Negara: Republik Rakyat Cina

  • Trump Siap Bahas Penurunan Tarif dan Chip AI Nvidia dengan Xi Jinping

    Trump Siap Bahas Penurunan Tarif dan Chip AI Nvidia dengan Xi Jinping

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berencana menurunkan tarif impor terhadap barang-barang China dan membahas chip AI Blackwell milik Nvidia dengan Presiden Xi Jinping dalam upaya meredakan ketegangan perdagangan kedua negara.

    Trump dijadwalkan akan bertemu dengan Xi pada Kamis (30/10/2025) besok di Korea Selatan. 

    “Saya berencana menurunkan tarif itu karena saya percaya mereka (China) akan membantu kami dalam penanganan masalah fentanyl,” ujar Trump sebagaimana dikutip dari Bloomberg pada Rabu (29/10/2025) kepada wartawan di pesawat kepresidenan Air Force One dalam perjalanan menuju Korea Selatan. 

    Trump menambahkan, dirinya berharap Beijing akan mengambil langkah konkret dan bekerja sama langsung untuk mengatasi ekspor bahan kimia prekursor yang digunakan dalam produksi fentanyl. 

    Namun, dia tidak menjelaskan lebih jauh mengenai besaran penurunan tarif tersebut.

    Sebelumnya, The Wall Street Journal melaporkan bahwa Trump mempertimbangkan pemangkasan tarif dari 20% menjadi 10% terhadap barang-barang China sebagai bagian dari upaya penanganan krisis fentanyl.

    Selain itu, Trump juga mengisyaratkan kesediaan untuk memberikan akses kepada China terhadap chip AI Nvidia seri Blackwell sebagai bagian dari kesepakatan dagang—langkah yang dinilai sebagai konsesi besar dan berpotensi memicu perdebatan di kalangan politisi Washington yang fokus pada isu keamanan nasional.

    “Kami akan membahas Blackwell,” kata Trump, menyebut chip tersebut sebagai produk super canggih dan jauh lebih maju dibandingkan teknologi negara lain. 

    Dia mengungkapkan CEO Nvidia, Jensen Huang, baru-baru ini menunjukkan versi chip tersebut kepadanya di Oval Office.

    Sebelumnya, Huang mengatakan dalam sebuah acara di Washington bahwa Nvidia belum mengajukan izin ke pemerintah AS untuk menjual chip AI Blackwell di China, karena otoritas Beijing telah melarang pengiriman produk tersebut ke pasar domestik.

    Menurutnya, Nvidia telah mengecualikan China dari proyeksi penjualan perusahaan, dan pangsa pasarnya di negara tersebut kini turun menjadi nol, meski Trump sempat melonggarkan aturan ekspor untuk chip AI yang kurang canggih dengan imbalan 15% dari nilai penjualan bagi pemerintah AS.

    “Presiden telah memberi kami izin untuk mengekspor ke China, tetapi China sendiri yang memblokir pengiriman itu. Mereka sangat jelas menyatakan tidak ingin Nvidia hadir di sana saat ini,” ujar Huang. 

    China disebut berharap pengurangan tarif dapat meringankan beban ekspor ke AS. Pemangkasan tarif fentanyl menjadi separuh akan menurunkan rata-rata tarif atas sebagian besar impor China ke sekitar 45%, dan meningkatkan daya saing produk China dibandingkan dengan mitra dagang AS lain yang menikmati tarif lebih rendah.

    Pejabat AS dan China dilaporkan telah mencapai kerangka kesepakatan di Malaysia pada akhir pekan lalu, yang menjadi dasar bagi Trump dan Xi untuk memfinalisasi perjanjian dagang guna menghapus sebagian besar tarif, biaya, dan pembatasan ekspor yang diberlakukan dalam beberapa pekan terakhir.

    Berdasarkan kesepakatan awal tersebut, tarif terhadap barang-barang China kemungkinan tetap stabil, sementara Beijing akan menunda selama satu tahun rencana pembatasan ekspor logam tanah jarang. 

