Negara: Republik Rakyat Cina

  • Trump Berubah Pikiran, Nasib TikTok Makin Luntang-lantung

    Trump Berubah Pikiran, Nasib TikTok Makin Luntang-lantung

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali berubah pikiran dalam menentukan nasib TikTok di negaranya. Setelah dua kali melakukan penundaan, kini Trump kembali memberi sinyal memperpanjang tenggat untuk layanan milik ByteDance asal China tersebut.

    Pada pengumuman terakhir, Trump menetapkan 19 Juni 2025 sebagai tenggat dalam memutuskan apakah TikTok bisa tetap beroperasi di AS atau diblokir permanen.

    Namun, Trump mengatakan jika belum ada kesepakatan hingga tanggal tersebut, kemungkinan tenggat akan diperpanjang lagi.

    “Saya mau melihat ini [nasib TikTok] selesai,” kata Trump dalam wawancara bersama NBC News Program.

    Trump mengatakan ia memiliki sentimen khusus terhadap TikTok karena telah membantunya memenangkap Pilpres 2024 silam. TikTok memudahkan Trump untuk menjangkau audiens muda.

    “TikTok sangat menarik, aplikasi itu akan dilindungi,” kata Trump.

    Sejauh ini, disebut-sebut TikTok harus memisahkan operasinya di AS dan membentuk entitas baru yang mayoritas dimiliki dan dioperasikan oleh investor AS. Namun, diskusi itu tertahan gara-gara kondisi geopolitik yang kian memanas antara AS dan China.

    Senator Demokrat mengatakan Trump tak memiliki otoritas hukum untuk memperpanjang tenggat nasib TikTok. Salah satu sumber yang dekat dengan investor ByteDance di AS mengatakan kesepakatan prospektif antara pemerintah AS dan TikTok terus berlanjut menjelang batas waktu 19 Juni 2025.

    Kendati demikian, Gedung Putih dan Beijing perlu menyelesaikan sengketa tarif terlebih dahulu, dikutip dari Reuters, Senin (5/5/2025).

    Trump mengatakan kepada NBC News bahwa China ingin segera memiliki kesepakatan dengan AS. Trump mengklaim tarif resiprokal dari AS ke China sebesar 145% telah berdampak besar pada ekonomi negara kekuasaan Xi Jinping.

    Trump menegaskan tak akan membatalkan tarif ke China, namun mempertimbangkan untuk menurunkan tarif sebagai bagian dari kesepakatan antara dua negara.

    “Pada titik tertentu, saya akan menurunkan [tarif]. Jika tidak, kita tak bisa sama sekali berbisnis dengan mereka [China]. Mereka sangat ingin berbisnis [dengan AS],” kata Trump.

    Sebagai informasi, nasib TikTok semula ditentukan pada 19 Januari 2025. Lalu, setelah Trump dilantik, ia memperpanjang tenggatnya hingga April. Selanjutnya, Trump kembali memperpanjang tenggat hingga 19 Juni 2025. Kita tunggu saja apakah tenggat akan kembali diperpanjang atau tidak.

    (fab/fab)

  • Sri Mulyani Bertemu Menkeu China, Hal Penting Apa yang Dibahas? – Page 3

    Sri Mulyani Bertemu Menkeu China, Hal Penting Apa yang Dibahas? – Page 3

    Sebelumnya, Sri Mulyani menjelaskan, Amerika Serikat menilai sistem perdagangan internasional telah menciptakan ketidakseimbangan struktural yang merugikan. Sebagai respons, negara itu mengambil tindakan korektif melalui kebijakan tarif resiprokal.

    “Yang meng create imbalances. Ketidakseimbangan itu menjadi headline kedua. Unfair nomer satu, imbalances nomer dua. Dan oleh karena itu Amerika melakukan corrective action melalui retaliasi tarif, reciprocal tarif istilahnya. Reciprocal tarif yang kemudian kalau negara lain bales namanya retaliasi,” ujarnya.

    Dalam praktiknya, satu-satunya negara yang melakukan balasan secara terbuka adalah Tiongkok (RRT), sementara negara-negara lain memilih pendekatan diplomatik dan negosiasi.

