Negara: Republik Rakyat Cina

  • Penampakan 4 Cacing ‘Ngumpet’ di Kelopak Mata Wanita, Awalnya Ngeluh Gatal

    Penampakan 4 Cacing ‘Ngumpet’ di Kelopak Mata Wanita, Awalnya Ngeluh Gatal

    Foto Health

    Averus Kautsar – detikHealth

    Minggu, 08 Jun 2025 17:04 WIB

    Jakarta – Wanita di China ini mengalami kejadian langka terinfeksi cacing di kelopak matanya. Dokter menemukan ada empat cacing tersembunyi di matanya.

  • AS-China Lanjut Berunding Perang Dagang di London Pekan Depan

    AS-China Lanjut Berunding Perang Dagang di London Pekan Depan

    Jakarta

    Amerika Serikat (AS) dan China berencana menggelar perundingan perdagangan di London, Senin, mendatang. Perundingan ini menjadi yang kedua setelah pertemuan di Jenewa beberapa waktu lalu.

    Mengutip CNBC, pertemuan tersebut akan dihadiri oleh Menteri Keuangan AS Scott Bessent, Menteri Perdagangan Howard Lutnick, dan Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer. Melalui akun resmi Truth Social, Presiden AS Donald Trump sendiri memastikan pertemuan ini akan berjalan baik.

    “Pertemuan ini akan berjalan dengan sangat baik. Terima kasih atas perhatian Anda terhadap masalah ini!” kata Trump dikutip dari CNBC, Minggu (8/6/2025).

    Namun begitu, otoritas China tidak segera menjawab kabar perundingan tersebut. Trump pertama kali mengungkapkan pembicaraan perdagangan lebih lanjut sedang direncanakan setelah ia mengadakan panggilan telepon panjang dengan Presiden China Xi Jinping pada Kamis lalu.

    Pengumuman penjadwalan ini muncul saat AS dan China berselisih mengenai sejumlah masalah di tengah perang dagang yang melemahkan dan mengancam kedua negara adikuasa ekonomi.

    Kedua negara adikuasa ini juga menurunkan sementara sebagian besar tarif barang satu sama lain setelah terobosan pembicaraan perdagangan bilateral di Jenewa, Swiss, bulan lalu. Namun sejak saat itu, Tiongkok berulang kali menuduh AS merusak perjanjian tersebut.

    Beijing memprotes Departemen Perdagangan AS setelah memperingatkan industri chip agar tidak menggunakan semikonduktor China. China juga dikabarkan keberatan dengan pengumuman terbaru pemerintahan Trump yang akan mencabut visa beberapa mahasiswa China yang belajar di AS.

    Sementara itu, pemerintahan Trump menuduh Beijing memperlambat janji yang dibuat di Jenewa untuk menyetujui ekspor mineral penting tanah jarang AS.

    (eds/eds)

  • Inflasi AS Diprediksi Naik gegara Tarif Trump Tambah Beban Konsumen

    Inflasi AS Diprediksi Naik gegara Tarif Trump Tambah Beban Konsumen

    Bisnis.com, JAKARTA — Amerika Serikat berpotensi mengalami kenaikan inflasi pada Mei 2025, terutama untuk barang-barang, seiring perusahaan yang secara bertahap mentransmisikan dampak tarif Trump.

    Melansir dari Bloomberg, Minggu (8/6/2025), inflasi harga barang dan jasa, tanpa memperhitungkan biaya makanan dan energi yang fluktuatif, diperkirakan naik 0,3% pada Mei 2025. 

    Kenaikan ini menjadi yang terbesar dalam empat bulan, menurut survei Bloomberg terhadap ekonom. Pada April 2025, indeks inflasi inti naik 0,2%.

    Berdasarkan konsensus tersebut, insikator inflasi inti yang dianggap sebagai indikator yang lebih baik untuk inflasi mendasar, diperkirakan akan meningkat untuk pertama kalinya tahun ini dengan nilai median sebesar 2,9% secara tahunan (year on year/YoY), 

    Laporan yang akan terbit pada Rabu (11/6/2026), bersama dengan data harga produsen pada hari berikutnya, akan memberikan pejabat Federal Reserve atau The Fed gambaran akhir tentang inflasi dan dampak tarif yang lebih tinggi sebelum mereka berkumpul untuk pertemuan kebijakan pada 17—18 Juni.

