Negara: Republik Rakyat Cina

  • Freeport Bidik Sejumlah Industri Ini Serap Katoda Tembaga dari Smelter Barunya

    Freeport Bidik Sejumlah Industri Ini Serap Katoda Tembaga dari Smelter Barunya

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Freeport Indonesia (PTFI) menangkap sejumlah peluang pasar industri di dalam negeri yang dapat menyerap produksi katoda tembaga dari smelter barunya di Gresik, Jawa Timur. 

    Presiden Direktur PTFI Tony Wenas mengatakan, pihaknya menargetkan hingga akhir tahun smelter tersebut akan beroperasi dengan kapasitas penuh dengan produksi 600.000 ton katoda tembaga. 

    “Kami melihat sudah mulai masuk beberapa perusahaan di Indonesia yang mau memanfaatkan tembaga sebagai bahan baku, katoda tembaga,” ujar Tony dalam agenda Energi Mineral Forum 2025, Senin (26/5/2025). 

    Dia menyebutkan, terdapat potensi penyerapan dari perusahaan asal China, Hailiang Group yang membangun pabrik foil tembaga di Kawasan Industri Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE), Gresik. Perusahaan tersebut memiliki potensi kebutuhan katoda tembaga sebanyak 100.000 ton. 

    Tak hanya itu, Tony juga menyebut ada minat dari perusahaan China lainnya dan perusahaan lokal yang akan memproduksi copper rod atau batang tembaga sehingga membutuhkan raw material yang besar.

    “Masih ada peluang lain, contoh, selongsong peluru. Itu kalau PT Pindad atau mitranya, selongsong peluru masih impor dan itu sebagian besar tembaga selongsong peluru. Jadi kalau dibutuhkan 5 miliar selongsong peluru, itu kan besar,” tuturnya. 

    Di sisi lain, dia juga menyoroti kebutuhan tembaga untuk pembangunan proyek jalur transmisi oleh PT PLN (Persero) sepanjang 40.000 kilometer sirkit (kms). Peluang tersebut yang dapat menjadi penyerap industri katoda tembaga nasional. 

    Tony menyebut, permintaan katoda tembaga dalam negeri saat ini masih di kisaran 300.000–400.000 ton per tahun. Sementara itu, produksi nasional mencapai 350.000 ton, di mana 150.000 ton diekspor. 

    PTFI lewat smelter barunya akan menyumbang tambahan produksi tembaga sebesar 600.000 ton mulai akhir tahun ini. Artinya, kapasitas produksi katoda tembaga Indonesia akan mencapai 800.000 ton.

    “Jadi akan ada 800.000 ton tembaga, belum termasuk smelternya Amman Mineral, mungkin sekitar berapa, 300.000 ton. Jadi akan ada hampir 1 juta ton lebih, sementara demand domestiknya itu masih sekitar 300.000–400.000 ton. Jadi 700.000 ton itu akan keluar negeri,” jelasnya. 

  • Prabowo Dorong Negara Asean Terapkan Sistem Pembayaran QR Code

    Prabowo Dorong Negara Asean Terapkan Sistem Pembayaran QR Code

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto mendorong agar sistem pembayaran QR Code bisa diterapkan lintas negara Asean.

    Penerapan QR Code menjadi salah satu isu yang didorong oleh Presiden RI di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asean ke-46 di Kuala Lumpur, Malaysia.

    “Tentu kalau Bapak Presiden mencatat pentingnya untuk mendorong juga QR Code payment antara negara-negara Asean. Sekarang kan sudah ini terus untuk didorong,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dikutip dari keterangan resmi, Senin (26/5/2025).

    Adapun, saat ini secara nasional Indonesia sudah memiliki sistem pembayaran dimaksud yakni Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS. Sistem tersebut dikembangkan oleh Bank Indonesia (BI). 

    Di sisi lain, lanjut Airlangga, Prabowo juga mendorong pembahasan isu bisnis yang meliputi aspek rantai pasok, sustainability report, serta inventory share daripada seluruh bisnis, agar seluruh masing-masing negara Asean bisa mengetahui.

    Secara umum, kata Menko Perekonomian sejak 2019 itu, beberapa hal yang dibahas dalam sidang pleno KTT Asean hari ini meliputi Digital Economic Framework Agreement hingga isu-isu seputar kawasan. 

    Presiden Prabowo pun turut membawa usulan agar Papua Nugini juga ikut bergabung ke organisasi kawasan itu. 

