Negara: Republik Rakyat Cina

  • ASEAN Perkuat Relasi dengan China dan Negara-negara Teluk

    ASEAN Perkuat Relasi dengan China dan Negara-negara Teluk

    Jakarta

    Para pemimpin Asia Tenggara berkumpul di Kuala Lumpur, Malaysia, berdialog bersama Perdana Menteri Cina Li Qiang serta para pejabat tinggi negara-negara Teluk pada hari Selasa (27/05). Mereka membahas gelombang ketidakpastian geopolitik yang menggerus ekonomi dunia, termasuk di kawasan Asia Tenggara.

    Pada bulan April, Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara tiba-tiba meruntuhkan norma-norma perdagangan global, dengan mengumumkan serangkaian tarif pasar yang menyasar negara-negara di seluruh dunia, termasuk sekutu dekatnya sendiri.

    Walau kemudian diberlakukan jeda 90 hari untuk sebagian besar negara, kejadian tersebut telah menggerakkan ASEAN untuk mempercepat diversifikasi jejaring perdagangan mereka.

    “Transisi dalam tatanan geopolitik tengah berlangsung,” ujar Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim pada hari Senin (26/05). Setelah menikmati santap malam gala yang mewah pada malam sebelumnya, pertemuan puncak perdana antara ASEAN, Cina, dan Dewan Kerjasama Teluk (GCC)—yang terdiri dari Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab—dilaksanakan.

    ASEAN, selama ini berperan sebagai “semacam perantara” antara ekonomi maju seperti Amerika Serikat dan Cina, demikian menurut pengamatan Chong Ja Ian dari Universitas Nasional Singapura.

    Namun dengan Washington yang semakin sulit diandalkan, negara-negara anggota ASEAN berusaha merengkuh diversifikasi. “Memfasilitasi pertukaran antara negara-negara Teluk dan Republik Rakyat Cina adalah bagian penting dari strategi ini.”

    Malaysia, yang kini memegang jabatan ketua bergilir ASEAN dan menjadi tuan rumah pertemuan ke-46 blok tersebut, tampil sebagai kekuatan penggerak utama.

    Beijing, yang turut menanggung beban tarif dari kebijakan Trump, juga gencar menopang pasar-pasar lain. Kementerian Luar Negeri Cina menyampaikan harapan mereka untuk “memperkuat kerja sama” dengan ASEAN dan GCC.

    Cina atau ‘Amrik’?

    Hubungan dagang antara Cina dan ASEAN sudah sedemikian erat, bahkan ekspor Cina ke Thailand, Indonesia, dan Vietnam melonjak dua digit pada bulan April—didorong oleh pergeseran jalur barang yang biasanya menuju Amerika Serikat.

    Keikutsertaan Perdana Menteri Li disebut “tepat waktu dan penuh perhitungan,” demikian menurut Khoo Ying Hooi dari Universitas Malaya. “Cina melihat peluang untuk memperkuat citranya sebagai mitra ekonomi yang dapat diandalkan, terutama saat menghadapi upaya pemisahan dari Barat.”

    Memang, Beijing dan Washington terlibat dalam perang tarif yang berkelanjutan hingga pertemuan di Swiss menghasilkan kesepakatan pengurangan dan penundaan tarif sementara. Meski demikian, produk-produk Cina masih harus menanggung tarif yang lebih tinggi dibanding mayoritas barang lain.

    Dalam rancangan pernyataan yang diperoleh kantor berita AFP, ASEAN menyampaikan “kekhawatiran yang mendalam atas penerapan tindakan tarif sepihak.” Namun, pada awal tahun ini ASEAN memutuskan untuk tidak mengenakan bea balasan.

    Sebagai sebuah entitas, ASEAN cenderung menghindari pilihan antara Amerika Serikat dan Cina. Cina hanya menjadi sumber investasi asing langsung keempat terbesar di Asia Tenggara, setelah Amerika Serikat, Jepang, dan Uni Eropa, tandas Chong.

    Anwar menyebutkan bahwa ia telah mengirim surat untuk mengajukan pertemuan puncak ASEAN-AS tahun ini. Namun Menteri Luar Negeri Malaysia itu menyatakan bahwa Amerika Serikat belum menanggapi. Namun, mendekatkan diri ke Beijing membawa tantangan tersendiri, walau Anwar menegaskan, “apa pun yang dikatakan, kami hadir di sini sebagai teman Cina.”

