Negara: Republik Rakyat Cina

  • Vivo X300 dan X300 Pro Segera Debut Global, Intip Varian Warna dan Spesifikasinya – Page 3

    Vivo X300 dan X300 Pro Segera Debut Global, Intip Varian Warna dan Spesifikasinya – Page 3

    Vivo X300 sudah langsung beroperasi menggunakan OriginOS 6 berbasis Android 16, diklaim menawarkan pengalaman antarmuka lebih halus dan responsif.

    Untuk harga Vivo X300, ponsel ini dijual mulai dari CNY 4,399 (Rp 9,4 juta ) untuk model 12GB/256GB. Sedangkan untuk model 16GB/256GB dijual seharga CNY 4,699 (Rp 10 juta).

    Varian 12GB/512GB seharga CNY 4,999 (Rp 10,6 juta), 16GB/512GB di CNY 5,299 (Rp 11,3 juta), dan model 16GB/1TB seharga CNY 5,999 (Rp 12,8 juta).

    Spesifikasi Vivo X300 Pro Vivo resmi mengumumkan dua flagship terbarunya, Vivo X300 dan X300 Pro, dalam peluncuran global digelar di Shanghai, China.

    Melanjutkan reputasi Vivo X series di kelas fotografi mobile, X300 dan X300 Pro hadir dengan sejumlah peningkatan besar dalam hal kamera dan performa.

    HP Vivo X300 Pro, model tertinggi di lini tahun ini langsung menjadi sorotan. Ponsel ini dibekali tiga kamera belakang ZEISS dengan sensor utama Sony LYT-828 50MP (1/1,28 inci, f/1.57) dan gimbal OIS.

     

  • HP Lipat Tiga Samsung Bakal Dirilis di Negara-negara Ini, Ada Indonesia?

    HP Lipat Tiga Samsung Bakal Dirilis di Negara-negara Ini, Ada Indonesia?

    Jakarta

    HP layar lipat tiga Samsung, yang menurut bocoran bernama Galaxy Z TriFold, kabarnya akan dipamerkan dalam waktu dekat. Namun ponsel foldable ini tampaknya hanya akan dirilis di segelintir negara.

    Menurut laporan The Korea Herald, Galaxy Z TriFold akan diperkenalkan ke publik untuk pertama kalinya pekan ini. Ponsel ini akan dipamerkan di acara APEC CEO Summit 2025 yang akan digelar di Provinsi Gyeongju, Korea Selatan.

    Konferensi ini akan diselenggarakan pada 28-31 Oktober, namun The Korea Herald tidak mengungkap tanggal pasti kapan ponsel ini akan dipamerkan atau membahas informasi tentang ketersediaannya.

    Menurut bocoran yang beredar bulan lalu, yang juga mengindikasikan tanggal peluncuran serupa, setelah Galaxy Z TriFold diumumkan di konferensi ini perangkat tersebut akan diluncurkan secara resmi pada awal November dan mulai dijual beberapa minggu setelahnya.

    Sementara itu, tipster Evan Blass mengklaim Galaxy Z TriFold hanya akan diluncurkan secara terbatas di negara-negara tertentu, termasuk Korea Selatan, China, SIngapura, Taiwan, dan mungkin Uni Emirat Arab.

    Galaxy Z TriFold kabarnya saat ini sudah memasuki fase produksi massal, namun Samsung awalnya hanya akan memproduksi sekitar 50.000 unit, seperti dikutip dari Android Authority, Selasa (28/10/2025).

    Samsung sepertinya tidak memperkirakan permintaan yang terlalu tinggi karena harga Galaxy Z TriFold yang selangit, bahkan mengalahkan Galaxy Z Fold7. Harga ponsel layar lipat tiga pertama dari Samsung ini kabarnya mencapai 4 juta won atau sekitar Rp 46,4 jutaan.

    Galaxy Z TriFold akan hadir menantang Huawei Mate XT Ultimate. Belum banyak informasi yang diketahui soal Galaxy Z TriFold, namun rumor yang beredar mengklaim ponsel ini akan memiliki cover screen berukuran 6,5 inch yang jika dibuka penuh akan menampilkan layar seluas 10 inch.

    Ponsel ini kemungkinan besar akan mengusung chipset Snapdragon 8 Elite, RAM hingga 16GB, dan memori internal hingga 1TB. Samsung kemungkinan akan membekali ponsel ini dengan kamera utama 200 MP yang ditemani kamera ultrawide dan telephoto.

