Negara: Republik Rakyat Cina

  • Fakta-fakta Fenomena Siklon Tropis Senyar, Penyebab Banjir dan Longsor di Sumut, Aceh dan Sumbar

    Fakta-fakta Fenomena Siklon Tropis Senyar, Penyebab Banjir dan Longsor di Sumut, Aceh dan Sumbar

    Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia bagian barat, mulai dari Aceh hingga Sumatera Utara, mengalami banjir dan longsor akibat curah hujan ekstrem yang dipicu oleh Siklon Tropis “SENYAR” atau disebut anomali.

    Siklon Tropis “SENYAR”, yang sebelumnya dikenal sebagai Bibit Siklon 95B, terbentuk di Selat Malaka pada 21 November 2025 Pukul 01.00 WIB dan langsung memengaruhi peningkatan curah hujan di wilayah sekitarnya. Dampaknya terasa kuat di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat yang mengalami hujan lebat dalam waktu berurutan.

    BMKG mencatat bahwa pada periode 25–27 November 2025 beberapa daerah di kawasan tersebut diguyur hujan ekstrem. Aceh Utara, Medan, Tapanuli Tengah, dan Padang Pariaman mencatat curah hujan harian yang berada di kategori ekstrem.

    Aktivitas Gelombang Rossby Ekuator yang terjadi bersamaan dengan terbentuknya Siklon SENYAR turut memperkuat hujan yang terjadi. Fenomena atmosfer ini menambah suplai kelembapan dan memperbesar peluang terbentuknya awan hujan tebal.

    Selain SENYAR, Siklon Tropis “KOTO” yang terbentuk di Laut Filipina memberikan dampak tidak langsung terhadap cuaca Indonesia. Sistem ini meningkatkan potensi hujan sedang hingga lebat dan menyebabkan gelombang tinggi di utara Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara.

    Diprediksi bahwa kombinasi fenomena atmosfer global, regional, dan lokal masih akan memengaruhi cuaca Indonesia hingga sepekan mendatang. Kondisi ini membuat potensi hujan lebat tetap tinggi di berbagai wilayah.

    Pada skala global, indeks Dipole Mode (DMI) bernilai -0.6 yang menunjukkan kecenderungan peningkatan pembentukan awan hujan di bagian barat Indonesia. Bersamaan dengan itu, kondisi La-Nina lemah juga turut meningkatkan peluang hujan di kawasan timur Indonesia.

    Penguatan Monsun Asia yang terdeteksi melalui nilai West North Pacific Monsoon Index (WNPMI) memperbesar pasokan uap air dari Samudra Hindia. Aliran angin baratan yang dominan membantu memicu pembentukan awan hujan di sebagian besar wilayah Tanah Air.

    Fenomena Madden–Julian Oscillation (MJO) diperkirakan berada pada fase 6 dan aktif di beberapa wilayah seperti Kalimantan, Sulawesi, Maluku Utara, dan Papua. Kombinasi MJO, Gelombang Kelvin, dan Gelombang Rossby Ekuator juga memperkuat potensi hujan di Selat Malaka, Samudera Hindia barat Aceh, serta Samudera Hindia selatan Jawa hingga Nusa Tenggara Timur.

    Siklon Tropis “KOTO” yang berada di Laut Cina Selatan bagian timur Vietnam diprediksi bergerak stabil ke arah barat daya. Sistem ini tetap memberi dampak tidak langsung berupa hujan lebat di Kepulauan Riau dan gelombang tinggi hingga 4 meter di sejumlah perairan sekitar Kalimantan dan Kepulauan Natuna.

    Selain itu, Ex-Siklon Tropis “SENYAR” diperkirakan bergerak melemah di daratan Malaysia dalam dua hari ke depan. Meski melemah, dalam 24 jam mendatang sistem ini masih berpotensi memicu hujan sedang hingga ekstrem, angin kencang, dan gelombang tinggi di wilayah Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Riau.

    Prediksi Cuaca di Indonesia

    Prediksi pada periode 28–30 November 2025, cuaca di Indonesia secara umum didominasi oleh hujan ringan hingga ekstrem. Sejumlah wilayah juga diperkirakan mengalami peningkatan hujan intensitas sedang, mulai dari Aceh hingga Papua Selatan.

    Hujan lebat yang dapat disertai kilat, petir, dan angin kencang berpotensi terjadi di berbagai wilayah. BMKG menetapkan tingkat peringatan dini untuk mengantisipasi kondisi cuaca yang lebih ekstrem.

    Kategori Siaga meliputi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan Barat. Sementara kategori Awas ditetapkan untuk Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, dengan tambahan potensi angin kencang di Kepulauan Riau.

    Memasuki periode 29 November–03 Desember 2025, Indonesia masih berada dalam dominasi hujan ringan hingga lebat. Peningkatan hujan intensitas sedang juga berpotensi muncul di sejumlah wilayah, mulai dari Aceh hingga Papua Selatan.

    Pada periode ini, hujan lebat disertai kilat dan angin kencang tetap berpeluang terjadi di beberapa daerah. BMKG menetapkan status Siaga untuk Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan Papua Pegunungan, tanpa adanya catatan wilayah angin kencang tambahan. (Angel Rinella)

  • Banjir Sumatera, Ini Penjelasan BMKG Terkait Siklon Tropis Senyar dan Koto

    Banjir Sumatera, Ini Penjelasan BMKG Terkait Siklon Tropis Senyar dan Koto

    Liputan6.com, Jakarta Bencana banjir dan longsor yang terjadi di Pulau Sumatera, mencakup Aceh, Sumatera Utara (Sumut) dan Sumatera Barat (Sumbar) dipicu oleh Siklon Tropis Senyar dan Siklon Koto.

    Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, Kepulauan Riau (Kepri) juga bisa terdampak dua siklon ini.

    BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Hang Nadim Batam mengingatkan masyarakat dan pemerintah daerah Kepulauan Riau mewaspadai dampak Siklon Tropis Senyar dan Koto, yang berpotensi terjadi hingga tiga hari ke depan.

    “Dampak dari siklon adalah berkumpulnya awan potensi hujan, angin kencang yang dapat memicu gelombang tinggi dan pohon tumbang,” kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Hang Nadim Batam, Ramlan Djambak, Jumat (28/11/2025). Dikutip dari Antara.

    Kemunculan Siklon Tropis Senyar dan Koto ini perlu diwaspadai, karena siklon tropis ini masih terus bergerak, jika pergerakannya menuju Laut China Selatan (letak Provinsi Kepri), dampak serupa bisa dialami Kepri.

    “Kecuali jika pergerakannya baik Siklon Senyar maupun Siklon Koto ke arah Laut China Selatan,” katanya menekankan.

    Fenomena Siklon Tropis Senyar dan Siklon Koto yang terjadi di Selat Malaka ini bisa dibilang sebagai yang pertama dalam sejarah manusia. Karena siklon tidak tumbuh di sepanjang garis Ekuator di mana Indonesia berada.

    Secara fisika, siklon akan melemah atau punah ketika bergerak sekitar Ekuator, apalagi di Laut China Selatan yang tergolong sebagai lautan yang sempit.

    “Laut China Selatan itu kan laut sempit. Biasanya siklon akan tumbuh awalnya di laut lepas, laut luas. Ini malah di laut sempit dan bahkan bergerak ke daratan,” katanya.

    “Artinya perubahan iklim ini sudah nyata. Memang (siklon) ini tidak wajar, tumbuh siklon ini tidak pernah ada siklon itu apalagi di dekat Sumatera,” katanya melanjutkan.

    Walaupun demikian, lanjut dia, dalam lima tahun terakhir cukup banyak sistem siklon yang mendekati Indonesia dan memberikan dampak signifikan seperti terjadi di perairan Bengkulu, dan siklon Cempaka pada tahun 2017 berdampak di Cilacap dan Yogyakarta.

    Adanya kemunculan Siklon Tropis Senyar dan Koto ini, BMKG mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi terjadi hujan yang disertai angin kencang.

    Kemudian ketinggian gelombang juga berpengaruh, karena gelombang tinggi dipicu angin, semakin kuat angin makan semakin tinggi gelombang.

    “Untuk transportasi laut diwaspadai untuk nelayan, dan segala macam yang beraktivitas di laut lebih diperhatikan gelombang lautnya, akan berbahaya jangan dipaksakan untuk melaut atau belayar,” kata Ramlan.

    “Kemudian juga untuk masyarakat di sekitar pegunungan, pesisir ini berdampak juga jika terjadi hujan lebat berpotensi akan terjadi longsor, banjir ataupun banjir bandang, (potensi) ini bisa diperhatikan,” sambungnya.

    Siklon Tropis Senyar Tidak Umum di Selat Malaka

    BMKG menyebut fenomena Siklon Tropis Senyar tergolong tidak umum terjadi di wilayah Selat Malaka, mengingat posisi Indonesia dekat garis ekuator yang secara teoritis kurang mendukung terbentuknya maupun lintasan siklon tropis.

    Direktur Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani mengatakan, bahwa meskipun secara klimatologis wilayah Indonesia bukan jalur umum siklon tropis, dalam lima tahun terakhir cukup banyak sistem siklon yang bergerak mendekati Indonesia dan memberi dampak signifikan, termasuk Siklon Tropis Senyar.

    “Fenomena seperti Siklon Tropis Senyar tidak umum terjadi di perairan Selat Malaka, apalagi jika sampai berdampak pada daratan karena itu BMKG menekankan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat,” kata dia.

    Ia menyampaikan bahwa anomali iklim global dan dinamika atmosfer regional dapat meningkatkan peluang terbentuknya sistem tekanan rendah dan bibit siklon yang berevolusi menjadi siklon tropis di wilayah sekitar Indonesia, termasuk yang dekat jalur ekuator.

    BMKG menyebut cuaca ekstrem yang terjadi di sejumlah wilayah di Sumatera Utara dalam beberapa hari terakhir merupakan dampak dari Siklon Tropis Senyar.

    Siklon Tropis Senyar merupakan Bibit Siklon Tropis 95B yang berkembang sejak 21 November 2025 di perairan timur Aceh, tepatnya di Selat Malaka. Dampaknya dalam sepekan terakhir wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat dilanda hujan setiap hari hingga memicu bencana banjir bandang disertai tanah longsor dengan dampak kerusakan signifikan di sejumlah kabupaten dan kota.

    Data pengamatan curah hujan dari UPT BMKG, di Sumatera Utara mencatat intensitas hujan berada pada kategori lebat hingga ekstrem dengan durasi yang cukup lama.