    Sengketa Laut Cina Selatan yang tak kunjung usai

    Pada hari Senin (26/05), Presiden Filipina Ferdinand Marcos mengungkapkan “kebutuhan mendesak” untuk mengadopsi kode etik yang mengikat secara hukum di Laut Cina Selatan.

    Sengketa wilayah antara Beijing dan lima negara anggota ASEAN di kawasan itu masih memanas, dengan ketegangan antara Cina dan Filipina yang berlangsung berbulan-bulan.

    Anwar sempat mengangkat isu Laut Cina Selatan dalam pertemuan dengan Li, dan menegaskan bahwa ASEAN “menghargai dedikasi Cina terhadap kolaborasi regional,” dengan fokus pembahasan sebagian besar terpaku pada isu perdagangan.

    Menurut Chong, “pihak-pihak yang bersengketa mungkin membiarkan Filipina menanggung beban tekanan,” sehingga isu ini tidak akan surut ke latar belakang, berbeda dengan negara-negara Asia Tenggara lain yang ingin mengutamakan fokus pada persoalan ekonomi, pungkasnya.

    Editor: Hendra Pasuhuk

    Tonton juga “PM Malaysia Anwar Ibrahim Buka KTT ASEAN-GCC” di sini:

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Siap Jadi Raja Pasar, Intip Spesifikasi Oppo Reno 14 Pro Ini Layak Dibeli?

    Siap Jadi Raja Pasar, Intip Spesifikasi Oppo Reno 14 Pro Ini Layak Dibeli?

    JABAR EKSPRES – Oppo kembali membuat gebrakan di dunia smartphone dengan merilis Oppo Reno 14 Pro, perangkat flagship terbaru yang pertama kali diperkenalkan di Tiongkok pada 15 Mei 2025. Dengan desain elegan dan fitur kamera mumpuni, ponsel ini digadang-gadang akan menjadi incaran para pecinta fotografi maupun content creator saat meluncur ke pasar Indonesia.

    Oppo Reno 14 Pro hadir dengan desain yang cantik dan minimalis, menjadikannya terlihat premium tanpa kesan berlebihan. Layarnya berukuran 6,83 inci dengan panel datar beresolusi Full HD+, sangat nyaman untuk menonton video, scrolling media sosial, hingga bermain game.

    Tak hanya itu, layar ini juga mendukung refresh rate 120Hz, tingkat kecerahan hingga 1.200 nits, dan touch sampling rate 240Hz, yang menjamin tampilan tetap halus dan responsif dalam berbagai kondisi cahaya.

    Baca juga : iPhone 17 Resmi Tiba di Indonesia Oktober Ini, Ini Tanggalnya

    Di sektor dapur pacu, Oppo Reno 14 Pro dipersenjatai chipset MediaTek Dimensity 8450. Chipset ini dipadukan dengan pilihan RAM besar, yakni 12 GB atau 16 GB, serta memori internal yang sangat luas, 256 GB hingga 1 TB. Kombinasi ini memastikan kinerja mulus saat multitasking, bermain game berat, maupun mengedit video beresolusi tinggi.

    Fitur andalan Oppo Reno 14 Pro tentu saja ada di sektor kamera. HP ini berbekal tiga kamera belakang yang terdiri dari kamera utama, kamera ultrawide, dan kamera telefoto periskop, masing-masing beresolusi 50 MP. Memiliki dukungan OIS (Optical Image Stabilization) dan 3,5x optical zoom, pengguna bisa menghasilkan foto dan video tajam dalam berbagai situasi pencahayaan.

    Kamera depannya pun tidak main-main. Dengan resolusi 50 MP, kamera selfie ini juga mampu merekam video hingga resolusi 4K pada 60fps, cocok untuk vlogging dan live streaming.

    Menunjang performa yang tinggi, Oppo Reno 14 Pro dibekali baterai besar berkapasitas 6.200mAh. Dukungan pengisian cepat 80 Watt memungkinkan baterai terisi penuh dalam waktu singkat. Oppo mengklaim perangkat ini mampu bertahan hingga 5 jam untuk siaran langsung dan 8 jam bermain game, menjadikannya teman setia pengguna yang aktif seharian.

