Negara: Republik Rakyat Cina

  • Bahlil Ungkap Pesan Prabowo soal SDA RI: Jangan Dihabiskan Sekaligus

    Bahlil Ungkap Pesan Prabowo soal SDA RI: Jangan Dihabiskan Sekaligus

    Jakarta

    Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai kekayaan sumber daya alam (SDA) terbesar di dunia, terutama di sektor mineral dan batu bara (minerba). Misalnya nikel, ia mengatakan komoditas ini yang terbesar di dunia.

    “Kemudian batu bara kita 5 sampai nomor 6 di dunia. Timah kita itu terbesar nomor 2 di dunia setelah China. Timah kita. Panas bumi kita juga salah satu terbesar. Kita hanya bersaing dengan Amerika. Ekspor kita timah terbesar di dunia. Belum yang lain. Bauksit, tembaga, kemudian logam tanah jarang. Ini juga yang sedang kita dorong sebagai bagian daripada aset negara kita,” kata Bahlil di Minerba Convex di Jakarta International Convention Center (JICC) Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (15/10/2025).

    Dengan melimpahnya sumber daya Indonesia, Bahlil mendapatkan arahan dari Presiden Prabowo Subianto terkait pengelolaan SDA harus dimanfaatkan untuk kemakmuran rakyat Indonesia.

    “Artinya, apa bapak-ibu semua, sumber daya alam kita yang begini besar, kita harus kelola sebaik-baiknya untuk kepentingan rakyat bangsa dan negara dan untuk kesejahteraan rakyat kita. Ini terkait dengan Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945,” katanya.

    Selain itu, Bahlil mengatakan dirinya juga diminta Prabowo agar kekayaan alam Indonesia tidak dihabiskan sekaligus. Dalam artian pengelolaan sumber daya tersebut harus memikirkan generasi berikutnya.

    “Saya ingin menyampaikan sedikit apa yang selalu menjadi arahan bapak presiden. Bahwa sumber daya alam kita, tambang kita dalam pengelolaannya jangan kita pikir kita habiskan sekaligus. Kita harus ingat bahwa ada generasi kita berikutnya yang kita harus lakukan dengan baik, dengan lingkungan yang baik, dengan proses-proses yang memenuhi kaidah aturan yang berlaku,” katanya.

    Tonton juga Video: RK-Bahlil Raih detikcom Awards ‘Pengelolaan SDA Berkelanjutan’

    (ara/ara)

  • Bocoran Spesifikasi Suzuki Burgman 150 yang Bakal Tantang PCX-NMax

    Bocoran Spesifikasi Suzuki Burgman 150 yang Bakal Tantang PCX-NMax

    Jakarta

    Produsen otomotif asal Jepang, Suzuki dikabarkan sedang mengembangkan Suzuki Burgman 150 untuk menantang Yamaha NMax dan Honda PCX. Meski kemunculannya baru sekadar rumor, namun bocoran spesifikasinya sudah tersebar di mana-mana.

    Dikutip dari Greatbiker, Rabu (15/10), Suzuki Burgman 150 berstatus sebagai adik kandung Burgman 250 dan kakak kandung Burgman 125. Kendaraan tersebut akan bermain di pasar yang benar-benar sudah ketat.

    Produsen belum membuat pengumuman soal kapan Suzuki Burgman 150 mulai diluncurkan secara resmi. Mereka juga belum memberikan bocoran soal harga dan negara tujuannya. Namun, besar kemungkinan, tunggangan itu akan dipasarkan di kawasan Asia Tenggara.

    Render Suzuki Burgman 150. Foto: Doc. Greatbiker

    Lantas, apakah Burgman 150 benar-benar mampu mengalahkan dominasi NMax dan PCX di pasar skutik bongsor? Biar kalian bisa menilainya, berikut kami rangkum bocoran spesifikasi kendaraan tersebut.

    Bocoran Spesifikasi Suzuki Burgman 150

    Sejauh ini, belum ada bocoran informasi mengenai desain atau tampilan Suzuki Burgman 150. Namun, skutik itu kemungkinan masih mempertahankan DNA bawaan, yakni memiliki kepala berukuran besar dan sudut-sudut kendaraan yang dirancang tajam.

    Menurut gambar rekaan yang beredar, pabrikan masih membekalinya dengan lampu utama atau headlamp berukuran besar. Fairing-nya dibuat agresif dengan windshield atau penghalang angin yang cukup dominan.