    Nilai intensitas tertinggi tercatat di ARG Pakkat sebesar 238,4 mm (25 November 2025), Stamet F.L Tobing 229,7 mm (24 November 2025), ARG Tapanuli 176,4 mm (24 November 2025), Pos Hujan Hapesong, Tapanuli Selatan 149,7 mm (24 November 2025), ARG Teluk Dalam 157,6 mm (24 November 2025), ARG Arse 158,2 mm (25 November 2025), ARG Salak 110 mm (25 November 2025), dan AWS Hinai Langkat 93,8 mm (25 November 2025).

    Siklon Tropis Senyar memberikan dampak peningkatan intensitas dan memicu potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat hingga ekstrem, gelombang tinggi serta angin kencang di wilayah Sumatera Utara.

    Ditambah lagi dengan kondisi kelembapan udara terpantau sangat tinggi sehingga kondisi udara cukup basah yang semakin mendukung potensi hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat di beberapa wilayah Sumatera Utara.

    Berdasarkan faktor global, kondisi IOD negatif diprakirakan masih akan berlangsung hingga bulan Desember 2025. Kondisi tersebut menambah asupan uap air di pantai barat Sumatera Utara.

    Gelombang atmosfer juga terpantau masih aktif di wilayah Sumatera Utara, sehingga turut berpotensi menambah asupan uap air di Sumatera Utara.

    Adapun wilayah yang berpotensi terjadi hujan dengan intensitas lebat dan sangat lebat antara lain di Kabupaten Langkat, Medan, Binjai, Deli Serdang, Karo, Dairi, Pakpak Bharat, Tapanuli Tengah, Kota Sibolga, Tapanuli Selatan, Kota Padang Sidempuan, Tapanuli Utara, Mandailing Natal, Padang Lawas, Padang Lawas Utara, Simalungun, Samosir, Serdang Bedagai, Kota Tebing Tinggi, Humbang Hasundutan, Nias, Nias Selatan, Nias Utara, Nias Barat, Kota Gunungsitoli, dan Toba.

  • Permintaan iPhone 17 Melejit, Apple Berpeluang Dominasi Pasar dan Salip Samsung

    Permintaan iPhone 17 Melejit, Apple Berpeluang Dominasi Pasar dan Salip Samsung

    Liputan6.com, Jakarta – Samsung sudah hampir satu dekade memimpin penjualan smartphone global, dan kini kabarnya sedang menghadapi tekanan besar. Laporan terbaru Counterpoint Research memprediksi, Apple akan menyalip raksasa teknologi asal Korea Selatan mulai 2025.

    Tak hanya itu, perusahaan berbasis di Cupertino tersebut juga bakal mempertahankan posisinya sebagai produsen smartphone nomor terbesar didunia hingga 2029.

    Mengutip laporan Counterpoint via Android Authority, Jumat (28/11/2025), pengiriman iPhone diprekirakan tumbuh 10 persen pada 2025. Sementara pertumbuhan lini Galaxy milik Samsung hanya berada di angka 4,6 persen.

    Selisih ii menandai perubahan besar dalam persaingan dua raksasa teknologi tersebut. Secara global, pangsa pasar Apple diprediksi mencapai sekitar 19,4 persen dari total pengiriman pasar smartphone dunia.

    Angka tersebut menjadi yang tertinggi sejak 2011, dan menunjukkan meningkatnya minat konsumen baik di pasar maju maupun negara berkembang.

    Salah satu faktor utama yang mendorong kinerja Apple adalah kehadiran seri iPhone 17. HP baru ini hadir dengan desain bodi berbeda, chip seri A generasi teranyar untuk AI, serta integrasi cloud lebih dalam di iOS.

    Analis Counterpoint Research, Yang Wang, menyebut permintaan iPhone juga dipengaruhi oleh siklus pembaruan ponsel dibeli selama masa pandemi. Selain itu, melemahnya nilai dolar, meredanya ketegangan antara Amerika Serikat dan China, serta membaiknya permintaan di negara-negara dengan daya beli terbatas ikut menopang momentum Apple.

  • KEK Industropolis Batang Bidik Tambahan Investasi Rp 75,8 Triliun Dalam 5 Tahun

    KEK Industropolis Batang Bidik Tambahan Investasi Rp 75,8 Triliun Dalam 5 Tahun

    Kemudian, industri manufaktur padat karya, PT WKI berinvestasi senilai Rp120 miliar di atas lahan seluas 16.440 m² dengan rencana pembangunan yang akan dimulai pada bulan April 2026, dan ditargetkan beroperasi secara komersial pada Juni 2027. Masuknya perusahaan ini dinilai sangat strategis karena bergerak di sektor industri pengganti impor dan diperkirakan menyerap hingga 1.000 tenaga kerja.

    Sebagai informasi, PT WKI merupakan produsen global terkemuka di bidang Sol Luar (Outsole) dan Sol Tengah (Midsole) Sepatu. Perusahaan ini dikenal sebagai mitra manufaktur bagi merek-merek alas kaki ternama dunia, termasuk NIKE, adidas, PUMA, crocs, new balance, dan asics. Saat ini, PT WKI berkantor pusat di Tiongkok dan aktif melakukan ekspansi di Myanmar, Thailand, dan Tangerang, Indonesia.

    PT Novatex Industry Indonesia, perusahaan tekstil dengan fokus pada benang ramah lingkungan (eco-yarn), menanamkan investasi sebesar Rp102 miliar di lahan seluas 2,4 hektar. Pabrik ini ditargetkan beroperasi pada 2025-2026 dengan kapasitas produksi 4.000 ton per tahun dan orientasi ekspor hingga 95% dari total hasil produksi.

