk selanjutnya kami sedang kaji kembali secara internal,” lanjut dia.

    (riar/din)

  • Xi Jinping Bakal Bertemu Putin di Rusia 7-10 Mei 2025 – Page 3

    Xi Jinping Bakal Bertemu Putin di Rusia 7-10 Mei 2025 – Page 3

    Diketahui, pada 2025 ini bakal diperingati 80 tahun kemenangan China dalam melawan Agresi Jepang. Selain itu, juga bertepatan dengan peringatan Perang Patriotik Raya, dan Perang Anti-Fasis Dunia.

    Adapun China dan Rusia memang menjadi dua medan utama di Asia dan Eropa selama Perang Dunia II. Pada masa itu, China dan Rusia telah berhasil menyelamatkan negara masing-masing dari kehancuran dan penjajahan.

    Lebih lanjut, pada 2025 ini juga akan diperingati 80 tahun berdirinya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). China dan Rusia, merupakan negara yang menjadi anggota pendiri PBB dan anggota tetap Dewan Keamanan PBB.

    “Kedua negara akan semakin memperkuat koordinasi erat mereka di PBB, SCO, BRICS, dan berbagai platform multilateral lainnya, menyatukan Global South, membentuk tata kelola global ke arah yang benar, secara tegas menentang tindakan unilateralisme dan perundungan, serta bersama-sama mendorong dunia multipolar yang setara dan tertib serta globalisasi ekonomi yang bermanfaat bagi semua dan inklusif,” ujar juru bicara itu.

  • Bawa Konsep Ala Kapal Pesiar, Begini Tampang SUV Premium Hyptec HL

    Bawa Konsep Ala Kapal Pesiar, Begini Tampang SUV Premium Hyptec HL

    Laporan dari China

    Hafizh Gemilang – detikOto

    Senin, 05 Mei 2025 08:41 WIB

    Guangzhou – GAC Hyptec HL tampil mencolok sebagai SUV listrik premium 7-seater dengan desain mewah, kabin lega, dan fitur canggih. Yuk, intip detail tampilannya!

  • Sri Mulyani Makin Mesra dengan Petinggi China, Bahas Komitmen Ini

    Sri Mulyani Makin Mesra dengan Petinggi China, Bahas Komitmen Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membagikan momen pertemuan dirinya dengan Menteri Keuangan RRT, H.E. Lan Fo’an. Ini adalah pertemuan kedua antara keduanya setelah sebelumnya di Washington D.C. pada rangkaian IMF-World Bank Spring Meetings yang lalu.

    Sri Mulyani dan Lan Fo’an bertemu di sela-sela forum ASEAN+3 di Milan, pada Minggu (4/5/2025). Pertemuan ini menjadi lanjutan dari pertemuan sebelumnya di Washington D.C.

    “Kami sepakat akan bertemu kembali di Milan untuk melanjutkan berbagai pembahasan, sekaligus memperingati hubungan diplomatik antara RRT dengan Indonesia ke-75 tahun,” kata Menkeu.

    Dalam pertemuan tersebut, Sri Mulyani menyampaikan mengenai negosiasi dan tawaran kerja sama Indonesia dalam merespons dan memahami arah penerapan kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS).

    Sementara itu, Lan Fo’an menyampaikan apresiasinya atas dukungan Indonesia terhadap berbagai inisiatif ASEAN+3 tahun ini, di mana Tiongkok berperan sebagai Co-Chair.

    “Kami berharap sinergi baik antara Tiongkok dan Indonesia akan terus terjaga. Semoga ke depannya, Indonesia dan Tiongkok bisa menggali potensi kerja sama yang lebih luas,” terang Menkeu.

    Sri Mulyani sebelumnya mengaku mendapat undangan langsung dari Menteri Keuangan China, Lan Fo’an untuk berkunjung ke Beijing. Undangan tersebut disampaikan di sela-sela pertemuan bilateral IMF- World Bank Spring Meeting yang sedang berlangsung di Washington, Amerika Serikat.

    “Untuk mempererat hubungan kami bertemu menkeu RRT, beliau undang saya untuk datang ke Beijing ingin meningkatkan hubungan erat dengan Indonesia,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers KSSK, Kamis lalu (21/4/2025).