    Meski belum ada pengumuman resmi, namun skutik tersebut konon menggunakan platform atau basis milik Haojue UHR150 asal China. Sebelumnya, Suzuki-Haojue telah mengerjakan proyek bersama melalui Inazuma 250.

    Dari segi performa, Burgman 150 diperkirakan menggunakan mesin SOHC 149cc satu silinder dengan pembakaran injeksi yang mampu menghasilkan tenaga maksimum 14,4 dk pada 8.500 rpm dan torsi puncak 14,2 Nm pada 6.500 rpm. Spesifikasi itu dirasa sudah cukup untuk motor perkotaan.

    Sementara fitur diprediksi cukup akomodatif, misalnya seperti pencahayaan full LED, panel instrument digital, start stop system, rem double cakram dengan antilock braking system (ABS) berkanal tunggal, smart key system dan masih banyak lagi.

    (sfn/rgr)

  • 1
                    
                        Sjafrie Sjamsoeddin: Jet Tempur Chengdu J-10 Sebentar Lagi Terbang di Jakarta
                        Nasional

    1 Sjafrie Sjamsoeddin: Jet Tempur Chengdu J-10 Sebentar Lagi Terbang di Jakarta Nasional

    Sjafrie Sjamsoeddin: Jet Tempur Chengdu J-10 Sebentar Lagi Terbang di Jakarta
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin mengakui, TNI Angkatan Udara (AU) melalui Kementerian Pertahanan (Kemenhan) akan membeli jet tempur Chengdu J-10 dari China.
    Sjafrie menyebut, pesawat tempur itu tak lama lagi akan datang ke Jakarta.
    “Sebentar lagi (J-10 C) terbang di Jakarta,” kata Sjafrie, saat ditemui di Kantor Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Jakarta, Rabu (15/10/2025).
    Hanya sampai situ purnawirawan jenderal TNI itu menginformasikan kabar terbaru terkait rencana pembelian Chengdu J-10.
    Diketahui, sebelumnya, Kemenhan merespons kabar terkait rencana pembelian 42 unit jet tempur J-10 dari China oleh Indonesia.
    Kepala Biro Informasi Pertahanan (Infohan) Setjen Kemenhan, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang menyebut, rencana tersebut masih dalam tahap pengkajian.
    “Sementara untuk yang J-10 itu memang menjadi pengkajian TNI AU, kita ingin platform-platform alutsista yang terbaik, yang memang bisa membantu kita untuk mewujudkan kebijakan saat ini,” kata Frega, saat ditemui di Kantor Kemenhan, Jakarta, Kamis (18/9/2025).
    Menurut dia, arah kebijakan pertahanan Indonesia saat ini merupakan kelanjutan dari program yang digagas oleh Menteri Pertahanan sebelumnya, Prabowo Subianto, dan kini dilanjutkan oleh Menhan Sjafrie Sjamsoeddin.
    Adapun isu pembelian Chengdu J-10 mulai menguat setelah Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono melakukan kunjungan ke sebuah pameran alat utama sistem persenjataan (alutsista) di China, di mana pesawat tersebut ditawarkan secara langsung kepada Indonesia.
    Wakil Menteri Pertahanan Donny Ermawan Taufanto mengungkapkan, Indonesia tidak menutup kemungkinan untuk membeli pesawat tempur J-10C buatan China, selama pesawat tersebut memenuhi kebutuhan dan kriteria teknis yang ditetapkan TNI.
    “Kalau memang kita evaluasi, pesawat ini bagus, ya memenuhi kriteria yang kita tetapkan, apalagi harganya murah, ya kenapa tidak,” kata Donny, seperti dilansir dari Antara, Rabu (4/6/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 11 KRL Baru dari China Sudah Beroperasi di Lintasan Jabodetabek – Page 3

    11 KRL Baru dari China Sudah Beroperasi di Lintasan Jabodetabek – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – PT Kereta Commuter Indonesia (KAI Commuter) telah mengoperasikan 11 rangkaian baru impor dari China di lintas Jabodetabek. Seluruhnya resmi menggantikan unit lama yang sudah berumur tua.

    Direktur Utama KAI Commuter, Asdo Artriviyanto, menyampaikan pengadaan sarana KRL baru ini sebagai bagian dari upaya peningkatan layanan transportasi publik perkotaan di wilayah Jabodetabek.

