Negara: Republik Rakyat Cina

  • Lebih dari Sekadar Nama, Inilah 3 Marga Langka di Tiongkok

    Lebih dari Sekadar Nama, Inilah 3 Marga Langka di Tiongkok

    Liputan6.com, Yogyakarta – Pernahkah Anda bertanya-tanya tentang marga yang kita miliki? Di Tiongkok, marga bukan sekadar identitas.

    Marga di Tiongkok juga simbol kuat dari ikatan keluarga dan sejarah panjang suatu klan. Di antara ribuan marga yang ada, beberapa di antaranya sangat jarang ditemui.

    Marga seperti Yún (雲/云), Sītú (司徒), Sì (姒), dan Guī (歸/归) adalah contoh marga langka di Tiongkok. Menurut beberapa sumber, pemilik marga-marga ini hanya sebagian kecil dari populasi Tiongkok.

    Misalnya, marga Yún diperkirakan hanya dimiliki sekitar 156.000 orang. Sementara marga Guī bahkan kurang dari 1.000 orang di seluruh dunia.

    Mengapa marga-marga ini begitu langka? Ada beberapa faktor yang mempengaruhi, seperti sejarah migrasi, perubahan politik, dan preferensi individu.

    Beberapa marga berasal dari kelompok etnis minoritas. Bahkan juga klan kuno yang jumlahnya semakin sedikit seiring berjalannya waktu.

    Meskipun langka, marga-marga ini memiliki cerita dan sejarah yang menarik. Misalnya, marga Sītú sering dikaitkan dengan jabatan tinggi di pemerintahan pada masa lalu.

    Kata “Sītú” sendiri memiliki makna yang mendalam, yaitu “guru dari para pejabat”. Ini menunjukkan bahwa pada masa lalu, individu yang menyandang marga Sītú sering kali menempati posisi penting dalam birokrasi pemerintahan, terutama yang berkaitan dengan pendidikan dan pelatihan para pejabat.

    Sementara marga Sì memiliki akar sejarah yang sangat tua, bahkan sejak zaman Dinasti Xia. Salah satu alasan mengapa marga Sì begitu istimewa adalah karena kaitannya dengan Kaisar Yu Besar, yang dianggap sebagai pendiri Dinasti Xia.

    Kaisar Yu Besar sering disebut sebagai “Si Yu” (姒禹), yang menunjukkan bahwa ia berasal dari marga Sì. Karena sejarahnya yang sangat tua, marga Sì termasuk dalam kategori marga langka.

     

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Pertemuan Tahunan BI: Optimisme Pertumbuhan Ekonomi di Tengah Tantangan Global

    Pertemuan Tahunan BI: Optimisme Pertumbuhan Ekonomi di Tengah Tantangan Global

    Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia optimistis  pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 dan 2026 akan membaik meskipun di tengah tantangan dari melambatnya pertumbuhan ekonomi global.

    Hal tersebut diungkapkan oleh Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2024 yang digelar Jumat (29/11/2024).

    Perry menyebutkan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan semakin membaik ke rentang 4,8%—5,6% pada 2025 dan 4,9%—5,7% pada 2026. 

    Menurutnya, sejauh ini ekonomi Indonesia sudah memiliki daya tahan tinggi sebagai hasil sinergi berbagai pihak—tercermin dari bangkitnya ekonomi usai pandemi Covid-19. 

    “Dengan sinergi itu, insyaAllah ekonomi Indonesia tahun 2025-2026 akan menunjukkan kinerja yang cukup tinggi,” ujarnya.

    Bukan tanpa sebab, meski dunia terus menunjukkan gejolak baik sisi ekonomi maupun geopolitik, konsumsi dan investasi diyakini akan terus meningkat. 

    Kinerja ekspor akan membaik di tengah risiko perlambatan ekonomi global. Sementara inflasi akan terus dijaga pada 2,5±1% pada 2025 maupun 2026 melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). 

    Selain itu, Perry meyakini cadangan devisa akan semakin meningkat. Kemudian dari hasil stress test Bank Indonesia bahwa ketahanan sistem keuangan Indonesia berdaya tahan dari dampak gejolak global. 

    “Ke depan, kita harus lebih waspada. Dunia masih terus bergejolak. Akankah Indonesia berdaya tahan seperti selama ini? Kita harus optimis,” lanjut Gubernur Bank Indonesia dua periode tersebut. 