    “Kebetulan satu-satunya negara yang bales adalah RRT, yang lainnyaengagement negosiasi,” ujarnya.

    Indonesia Harus Waspada

    Sri Mulyani menekankan bahwa pernyataan dan langkah Amerika ini menandai adanya perubahan besar dalam tatanan dunia (global order). Ia menyebut bahwa dunia kini berada dalam fase guncangan geopolitik dan geoekonomi yang memerlukan kewaspadaan dari semua negara, termasuk Indonesia.

    “Di dalam konteks ini saya ingin menyampaikan di luar headline statement yang harus kita waspadai adalah the global order berubah atau mengalami guncangan sangat besar. Global order, order dunia. Kalau kita lihat ini berarti kita sebagai negara besar di ASEAN dan di G20 Indonesia juga harus waspada dan repositioning,” ujarnya.

    Sri Mulyani menilai bahwa tatanan dunia yang sebelumnya berbasis multilateralisme mulai tergeser ke arah unilateral dan bilateral. Mekanisme negosiasi kelompok (group negotiation) pun dinilai belum efektif karena belum disepakati secara luas.

    “Kita harus memahami dan mengantisipasi perubahan ini dan mewaspadai untuk menjaga kepentingan kita. Melindungi rakyat kita, melindungi dunia usaha kita,” pungkasnya.

  • Target Pertumbuhan Ekonomi 8% Presiden Prabowo Terpangkas Perintah Efisiensi Anggaran

    Target Pertumbuhan Ekonomi 8% Presiden Prabowo Terpangkas Perintah Efisiensi Anggaran

    Bisnis.com, JAKARTA – Kebijakan efisiensi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) yang dijalankan oleh Presiden Prabowo membuat ekonomi Indonesia tumbuh lebih lemah pada kuartal I/2025. Capaian pertumbuhan perekonomian Indonesia ini menjadi yang paling lambat dalam lebih dari tiga tahun terakhir.

    Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik hari ini, Senin (5/5/2025), mengumumkan produk domestik bruto Indonesia hanya tumbuh 4,87% dalam tiga bulan hingga Maret tahun ini. Capaian ini membuat keyakinan bahwa ekonomi bisa tumbuh hingga 8% terlihat semakin jauh.

    Perlambatan ekonomi Indonesia sendiri disebut karena menurunnya konsumsi rumah tangga dan penurunan tajam dalam belanja serta investasi pemerintah.

    Capaian itu bahkan berada di bawah estimasi median ekonom yang disurvei Bloomberg. Rata-rata dari para pengamat memperkirakan ekonomi Indonesia seharusnya tumbuh 4,92%. Secara triwulanan, PDB turun -0,98%, lebih dalam dari estimasi kontraksi sebesar -0,90%.

    Dikutip dari Bloomberg, capaian ini membuat posisi Indonesia semakin tertekan di tengah penundaan negosiasi perang dagang dengan Amerika Serikat selama 90 hari. Indonesia membutuhkan permintaan dalam negeri yang lebih tinggi untuk membantu melindungi produsen Tanah Air dari melambatnya ekspor ke Amerika dan negara-negara lain di dunia. Presiden AS Donald Trump telah mengancam Indonesia dengan tarif tambahan timbal balik sebesar 32%, salah satu yang tertinggi di Asia Tenggara.

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mempertahankan kenaikan 0,5% setelah pengumuman tersebut, sementara rupiah memangkas kenaikan menjadi 0,2% terhadap dolar di tengah reli mata uang Asia yang meluas. Imbal hasil obligasi pemerintah 10 tahun sedikit berubah pada 6,87%.

    “Reaksi [melemahnya] PDB diredam kenaikan mata uang Asia, kecuali Jepang, di tengah harapan pembicaraan perdagangan AS-China dan tren dolar yang lemah, yang merupakan beberapa faktor yang mendukung apresiasi rupiah baru-baru ini,” kata Christopher Wong, ahli strategi valas di Oversea-Chinese Banking Corp.

    Menurut Bloomberg Economics, data yang lemah tersebut akan membuka ruang bagi kebijakan lebih lanjut oleh Bank Indonesia.

