Negara: Republik Rakyat Cina

  • Video: Sektor Non Manufaktur China Tumbuh Pada Bulan Oktober

    Video: Sektor Non Manufaktur China Tumbuh Pada Bulan Oktober

    Jakarta, CNBC Indonesia – Akvitas non manufaktur China mampu tumbuh pada bulan Oktober. Aktivitas nonmanufaktur China mencapai 50,2 dengan 0,2 poin persentase lebih tinggi dari bulan sebelumnya.

    Selengkapnya dalam program Evening Up CNBC Indonesia, Kamis (31/10/2024).

  • Permintaan ekspor produk rotan Kalimantan Selatan meningkat 800 persen

    Permintaan ekspor produk rotan Kalimantan Selatan meningkat 800 persen

    ANTARA – Permintaan ekspor rotan dari Provinsi Kalimantan Selatan meningkat signifikan hingga mencapai 878 persen pada periode Agustus-September lalu. Permintaan ekspor rotan dalam bentuk barang jadi, seperti tikar, kursi, mebel, keranjang dan produk furnitur lainnya datang dari negara China, Prancis, India, Belanda, dan Portugal. (Latif Thohir/Soni Namura/Rinto A Navis)

  • Heboh Pabrik Nvidia Katanya Ada di Batam, Ini Faktanya

    Heboh Pabrik Nvidia Katanya Ada di Batam, Ini Faktanya

    Jakarta

    Baru-baru ini muncul kehebohan di dunia maya karena beredar video yang menunjukkan fasilitas produksi kartu grafis di Batam, Kepulauan Riau, Indonesia.

    Fasilitas produksi itu awalnya diduga dipakai untuk memproduksi kartu grafis terbaru Nvidia, yaitu GeForce 5000 Blackwell. Dalam keterangan video yang ada, dinarasikan bahwa pabrik itu dibuat untuk menghadapi kemungkinan pembatasan ekspor ke China yang ditetapkan Amerika Serikat untuk RTX 5000 saat nanti sudah dirilis.

    Dalam video yang diposting di situs Chiphell tersebut ditunjukkan proses debugging kartu grafis yang diproduksi di pabrik tersebut.

    “Karena pembatasan ekspor chip AS terhadap China, chipgrafis yang performanya setara atau lebih tinggi dari 4090 dilarang untuk diekspor ke China Daratan. Untuk menghindari dampak dari langkah ini saat peluncuran RTX 5090, Bo Neng buru-buru membangun pabrik di Batam, Indonesia,” tulis si pengunggah video dalam deskripsi, yang diterjemahkan dari bahasa Mandarin.

    Namun belakangan diketahui kalau pabrik tersebut sebenarnya adalah pabrik milik Zotac, pabrikan OEM yang memproduksi kartu grafis dengan chip Nvidia. Dalam keterangan resminya mereka menyebut kartu grafis yang ada di video tersebut bukanlah RTX 5000.

    “Faktanya, itu adalah produk yang sudah ada saat ini dan sedang diproduksi bernama Zotac Gaming GeForce RTX 4070 Ti Super Solid,” tulis Zotac dalam keterangannya, seperti dikutip detikINET dari Techpowerup, Kamis (31/10/2024).

    Mereka pun menyebut bahwa video yang viral tersebut sebenarnya adalah rekaman dari proses pelatihan internal dari percobaan produksi di pabrik di Indonesia. Tujuannya adalah untuk menguji performa peralatan produksi kartu grafis.

    “Ditujukan untuk menguji performa dari peralatan produksi yang baru diinstal,” tulis pabrikan berkantor pusat di Hong Kong itu.

    (asj/asj)

  • Menko Airlangga Sebut Investor Asing Tak Minat Akuisisi Sritex

    Menko Airlangga Sebut Investor Asing Tak Minat Akuisisi Sritex

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa investor asing tidak berminat untuk mengakuisisi PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL) alias Sritex yang sudah dinyatakan pailit.

