Negara: Republik Rakyat Cina

  • RSPPN Gandeng China Kembangkan Pengobatan Tradisional

    RSPPN Gandeng China Kembangkan Pengobatan Tradisional

    Foto Health

    Andhika Prasetia – detikHealth

    Selasa, 07 Okt 2025 20:30 WIB

    Jakarta – RSPPN Panglima Besar Soedirman menjalin kerja sama dengan China. Kerja sama ini dalam rangka pengembangan pengobatan tradisional.

  • Mobil Listrik Xiaomi Tiba-tiba Jalan Sendiri, iPhone Jadi Kambing Hitam

    Mobil Listrik Xiaomi Tiba-tiba Jalan Sendiri, iPhone Jadi Kambing Hitam

    Jakarta

    Seorang pemilik mobil listrik Xiaomi SU7 di China melaporkan mobilnya tiba-tiba berjalan sendiri tanpa ada yang mengoperasikan di dalamnya. Setelah diinvestigasi, pihak Xiaomi mengungkap ponsel iPhone menjadi penyebabnya.

    Diberitakan Carnewschina, mobil listrik Xiaomi SU7 itu tiba-tiba maju tanpa ada orang di dalamnya. Kasus ini menarik perhatian luas setelah pemiliknya membagikan rekaman pengawasan yang menunjukkan mobil tersebut aktif dan keluar dari tempat parkirnya.

    Xiaomi telah merilis hasil investigasinya di media sosial. Mereka mengatakan, kelompok tugas meninjau data backend kendaraan dan log operasi iPhone dengan persetujuan pemilik.

    Tinjauan tersebut mengungkapkan bahwa selama rentang waktu yang dilaporkan, kendaraan tersebut menerima perintah Remote Parking Assist (RPA) dari iPhone 15 Pro Max. Hal itu memicu sistem untuk menggerakkan mobil maju keluar dari tempat parkirnya. Fungsi ini hanya beroperasi ketika ponsel yang diotorisasi berada dalam jangkauan Bluetooth.

    “Terkait video daring terbaru yang menampilkan mobil Xiaomi tiba-tiba melaju, kami sangat memperhatikan insiden ini dan segera membentuk satuan tugas khusus untuk menyelidiki dan bekerja sama dengan pengguna untuk memverifikasi situasi. Kedua belah pihak memverifikasi log operasi aplikasi seluler dan data kendaraan resmi milik pengguna, dan mencapai konsensus: Data backend kendaraan sesuai dengan log operasi, waktu respons, dan perintah keluar kendaraan dari iPhone 15 Pro Max, sehingga tidak ada masalah kualitas kendaraan,” kata Xiaomi di akun media sosial Weibo.

    Selama investigasi, lanjut Xiaomi, dengan persetujuan pengguna, pihaknya memperoleh data backend kendaraan dan log operasi dari dua ponsel dengan izin kendali kendaraan (iPhone 16 Pro punya pemilik perempuan dan iPhone 15 Pro Max milik pemilik laki-laki). Data backend kendaraan menunjukkan bahwa selama rentang waktu yang dijelaskan oleh pengguna, kendaraan menerima perintah bantuan parkir dari iPhone 15 Pro Max, yang mengaktifkan fitur bantuan parkir (aktivasi mengharuskan kendaraan berada dalam jangkauan dekat koneksi Bluetooth ponsel) dan memulai proses keluar.

    “Saat menghubungi customer service online terkait feedback pengguna, mereka menyatakan bahwa perintah bantuan parkir berasal dari iPhone 16. Kami telah memverifikasi bahwa perwakilan customer service online kami salah mengartikan pengenal model perangkat (iPhone 16.2) dengan model perangkat yang sesuai (iPhone 15 Pro Max) saat berkomunikasi dengan pengguna, yang mengakibatkan kesalahpahaman dan miskomunikasi. Kami mohon maaf atas hal ini dan akan terus meningkatkan layanan kami,” sebutnya.

    “Xiaomi Auto selalu mengutamakan keselamatan dan pengalaman pengguna. Terimakasih atas perhatian dan dukungan Anda,” pungkasnya.

