Negara: Republik Rakyat Cina

  • Julian Assange, Pendiri Wikileaks, Keluar dari Penjara di Inggris

    Julian Assange, Pendiri Wikileaks, Keluar dari Penjara di Inggris

    Anda sedang membaca Dunia Hari Ini, yang merangkum berita-berita dalam 24 jam terakhir.

    Edisi Selasa, 24 Juni 2024, kami awali dengan kabar terbaru dari Julian Assange, pendiri Wikileaks yang sudah ditahan selama 1.901 hari.

    Julian Assange akan bebas

    Julian Assange diperkirakan akan bebas setelah kesepakatan dengan jaksa di Amerika Serikat, yang memungkinkan kepulangannya ke Australia.

    Dalam dokumen pengadilan disebutkan jika pria berusia 52 tahun tersebut setuju untuk mengaku bersalah sudah melanggar undang-undang spionase di Amerika Serikat.

    Sebagai kesepakatannya, ia dibebaskan dari penjara di Inggris ke Australia, tanah kelahirannya.

    Tapi Julian masih harus melewati proses pengadilan di pulau Saipan, Rabu besok.

    Australia melarang vape

    Australia akan jadi negara pertama yang melarang penjualan vape di luar apotek.

    Pemerintah Australia setuju untuk mengubah undang-undang yang nantinya mengharuskan orang dewasa untuk membeli vape di apotek, meski tanpa resep dokter.

    Salah satu usulan lainnya adalah memperbolehkan orang di bawah 18 tahun untuk membeli vape dengan resep dokter jika dianggap sesuai secara klinis.

    Selain itu, Pemerintah Australia juga akan memiliki anggaran baru yang disalurkan kepada generasi muda yang ingin berhenti menggunakan vaping.

    Puluhan tewas akibat pabrik kebakaran

    Kebakaran di pabrik baterai lithium di Korea Selatan merenggut nyawa sedikitnya 22 orang dan melukai delapan orang, sebagian besar warganegara China.

    Sebagian besar api di pabrik yang dikelola oleh produsen baterai Aricell tersebut berhasil dipadamkan sekitar pukul 10.30 pagi pada hari Senin, waktu setempat.

    Kim Jin-young, seorang petugas pemadam kebakaran setempat, mengatakan kebakaran terjadi setelah serangkaian sel baterai meledak di dalam gudang.

    Sebanyak 18 pekerja China dan satu warga Laos termasuk di antara yang tewas.

    Putri Anne mengalami gegar otak

    Istana Buckingham mengumumkan Putri Anne mengalami cedera ringan dan gegar otak setelah insiden di kawasan Gatcombe Park, Senin kemarin.

    Putri yang berusia 73 tahun itu “masih dirawat di Rumah Sakit Southmead, Bristol, sebagai tindakan pencegahan untuk observasi.”

    “Raja terus diberi tahu dan bergabung dengan seluruh keluarga kerajaan untuk menyampaikan rasa cinta dan harapan terbaiknya kepada sang putri agar cepat pulih,” bunyi pernyataannya.

    Penyebab cedera Putri Anne belum dikonfirmasi, tetapi diyakini sesuai dengan potensi benturan kepala atau kaki kuda.

    Aktor Pirates of the Carribean tewas diserang hiu

    Aktor Pirates of the Caribbean dan mantan peselancar profesional Tamayo Perry tewas akibat serangan hiu di lepas Pantai Utara Oahu di Hawaii.

    Menurut Shayne Enright dari Departemen Layanan Darurat Honolulu, pria berusia 49 tahun itu sedang berselancar di dekat Pulau Goat ketika ditemukan tewas hari Minggu.

    Tamayo sempat memerankan salah satu bajak laut dalam Pirates of the Caribbean: On Stranger Tides, selain juga film Blue Crush dan Hawaii Five-O.

    Ia juga merupakan seorang penjaga pantai terkenal dan mantan peselancar profesional.

  • Ngeri! Wanita Jepang-Anaknya Diserang Pria Berpisau di China

    Ngeri! Wanita Jepang-Anaknya Diserang Pria Berpisau di China

    Beijing

    Seorang wanita berkewarganegaraan Jepang dan anaknya diserang seorang pria bersenjatakan pisau di sebuah kota dekat Shanghai, China. Pria yang melakukan penyerangan mengerikan itu telah ditangkap oleh otoritas berwenang setempat.

    Seperti dilansir Bloomberg dan The Star, Selasa (25/6/2024), Kedutaan Besar Jepang di Beijing dalam pernyataannya menyebut bahwa seorang pria tidak dikenal tiba-tiba menyerang wanita Jepang itu dan anaknya, yang sedang menunggu di salah satu halte bus di kota Suzhou, dekat Shanghai, pada Senin (24/5) sore waktu setempat.

    Penyerangan terjadi ketika sebuah bus berhenti di halte tersebut. Penyerangan terjadi ketika sebuah bus berhenti di halte tersebut. Menurut Konsulat Jenderal Jepang di Shanghai, bus itu membawa anak-anak sekolah Jepang yang baru pulang dari sekolah.

    Disebutkan bahwa wanita Jepang itu dan anaknya dilarikan ke rumah sakit setempat setelah mengalami “luka-luka yang tidak mengancam nyawa” mereka.