    Airlangga menjelaskan, pemerintah akan bertemu dengan sejumlah calon investor asing yang berminat menanamkan modal ke industri tekstil di Indonesia. Kendati demikian, sambungnya, investor asing tersebut bukan ingin mengakuisisi Sritex yang merupakan raksasa tekstil Indonesia.

    “Tidak ada. Mereka [investor asing] tidak minat untuk itu [akuisisi Sritex],” ujar Airlangga di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Kamis (31/10/2024).

    Mantan ketua umum Partai Golkar itu mengungkapkan, ada lima belas calon investor asing yang berminat tanamkan modal ke Indonesia. Pihak pemerintah dan calon investor asing tersebut akan bertemu pada Jumat (1/11/2024).

    Menurutnya, para calon investor tersebut ingin merelokasi pabriknya dari China ke Indonesia. Airlangga mengatakan, perang dagang antara Amerika Serikat dan China membuat para investor asing tersebut harus mencari negara lain.

    “Mereka hanya melihat dua negara di Asean yaitu Vietnam dan Indonesia. Oleh karena itu, Indonesia harus bisa memanfaatkan secara baik,” jelasnya.

    Airlangga merincikan, para investor asing tersebut ingin agar mendapatkan perlakuan yang sama seperti di Eropa dan Amerika Serikat terutama ihwal bea masuk. Dengan demikian, bea masuk yang rendah hanya bisa dicapai apabila perjanjian perdagangan antara Indonesia dan Uni Eropa atau IEU-CEPA bisa segera ditandatangani.

    “Itu hanya bisa dicapai kalau kita tanda tangani IEU-CEPA karena bagi Vietnam itu ekspor ke Eropa dan ke Amerika bea masuknya nol. Bagi Indonesia, di atas sekitar 16%, 10-20%,” tutupnya.

    Sebelumnya, Airlangga menyatakan Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan agar Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia dan Uni Eropa (Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement/IEU-CEPA) segera selesai dalam waktu dekat.

    Airlangga Hartarto mengaku bahwa Prabowo sudah memberi lampu hijau agar sejumlah permintaan dari Uni Eropa disetujui. Dengan demikian, lanjutnya, perjanjian bisa segera ditandatangani.

    “Ini [perundingan IEU-CEPA] kan ada dua-tiga isu dan setelah diberikan persetujuan oleh Bapak Presiden, sehingga kami sudah berkomunikasi dengan menteri perdagangan bahwa diharapkan hal-hal yang sifatnya teknis bisa diselesaikan dan bisa meningkat ke legal drafting,” ujar Airlangga di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Rabu (30/10/2024).

    Dia menjelaskan ada dua isu yang masih permintaan Uni Eropa adalah transmisi digital dan transparansi impor-ekspor. Menurutnya, Prabowo tidak ingin persoalan teknis seperti itu menjadi halangan.

  • Isi Stasiun Luar Angkasa China Akhirnya Terungkap, Lihat Videonya!

    Isi Stasiun Luar Angkasa China Akhirnya Terungkap, Lihat Videonya!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Misteri stasiun luar angkasa China akhirnya terungkap. Astronaut China memamerkan sendiri isi fasilitas bernama Tiangong tersebut lewat video YouTube.  

    Tiangong yang berarti “istana langit” mengorbit Bumi di ketinggian 260 atau 418 kilometer di atas permukaan tanah. Fasilitas tersebut dibangun secara bertahap sejak peluncuran modul pertama yang diberi nama Tianhe (harmoni langit), diikuti oleh modul laboratorium bernama Wentian (petualangan menuju langit) yang meluncur pada 24 Jui 2022 dan Mengtian (mimpi tentang langit) yang diluncurkan pada 31 Oktober 2022.

    Aktivitas para astronaut yang merupakan bagian dari misi Shenzhou-18 di Tiangong tampak dalam video berdurasi 7 menit di kanal milik kantor berita China, CCTV. 

    Para astronaut memamerkan dapur di Tiangong yang diisi oleh sebuah pemanas yang mengeluarkan air ke kantung-kantung kecil dan microwave yang dimodifikasi. Mereka juga menunjukkan kamar tidur yang luas dengan jendela besar.