    Baca juga : HP Lipat OPPO Find N5 Rilis di Indonesia, Ini Dia Spesifikasi dan Harga Terbarunya

  • Apa yang Diincar Presiden Macron di Vietnam?

    Apa yang Diincar Presiden Macron di Vietnam?

    Jakarta

    Presiden Prancis Emmanuel Macron memulai tur Asia Tenggaranya dengan mengunjungi Vietnam, sebuah upaya memperkuat posisi strategis Uni Eropa di kawasan yang tengah berada di tengah persaingan AS dan Cina.

    Dalam pertemuan dengan pemimpin tertinggi Vietnam, To Lam, pada Senin (26/5), Macron memanfaatkan kekhawatiran yang muncul akibat perang dagang di era Donald Trump dan sikap agresif Cina dalam sengketa Laut Cina Selatan.

    “Bersama Prancis, Anda memiliki mitra yang sudah dikenal, aman, dan bisa diandalkan. Di masa seperti ini, hal itu sangat berharga,” ujar Macron kepada To Lam, Sekjen Partai Komunis Vietnam.

    Ini menjadi kunjungan pertama seorang presiden Prancis ke Vietnam dalam hampir satu dekade terakhir.

    Setelah dari Vietnam, Macron dijadwalkan mengunjungi Indonesia untuk bertemu Sekjen ASEAN Kao Kim Hourn dan diperkirakan akan ikut dalam pertemuan antara Presiden Indonesia Prabowo Subianto dengan Perdana Menteri Cina Li Qiang.

    Ia juga akan dijadwalkan akan melanjutkan perjalanan ke Singapura untuk menjadi pemimpin Eropa pertama yang menyampaikan pidato utama dalam forum keamanan bergengsi, Shangri-La Dialogue.

    Selain Macron, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen juga dijadwalkan akan mengunjungi kawasan Asia Tenggara dalam beberapa minggu ke depan.

    Prancis semakin mendekatkan diri ke Vietnam

    Namun, Vietnam juga menjalin kemitraan serupa dengan AS, Rusia, Cina, serta negara-negara lain seperti India, Australia, dan Singapura.

    “Vietnam lebih piawai dari negara mana pun di Asia Tenggara dalam mencari peluang dan memperluas mitra ekonomi maupun diplomatik. Prancis menjadi kunci strategi Vietnam di Eropa,” kata Zachary Abuza, dosen di National War College, Washington, kepada DW.

    Di sisi lain, banyak negara Barat kini mulai melihat Vietnam sebagai alternatif yang menjanjikan selain Cina, terutama dalam hal tenaga kerja murah dan akses ke pasar Asia.

    Vietnam saat ini menjadi mitra dagang ke-17 terbesar Uni Eropa secara global dan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara. Menurut Komisi Eropa, perdagangan barang antara kedua pihak tumbuh 13% dan mencapai €67 miliar pada 2024.

    Pada hari Senin (26/05), Presiden Macron menyaksikan penandatanganan sejumlah kesepakatan ekonomi, termasuk pembelian 20 pesawat Airbus oleh maskapai berbiaya murah Vietnam, VietJet. Menurut firma analis Cirium, Airbus memasok sekitar 90% armada Vietnam.

    Langkah ini dilakukan di tengah tekanan dari AS agar Vietnam lebih memilih perusahaan Amerika, dibanding Eropa.

    Pada April lalu, AS mengumumkan tarif impor sebesar 46% terhadap produk-produk Vietnam, meski belakangan penerapannya ditunda hingga Juli. Di saat yang sama, Vietnam berjanji menurunkan tarif terhadap barang-barang AS dan menyetujui proyek-proyek yang terkait dengan bisnis keluarga Trump, termasuk percepatan proyek lapangan golf senilai $1,5 miliar di luar Hanoi.

    Selain itu, Vietnam juga berjanji membeli lebih banyak produk AS. Laporan terbaru menyebutkan Vietnam Airlines sedang mempertimbangkan pembelian lebih dari 200 pesawat dari Boeing. Namun, seperti dilaporkan Reuters, pejabat Eropa telah memperingatkan Vietnam bahwa berpaling dari Eropa ke AS bisa merusak hubungan Vietnam dengan Uni Eropa.

