Negara: Republik Rakyat Cina

  • Bos Danantara Ungkap Potensi Investasi Bisa Capai Rp4.150 Triliun di 2030

    Bos Danantara Ungkap Potensi Investasi Bisa Capai Rp4.150 Triliun di 2030

    JAKARTA – Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara mengungkapkan proyeksi investasi yang bisa dilakukan dalam lima tahun ke depan.

    Total nilainya mencapai Rp4.150 triliun di tahun 2030 mendatang.

    Awalnya, CEO Danantara Indonesia Rosan Roeslani mengatakan dengan meningkatkan sumbangan dividen dari BUMN hingga 10 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp166 triliun (kurs Rp16.603 per dolar AS) per tahun dalam 5 tahun ke depan, kapasitas investasi Danantara juga bisa meningkat.

    Rosan bilang, Danantara bisa meningkatkan kapasitas investasi hingga 40 miliar dolar AS atau setara Rp664 triliun tanpa menggunakan utang dan murni dari ekuitas.

    “Jadi mungkin dalam 5 tahun ke depan, kita bisa berinvestasi hingga 40 miliar dolar AS, itu tanpa leverage, itu semua dana ekuitas,” kata Rosan dalam acara Forbes Global CEO Conference 2025 di Jakarta, Selasa, 14 Oktober.

    Bahkan, sambung Rosan, jika Danantara melakukan pengembangan aset, maka kapasitas investasi bisa mencapai sekitar 250 juta dolar AS atau setara Rp4.150 triliun.

    “Jika saya leverage empat kali, lima kali, maka saya punya 200 hingga 250 miliar dolar AS untuk lima tahun ke depan,” katanya.

    Meski begitu, Rosan mengaku Danantara Indonesia hanya akan melakukan leverage atau pengembangan aset pada saat dibutuhkan.

    Selain melakukan investasi dari modal yang dimiliki, lanjutnya, Danantara akan melakukan investasi dengan membentuk dana investasi bersama dengan lembaga dana abadi atau sovereign wealth fund (SWF) dari berbagai negara.

    “Sekarang kami sudah memiliki joint fund dengan beberapa SWF, dengan Qatar, QIA, dengan China, sekarang kita juga dalam proses dengan UAE, dengan PIF. Itu akan memberikan kita kekuatan lebih untuk berinvestasi di masa depan,” ujar Rosan.

  • Menanti Kemunculan Skutik Bongsor Suzuki yang Bakal Tantang NMax-PCX

    Menanti Kemunculan Skutik Bongsor Suzuki yang Bakal Tantang NMax-PCX

    Jakarta

    Sejak beberapa bulan terakhir, produsen otomotif asal Jepang, Suzuki, disebut-sebut sedang menyiapkan skuter matik (skutik) bongsor baru untuk menantang Yamaha NMax 155 dan Honda PCX 160. Kendaraan tersebut konon bernama Suzuki Burgman 150 dan akan meluncur sebentar lagi.

    Disitat dari Greatbiker, Rabu (15/10), sejauh ini belum ada kabar resmi mengenai peluncuran Suzuki Burgman 150. Namun, menurut informasi yang beredar, kemunculannya tak akan lama lagi.

    Suzuki Burgman 150 berpeluang besar dipasarkan di negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Sebab, peminat skutik gambot di kawasan setempat hingga sekarang masih tinggi. Kuda besi itu akan bersaing ketat menghadapi NMax-PCX yang sudah lama menguasai pasar.

    Render Suzuki Burgman 150. Foto: Doc. Greatbiker

    Suzuki Burgman 150 akan diposisikan sebagai ‘kakak kandung’ Burgman 125 dan ‘adik kandung’ Burgman 250. Jika benar akan diluncurkan, maka Suzuki makin menunjukkan keseriusannya menggarap motor di kelas menengah.

    Lantas, akankah Burgman 150 mampu meruntuhkan dominasi Honda PCX dan Yamaha NMax yang telah berjaya selama bertahun-tahun? Atau justru tunggangan tersebut hanya sekadar menjadi pelengkap di tengah pasar yang sudah benar-benar terbangun?

    Sejauh ini, belum ada bocoran informasi mengenai desain atau tampilan Suzuki Burgman 150. Namun, skutik itu kemungkinan masih mempertahankan DNA bawaan, yakni memiliki kepala berukuran besar dan sudut-sudut kendaraan yang dirancang tajam.

    Render Suzuki Burgman 150. Foto: Doc. Greatbiker

    Menurut gambar rekaan yang beredar, pabrikan masih membekalinya dengan lampu utama atau headlamp berukuran besar. Fairing-nya dibuat agresif dengan windshield atau penghalang angin yang cukup dominan.

    Meski belum ada pengumuman resmi, namun skutik tersebut konon menggunakan platform atau basis milik Haojue UHR150 asal China. Sebelumnya, Suzuki-Haojue telah mengerjakan proyek bersama melalui Inazuma 250.