    Tayangan tersebut juga menunjukkan dua segmen lab yang antara lain berisi “rumah kaca” tempat tomat dan selada ditanam.

    Futurism menyatakan tayangan di YouTube ini mengejutkan karena biasanya badan luar angkasa China sangat merahasiakan misi dan teknologi mereka.

    China hanya butuh 2 tahun untuk membangun Tiangong sehingga bisa mendukung aktivitas tiga astronaut di orbit. Tiangong dibangun karena China tidak bisa menggunakan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) yang dikelola bersama oleh NASA dan badan antariksa Rusia.

    Ambisi besar badan luar angkasa China adalah mengirim astronaut ke Bulan dengan target tahun 2030.

    Tiga astronaut yang tampil di video YouTube dijadwalkan pulang ke Bumi dalam waktu dekat setelah menghabiskan 6 bulan di Tiangong. Para astronaut, antara lain, melakukan eksperimen untuk mengamati adaptasi ikan zebra di lingkungan gravitasi mikro.

    Di sisi lain, ISS siap dipensiunkan pada 2030 meskipun infrastruktur penggantinya sampai saat ini belum dibangun, bahkan mandek di tahap perencanaan.

    [Gambas:Youtube]

    (dem/dem)

  • Kapal China Coast Guard 3 Kali Masuk Natuna Utara, Kemlu Bilang Begini

    Kapal China Coast Guard 3 Kali Masuk Natuna Utara, Kemlu Bilang Begini

    Jakarta

    Kementerian Luar Negeri (Kemlu) merespons soal kapal penjaga pantai China yang tiga kali memasuki perairan Natuna Utara dalam sepekan hingga diusir oleh Badan Keamanan Laut (Bakamla). Kemlu menegaskan sikap Indonesia terhadap kedaulatan NKRI tidak berubah meski pemerintahan berganti.

    “Terkait Laut Cina Selatan tidak ada yang berubah, dari pemerintah Indonesia selama ini. Bahwa kita harus melakukan hal-hal yang layak, yang seharusnya dilakukan ketika kita menjaga keamanan situasi di kawasan NKRI,” kata Jubir Kemlu RI Roy Soemirat di kantor Kemlu RI, Jakarta Pusat, Kamis (31/10/2024).

    Terkait pengusiran kapal China ini, Roy menyebut pihaknya masih melakukan konfirmasi lebih lanjut. Sebab, kata dia, kejadian tersebut pasti melibatkan banyak pihak.

    “Jadi tidak ada yang baru dari itu, dan memang terkait dengan insiden yang terakhir, kita dalam proses melakukan konfirmasi lebih lanjut,” ucap Roy.

    “Kita tidak bisa melakukan hanya self-proclaim, demikian pihak lain tidak bisa melakukan self-proclaim,” tambahnya.

    Roy mengatakan dalam peristiwa ini dialog antar-pihak haruslah dilakukan. Menurutnya, ada banyak cara diplomatik untuk mengatasi masalah tersebut.

    3 Kali Usir Kapal Penjaga Pantai China

    Sebelumnya, Bakamla RI telah mengusir kapal penjaga pantai China dari perairan Natuna Utara yang berbatasan dengan Luat China Selatan. Ini adalah yang ketiga kalinya kapal China diusir dari wilayah yurisdiksi Indonesia.

    Dilansir AFP, Sabtu (26/10) ini adalah langkah terbaru oleh negara Asia Tenggara itu terhadap tindakan Beijing di jalur air strategis tersebut.

    “China Coast Guard-5402 (CCG-5402) kembali memasuki yurisdiksi Indonesia pada hari Jumat,” kata Badan Keamanan Laut Indonesia dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu.

    Kapal yang sama pertama kali memasuki perairan yang disengketakan pada hari Senin dan sekali lagi pada hari Rabu. Kapal patroli Indonesia mengusirnya pada kedua kesempatan.