    Trump sebelumnya berencana menaikkan tarif hingga 100% mulai 1 November jika kesepakatan dengan Xi tidak tercapai.

    Sebagai bagian dari kesepakatan, China juga diperkirakan akan melakukan pembelian besar-besaran kedelai dari AS. Di sisi lain, Washington akan menunda penerapan pembatasan ekspor perangkat lunak yang dapat menghambat akses China terhadap berbagai teknologi canggih.

    Kedua negara juga disebut akan menyepakati pengurangan biaya pengiriman serta menyetujui penjualan operasi AS dari aplikasi video pendek TikTok milik ByteDance Ltd. kepada konsorsium yang difasilitasi pemerintahan Trump.

  • Oppo Find X9 dan X9 Pro Rilis, Usung Kamera Hasselblad dan Chip Dimensity 9500 – Page 3

    Oppo Find X9 dan X9 Pro Rilis, Usung Kamera Hasselblad dan Chip Dimensity 9500 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Oppo Find X9 series akhirnya meluncur secara resmi di pasar global, setelah sebelumnya HP baru Oppo tersebut debut di China pada awal Oktober.

    Raksasa teknologi asal China tersebut merilis dua HP Android teranyarnya, Find X9 dan Find X9 Pro, ke pasar global termasuk di Indonesia.

    Tampil sebagai lini HP Oppo terkini, perusahaan sudah melakukan sejumlah peningkatan besar-besaran di performa, daya tahan baterai, dan tentunya di sektor kamera.

    Kamera Hasselblad 200MP

    Seperti seri Find X sebelumnya, lini Find X9 menjadi bukti komitmen Oppo dan Hasselblad untuk menghadirkan ponsel dengan kemampuan kamera terbaik.

    Di seri ini, Find X9 tampil dengan tiga kamera 50MP yang dilengkapi sensor Sony LYT-808 berukuran 1/1.4 inci dengan aperture f/1.6 diklaim mampu menangkap cahaya lebih banyak.

    Oppo juga menyematkan kamera ultra-wide 50MP dengan autofocus dan telefoto periskop 50MP berbasis sensor Sony LYT600.

    Di model Find X9 Pro, perusahaan meningkatkan kemampuan kamera ponsel ini dari generasi sebelumnya dengan kamera utama Ultra XDR 50MP, dan kamera telefoto 200MP Hasselblad mendukung jarak fokus minimum 10 cm.

    Oppo juga meng-upgrade teknologi Active Optical Alignment sehingga resolusi kamera naik 15 persen, membuat hasil foto lebih tajam dan natural di berbagai kondisi.

    Debut Mesin LUMO di Find X9 Series

    Kedua ponsel akan menjadi HP pertama Oppo yang menggunakan LUMP Image Enginek, sebuah teknologi fotografi komputasional mampu meningkatkan kejernihan, rentang dinamis, dan warna.

    Bagi pengguna profesional, Find X9 series juga sudah menyertakan fitur perekaman 4K 120fps Dolby Vision HDR, serta mode LOG bersertifikasi ACES untuk color grading.

     

  • Harga Kedelai Naik, Akindo Yakin Pasokan Masih Aman Hingga Akhir 2025

    Harga Kedelai Naik, Akindo Yakin Pasokan Masih Aman Hingga Akhir 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Kedelai Indonesia (Akindo) memproyeksikan pasokan kedelai nasional dalam kondisi aman dan mencukupi kebutuhan perajin tahu dan tempe hingga penghujung akhir tahun 2025 di tengah menguatnya harga kedelai.

    Ketua Akindo Hidayatullah Suragala mengatakan sejauh ini harga kedelai sedikit mengalami kenaikan sebagai dampak dari adanya kenaikan harga di pasar global beberapa hari terakhir.

    Dia memaparkan harga jual kedelai di tingkat importir saat ini sempat mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp8.700/kg menjadi Rp8.800-Rp8.850/kg.