    Dari segi performa, Burgman 150 diperkirakan menggunakan mesin SOHC 149cc satu silinder dengan pembakaran injeksi yang mampu menghasilkan tenaga maksimum 14,4 dk pada 8.500 rpm dan torsi puncak 14,2 Nm pada 6.500 rpm. Spesifikasi itu dirasa sudah cukup untuk motor perkotaan.

    Sementara fitur diprediksi cukup akomodatif, misalnya seperti pencahayaan full LED, panel instrument digital, start stop system, rem double cakram dengan antilock braking system (ABS) berkanal tunggal, smart key system dan masih banyak lagi.

    Hingga kini, belum ada bocoran mengenai harga jual Suzuki Burgman 150. Selain itu, belum ada kabar resmi juga, apakah unitnya akan masuk Indonesia atau tidak. Namun, yang jelas, skutik bongsor tersebut bakal mengancam pasar yang sebelumnya hanya dikuasai Honda PCX dan Yamaha NMax.

    (sfn/din)

  • KAI Commuter Resmi Operasikan 11 Rangkaian Baru KRL

    KAI Commuter Resmi Operasikan 11 Rangkaian Baru KRL

    Bisnis.com, JAKARTA — KAI Commuter secara resmi telah mengoperasikan 11 rangkaian sarana KRL baru untuk melayani pengguna Commuter Line Jabodetabek yang rata-rata mencapai 1,1 juta pengguna tiap harinya. 

    Direktur Utama KAI Commuter Asdo Artriviyanto menyampaikan secara total terdapat 132 unit kereta dari seluruh rangkaian KRL baru ini, sebagai pengganti sarana-sarana KRL yang secara bertahap telah memasuki masa habis pakainya.

    Asdo menuturkan bahwa pengadaan sarana KRL baru ini sebagai bagian dari upaya peningkatan layanan transportasi publik perkotaan di wilayah Jabodetabek. 

    “Rangkaian KRL terbaru ini merupakan modernisasi sarana perkeretaapian yang memiliki teknologi terbaru dengan sebutan CLI-125 ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan layanan pengguna yang semakin meningkat,” katanya dalam keterangan resmi, Rabu (15/10/2025).

    Pembagiannya, lintas Bogor menikmati empat rangkaian kereta baru. Sementara lintas Cikarang mendapat 7 rangkaian. 

    Pada awal pengoperasian sarana KRL baru ini, KAI Commuter mengoperasikan sebanyak 2 rangkaian yang masing-masing terdiri dari 12 kereta (SF12) pada tanggal 1 Juni 2025 di lintas Bogor dan 1 rangkaian di lintas Cikarang.

    Selanjutnya secara bertahap KAI Commuter masing-masing mengoperasikan sebanyak 2 rangkaian pada 11 Juni 2025, 25 Juli 2025, 22 Agustus 2025, dan 26 September 2025. Kini, seluruhnya beroperasi setelah lolos sertifikasi dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA), Kementerian Perhubungan.  

    Pada kesempatan berbeda, Manager Public Relations KAI Commuter Leza Arlan menyampaikan bahwa Rangkaian KRL baru ini juga dilengkapi dengan sejumlah fitur modern seperti sistem pendingin udara (AC) yang lebih kuat, ruang interior yang lebih luas dan ergonomis, serta teknologi keselamatan mutakhir.  

    Selain itu, desain kabin dan tempat duduk dirancang untuk meningkatkan kenyamanan pengguna, termasuk penyandang disabilitas, lansia, dan ibu hamil.

    Sampai dengan September 2025 ini total volume pengguna Commuter Line Jabodetabek sebanyak 255.520.494 orang.  Total pengguna Commuter Line pada lintas Bogor saja telah menembus 113.841.530 orang, dan pada lintas Cikarang sebanyak 62.672.487 orang. 

    “Dengan adanya peningkatan pengguna tentunya perlu sarana yang memadai sehingga pergerakan pengguna dari satu tempat ke tempat lain dapat terakomodir,” ujar Leza.

    Adapun, 11 rangkaian kereta CLI—125 telah dipesan sejak tahun lalu dan telah datang bertahap sejak Januari 2025. Nama ini merupakan singkatan dari Commuter Line Indonesia (CLI), dengan angka 1 menandakan generasi pertama, dan angka 25 menunjukkan tahun mulai operasional, yakni 2025.

    Berdasarkan catatan Bisnis, nilai investasi untuk 11 trainset China tersebut mencapai Rp2,88 triliun. Perinciannya, 8 trainset senilai Rp2,1 triliun, sedangkan 3 sisanya yang memang sudah dipesan lebih awal memiliki nilai investasi sebesar Rp783 miliar.