    Meski berpotensi inflasi, sejumlah ekonom Bloomberg, seperti Anna Wong, Stuart Paul, Eliza Winger, Estelle Ou, dan Chris G. Collins, memperkirakan inflasi akan melemah karena terdorong deflasi dari layanan diskresioner lebih dari mengimbangi inflasi barang yang lebih kuat. 

    “Seperti yang ditunjukkan dalam laporan Beige Book terbaru, beberapa perusahaan meneruskan biaya tarif. Kami melihat penerusan sebagian di kategori seperti furnitur, pakaian, dan suku cadang mobil. Namun, tarif penerbangan turun tajam, dan hotel serta layanan rekreasi juga melambat,” tulis ekonom Bloomberg.

    Meskipun Presiden Donald Trump berusaha menekan bankir sentral untuk segera menurunkan suku bunga, Ketua The Fed Jerome Powell dan rekan-rekannya telah menunjukkan bahwa mereka memiliki waktu untuk menilai dampak kebijakan perdagangan terhadap ekonomi, inflasi, dan pasar tenaga kerja.

    Selain data inflasi, data klaim pengangguran awal mingguan akan diperiksa untuk tanda-tanda tekanan di pasar tenaga kerja; laporan Kamis menunjukkan aplikasi klaim naik pada minggu terakhir Mei 2025 ke level tertinggi sejak Oktober 2024. Namun, laporan tenaga kerja menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja yang melambat tetapi masih sehat.

    Di Kanada, data pariwisata Mei 2025 kemungkinan akan menunjukkan penurunan tajam yang berkelanjutan dalam kunjungan ke AS. 

    Penjualan manufaktur untuk April 2025 juga diperkirakan akan turun karena tarif menghantam ekspor, dan data neraca nasional untuk kuartal pertama akan mengungkapkan bagaimana pendapatan dan kekayaan rumah tangga terpengaruh saat Trump meningkatkan ancamannya dan mulai memberlakukan tarif.

    Kondisi Asia

    Sementara di Asia, pekan kedua Juni 2025 dimulai dengan serangkaian data dari China yang diperkirakan akan menyoroti tekanan deflasi yang menghambat aktivitas manufaktur seiring melambatnya momentum perdagangan. 

    Indikator inflasi China yang akan dirilis pada Senin (9/6/2025) diperkirakan menunjukkan bahwa harga konsumen turun 0,2% pada Mei 2025, bulan keempat berturut-turut, sementara penurunan harga pabrik mendalam menjadi minus 3%, penurunan tertajam sejak November 2023. 

    Dengan pasokan melebihi permintaan, angka-angka ini kemungkinan akan memperkuat kekhawatiran bahwa upaya kebijakan untuk meningkatkan konsumsi sejak kuartal keempat tidak banyak berdampak. 

    Pertumbuhan ekspor China diperkirakan melambat menjadi 6% pada Mei 2025, dengan fokus utama pada pengiriman ke AS setelah turun 21% (YoY) pada April 2025. Taiwan juga akan merilis data perdagangan pada minggu depan.

    Jepang merevisi data produk domestik bruto (PDB) kuartal pertama setelah data investasi modal terbaru. Sebagian besar ekonom memperkirakan PDB tetap dalam kontraksi moderat.

    Australia merilis indikator kepercayaan bisnis dan sentimen konsumen pada Selasa (10/6/2025), sementara India menerbitkan laporan inflasi pada Kamis (12/6/2025) yang diperkirakan menunjukkan kenaikan Indeks Harga Konsumen melambat untuk bulan ketujuh berturut-turut pada Mei 2025, membenarkan keputusan Bank Sentral India (RBI) untuk menurunkan suku bunga acuan repo sebesar 50 basis poin. 