    Ditambahkan pula bahwa kapal China pada hari Senin telah mengganggu survei yang sedang dilakukan oleh perusahaan minyak milik negara, PT Pertamina. Ketika dihubungi oleh kapal Indonesia, penjaga pantai China mengatakan bahwa wilayah tersebut merupakan bagian dari yurisdiksi Beijing.

    (ial/fas)

  • Bikin Banjir Barang Murah, Aplikasi Pembunuh UMKM Untung dari Sini

    Bikin Banjir Barang Murah, Aplikasi Pembunuh UMKM Untung dari Sini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Temu dikenal sebagai platform e-commerce yang menjual barang dengan harga sangat murah dibandingkan dengan harga di pasaran.

    Platform ecommerce China ini menjual barang sangat murah dengan mengirim barang langsung dari pabrik pengguna. Pabrik yang bekerja sama dengan Temu dituntut untuk memasang harga termurah, kemudian Temu menanggung biaya logistik dan pemasaran hingga ke tangan pembeli.

    Lalu banyak yang bertanya-tanya bagaimana cara perusahaan bisa mendapatkan untung dengan jualan barang murah?

    Seperti platform e-commerce lainnya, Temu menggunakan berbagai sumber pendapatan untuk mempertahankan operasinya dan mendorong pertumbuhan.

    Berikut adalah empat cara Temu menghasilkan keuntungan dari berjualan barang murah.

    1. Biaya Transaksi

    Mirip dengan model Amazon, Temu mengenakan komisi kepada pedagang atas setiap penjualan yang dilakukan melalui platformnya. Komisi ini berfungsi sebagai sumber pendapatan utama bagi Temu, yang memungkinkannya menghasilkan pendapatan dari transaksi yang difasilitasi di platform.

    Barang yang murah mendorong permintaan makin tinggi yang berarti volume transaksi makin besar. Artinya, makin murah barang yang ditawarkan di Temu, makin besar pula pendapatan platform.

    2. Layanan Pemasaran Online

    Temu menawarkan peluang iklan dan promosi kepada pedagang, yang memungkinkan mereka memperluas jangkauan dan menarik lebih banyak pembeli. Melalui layanan pemasaran berbayar, pedagang dapat meningkatkan visibilitas mereka di platform Temu, yang mendorong penjualan dan pendapatan.

    3. Biaya Pengiriman

    Meskipun Temu sering menyediakan pengiriman gratis, perusahaan juga menghasilkan pendapatan dari biaya pengiriman untuk produk tertentu atau opsi pengiriman cepat.

    Biaya ini berkontribusi pada pendapatan Temu, terutama untuk produk yang biaya pengirimannya dibebankan kepada pelanggan.

    4. Afiliasi

    Temu dapat memperoleh komisi dengan mengarahkan pelanggan ke situs web atau layanan lain melalui tautan afiliasi.

    Dengan memanfaatkan platform dan basis penggunanya, Temu dapat memperoleh pendapatan tambahan melalui kemitraan pemasaran afiliasi, yang selanjutnya mendiversifikasi sumber pendapatannya.

    Namun, saat ini Temu diyakini masih rugi karena tingginya biaya yang terkait dengan akuisisi pelanggan melalui diskon dan strategi pemasaran.

    Hancurkan UMKM

    Selain itu, margin laba yang rendah akibat penjualan produk dengan diskon besar berkontribusi pada tantangan profitabilitas Temu.

    Pola bisnis Temu ini yang membuat pemerintah Indonesia cemas atas dampaknya terhadap UMKM. Mereka membanjiri pasar dengan barang murah impor tanpa melibatkan satupun pengusaha lokal sebagai perantara.

    Direktur Utama Smesco Indonesia, Wientor Rah Mada menyebut Temu sebagai aplikasi e-commerce pembunuh UMKM asal China. Bahkan, katanya, aplikasi ini sudah menyerang pasar Amerika Serikat dan Eropa dengan subsidi harga yang mencapai 100%, atau konsumen hanya membayar biaya ongkos kirim.