    Selain itu, negara-negara Asean turut menyoroti soal perdagangan di dalam kawasan yang masih rendah. Padahal, penduduk Asean mencapai 600 juta jiwa, dengan size perekonomian sebesar US$4,2 triliun. 

    “Asean perlu memperdalam intra-Asean trade, karena Asean sebagai negara yang 600 juta penduduk dengan ekonomi US$4,2 triliun itu tentu menjadi kekuatan sendiri. Tetapi sekarang, intra-trade Asean itu relatif masih terlalu rendah,” terangnya. 

    Berdasarkan pemberitaan Bisnis sebelumnya, saat ini QRIS antarnegara telah berjalan di tiga negara, yakni Malaysia, Thailand, dan Singapura.

    Sementara itu, Jepang, China, Arab Saudi, dan India dalam antrean untuk implementasi QRIS cross-border tersebut. 

  • Ekonom ungkap tiga manfaat kerja sama BI dan Bank Sentral China bagi pembangunan RI

    Ekonom ungkap tiga manfaat kerja sama BI dan Bank Sentral China bagi pembangunan RI

    Ilustrasi – Sejumlah pegawai melintasi lobi gedung Bank Indonesia di Jakarta. (FOTO ANTARA/Puspa Perwitasari/ss/pd/aa.)

    Ekonom ungkap tiga manfaat kerja sama BI dan Bank Sentral China bagi pembangunan RI
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 26 Mei 2025 – 22:24 WIB

    Elshinta.com – Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Bank Indonesia (BI) dan bank sentral China atau People’s Bank of China (PBoC) di sela-sela kunjungan resmi Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang ke Jakarta dinilai lebih dari sekadar peristiwa diplomatik. 

    Di mata pengamat ekonomi, langkah ini mencerminkan arah baru Indonesia dalam percaturan keuangan global yang kian multipolar.

    “Ini adalah momen geostrategis yang menyiratkan posisi baru Indonesia di arsitektur keuangan dunia. Dan bukan sembarang pintu, ini adalah pintu uang. Tempat di mana kekuatan tak lagi ditentukan oleh sekadar militer, produksi manufaktur, dan narasi pemerintah, melainkan lewat hal yang lebih halus dan subtil, yakni aliran modal, likuiditas dan kepercayaan lintas batas,” ungkap Fakhrul Fulvian, Kepala Ekonom Trimegah Sekuritas Indonesia dalam tulisannya, dikutip Senin (26/5).

    Dalam pandangannya, PBoC kini bukan lagi sekadar pengatur inflasi domestik Tiongkok, melainkan telah menjelma menjadi aktor utama dalam pengelolaan likuiditas global, penentu jalur internasionalisasi yuan (RMB), hingga pendukung sistem keuangan alternatif seperti CIPS, tandingan sistem SWIFT.

    Fakhrul menjelaskan bahwa kerja sama BI dan PBoC ini membuka tiga manfaat besar bagi pembangunan nasional Indonesia:

    Pertama, penyediaan kanal pembiayaan jangka panjang dalam mata uang RMB akan menjadi alternatif strategis untuk mendanai proyek infrastruktur dan pembangunan nasional, mengingat Tiongkok saat ini sedang berenang dalam likuiditas dengan tingkat imbal hasil obligasi dengan tenor 10 tahun mereka menjadi 1,6%.

    Kedua, kerja sama ini akan mengurangi tekanan terhadap permintaan dolar AS di pasar domestik, sehingga memberikan ruang stabilisasi yang lebih kuat bagi nilai tukar rupiah. Dalam jangka menengah, ini bahkan dapat membuka peluang penguatan rupiah secara struktural.

    Ketiga, Indonesia berpeluang mengurangi ketergantungan pada instrumen pembiayaan jangka pendek seperti SRBI dan mulai membangun sistem pendalaman keuangan berbasis multicurrency. Ini selaras dengan visi pemerintah untuk memperkuat ketahanan eksternal dan mencapai pertumbuhan ekonomi hingga 8%.

    “Hal ini juga menandai perubahan diplomasi kita bersama Tiongkok, dari diplomasi beton ke diplomasi modal. Kerja sama Indonesia dan Tiongkok selama ini lekat dengan pembangunan fisik; jalan tol, pelabuhan, kereta cepat. Tapi dengan pertemuan ini, arah kerja sama naik kelas, menuju diplomasi modal,” tambahnya, seperti dala, rilis yang diterima Redaksi Elshinta.com.

