Negara: Republik Rakyat Cina

  • Prabowo dan Li Qiang saksikan penandatanganan empat kerja sama ekonomi

    Prabowo dan Li Qiang saksikan penandatanganan empat kerja sama ekonomi

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Indonesia dan China menandatangani empat nota kesepahaman (MoU) kerja sama di bidang ekonomi, disaksikan langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto dan Perdana Menteri China Li Qiang, di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu.

    Nota kesepahaman pertama antara Bank Indonesia dan People’s Bank of China mengenai kerangka kerja sama untuk mendorong transaksi bilateral dalam mata uang lokal.

    Penandatanganan ini dilakukan oleh Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dan Gubernur People’s Bank of China Pan Gongsheng.

    Nota kesepahaman kedua melibatkan Dewan Ekonomi Nasional dan National Development and Reform Commission (NDRC) China, mengenai kerja sama dalam kebijakan pembangunan ekonomi.

    Kesepakatan ini ditandatangani oleh Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan dan Ketua NDRC Zheng Shanjie.

    Nota kesepahaman ketiga dilakukan antara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI dan Kementerian Perdagangan China.

    Kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat hubungan ekonomi kedua negara di sektor industri dan rantai pasok. Penandatanganan dilakukan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Perdagangan China Wang Wentao.

    Sementara itu, nota kesepahaman keempat dilakukan antara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI dan Kementerian Perdagangan China serta Pemerintah Provinsi Fujian China.

    Nota kesepahaman ini membahas kerja sama program Two Countries Twin Parks antara kedua negara. Penandatanganan ini dilakukan oleh Airlangga dan Wang Wentao.

    Selain keempat nota kesepahaman tersebut, Pemerintah Indonesia dan China juga menyepakati kerja sama di delapan bidang lainnya.

    Pertama, sektor pariwisata antara Kementerian Pariwisata Indonesia dan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata China. Kedua, ekspor pertanian antara Badan Karantina Indonesia dan General Administration of Customs China.

    Ketiga, pengobatan tradisional antara Kementerian Kesehatan Indonesia dan National Administration of Traditional Chinese Medicine China.

    Keempat, kerja sama dalam pencegahan dan pengendalian tuberkulosis antara Kementerian Kesehatan Indonesia dan National Disease Control and Prevention Administration China.

    Kelima, kerja sama investasi antara Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara dan China Investment Corporation. Keenam, kerja sama bisnis strategis antara Kamar Dagang dan Industri (KADIN ) Indonesia dan China Chamber of Commerce in Indonesia.

    Ketujuh, kolaborasi media antara Kantor Berita ANTARA dengan China Media Group. Terakhir, kerja sama kantor berita antara Kantor Berita ANTARA dan Kantor Berita China Xinhua News Agency.

    Pewarta: Fathur Rochman
    Editor: Rangga Pandu Asmara Jingga
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pertemuan bilateral Indonesia-China, sepakat pererat hubungan bilateral dan kerja sama berbagai bidang strategis

    Pertemuan bilateral Indonesia-China, sepakat pererat hubungan bilateral dan kerja sama berbagai bidang strategis

    Minggu, 25 Mei 2025 12:01 WIB

    Presiden Prabowo Subianto (kanan) dan Perdana Menteri China Li Qiang (kiri) bersama jajaran menteri kedua negara melakukan pertemua bilateral di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (25/5/2025). Kunjungan kenegaraan PM China Li Qiang di Istana Kepresidenan Jakarta tersebut untuk mempererat dan meningkatkan hubungan bilateral Indonesia dan China serta memperkuat kerja sama di berbagai bidang strategis kedua negara. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/Spt.

    Presiden Prabowo Subianto (kanan) mempersilakan Perdana Menteri China Li Qiang (kedua kiri) untuk duduk saat pertemuan bilateral di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (25/5/2025). Kunjungan kenegaraan PM China Li Qiang di Istana Kepresidenan Jakarta tersebut untuk mempererat dan meningkatkan hubungan bilateral Indonesia dan China serta memperkuat kerja sama di berbagai bidang strategis kedua negara. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/Spt.

    Presiden Prabowo Subianto (keempat kanan) dan Perdana Menteri China Li Qiang (kelima kiri) bersama jajaran menteri kedua negara melakukan pertemuan bilateral di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (25/5/2025). Kunjungan kenegaraan PM China Li Qiang di Istana Kepresidenan Jakarta tersebut untuk mempererat dan meningkatkan hubungan bilateral Indonesia dan China serta memperkuat kerja sama di berbagai bidang strategis kedua negara. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/Spt.

