Negara: Republik Rakyat Cina

  • Badai Salju Melanda, China Setop Layanan KA dan Tutup Sekolah

    Badai Salju Melanda, China Setop Layanan KA dan Tutup Sekolah

    Jakarta

    Layanan penerbangan dan kereta api terpaksa dibatalkan, jalan raya utama dan seluruh sekolah dasar ditutup, menyusul badai salju besar pertama yang melanda Harbin, ibu kota Provinsi Heilongjiang di timur laut Cina.

    Salju lebat menutupi sebagian besar wilayah Cina utara, Heilongjiang, dan provinsi tetangganya, yaitu Liaoning dan Mongolia Dalam.

    Cina mengeluarkan peringatan cuaca

    Pusat Meteorologi Nasional Cina mengatakan salju akibat cuaca dingin, yang diperkirakan akan bertahan selama beberapa hari, kemungkinan akan “memecahkan rekor sejarah” pada waktu yang sama tahun ini.

    Pihak berwenang telah mengeluarkan peringatan cuaca berwarna oranye untuk wilayah tersebut, level tertinggi kedua dalam empat skala warna yang digunakan oleh Beijing.

    Masyarakat diimbau untuk menghindari perjalanan yang tidak perlu dan tetap berada di dalam rumah jika memungkinkan.

    Harbin paling terkena dampak badai salju

    Berdasarkan pemberitaan di televisi, terdapat antrean panjang mobil dan truk di Harbin, sebuah kota yang berpenduduk lebih dari lima juta orang. Puluhan penerbangan dan ratusan perjalanan kereta juga dibatalkan.

    Surat kabar “China Daily” melaporkan bahwa 24.000 orang dikerahkan untuk menyekop dan membersihkan salju di jalan. CCTV juga melaporkan runtuhnya sebagian bangunan gimnasium di Kota Jiamusi, Heilongjiang, dan tiga orang terjebak di dalamnya. Namun, penyebab insiden tersebut tidak sepenuhnya jelas dan tidak ada pernyataan pemerintah mengenai hal tersebut.

    Beberapa penggembala meninggal di Mongolia

    Cuaca dingin juga melanda Mongolia di utara Cina. Pihak berwenang mengatakan pada Senin (06/11) bahwa enam perempuan, satu laki-laki, dan seorang anak laki-laki berusia 12 tahun meninggal pada Minggu (05/11) di tengah badai salju ketika mereka berusaha mencari ternak yang hilang.

    Banyak orang di Mongolia, negara terpencil antara Rusia dan Cina, adalah penggembala ternak.

    ha/rs (AFP, Reuters, dpa)

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • AS-Inggris Bikin DK PBB Gagal Sepakati Resolusi Gencatan Senjata Gaza

    AS-Inggris Bikin DK PBB Gagal Sepakati Resolusi Gencatan Senjata Gaza

    New York

    Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kembali gagal mencapai konsensus soal rancangan resolusi yang bertujuan menghentikan perang antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza. Amerika Serikat (AS) dan Inggris menentang rancangan resolusi itu karena menyebut soal gencatan senjata.

    Seperti dilansir CNN, Selasa (7/11/2023), kegagalan menyepakati resolusi soal situasi perang di Jalur Gaza itu terjadi saat Dewan Keamanan PBB menggelar sidang tertutup pada Senin (6/11) waktu setempat. Sidang itu diharapkan menghasilkan resolusi penting soal perang dan krisis kemanusiaan di Jalur Gaza.

    “Belum ada kesepakatan pada saat ini,” tegas Wakil Duta Besar AS untuk PBB, Robert Wood, dalam pernyataannya.

    Rancangan resolusi yang dibahas dalam sidang tertutup pada awal pekan ini disusun oleh kelompok E-10, yang terdiri atas 10 negara anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.

    Namun, AS dan Inggris yang sama-sama merupakan anggota tetap Dewan Keamanan PBB, dan memiliki hak veto, menentang rancangan resolusi tersebut.

    Negara-negara Barat, khususnya AS dan Inggris, menolak untuk menyertakan seruan gencatan senjata segera di Jalur Gaza dalam rancangan resolusi tersebut. Padahal seruan gencatan senjata telah didukung oleh beberapa anggota Dewan Keamanan PBB lainnya.