    “Rangkaian KRL terbaru ini merupakan modernisasi sarana perkeretaapian yang memiliki teknologi terbaru dengan sebutan CLI-125 ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan layanan pengguna yang semakin meningkat,” kata Asdo dalam keterangan resmi, Rabu (15/10/2025).

    Sebanyak 4 rangkaian KRL buatan CRRC Sifang ini beroperasi di lintas Commuter Line Bogor, sedangkan 7 rangkaian lainnya di lintas Cikarang. Operasional KRL baru ini mulanya dilakukan sejak 1 Juni 2025 lalu dengan dua rangkaian tahap awal.

    Berikutnya, ditambah bertahap pada 11 Juni 2025, 25 Juli 2025, 22 Agustus 2025, dan 26 September 2025. Saat ini total ada 132 unit kereta atau gerbong baru yang beroperasi. Seluruhnya beroperasi setelah lolos sertifikasi dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA), Kementerian Perhubungan.

    “Seluruh pengoperasian sarana KRL baru ini merupakan penggantian atas pengoperasian sarana KRL lama yang telah masuk masa pensiun atau telah habis masa pakainya,” ucap Asdo.

     

  • China Tuding Trump Biang Kerok Badai Perang Dagang!

    China Tuding Trump Biang Kerok Badai Perang Dagang!

    Jakarta

    Badai perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China semakin nyata. Penetapan tarif masuk dan kontrol ketat ekspor produk strategis dilakukan kedua negara sebagai aksi saling balas untuk membatasi perekonomian lawan main.

    Melansir CNN, Rabu (15/10/2025), memanasnya tensi perang dagang antar dua negara ekonomi terbesar di dunia ini bermula saat China menetapkan kebijakan kontrol ekspor logam tanah jarang secara besar-besaran pada Kamis (9/10) kemarin.

    Menanggapi hal ini, Presiden AS Donald Trump menuduh langkah China tersebut sebagai tanda permusuhan. Alhasil Trump dengan segera mengancam akan memberi tambahan tarif masuk hingga 100% untuk produk-produk Negeri Tirai Bambu pada Jumat (10/10).

    Namun menurut Beijing, perluasan pembatasan yang dilakukan AS terhadap perusahaan-perusahaan China lah yang menjadi penyebab utama meningkatnya ketegangan perang dagang, mendorong mereka untuk memperketat ekspor mineral-mineral penting untuk produksi berbagai macam barang elektronik, mobil, dan semikonduktor.

    Terlepas dari siapa penyebab utama eskalasi perang dagang ini, pergerakan AS dan China telah mengguncang pasar global dan menimbulkan ketidakpastian ekonomi. Ketegangan ini juga berisiko menggagalkan negosiasi antar kedua negara yang sudah diupayakan selama beberapa bulan terakhir.

    Meski begitu, Kementerian Perdagangan China mengatakan bahwa pihaknya tetap terbuka untuk berdialog. Namun mereka juga menegaskan dialog ini akan sangat sulit terjadi jika AS terus mengancam akan memberikan tindakan baru.

    “Bagi Beijing, sebagian besar eskalasi saat ini dapat dihindari seandainya pemerintahan Trump tidak menambah pembatasan pada akhir September, yang secara besar-besaran meningkatkan jumlah entitas China dalam daftar kontrol ekspornya,” kata para ahli dan analis China.

    Profesor hubungan internasional di Universitas Renmin sekaligus penasihat pemerintah, Jin Canrong, mengatakan setiap pembatasan yang dilakukan Beijing merupakan tanggapan dari serangkaian kebijakan Washington.

    “Setelah menyerang China, AS kini berpura-pura tidak bersalah dan bahkan mencoba berperan sebagai korban,” tulisnya dalam unggahan di media sosial Tiongkok, Weibo, pada Sabtu (11/10).

    Tonton juga Video: Edisi #527: Mulai Mereda, China-AS Sepakat Pangkas Tarif

    (igo/fdl)

  • Salesforce Komitmen Perkuat Posisi di Pasar Indonesia

    Salesforce Komitmen Perkuat Posisi di Pasar Indonesia

    SAN FRANCISCO, Bisnis.com  — Salesforce, perusahaan teknologi asal Amerika Serikat, menegaskan komitmennya untuk memperluas pangsa pasar layanan akal imitasi (AI) di Tanah Air seiring dengan potensi pertumbuhan ekonomi digital yang kian pesat di Asia Tenggara.