    Menurutnya, undangan tersebut mencerminkan komitmen China untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dan keuangan dengan Indonesia. Hal tersebut menjadi bagian dari upaya memperkuat hubungan bilateral, terutama di tengah dinamika geopolitik global yang tak menentu.

    “Indonesia baik di ASEAN, hubungan dengan AS, dengan China, pihak-pihak yang sekarang tensinya sedang eskalasi. Kita tetap dalam posisi netral dan dihormati dan diperhitungkan,” tegasnya.

    (haa/haa)

  • Jangan Santai! Ada 5 Tanda Ekonomi RI Tidak Baik-Baik Saja

    Jangan Santai! Ada 5 Tanda Ekonomi RI Tidak Baik-Baik Saja

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data pertumbuhan ekonomi RI kuartal I-2025 pada siang ini, Senin (5/5/2025). Ekonomi Indonesia diyakini sulit tumbuh mencapai 5% pada kuartal I-2025. Hal ini dipicu oleh ketidakpastian dari kebijakan dagang Presiden AS Donald Trump yang menekan banyak negara, termasuk Indonesia.

    Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 14 institusi memperkirakan pertumbuhan ekonomi mencapai 4,94% (year on year/yoy) dan terkontraksi 0,9% dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter to quarter/qtq) pada kuartal I-2025.

    “Ya tentu kalau matematika ada pembulatan [jadi 5%],” tuturnya kepada awak media di kantor Kemenko Perekonomian, Jumat lalu (2/5/2025).

    Adapun, Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia akan lebih rendah. Dia memperkirakan ekonomi Indonesia hanya tumbuh 4,91% pada kuartal I-2025. Dia melihat konsumsi rumah tangga hanya akan tumbuh 4,9% pada kuartal I-2025.

    Hal ini dipicu oleh pelemahan konsumsi masyarakat. Hal ini ditandai dengan belanja yang berkurang seiring dengan rumah tangga yang mulai menyimpan uangnya.

    Sementara itu, belanja pemerintah diperkirakan akan menurun menjadi 3,3% yoy pada kuartal I-2025 dari 4,3% yoy pada akhir kuartal IV-2024. Ini dimungkinkan terjadi akibat penyesuaian kebijakan dan pencairan yang lambat di awal tahun. Hal ini juga membebani investasi, yang diperkirakan tumbuh 1,7% yoy pada kuartal I-2025, turun dari 4,9% yoy pada kuartal IV-2024.

    “Pencairan fiskal yang tertunda, terutama untuk proyek infrastruktur dan investasi yang didukung pemerintah, telah menyebabkan laju pembentukan modal yang lebih lambat selama periode tersebut,” tulis Andry dalam catatannya.

    Proyeksi ini diperkuat dengan sejumlah indikator ekonomi di Tanah Air yang terjadi pada rentang kuartal I-2025, berikut ini rinciannya:

    Aktivitas manufaktur Indonesia terkontraksi pada April 2025. Data Purchasing Managers’ Index (PMI) yang dirilis S&P Global Jumat lalu (2/5/2025). Data ini menunjukkan PMI manufaktur Indonesia ada di level 46,7 atau mengalami kontraksi di April 2025.

    Ini adalah kali pertama PMI mencatat kontraksi sejak November 2024 atau dalam lima bulan terakhir. Angka ini bahkan disebut sebagai kinerja terburuk sejak Agustus 2021, pada periode tersebut Indonesia tengah dihantam pandemi Covid-19 gelombang Delta. Kondisi ini terjadi di tengah panasnya tensi perang dagang, akibat kebijakan tarif resiprokal tinggi yang diberlakukan Presiden AS Donald Trump kepada negara-negara mitra dagang utamanya, termasuk RI. PMI menggunakan angka 50 sebagai titik mula. Jika di atas 50, maka artinya dunia usaha sedang dalam fase ekspansi. Sementara di bawah itu artinya kontraksi.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, merosotnya PMI Manufaktur itu disebabkan masalah perang dagang, yang membuat optimisme pelaku usaha di Indonesia maupun di seluruh dunia melemah. Sebab, perang tarif dagang menghambat aktivitas perdagangan dunia.

    “PMI turun kan karena trade war. Jadi, dunia kan perdagangannya shrinking, pertumbuhan Amerika juga negatif. Jadi ini namanya optimisme yang terganggu oleh trade war,” kata Airlangga di kantornya, Jakarta, dikutip Senin (5/5/2025).

