Negara: Republik Rakyat Cina

  • Milan Kovac, Kepala Program Robot Humanoid Optimus Mengundurkan Diri, Simak Alasannya!

    Milan Kovac, Kepala Program Robot Humanoid Optimus Mengundurkan Diri, Simak Alasannya!

    JAKARTA — Milan Kovac, kepala program robot humanoid Tesla, Optimus, resmi mengumumkan pengunduran dirinya dari perusahaan. Pernyataan tersebut disampaikan Kovac melalui unggahan di platform media sosial X pada Jumat waktu setempat, 6 Juni.

    Kovac menjabat sebagai direktur Optimus dan Autopilot Engineering sejak tahun 2022, dan pada September tahun 2024 ia dipromosikan menjadi wakil presiden. Dalam unggahannya, Kovac menjelaskan bahwa keputusannya untuk mundur murni disebabkan oleh alasan pribadi, yakni keinginannya untuk lebih dekat dengan keluarga yang tinggal di luar negeri.

    Over the past 9+ years, I’ve had the immense privilege to work with some of the most brilliant minds in AI & engineering. I’ve built friendships that will last a lifetime.

    This week, I’ve had to make the most difficult decision of my life and will be moving out of my position.… pic.twitter.com/ENwYRDQkMO

    — Milan Kovac (@_milankovac_) June 6, 2025

    “Saya sudah terlalu lama jauh dari rumah, dan perlu meluangkan lebih banyak waktu bersama keluarga di luar negeri. Saya ingin menegaskan bahwa ini satu-satunya alasan saya mundur,” tulis Kovac.

    Menurut laporan dari Bloomberg News, Kovac akan segera meninggalkan posisinya. Tugasnya akan diambil alih oleh Ashok Elluswamy, pemimpin tim autopilot Tesla saat ini. Hingga berita ini diturunkan, pihak Tesla maupun Elluswamy belum memberikan komentar resmi atas kabar tersebut.

    Kabar ini datang di tengah fokus besar Tesla terhadap pengembangan robot humanoid Optimus dan layanan robotaksi, dua proyek ambisius yang menurut CEO Tesla, Elon Musk, sangat menentukan masa depan perusahaan. Musk bahkan menyatakan bahwa “satu-satunya hal yang penting dalam jangka panjang adalah otonomi dan Optimus.”

    Tesla sebelumnya menyatakan bahwa mereka menargetkan memproduksi ribuan unit Optimus tahun ini. Namun, proyek tersebut sempat terkendala oleh pembatasan ekspor magnet tanah jarang dari China, yang berdampak langsung pada produksi robot tersebut.

    Mundurnya Kovac menandai pergeseran penting dalam struktur kepemimpinan tim teknologi canggih Tesla, dan menarik perhatian banyak pihak terkait arah pengembangan robot humanoid perusahaan ke depan.

  • Milan Kovac, Kepala Program Robot Humanoid Optimus Mengundurkan Diri, Simak Alasannya!

    Milan Kovac, Kepala Program Robot Humanoid Optimus Mengundurkan Diri, Simak Alasannya!

    JAKARTA — Milan Kovac, kepala program robot humanoid Tesla, Optimus, resmi mengumumkan pengunduran dirinya dari perusahaan. Pernyataan tersebut disampaikan Kovac melalui unggahan di platform media sosial X pada Jumat waktu setempat, 6 Juni.

    Kovac menjabat sebagai direktur Optimus dan Autopilot Engineering sejak tahun 2022, dan pada September tahun 2024 ia dipromosikan menjadi wakil presiden. Dalam unggahannya, Kovac menjelaskan bahwa keputusannya untuk mundur murni disebabkan oleh alasan pribadi, yakni keinginannya untuk lebih dekat dengan keluarga yang tinggal di luar negeri.

    Over the past 9+ years, I’ve had the immense privilege to work with some of the most brilliant minds in AI & engineering. I’ve built friendships that will last a lifetime.

    This week, I’ve had to make the most difficult decision of my life and will be moving out of my position.… pic.twitter.com/ENwYRDQkMO

    — Milan Kovac (@_milankovac_) June 6, 2025

    “Saya sudah terlalu lama jauh dari rumah, dan perlu meluangkan lebih banyak waktu bersama keluarga di luar negeri. Saya ingin menegaskan bahwa ini satu-satunya alasan saya mundur,” tulis Kovac.

    Menurut laporan dari Bloomberg News, Kovac akan segera meninggalkan posisinya. Tugasnya akan diambil alih oleh Ashok Elluswamy, pemimpin tim autopilot Tesla saat ini. Hingga berita ini diturunkan, pihak Tesla maupun Elluswamy belum memberikan komentar resmi atas kabar tersebut.

    Kabar ini datang di tengah fokus besar Tesla terhadap pengembangan robot humanoid Optimus dan layanan robotaksi, dua proyek ambisius yang menurut CEO Tesla, Elon Musk, sangat menentukan masa depan perusahaan. Musk bahkan menyatakan bahwa “satu-satunya hal yang penting dalam jangka panjang adalah otonomi dan Optimus.”

    Tesla sebelumnya menyatakan bahwa mereka menargetkan memproduksi ribuan unit Optimus tahun ini. Namun, proyek tersebut sempat terkendala oleh pembatasan ekspor magnet tanah jarang dari China, yang berdampak langsung pada produksi robot tersebut.

    Mundurnya Kovac menandai pergeseran penting dalam struktur kepemimpinan tim teknologi canggih Tesla, dan menarik perhatian banyak pihak terkait arah pengembangan robot humanoid perusahaan ke depan.

  • Kenapa Bisa Marak Mobil Bekas 0 Kilometer?

    Kenapa Bisa Marak Mobil Bekas 0 Kilometer?

    Jakarta

    China sedang kebanjiran mobil bekas nol kilometer. Tapi, maraknya mobil bekas rasa baru tersebut menjadi kontroversi.

    Dilansir Autopost, Kementerian Perdagangan China membuka penyelidikan terhadap penjualan mobil bekas nol kilometer. Penyelidikan tersebut menargetkan produsen mobil dan dealer yang dituduh menggelembungkan penjualan dengan menjual kendaraan yang baru didaftarkan sebagai mobil bekas.

