Negara: Republik Rakyat Cina

  • Alasan Purbaya Ancam Bekukan Bea Cukai: Under Invoicing-Banyak Barang Ilegal

    Alasan Purbaya Ancam Bekukan Bea Cukai: Under Invoicing-Banyak Barang Ilegal

    Jakarta

    Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa buka-bukaan soal modus nakal di Bea Cukai yang membuat institusi tersebut terancam dibekukan. Wacana pembekuan itu diungkapkan Purbaya karena melihat banyaknya masalah di Bea Cukai.

    Purbaya bilang ada sederet modus nakal yang dilakukan beberapa oknum dan mencoreng institusi Bea Cukai. Mulai dari siasat under-invoicing hingga bocornya barang ilegal masuk ke Indonesia.

    “Kan ada under-invoicing, ekspor yang nilainya lebih rendah, ada juga barang-barang yang ilegal masuk, yang nggak ketahuan segala macam. Orang kan nuduh katanya Bea Cukai main segala macam,” ujar Purbaya di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (28/11/2025) kemarin.

    Bahkan ada juga modus barang yang diselundupkan ke negara lain terlebih dahulu, sehingga membuat pencatatan ekspor impor yang ada di Indonesia berbeda dengan negara tujuan.

    Seperti misalnya dengan China seringkali data barang yang diekspor dari China berbeda dengan data barang yang tercatat diimpor ke Indonesia. Ada dugaan oknum Bea Cukai ikut kongkalikong soal penyelundupan sebagian barang di Singapura.

    “Lalu ada pencatatan, kita udah investigasikan, ada katanya ekspor dari mana? Di Chinanya, total ekspornya itu nggak sama dengan total impornya di sini, dari China ke Indonesia atau dari Indonesia ke China,” ujar Purbaya.

    “Tapi ada jalan yang sebagian dari China tuh ke Singapura, baru Singapura ke Indonesia. Kalau orang pake UN Comtrade database, cuma satu sisi aja, itu nggak pas. Tapi kalau kita gabung yang sini sama yang sini ke sini, itu akan sama,” lanjutnya.

    Soal wacana pembekuan Bea Cukai, Purbaya mengaku tidak punya kekesalan apapun kepada institusi tersebut. Hanya saja reformasi tegas dan cepat memang harus dilakukan di institusi tersebut. Perbaikan harus dilakukan segera di Bea Cukai.

    “Saya nggak kesal sama bea cukai. Tapi kita memerlukan solusi dari kita semua di Kementerian Keuangan untuk memperbaiki kinerja bea cukai,” ungkap Purbaya.

    Menurutnya bila Bea Cukai sama sekali tidak bisa melakukan perbaikan, wacana pembekuan institusi tersebut dan digantikan kepada institusi swasta seperti era orde baru mulai jadi diskusi pemerintah.

    Tapi baginya, wacana ini justru bukan berita negatif, tapi memberikan semangat baru bagi para stafnya untuk melakukan perbaikan.

    “Jadi saya pikir dengan adanya seperti itu, orang-orang Bea Cukai tim saya di Bea Cukai semakin semangat. Pengembangan software-nya juga cepat sekali. Saya pikir kita akan bisa menjalankan program-program yang di Bea Cukai dengan lebih bersih, tanpa harus menyerahkan ini ke tangan orang lain,” sebut Purbaya.

    (hal/fdl)

  • Geely Luncurkan SUV Mewah 7 Penumpang, Harga Rp 211 Jutaan

    Geely Luncurkan SUV Mewah 7 Penumpang, Harga Rp 211 Jutaan

    Jakarta

    Produsen roda empat asal China, Geely, resmi meluncurkan SUV mewah baru dengan konfigurasi tujuh-penumpang. SUV tersebut bernama New Geely Haoyue L dan dibanderol mulai dari Rp 211 jutaan!

    Disitat dari Carnewschina, Jumat (28/11), Geely Haoyoe L bukan meluncur di Indonesia, melainkan di China. Kendaraan itu tersedia dalam empat varian berbeda dengan rentang harga 89.990 yuan (Rp 211 jutaan) hingga 119.900 yuan (Rp 280 jutaan). Nominal tersebut hanya berlaku selama periode peluncuran.

    Geely Haoyoe L menggunakan dua pilihan mesin, yakni 1.500cc dan 2.000cc. Jika mesin yang lebih kecil menghasilkan tenaga 133 kw dan torsi 290 Nm, maka mesin yang lebih besar mampu menyemburkan daya 160 kW dan torsi 325 Nm. Keduanya memakai transmisi 7-speed wet dual-clutch dan penggerak depan.

    Eksteriornya cukup menarik berkat penggunaan grille polygonal, bumper yang mengotak, serta ventilasi dekoratif yang besar. Sementara dimensinya 4.865 x 1.910 x 1.770 mm dan wheelbase 2.825 mm.

    Geely Haoyoe L. Foto: Doc. Geely

    Interiornya punya pengaturan yang ramah keluarga. Ada material soft-touch, layar tengah 14,6 inci, panel instrumen 10,2 inci, serta Flyme Auto dengan integrasi ponsel dan navigasi online.