    Satu orang lainnya yang berjenis kelamin perempuan, yang merupakan petugas bus tersebut, juga mengalami luka-luka yang membuatnya dirawat di rumah sakit. Dilaporkan bahwa wanita warga negara China itu kini dalam kondisi kritis di rumah sakit setempat.

    Pria yang melakukan penyerangan, menurut Kedutaan Besar Jepang di Beijing, telah ditangkap dan ditahan oleh otoritas penegak hukum setempat. Pelaku disebut sebagai warga negara China, namun identitasnya tidak diungkap ke publik.

    Motif di balik penyerangan melibatkan senjata tajam itu belum diketahui secara jelas. Kepolisian Suzhou belum memberikan pernyataan resmi atas serangan ini.

    Penyerangan itu dilaporkan terjadi di ruas Jalan Huaihai, yang menjadi lokasi Japanese School of Suzhou. Ruas jalanan itu juga dikenal sebagai “Jalan Jepang” di area Suzhou karena banyaknya pertokoan dan restoran Jepang di sana.

    Namun insiden tersebut semakin menambah banyaknya insiden penikaman di negara di mana tindak kekerasan jarang terjadi.

    Saksikan juga ‘Kaisar Jepang Kunjungi Inggris, Pererat Hubungan Keluarga Kerajaan’:

    Penyerangan itu terjadi saat maraknya insiden penusukan dan penikaman di berbagai wilayah China dalam beberapa pekan terakhir. Awal bulan ini, sedikitnya empat dosen awal Amerika Serikat (AS) ditikam di sebuah taman publik di kota Jilin.

    Rentetan serangan yang marak terjadi itu menuai reaksi keras dari para pengguna media sosial di China, dengan beberapa di antaranya mengaitkan serangan semacam itu dengan ketidakpuasan atas kemerosotan ekonomi.

    Kedutaan Besar Jepang, dalam pernyataannya, menyebut insiden penyerangan dengan pisau dilaporkan terjadi di tempat-tempat umum di berbagai wilayah China dalam beberapa hari terakhir.

    Pihak Kedutaan Besar Jepang pun memperingatkan warga negaranya yang ada di wilayah China untuk lebih waspada terhadap lingkungan sekitar.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Bagaimana Media Taiwan Menangkal Propaganda China?

    Bagaimana Media Taiwan Menangkal Propaganda China?

    Jakarta

    Jelang pemilihan presiden pada bulan Januari, kekhawatiran meluas di kalangan penduduk Taiwan terhadap intervensi dan campur tangan Cina. Kekhawatiran tersebut bukan tidak berdasar, mengingat kejadian serupa terjadi pada pemilu sebelumnya.

    Cina berusaha membelah Taiwan dengan memperkuat dukungan bagi kelompok pro-Beijing di Taipei, memperlemah partisipasi pemilu dan menciptakan iklim ketakutan di masyarakat.

    “Salah satu metodenya adalah perundungan ekonomi,” kata Yuchen Li, koresponden DW di Taipei, sebelum pemungutan suara. “Karena Cina adalah mitra dagang terbesar Taiwan, maka Beijing menganggap pemungutan suara sebagai pilihan antara kemakmuran atau depresi ekonomi.”

    Meski demikian, Cina gagal menghadang terpilihnya Lai Ching-te sebagai presiden, yang selama ini dicap sebagai “aktivis separatis” karena mendukung kemerdekaan Taiwan.

    Intervensi pemilu oleh Cina biasanya dilakukan melalui propaganda media. Berbeda dengan agresi militer di laut, perang wacana yang digencarkan Cina sebagian besar luput dari perhatian internasional.

    Geopolitik dan media

    “Sejak tahun 2018, jumlah media asing di Taiwan meningkat dua kali lipat,” kata Tzung-Han Tsou, kepala biro DW di Taipei, dalam Forum Media Global, GMF, di Bonn, Selasa (18/6).

    “Taiwan berada di peringkat ke-27 dalam Indeks Kebebasan Pers Dunia Reporters Without Borders tahun 2024, sementara Cina berada di peringkat ke-172. Hal ini menunjukkan kedua negara tetangga tersebut mempunyai pandangan yang sangat berbeda mengenai kebebasan pers,” kata Tzung-Han.

    Peserta panel mencakup Billion Lee, direktur organisasi crowdsourcing Cofacts, Hsueh-Li Lee, wakil CEO The Reporter Cultural Foundation dan Mathias Blinger, kepala penelitian dan investigasi di DW. Ketiga panelis menekankan pentingnya mempertimbangkan agresi geopolitik Cina dalam konteks strategi media yang bertujuan merusak demokrasi Taiwan.

    Reputasi otoriter Cina

    Blinger, yang pernah bekerja di Cina sebagai reporter selama bertahun-tahun, yakin bahwa strategi media oleh Beijing untuk negara-negara seperti Taiwan mencerminkan keterbatasan media di dalam sendiri.

    “Antara tahun 2016 dan 2021, saya menyadari bahwa apa yang dilaporkan oleh jurnalis, dan betapa gugupnya pihak berwenang dalam bereaksi terhadap pemberitaan media, menjadi semakin buruk,” katanya.

    Periode yang disoroti oleh Blinger adalah masa kritis bagi Beijing. Selama periode ini, Tiongkok menunjukkan ketegasan di Hong Kong, yang melanggar prinsip “satu negara, dua sistem.”