    EVP & Managing Director South & Southeast Asia Salesforce, Arun Kumar Parmeswaran mengatakan kawasan Asia Tenggara kini menjadi salah satu motor pertumbuhan dunia, dengan kontribusi sekitar 25% terhadap PDB global dan populasi yang juga mencapai seperempat dari total dunia.

    “Dalam lima tahun ke depan, Asia Tenggara akan menjadi ekonomi nomor empat terbesar di dunia, setelah Amerika Serikat, China, dan India,” ujar Arun dalam sesi wawancara bersama Bisnis Indonesia di sela-sela gelaran Dreamforce 2025 di San Francisco, Amerika Serikat, Selasa (14/10/2025).

    Menurutnya, momentum ekonomi kawasan ini membuat Salesforce mengintegrasikan operasi India dan ASEAN ke dalam satu wilayah regional untuk memperkuat fokus investasi. Indonesia menjadi salah satu pasar prioritas utama di kawasan.

    “Kami melihat potensi pertumbuhan luar biasa di Indonesia — dari populasi besar, peningkatan kelas menengah, hingga konsumsi domestik yang tinggi. Semua indikator menunjukkan peluang besar ke depan,” tutur Arun.

    Sejak memulai operasinya di Indonesia dua tahun lalu, Salesforce telah melipatgandakan ukuran tim dan memperluas layanan untuk berbagai industri, mulai dari perbankan, telekomunikasi, hingga perusahaan besar lainnya.

    Arun menilai, tingkat keinginan untuk melakukan transformasi digital di kalangan korporasi Indonesia sangat tinggi. “Yang menarik, bukan hanya keinginan untuk berubah, tapi juga kesediaan untuk berinvestasi dan membangun budaya digital. Ini sinyal positif bagi kami,” katanya.

    Lebih lanjut, Arun menegaskan bahwa prioritas utama Salesforce di Indonesia adalah otomasi, akal imitasi (AI), dan pemanfaatan data untuk meningkatkan efisiensi serta produktivitas bisnis.

    “Semua perusahaan kini memiliki data. Tantangannya adalah bagaimana mengubah data menjadi pengetahuan yang bernilai dan actionable insights bagi bisnis,” ujarnya.

    Arun mencontohkan, salah satu produk yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah Tableau, platform analitik visual milik Salesforce. Banyak perusahaan besar di Tanah Air telah memanfaatkan Tableau untuk mendukung pengambilan keputusan berbasis data.

    “Indonesia justru menjadi salah satu pasar dengan penetrasi Tableau tertinggi di kawasan,” ungkapnya.

    Selain sektor swasta, Arun juga menyoroti pentingnya peran sektor publik dalam mendukung transformasi digital. Pemerintah dinilai memiliki visi jelas terkait pengembangan kecerdasan buatan dan tata kelola data.

    “Kami melihat pemerintah Indonesia cukup progresif. Mereka sudah menyiapkan regulasi dan panduan terkait penerapan AI dan data residency,” katanya.

    Sebagai bukti keseriusan tersebut, pada Juni 2025 Salesforce resmi meluncurkan HyperForce di Indonesia, yang menempatkan seluruh aplikasi Salesforce di dalam negeri. Infrastruktur ini memungkinkan seluruh data pelanggan disimpan secara lokal, memenuhi ketentuan residensi data dan kebutuhan keamanan informasi.

    “Langkah ini sangat penting, terutama bagi sektor perbankan dan keuangan yang tidak bisa menyimpan data di luar negeri,” jelas Arun. “Kini seluruh produk Salesforce sudah tersedia melalui pusat data lokal di Jakarta.”

    Bunga Sugiarto, Regional Director Salesforce Indonesia, mengatakan peluncuran HyperForce menjadi tonggak penting bagi pelanggan di Indonesia karena menghadirkan keseimbangan antara keamanan data, kepatuhan regulasi, dan percepatan inovasi.

    “Dengan infrastruktur lokal, pelanggan kini bisa lebih leluasa mengadopsi solusi berbasis AI dan data analitik tanpa khawatir soal compliance,” kata Bunga.