    Fitur keselamatan dan bantuan berkendara juga lengkap, termasuk paket L2 ADAS yang sudah dibekali adaptive cruise, collision alert, lane keeping, serta kamera 540 derajat dengan tampilan bawah bodi.

    Geely Haoyou L. Foto: Doc. Geely

    Haoyue L menawarkan opsi 5, 6, dan 7 kursi. Tipe enam kursi memakai dua captain seat dengan pemanas, ventilasi, dan pijat. Versi tujuh kursi punya baris ketiga yang bisa dilipat rata hingga kapasitas bagasi mencapai 2.050 liter.

    Dengan sederet kelebihan yang ditawarkan, Haoyue L akan menantang sejumlah produk yang telah meluncur lebih dulu, misalnya seperti Chery Tiggo 8, Jetour X70 Series, hingga Haval H6L.

    (sfn/dry)

  • Bea Cukai dan DJP Sang ‘Enak Emas’ Kemenkeu Kini jadi Sorotan

    Bea Cukai dan DJP Sang ‘Enak Emas’ Kemenkeu Kini jadi Sorotan

    Bisnis.com, JAKARTA — Direktorat Jenderal Bea dan Cukai serta Direktorat Jenderal Pajak kerap dianggap sebagai ‘anak emas’ Kementerian Keuangan, di antaranya terkait fungsi mereka dalam mengumpulkan penerimaan negara. Namun, kedua instansi itu kini menjadi sorotan, bahkan ada ancaman pembekuan langsung dari presiden.

    Presiden Prabowo Subianto memberikan ultimatum keras kepada Bea Cukai melalui pesannya ke Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. Ada waktu satu tahun bagi lembaga itu untuk berbenah dan memperbaiki kinerja.

    Menurut Purbaya, Prabowo akan membekukan Bea Cukai dan mengembalikan fungsi pemeriksaan kepabeanan kepada surveyor swasta internasional, Société Générale de Surveillance (SGS), layaknya era Orde Baru apabila kinerja dan citra publik mereka tak kunjung membaik.

    “Kalau kita gagal memperbaiki, nanti 16.000 orang pegawai Bea Cukai dirumahkan,” ujar Purbaya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (27/11/2025).

    Purbaya mengakui bahwa saat ini persepsi publik terhadap instansi kepabeanan tersebut berada di titik kritis. Dalam rapat internal, dia secara terbuka menyampaikan kepada jajarannya bahwa citra Bea Cukai kurang bagus di mata media, masyarakat, hingga Prabowo.

    Hanya saja, di tengah ancaman pembubaran tersebut, Purbaya mengaku telah memasang badan. Dia telah meminta tenggat waktu satu tahun kepada Prabowo untuk melakukan bersih-bersih internal secara mandiri tanpa intervensi pihak luar.

    Purbaya mengatakan opsi pembekuan Bea Cukai bukanlah bentuk hukuman, melainkan langkah korektif agar kinerja lembaga itu bisa meningkat.

    “Waktu zaman Orde Baru, SDS yang menjalankan pengecekan di custom kita. Jadi, saya pikir dengan adanya seperti itu orang-orang Bea Cukai, tim saya di Bea Cukai semakin semangat. Pengembangan software-nya juga cepat sekali,” katanya.

    Kendati demikian, Purbaya tidak serta-merta ingin menyerahkan operasional Bea Cukai kepada pihak luar. Oleh sebab itu, dia tetap berharap fungsi Bea Cukai dapat dijalankan internal pemerintah, dengan syarat adanya perbaikan signifikan.

    “Saya pikir kita akan bisa menjalankan program-program yang di Bea Cukai dengan lebih bersih tanpa harus menyerahkan ini ke tangan orang lain. Jadi, teman-teman saya di Bea Cukai, staf saya, saya peringatkan itu dan mereka amat semangat untuk memperbaiki bersama-sama,” tuturnya.

    Purbaya turut merinci sejumlah persoalan yang sedang membelit Bea Cukai, mulai dari dugaan praktik under-invoicing hingga masuknya barang ilegal.

    “Ada under-invoicing ekspor yang nilainya lebih rendah. Ada juga barang-barang yang ilegal masuk yang enggak ketahuan segala macam. Orang kan nuduh, katanya Bea Cukai main segala macam,” katanya.

    Lebih jauh, dia memaparkan adanya temuan dari investigasi internal yang menyangkut ketidaksesuaian data perdagangan antara Indonesia, China, dan Singapura.

    “Ada jalan yang sebagian dari China tuh ke Singapura, baru Singapura ke Indonesia. Kalau orang pakai UN.com trade database, kalau cuma lihat satu sisi aja, itu enggak pas. Namun, kalau kita gabung yang sini sama yang sini ke sini itu akan sama. Jadi bedanya enggak banyak. Hanya beda CIF, FOB aja. Jadi antara ekspor sampai impor aja pengitungannya,” tuturnya.

    Oleh sebab itu, Purbaya pun memastikan investigasi lanjutan akan terus dilakukan, dan prosesnya akan makin cepat dengan pemanfaatan teknologi baru.