    Suasana pertemuan bilateral Presiden Prabowo Subianto dengan Perdana Menteri China Li Qiang bersama jajaran menteri kedua negara di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (25/5/2025). Kunjungan kenegaraan PM China Li Qiang di Istana Kepresidenan Jakarta tersebut untuk mempererat dan meningkatkan hubungan bilateral Indonesia dan China serta memperkuat kerja sama di berbagai bidang strategis kedua negara. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/Spt.

  • Presiden sambut Perdana Menteri China di Istana Kepresidenan

    Presiden sambut Perdana Menteri China di Istana Kepresidenan

    ANTARA – Presiden Prabowo Subianto menyambut kunjungan Perdana Menteri China Li Qiang dalam upacara penyambutan resmi di Istana Kepresidenan Jakarta, Minggu (26/5). Kunjungan Li Qiang berlangsung dari 24 hingga 26 Mei 2026. (Aria Cindyara/Cahya Sari/Agha Yuninda Maulana/Farah Khadija)

  • Prabowo tegaskan komitmen perkuat kerja sama dengan China di kawasan

    Prabowo tegaskan komitmen perkuat kerja sama dengan China di kawasan

    Indonesia siap untuk menciptakan kawasan yang aman dan sejahtera. Indonesia siap untuk memperkuat kerjasama dengan Tiongkok untuk bersama-sama kita menciptakan kawasan yang damai, yang aman untuk semua

    Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan komitmen Indonesia untuk memperkuat kerja sama dengan China, dalam pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri China Li Qiang di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu.

    “Indonesia siap untuk menciptakan kawasan yang aman dan sejahtera. Indonesia siap untuk memperkuat kerjasama dengan Tiongkok untuk bersama-sama kita menciptakan kawasan yang damai, yang aman untuk semua,” kata Prabowo.

    Presiden menyatakan kesiapan Indonesia untuk menciptakan kawasan yang aman dan sejahtera serta memperkuat kerja sama dengan China demi terwujudnya kawasan yang damai dan aman bagi semua pihak.

    Dalam upaya menjaga stabilitas kawasan, Presiden mengatakan Indonesia akan terus mendukung dan mempercepat penyelesaian negosiasi kode etik atau Code of Conduct. Presiden menyatakan bahwa China merupakan mitra yang menentukan dalam proses ini.

    Terkait keamanan maritim, Presiden menyambut baik penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Badan Keamanan Laut (Bakamla) Indonesia dan China Coast Guard.

    “MoU ini akan meningkatkan kerjasama dalam pengembangan kapasitas, perkembangan informasi, dan keselamatan maritim,” ucap Prabowo.

    Prabowo menerima kunjungan resmi Perdana Menteri (PM) China Li Qiang di Istana Merdeka Jakarta, Minggu, dalam rangkaian tiga hari lawatannya di Indonesia.

    Sejumlah menteri yang mendampingi Presiden Prabowo dalam upacara penyambutan adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani.

    Selanjutnya Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Kepala Badan Intelijen Negara Muhammad Herindra, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Stella Christie, Wakil Menteri Luar Negeri Arrmanatha Christiawan Nasir, dan Duta Besar Indonesia untuk China Djauhari Oratmangun.

    Pertemuan ini merupakan bentuk komitmen kedua negara untuk mempererat dan meningkatkan hubungan bilateral Indonesia dan China, serta memperkuat kerja sama di berbagai bidang strategis.

    Pewarta: Fathur Rochman
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Harvard Melawan saat Trump Terus Menekan

    Harvard Melawan saat Trump Terus Menekan

    Jakarta

    Harvard University melawan kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan melayangkan gugatan di pengadilan federal Massachusetts. Salah satu universitas terbaik dunia ini meradang karena kebijakan Trump yang melarang penerimaan mahasiswa asing alias non warga negara AS.

    Dilansir AFP pada Sabtu (24/5/2025), Harvard menduga larangan penerimaan mahasiswa asing adalah balasan dari Trump karena pihaknya menolak tuntutan pemerintah untuk mengendalikan tata kelola, kurikulum, dan ‘ideologi’ fakultas dan mahasiswa. Harvard mengatakan penolakan pihaknya terhadap kebijakan Trump merupakan hak amandemen pertama.