    Pada akhir pekan, Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba diperkirakan akan mengadakan pertemuan bilateral dengan Trump untuk mengumumkan kesepakatan perdagangan.

    Mereka kemungkinan akan bertemu di sela-sela KTT G7 yang dimulai pada 15 Juni di desa Kananaskis di Pegunungan Rocky Kanada, atau mungkin sehari sebelumnya di Washington.

  • Beda Temuan Kementerian ESDM & KLH soal Tambang Nikel di Raja Ampat

    Beda Temuan Kementerian ESDM & KLH soal Tambang Nikel di Raja Ampat

    Jakarta

    Aktivitas tambang nikel di Raja Ampat, Papua Barat Daya sedang menjadi sorotan dari berbagai pihak. Wilayah yang terkenal dengan keindahan alamnya itu dikhawatirkan rusak karena kegiatan tambang tersebut.

    Dalam hal ini Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memiliki temuan yang berbeda dengan Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) terkait tambang nikel di Raja Ampat.

    Kementerian ESDM melalui Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba) Tri Winarno mengklaim tidak ada masalah berarti pada pertambangan nikel di Raja Ampat. Informasi itu disampaikan usai mengunjungi tambang nikel PT Gag Nikel bersama Menteri ESDM Bahlil Lahadalia di Pulau Gag, Raja Ampat pada Sabtu (7/6).

    “Kita lihat juga dari atas tadi bahwa sedimentasi di area pesisir juga tidak ada. Jadi overall ini sebetulnya tambang ini nggak ada masalah,” kata Tri dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (8/6/2025).

    Meski demikian, Kementerian ESDM sudah menurunkan tim Inspektur Tambang untuk melakukan inspeksi di beberapa Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) di Raja Ampat. Tim itu guna mengevaluasi secara menyeluruh untuk menentukan langkah lanjutan yang akan diambil terkait tambang nikel di daerah tersebut.

    “Kalau secara overall, reklamasi di sini cukup bagus juga tapi nanti kita tetap report-nya dari Inspektur Tambang nanti seperti apa, terus kemudian nanti kita hasil dari evaluasi yang kita lakukan dari laporan Inspektur Tambang kemudian kita eksekusi untuk seperti apa nanti,” ucapnya.

    Berbeda dengan KLH/BPLH, yang menyatakan ada berbagai pelanggaran serius yang dilakukan empat perusahaan tambang nikel di Raja Ampat. Hal itu berdasarkan hasil pengawasan yang dilakukan pada 26-31 Mei 2025.

    “Hasil pengawasan menunjukkan berbagai pelanggaran serius terhadap peraturan lingkungan hidup dan tata kelola pulau kecil,” ujar Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq dalam keterangan resmi.

    Perbedaan temuan tersebut kemungkinan disebabkan oleh fokus penilaian yang berbeda. Kementerian ESDM mungkin lebih fokus pada aspek produksi dan kepatuhan terhadap izin pertambangan, sementara LHK mungkin lebih fokus pada dampak lingkungan dan potensi pelanggaran peraturan lingkungan.

    Perusahaan tambang nikel di Raja Ampat yang menjadi objek pengawasan KLH yaitu PT Gag Nikel (GN), PT Anugerah Surya Pratama (ASP), PT Kawei Sejahtera Mining (KSM) dan PT Mulia Raymond Perkasa (MRP). Seluruhnya disebut telah mengantongi izin usaha pertambangan, namun hanya PT GN, PT ASP dan PT KSM yang memiliki persetujuan penggunaan kawasan hutan (PPKH).

    Berikut berbagai masalah tambang nikel di Raja Ampat yang ditemukan KLH:

    1. PT Gag Nikel

    PT Gag Nikel beroperasi di Pulau Gag dengan luas ±6.030,53 hektare (Ha). Pulau tersebut tergolong pulau kecil sehingga aktivitas pertambangan di dalamnya bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.

    KLH/BPLH saat ini sedang mengevaluasi Persetujuan Lingkungan yang dimiliki PT Gag Nikel. Jika terbukti bertentangan dengan ketentuan hukum yang berlaku, izin lingkungan mereka akan dicabut dengan berdasar pada prinsip kehati-hatian dan keberlanjutan.