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut proyeksi itu masih ada dalam kisaran target pertumbuhan ekonomi pemerintah yang tertuang dalam APBN 2025. Dia optimistis nantinya pertumbuhan itu bisa dikerek lebih tinggi lagi di dua tahun ke depan.

    “Kalau target tahun depan kan sekitar 5,2% di dalam APBN, tetapi nanti sesudahnya kita akan dorong di 2026-2027 untuk lebih tinggi lagi,” ujarnya usai Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI), Jakarta, Jumat (29/11/2024). 

    Pria yang sudah dua periode menjabat Menko Perekonomian itu optimistis ekonomi Indonesia kuat pada 2025 mendatang, di mana terdapat berbagai risiko ketidakpastian. 

    “Insyaallah kuat dan mantap karena ini diakui World Bank, IMF dan OECD,” kata Airlangga. 

    Lima Tantangan Global

    Di sisi lain, BI terus mewaspadai perlambatan ekonomi global pada 2025 dan 2026 akibat kondisi ekonomi dunia yang terus bergejolak dan akan adanya rambatan sebagai efek dari terpilihnya Donald Trump sebagai presiden AS.

    Perry menuturkan ketidakpastian global yang masih akan terus berlangsung pada 2025 dan 2026 tercermin dari lima hal.

    Pertama, slower and divergent growth yang mana pertumbuhan ekonomi dunia diprediksi turun pada 2025 dan 2026. Sejalan dengan kebijakan American First, ekonomi AS akan membaik sementara ekonomi Cina dan Eropa akan melambat, namun India dan Indonesia masih akan cukup baik.

    Kedua, inflasi dunia yang sebelumnya menujukkan arah penurunan, akan turun lebih lambat bahkan berisiko naik pada 2026 karena gangguan rantai pasok dan perang dagang.

    Ketiga, penurunan suku bunga bank sentral AS atau Fed Fund Rate (FFR) yang juga melambat. Di sisi lain, imbal hasil atau yield US Treasury (UST) naik tinggi ke 4,7% di 2025 dan 5% pada 2026.

    Hal tersebut sebagai akibat dari membengkaknya defisit fiskal dan utang pemerintah AS sehingga perlu menarik utang lebih banyak.

    Keempat, Perry berharap fenomena strong dollar akan segera berakhir. Tercatat sebelumnya indeks dolar atau DXY sempat menuju level 101, setelah terpilihnya Trump terus menguat ke level 107.

    “Mengakibatkan tekanan depresiasi nilai tukar seluruh dunia termasuk rupiah, semoga dolar AS tidak menguat lagi,” ungkapnya.

    Kelima, gejolak global tersebut berdampak negatif ke berbagai negara, tidak terkecuali Indonesia.

    Perry menekankan bahwa pihaknya akan terus mengantisipasi dan mewaspadai ketidakpastian tersebut melalui respon kebijakan yang mengarah kepada kebangkitan ekonomi nasional.

    Arahan dari Prabowo

    Dalam kesempatan yang sama, Presiden Prabowo Subianto menekankan bahwa sinergi dan stabilitas merupakan kunci dari transformasi perekonomian Indonesia.

    Prabowo berpesan bahwa sinergi, kolaborasi, kerja sama serta persatuan dan kerukunan menjadi rumus keberhasilan suatu bangsa. Tidak hanya elite politik, tetapi juga pengambil kebijakan ekonomi dan keuangan.

    “Saya kira kalau sudah temanya seperti ini tidak perlu saya banyak kasih pengarahan lagi, karena you are on the right track. Kalau Gubernur BI, kalau para pengendali perbankan Indonesia memiliki semangat seperti ini artinya semangat cinta Tanah Air,” ujarnya di Kantor BI, Jakarta, Jumat (29/11/2024) malam.

    Prabowo lalu menuturkan Indonesia sudah memiliki hampir semua elemen yang diperlukan untuk menjadi negara maju seperti kekayaan sumber daya alam. Meski demikian, dia mengaku banyak yang belum memahami efek dan dampak kepemilikan kekayaan tersebut.

    “Karena itu pelaku-pelaku perbankan terutama mereka-mereka yang bertanggung jawab atas kebijakan umum atas regulasi dari pihak pemerintah, dari pihak otoritas keuangan memainkan peran yang sangat penting, dan untuk itu saya ucapkan terima kasih kepada Gubernur Bank Indonesia, jajaran Bank Indonesia, jajaran otoritas keuangan dan semua pengambil keputusan, semua yang bertanggung jawab atas perumusan dan pengendalian ekonomi Indonesia,” pesannya.