    Protes besar-besaran meletus di Hong Kong pada tahun 2019, dipicu oleh rencana untuk mengizinkan ekstradisi ke Cina daratan, yang dikhawatirkan oleh para kritikus dapat melemahkan otonomi dan membahayakan aktivis masyarakat sipil.

    Pada tahun 2020, upaya Cina untuk menyembunyikan kemunculan awal pandemi Covid-19 dengan menindak pemberitaan media, juga mendapat perhatian dunia internasional.

    Singkatnya, ambisi hegemoni Cina menguat seiring meningkatnya upaya menekan kebebasan berpendapat baik di dalam maupun di luar negeri.

    Perang bercabang

    Segala sesuatu di Cina dikendalikan oleh Partai Komunis, PKC, yang menggencarkan perang opini terhadap negara-negara seperti Taiwan, kata Hsueh-Li dari The Reporter Cultural Foundation.

    Selama beberapa tahun terakhir, salah satu metode yang paling sering digunakan oleh pemerintah adalah memanfaatkan platform media sosial seperti TikTok. Selain itu, PKC mendorong kelompok pro-Beijing dan warga negara Cina di Taiwan untuk “menciptakan banjir berita palsu” di pulau tersebut.

    Beijing menggunakan taktik berbeda untuk membungkam pers di Hong Kong dan Taiwan. “Beberapa tahun terakhir ini merupakan tahun yang penuh tantangan bagi jurnalis,” tambahnya.

    “Setelah tindakan keras dilakukan di Hong Kong, banyak jurnalis hilang atau dipenjara,” menurut Hsueh-Li. “Di Taiwan, Cina tidak hanya menyebarkan berita palsu tetapi juga berusaha mencegah jurnalis untuk melaporkan.”

    Bagaimana menangkal propaganda Cina?

    Tzung-Han dari DW memperingatkan para peserta GMF tentang penggunaan propaganda yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan, AI.

    “Saya menonton video tentang mantan presiden Taiwan di Facebook, sebuah video palsu di mana dia berbicara tentang bitcoin. Tentu saja itu tidak masuk akal,” ujarnya. Cina secara berkala menyebarkan informasi serupa kepada masyarakat Taiwan, imbuh Tzung-Han.

    Menurut Billion Lee, analis dari Cofacts, perang media di Tiongkok bersifat multifaset dan berlangsung secara hibrida. Di satu sisi, Cina berupaya mendiskreditkan politisi Taiwan dengan membuat skandal, dan pada saat yang sama juga menggambarkan Barat secara negatif.

    Sebabnya, penting untuk memeriksa fakta dan menjangkau masyarakat untuk melawan propaganda Cina, kata Billion.

    Para ahli percaya bahwa perang media yang dilancarkan Cina akan meningkat seiring dengan agresi militer Beijing di tahun-tahun mendatang. Oleh karena itu, mengatasi kedua tantangan tersebut secara bersamaan dipandang krusial.

    rzn/hp

    (ita/ita)

  • China Khawatir Korut Jadi Makin Agresif Usai Dikunjungi Putin

    China Khawatir Korut Jadi Makin Agresif Usai Dikunjungi Putin

    Washington DC

    Pemerintah China disebut mengkhawatirkan Korea Utara (Korut) akan semakin berani untuk memulai krisis regional setelah kunjungan langka Presiden Rusia Vladimir Putin. Kekhawatiran itu tetap dirasakan Beijing meskipun negara itu merupakan sekutu Pyongyang dan menjalin aliansi publik dengan Moskow.

    Seperti dilansir AFP, Selasa (25/6/2024), Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Amerika Serikat (AS) Kurt Campbell mengungkapkan bahwa China telah mengindikasikan dalam interaksinya dengan AS jika mereka “cemas” setelah Putin pekan lalu menandatangani pakta pertahanan dengan Pyongyang.

    “Saya pikir adil untuk mengatakan bahwa China mungkin khawatir jika Korea Utara akan terdorong untuk mengambil langkah-langkah provokatif yang dapat menyebabkan krisis di Asia Timur Laut,” ucap Campbell saat berbicara dalam forum Dewan Hubungan Luar Negeri.

    Dia merujuk pada peningkatan insiden militer skala kecil yang dilakukan Korut di area perbatasan dengan Korea Selatan (Korsel), serta “bahasa yang sangat provokatif” dan “tekad yang sangat jelas” dari Pyongyang untuk menghindari diplomasi dengan AS.

    Rusia, seperti diyakini oleh Washington, sedang mencari dukungan yang lebih besar untuk Korut, termasuk potensi dalam bidang nuklir.

    “Ini adalah serangkaian perkembangan yang berbahaya dan sedang kami pantau,” ujar Campbell dalam pernyataannya.

    Korut berada di bawah rentetan sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atas program nuklir dan rudalnya. Namun negara itu menemukan mitra yang bersemangat, yaitu Rusia, yang merupakan anggota tetap Dewan Keamanan PBB dan memiliki hak veto.

    Pyongyang dilaporkan telah mengirimkan peluru-peluru artileri kepada Moskow untuk digunakan dalam perang di Ukraina.

    Saksikan juga ‘Korsel: Parasit Terdeteksi di Balon Sampah yang Dikirim Korut’:

    Dalam kunjungannya pekan lalu, Putin menandatangani perjanjian dengan pemimpin Korut Kim Jong Un yang mencakup pakta bagi kedua negara untuk saling membantu jika diserang — yang tampaknya merupakan kembalinya aliansi era Perang Dingin.