    “Diharapkan sampai dengan akhir tahun 2025 tidak terjadi gejolak kenaikan harga yang terlalu tajam, sehingga para perajin tempe dan tahu nasional bisa tetap berproduksi dan mendapatkan keuntungan,” ujarnya, Selasa (28/10/2025).

    Akindo juga memastikan pasokan kedelai nasional dalam kondisi aman dan mencukupi kebutuhan perajin tahu dan tempe untuk dua bulan ke depan, berkisar antara 220.000 hingga 250.000 ton per bulan. 

    Hidayat juga menyebutkan permintaan kedelai nasional dalam lima tahun terakhir relatif stagnan antara 2,6 – 3 juta ton per tahun. 

    Seperti diketahui harga kedelai menguat lantaran optimisme yang mengarah terjadinya kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) – China. Terlebih AS menyuarakan optimisme terkait potensi kesepakatan ekspor kedelai.

    Sisi lain, para perajin tahu dan tempe di sejumlah daerah masih menggantungkan bahan baku dari kedelai impor. Alasannya, bukan semata karena pasokan yang lancar, tetapi juga karena kualitas kedelai impor dinilai lebih baik dibandingkan kedelai lokal. Selain itu menyangkut harga dan ketersediaan stok kedelai impor saat ini terbilang masih stabil. 

    Sendi Ferdian, perajin tahu tempe asal Kelurahan Jagabaya III, Kecamatan Way Halim, Bandar Lampung mengatakan kedelai impor memiliki kualitas yang lebih bagus dibandingkan kedelai lokal. 

    “Kalau pun kedelai lokal lebih murah, kami tetap pilih yang impor karena hasilnya lebih bagus,” tambahnya. 

    Dia menjelaskan, kenaikan harga kedelai bisa berdampak langsung pada produksi. Jika harga bahan baku naik signifikan, satu-satunya cara untuk bertahan adalah dengan mengurangi ukuran tahu dan tempe. Namun langkah itu tak mudah dilakukan karena bisa memicu protes dari konsumen. 

    “Konsumen biasanya langsung tanya ke pedagang kenapa ukurannya mengecil,” katanya. 

    Saat ini ia mengaku pasokan kedelai untuk usahanya relatif masih lancar dan stabil. Dalam sebulan Sendi mengaku membeli hingga empat ton kedelai. 

  • Produsen Baja Lokal Resah Diserbu Barang Impor China dan Vietnam

    Produsen Baja Lokal Resah Diserbu Barang Impor China dan Vietnam

    Bisnis.com, JAKARTA – Pelaku industri baja konstruksi nasional semakin resah menghadapi derasnya arus produk impor dari China dan Vietnam yang membanjiri pasar domestik.

    Kondisi ini dinilai telah menekan kinerja industri baja dalam negeri yang tengah berjuang menjaga keberlanjutan produksi di tengah harga baja global yang fluktuatif.

    Ketua Umum Indonesian Society of Steel Construction (ISSC) Budi Harta Winata mengatakan, masifnya impor baja dari kedua negara tersebut telah menciptakan distorsi pasar dan menurunkan daya saing produsen lokal.

    Menurutnya, produk baja impor dijual dengan harga yang tidak mencerminkan biaya produksi wajar sehingga memicu praktik predatory pricing di pasar domestik.

    “Praktik ini telah menyebabkan distorsi pasar, menekan utilisasi pabrik domestik, mengganggu rantai nilai industri baja nasional, dan berpotensi menghapus kapasitas produksi strategis dalam negeri,” ujar Budi dalam keterangan resminya, Kamis (23/10/2025).

    Banjir Impor Baja Asal China dan Vietnam

    Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), impor besi dan baja dari China mencapai US$2,39 miliar dengan volume 3,81 juta ton sepanjang Januari–Agustus 2025. Angka tersebut meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai US$2,16 miliar dengan volume 2,85 juta ton. Tren ini terus menanjak sejak 2023 ketika volume impor dari China masih berada di level 2,31 juta ton dengan nilai US$2 miliar.