  • Negara Penghasil Minyak Sawit Ajak Generasi Muda Promosikan Industri Berkelanjutan

    Negara Penghasil Minyak Sawit Ajak Generasi Muda Promosikan Industri Berkelanjutan

    Jakarta, Beritasatu.com – Dewan Negara Penghasil Minyak Kelapa Sawit atau Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) mengajak generasi muda ikut mempromosikan industri minyak sawit berkelanjutan melalui program Young Elaeis Ambassadors (YEA) 2024. Program ini ditujukkan untuk mencari dan membina pemimpin muda sebagai duta sawit berkelanjutan.

    Secretary General of CPOPC Rizal Affandi Lukman mengatakan, YEA edisi pertama atau 2023 sebelumnya diikuti oleh 11 youth ambassador, termasuk Indonesia, Malaysia, Honduras sebagai negara-negara anggota CPOPC. Selain itu, ada pula negara konsumen yang turut mengikui YEA edisi sebelumnya, seperti Pakistan dan India.

    Sementara untuk tahun ini, YEA 2024 ditargetkan akan menjaring partisipasi pemimpin muda dari berbagai negara penghasil dan konsumen minyak sawit secara lebih luas.

    “Kami ingin menjangkau perwakilan duta-duta besar muda ini dari negara-negara yang belum ada perwakilannya, seperti dari Belanda, Cina, hingga Amerika,” ujar Rizal setelah peluncuran YEA Batch 2 di Jakarta, Jumat (29/11/2024) malam WIB.

    Rizal mengatakan, YEA 2024 sejalan dengan hasil kesepakatan antara Indonesia, Malaysia, dan Honduras sebagai negara anggota CPOPC. Kesepakatan itu untuk memperkuat kerja sama dengan strategi kolaboratif guna memastikan pertumbuhan dan keberlanjutan industri minyak sawit.

    Program YEA menjadi pemantik keterlibatan kaum muda dalam mendorong praktik keberlanjutan di industri minyak sawit melalui kampanye digital dan kegiatan edukatif. Selain memperkuat promosi tentang nilai-nilai dan pencapaian berkelanjutan, kehadiran youth ambassador juga diharapkan dapat mengatasi persepsi negatif secara konstruktif menuju pandangan yang lebih seimbang kepada masyarakat umum.

    “Nah, kita dengan hadirnya duta-duta ini akan mengampanyekan bahwa tidak seperti itu. Sawit yang dihasilkan adalah sawit yang berkelanjutan, yang kita lakukan oleh CPOPC bersama dengan pemerintah Indonesia, Malaysia dibantu dengan adanya tangan-tangan duta-duta besar di beberapa negara,” ucap Rizal.

    Dia menambahkan, generasi muda adalah generasi yang sangat dekat dengan media sehingga keberadaan youth ambassador ini akan membantu dalam mendesiminasikan, mempromosikan tentang industri minyak sawit.

    Nantinya, angkatan baru para ambassador ini akan fokus pada penyebaran kesadaran melalui upaya daring dan luring, dengan kampanye dan promosi industri minyak sawit berkelanjutan dalam perlombaan untuk empat kategori.

    Pertama, adalah smallholder and social impacts yang berfokus pada peran petani kecil dalam industri minyak sawit dan bagaimana industri berkontribusi terhadap pemberdayaan sosial. Kedua, reuse and recycle untuk mendorong pendekatan inovatif guna mengurangi limbah dan mempromosikan keberlanjutan dalam industri minyak sawit dengan menggunakan kembali produk.

    “Tidak hanya recycle, tetapi juga reuse. Contohnya adalah seperti used cooking oil yang bisa dan berpotensi digunakan sebagai sustainable aviation fuel,” papar Rizal.

    Ketiga, health and nutrition sebagai kategori yang menyoroti manfaat gizi dan keamanan minyak sawit dalam makanan, menghilangkan mitos terkait minyak sawit dan kesehatan, serta menekankan perannya dalam ketahanan pangan dan kesejahteraan.

    Keempat, adalah climate action yang menjelajahi upaya industri minyak sawit untuk memitigasi perubahan iklim, termasuk perannya dalam mengurangi emisi, penyerapan karbon, merehabilitasi lahan, dan mengembangkan sumber daya energi terbarukan.

    Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Dida Gardera mengungkapkan, kelapa sawit merupakan kontributor terbesar untuk perekonomian Indonesia, Malaysia, maupun negara-negara produksi lainnya.