    Setiap rangkaian KRL memiliki panjang 20 meter dan lebar 3 meter per kereta, dengan formasi 12 kereta atau Stamformasi 12 (SF12). Desain eksterior bertemakan “Growing”, menampilkan garis lengkung merah putih yang mengarah ke atas, sebagai simbol komitmen KAI Commuter untuk terus tumbuh dan meningkatkan layanan. 

    Pada bagian interior, KRL ini memiliki kapasitas angkut antara 250 hingga 300 orang per kereta. Kereta kabin menyediakan 42 tempat duduk, sementara kereta non-kabin menyediakan 54 tempat duduk. Setiap kereta dilengkapi dengan delapan pintu, empat di setiap sisi, guna mempercepat alur naik-turun penumpang.

  • Badai Perang Dagang Makin Dekat! AS-China Saling Jegal di Lautan Dunia

    Badai Perang Dagang Makin Dekat! AS-China Saling Jegal di Lautan Dunia

    Jakarta

    Tensi perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS) meningkat sejak akhir pekan kemarin. Terbaru, baik China maupun AS mematok biaya khusus untuk kapal-kapal asing yang masuk pelabuhan mereka mulai Selasa (14/10) kemarin.

    China mengenakan tarif berlabuh khusus untuk kapal asal AS, dan sebaliknya Negeri Paman Sam mengenakan tarif khusus untuk kapal asal Negeri Tirai Bambu yang berlabuh di wilayah mereka.

    Melansir SCMP, Rabu (15/10/2025), memanasnya tensi perang dagang kedua negara ini diperkirakan akan berpengaruh terhadap industri pelayaran global. Sebab kebijakan tarif khusus berlabuh ini akan menimbulkan ketidakpastian global serta kenaikan biaya pengiriman barang.

    Para analis mencatat kebijakan biaya tambahan di pelabuhan China menargetkan kapal-kapal yang dibangun, berbendera, dimiliki, atau dioperasikan oleh AS. Selain itu mereka juga menargetkan kapal-kapal yang dimiliki atau dioperasikan oleh entitas mana pun yang 25% saham atau lebih dipegang oleh entitas bisnis AS.

    Sementara tarif tambahan ini akan dibebaskan untuk kapal-kapal milik atau yang dibangun di China. Kemudian mereka juga tidak akan mengenakan biaya untuk kapal kosong yang tiba untuk diperbaiki.

    “Aturan kepemilikan 25% lebih dalam tindakan pembalasan China memperluas jangkauan kebijakan tersebut bahkan hingga ke kapal-kapal negara ketiga yang dimiliki dan dioperasikan oleh entitas yang memiliki hubungan finansial dengan AS, sehingga memperluas jangkauannya terhadap armada global,” tulis para analis dalam catatan riset HSBC Global.

    Tarif berlabuh tambahan ini diperkirakan akan membuat ekspor pertanian AS mengalami kerugian biaya yang cukup besar. Begitu juga entitas lain yang memiliki keterkaitan dengan AS.

    “Pedagang bijih besi utama, termasuk Vale, dilaporkan sebagian besar kepemilikannya dipegang oleh investor AS dan juga dapat terkena dampak besar,” menurut laporan HSBC tersebut.

    Meski begitu menurut Direktur Drewry Maritime Research, Jayendu Krishna, aturan pengecualian untuk kapal buatan China dapat memberikan keringanan bagi entitas pemilik kargo maupun operator pengiriman, mengingat kapal buatan China memiliki pangsa pasar yang besar dalam industri global.

    Tercatat sekitar 36% armada global terdiri dari kapal buatan China, dengan porsi sekitar 48% untuk kapal pengangkut curah kering, 30% untuk kapal kontainer dan 23% untuk kapal tanker minyak mentah yang sampai saat ini masih berlayar

    “Hal ini memberi operator fleksibilitas lebih besar dan memungkinkan mereka menyesuaikan penempatan kapal, tetapi tantangan operasional tetap ada karena pemilik kapal mungkin tidak memiliki cukup waktu untuk merevisi jadwal pengiriman mereka,” tambah Krishna.

    Sementara itu, biaya pelabuhan AS diramal dapat membebani 10 operator teratas dunia dengan biaya sebesar US$ 3,2 miliar atau Rp 53,06 triliun pada tahun 2026, dengan armada Cosco Group milik negara China yang paling terdampak.

    Namun hingga saat ini Beijing mengaku masih memberikan ruang untuk negosiasi, karena dalam peraturannya menyatakan bahwa cakupan, tarif, dan tanggal efektif biaya pelabuhan khusus akan disesuaikan secara dinamis sesuai kebutuhan.

    “Jika AS membatalkan biaya pelabuhan, biaya China juga akan ditarik. Jika AS menurunkan tarif, China akan mengikutinya,” ujar Ren Yanbing, seorang pengacara maritim dan mitra di firma hukum Dentons.