    Mobil bekas nol kilometer tersebut adalah kendaraan yang telah terdaftar tapi tidak pernah dikendarai. Mobil jenis itu sekarang membanjiri pasar mobil bekas.

    Inti dari fenomena mobil bekas nol kilometer di China terletak pada proses di mana kendaraan baru didaftarkan sebagai mobil yang terjual, sering kali ke dealer afiliasi atau platform pihak ketiga, dan kemudian dijual kembali sebagai mobil bekas meskipun jarak tempuhnya sedikit atau tidak ada sama sekali.

    Kendaraan ini terdaftar dan diberi pelat nomor. Namun, mobil-mobil itu tidak pernah dikendarai. Chairman Great Wall Motors Wei Jianjun melaporkan 3.000 hingga 4.000 dealer di platform mobil bekas China menggunakan praktik ini. Kenapa praktik mobil bekas nol kilometer bisa marak di China?

    Sumber industri melaporkan, produsen dan dealer menggunakan taktik ini untuk memenuhi target penjualan yang agresif. Kendaraan dijual dan didaftarkan tanpa pengiriman, lalu dijual kembali sebagai mobil bekas.

    “Manuver ini memiliki banyak tujuan: membantu produsen mobil mencapai target penjualan, memungkinkan dealer untuk melepas stok yang tidak terjual, dan, dalam beberapa kasus, memanfaatkan subsidi atau kebijakan ekspor yang terkait dengan status registrasi kendaraan,” tulis Carnewschina.

    Praktik ini menipu konsumen dan merusak integritas pasar mobil bekas. Otoritas China bekerja sama dengan pemangku kepentingan industri menyelesaikan masalah ini.

    Tren mobil bekas nol kilometer di China menyoroti masalah transparansi dan kredibilitas pasar yang serius. Meskipun dapat meningkatkan penjualan jangka pendek, hal itu berisiko mengikis kepercayaan konsumen dan merusak kesehatan jangka panjang pasar mobil bekas.

    Tren ini dapat mendistorsi harga pasar mobil bekas. Menjual kendaraan tanpa jarak tempuh sebagai kendaraan bekas akan mendistorsi struktur harga, sehingga sulit bagi konsumen untuk mengetahui nilai pasar yang wajar.

    Penanganan masalah ini memerlukan peraturan pemerintah yang ketat dan regulasi mandiri industri. Produsen mobil dan dealer harus mengadopsi kebijakan penjualan yang transparan dan memberikan informasi yang akurat untuk memulihkan kepercayaan konsumen.

    Konsumen harus memverifikasi tanggal registrasi dan jarak tempuh saat membeli kendaraan dan mencari penilaian ahli jika diperlukan. Upaya ini dapat mendorong pasar mobil bekas yang lebih transparan dan kuat.

    (rgr/mhg)

  • Rumor Samsung Galaxy Ultra S26: Kapasitas Baterai Kecil, Kalah dari Oppo

    Rumor Samsung Galaxy Ultra S26: Kapasitas Baterai Kecil, Kalah dari Oppo

    Bisnis.com, JAKARTA — Samsung, produsen smartphone asal Korea Selatan, dikabarkan tidak akan melakukan lompatan besar pada model sektor baterai di flagship terbarunya, Galaxy S26 Ultra. 

    Meski peluncurannya masih cukup lama, bocoran dari sumber industri yang sangat kredibel mengonfirmasi bahwa Samsung akan mempertahankan kapasitas baterai 5.000 mAh pada model Ultra berikutnya, sama seperti beberapa generasi sebelumnya. Jika pun ada peningkatan, kapasitasnya diperkirakan tidak akan melebihi 5.400 mAh. 

    Dilansir dari Phone Arena, Senin (9/6/2025), keputusan Samsung ini dinilai sebagai langkah yang sangat lambat dalam menghadirkan inovasi baterai, terutama jika dibandingkan dengan para pesaing dari China. 

    Beberapa ponsel flagship dari Xiaomi, Oppo, hingga OnePlus kini sudah menggunakan baterai dengan kapasitas 6.000 hingga 7.000 mAh, bahkan ada yang mencapai 7.500 mAh berkat teknologi silicon-carbon yang lebih padat dan efisien. 

    Sementara itu, Galaxy S25 Edge yang baru saja dirilis pun hanya dibekali baterai 3.900 mAh, angka yang juga sempat dipertahankan oleh eksekutif Samsung dalam sebuah wawancara. Samsung diperkirakan masih trauma dengan insiden Galaxy Note 7 yang bermasalah pada sektor baterai, sehingga sangat berhati-hati dalam melakukan peningkatan kapasitas. 

    Perkembangan Pengisian Cepat yang Lambat

    Sementara itu GSMArena melaporkan kecepatan pengisian daya di Galaxy S26 Ultra juga diprediksi masih bertahan di angka 45W.

    Angka ini jauh tertinggal dari ponsel-ponsel flagship China yang sudah menawarkan pengisian daya kabel hingga 120W, bahkan beberapa model mid-range pun kini sudah mengadopsi pengisian super cepat di atas 80W. 

    Sementara produsen seperti Xiaomi dan Oppo terus mendorong batas teknologi baterai dengan inovasi material dan kecepatan pengisian, Samsung, Apple, dan Google tampak lebih mengutamakan optimasi perangkat lunak untuk memperpanjang daya tahan baterai tanpa menaikkan kapasitas secara signifikan.

    Apple, misalnya, memilih untuk memperkenalkan fitur optimasi baterai berbasis kecerdasan buatan daripada meningkatkan kapasitas baterai secara fisik.

    Meski ada rumor bahwa Samsung tengah menguji prototipe baterai stacked dengan kapasitas 5.500 mAh menggunakan teknologi silicon-carbon, sebagian besar bocoran menyebutkan bahwa kapasitas final Galaxy S26 Ultra kemungkinan besar tetap di bawah 5.500 mAh. Jika benar, ini berarti Samsung masih belum mengejar ketertinggalan dari para pesaing utamanya di sektor baterai flagship.

  • Beda Suara Pemerintah Sikapi Polemik Tambang Nikel Raja Ampat

    Beda Suara Pemerintah Sikapi Polemik Tambang Nikel Raja Ampat

    Bisnis.com, JAKARTA — Aktivitas penambangan nikel di Pulau Gag, kawasan Raja Ampat, Papua Barat Daya menuai polemik lantaran dinilai merusak lingkungan. Pun, pemerintah belum satu suara dalam menyoroti perkara tersebut.