    Fakhrul menekankan bahwa langkah ini juga memiliki implikasi geopolitik. Di tengah ketegangan antara blok Barat dan Timur, Indonesia justru memilih menjadi jembatan. Bukan memilih sisi, tetapi membentuk jalur baru yang inklusif dan multipolar. 

    “Kita bukan musuh dolar, tapi juga bukan budak dolar. Kita membuka diri pada RMB bukan untuk tunduk pada Beijing, tapi untuk membentuk sistem keuangan yang lebih adil, terbuka, dan multipolar,” katanya.

    Langkah ini pun dinilai mendukung visi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang ingin memperkuat ketahanan eksternal, mengamankan pembiayaan jangka panjang, dan membangun sistem keuangan nasional yang lebih adaptif terhadap perubahan global.

    “Jika dikelola dengan tepat, pertemuan ini bisa menjadi langkah awal menuju sistem keuangan nasional yang lebih stabil, lebih berdaulat, dan lebih terhubung ke dunia tanpa kehilangan arah. Karena di tengah ketidakpastian global, kekuatan bukan milik yang paling cepat atau paling besar, tetapi milik mereka yang mampu menjadi jembatan ketika dunia terbelah,” tutup Fakhrul.

    Sumber : Sumber Lain

  • Presiden yakini kerja sama ASEAN-GCC-China buat ekonomi tumbuh cepat

    Presiden yakini kerja sama ASEAN-GCC-China buat ekonomi tumbuh cepat

    “Kita harus memastikan bahwa ASEAN menjadi relevan dan oleh karena itu, kita menyambut kemitraan yang lebih dalam. Misalnya, kerja sama ASEAN-GCC dan ASEAN-GCC-China. Kami yakin bahwa besok akan memberikan hasil nyata dalam hal ini. Pertumbuhan ekono

    Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto meyakini kerja sama negara-negara anggota ASEAN, negara Teluk (Gulf Cooperation Council/GCC) dan China dapat membuat perekonomian kawasan tumbuh lebih cepat.

    Presiden menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi negara-negara kawasan Asia Tenggara merupakan yang tercepat saat ini.

    “Kita harus memastikan bahwa ASEAN menjadi relevan dan oleh karena itu, kita menyambut kemitraan yang lebih dalam. Misalnya, kerja sama ASEAN-GCC dan ASEAN-GCC-China. Kami yakin bahwa besok akan memberikan hasil nyata dalam hal ini. Pertumbuhan ekonomi kita adalah yang tercepat,” kata Presiden Prabowo saat berbicara dalam sesi plenary KTT Ke-46 ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia, Senin, sebagaimana dikutip dari transkrip resmi Presiden RI yang disiarkan Kementerian Luar Negeri RI.

    Presiden menjelaskan bahwa Asia diproyeksikan memegang pengaruh lebih besar di dunia pada abad ini.

    Oleh karena itu, Kepala Negara di hadapan para pimpinan negara ASEAN lainnya mengajak untuk tidak meremehkan kekuatan kawasan, terutama dengan bergabungnya Timor Leste dan Papua Nugini menjadi anggota penuh.

    “Janganlah kita selalu meremehkan kekuatan dan kekuasaan kita. Oleh karena itu, dengan meningkatnya keanggotaan Timor Leste dan Papua Nugini, saya kira ini juga akan meningkatkan peran ASEAN di dunia,” kata Presiden.

    Prabowo juga mengajak agar negara-negara anggota untuk bekerja keras, sehingga ASEAN tetap relevan, kuat, kohesif dan adaptif daripada sebelumnya

    “Jadikan ASEAN bangkit lebih kuat, lebih berani, dan lebih relevan dari sebelumnya,” tutup Presiden mengakhiri sambutannya.

    Presiden berbicara dalam sesi panel KTT Ke-46 ASEAN bersama dengan sembilan pemimpin negara-negara anggota lainnya, termasuk Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim selaku tuan rumah dan Ketua ASEAN tahun ini.

    Tidak hanya sesi panel, pemimpin negara-negara anggota pada hari ini lanjut mengikuti agenda retret yang seluruhnya berlangsung tertutup untuk media, kemudian pertemuan antara ASEAN dan parlemen negara-negara ASEAN (AIPA), pertemuan antara ASEAN dengan perwakilan anak-anak muda ASEAN (ASEAN Youth), pertemuan dengan Dewan Penasihat Bisnis ASEAN (ASEAN-BAC).