    Dikatakannya, hampir 70% setiap harinya masyarakat menggunakan produk turunan dari kelapa sawit sehingga duta muda YEA ini memiliki peranan penting untuk mengedukasi orang-orang sekitar mengenai pentingnya sawit berkelanjutan.

    Dida juga menjelaskan, sejak 10-15 tahun lalu pemerintah telah memulai tata kelola sawit ini secara berkelanjutan. Berbagai upaya sawit berkelanjutan pun selalu gaungkan baik dari kebijakan maupun di lapangan.

    “Ini yang perlu disebarluaskan, tentu kita mempunyai beberapa media komunikasi, tetapi yang paling penting adalah bagaimana anak-anak muda ini bisa secara aktif memberikan edukasi kepada teman-temannya memberikan informasi supaya mereka semua paham benar bahwa industri minyak sawit ini berguna buat kehidupan sehari-hari para pemakainya, dan juga terutama bagi rakyat yang sehari-harinya bergantung kehidupannya terhadap sawit,” paparnya.

  • Ini Tujuan BYD Bawa Merek Premium Denza ke Indonesia

    Ini Tujuan BYD Bawa Merek Premium Denza ke Indonesia

    Shenzhen

    BYD akan membawa merek premiumnya Denza ke Indonesia tahun depan. Apa tujuan BYD mengenalkan Denza di Indonesia?

    Satu lagi gebrakan baru yang bakal disajikan BYD di Tanah Air. BYD akan mengenalkan merek premium di bawah naungannya yaitu Denza. Di Indonesia, Denza akan bertarung dengan merek premium sekelas Lexus. Rencananya Denza akan mengawali debutnya di Tanah Air pada kuartal pertama tahun 2025.

    Buat yang belum tahu, Denza sebelumnya merupakan perusahaan patungan dari BYD dan Mercedes-Benz. Kala itu, keduanya sama-sama memiliki saham 50-50 persen. Namun sejak musim panas tahun ini, Denza sepenuhnya dimiliki BYD.

    BYD rupanya punya alasan tersendiri membawa merek premiumnya ke dalam negeri. Lewat Denza, BYD ingin menegaskan soal identitas kendaraan premium yang bisa dinikmati oleh masyarakat Indonesia.

    Tampilan belakang Denza D9. Foto: (Dina Rayanti/detikOto)

    “Kami ingin memberikan identitas kembali terhadap suatu kata premium dimana dalam kemewahan tersebut juga terkandung di dalamnya teknologi super safety dan suatu feature intelligent cukup baik yang dimiliki oleh BYD,” ungkap Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia Eagle Zhao ditemui di Shenzhen, China, baru-baru ini.

    Menurut Eagle, pasar premium di Indonesia masih menyasar kalangan tertentu. Namun lewat Denza, pihaknya bakal membuat mobil premium bisa dirasakan kalangan yang lebih luas.

    “Jika pelanggan Indonesia berbicara tentang premium, mereka akan berpikir wah, jauh dari saya. Ini harusnya tidak terjadi. Kami ingin suatu hal yang bisa dijangkau, tentu saja kami ingin membuat Denza menjadi lebih kompetitif,” urai Eagle.

    Sebagai awalan, produk perdana yang akan dikenalkan Denza adalah D9. D9 merupakan MPV ramah lingkungan. Di negara asalnya, Denza D9 punya opsi powertrain plug-in hybrid (PHEV) dan EV. Varian PHEV bisa menempuh jarak hingga 1.050 km bila baterai dan tangki bensinnya terisi penuh. Sementara bila hanya mengandalkan baterai, mobil bisa menempuh jarak sekitar 200 km.

    Sedangkan untuk versi listriknya, bisa menjelajah sejauh 620 km bila baterai terisi penuh. BYD mengungkap D9 yang paling potensial masuk ke Indonesia adalah versi listrik. Selain D9, Denza juga memiliki model lain yang sudah dijual seperti Z9GT dan N7. Eagle pun tak menampik kemungkinan model Denza lainnya akan diboyong ke dalam negeri.

    (dry/lth)

  • Aletra Mobil Nusantara Produksi di Pabrik Handal, tapi…

    Aletra Mobil Nusantara Produksi di Pabrik Handal, tapi…

    Jakarta

    Aletra L8 EV di bawah payung PT Aletra Mobil Nusantara sudah diperkenalkan dan dijual di Indonesia dengan harga Rp 400 jutaan. Aletra memastikan saat ini ALetra mempercayakan produksi mereka di Indonesia ke pabrik Handal. Meski demikian, Aletra pastikan urusan riset and development (RnD) akan tetap berada di bawah kendali PT Aletra Mobil Nusantara.