    Dia menyebutkan dukungan dari pemerintah juga kuat. “Kami melihat permintaan dari sektor keuangan, publik, dan ritel terus meningkat, terutama dalam solusi yang mendukung efisiensi operasional dan personalisasi layanan pelanggan.”

    Menurut Bunga, Salesforce juga terus berkolaborasi dengan berbagai mitra teknologi dan lembaga pemerintah untuk memperluas ekosistem digital nasional.

    “Kami melihat banyak permintaan dari multisektor terutama yang memiliki banyak pelanggan seperti perbankan, ritel dan telekomunikasi,” ujarnya.

    Arun menambahkan dengan kehadiran layanan lokal ini, pelanggan di Indonesia kini memiliki fleksibilitas lebih besar untuk mengelola data mereka dengan aman, sekaligus memanfaatkan seluruh ekosistem solusi digital Salesforce.

    “Kami percaya Indonesia akan menjadi salah satu pusat inovasi digital terbesar di Asia Tenggara,” tutup Arun.

  • Perusahaan Jerman Sennheiser Fokus Jaga Kualitas Hadapi Gempuran Audio Murah

    Perusahaan Jerman Sennheiser Fokus Jaga Kualitas Hadapi Gempuran Audio Murah

    Bisnis.com, JAKARTA — Sennheiser, perusahaan audio asal Jerman, akan tetap berfokus pada kualitas perangkat audio untuk menjaga bisnisnya di Indonesia, di tengah pelemahan daya beli dan gempuran produk audio murah dari China.

    Sales Director Professional Audio untuk Sennheiser Asia Roland Lim mengatakan dalam membeli produk audio, profesional seperti konten kreator, industri film, dan lain sebagainya mempertimbangkan berbagai aspek tidak hanya harga.

    Berdasarkan pengalamannya, kualitas suara yang direkam dan dihasilkan perangkat audio, pengalaman saat mendengarkan suara yang jernih,  layanan setelah pembelian, hingga kelengkapan produk menjadi beberapa faktor penentu calon pembeli di pasar Indonesia.

    Berlandaskan peluang tersebut, Sennheiser memilih untuk terus mengedepankan kualitas produk dalam menghadapi persaingan industri audio profesional yang makin ketat, dan juga pelemahan daya beli.

    “Setiap produk kita itu value for money, yang terbaik di kelasnya. Kalau kamu bayar sejumlah uang, ini kualitas yang kamu dapatkan, dan bahkan lebih dari itu,” kata Roland di Jakarta, Selasa (14/10/2025).

    Roland kurang setuju mengenai stigma daya beli Indonesia melemah. Menurutnya, masyarakat Indonesia, khususnya di kalangan profesional, masih memiliki kemampuan membeli yang kuat.

    Kalangan profesional memandang bahwa perangkat audio berkualitas sebagai investasi jangka panjang, yang dibutuhkan dalam memudahkan dan melancarkan bisnis mereka.

    “Kalau kamu sutradara profesional atau kameramen profesional, kamu keluar, kamu mau kamera terbaik dari Jepang, lensa dari merek C atau F, dan sebagainya, ya? Kalau pakai kamera murah dari China, orang nggak akan anggap serius,” kata Roland.

    Bisnis di Indonesia

    Adapun mengenai kondisi bisnis Sennheiser di Indonesia, Roland menuturkan bahwa tahun ini adalah tahun yang sulit. Bukan hanya untuk Sennheiser di Indonesia, juga untuk merek lain di seluruh dunia. Tarif perdagangan yang diterapkan oleh Amerika Serikat, konflik di Tanah Air yang sempat memanas membuat kondisi menjadi cukup sulit.

    Dia menyampaikan meski kondisi sulit, namun positifnya, perusahaan tetap mendapat respons baik khususnya saat peluncuran produk Spectera.

    Sennheiser Spectera adalah sistem audio nirkabel multichannel dan merupakan solusi wideband (pita lebar) digital pertama di dunia yang menggunakan teknologi WMAS (Wireless Multichannel Audio Systems). Sistem ini dirancang untuk profesional audio dan menggabungkan efisiensi, fleksibilitas, serta kemudahan penggunaan dalam transmisi audio nirkabel. 

    “Jadi, kami selalu menargetkan itu dan selalu lihat apa lagi yang bisa kami lakukan untuk tingkatkan kolaborasi dan kerja sama dengan mitra lokal di Indonesia,” kata Roland.

