Negara: Republik Rakyat Cina

  • Proposal Ambisius, 52 Miliar Panel Surya Bakal Membentang di Jalan Raya AS – Page 3

    Proposal Ambisius, 52 Miliar Panel Surya Bakal Membentang di Jalan Raya AS – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Sebuah laporan studi inovatif mengungkapkan peluang yang ditawarkan 52 miliar panel surya di sebuah jaringan jalan raya di Amerika Serikat (AS). Inisiatif ambisius ini telah diajukan oleh para peneliti dari Akademi Ilmu Pengetahuan China, Universitas Tsinghua, Akademi Geosains China, dan Universitas Columbia.

    Pembangunan jaringan panel surya di jalan raya AS ini bertujuan untuk menambah fungsi jalan raya yang merupakan jalur transportasi diintegrasikan dengan penciptaan energi dari surya.

    Melansir laman The Diary 24, Sabtu (30/11/2024) laporan peneliti berjudul “Roofing Highways With Solar Panels Substantially Reduces Carbon Emissions and Traffic Losses” menganjurkan penerapan teknologi surya di seluruh jaringan jalan raya global yang membentang hingga 3,2 juta kilometer (km).

    Dengan demikian, para peneliti memperkirakan bahwa hingga 17.578 TWh listrik dapat dihasilkan setiap tahun. Angka ini setara dengan lebih dari 60% konsumsi energi 2023.

    Energi tersebut juga dapat mengimbangi hingga 28% emisi karbon global dan mengurangi insiden kecelakaan lalu lintas hingga 11%.

    “Ini benar-benar mengejutkan saya,” kata Ling Yao, penulis utama studi tersebut.

    “Saya tidak menyadari bahwa jalan raya saja dapat mendukung penyebaran instalasi fotovoltaik yang begitu besar, menghasilkan lebih dari setengah permintaan listrik dunia, dan sangat meringankan tekanan untuk mengurangi emisi karbon global,” ungkapnya.

    Proyek percontohan jalan raya dengan atap berteknologi panel surya telah berhasil diterapkan di seluruh Amerika Serikat, China, Jerman, Austria, dan Swiss. Namun, meskipun data menunjukkan hasil yang menjanjikan, penting untuk mempertimbangkan keterbatasan penelitian kuantitatif.

    Tetapi para peneliti juga mengakui dalam makalah mereka bagaimana kondisi iklim bervariasi di seluruh dunia.

  • AS Terapkan Tarif Impor Baru untuk Produk Panel Surya dari Asia Tenggara

    AS Terapkan Tarif Impor Baru untuk Produk Panel Surya dari Asia Tenggara

    Bisnis.com, JAKARTA — Amerika Serikat pada Jumat (29/11/2024) mengumumkan sebuah putaran baru tarif impor panel surya dari empat negara Asia Tenggara, yakni Malaysia, Kamboja, Vietnam, dan Thailand.

    Melansir dari Reuters, Sabtu (30/11/2024), kebijakan tersebut ditetapkan setelah para produsen Amerika mengeluhkan bahwa perusahaan-perusahaan di sana membanjiri pasar dengan barang-barang yang sangat murah.

    Kebijakan ini adalah keputusan kedua dari dua keputusan awal yang diambil oleh Departemen Perdagangan Presiden Joe Biden tahun ini dalam kasus perdagangan yang diajukan oleh Hanwha Qcells (000880.KS) dari Korea Selatan, First Solar Inc (FSLR.O) yang berbasis di Arizona, AS, serta beberapa produsen kecil yang berusaha melindungi investasi miliaran dolar AS di bidang manufaktur tenaga surya.

    Kelompok yang tergabung dalam Aliansi Amerika untuk Komite Perdagangan Manufaktur Tenaga Surya, menuduh para produsen panel surya besar dari China yang memiliki pabrik-pabrik di Malaysia, Kamboja, Vietnam, dan Thailand, telah menyebabkan jatuhnya harga-harga global dengan cara membuang produk mereka ke pasar. 

    Menurut sebuah keputusan awal yang dimuat di situs web Departemen Perdagangan AS pada Jumat, badan tersebut menghitung bea masuk dumping antara 21,31% sampai 271,2%, tergantung pada perusahaannya, untuk sel surya dari Kamboja, Malaysia, Thailand, dan Vietnam.