    Sementara PT Woodpark Mebel Perkasa, anak perusahaan Mitragreen Industry Pte Ltd (Singapura), akan membangun pabrik furnitur berinvestasi Rp225 miliar dengan target operasi April 2027. Produk furnitur perusahaan ini telah menembus pasar Amerika Serikat, Eropa, dan Asia Tenggara serta melayani brand global seperti B&B Italia, ARHAUS, dan Restoration Hardware.

    “Pemilihan KEK Industropolis Batang sebagai lokasi ekspansi kami didasarkan pada pertimbangan strategis seperti kedekatan dengan bandara dan pelabuhan, adanya akses tol langsung, dukungan infrastruktur yang kuat, serta insentif fiskal dan tax holiday, yang menjadikannya pilihan berkelanjutan untuk investasi jangka panjang” ujar President Director PT Woodpark Mebel Indonesia.

     

  • Mungkinkah ASEAN Menyamakan Zona Waktu?

    Mungkinkah ASEAN Menyamakan Zona Waktu?

    Jakarta

    Pada tahun 1982 Malaysia bagian barat, Malaysia Semenanjung, memajukan waktu 30 menit untuk menyelaraskan zona waktunya dengan negara bagian Sabah dan Sarawak yang terletak di Pulau Kalimantan.

    Perubahan tersebut, yang diperintahkan oleh Perdana Menteri saat itu, Mahathir Mohamad, dipresentasikan sebagai langkah pembangunan dan modernisasi yang akan menyatukan seluruh negara dalam satu waktu yang sama.

    Meskipun demikian, tidak terelakkan matahari terbit sekitar pukul 7 pagi di Malaysia Semenanjung, kira-kira satu jam lebih lambat dibandingkan Malaysia Timur.

    Beberapa orang tua mengeluhkan sedikitnya waktu yang mereka miliki untuk mempersiapkan anak-anak ke sekolah. Mengingat hanya 30 menit dari waktu terbitnya matahari hingga sekolah dimulai yakni pukul 7:30.

    Hal ini juga berarti matahari terbenam relatif lebih awal, sehingga banyak warga Malaysia masih bekerja atau sedang bepergian ketika hari sudah gelap dan cenderung menyantap makan malam lebih terlambat.

    Perdebatan puluhan tahun silam yang kembali tersulut

    Menteri Investasi, Perdagangan dan Industri Malaysia, Tengku Zafrul Aziz, sedang mengunjungi ibu kota Sabah, Kota Kinabalu. Saat sedang lari pagi ia pun memposting di kanal sosial mediånya soal nikmatnya berolahraga lebih awal.

    Apa yang seharusnya menjadi unggahan ceria tentang gaya hidup sehat justru menyalakan kembali bara perdebatan puluhan tahun.

    Banyak pengguna media sosial menyerukan pemerintah untuk memundurkan jam satu jam di Malaysia Semenanjung, tempat di mana sebagian besar penduduk negara itu tinggal.

    “Saya baru-baru ini berada di Manila (ibu kota Filipina) untuk perjalanan bisnis, dan menyenangkan rasanya mendapatkan beberapa jam sinar matahari sebelum masuk kantor,” kata Mohd Rahman, yang bekerja di sebuah bank besar di Kuala Lumpur, kepada DW.

    Siti Abdullah, seorang ibu dengan dua anak di Georgetown, Malaysia barat laut, mengatakan bahwa ia tidak tahu soal ilmunya, tetapi “banyak orang di sini merasa perubahan zona waktu akan baik bagi kesehatan. Itu pasti akan membantu urusan antar-jemput sekolah.”

    Beberapa ahli medis yang diwawancarai DW mengatakan hanya sedikit bukti ilmiah yang secara kuat mendukung klaim tersebut, meskipun topik ini jelas telah menjadi bahan perbincangan nasional.

    Isu ini bahkan dibahas di parlemen tahun lalu. Menteri Investasi, Perdagangan dan Industri saat itu, Liew Chin Tong, berkomentar bahwa perubahan zona waktu akan memiliki “dampak signifikan terhadap ekonomi” dan bahwa pemerintah tidak mempertimbangkan perubahan tersebut.

    Sejarah pergeseran waktu

    Baik Singapura maupun Malaysia dipaksa beralih ke GMT+9 selama Perang Dunia II atas perintah penjajah Jepang, yang ingin wilayah tersebut mengikuti waktu Tokyo.

    Setelah perang, Malaysia Semenanjung mengadopsi UTC+7:30, titik tengah antara waktu sebelumnya dan waktu perang, sebelum kembali bergerak ke GMT+8 pada 1 Januari 1982.

    Ini membuat Kuala Lumpur, ibu kota Malaysia, dalam posisi yang tidak biasa. Kota ini berada pada garis bujur yang mirip dengan Bangkok (Thailand) dan Jakarta (Indonesia), namun beroperasi satu jam lebih cepat dari kedua kota itu. Pada saat yang sama, Kuala Lumpur berbagi zona waktu dengan Manila, ibu kota Filipina, yang terletak sekitar 2.500 kilometer ke arah timur.

    Singapura, di ujung selatan Malaysia Semenanjung, mengikuti langkah Kuala Lumpur pada 1982 dan juga beralih ke GMT+8 untuk “menghindari ketidaknyamanan bagi pebisnis dan pelancong,” menurut pemerintah saat itu.

    Menurut beberapa kritikus, kurangnya sinar matahari pagi dan matahari terbenam yang terlalu awal mengganggu ritme sirkadian warga Malaysia, yaitu siklus 24 jam dari perubahan fisik, mental dan perilaku yang diatur oleh cahaya dan kegelapan.