    AS, yang merupakan sekutu dekat Israel, lebih mendorong adanya ‘jeda kemanusiaan’ dibandingkan gencatan senjata di Jalur Gaza, meskipun mereka belum menentukan berapa lama jeda dalam pertempuran akan diberlakukan.

    Tonton Video: Massa Blokir Kapal Militer AS Diduga Bawa Senjata untuk Israel

    Wood menyatakan bahwa pembahasan soal jeda kemanusiaan sedang berlangsung. “Dan kami tertarik untuk membahas hal tersebut,” ujarnya.

    Namun demikian, lanjut Wood, ada juga perbedaan pendapat dalam Dewan Keamanan PBB mengenai apakah hal itu bisa diterima.

    Duta Besar China Jun Zhang, secara terpisah, menyerukan sentimen senada yang disampaikan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres, dengan menekankan bahwa ‘Gaza menjadi kuburan bagi anak-anak’. Dia menyerukan gencatan senjata segera untuk memfasilitasi penyaluran bantuan kemanusiaan.

    “Saat kita berbicara saat ini, warga sipil Palestina terus dibunuh. Anak-anaklah yang paling terkena dampaknya, seperti yang telah disampaikan oleh beberapa pejabat AS. Gaza menjadi kuburan bagi anak-anak. Tidak ada yang aman,” tegasnya.

    Dalam sidang Dewan Keamanan PBB pada awal pekan ini, negara-negara anggota mendengarkan penjelasan dari para pejabat kemanusiaan PBB soal situasi keamanan yang mengerikan di daerah kantong Palestina tersebut.

    Sidang Dewan Keamanan PBB sebelumnya juga gagal menyepakati resolusi soal Jalur Gaza, termasuk karena adanya dua veto dari AS. Situasi ini semakin menggarisbawahi kompleksitas dalam mencapai konsensus mengenai masalah penting ini.

    Diketahui bahwa resolusi Dewan Keamanan PBB berbeda dengan resolusi Majelis Umum PBB, yang dalam rapat darurat pada akhir Oktober lalu berhasil meloloskan resolusi yang menyerukan ‘gencatan senjata kemanusiaan segera’ di Jalur Gaza.

    Resolusi Majelis Umum PBB soal gencatan senjata itu mendapatkan 122 suara dukungan dan 14 suara menolak, dengan sebanyak 55 negara lainnya abstain. Meskipun didukung mayoritas negara anggota, resolusi Majelis Umum PBB tidak mengikat dan hanya mencerminkan sikap berbagai negara.

    Sementara itu, resolusi Dewan Keamanan PBB diketahui bersifat mengikat secara hukum, dan bisa digunakan untuk menuntut Israel agar menerima gencatan senjata atau jeda kemanusiaan di Jalur Gaza.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Korsel Sebut Kim Jong Un Kerahkan Dukungan untuk Palestina Lawan Israel

    Korsel Sebut Kim Jong Un Kerahkan Dukungan untuk Palestina Lawan Israel

    Jakarta

    Badan Intelijen Korsel mengungkap Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un melakukan mobilisasi dukungan terhadap Palestina usai perang Hamas vs Israel. Korea Utara juga disebut terlibat jual beli senjata ke kelompok Hamas.

    Dikutip The Korean Herald, Kamis (2/11/2023), dalam audit tahun 2023 oleh Majelis Nasional yang dilakukan Rabu (1/11) waktu setempat, Direktur Badan Intelijen Nasional Kim Kyou-hyun mengatakan kepada anggota parlemen bahwa pemimpin Korea Utara diyakini telah menginstruksikan ‘berbagai dukungan’ untuk Palestina. Dukungan itu disebut untuk mendapatkan keuntungan dari perang yang terjadi.

    Kepala mata-mata Korea Selatan seperti dikutip Rep Yoo Sang-bum, sekretaris eksekutif komite intelijen Majelis, mengatakan kepada anggota parlemen bahwa Korea Utara dapat terlibat dalam perdagangan senjata dengan kelompok militan.

    Di sisi lain, Kepala mata-mata tersebut mengatakan kepada anggota parlemen bahwa Rusia kemungkinan besar menyediakan teknologi yang dapat meningkatkan peluang Korea Utara berhasil meluncurkan satelit mata-mata setelah dua kali gagal pada awal tahun ini.

    Korea Utara juga disebut memasok senjata ke Rusia untuk membantu perang melawan Ukraina, termasuk mengirimkan peluru artileri dan senjata lainnya melalui laut sejak bulan Agustus.