    Untuk mengantisipasi masalah sentimen industri ini, Airlangga mengatakan pemerintah telah meluncurkan sejumlah strategi. Di antaranya ialah mendiversifikasi pasar ekspor Indonesia lebih kuat di luar negara mitra dagang utama, seperti China dan AS yang sedang perang tarif dagang. Salah satunya ialah pasar ekspor Eropa melalui percepatan perjanjian Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).

    “Kita sedang mendorong untuk IEU CEPA. Memang sudah waktunya untuk mendiversifikasi pasar ekspor dan menurunkan tariff barrier, karena kalau kita turun, yang lain juga resiprokal menurunkan, maka produk kita akan lebih kompetitif,” ucap Airlangga.

    Selain diversifikasi pasar ekspor, Airlangga menekankan, pemerintah juga tengah menggodok kebijakan deregulasi untuk makin menggeliatkan aktivitas perdagangan internasional Indonesia, melalui Satgas Deregulasi.

    Setelah badai PHK melanda industri tekstil, kini industri perhotelan di Tanah Air dihampiri kisruh yang sama. Tenaga kerja di sektor perhotelan terus berkurang setelah pemerintah menerapkan kebijakan efisiensi. Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Maulana Yusran mengungkapkan bahwa saat ini hotel sudah tidak lagi menyerap pekerja harian karena kebutuhannya memang tidak ada.

    “Kontribusi pemerintah besar, antara 40-60%, kalau diperhatikan banyak daerah yang kontribusinya lebih dari itu, sampai 70% karena selama ini pasar pemerintah besar untuk mengadakan berbagai kegiatan dengan menggunakan kegiatan pertemuan hotel sehingga tumbuh convention tentu dengan kondisi yang ada sekarang,” ungkap Maulana kepada CNBC Indonesia, akhir April lalu (28/4/2025).

    Karenanya banyak pekerja yang akhirnya terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) serta dirumahkan. Hotel yang paling banyak terkena khususnya pada hotel yang mengadakan MICE (meetings, incentives, conventions and exhibitions).

    “Setengah 50% sudah berkurang khususnya hotel yang bergerak ke venue mice, karena kebutuhan untuk itu nggak ada, nggak mungkin kita menyerap tenaga kerja kalau orderan ke kitanya juga nggak ada,” sebut Maulana.

    Adapun Dalam rilis Q1 2025 Colliers yang keluar akhir pekan lalu, dampak dari langkah-langkah efisiensi pemerintah cukup terasa, terutama bagi hotel yang sangat bergantung pada pasar pemerintah.

    “Jika tidak ada pelonggaran dari pemerintah, hampir dapat dipastikan bahwa pasar hotel di Jakarta akan bergantung sepenuhnya pada sektor non-pemerintah. Para pengelola hotel harus menemukan pasar dan sumber pendapatan tambahan untuk tetap bertahan; jika tidak, tahun 2025 akan cukup berat bagi mereka,” tulis Colliers dalam rilis kuartal I-2025, dikutip Senin (5/5/2025).

    Warga RI Pilih Nabung daripada Belanja

    Jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) jenis tabungan perorangan justru meningkat signifikan pada Maret 2025 atau selama Ramadan dan menjelang Idul Fitri. Namun, masyarakat semakin enggan menaruh uangnya di deposito.

    Meningkatnya jumlah tabungan selama Ramadan terbilang anomali mengingat biasanya masyarakat menguras tabungan selama Ramadan karena tingginya konsumsi. Sebagai catatan, Ramadan jatuh pada 1 Maret 2025 dan berakhir pada 30 Maret sementara Hari Raya Idul Fitri jatuh pada 31 Maret 2025.

    Meningkatnya tabungan dan masih tekoreksinya deposito perorangan tercatat dalam data Bank Indonesia.

    Bank Indonesia (BI) pada Rabu (24/4/2025) telah merilis data uang beredar yang tampak masih tumbuh pada Maret 2025.

    Pertumbuhan uang beredar dalam arti luas (M2) pada Maret 2025 tumbuh 6,1% (year on year/yoy) atau relatif stabil jika dibandingkan bulan sebelumnya yang naik sebesar 6,2% yoy sehingga tercatat Rp9.436,4 triliun.

    Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia Research, per Maret 2025, pertumbuhan DPK tabungan perorangan sebesar 6,4% year on year/yoy atau bahkan lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang hanya tumbuh sebesar 5,7% yoy. Pertumbuhan DPK tabungan perorangan Maret 2025 juga merupakan yang tertinggi sejak November 2022 atau sekitar 2,5 tahun terakhir.

    Jika dilihat dari sisi nominal, jumlah DPK tabungan perorangan per Maret 2025 bertumbuh menjadi Rp2.574,2 triliun dari sebelumnya Rp2.505 triliun.

    Pertumbuhan tabungan perorangan pada Maret menembus 6,4% atau yang tertinggi sejak November 2024. Padahal. secara tradisi, pertumbuhan tabungan akan melandai saat Ramadan hingga Lebaran karena masyarakat menguras uang di rekening untuk belanja.

    Di sisi lain, banyak pusat perbelanjaan yang semakin sepi. Bahkan, pedagang di wilayah Mangga Dua baik Mangga Dua Square maupun WTC Mangga Dua mengeluhkan ekonomi yang semakin lesu belakangan. Kondisi saat ini bahkan disebut lebih buruk dibandingkan pandemi Covid-19.

    “Waktu pandemi kemarin masih mending banyak yang belanja, sekarang Rp 50 ribu sehari aja belum tentu, kita lebih banyak bengong sekarang dibanding ngelayanin pelanggan,” kata pedagang di Mangga Dua Square Anita kepada CNBC Indonesia, Kamis (24/4/2025).

    Ia beranggapan penurunan penjualan seperti tas hingga dompet dikarenakan masyarakat menjadikan barang-barang yang dijualnya sebagai kebutuhan terakhir setelah kebutuhan pokok. Selain itu ada juga faktor lainnya, yakni efisiensi dari pemerintah.

    “Sebelumnya banyak orang-orang daerah yang ke Jakarta buat dinas, ada acara di hotel-hotel dekat sini, baliknya pingin bawa oleh-oleh dari Jakarta jadi pada beli tas di sini, banyak yang datang juga rombongan, sekarang udah engga ada lagi,” kata Anita.

    Di tengah situasi yang sulit saat ini, Anita pun berharap bisa memilih bekerja lebih baik dibandingkan berusaha. Pasalnya belum tentu uang yang masuk sebanding dengan beban bulanan seperti biaya sewa lapak hingga kebutuhan sehari-hari.

    “Kalau bisa kerja mah lebih baik kerja lah, yang udah kerja mending bertahan aja, dihemat-hemat aja. Apalagi biaya sekolah naik, biaya hidup juga sama, kalau usaha belum tentu lah,” kata Anita.

    Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia mengalami deflasi secara bulanan atau month-to-month (mtm) pada dua bulan pertama di tahun 2025. Deflasi tercatat sebesar 0,76 persen mtm pada Januari 2025 dan 0,48 persen mtm pada Februari 2025. Kondisi ini sangat jarang terjadi jelang Ramadan.

    Berdasarkan data BPS yang dapat diperoleh CNBC Indonesia Research sejak 1996, IHK secara bulanan untuk periode satu bulan sebelum bulan Ramadhan cenderung selalu mengalami inflasi. Namun berbeda halnya dengan Februari 2025 yang justru mengalami deflasi 0,48%.

    Dengan demikian, inflasi ini diduga terjadi karena faktor-faktor seperti penurunan konsumsi rumah tangga, pengangguran di sektor manufaktur, dan perubahan pola konsumsi masyarakat. Sejak era krisis 1997/1998, Indonesia hanya mengalami dua kali deflasi (yoy) yakni pada Maret 2000 dan Februari tahun ini. Artinya, fenomena deflasi tahunan hanya terjadi 25 tahun yang lalu.

    Terjadinya deflasi pada Maret 2000 lebih disebabkan karena inflasi pada periode sebelumnya sangat tinggi, Inflasi pada Maret 1999 menembus 45%.

    Namun, Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan bahwa deflasi bukan disebabkan oleh menurunnya daya beli. Namun, deflasi terjadi akibat adanya diskon 50% untuk tarif listrik dari pemerintah.

    “Ini bukan karena penurunan daya beli tapi karena diskon tarif listrik yang memberikan andil deflasi dua bulan berturut-turut,” ujar Amalia dalam konferensi pers, Senin (3/3/2025).