    Kemudian, pemimpin negara-negara anggota pada hari ini juga bersama-sama menandatangani Deklarasi ASEAN 2045: Our Shared Future, dan kegiatan pun ditutup dengan jamuan santap malam oleh PM Malaysia Anwar Ibrahim di Kuala Lumpur Convention Centre pada Senin malam waktu setempat.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

  • Fadli Zon: Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Telan Biaya Rp9 Miliar

    Fadli Zon: Penulisan Ulang Sejarah Indonesia Telan Biaya Rp9 Miliar

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Kebudayaan (Menbud) RI Fadli Zon membeberkan anggaran yang dibutuhkan untuk menggarap penulisan ulang sejarah Indonesia mencapai Rp9 miliar.

    Fadli Zon pun menyebut bahwa penulisan ini sudah pihaknya lakukan sejak Januari 2025 dan kini progresnya sudah mencapai lebih dari 50%. 

    “Ada [anggarannya], saya lupa anggarannya berapa, enggak banyak sih. Kalau tidak salah catatannya Rp9 miliar,” tuturnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (26/5/2025).

    Menurutnya, Kementerian Kebudayaan berharap bahwa buku sejarah yang memuat penulisan ulang tersebut dapat menjadi pembelajaran nasional di sekolah-sekolah.

    Sebab itu, pihaknya akan berkoordinasi lebih lanjut dengan kementerian dan lembaga lain yang terkait. Dia ingin di sekolah ada mata pelajaran sejarah lagi dan itu wajib.

    Bahkan, dia mencontohkan di Amerika saja seluruh jenjang pendidikan memiliki mata pelajaran US History. Bila anak sekolah tidak lolos mata pelajaran itu, maka tidak akan lolos juga jenjang pendidikannya (SD, SMP, dan SMA).

    “Nanti kita akan berkoordinasi supaya masyarakat kita, rakyat kita itu mengerti sejarah dan tidak melupakan atau meninggalkan sejarah kita,” ujar Fadli Zon.

    Lebih jauh, politikus Gerindra ini memastikan pihaknya akan berusaha menulis ulang sejarah seusai 26 tahun lamanya Indonesia tidak pernah lagi menulis soal sejarah.

    “Jadi kalau kita ingin juga tone-nya lebih positif kepada seluruh pemimpin negara kita, kalau dicari kelemahan, kekurangan ya selalu ada. Kita bukan mau menonjolkan sejarah kekurangan, tapi sejarah apa yang telah dilakukan di masa Bung Karno, di masa Pak Harto sampai masa Pak Jokowi apa yang ditekankan,” tegasnya.

    Sebagai informasi, dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR RI, Fadli Zon membeberkan ada 11 jilid dalam buku penulisan sejarah. Berikut daftarnya: 

    Sejarah Awal Nusantara
    Nusantara dalam Jaringan Global: India dan Cina
    Nusantara dalam Jaringan Global: Timur Tengah
    Interaksi dengan Barat: Kompetisi dan Aliansi
    Respons terhadap Penjajahan
    Pergerakan Kebangsaan
    Perang Kemerdekaan Indonesia
    Masa Bergejolak dan Ancaman Integrasi
    Orde Baru (1967-1998)
    Era Reformasi (1999-2024)
    Faktaneka dan Indeks

  • Kerja sama BI dan PBOC dinilai jadi cara Prabowo bangun kedaulatan keuangan negara

    Kerja sama BI dan PBOC dinilai jadi cara Prabowo bangun kedaulatan keuangan negara

    Sumber foto: https://bit.ly/4dzSK8y

    Kerja sama BI dan PBOC dinilai jadi cara Prabowo bangun kedaulatan keuangan negara
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 26 Mei 2025 – 21:51 WIB

    Elshinta.com – Nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara Bank Indonesia dan People’s Bank of China (PBoC) dinilai bukan hanya langkah teknokratis, tapi juga cara baru dalam memikirkan kedaulatan keuangan negara.

    Menurut Kepala Ekonom Trimegah Sekuritas Indonesia Fakhrul Fulvian, penandatangan kerja sama itu merupakan hal penting dan strategis bagi pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto.