    Roland tidak memberitahu mengenai pendapatan yang dibukukan perusahaan dari pasar Indonesia, namun jika merujuk bisnis mereka secara global, memang dalam kondisi yang cukup menantang.

    Sennheiser membukukan Pendapatan sebesar €492,3 juta pada 2024, turun 6,6% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar €527,2 juta. Penurunan terjadi akibat ketidakpastian politik dan ekonomi yang memengaruhi permintaan.

    Sementara itu mengenai tantangan dalam berbisnis di Indonesia, menurut Roland, adalah edukasi pasar. Di beberapa negara, tidak hanya Indonesia, banyak orang tidak paham tentang audio yang bagus karena audio yang bagus itu sangat subyektif. Untuk mengatasi hal tersebut, Sennheiser berkolaborasi dengan komunitas lokal dan membantu komunitas berkembang.

    “Kami lakukan banyak tur audio, keliling dari kota ke kota dengan rekan dari tim teknik aplikasi untuk jelaskan tentang teknologi, apa itu suara dalam bentuk aslinya. Kami nggak pakai istilah “suara bagus”, tapi “suara sejati”,” kata Roland.

    Dia mengatakan dengan produk berkualitas yang dimiliki dan pengalaman 80 tahun di industri audio, Sennheiser optimistis dapat tetap tumbuh dan memberi pelayanan kepada lebih banyak pelanggan.

    “Kalau ada penyiar atau perusahaan acara live yang punya masalah, hubungi kami. Kalau bisa selesai lewat telepon, kami lakukan. Kalau tidak bisa, mitra lokal kami bantu. Kalau tidak, kami bisa terbang ke sini kapan saja. Saya bisa bilang dengan tegas bahwa kami salah satu dari sedikit perusahaan di wilayah ini yang kunjungi Indonesia setiap bulan,” kata Roland.

  • Neraca Dagang RI Lanjut Surplus hingga US Miliar per September 2025

    Neraca Dagang RI Lanjut Surplus hingga US$32 Miliar per September 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa melaporkan surplus neraca perdagangan kumulatif tahun ini sampai dengan September 2025 sudah mencapai US$32 miliar, atau naik 45,8% (yoy) dari Januari-September 2024 sebesar US$22,2 miliar. 

    Hal itu disampaikan Purbaya pada pembukaan konferensi pers APBN KiTa edisi Oktober 2025, Selasa (14/10/2025). Dia menyebut kinerja perdagangan RI tetap kuat di tengah perang tarif khususnya antara Amerika Serikat (AS) dan China. 

    “Aktivitas ekspor impor masih tetap solid di tengah gejolak global, surplus neraca perdagangan kumulatif mencapai US$32 miliar tumbuh hampir 46% dibanding tahun lalu,” terangnya di gedung kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta, dikutip Rabu (15/10/2025). 

    Kinerja kumulatif surplus neraca dagang Indonesia ditopang oleh surplus neraca perdagangan nonmigas di tengah penurunan defisit neraca perdagangan migas. Ekspor nonmigas selama sembilan bulan 2025 itu tumbuh 9,1% (yoy) didorong oleh ekspor sektor industri dan pertanian. 

    Secara terperinci, surplus selama Januari-September 2025 itu dihasilkan dari kinerja ekspor sebesar US$208,9 miliar atau tumbuh 7,7% (yoy) dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$194 miliar. Komoditas yang mendorong ekspor adalah di antaranya industri pengolahan hasil perluasan hilirisasi. 

    Contohnya, logam dasar dalam hal ini besi baja, nikel dan tembaga disebut menjadi penyumbang terbesar. 

    Sementara itu, impor selama periode yang sama juga tumbuh secara tahunan namun lebih moderat yakni 2,8% (yoy), dari Januari-September 2024 sebesar US$171,8 miliar menjadi US$176,6 miliar pada periode tahun ini. 

    “Ini mencerminkan permintaan domestik yang makin terjaga. Ke depan kita akan mendorong perluasan pasar ekspor dan industri berbasis nilai tambah,” paparnya. 

  • Dicaplok China Direbut Belanda, Ini Bisnis Nexperia

    Dicaplok China Direbut Belanda, Ini Bisnis Nexperia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Secara tiba-tiba, pemerintahan Belanda mengambil alih kendali Nexperia dari perusahaan China. Langkah ini diambil dengan menerapkan undang-undang darurat yang disebut jarang digunakan.