    Dumping terjadi ketika sebuah perusahaan menjual sebuah produk di Amerika Serikat dengan harga di bawah biaya produksinya atau lebih rendah daripada harga di negara asalnya.

    Jinko Solar menerima bea masuk sebesar 21,31% untuk produk-produk yang dibuat di Malaysia dan 56,51% untuk produk-produk yang diproduksi di Vietnam.

    Trina Solar dari China menerima margin dumping sebesar 77,85% untuk produk yang dibuat di Thailand dan 54,46% untuk produk yang diproduksi di Vietnam.

    Sebaliknya, Departemen Perdagangan tidak menetapkan margin dumping untuk produk Hanwha Qcells yang dibuat di Malaysia. Pada Oktober, departemen tersebut telah menghitung tingkat subsidi sebesar 14,72% untuk perusahaan tersebut.

    Penentuan akhir departemen ditetapkan pada 18 April 2025, dengan Administrasi Perdagangan Internasional akan menyelesaikan penentuannya pada 2 Juni berikutnya dan perintah akhir diharapkan pada 9 Juni.

    “Dengan bea masuk pendahuluan ini, kami bergerak lebih dekat untuk mengatasi perdagangan tidak adil yang merugikan selama bertahun-tahun dan melindungi miliaran dolar investasi dalam manufaktur dan rantai pasokan tenaga surya Amerika yang baru,” ujar Tim Brightbill, mitra di Wiley Rein dan pengacara utama para pemohon.

    Sementara itu, perwakilan dari Jinko dan Trina belum dapat dihubungi untuk dimintai komentar.

    Sebagian besar panel surya yang dipasang di Amerika Serikat dibuat di luar negeri, dan sekitar 80% impor berasal dari empat negara yang menjadi target penyelidikan Departemen Perdagangan AS.

    Pemerintahan Biden tahun ini meningkatkan kewaspadaan terhadap investasi besar-besaran China dalam kapasitas pabrik untuk barang-barang energi bersih.

    Undang-undang perubahan iklim Biden yang penting, yaitu Inflation Reduction Act (IRA), mencakup insentif bagi perusahaan-perusahaan yang memproduksi peralatan energi bersih di Amerika Serikat – sebuah subsidi yang telah mendorong kesibukan dalam rencana pembangunan pabrik-pabrik tenaga surya.

    Di sisi lain, presiden terpilih Donald Trump menyebut IRA terlalu mahal. Meski demikian, Trump juga berencana untuk menerapkan tarif yang tinggi pada berbagai sektor untuk melindungi pekerja Amerika.

  • Ragam Kuliner Singkawang, Sajian Khas dari The Little Hong Kong

    Ragam Kuliner Singkawang, Sajian Khas dari The Little Hong Kong

    Liputan6.com, Pontianak – Dikenal sebagai The Little Hong Kong di Indonesia, Singkawang memiliki kekayaan kuliner yang patut dicoba, mulai dari bubur hingga sajian mi ada di sini.

    Mengutip dari eventdaerah.kemenparekraf.go.id, julukan The Little Hong Kong diberikan kepada kota ini karena dulunya kawasan ini merupakan tempat singgah para pedagang Tionghoa. Tak heran jika Singkawang identik dengan percampuran budaya Melayu dan Tiongkok, termasuk di sektor kulinernya.

    Berikut ragam kuliner Singkawang yang patut dicoba:

    1. Bubur Gunting

    Bubur gunting khas Singkawang berbeda dengan bubur pada umumnya. Bubur gunting adalah cakwe atau roti goreng yang disajikan dengan cara dipotong-potong menggunakan gunting.

    Selanjutnya, cakwe atau roti yang sudah digunting-gunting dicampur dengan kuah kental manis yang dibuat dari tepung kanji dan kacang hijau yang sudah dikupas hingga berwarna putih. Bubur gunting biasanya disajikan dengan aneka topping, seperti seledri, bawang goreng, dan kerupuk.

    Salah satu kedai legendaris yang menyajikan kuliner ini adalah Bubur Gunting Asun di Jalan P. Antasari, Kelurahan Pasiran, Kecamatan Singkawang Barat, Kota Singkawang, Kalimantan Barat. Seporsi bubur gunting dibanderol hanya cukup murah, yakni hanya Rp5.000 saja.

    2. Choi Pan

    Choi pan adalah kuliner Singkawang yang penamaannya berasal dari bahasa Hakka, yakni choi dan pan. Choi berarti sayur, sedangkan pan berarti kue.