    “Penambangan di pulau kecil adalah bentuk pengingkaran terhadap prinsip keadilan antargenerasi. KLH/BPLH tidak akan ragu mencabut izin jika terbukti merusak ekosistem yang tak tergantikan,” tegas Hanif.

    2. PT Anugerah Surya Pratama

    Begitu juga dengan PT Anugerah Surya Pratama, diketahui melakukan kegiatan pertambangan di Pulau Manuran seluas ±746 Ha tanpa sistem manajemen lingkungan dan tanpa pengelolaan air limbah larian. Di lokasi ini, KLH/BPLH memasang plang peringatan sebagai bentuk penghentian aktivitas.

    Sebagai informasi, PT Anugerah Surya Pratama memiliki status penanaman modal asing (PMA) dan merupakan anak usaha dari PT Wanxiang Nickel Indonesia, yang terafiliasi dengan grup tambang asal China, Vansun Group.

    3. PT Kawei Sejahtera Mining

    PT Kawei Sejahtera Mining terbukti membuka tambang di luar izin lingkungan dan di luar kawasan PPKH seluas 5 Ha di Pulau Kawe. Aktivitas tersebut telah menimbulkan sedimentasi di pesisir pantai dan perusahaan akan dikenakan sanksi administratif berupa pemulihan lingkungan serta berpotensi menghadapi gugatan perdata.

    4. PT Mulia Raymond Perkasa

    PT Mulia Raymond Perkasa ditemukan tidak memiliki dokumen lingkungan dan PPKH dalam aktivitasnya di Pulau Batang Pele. Seluruh kegiatan eksplorasi pun dihentikan.

    (aid/eds)

  • Polisi Ungkap Modus Komplotan Copet di Laga Indonesia vs Tiongkok

    Polisi Ungkap Modus Komplotan Copet di Laga Indonesia vs Tiongkok

    Jakarta: Polda Metro Jaya berhasil menangkap komplotan pencopet yang beraksi saat pertandingan lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia antara Timnas Indonesia vs China di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada Kamis, 5 Juni 2025 kemarin. 

    Pencopet yang berhasil diamankan berjumlah tiga orang. Dua orang merupakan satu komplotan dan satu lainnya beraksi seorang diri.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, satu pencopet yang beraksi sendiri berinisial RS, 40. Pelaku mencopet ponsel merek Iphone 11 milik penonton.

    “Pelaku mencari kegiatan masyarakat yang ramai seperti pertandingan sepak bola. Kemudian pelaku mencari penonton yang sedang berdesakan mengantre masuk ke stadion yang dapat diambil handphone-nya,” kata Ade Ary dalam keterangannya.
     

     

    Modus ikut antrean masuk stadion

    Ade Ary menjelaskan, pelaku RS melakukan aksi mencopet dengan berpura-pura ikut mengantre untuk masuk dalam barisan penonton dan kemudian mengambil ponsel milik korbannya dari dalam tas. Setelah mendapatkan ponsel pelaku meninggalkan lokasi.

    “Tersangka kemudian kami lakukan pengejaran setelah korban membuat laporan dan berhasil ditangkap di hari yang sama di halaman stadion GBK beserta barang bukti. Terhadap tersangka dikenakan Pasal 362 KUHP,” ujarnya.

    Selain RS, dua pelaku lainnya BS dan MY yang merupakan satu komplotan juga memiliki modus yang sama. Ade Ary menjelaskan, keduanya ditangkap di hari yang sama di sekitaran Stadion GBK. 

    Sementara itu, Ade Ary mengatakan, untuk dua tersangka lainnya berinisial BS, 28, dan MY, 41. Kedua pelaku itu mencopet sebuah ponsel merek Samsung milik seorang penonton dan keduanya ditangkap di hari yang sama di sekitaran Stadion GBK.

    Modus dari kedua pelaku tersebut pun juga sama dengan tersangka RS. Namun, korban baru mengetahui ponselnya sudah tidak ada di dalam tas saat berada di dalam stadion langsung melapor ke petugas.