    Namun, para ahli skeptis.

    Mahadir Ahmad, dosen senior dan psikolog klinis di Universiti Kebangsaan Malaysia, mengatakan kepada DW bahwa ia tidak yakin perbedaan satu jam signifikan menyebabkan masalah kesehatan yang besar, sambil mencatat bahwa tidak ada bukti kuat dari studi regional yang mendukung klaim tersebut.

    “Yang lebih penting adalah menjaga proses internal yang mengatur siklus tidur-bangun (ritme sirkadian) dan selama rutinitas tidur kita tidak menekan produksi melatonin, kita bisa tidur dan bangun berdasarkan siklus siang dan malam,” jelasnya.

    “Bukti yang ada menunjukkan bahwa kurang tidur dan ketidaksesuaian ritme sirkadian dapat menyebabkan gangguan kognitif dan suasana hati,” tambahnya.

    Nurul Aqilah Hasan Ashaari, ahli diet klinis, menekankan bahwa beberapa negara Asia Tenggara lain yang mengikuti zona waktu ‘yang benar’ memiliki indikator kesehatan yang lebih buruk daripada Malaysia, dan bahwa perilaku sosial seperti pola makan, olahraga, serta jam kerja jauh lebih penting dibanding waktu pasti matahari terbit atau terbenam.

    Untuk saat ini, para ilmuwan mengatakan, tantangan kesehatan Malaysia tampaknya lebih dipengaruhi oleh gaya hidup daripada posisi negara tersebut pada peta zona waktu dunia.

    ASEAN punya zona waktu yang sama?

    Secara paralel, ada pula seruan keras agar Malaysia tetap berada di GMT+8 namun seluruh Asia Tenggara mengikutinya, meskipun untuk alasan ekonomi, bukan kesehatan.

    Pada Januari, Abdul Wahid Omar, pemimpin bursa saham Malaysia berpendapat bahwa seluruh kawasan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) sebaiknya mengadopsi zona waktu bersama, yang menurutnya GMT+8.

    Hal ini akan “lebih mengintegrasikan ASEAN sebagai blok ekonomi yang kuat” dan menyelaraskan kawasan dengan Cina, Hong Kong, dan Taiwan, katanya dalam sebuah forum bisnis awal tahun ini.

    Singapura, yang juga berada di GMT+8, secara terbuka mendukung gagasan tersebut. Ide ini pertama kali muncul dari perdana menteri Singapura saat itu, Goh Chok Tong, pada 1995, muncul kembali pada 2006, dan pada 2015, ketika Malaysia menjabat sebagai ketua ASEAN.

    Mengadopsi satu zona waktu akan membutuhkan perubahan besar. Thailand, Kamboja, Laos, dan Vietnam harus berpindah dari GMT+7, meskipun Bangkok dan Hanoi pernah menyinggung ide tersebut.

    Myanmar, yang saat ini berada di GMT+6:30, harus memajukan jamnya satu setengah jam.

    Indonesia akan menghadapi tantangan terbesar. Kepulauan luas ini membentang di tiga zona waktu GMT+7, GMT+8 dan GMT+9. Pulau Jawa, di mana ibukota dan sebagian besar kota besar lainnya berada, menggunakan GMT+7.

    Diskusi mengenai penyatuan seluruh negara dalam satu zona waktu GMT+8 sudah berlangsung sejak 2012, namun proposal itu berulang kali ditunda dan tak pernah diterapkan.

    Saat ini, Asia Tenggara rata-rata terbagi antara GMT+7 dan GMT+8.

    Apakah kesenangan seorang menteri menikmati lari pagi cukup untuk mengubah jam kawasan ini? Sejauh ini masih belum ada jawaban yang pasti.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Sorta Caroline

    Editor: Yuniman Farid

    (ita/ita)

  • Mau Masak Ala Sichuan? Kenali 8 Bumbu Andalan yang Bikin Rasanya Huhah!

    Mau Masak Ala Sichuan? Kenali 8 Bumbu Andalan yang Bikin Rasanya Huhah!

    Surabaya (beritajatim.com)- Masakan khas Sichuan di Tiongkok memang sudah terkenal di seluruh dunia karena rasa pedas dan aroma rempahnya yang kuat. Salah satu kunci utama kenikmatan hidangan tersebut adalah bumbunya yang khas dan berkarakter. Bila Anda tertarik mencoba atau sekadar tahu, berikut delapan bumbu masak populer dari Sichuan yang Anda kenali dan bisa Anda gunakan di dapur sendiri.

    1. Sichuan peppercorn (huā jiāo, lada Sichuan)
    Bumbu ini memberikan rasa dengan sensasi yang unik, bukan hanya pedas, tetapi juga agak kebas atau mati rasa di lidah, disertai dengan aroma dari citrus dan floral yang ringan.

    2. Doubanjiang (pasta kacang fava & cabai)
    Pasta ini berasal dari kacang fava, garam, dan cabai yang digunakan sebagai basis rasa pedas dan umami dalam banyak masakan Sichuan. Anda bisa menganggapnya seperti saos merah namun versi dari Sichuan yang lebih dalam dari rasa dan aroma.

    3. Minyak cabai (chili oil)
    Minyak cabai atau chili oil sering menjadi kondimen atau finishing penting dalam masakan Sichuan yang memberikan lapisan rasa pedas yang pekat dan aroma dari rempah-rempah. Bila Anda ingin menambahkan rasa pedas ala Sichuan ke hidangan Anda, minyak cabai ini bisa menjadi pilihan.