    Permasalahan tambang nikel di ‘surga terakhir dari timur’ itu pun menyedot perhatian publik. Sampai-sampai, Presiden Prabowo Subianto pun memberikan atensi khusus.

    Walhasil, tiga kementerian sekaligus turun ke lapangan untuk melakukan peninjauan. Tiga kementerian itu, yakni Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH), dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

    Hasil evaluasi di lapangan mengungkapkan bahwa terdapat lima perusahaan yang menjalankan usaha pertambangan di Kabupaten Raja Ampat, yaitu PT Gag Nikel, PT Anugerah Surya Pratama (ASP), PT Kawei Sejahtera Mining (KSM), PT Mulia Raymond Perkasa (MRP), dan PT Nurham.

    Dua perusahaan memperoleh izin dari pemerintah pusat, yaitu PT Gag Nikel dengan izin operasi produksi sejak 2017 dan ASP dengan izin operasi produksi sejak 2013. Sementara itu, tiga perusahaan lainnya memperoleh izin dari pemerintah daerah (bupati Raja Ampat), yaitu MRP dengan IUP diterbitkan pada 2013, KSM dengan izin usaha pertambangan (IUP) diterbitkan pada 2013 dan PT Nurham dengan IUP diterbitkan pada 2025.

    Menurut Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, hanya satu perusahaan yang berproduksi di kawasan Raja Ampat, yakni PT Gag Nikel. Sementara itu, empat sisanya masih dalam tahap eksplorasi.

    Adapun, kelima izin perusahaan itu saat ini telah ditangguhkan hingga proses evaluasi rampung. Kelak, hasil evaluasi tim di lapangan akan menjadi dasar kebijakan dan keputusan lebih lanjut.

    “Untuk sementara kami hentikan operasinya sampai dengan verifikasi lapangan, kami akan cek. Nah, apapun hasilnya nanti kami akan sampaikan setelah cross-check lapangan terjadi,” kata Bahlil saat ditemui di Kantor ESDM, Jakarta, Kamis (5/6/2025).

    Beda Suara ESDM dan KLH

    Kendati demikian, para pembantu Prabowo beda suara dalam melihat permasalahan tambang nikel di Raja Ampat itu. Kementerian ESDM menilai operasional tambang nikel di Raja Ampat, khususnya PT Gag Nikel, berjalan sesuai prinsip keberlanjutan dan tata ruang daerah.

    Sementara itu, KLH menilai kegiatan pertambangan di Raja Ampat melanggar azas lingkungan.

    Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian ESDM Tri Winarno menyebut, berdasarkan pantauan udara menunjukkan tidak ada sedimentasi signifikan di sepanjang pesisir Raja Ampat. Oleh karena itu, dia menilai secara umum, tambang PT Gag Nikel dalam kondisi baik.

    “Bukaan lahan tambang ini tidak terlalu luas. Dari total 263 hektare, 131 hektare sudah direklamasi, dan 59 hektare di antaranya telah dinyatakan berhasil menurut penilaian reklamasi. Jadi sebenarnya tidak ada masalah besar di sini,” ujar Tri.

    Meski demikian, Tri sudah menurunkan tim Inspektur Tambang, untuk melakukan inspeksi di beberapa wilayah izin usaha pertambangan (WIUP) di Raja Ampat dan mengevaluasi secara menyeluruh untuk selanjutnya memberikan rekomendasi kepada menteri ESDM untuk melakukan eksekusi keputusannya.

    Dia juga menegaskan, keberadaan PT Gag Nikel di Raja Ampat sepenuhnya berjalan sesuai kerangka hukum dan tata ruang daerah. Tri menyebut, awalnya beroperasi di bawah skema kontrak karya (KK), Gag Nikel termasuk salah satu dari 13 KK yang oleh Undang-Undang Kehutanan dikecualikan dari larangan aktivitas di hutan lindung.

    Berbeda dengan ESDM, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menilai pertambangan nikel di Raja Ampat melanggar aturan lingkungan dan tata kelola pulau kecil. Dia pun akan meninjau persetujuan lingkungan PT Gag Nikel, KSM, ASP, dan MRP.

    Menurutnya, keempat perusahaan itu berada di pulau kecil. Hal ini bertentangan dengan Pasal 23 ayat (2) dan Pasal 35 huruf k Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.

    “Dalam waktu tidak begitu lama, kami akan ke sana lapangan, kami ingin tahu tingkat kerawanan dan pencemaran lingkungan, persetujuan lingkungan itu ada 3 kementerian, Kementerian ESDM, KKP, dan Lingkungan Hidup,” ucapnya.

    Dia memerinci, PT Gag Nikel melakukan pembukaan lahan di luar Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) dan telah memiliki persetujuan teknis Baku Mutu Air Limbah (BMAL) untuk pengelolaan air larian. Namun, anak usaha PT Aneka Tambang Tbk (Antam) itu belum melakukan pembuangan ke lingkungan karena belum memiliki sertifikat laik operasi (SLO).

    Seluruh air limpasan dikelola menggunakan sistem drainase di sepanjang jalan tambang, sump pit, dan kolam pengendapan dengan kapasitas yang besar sehingga cukup untuk menampung seluruh air larian dari area kegiatan. Pemeriksaan pada seluruh badan air di sekitar kegiatan PT Gag Nikel, baik rawa, dermaga, maupun sungai, dalam keadaan jernih.

    “Temuan lapangan hanya berskala minor, yakni tidak melakukan pemantauan terhadap keanekaragaman plankton pada air sungai,” kata Hanif.

    Sementara itu, MRP ditemukan tidak memiliki dokumen lingkungan dan PPKH dalam aktivitasnya di Pulau Batang Pele sehingga seluruh kegiatan eksplorasi dihentikan. Perusahaan memulai kegiatan eksplorasi pada tanggal 9 Mei 2025 di area Pulau Batang Pele Kabupaten Raja Ampat dengan membuat sejumlah 10 mesin bor coring untuk pengambilan sampel coring.

    Namun, pada saat verifikasi lapangan, hanya ditemukan area camp pekerja eksplorasi di area MRP. KLH telah mengenakan sanksi administrasi paksaan pemerintah dan denda administratif atas pelanggaran melakukan kegiatan tanpa persetujuan lingkungan.

    Selanjutnya, untuk KSM terbukti membuka tambang di luar izin lingkungan dan di luar kawasan PPKH seluas 5 hektare di Pulau Kawe. Aktivitas tersebut telah menimbulkan sedimentasi di pesisir pantai.

    Selain itu, di wilayah KSM ditemukan dugaan terjadinya sedimentasi pada akar mangrove yang diduga berasal dari areal stockpile, jetty dan sedimentasi di area outfall sediment pond Salasih dan Yehbi.

    Sedangkan untuk ASP, perusahaan penanaman modal asing (PMA) asal China itu diketahui melakukan kegiatan pertambangan di Pulau Manuran seluas 746 hektare tanpa sistem manajemen lingkungan dan tanpa pengolahan air limbah larian.

    Hal ini terbukti pada saat dilakukan pengawasan ditemukan kolam settling pond jebol akibat curah hujan tinggi. Dari visual menggunakan drone terlihat pesisir air laut terlihat keruh akibat sedimentasi.

    KLH pun akan mengevaluasi persetujuan lingkungan atas adanya kegiatan pertambangan di Pulau Manuran yang memiliki luas 746,88 hektare yang tergolong Pulau Kecil.

    Perlu Evaluasi Menyeluruh

    Ketua Badan Kejuruan Teknik Pertambangan Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Rizal Kasli mengatakan, tidak dibenarkan adanya kegaitan tambang di kawasan konservasi. Oleh karena itu, dia mendorong pemerintah untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh.

    “Yang harus dilakukan pemerintah dalam polemik ini adalah melakukan evaluasi menyeluruh untuk melihat apakah ada hal-hal yang dilanggar atau tidak sesuai dengan kaidah teknik pertambangan yang baik,” kata Rizal kepada Bisnis.

    Bagaimanapun, kata dia, kawasan konservasi, baik laut maupun darat, harus dijaga dan dilestarikan.

    Senada, Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mendorong pemerintah melakukan evaluasi total dan moratorium izin tambang di kawasan Raja Ampat.

    Menurutnya, selain masalah lingkungan dan hilangnya nilai karbon, pertambangan yang terlalu meluas dan ekspansif berisiko tinggi terhadap hilangnya pendapatan masyarakat lokal jangka panjang. Ini khususnya di sektor pertanian dan perikanan.

    “Kalau pemerintah pusat serius bisa segera bentuk tim moratorium izin tambang, baik nikel dan galian C, berkoordinasi dengan akademisi independen dan kepala daerah,” ucap Bhima.
     
    Dia berpendapat, selama ini banyak pemerintah daerah merasa ekspansi tambang tidak banyak membantu pendapatan daerah, sementara biaya kerusakan tetap timbul dan biaya kesehatan membengkak imbas kerusakan lingkungan.

    Bhima pun mengingatkan Kementerian ESDM untuk tidak membela perusahaan tambang. Menurutnya, Kementerian ESDM harus memikirkan konservasi sumber daya alam jangka panjang.

    Pasalnya, efek ke branding nikel Indonesia di pasar internasional bisa terdampak oleh pengelolaan tambang yang bermasalah.

    “Masalah Raja Ampat cuma puncak gunung es aktivitas pertambangan di pulau kecil. Pada saat memberi izin, yang namanya pulau kecil tidak boleh ditambang. Tapi ini kan dibiarkan terus menerus sampai menjadi perhatian publik,” tutur Bhima.

  • Label Pangan dan Ancaman Bom Waktu Kasus Diabetes-Obesitas di Indonesia

    Label Pangan dan Ancaman Bom Waktu Kasus Diabetes-Obesitas di Indonesia

    Jakarta

    Siasat pemerintah dalam menekan kasus penyakit tidak menular melalui label pangan tampaknya belum efektif. Terlebih, literasi masyarakat soal membaca informasi nilai gizi sebelum membeli produk, relatif rendah.

    Catatan Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) menunjukkan hanya 6,7 persen konsumen di Indonesia yang memperhatikan label pada produk pangan kemasan. Walhasil, pemerintah belakangan mengupayakan penerapan label baru pangan olahan maupun siap saji, salah satunya berkiblat pada regulasi Singapura, yakni NutriGrade.

    Wacana penerapan label pangan sehat seperti sistem Nutri-Grade dan warning label semakin relevan di tengah meningkatnya konsumsi pangan tinggi gula, garam, dan lemak (GGL) di Indonesia. Mengacu survei kesehatan indonesia (SKI) 2023, prevalensi diabetes di Indonesia mencapai 11,7 persen pada usia lebih dari 15 tahun berdasarkan pemeriksaan gula darah, sementara yang terdiagnosis dokter hanya 1,7 persen. Artinya, banyak kasus tidak terdeteksi.

    Dengan 19,5 juta kasus, Indonesia kini menempati peringkat kelima dunia, setelah China, India, Pakistan, dan Amerika Serikat. Jika tidak ada intervensi, angka ini diprediksi mencapai 28,6 juta pada 2045.

    SKI 2023 juga mencatat kasus obesitas meningkat dua kali lipat dalam 1,5 dekade terakhir, dan rata-rata konsumsi natrium masyarakat Indonesia melebihi rekomendasi WHO. Ini memperkuat argumen bahwa sistem pelabelan pangan harus lebih tegas dan edukatif.

    Menurut pakar kebijakan kesehatan global Dicky Budiman, pelabelan semacam ini terbukti efektif di sejumlah negara, tetapi keberhasilannya di Indonesia akan sangat bergantung pada berbagai faktor pendukung.

    “Nutri-Grade di Singapura, yang juga telah mulai diterapkan di Taiwan dan sebagian besar wilayah di Tiongkok, memberikan dasar ilmiah yang kuat untuk membantu konsumen memilih pangan yang lebih sehat,” ujar Dicky saat dihubungi detikcom, Minggu (8/6/2025).

    Label ini mengklasifikasikan minuman, juga makanan berdasarkan kadar GGL, dengan sistem penilaian huruf A hingga D. Namun, Dicky menekankan bahwa efektivitasnya sangat bergantung pada tingkat literasi kesehatan masyarakat.

    “Tanpa pemahaman yang baik, label A-D bisa disalahartikan atau diabaikan. Makanya, edukasi publik itu krusial,” jelasnya. Ia juga menyoroti pentingnya posisi label yang jelas di bagian depan kemasan (front-of-pack) agar tidak disembunyikan dengan tulisan kecil di belakang.

    Dicky menekankan pentingnya standar penilaian nasional yang objektif dan independen, serta pengawasan ketat agar produsen tidak melakukan label washing atau manipulasi informasi nutrisi.

    Sebagai alternatif yang dianggap lebih efektif, ia mendorong penerapan ‘warning label’ atau label peringatan yang secara eksplisit menandai produk tinggi GGL.

    “Bukti dari Chili, Meksiko, dan sebagian Australia menunjukkan bahwa warning label lebih intuitif dan langsung dipahami, terutama oleh masyarakat dengan literasi rendah. Ini berdampak nyata dalam mengurangi konsumsi makanan tidak sehat,” kata Dicky, sembari menekankan tantangan terbesarnya adalah industri makanan.

    Kekhawatiran Resistensi Industri

    “Pasti ada resistensi. Mereka khawatir diberi stigma, dan penjualan bisa turun. Tapi kita bicara soal kesehatan publik, bukan sekadar kepentingan bisnis,” lanjut dia.

    Kekhawatiran resistensi industri semacam itu disebutnya bisa disiasati dalam bentuk insentif dari pemerintah. Khususnya, bagi mereka yang melakukan reformulasi produk.

    Dicky juga menekankan pentingnya harmonisasi regulasi pangan di tingkat regional, khususnya di ASEAN. “Kita tidak bisa jalan sendiri. Perlu kerja sama antarnegara agar tidak terjadi konflik dalam perdagangan lintas batas,” jelasnya.

    Dalam konteks wilayah perbatasan, Dicky yang pernah terlibat dalam program kesehatan lintas negara di Kaltim dan Papua menyebut banyak produk kemasan dari luar negeri masuk tanpa mengikuti standar label Indonesia. “Ini ancaman bagi perlindungan konsumen dan kedaulatan pangan. Pemerintah harus memperkuat pengawasan, khususnya di perbatasan.”

    Sebagai solusi, Dicky mendorong penerapan bertahap, dimulai dari produk dengan kandungan gula ekstrem, disertai kampanye edukasi dan insentif bagi produsen yang melakukan reformulasi produk. Ia juga mengingatkan bahwa pelabelan harus diiringi dengan intervensi struktural, seperti subsidi pangan sehat, distribusi makanan bergizi, dan pengendalian impor pangan ultra-proses.

    “Labelisasi pangan, baik itu Nutri-Grade maupun warning label, harus menjadi bagian dari kebijakan pangan nasional yang berorientasi pada kesehatan masyarakat,” pungkasnya.

    Logo Pilihan Lebih Sehat: Membingungkan Konsumen

    Pandangan senada juga disuarakan Nida Adzilah Auliani, Project Lead untuk Food Policy di Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI). Ia menyoroti strategi yang sudah diupayakan seperti logo ‘Pilihan Lebih Sehat’ yang saat ini digunakan di Indonesia justru kerap menyesatkan konsumen.

    “Label itu seolah memberi kesan bahwa produk aman dikonsumsi, padahal kenyataannya masih mengandung kadar gula yang cukup tinggi,” jelas Nida dalam konferensi pers belum lama ini. Ia mencontohkan susu cokelat kemasan ukuran 180 ml yang mengandung 11 gram gula.

    Padahal, batas aman gula dalam minuman menurut aturan hanya 6 gram per 100 ml. Artinya, satu botol kecil saja sudah menyumbang lebih dari 20 persen kebutuhan gula harian, menurut standar WHO.

    Nida menilai ambang batas yang digunakan dalam label tersebut terlalu longgar, tidak seketat profil gizi internasional, sehingga gagal memberikan informasi yang akurat dan mudah dicerna. “Masyarakat bisa saja mengira suatu produk itu sehat, padahal sebenarnya mengandung gula tambahan yang tinggi,” katanya.

    Pantauan detikcom pada sejumlah produk pangan berlogo ‘Pilihan Lebih Sehat’ memang demikian.

    Produk susu posisi kiri memiliki label ‘Pilihan Lebih Sehat’, sementara produk susu kedua di posisi kiri, tanpa label tersebut. Foto: Nafilah Sri Sagita/detikHealth

    Produk susu strawberry berlogo ‘Pilihan Lebih Sehat’ dengan yang tidak, nyaris identik dari segi kandungan kalori juga makronutrien. Terkecuali, kandungan gula yang satu gram sedikit lebih rendah ketimbang produk berlogo ‘Pilihan Lebih Sehat’.

    Bila dirinci lebih lanjut, dua produk susu cair 200 ml yang beredar di pasaran tersebut memiliki jumlah energi yang sama yaitu 150 kkal. Kandungan lemak total (4,5 g), lemak jenuh (2,5 g), dan protein (3 g) juga serupa. Namun, terdapat beberapa perbedaan penting.

    Produk pertama, mengandung 18 g gula, sedangkan produk pembanding mengandung 19 g. Produk 1 mengandung lebih banyak natrium (60 mg) dibandingkan produk 2 (50 mg). Dari sisi mikronutrien, Produk 1 lebih unggul karena mencantumkan kandungan vitamin D3, E, C, dan K, serta magnesium dan zinc yang lebih tinggi. Produk pembanding hanya menonjol pada kandungan vitamin B6 dan fosfor, serta mencantumkan tambahan kolin dan klorida.

    Logo ‘Pilihan Lebih Sehat’ sendiri diberikan oleh BPOM berdasarkan Peraturan No. 26 Tahun 2021, yang menyatakan minuman siap konsumsi setidaknya harus:

    Tidak mengandung pemanis buatanMemiliki gula tambahan tidak lebih dari 6 g per 100 ml.

    Berdasarkan label kemasan, produk 1 tidak mencantumkan pemanis buatan, dan meskipun tercantum 18 g gula per 200 ml (setara 9 g per 100 ml), angka tersebut kemungkinan mencakup gula alami (laktosa), bukan hanya gula tambahan. Hal ini berarti produk tersebut masih dapat memenuhi kriteria BPOM untuk mendapatkan logo ‘Pilihan Lebih Sehat’.

    NEXT: Siasat Pemerintah Label Pangan Baru

  • Awas! Penipuan Denda Tilang Palsu Sasar Pengguna iPhone Lewat SMS

    Awas! Penipuan Denda Tilang Palsu Sasar Pengguna iPhone Lewat SMS

    JAKARTA – Penipuan berbasis SMS kembali menyerang pengguna iPhone di seluruh Amerika Serikat. Modus terbaru ini menyasar pengguna dengan pesan palsu seolah berasal dari lembaga pemerintah, seperti “Tennessee Department of Vehicles”, yang mengklaim penerima memiliki denda lalu lintas yang belum dibayar.

    Pesan tersebut mengancam akan mengambil tindakan hukum, menangguhkan SIM, dan merusak skor kredit jika tidak segera dibayar sebelum deadline palsu tanggal 8 Juni. Link yang disisipkan mengarah ke situs palsu mirip portal pemerintah seperti “tn.gov-hjpp.life/pay”.

    Yang lebih berbahaya, SMS ini meminta pengguna membalas dengan huruf “Y” agar link bisa diklik—karena sistem iPhone mencegah tautan aktif dari pengirim tak dikenal. Jika korban membalas, maka pengirim dianggap “dikenal” dan link-nya menjadi aktif.

    Penipuan Ini Menyebar ke Banyak Negara Bagian

    Tidak hanya di Tennessee, laporan serupa juga muncul dari Texas, Virginia, hingga Pennsylvania. Nama lembaga dan detail pesan disesuaikan agar terdengar lokal dan kredibel. Penipu memakai istilah resmi seperti “North Tennessee State Administrative Code” untuk memperkuat kredibilitas palsu mereka.

    Namun ada tanda-tanda jelas penipuan, seperti tautan dengan domain aneh (misalnya “.life”) dan nomor pengirim asing (+63, dari Filipina). FBI mencatat lebih dari 2.000 laporan hanya dalam sebulan terkait penipuan serupa.

    Biasanya nominal “denda” yang diminta tidak besar—hanya beberapa dolar—agar korban tergoda untuk langsung membayar tanpa verifikasi. Namun, begitu informasi kartu kredit diisi, penipu bisa menyalahgunakannya untuk kejahatan yang lebih besar.

    Mengapa Penipuan Ini Cepat Menyebar

    Pengiriman SMS massal murah dan mudah dilakukan. Sindikat kriminal, termasuk yang beroperasi dari China, memakai platform SMS murah dan membeli ribuan nomor telepon untuk menjangkau jutaan orang. Meski hanya sebagian kecil yang tertipu, keuntungannya sangat besar.

    Apple sebenarnya telah menerapkan fitur keamanan dengan menonaktifkan link dari pengirim tak dikenal. Namun penipu menyiasatinya dengan menginstruksikan korban untuk membalas terlebih dahulu agar link menjadi aktif.

    Cara Menghindari Penipuan SMS Denda Tilang

    Jangan balas atau klik link apa pun dari pesan mencurigakan.

    Blokir dan laporkan pengirim melalui fitur “Report Junk” di aplikasi Messages (khusus iPhone).

    Periksa langsung ke situs resmi seperti tn.gov jika Anda merasa ada kemungkinan denda benar-benar ada.

    Laporkan penipuan ke Internet Crime Complaint Center (IC3) di ic3.gov.

    Penipu mengandalkan kepanikan dan rasa takut. Luangkan waktu untuk memeriksa ulang sebelum bertindak agar terhindar dari jebakan mereka.

  • Otorita IKN: Indikasi Investasi Tembus Rp63,6 Triliun untuk Sektor Hunian

    Otorita IKN: Indikasi Investasi Tembus Rp63,6 Triliun untuk Sektor Hunian

    Bisnis.com, JAKARTA — Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mencatat indikasi nilai investasi sektor hunian di IKN telah mencapai Rp63,6 triliun dari berbagai investor asing maupun domestik. 

    Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono mengatakan saat ini pihaknya juga sedang mendorong skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) di Ibu Kota Nusantara (IKN) yang menunjukkan geliat positif. 

    Menurut Basuki, skema KPBU di IKN bukan hanya untuk mempercepat pembangunan, tetapi juga memperkuat akuntabilitas publik jangka panjang. 

    “Proses due diligence yang kami terapkan melibatkan banyak pihak dari swasta, Kementerian terkait, hingga auditor intern pemerintah untuk menjamin good governance. Transparansi dan tata kelola yang baik adalah fondasi utama dalam semua tahapan investasi,” ujar Basuki dalam keterangan resminya, Minggu (8/6/2025).

    Adapun, implementasi KPBU unsolicited sektor hunian juga telah dimulai dengan tuntasnya proses mendapat persetujuan Availability Payment (AP) dan penjaminan pemerintah dari Kementerian Keuangan dan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT PII) untuk dua proyek utama. 

    Proyek pertama yaitu pembangunan 8 Tower Hunian ASN oleh PT Nindya Karya di WP 1A, mencakup 288 unit hunian bertipe 190 meter persegi. Kedua, pembangunan 109 Unit Rumah Tapak oleh PT Intiland di WP 1B dan 1C, dengan tipe bangunan 390 meter persegi. 

    Kedua proyek tersebut ditargetkan mulai transaksi pada kuartal kedua tahun 2025 dan memulai konstruksi pada tahun yang sama. Hal ini menjadi awal dari pelaksanaan KPBU di IKN yang sebelumnya masih berada dalam tahap penyiapan.

    Di sisi lain, terdapat investor nasional yaitu Ciputra Nusantara dan Konsorsium Triniti Truba serta investor asing yaitu Konsorsium IJM – CHEC dan Maxim. 

    Ciputra Nusantara dan Konsorsium IJM – CHEC telah menyelesaikan Feasibility Study dan kini tengah menjalani evaluasi FS dan dokumen pendukung sebagai tahap lanjutannya. Sementara, Konsorsium Triniti – Truba dan Maxim dalam proses finalisasi Feasibility Study sebelum memasuki tahapan evaluasi. 

    Selain enam proyek yang telah berjalan tersebut, saat ini terdapat tiga proyek tambahan yang digawangi oleh Adhi Karya, Konsorsium Samsung C&T – Brantas Abipraya, dan Konsorsium PJ-IC Bee Invest – Promec – Ozturk Holdings saat ini juga telah mendapatkan Letter-to-Proceed (LtP) dan tengah dalam tahap penyusunan Feasibility Study.

    Investor-investor ini berasal dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Turki, Spanyol, dan Brunei Darussalam, dengan indikasi nilai investasi mencapai Rp63,3 triliun untuk sektor hunian.

    Deputi Bidang Pendanaan & Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono mengatakan saat ini masih terdapat sembilan calon investor lain di sektor hunian yang belum dapat diberikan lampu hijau untuk menjadi pemrakarsa KPBU unsolicited dengan skema AP. 

    “Hal ini karena minat KPBU sektor hunian di IKN perlu memperhatikan sektor lain yang akan dibiayai melalui skema KPBU AP. Kami akan mengundang mereka nantinya mengikuti KPBU sebagai peserta tender, atau melalui skema KPBU solicited”, jelasnya.

    Tak hanya itu, KPBU Sektor Jalan dan Terowongan Multi Utilitas (MUT) juga menunjukkan perkembangan menjanjikan. Tercatat ada lima calon investor dari China, Malaysia, dan Indonesia yang saat ini dalam proses penyusunan Feasibility Study dan evaluasi dokumen dengan indikasi total nilai investasi mencapai Rp71,8 triliun, di mana Rp55 triliun di antaranya berasal dari luar negeri.

    Agung menerangkan bahwa KPBU kini menjadi tulang punggung percepatan pembangunan Ibu Kota Nusantara yang berkelanjutan, inklusif, dan terbuka bagi dunia.

    Peningkatan minat dari investor dalam dan luar negeri terus terlihat, seiring dengan penguatan tata kelola serta penyederhanaan proses yang dilakukan dalam beberapa kuartal terakhir.

  • Pria Lebih Berisiko Meninggal saat Kena ‘Sindrom Patah Hati’, Ini Temuannya

    Pria Lebih Berisiko Meninggal saat Kena ‘Sindrom Patah Hati’, Ini Temuannya

    Jakarta

    Seorang pria berusia 59 tahun datang ke Rumah Sakit Pertama Universitas Peking di Beijing untuk menjalani sebuah prosedur medis ketika ia mulai merasakan nyeri dada hebat dan sesak napas.

    Empat bulan sebelumnya, ia telah menjalani operasi pengangkatan tumor ganas dari kandung kemihnya. Di hadapan keluarganya, ia berusaha tampak kuat dan menghindari pembicaraan tentang kesehatannya. Namun secara pribadi, kecemasan berat akan kemungkinan kambuhnya kanker membuatnya sulit tidur di malam hari.

    Menurut dokter, pria tersebut mengalami takotsubo cardiomyopathy, yang juga dikenal sebagai sindrom patah hati, seperti yang didokumentasikan dalam sebuah studi kasus tahun 2021. Kondisi langka pada jantung yang dipicu oleh stres ini umumnya ditemukan pada wanita, tetapi sebuah studi yang diterbitkan di Journal of the American Heart Association pada bulan Mei menemukan penyakit ini bisa lebih mematikan bagi pria yang mengalaminya.

    Apa Itu Broken Heart Syndrome?

    Dikutip dari CNN, takotsubo cardiomyopathy (TC) diyakini disebabkan oleh peristiwa emosional atau fisik yang sangat ekstrem, seperti menerima kabar kematian orang tercinta, memenangkan lotre, atau mengangkat sofa berat. TC terjadi ketika otot jantung dibanjiri hormon stres, menyebabkan sebagian otot tersebut ‘membeku’ dan tidak dapat berfungsi dengan baik. Saat jantung kesulitan memompa darah, gejalanya menyerupai serangan jantung, nyeri dada, detak jantung tidak teratur, dan jantung berdebar-debar.

    Studi terbaru menganalisis data hampir 200.000 pasien yang dirawat karena TC di Amerika Serikat antara 2016 hingga 2020. Meskipun 83 persen kasus terjadi pada wanita, pria memiliki kemungkinan lebih dari dua kali lipat untuk meninggal akibat kondisi ini, dengan tingkat kematian mencapai 11,2 persen.

    Perbedaan Dampak TC antara Pria dan Wanita

    “Perbedaan antara pria dan wanita adalah temuan yang sangat mencolok,” kata Dr. Mohammad Reza Movahed, salah satu penulis studi dan profesor klinis bidang kedokteran di University of Arizona di Tucson. “Ini menimbulkan pertanyaan baru yang menarik dan perlu diteliti lebih lanjut.”

    Sama seperti perbedaan umum antara kesehatan jantung pria dan wanita, perbedaan tingkat kematian akibat TC belum sepenuhnya dipahami, kata Movahed. Hal ini justru bertentangan dengan tren penyakit jantung lainnya. Namun, diduga bahwa perbedaan kadar hormon memiliki peran penting.

    Situasi penuh tekanan memicu kelenjar adrenal melepaskan hormon fight-or-flight yang disebut katekolamin. Hormon ini dirancang untuk meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung, tetapi jika dilepaskan secara ekstrem, dapat “membuat sel-sel di jaringan jantung lumpuh sementara,” jelas Movahed.

    Diperkirakan, pria menghasilkan lebih banyak katekolamin saat menghadapi stres dibandingkan wanita, sehingga mereka cenderung mengalami kasus TC yang lebih parah.

    Sementara itu, hormon estrogen yang diproduksi dalam jumlah lebih tinggi pada wanita, diyakini memberikan perlindungan terhadap sistem kardiovaskular, membantu tubuh mengelola lonjakan katekolamin dan mengurangi risiko komplikasi parah dari TC, menurut dr Louis Vincent, peneliti bidang kardiologi noninvasif di University of Miami. Ia ikut menulis studi lain terkait perbedaan TC pada pria dan wanita, tetapi tidak terlibat dalam studi baru ini.

    Selain faktor biologis, faktor sosial juga mungkin berperan.

    “Sebagian besar dokter mengetahui tentang takotsubo, tetapi mereka mungkin menganggap ini sebagai penyakit yang hanya menyerang wanita, sehingga diagnosis pada pria bisa terlewatkan,” ujar Dr. Deepak Bhatt, ahli jantung dan direktur Mount Sinai Fuster Heart Hospital, yang juga tidak terlibat dalam studi ini. “Jika salah diagnosis, penanganan menjadi terlambat, dan ini bisa menyebabkan hasil yang lebih buruk.”

    Pria juga cenderung mencari pertolongan medis di tahap yang lebih lambat, mengira gejala yang mereka alami masih bisa ditahan atau akan hilang sendiri, ujar Dr. Alejandro Lemor, profesor kardiologi intervensi di University of Mississippi Medical Center, yang juga tidak terlibat dalam penelitian tersebut.

    Komplikasi mematikan dari TC termasuk penggumpalan darah, stroke, henti jantung, dan gagal jantung, kata Lemor. Namun jika terdeteksi sejak dini, pengobatan dengan obat-obatan bisa mengurangi risiko komplikasi, mengembalikan fungsi jantung, dan memungkinkan pemulihan total dalam beberapa minggu.

    Tim Movahed telah memasukkan berbagai variabel penting seperti usia, ras, pendapatan, penyakit paru-paru kronis, hipertensi, dan diabetes dalam analisisnya.

    Namun, menurut Vincent, studi ini tidak mencakup data pasien tentang penyakit penyerta lain seperti riwayat stroke atau infeksi Covid-19.

    Selain itu, studi ini hanya menganalisis data diagnostik pasien rawat inap dengan TC, sehingga pasien rawat jalan atau yang meninggal karena komplikasi di luar rumah sakit mungkin tidak terhitung dalam analisis tersebut, kata Movahed.

    Untuk dapat menjelaskan lebih pasti penyebab perbedaan tingkat kematian antara pria dan wanita serta menguji metode pengobatan lebih lanjut, menurut Vincent, dibutuhkan kumpulan data yang lebih rinci.

    “Perlu disadari bahwa dalam studi seperti ini, kami menyajikan temuan berdasarkan kode diagnosis, bukan berdasarkan prosedur atau hasil laboratorium pasien,” ujar Vincent. “Namun studi ini tetap kuat karena memungkinkan kita meninjau populasi besar dan melihat tren. Dan saya pikir tren tingkat kematian lebih tinggi pada pria ini layak diteliti lebih dalam.”

    NEXT: Waspadai Gejalanya

    Nyeri dada mendadak atau sesak napas yang parah harus selalu dianggap sebagai keadaan darurat medis, tegas Bhatt, yang juga profesor bidang kardiologi di Icahn School of Medicine di Mount Sinai, New York.

    “Ini bukan saatnya untuk menahannya di rumah atau mencari solusi di internet. … Jangan coba-coba menghubungi dokter umum Anda. Hubungi layanan darurat,” kata Bhatt. “Waktu sangat penting. Dengan menyelamatkan beberapa jam, Anda bisa menghindari kerusakan jantung yang tidak dapat diperbaiki.”

    Gejala yang muncul setelah stres fisik, penyebab umum TC pada pria, juga tidak boleh diabaikan, kata Movahed, terutama setelah kejadian medis seperti serangan asma, kejang, atau komplikasi akibat penggunaan obat-obatan.

    Meski TC disebabkan oleh stres mendadak, Bhatt menyarankan untuk mengelola stres kronis melalui meditasi atau olahraga harian agar kesehatan jantung secara keseluruhan lebih baik, dan memiliki rutinitas yang bisa diandalkan saat menghadapi situasi tak terduga.

  • Eksploitasi Raja Ampat, DPR Bingung Hanya Anak Usaha BUMN yang Ditindak

    Eksploitasi Raja Ampat, DPR Bingung Hanya Anak Usaha BUMN yang Ditindak

    GELORA.CO -Komisi XII DPR mengkritik keras Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang dinilai tebang pilih dalam menangani aktivitas pertambangan di kawasan Raja Ampat, Papua Barat Daya.

    Wakil Ketua Komisi XII, Bambang Hariyadi, menyoroti tidak adanya tindakan terhadap tiga perusahaan swasta yang menurutnya justru menjadi perusak utama kawasan konservasi tersebut.

    “Yang kami lihat saat ini, hanya PT Gag Nikel yang ditindak, sementara tiga perusahaan swasta yang lebih parah tidak disentuh sama sekali,” ujar Bambang kepada wartawan, Minggu, 8 Juni 2025.

    Tiga perusahaan yang dimaksud adalah PT Anugerah Surya Pratama (ASP), PT Kawei Sejahtera Mining (KSM), dan PT Mulia Raymond Perkasa (MRP).

    Bambang menjelaskan, PT ASP, perusahaan asal China, telah terindikasi melakukan pelanggaran pidana berdasarkan informasi resmi dari Kementerian Lingkungan Hidup yang diterima oleh Komisi XII DPR.

    “Perusahaan ini disebut menyebabkan pencemaran dan merusak ekosistem laut di wilayah operasinya,” tegasnya.

    Sementara itu, PT KSM diketahui telah membuka lahan sejak 2023 dan mulai menambang pada 2024. Bambang menyebut lokasi tambangnya berada sangat dekat dengan kawasan konservasi Raja Ampat, sehingga berisiko besar terhadap keanekaragaman hayati di wilayah tersebut.

    Adapun PT MRP baru memulai pengeboran di 10 titik, namun disebut belum memiliki izin lingkungan yang sah. Aktivitas ini menurut Bambang tetap tergolong pelanggaran karena dilakukan tanpa dasar hukum yang memadai.

    Ironisnya, kata Bambang, justru PT Gag Nikel yang merupakan anak usaha BUMN PT Antam, yang ditindak oleh pemerintah melalui penghentian sementara operasional.

    Padahal, menurut informasi Kementerian Lingkungan Hidup yang disampaikan ke Komisi XII, PT Gag hanya melakukan pelanggaran minor dan dikenai kewajiban melakukan perbaikan terhadap pengawasan pengelolaan lingkungan dan juga wilayah operasinya agak jauh dari kawasan wisata Raja Ampat.

    Bambang menambahkan, dari informasi diterima Komisi XII DPR, izin PT Gag adalah izin kontrak karya. Sementara izin tiga perusahaan swasta adalah izin pemerintah setempat. 

    “Tiga perusahaan swasta ini adalah perusak Raja Ampat. Diamnya negara terhadap mereka adalah bentuk pembiaran terhadap kehancuran ekosistem yang menjadi warisan dunia,” tutupnya