    Aturan itu disebut untuk menghentikan risiko keamanan ekonomi Belanda dan Eropa dari tata kelola yang kurang serius. Menurut pejabat setempat, keputusan pengambilalihan dilakukan untuk mencegah produk Nexperia tidak tersedia saat keadaan darurat.

    “Keputusan bertujuan mencegah situasi saat barang-barang yang diproduksi Nexperia baik produk jadi dan setengah jadi, menjadi tidak tersedia dalam keadaan darurat,” jelas pejabat itu, dikutip dari Euro News, Rabu (15/10/2025).

    Kementerian Urusan Ekonomi setempat menerapkan undang-undang ketersediaan barang atau Wet beschikbaarheid goederen. Aturan ini memberikan pemerintah Belanda kekuasaan untuk memblokir atau membatalkan keputusan perusahaan serta mengizinkan produksi sehari-hari bisa terus berlanjut.

    Langkah ini, menurut para pejabat dilakukan untuk memastikan kesinambungan pasokan Nexperia saat kritis. Selain itu, pengambilalihan dinilai melindungi pengetahuan penting untuk Eropa.

    Kementerian juga mengatakan manufaktur masih bisa dilanjutkan. Sementara Belanda bisa memiliki kekuasaan atas keputusan strategis dan tidak melakukan keputusan internal sementara waktu.

    Pemilik Nexperia, Wingtech China mengatakan hak kendalinya atas perusahaan telah dibatasi sementara. Namun, manfaat ekonomi kepemilikan tetap tersedia dan nampaknya akan menempuh jalur hukum.

    Wingtech mengakuisisi Nexperia melalui Yucheng Holding. Nexperia dicaplok China setelah dilepas oleh Phillips pada 2018. Nexperia menjadi pemasok utama chip Eropa dalam jangka waktu lama. Biasanya chip itu digunakan untuk kendaraan dan peralatan industri.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Bos Danantara Ungkap Potensi Investasi Bisa Capai Rp4.150 Triliun di 2030

    Bos Danantara Ungkap Potensi Investasi Bisa Capai Rp4.150 Triliun di 2030

    JAKARTA – Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara mengungkapkan proyeksi investasi yang bisa dilakukan dalam lima tahun ke depan.

    Total nilainya mencapai Rp4.150 triliun di tahun 2030 mendatang.

    Awalnya, CEO Danantara Indonesia Rosan Roeslani mengatakan dengan meningkatkan sumbangan dividen dari BUMN hingga 10 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp166 triliun (kurs Rp16.603 per dolar AS) per tahun dalam 5 tahun ke depan, kapasitas investasi Danantara juga bisa meningkat.

    Rosan bilang, Danantara bisa meningkatkan kapasitas investasi hingga 40 miliar dolar AS atau setara Rp664 triliun tanpa menggunakan utang dan murni dari ekuitas.

    “Jadi mungkin dalam 5 tahun ke depan, kita bisa berinvestasi hingga 40 miliar dolar AS, itu tanpa leverage, itu semua dana ekuitas,” kata Rosan dalam acara Forbes Global CEO Conference 2025 di Jakarta, Selasa, 14 Oktober.

    Bahkan, sambung Rosan, jika Danantara melakukan pengembangan aset, maka kapasitas investasi bisa mencapai sekitar 250 juta dolar AS atau setara Rp4.150 triliun.

    “Jika saya leverage empat kali, lima kali, maka saya punya 200 hingga 250 miliar dolar AS untuk lima tahun ke depan,” katanya.

    Meski begitu, Rosan mengaku Danantara Indonesia hanya akan melakukan leverage atau pengembangan aset pada saat dibutuhkan.

    Selain melakukan investasi dari modal yang dimiliki, lanjutnya, Danantara akan melakukan investasi dengan membentuk dana investasi bersama dengan lembaga dana abadi atau sovereign wealth fund (SWF) dari berbagai negara.

    “Sekarang kami sudah memiliki joint fund dengan beberapa SWF, dengan Qatar, QIA, dengan China, sekarang kita juga dalam proses dengan UAE, dengan PIF. Itu akan memberikan kita kekuatan lebih untuk berinvestasi di masa depan,” ujar Rosan.