    (rgr/dry)

  • Waduh! Mobil Listrik Ini Terbakar Padahal Baru 1,5 Bulan-Jarak Tempuh 1.066 Km

    Waduh! Mobil Listrik Ini Terbakar Padahal Baru 1,5 Bulan-Jarak Tempuh 1.066 Km

    Jakarta

    Sebuah mobil listrik Avatr 06 terbakar di area parkir Desa Dongbi, Fujian, China. Ini kasus pertama yang terjadi dari merek tersebut, belum diketahui penyebab pasti kebakaran mobil listrik ini.

    Seperti dilaporkan media The Sanxiang Daily, mobil listrik ini terbakar di area parkir Desa Dongbi, Fujian, China. Dari foto-foto yang disajikan, mobil itu dilalap api dengan kepulan asap tebal. Kebakaran itu juga merusak tujuh mobil lain di sekitarnya, termasuk Audi, BMW, Mazda, dan Aion. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden ini.

    Masih dalam laporan yang sama, pemilik Avatr 06 mengatakan mobil itu baru dibeli pada 28 Agustus 2025. Umur mobil itu sekitar satu setengah bulan, jarak tempuhnya juga baru mencapai 1.066 kilometer (km).

    Menurut pemiliknya, lewat pantauan aplkasi Avatr, suhu mobil sempat menunjukkan mencapai 76,4 derajat celcius sebelum kebakaran terjadi. Asap pertama kali muncul dari area kursi penumpang depan.

    Dikutip dari Carnewschina, pemilik mobil menaruh banyak aksesori di konsol tengah, dugaan awal hal itu bisa saja menyebabkan pantulan cahaya terkonsentrasi ke kursi penumpang, yang kemudian memicu api. Kemungkinan lain yang disebutkan adalah ledakan parfum di dalam kabin.

    Pemilik Avatr 06 tersebut menyebutkan bahwa pihak pabrikan sudah menghubunginya dan berjanji akan menindaklanjuti masalah ini dengan baik. Hingga berita ini diturunkan, Avatr, Changan, dan CATL belum memberikan pernyataan resmi terkait insiden ini.

    Avatr 06 resmi masuk pasar China pada 19 April 2025, dan ini merupakan kasus kebakaran pertama yang melibatkan model tersebut. Mobil ini menggunakan baterai LFP CATL tipe Shenxing berkapasitas 72,88 kWh, yang didukung sistem tegangan tinggi 800V serta perlindungan arus lebih.

    Sementara itu, versi EREV (Extended Range Electric Vehicle) Avatr 06 menggunakan baterai Freevoy LFP dengan dua pilihan kapasitas, yakni 31,7 kWh dan 45,06 kWh. Hingga kini, belum ada bukti yang menunjukkan bahwa kebakaran disebabkan oleh baterai mobil tersebut.

    Avatr 06 merupakan mobil listrik sedan yang diproduksi Avatr Technology, perusahaan hasil kerja sama antara Changan Automobile dengan perusahaan baterai CATL. Selain itu, teknologi pintar dan sistem-sistem canggih (seperti sistem bantuan mengemudi, antarmuka pintar) dikembangkan dengan dukungan dari Huawei sebagai mitra strategis.

    Untuk diketahui, ini merupakan kasus kebakaran pertama yang menimpa Avatr 06 sejak model tersebut diluncurkan di pasar China pada 19 April 2025.

    (riar/dry)

  • Sanae Takaichi, ‘Iron Lady’ yang Bisa Jadi PM Perempuan Pertama Jepang

    Sanae Takaichi, ‘Iron Lady’ yang Bisa Jadi PM Perempuan Pertama Jepang

    Jakarta

    Partai berkuasa Jepang yang tengah dilanda krisis, kini memiliki pemimpin baru: Sanae Takaichi, seorang politikus konservatif garis keras, yang berpotensi menjadi perdana menteri perempuan pertama negara tersebut.

    Kemenangan Takaichi dalam pemilihan ketua Partai Demokrat Liberal (LDP) berhasil diraih setelah ia memperoleh mayoritas suara dalam putaran kedua melawan Menteri Pertanian Shinjiro Koizumi. Dukungan dari Taro Aso, mantan perdana menteri berusia 85 tahun yang dikenal sebagai “kingmaker” paling berpengaruh di LDP, disebut menjadi faktor penentu kemenangannya.