    Lebih lanjut, data Astra Internasional dan GAIKINDO menunjukkan penjualan mobil nasional kembali tertekan. Setelah sempat menikmati lonjakan signifikan di bulan Februari 2025 lalu, penjualan di bulan Maret 2025 berbalik turun.

    Data tersebut mencatat, penjualan mobil nasional bulan Maret 2025 turun 1,99% atau 1.44 unit menjadi 70.892 unit dibandingkan Februari 2025 yang mencapai 72.336 unit. Jika dibandingkan secara tahunan, penjualan bulan Maret 2025 mengalami penurunan sebanyak 3.828 unit. Atau drop sekitar 5,12% dari Maret 2024 yang mencapai 74.720 unit.

    Secara total, penjualan wholesale mobil sepanjang Januari-Maret 2025 tercatat mencapai 205.160 unit. Anjlok 10.090 unit atau 3,66% dari periode sama tahun 2024 yang tercatat sebanyak 215.250 unit.

    Sebelumnya, pada bulan Februari 2025, penjualan mobil nasional beri kabar baik. Tercatat, penjualan mobil mencapai 72.295 unit, melonjak 10.363 unit atau 16,73% dibandingkan Januari 2025 yang sebanyak 61.932 unit.

    Pengamat otomotif Yannes Pasaribu menilai, data jumlah pemudik 2025 turun 24,34% dari 2024 sudah jadi sinyal awal. Ini mengindikasikan memang terjadi tekanan ekonomi yang nyata di Indonesia.

    Apalagi, imbuh dia, pemutusan hubungan kerja (PHK) terus terjadi dan meningkat. Yang memperparah kondisi masyarakat kelas menengah di Indonesia.

    Menurut Yannes, penurunan penjualan mobil nasional di bulan Maret 2025 mencerminkan tekanan signifikan dari pelemahan ekonomi makro.

    “Indeks Keyakinan Konsumen yang terus menurun dan deflasi beruntun juga menunjukkan kehati-hatian masyarakat dalam belanja. Dalam situasi ini, pembelian mobil sebagai kebutuhan tersier berbiaya tinggi, besar kemungkinan akan ditunda,” kata Yannes kepada CNBC Indonesia, dikutip (5/5/2025).

    “Konsumen tampaknya lebih memilih mengalokasikan dana untuk kebutuhan primer, menabung, atau membayar kewajiban expenditure keluarga lain yang lebih penting dan mendesak,” sambungnya.

    Dia menambahkan, warga RI kemungkinan memilih menunggu kepastian pemulihan ekonominya dan kestabilan daya beli sebelum mengambil keputusan pembelian besar.

    (haa/haa)

  • Harus Absen Hadapi China, Maarten Paes Ungkap Penyesalannya Kartu Kuning saat Hadapi Arab Saudi

    Harus Absen Hadapi China, Maarten Paes Ungkap Penyesalannya Kartu Kuning saat Hadapi Arab Saudi

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Penjaga gawang Timnas Indonesia, Maarten Paes ternyata punya penyesalannya saat berlaga di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026 Ronde Ketiga Zona Asia.

    Maarten Paes mengaku sangat menyesali kartu kuning saat Skuad Garuda melawan Arab Saudi.

    Kartu kuning tersebut, membuat harus menjalani akumulasi kartu dan harus absen di laga menghadapi China pada 5 Juni mendatang.

    Kartu kuning didapat Paes pada laga debut saat Indonesia membawa pulang satu poin dari kandang Arab Saudi.

    Kartu kuning lainnya diterima Paes saat membawa Indonesia menang 1-0 atas Bahrain.

    Yang paling di sesali penjaga gawang FC Dallas itu saat menghadapi Arab Saudi karena ia mendapatkan kartu kuning dengan mengulur-ulur waktu.

    “Saya tahu aturan di AFC, saat anda mendapat dua kartu kuning, anda mendapat sanksi dan saya mendapatkan itu saat saya debut melawan Arab Saudi di mana kami sangat butuh untuk mengulur waktu karena pada momen itu saya tahu ada banyak momentum (untuk Saudi),” kata Paes di podcast The Haye Way.

    “Dan juga pada pertandingan pertama, hanya ada dua atau tiga dari tim kami yang benar-benar mempunyai ritme pertandingan. Saya pikir hanya saya, Calvin, dan Jay, mungkin hanya tiga orang yang benar-benar menjadi starter dalam permainan mereka, dan kami bermain di cuaca yang panas di Saudi,” sebutnya.