    “Produksi kami dengan Handal, kapasitasnya bisa sampai 3.000 per bulan, jadi RnD-nya kami sendiri, produksinya di Handal,” ucap Technical Director PT Aletra Mobil Nusantara, Joko Purwanto.

    Joko menjelaskan mengapa RnD atau pengembangan produk berada di tangah Aletra bukan berada di tangan Handal.

    “Nilai investasi RnD di indonesia lumayan-lah, itukan berada di alam sutera. Jadi lumayan tinggi-lah, jadi kami di sini tidak hanya menjual mobil, tapi kami juga men-development mobil-mobil yang khususnya cocok dengan indonesia, karena di negara asal-nya mobil yang paling laku itukan sedan ya, MPV paling bawah di China dan itu terbalik dengan Indonesia,” ujar Joko.

    Lalu apakah Geely ikut berperan serta dalam pemgembangan RnD Aletra di Indonesia?

    “Apakah Geely ikut campur tangan RnD ada campur tangan dari Livan Auto? Campur tangan strategis, iya, tapi terlalu ikut campur tidak, jadi kita menentukan ke mana arahnya, tapi mereka mengawal untuk teknologi. Karena kami juga masih baru, jadi mereka memberikan saran tapi RnD untuk kebutuhan Indonesia itu kami lakukan sendiri,” ucap Joko.

    Aletra L8 EV Foto: (Muhammad Hafizh Gemilang/detikOto)

    Sebagai catatan, PT Handal Indonesia Motor (HIM) tengah membangun pabrik perakitan mobil baru di Purwakarta, Jawa Barat. Sebab, pabrik mereka di Pondok Ungu, Bekasi sudah penuh setelah memegang tiga merek sekaligus, yakni Chery, Neta dan Jetour.

    Pabrik Handal di Purwakarta jauh lebih besar dibandingkan di Bekasi. Bahkan, kapasitas produksinya diklaim tiga kali lebih banyak. Pabrik tersebut dibangun di kawasan Integrated Industrial Park atau IIP Purwakarta.

    “Pabrik di Purwakarta tiga kali lebih besar dari yang di sini. Lahannya 38 hektar, kalau yang di sini hanya 12 hektar. Kemudian kapasitasnya, kalau di Bekasi 30 ribu unit per tahun, nanti di sana bisa sampai 90 ribu unit per tahun,” ujar Presiden Direktur PT HIM, Denny Siregar di Bekasi, Jawa Barat, Jumat (31/5) lalu.

    Sebagai pengingat Handal mulanya merakit mobil buatan Hyundai. Namun, sejak empat tahun lalu, mereka menjadi general assembler atau pabrik independen yang memegang produksi sejumlah mobil asal China.

    Menurut Denny saat itu, satu line di pabrik Handal hanya dikhususkan untuk satu mobil. Sehingga, mereka punya cukup banyak line dan man power untuk kebutuhan produksi. Hingga kini, Handal sudah punya 300-an karyawan.

    (lth/rgr)

  • Ilmuwan China Turun Tangan Cari Kentang Tahan Krisis Iklim

    Ilmuwan China Turun Tangan Cari Kentang Tahan Krisis Iklim

    Jakarta, CNN Indonesia
    Sebagai produsen kentang terbesar di dunia, China menghadapi tantangan berat dari krisis iklim. Para ilmuwan turun tangan mencari cara untuk melawannya.

    Bagikan:

    url telah tercopy

  • Kebijakan Trump Berdampak ke Investasi RI? Begini Komentar Rosan Roeslani

    Kebijakan Trump Berdampak ke Investasi RI? Begini Komentar Rosan Roeslani

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani blak-blakan soal potensi pengaruh kebijakan Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump kepada investasi di Indonesia.

    Rosan menilai belum ada kepastian bagaimana nantinya kebijakan ‘proteksionisme’ Trump bakal memengaruhi kinerja investasi di Indonesia. Namun, dia sudah bisa membayangkan dari susunan kabinet Trump, khusunya untuk urusan perekonomian.