    Lihat juga Video:Video: AS-China Memanas Lagi, Trump Tuduh Tiongkok Langgar Perjanjian

    (igo/fdl)

  • IMF Kerek Proyeksi Pertumbuhan Global 2025 jadi 3,2% dari 3%

    IMF Kerek Proyeksi Pertumbuhan Global 2025 jadi 3,2% dari 3%

    Bisnis.com, JAKARTA — Dana Moneter Internasional (IMF) menaikkan sedikit proyeksi pertumbuhan ekonomi global untuk 2025 menjadi 3,2%, dari sebelumnya 3,0% pada Juli 2025.

    Meski begitu, Kepala Ekonom IMF Pierre-Olivier Gourinchas memperingatkan bahwa ancaman perang dagang baru antara Amerika Serikat dan China yang dilontarkan Presiden Donald Trump dapat secara signifikan menekan output ekonomi dunia.

    Dikutip melalui Reuters, kenaikan proyeksi IMF merupakan revisi positif kedua sejak April, setelah IMF menilai bahwa dampak tarif global dan kondisi keuangan ternyata lebih ringan dari perkiraan semula. Dalam laporan terbaru World Economic Outlook (WEO), IMF juga memproyeksikan pertumbuhan global 3,1% pada 2026, sama seperti prediksi sebelumnya.

    “Kesimpulannya tidak seburuk yang kami takutkan, tetapi masih lebih buruk dari yang kami harapkan setahun lalu dan lebih buruk dari yang dibutuhkan dunia,” ujar Pierre menjelang Pertemuan Tahunan IMF–Bank Dunia pekan ini.

    IMF mencatat bahwa ketahanan ekonomi global didorong oleh beberapa faktor yakni tarif impor yang lebih rendah dari perkiraan, adaptasi cepat sektor swasta dalam mengalihkan rantai pasok, pelemahan dolar AS, stimulus fiskal di Eropa dan China, serta ledakan investasi di bidang kecerdasan buatan (AI). 

    Namun, ancaman baru muncul setelah Presiden Trump, pada Jumat (10/10/2025), mengancam mengenakan tarif 100% terhadap barang-barang asal China, di atas tarif rata-rata saat ini sebesar 55%, sebagai respons terhadap langkah Beijing memperluas kontrol ekspor rare earth elements (logam tanah jarang).

    Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan pembicaraan sedang dilakukan untuk mencegah eskalasi besar yang dapat memicu perang dagang penuh.

    “Jika ancaman itu terwujud, risikonya akan sangat besar bagi ekonomi global,” kata Gourinchas kepada Reuters.

    Dia menambahkan bahwa eskalasi tarif dapat memotong proyeksi pertumbuhan dan memperburuk ketidakpastian investasi.

    Dalam simulasi skenario risiko, IMF memperkirakan bahwa jika tarif global meningkat 30 poin persentase terhadap produk China dan 10 poin terhadap Jepang, kawasan euro, dan pasar Asia berkembang, maka pertumbuhan global tahun 2026 bisa turun 0,3 poin persentase.

    Dampak negatif meningkat menjadi lebih dari 0,6 poin pada 2028, dan jika memperhitungkan efek lanjutan (kenaikan inflasi, suku bunga, dan penurunan permintaan aset AS), penurunan PDB global dapat mencapai 1,2 poin pada 2026 dan 1,8 poin pada 2027. 

    Dalam skenario dasar (tanpa perang dagang baru), ekonomi AS diproyeksikan tetap resilient. IMF memperkirakan pertumbuhan 2,0% pada 2025, naik dari 1,9% di Juli, dan 2,1% pada 2026. 

    Dukungan datang dari pemangkasan pajak oleh Partai Republik, kondisi keuangan yang lebih longgar, serta lonjakan investasi di bidang AI. Namun, angka tersebut masih di bawah pertumbuhan 2024 yang mencapai 2,8%.

    Di Eropa, IMF memperkirakan zona Euro tumbuh 1,2% pada 2025, naik dari 1,0% pada Juli, berkat stimulus fiskal di Jerman dan momentum ekonomi kuat di Spanyol.

    Jepang juga mengalami kenaikan tajam dalam proyeksi pertumbuhan menjadi 1,1%, dari sebelumnya 0,7%, didorong peningkatan upah dan konsumsi domestik. Namun, pertumbuhan 2026 diperkirakan melambat ke 0,6%.

    Untuk Amerika Latin dan Karibia, proyeksi naik menjadi 2,4% (dari 2,2%), dengan Meksiko mengalami lonjakan signifikan menjadi 1,0% berkat ekspor yang pulih.

    Berbeda dengan wilayah lain, IMF tidak mengubah proyeksi China, yang tetap di 4,8% untuk 2025 dan 4,2% untuk 2026. Gourinchas menilai pertumbuhan ekspor China “tidak berkelanjutan”, sementara sektor properti masih rapuh empat tahun setelah gelembung real estat pecah.