    “Untuk semua jenis ekspor, apakah seperti itu? Atau apakah ada penggelapan? Ini masih kita kerjakan manual. Nggak lama lagi kita akan kerjakan pakai AI [artificial intelligence]. Jadi, akan lebih cepat,” ujarnya.

    Sebagai langkah perbaikan, bendahara negara itu mulai mengadopsi teknologi kecerdasan imitasi alias AI di pos-pos pelayanan Bea Cukai. Teknologi ini difokuskan untuk mendeteksi praktik under-invoicing atau manipulasi faktur harga barang impor yang selama ini menjadi celah kebocoran penerimaan negara.

    Purbaya menilai, respons internal Bea Cukai terhadap ultimatum ini cukup positif. Dia meyakini sumber daya manusia (SDM) di instansi tersebut memiliki kapasitas intelektual yang mumpuni untuk berubah.

    “Saya pikir tahun depan sudah aman. Artinya, Bea Cukai akan bisa bekerja dengan baik dan profesional. Orang Bea Cukai pintar-pintar dan siap untuk merubah keadaan,” ujar Purbaya.

    Pelantikan Letjen TNI (Purn.) Djaka Budi Utama (kiri) sebagai ⁠Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, menggantikan Askolani (kanan) yang kini menjabat sebagai ⁠⁠Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan. Pelantikan berlangsung di Kementerian Keuangan, Jakarta pada Jumat (23/5/2025). / dok. KLI Kementerian Keuangan

    Pembekuan Bea Cukai Bukan Hal Baru

    Secara historis, pembekuan Bea Cukai bukan hal yang baru. Era Orde Baru, tepatnya periode pertengahan 1980-an hingga awal 1990-an mencatat babak penting tarik-ulur kewenangan di pelabuhan.

    Berdasarkan laporan Media Keuangan terbitan Kementerian Keuangan bertajuk Mengurai Sejarah Lembaga Bea Cukai, saat itu pelabuhan di Indonesia terkenal sangat korup: penyeludupan dan penyelewengan oleh petugas Bea Cukai sudah menjadi rahasia umum.

    Keluhan juga datang dari pengusaha, termasuk pengusaha Jepang. Aparat Bea Cukai disebut ribet, berbelit-belit, sehingga pada akhirnya melakukan pungutan liar.

    Masalah tersebut sampai ke Presiden Soeharto. Kepala negara dan pemerintah itu pun menerbitkan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 1985 (Inpres 4/1985) setelah berdiskusi dengan para menteri dan mendapat penilaian dari Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

    “Bahwa kelancaran arus lalu lintas barang antar pulau, ekspor dan impor merupakan unsur penting dalam peningkatan kegiatan ekonomi pada umumnya dan peningkatan ekspor komoditi non migas pada khususnya,” jelas pertimbangan Inpres 4/1985.

    Soeharto mengerahkan belasan menteri hingga Panglima ABRI untuk memastikan instruksi ini berjalan, sebuah sinyal bahwa kemacetan di pelabuhan telah menjadi masalah keamanan dan stabilitas ekonomi nasional.

    Enam tahun berselang, kebijakan tersebut dievaluasi: pemerintah menilai Inpres 4/1985 telah sukses memperlancar arus barang. Hanya saja, dinamika perdagangan ekspor-impor menuntut penyesuaian baru.

    Pada 25 Juli 1991, Presiden Soeharto menandatangani Inpres No. 3/1991. Poin paling krusial dari aturan ini adalah pernyataan tegas bahwa Inpres 4/1985 dinyatakan tidak berlaku lagi.

    Dalam Lampiran Inpres 3/1991, ditegaskan kembali bahwa kewenangan pemeriksaan barang impor berada pada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

    Kendati demikian, kewenangan ini tidak serta-merta kembali seperti era pra-1985. Pemerintah menerapkan sistem pengawasan berlapis menggunakan jasa Surveyor.

    “Berdasarkan pemeriksaan tersebut surveyor menerbitkan Laporan Pemeriksaan Surveyor-Ekspor (LPS-E) yang dipergunakan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dalam rangka pemeriksaan yang bersifat final,” tertulis dalam Lampiran Inpres 3/1991.

    Dijelaskan, barang impor hanya diizinkan masuk ke wilayah pabean Indonesia apabila dilengkapi Laporan Pemeriksaan Surveyor Impor (LPS-I) yang diterbitkan oleh surveyor di negara asal barang (tempat ekspor dilakukan).

    Dalam hal ini, pemerintah melibatkan PT Surveyor Indonesia (PT SI) untuk bekerja sama dengan SGS. Laporan surveyor ini menjadi ‘dokumen sakti’.

    Bea Cukai menggunakan LPS-I sebagai dasar pemeriksaan yang bersifat final. Artinya, petugas Bea Cukai di pelabuhan Indonesia tidak lagi memeriksa fisik barang secara acak, melainkan hanya melakukan pencocokan dokumen alias hanya ‘memberi stempel’.

    Kewenangan kemudian dikembalikan kepada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai setelah Undang-Undang No. 10/1995 tentang Kepabeanan (UU Kepabeanan) diberlakukan secara efektif pada 1 April 1997.