    “Jadi semua pemain lelah dan saya ingat sebelumnya saya melakukan penyelamatan situasi 1 lawan 1 dengan striker yang datang dari belakang,” jelasnya.

    Bukan tanpa alasan Paes mengulur-ulur waktu saat berhadapan dengan Arab Saudi.

  • iPhone Makin Tak Laku, Tanda Kehancuran Apple Tampak Jelas

    iPhone Makin Tak Laku, Tanda Kehancuran Apple Tampak Jelas

    Jakarta, CNBC Indonesia – Xiaomi berhasil menyalip Apple di pasar smartphone China pada kuartal I 2025. Hal ini menjadi pukulan keras bagi Apple, mengingat China merupakan salah satu pasar utama sekaligus basis produksi strategis iPhone selama bertahun-tahun.

    Posisi Apple kini bergeser ke peringkat lima, menandai pergeseran besar dalam dominasi merek global di pasar terbesar dunia tersebut.

    Berdasarkan laporan terbaru Canalys, pasar smartphone China tumbuh 5% dengan total pengapalan mencapai 70,9 juta unit pada periode Januari-Maret 2025.

    Xiaomi menjadi pemimpin pasar dengan pangsa 19% setelah mencatat lonjakan pengapalan hingga 40% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

    Pertumbuhan Xiaomi tak lepas dari strategi sinergi lintas produk ekosistem mereka serta dorongan dari program subsidi perangkat nasional yang mulai berlaku sejak 8 Januari 2025.

    Program tersebut memberikan diskon hingga 15% dari harga ritel perangkat seperti smartphone, tablet, dan smartwatch dengan harga di bawah 6.000 yuan (sekitar Rp 13 juta), demikian dikutip dari GSM Arena, Jumat (2/5/2025).

    Sementara itu, Huawei mengikuti di posisi kedua dengan pangsa pasar 18% dan pertumbuhan tahunan sebesar 12%. Produk seperti Mate XT dan Pura X serta ekspansi HarmonyOS Next turut mendorong minat konsumen terhadap perangkat buatan dalam negeri.

    Di sisi lain, Apple justru berada di posisi lima dengan hanya 13% pangsa pasar. Turunnya peringkat ini mengindikasikan tantangan besar yang dihadapi brand asal Amerika Serikat di tengah naiknya nasionalisme konsumen dan ketentuan subsidi yang tidak menguntungkan model premium seperti iPhone.

    Oppo dan Vivo masing-masing berada di posisi tiga dan empat dengan pangsa pasar 15%.

    Kehadiran teknologi AI juga mulai memainkan peran penting. Sekitar 22% dari seluruh smartphone yang dikapalkan di China pada kuartal ini disebut telah mendukung fitur AI, dan angka ini diprediksi mencapai 40% pada akhir tahun.

    Dengan perubahan pangsa pasar ini, Apple menghadapi tekanan untuk menyesuaikan strategi di pasar yang sebelumnya menjadi salah satu penyumbang terbesar pendapatannya.

    Sementara Xiaomi semakin membuktikan sebagai pemimpin domestik yang mampu menyaingi merek global dari segi teknologi, harga, hingga adopsi teknologi terbaru.

    (dem/dem)

  • Intip Kecanggihan Pabrik Chery di China, 1 Jam Bisa Produksi 40 Unit Mobil

    Intip Kecanggihan Pabrik Chery di China, 1 Jam Bisa Produksi 40 Unit Mobil

    Wuhu

    PT Chery Sales Indonesia (CSI) mengajak sejumlah jurnalis asal Indonesia untuk menyaksikan langsung proses pembuatan mobil Chery di pabrik Wuhu, Anhui, China. Pabrik Chery tersebut memiliki fasilitas yang serba canggih, otomatis, dan bisa memproduksi mobil sebanyak 40 unit dalam setiap jamnya.

    Sebagai informasi, pabrik Chery di Wuhu mempunyai total luas area mencapai 830.000 meter persegi atau setara luas 120 lapangan sepak bola. Fasilitas tersebut tidak hanya memproduksi mobil bermerek Chery, tapi juga kendaraan sub brand di bawah Chery International, seperti Jaecoo, Omoda, Exeed, dan masih banyak lainnya.