    “Ini bukan hanya langkah teknokratis. Ini adalah cara baru memikirkan kedaulatan keuangan, kita membantu rebalancing ekonomi dua negara besar (Amerika Serikat dan China), yang mana kemudian memberi ruang lebih besar untuk kemaslahatan rakyat Indonesia,” kata Fakhrul dalam tulisannya, dikutip Senin (26/5), seperti dalam rilis yang diterima Redaksi Elshinta.com.

    Fakhrul menjelaskan PBoC bukan bank sentral biasa. Mereka mengelola lebih dari USD 3 triliun cadangan devisa, mengarahkan jalur internasionalisasi Yuan (Renmnbi/RMB), menentukan arah pembiayaan global dalam konteks Belt and Road Initiative, dan mendorong sistem keuangan alternatif melalui Cross-Border Interbank Payment System (CIPS).

    Ia menuturkan MoU BI dan PBoC merupakan cara Prabowo yang ingin mengamankan pembiayaan jangka panjang, memperkuat ketahanan eksternal, serta mengurangi volalitas eksternal terhadap rupiah. Ini akan bermuara pada pembangunan ekonomi yang tidak rentan terhadap gejolak sentimen pasar global.

    Ia berpendapat pertemuan Prabowo dan Perdana Menteri (PM) China Li Qiang pun menyiratkan posisi baru Indonesia dalam lanskap keuangan global. Menurutnya, Indonesia telah menandai arah strategis baru, yaitu jadi jalur tengah dalam situasi keuangan dunia yang makin bipolar.

    “Kita bukan musuh dolar, tapi juga bukan budak dolar. Kita membuka diri pada RMB, bukan untuk tunduk pada Beijing, tapi untuk membentuk sistem keuangan yang lebih adil, terbuka, dan multipolar. Kita berdiri di antara Washington dan Beijing bukan untuk memilih sisi, tapi untuk menjadi poros,” ujarnya.

    Selain itu, lanjut Fakhrul, kerja sama BI dan Bank Sentral China itu jadi momen perubahan diplomasi Indonesia dan China, dari “diplomasi beton” ke “diplomasi modal”. Sebab, selama ini kerja sama Indonesia dan China lebih cenderung pada pembangunan fisik, seperti jalan tol, pelabuhan, dan kereta cepat.

    “Tapi dengan pertemuan ini, arah kerja sama naik kelas, menuju diplomasi modal,” kata dia.

    Karena itu, menurut Fakhrul, kerja sama dan pertemuan Prabowo dengan Li Qiang merupakan pembuka jalur moneter, jalur modal, dan jalur masa depan.

    Dia optimistis jika dikelola dengan tepat, pertemuan Prabowo dan Li Qiang bisa jadi langkah awal menuju sistem keuangan nasional yang lebih stabil, lebih berdaulat, dan lebih terhubung dengan dunia tanpa kehilangan arah.

    “Karena di tengah ketidakpastian global, kekuatan bukan milik yang paling cepat atau paling besar, tetapi milik mereka yang mampu menjadi jembatan, ketika dunia terbelah,” ucapnya.

    Sumber : Sumber Lain

  • Cerita Wamen Stella Mendadak Jadi Penerjemah Prabowo Saat Bertemu PM China

    Cerita Wamen Stella Mendadak Jadi Penerjemah Prabowo Saat Bertemu PM China

    Jakarta

    Wamendikti Stella Christie sempat menjadi translator ‘dadakan’ saat Perdana Menteri (PM) China Li Qiang menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta. Stella mengatakan sempat ada masalah pada alat penerjemah yang dipakai Prabowo dan para menteri saat pertemuan bilateral dengan PM China.

    “Itu Bapak Perdana Menteri Li Qiang sudah mulai ngomong, tapi masih kayaknya mungkin masih belum jalan (terjemahan). Saya juga nggak pakai (alat interpreter) kan, karena saya ngerti (Bahasa China),” ujar Stella kepada wartawan, Minggu (26/5/2025).

    Stella lalu berinisiatif membantu Presiden Prabowo untuk menerjemahkan penyampaian PM China dalam pertemuan bilateral tersebut. Prabowo pun menyambut inisiatif Stella dan meminta ia duduk di sebelahnya.

    “Terus pada bilang, ‘Belum jalan’. Jadi daripada sambil nunggu dibetulin, saya langsung ke ini supaya, ‘Gimana, Pak? Apakah…’, terus Bapak bilang, ‘Duduk sini (samping Prabowo)’. Langsung kita supaya acaranya lancar saja sih,” katanya.