    “Korban kemudian melapor ke petugas yang teregistrasi dengan nomor LP/B/3840/VI/SPKT/Polda Metro Jaya. Atas kejadian tersebut korban dirugikan sebesar Rp 7 juta dan kepada tersangka dikenakan Pasal 363 KUHP,” pungkasnya.

    Jakarta: Polda Metro Jaya berhasil menangkap komplotan pencopet yang beraksi saat pertandingan lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia antara Timnas Indonesia vs China di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada Kamis, 5 Juni 2025 kemarin. 
     
    Pencopet yang berhasil diamankan berjumlah tiga orang. Dua orang merupakan satu komplotan dan satu lainnya beraksi seorang diri.
     
    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, satu pencopet yang beraksi sendiri berinisial RS, 40. Pelaku mencopet ponsel merek Iphone 11 milik penonton.

    “Pelaku mencari kegiatan masyarakat yang ramai seperti pertandingan sepak bola. Kemudian pelaku mencari penonton yang sedang berdesakan mengantre masuk ke stadion yang dapat diambil handphone-nya,” kata Ade Ary dalam keterangannya.
     

     

    Modus ikut antrean masuk stadion

    Ade Ary menjelaskan, pelaku RS melakukan aksi mencopet dengan berpura-pura ikut mengantre untuk masuk dalam barisan penonton dan kemudian mengambil ponsel milik korbannya dari dalam tas. Setelah mendapatkan ponsel pelaku meninggalkan lokasi.
     
    “Tersangka kemudian kami lakukan pengejaran setelah korban membuat laporan dan berhasil ditangkap di hari yang sama di halaman stadion GBK beserta barang bukti. Terhadap tersangka dikenakan Pasal 362 KUHP,” ujarnya.
     
    Selain RS, dua pelaku lainnya BS dan MY yang merupakan satu komplotan juga memiliki modus yang sama. Ade Ary menjelaskan, keduanya ditangkap di hari yang sama di sekitaran Stadion GBK. 
     
    Sementara itu, Ade Ary mengatakan, untuk dua tersangka lainnya berinisial BS, 28, dan MY, 41. Kedua pelaku itu mencopet sebuah ponsel merek Samsung milik seorang penonton dan keduanya ditangkap di hari yang sama di sekitaran Stadion GBK.
     
    Modus dari kedua pelaku tersebut pun juga sama dengan tersangka RS. Namun, korban baru mengetahui ponselnya sudah tidak ada di dalam tas saat berada di dalam stadion langsung melapor ke petugas.
     
    “Korban kemudian melapor ke petugas yang teregistrasi dengan nomor LP/B/3840/VI/SPKT/Polda Metro Jaya. Atas kejadian tersebut korban dirugikan sebesar Rp 7 juta dan kepada tersangka dikenakan Pasal 363 KUHP,” pungkasnya.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • Polda Metro Jaya Tangkap 3 Copet di Laga Timnas Indonesia vs China

    Polda Metro Jaya Tangkap 3 Copet di Laga Timnas Indonesia vs China

    Bisnis.com, Jakarta — Polda Metro Jaya menangkap tiga orang copet yang beraksi di tengah kerumunan pertandingan Timnas Indonesia vs China di Stadion Utama GBK, Kamis (5/6/2025).

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam menjelaskan bahwa modus yang digunakan ketiga pelaku tersebut adalah memanfaatkan situasi yang ramai dan berdesak-desakan ketika masuk ke stadion.

    Dia menjelaskan bahwa pelaku copet mengambil handphone korban yang disimpan di dalam tas ketika korbannya tengah antre masuk ke dalam stadion.

    “Penonton biasanya lengah dan diambil handphone oleh pelaku,” tuturnya di Jakarta, Minggu (8/6).

    Dia menjelaskan ketiga pelaku copet itu berinisial RS (40), BS (28), dan MY (41). Ketiga pelaku tersebut tidak punya tiket dan hanya memanfaatkan situasi untuk mencuri barang milik suporter Timnas Indonesia.