    UU Kepabenan kembali memberikan wewenang pemeriksaan barang kepada Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, dan kontrak dengan SGS berakhir.

    Sorotan ke Mantan Bos Pajak dan Coretax

    Kejaksaan Agung (Kejagung) telah memeriksa mantan anak buah Menkeu Sri Mulyani dalam kasus dugaan korupsi terkait pembayaran pajak periode 2016—2020. Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung RI, Anang Supriatna mengatakan pihaknya telah memeriksa saksi berinisial SU.

    SU merupakan eks Staf Ahli Menkeu sekaligus eks Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Berdasarkan penelusuran Bisnis, SU ini mengacu pada nama Suryo Utomo.

    “SU selaku Mantan Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Kepatuhan Pajak dan Mantan Direktur Jenderal [Dirjen] Pajak Kementerian Keuangan RI diperiksa,” ujar Anang dalam keterangan tertulis, Selasa (25/11/2025) malam.

    Selain Suryo, Anang mengemukakan bahwa pihaknya juga telah memeriksa BNDP selaku Kepala KPP Madya Dua Semarang. Namun, dia tidak menjelaskan materi pemeriksaan keduanya secara detail, Anang hanya mengemukakan bahwa pemeriksaan ini dilakukan untuk melengkapi berkas perkara kasus pembayaran pajak periode 2016—2022.

    “Pemeriksaan saksi dilakukan untuk memperkuat pembuktian dan melengkapi pemberkasan dalam perkara dimaksud,” pungkas Anang.

    Purbaya masih memantau apakah kasus yang sedang ditangani oleh Kejagung terkait pelaksanaan pengampunan pajak alias tax amnesty atau tidak. Dia ingin tahu apakah ada penyelewengan dalam kebijakan pengampunan pajak alias tax amnesty pada 2016.

    “Kita lihat apakah ada penyelenggaraan di waktu tax amnesty keluar,” katanya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (26/11/2025).

    Kendati demikian, mantan ketua dewan komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) itu menilai seharusnya tidak sewajarnya tax amnesty berujung ke kasus pidana. Menurutnya, jika memang ditemukan pelanggaran maka yang bersangkutan hanya perlu membayar denda.

    “Kalau ada pelanggaran, ya harusnya ada klausul di mana kalau misalnya aset yang dilaporkan ternyata lebih kecil daripada yang seharusnya ada dendanya. Saya pikir itu saja yang dikejar,” jelas Purbaya.

    Sorotan itu juga terjadi di tengah jalannya proyek prestisius dan ambisius Dirjen Pajak, yakni Sistem Inti Perpajakan alias Coretax System. Penerapan Coretax tidak sebanding dengan niat awalnya karena sering terkendala masalah teknis hingga persoalan teknisi yang dianggap tidak memenuhi kualifikasi.

    Purbaya pada akhir Oktober 2025 menyebut upaya pembenahan Coretax belum sepenuhnya tuntas. Salah satu aspek yang belum selesai dibenahi adalah perangkat lunak atau software yang digarap LG CNS-Qualysoft Consortium.

    Purbaya menjelaskan bahwa pihaknya sudah sebulan terakhir membenahi Coretax jelang penggunaannya untuk pelaporan SPT tahun depan.

    “Untuk software-software yang bisa dikendalikan langsung oleh tenaga dari Indonesia, kami sudah perbaiki. Cuma ternyata masih ada bagian-bagian yang terikat kontrak dengan pihak LG, di mana kami belum dikasih akses ke sana,” ujarnya kepada wartawan di kantor Kemenkeu, Jakarta, Jumat (24/10/2025) lalu.

    Dia mengatakan bahwa kontrak antara pemerintah Indonesia dengan LG untuk Coretax akan berakhir pada Desember 2025 mendatang. Mantan Ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) itu blak-blakan menyampaikan bahwa sebelumnya Kemenkeu telah membentuk tim satgas untuk menindaklanjuti gangguan sistem Coretax yang dikerjakan oleh perusahaan asal Korea Selatan itu.

    “Sebelum kami jalankan tim special task force ini, mereka itu kalau ditanya, enggak peduli. Ditanya di sana, cuek dan, responnya lama,” paparnya.

    Kendati demikian, Purbaya menyebut saat ini pihak LG sudah mengirimkan tim untuk mengurus pembenahan sistem Coretax.

    “Jadi, orang sana enggak pintar-pintar amat. Jadi, kami optimalkan perbaikan dengan kendala yang ada dalam hal ini, sebagian masih dipegang LG,” tuturnya. (Anshary Madya Sukma, Dany Saputra)

    Mantan Dirjen Pajak Suryo Utomo, kini menjabat sebagai Kepala Badan Teknologi, Informasi, dan Intelijen Keuangan Kemenkeu. / Bisnis

  • Merek China Ada Banyak, tapi Belum Bisa Dongkrak Penjualan Mobil di Indonesia

    Merek China Ada Banyak, tapi Belum Bisa Dongkrak Penjualan Mobil di Indonesia

    Jakarta

    Industri otomotif Indonesia kedatangan banyak pemain baru. Merek asal China hingga Vietnam kini mulai meramaikan industri otomotif Tanah Air. Namun, di tengah banyaknya pemain baru itu, penjualan mobil bukannya bertambah, justru malah turun.

    Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, penjualan mobil selama Januari-Oktober 2025 secara wholesales (distribusi dari pabrik ke dealer) hanya sebanyak 634.844 unit. Angka itu turun 10,6 persen dibanding tahun lalu yang mencapai 711.064 unit. Sedangkan secara retail sales (penjualan dari dealer ke konsumen) tercatat sebanyak 660.659 unit pada Januari-Oktober 2025. Angka itu turun 9,6 persen dari tahun lalu yang mencapai 731.113 unit.

    Dengan penurunan penjualan itu, Indonesia hampir disalip Malaysia dalam perebutan gelar raja otomotif ASEAN. Asosiasi Otomotif Malaysia (MAA) melaporkan, Total Industry Volume (TIV) atau registrasi mobil baru sepanjang Januari sampai Oktober 2025 tercatat sebanyak 655.328 unit. Penjualan mobil di Malaysia tersebut turun 2 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

    Pengamat otomotif yang juga akademisi ITB Yannes Pasaribu mengatakan ada beberapa alasan mengapa merek baru yang berdatangan itu tidak mampu mendongkrak penjualan mobil di Indonesia. Alasan utamanya adalah karena daya beli masyarakat yang melemah.

    “Daya beli middle class dan middle-low melemah sejak beberapa tahun terakhir. Akibatnya, banyak kelas menengah yang dulu relatif nyaman sekarang masuk status rentan: cicilan rumah, pendidikan anak, kesehatan, dan kebutuhan sehari-hari menggerus ruang untuk cicilan mobil baru. Jadi, meskipun pilihan model makin banyak, jumlah orang yang benar-benar siap mencicil justru menyempit,” kata Yannes kepada detikOto, Kamis (27/11/2025).

    Menurut Yannes, pendatang baru dari China menawarkan mobil dengan harga yang sangat kompetitif. Bahkan mereka mengisi segmen harga mobil Rp 150-250 jutaan.

    “Merek China yang terkenal dengan production cost-nya yang sangat kompetitif bermain agresif. Mereka masuk lewat MPV kecil, kendaraan niaga ringan, sampai city EV yang harganya sudah beririsan dengan LCGC Jepang. Secara teori, ini mestinya bisa mendongkrak volume karena value for money mereka kuat, sehingga banyak menggeser pangsa dari pemain lama dan dari pasar mobil bekas, bukan menambah kue total secara signifikan ya. Tetapi, secara umum, analisis saya menunjukkan bahwa kehadiran brand-brand China ini terbukti menjadi bantalan di pasar yang lagi lemas daya belinya, dan mampu membuat penurunan sales sedikit tertahan,” sebut Yannes.

    (rgr/dry)

  • China Borong Kedelai AS usai Dialog Trump-Xi Jinping, Perang Dagang Mereda?

    China Borong Kedelai AS usai Dialog Trump-Xi Jinping, Perang Dagang Mereda?

    Bisnis.com, JAKARTA — Sehari setelah Presiden China Xi Jinping melakukan panggilan dengan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Negeri Tirai Bambu membeli setidaknya 10 kargo kedelai AS senilai US$300 juta dalam kontrak yang ditandatangani pada Selasa (25/11/2025).

    Berdasarkan salah satu sumber Reuters di sektor perdagangan, China membeli sekitar 12 kargo kedelai, sementara sumber yang lain memperkirakan adanya pembelian 10—15 kargo kedelai. Setiap kargo kedelai tersebut memiliki berat sekitar 60.000—65.000 ton.

    Sumber yang dihubungi juga menyatakan bahwa kargo-kargo tersebut akan dikirim pada Januari 2026 dari terminal-terminal Pantai Teluk AS dan pelabuhan-pelabuhan Pasifik Barat Laut AS.

    Pembelian kedelai AS dalam jumlah sebesar ini bukan merupakan hal yang biasa dilakukan oleh China. Pembelian ini juga memperpanjang aksi peningkatan pembelian yang dilakukan oleh China terhadap produk-produk AS setelah hubungan perdagangan keduanya membaik akhir-akhir ini.

    Trump mengatakan bahwa hubungan AS dengan China sangat kuat setelah dia melakukan panggilan telepon dengan Xi Jinping pada awal pekan ini. Trump sendiri mengatakan bahwa dia telah mendesak Xi untuk mempercepat dan memperbanyak pembelian produk-produk AS.

    China memutuskan untuk tetap membeli kedelai AS, meskipun terdapat kedelai yang berharga lebih rendah, seperti dari Brasil.

    China membayar premi sekitar US$2,3 per gantang/bushel (sekitar 27,2 kilogram) di atas kontrak berjangka Chicago (CBOT) Januari 2026 untuk pengiriman dari terminal-terminal Pantai Teluk dan premi sebesar US$2,2 per bushel untuk pengiriman dari pelabuhan-pelabuhan Pasifik Barat Laut.