    (vmp/afr)

  • RI Masuk Daftar 1 Billion Dollar Exchange Setara Singapura-Thailand

    RI Masuk Daftar 1 Billion Dollar Exchange Setara Singapura-Thailand

    Jakarta, Beritasatu.com – Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat tonggak sejarah baru. Untuk pertama kalinya, Indonesia resmi masuk dalam daftar 1 Billion Dollar Exchange, yakni kelompok bursa dengan nilai rata-rata transaksi harian di atas US$ 1 miliar atau setara Rp 16,4 triliun.

    Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik menjelaskan, capaian ini menempatkan Indonesia sejajar dengan Singapura dan Thailand di kawasan ASEAN.

    “Rata-rata transaksi harian 2025 sudah menembus US$ 1 miliar. Artinya kita masuk kelompok bursa dengan nilai transaksi harian lebih dari US$ 1 miliar per hari. Ini pertama kalinya Indonesia masuk,” beber Jeffrey saat ditemui di Bursa Efek Indonesia, Senin (27/10/2025).

    Selain tiga bursa di ASEAN, kelompok 1 Billion Dollar Exchange juga mencakup bursa-bursa besar di Asia, seperti China, India, Korea, dan Jepang, serta UK, Australia, dan Amerika Serikat di kawasan lain.

    Jeffrey menambahkan, pencapaian ini turut melampaui target rata-rata nilai transaksi harian BEI pada 2025 yang ditetapkan sebesar Rp 13,5 triliun.

    “Artinya kita berhasil melampaui target rata-rata nilai transaksi harian bursa tahun ini,” ujarnya.

    Dengan nilai transaksi yang semakin solid, BEI optimistis bisa menjaga momentum pertumbuhan hingga akhir tahun, seiring meningkatnya minat investor dan peluncuran produk-produk baru di pasar modal Indonesia.

  • Ekosistem Digital Kurang Kuat Topang AI Berdaulat, RI Butuh Unicorn Baru

    Ekosistem Digital Kurang Kuat Topang AI Berdaulat, RI Butuh Unicorn Baru

    Bisnis.com, JAKARTA — Twimbit, perusahaan riset yang berfokus pada pemberdayaan bisnis dan inovasi, mengungkapkan tantangan terbesar Indonesia dalam membangun kecerdasan buatan (AI) berdaulat adalah ketidaksiapan ekosistem. Dibutuhkan unicorn baru yang berfokus pada AI.

    CEO Twimbit Manoj Menon mengatakan untuk menghadirkan AI Berdaulat bagi negara sebesar Indonesia bukanlah hal yang mudah. Untuk membangun infrastruktur AI berdaulat yang dapat dimanfaatkan seluruh masyarakat, Indonesia harus menciptakan ekosistem dan perusahaan AI besar.

    Manoj Menon menekankan bahwa Indonesia, sebagai ekonomi digital terbesar di Asia, perlu melahirkan unicorn AI baru seperti Gojek, atau Tokopedia, yang membawa AI untuk menyelesaikan masalah nasional.

    Adapun saat ini Indonesia belum memiliki ekosistem dan unicorn AI yang kuat, sehingga AI Berdaulat belum terlihat.

    “Indonesia baru memulai perjalanan ini, sehingga peluang terbesar terletak pada pengembangan perusahaan AI yang inovatif dan skalabel,” kata Manoj kepada Bisnis, Senin (27/8/2025). 

    Manoj juga mengatakan Indonesia telah menjadi salah satu negara pertama yang membahas sovereign AI sejak 2024. Adapun secara global, topik ini masih baru secara global. Manoj menyarankan Indonesia untuk belajar dari India, China, dan Singapura, dengan menggabungkan keunggulan pada masing-masing negara untuk menciptakan AI yang kuat di Indonesia.

    Namun, dia juga menekankan pengalaman di negara-negara tersebut tidak sepenuhnya dapat diterapkan di Indonesia. Tidak adil menggunakan keberhasilan di Singapura, negara yang luasnya seperti Jakarta, untuk diimplementasikan di Indonesia.

    “Jadi strategi harus disesuaikan dengan tantangan negara besar seperti Indonesia, bukan sekadar meniru model negara kecil,” kata Manoj.