    Disebutkan jumlah artileri yang dikirim Korea Utara ke Rusia diperkirakan cukup untuk dua bulan untuk perang di Ukraina. Korea Utara juga dituding telah mengoperasikan pabriknya di seluruh negeri dengan kapasitas penuh untuk terus menyediakan senjata ke Rusia.

    Kepala mata-mata tersebut mengatakan kepada anggota parlemen bahwa lebih dari 80 persen serangan siber asing terhadap Korea Selatan dilakukan oleh Korea Utara dan Tiongkok. Frekuensi serangan siber yang dilakukan meningkat 32 persen sepanjang tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya.

    Dalam audit yang dilakukan hari Rabu, Partai Kekuatan Rakyat yang berkuasa dan Partai Demokrat Korea sepakat membentuk sebuah komite untuk menyelidiki kekhawatiran keamanan siber seputar Komisi Pemilihan Umum Nasional, yang pemilunya tinggal enam bulan lagi.

    Badan Intelijen Korea melakukan evaluasi keamanan siber bersama dengan Badan Internet dan Keamanan Korea sejak 17 Juli hingga 22 September dan menemukan ada kemungkinan untuk membobol database pemilih terdaftar milik pengawas pemilu nasional, mencetak surat suara tambahan, dan memanipulasi hasilnya.

    (rdh/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • AS-Inggris Bikin DK PBB Gagal Sepakati Resolusi Gencatan Senjata Gaza

    Rusia-China Veto Draf AS Soal Gaza, Dewan Keamanan PBB Gagal Lagi!

    Jakarta

    Dewan Keamanan PBB kembali gagal mengambil tindakan terkait perang Israel-Hamas. Rusia dan China memveto draf resolusi yang dipimpin Amerika Serikat, sementara draf resolusi yang dipimpin oleh Rusia tidak mendapat cukup dukungan.

    Amerika Serikat, pendukung setia Israel yang menggunakan hak vetonya pekan lalu, mengajukan sebuah resolusi yang akan mendukung “jeda kemanusiaan” untuk membiarkan bantuan masuk ke Jalur Gaza dan mendukung hak “semua negara” untuk membela diri dalam batas-batas hukum internasional.

    Rancangan resolusi yang diajukan AS itu tidak menyerukan gencatan senjata penuh. Rusia mengajukan proposalnya sendiri yang mengupayakan “gencatan senjata kemanusiaan yang segera, berlangsung lama, dan dihormati sepenuhnya, dan mengutuk semua kekerasan dan permusuhan terhadap warga sipil.”

    Sepuluh negara mendukung draf resolusi AS, tetapi Rusia dan China menggunakan hak veto mereka untuk menggagalkan resolusi tersebut. Uni Emirat Arab, yang hubungannya dengan Israel telah menghangat sejak normalisasi pada tahun 2020, juga menolaknya, sementara dua negara lainnya, Brasil dan Mozambik, abstain.

    “Sudah jelas bahwa AS tidak ingin keputusan Dewan Keamanan PBB mempunyai pengaruh apa pun terhadap kemungkinan serangan darat Israel di Gaza,” kata Duta Besar (Dubes) Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, dikutip kantor berita AFP, Kamis (26/10/2023).

    “Dokumen yang sangat dipolitisasi ini jelas mempunyai satu tujuan – bukan untuk menyelamatkan warga sipil namun untuk menopang posisi politik AS di kawasan,” ujarnya mengenai draf resolusi AS yang diveto Rusia.

    Dubes AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, bersikeras bahwa Amerika Serikat telah menerima masukan dari negara-negara lain sejak vetonya pekan lalu.

  • Misteri Hilangnya Menhan China Berujung Dipecat dari Jabatan

    Misteri Hilangnya Menhan China Berujung Dipecat dari Jabatan

    Ironisnya, pemecatan Li menghilangkan hambatan besar bagi dimulainya kembali perundingan militer tingkat tinggi antara China dan Amerika Serikat (AS). Li dijatuhi sanksi AS tahun 2018 atas pembelian senjata Rusia oleh China, dengan Beijing menegaskan Menhan AS tidak akan bertemu Li sebelum sanksi dicabut.