    “Risiko stabilitas keuangan meningkat karena investasi properti terus menurun, permintaan kredit melemah, dan ekonomi berada di ambang jebakan deflasi utang,” tulisnya dalam blog resmi IMF 

    IMF memperkirakan inflasi global sebesar 4,2% pada 2025 dan 3,7% pada 2026, nyaris tidak berubah dari laporan sebelumnya. Namun, terdapat perbedaan antarwilayah 

    Misalnya, di AS, inflasi diperkirakan naik karena perusahaan mulai meneruskan biaya tarif kepada konsumen. Sementara di China, India, dan Thailand, proyeksi inflasi justru diturunkan karena perlambatan ekonomi.

  • 11 KRL Baru Made in China Sudah Beroperasi di Lintas Bogor dan Cikarang

    11 KRL Baru Made in China Sudah Beroperasi di Lintas Bogor dan Cikarang

    Jakarta

    Belasan rangkaian kereta baru telah dioperasikan PT KAI Commuter pada layanan KRL Jabodetabek. Totalnya ada 11 rangkaian dengan total 132 unit kereta yang beroperasi melayani masyarakat sejak pertengahan tahun ini.

    Direktur Utama KAI Commuter, Asdo Artriviyanto, menyampaikan bahwa pengadaan sarana KRL baru ini dilakukan sebagai bagian dari upaya peningkatan layanan transportasi publik perkotaan di wilayah Jabodetabek.

    “Rangkaian KRL terbaru ini merupakan modernisasi sarana perkeretaapian yang memiliki teknologi terbaru dengan sebutan CLI-125 ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan layanan pengguna yang semakin meningkat,” kata Asdo dalam keterangannya, Rabu (15/10/2025).

    Asdo menerangkan pengoperasian sarana KRL baru ini digunakan untuk layanan Commuter Line Bogor sebanyak 4 rangkaian dan Commuter Line Cikarang sebanyak 7 rangkaian.

    Pada awal pengoperasian sarana KRL baru ini, KAI Commuter mengoperasikan sebanyak 2 rangkaian yang masing-masing terdiri dari 12 kereta (SF12) pada tanggal 1 Juni 2025 di lintas Bogor dan 1 rangkaian di lintas Cikarang.

    Selanjutnya secara bertahap KAI Commuter masing-masing mengoperasikan sebanyak 2 rangkaian pada 11 Juni 2025, 25 Juli 2025, 22 Agustus 2025, dan 26 September 2025. Seluruhnya beroperasi setelah lolos sertifikasi dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA), Kementerian Perhubungan.

    “Seluruh pengoperasian sarana KRL baru ini merupakan penggantian atas pengoperasian sarana KRL lama yang telah masuk masa pensiun atau telah habis masa pakainya,” kata Asdo.

    Pada kesempatan berbeda, Manager Public Relations KAI Commuter, Leza Arlan, menyampaikan pengoperasian sarana KRL baru ini untuk melayani pengguna Commuter Line Jabodetabek yang rata-rata mencapai 1,1 juta pengguna tiap harinya.

    “Rangkaian KRL baru ini juga dilengkapi dengan sejumlah fitur modern seperti sistem pendingin udara (AC) yang lebih kuat, ruang interior yang lebih luas dan ergonomis, serta teknologi keselamatan mutakhir,” kata Leza.

    Selain itu, desain kabin dan tempat duduk dirancang untuk meningkatkan kenyamanan pengguna, termasuk penyandang disabilitas, lansia, dan ibu hamil.

    Sebagai informasi, hingga September 2025 ini total volume pengguna Commuter Line Jabodetabek sebanyak 255.520.494 orang. Total pengguna Commuter Line pada lintas Bogor telah menembus 113.841.530 orang, dan pada lintas Cikarang sebanyak 62.672.487 orang.

    Lihat juga Video: Ada Demo, Penumpang KRL Diimbau Hindari Stasiun Palmerah

    (kil/kil)

  • Bobby Nasution Tingkatkan Sinergi untuk Capai Pertumbuhan Ekonomi 7,2%

    Bobby Nasution Tingkatkan Sinergi untuk Capai Pertumbuhan Ekonomi 7,2%

    Bisnis.com, MEDAN – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution mendorong seluruh kepala daerah di Sumut agar memperkuat kolaborasi dengan dunia usaha, untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah. Langkah ini juga menjadi jawaban atas tantangan efisiensi anggaran pemerintah pusat yang kini diarahkan pada penguatan investasi dan kemitraan strategis.

    Hal tersebut disampaikan Gubernur Bobby Nasution saat membuka North Sumatera Investment Industry Trade & Halal Expo 2025, yang diselenggarakan oleh Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Sumut di Aula Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU), Tapian Daya, Jalan Gatot Subroto Medan, Senin (13/10/2025).

    Menurut Gubernur, program kemudahan dan insentif investasi yang diluncurkan Presiden RI Prabowo Subianto menjadi peluang besar bagi Sumut, untuk tumbuh lebih pesat melalui konsep kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha.