    Sementara itu, impor baja dari Vietnam tercatat mencapai US$246,75 juta dengan volume 404,34 ribu ton pada periode yang sama tahun ini. Meski nilainya sedikit turun dibandingkan tahun sebelumnya, Vietnam tetap menjadi salah satu negara dengan suplai baja konstruksi terbesar ke Indonesia.

    Budi menegaskan, persoalan ini bukan disebabkan oleh kurangnya kapasitas produksi baja nasional, melainkan oleh perbedaan regulasi, lemahnya pengawasan jalur impor, dan praktik dumping dari negara eksportir. Jika situasi ini dibiarkan, ia menilai Indonesia berisiko kehilangan fondasi industrinya dan hanya menjadi pasar bagi kelebihan produksi negara lain.

    “Industri baja adalah tulang punggung kemandirian konstruksi nasional. Negara yang kehilangan industrinya, kehilangan kendali atas masa depannya,” tegasnya.

    Lima Tuntutan Industri Baja Nasional

    Sebagai langkah antisipatif, ISSC mengajukan lima usulan kebijakan kepada pemerintah. Pertama, moratorium sementara impor baja konstruksi dari China dan Vietnam pada pos tarif tertentu yang terbukti mendistorsi pasar. Kedua, penerapan kebijakan anti-dumping dan safeguard sesuai dengan PP No. 34/2011 serta aturan World Trade Organization (WTO).

    Selain itu, ISSC meminta pemerintah memperketat mekanisme perizinan impor seperti Pertek, PI, SNI, dan LS agar tidak disalahgunakan.

    Pemerintah juga diminta memprioritaskan produk baja nasional untuk memenuhi kebutuhan proyek strategis nasional serta memastikan Indonesia tidak menjadi tempat pembuangan kelebihan pasokan baja asing.

    Menurut Budi, usulan tersebut bukan bentuk proteksionisme, melainkan langkah pertahanan industri yang sah secara hukum dan konstitusional.

    “Tanpa kebijakan korektif, Indonesia hanya akan memiliki pasar baja, bukan industri baja. Dan pasar tidak pernah memiliki kedaulatan,” ujarnya.

    Demonstrasi di Kantor Bea Cukai

    Minimnya respons pemerintah atas berbagai usulan tersebut membuat ISSC turun ke jalan. Pada Selasa (28/10/2025), ratusan pelaku industri baja menggelar aksi demonstrasi damai di Kantor Bea Cukai, Kementerian Keuangan, Jakarta Timur. Massa hadir sejak pagi mengenakan seragam khas kontraktor lengkap dengan helm proyek dan rompi oranye.

    Dalam aksi tersebut, ISSC menuntut Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) untuk segera membatasi dan menghentikan impor baja konstruksi yang merugikan industri dalam negeri. Mereka juga meminta pemerintah menindak tegas praktik mafia impor yang dinilai mempermainkan pasar dengan memanfaatkan celah regulasi.

    “Kami sampaikan kepada Bea Cukai bahwa impor konstruksi baja ini sangat merugikan profesi kami sebagai pengusaha baja dan pekerja konstruksi. Sudah saatnya pemerintah menertibkan semua produk baja yang masuk tanpa pengawasan ketat,” kata Budi kepada Bisnis.

    Ia menuturkan, serbuan baja impor telah membuat banyak pabrik dan kontraktor lokal kehilangan proyek, bahkan memicu gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di sejumlah daerah industri seperti Karawang, Cikarang, Subang, dan Batang.

    “Dulu mal, pabrik, dan gudang dikerjakan oleh bangsa sendiri. Sekarang, proyek-proyek itu dengan mudahnya menggunakan baja impor,” ujarnya.

    Dalam catatan ISSC, impor baja konstruksi dari China dan Vietnam telah terjadi sejak 2017 dengan volume mencapai 600.000 ton per tahun. Padahal, industri dalam negeri memiliki kapasitas produksi hingga 1 juta ton per tahun. Namun, tekanan harga murah dari luar negeri membuat produk lokal sulit terserap pasar.