    Sementara China, yang sejak lama menjadi mitra utama Pyongyang namun baru-baru ini menjaga jarak dengan Kim Jong Un, tidak banyak berkomentar secara terbuka mengenai kunjungan Putin.

    AS juga menuduh Beijing telah memicu peningkatan kekuatan militer Rusia melalui ekspor industri, meskipun bukan pengiriman senjata secara langsung.

    Campbell, dalam pernyataannya, mengatakan bahwa meskipun China dan Rusia bersatu dalam hal antagonisme terhadap Barat, kedua negara itu memiliki pandangan yang berbeda tidak hanya soal Korut tapi juga soal hubungan Beijing dan Moskow.

    “Saya pikir di masa depan, kemungkinan besar akan terjadi kembali ketegangan antara Moskow dan Beijing,” sebut Campbell.

    Namun dalam jangka waktu dekat, menurut Campbell, China akan lebih unggul dan mungkin bisa mendapatkan kapal selam atau teknologi lainnya dari Rusia yang masih lebih canggih dari Moskow.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Anak Diprank Orangtuanya, Dikira Miskin Ternyata Raja Ecommerce

    Anak Diprank Orangtuanya, Dikira Miskin Ternyata Raja Ecommerce

    Jakarta

    Viral di medsos cerita Zhang Zilong, anak orang kaya yang baru tahu dirinya bergelimang harta di usia 20-an. Kisah ini menghebohkan internet karena bagaikan cerita di sinetron-sinetron yang kadang di luar nalar.

    Ceritanya begini. Ada sebuah keluarga kecil dengan satu anak laki-laki. Anak itulah yang dinamakan Zhang Zilong. Zhang junior dan keluarga tinggal di rumah kecil di Pingjiang, Provinsi Hunan, China. Sehari-harinya, mereka hidup dengan sederhana.

    Melansir South China Morning Post (SCMP) Jumat (21/6/2024), sang ayah, Zhang senior, diketahui memiliki bisnis makanan tradisional China yakni latiao bermerek Mala Prince (Spicy Prince). Brand ini dibangun sejak Zhang junior baru lahir. Zhang tahu pekerjaan ayahnya, tapi dirinya diyakinkan bahwa keluarganya masih memiliki utang yang harus dilunasi. Karena itu, Zhang tumbuh menjadi pribadi yang mandiri dan bekerja keras.

    Zhang menempuh pendidikannya dengan usaha keras. Tak main-main, dia dikabarkan berkuliah di salah satu sekolah terbaik di Hunan. Itu berarti, Zhang sendiri merupakan anak yang pintar.

    Lulus dari universitas, Zhang memiliki mimpi yang tak muluk-muluk, dia hanya ingin menjadi seorang karyawan. Dia pun mencari pekerjaan dengan gaji CNY 6.000 atau sekitar Rp 13,5 juta supaya bisa membantu orangtuanya melunasi utang-utang yang sebenarnya tidak pernah ada itu.

    Tapi, sudah cukup menyimpan rahasia, sang ayah tiba-tiba saja mengungkap bahwa mereka tidak benar-benar miskin. Zhang dan keluarga kemudian pindah ke villa mewah yang bernilai CNY 10 juta atau Rp 22,6 miliar. Hidup Zhang Zilong bisa dibilang berubah dalam satu malam.

    Walaupun dibohongi selama 24 tahun, Zhang mengaku tidak marah dengan ayahnya. Dia tahu bahwa apa yang dilakukan ayahnya semata-mata hanya untuk membuat dirinya menjadi pribadi yang sederhana dan pekerja keras. Dia mengatakan bahwa baik ayahnya maupun dirinya sendiri tidak mau membuatnya disebut sebagai ‘fu er dai’ atau ‘generasi kaya kedua’. Itu adalah istilah untuk menyebut anak orang kaya yang hidup dimanja.

    Lalu apakah kaya membuat Zhang Bahagia? Tentu saja, detikers. Dia pun mengakui sendiri ketika diwawancara oleh influencer Douyin @Xiangxiangdazouzhan.

    “Menjadi kaya membuatku bahagia,” ucapnya.

    Pada akhirnya, Zhang pun bekerja di perusahaan milik ayahnya. Dia bermimpi untuk membantu perusahaan go public dan membantu melebarkan penjualan di pasar internasional. Ayahnya mengatakan akan mempertimbangkan mewariskan perusahaan latiao miliknya jika dia merasa kinerja anaknya baik.

    Latiao Mala Prince sangat terkenal di ecommerce. Bahkan, kamu bisa menemukannya saat mencarinya di market terkenal Indonesia. Mala Prince mampu mencetak CNY 600 juta setiap tahunnya atau setara dengan Rp 1,3 triliun.

    Mendengar kisah yang benar-benar di luar nurul ini, netizen di berbagai belahan dunia pun menuliskan komentar mereka. Banyak yang tidak menyangka dengan cerita bak dongeng ini.

    “Dongeng yang luar biasa. Katak biasa berubah menjadi pangeran Mala,” kata salah satu orang di Douyin.

    “Saya percaya ceritanya. Merek ini baru mulai mengiklankan dirinya sendiri dalam beberapa tahun terakhir. Pasti karena pangeran sudah lulus dan tidak perlu bersembunyi lagi,” sahut yang lain.