    “Ini adalah tindakan terbaru pemerintah sebagai balasan yang jelas terhadap Harvard yang menjalankan hak Amandemen Pertama dengan menolak tuntutan pemerintah untuk mengendalikan tata kelola, kurikulum, dan ‘ideologi’ fakultas dan mahasiswa Harvard,” tulis dokumen gugatan yang diajukan di pengadilan federal Massachusetts dilansir kantor berita AFP, Sabtu (24/5/2025).

    Sebelumnya Trump melalui menuduh Harvard telah “mendorong kekerasan, anti-Semitisme, dan berkoordinasi dengan Partai Komunis China”. Maka isi gugatan Harvard yakni meminta hakim AS untuk “menghentikan tindakan pemerintah yang sewenang-wenang, tidak masuk akal, melanggar hukum, dan inkonstitusional”.

    Lalu apa bagaimana hasil gugatan tersebut?

    Hakim Tangguhkan Larangan Trump

    Donald Trump (Foto: Getty Images via AFP/ANDREW HARNIK)

    Hakim Distrik AS Allison Burroughs memerintahkan penangguhan sementara terhadap larangan HarvardUniversity menerima mahasiswa asing. DilansirAFPdanReuters, perintah hakim Burroughs ini akan menangguhkan kebijakan Trump itu selama dua pekan ke depan.

    Sidang lanjutan dijadwalkan berlangsung pada 27 Mei dan 29 Mei untuk mempertimbangkan langkah selanjutnya dalam perkara ini.

    Di sisi lain, perintah hakim Burroughs ini sedikit memberikan keringanan kepada ribuan mahasiswa asing Harvard yang dipaksa pindah universitas, atau terancam kehilangan status hukum mereka.

    Gedung Putih memberikan reaksi keras terhadap perintah hakim AS tersebut. Jurubicara Gedung Putih Abigail Jackson menyebut hakim Burroughs tidak memiliki hak untuk menghentikan kebijakan pemerintahan Trump.

    “Hakim yang tidak dipilih, tidak memiliki hak untuk menghentikan pemerintahan Trump dalam menjalankan kendali yang sah atas kebijakan imigrasi dan kebijakan keamanan nasional,” tegas Jackson dalam pernyataannya.

    Hakim Burroughs Disebut Hakim Komunis

    Pemerintahan Trump memberi sinyal akan mengajukan banding atas putusan hakim Burroughs tersebut. Kemudian Wakil kepala staf Gedung Putih, Stephen Miller, dalam tanggapan terpisah menyebut hakim Burroughs sebagai ‘hakim komunis’.

    Dia mengatakan bahwa dengan mengabulkan penangguhan sementara, seorang hakim komunis telah menciptakan hak konstitusional untuk warga negara asing untuk diterima di universitas-universitas Amerika yang didanai oleh pajak warga Amerika.

    Hakim Burroughs merupakan seorang hakim distrik AS yang bertugas di Pengadilan Distrik AS untuk Massachusetts. Dia ditunjuk menjadi hakim distrik AS sejak tahun 2015 lalu oleh mantan Presiden Barack Obama pada era pemerintahannya.

    Diketahui Harvard menerima hampir 6.800 mahasiswa asing untuk tahun ajaran saat ini. Angka itu setara dengan 27 persen dari total pendaftaran untuk tahun ajaran saat ini.

    Oleh sebab itu langkah ini membuat masa depan ribuan mahasiswa asing menjadi tidak jelas, dan aliran pendapatan menguntungkan yang didapat dari penerimaan mahasiswa asing menjadi diragukan.

    Halaman 2 dari 2

    (aud/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Rosan: Kunjungan PM Li Qiang bawa proyek konkret USD 10 miliar ke RI

    Rosan: Kunjungan PM Li Qiang bawa proyek konkret USD 10 miliar ke RI

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani menyatakan kunjungan Perdana Menteri China Li Qiang ke RI tak hanya seremonial, tapi juga membawa prospek kerja sama konkret, termasuk implementasi investasi 10 miliar dolar AS yang sebelumnya disepakati kedua negara.

    “Investasi tersebut sudah mulai berjalan dan mencakup sejumlah sektor strategis,” ujarnya kepada media saat menyambut ketibaan PM Li Qiang di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu.

    Selain proyek yang telah berjalan, kunjungan PM Li juga membuka peluang bagi sejumlah kerja sama baru di bidang transportasi, pengembangan klaster industri, hilirisasi mineral, dan sektor kimia.