    Mampukah Prancis dan Jerman geser dominasi Rusia di bidang pertahanan?

    Khac Giang Nguyen, peneliti tamu di ISEAS–Yusof Ishak Institute, Singapura, mengatakan bahwa Vietnam memandang Prancis sebagai “penyeimbang terhadap Cina dan jembatan menuju pasar Eropa, hal yang makin penting di tengah ketidakpastian soal tarif AS.”

    “Perdagangan memang jadi fokus utama pembicaraan dengan Macron, tapi isu keamanan juga tak akan diabaikan,” tambahnya. “Yang menarik untuk diperhatikan adalah kemungkinan kerja sama energi nuklir dan pengadaan alat pertahanan, karena Vietnam ingin mengurangi ketergantungan pada senjata buatan Rusia.”

    Hingga tahun 2022, sekitar 90% persenjataan Vietnam berasal dari Rusia. Namun, sejak invasi penuh Rusia ke Ukraina, Hanoi mulai berupaya mendiversifikasi mitra pertahanannya.

    Negara-negara Asia Tenggara kini memang mulai mencari mitra keamanan baru di luar AS dan Rusia. Di sisi lain, Prancis dan Jerman makin aktif dalam menjalin diplomasi pertahanan.

    Prancis masih punya ‘taji’ di ASEAN

    Kunjungan Macron menjadi kesempatan untuk memperkuat hubungan pertahanan dengan Vietnam, yang telah lama bersitegang dengan Cina terkait wilayah di Laut China Selatan.

    Prancis secara rutin menggelar patroli kebebasan navigasi di wilayah tersebut, dan masih memiliki pangkalan militer di Indo-Pasifik melalui wilayah-wilayah seberang lautnya, seperti Reunion dan Mayotte.

    Dalam konferensi pers, Macron menyatakan bahwa kemitraan dengan Vietnam “mencakup kerja sama pertahanan yang diperkuat,” dengan berbagai proyek bersama di bidang pertahanan dan antariksa.

    Presiden Vietnam Luong Cuong, yang berdiri di samping Macron, menyebut kerja sama ini meliputi “berbagi informasi strategis” serta kolaborasi dalam bidang persenjataan, keamanan siber dan penanggulangan terorisme.

    Pengabaian isu HAM?

    Di tengah persaingan pengaruh antara Brussels, Beijing, dan Washington di Asia Tenggara, banyak yang khawatir isu hak asasi manusia dan demokrasi kini tak lagi jadi prioritas utama bagi mitra internasional kawasan ini.

    Menjelang kedatangan Macron, organisasi-organisasi HAM mendesaknya untuk menyoroti kondisi HAM di Vietnam yang makin memburuk sejak Perjanjian Perdagangan Bebas Uni Eropa-Vietnam disahkan pada 2021.

    “Penindasan besar-besaran terhadap kebebasan berbicara dan berkumpul di Vietnam bertolak belakang dengan janji yang dibuat pemerintah kepada Prancis dan Uni Eropa,” kata Benedicte Jeannerod dari Human Rights Watch.

    Ia menambahkan, “Otoritas Vietnam makin banyak memenjarakan pembela demokrasi dan menolak reformasi yang dibutuhkan untuk mematuhi komitmen HAM mereka,” tambahnya.

    Presiden Komite HAM Vietnam, Penelope Faulkner juga mengingatkan bahwa Macron “jangan sampai melupakan nilai-nilai dasar Prancis, termasuk hak asasi manusia.”

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Tezar Aditya

    Editor: Hendra Pasuhuk

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Ledakan Dahsyat Guncang Pabrik di China, Picu Kepulan Asap Raksasa

    Ledakan Dahsyat Guncang Pabrik di China, Picu Kepulan Asap Raksasa

    Beijing

    Sebuah ledakan dahsyat mengguncang sebuah pabrik kimia yang ada di Provinsi Shandong, China bagian timur, pada Selasa (27/5). Belum ada laporan korban jiwa akibat ledakan ini. Namun, foto yang beredar di media sosial menunjukkan kepulan asap raksasa menjulang tinggi di langit.