    Dalam laporan Empowering Indonesia Report 2025 bertema “AI Berdaulat jadi Fondasi Pertumbuhan Menuju Indonesia Emas 2045” yang dirilis oleh Indosat bekerja sama dengan Komdigi, dan Twimbit, disebutkan bahwa  AI berdaulat diproyeksikan menambah hingga US$140 miliar atau Rp2.321,3 triliun terhadap PDB Indonesia pada 2030. 

    AI berdaulat juga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi tahunan hingga 6,8%. Namun, untuk mencapai angka tersebut terdapat beberapa pilar yang perlu disiapkan, termasuk investasi pada teknologi komputasi. 

    “Dari sisi kesiapan infrastruktur, Indonesia membutuhkan investasi sebesar US$3,2 miliar hingga 2030 untuk memenuhi kebutuhan komputasi nasional,” kata Founder and CEO Twimbit Manoj Menon di Jakarta, Senin (27/10/2025). 

    Manoj mengatakan selain investasi pada komputasi, Indonesia juga butuh pengembangan 400.000 talenta AI pada 2030, dengan investasi sebesar US$968 juta untuk pendidikan, pelatihan, dan reskilling tenaga kerja. 

    Manoj menyampaikan lima pilar utama yang harus diperkuat menuju kedaulatan AI yaitu infrastruktur digital andal, tenaga kerja AI berkelanjutan, industri AI yang tumbuh, riset dan pengembangan yang mumpuni, serta regulasi dan etika yang kokoh.

    Selain itu menurut laporan Empowering 2025, penerapan AI berdaulat juga dapat mendorong peningkatan produktivitas hingga 18% di sektor jasa, 15–20% di manufaktur, dan 5–8% di pertanian, menjadikannya faktor utama dalam memperkuat daya saing dan efisiensi nasional.

    Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria mengatakan AI bukan hanya soal teknologi, tetapi tentang kemandirian bangsa. Dia menekankan kedaulatan AI adalah membangun teknologi AI yang merefleksikan nilai-nilai Pancasila. 

    “Selain itu menjamin etika dan keamanan, serta memastikan manfaatnya dirasakan secara merata oleh seluruh masyarakat,” kata Nezar. 

    Sementara itu President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha mengatakan kedaulatan AI bukan hanya tentang teknologi, tetapi tentang membangun masa depan yang dimiliki dan dikendalikan oleh Indonesia sendiri. 

  • Inilah Honda Square X125, Skuter Petualang dengan Desain Tak Biasa

    Inilah Honda Square X125, Skuter Petualang dengan Desain Tak Biasa

    JAKARTA – Honda kembali membuat gebrakan di pasar skuter dengan menghadirkan Honda Square X125, motor bergaya petualang kompak yang memadukan desain fungsional dan tampilan unik. Model ini diperkenalkan oleh Sundiro Honda di China.

    Berbeda dari skuter konvensional, Square X125 tampil dengan desain bodi tegas dan serba kotak. Gaya “boxy” ini tidak hanya menjadi ciri khas visual, tetapi juga menawarkan fungsi praktis. Jok belakangnya dapat diubah menjadi sandaran atau dilipat untuk membuka rak bawaan.

    Menariknya dilansir dari Greatbikers, Senin, 27 Oktober, motor ini juga terdapat meja lipat di bagian belakang yang bisa digunakan saat beraktivitas di luar ruangan seperti piknik atau camping ringan.

    Bagian pencahayaan depan menggunakan lampu LED empat titik dengan desain agresif. Panel instrumen sudah full digital, dilengkapi sistem Smart Key dan port USB untuk mengisi daya perangkat.

    Untuk keselamatan, motor ini dibekali sistem pengereman cakram depan dan belakang yang sudah dilengkapi ABS dua kanal, fitur yang jarang ditemukan di kelas 125 cc. Dapu pacunya dijejali mesin eSP+ 125 cc satu silinder berpendingin cairan.

    Mesin itu menghasilkan tenaga maksimum sekitar 7,0 kW atau setara 9,5 tenaga kuda, serta torsi puncak 10 Nm. Hasilnya, menawarkan performa cukup responsif untuk penggunaan harian maupun perjalanan ringan di luar kota.

    Di pasar domestik China, Honda Square X125 dijual mulai 12.680 yuan, yang jika dikonversikan setara dengan Rp29,6 juta. Harga ini tergolong kompetitif untuk ukuran skuter dengan fitur lengkap dan desain unik seperti ini.