    “Antara pemerintah dan dunia usaha itu sangat baik apabila hubungannya berjalan harmonis. Hari ini kami berjalan berdampingan, dan kita tunggu hasilnya dari KADIN,” ujar Gubernur.

    Bobby menambahkan, pemerintah pusat menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional mencapai 8%. Untuk itu, setiap kepala daerah perlu berperan aktif dalam menarik investasi di wilayahnya. Sumut sebagai provinsi keempat terbesar di Indonesia, dan terbesar di luar Pulau Jawa, diharapkan dapat menyumbang pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 6,7 hingga 7,2%.

    “Karena itu target kita (Sumut) menyumbang 6,7% sampai 7,2% pertumbuhan ekonomi untuk nasional. Dan itu banyak variabel pembentuknya, seperti Government Spending atau kebijakan fiskal belanja barang dan jasa untuk layanan publik, termasuk investasi. Maka kebijakan transfer ke daerah (TKD) bukan pengurangan, tetapi lebih ke penyesuaian. Karena diganti dengan program yang lebih efektif meningkatkan pertumbuhan ekonomi,” jelas Bobby.

    Bobby menyebutkan, nilai penyesuaian TKD untuk tingkat provinsi mencapai Rp1,1 triliun dan kabupaten/kota sekitar Rp8 triliun, dengan total lebih dari Rp9 triliun. Oleh karena itu, kepala daerah diminta lebih proaktif membangun hubungan yang produktif dengan dunia usaha.

    “Makanya para kepala daerah harus bisa lebih bersahabat dan berjalan bersama dengan dunia usaha. Kalau bisa sebagian besar kebijakan pemerintah mengikuti apa yang membuat dunia usaha lebih baik. Harus lebih ramah, bahkan memanjakan dunia usaha, seperti investasi anak bayi yang harus kita ayomi, sehingga mereka bertumbuh kembang lebih cepat. Jangan dunia usaha ini menjadi seperti stunting, pertumbuhannya terganggu. Harus ada ‘karpet merah’ untuk mereka,” jelas Bobby.

    Selain memperkuat kemitraan, Bobby juga menyoroti pentingnya investasi daerah untuk memperluas lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ia berharap KADIN dapat menggelar kegiatan serupa di seluruh kabupaten/kota agar kesadaran tentang peran dunia usaha semakin meningkat.

    Lebih lanjut, Bobby mengusulkan agar BUMD se-Sumatera dapat berkolaborasi membentuk entitas ekonomi besar seperti Danantara, yang menjadi kekuatan baru bagi kawasan Sumatera dengan jumlah penduduk lebih dari 40 juta jiwa.

    “Sumatera memiliki potensi luar biasa dan menjadi pintu gerbang Indonesia bagian Barat. Kalau bisa, BUMD di Sumatera digabungkan menjadi satu ekosistem ekonomi yang kuat,” ujarnya.

    Pada kesempatan tersebut, Bobby juga memaparkan rencana pembangunan Kawasan Industri Sumatera Utara di Tanjung Kasau, Kabupaten Batubara. Pemprov Sumut menyiapkan lahan seluas 2.500 hektare yang akan diberikan secara gratis kepada investor dengan komitmen investasi minimal Rp1 triliun.

    “Kami akan berikan lahannya kepada siapa saja yang mau berinvestasi sebesar Rp1 Triliun, karena itu milik Pemprov. Apa yang bisa dikembangkan di kawasan tersebut untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan menyerap tenaga kerja sebanyak 20 ribu orang jika itu dibuka. Silakan KADIN cari investornya,” ungkapnya.

    Menutup sambutannya, Bobby menekankan pentingnya penguatan industri halal. Ia berharap negara-negara mayoritas Muslim menjadi pengimpor utama produk halal, mengingat saat ini justru Cina dan Australia yang menjadi importir terbesar produk berlabel halal.

    “Karena itu, kami mengapresiasi KADIN yang mengangkat tema halal dalam acara ini,” pungkasnya.

    Sementara itu, Ketua Umum KADIN Indonesia, Anindya Bakrie, menilai Sumut memiliki potensi besar menjadi motor penggerak ekonomi di wilayah Sumatera. Ia menyebut, selain memiliki sumber daya melimpah, Sumut juga didukung kepemimpinan daerah yang progresif dan bersinergi dengan pelaku usaha.

    “Sumut harus menjadi motor penggerak ekonomi Sumatera dan nasional. Kalau Sumatera bergerak, ia akan menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia,” kata Anindya.

    Anindya menambahkan, kebijakan fiskal pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo diarahkan pada efisiensi dan penguatan likuiditas, termasuk melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan pengembangan ekosistem perumahan yang melibatkan UMKM.