    Choi pan terbuat dari tepung beras dan tepung sagu. Untuk isiannya berupa bengkoang yang dicampur ebi atau daun kucai. Kuliner ini dimasak dengan cara dikukus dan digoreng.

    Choi pan disajikan dengan siraman sambal cuka serta bawang putih yang membuat rasanya menjadi gurih. Salah satu tempat terbaik menikmati choi pan adalah di Cagar Budaya Keluarga Tjhia di Jalan Budi Utomo No. 35, Condong, Singkawang, Kalimantan Barat.

     

  • Alibaba Bangkit dari Jurang, Amerika Kudu Waswas

    Alibaba Bangkit dari Jurang, Amerika Kudu Waswas

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sejak ditinggal Jack Ma, Alibaba sempat terguncang menghadapi persaingan bisnis e-commerce dan tekanan pemerintah.

    Namun, setelah beberapa saat, Alibaba kini mulai bangkit dari keterpurukan. Raksasa ritel asal China tersebut baru saja memperkenalkan open-source model kecerdasan buatan (AI) o1 untuk jadi pesaing OpenAI asal Amerika Serikat (AS).

    Dijuluki QwQ, Alibaba mengklaim bahwa model khusus ini setara dengan model penalaran yang dikembangkan OpenAI.

    QwQ-32B dirilis di bawah lisensi Apache 2.0, yang berarti dapat digunakan dalam upaya komersial. AI pada platform ini belum sempurna karena QwQ-32B belum sepenuhnya dirilis.

    Alibaba bukanlah perusahaan teknologi besar pertama yang merilis AI open-source, karena Meta juga telah merilis Llama 3.1, yang juga dibangun di atas perjanjian lisensi yang serupa. Namun, penawaran dari Meta sangat berbeda dari apa yang telah dirilis Alibaba.

    Meta adalah model penalaran, yang mencoba meniru solusi pemecahan masalah manusia. Hal ini juga memungkinkannya untuk memeriksa fakta. Model ini juga dapat menangani masalah yang lebih kompleks dan rumit dibandingkan dengan model bahasa besar (LLM) normal seperti ChatGPT-4 dan Claude 3.5.

    Nah, dalam sebuah contoh yang diberikan oleh Alibaba, QwQ memberikan perincian total tentang bagaimana ia mencapai kesimpulan dalam sepasang pertanyaan matematika. Dengan menggunakan Hugging Face’s Spaces, pengguna dapat mulai melihat bagaimana ia menguji parameter-parameternya.

    Satu kekhawatiran, seperti model AI yang dikembangkan oleh China lainnya, adalah keterbatasan karena adanya pembatasan dari negara. Seperti misalnya mengajukan pertanyaan seperti “Siapa Xi Jinping?” yang pasti tidak akan bisa dijawab oleh AI tersebut.

    Meski demikian mereka cukup percaya diri dengan platform ini. Mereka membandingkannya dengan model o1 OpenAI, tim Qwen Alibaba melaporkan bahwa mereka dapat mengalahkan o1-preview dan Mini dalam tiga benchmark.

    Mereka mengalahkan keduanya dalam benchmark MATH-500, yang menyediakan AI dengan soal matematika rumit.

    (fab/fab)

  • Perang Dagang ala Donald Trump Ciptakan Peluang Baru untuk Indonesia

    Perang Dagang ala Donald Trump Ciptakan Peluang Baru untuk Indonesia

    Jakarta, Beritasatu.com – Pengaruh kebijakan proteksionisme  dan perang dagang presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Donald Trump berpotensi membawa dampak signifikan bagi ekonomi global dan ciptakan peluang untuk Indonesia. Terlebih,  Trump disebut akan menetapkan kebijakan tarif impor tinggi terhadap Tiongkok, sehingga semakin menekan perdagangan internasional.

    Ekonom yang juga Co-Founder Tumbuh Makna Benny Sufami menyatakan, dinamika global yang akan terjadi dapat mendorong banyak peluang. Ketidakpastian global akibat skenario kebijakan Trump perlu disikapi dengan bijak dengan mendorong perencanaan yang strategis, salah satunya melalui diversifikasi portofolio.

    “Investor perlu mendiversifikasi aset ke instrumen aset kelas pendapatan tetap atau obligasi. Ini penting untuk menghadapi volatilitas pasar akibat kebijakan proteksionisme,” papar Benny pada diskusi daring yang dikutip Sabtu (30/11/2024).