    “Prospek pertumbuhan yang jauh lebih lemah, bersama dengan inflasi yang sudah jinak, kemungkinan akan mendorong Bank Indonesia untuk memangkas suku bunga kebijakannya sebesar 25 basis poin lagi akhir bulan ini — terutama jika rupiah dapat mempertahankan kenaikan baru-baru ini,” tulis ekonom BE, Tamara Henderson, dalam sebuah laporan.

    Konsumsi rumah tangga, yang menyumbang sebagian besar output nasional Indonesia, tumbuh hanya 4,89% pada kuartal pertama, laju paling lambat sejak akhir 2023. Itu bahkan terjadi ketika perayaan Ramadan — yang biasanya merupakan musim perjalanan dan belanja tersibuk — jatuh pada bulan Maret tahun ini, setelah sebelumnya jatuh pada April 2024.

    Aktivitas ekonomi yang lebih luas tertahan oleh kontraksi 1,38% dalam belanja negara. Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan pemerintahnya untuk memangkas belanja di berbagai sektor, termasuk infrastruktur dan perjalanan, untuk mengalokasikan lebih banyak dana ke program-program prioritasnya seperti distribusi makanan sekolah gratis.

    Pembentukan modal tetap bruto naik 2,12%, angka terlemah dalam dua tahun. Menurut ekonom DBS Bank Ltd., Radhika Rao, ketidakpastian tentang tarif Trump kemungkinan berdampak pada rencana belanja modal perusahaan.

    Di sisi produksi, semua sektor bisnis tumbuh kecuali pertambangan, yang terseret turun oleh menurunnya permintaan internasional untuk batu bara dan pemeliharaan besar-besaran di tambang tembaga dan emas di Papua Tengah.

    Sektor dengan pertumbuhan tercepat adalah pertanian, jasa lainnya, dan jasa perusahaan, didorong oleh musim panen, pariwisata domestik dan asing, serta kegiatan persewaan.

    Bank Indonesia sendiri telah menurunkan prospek pertumbuhan ekonomi tahun ini, tetapi memilih untuk mempertahankan suku bunga tetap selama tiga bulan berturut-turut untuk melindungi mata uang. Mengingat latar belakang global yang suram, banyak ekonom juga telah memangkas perkiraan pertumbuhan mereka untuk Indonesia menjadi di bawah 5% tahun ini.

  • Trump Ungkap Sinyal Positif Negosiasi Tarif, Kesepakatan di Depan Mata?

    Trump Ungkap Sinyal Positif Negosiasi Tarif, Kesepakatan di Depan Mata?

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengisyaratkan bahwa pemerintahannya dapat mencapai kesepakatan dagang dengan beberapa negara pekan ini.

    “Itu mungkin saja terjadi,” kata Trump kepada wartawan ketika ditanya apakah ada perjanjian dagang yang akan terjadi minggu ini, seperti dikutip Bloomberg, Senin (5/5/2025).

    Meski demikian, Trump tidak menyebutkan negara mana saja yang berpotensi mencapai kata sepakat dengan AS dalam waktu dekat. Trump menyebut, AS bernegosiasi dengan banyak negara, tetapi pada akhirnya, dia yang akan menetapkan kesepakatan sendiri.

    “Karena saya yang menetapkan kesepakatan, bukan mereka yang menetapkan kesepakatan. Anda terus menanyakan pertanyaan yang sama: ‘Kapan Anda akan setuju?’ Terserah saya, bukan mereka,” kata Trump di atas Air Force One.

    Trump juga memberi isyarat bahwa para para pejabat melakukan pembicaraan dengan rekan-rekan dari China. Pasar keuangan telah stabil dalam dua minggu terakhir di tengah tanda-tanda bahwa pembicaraan dengan negara-negara Asia sedang berlangsung dan ketegangan perdagangan antara China dan AS dapat menurun dari level saat ini. 

    China telah menjadi fokus kampanye tarif Trump, yang menyebabkan Beijing membalas pungutan AS, yang sekarang mencapai 145% untuk barang-barang asal Negeri Tirai Bambu. 

    China telah mengisyaratkan kemungkinan pencairan dalam beberapa hari terakhir, sementara Trump mengatakan kepada NBC News dalam komentar yang disiarkan hari Minggu bahwa dia bersedia menurunkan tarif AS di beberapa titik. 