    Menurut para sumber, harga tersebut jauh di atas harga kedelai Brasil, yang berada di kisaran US$ 1,8 per bushel di atas kontrak berjangka CBOT Januari 2026.

    Pendiri AgRadar Consulting, Johnny Xiang mengatakan bahwa pembeli komersial akan menghindari kedelai AS karena harganya yang tetap lebih tinggi dari kedelai Brasil.

    “Pada tingkat harga ini, margin penggilingan kedelai [crushing margin] tidak layak secara finansial,” ungkapnya.

    Oleh karena itu, peningkatan pembelian China dianggap sebagai salah satu buntut dari hasil pembicaraan antara Trump dengan Xi di Korea Selatan pada akhir Oktober 2025. Sebelumnya, kedua negara tersebut berada mempunyai hubungan perdagangan yang dipenuhi ketegangan, termasuk China yang menghindari pembelian kedelai dari AS.

    Perusahaan pengolahan makanan milik Pemerintah China, COFCO, adalah pihak yang memimpin pembelian kedelai AS. Menurut data Departemen Perdagangan AS, sejak akhir Oktober 2025, COFCO memesan hampir 2 juta ton kedelai. Meski begitu, jumlah itu masih jauh di bawah angka pembelian senilai 12 juta ton yang diumumkan AS.

    Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan pembelian kedelai AS oleh China tepat sesuai jadwal, dengan mengacu pada kesepakatan China untuk membeli 87,5 ton kedelai tersebut dalam tiga setengah tahun ke depan. (Laurensius Katon Kandela)

  • Chatbot Qwen AI Milik Alibaba Tembus 10 Juta Unduhan di Minggu Pertama Peluncuran

    Chatbot Qwen AI Milik Alibaba Tembus 10 Juta Unduhan di Minggu Pertama Peluncuran

    Liputan6.com, Jakarta – Asisten Kecerdasan buatan (AI) terbaru Alibaba, Qwen AI, mencatat lonjakan unduhan yang mencolok pada minggu pertama setelah peluncurannya. Perusahaan asal China ini mengumumkan Qwen AI telah diunduh 10 juta kali dalam tujuh hari.

    Dilansir ZDnet, Jumat (28/11/2025), Qwen AI tumbuh lebih cepat daripada para pesaingnya yang mapan. Sebagai referensi, ChatGPT dilaporkan mencapai satu juta pengguna dalam lima hari pertama.

    ChatGPT tetap menjadi chatbot terpopuler berdasarkan beberapa tolak ukur, tetapi pesaingnya Microsoft Copilot dan Gemini AI mulai menunjukkan peningkatan.

    ChatGPT sendiri tidak tersedia di Tiongkok, begitu pula perangkat AI terkemuka lainnya yang dibuat oleh perusahaan-perusahaan yang berbasis di Amerika Serikat (AS) seperti Claude dari Anthropic.

    Model seperti Qwen memiliki akses eksklusif ke populasi China yang berjumlah sekitar 1,4 miliar, sekitar 17 persen populasi global.

    Hal yang Membuat Qwen AI Unggul

    Qwen diluncurkan 17 November 2025 dan sudah tersedia di App Store versi Tiongkok dengan nama Qwen Chat. Langkah ini disebut paling signifikan untuk perusahaan untuk memasuki pasar AI konsumen.

    Aplikasi ini dirancang untuk kehidupan sehari-hari berbasis AI dengan kemampuan menerjemahkan model dasar milik Alibaba menjadi layanan praktis yang bisa digunakan publik.

    Qwen AI dibekali fitur “deep research” dengan kemampuan menelusuri berbagai sumber daring dan menyaring informasi kompleks. Selain itu, aplikasi ini menawarkan fitur coding, kamera bertenaga AI, pembuatan slide secara otomatis, serta serangkaian fungsi produktivitas lainnya.

    Aplikasi ini ditenagai keluarga model Qwen3 yang diperkenalkan Alibaba pada April 2025. Perusahaan tersebut menyatakan model terbesarnya Qwen3-235B-A22B merupakan model mixture of experts (MoE) yang diklaim memiliki kemampuan unggul dalam pemrograman, matematika, dan berbagai domain lain.

    Alibaba menyebut performanya sebanding atau bahkan melampaui sejumlah model papan atas seperti OpenAI o1, DeepSeek R1, dan Gemini 2.5 Pro.

  • Purbaya Investigasi Dugaan Praktik Penggelapan Ekspor-Impor di Bea Cukai

    Purbaya Investigasi Dugaan Praktik Penggelapan Ekspor-Impor di Bea Cukai

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan bakal menginvestigasi dugaan praktik penggelapan ekspor-impor di tengah sorotan publik ke Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu). 

    Sebagaimana diketahui, Bea Cukai menjadi otoritas yang menangani jalur masuk dan keluar barang.

    Usai ramai wacana pembekuan Bea Cukai, Purbaya mengakui salah satu unit Kemenkeu yang dibawahinya itu kerap dirundung masalah dan tuduhan oleh masyarakat. 