    ISSC pun menegaskan kembali perlunya tindakan cepat dan tegas dari pemerintah agar industri baja nasional tetap bertahan. Tanpa perlindungan yang memadai, Indonesia dikhawatirkan hanya akan menjadi pasar bagi baja murah dari luar negeri, sementara industri strategis nasional kehilangan daya hidupnya.

  • Honda Square X125 Resmi Dijual, Harga Rp 29 Jutaan

    Honda Square X125 Resmi Dijual, Harga Rp 29 Jutaan

    Jakarta

    Honda resmi memperkenalkan Square X125 di ajang CIMAMotor 2025 di China. Berbeda dari kebanyakan skuter berpenampilan futuristis, Square X125 tampil nyentrik dengan desain serba persegi dan fungsi yang super praktis, khususnya buat pencinta aktivitas outdoor seperti camping atau touring. Ini harga Honda Square X125.

    Di balik tampilannya yang ‘retro-futuristis’, Honda Square X125 dibekali mesin 125 cc eSP+ satu silinder yang dikenal halus dan efisien. Mesin ini memiliki torsi kuat di putaran rendah dan menengah, pas untuk melibas jalan perkotaan hingga rute santai antar kota. Skuter ini juga sudah dilengkapi rem ABS dua kanal (depan-belakang), fitur safety yang jarang ditemui di kelasnya.

    Honda Square X125 Foto: Dok. Honda

    Soal desain, Honda benar-benar menonjolkan konsep kotak di setiap sisi bodinya. Bagian belakang sudah dilengkapi boks besar, rak bagasi, juga meja lipat yang bisa dijadikan meja piknik, membuatnya seperti ‘mini campervan’ versi roda dua. Jok belakangnya pun cerdas: bisa dilipat jadi sandaran tambahan, dan di baliknya tersembunyi rak multifungsi untuk menaruh perlengkapan.

    Tampilan depannya juga tidak kalah keren. Lampu LED persegi, kaca spion besar, dan windshield tinggi bikin tampilannya modern dan tangguh, cocok untuk gaya hidup urban maupun petualangan akhir pekan. Honda menyebut desainnya dibuat agar tetap terlihat keren meski digunakan bertahun-tahun.

    Soal banderol, Square X125 dipasarkan 12.680 yuan atau sekitar Rp 29 jutaan, menjadikannya salah satu skuter bergaya unik dengan harga terjangkau di pasar China. Meski belum ada kabar kapan akan dijual di luar negeri, Square X125 sudah viral di media sosial China seperti Douyin berkat desain kotaknya yang fungsional dan out of the box.

    Kira-kira bakal cocok nggak ya kalau dijual di Indonesia?

    (lua/riar)

  • Harga Emas Antam Hari ini 29 Oktober 2025, Anjlok Lagi

    Harga Emas Antam Hari ini 29 Oktober 2025, Anjlok Lagi

    Sebelumnya, harga emas merosot ke level terendah dalam 3 pekan pada hari Selasa (Rabu waktu Jakarta) karena harapan akan kemajuan dalam perundingan perdagangan AS–Tiongkok meredupkan daya tariknya sebagai aset safe haven tersebut. Sementara fokus investor beralih ke keputusan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) minggu ini.

    Dikutip dari CNBC, Rabu (29/10/2025), harga emas di pasar spot turun 0,70% ke level USD 3.952,87 per ons, setelah mencapai level terendah sejak 6 Oktober 2025.

    Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,9% dan ditutup ke level USD 3.983,1 per ons.

    Harga emas telah naik lebih dari 51% tahun ini, didukung oleh ketegangan geopolitik dan perdagangan yang sedang berlangsung, serta perkiraan pemotongan suku bunga AS.

    “Ketegangan perdagangan AS-Tiongkok telah benar-benar mereda, dengan kemungkinan tercapainya kesepakatan perdagangan akhir pekan ini setelah pertemuan puncak antara Presiden Xi dan Trump. Hal ini berdampak negatif bagi logam mulia,” ujar Analis Senior Kitco Metals Jim Wyckoff. 