    Menanggapi pertanyaan di Air Force One, Trump mengatakan ia tidak memiliki rencana saat ini untuk berbicara dengan Presiden China Xi Jinping.

    Beijing mengonfirmasi minggu lalu untuk pertama kalinya bahwa otoritasnya berkomunikasi dengan pejabat Amerika mengenai kesepakatan perdagangan. Diskusi telah berlangsung dengan para pembantu Trump dan beberapa negara lain, tetapi para pejabat tinggi terus memberi sinyal bahwa mereka pada akhirnya mungkin masih berniat untuk mengenakan bea pada mitra dagang.

    “Pada titik tertentu, saya akan menetapkan angka tarif tertentu. Pada titik tertentu dalam dua minggu atau tiga minggu ke depan, saya akan menetapkan kesepakatan,” kata Trump.

    “Saya akan mengatakan bahwa negara ini dan itu telah memiliki surplus perdagangan yang luar biasa — surplus dengan cara mereka — dengan kami dan mereka telah mengambil keuntungan dari kami dengan berbagai cara, dan kami sepenuhnya memahami apa yang mereka lakukan,” katanya. 

    Kebijakan tarif Trump yang luas telah mengguncang pasar global, memicu kekhawatiran akan kemerosotan ekonomi dan membebani dolar AS. Minggu lalu, data dari Biro Analisis Ekonomi menunjukkan produk domestik bruto AS berkontraksi untuk pertama kalinya dalam tiga tahun.

    Dalam wawancara dengan Fox News pekan lalu, Wakil Presiden JD Vance mengatakan kesepakatan dagang dengan India akan menjadi salah satu yang pertama.

    “Negosiasi juga sedang berlangsung dengan Jepang, Korea Selatan, dan Eropa,” kata Vance.

    Ekonomi Asia yang menghadapi beberapa tarif “timbal balik” AS tertinggi telah memimpin jalan di atas rekan-rekan barat dalam negosiasi perdagangan dengan pemerintahan Trump. 

    Kepala negosiator perdagangan Jepang Ryosei Akazawa telah menyatakan harapan untuk mencapai kesepakatan perdagangan dengan AS pada bulan Juni, setelah putaran terakhir negosiasi di Washington minggu lalu.

    Namun, masih ada pertanyaan tentang seberapa substansial pengumuman kesepakatan jangka pendek tersebut, mengingat pengalaman masa lalu menunjukkan bahwa perjanjian perdagangan yang komprehensif membutuhkan waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun untuk diselesaikan.

  • Alasan Wilayah RI Panas Mendidih Disertai Hujan Lebat, Ini Kata BMKG

    Alasan Wilayah RI Panas Mendidih Disertai Hujan Lebat, Ini Kata BMKG

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dalam beberapa hari terakhir, cuaca panas mendidih disertai dengan hujan lebat melanda wilayah Indonesia. Di Jakarta, panas terik kerap dirasakan warga setelah hujan deras.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan, memasuki bulam Mei 2025, sekitar 21% Zona Musim (ZOM) di wilayah RI sudah memasuki awal Musim Kemarau.

    Di beberala wilayah seperti Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Papua Selatan menunjukkan potensi hujan yang kian berkurang. Pengamatan suhu udara maksimum di wilayah RI masih berada di bawah 35,5 derajat Celcius.

    Kendati demikian, BMKG menyebut sejumlah masyarakat di beberapa wilayah RI sudah mengeluhkan cuaca panas.

    “Kelembaban udara yang masih relatif tinggi dan kecepatan angin yang cukup rendah membuat suhu udara terasa lebih tinggi dari yang tercatat,” tertulis dalam laporan BMKG di laman resminya, dikutip Senin (5/5/2025).

    Menurut BMKG, meski cuaca cenderung panas di beberapa wilayah, tetapi hasil analisis dan prediksi dinamika atmosfer menunjukkan sejumlah faktor mendukung pembentukan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia.

    Hujan dengan intensitas lebat terpantau di wilayah Riau, Sumatra Utara, Jampu, dan Kepulauan Bangka Belitung. Hujan dengan intensitas sedang juga teramati di sebagian Sumatra, Jawa, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua Selatan.