    Acara tersebut turut dihadiri oleh Ketua DPD RI Sultan Bachtiar Najamudin, Ketua KADIN Sumut Firsal Dida Mutyara, Koordinator KADIN Wilayah Sumatera Ivan Iskandar Batubara, perwakilan Forkopimda, Kepala Daerah se-Sumut, Konjen India Ravi Shanker Goel, serta para pelaku usaha dari berbagai sektor.

  • Tas Impor Branded KW Marak di Pasar Senen-Ternyata Banyak Buatan China

    Tas Impor Branded KW Marak di Pasar Senen-Ternyata Banyak Buatan China

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pasar Senen, Jakarta Pusat menjadi salah satu surga bagi tas-tas impor branded, di mana banyak tas-tas tersebut yang dijual dengan harga miring. Berdasarkan pantauan CNBC Indonesia, penjualan tas-tas branded impor tersebut berada di lantai 3, di mana cukup banyak tas wanita dijual di sini.

    Kondisi tasnya memang imitasi alias “kw”, tetapi jika dilihat, hampir tidak ada bedanya dengan tas aslinya. Harganya pun sangat menggoda, dimulai dari Rp 100 ribuan hingga Rp 250 ribuan. Bahkan untuk ukuran kecil saja, ada yang di bawah Rp 100 ribuan.

    Banyak pedagang mengungkapkan tas-tas branded tersebut bukan berasal dari negara produksi, tetapi berasal dari China. Namun, ada yang unik, di mana ada tas bemerek Louis Vuitton (LV) dan labelnya “Made in France”, tetapi justru tas tersebut berasal dari China.

    “Itu asalnya dari China, labelnya saja yang bertuliskan “Made in France”. Di sini memang kebanyakan dari China,” kata Yono (samaran), salah satu pedagang tas impor saat ditemui CNBC Indonesia, Selasa (14/10/2025).

    Ketika ditanya siapa pihak importir dan alasannya, Ia tidak bisa menjawab karena dirinya hanya menjualkan tas tersebut.

    “Engga tau siapa yang ngimpor, saya taunya ada dari sales terus dikirim ke sini, engga tau namanya, asalnya, cuma memang kebanyakan dikirim dari China,” tambahnya.

    Foto: Penjualan tas branded impor “kw” di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Selasa (14/10/2025). (CNBC Indonesia/Chandra Dwi)
    Penjualan tas branded impor “kw” di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Selasa (14/10/2025). (CNBC Indonesia/Chandra Dwi)

    Sedangkan Supardi (Samaran) mengatakan seluruh tas branded itu didatangkan dari China bukan dari negara asalnya.

    “Semuanya dari China, jadi barang kw, tapi kualitasnya bisa dijamin,” ujar Supardi.

    “Kalau aslinya, enggak mungkin harganya Rp 100 ribuan sampai Rp 200 ribuan, pasti bisa jutaan rupiah,” lanjutnya.

    Ia mengungkapkan banyak masyarakat yang justru mencari tas branded kw, asalkan bermerek terkenal.

    “Kebanyakan yang nyari di sini yang penting merek. Kalau mereknya internasional dia pasti suka padahal barangnya kw,” jelasnya.

    Sementara itu Gina, pedagang tas lainnya, juga mengungkapkan tas-tasnya berasal dari China. Namun, Ia tidak tahu siapa pihak yang mengirimkan tas-tas tersebut ke tokonya.

    “Kebanyakan memang dari China, memang juga barangnya kw, tapi kualitas boleh dicoba, kalau siapa yang impor, saya engga tahu sih, saya cuma jualan saja di sini,” ungkapnya.

    Gina mengakui pasar tas branded kw masih cukup menjanjikan, apalagi bagi kaum muda.

    “Yang nyari dan beli masih banyak, karena di mana lagi harga murah, tapi dapat tas branded, kalau selera ya tergantung musimnya juga, misal saat musim kondangan, tas pesta sama jenis clutch banyak yang cari,” terangnya.

    (chd/wur)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Video: IMF Peringatkan Risiko Perang Dagang AS-China

    Video: IMF Peringatkan Risiko Perang Dagang AS-China

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dana Moneter Internasional (IMF) naikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global 2025 menjadi 3,2% dari sebelumnya 3%. IMF menilai dampak tarif dan kondisi keuangan global ternyata lebih ringan dari perkiraan. Namun IMF memperingatkan risiko baru dari perang dagang AS-China setelah ancaman tarif 100% dari Presiden Donald Trump.

    Selengkapnya dalam program Squawk Box CNBC Indonesia (Rabu, 15/10/2025) berikut ini.

  • Wow! RI Bisa Hasilkan 80 Ton Emas Cuma dari 2 Perusahaan Ini

    Wow! RI Bisa Hasilkan 80 Ton Emas Cuma dari 2 Perusahaan Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, produksi emas nasional saat ini sebagian besar masih bergantung pada dua perusahaan, diantaranya yakni PT Freeport Indonesia dan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT).

    Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia menyampaikan, dua perusahaan tersebut mampu menghasilkan total sekitar 80 ton emas per tahun yang berasal dari pengolahan konsentrat tembaga di fasilitas pemurnian (smelter) mereka. Di mana smelter PTFI mampu menghasilkan sekitar 60 ton emas, sedangkan smelter milik AMNT sekitar 20 ton emas.

    “Memang sekarang ini adalah refinery emas kita itu kan di Freeport, kalau 3 juta konsentrat yang diolah oleh smester, itu menghasilkan 50 sampai 60 ton emas. Sementara di Amman, di NTB, dengan 970 ribu konsentrat, itu menghasilkan 18 sampai dengan 20 ton emas,” kata Bahlil di Kementerian ESDM, dikutip Rabu (15/10/2025).

    Oleh sebab itu, ia pun mendorong PT Aneka Tambang Tbk (Antam) melakukan proses Business-to-business (B2B) untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik. Meski demikian, Bahlil mengakui produksi emas dan tembaga PTFI untuk saat ini belum berjalan maksimal.

    Ditambah lagi terdapat gangguan pasokan di sektor hulu akibat penutupan sementara tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) setelah insiden longsor beberapa waktu lalu.

    “Tapi kan kita tahu bahwa sekarang di Freeport itu kemarin ada terjadi musibah di underground dan kita harus turut berduka cita atas meninggalnya 7 karyawan. Sekarang ini kita lagi melakukan evaluasi total. Jadi produksi terhadap konsentrat di Freeport itu belum dilakukan secara maksimal. Maka dengan demikian pasti mengalami kekurangan pasokan,” katanya.

    RI Pemilik Cadangan Emas Terbesar ke-4 di Dunia

    Berdasarkan data U.S. Geological Survey, Mineral Commodity Summaries (USGS) yang dirilis Januari 2025, Indonesia sendiri menempati posisi ke 4 cadangan emas dunia. Total cadangan emas yang dimiliki Indonesia tercatat mencapai 3.600 metrik ton.

    Pemilik cadangan emas terbesar di dunia menurut data USGS ini adalah negara Australia dan Rusia dengan cadangan mencapai 12.000 metrik ton. Diikuti oleh Afrika Selatan sebesar 5.000 metrik ton dan Indonesia sebesar 3.600 metrik ton.

    Pemilik cadangan emas terbesar ke lima di dunia diduduki oleh Kanada dengan total cadangan emas mencapai 3.200 metrik ton. Adapun, total cadangan emas dunia mencapai 6.400 metrik ton.

    Selain cadangan Indonesia juga merupakan negara terbesar ke-10 produksi emas di Dunia. Produksi emas di Indonesia pada tahun 2023 mencapai 100 ton per tahun.

    Sementara ini, posisi pertama diduduki oleh China dengan produksi pada tahun 2023 mencapai 375 metrik ton per tahun. Diikuti oleh negara Rusia dengan produksi mencapai 313 metrik ton per tahun.

    Sedangkan, negara ketiga dengan produksi emas terbesar adalah Australia sebesar 296 metrik ton per tahun.

    Adapun, produksi emas dunia pada tahun 2023 mencapai 3.250 metrik ton per tahun.

    Negara dengan cadangan emas terbesar di Dunia

    Australia: 12.000 metrik ton
    Rusia: 12.000 metrik ton
    Afrika Selatan: 5.000 metrik ton
    Indonesia: 3.600 metrik ton
    Kanada: 3.200 metrik ton
    China: 3.100 metrik ton
    Amerika Serikat: 3.000 metrik ton
    Peru: 2.500 metrik ton
    Brazil: 2.400 metrik ton
    Kazakhstan: 2.300 metrik ton
    Uzbekistan: 1.800 metrik ton
    Meksiko: 1.400 metrik ton
    Ghana: 1.000 metrik ton
    Mali: 800 metrik ton
    Kolombia: 700 metrik ton
    Tanzania: 400 metrik ton
    Burkina Faso: –
    Negara lainnya: 9.200 metrik ton

    Total: 64.000 metrik ton.

    Negara dengan produksi emas terbesar di Dunia

    China: 375 metrik ton
    Rusia: 313 metrik ton
    Australia: 296 metrik ton
    Kanada: 198 metrik ton
    Amerika Serikat: 170 metrik ton
    Kazakhstan: 133 metrik ton
    Meksiko: 127 metrik ton
    Uzbekistan: 120 metrik ton
    Afrika Selatan: 104 metrik ton
    Indonesia: 100 metrik ton
    Peru: 100 metrik ton
    Brazil: 71 metrik ton
    Mali: 67 metrik ton
    Kolombia: 61 metrik ton
    Burkina Faso: 57 metrik ton
    Tanzania: 55 metrik ton
    Ghana: 16 metrik ton
    Negara lainnya: 777 metrik ton

    Total: 3.250 metrik ton.

    (pgr/pgr)

    [Gambas:Video CNBC]