    “Cara dia berbicara dan berpenampilan tampak jujur serta rendah hati. Keluarganya mendidiknya dengan sangat baik,” ujar netter.

    Coba deh kamu tanya ke mama papa kalian, detikers, jangan-jangan mereka juga lagi ngeprank kalian. Kasih tahu sekarang aja gapapa Pa, Ma, berat banget hidup jadi dewasa, hihihi.

    (ask/fay)

  • Kunjungi Vietnam, Putin Cari ‘Arsitektur Keamanan’ Asia Baru

    Kunjungi Vietnam, Putin Cari ‘Arsitektur Keamanan’ Asia Baru

    Jakarta

    Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa dia ingin membangun “arsitektur keamanan yang dapat diandalkan” di kawasan Asia Pasifik, dalam kunjungan kenegaraannya ke Vietnam pada Kamis (20/06). Kunjungan ini adalah bagian dari lawatan Putin ke Asia, yang dianggap sebagai bentuk perlawanan Rusia terhadap Barat.

    Sehari setelah menandatangani perjanjian pertahanan dengan Korea Utara, Putin menerima penghormatan militer di Vietnam, dan Putin terlihat dipeluk oleh Presiden Vietnam To Lam dan Perdana Menteri (PM) Vietnam Pham Minh Chinh.

    Kedua pemimpin negara ini menyepakati pertukaran 11 perjanjian dan nota kesepahaman, termasuk kesepakatan di bidang minyak dan gas, ilmu pengetahuan nuklir, dan pendidikan.

    Presiden Vietnam menyebut Putin telah ikut berkontribusi pada “perdamaian, stabilitas, dan pembangunan” di dunia.

    AS kritik kunjungan Putin ke Asia

    Kunjungan Putin ke Asia kali ini menuai kritik dari Amerika Serikat (AS) dan sekutunya. AS memprotes bahwa Putin seharusnya tidak diberi panggung untuk membela invasi Rusia di Ukraina.

    Rusia dan Vietnam menandatangani perjanjian-perjanjian mengenai berbagai isu termasuk energi, menggarisbawahi poros Moskow ke Asia setelah Barat menjatuhkan sanksi pada Moskow atas konflik di Ukraina.

    “Kami sangat berkomitmen untuk memperdalam kemitraan strategis yang komprehensif dengan Vietnam, yang tetap menjadi salah satu prioritas kebijakan luar negeri Rusia,” kata Putin, dikutip dari kantor berita TASS Rusia.

    Dalam sebuah konferensi pers untuk mengakhiri lawatannya di Asia, Putin juga menuduh aliansi militer NATO telah menciptakan ancaman keamanan bagi Rusia di Asia, lapor TASS.

    Pengadilan Kriminal Internasional pernah mengeluarkan surat perintah penangkapan Putin atas dugaan kejahatan perang di Ukraina, tuduhan itu dibantahnya.

    Zachary Abuza, seorang profesor di Sekolah Perang Nasional War AS. Abuza menggarisbawahi adanya kerbersamaan dalam sejarah Komunis antara Vietnam dan Rusia, di mana puluhan ribu kader Vietnam, termasuk anggota biro politik saat ini, pernah dilatih oleh Uni Soviet.

    AS akan perkuat hubungan dengan Vietnam

    Departemen Luar Negeri (Deplu) AS mengatakan diplomatnya akan mengunjungi Vietnam pekan ini untuk menekankan komitmen Washington dalam bekerja sama dengan Vietnam dan memastikan Indo-Pasifik akan tetap bebas dan terbuka.

    Dalam kunjungan asisten Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Daniel Kritenbrink ini “juga akan menegaskan kembali dukungan AS untuk Vietnam yang kuat, mandiri, tangguh, dan sejahtera”, kata departemen itu.

    Secara terpisah, Menteri Keuangan (Menkeu) AS Janet Yellen mengatakan bahwa mempererat kemitraan AS-Vietnam tidak mengharuskan Hanoi untuk memutus hubungannya dengan Rusia atau Cina.

    Seorang juru bicara delegasi Uni Eropa di Vietnam mengatakan bahwa Hanoi memiliki hak untuk mengembangkan kebijakan luar negerinya sendiri, tetapi juga menegaskan bahwa perang Rusia di Ukraina itu membuktikan bahwa Moskow tidak menghormati hukum internasional.

    “Perjalanan hubungan masyarakat yang sukses”

    Putin telah mengubah kunjungannya ke Asia ini menjadi “perjalanan hubungan masyarakat yang sangat sukses”. Presiden Rusia itu telah berhasil menandatangani perjanjian yang dengan Korea Utara dan Vietnam, kata ilmuwan politik Klaus Larres.

    “Apa yang Putin lakukan ini adalah solusinya untuk mengatasi keterasingan dirinya, yang merupakan sanksi akibat perang di Ukraina, invasi brutalnya ke negara tetangganya itu, dan kurangnya keberhasilan militer Rusia,” kata Larres, Jumat (21/06).

    “Dia benar-benar kehabisan amunisi dan dia bergantung pada negara-negara lain untuk mendapatkan amunisi, peralatan militer, dalam upaya memerangi Ukraina. Dan saya pikir bagi Putin, seluruh perjalanan ini adalah tentang memperkuat militernya dan juga meningkatkan kinerja ekonomi negaranya,” jelasnya.