    BMKG mengatakan kondisi ini menunjukkan potensi cuaca signifikan di beberapa wilayah RI. Dengan cuaca yang beragam, masyarakat diimbau untuk menjaga kesehatan dan terus terhidrasi.

    Selain itu, warga RI juga diminta menghindari paparan sinar Matahari langsung dalam waktu lama, terutama pada siang hingga sore hari.

    “Masyarakat diminta untuk waspada terhadap potensi radiasi Matahari yang tinggi di siang hari, serta terhadap potensi hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir, khususnya yang terjadi dalam durasi singkat di siang menjelang malam hari,” kata BMKG.

    Pada pekan ini, pola angin di wilayah Indonesia masih menunjukkan periode peralihan. Artinya, massa udara dari Belahan Bumi Utara dan Selatan bertemu di sekitar wilayah Indonesia dan membentuk sejumlah sistem tekanan rendah.

    Misalnya bibit siklon tropis 99W, serta sirkulasi siklonik di Laut China Selatan dan Perairan selatan Jawa-Bali.

    Tak cuma itu, gelombang Kelvin, gelombang Rossby Ekuator, dan gelombang Low Frequency diperkirakan masih aktif di wilayah Indonesia seperti sebagian Sumatra, Kalimantan bagian utara, Nusa Tenggara, sebagian Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, dan Papua Selatan.

    “Lebih jauh lagi, dengan kelembaban udara yang masih tinggi dan didukung labilitas atmosfer sedang hingga kuat di sejumlah lokasi, potensi hujan masih ada di sebagian wilayah Indonesia,” kata BMKG.

    Prospek Cuaca 5-8 Mei 2025

    BMKG mencatat wilayah Indonesia masih didominasi cuaca cerah berawan hingga hujan ringan. Ada beberapa wilayah yang perlu mewaspadai potensi angin kencang seperti di Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, dan Maluku.

    (fab/fab)

  • Rupiah Diprediksi Menguat, Didukung Harapan Kesepakatan Dagang China-AS

    Rupiah Diprediksi Menguat, Didukung Harapan Kesepakatan Dagang China-AS

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat diperkirakan menguat dalam waktu dekat. Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, menilai optimisme pasar terhadap potensi kesepakatan dagang antara China dan AS menjadi salah satu faktor utama penguatan rupiah.

    Harapan Kesepakatan Tarif Dorong Sentimen Positif

    Menurut Lukman, pernyataan terbaru dari mantan Presiden AS Donald Trump yang kembali menyinggung soal tarif impor membuat pasar berekspektasi akan adanya pembicaraan dagang baru antara kedua negara ekonomi terbesar dunia tersebut.

    “Rupiah diperkirakan akan kembali menguat terhadap dolar AS oleh harapan kesepakatan tarif antara China dan AS setelah Trump kembali menyinggung mengenai hal itu pada hari Minggu (4/5),” ujarnya kepada ANTARA, Senin (5/5).

    Ia menambahkan, sikap terbuka dari China untuk kembali melakukan negosiasi memperkuat optimisme pasar global.

    Dampak Kebijakan AS terhadap Perdagangan Dinilai Terbatas

    Pada Jumat (2/5), pemerintah AS resmi mencabut kebijakan pembebasan bea masuk (duty-free) terhadap barang impor kecil (de minimis) dari China dan Hong Kong. Namun, Lukman melihat dampaknya terhadap pasar cukup minimal.

    “Secara nilai, hanya sekitar 5 miliar dolar AS tahun lalu,” ujarnya.

    Sebagai informasi, sebelumnya barang impor dengan nilai di bawah 800 dolar AS (sekitar Rp13,1 juta) dibebaskan dari bea masuk. Kebijakan ini dihapus lewat perintah eksekutif Presiden Trump demi menekan peredaran ilegal obat-obatan terlarang seperti fentanyl, serta menutup celah aturan yang dianggap merugikan pelaku usaha kecil di AS.

    Faktor Domestik Tetap Jadi Penahan Penguatan Rupiah

    Meski ada sentimen positif dari luar negeri, rupiah tetap menghadapi tekanan dari dalam negeri. Data ekonomi terbaru memperkirakan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia mengalami kontraksi sebesar -0,89% pada kuartal pertama 2025.