    Stella mengatakan permasalahan terjemahan di alat interpreter hanya saat awal penyampaian PM China. Sementara, saat Prabowo berbicara, tidak ada masalah penerjemahan kepada pihak pemerintah China.

    “Memang kalau dari pihak China kan ada translator-nya yang Chinese-Indonesian. Karena Bapak hanya berbicara, karena itu kan sebetulnya waktu Perdana Menteri ngomong, diikuti oleh si translation dari translator mereka,” ujar Stella.

    Stella mengatakan alat penerjemah Bahasa China ke Bahasa Indonesia berjalan lancar dan dapat didengar Prabowo dan para menteri. Dia mengaku turut membantu penerjemahan makna penyampaian pihak pemerintah China kepada Prabowo.

    “Tapi saya bilang, ‘Pak, apakah…’. ‘Sudah kamu di sini saja’. Ya sudah. Jadi ada sebagian memang saya terjemahin langsung ke Bapak kalau ada saya rasa yang kurang lengkap atau tone-nya dari segi makna ada sedikit ini saya sampaikan langsung ke Bapak,” kata dia.

    (fca/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • India Gagal Total Ikut Jejak China, Investor: Memalukan!

    India Gagal Total Ikut Jejak China, Investor: Memalukan!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Startup AI asal China, DeepSeek, mengguncang dunia saat menghadirkan model R1 pada awal tahun ini. Saham raksasa teknologi AS rontok berjamaah, sebab R1 DeepSeek mampu menyamai kecanggihan AI buatan AS dengan biaya rendah.

    Jejak keberhasilan China diikuti oleh India. Startup India yang paling terkenal, Sarvm AI, merilis model bahasa besar (LLM) terbaru yang dinamai Sarvam-M.

    Bedanya, Sarvam-M tak disambut antusiasme dan kehebohan seperti DeepSeek. Sarvam-M merupakan model bahasa hibrida berbobot terbuka dengan 24 miliar parameter yang dibangun di atas Mistral Small.

    Model ini mendukung 10 bahasa India berbeda, termasuk Hindi, Bengali, Gujarati, Kannada, dan Malayalam. Bisa dibilang, Sarvam-M merupakan pencapaian bagi peneliti AI India dalam membangun tool AI kawakan.

    Sayangnya, responsnya lesu. Setelah 2 hari dirilis, sistem itu hanya di-download 334 kali di platform software Hugging Face, dikutip dari AnalyticsIndiaMag, Senin (26/5/2025).

    Deedy Das yang merupakan investor di Menlo Ventures menyebut minimnya antusiasme masyarakat terhadap Sarvas-M sebagai hal yang “memalukan”.

    Das membandingkan Sarvam-M dengan model sumber terbuka buatan mahasiswa Korea yang sudah mengumpulkan 200.000 download dalam waktu singkat.

    Sarvam-M tak sendiri. Sistem AI lainnya yang dibekingi pemerintah, BharatGen, beberapa saat lalu meluncurkan LLM bernama Param-1 dan mencatat statistik yang tak sesuai harapan. Hanya 12 download yang tercatat sejak LLM itu dirilis.

    Kritik Das bukan cuma soal download yang kurang, tetapi juga kapabilitas yang dihadirkan Sarvam-M. Menurut dia, sudah ada model yang lebih baik dan murah yang menyediakan beragam bahasa seperti Sarvam-M. Misalnya, sistem buatan Google dan TWO.ai.

    “Saya tak berniat melawan Sarvam, tetapi menurut saya saat ini kontribusi mereka tidak sepadan dengan pendanaan yang mereka terima,” kata Das.

    Menurut Sarvam, perusahaannya telah menerima pendanaan sebesar US$41 juta dari investor-investor kawakan. Antara lain Lightspeed India Partners, Peak XV Partners, Lightspeed Venture Partners, dan Khosla Ventures.

    Per Maret 2025, valuasi Sarvam tercatat sebesar US$111 juta menurut Tracxn.

    Beberapa pengguna di X mengatakan model Sarvam-M teranyar sebenarnya baik untuk beberapa skenario penggunaan, tetapi masih membutuhkan banyak perbaikan.

    Kendati demikian, menurut laporan teknis, Sarvam-M melampaui Llama-4 Scout dalam kinerja dan bersaing dengan model yang lebih besar seperti Llama-3.3 70B dan Gemma 3 27B.

    “Kami menemukan bahwa model dasar Mistral Small dapat ditingkatkan secara signifikan dalam bahasa-bahasa India,” demikian bunyi laporan tersebut.