    Di China, jabatan Menhan sebagian besar bersifat seremonial, dan berfungsi sebagai wajah publik dalam diplomasi militer dengan negara-negara lainnya. Menhan China juga tidak memiliki kekuasaan komando, yang berada di tangan Komisi Militer Pusat.

    Li dan Qin, yang sudah dipecat, masih mempertahankan posisi mereka dalam Partai Komunis. Namun menurut para analis, kemungkinan besar keduanya akan dicopot dari Partai Komunis dalam rapat besar pada akhir tahun ini.

    Pemerintah China berulang kali menolak untuk mengomentari soal keberadaan Li dan alasan di balik absennya dia dari pandangan publik.

    (dwia/dek)

  • Produk Selai Australia Vegemite Berulang Tahun ke-100

    Produk Selai Australia Vegemite Berulang Tahun ke-100

    Dunia Hari Ini edisi Rabu, 25 Oktober 2023 kembali hadir dengan rangkuman berita-berita dari sejumlah negara dalam 24 jam terakhir.

    Kita awali dengan berita dari Australia.

    Seratus tahun Vegemite

    Vegemite, produk selai paling terkenal di Australia, berulang tahun yang ke-100.

    Produk tersebut diracik oleh Cyril P. Callister, seorang ahli teknologi pangan dan ahli kimia.

    Pada tahun 1923, ia ditugaskan seorang pebisnis bernama Fred Walker untuk membuat pengganti Marmite, produk selai asal Inggris yang berhenti beredar di Australia setelah Perang Dunia I.

    Setelah satu tahun melalui ‘trial and error’, Cyril akhirnya berhasil membuat Vegemite.

    Vegemite pada dasarnya adalah produk dengan bahan dasar ‘yeast’ yang dikembangkan melalui penggunaan sisa ragi pembuat bir dari Carlton United Brewer di Australia.

    ‘Rasanya seperti di neraka’

    Warga Israel tawanan sipil yang baru dibebaskan Hamas mengatakan ia sempat dipukuli oleh militan ketika diculik dan dibawa ke Gaza pada tanggal 7 Oktober, meski kemudian “diperlakukan dengan baik”.

    “Rasanya seperti di neraka,” ujar Yocheved Lifshitz, perempuan yang berusia 85 tahun.

    “Mereka masuk rumah-rumah kami. Memukul orang. Menculik siapapun, mau tua atau muda, tanpa terkecuali.”

    Hingga saat ini masih ada 220 tawanan di tangan Hamas, termasuk suami Yocheved.

    Lembaga penyiaran publik Kan mengatakan sepertiga dari warga Nir Oz, yaitu sebanyak 400 orang, dipercaya telah diculik atau dibunuh pada tanggal 7 Oktober. Total warga yang sudah dibunuh oleh kelompok Hamas adalah 1.400 orang.

    Menteri Pertahanan China dicopot lagi

    China mencopot Menteri Pertahanannya untuk kedua kalinya dalam tiga bulan.

    Jenderal Li Shangfu, yang selama dua bulan terakhir hilang dari peredaran, diberhentikan sebagai Menteri Pertahanan dan anggota dewan negara.

    Dilaporkan bulan lalu ia sedang diperiksa atas dakwaan korupsi terkait dengan pengadaan barang.

    China juga mengumumkan kalau Qin Gang, yang diberhentikan sebagai Menteri Luar Negeri Juli lalu, juga dicopot dari posisinya sebagai anggota dewan negara.

    Pengganti untuk Li belum ditetapkan, sehingga China belum memiliki Menteri Pertahanan meski akan menyambut para menteri pertahanan dalam acara Forum Beijing Xiangshan pada 29-31 Oktober.

    Anjing tertua di dunia mati

    Bobi, anjing Portugis yang menyandang gelar anjing tertua menurut Rekor Dunia mati di usia 31 tahun.

    Lahir pada 11 Mei 1992, kematiannya pertama kali diumumkan di Facebook oleh seorang dokter hewan bernama Karen Becker.

    Leonel Costa, yang usianya baru delapan tahun ketika Bobi lahir, mengatakan orangtuanya merasa mereka memiliki terlalu banyak binatang, sehingga hendak mematikan para bayi anjing tapi memutuskan untuk membiarkan Bobi tetap hidup.

    Kremlin membantah ‘rumor body double’ Putin

    Pemerintah Rusia membantah laporan kalau Presiden Vladimir Putin sakit, dan menertawakan rumor yang menyebutkan Presiden Putin memiliki orang yang mirip dengannya untuk berpura-pura menjadi dirinya untuk tampil di depan publik.