    “kemudian kami lakukan pengejaran setelah korban membuat laporan dan berhasil ditangkap di hari yang sama di halaman stadion GBK beserta barang bukti,” katanya

    Terkait kasus ini, menurut Ade Ary, korban mengalami kerugian hingga Rp7 juta. Ade mengatakan bahwa ketiga tersangka itu telah dijerat dengan Pasal 363 KUHP.

    “Kepada tersangka dikenakan pasal Pasal 363 KUHP,” ujarnya

  • Produsen Ban Lokal Tolak Investasi Baru Pabrik China, Takut Kelebihan Suplai

    Produsen Ban Lokal Tolak Investasi Baru Pabrik China, Takut Kelebihan Suplai

    Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia (APBI) menolak investasi baru pabrik ban dari China yang semula direncanakan mencapai US$2 miliar tahun ini. Musababnya, penambahan investasi ban khusus pertambangan dan truk itu dinilai akan memicu kelebihan pasokan. 

    Ketua Umum APBI Aziz Pane mengatakan saat ini Indonesia telah dipenuhi oleh pabrik ban multi nasional dari seluruh dunia termasuk 3 pabrik ban baru dari China yang akan memproduksi ban pertambangan dan ban truk atau bus. 

    “Kalau ditambah lagi maka industri ban akan mengalami oversupply yang cukup besar sehingga nasibnya akan sama dengan industri tekstil dan industri sepatu,” kata Aziz dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (8/6/2025). 

    Dalam catatan APBI, pada tahun 2024 industri ban roda 4 atau lebih kapasitas terpasang sebesar 97,6 juta unit sedangkan yang diproduksi hanya sebesar 68,1 juta unit. Estimasi tahun ini kapasitas meningkat banding tahun 2024 dengan produksi masih meningkat dibanding tahun 2024.

    Sementara itu, kapasitas terpasang ban vulkanisir ban 23 juta unit, dengan produksi 14,7 juta unit. Dia memprediksi tahun 2025 kapasitas dan produksinya lebih besar dari tahun 2024.

    “Jangan sampai seperti di Thailand yang dipenuhi lebih dari 46 pabrik China dengan tujuan ekspor pasar AS,” ujarnya. 

    Pihaknya mengaku belajar dari Thailand dan Vietnam tersebut dan menolak adanya investasi baru pabrik ban.

    “Dengan terjadinya kenaikan tarif impor yang diumumkan oleh Presiden Trump, pabrik ban di Thailand dan Vietnam mengalami kapasitas berlebihan yang membahayakan pasar dalam negerinya,” tuturnya. 

    Lebih lanjut, Aziz menerangkan bahwa pengusaha mengusulkan agar investasi dari China lebih kepada industri hilirisasi lain dari karet selain ban seperti pabrik ban vulkanisir pesawat terbang, dock fender ataupun industri aspal karet untuk infrastruktur yang lebih menguntungkan.

    “Lagipula China hanya merupakan pasar ketiga karet alam Indonesia disamping AS dan Jepang,” jelasnya. 

    Menurut dia, China banyak menggunakan karet dari Thailand dan Vietnam bukan Indonesia karena secara geografis lebih dekat dan akan lebih murah ongkos transportnya. Adapun, impor karet alam China hanya sekitar 200.000 ton jauh dibawah impor Jepang dan AS. 

  • Kemendag Dorong Ekspor ke Jepang, Mitra Dagang Terbesar Keempat Indonesia

    Kemendag Dorong Ekspor ke Jepang, Mitra Dagang Terbesar Keempat Indonesia

    Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan menggelar rangkaian kegiatan misi dagang Indonesia ke Jepang pada 9—13 Juni 2025. Misi dagang ini diharapkan bisa mendorong peningkatan ekspor Indonesia ke Jepang.

    Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri mengatakan misi dagang ke Jepang bertujuan untuk memperkuat penetrasi pasar Jepang dan membangun jejaring bisnis pelaku Indonesia dan Jepang.