    “Hal ini akan membatasi penguatan,” kata Lukman.

    Dengan mempertimbangkan faktor eksternal dan internal, ia memprediksi nilai tukar rupiah akan bergerak di kisaran Rp16.400 hingga Rp16.500 per dolar AS.

  • Tegang! Rusia Halau Serangan Drone yang Mengarah ke Moskow

    Tegang! Rusia Halau Serangan Drone yang Mengarah ke Moskow

    Moskow

    Otoritas Rusia mengklaim pasukan pertahanannya telah menghalau serangan empat drone yang mengudara menuju ke Moskow, ibu kota Rusia. Serangan drone ini terjadi beberapa hari sebelum para pemimpin asing berkumpul untuk menyaksikan parade militer di Lapangan Merah di ibu kota Rusia tersebut.

    Wali Kota Moskow, Sergei Sobyanin, dalam pernyataan via Telegram seperti dilansir AFP, Senin (5/5/2025), mengatakan bahwa pasukan pertahanan yang ada di distrik Podolsk berhasil “menangkis serangan empat drone yang mengudara menuju ke Moskow”.

    Sobyanin menyebut tidak ada laporan awal tentang kerusakan atau korban di lokasi jatuhnya puing-puing drone tersebut. Dia menambahkan spesialis layanan darurat sedang bekerja di lokasi kejadian.

    Rusia akan menggelar parade militer di area Lapangan Merah yang ada di Moskow pada 9 Mei mendatang, sebagai bagian dari peringatan kemenangan Uni Soviet atas Nazi saat Perang Dunia II silam. Presiden Vladimir Putin akan memberikan pidato saat parade militer itu.

    Para pemimpin asing yang diharapkan hadir langsung ke Moskow untuk menyaksikan parade militer itu termasuk Presiden China Xi Jinping dan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva.

    Perang yang berkecamuk di Ukraina sering kali terasa jauh di ibu kota Rusia, di mana kehidupan sipil terus berlanjut saat militer Moskow bergerak maju dan menyerang kota-kota di wilayah Ukraina.

    Belum ada klaim dari militer atau pemerintah Ukraina terkait laporan Rusia menangkis serangan empat drone tersebut.

    Namun diketahui bahwa militer Kyiv sebelumnya telah menargetkan Moskow dalam sejumlah serangan, tetapi serangan mematikan dengan target sejauh itu dari garis depan pertemuan tergolong jarang terjadi.

    Pada Maret lalu, Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan pasukannya telah menembak jatuh sedikitnya 337 pesawat tanpa awak dalam serangan “besar-besaran” di berbagai wilayahnya, termasuk 91 drone yang dijatuhkan di sekitar area ibu kota Moskow.

    Lihat Video ‘Mencekam! Suasana Usai Drone Rusia Serang Permukiman di Ukraina’:

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • PMI Manufaktur Anjlok Diserbu Produk Impor, Komisi VII DPR: Perlu Perlindungan Pasar Domestik

    PMI Manufaktur Anjlok Diserbu Produk Impor, Komisi VII DPR: Perlu Perlindungan Pasar Domestik