    “Temu ini aplikasi jahat dari China, yang kalau dibiarkan masuk [ke tanah air], maka UMKM kita sudah pasti mati. Ini barang langsung datang dari pabrik di China, kemudian tidak ada seller, tidak ada reseller, tidak ada dropshiper, dan tidak ada affiliator. Jadi tidak ada komisi berjenjang seperti yang e-commerce lainnya,” kata Wientor beberapa waktu yang lalu.

    Wientor menyampaikan, praktik pemberian subsidi yang begitu besar dari platform ini dilakukan hampir di setiap negara. Pihaknya pun mengindikasikan, di beberapa kondisi aplikasi Temu memberikan harga hingga 0%, atau konsumen hanya dibebankan biaya ongkos kirim saja.

    “Jadi kalau mereka kemudian memberikan diskon 90% itu yang dilakukan hampir di setiap negara. Bahkan kami mengindikasikan, di beberapa kondisi mereka memberikan harga 0%. Di AS mereka sempat memberikan harga 0%. Jadi pembeli hanya membayar ongkos kirim,” ujarnya.

    Ia berasumsi, barang yang dijual di platform Temu merupakan barang-barang yang tidak laku di pasar China, sedangkan Negeri Tirai Bambu itu mengalami surplus barang, sehingga mereka harus mengeluarkan barang yang berlebih itu dari negaranya, dengan cara menjual dengan harga yang sangat murah.

    “Asumsi kami, yang dijual di Temu itu adalah barang-barang deadstock atau yang tidak laku di China, kemudian dilempar ke negara lain. Karena kan kondisi ekonomi di China sekarang ini sedang surplus barang. Mereka harus mengeluarkan itu dari negerinya, dan salah satu cara mengeluarkan itu adalah melalui platform yang mereka punya. Itu terjadi di AS dan di Eropa. Jadi bukan tidak mungkin itu akan dilakukan di negara kita,” terang dia.

    (dem/dem)

  • Samudera Indonesia (SMDR) Bakal Terima 3 Kapal Baru Hingga Akhir Tahun

    Samudera Indonesia (SMDR) Bakal Terima 3 Kapal Baru Hingga Akhir Tahun

    Bisnis.com, JAKARTA – Emiten perkapalan PT Samudera Indonesia Tbk. (SMDR) akan mendatangkan tiga kapal baru hingga akhir tahun ini dari China dan Jepang.

    Direktur Utama Samudera Indonesia Bani M. Mulia mengatakan pihaknya akan kedatangan tiga kapal peti kemas baru yaitu kapal Sinar Pangkalan Susu pada November dan Sinar Sumatera serta Sinar Pangkalan Brandan pada Desember mendatang. 

    “Saat ini sudah datang 9 kapal dari total 12 kapal yang dijadwalkan tahun ini. Tersisa 1 lagi di November [2024] dan 2 lagi di Desember,” kata Bani dalam konferensi pers capaian kuartal III/2024, Kamis (31/10/2024). 

    Bani melanjutkan tiga kapal tersebut merupakan produksi China dan Jepang. Ketiganya telah selesai di bangun dan disebut datang sesuai jadwal. 

    Pada pemberitaan Bisnis sebelumnya, SMDR menyerap belanja modal hingga US$80 juta atau setara Rp1,31 triliun (kurs jisdor Rp16.435) sepanjang semester I/2024.  

    Bani M. Mulia mengatakan pihaknya telah merealisasikan delapan kapal baru dengan kisaran harga bervariasi. Sisanya sebanyak 4 unit kapal lagi akan direalisasikan pada semester II/2024.  

    “Rinciannya bervariasi, kapal ‘jagoan’ kita di kisaran US$30 juta hingga US$40 juga, kalau kapal lain kisaran belasan hingga US$20 juta,” kata Bani dalam paparan publik, Rabu (26/6/2024).  

    Sampai dengan semester I/2024 SMDR melakukan pembelian 8 kapal dari rencana 12 kapal tahun ini dan akan datang 4 kapal lagi di semester II/2024 sebagai bagian dari rencana pengembangan bisnis. 