    “Semuanya baik-baik saja dengan Putin, semua pernyataan ini tentunya hanyalah rumor,” ujar juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

    Sebelumnya, muncul spekulasi di media Barat bahwa sang presiden sedang sakit parah.

    Dalam sebuah wawancara di tahun 2020, Presiden Putin membantah rumor yang sudah beredar lama tentang apakah dirinya memiliki ‘body double’, meski mengatakan ia sempat ditawari untuk alasan keamanan.

  • Filipina-China Panas Usai Tabrakan Kapal di Laut China Selatan

    Filipina-China Panas Usai Tabrakan Kapal di Laut China Selatan

    Manila

    Perselisihan antara Filipina dan China semakin memanas buntut insiden tabrakan kapal di Laut China Selatan yang menjadi sengketa. Manila menuduh kapal-kapal Beijing ‘secara sengaja’ menabrak kapal-kapalnya dalam insiden yang terjadi pada akhir pekan.

    Seperti dilansir AFP, Senin (23/10/2023), kedua negara saling menyalahkan terkait insiden pada Minggu (22/10) waktu setempat, yang terjadi di dekat Second Thomas Shoal di Kepulauan Spratlys, dengan kedua pihak telah mengajukan protes diplomatik dan merilis video untuk mendukung tuduhan mereka.

    Dua insiden tabrakan itu terjadi saat misi pasokan Filipina untuk tentaranya yang ditempatkan di sebuah kapal Angkatan Laut yang dikaramkan di perairan dangkal tersebut sejak tahun 1999 untuk menegaskan klaim teritorial Manila.

    Para pejabat Filipina menuduh sebuah kapal penjaga pantai China dan sebuah kapal ‘milisi’ telah melakukan ‘manuver berbahaya’ yang memicu tabrakan dengan sebuah kapal pasokan dan sebuah kapal penjaga pantai Filipina.

    Menteri Pertahanan (Menhan) Filipina Gilbert Teodoro semakin mempertajam tuduhan dalam pernyataan pada Senin (23/10) waktu setempat, dengan menyebut tindakan China di dekat Second Thomas Shoal sebagai tindakan yang disengaja’.

    “Kapal penjaga pantai dan kapal milisi maritim China, secara terang-terang telah melanggar hukum internasional, melecehkan dan dengan sengaja menabrak kapal Unaiza May 2 dan kapal Penjaga Pantai Filipina BRP Cabra,” sebut Teodoro dalam pernyataannya.

    “Kami di sini sungguh-sungguh mengecam keras pelanggaran mengerikan dan tindakan ilegal di zona ekonomi eksklusif (Filipina) 200 mil laut dan pengaburan kebenaran oleh China yang memutarbalikkan cerita demi tujuan mereka sendiri,” imbuhnya.

    Lihat juga Video ‘Momen Jet Tempur China Manuver Agresif Dekat Pesawat Pengintai AS’:

  • Militer India Tingkatkan Kemampuan AI, Tapi Seberapa Efektif?

    Militer India Tingkatkan Kemampuan AI, Tapi Seberapa Efektif?

    New Delhi

    Dengan meningkatkan kemampuan operasionalnya, Angkatan Darat India mengerahkan sistem pengawasan Artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan di sepanjang perbatasannya dengan Pakistan dan China.

    Sekitar 140 sistem pengawasan berbasis AI telah dikerahkan, yang mencakup kamera beresolusi tinggi, sensor, umpan kendaraan udara tak berawak (UAV), hingga umpan radar, kata para pejabat. Data ini kemudian dikumpulkan dan diterapkan melalui teknologi AI, dengan mendeteksi adanya gangguan di perbatasan serta kemampuan mengklasifikasikan target.

    Meningkatkan penerapan AI

    Perangkat lunak pemantauan secara langsung berbasis AI ini juga telah digunakan untuk menghasilkan strategi intelijen dalam operasi kontra teroris.

    Angkatan Darat India juga telah mulai memanfaatkan teknologi simulator militer berteknologi tinggi untuk melatih angkatan pertama rekrutannya, di mana kemungkinan besar akan menandai prevalensi di hampir semua pelatihan militer dalam waktu dekat.