    Takaichi kini diperkirakan akan menunjuk Aso, yang juga merupakan sekutu politik mantan Perdana Menteri Shinzo Abe yang dibunuh, sebagai wakil perdana menteri.

    Popularitas partai berkuasa merosot

    Popularitas partai berkuasa di Jepang tengah menurun. Para anggota Partai Demokrat Liberal (LDP) berharap, kepemimpinan Sanae Takaichi dapat menghentikan penurunan dukungan terhadap partai yang telah memegang kekuasaan hampir sepanjang periode pasca-Perang Dunia II itu.

    Di bawah pimpinan sebelumnya, Perdana Menteri Shigeru Ishiba, LDP kehilangan mayoritas di kedua kamar parlemen. Kekecewaan publik meningkat seiring menurunnya taraf hidup dan kebijakan imigrasi yang menuai banyak kritik. Sementara pendahulu Ishiba, Fumio Kishida, juga dari LDP, sempat tersandung skandal sumbangan politik yang memperkuat kesan bahwa partai tersebut tidak cukup berpihak pada rakyat.

    Usai kemenangannya, Takaichi berjanji akan membangun kembali kepercayaan publik dengan “menggerakkan seluruh generasi rakyat Jepang.”

    Pemungutan suara di parlemen untuk mengukuhkannya sebagai perdana menteri dijadwalkan berlangsung pada 15 Oktober mendatang.

    Penerus politik Shinzo Abe

    Takaichi juga dikenal mengagumi Margaret Thatcher, perdana menteri perempuan pertama Inggris, dan kerap menyebut dirinya sebagai “Iron Lady” Jepang. Namun, sikap konservatifnya yang keras menuai banyak kritik dari lawan politik. Mantan Perdana Menteri Fumio Kishida bahkan disebut pernah menjulukinya “Taliban Takaichi.”

    Ia dikenal revisionis sejarah masa perang dan bersikap keras terhadap Cina. Takaichi secara rutin berziarah ke Kuil Yasukuni, yang oleh negara-negara tetangga Jepang dianggap sebagai simbol militerisme, meski enggan memastikan apakah ia akan terus melakukannya setelah menjabat sebagai perdana menteri.

    Dalam sebuah kolom di situs pribadinya pada 2004, Takaichi menulis bahwa Jepang berperang dalam Perang Dunia II untuk “membela diri.” Ia juga pernah menyerukan agar pembakaran bendera Jepang dijadikan tindak pidana dengan ancaman hukuman penjara.

    Sebagai Menteri Dalam Negeri di era Abe, Takaichi bahkan pernah mengancam akan mencabut izin siaran stasiun televisi yang tidak sejalan dengan kebijakan pemerintah. Seperti Abe, ia berambisi membawa Jepang untuk bisa “kembali ke puncak” dengan memperkuat pertumbuhan ekonomi.

    Saat ini, Jepang dengan populasi 124 juta jiwa merupakan ekonomi terbesar keempat di dunia setelah Amerika Serikat, Cina, dan Jerman.

    Pandangan kontroversial

    Sikap politik Takaichi kerap menimbulkan perdebatan di dalam dan luar Jepang.

    Takaichi mempertahankan pandangan tradisional tentang peran perempuan dan kesetaraan gender, sejalan dengan pandangan konservatif para senior laki-laki di partainya.

    Ia juga mendukung sistem pewarisan takhta kekaisaran yang hanya memperbolehkan laki-laki, menilai kesetaraan upah antara laki-laki dan perempuan dapat mengancam nilai-nilai keluarga tradisional, serta mendukung aturan dari abad ke-19 terkait penggunaan nama keluarga perempuan yang oleh banyak pihak dianggap ketinggalan zaman.

    Di Jepang, pasangan menikah diwajibkan memiliki satu nama keluarga, dan secara tidak tertulis, pihak perempuan biasanya mengikuti nama suami. Takaichi menentang upaya reformasi hukum yang memungkinkan pasangan mempertahankan nama masing-masing setelah menikah.

    Belakangan, ia juga menyerukan penerapan kebijakan imigrasi yang lebih ketat, seiring meningkatnya dukungan terhadap partai sayap kanan anti-imigran, Sanseito.