    PMI Manufaktur Anjlok Diserbu Produk Impor, Komisi VII DPR: Perlu Perlindungan Pasar Domestik
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Anggota Komisi VII DPR RI Ilham Permana menyatakan keprihatinannya atas penurunan Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia pada April 2025 yang berada di level kontraksi 46,7 atau terendah sejak masa pandemi Covid-19.
    Menurutnya, penurunan itu merupakan cerminan dari dampak kebijakan proteksionis global, terutama tarif resiprokal yang diberlakukan Amerika Serikat (AS), serta banjir produk impor dari negara-negara yang mencari pasar alternatif. 
    “Situasi ini tidak hanya mengganggu daya saing industri nasional, tetapi juga mengancam ketahanan struktur industri dalam negeri,” ujarnya melansir dpr.go.id, Minggu (4/5/2025).
    Sebagai Anggota Komisi VII DPR RI yang bermitra dengan Kementerian Perindustrian (
    Kemenperin
    ), Ilham mendorong kebijakan industri diarahkan pada penguatan struktur manufaktur nasional secara menyeluruh. 
    Data Kemenperin menunjukkan, sekitar 80 persen produk manufaktur Indonesia diserap pasar domestik. 
    “Ini menandakan pentingnya perlindungan terhadap pasar dalam negeri agar tidak dibanjiri produk impor yang tidak terkendali,” jelasnya.
    Ilham menekankan, tantangan yang dihadapi sektor manufaktur saat ini memerlukan respons terintegrasi antar-kementerian dan dukungan lintas sektor. 
    Oleh karenanya, kata dia, kolaborasi lintas sektor untuk memitigasi efek domino dari tekanan global tersebut sangat penting. 
    Politisi Fraksi Partai Golkar itu mengatakan, kondisi
    wait and see
    dari pelaku industri bukanlah situasi yang bisa dibiarkan terlalu lama. 
    “Harus ada kepastian kebijakan, perlindungan yang konkret, dan dorongan optimisme dari pemerintah agar pelaku usaha kembali percaya diri untuk ekspansi, bukan justru melakukan efisiensi berlebihan hingga mengurangi tenaga kerja,” tegasnya.
    Ilham pun mendukung langkah-langkah strategis yang telah dan akan diambil Kemenperin dalam menghadapi tekanan tersebut.
    Menurutnya, langkah Kemenperin yang aktif merespons kekhawatiran pelaku industri, termasuk melalui diplomasi perdagangan dengan mitra internasional dan upaya memperkuat kebijakan substitusi impor, perlu mendapat dukungan penuh. 
    “Kami di DPR RI siap mengawal arah kebijakan yang proindustri dan memastikan kebijakan fiskal, tarif, hingga investasi berpihak pada penguatan industri dalam negeri,” jelasnya.
    Adapun mengacu pada hasil Rapat Kerja antara Komisi VII DPR RI dengan Menteri Perindustrian (Menprin) pada 2 Mei 2025, Ilham mencatat bahwa negara-negara, seperti Filipina dan China, mampu menjaga daya ekspansinya dengan mengedepankan kebijakan protektif terhadap pasar domestik. 
    “Indonesia harus belajar dari negara-negara tersebut dan segera menyelaraskan kebijakan industrinya agar tidak menjadi sasaran pelimpahan barang-barang asing,” tegasnya.
    Ilham juga menyampaikan, pemulihan sektor manufaktur merupakan ujian bagi komitmen bangsa terhadap kemandirian ekonomi. 
    “Saya mengajak semua pihak, baik eksekutif, legislatif, pelaku usaha, dan masyarakat untuk menyadari bahwa kekuatan ekonomi nasional hanya bisa dibangun dengan fondasi industri yang tangguh di negeri sendiri,” katanya. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warren Buffett Kritik Kebijakan Tarif Trump: Perdagangan Bukan Senjata

    Warren Buffett Kritik Kebijakan Tarif Trump: Perdagangan Bukan Senjata

    Bisnis.com, JAKARTA – Investor kawakan Warren Buffett mengkritik kebijakan perdagangan garis keras yang dikeluarkan Presiden AS Donald Trump.

    Melansir CNBC International pada Senin (5/5/2025), tanpa menyebut nama Trump secara langsung, Buffett mengatakan bahwa mengenakan tarif hukuman pada seluruh dunia adalah kesalahan besar.

    “Perdagangan seharusnya tidak menjadi senjata. Saya pikir semakin makmur seluruh dunia, itu tidak akan merugikan kita, semakin makmur kita, dan semakin aman kita, dan anak-anak Anda akan merasa suatu hari nanti,” kata Buffett pada rapat pemegang saham Berkshire Hathaway.

    Dia menyebut, perdagangan dan tarif “bisa menjadi tindakan perang” dan dia menyebut kebijakan Trump tersebut mengarah pada hal-hal buruk. 

    “Hanya sikap yang ditimbulkannya. Di Amerika Serikat, maksud saya, kita harus berusaha untuk berdagang dengan seluruh dunia dan kita harus melakukan apa yang terbaik bagi kita dan mereka harus melakukan apa yang terbaik bagi mereka,” lanjutnya.