    Pabrik Chery di Wuhu, Anhui, China Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Dari seluruh kompleks, media hanya diajak mengunjungi dua fasilitas utama, yaitu fasilitas perakitan dan pengelasan bodi kendaraan. Meski begitu, dua area ini sudah cukup menggambarkan betapa seriusnya Chery dalam mengintegrasikan teknologi modern ke lini produksinya.

    Pabrik ini sudah mengadopsi sistem manajemen pintar yang mencakup perencanaan produksi, pemantauan data secara real-time, hingga konektivitas berbasis internet, atau Internet of Things (IoT). Semua data dari jumlah produksi, status stasiun kerja, hingga konsumsi energi, bisa dipantau melalui aplikasi mobile maupun web.

    Sementara itu, fasilitas pengelasan sendiri berdiri di atas lahan seluas 50.000 meter persegi atau setara tujuh lapangan bola. Di sinilah kecepatan produksi mobil Chery benar-benar terlihat. Dalam satu jam, pabrik ini bisa menghasilkan 40 unit mobil, atau satu unit mobil setiap 1,5 menit!

    Pabrik Chery di Wuhu, Anhui, China Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Tak hanya cepat, sistem ini juga fleksibel. Fasilitas tersebut mendukung hingga empat platform produksi dan delapan model kendaraan secara bersamaan. Semuanya didukung oleh 270 stasiun kerja dan 362 robot industri berpresisi tinggi dari Yaskawa dan Fanuc.

    Proses pengelasan bodi kendaraan di pabrik ini membutuhkan waktu sekitar dua jam per unit. Tapi jangan salah, 95% dari keseluruhan proses ini sudah sepenuhnya otomatis.

    Dengan teknologi canggih dan efisiensi tinggi, Chery menunjukkan kapasitasnya sebagai salah satu pemain otomotif global yang patut diperhitungkan. Sebagai informasi, Chery telah mengekspor lebih ke 80 negara dan wilayah di seluruh dunia, memiliki 10 pabrik di luar wilayah China, serta 1.500 dealer dan outlet yang melayani 11 juta pengguna di seluruh dunia, termasuk 1,9 juta pengguna di luar China.

    (lua/mhg)

  • Ramalan Harga Emas Batangan Minggu Ini, Siap-Siap Borong – Page 3

    Ramalan Harga Emas Batangan Minggu Ini, Siap-Siap Borong – Page 3

    Harga emas naik tipis pada perdagangan hari Jumat, setelah mencapai level terendah dalam dua minggu pada sesi sebelumnya. Namun meredanya ketegangan perang dagang dan laporan pekerjaan yang kuat membuat harga emas dunia tetap berada di jalur untuk kerugian mingguan kedua berturut-turut.

    mengutip CNBC, sabtu (3/5/2025), harga emas di pasar spot naik 0,5% menjadi USD 3.255,01 per ons, setelah mencapai level terendah sejak 14 April pada hari Kamis. Harga turun 2,1% selama seminggu, setelah mencapai rekor tertinggi USD 3.500,05 per ons pada 22 April.

    Sedangkan harga emas berjangka AS naik 1,3% menjadi USD 3.262,10 per ons.

    Kementerian perdagangan China mengatakan AS telah berulang kali menyatakan kesediaannya untuk bernegosiasi mengenai tarif dan bahwa pintu Beijing terbuka untuk perundingan.

    “Emas yang pernah menyentuh USD 3.500 mungkin menjadi harga tertinggi untuk sementara waktu, terutama jika beberapa kesepakatan perdagangan mulai terwujud dan beberapa risiko mulai muncul dari euforia negatif yang telah kita lihat sejak pembicaraan tarif,” kata analis senior RJO Futures Daniel Pavilonis.

    Harga emas sempat memangkas kenaikan di awal sesi setelah data menunjukkan bahwa lapangan kerja nonpertanian meningkat sebesar 177.000 pekerjaan bulan lalu setelah naik sebesar 185.000 pada bulan Maret. Survei sebuah kantor berita internasional memperkirakan peningkatan sebesar 130.000 pekerjaan.

    Namun, laporan tersebut bersifat retrospektif dan masih terlalu dini bagi pasar tenaga kerja untuk menunjukkan dampak kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump yang kadang-kadang berlaku.

    Para pedagang memangkas taruhan bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga paling cepat pada bulan Juni setelah laporan pekerjaan.