    Laporan televisi pemerintah China, CCTV, seperti dilansir Reuters, Selasa (27/5/2025), menyebut ledakan besar itu terjadi sebelum tengah hari di area workshop yang ada di kompleks pabrik Shandong Youdao Chemical.

    Tidak dijelaskan lebih lanjut soal penyebab ledakan dahsyat tersebut, juga soal kerusakan yang terjadi.

    Sejauh ini belum diketahui apakah ada korban jiwa atau korban luka akibat ledakan tersebut.

    CCTV dalam laporannya hanya menyebut bahwa layanan darurat telah dikerahkan untuk memulai upaya penyelamatan dan perawatan setelah ledakan terjadi.

    Salah satu video yang diunggah ke media sosial Weibo menunjukkan beberapa orang melarikan diri, sedangkan sejumlah orang lainnya menunduk untuk berlindung saat kepulan asap berwarna abu-abu dan berukuran raksasa menyelimuti langit.

    Beberapa video lainnya yang diposting ke Weibo menunjukkan pecahan kaca di desa-desa terdekat, di mana para penduduknya mengatakan mereka merasakan getaran kuat akibat ledakan tersebut.

    Tonton juga “Detik-detik Setelah Bom Meledak di Klinik California, FBI: Terorisme!” di sini:

    Shandong Youdao Chemical diketahui dimiliki oleh Himile Group, yang juga memiliki Himile Mechanical. Belum ada keterangan dari pihak perusahaan terkait ledakan tersebut.

    Menurut situs resminya, Youdao didirikan sejak Agustus 2019 di area taman kimia Gaomi Renhe, yang ada di kota Weifang, Provinsi Shandong. Kompleks pabrik Youdao disebut membentang dengan luas melebihi 47 hektare, dan memiliki lebih dari 300 karyawan.

    Pabrik Youdao mengembangkan, memproduksi, dan menjual teknologi untuk pestisida, farmasi, dan zat kimia perantara halus.

    Beberapa tahun terakhir, rentetan ledakan mengguncang sejumlah pabrik kimia di China. Salah satunya terjadi di area barat laut Ningxia tahun 2024 lalu, sedangkan satu insiden lainnya terjadi di area Jiangxi pada tahun 2023.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Volvo Pangkas 3.000 Pekerja Profesional di Tengah Perlambatan EV dan Ketidakpastian Dunia Otomotif

    Volvo Pangkas 3.000 Pekerja Profesional di Tengah Perlambatan EV dan Ketidakpastian Dunia Otomotif

    JAKARTA – Volvo mengumumkan restrukturisasi signifikan yang akan menyebabkan pengurangan sekitar 3.000 pekerjaan, terutama di posisi pekerja profesional yang melakukan pekerjaan kantor, administratif, atau manajerial. 

    Keputusan ini, yang diumumkan pada hari Senin, 26 Mei, dilansir dari laporan Reuters. Volvo mengambil kebijakan ini di tengah produsen mobil Swedia ini berjuang menghadapi biaya tinggi, perlambatan permintaan kendaraan listrik (EV), dan ketidakpastian perdagangan yang sedang berlangsung.

    Pemangkasan pekerjaan ini adalah bagian dari inisiatif penghematan biaya yang lebih luas, dengan target pemangkasan sebesar 18 miliar krona Swedia (sekitar Rp30,8 triliun)), yang awalnya diumumkan pada bulan April. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat kondisi keuangan perusahaan dan mendongkrak harga sahamnya.

    Menurut CEO Hakan Samuelsson, yang baru-baru ini kembali menjabat, PHK akan mencakup berbagai departemen, termasuk Penelitian & Pengembangan, Komunikasi, dan Sumber Daya Manusia. Ia meyakini bahwa restrukturisasi ini akan menghasilkan organisasi yang lebih sehat, penghematan biaya, dan peluang bagi karyawan untuk memikul tanggung jawab yang lebih besar.

    Chief Financial Officer Fredrik Hansson mengindikasikan bahwa meskipun semua departemen dan lokasi akan terdampak, sebagian besar pengurangan akan terjadi di Gothenburg. Ia menekankan bahwa ini adalah langkah strategis untuk meningkatkan efisiensi struktural secara menyeluruh.

    PHK yang diumumkan mewakili sekitar 15 persen dari staf kantor Volvo Cars secara global dan akan menimbulkan biaya restrukturisasi satu kali sebesar 1,5 miliar krona.