    “Kita lihat ya, karena kalau saya lihat line up dari tim ekonominya kelihatan cukup kita bilang proteksionismenya agak tinggi. Cukup hawkish ya,” ungkap Rosan usai Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI), Jumat (29/11/2024).

    Mantan Ketua Umum Kadin Indonesia itu menerangkan bahwa kebijakan negara-negara seperti AS dan China pasti akan berdampak ke Indonesia. Hal itu lantaran kedua negara tersebut merupakan mitra dagang utama Indonesia, dan penanam modal asing terbesar di Tanah Air.

    Selain kebijakan Trump, Rosan menilai geopolitik juga akan berpengaruh terhadap kinerja investasi. Rosan mengatakan bahwa apabila tensi geopolitik meningkat, maka itu akan berdampak bagi target penanaman modal.

    Meski demikian, dia optimistis bahwa akan selalu ada peluang (opportunity) di setiap terjadinya tensi geopolitik.

    “Kita juga selalu meyakini di Kementerian Investasi, di setiap dinamika baik geopolitik dan geoekonomi, tension antara AS dan China contohnya itu tetap ada opportunity. Justru semakin besar pada saat mereka harus merelokasi pabriknya,” terangnya.

    Pria yang juga menjabat Duta Besar AS itu mengatakan, pemerintah bakal harus proaktif untuk berkomunikasi dengan para investor guna mengejar opportunity yang ada.

    “Karena kalau dulu beberapa tahun lalu saat tensi itu meningkat, Indonesia bukan beneficiary yang paling besar. Di negara Asean kita justru hanya 4-5 dari relokasi pabrik-pabrik yang ada di dunia,” kata Rosan.

    Berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM, China dan AS masuk dalam lima besar negara dengan penanaman modal asing (PMA) tertinggi di Indonesia. Singapura masih menduduki peringkat pertama dengan nilai PMA US$14,35 miliar pada Januari-September 2024.

    Pada periode yang sama, negara-negara dengan PMA tertinggi di Indonesia setelah Singapura adalah Hongkong RRT US$6,06 miliar, China US$5,78 miliar, AS US$2,8 miliar serta Malaysia US$2,72 miliar. 

  • Masuk Indonesia Tahun Depan, Ini Daftar Rival MPV Mewah Denza D9 dari BYD

    Masuk Indonesia Tahun Depan, Ini Daftar Rival MPV Mewah Denza D9 dari BYD

    Jakarta

    Denza D9 masuk ke Indonesia tahun depan. Ini dia rival yang harus dihadapi Denza D9 saat nanti meluncur di Tanah Air.

    BYD bakal merambah segmen mobil premium Indonesia lewat bendera Denza. Denza rencananya dikenalkan di Indonesia pada kuartal pertama tahun 2025. Produk pertama yang bakal diboyong Denza adalah MPV listrik D9.

    Denza D9. Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    D9 merupakan MPV listrik premium yang banyak memikat para pengusaha dan keluarga di China. Sejak perdana meluncur tahun 2022, hingga saat ini sudah ada lebih dari 250.000 unit Denza D9 yang terjual di China.

    Bermodalkan hal itu, Denza juga bakal mencoba peruntungannya memikat masyarakat pencinta kendaraan premium di dalam negeri. Kendati demikian, untuk bermain di segmen tersebut, Denza D9 sudah banyak dinanti oleh rival-rivalnya. Berikut ini deretan rival Denza D9 yang harus dihadapi di Indonesia.

    1. Toyota AlphardToyota Alphard. Foto: Grandyos Zafna

    Bicara MPV premium, pasti satu model yang terlintas di pikiran kamu adalah Toyota Alphard. Maklum MPV ini memang sudah wara-wiri di Tanah Air sejak tahun 2023. Alphard juga kerap digunakan oleh para pejabat maupun orang berduit di dalam negeri. Dari sisi harga, Toyota Alphard saat ini ditawarkan mulai harga Rp 1,4 miliaran hingga yang termahal Rp 1,7 miliaran. Di segmen MPV premium, Alphard cukup mendominasi. Sepanjang Januari-Oktober 2024 misalnya, sudah ada lebih dari 3.000 unit Alphard yang laris di pasaran.

    2. Toyota VellfireToyota Vellfire Foto: Rifkianto Nugroho

    Selain Alphard, Toyota Vellfire juga cukup diminati. Vellfire merupakan kembaran Alphard, namun posisinya berada satu tingkat di atasnya. Hal itu terlihat dari sisi harga yagn ditawarkan. Saat ini, Toyota hanya memiliki satu varian Vellfire di Indonesia dengan banderol Rp 1,8 miliaran.