    Meniru retorika Sanseito, Takaichi membuka pidato kampanye perdananya dengan kisah tentang seorang turis yang disebut menendang rusa suci di Nara, kampung halamannya, meski tanpa bukti jelas. Ia berjanji akan menindak tegas pengunjung dan imigran yang melanggar aturan, di tengah meningkatnya jumlah pendatang di Jepang yang selama ini dikenal homogen.

    Antara pemerintahan pragmatis atau “tangan besi”

    Sebagai pemimpin baru, Takaichi diharapkan mampu membalikkan tren menurunnya popularitas LDP dengan menarik simpati pemilih yang belakangan banyak beralih ke partai-partai populis sayap kanan seperti Sanseito.

    Namun, di saat yang sama, ia juga tampak mulai melakukan sejumlah kompromi untuk memperkuat posisinya di dalam partai.

    Bahkan sebelum terpilih, Takaichi telah menempatkan dirinya sebagai sosok “konservatif tengah-kanan” guna merangkul dukungan dari faksi moderat di tubuh LDP. Setelah kemenangannya, ia juga menggunakan nada yang lebih pragmatis untuk menjaga koalisi dengan partai liberal Komeito tanpa mengasingkan pendukung barunya.

    Takaichi sepakat dengan pihak oposisi bahwa penghapusan pajak bahan bakar yang telah berlaku selama 50 tahun perlu menjadi prioritas guna menekan inflasi. Ia juga menyerukan penguatan militer dan menekankan pentingnya aliansi trilateral dengan Amerika Serikat dan Korea Selatan, sembari berusaha meredakan kekhawatiran bahwa hubungan yang baru membaik dengan Seoul bisa kembali tegang akibat sikap nasionalisnya.

    Sebagai sinyal bagi komunitas internasional, Takaichi menegaskan komitmennya untuk tetap menghormati kesepakatan tarif dan investasi yang telah disepakati antara pemerintahan Perdana Menteri Ishiba dan Presiden AS Donald Trump.

    Tipe ultrakonservatif sejati?

    Tidak semua sisi kehidupan Sanae Takaichi mencerminkan citranya sebagai politikus konservatif garis keras.

    Semasa kuliah, ia dikenal sebagai drummer band heavy metal sekaligus penggemar motor. Lulusan Universitas Kobe dengan gelar di bidang manajemen bisnis ini pernah mengikuti program fellowship pada 1987 yang membawanya bekerja di Kongres Amerika Serikat. Ia juga sempat menjadi pembawa acara di stasiun televisi liberal Asahi.

    Belakangan, Takaichi terbuka membicarakan pengalamannya menghadapi gejala menopause dan menekankan pentingnya edukasi bagi laki-laki tentang kesehatan perempuan, baik di sekolah maupun di tempat kerja.

    Takaichi tidak memiliki anak kandung dan baru menikah pada usia 43 tahun dengan anggota LDP Taku Yamamoto, yang tiga anaknya kemudian ia adopsi. Pasangan ini bercerai pada 2017 karena perbedaan pandangan politik, tetapi kembali menikah pada Desember 2021. Dalam pernikahan pertama, Takaichi mengikuti nama keluarga suaminya. Namun, setelah mereka menikah kembali, sang suami justru mengambil nama Takaichi, membuat “Iron Lady” Jepang ini tetap teguh pada pandangannya soal nama keluarga tunggal.

    Artikel ini terbit pertama kali dalam bahasa Jerman

    Diadaptasi oleh Fika Ramadhani

    Editor: Prihardani Purba

    Tonton juga video “PM Ishiba Mundur: Pasar Saham Jepang Melonjak, Yen Tertekan” di sini:

    (ita/ita)

  • Video RSPPN Buka Kerja Sama dengan China Kembangkan Obat Tradisional

    Video RSPPN Buka Kerja Sama dengan China Kembangkan Obat Tradisional

    Jakarta – Rumah Sakit Pusat Pertahanan Negara (RSPPN) Panglima Besar Soedirman membuka kerja sama internasional dengan negara China. Keduanya berencana akan mengembangkan produksi obat-obatan tradisional.