    Pejabat ekonomi tinggi Tiongkok dan AS akhir pekan ini menyelesaikan kerangka kerja kesepakatan potensial bagi Presiden Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping untuk ditinjau pada pertemuan mereka pada hari Kamis.

    Harapan meredanya ketegangan perdagangan telah memicu optimisme di pasar global, dengan indeks utama Wall Street dibuka pada rekor tertinggi pada hari Selasa.

     

  • China Harap Aliansi AS-Jepang Kondusif Bagi Kawasan, Bukan Sebaliknya

    China Harap Aliansi AS-Jepang Kondusif Bagi Kawasan, Bukan Sebaliknya

    JAKARTA – Pemerintah China berharap agar penguatan aliansi Amerika Serikat dan Jepang dapat berdampak kondusif bagi kawasan Asia Pasifik, bukan sebaliknya.

    “Kawasan Asia-Pasifik adalah contoh cemerlang dari perdamaian dan pembangunan. Pertumbuhan hubungan bilateral dan kerja sama keamanan antara AS dan Jepang perlu kondusif bagi perdamaian dan stabilitas regional, bukan sebaliknya,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Guo Jiakun dalam konferensi pers di Beijing, Selasa, 28 Oktober dilansir ANTARA.

    Hal itu menanggapi pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Jepang yang baru, Sanae Takaichi, di Tokyo pada Selasa (28/10) di mana keduanya sepakat untuk terus mengembangkan hubungan bilateral.

    Guo Jiakun menyebut Jepang memiliki sejarah agresi militer selama seabad terakhir sehingga langkah-langkah militer dan keamanan Jepang telah diawasi ketat oleh negara-negara tetangganya di Asia dan komunitas internasional.

    “China mendesak Jepang untuk menghormati kekhawatiran keamanan negara-negara tetangganya, merenungkan secara mendalam sejarah agresinya, tetap pada jalur pembangunan yang damai, dan meraih kepercayaan dari negara-negara tetangganya di Asia dan komunitas internasional yang lebih luas melalui tindakan nyata,” tambah Guo Jiakun.

    Terdapat sejumlah hasil dari pertemuan Trump dan Takaichi. Di bidang keamanan Trump mengungkapkan aliansi antara AS dan Jepang adalah salah satu hubungan paling luar biasa di dunia.

    “Saya hanya ingin memberi tahu, kapan pun Anda memiliki pertanyaan, keraguan, keinginan, atau permintaan bantuan apa pun, jika ada sesuatu yang bisa saya lakukan untuk membantu Jepang, kami akan selalu ada,” tambah Trump.

    Ia menyampaikan hal tersebut saat mengunjungi kapal induk AS USS George Washington di pangkalan angkatan laut, Yokosuka, Tokyo selatan.

    Sementara Takaichi mengatakan akan membangun “era keemasan baru” dalam aliansi Jepang-AS bersama Trump.

    “Saat ini kita menghadapi lingkungan keamanan yang luar biasa beratnya. Perdamaian tidak dapat dipertahankan hanya dengan kata-kata. Perdamaian hanya dapat dipertahankan jika ada tekad dan tindakan yang teguh,” ujar Takaichi, seraya menambahkan ia akan “memperkuat kemampuan pertahanan Jepang secara fundamental.”

    “Jepang siap berkontribusi lebih proaktif lagi bagi perdamaian dan stabilitas kawasan,” sambung Takaichi.

    Jepang diperkirakan akan menaikan anggaran pertahanan menjadi 2 persen dari produk domestik bruto (PDB) pada Maret 2026 atau dua tahun lebih cepat dari target yang ditetapkan sebelumnya, yakni tahun fiskal 2027.

    Jepang telah secara signifikan meningkatkan anggaran pertahanannya sejak akhir 2022 pemerintah Jepang merevisi Strategi Keamanan Nasional jangka panjangnya yang juga disebut akan diperbarui Takaichi tahun depan.