    Namun, untuk menghadapi kebijakan perang dagang Donald Trump, kesiapan infrastruktur dan daya saing Indonesia harus terus ditingkatkan, sehingga peluang tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal. Di samping itu, Benny pun menyoroti risiko yang muncul dari penguatan dolar Amerika Serikat, dan berdampak pada nilai tukar rupiah, serta sektor berbasis impor.

    “Sektor infrastruktur dan digitalisasi memiliki prospek pertumbuhan yang stabil. Ini saat yang tepat bagi investor untuk memanfaatkan momentum reformasi ekonomi domestik,” papar Benny.

    Meski dihadapi dengan ketidakpastian global, Benny menilai, potensi besar masih berada di sektor infrastruktur, digitalisasi, dan konsumsi.

    Kebijakan yang memicu perang dagang Donald Trump akan membawa pergeseran rantai pasok global, dan membuka peluang bagi sektor manufaktur dan ekspor Indonesia.
     

  • Pesawat Antariksa Aditya Berhasil Awasi Bahaya Matahari

    Pesawat Antariksa Aditya Berhasil Awasi Bahaya Matahari

    New Delhi

    India punya program antariksa yang telah menggelar beragam misi, salah satunya Aditya-L1, pesawat yang mengamati Matahari. Para ilmuwan di India telah melaporkan hasil signifikan pertama dari Aditya-L1 yang diterbangkan pada tahun 2023 itu. Aditya pun disebut lebih unggul dari pesawat sejenis.

    Pengamatan Aditya-L1 terhadap aktivitas Matahari yang lebih presisi, dapat membantu menjaga jaringan listrik dan satelit komunikasi tidak rusak saat aktivitas Matahari mengancam infrastruktur di Bumi dan luar angkasa.

    Di 16 Juli, instrumen ilmiah terpenting Aditya-L1, yaitu Visible Emission Line Coronagraph, atau Velc, menangkap data yang membantu memperkirakan waktu yang tepat ejeksi massa koronal (CME) dimulai, pemicu Badai Matahari.

    Mempelajari CME, bola api besar yang keluar dari lapisan korona terluar Matahari, adalah tujuan penting misi surya perdana India ini. “CME bisa berbobot hingga setriliun kg dan bisa mencapai kecepatan 3.000 km per detik saat melaju. Ia dapat bergerak ke segala arah, termasuk ke Bumi,” kata Prof R Ramesh dari Institut Astrofisika India yang merancang Velc.

    “Sekarang bayangkan bola api besar ini melesat ke Bumi. Pada kecepatan tertingginya, perlu waktu sekitar 15 jam menempuh jarak Bumi-Matahari sejauh 150 juta km,” imbuhnya, dikutip detikINET dari BBC.

    Ejeksi koronal yang ditangkap Velc pada 16 Juli dimulai pada pukul 13:08 GMT. Namun dalam waktu setengah jam perjalanan, CME tersebut bergerak ke arah berbeda, menuju ke belakang Matahari. Karena terlalu jauh, CME tersebut tak mempengaruhi Bumi.

    Badai Matahari, Semburan Matahari, dan ejeksi massa koronal rutin mempengaruhi cuaca Bumi dan juga cuaca luar angkasa tempat hampir 7.800 satelit ditempatkan. Fenomena ini jarang menimbulkan ancaman langsung terhadap manusia, namun memicu kekacauan dengan mengganggu medan magnet Bumi.

    Dampak terjinak adalah aurora di tempat dekat Kutub Utara dan Selatan. Dampaknya bisa jauh lebih serius di luar angkasa, misalnya dapat membuat sistem elektronik satelit tak berfungsi. Bisa pula menumbangkan jaringan listrik dan memengaruhi satelit cuaca dan komunikasi.

    Badai Matahari terkuat dalam sejarah terjadi tahun 1859. Disebut Peristiwa Carrington, badai ini memicu pertunjukan cahaya aurora intens dan melumpuhkan saluran telegraf di seluruh dunia.

    Badan antariksa AS NASA, Badan Antariksa Eropa, Jepang, dan China telah mengamati Matahari dengan pesawat antariksa selama beberapa dekade. Kini dengan Aditya-L1, dinamai menurut dewa Matahari Hindu, badan antariksa India bergabung dengan kelompok terpilih itu.