    Kerja sama dalam ranah obat-obatan juga akan diawasi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM)

    (/)

  • Trump Layak Dapat Nobel Perdamaian Jika Bisa Setop Agresi China

    Trump Layak Dapat Nobel Perdamaian Jika Bisa Setop Agresi China

    Taipei

    Presiden Taiwan Lai Ching-te mengatakan bahwa Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump layak mendapatkan Nobel Perdamaian, jika dia mampu meyakinkan Presiden China Xi Jinping untuk menghentikan agresi militer Beijing terhadap Taiwan.

    Pernyataan Lai itu, seperti dilansir Reuters, Selasa (7/10/2025), disampaikan dalam wawancara dengan acara radio dan podcast konservatif AS baru-baru ini.

    AS merupakan pendukung internasional paling penting bagi Taiwan, meskipun kedua negara tidak memiliki hubungan resmi. Namun sejak Trump kembali menjabat awal tahun ini, dia belum mengumumkan penjualan senjata terbaru ke Taipei.

    Trump kemungkinan akan bertemu Xi dalam pertemuan para pemimpin Asia-Pasifik yang digelar di Korea Selatan (Korsel) pada akhir bulan ini.

    Berbicara dalam acara radio Amerika, The Clay Travis and Buck Sexton Show, yang disiarkan ke lebih dari 400 stasiun radio, Lai menyinggung soal komentar pada Agustus lalu ketika Trump mengungkapkan jika Xi mengatakan kepadanya bahwa China tidak akan menginvasi Taiwan selama dia menjadi Presiden AS.

    “Kami berharap dapat terus menerima dukungan Presiden Trump. Jika Presiden Trump mampu membujuk Xi Jinping untuk secara permanen menghentikan agresi militer apa pun terhadap Taiwan, Presiden Trump tidak diragukan lagi akan menjadi peraih Hadiah Nobel Perdamaian,” kata Lai dalam wawancara tersebut.

    Trump sebelumnya mengatakan dirinya pantas mendapatkan Nobel Perdamaian yang telah diberikan kepada empat pendahulunya di Gedung Putih. Pemberian Nobel Perdamaian tahun ini akan diumumkan di Norwegia pada Jumat (10/10) mendatang.

    Saat ditanya lebih lanjut soal apa yang akan disampaikan kepada Trump, Lai mengatakan akan menyarankan Trump untuk memperhatikan tindakan Xi.

    “Saya akan menyarankannya untuk memberikan perhatian khusus pada fakta bahwa Xi Jinping tidak hanya melakukan latihan militer skala besar yang semakin meningkat di Selat Taiwan, tetapi juga memperluas kekuatan militer di Laut China Timur dan Laut China Selatan,” ucapnya, berdasarkan transkrip yang dirilis kantor kepresidenan Taiwan pada Selasa (7/10).

    Beberapa jam setelah transkrip itu dirilis, Kementerian Pertahanan Taiwan mendeteksi lonjakan baru dalam pergerakan militer China. Dilaporkan oleh Taipei bahwa sekitar 23 pesawat militer dan drone Beijing melakukan “patroli kesiapan tempur gabungan” di sekitar Taiwan dengan kapal-kapal perang China.

    Belum ada tanggapan langsung dari Kementerian Luar Negeri China terhadap pernyataan Lai tersebut.

    Tonton juga video “Macron: Jika Trump Mau Hadiah Nobel, Dia Harus Hentikan Perang Gaza” di sini:

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Memberi Tip Masih Jadi Hal yang Tabu di Jepang

    Memberi Tip Masih Jadi Hal yang Tabu di Jepang

    Jakarta

    Jumlah wisatawan asing yang terus meningkat menjadi berita besar di Jepang namun hal tersebut turut membuat segelintir orang mengeluhkan perilaku turis yang buruk.

    Bahkan wisatawan yang cukup sopan dari Amerika Utara dan Eropa kerap membuat banyak warga Jepang kesal atau bingung karena kebiasaan mereka memberi tip, hal yang tidak lazim di Jepang.

    Lebih dari 21,5 juta wisatawan asing mengunjungi Jepang di semester pertama 2025, mencatatkan rekor baru dan akan segera melampaui 40 juta kunjungan dalam setahun.

    Banyak wisatawan yang baru pertama kali datang ke Jepang merasa bingung dengan kebiasaan dan norma yang ada di sana – mulai dari melepas sepatu saat masuk ke dalam rumah, memberi salam dengan membungkuk, hingga makan menggunakan sumpit.