    Beberapa tuduhan itu meliputi praktik pelaporan nilai barang secara tidak sesuai atau underinvoicing, maupun masuknya barang-barang impor ilegal ke Tanah Air. 

    “Orang kan nuduh katanya bea cukai main segala macam. Saya enggak tahu ya,” terangnya kepada wartawan usai rapat terbatas (ratas) di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (27/11/2025). 

    Di sisi lain, Purbaya menyebut pihaknya juga sudah menginvestigasi ihwal adanya perbedaan antara data volume barang yang diekspor Indonesia ke negara lain, dengan yang diterima atau diimpor oleh negara tersebut.

    Salah satu contohnya, yakni data volume ekspor dari Indonesia ke China serta yang diterima atau diimpor oleh China. 

    Padahal, sebagaimana diketahui, data perdagangan barang antarnegara untuk satu komoditas tertentu sudah ditentukan berdasarkan kode HS yang sama dan berlaku di seluruh negara. 

    “Total ekspornya enggak sama dengan total impornya gitu. Dari China ke Indonesia atau dari Indonesia ke China, tetapi ada jalan yang sebagian dari China tuh ke Singapura, baru Singapura ke Indonesia,” ungkapnya.

    Purbaya menjelaskan seharusnya tidak banyak perbedaan pada data ekspor impor suatu komoditas dengan kode HS yang sama, antar dua negara.

    Oleh sebab itu, dia akan mendalami hal tersebut apabila ada dugaan praktik penggelapan ekspor impor.

    “Jadi bedanya enggak banyak. Hanya beda CIF [cost insurance and freight] dan FOB [free on board] aja. Jadi antara ekspor sampe impor aja pengitungannya. Kelihatannya itu yang terjadi dan akan kami investigasi. Untuk semua jenis ekspor, apakah seperti itu? Atau apakah ada penggelapan? Ini masih kami kerjakan manual. Enggak lama lagi kami akan kerjakan pakai AI. Jadi akan lebih cepat,” terangnya. 

  • Hong Kong Sediakan Hunian Sementara Korban Kebakaran Maut Apartemen

    Hong Kong Sediakan Hunian Sementara Korban Kebakaran Maut Apartemen

    JAKARTA – Otoritas Hong Kong akan menyediakan hunian sementara dan bantuan keuangan bagi mereka yang terdampak kebakaran hebat di sebuah kompleks apartemen padat penghuni.

    Kebakaran di kompleks apartemen Wang Fuk Court itu terjadi pada Selasa dan kemudian menyebar ke ketujuh menara bangunan.

    Data terkini, 65 orang tewas akibat kebakaran apartemen Hong Kong. Sementara ratusan lainnya masih belum ditemukan. Upaya pemadaman dan penyelamatan masih berlangsung.

    Kepala Eksekutif Hong Kong John Lee  mengataka pihak berwenang akan melakukan segala upaya untuk memadamkan api, menyelamatkan warga yang terjebak, dan membantu keluarga korban tewas dan luka, serta akan menyediakan hunian sementara dan bantuan finansial “secepat mungkin.”

    Untuk mencegah kejadian serupa terulang, inspeksi telah dilakukan di semua kompleks apartemen yang sedang dalam perbaikan besar untuk memverifikasi perancah dan keamanan bahan bangunan, kata dia.

    Palang Merah China mengatakan telah mengalokasikan 2 juta yuan (sekitar Rp4,7 miliar) untuk bantuan kemanusiaan darurat bagi para korban.

    Surat kabar setempat, South China Morning Post (SCMP), melaporkan bahwa yayasan milik Jack Ma, pengusaha China pendiri Alibaba Group, menjanjikan bantuan senilai 60 juta dolar Hong Kong (sekitar Rp128,4 miliar).

    Dilansir ANTARA dari Sputnik, Kamis,  27 November, otoritas Hong Kong mengatakan penyebaran api yang begitu cepat belum pernah terjadi sebelumnya. Penyelidikan kriminal untuk menemukan penyebabnya telah dimulai dan tiga tersangka telah didakwa melakukan pembunuhan.

    Laporan SCMP menyebutkan kebakaran itu berawal dari perancah bambu yang dipasang untuk renovasi di sebuah gedung Wang Fuk Court, tetapi kemudian menyebar ke tiga gedung lainnya.

    Insiden tersebut meningkat ke level bahaya kebakaran tertinggi di Hong Kong: level lima.

  • Mobil PHEV Melejit di RI Gara-gara Merek China, BYD Kok Nggak Ikutan?

    Mobil PHEV Melejit di RI Gara-gara Merek China, BYD Kok Nggak Ikutan?

    Jakarta

    Penjualan mobil plug in hybrid electric vehicles (PHEV) mulai tembus ribuan unit. Mayoritas yang bikin melejit penjualan mobil PHEV adalah merek asal China, Chery. Raksasa mobil asal Tiongkok, BYD diketahui belum masuk ke segmen PHEV. Apa alasannya?

    Perlu diketahui, data wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan penjualan mobil elektrifikasi dari hybrid, battery electric vehicles (BEV), dan PHEV sepanjang Januari-Oktober 2025 tembus 124.510 unit.