  • Selidiki Dugaan Korupsi Whoosh, KPK Bilang Begini Soal Peluang Panggil Luhut

    Selidiki Dugaan Korupsi Whoosh, KPK Bilang Begini Soal Peluang Panggil Luhut

    JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut akan mencari peristiwa pidana terkait proyek kereta cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh lewat sejumlah pihak. Permintaan keterangan bakal dilakukan dalam tahap penyelidikan.

    “Kami pastikan, ya, KPK terus menelusuri melalui pihak-pihak yang diduga mengetahui, memiliki informasi, dan keterangan yang dibutuhkan untuk mengurai, untuk memperjelas, dan membuat terang dari perkara ini,” kata Juru Bicara KPK Budi Prasetyo kepada wartawan di gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Senin, 27 Oktober.

    Sementara saat disinggung peluang memanggil Luhut Binsar Pandjaitan dalam penyelidikan ini, Budi tak banyak bicara. Dia hanya mengatakan proses penyelidikan berbeda dengan penyidikan.

    Penyelidikan, sambung Budi, biasanya akan dilakukan secara tertutup. “Jadi memang secara detil substansinya, pihak-pihak yang dimintai keterangan siapa saja, materinya apa, memang belum bisa kami sampaikan secara rinci,” tegasnya.

    Luhut diketahui menjadi Ketua Komite Kereta Cepat antara Jakarta dan Bandung ketika menjabat sebagai Menko Bidang Maritim dan Investasi di era Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).

    Hal ini sesuai dengan Permenko Marves Nomor 7 Tahun 2022 menindaklanjuti Peraturan Presiden Nomor 93 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 107 Tahun 2015 tentang Percepatan Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Kereta Cepat antara Jakarta dan Bandung.

    Adapun ketika dugaan mark-up Whoosh ramai dibicarakan, Luhut juga sempat menyebut proyek kerja sama dengan China itu bermasalah.

    “Jadi memang saya menerima proyek (Whoosh) sudah busuk itu barang,” kata Luhut di Jakarta beberapa waktu lalu dikutip dari berbagai media.

    Sebagai informasi, Whoosh melayani rute Jakarta-Bandung dengan panjang rute 142,3 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 30–45 menit dan beroperasi sejak Oktober 2023 setelah diresmikan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). Proyek ini merupakan kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan Tiongkok.

    Nilai proyeknya saat itu hanya ditargetkan 5,13 miliar dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp82,08 triliun. Namun, angka ini membengkak sebesar 1,2 miliar dolar Amerika Serikat menjadi 7,27 miliar dolar Amerika atau setara Rp115 triliun dengan asumsi kurs dolar Amerika Serikat Rp16 ribu.

    Diberitakan sebelumnya, informasi penyelidikan penggelembungan anggaran atau mark up dalam proyek kereta cepat Jakarta–Bandung, Whoosh awalnya disampaikan pelaksana tugas (Plt) Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur.

    “Saat ini sudah pada tahap penyelidikan,” kata Asep saat dikonfirmasi VOI, Senin, 27 Oktober.

    Asep tidak menjelaskan lebih rinci sejak kapan penyelidikan dimulai. Ia hanya menyebut proses tersebut dilakukan secara tertutup sebagaimana lazimnya tahap penyelidikan di KPK.

  • Telkom Pertahankan Peringkat Pertama Perusahaan Indonesia di Daftar 500 World’s Best Employers 2025

    Telkom Pertahankan Peringkat Pertama Perusahaan Indonesia di Daftar 500 World’s Best Employers 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) kembali meraih pengakuan internasional atas konsistensinya dalam menjalankan operasional bisnis yang berkelanjutan serta pengelolaan sumber daya manusia. Untuk kelima kalinya secara berturut-turut, tahun ini Telkom tercatat dalam daftar World’s Best Employers 2025 versi Forbes, menandai capaian prestisius yang berhasil dipertahankan Telkom dan memperkuat posisinya sebagai perusahaan telekomunikasi digital terdepan yang berdaya saing global.

    Pada daftar World’s Best Employers 2025, Telkom menempati peringkat #345 dari 900 perusahaan terpilih di seluruh dunia. Capaian ini sekaligus menempatkan Telkom di atas sejumlah perusahaan Indonesia lainnya yang juga masuk dalam daftar peringkat. Selain itu, Telkom juga menduduki peringkat kesembilan di dunia pada kategori telecommunication services, mengungguli perusahaan telco lainnya, seperti Vodafone UK, Telenor Norway, Etisalat UEA, SingTel Singapore, China Mobile, Telstra Australia, dan BT Group UK.