    4. Douchi (fermentasi kedelai hitam)
    Bumbu fermentasi dari kedelai hitam ini memiliki kandungan garam yang cukup tinggi dan menambah dimensi rasa gurih-fermentasi pada masakan. Anda akan merasakan aroma yang agak kompleks, tidak hanya pedas, tetapi ada lapisan dari kedalaman rasanya.

    5. Cabai kering Erjingtiao
    Jenis cabai kering ini cukup sering dipakai di Sichuan untuk menambahkan sensasi rasa pedas sedang hingga kuat dengan aroma yang agak fruity dan kuat. Ini cocok jika Anda suka pedas tetapi ingin sedikit aroma yang berbeda dari cabai biasa.

    6. Black vinegar (cuka hitam sichuan)
    Digunakan sebagai elemen rasa asam yang lembut namun berkarakter, black vinegar dalam masakan Sichuan dapat memberikan rasa gurih-asam yang membantu menyeimbangkan pedasnya makanan. Bila Anda ingin hidangan Anda tidak Cuma pedas melulu tapi juga punya keseimbangan rasa, cuka hitam ini bisa Anda coba.

    7. Chenpi (kulit jeruk kering)
    Kulit jeruk kering ini atau yang sering disebut chenpi memberikan rasa pahit ringan dan aroma citrus yang halus. Chenpi adalah tambahan yang agak tidak biasa untuk Anda yang terbiasa dengan rempah-rempah saja. Menggunakannya bisa membuat masakan Anda jadi punya karakter aroma rempah citrus yang berbeda.

    8. Ya Cai
    Ya Cai adalah sayuran mustard stem yang difermentasi dan sering digunakan sebagai topping atau campuran tumisan. Rasanya gurih, sedikit manis, dan punya aroma fermentasi yang khas. Bumbu ini sangat umum ditemuka dalam hidangan seperti Dan Dan Noodles.

    Dengan memahami kedelapan bumbu ini, Anda bisa mulai mengeksplorasi masakan Sichuan sendiri di rumah atau sekadar menghargai kompleksitas rasa makanan dari Provinsi Sichuan. Anda pun bisa mencoba beberapa di antaranya untuk membuat versi sederhana dari masakan pedas ala Sichuan di dapur Anda. Selamat mencoba! [Rizka Novia Rahmadana]

  • Jepang Akan Bayar ‘Harga Menyakitkan’ Jika Lewati Batas Soal Taiwan

    Jepang Akan Bayar ‘Harga Menyakitkan’ Jika Lewati Batas Soal Taiwan

    Beijing

    Kementerian Pertahanan China memperingatkan bahwa Jepang akan membayar “harga yang menyakitkan” jika bertindak melewati batas terkait masalah Taiwan. Peringatan ini merespons rencana Tokyo mengerahkan rudal di sebuah pulau yang berjarak sekitar 100 kilometer saja dari pantai Taiwan.

    Peringatan tersebut, seperti dilansir Reuters, Jumat (28/11/2025), dilontarkan saat kedua negara terlibat krisis diplomatik terburuk dalam beberapa tahun terakhir, setelah Perdana Menteri (PM) Sanae Takaichi mengisyaratkan Jepang dapat melakukan intervensi militer jika serangan China terhadap Taiwan mengancam kelangsungan hidup Tokyo.

    Menteri Pertahanan Jepang, Shinjiro Koizumi, mengatakan pada Minggu (23/11) bahwa rencana Tokyo untuk menempatkan unit rudal jarak menengah jenis darat-ke-udara ke sebuah pangkalan militer di Yonaguni, sebuah pulau yang berjarak sekitar 110 kilometer dari pantai timur Taiwan, “terus bergerak maju”.

    Saat ditanya soal pengerahan tersebut, Kementerian Pertahanan China mengatakan bahwa cara “menyelesaikan masalah Taiwan” adalah urusan Beijing dan tidak ada hubungannya dengan Jepang, yang sempat menguasai Taipei dari tahun 1895 silam hingga akhir perang Dunia tahun 1945.

    “Jepang tidak hanya gagal untuk merenungkan secara mendalam kejahatan agresinya dan penjajahan beratnya di Taiwan, tetapi justru, menentang opini dunia, Jepang justru terlena dengan khayalan intervensi militer di Selat Taiwan,” ucap juru bicara Kementerian Pertahanan China, Jiang Bin, dalam jumpa pers.

    “Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) memiliki kemampuan yang kuat dan sarana yang bisa diandalkan untuk mengalahkan musuh yang menyerang,” sebutnya.

    “Jika pihak Jepang berani melewati batas, bahkan setengah langkah saja, dan menimbulkan masalah bagi dirinya sendiri, mereka pasti akan membayar harga yang menyakitkan,” tegas Jiang dalam pernyataannya.

    Kementerian Luar Negeri China sebelumnya telah mengkritik pengerahan rudal oleh Jepang tersebut.

    Taiwan yang memiliki pemerintahan demokratis sendiri, berulang kali menolak klaim teritorial China. Taipei menegaskan bahwa hanya rakyat mereka yang bisa memutuskan masa depan Taiwan.

    Presiden Lai Ching-te, pekan ini, mengumumkan rencana untuk menghabiskan anggaran pertahanan tambahan US$ 40 miliar selama delapan tahun ke depan. Hal ini menuai kritikan Beijing, yang menyebutnya sebagai pemborosan yang hanya akan menjerumuskan Taiwan ke bencana.