    3. Lexus LM350Lexus LM 500h 4-Seater. Foto: dok. Lexus

    Lexus LM350 juga favorit para pencinta MPV premium. Mobil ini umumnya banyak digunakan oleh para pejabat dan juga pengusaha. Meski menggunakan basis yang sama dengan Alphard, Lexus LM350 juga setingkat lebih tinggi. Mobil ini bisa dikustom menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Lexus LM350 ditawarkan dengan harga mulai Rp 2,4 miliar hingga Rp 3 miliaran.

    4. Hyundai StariaHyundai Staria Foto: Muhammad Hafizh Gemilang

    Hyundai Staria juga mencoba peruntungannya di segmen MPV premium. Satu hal yang berbeda dari Alphard, Vellfire, hingga Lexus LM350, Staria menawarkan opsi mesin diesel. Staria juga memiliki kabin yang luas hingga bisa menampung 9 orang dalam setiap perjalanan. Soal harga, Hyundai Staria ditawarkan mulai Rp 900 jutaan hingga yang termahal tembus Rp 1,06 miliaran.

    5. Maxus Mifa 9Maxus Mifa 9 Foto: Rifkianto Nugroho

    Belakangan segmen MPV premium kian ramai. Terbaru ada Maxus Mifa 9 yang meluncur di Tanah Air. Bedanya dengan Alphard, Vellfire, maupun Lexus LM350, Maxus Mifa 9 sepenuhnya mengandalkan tenaga baterai untuk menjalankan mobil. Maxus Mifa 9 dibanderol mulai Rp 1,088 miliar. Untuk opsi two-tone color bisa dibawa pulang dengan mahar Rp 1,098 miliar. Dengan harga segitu, Maxus Mifa 9 bisa menempuh jarak hingga 435 km.

    6. Zeekr 009Zeekr 009 Foto: Rifkianto Nugroho

    Selain Maxus, Zeekr juga mencoba merambah segmen premium dengan MPV listriknya. Zeekr 009 adalah kendaraan mewah papan atas dengan performa tinggi. Ditenagai oleh sistem penggerak motor ganda dengan output daya maksimum 450 kW (603 dk) dan torsi 693 Nm. Zeekr 009 dapat berakselerasi dari 0 hingga 100 km/jam hanya dalam 4,5 detik. Jarak tempuhnya mencapai 582 km. Bicara harga, Zeekr 009 ditawarkan dengan harga indikatif antara Rp 2,25-2,7 miliar.

    Itu tadi deretan MPV yang bakal menjadi rival Denza D9 di Indonesia. Di negara asalnya, Denza D9 EV punya jarak tempuh hingga 620 km. Sedangkan harganya bila dirupiahkan ke Indonesia sekitar Rp 800 jutaan.

    (dry/lth)

  • Waswas Kebijakan Trump, RI Mau Dorong Lagi Fasilitas Pembebasan Tarif GSP

    Waswas Kebijakan Trump, RI Mau Dorong Lagi Fasilitas Pembebasan Tarif GSP

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Indonesia tengah mengantisipasi kebijakan tarif impor tinggi yang rencananya diterapkan oleh Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Salah satunya berkaitan dengan fasilitas generalized system of preferences (GSP).

    Sebagai informasi, GSP adalah fasilitas perdagangan berupa pembebasan tarif bea masuk yang diberikan secara unilateral oleh pemerintah AS kepada negara-negara berkembang di dunia.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan, pemerintah RI tetap mengantisipasi rencana tarif tinggi impor AS kendati saat ini perdagangan antara kedua negara juga sudah diberlakukan tarif.

    Airlangga menyebut Indonesia sebelumnya sudah pernah berunding dengan AS terkait dengan fasilitas pembebasan tarif bea masuk impor itu ketika periode pertama pemerintahan Trump.

    “Mungkin kita sih akan dorong [pengajuan GSP] karena kita statusnya sebagai country strategic partner, dan saat sekarang kita sudah menandatangani Four Pillars of Indo-Pacific Economic Framework [IPEF],” jelas Airlangga saat ditemui usai Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI), Jakarta, Jumat (29/11/2024).

    Airlangga menilai positioning Indonesia kini sudah lebih baik apabila ingin berunding soal pembebasan tarif dimaksud, apalagi kini RI tengah berproses untuk aksesi keanggotaan OECD.