    “AI dapat menjadi pengubah permainan dalam bidang logistik, operasi informasi, pengumpulan, dan analisis intelijen,” kata seorang pejabat senior Kementerian Pertahanan India kepada DW. “Meskipun pengadopsian teknologi AI militer India ini relatif baru, kami telah membuat kemajuan besar dalam meluncurkan perangkat militer berkemampuan AI.”

    Dengan menggunakan pesawat drone dan robot bertenaga AI untuk berpatroli di perbatasan, kemajuan itu juga memberikan peningkatan cakupan dan mengurangi kebutuhan campur tangan manusia secara langsung dalam situasi berbahaya.

    Amerika Serikat dan India juga telah sepakat untuk meluncurkan “Dialog Kecerdasan Buatan Pertahanan”, serta berkomitmen untuk memperluas pelatihan siber bersama.

    Pada awal tahun ini, di Aero India, salah satu pameran udara terbesar di Asia, perangkat lunak pengawasan berbasis kecerdasan buatan yang disebut “AGNI-D” secara resmi diluncurkan. Perangkat lunak ini digunakan di sektor timur Ladakh, sebuah wilayah yang memiliki kepentingan strategis karena kedekatan wilayahnya dengan China.

    AGNI-D dapat mengenali gerakan, senjata, kendaraan, tank, bahkan rudal apa pun yang ditangkap oleh kamera pengintai untuk militer ini, baik secara langsung maupun yang direkam. Dengan algoritme yang canggih, sistem berbasis AI ini dapat menganalisis rekaman video dan mengidentifikasi pergerakan di sepanjang perbatasan serta mampu memperingatkan tentara tentang aktivitas yang dianggap mencurigakan.

    Pengaruhnya terhadap alat perang

    Menurut Delhi Policy Group (DPG), sebuah wadah pemikir keamanan, militer India mengalokasikan sekitar $50 juta dolar (sekitar Rp 792 miliar) untuk pengembangan teknologi AI ini setiap tahunnya.

    “Ini merupakan langkah awal yang baik, tetapi jelas tidak memadai dibandingkan dengan penantang strategis utama kami, China, yang menghabiskan lebih dari 30 kali lipat jumlah tersebut. Jika kami tidak ingin tertinggal dalam siklus teknologi, investasi yang lebih besar harus dilakukan, terutama untuk mempromosikan pemain industri lokal,” kata DPG.

    Meskipun AS dan China unggul dalam penelitian dan pengembangan teknologi dengan kecerdasan buatan, serta mengintegrasikan inovasi-inovasi mutakhirnya ke dalam sistem pertahanan negara masing-masing, India juga tengah mengejar ketertinggalannya. New Delhi tengah berusaha keras memposisikan dirinya di garis depan dalam strategi perang berteknologi cerdas.

    “Dari pengawasan perbatasan hingga pengawasan komprehensif dan pesawat tak berawak yang dilengkapi dengan teknologi pesawat berbasis kecerdasan buatan yang unggul dalam melakukan misi pengintaian siang dan malam, India menyadari, seperti halnya militer di seluruh dunia, mengintegrasikan kecerdasan buatan ke dalam sistem peperangan itu penting,” ungkap Letnan Jenderal Shankar Prasad, seorang analis pertahanan, kepada DW.

    Apakah kecerdasan manusia akan terabaikan?

    Namun, Prasad juga menunjukkan batasan dari sistem pengawasan tercanggih dan terinvasif sekalipun, di mana dia mengutip serangan mendadak terhadap Israel oleh kelompok teror Hamas pada tanggal 7 Oktober lalu, kini telah meluap menjadi perang berskala penuh.

    “Ini adalah pelajaran berat yang harus kita pelajari. Pengawasan dan intelijen Israel termasuk yang paling canggih. Namun, mereka gagal mendeteksi serangan diam-diam dan bahkan tidak diberi sinyal peringatan dini,” kata Prasad.

    Pandangan Prasad juga dibenarkan oleh Letnan Jenderal P.R. Kumar, mantan Direktur Jenderal Operasi Militer India, yang percaya bahwa intelijen manusia tetap diperlukan untuk menginterpretasikan data yang diperoleh dari solusi teknologi AI.

    “Ketika berbicara tentang tindakan kontra-pemberontakan dan kontra terorisme, tidak ada situasi yang hitam dan putih,” kata Kumar kepada DW.