    Direktur Human Capital Management Telkom Willy Saelan mengatakan, mendapat kembali penghargaan ini dari institusi internasional seperti Forbes merupakan bentuk pengakuan yang sangat berarti bagi Telkom.

    “Kami bangga dapat berada di jajaran perusahaan terbaik dunia, yang menjadi bukti bahwa Telkom terus berada pada jalur yang tepat dalam menciptakan lingkungan kerja yang unggul, berdaya saing, dan berorientasi pada pengembangan talenta,” ujarnya.

    Pemeringkatan World’s Best Employers dibuat oleh Forbes bekerja sama dengan lembaga riset pasar global Statista melalui survei yang melibatkan lebih dari 300.000 karyawan dari 50 negara yang bekerja di berbagai perusahaan multinasional. Para responden diminta memberikan penilaian dan tingkat rekomendasi terhadap perusahaan mereka berdasarkan sejumlah aspek penting, seperti pengembangan talenta, kesejahteraan karyawan, hingga fleksibilitas kerja. Hasil survei kemudian diolah untuk menghasilkan daftar perusahaan terbaik di dunia yang dinilai mampu menciptakan lingkungan kerja unggul dan inklusif.

    Sebagai upaya memperkuat daya saing dan menjaga relevansi di tengah dinamika industri yang terus berubah, Telkom menerapkan Digital Ways of Working BISA (Bravery, Integrity, Service Excellence, dan Agility) untuk menanamkan budaya kerja digital yang adaptif dan berorientasi pada hasil. Inisiatif ini menjadi fondasi penting bagi perusahaan agar dapat terus bertahan dan tumbuh dalam situasi bisnis yang sangat dinamis.

    Digital Ways of Working ini mendorong setiap karyawan Telkom untuk berani mengambil risiko yang terukur, menjunjung tinggi integritas, memberikan layanan prima kepada seluruh pemangku kepentingan, serta bergerak cepat, solutif, dan inovatif dalam menghadapi setiap perubahan.

    “Pencapaian ini merupakan buah dari sinergi dan dedikasi seluruh karyawan TelkomGroup yang telah mendukung terciptanya lingkungan kerja positif. Dengan menerapkan Digital Ways of Working BISA, kami optimis Telkom akan terus tumbuh sebagai perusahaan yang mampu menarik dan mengembangkan talenta unggul Indonesia untuk berkarya dan berkontribusi di TelkomGroup,” tutup Willy.

  • Cerita Andrinof Chaniago Dipecat Jokowi Gegara Pertanyakan Proyek Whoosh

    Cerita Andrinof Chaniago Dipecat Jokowi Gegara Pertanyakan Proyek Whoosh

    GELORA.CO – Pertanyaan tentang manfaat ekonomi proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh bagi negara berujung pemecatan pada Andrinof Chaniago dari jabatannya sebagai Menteri Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) oleh Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) di tahun 2015.

    Andrinof menceritakan apa yang dialaminya itu dalam podcast yang disiarkan kanal Youtube Lider Channel TV, dikutip pada Senin, 27 Oktober 2025. 

    “Buat saya ini sangat historis, buat pribadi saya,” ujar Andrinof.

    Ia mengaku pemecatan dirinya dari kursi Menteri Bappenas oleh Jokowi tak akan bisa dilupakan, karena memuat persoalan yang belakangan menyeruak di publik.

    “Kenapa sangat historis? Tanggal 12 Agustus, itu adalah hari saya direshuffle malamnya. Tapi jam 10 pagi sampai jam 12, saya menerima delegasi besar dari tim Whoosh-nya China,” urainya.

    Tim delegasi Whoosh China, jelas Andrinof, menemuinya untuk kunjungan kedua kali, di luar kunjungan duta besar China di tahun 2015 dalam rangka meloloskan proyek yang digadang-gadang Jokowi tersebut.

    “Saya tahu, ini enggak mungkin dikatakan tidak, proyek ini kepada pihak China. Karena kita sudah terjebak, oleh tim kita yang mewakili pemerintah ke sana, terjebak ke dalam agenda setting pembicaraan empat mata Presiden Xi Jinping dan Presiden Jokowi,” ungkapnya.