    “Melalui kegiatan ini, diharapkan kemitraan kedua negara makin kuat dan menguntungkan. Selain itu, kami berharap terjadi sejumlah transaksi yang mampu mendorong peningkatan ekspor Indonesia ke Jepang,” kata Roro dalam keterangan tertulis, Minggu (8/6/2025).

    Untuk diketahui, Jepang merupakan mitra utama perdagangan terbesar keempat bagi Indonesia. Tercatat, selama lima tahun terakhir, kinerja perdagangan bilateral mencatatkan tren positif sebesar 10,32%. Pada periode yang sama, ekspor nonmigas Indonesia ke Jepang juga menunjukkan tren positif sebesar 8,80%.

    Sementara itu, Jepang juga merupakan mitra investasi terbesar keenam bagi Indonesia dengan total investasi sebesar US$3,46 miliar atau sekitar Rp52 triliun pada 2024.

    Adapun, Kemendag mengungkap investasi Jepang di Indonesia mencakup berbagai sektor, termasuk elektronik.

    Data Badan Pusat Statistik (BPS) teranyar menunjukkan, Jepang menjadi negara keempat terbesar dengan ekspor nonmigas senilai US$1,16 miliar per April 2025. Sepanjang Januari—April 2025, nilainya mencapai US$4,68 miliar, turun 22,28% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai US$6,03 miliar.

    Sementara itu, impor nonmigas dari Jepang mencapai US$1,4 miliar per April 2025, atau menempati posisi terbesar kedua setelah China dengan nilai US$7,07 miliar. Pada Januari—April 2025, impor nonmigas dari Jepang mencapai US$5,04 miliar atau naik 17,03% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya di level US$4,3 miliar.

    Lebih lanjut, Roro menuturkan bahwa misi dagang ke Jepang akan diikuti perwakilan Kadin Indonesia dan asosiasi, serta pelaku usaha di berbagai kelompok produk, mulai dari energi terbarukan dan produk berkelanjutan yang meliputi sektor bahan bangunan, dekorasi rumah, fesyen dan aksesori, makanan dan minuman, hingga sektor lainnya yang memiliki potensi untuk masuk ke pasar Jepang.

    Nantinya, Kemendag bekerja sama dengan Konsul Jenderal RI Osaka, Atase Perdagangan RI Tokyo, dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Osaka akan memfasilitasi 27 pelaku usaha untuk bertemu dengan calon pembeli (buyer) melalui penyelenggaraan forum bisnis dan kegiatan penjajakan bisnis (one on one business matching).

    Selain itu, seiring dengan partisipasi Indonesia pada Expo 2025 Osaka, Roro juga akan memimpin pelaksanaan kegiatan Kemendag di Paviliun Indonesia, yaitu berupa penampilan produk unggulan Indonesia yang mengusung konsep berkelanjutan di area rolling exhibition dan presentasi produk di area forum bisnis.

    “Ini akan menjadi momentum tepat untuk memberikan ekspose yang lebih luas lagi bagi produk-produk Indonesia ke mata dunia,” pungkasnya.

  • Modus Copet Pura-pura Antre Saat Laga Indonesia vs China Terungkap

    Modus Copet Pura-pura Antre Saat Laga Indonesia vs China Terungkap

    Jakarta, Beritasatu.com – Kepolisian berhasil membongkar modus pencopetan yang terjadi di tengah keramaian saat pertandingan Timnas Indonesia melawan China di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, pada Kamis (5/6/2025). Tiga pelaku pencurian berhasil diamankan oleh Polda Metro Jaya.

    Ketiga tersangka yang ditangkap adalah RS (40), BS (28), dan MY (41). Ketiganya diketahui berperan sebagai eksekutor atau pelaku utama pencurian.

    “Para pelaku menyasar kegiatan masyarakat yang ramai, seperti pertandingan sepak bola,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, dalam keterangannya pada Minggu (8/6/2025).

    Modus Pencopetan

    Ketiga pelaku berpura-pura ikut mengantre masuk ke dalam stadion bersama penonton lain. Mereka memanfaatkan situasi yang penuh sesak dan minim pengawasan untuk melancarkan aksinya.