    Volvo Cars menghadapi berbagai tantangan khususnya karena sebagian besar produksinya berbasis di Eropa dan China, jadi sangat rentan terhadap tarif baru Amerika Serikat. Perusahaan sebelumnya menyatakan bahwa potensi tarif dapat membuat ekspor model-modelnya yang lebih terjangkau ke AS menjadi tidak layak. Meskipun Presiden AS Trump baru-baru ini memperpanjang batas waktu pemberlakuan tarif terhadap barang-barang Uni Eropa hingga 9 Juli, ketidakpastian tetap ada.

    Analis Handelsbanken Hampus Engellau mencatat bahwa skala PHK sesuai dengan ekspektasi dan memandang perampingan operasi sebagai langkah positif bagi perusahaan.

    Menariknya, saham Volvo Cars mengalami kenaikan sebesar 3,6 persen pada Senin sore, dengan sebagian besar kenaikan ini terjadi sebelum pengumuman PHK. Namun, saham tersebut masih turun 24 persen sejak awal tahun.

  • Pabrik China Ramai-ramai Tumbang Gara-gara Trump

    Pabrik China Ramai-ramai Tumbang Gara-gara Trump

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pabrik penyuplai Apple yang terdaftar di bursa China rontok berjamaah pada Senin (26/5) waktu setempat, usai pengumuman tarif baru dari Presiden AS Donald Trump untuk impor iPhone sebesar 25%.

    Saham Luxshare yang merupakan perakit iPhone dan AirPods anjlok 2,2%. Sementara itu, Lens Tech yang membuat layar iPhone ambruk 1,8%.

    Pabrik pembuat AirPods, Goertek, juga terkoreksi 1,1%, dikutip dari Reuters, Selasa (27/5/2025).

    Pada Jumat (23/5) waktu setempat, Trump mengancam akan memberlakukan tarif 25% untuk iPhone yang dijual di AS dan tidak diproduksi di negeri Paman Sam.

    Tarif terbaru ini tak cuma berlaku khusus bagi Apple, melainkan semua produsen HP yang menjual barang ke AS tetapi tidak memiliki fasilitas manufaktur di negara tersebut.

    Ancaman ini merupakan bagian dari ambisi AS untuk mendorong industri manufaktur domestik. Sebelumnya, Apple sudah terdampak ancaman tarif tinggi 145% dari AS untuk barang-barang impor dari China.

    Apple lantas menggenjot pemindahan manufakturnya dari China ke India. Namun, hal ini tak membuat Trump puas. Ia ingin iPhone diproduksi di AS.

    Sebagai informasi, tarif tinggi 145% dari AS untuk barang impor China saat ini ditangguhkan hingga 90 hari, menurut kesepakatan AS-China di Jenewa, Swiss, beberapa saat lalu.

    Apple sempat bernapas lega dan memiliki waktu lebih banyak untuk memindahkan manufaktur ke India. Namun, perang dagang terbaru yang dilontarkan Trump kali ini terkhusus bagi produsen perangkat elektronik, termasuk Apple.

    Sebelumnya, Apple mengumbar rencana untuk mempercepat pemindahan manufaktur untuk iPhone yang dijual di AS dari China ke India pada 2026 mendatang. Agaknya Apple perlu memikirkan strategi baru dengan penetapan tarif teranyar dari Trump.

    Trump menekankan bahwa Apple boleh saja memindahkan manufaktur ke India. Namun, Apple harus menanggung konsekuensi tarif 25% untuk menjual iPhone buatan India di AS.

    (fab/fab)

  • Video: Gak Cuma Saol Harga Murah, Begini Persaingan Pasar Smart TV RI

    Video: Gak Cuma Saol Harga Murah, Begini Persaingan Pasar Smart TV RI

    Jakarta, CNBC Indonesia- Produsen elektronik ternama Tiongkok yang mengembangkan produksi Televisi (TV) Pintar dengan harga terjangkau terus berekspansi menjangkau pasar di Indonesia

    Marketing Director Skyworth Indonsia, Wu Xuanxue menyebutkan produksi TV Skyworth yang memiliki merk dagang Coocaa tidak hanya menjual TV namun menghadirkan hiburan bagi masyarakat Indonesia.