    Menurut Larres, kunjungan Putin ke Hanoi “tidak akan mengarah ke Vietnam yang anti-Barat”. Justru menurutnya, “Vietnam memiliki kecenderungan untuk mencoba bersikap netral, berteman dengan semua pihak dan juga tidak menjalin aliansi formal dengan pihak mana pun.”

    Sementara lawatan Putin ke Korea Utara untuk mendapatkan dukungan dalam program senjata nuklir Pyongyang ini justru sangat membingungkan, kata Larres.

    “Kunjungan itu sangat mengancam keamanan global karena Kim dan Korea Utara adalah outlier di dunia. Kita tidak benar-benar tahu bagaimana cara berpikir Kim, apa yang akan dia lakukan, dan betapa impulsif dan emosionalnya dia,” ungkap Larres.

    Lebih lanjut, Larres mengatakan bahwa “semua pihak tahu, Rusia bukanlah negara yang didukung oleh AS. Secara struktural bahkan ekonomi negara itu lemah akibat invasinya ke Ukraina. Apakah Rusia akan berhasil dalam perang Ukraina, itu masih diragukan.”

    kp/hp (Reuters)

    (ita/ita)

  • Korban Blokir Joe Biden Bertambah, Perusahaan Antivirus Rusia Dijegal

    Korban Blokir Joe Biden Bertambah, Perusahaan Antivirus Rusia Dijegal

    Jakarta

    Pemerintah Amerika Serikat di bawah komando Presiden Joe Biden melarang penjualan antivirus Kaspersky di negaranya karena alasan keamanan nasional. Warga AS diminta untuk beralih ke layanan antivirus lainnya.

    Biro Industri dan Keamanan yang berada di bawah Kementerian Perdagangan AS berargumen bahwa Kaspersky mengancam keamanan dan privasi pengguna di AS karena perusahaannya bermarkas di Rusia.

    “Rusia sudah menunjukkan mereka memiliki kapasitas, dan bahkan lebih dari itu, berniat untuk mengeksploitasi perusahaan Rusia seperti Kaspersky untuk mengumpulkan dan menjadikan informasi pribadi warga AS sebagai senjata,” kata Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo, seperti dikutip dari TechCrunch, Jumat (21/6/2024).

    Salah satu sumber Reuters mengatakan hubungan Kaspersky yang erat dengan pemerintah Rusia menimbulkan risiko keamanan nasional. Kaspersky dan pemerintah Rusia dikhawatirkan dapat mencuri informasi sensitif, menginstal malware, atau mencegah update keamanan di perangkat milik warga AS.

    Kaspersky akan dilarang menjual software-nya kepada konsumen dan bisnis di AS mulai 20 Juli 2024. Namun mereka masih bisa merilis update software dan keamanan kepada kepada penggunanya hingga 29 September 2024.

    Setelah itu Kaspersky tidak bisa lagi memberikan update untuk penggunanya di AS. Raimondo menegaskan pengguna Kaspersky di AS tidak melanggar hukum dan menyarankan mereka untuk menggunakan antivirus alternatif.

    “Individu dan bisnis di AS yang terus menggunakan atau memiliki produk dan layanan Kaspersky tidak melanggar hukum, Anda tidak melakukan kesalahan apa pun dan tidak dikenakan hukuman pidana atau perdata apa pun,” kata Raimondo.

    “Namun, saya minta Anda untuk segera berhenti menggunakan software tersebut dan beralih ke alternatif guna melindungi diri sendiri dan data Anda serta keluarga Anda,” sambungnya.

    Pencekalan ini merupakan perkembangan terbaru dari sederet tindakan yang diambil pemerintah AS terhadap Kaspersky. Pada tahun 2017, pemerintahan Donald Trump melarang badan federal AS menggunakan antivirus Kaspersky.

    Pada awal tahun ini, hacker pemerintah Rusia dikabarkan mencuri dokumen rahasia yang disimpan di komputer pribadi milik seorang karyawan kontrak di badan intelijen yang menggunakan antivirus Kaspersky. Ini insiden spionase pertama yang dilaporkan karena penggunaan antivirus Kaspersky.

    Pemerintah AS memang kian agresif memblokir teknologi luar negeri atau membatasinya. Perusahaan-perusahaan di China terutama, makin dibatasi untuk mendapatkan teknologi dari Amerika.

    (vmp/fyk)

  • Perang di Ukraina Terus Berkecamuk, Arab Saudi Bisa Jadi Mediator?

    Perang di Ukraina Terus Berkecamuk, Arab Saudi Bisa Jadi Mediator?

    Jakarta

    Pada akhirnya, sama seperti Indonesia, Arab Saudi tidak menandatangani dokumen final konferensi internasional tentang Ukraina di Swiss. Arab Saudi keberatan dengan frasa bahwa Rusia bertanggung jawab atas “perang yang sedang berlangsung melawan Ukraina”, yang terus menyebabkan “penderitaan dan kehancuran manusia yang luas”.

    Selama KTT di Swiss, Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan al Saud menyatakan keprihatinannya tentang formulasi itu. Arab Saudi menekankan mendukung upaya perdamaian, namun setiap proses yang kredibel memerlukan partisipasi Rusia, demikian tulis Al-Jazeera.

    Beberapa pengamat mengatakan, Rusia mungkin akan diundang dalam konferensi lanjutan. Di mana konferensi lanjutan itu akan dilaksanakan, masih belum ditetapkan. Selain Turki, Arab Saudi dianggap berpotensi menjadi tuan rumah pertemuan lanjutan dengan partisipasi Rusia.