    Dari sudut pandangnya, Aditya-L1 mampu konstan mengamati Matahari, bahkan selama gerhana. Menurut Prof Ramesh, wahananya sedikit unggul. “Alat kami berukuran sedemikian rupa sehingga dapat meniru peran Bulan, memberi Aditya-L1 pandangan korona tanpa gangguan 24 jam sehari dan 365 hari setahun,” katanya.

    Pesawat NASA-ESA lebih besar yang berarti tak dapat melihat asal mula CME jika berasal dari area tersembunyi. “Namun dengan Velc, kita dapat memperkirakan dengan tepat waktu lontaran massa koronal dimulai dan ke arah mana lontaran itu,” jelasnya.

    (fyk/fay)

  • Banjir Tekstil Ilegal dari China, DPR Sentil Bea Cukai: Cuma Tajam ke Masyarakat Sendiri

    Banjir Tekstil Ilegal dari China, DPR Sentil Bea Cukai: Cuma Tajam ke Masyarakat Sendiri

    Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal mengkritisi kinerja Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan usai adanya dugaan masuknya puluhan ribu kontainer tekstil ilegal dari China.

    Cucun menilai banjir produk impor merupakan penyebab hancurnya industri tekstil Tanah Air, seperti yang terlihat jelas dari kasus pailitnya raksasa PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL) atau Sritex yang beberapa waktu lalu.

    Dia pun mengutip temuan Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filament Indonesia (APSyFI), yang menyatakan dalam lima tahun terakhir terdapat 72.250 kontainer impor TPT ilegal dari China yang masuk ke Indonesia. Kerugian negara terhitung mencapai sekitar Rp46 triliun.

    Oleh sebab itu, Cucun mempertanyakan pengawasan Bea Cukai. Dia bingung padahal selama ini Bea Cukai tampak keras terhadap barang bawaan warga negara Indonesia yang baru tiba dari luar negeri.

    “Taringnya tajam ke masyarakat kita sendiri, tapi barang impor banjir masuk kok didiamkan saja?” katanya dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (30/11/2024).

    Tak hanya Bea Cukai, politisi Partai Kebangkitan Bangsa ini juga menyentil kinerja Kementerian Perdagangan (Kemendag). Menurutnya, Kemendag seakan abai atas maraknya barang impor ilegal yang menjadi katalisator maraknya PHK massal belakangan ini di industri tekstil dan garmen.

    Cucun pun mengutip data Kementerian Ketenagakerjaan, yang mana sudah ada hampir 60 ribu orang yang terkena PHK dari Januari—Oktober 2024. Provinsi yang paling banyak melakukan PHK yaitu di DKI Jakarta mencapai 14.501 orang.

    Dia khawatir akan semakin banyak industri tekstil yang gulung tikar jika tak ada perbaikan pengawasan dan penegakan hukum dari praktik impor tekstil ilegal. Akibatnya, angka pengangguran semakin meningkat yang buat daya beli masyarakat semakin menurun.

    “Ini sangat bahaya dan bisa menghambat target pemerintah yang ingin mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8%,” ucapnya.

    Oleh sebab itu, pimpinan DPR bidang koordinator kesejahteraan rakyat ini juga mendorong Pemerintah segera merevisi Permendag No. 8/2024 yang dianggap menjadi salah satu faktor pasar dalam negeri dibanjiri produk impor dengan harga murah sehingga menggerus para pelaku usaha nasional.

    Cucun mengingatkan, industri tekstil merupakan sektor padat karya yang menyerap hampir 4 juta tenaga kerja dan berkontribusi besar terhadap produk domestik bruto (PDB).

  • Donald Trump Siap Perang Dagang, Investor Perlu Antisipasi Diversifikasi Aset – Page 3

    Donald Trump Siap Perang Dagang, Investor Perlu Antisipasi Diversifikasi Aset – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Donald Trump menang dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) yang berlangsung di awal bulan ini. Oleh sebab itu, Donald Trump telah menjadi Presiden Terpilih AS hingga resmi diangkat pada Januari 2025.

    Terpilihnya Donald Trump ini berpotensi membawa dampak signifikan bagi ekonomi global. Apalagi Donald Trump disebut akan menetapkan kebijakan tarif impor tinggi terhadap China yang dianggap sebagai bentuk proteksionisme. 

    Dampak kebijakan Trump disebut bakal mempengaruhi Indonesia sebagai pemain besar di Asia Tenggara. Trump disinyalir akan melakukan perang dagang baru yang dapat mengganggu rantai pasok global, memperlambat pertumbuhan ekonomi dunia, dan menciptakan ketidakpastian di pasar.