    Mantan Timses Jokowi pada Pilpres 2014 ini menyatakan, materi pembicaraan itu yang digunakan oleh tim delegasi China untuk bicara ke setiap kantor kementerian dan lembaga pemerintah di Indonesia, bahwa proyek Whoosh merupakan hasil pembicaraan Presiden Xi Jinping dan Presiden Jokowi.

    “Kayak dikunci ini setiap kementerian lembaga. Saya yakin juga termasuk ke KSP, yang waktu itu dipimpin oleh Pak Luhut. Nah, datang lagi ke saya itu udah terakhir lah ya. Mungkin yang kedua kali datang,” paparnya.

    Selaku Menteri Bappenas saat itu, Andrinof mengklaim membuat rencana hitung ulang pelaksanaan proyek Whoosh, guna menghindari kerugian negara terjadi. 

    “Saya kan gak ingin kita ini terjebak dalam kerugian tahap berikutnya. Apakah itu risiko investasi, dan segala macam lingkungan. Maka ketika itu saya bilang ke delegasi itu, ya kami akan tuntaskan kajian,” beber dia.

    “Maksud saya itu mengambil waktu, supaya nanti Presiden punya bahan, memberikan arahan kepada kementerian/lembaga terkait, ketika berunding yang tingkat teknis, termasuk BUMN, ini loh, ini yang gak boleh diserahkan, atau disetujui, dicantumkan misalnya. Kita harus memprotek risiko jangka panjang, risiko bisnis. Maksud saya itu,” ungkapnya.

    Akan tetapi, justru dia mendapatkan kabar dipanggil oleh Jokowi ke Istana, setelah selesai pertemuan dengan tim delegasi Whoosh, hingga akhirnya keluar keputusan pemecatan dari jabatannya sebagai Menteri Bappenas yang belum genap setahun bekerja kala itu.

    “Saya ingat kemudian break jam 12-an, biasa jam makan siang, sholat, jam 2 saya ada pertemuan lagi, ngumpulin teman-teman Bappenas ini yang background-nya ekonomi. Karena saya mau beri arahan, dan mengajak supaya pikirkan kembali, konsep pembangunan ekonomi yang berkualitas, yang berkelanjutan,” ucapnya.

    “Terus, selesai sekitar jam 5 menjelang jam 6 datang telepon dari Istana, terus datang lagi telepon itu, sebelumnya saya nggak sempat mengangkat, bahwa ada pesan supaya datang ke Istana, nanti jam habis maghrib saya ke istana. Dan terjadilah peristiwa itu (reshuffle),” demikian Andrinof. 

  • Dilema dan Pilihan Strategis ASEAN di Bawah Kebijakan “Tarif Resiprokal” Amerika Serikat

    Dilema dan Pilihan Strategis ASEAN di Bawah Kebijakan “Tarif Resiprokal” Amerika Serikat

    Pada pagi hari waktu setempat, 26 Oktober, Presiden Amerika Serikat Donald Trump tiba di Kuala Lumpur, Malaysia, untuk memulai kunjungan resmi perdananya sekaligus menghadiri KTT ASEAN ke-47. Dalam rangkaian lawatan ke Asia kali ini, Gedung Putih hanya menjadwalkan satu hari untuk KTT ASEAN. Dibandingkan perhelatan KTT itu sendiri, hal yang tampaknya lebih menarik perhatian Washington adalah partisipasi dalam penandatanganan perjanjian damai Thailand–Kamboja. Media Politico bahkan melaporkan bahwa Gedung Putih menjadikan agenda tersebut sebagai prasyarat kehadiran AS di KTT ASEAN.

    Terlihat jelas bahwa pemerintahan AS saat ini menunjukkan minimnya kesabaran terhadap kerja sama bilateral maupun multilateral yang melibatkan negara-negara ASEAN. Faktanya, Kantor Urusan Multilateral pada Biro Urusan Asia Timur dan Pasifik—yang menangani relasi AS–ASEAN serta isu kawasan Sungai Mekong—telah dibubarkan dalam restrukturisasi Departemen Luar Negeri AS. Selain itu, selama masa jabatan pertamanya, Trump hanya menghadiri KTT ASEAN pada 2017; dan kali ini besar kemungkinan menjadi satu-satunya kehadirannya di KTT ASEAN pada masa jabatan keduanya. Berbeda dengan periode pertama, kebijakan Washington terhadap Asia Tenggara kini jauh lebih keras. Penangguhan bantuan untuk negara-negara di kawasan serta peluncuran kebijakan “tarif resiprokal” menunjukkan bahwa pemaksaan ekonomi telah menjadi instrumen utama pemerintah AS untuk mencoba membentuk ulang pengaruhnya di Asia Tenggara.