    “Pelaku berpura-pura mengantre masuk dalam barisan penonton, lalu mengambil handphone milik korban dari dalam tas. Setelah berhasil, mereka langsung meninggalkan lokasi,” jelas Ade Ary.

    Kejadian ini menyoroti kerentanan keamanan di tengah kerumunan, terutama dalam event berskala besar, seperti pertandingan Timnas Indonesia vs China.

    Pasal dan Ancaman Hukuman

    Atas aksi kriminal tersebut, dua pelaku yakni BS dan MY dijerat Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan, dengan ancaman hukuman maksimal 7 tahun penjara.

    Sementara pelaku lainnya, RS, dikenakan Pasal 362 KUHP tentang pencurian biasa, dengan ancaman pidana maksimal 5 tahun penjara.

    Polda Metro Jaya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada saat berada di tempat umum yang padat, terutama saat event besar, seperti konser atau pertandingan olahraga.

    “Selalu jaga barang berharga Anda, pastikan tas dalam posisi aman dan mudah diawasi,” tambah Ade Ary.

    Penangkapan ini menjadi pengingat penting bahwa kejahatan bisa terjadi kapan saja, bahkan dalam momen penuh euforia, seperti laga sepak bola Timnas Indonesia vs China.
     

  • Pengangguran di China Rela Bayar Kantor Palsu untuk Pura-pura Kerja

    Pengangguran di China Rela Bayar Kantor Palsu untuk Pura-pura Kerja

    China, Beritasatu.com – Tren unik tengah melanda China, sejumlah pengangguran rela membayar perusahaan atau kantor palsu untuk mempekerjakan mereka secara fiktif agar bisa berpura-pura bekerja di kantor sewaan tanpa mendapatkan penghasilan.

    Dengan membayar biaya harian antara 30 Yuan hingga 50 Yuan atau sekitar Rp 68.000 hingga Rp 113.000 anak-anak muda yang sedang menganggur tersebut bisa mendapatkan fasilitas lengkap layaknya di kantor. Mulai dari meja kerja, makan siang, hingga koneksi Wi-Fi gratis untuk pura-pura bekerja, dikutip dari Oddity Central, Minggu (8/6/2025).

    Beberapa konsumen bahkan dapat memilih paket tambahan yang menyediakan tugas-tugas fiktif, jabatan manajer palsu, ada juga simulasi karyawan yang ‘nakal’ agar terasa lebih nyata.

    Fenomena yang disebut ‘perusahaan pura-pura bekerja’ tersebut semakin populer pada 2025 ini, seiring meningkatnya permintaan dari para pengangguran yang didominasi oleh anak-anak muda.

    Surat kabar Spanyol, El Pais, dalam sebuah laporan baru-baru ini mengunjungi salah satu perusahaan tersebut dan mewawancarai sejumlah ‘karyawan’ fiktif tersebut. Sebagian mengatakan, mereka tertarik dengan konsep pura-pura bekerja ini, ada pula yang mengaku lebih senang menghabiskan waktu di tempat nyaman dengan biaya terjangkau daripada hanya diam di rumah.

    Sementara yang lainnya, berharap pengalaman pura-pura bekerja di kantor ini bisa membantu mereka mendapatkan pekerjaan sungguhan di masa depan.

    “Meskipun beberapa dari kami memang membutuhkan tempat untuk berpura-pura bekerja, kebanyakan tertarik hanya karena konsepnya yang menarik,” kata Xu Lin, seorang konten kreator.

    Data menunjukkan, pada Maret 2025 tingkat pengangguran usia muda di China untuk kelompok usia 16 tahun hingga 24 tahun (tidak termasuk mahasiswa) mencapai 16,5%. Sementara pada kelompok usia 25 sampai 29 tahun mencapai 7,2%.

    Ketersediaan ruang kantor berharga murah di kota-kota besar seperti Beijing turut memicu tren tak biasa ini. Mengingat, harga sewa yang ditawarkan bahkan bisa lebih murah dibandingkan bekerja sekaligus makan dan minum di kafe.