    Ingin menjadi penengah di panggung internasional

    “Haluan politik Riyadh memang sesuai dengan kepentingan nasionalnya,” kata Sebastian Sons, pengamat politik di Pusat Penelitian Terapan dalam Kemitraan dengan Timur, CARPO, di Bonn. Arab Saudi sejauh ini tidak ingin memihak ke pihak mana pun dalam konflik tersebut dan tidak ingin dianggap pendukung salah satu kubu. “Sebaliknya, Arab Saudi mengandalkan otonomi strategis dan berusaha untuk tetap berhubungan dengan semua pemain dunia dan dengan demikian mendapatkan pengaruh diplomasi,” kata Sons.

    Cinzia Bianco, pakar Arab Saudi di lembaga pemikir Dewan Hubungan Luar Negeri Eropa ECFR, kurang setuju dengan pandangan itu. “Tentu ada beberapa harapan dari Ukraina terhadap Riyadh,” kata Cinzia, merujuk pada konferensi perdamaian sebelumnya dengan peserta dari lebih dari 40 negara – termasuk Cina – di Jeddah pada Agustus 2023.

    Rangkaian konferensi itu memang tidak membuahkan hasil yang konkrit. Namun menurut Saudi Press Agency, pihak kerajaan setidaknya merumuskan tujuan simbolis mereka, yaitu “menciptakan landasan bersama yang membuka jalan bagi perdamaian.”

    Arab Saudi, yang juga ingin memperbaiki citra negatifnya di panggung internasional mengenai isu hak asasi manusia, bersedia melakukan mediasi tidak hanya terkait dengan Ukraina. Menurut laporan media, menteri luar negeri Saudi mengambil bagian dalam pertemuan virtual dengan rekan-rekannya dari negara-negara lain di kawasan pada tanggal 3 Juni, yang membahas upaya mediasi Qatar, Mesir dan Amerika Serikat dalam perang Gaza. Menteri Luar Negeri Saudi kembali menegaskan kesediaan negaranya untuk mendukung upaya tersebut. Riyadh memelihara kontak tidak hanya dengan Palestina dan “negara-negara saudara” Arabnya, tetapi juga – meskipun masih secara informal – dengan pihak Israel, yang dengannya mereka berupaya melakukan normalisasi.

    Arab Saudi makin percaya diri

    “Namun demikian, inisiatif diplomatik Riyadh menunjukkan seberapa besar kepercayaan diri Saudi dalam beberapa tahun terakhir,” kata Sebastian Sons. “Pemerintah di Riyadh, tidak lagi ingin dianggap sebagai agen perwakilan dan mitra junior Barat, dan tentu saja bukan Amerika Serikat. Sebaliknya, mereka ingin dihormati sebagai aktor independen yang dapat memainkan peran penting di panggung politik dunia sebagai sebuah negara mediator.”

    Cinzia Bianco berpandangan serupa. Arab Saudi ingin mengkonsolidasikan perannya sebagai kekuatan menengah di dunia multipolar, katanya. Artinya, negara ini ingin selalu hadir ketika topik-topik seperti masa depan perdagangan dunia, penggunaan teknologi, energi, dan iklim dibahas di forum-forum penting. “Jika Riyadh memainkan kartunya dengan cerdik dalam perundingan ini, tentu saja setidaknya sebagian tujuannya dapat tercapai,” pungkas Cinzia Bianco.

    (hp/as)

    (ita/ita)

  • Tabrakan Kereta di Chile, Masinis dan Asistennya Tewas-9 Orang Terluka

    Tabrakan Kereta di Chile, Masinis dan Asistennya Tewas-9 Orang Terluka

    Santiago

    Tabrakan kereta api (KA) barang dengan sebuah lokomotif terjadi di Chile. Insiden tersebut menewaskan dua orang.

    Dilansir AFP, Kamis (20/6/2024), kecelakaan ini terjadi di pinggiran Kota Santiago, ibu kota Chile, pada Kamis siang waktu setempat. Dua orang yang tewas yaitu masinis KA barang dan asistennya.

    “Kami menyesal melaporkan kematian dua pekerja di kereta barang,” kata perusahaan kereta api negara EFE dalam sebuah pernyataan.

    Insiden tabrakan kereta ini juga membuat sembilan orang terluka. Termasuk empat warga negara Tiongkok di dalam lokomotif yang sedang melakukan tes kecepatan.

    Jaksa Pedro Aravena mengatakan bahwa “untuk alasan yang tidak diketahui” kereta uji tidak menyadari bahwa kereta barang sedang menuju utara ke arahnya.

    (fas/fas)

  • 8 Fakta Penjaga Pantai China Acungkan Pedang dan Tabrak Kapal Filipina

    8 Fakta Penjaga Pantai China Acungkan Pedang dan Tabrak Kapal Filipina

    Jakarta

    Aparat Filipina dan China bentrok di laut. Sempat terjadi pengacungan senjata tajam oleh aparat China. Berikut adalah fakta-faktanya.

    Fakta-fakta ini dihimpun dari laporan pemberitaan AFP dan BBC hingga Kamis (20/6/2024).