    Dampak kebijakan luar negeri AS tersebut melampaui ekspektasi banyak negara ASEAN. Selama ini, sebagian elit strategis di kawasan memandang AS sebagai “hegemon yang murah hati”: tidak bernafsu ekspansi wilayah namun memiliki kapabilitas militer dan ekonomi untuk menopang tatanan kawasan, sekaligus memberi bantuan dan akses pasar bagi negara-negara ASEAN. Survei yang dilakukan ISEAS–Yusof Ishak Institute pada 3 Januari–15 Februari tahun ini terhadap elit strategis ASEAN menunjukkan, ketika ditanya “pihak mana yang paling Anda percaya dalam mendorong agenda perdagangan bebas global”, 19% responden masih memilih AS, sementara ASEAN dan Tiongkok masing-masing dipilih oleh 23,8% dan 20,6% responden. Jelas, banyak pihak tidak menyangka negara-negara ASEAN akan menjadi sasaran langsung kebijakan AS. Baru setelah kebijakan “tarif resiprokal” diterapkan, negara-negara ASEAN makin menyadari realitasnya: prasyarat yang menopang teori “hegemon yang murah hati” telah runtuh. Ng Eng Hen, mantan Menteri Pertahanan Singapura, menyatakan bahwa persepsi negara-negara Asia terhadap AS telah bergeser dari sebelumnya sebagai “kekuatan dengan legitimasi moral” menjadi “tuan tanah pemungut sewa”.

    Kebijakan kawasan yang berjalan saat ini setidaknya menimbulkan tiga tantangan jangka menengah–panjang bagi ASEAN:

    Tekanan untuk “memilih kubu” kian meningkat

    Dari sisi ekonomi, lewat kebijakan tarif resiprokal, Washington berupaya mendorong “decoupling” ekonomi ASEAN dari Tiongkok—antara lain dengan menindak re-ekspor untuk menutup jalur masuknya produk Tiongkok ke pasar AS melalui negara-negara ASEAN, serta dengan menaikkan kriteria asal barang (rules of origin) agar membatasi permintaan ASEAN atas produk antara yang dibuat di Tiongkok. Dari sisi politik dan keamanan, AS memasukkan banyak isu tersebut ke dalam agenda ekonomi-perdagangan, berupaya menggunakan tarif sebagai alat tekan agar negara-negara ASEAN menyelaraskan posisi dengan AS dalam kompetisi terhadap Tiongkok.

    Kebijakan AS memecah ASEAN dan melemahkan pengaruh normatifnya

    Menghadapi tekanan maksimal Washington, ASEAN gagal menyusun posisi tawar kolektif; sebagian anggota memilih langkah unilateral untuk memperoleh kelonggaran. Singapura—ekonomi paling maju di ASEAN—mendapat tarif dasar 10%, sementara Myanmar dan Laos yang kurang berkembang menghadapi tarif ekspor ke AS hingga 40%; kesenjangan kebijakan ini berpotensi memperlebar jurang pembangunan intra-ASEAN. Penguatan aliansi Filipina–AS juga memperdalam fragmentasi strategis antar anggota. Dalam isu yang menyentuh kepentingan kekuatan besar, konsensus ASEAN akan makin sulit tercapai. Selain itu, selama ini ASEAN mendukung sistem perdagangan multilateral dengan WTO sebagai inti. Kebijakan tarif resiprokal AS jelas bertentangan dengan prinsip-prinsip fundamental WTO, seperti perlakuan negara paling diuntungkan (Most-Favoured-Nation/MFN), sehingga mengikis otoritas normatif ASEAN dalam tatanan perdagangan internasional dan menyalahi visi integrasi ekonomi kawasan yang terbuka, inklusif, dan berbasis aturan.

    Lingkungan dagang ASEAN–AS tetap sarat ketidakpastian

    Laporan UNDP menunjukkan kenaikan harga akibat tarif baru berpotensi menurunkan total ekspor Asia Tenggara ke AS sebesar 9,7%, dengan Vietnam berisiko merugi lebih dari US$25 miliar. Negara-negara yang meneken perjanjian dagang dengan AS kini wajib menindak re-ekspor—namun bagaimana definisi operasional dan standar penilaiannya tetap tidak jelas. Di luar itu, negara-negara ASEAN akan berada di bawah pengawasan AS dalam jangka panjang; begitu suatu produk diklasifikasikan sebagai hasil re-ekspor, ekspor ke AS dapat dikenai tarif punitif hingga 40%.