    Akan tetapi, model tersebut mengalami sedikit penurunan sebesar satu persen dalam evaluasi pengetahuan bahasa Inggris seperti MMLU.

    Aashay Sachdeva dari Sarvam AI membela model teranyar perusahaannya di X Ia mengatakan Sarvam-M berhasil mencapai tolok ukur baru untuk bahasa India dan mengarahkan pembaca ke blog teknis yang memperinci proses penyesuaian dan penyempurnaan.

    Sachdeva juga mengunggah Google Sheet di X, di mana ia mengajukan pertanyaan model Think 7 dari Sarvam-M dari JEE Advanced 2025 dalam bahasa Hindi, dan semuanya dijawab dengan benar.

    Hal ini membuktikan model ini bagus untuk beberapa kasus penggunaan. Kendati demikian, fakta bahwa antusiasme masyarakat ke Sarvam-M tak bisa sepadan dengan DeepSeek juga perlu digarisbawahi.

    (fab/fab)

  • OJK: Tingkat permodalan bank memadai untuk hadapi risiko ekonomi

    OJK: Tingkat permodalan bank memadai untuk hadapi risiko ekonomi

    Untuk mengukur ketahanan bank dalam menghadapi berbagai potensi shocks makro ekonomi, OJK secara rutin melakukan stress test untuk mengevaluasi ketahanan perbankan Indonesia…

    Jakarta (ANTARA) – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan, hasil stress test regulator maupun hasil stress test secara mandiri menunjukkan bahwa tingkat permodalan perbankan saat ini masih sangat memadai untuk menghadapi risiko ekonomi.

    Risiko ini disebabkan oleh perubahan signifikan dalam kondisi makro ekonomi Indonesia, antara lain perlambatan pertumbuhan ekonomi, perubahan nilai tukar, maupun penurunan nilai surat-surat berharga.

    “Untuk mengukur ketahanan bank dalam menghadapi berbagai potensi shocks makro ekonomi, OJK secara rutin melakukan stress test untuk mengevaluasi ketahanan perbankan Indonesia. Di sisi lain masing-masing bank juga melakukan stress test secara mandiri menggunakan skenario dan asumsi yang disiapkan oleh otoritas (OJK dan BI),” kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae dalam jawaban tertulis di Jakarta, Senin.

    Lebih lanjut, berdasarkan pembahasan rencana bisnis antara pengawas dengan perbankan, Dian mengatakan bahwa secara umum tidak terdapat penyesuaian yang signifikan pada target pertumbuhan kredit pada 2025.

    “Perbankan memiliki kesempatan untuk merevisi target rencana bisnis pada akhir semester I 2025 dengan mempertimbangkan dinamika perekonomian global dan domestik. Untuk itu, OJK akan terus berkoordinasi dengan industri perbankan, khususnya jika terdapat faktor-faktor yang mengakibatkan perlunya dilakukan penyesuaian,” ujar dia.

    OJK bersama pemangku kepentingan lainnya yang tergabung dalam Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) juga terus berkoordinasi dengan menerapkan berbagai kebijakan untuk meminimalkan dampak ketidakpastian tersebut terhadap sistem keuangan maupun perekonomian Indonesia.

    Selain itu, OJK juga secara aktif memantau dampak ketidakpastian global terhadap prospek pertumbuhan ekonomi dan sektor keuangan domestik.

    Dian menyampaikan, ketidakpastian global yang tinggi memang sedikit banyak telah memengaruhi ekonomi global maupun domestik.

    Ketidakpastian global antara lain disebabkan lambannya penurunan suku bunga acuan khususnya Fed Funds Rate (FFR), pengenaan tarif impor oleh AS yang kemudian diretaliasi oleh negara lain khususnya Tiongkok, dinamika konflik Rusia Ukraina serta situasi di Timur Tengah, dan terakhir konflik India-Pakistan.

    Salah satu dampak yang terlihat adalah kecenderungan para investor untuk mengalihkan investasi ke aset yang dianggap lebih aman (safe-haven asset) atau investasi di sektor yang dinilai telah stabil meskipun dengan imbal hasil yang tidak terlalu tinggi.

    Sesuai rilis BPS, ekonomi nasional tumbuh sebesar 4,87 persen pada triwulan I 2025 dan terkontraksi sebesar 0,98 persen (qtq) dibanding triwulan IV 2024. Seiring dengan hal tersebut, kinerja kredit juga termoderasi pada Maret 2025 menjadi sebesar 9,16 persen.