    Buffett menjelaskan bahwa kebijakan proteksionis dapat memiliki konsekuensi negatif dalam jangka panjang bagi AS, setelah menjadi negara industri terkemuka di dunia.

    “Menurut saya, itu adalah kesalahan besar, ketika ada tujuh setengah miliar orang yang tidak menyukai Anda, dan ada 300 juta orang yang bersorak-sorai tentang seberapa baik kinerja mereka – menurut saya itu tidak benar, dan menurut saya itu tidak bijaksana,” kata Buffett. 

    “Amerika Serikat menang. Maksud saya, kita telah menjadi negara yang sangat penting, dimulai dari nol 250 tahun yang lalu. Tidak ada yang seperti itu sebelumnya.”

    Komentar Buffett, yang paling lantang sejauh ini tentang tarif, muncul setelah Gedung Putih memberlakukan tarif impor tertinggi dalam beberapa generasi yang mengejutkan dunia bulan lalu, memicu volatilitas ekstrem di Wall Street. 

    Presiden kemudian mengumumkan jeda tiba-tiba selama 90 hari pada sebagian besar kenaikan, kecuali untuk China, karena Gedung Putih berupaya membuat kesepakatan dengan negara-negara lain. Jeda tersebut telah menstabilkan pasar.

    Namun, Trump telah mengenakan tarif sebesar 145% pada barang-barang impor China tahun ini, yang mendorong China untuk mengenakan tarif balasan sebesar 125%. China mengatakan minggu lalu bahwa mereka sedang mengevaluasi kemungkinan memulai negosiasi perdagangan dengan AS.

  • Rupiah Menguat Lawan USD di Tengah Harapan kesepakatan AS-China – Page 3

    Rupiah Menguat Lawan USD di Tengah Harapan kesepakatan AS-China – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat tipis pada perdagangan Senin lagi ini. Penguatan rupiah ini dipengaruhi oleh harapan kesepakatan perang dagang. 

    Pada Senin (5/5/2025), nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan pagi ini di Jakarta menguat sebesar 7 poin atau 0,04 persen menjadi Rp 16.431 per dolar AS dari sebelumnya Rp 16.438 per dolar AS.

    Analis mata uang dan komoditas Doo Financial Futures, Lukman Leong memperkirakan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat seiring harapan kesepakatan China dengan AS.

    “Rupiah diperkirakan akan kembali menguat terhadap dolar AS oleh harapan kesepakatan tarif antara China dan AS setelah Trump kembali menyinggung mengenai hal itu,” ujarnya dikutip dari Antara. 

    China disebut menyampaikan secara terbuka untuk melakukan perundingan. Adapun Trump mengatakan China menginginkan kesepakatan

    Menurut Lukman, dampak pemerintah AS resmi mencabut aturan pembebasan bea masuk (duty-free) bagi barang impor bernilai kecil (de minimis) dari China dan Hong Kong pada Jumat (2/5 tidak terlalu besar.

    “Secara nilai, hanya sekitar 5 miliar dolar AS tahun lalu,” kata dia.

    Dalam konteks perdagangan, istilah de minimis merujuk pada barang yang terlalu kecil atau tidak signifikan untuk dipertimbangkan.

    Sebelumnya, barang-barang impor senilai kurang dari 800 dolar AS (sekitar Rp13,1 juta) dibebaskan dari bea masuk. Aturan itu kemudian dicabut berdasarkan perintah eksekutif Presiden AS Donald Trump pada 2 April.

    Gedung Putih mengatakan langkah itu diambil untuk menghentikan aliran ilegal obat-obatan opioid sintetis seperti fentanyl.

    Pencabutan itu juga untuk menutup “celah” dalam aturan perdagangan yang digambarkan oleh Trump sebagai “penipuan” yang merugikan bisnis kecil di AS.

    Melihat sentimen domestik, data Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia yang diperkirakan akan menunjukkan kontraksi di kuartal I-2025 sebesar -0,89 persen. “Hal ini akan membatasi penguatan,” ungkap dia.

    Berdasarkan faktor-faktor tersebut, kurs rupiah diprediksi berkisar Rp 16.400-Rp 16.500 per dolar AS.