    Namun, apabila tidak berhasil, maka Indonesia masih memiliki alternatif yakni investasi dari China. Seperti diketahui, China juga merupakan mitra dagang terbesar Indonesia serta salah satu negara dengan penanaman modal asing (PMA) terbesar di Tanah Air.

    Menurut Airlangga, bagaimanapun negara-negara mitra perdagangan Indonesia membutuhkan mineral kritis dari Indonesia dalam rantai pasoknya.

    “Jadi tinggal kita bagaimana me-manage itu. Kemarin kita ke Amerika juga dibahas bagaimana marketing dari critical mineral, yang akan dikerjasamakan dengan berbagai negara,” papar Politisi Partai Golkar itu.

    Adapun rencana kebijakan Trump itu turut diwaspadai juga oleh Bank Indonesia (BI). Gubernur BI Perry Warjiyo melihat dari kebijakan ekonomi maupun politik yang akan berbeda dari petahana Joe Biden, Trump akan mengutamakan ekonomi negaranya atau inward looking.

    “Artinya apa? Kepada negara mitra akan menerapkan tarif perdagangan yang tinggi. Terutama kepada negara yang mengalami surplus besar terhadap AS, yakni China, Eropa, Meksiko, dan Vietnam,” ujarnya dalam konferensi pers pekan lalu.

  • 5 Ancaman Ekonomi Global pada 2025, Ada Kebijakan Trump hingga Ketidakpastian The Fed

    5 Ancaman Ekonomi Global pada 2025, Ada Kebijakan Trump hingga Ketidakpastian The Fed

    Jakarta, Beritasatu.com – Bank Indonesia (BI) menilai kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) akan menciptakan tekanan baru bagi perekonomian dunia. Kebijakan ekonomi Trump, yang diprediksi akan mengedepankan American First, berpotensi membawa perubahan signifikan dalam lanskap geopolitik dan ekonomi global.

    Kebijakan American First yang akan diterapkan Trump diperkirakan akan meningkatkan tarif tinggi, bahkan memicu perang dagang, ketegangan geopolitik, gangguan rantai pasok, serta fragmentasi ekonomi dan keuangan global. Dampaknya, prospek ekonomi dunia diprediksi akan mengalami penurunan pada 2025 dan 2026.

    Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan pada 2025, perekonomian dunia akan menghadapi lima tantangan utama.

    Pertumbuhan Melambat
    Slower and divergent growth atau pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat dan terpecah. Diharapkan, pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat akan membaik, tetapi Tiongkok dan Eropa diperkirakan akan melambat. Sebaliknya, India dan Indonesia diprediksi masih akan mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang positif.

    Tekanan Inflasi
    Reemergence of inflation pressure atau potensi kembalinya tekanan inflasi. Inflasi global yang diperkirakan akan menurun, justru berisiko meningkat pada 2026 akibat gangguan rantai pasok dan dampak perang dagang.

    Ketidakpastian Suku Bunga The Fed
    Ketidakpastian terkait suku bunga di bank sentral Amerika Serikat (The Fed) diperkirakan akan terus terjadi. Meskipun suku bunga The Fed diperkirakan menurun, yield US treasury diprediksi akan meningkat tajam menjadi 4,7% pada 2025 dan 5% pada 2026. Perry menjelaskan bahwa hal ini disebabkan oleh membengkaknya defisit fiskal dan utang pemerintah AS.

    Penguatan Dolar AS 
    Penguatan mata uang dolar AS diperkirakan akan terus berlanjut, dengan indeks dolar Amerika menguat dari 101 menjadi 107. Kondisi ini bisa memengaruhi stabilitas nilai tukar, yang pada gilirannya menyebabkan depresiasi mata uang di berbagai negara, termasuk rupiah.

    “Semoga dolar Amerika tidak menguat lebih jauh,” ujar Perry.

    Perpindahan Modal Asing ke AS
    Investor asing cenderung akan lebih tertarik menanamkan modal di Amerika Serikat akibat suku bunga yang tinggi dan penguatan dolar. Hal ini menyebabkan aliran modal asing keluar dari negara berkembang, termasuk Indonesia, dan kembali ke AS.

    Perry menegaskan bahwa lima tantangan global tersebut akan berdampak negatif bagi berbagai negara, termasuk Indonesia. Dengan adanya ketidakpastian ini, Indonesia harus mempersiapkan diri untuk menghadapi potensi gejolak yang bisa memengaruhi perekonomian dalam jangka pendek.