    Ada juga aturan tak tertulis tentang bagaimana memberikan uang, yang secara naluriah dipahami oleh orang Jepang. Seperti saat memberikan hadiah uang tunai maka uang harus dimasukkan ke dalam amplop khusus dan saat melakukan pembayaran, jangan langsung memberi uang ke tangan penerima melainkan letakkan uang tersebut pada nampan.

    Memberi tip hanyalah salah satu ‘jebakan’ dari kebiasaan yang berlaku di Jepang. Sebagian besar masyarakat Jepang tidak ingin kebiasaan memberi ‘uang apresiasi’ ala Barat ini menjadi hal lumrah di negaranya.

    Pelayanan yang baik adalah bagian dari pekerjaan

    “Cukup sering saat saya memberikan tagihan kepada pelanggan. Untuk pelanggan yang saya curigai baru pertama kali ke Jepang saya dengan sopan menjelaskan bahwa salah satu hal yang istimewa di Jepang adalah tidak perlu memberi tip, mereka pun menjadi tidak canggung,” ujar Andy Lunt, warga negara Inggris yang keluarganya istrinya menjalankan bisnis izakaya (restoran bar traditional Jepang) Shin Hinomoto di Tokyo sejak akhir 1940-an.

    “Tapi yang terpenting, staf saya dan saya sendiri tidak merasa perlu dibayar lebih hanya untuk melakukan pekerjaan kami dengan benar,” tambahnya. “Kalau ada yang meninggalkan uang di meja sebagai tip, jangan heran jika staf saya mengejar pengunjung ke jalan untuk mengembalikan uang mereka.”

    Ledakan pariwisata asing ke Jepang sebagian disebabkan oleh melemahnya mata uang yen, membuat segala sesuatu terasa relatif murah bagi para wisatawan — beberapa dari mereka ingin meninggalkan sedikit tip sebagai bentuk terima kasih.

    Di beberapa bar, kedai kopi, dan restoran, pemilik tempat mulai menaruh stoples tip di dekat kasir. Namun ini masih sangat jarang dan juga kontroversial, terutama bagi orang Jepang.

    Perbedaan Budaya

    Awal tahun ini, jaringan restoran Gyukatsu Motomura viral setelah pengguna media sosial memposting foto stoples untuk tip di salah satu cabangnya.

    “Budaya memberi tip itu buruk. Saya pernah bekerja di industri layanan, dan tidak perlu waktu lama hingga orang merasa bahwa mereka *berhak* menerima tip,” tulis salah satu komentar.

    “Lalu mereka mulai berkata kasar tentang orang yang tidak memberi tip atau hanya memberi sedikit tip. Anehnya, mereka tidak pernah menyalahkan majikan mereka sendiri.”

    Banyak pemilik usaha berharap budaya memberi tip ala Barat tidak umum di Jepang, di mana pelayanan yang baik sudah menjadi standar dasar.

    “Itu memang perbedaan budaya, dan kami tidak terbiasa diberi tip,” kata Mariko Shigeno, yang baru-baru ini memiliki restoran La Tour di distrik Kamika, Prefektur Kanagawa, selatan Tokyo.

    “Bagi saya, tugas saya adalah memastikan pelayanan sudah baik, dan tidak perlu dibayar lebih untuk itu,” jelasnya.

    “Saya mengerti bahwa tip dimaksudkan sebagai ungkapan terima kasih atas pelayanan yang luar biasa, tapi sudah seharusnya saya memberikan pelayanan luar biasa dari awal.”

    Taku Nakamura, pemilik bar anggur Le Pipi d’Ange di distrik Motomachi, Yokohama, mengatakan bahwa setelah banyak bepergian di Eropa, ia sangat berharap budaya memberi tip tidak menjadi hal yang lumrah di Jepang.

    “Menurut saya, memberi tip itu seperti sedang pamer bahwa dia punya banyak uang dibandingkan orang yang bekerja kasar,” katanya.

    “Di Jepang, saya rasa kebanyakan orang percaya bahwa seseorang seharusnya bisa hidup layak dari gaji tanpa perlu bergantung pada uang ‘donasi’ seperti itu.”