    Hal tersebut dapat menekan arus investasi lintas negara, yang pada akhirnya mempengaruhi inovasi dan pertumbuhan ekonomi di berbagai kawasan, termasuk Indonesia.

    Perlambatan Ekonomi Global

    Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Eko Listiyanto, berpendapat bahwa kebijakan proteksionisme yang akan dilakukan oleh Trump, termasuk di dalamnya dengan menaikan tarif impor tinggi terhadap China, bisa menekan perdagangan global dan memicu perlambatan ekonomi dunia.

    “Proteksionisme cenderung menurunkan volume perdagangan global. Ketika ekonomi global melambat, semua indikator akan terdampak, termasuk nilai tukar dan optimisme pelaku ekonomi,” ujar Eko dalam keterangan tertulis, Sabtu (30/11/2024).

    Eko membeberkan lebih lanjut skenario dampak kebijakan yang memiliki dampak bagi AS dan China. Inflasi di AS diperkirakan akan meningkat seiring kenaikan tarif, sementara China diprediksi akan mengalihkan pasar ekspornya ke kawasan lain.

    Dampak Langsung ke Indonesia

    “Untuk dampak ke Indonesia langsung saya rasa masih kecil, karena Indonesia belum dianggap mitra strategis. Namun kita menganggap memang porsi AS itu nomor dua terbesar berdasarkan mitra dagang Indonesia dan Amerika, setelah China.” jelas Eko.

    Namun, Eko menilai terdapat risiko lain yang perlu diantisipasi, yaitu pengalihan produk China ke Asia Tenggara, termasuk ke Indonesia yang dapat menekan impor lokal.

    “Produk-produk China yang tidak bisa masuk ke AS kemungkinan akan membanjiri wilayah Asia Tenggara, termasuk ke Indonesia. Ini menjadi tantangan untuk memperkuat ekonomi domestik kita agar tetap kompetitif,” katanya.

     

  • Biden Harap Trump Pikir Ulang Rencana Tarif untuk Meksiko dan Kanada

    Biden Harap Trump Pikir Ulang Rencana Tarif untuk Meksiko dan Kanada

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berharap Presiden terpilih Donald Trump memikirkan kembali rencananya untuk mengenakan tarif pada Meksiko dan Kanada. Hal tersebut dinilai dapat mengacaukan hubungan dengan sekutu dekat AS tersebut.

    Mengutip dari Reuters pada Sabtu (20/11/2024), Biden berharap dia memikirkannya kembali. Menurutnya, kebijakan tarif tersebut adalah hal yang kontraproduktif untuk dilakukan.

    “Kami memiliki situasi yang tidak biasa di Amerika – kami dikelilingi oleh Samudra Pasifik, Samudra Atlantik, dan dua sekutu: Meksiko dan Kanada. Dan hal terakhir yang perlu kami lakukan adalah mulai mengacaukan hubungan tersebut,” kata Biden kepada wartawan di Nantucket, Massachusetts, tempat dia menghabiskan liburan Hari Thanksgiving bersama keluarganya.

    Pada awal pekan ini, Trump mengatakan bahwa ia akan mengenakan tarif pada Kanada dan Meksiko hingga mereka menghentikan obat-obatan terlarang dan migran yang melintasi perbatasan, dalam sebuah tindakan yang tampaknya melanggar kesepakatan perdagangan bebas AS-Meksiko-Kanada. 

    Menanggapi hal tersebut, Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum mengatakan dia tidak secara khusus membahas tarif dalam panggilan telepon yang dia lakukan dengan Trump pada Rabu pekan ini. Dia menambahkan bahwa keduanya telah sepakat bahwa akan ada hubungan yang baik antara kedua negara.

    Setelah panggilan telepon tersebut, Trump mengatakan Sheinbaum telah “setuju untuk menghentikan migrasi melalui Meksiko, dan ke Amerika Serikat, yang secara efektif menutup Perbatasan Selatan kita.” 

    Namun, Sheinbaum mengatakan dia telah menyusun strategi yang memperhatikan para migran sebelum mereka mencapai perbatasan AS. 

    Biden, yang bertemu dengan Trump di Gedung Putih awal bulan ini, menegaskan kembali bahwa dia ingin transisi antara pemerintahannya yang akan berakhir dan pemerintahan presiden terpilih yang akan datang berjalan lancar.