  • Government Shutdown AS dan Langkah Antisipasi RI

    Government Shutdown AS dan Langkah Antisipasi RI

    Bisnis.com, JAKARTA – Pada awal Okto -ber 2025, kita mendengar kabar bahwa Pemerintah Amerika Serikat (AS) memberlakukan penutupan atau dikenal dengan government shutdown sebagai dampak belum disetujuinya usulan anggaran oleh parlemen.

    Sebagai konsekuensi, peme rintah AS merasionalisasi pekerja federalnya pada periode goverment shutdown tersebut. Dilansir dari NBC News, pemerintah AS telah merumahkan lebih dari 4.000 pegawai federal dari tujuh departemen, dengan porsi terbesar dari Departemen Keuangan dan Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan.

    Goverment shutdown yang berkepanjangan akan mendorong pemutusan hubungan kerja pegawai federal yang diprediksi terus meningkat. Hal ini secara langsung turut menambah akumulasi jumlah pengangguran yang pada akhirnya dapat menurunkan permintaan terhadap barang dan jasa. Berdasarkan data Biro Statistik Tenaga Kerja AS, tingkat pengangguran pada Agustus 2025 sebesar 4,3% (month-to-month/MtM), atau lebih tinggi dibandingkan bulan Juli 2025 yang hanya 4,2% (MtM).

    Peningkatan jumlah pengangguran di AS akan berdampak pada peningkat-an pesimisme masyarakat terkait kondisi keuangan dan dunia usaha. Hal ini terkonfirmasi dari Indeks Sentimen Konsumen yang dirilis oleh Universitas Michigan pada bulan Oktober 2025 sebesar 55, atau sedikit pesimis dibandingkan dengan September 2025 sebesar 55,1.

    Konsumen yang pesimis akan mengurangi konsumsi dan meningkatkan tindakan berjaga-jaga, sehingga dalam jangka panjang berpotensi menurunkan konsumsi barang impor dari negara mitra, termasuk Indonesia.

    Masyarakat yang pesimis terhadap kondisi perekonomian akan meningkatkan ekspektasi inflasi ke depan. Hal ini diperkuat dengan realisasi angka inflasi pada September 2025 tercatat 3% (year-on-year/YoY) tertinggi sejak Januari 2025, serta lebih tinggi dari inflasi Agustus 2025 sebesar 2,9% (YoY). Peningkatan tekanan inflasi di tengah kondisi ketenagakerjaan yang masih lemah akan menimbulkan ketidakpastian terhadap pro-babilitas penurunan suku bunga the Fed.

    Stance kebijakan the Fed yang tidak pasti, akan memicu gejolak di pasar keuangan global sehingga mendorong terjadinya capital flight dan pada akhirnya memberikan tekanan terhadap nilai tukar mata uang di berbagai negara.

    Di tengah melambatnya ekonomi global, AS mengenakan tarif tambahan kepada sektor padat karya dan modal. Dikutip dari siaran pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia Oktober 2025, AS kembali mengenakan tambahan tarif kepada sektor farmasi, mebel, dan otomotif sejak 1 Oktober 2025, serta mengumumkan rencana pengenaan tarif tambahan sebesar 100% terhadap produk asal China.

    Oleh karena itu, kebijakan government shutdown akan makin menghambat dilakukannya negosiasi ulang tarif impor AS sehingga berisiko terhadap penurunan kinerja perdagangan global secara berkepanjangan.

    STRATEGI MITIGASI

    Fenomena kebijakan government shutdown dan pengenaan tambahan tarif sektor mebel harus dires-pons secara cermat, karena penurunan kinerja industri padat karya dapat memicu meningkatnya pengangguran.

    Salah satu strategi antisipasi yang dapat ditempuh dalam jangka pendek salah satunya diversifikasi pasar ke negara yang potensial meningkatkan volume perdagangannya dengan Indonesia, misalnya Afrika.