    Adapun perincian kapalnya ialah Sinar Ternate dan Sinar Tidore dengan jenis tanker vessel, Kapal  Amanah Barito dan Amanah Banjar, Sinar Sulawesi dan Sinar Pajajaran dengan jenis container vessel serta Jaya Barito dan Jaya Nuur dengan jenis barge.  

    Bani mengungkapkan belanja modal sepanjang 2024 adalah sebesar US$280 juta. Capex tersebut akan digunakan untuk pembelian 12 kapal serta pembangunan beberapa pelabuhan di Indonesia.

  • Pemerintah Rayu 15 Investor Asing Bangun Pabrik Tekstil di Indonesia

    Pemerintah Rayu 15 Investor Asing Bangun Pabrik Tekstil di Indonesia

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah akan merayu 15 investor asing untuk membangun pabrik tekstil di Indonesia. Pemerintah berencana bertemu dengan para investor asing itu pada Jumat (1/11/2024) esok.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan pemerintah tidak ingin industri padat karya terus terpuruk seperti yang terjadi belakangan. Apalagi, terbaru raksasa tekstil Indonesia yaitu PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL) alias Sritex dinyatakan pailit.

    “Kami sedang mempersiapkan bagaimana memperbaiki sektor padat karya. Besok kami akan ada beberapa calon investor di sektor padat karya,” ujar Airlangga di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Kamis (31/10/2024).

    Mantan ketua umum Partai Golkar ini membantah para investor asing tersebut ingin mengakusisi Sritex. Menurutnya, para calon investor tersebut ingin merelokasi pabriknya dari China ke Indonesia.

    Airlangga mengungkapkan perang dagang antara Amerika Serikat dan China membuat para investor asing tersebut harus mencari negara lain.

    “Mereka hanya melihat dua negara di Asean yaitu Vietnam dan Indonesia. Oleh karena itu, Indonesia harus bisa memanfaatkan secara baik,” jelasnya.

    Hanya saja, para investor asing tersebut ingin agar mendapatkan perlakuan yang sama seperti di Eropa dan Amerika Serikat terutama ihwal bea masuk. Airlangga menyatakan bea masuk yang rendah hanya bisa dicapai apabila perjanjian perdagangan antara Indonesia dan Uni Eropa atau IEU-CEPA bisa segera ditandatangani.

    “Itu hanya bisa dicapai kalau kita tanda tangani IEU-CEPA karena bagi Vietnam itu ekspor ke Eropa dan ke Amerika bea masuknya nol. Bagi Indonesia, di atas, sekitar 16%, 10%-20%,” tutupnya.

    Sebelumnya, Airlangga menyatakan Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan agar Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia dan Uni Eropa (Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement/IEU-CEPA) segera selesai dalam waktu dekat.

    Airlangga Hartarto mengaku bahwa Prabowo sudah memberi lampu hijau agar sejumlah permintaan dari Uni Eropa disetujui. Dengan demikian, lanjutnya, perjanjian bisa segera ditandatangani.

    “Ini [perundingan IEU-CEPA] kan ada dua-tiga isu dan setelah diberikan persetujuan oleh Bapak Presiden, sehingga kami sudah berkomunikasi dengan menteri perdagangan bahwa diharapkan hal-hal yang sifatnya teknis bisa diselesaikan dan bisa meningkat ke legal drafting,” ujar Airlangga di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Rabu (30/10/2024).

    Dia menjelaskan ada dua isu yang masih permintaan Uni Eropa adalah transmisi digital dan transparansi impor-ekspor. Menurutnya, Prabowo tidak ingin persoalan teknis seperti itu menjadi halangan.

  • Hasil Monitoring Barantin Terkait Produk Anggur Impor di Indonesia

    Hasil Monitoring Barantin Terkait Produk Anggur Impor di Indonesia

    Badan Karantina Indonesia (Barantin) menanggapi terkait temuan residu berbahaya di Thailand pada anggur Shine Muscat asal China. Barantin memastikan semua anggur impor sudah menjalani proses pemeriksaan dan pengawasan. Selain itu, Barantin juga menegaskan pihaknya melakukan monitoring pada produk anggur impor yang masuk ke Indonesia.