    Kata China, kapal Filipina mendekati kapal China dalam navigasi normal sehingga mengakibatkan tabrakan. Penjaga Pantai China mengatakan Filipina mengabaikan peringatan serius China berulang kali.

    1. Lokasi peristiwa

    Dilansir BBC, peristiwa 17 Juni 2024 itu terjadi ketika Angkatan Laut dan Penjaga Pantai Filipina sedang mengirimkan pasokan kepada sejumlah anggota militer Filipina yang ditempatkan di Second Thomas Shoal, kawasan Laut China Selatan atau perairan sekitar Filipina.

    Second Thomas Soal adalah perairan yang menjadi pusat sengketa antara kedua negara. Filipina sengaja menempatkan sebuah kapal tua milik angkatan laut untuk menegakkan klaimnya.

    Para analis mengatakan bahwa menghambat aliran pasokan ke kapal yang dijadikan Filipina sebagai pos terdepan dapat menyebabkan jatuhnya pos tersebut ke laut. Hal ini akan memungkinkan Beijing untuk mengambil kendali penuh atas wilayah tersebut.

    2. Aparat China naiki kapal Filipina

    Area itu sering menjadi lokasi bentrokan antara Manila dan Beijing beberapa waktu terakhir, terlebih setelah China meningkatkan upayanya untuk memaksakan klaim atas perairan yang menjadi sengketa banyak negara tersebut.

    “Personel Penjaga Pantai China secara ilegal menaiki RHIBS (perahu karet jenis rigid hulled),” ucap Komandan Komando Barat Angkatan Bersenjata Filipina, Laksamana Muda Alfonso Torres, saat berbicara kepada wartawan, dalam keterangan resmi pertama Manila soal konfrontasi itu, dilansir AFP, Rabu (19/6) kemarin.

    Halaman selanjutnya, kedua negara saling menyalahkan:

    3. Filipina salahkan China

    Kepala staf angkatan bersenjata Filipina, Jenderal Romeo Brawner menuduh kapal-kapal China sengaja menabrak kapal-kapal Filipina. Aparat penjaga pantai China kemudian dituduh menaiki kapal-kapal tersebut dan menyita persenjataan di dalamnya.

    “Mereka tidak mempunyai hak atau wewenang hukum untuk membajak operasi kami dan menghancurkan kapal-kapal Filipina yang beroperasi di zona ekonomi eksklusif kami,” kata Jenderal Brawner kepada wartawan.

    4. China salahkan Filipina

    Atas peristiwa di Laut China Selatan tersebut, pemerintah China menyalahkan Filipina. Mereka menyebut kapal-kapal Filipina menabrak kapanya lebih dahulu.

    “Kapal-kapal Filipina… sengaja menabrak kapal-kapal China. Selain itu, personel Filipina menyiramkan air dan melemparkan benda-benda ke arah staf administrasi China. Tindakan ini jelas meningkatkan ketegangan di laut,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, dilansir kantor berita AFP, Kamis (20/6/2024).

    5. Aparat China pakai sajam

    Kepala staf angkatan bersenjata Filipina, Jenderal Romeo Brawner, mengatakan aparat penjaga pantai China menggunakan senjata tajam. Dilansir BBC, penjaga pantai China menggunakan pisau, mengacungkan pedang, hingga tombak.

    “Kami melihat di video bagaimana [aparat] China bahkan mengancam personel kami dengan mengarahkan pisau mereka ke personel kami,” kata Jenderal Brawner.

    Dilansir AFP, Komandan Komando Barat Angkatan Bersenjata Filipina, Laksamana Muda Torres menjelaskan bahwa para personel Angkatan Laut Filipina diperintahkan untuk tidak memperlihatkan senjata mereka dalam konfrontasi pada Senin (17/6) waktu setempat itu. Ditambahkan oleh Torres bahwa Penjaga Pantai China kemudian “dengan senjata menusuk” perahu-perahu karet milik Filipina.

    Halaman selanjutnya, tentara Filipina kehilangan jempol:

    6. Aparat China rusak barang-barang

    Jenderal Romeo Brawner dari Filipina mengatakan aparat Penjaga Pantai China juga menyita sejumlah senjata dan menghancurkan barang-barang termasuk motor dan melubangi perahu karet di dalam kapal Filipina.

    Insiden itu, tambahnya, merupakan “pembajakan”.

    Kata Laksamana Muda Torres (pihak Filipina), Penjaga Pantai China kemudian “dengan senjata menusuk” perahu-perahu karet milik Filipina.

    7. Tentara Filipina kehilangan jempol

    Seorang tentara Filipina kehilangan jempolnya ketika kapalnya ditabrak, kata sang jenderal. China membantah aparat mereka sebagai pihak yang bersalah seraya mengatakan bahwa para personel penjaga pantai telah bersikap “terkendali”.

    8. China bantah bertindak ngawur

    Filipina menuduh China ngawur karena menerjang batas Zona Ekonomi Eksklusif Filipina dan menghancurkan kapal-kapal Filipina, serta melakukan pembajakan kapal Filipina. Menurut Beijing, tindakan aparatnya sudah sesuai ketentuan, tidak ada yang salah. Itu adalah tindakan menangani transportasi ilegal.

    “Langkah-langkah penegakan hukum yang diambil oleh Penjaga Pantai China di lokasi tersebut profesional dan terkendali,” tegas Jubir Menlu China, Lin Jian.

    Halaman 2 dari 3

    (dnu/fas)