    Hal ini didukung oleh data Indonesia Eximbank yang mencatat pertumbuhan ekspor Indonesia ke Afrika mengalami trend peningkatan dengan pertumbuhan tahunan gabungan mencapai 9,47% dalam lima tahun terakhir.

    Selanjutnya, diversifikasi pasar perlu didukung digitalisasi UMKM siap ekspor produk unggulan nasional antara lain fesyen, furnitur, dan makanan olahan. Eksistensi UMKM digital akan mengakselerasi perolehan pasar baru karena pemasaran digital bersifat borderless. Hal ini terkonfirmasi dari penelitian Indef tahun 2024 yang menyatakan bahwa rata-rata omzet UMKM Digital mengalami peningkatan hingga 50% tiap tahun dan mampu menambah jumlah tenaga kerja.

    Dalam jangka menengah, perlu dikembangkan sektor pariwisata berbasis komunitas untuk menyerap tenaga kerja secara inklusif. Sebagai contoh sukses yaitu Provinsi Bali, sektor pariwisata mampu menjaga pengangguran terbuka di level 1,58% pada Februari 2025 atau terendah nasional dan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi 5,95% pada triwulan II/2025 berdasarkan data Badan Pusat Statistik.

    Keberhasilan Bali dapat menjadi role model daerah lain untuk menurunkan pengangguran dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Sebagai upaya pengembangan sektor pariwisata dan UMKM, Bank Indonesia terus memperkuat implementasi Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) untuk mendorong pembiayaan perbankan kepada sektor prioritas termasuk pariwisata.

    Bank Indonesia mencatat, total insentif KLM mencapai Rp393 triliun pada minggu pertama Oktober 2025. Pada akhirnya, pengembangan pariwisata dan UMKM merupakan strategi untuk mendorong penyerapan tenaga kerja nasional di tengah kebijakan government shutdown dan ancaman kebijakan tarif resiprokal Amerika. Semoga!

  • Harga Emas Pegadaian Hari Ini 29 Oktober 2025, Termurah Cuma Segini

    Harga Emas Pegadaian Hari Ini 29 Oktober 2025, Termurah Cuma Segini

    Sebelumnya, harga emas merosot ke level terendah dalam 3 pekan pada hari Selasa (Rabu waktu Jakarta) karena harapan akan kemajuan dalam perundingan perdagangan AS–Tiongkok meredupkan daya tariknya sebagai aset safe haven tersebut. Sementara fokus investor beralih ke keputusan suku bunga Bank Sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) minggu ini.

    Dikutip dari CNBC, Rabu (29/10/2025), harga emas di pasar spot turun 0,70% ke level USD 3.952,87 per ons, setelah mencapai level terendah sejak 6 Oktober 2025.

    Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,9% dan ditutup ke level USD 3.983,1 per ons.

    Harga emas telah naik lebih dari 51% tahun ini, didukung oleh ketegangan geopolitik dan perdagangan yang sedang berlangsung, serta perkiraan pemotongan suku bunga AS.

    “Ketegangan perdagangan AS-Tiongkok telah benar-benar mereda, dengan kemungkinan tercapainya kesepakatan perdagangan akhir pekan ini setelah pertemuan puncak antara Presiden Xi dan Trump. Hal ini berdampak negatif bagi logam mulia,” ujar Analis Senior Kitco Metals Jim Wyckoff. 

    Pejabat ekonomi tinggi Tiongkok dan AS akhir pekan ini menyelesaikan kerangka kerja kesepakatan potensial bagi Presiden Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping untuk ditinjau pada pertemuan mereka pada hari Kamis.

    Harapan meredanya ketegangan perdagangan telah memicu optimisme di pasar global, dengan indeks utama Wall Street dibuka pada rekor tertinggi pada hari Selasa.

     

  • Kunjungi VOI, ACJA–JMSI Teken MoU Pertukaran Berita China-Indonesia

    Kunjungi VOI, ACJA–JMSI Teken MoU Pertukaran Berita China-Indonesia

    Kunjungi VOI, ACJA–JMSI Teken MoU Pertukaran Berita China-Indonesia