    Coocaa yang memiliki pabrik di Cikarang ini tidak hanya dijual murah namun menawarkan teknologi penyimpanan yang lebih tinggi hingga 2+32GB sehingga TV bisa digunakan untuk bermain game dan bekerja.

    Seperti apa strategi pengembangan teknologi Coocaa memperluas pasar elektronik utamanya “Smart TV” di tengah ketidakpastian ini? Selengkapnya simak dialog Safrina Nasution dengan Marketing Director Skyworth Indonsia, Wu Xuanxue dalam Profit, CNBC Indonesia (Selasa, 27/05/2025)

  • Pengguna iPhone Masih Paling Setia, Tapi Terus Menurun

    Pengguna iPhone Masih Paling Setia, Tapi Terus Menurun

    Jakarta

    Kesetiaan pengguna iPhone mulai menurun, namun tetap masih jauh lebih tinggi dibanding kesetiaan pengguna Android.

    Data ini berasal dari riset Consumer Intelligence Research Partners (CIRP), yang menyebutkan hanya 89% pengguna iPhone yang akan bertahan dengan ponsel buatan Apple itu saat akan meng-upgrade ponselnya.

    Meski 89% ini tergolong angka yang sangat tinggi, namun menurun dibanding tingkat kesetiaan yang tercatat pada tahun 2021 yang mencapai 94%, demikian dikutip detikINET dari Apple Insidr, Selasa (27/5/2025).

    Riset CIRP ini juga membandingkan tingkat loyalitas pengguna Apple dengan Samsung. Tingkat loyalitas pengguna Samsung memang hanya 77%, namun angkanya terus meningkat.

    Terutama sejak tahun 2021 saat LG resmi keluar dari pasar ponsel Amerika, dan membuat persaingan semakin berkurang. Sebagai informasi, pada tahun 2021, loyalitas pengguna Samsung hanya 68%, dan meningkat jadi 69% pada 2022, dan naik jadi 73% pada 2023.

    Dengan berkurangnya jumlah pabrikan besar pembuat Android di Amerika, Samsung menjadi “tujuan” utama bagi banyak pengguna Android.

    Salah satu faktor yang membuat loyalitas pengguna iPhone menurun adalah harga iPhone yang terus meningkat. Hal ini menyebabkan banyak pengguna mulai beralih ke ponsel merek lain yang harganya lebih murah.

    Jika lonjakan harga iPhone sangat besar, fans paling loyal sekalipun mungkin akan mundur. Seperti misalnya dalam skenario harga iPhone terbaru di Amerika Serikat bisa mencapai USD 2.300 jika tarif Donald Trump pada China diberlakukan.

    “Jika seseorang menagih Anda USD 7 untuk sepotong pizza, bahkan sepotong pizza terbaik, Anda tidak akan membelinya,” cetus Dan Ives, pengamat dari Wedbush Securities yang dikutip detikINET dari Yahoo Finance.

    Pemerintahan Trump mengumumka bahwa beberapa barang elektronik, seperti telepon pintar, chip, dan komputer, untuk sementara dibebaskan dari tarif impor 145% atas barang-barang dari China. Pembebasan tersebut meringankan perusahaan seperti Apple yang merakit perangkat di China dan mengimpornya.

    (asj/asj)

  • Bangkitnya Raja Ecommerce China Setelah Ditinggal Pendiri

    Bangkitnya Raja Ecommerce China Setelah Ditinggal Pendiri

    Jakarta, CNBC Indonesia – Raja e-commerce China, Alibaba, pelan-pelan bangkit seiring membaiknya hubungan antara sang pendiri, Jack Ma, dengan pemerintahan Xi Jinping.

    Alibaba sempat karam digerus persaingan dengan pemain baru seperti PDD Holdings. Masa kelam tersebut dialami ketika Jack Ma mendapat tekanan pemerintah dan terpaksa ‘kabur’ dari China.

    Alibaba juga sempat mengalami restrukturisasi besar-besaran pada unit-unit bisnisnya yang memicu eksodus para petinggi. Namun, berbagai terpaan itu bisa dilewati dan kini Alibaba mulai menunjukkan taringnya kembali.