    “Dan semua pembicaraan tentang apa yang akan dia lakukan atau tidak lakukan, saya pikir mungkin ada sedikit perhitungan internal di pihaknya ” kata Biden.

    Biden juga mengatakan dia bersyukur bahwa pemerintahannya, dengan sedikit keberuntungan, akan membuat lebih banyak kemajuan di Timur Tengah, dengan memperhatikan perjanjian gencatan senjata baru-baru ini antara Israel dan Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon.

    Adapun, dia memberikan perkembangan terbaru terkait tiga warga asal AS yang sempat ditahan di China. Biden mengaku telah berbicara dengan ketiga warga tersebut yang baru-baru ini dibebaskan setelah ditahan di China.

    “Saya sangat senang mereka sudah pulang,” katanya.

    Adapun, Trump juga mengancam tarif baru terhadap China. Biden mencatat bahwa dia dan Presiden China, Xi Jinping, telah membuat saluran telepon langsung antara kedua pemimpin dan jalur komunikasi langsung antara kedua militer mereka.

    “Satu hal yang saya yakini tentang Xi adalah dia tidak ingin membuat kesalahan. Dia mengerti apa yang dipertaruhkan,” ujar Biden.

  • Beberapa Hari Pameran, Mobil Listrik Offroad Chery J6 Laku Ratusan Unit

    Beberapa Hari Pameran, Mobil Listrik Offroad Chery J6 Laku Ratusan Unit

    Jakarta

    Chery Indonesia mencatatkan hasil gemilang pada ajang Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2024. Dalam beberapa hari pameran mobil listrik offroad terbaru mereka, J6 laku keras.

    Kabar ini dikemukakan oleh Assistant President Director of Chery Sales Indonesia, Zeng Shuo. Ia mencatat selama tujuh hari gelaran GJAW 2024 dari Jumat (22/11/24) hingga Kamis (28/11/24), ratusan Chery J6 dipesan oleh pengunjung.

    “Yang nasional saya perlu cek, tapi kalau di sini (GJAW 2024) sudah hampir 400 (unit),” ujar Shuo.

    Tingginya penjualan J6 ternyata melebihi ekspektasi Chery Indonesia. Bahkan mereka mengklaim harus menyesuaikan strategi produksi agar dapat mengejar permintaan pasar.

    “Dalam hal SPK ya, itu lebih tinggi dari E5, waktu E5. Itu jujur melebihi ekspektasi kita juga. Jadi sekarang kita lagi pesan, pesan (part) secara mendadak dari China, soalnya kita nggak mempersiapkan terlalu banyak unit seperti yang sekarang di-booking,” ujar Shuo.

    “Ya jadi kita nggak mau customer tunggu terlalu lama, jadi kita usahakan mempercepat produksi untuk bisa memenuhi permintaan pasar dengan lebih cepat,” lanjutnya.

    Chery menjanjikan bagi 300 pembeli pertama, unitnya akan dikirim pada Desember 2024 ini. Selain itu, mereka tetap mengejar produksi agar tetap bisa diantar ke konsumen sebelum tahun baru.

    Chery J6 Foto: Muhammad Hafizh Gemilang

    Menariknya, Chery Sales Indonesia mencatat bahwa model dan tipe yang paling laris dari mobil listrik offroad pertama di Indonesia ini adalah yang tipe tertingginya, J6 iWD.

    “70 persen all wheel drive atau yang kita bilangnya Intelligent Wheel Drive,” ujar Shuo.

    Perlu diketahui, Chery J6 dijual dalam dua tipe yakni J6 RWD dan J6 iWD. Selain itu, Chery Sales Indonesia juga menghadirkan J6 edisi khusus, yakni Phantom Edition yang hadir tampilan lebih garang.

    Soal spesifikasinya, mobil listrik offroad pertama di Indonesia ini diklaim menggunakan baterai berkapasitas 69,77 kWh. Diklaim jarak tempuhnya tembus 418 km di tipe iWD dan 426 km di tipe RWD.

    Chery menjual mobil listrik bergaya boxy yang menggunakan rangka aluminium ini dengan harga mulai dari Rp 498 juta untuk tipe RWD dan Rp 558 juta untuk tipe iWD. Sementara untuk J6 edisi khusus alias Phantom Edition dibanderol mulai dari Rp 548 juta hingga Rp 608 juta.

    (mhg/lth)