    Saat ditanya soal kritikan itu, juru bicara Dewan Urusan Daratan Utama Taiwan, Liang Wen-chieh, mengatakan pada Kamis (27/11) bahwa anggaran pertahanan China jauh lebih besar daripada Taiwan.

    “Jika mereka dapat mengutamakan perdamaian lintas selat, dana ini juga dapat digunakan untuk meningkatkan perekonomian dan mata pencaharian masyarakat daratan utama,” sebutnya.

    “Kedua belah pihak di selat ini tidak seharusnya seperti ini, saling bermusuhan sengit; itu akan baik untuk semua orang,” ujar Liang.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Laba Industri China Anjlok 5,5% pada Oktober, Terburuk dalam 5 Bulan

    Laba Industri China Anjlok 5,5% pada Oktober, Terburuk dalam 5 Bulan

    Liputan6.com, Jakarta – Kinerja sektor industri China kembali menunjukkan pelemahan signifikan pada Oktober 2025. Data terbaru dari Biro Statistik Nasional (NBS) mengungkapkan laba perusahaan industri anjlok 5,5 persen secara tahunan, menjadi kontraksi terdalam dalam lima bulan terakhir. Hal ini dinilai menunjukkan tekanan terhadap ekonomi China.

    Penurunan tajam ini sekaligus menghapus pertumbuhan dua digit yang sebelumnya sempat dinikmati industri pada Agustus dan September. Situasi ini mempertegas tekanan yang sedang menghimpit perekonomian China, yang tengah menghadapi kombinasi tantangan mulai dari ketegangan dagang dengan Amerika Serikat, lemahnya permintaan domestik, hingga melambatnya aktivitas manufaktur.

    Pukulan terbesar datang ketika Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump meningkatkan retorika dagang dengan mengancam tarif tambahan hingga 100% terhadap produk impor dari China, sebelum kedua negara akhirnya mencapai kesepakatan sementara di Korea Selatan pada akhir Oktober.

    Di tengah ketidakpastian tersebut, para pelaku industri juga dibayangi pelemahan konsumsi dalam negeri, indikator manufaktur yang kembali menyusut, serta tekanan deflasi berkepanjangan yang terus menggerus daya beli masyarakat.

    Kombinasi faktor eksternal dan internal ini membuat roda ekonomi China tersendat, dengan sejumlah sektor strategis mengalami pendapatan yang menurun drastis.

    Para ekonom menyebut kondisi saat ini sebagai salah satu fase pelemahan paling menantang sejak pandemi berakhir, dan memperkirakan pemulihan tidak akan berlangsung cepat tanpa dukungan stimulus yang lebih besar dari pemerintah.

    Laba Industri Tertekan Dampak Ketegangan Dagang dan Lemahnya Permintaan

    NBS mencatat, sepanjang Januari–Oktober 2025, laba perusahaan industri besar hanya tumbuh 1,9 persen, melambat dibanding periode Januari–September yang tumbuh 3,2 persen.

    Sektor pertambangan menjadi yang paling terpukul dengan penurunan laba 27,8 persen. Sebaliknya, sektor manufaktur dan utilitas mencatat pertumbuhan masing-masing 7,7 persen dan 9,5 persen.

    Performa pembuat mobil sedikit membaik dengan kenaikan laba 4,4 persen, naik dari 3,4 persen pada sembilan bulan pertama. Namun, perusahaan milik negara tidak mencatatkan pertumbuhan sama sekali.

    Kepala Ahli Statistik NBS, Yu Weining menuturkan, penurunan tajam Oktober dipicu efek dasar tinggi tahun lalu serta peningkatan belanja perusahaan.

  • Mobil BYD Ini Laku Keras, Baru 80 Hari Sudah Terjual 50.000 Unit

    Mobil BYD Ini Laku Keras, Baru 80 Hari Sudah Terjual 50.000 Unit

    Jakarta

    Mobil BYD satu ini laku keras. Bahkan belum genap tiga bulan, penjualannya tembus 50.000 unit.

    BYD lewat sub-brand Fang Cheng Bao mencatatkan sejarah baru soal penjualan. SUV FCB Ti7 laku keras. Car News China menyebut ini merupakan mobil plug-in hybrid yang penjualannya paling melesat di Negeri Tirai Bambu tersebut. FCB mencatat, penjualannya tembus 50.000 unit dalam waktu 80 hari. Hal tersebut diketahui dari unggahan di media sosial Weibo yang dibagikan General Manager BYD Group divisi Fang Cheng Bao. Dia sekaligus menyoroti bahwa FCB Ti7 terus mendapatkan momentum di segmen PHEV ukuran menengah di China.

    FCB Ti7 atau Tai 7 perdana dijual pada September 2025. SUV ini punya tampang yang gagah nan kekar. FCB Ti7 memiliki dimensi panjang 4.999 mm, lebar 1.995 mm, dan tinggi 1.865 mm. Jarak sumbu rodanya 2.920 mm dan kedalaman air maksimum 600 mm. Secara struktur, FCB Ti 7 menggunakan sistem suspensi depan double wishbone dan suspensi belakang five-link. FCB Ti7 juga sudah mengusung BYD DiSus-C serta sistem kontrol stabilitas ban. Sistem kontrol itu memungkinkan mobil tetap stabil saat ada salah satu ban yang pecah sehingga roda lain tetap bisa berputar secara independen. Ini memungkinkan mobil tetap bisa melaju pada kecepatan 80 km/jam hingga jarak 30 km.