    Jepang tidak ikut-ikutan tren memberi tip

    Ashley Harvey, analis pemasaran pariwisata yang telah berkecimpung di sektor perjalanan Jepang selama lebih dari 15 tahun, yakin meskipun beberapa wisatawan asing memberi sedikit tip saat makan hal ini tidak lantas menjadi kebiasaan di kalangan warga Jepang.

    “Walaupun terjadi lonjakan wisatawan asing ke Jepang dalam beberapa tahun terakhir, sebagian besar dari mereka berasal dari wilayah Asia lain seperti Cina, Korea Selatan, Taiwan, yang juga tidak memiliki tradisi memberi tip,” ujarnya kepada DW. “Jadi sebenarnya hanya sebagian kecil saja yang mencoba memberi tip.”

    “Saya pikir restoran atau bar yang merasa ini adalah masalah besar cukup memasang tanda bahwa mereka tidak memerlukan tip,” kata Harvey.

    Dan meskipun ia mengakui pernah melihat “beberapa stoples tip” di beberapa tempat, menurutnya itu masih jauh dari kebiasaan.

    “Saya cukup yakin yang memasukkan uang ke dalamnya bukanlah orang Jepang,” tegasnya.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Sorta Caroline

    Editor: Yuniman Farid

    Tonton juga Video: Negara Apa yang Paling Banyak Minum Teh?


    (ita/ita)

  • Tiap 25 Detik, 1 Mobil Terjual

    Tiap 25 Detik, 1 Mobil Terjual

    Jakarta

    Chery kembali membuktikan taringnya di pasar global. Pabrikan asal China itu mencatatkan lonjakan penjualan signifikan sepanjang 2025.

    Dalam keterangan resmi Chery, total penjualan global merek asal China itu sudah menembus 2.007.768 unit, naik 14,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

    Khusus di bulan September 2025 saja, Chery berhasil menjual 280.469 unit kendaraan. Dari jumlah tersebut, 91.590 unit merupakan kendaraan energi baru (NEV) yang tumbuh 55,4% secara tahunan. Sementara itu, 137.624 unit di antaranya diekspor ke berbagai negara, naik 26,2% year-on-year.

    Kinerja positif ini membuat Chery semakin mantap mempertahankan posisinya sebagai eksportir mobil penumpang terbesar dari China selama 22 tahun berturut-turut. Selama lima bulan terakhir, ekspor Chery juga konsisten menembus angka 100 ribu unit per bulan.

    Sepanjang 2025, penjualan kendaraan energi baru Chery mencapai 587.545 unit, melesat 77,1% dibanding tahun sebelumnya. Angka ini menempatkan Chery di posisi lima besar produsen NEV di China.

    Dalam kategori kendaraan energi baru, Chery terus mempercepat transformasi elektrifikasinya dengan penjualan lebih dari 588.000 unit kendaraan energi baru sepanjang 2025, meningkat 77,1 persen dibanding tahun sebelumnya. Lebih dari 75 persen model baru yang diluncurkan tahun ini merupakan kendaraan energi baru, mencerminkan komitmen Chery terhadap masa depan mobilitas berkelanjutan. Beberapa model unggulan yang berkontribusi terhadap pencapaian ini antara lain TIGGO 7 CSH (Chery Super Hybrid), TIGGO 8 CSH, dan TIGGO 9 CSH.

    Di sisi lain, ekspor Chery juga tumbuh pesat dengan total 936.428 unit dikirim ke lebih dari 80 negara, naik 12,9% secara tahunan. Chery menyebut jika dihitung rata-rata, satu mobil terjual setiap 25 detik!

    Di pasar Eropa, penjualan mencapai 145.000 unit, dua kali lipat dibanding periode yang sama tahun lalu. Produk-produk Chery kini resmi dijual di Polandia, Yunani, dan Rumania, memperkuat kehadiran merek tersebut di kawasan Eropa.

    Saat ini, Chery memiliki lebih dari 17,72 juta pengguna global, dengan 5,43 juta di antaranya berasal dari luar negeri. Sebagai bentuk apresiasi, Chery akan menggelar Chery Brand User Summit 2025 pada 17-21 Oktober 2025 bertema “Co-Create the New Move.”