    Meskipun demikian, Dian menyampaikan bahwa risiko kredit perbankan tetap terjaga dengan baik, tecermin dari rasio NPL yang menurun dan stabil di bawah 3 persen serta tren coverage pencadangan CKPN yang relatif stabil.

    “Di sisi lain, kondisi likuiditas perbankan masih cukup terjaga meskipun dalam tren menurun. Kondisi demikian mengindikasikan bahwa pada dasarnya perbankan masih memiliki ruang untuk melanjutkan penyaluran kredit,” kata Dian.

    Pewarta: Rizka Khaerunnisa
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2025

  • Perintah Trump Tak Dianggap Gara-Gara Sekrup

    Perintah Trump Tak Dianggap Gara-Gara Sekrup

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ambisi Presiden Donald Trump memaksa Apple merakit iPhone di Amerika Serikat terhalang banyak kendala, salah satunya adalah sekrup mungil.

    Apple saat ini memiliki dua pusat produksi iPhone utama yaitu China dan India. Trump ingin agar Apple membuka pabrik iPhone di AS yang bisa memenuhi seluruh permintaan dari pasar AS.

    Bahkan pada Jumat (26/5/2025), Trump mengancam mengenakan tarif impor khusus untuk produk iPhone yang dijual di AS tetapi dirakit di luar negeri. Ia kemudian menjelaskan bahwa tarif tersebut juga akan dikenakan kepada smartphone merek lain, termasuk Samsung, mulai Juni 2025.

    “Jika tidak begitu, tidak adil. [CEO Apple] Tim [Cook] seharusnya sudah paham, ia tidak boleh melakukan ini. Ia menyatakan akan membangun pabrik di India. Saya bilang, oke, boleh saja pindah ke India, tetapi Anda tidak bisa berjualan di sini tanpa tarif,” kata Trump.

    Namun, realisasi pembangunan pabrik iPhone di AS sepertinya sangat sulit. Hal ini diungkapkan oleh Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick.

    Bulan lalu, Lutnick sesumbar kepada CBS bahwa bakal tercipta lapangan kerja untuk “jutaan orang memasang sekrup, sekrup yang sangat kecil, untuk membuat iPhone” yang diotomatisasi. Hal ini, lanjutnya, akan menyerap banyak sekali pekerja berkeahlian seperti mekanik dan ahli listrik.

    Namun, dia menyatakan hal yang berbeda kepada CNBC International. Ia menjelaskan bahwa teknologi yang dibutuhkan untuk proses perakitan tersebut belum ada.

    “Ia [Cook] bilang, membutuhkan lengan robot, untuk melakukan dengan skala dan presisi yang memungkinkan untuk memindahkan proses produksi ke AS. Jika sudah ada teknologinya, hari itu juga produksi pindah ke sini,” kata Lutnick.

    Analis dari Wedbush, Dan Ives, menyatakan proses memindahkan produksi iPhone dari luar negeri ke AS bisa membutuhkan 10 tahun dan membuat harga iPhone melonjak hingga US$ 3.500 (Rp 56 juta). Saat ini, iPhone versi termahal dibanderol dengan harga US$ 1.200 (Rp 20 juta) di pasar AS.

    “Kami percaya konsep iPhone produksi Amerika cuma dongeng, tak mungkin,” kata iVes.

    Hambatan lain yang bakal ditemui Trump adalah hambatan hukum. Trump mengancam memaksa Apple memindahkan pabrik ke AS mengandalkan UU Kekuatan Ekonomi Darurat Internasional. UU itu memberikan Presiden AS kekuasaan untuk melakukan tindakan ekonomi setelah menetapkan ada ancaman luar biasa terhadap AS.

    Aturan khusus hanya untuk perusahaan tertentu hanya bisa ditetapkan lewat proses penyelidikan.

    “Tidak ada UU yang memberikan kekuasaan untuk menetapkan tarif untuk perusahaan tertentu, tetapi Trump bisa saja bilang itu termasuk dalam kekuasaan dalam kondisi darurat,” kata Sally Stewart Laing, pengacara dari Akin Gump.

    Saat ini, sebanyak 12 negara bagian menggugat penggunaan “kondisi darurat” tersebut saat Trump menaikkan tarif untuk semua negara di dunia.

    (dem/dem)