    Khusus segmen mobil PHEV juga perlahan tumbuh. Total sepanjang tahun ini tembus 3.798 unit. Chery mendominasi pasar dengan capaian 2.929 unit. Model terlarisnya Tiggo 8 CSH dengan angka 2.710 unit.

    Selanjutnya masih dari Chery Group, yakni Jaecoo yang mengisi urutan kedua. Jaecoo mencatat penjualan sebanyak 704 unit.

    Urutan ketiga mobil PHEV terlaris ditempati oleh Mazda. Brand asal Jepang itu ditopang oleh Mazda CX-80 dengan capaian 59 unit.

    Tampak jelas bahwa merek asal Tiongkok, Chery Group, menjadi pemain utama yang mendongkrak segmen ini, dengan andalan mereka Chery Tiggo 8 CSH yang menjadi model terlaris.

    BYD tidak menutup rapat peluang untuk menghadirkan PHEV di masa depan. Mereka menyatakan akan mencari waktu yang tepat dan peluang yang ada untuk memperkenalkan teknologi elektrifikasi lain, termasuk PHEV.

    “Secara plug-in PHEV memang kita akui kita adalah salah satu pemain besar di PHEV. Dan sangat mungkin sekali untuk kita bawa ke Indonesia,” ujar Head of PR & Government BYD Indonesia Luther Panjaitan di ICE BSD City, Tangerang.

    “Apalagi line-up line-up PHEV kita dan EV kita itu paling complete saat ini di setiap segmen.”

    “Dan memang kita saat ini menunggu regulasi yang lebih firm terhadap PHEV. Karena ini harus lebih terlihat berbeda antara plug-in hybrid dengan hybrid biasa. Sangat mungkin kita bawa di tahun depan untuk melengkapi line-up line-up. Menjadi solusi juga terhadap area-area tertentu yang mungkin masih mengalami masalah di sisi infrastruktur,” ujar Luther.

    (riar/rgr)

  • Trump Beri Saran ke PM Jepang Agar Tak Provokasi China Soal Taiwan

    Trump Beri Saran ke PM Jepang Agar Tak Provokasi China Soal Taiwan

    Washington DC

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberikan saran khusus kepada Perdana Menteri (PM) Jepang Sanae Takaichi saat keduanya berbicara via telepon baru-baru ini. Trump menyarankan Takaichi untuk tidak memprovokasi China terkait Taiwan.

    Saran Trump itu disampaikan ketika Tokyo terlibat sengketa diplomatik dengan Beijing beberapa pekan terakhir.

    Perselisihan dua negara dengan perekonomian terbesar di Asia itu dipicu oleh pernyataan Takaichi yang mengisyaratkan Jepang dapat melakukan intervensi militer jika serangan China terhadap Taiwan mengancam kelangsungan hidup Tokyo.

    Pada Senin (24/11) waktu setempat, Trump dan Presiden China Xi Jinping melakukan percakapan telepon, di mana Xi menekankan bahwa kembalinya Taiwan merupakan “bagian integral dari tatanan internasional pascaperang”.

    Sesaat setelah itu, Trump melakukan percakapan telepon terpisah dengan Takaichi. Laporan media terkemuka AS, Wall Street Journal (WSJ), seperti dilansir AFP, Kamis (27/11/2025), menyebut bahwa Trump memberikan saran agar sang PM Jepang tidak memprovokasi China soal Taiwan.

    “Trump melakukan panggilan telepon dengan Takaichi dan menyarankan dia untuk tidak memprovokasi Beijing terkait masalah kedaulatan pulau tersebut,” demikian seperti dilaporkan WSJ, yang mengutip para pejabat Jepang dan AS yang mendapatkan pengarahan soal percakapan telepon kedua pemimpin itu.

    “Saran dari Trump itu sangat halus, dan dia tidak menekan Takaichi untuk menarik kembali komentarnya,” sebut WSJ dalam laporannya.

    Juru bicara kantor PM Jepang menolak untuk mengomentari laporan WSJ tersebut.

    Dalam pernyataannya membahas percakapan telepon dengan Trump, Takaichi mengatakan dirinya dan sang Presiden AS membahas percakapan Trump dengan Xi, serta hubungan kedua negara yang bersekutu tersebut.

    “Presiden Trump mengatakan bahwa kami adalah teman yang sangat dekat, dan dia menawarkan bahwa saya bebas untuk menghubunginya kapan saja,” kata Takaichi.

    Namun, menurut laporan WSJ, sejumlah pejabat Jepang menyebut “pesan itu mengkhawatirkan”.

    “Presiden (Trump) tidak ingin ketegangan terkait Taiwan membahayakan detente yang dicapai bulan lalu dengan Xi, yang mencakup janji untuk membeli lebih banyak produk pertanian dari para petani Amerika yang terdampak parah oleh perang dagang,” sebut laporan WSJ tersebut.

    China yang murka atas komentar Takaichi, telah memanggil Duta Besar Jepang di Beijing dan menyarankan warganya untuk tidak bepergian ke Jepang.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)