    (riar/dry)

  • Video: “Agak Laen” Ekspor Energi AS Vs China

    Video: “Agak Laen” Ekspor Energi AS Vs China

    Jakarta, CNBC Indonesia – China kini unggul atas Amerika Serikat dalam perebutan dominasi ekspor energi dunia. 2 negara ekonomi terbesar ini bersaing, AS dengan ekspor minyak dan gasnya sementara China mengandalkan teknologi energi bersih.

    Simak informasi selengkapnya dalam program Profit CNBC Indonesia (Selasa 07/10/2025) berikut ini.

  • Perbandingan Spesifikasi dan Harga iPhone 17 series vs Xiaomi 17 Pro dan Pro Max

    Perbandingan Spesifikasi dan Harga iPhone 17 series vs Xiaomi 17 Pro dan Pro Max

    Bisnis.com, JAKARTA – Persaingan ketat di pasar gadget dimulai setelah Xiaomi menyusul Apple merilis ponsel baru mereka.

    iPhone 17 series diperkenalkan pada September 2025 dengan membawa model dan bentuk baru yang lebih menarik.

    Tak berselang lama, Xiaomi langsung mengumumkan ponsel tandingannya yakni Xiaomi 17 series.

    Xiaomi 17 Pro dan Pro Max berbentuk mirip dengan iPhone 17 model Pro dan Pro Max. Sayangnya kali ini Xiaomi harus diakui lebih unggul karena membawa layar kecil di belakang ponselnya.

    Di China, lini Xiaomi 17 telah terjual lebih dari 1 juta unit sejak peluncurannya baru-baru ini. Ini pun menjadi ancaman bagi pasar iPhone di China.

    Harga kedua ponsel juga tak berbeda jauh. Berikut ini perbandingan spesifikasi iPhone 17 series dengan Xiaomi 17 series.

    Perbandingan Spesifikasi iPhone 17 series vs Xiaomi 17 pro dan pro max

    iPhone 17

    Layar Super Retina XDR 6,3 inci

    Prosesor: Chipset A19

    Kamera Belakang: Fusion Utama 48 MP, Fusion Ultra Wide 48 MP dengan opsi zoom optik 0,5x, 1x, 2x

    Kamera depan: Kamera depan Center Stage 18 MP dengan dual capture

    Pengisian daya: USB-C dengan dukungan USB 2

    iPhone 17 Air

    Layar Super Retina XDR 6,5 inci

    Chipset: Chip A19 Pro

    Kamera belakang Fusion Main 48 MP dengan opsi zoom optik 1x, 2x

    Kamera depan: Kamera depan Center Stage 18 MP dengan dual capture

    Pengisian daya: USB-C dengan dukungan USB 2

    iPhone 17 Pro

    Layar Super Retina XDR 6,3 inci

    Prosesor: Chip A19 Pro

    Kamera Belakang: 48 MP Fusion Utama (bukaan ƒ/1.78), 48 MP Fusion Ultra Wide (bukaan ƒ/2.2), 48 MP Fusion Telefoto (bukaan ƒ/2.8) dengan opsi zoom optik 0,5x, 1x, 2x, 4x, 8x

    Kamera depan: Kamera depan Center Stage 18 MP, perekaman video ganda

    Pengisian daya: USB-C dengan dukungan USB 3

    Warna: biru tua, jingga kosmik, dan perak

    iPhone 17 Pro Max

    Layar Super Retina XDR 6,9 inci

    Prosesor: Chip A19 Pro

    Kamera Belakang: 48 MP Fusion Utama (bukaan ƒ/1.78), 48 MP Fusion Ultra Wide (bukaan ƒ/2.2), 48 MP Fusion Telefoto (bukaan ƒ/2.8) dengan opsi zoom optik 0,5x, 1x, 2x, 4x, 8x

    Kamera depan: Kamera depan Center Stage 18 MP, perekaman video ganda

    Pengisian daya: USB-C dengan dukungan USB 3

    Warna: biru tua, jingga kosmik, dan perak

    Harga iPhone 17

    iPhone 17 mulai US$799 (Rp13 jutaan)
    iPhone 17 Air mulai US$999 (Rp16,5 jutaan)
    iPhone 17 Pro mulai US$1.099 (Rp17 jutaan)
    iPhone 17 Pro Max mulai US$1.199 (Rp18,5 jutaan)

    Spesifikasi Xiaomi 17 Pro dan Pro Max