    Kesimpulan

    Kebijakan AS yang keras terhadap ASEAN menciptakan risiko besar di bidang ekonomi dan keamanan, namun sekaligus mendorong refleksi dan penyesuaian strategis yang lebih dalam. Masa depan ASEAN pada akhirnya ditentukan oleh kemampuannya untuk: (i) memperkuat persatuan internal, (ii) menjalankan strategi penyeimbangan yang luwes dan pragmatis, serta (iii) memperdalam kemitraan lintas kawasan, khususnya dengan negara-negara Global South—agar krisis saat ini dapat diubah menjadi peluang historis untuk memperdalam integrasi kawasan dan mencapai kemandirian strategis yang sesungguhnya.

  • Soal Dugaan Korupsi Kereta Cepat Whoosh, KCIC Hormati Langkah KPK

    Soal Dugaan Korupsi Kereta Cepat Whoosh, KCIC Hormati Langkah KPK

    Jakarta, Beritasatu.com – Pihak Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) akhirnya buka suara terkait langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang mulai menyelidiki dugaan korupsi proyek kereta cepat Whoosh. Manajemen KCIC menyatakan menghormati seluruh proses hukum yang dilakukan lembaga antirasuah tersebut.

    “KCIC akan menghormati semua proses KPK,” ujar General Manager Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunisa, saat dikonfirmasi wartawan, Senin (27/10/2025).

    Eva tidak banyak berkomentar mengenai detail penyelidikan dan menegaskan bahwa seluruh informasi lebih lanjut akan disampaikan langsung oleh KPK.

    “Untuk informasi lainnya satu pintu di KPK,” tambahnya.

    Sementara itu, KPK membenarkan penyelidikan terkait dugaan korupsi proyek kereta cepat Whoosh telah dimulai sejak awal tahun 2025. Menurut Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, proses penyelidikan berjalan secara progresif dan terus dikembangkan oleh tim penyidik.

    “Adapun penyelidikan perkara ini sudah dimulai sejak awal tahun. Jadi memang ini masih terus berprogres dalam proses penyelidikan. Secara umum tim terus melakukan pencarian keterangan yang dibutuhkan untuk membantu mengungkap perkara ini,” jelas Budi di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan.

    Namun, karena kasus ini masih berada di tahap penyelidikan, KPK belum dapat menyampaikan materi perkara maupun pihak-pihak yang telah dimintai keterangan.

    “Informasi detail terkait perkembangan perkara belum bisa kami sampaikan secara terperinci,” tandas Budi.

    KPK juga membuka ruang partisipasi publik dalam pengusutan kasus dugaan korupsi proyek kereta cepat Whoosh. Budi mengimbau masyarakat yang memiliki data atau informasi terkait proyek tersebut untuk segera melaporkannya melalui saluran resmi pengaduan KPK.

    “KPK terus mengimbau kepada masyarakat yang memiliki informasi ataupun data terkait hal tersebut agar menyampaikannya kepada KPK. Setiap informasi akan menjadi pengayaan bagi tim untuk menelusuri dan mengungkap perkara ini,” tutur Budi.

    Proyek kereta cepat Whoosh memiliki nilai investasi sekitar US$ 7,27 miliar atau setara dengan Rp 120,38 triliun, dengan sekitar 75% pendanaan berasal dari pinjaman China Development Bank (CDB) yang berbunga 2% per tahun.

    Namun, muncul dugaan adanya mark up anggaran dalam proyek tersebut. Mantan Menko Polhukam Mahfud MD dalam sebuah video di kanal YouTube-nya mengungkap adanya perbedaan besar antara biaya pembangunan per kilometer kereta cepat di Indonesia dan di China.

    “Menurut perhitungan pihak Indonesia, biaya per 1 kilometer kereta Whoosh itu US$ 52 juta. Akan tetapi, di China sendiri, hitungannya US$ 17-18 juta. Naik tiga kali lipat,” ujar Mahfud MD dalam video tersebut.

    Meski KCIC belum memberikan tanggapan detail atas tudingan mark up tersebut, publik kini menunggu langkah transparan dari pihak pengelola dan pemerintah dalam menindaklanjuti penyelidikan dugaan korupsi proyek kereta cepat Whoosh ini.