    Beberapa saat lalu, Alibaba mengumumkan kemitraan strategis dengan Apple untuk menghadirkan fitur kecerdasan buatan (AI) Apple Intelligence bagi iPhone yang dijual di China.

    Terbaru, Alibaba kembali mencatat pencapaian moncer dari portal Taobao Instant Commerce miliknya. Portal tersebut fokus pada pengiriman barang instan dalam waktu 60 menit.

    Sebulan pasca dirilis, layanan tersebut sudah menerima 40 juta pesanan setiap harinya, dikutip dari Reuters, Selasa (27/5/2025).

    Portal Taobao Instant Commerce memasukkan vendor-vendor dari unit bisnis pengiriman makanan Eleme milki Alibaba ke dalam aplikasi belanja utama Taobao.

    Tren pengiriman instan memang sedang digenjot oleh e-commerce China untuk meningkatkan daya saing. Keberhasilan Alibaba menandai peralihan besar-besaran di platform online China dalam beberapa bulan terakhir.

    Beberapa raksasa e-commerce China seperti Alibaba, JD, dan Meituan dalam beberapa bulan terakhir menggelontorkan investasi besar untuk mendorong layanan ‘ritel instan’. Hal ini menunjukkan iklim persaingan yang kian kencang untuk memberikan manfaat ke konsumen.

    (fab/fab)

  • Petaka Baru di China, Banyak Ilmuwan Mati Muda Gara-gara Ini

    Petaka Baru di China, Banyak Ilmuwan Mati Muda Gara-gara Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – China merupakan salah satu negara dengan perkembangan teknologi dan sains yang pesat. Namun, di balik pencapaian besar China, ternyata ada fakta memprihatinkan.

    Muncul fenomena mengkhawatirkan di negara kekuasaan Xi Jinping. Beberapa saat lalu, dilaporkan sejumlah ilmuwan asal China meninggal karena dugaan beban kerja yang begitu berat.

    Salah satunya adalah Li Haibo yang baru saja meninggal pada usia 41 tahun. Jiupai News, kanal berita asal Wuhan, menyebutkan penyebab meninggalnya Li.

    Mengutip akademisi kampusnya, disebutkan dia meninggal karena penyakit mendadak.

    Tidak ada obituari atau upacara peringatan untuk meninggalnya Li yang memulai profesi dosennya pada 2013 lalu, dikutip dari SCMP, Selasa (27/5/2025).

    Dia merupakan profesor di Universitas Ningxia. Ilmunya terkait material nano, elektrokimia, dan material optoelektronik. Bidang penelitiannya terkait baterai lithium, sodium ion, dan desalinasi air laut.

    Lebih dari 100 makalah jurnal internasional dan 16 paten di China serta satu Amerika Serikat (AS) telah diterbitkan.

    Dalam sebuah wawancara, Li pernah mengungkapkan rutinitas pekerjaannya. Dia menyebutkan hanya tidur empat hingga lima jam sehari dengan ratusan artikel yang harus dikonsultasikan.

    Li juga dinobatkan sebagai salah satu dari 2% ilmuwan teratas dari daftar yang dibuat universitas Stanford pada 2023 lalu.

    Kesehatan Ilmuwan China Jadi Sorotan

    Sementara itu, kesehatan ilmuwan China memang tengah menjadi sorotan. Bulan lalu keluarga ilmuwan berusia 47 tahun material setempat telah mengeluarkan surat yang menyebut peneliti itu meninggal karena beban kerja yang gila.

    Profesor fakultas arsitektur lanskap Universitas Kehutanan Nanjing, Li Zhiming meninggal bulan lalu. Penyebab meninggal ilmuwan 50 tahun karena sakit.

    Ada pula Yang Bingyou (54) yang merupakan wakil presiden Universitas Heilongjiang. Dia meninggal akhir Maret lalu dan disebut juga penyebab kematiannya karena sakit.

    Hal ini perlu menjadi perhatian pemerintah. Ilmuwan merupakan manusia yang harus punya istirahat cukup. Mereka bukan robot yang bisa terus-terusan bekerja dalam waktu yang tak manusiawi. 

    Semoga kejadian ini menjadi pelajaran bagi kita semua tentang pentingnya keseimbangan waktu kerja dan istirahat!

    (fab/fab)