    Imbal hasil obligasi Treasury 10 tahun acuan meningkat. Suku bunga yang lebih tinggi cenderung membuat emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil menjadi kurang menarik bagi investor.

  • 4 Hal dari Aksi Bareskrim Berantas Narkoba di Aceh hingga Kaltim

    4 Hal dari Aksi Bareskrim Berantas Narkoba di Aceh hingga Kaltim

    Jakarta

    Bareskrim Polri terus menggencarkan operasi pemberantasan narkoba di berbagai daerah. Terkini, Bareskrim membongkar kasus narkoba di Aceh dan Kalimantan Timur (Kaltim).

    Kasus di Kaltim, Bareskrim menggagalkan penyelundupan sabu di wilayah Balikpapan. Sebanyak 50 kilogram sabu disita dalam operasi ini.

    Sabu Disembunyikan Dalam Teh China dan Obat Kuat

    Narkoba tersebut disembunyikan dalam kemasan teh China dan obat kuat, yang biasa digunakan untuk mengelabui petugas.

    “50 kantong teh China warna kuning yang berisi Narkotika jenis sabu dengan berat 50 kg bruto dan menemukan 1 paket obat kuat yang di dalamnya 7 paket plastik klip kecil yang berisi Narkotika jenis sabu,” kata Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri Brigjen Eko Hadi Santoso kepada wartawan, Minggu (4/5/2025).

    Dua pelaku, yaitu berinisial R (56) dan N (47), telah ditetapkan sebagai tersangka beserta barang bukti dibawa ke Bareskrim Polri. Dari hasil interogasi, sabu yang terbungkus kemasan teh China itu akan terlebih dahulu disimpan. Sedangkan paket kecilnya yang terbungkus kemasan obat kuat didapatkan dari kawasan Samarinda Seberang.

    Foto: Bareskrim Polri menggagalkan upaya penyelundupan sabu 50 kg di wilayah Balikpapan, Kalimantan Timur. (dok.Istimewa)Pesuruh Tersangka Selundupkan Sabu di Kaltim Diburu

    Bareskrim terus menyelidiki kasus penyelundupan 50 kg sabu di Kaltim ini. Polisi mencari keberadaan pihak yang menyuruh dua tersangka melakukan penyelundupan.

    “Melakukan penyelidikan terhadap keberadaan orang yang menyuruh kedua tersangka,” tegas Brigjen Eko.

    Penyelidikan lebih lanjut menunjukkan bahwa narkoba yang diselundupkan ini berasal dari luar negeri dan masuk ke Indonesia melalui jalur laut. Polisi menduga adanya keterlibatan sindikat internasional dalam pengiriman narkoba ini, yang mengincar pasar narkoba di Indonesia.

    Penyelundupan Sabu di Aceh Dibongkar

    Bareskrim juga berhasil menggagalkan peredaran narkoba di Aceh Timur, Aceh, dengan menyita 18 bungkus sabu yang diselundupkan melalui jalur laut. Tim Bareskrim sempat terlibat kejar-kejaran dengan para pengedar sebelum akhirnya berhasil mengamankan barang bukti.

    Sejumlah barang bukti turut disita dari tersangka. Polisi juga terus melakukan pengembangan terhadap jaringan narkoba dari tersangka.

    “Setelah dilakukan penimbangan barang bukti, bruto 19,36 K dan netto 18,54 K,” ucap Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri Brigjen Eko Hadi Santoso.

    Kejar-kejaran dengan Pengedar di Aceh

    Tim Bareskrim Polri menghadapi aksi kejar-kejaran saat mengungkap kasus narkoba di Aceh. Setelah berhasil mengidentifikasi lokasi penyelundupan narkoba, petugas terlibat dalam pengejaran para pengedar yang mencoba melarikan diri.

    Tersangka dikejar oleh tim yang terdiri dari Satgas NIC Bareskrim Polri, Polda Aceh, Polres Langsa, dan Bea Cukai. Tersangka pun sempat membuang 10 bungkus sabu tersebut.

    “Terjadi kejar-kejaran tim dengan target ke arah Aceh Timur. Pada saat terjadi kejar-kejaran target membuang barang bukti narkotika jenis sabu. Kemudian tim mengamankan narkotika jenis sabu sebanyak 10 bungkus,” ungkap Brigjen Eko.

    (wia/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini