Negara: Republik Rakyat Cina

  • Kecelakaan Jet Tejas Soroti Masalah Angkatan Udara India

    Kecelakaan Jet Tejas Soroti Masalah Angkatan Udara India

    Jakarta

    Kecelakaan pesawat tempur ringan Tejas Mark 1A India selama manuver aerobatik rendah di Dubai Air Show pekan lalu menjadi pukulan bagi harapan dan ambisi dirgantara India.

    Kecelakaan yang menewaskan seorang pilot senior Angkatan Udara India atau Indian Air Force (IAF) itu terjadi pada Jumat (21/11) di depan delegasi industri pertahanan global, menimbulkan publisitas negatif dan berpotensi menurunkan minat calon pembeli senjata di seluruh dunia.

    IAF telah meluncurkan penyelidikan terhadap kecelakaan ini. Penyelidikan diharapkan dapat mengungkap apakah penyebabnya karena kegagalan mekanis, kesalahan pilot, atau faktor lain.

    Ini bukanlah kecelakaan pertama yang melibatkan jenis pesawat ini. Pada Maret 2024, sebuah jet Tejas jatuh di negara bagian Rajasthan saat latihan, tapi pilot berhasil melontarkan kursi pelontar dengan selamat.

    Seorang pejabat senior angkatan udara yang meminta namanya dirahasiakan mengatakan kepada DW bahwa meskipun kecelakaan ini tidak meruntuhkan superioritas Tejas dibandingkan pesawat lama seperti MiG-21, pesawat ini tetap kurang mampu dibandingkan pesawat Cina yang lebih canggih, J-20 dan J-16.

    “Ini menegaskan bahwa meskipun Tejas memiliki nilai bagi modernisasi angkatan udara India, pesawat ini masih tertinggal jika dibandingkan dengan pesawat tempur generasi kelima mutakhir yang digunakan oleh negara pesaing,” kata pejabat tersebut.

    Empat dekade Tejas: ambisi modernisasi yang masih tertunda

    Insiden ini juga menyoroti upaya India untuk memodernisasi angkatan udaranya.

    Pesawat ini dirancang untuk menunjukkan kemampuan India dalam merancang, mengembangkan, dan memproduksi teknologi militer canggih secara mandiri.

    Namun, proyek yang kini telah berjalan lebih dari 40 tahun ini mengalami banyak keterlambatan. Hanya 38 pesawat Tejas Mark 1A yang telah masuk dinas IAF sejauh ini.

    HAL menyebut bahwa keterlambatan pengiriman pesawat ini disebabkan oleh tertundanya pasokan mesin dari mitra AS mereka, GE Aerospace.

    Kapten Sandeep Bansal, mantan pilot tempur India, mengatakan kepada DW bahwa program produksi dan induksi Tejas tertunda karena India masih menghadapi tantangan signifikan dalam teknologi mesin canggih dan kemampuan industri pertahanan secara keseluruhan.

    “Keterlambatan pengiriman terutama disebabkan oleh kekurangan pasokan mesin dari General Electric. Ini menciptakan hambatan produksi, karena Hindustan Aeronautics Limited harus menunggu mesin terintegrasi ke dalam rangka pesawat sebelum bisa dikirim,” kata Bansal.

    Pada bulan Juni, kepala IAF Amar Preet Singh menyesalkan keterlambatan yang menimpa proyek pertahanan negara dan mendesak pertanggungjawaban.

    “Seringkali, kita tahu saat menandatangani kontrak bahwa sistem itu tidak akan pernah datang. Tidak ada satu pun proyek yang saya ingat yang selesai tepat waktu,” kata Singh, merujuk pada tenggat waktu yang disepakati saat penandatanganan kontrak.

    Keterlambatan ini juga memperburuk masalah paling mencolok yang dihadapi IAF, yaitu menyusutnya kekuatan skuadron pesawat tempur. Ukuran skuadron dalam penerbangan militer bervariasi tergantung negara, tetapi umumnya berkisar antara 18 hingga 24 pesawat.

    IAF saat ini diperkirakan hanya memiliki 29 skuadron, jumlah terendah sepanjang sejarah dan jauh di bawah kekuatan yang disahkan sebanyak 42 skuadron.

    “Situasinya tidak terlalu nyaman. Penurunan lebih lanjut dalam kekuatan skuadron diperkirakan sebelum IAF bisa membalikkan tren,” kata S K Chatterji, pakar pertahanan dan mantan brigadir di Tentara India, kepada DW.

    Kekurangan ini disebabkan oleh pensiunnya pesawat tua seperti MiG-21, MiG-23, dan MiG-27 dalam dua dekade terakhir tanpa pengganti yang memadai.

    Tantangan India di tengah rivalitas geopolitik

    Kebutuhan untuk memperkuat dan memodernisasi armada tempur IAF menjadi semakin mendesak di tengah tantangan strategis India dengan tetangganya, Pakistan dan Cina.

    Pasukan India dan Pakistan terlibat dalam beberapa hari pertukaran tempur udara yang intens pada Mei, menyoroti pentingnya kekuatan udara dalam setiap konflik.

    Pakistan dilaporkan menggunakan pesawat J-10C buatan Cina dan rudal udara-ke-udara jarak jauh PL-15 melawan pesawat India selama bentrokan.

    Kontingen Pakistan juga hadir secara besar-besaran di Dubai Air Show, dan mengungkapkan penandatanganan kesepakatan sementara dengan “negara sahabat” untuk memasok pesawat JF-17 Thunder Block III, yang dikembangkan bersama Cina.

    Sementara itu, Cina terus berkembang pesat hingga mendekati Amerika Serikat dalam kekuatan udara.

    “Dengan Cina yang mulai menginduksi Pesawat Tempur Generasi Kelima atau Fifth Generation Fighter Aircraft (FGFA) ke dalam dinas, yaitu J-20, kekhawatiran strategis bagi India semakin besar,” kata Bansal.

    “Untuk menghadapi ancaman J-20, India perlu menilai kembali kemampuan pertahanan udaranya dan mempertimbangkan ulang perencanaan strategis,” tambahnya.

    Untuk menutup kesenjangan dengan Cina, Bansal menunjukkan bahwa India aktif mengembangkan pesawat tempur siluman generasi kelima sendiri, yang dikenal sebagai Advanced Medium Combat Aircraft (AMCA).

    Namun, pesawat ini diperkirakan baru siap diinduksi ke angkatan udara paling cepat pada 2035.

    “Tapi kita perlu mempercepat pengadaan dan tenggat waktu,” tegas Bansal.

    Chatterji sependapat.

    “Situasinya suram,” katanya, menunjuk pada fakta bahwa India belum memiliki jet generasi kelima meskipun Cina telah mengembangkan dan menginduksi J-20 beberapa tahun lalu.

    “Ditambah lagi platform ini juga akan digunakan oleh Pakistan,” catat Chatterji. “Hal ini semakin diperkuat dengan fakta bahwa Cina sedang menguji dua pesawat tempur generasi keenam.”

    Untuk menghadapi pertumbuhan kekuatan udara Cina, pakar pertahanan menekankan perlunya India mengembangkan AMCA dengan cepat.

    “AMCA akan memberikan industri aeronautika India pengetahuan dan keahlian yang diperlukan untuk menempatkan mereka di antara pemain utama di sektor ini,” tambahnya.

    Pengadaan pertahanan jadi tantangan besar

    Proses pengadaan yang lambat dan berbelit juga menjadi tantangan dalam upaya modernisasi.

    Pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi menekankan kemandirian dalam produksi pertahanan, mendorong penggantian impor senjata dengan peralatan buatan dalam negeri.

    Namun, India tetap menjadi salah satu importir peralatan militer terbesar di dunia.

    “Pengembangan pesawat baru di mana pun menghadapi kesulitan, dan India sedang berusaha mengejar negara-negara lain dengan pengalaman dan teknologi jauh lebih tinggi,” kata Tara Kartha, mantan anggota Sekretariat Dewan Keamanan Nasional, kepada DW.

    “Tapi jalur untuk ‘Make in India &rsquo (dibuat di India) sudah ditetapkan, dan tidak ada jalan kembali.”

    Namun Chatterji mengatakan New Delhi sebaiknya memprioritaskan kemampuan angkatan udara dibandingkan fokus pada produksi domestik.

    “Beberapa keputusan sulit harus segera diambil, termasuk mempertimbangkan pembelian dari luar negeri untuk memastikan angkatan udara memiliki kemampuan yang memadai menghadapi tantangan masa depan,” katanya.

    Beberapa pihak juga menyerukan lebih banyak keterlibatan sektor swasta dalam produksi pertahanan.

    “Organisasi Penelitian dan Pengembangan Pertahanan atau Defense Research and Development Organization (DRDO) dan monopoli birokratis HAL menghambat inovasi. Kita harus membebaskan sektor swasta dan agilitas, jika tidak kita akan terus tertinggal dalam jumlah skuadron dan teknologi. Kerentanan mengintai dan reformasi mendesak,” kata pejabat senior IAF.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris
    Diadaptasi oleh Rahka Susanto
    Editor: Yuniman Farid

    (ita/ita)

  • Bisa Swap Baterai, Kapan Mobil Listrik AION Rp 100 Jutaan Masuk RI?

    Bisa Swap Baterai, Kapan Mobil Listrik AION Rp 100 Jutaan Masuk RI?

    Jakarta

    Di China, AION punya mobil listrik ‘murah’ yang baterainya bisa di-swap seperti motor listrik ojek online (ojol), yakni AION UT Super. Kapan kendaraan seharga Rp 100 jutaan itu akan masuk ke Indonesia?

    Andry Ciu selaku Chief Executive Officer (CEO) AION Indonesia mengatakan, untuk membawa masuk mobil listrik dengan skema swap baterai, pihaknya harus menyiapkan fasilitas khusus di dalam negeri. Itulah mengapa, kata dia, rencana tersebut agak susah diwujudkan.

    “AION UT di China ada versi yang bisa swap baterai. Kalau kita ada fasilitas swap baterai itu, kita cukup waktu semenit aja (untuk ganti baterai),” ujar Andry Ciu saat dikonfirmasi detikOto di pameran Gaikindo Jakarta Auto Week atau GJAW 2025.

    “Tapi kita lagi pertimbangkan apakah investasi fasilitas itu diperlukan atau tidak. Kalau penggunanya taksi online, tentu hal ini sangat dibutuhkan. Kalau penggunanya retail, dengan wall charger di rumah, kebutuhan mereka sudah terpenuhi,” tambahnya.

    GAC Aion UT Super Foto: Dok. GAC Aion

    Diberitakan detikOto sebelumnya, AION UT Super telah meluncur di China. Kendaraan listrik untuk konsumen perkotaan tersebut dibanderol mulai dari 45.400 yuan atau sekitar Rp 106 jutaan.

    Dikutip CNEV Post, GAC AION mengatakan model tersebut merupakan kreasi bersama antara JD.com, GAC Group, dan CATL. JD.com menyediakan sumber daya dalam wawasan pengguna, penjualan kendaraan, dan pemeliharaan. Sedangkan CATL menyediakan baterainya.

    Mobil listrik ini dibangun dengan teknologi battery swap Choco-SEB (swapping electric block) dari CATL. AION UT Super hadir dengan paket baterai 54 kWh dengan daya jangkau 500 km.

    AION UT Super adalah model yang dilengkapi dengan teknologi battery swap CATL pertama yang menargetkan pasar kendaraan penumpang umum. Sebelumnya, mobil listrik dengan teknologi battery swap sudah jamak digunakan di China sebagai taksi. GAC AION mengklaim, model tersebut dapat menyelesaikan penukaran baterai dalam 99 detik.

    Stasiun penukaran baterai CATL di China saat ini tersebar di 800 lokasi. CATL menargetkan 1.000 stasiun penukaran baterai hingga akhir tahun ini. Raksasa baterai China itu berencana untuk memperluas jaringannya ke lebih dari 2.500 stasiun di lebih dari 120 kota di China pada tahun 2026.

    (sfn/rgr)

  • 2
                    
                        Kala Menhan Tolak Republik dalam Republik Saat Tinjau Bandara di Morowali
                        Nasional

    2 Kala Menhan Tolak Republik dalam Republik Saat Tinjau Bandara di Morowali Nasional

    Kala Menhan Tolak Republik dalam Republik Saat Tinjau Bandara di Morowali
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pernyataan Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin saat meninjau bandara di lokasi pertambangan Morowali Sulawesi Tengah memicu perhatian serius.
    Sjafrie menyampaikan sorotannya usai menghadiri Latihan Terintegrasi 2025 TNI dan instansi lain di Morowali, Sulawesi Tengah, Kamis (20/11/2025).
    Menhan menyebut keberadaan bandara tanpa kehadiran negara sebagai anomali yang dapat membuat kedaulatan ekonomi Indonesia rawan.
    Sebagaimana dilansir situs web resmi Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI, bandara yang dirujuk Sjafrie adalah bandara yang terletak dekat dengan jalur laut strategis yakni Alur Laut Kepulauan Indonesia atau ALKI II dan III.
    Peninjauan di lokasi pada 19 November itu dilakukan Sjafrie dalam kapasitasnya juga sebagai Ketua Harian Dewan Pertahanan Nasional (DPN) dan Pengawas Tim Penertiban Kawasan Hutan (PKH).
    Saat itu di lokasi, simulasi pertahanan digelar oleh Komando Operasi Udara Nasional (Koopsudnas).
    Simulasi ini adalah latihan menangani pesawat asing atau gelap (
    black flight
    ) yang melanggar wilayah kedaulatan udara.
    Sehari setelahnya, masih ada lagi unjuk kekuatan militer di lokasi itu yang berupa penerjunan operasi perebutan dan pengamanan pangkalan udara atau OP3U oleh Yonko 466 Korpasgat, disusul Yonif 432 dan 433 Brigif Para Rider 3/TBS Kostrad.
    Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Bung Hatta—370 dan KRI Panah-625 juga tampil dalam simulasi operasi penyergapan dan penindakan maritim.
    Menhan Sjafrie secara khusus menyoroti adanya “anomali” dalam regulasi yang menciptakan celah kerawanan terhadap kedaulatan ekonomi.
    Sjafrie menekankan perlunya deregulasi dan peningkatan pembangunan kekuatan pertahanan di titik-titik krusial nasional.
    Sjafrie menyampaikan pesan yang ditujukan kepada seluruh elemen bangsa, menegaskan bahwa negara tidak akan berhenti menindak kegiatan ilegal yang merugikan kekayaan nasional, seperti yang terjadi pada kasus pertambangan ilegal di Bangka sebelumnya.
    Menhan RI berjanji akan melaporkan semua temuan dan evaluasi kepada Presiden RI.
    “Republik ini tidak boleh ada republik di dalam republik. Kita harus tegakkan semua ketentuan tanpa kita melihat latar belakang dari manapun asalnya,” tegas Sjafrie.
    Kepala Biro Informasi Pertahanan (Karo Infohan) Setjen Kemhan, Kolonel Arm Rico Ricardo Sirait, menegaskan bahwa pernyataan Menhan harus dipahami sebagai peringatan umum terkait pengawasan negara di objek vital.
    “Pernyataan itu pada dasarnya mengingatkan pentingnya kehadiran perangkat negara di setiap objek vital. Untuk detailnya kami belum bisa menyampaikan, jadi sementara kami mengacu pada penjelasan umum yang sudah disampaikan Menhan saat kunjungan di lapangan,” kata Rico kepada
    Kompas.com
    , Selasa (25/11/2025).
    “Intinya perhatian tersebut muncul dari evaluasi umum dan menjadi catatan agar pengawasan negara di titik strategis tetap kuat.” ucapnya.
    Menurut Rico, absennya pengawasan negara di sebuah bandara dapat membuka celah aktivitas yang tidak tercatat. Namun demikian, Kemhan masih menunggu pendalaman bersama instansi terkait sebelum memberikan penilaian risiko lebih rinci.
    “Kalau pengawasan negara di sebuah bandara tidak lengkap, ruang bagi aktivitas yang tidak tercatat memang bisa terbuka, dan itu bisa berdampak pada keamanan nasional maupun lalu lintas ekonomi,” ucapnya.
    Lantas, apakah bandara di kawasan Morowali itu adalah “bandara gelap”? Mungkinkah ada “bandara gelap” semacam itu?
    “Dalam regulasi Tata Kebandarudaraan Nasional tidak ada kategori Bandara Tertutup. Kategori bandara hanya Bandara Khusus dan Bandara Umum, yang kemudian melayani rute domestik atau domestik & internasional,” kata Alvin.
    Ia menyebutkan,
    Bandara Morowali
    sendiri merupakan bandara khusus, yang hanya melayani penerbangan milik pemilik bandara, penerbangan tidak berjadwal yang memiliki perjanjian dengan pengelola, serta pesawat negara.
    Namun, Alvin menegaskan sistem penerbangan Indonesia sudah memiliki mekanisme berlapis yang membuat “penerbangan gelap” hampir mustahil terjadi.
    Untuk pesawat berregistrasi asing, prosedurnya bahkan sangat ketat: Setiap penerbangan harus lebih dulu mengantongi
    security clearance
    yang diterbitkan bersama oleh Kementerian Pertahanan, Kementerian Luar Negeri, dan Kementerian Perhubungan.
    Izin itu menjadi syarat untuk mendapatkan
    flight approval
    .
    Tanpa keduanya, pesawat asing otomatis tidak akan dilayani oleh navigasi penerbangan dan akan dicegat oleh unsur TNI begitu memasuki wilayah udara Indonesia.
    Untuk pesawat Indonesia, aturan dibedakan berdasarkan kapasitas.
    Pesawat domestik berkapasitas di bawah 25 kursi cukup mengajukan
    flight plan
    tanpa perlu
    flight approval
    .
    Namun, pesawat berkapasitas di atas 25 kursi wajib memiliki flight approval, izin rute, dan baru kemudian dapat mengajukan
    flight plan
    .
    Alvin menegaskan bahwa seluruh bandara tetap berada dalam pengawasan negara.
    Pengawasan operasional di lapangan dilakukan oleh Otoritas Bandara, sementara pengaturan dan pemantauan lalu lintas udara sepenuhnya ditangani AirNav Indonesia.
    Bila sebuah bandara melayani penerbangan internasional, perangkat negara seperti imigrasi, bea cukai, dan karantina wajib hadir di sana.
    Dengan mekanisme berlapis tersebut, Alvin menyebut peluang terjadinya penerbangan tidak tercatat nyaris mustahil.
    “Pengawasan dan pelayanan penerbangan itu berlapis-lapis. Mustahil ada penerbangan gelap. Jika sampai terjadi penerbangan gelap, berarti semua instansi berhasil dibobol,” ujarnya.
    Sementara itu, Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, telah menghubungi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara soal pernyataan Menhan yang ramai diperbincangkan di media sosial.
    Kepada
    Kompas.com
    , ia menegaskan bahwa Komisi V akan mempelajari struktur operasi bandara khusus dan menjadwalkan kunjungan setelah masa reses.
    “Kami sendiri belum pernah pergi ke bandara ini. Nanti kami akan cek langsung. Karena bandara ini statusnya bandara khusus. Itu ada aturannya,” kata Lasarus.
    Bandara khusus diatur dalam UU Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan sebagai bandar udara yang hanya digunakan untuk kepentingan sendiri guna menunjang kegiatan usaha tertentu, misalnya industri, tambang, atau perkebunan.
    Status ini berbeda dengan bandara umum yang melayani publik. Karena fungsinya terbatas untuk internal perusahaan, bandara khusus tidak diwajibkan memiliki perangkat negara secara penuh seperti imigrasi, bea cukai, karantina, atau otoritas bandara yang menetap.
    Negara hadir sebatas sebagai pemberi izin pembangunan dan izin operasi, serta melakukan audit keselamatan dan pengawasan berkala.
    Meski demikian, UU tetap mengatur standar keselamatan, keamanan, dan operasional minimum yang harus dipenuhi bandara khusus.
    Namun karena sifatnya bukan untuk layanan publik, pengelolaan sehari-hari, termasuk keamanan, fasilitas, hingga alur penumpang sepenuhnya berada di tangan pemilik bandara, umumnya perusahaan swasta.
    Menurut Lasarus, operasional bandara khusus tetap harus memenuhi ketentuan hukum.
    Ia sependapat dengan Menhan soal perlunya kehadiran negara.
    “Saya sepakat dengan Pak Sjafri bahwa harus ada unsur perangkat negara di sana. Harus ada dong.” ucapnya.
    Lasarus menuturkan bahwa baik pesawat domestik maupun asing yang turun dan terbang dari atau menuju bandara khusus tetap harus mengikuti mekanisme izin,
    slot tim
    e, dan
    clearance
    lintas kementerian.
    Misalnya, izin yang dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Kementerian Luar Negeri (Kemlu) maupun pemeriksaan yang dilakukan oleh Direktorat Bea dan Cukai Kementerian Keuangan.
    “Misalnya ada
    private jet
    dari China mau masuk situ, itu ada izin terbang,
    slot time
    dari Kemenhub. Ada
    clearance
    dari Kemenlu, ada
    clearance
    lagi dari Bea Cukai. Itu ada aturannya.” Kata Lasarus.
    Lasarus membandingkan bandara khusus dengan terminal khusus (tersus) di sektor pelabuhan.
    Dia bilang, pelabuhan khusus juga memiliki Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP).
    “Di tersus itu kapal tidak boleh berlayar tanpa izin KSOP. KSOP itu unsur negara.” kata Lasarus.
    Menurutnya, prinsip serupa harus berlaku di bandara khusus.
    Keberadaan aparat seperti kepolisian dianggap bisa menjadi bentuk kehadiran negara.
    “Harus ada unsur negara. Enggak bisa enggak ada unsur negara,” kata dia.
    Ia menyatakan akan meminta penjelasan tuntas dari Kemenhub. Komisi V berencana meninjau Morowali pada masa sidang Januari.
    “Karena ini juga mendapat perhatian publik dan kami melihat kalau sama sekali tidak ada pejabat negara di sana, jaminannya apa? Sejauh apa kemampuan kita mendeteksi kemungkinan-kemungkinan yang tidak diinginkan.” kata Lasarus.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bocor Tipis Spesifikasi Poco F8 Pro dan F8 Ultra Jelang Rilis Global di Bali Hari Ini

    Bocor Tipis Spesifikasi Poco F8 Pro dan F8 Ultra Jelang Rilis Global di Bali Hari Ini

    Liputan6.com, Bali – Poco dipastikan akan meluncurkan secara global lini smartphone flagship teranyarnya, F8 Pro dan F8 Ultra, di Bali, Indonesia pada hari ini 26 November 2025 jam 16.00 WIB.

    Walau belum diungkap secara langsung, media sosial (medsos) Poco Global sudah mengungkap bocoran tipis spesifikasi Poco F8 Ultra dan Poco F8 Pro sehari sebelum debut.

    Spesifikasi Poco F8 Ultra

    Tampil sebagai model paling tinggi, Poco F8 Ultra menggunakan chipset Snapdragon 8 Elite Gen 5 teranyar milik Qualcomm. Sayang, perusahaan asal China ini masih sungkan mengungkap varian RAM dan memori yang akan diumumkan.

    Bagi konsumen yang gemar bermain game, menonton konten, dan editing, layar Poco F8 Ultra yang berukuran 6,9 inci mampu mengakomodir segala kebutuhan tersebut.

    Ditambah, perusahaan juga sudah didukung chipset VisionBoost D8. Dengan chip visual ini, perusahaan mengklaim ketajaman gambar di layar lebih meningkat berkat teknologi AI Super Resolution.

    Poco F8 Ultra juga sudah menggunakan baterai berkapasitas 6.500mAh, dan dilengkapi dengan kamera telephoto 5x. Seperti varian Pro, kemampuan audio varian ini juga sudah di-tunning oleh Bose.

    Poco F8 Ultra akan membawa setup speaker 2.1 channel, terdiri dari speaker stereo atas-bawah dan woofer belakang khusus. Pengaturan ini diklaim akan memberikan pengalaman audio kencang, detail, dan bass lebih dalam.

    Konsumen bisa memilih satu dari dua pilihan warna, yakni Denim Blue dan Black Matte.

    Sayangnya, masih belum banyak informasi detail tentang spesifikasi kedua HP baru Poco ini, seperti RAM, memori, hingga berapa harga Poco F8 Pro dan Poco F8 Ultra saat diumumkan secara global, termasuk di Indonesia.

     

  • Huawei Mate X7 Meluncur di China, Bodi Makin Tipis dan Ringan

    Huawei Mate X7 Meluncur di China, Bodi Makin Tipis dan Ringan

    Jakarta

    Huawei memperbarui lini ponsel layar lipatnya dengan meluncurkan Mate X7 di China. Perangkat foldable ini hadir dengan bodi lebih tipis dan lebih tangguh dengan baterai lebih besar.

    Meskipun Mate X6 sudah memiliki desain yang tipis dan ringan, Huawei berhasil mengikis sedikit dimensi Mate X7 yang memiliki ketebalan 9,5mm dalam keadaan dilipat dan 4,5mm dalam posisi dibuka. Dengan bobot 235 gram, Mate X7 lebih ringan 4 gram dibandingkan generasi sebelumnya.

    Huawei masih mempertahankan rangka aluminium yang tahan banting. Tidak hanya itu, Mate X7 kini memiliki rating IP58 dan IP59 sehingga ponsel ini tahan debu serta tahan percikan air dan bahkan semprotan air bertekanan tinggi.

    Mate X7 mengusung cover screen yang sedikit lebih besar dengan ukuran 6,49 inch. Layar eksternalnya menggunakan panel OLED LTPO dengan resolusi 2444 x 1080 pixel (FHD+), refresh rate 1-120Hz, tingkat kecerahan hingga 3.000 nits.

    Sementara itu, layar internalnya menggunakan panel OLED LTPO berukuran 8 inch dengan resolusi 2416 x 2210 pixel, refresh rate 1-120Hz, dan tingkat kecerahan hingga 2.500 nits.

    Huawei Mate X7 Foto: Huawei

    Huawei mengatakan layar utama Mate X7 menggunakan teknologi tiga lapis yang terdiri dari non-Newtonian fluid, kaca ultra tipis, dan serat karbon. Lapisan ini menjanjikan layar yang 100% lebih tahan bengkok dan 20% lebih tahan benturan.

    Dari segi kamera, Mate X7 masih mempertahankan kamera utama 50 MP dengan sensor RYYB, variable aperture, dan OIS yang ditemani kamera ultrawide 40 MP. Kamera telephoto-nya ditingkatkan menjadi 50 MP dengan optical zoom 3,5x dan bukaan f/2,2. Mate X7 juga dilengkapi dua kamera selfie 8 MP, satunya ditempatkan di cover screen dan lainnya di layar utama.

    Huawei Mate X7 Foto: Huawei

    Mate X7 diotaki chipset flagship terbaru dari Huawei yaitu Kirin 9030 Pro. Chipset ini dipasangkan dengan RAM hingga 16GB dan memori internal hingga 1TB.

    Performanya ditenagai baterai silikon karbon dengan kapasitas 5.600 mAh, yang lebih besar dari generasi sebelumnya. Ponsel ini mendukung pengisian cepat 66W dan wireless charging 50W, seperti dikutip dari GSM Arena, Rabu (26/11/2025).

    Huawei Mate X7 menjalankan sistem operasi HarmonyOS6 dan mendukung konektivitas satelit. Ponsel ini tersedia dalam pilihan warna Black, White, Purple, dan Red.

    Huawei akan membuka penjualan Mate X7 di China pada 5 Desember 2025. Berikut ini harga Huawei Mate X7 di Negeri Tirai Bambu:

    Huawei Mate X7 12/256GB: 12.999 yuan (Rp 30,4 jutaan)Huawei Mate X7 12/512GB: 13.999 yuan (Rp 32,8 jutaan)Huawei Mate X7 16/512GB Collector’s Edition: 14.999 yuan (Rp 35 jutaan)Huawei Mate X7 20GB/1TB Collector’s Edition: 17.999 yuan (Rp 42 jutaan)

    (vmp/vmp)

  • Ada yang Berusia 102 Tahun

    Ada yang Berusia 102 Tahun

    Sukanto Tanoto, 75 tahun, adalah pendiri Royal Golden Eagle (RGE), grup manufaktur berbasis sumber daya alam yang berpusat di Singapura. Grup ini memiliki bisnis di sektor energi, tekstil, kelapa sawit, hingga kehutanan, dengan berbagai unit besar seperti Sateri, April, Asia Symbol, Apical, dan Vinda.

    Lahir dari keluarga imigran Fujian, China, Tanoto terjun ke bisnis ayahnya sejak usia 17 tahun setelah sekolah Tionghoanya ditutup. Perusahaannya berkembang pesat pada era 1970-an saat harga minyak dunia melonjak. Ia kemudian memperluas bisnis ke perkebunan sawit setelah melihat kesuksesan Malaysia di industri tersebut.

    Kini, kekayaannya mencapai USD 20,8 miliar, meningkat USD 449 juta sepanjang tahun. Ia menempati posisi ke-116 dalam daftar orang terkaya dunia.

     

  • Jumlah penumpang-kargo China pada Oktober melonjak 20 Persen

    Jumlah penumpang-kargo China pada Oktober melonjak 20 Persen

    Beijing (ANTARA) – Industri penerbangan sipil China mencatat peningkatan tahunan (year on year/yoy) lebih dari 20 persen dalam lalu lintas penumpang dan kargo internasional pada Oktober.

    Data dari Administrasi Penerbangan Sipil China pada Selasa (25/11) menunjukkan bahwa volume pengiriman kargo udara dan dokumen bulanan negara itu melampaui 900.000 ton untuk pertama kalinya dalam sejarah.

    Pada Oktober, total turnover transportasi industri mencapai 14,6 miliar ton-kilometer atau naik 10,8 persen (yoy).

    Volume angkutan penumpang mencapai 67,84 juta, meningkat 5,8 persen dari periode yang sama tahun lalu, dan volume angkutan barang dan dokumen tumbuh 13,4 persen menjadi sekitar 917.000 ton.

    Dalam 10 bulan pertama tahun ini, total turnover transportasi industri meningkat 10,3 persen (yoy) menjadi 136,63 miliar ton-kilometer. Sekitar 650 juta perjalanan penumpang dilakukan selama periode tersebut atau naik 5,3 persen (yoy), sementara volume angkutan kargo dan dokumen naik 13,9 persen menjadi 8,31 juta ton.

    Pewarta: Xinhua
    Editor: Indra Arief Pribadi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Menteri UMKM Buka-bukaan Data Impor Baju Bekas yang Banjiri RI

    Menteri UMKM Buka-bukaan Data Impor Baju Bekas yang Banjiri RI

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mengungkap data lonjakan impor pakaian bekas dan produk white label asal China yang kini makin membanjiri pasar dalam negeri. 

    Mantan anggota DPR RI itu menyebut kondisi maraknya thrifting dari hasil impor ini telah menekan pelaku UMKM tekstil dan fesyen lokal, termasuk perajin batik. Menurutnya, lonjakan impor pakaian bekas meningkat tajam dalam 4 tahun terakhir. 

    “Tahun 2021, baju bekas impor masuk 7 ton per tahun, 2022 sebanyak 12 ton, 2023 itu 12 ton, 2024 itu 3.600 ton masuk ke Indonesia,” kata Maman di sela-sela agenda Pertamina SMEXPO 2025, Selasa (25/11/2025). 

    Maman menegaskan bahwa thrifting sejatinya tidak menjadi masalah jika barangnya berasal dari sisa industri dalam negeri. Namun, yang menjadi masalah ketika barang bekas impor diperjualbelikan di pasar domestik. 

    Padahal, larangan impor pakaian bekas telah tercantum dalam Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 40/2022 yang mulai berlaku pada Juli 2022. Namun, tanpa supremasi hukum dan keseriusan penegakan aturan, impor pakaian bekas kembali membanjiri pasar domestik.

    Selain pakaian bekas, Maman menyoroti maraknya produk white label—yakni barang manufaktur massal dari luar negeri yang masuk tanpa merek, lalu diganti label atau tag di Indonesia seolah-olah produk lokal. 

    “Belum lagi baju yang namanya white label, baju dari China, itu bukan cuma baju, ada sepatu, sandal, jam tangan, itu masuk semua sampai ke Indonesia ganti merek/label-nya. Itu menghabisi pasar domestik,” tuturnya.

    Dia menyebut, dampaknya sudah terasa langsung kepada UMKM fesyen nasional, terutama pada merek dan perajin kain lokal. Untuk meredam serbuan barang impor ilegal, pemerintah disebut telah menyiapkan langkah tegas. 

    “Tapi jangan khawatir, kemarin sudah ada arahan dari Presiden Prabowo, ada arahan jelas agar hulunya ditutup semuanya. Jadi biarin dulu semua ditutup, jadi di lapangan kan steril tuh,” jelasnya.

    Dengan pembersihan jalur hulu impor ilegal, Maman optimistis pasar dalam negeri dapat kembali memberi ruang tumbuh bagi pelaku UMKM. 

    “Baru nanti teman-teman pengusaha baju lokal bisa penuhi pasar. Ini bisa bikin omzet penjualannya teman-teman UMKM bisa lebih bagus,” pungkasnya.

  • Papua ekspor 10 kontainer kayu olahan ke China

    Papua ekspor 10 kontainer kayu olahan ke China

    ANTARA – Pemerintah Provinsi Papua melepas ekspor 10 kontainer kayu olahan dari Pelabuhan Jayapura menuju Shanghai,China, Selasa (25/11). Gubernur Papua Mathius D. Fakhiri mengatakan ekspor ini menunjukkan bahwa industri pengolahan kayu di Papua semakin berkembang dan mampu memenuhi permintaan pasar internasional. (Laksa Mahendra/Rizky Bagus Dhermawan/Rijalul Vikry)

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Honor 500 Series Debut, Desain Mirip iPhone Air dengan Baterai 8.000 mAh

    Honor 500 Series Debut, Desain Mirip iPhone Air dengan Baterai 8.000 mAh

    Jakarta

    Honor 500 dan Honor 500 Pro resmi diperkenalkan di China. Ponsel segmen menengah ini hadir dengan desain baru yang terinspirasi dari iPhone Air dan upgrade spesifikasi yang signifikan.

    Inspirasi desain itu terlihat dari modul kamera belakang Honor 500 dan 500 Pro yang berbentuk plateau horizontal seperti iPhone Air. Bedanya, modul kamera belakang Honor 500 series diisi hingga tiga kamera belakang.

    Desain Honor 500 dan 500 Pro juga tidak tipis-tipis amat dengan ketebalan 7,8mm, karena membawa baterai yang cukup besar. Honor 500 memiliki bobot 198 gram, sedangkan versi Pro-nya memiliki berat 201 gram.

    Honor 500 dan 500 Pro mengusung layar AMOLED LTPO berukuran 6,55 inch dengan resolusi 1264 x 2736 pixel (FHD+). Layarnya memiliki refresh rate 120Hz dan tingkat kecerahan hingga 6.000 nits.

    Display Honor 500 series juga mendukung fitur seperti AI Defocus Display dan AI Motion Sickness Relief untuk meningkatkan visibilitas dalam penggunaan sehar-hari.

    Perbedaan utama antara Honor 500 dan Honor 500 Pro adalah chipset dan kamera yang digunakan. Honor 500 diotaki chipset Snapdragon 8s Gen 4, sementara versi Pro-nya menggunakan Snapdragon 8 Elite. Chipset itu dipasangkan dengan RAM hingga 16GB dan memori internal hingga 1TB.

    Di belakang, Honor 500 dan 500 Pro dilengkapi kamera utama 200 MP dan kamera ultrawide 12 MP. Khusus varian Pro juga mengusung kamera telephoto 50 MP dengan optical zoom 3x.

    Honor 500 series Foto: Honor

    Kedua ponsel ini ditenagai baterai silikon karbon dengan kapasitas 8.00 mAh yang dilengkapi pengisian cepat 80W dan reverse wired charging 27W. Khusus Honor 500 Pro dibekali fitur wireless charging 50W, seperti dikutip dari GSM Arena, Selasa (25/11/2025).

    Selain spesifikasi inti di atas, Honor 500 series juga dilengkapi fitur pendukung seperti AI Button, rating IP68/IP69/IP69K untuk ketahanan terhadap air dan debu, sensor sidik jari di layar, serta Honor C1+ RF Enhanced Chip yang mendongkrak penerimaan sinyal dan stabilitas jaringan.

    Honor 500 series Foto: Honor

    Honor 500 dan Honor 500 Pro menjalankan sistem operasi MagicOS 10 berbasis Android 16. Kedua ponsel ini hadir dalam pilihan warna Aquamarine, Starlight Powder, Moonlight Silver, dan Obsidian Black.

    Harga dan ketersediaan

    Honor 500 dan Honor 500 Pro sudah dapat dipesan lewat pre-order di China dan akan tersedia mulai 27 November 2025. Belum diketahui apakah Honor akan membawa duo ponsel ini ke Indonesia. Berikut ini harga Honor 500 series di China:

    Honor 500 12/256GB: 2.699 yuan (Rp 6,3 jutaan)Honor 500 12/512GB: 2.999 yuan (Rp 7 jutaan)Honor 500 16/512GB: 3.299 yuan (Rp 7,7 jutaan)Honor 500 Pro 12/256GB: 3.599 yuan (Rp 8,4 jutaan)Honor 500 Pro 12/512GB: 3.899 yuan (Rp 9 jutaan)Honor 500 Pro 16/512GB: 4.199 yuan (Rp 9,8 jutaan)Honor 500 Pro 16GB/1TB: 4.799 yuan (Rp 11,2 jutaan)

    (vmp/vmp)