    Rosan menyebut bahwa proyek-proyek ini melibatkan kolaborasi antara perusahaan swasta, BUMN, dan mitra asing.

    “Yang baru ini sifatnya lintas sektor, mulai dari gerbong kereta api, industri baterai kendaraan listrik, hingga industri kimia. Kami akan mengawal realisasinya agar sesuai harapan,” katanya.

    Pemerintah Indonesia menegaskan bahwa kerja sama ekonomi dengan China akan terus diperluas sebagai bagian dari upaya memperkuat ketahanan industri nasional dan mempercepat hilirisasi sumber daya alam.

    Menanggapi isu kebijakan luar negeri seperti hubungan dagang dengan Amerika Serikat, Rosan menegaskan bahwa fokus utama adalah memperdalam kemitraan bilateral yang saling menguntungkan.

    “Kita akan lebih fokus untuk pembahasan penguatan kolaborasi dua negara,” katanya.

    Pewarta: Andi Firdaus
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kadin Indonesia gandeng China untuk kerja sama strategis dukung MBG

    Kadin Indonesia gandeng China untuk kerja sama strategis dukung MBG

    ANTARA – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memperkuat kemitraan ekonomi strategis dengan China, sejalan dengan peringatan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara. Melalui Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT) kerja sama strategis itu diwujudkan berupa dukungan terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi salah satu agenda prioritas Presiden Prabowo Subianto. (Putri Hanifa/Ryan Rahman/Chairul Fajri/Rinto A Navis)

  • Prabowo: China mitra dagang terbesar RI, lebih 130 miliar dolar AS per tahun

    Prabowo: China mitra dagang terbesar RI, lebih 130 miliar dolar AS per tahun

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyatakan bahwa China merupakan mitra dagang terbesar Indonesia dengan nilai perdagangan bilateral yang telah melebihi 130 miliar dolar AS per tahun.

    Hal ini disampaikan dalam sambutannya di hadapan Perdana Menteri China, Li Qiang, dan para pelaku usaha kedua negara dalam agenda Indonesia-China Business Reception di Jakarta, Sabtu.

    “Saat ini Tiongkok adalah mitra dagang kita yang terbesar,” katanya.

    Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi terhadap kontribusi perusahaan-perusahaan China dalam pembangunan industri dan teknologi Indonesia.

    Ia mencontohkan proyek-proyek besar seperti Kereta Cepat Jakarta-Bandung, pengembangan kawasan industri, dan hilirisasi nikel yang dinilai berhasil memperkuat fondasi ekonomi nasional.

    “Hubungan dagang investasi dan teknologi ini adalah bukti komitmen kita bersama untuk membangun masa depan yang lebih kuat, sejahtera, dan ramah lingkungan bagi kedua bangsa kita,” ujar Presiden Prabowo.

    Kepada para pengusaha China, Presiden juga mengungkapkan rasa terima kasih atas partisipasi mereka dalam penciptaan lapangan kerja, transfer teknologi, dan pembangunan kepercayaan di dunia usaha Indonesia.

    “Saya telah berjumpa dengan banyak tokoh-tokoh dari dunia usaha Tiongkok. Saya melihat komitmen mereka, saya melihat keinginan mereka untuk menyesuaikan dengan keadaan dan kondisi di Indonesia. Mereka sangat terbuka untuk mendengarkan kepentingan-kepentingan kita,” katanya.

    Pewarta: Andi Firdaus, Mentari Dwi Gayati
    Editor: Riza Mulyadi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Boy Thohir: Kadin RI-China jalin kerja sama strategis dukung MBG

    Boy Thohir: Kadin RI-China jalin kerja sama strategis dukung MBG

    disaksikan oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie, baru saja melakukan penandatangan nota kesepamahaman kerja sama strategis dengan the China Chamber of Commerce in Indonesia (CCCI), di mana kami

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Komite China Garibaldi ‘Boy’ Thohir menyampaikan bahwa Indonesia dan China telah menjalin kerja sama strategis dalam rangka mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).

    Kerja sama itu ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepemahaman (MoU) antara Indonesia dengan the China Chamber of Commerce in Indonesia (CCCI) pada hari ini, Sabtu, (24/05).

    “Pada hari ini, disaksikan oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie, baru saja melakukan penandatangan nota kesepamahaman kerja sama strategis dengan the China Chamber of Commerce in Indonesia (CCCI), di mana kami akan mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) gotong royong,” ujar Boy Thohir dalam acara Indonesia–China Business Reception 2025 di Jakarta, Sabtu.