    “Penyadapan elektronik pada komunikasi atau data AI tidak dapat memberikan hasil yang mutakhir, terutama ketika aktivitas manusia masih sulit untuk ditafsirkan.”

    “Kecerdasan buatan dapat memiliki kemampuan militer yang inovatif, tetapi manusia perlu menafsirkan dan membaca data ini agar tetap berguna,” tambah Kumar.

    Kecerdasan buatan, suatu keharusan dalam pertahanan modern

    Letnan Jenderal Ravi Sawhney, pensiunan wakil kepala angkatan bersenjata, menunjukkan bahwa kecerdasan buatan itu merupakan salah satu dari sekian banyak teknologi canggih yang menjanjikan untuk mengubah strategi peperangan di tahun-tahun mendatang.

    “Saat ini sudah berada pada tahap di mana strategi pertahanan yang tidak mengadopsi AI akan menjadi lebih miskin secara teknologi. Masalahnya adalah mengumpulkan dan menganalisis informasi bisa menjadi proses yang cukup memakan waktu,” ungkap Sawhney kepada DW.

    “Namun, yang terpenting adalah bahwa ketergantungan yang lebih besar pada teknologi AI untuk kekuatan militer ini akan membuat elemen manusia dalam peperangan menjadi lebih penting, bukan lebih sedikit,” tambahnya.

    (kp/ha)

    (nvc/nvc)

  • Pilu, Pengiriman Bantuan Korban Gempa Afghanistan Tertunda

    Pilu, Pengiriman Bantuan Korban Gempa Afghanistan Tertunda

    Kabul

    Rangkaian gempa bumi yang melanda wilayah barat Provinsi Herat di Afghanistan sejak awal Oktober silam sejauh ini sudah menelan 1.384 korban jiwa, menurut kantor koordinasi bantuan PBB, OCHA. Pemerintahan Taliban sebaliknya mencatat kurang lebih 1.000 warga yang tewas.

    “Sembilan anggota keluarga saya meninggal dunia,” kata Mahmud, warga Herat, kepada DW. “Ayah saya, dua puteri saya, dua kakak ipar dan anak-anaknya tewas dalam gempa bumi,” imbuhnya di depan reruntuhan yang dulu merupakan kediamannya.

    Gempa pertama kali mengguncang Herat dengan kekuatan 6,3 pada skala Richter pada 7 Oktober, yang dilanjutkan dengan gempa susulan hingga yang terakhir pada 15 Oktober silam.

    PBB melaporkan, lebih dari 43.000 warga terdampak bencana dan hampir 90 persen korban adalah perempuan dan anak-anak. “Gempa terjadi pada jam ketika para laki-laki biasanya bekerja di luar, untuk misalnya mengurus kebun atau ternak, sementara perempuan dan anak-anak berada di dalam rumah,” kata Lina Haidari, pegiat perempuan Afghanistan di Herat.

    Taliban ingin koordinasikan bantuan

    Bencana menimpa wilayah yang dikenal miskin di Afghanistan. Menurut PBB, dibutuhkan dana senilai USD 93.6 juta untuk membantu korban gempa. Namun sejauh ini belum jelas berapa dana yang sudah terkumpul dan tersalurkan. Selain PBB, sejumlah negara jiran seperti China, Turki, Pakistan, Uzbekistan, Jepang dan Uni Emirat Arab sudah mengirimkan bantuan secara langsung.

    “Untuk mengelola dan mengkoordinasikan penyaluran bantuan, pemerintah Taliban membentuk komisi khusus, yang bertanggung jawab memastikan semua dana bantuan tersalurkan dengan baik dan tidak dikorupsi,” kata Zabiullah Mujahid, juru bicara Taliban dalam wawancara dengan DW.

    “Dua sampai tiga jam setelah gempa tidak ada sedikitpun informasi,” kata Rashid Azimi, sukarelawan asal Herat. Dia menuduh Taliban menjalankan “manajemen krisis yang buruk.”

    Kewalahan negara, kemandirian warga

    Secara umum, Afghanistan tidak lagi memiliki layanan penanggulangan bencana sejak penarikan mundur pasukan NATO, tahun 2021 lalu. Hal ini menyulitkan Taliban yang tidak memiliki banyak pengalaman dalam mengelola negara. Ditambah lagi dengan kerusakan pada infrastruktur dan kemiskinan ekstrem akibat perang.