    Konfigurasi tempat duduknya cukup untuk mengangkut lima orang. Soal bagasi, volume maksimalnya mencapai 1.880 liter saat baris kedua dilipat. Kompartemen penyimpanan barang juga cukup lengkap ada 45 titik. Di balik kapnya, BYD menyematkan teknologi hybrid dengan perpaduan mesin 1.5 turbo dan motor listrik. Mesinnya memiliki tenaga maksimal 154 daya kuda. Ada dua opsi tenaga penggerak yang ditawarkan yaitu RWD (Rear Wheel Drive) dan AWD (All-wheel Drive). Versi RWD, mesinnya dipasangkan dengan motor listrik 200 kW, serta opsi baterai 26.6 kWh dan 35,6 kWh. Masing-masing baterai itu menjanjikan jarak tempuh 135 km dan 200 km.

    Sedangkan varian AWD mengusung motor listrik 160 kW dan baterai 35,6 kWh dan menjanjikan jarak tempuh 190 km. Bila kondisi tangki terisi penuh bensin dan baterai, maka mobil ini bisa menjelajah sejauh 1.300 km. Akselerasi 0-100 km/jam dapat ditempuh dalam waktu 4,5 detik. Konsumsi BBM-nya per 100 km adalah 4,9 liter. Kalau dikonversi ke km/liter, maka tiap satu liter bisa menempuh jarak 20,4 km.

    Harga FCB Ti7

    Soal harga, di China mobil ini bisa dibawa pulang mulai 179.800 yuan atau setara Rp 400 jutaan (1 yuan = Rp 2.310). Berikut ini rincian harga SUV off road anyar BYD ini.

    135 KM RWD Pro: 179.800 yuan (setara Rp 422 jutaan)200 KM RWD Max: 189.800 yuan (setara Rp 445 jutaan)190 KM AWD Max: 206.800 yuan (setara Rp 485 jutaan)190 KM AWD Ultra: 219.800 yuan (setara 516 jutaan)

    (dry/din)

  • Awal Mula Dokter Temukan 120 Benda di Perut Pasien, Ada Pisau-Paku

    Awal Mula Dokter Temukan 120 Benda di Perut Pasien, Ada Pisau-Paku

    Jakarta

    Dokter di China mengejutkan dengan temuan 120 benda asing di dalam tubuh seorang pasien pria berusia 39 tahun. Benda-benda yang ada di dalamnya berupa kunci, batang besi, hingga pisau.

    Kejadian ini berawal ketika sang pasien datang ke Tangshan Gongren Hospital mengalami keluhan sakit perut dan buang air besar berwarna hitam selama seminggu.

    “Saat masuk rumah sakit, tanda vital pasien stabil dan hasil tes darah umumnya normal, kecuali sedikit peningkatan jumlah sel darah putih. Foto polos abdomen menunjukkan banyak benda asing opak di dalam lambung pasien,” tulis dokter dikutip dari detikcom dari jurnal Annals of Medicine and Surgery, Jumat (28/11/2025).

    Berdasarkan hasil pemeriksaan, terungkap pasien selama 8 tahun mengidap masalah gangguan mental skizofrenia. Kondisinya sempat membaik, tapi karena ia berhenti menjalani pengobatan 5 tahun terakhir, ia mulai memiliki kebiasaan menelan benda-benda tidak wajar.

    Satu tahun lalu, orang tua pasien sempat menemukan adanya sekrup di dalam tinjanya. Keluarga hanya memberikan minyak wijen untuk diminum, demi mengatasi kondisi tersebut.

    “Karena setelah itu tidak ada lagi benda asing yang keluar, mereka tidak mencari perawatan medis lebih lanjut. Selama setahun terakhir, ternyata pasien kembali menelan benda-benda logam tanpa sepengetahuan orang tuanya,” sambung dokter.

    Dokter memutuskan untuk melakukan operasi pengeluaran benda-benda itu. Namun, sebelumnya pasien juga mendapatkan perawatan psikiatri selama 2 minggu sebelum operasi, agar kebiasaannya itu tidak muncul lagi.

    Sembari menjalani perawatan psikiatri, dokter terus melakukan pemantauan tanda vital secara ketat. Setelah gejala psikisnya membaik, dokter melakukan prosedur laparotomi untuk mengangkat benda-benda tersebut.

    “Prosedur pembedahan menunjukkan adanya dilatasi lambung, namun tidak ditemukan tumor atau perlengketan. Secara total, lebih dari 120 benda asing, termasuk kunci, paku, batang besi, jarum, pemotong kuku, pisau kecil, dan sendok kuping, berhasil dikeluarkan dari lambung pasien,” tulis dokter.

    Temuan benda asing dalam perut pasien. Foto: Annals of Medicine and Surgery

    Pasien dirawat selama 6 hari di rumah sakit pasca operasi, lalu dipulangkan. Ia juga dirujuk ke departemen psikiatri untuk evaluasi lebih lanjut.

    Seminggu setelah operasi, pasien melaporkan kondisi yang lebih baik, tidak mengalami nyeri perut atau keluhan lainnya.

    “CT-scan ulang menunjukkan tidak ada lagi benda asing di dalam perut. Pasien dianjurkan untuk melanjutkan obat antipsikotiknya dan rutin kontrol ke dokter kejiwaan untuk evaluasi lanjutan,” tandas dokter.

    Halaman 2 dari 2

    (avk/kna)