    Boy Thohir juga baru saja mengajak Presiden Prabowo Subianto dan Perdana Menteri China Li Qiang mengunjungi Pameran Kemitraan Indonesia-China ke-75 yang menampilkan kerja sama strategis di delapan sektor prioritas.

    Ke-delapan sektor prioritas itu, di antaranya Infrastruktur dan konektivitas, industri hilirisasi, manufaktur, energi terbarukan, digitalisasi, teknologi tinggi dan kecerdasan buatan, kesehatan dan bioteknologi, pendidikan dan IPTEK, serta ketahanan pangan termasuk sektor pertanian dan perikanan laut.

    Boy Thohir mengatakan Indonesia dan China perlu bersama-sama mendorong kolaborasi nyata guna menjaga kelancaran perdagangan dan investasi baik bagi kedua negara.

    Dengan posisi China sebagai pemimpin global di dalam infrastruktur, manufaktur, dan teknologi energi baru terbarukan (EBT), Ia berharap kerja sama kedua pihak dapat berkontribusi terhadap tujuan pembangunan jangka panjang kedua negara.

    Ia menyampaikan acara Indonesia–China Business Reception 2025 kali ini menjadi lebih spesial karena bertepatan dengan 75 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan China.

    “Selama 75 tahun, Indonesia dan China telah membangun kemitraan strategis berlandaskan pada pertumbuhan bersama, kemajuan yang saling menguntungkan, dan semangat persahabatan yang kuat,” ujar Boy Thohir.

    Pihaknya memastikan Kadin Indonesia Komite China terus berupaya untuk bekerja sama dengan pemerintah dalam memastikan bahwa kerja sama bilateral antara Indonesia dan China, serta mendorong meningkatnya minat investor untuk berinvestasi lebih banyak di Indonesia.

    Dalam dua tahun terakhir, Kadin Indonesia Komite China telah menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk mendukung peningkatan hubungan bisnis dan investasi antara kedua negara, termasuk pertemuan-pertemuan bisnis antara pelaku usaha Indonesia dan China.

    Berbagai kegiatan itu, diantaranya Indonesia- China Business Community Reception 2023 yang dihadiri oleh Perdana Menteri China Li Qiang, Indonesia-China Business Forum 2023, serta Indonesia–China Business Forum 2024 di Beijing yang dihadiri oleh Presiden Prabowo Subianto.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Indra Arief Pribadi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kerja sama industri Indonesia-Tiongkok lewat TCTP

    Kerja sama industri Indonesia-Tiongkok lewat TCTP

    Dengan belajar dari pengalaman Tiongkok dan menerapkan kebijakan yang tepat, Indonesia bisa lebih memperkuat industrinya,…

    Jakarta (ANTARA) – Indonesia kini tengah membuka babak baru dalam kerja sama industri internasional melalui konsep Two Countries, Twin Parks (TCTP) dengan Tiongkok.

    Perdana Menteri (PM) China, Li Qiang, dijadwalkan melakukan kunjungan resmi ke Indonesia pada 24 hingga 26 Mei 2025. Dalam agenda tersebut, Li Qiang bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto, di Istana Kepresidenan Jakarta. Menurut Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto, salah satu fokus utama pembahasan dalam kunjungan ini adalah inisiatif Two Countries, Twin Parks (TCTP).

    Konsep TCTP, yang telah terbukti berhasil di beberapa negara seperti Tiongkok dan Malaysia, melibatkan pengembangan kawasan industri bersama antara dua negara yang terhubung, saling mendukung, dan memiliki potensi sinergi ekonomi.

    Proyek ini menawarkan potensi besar untuk memperkuat hubungan ekonomi Indonesia dengan Tiongkok, terutama di sektor-sektor industri strategis seperti manufaktur, teknologi, dan energi.

    Contoh keberhasilan proyek TCTP ini adalah kerja sama yang melibatkan Tiongkok dan Malaysia di Kuantan Industrial Park dan Qinzhou Industrial Park. Proyek kerja sama kawasan industri tersebut berhasil menciptakan iklim investasi yang menguntungkan bagi kedua negara, dengan dampak positif terhadap pengembangan sektor manufaktur dan logistik.

    Keberhasilan proyek ini bisa menjadi model bagi Indonesia untuk mempercepat industrialisasi dan meningkatkan daya saing di pasar global.

    Copyright © ANTARA 2025