    Taliban mengakui, pihaknya tidak mampu memberikan semua bantuan yang diperlukan lantaran kas negara yang terbatas. “Afghanistan adalah negara miskin dan tidak mampu menanggulangi sebuah bencana dengan sumber daya sendiri. Sebab itu kita membutuhkan bantuan dan dukungan dari negara lain,” kata juru bicara Taliban, Mujahid.

    Ketika bantuan internasional datang terlambat, sejumlah warga Afghanistan di dalam dan luar negeri giat mengorganisir bantuan.

    Jawid Hazrati, seorang pegiat di Herat, mengaku berhasil mengumpulkan dana sumbangan di timur Provinsi Nangarhar sebesar lebih dari tiga juta Afghani atau sekitar Rp. 600 juta. “Mereka yang menyumbang sendirinya tidak punya banyak uang. Hal ini menunjukkan betapa besarnya solidaritas masyarakat Afghanistan,” kata dia.

    rzn/as

    (nvc/nvc)

  • Israel Izinkan Pengiriman Bantuan ke Gaza Meski Dibatasi

    Israel Izinkan Pengiriman Bantuan ke Gaza Meski Dibatasi

    Anda sedang membaca Dunia Hari Ini, edisi Kamis 19 Oktober 2023.

    Kami sudah merangkum berita utama yang terjadi dalam 24 jam terakhir untuk Anda.

    Kita awali dengan laporan terkini dari perang di Palestina dan Israel.

    Bantuan untuk warga Gaza

    Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Israel akan mengizinkan pengiriman makanan, air dan obat-obatan ke Gaza, selama pasokan tersebut tidak sampai ke Hamas.

    Berikut perkembangan terkini dari Gaza.

    Pelegalan pernikahan sesama gender di India ditolak

    Pengadilan tinggi India menolak melegalkan pernikahan sesama gender, dengan ketua hakim mengatakan wewenangnya ada pada parlemen.

    Abhijit Ghosh, seorang pria gay berusia 45 tahun dan desainer grafis dari kota Ahmedabad di India barat mengatakan “kecewa” dengan keputusan tersebut.

    “Tadinya saya mau memberi tahu keluarga saya kalau hubungan saya diakui oleh hukum India, sehingga keluarga saya bisa menerima saya dan pasangan saya,” ujarnya.

    Meski memutuskan menolaknya, pengadilan mengatakan negara dan pemerintah India mempunyai kewajiban untuk mengakui hubungan LGBTQ dan melindungi mereka dari diskriminasi.

    Aktivis lingkungan ditangkap polisi di London

    Greta Thunberg ditangkap polisi setelah ikut serta dalam protes bersama aktivis iklim lainnya di luar hotel InterContinental di kota London, karena dianggap mengganggu konferensi industri minyak dan gas.

    Greta termasuk di antara ratusan pengunjuk rasa yang meneriakkan “oily money out” dan berusaha memblokir akses ke hotel tempat digelarnya acara Energy Intelligence Forum.

    Greta didakwa melakukan pelanggaran ketertiban umum karena gagal mematuhi ketentuan, yang menurut polisi diberlakukan untuk mencegah “gangguan serius terhadap masyarakat, hotel, dan tamu.”

    Saat ini Greta dibebaskan dengan jaminan dan dijadwalkan hadir di pengadilan pada bulan November.

    Pentagon merilis rekaman ratusan pesawat yang dicegat oleh China

    Rekaman video dan sejumlah foto-foto dirilis Pentagon, menunjukkan lebih dari 180 pencegatan pesawat tempur Amerika Serikat oleh pesawat China dalam dua tahun terakhir.

    Para pejabat militer AS mengatakan jumlah ini lebih besar daripada jumlah total penyadapan selama dekade sebelumnya, dan menyebutnya sebagai bagian dari tren yang mengkhawatirkan.

    Foto dan video tersebut dirilis sebelum laporan tahunan Pentagon yang akan segera diterbitkan soal kekuatan militer China dan ancaman keamanan terhadap mitra-mitranya di Indo-Pasifik.

    Laksamana John Acquilino, kepala Komando Indo-Pasifik AS, mengatakan pada konferensi pers, meski Amerika Serikat menambah kapal induk dan kapal amfibi untuk mendukung Israel, dan sekarang sudah hampir 20 bulan perang di Ukraina, mereka tetap memiliki kemampuan yang diperlukan perlu menghalangi kekuatan China.