Negara: Republik Rakyat Cina

  • Kunjungan Wisman ke RI 11,56 Juta, Masih Lebih Rendah dari Sebelum COVID-19

    Kunjungan Wisman ke RI 11,56 Juta, Masih Lebih Rendah dari Sebelum COVID-19

    Jakarta

    Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah total kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) periode Januari sampai Oktober 2024 sebanyak 11.565.981. Jumlah kunjungan wisman itu meningkat dibandingkan periode yang sama 2023.

    “Meskipun terus meningkat, total kunjungan wisman secara kumulatif hingga Oktober 2024 masih lebih rendah dibandingkan periode yang sama sebelum pandemi yaitu Oktober 2019, 13.449.106 kunjungan,” kata Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers, Senin (2/12/2024).

    Pada Oktober 2024, kunjungan wisman melalui pintu masuk utama sebanyak 1,34 juta. Sementara yang masuk melalui pintu perbatasan sebanyak 156.531.

    “Dengan demikian secara total jumlah kunjungan wisman 1.193.867 kunjungan. atau turun sebesar 6,68% secara bulanan dan naik 22,01% secara tahunan,” lanjutnya.

    Wisman ke Indonesia berdasarkan asal negara, paling banyak dari Malaysia, disusul Australia dan Singapura.

    “Kunjungan wisman dari Malaysia ini mengalami penurunan sebesar 17,22% secara bulanan tetapi meningkat 40,05% secara tahunan,” terangnya.

    Wisman berkebangsaan Malaysia dan China paling banyak masuk Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta. Sementara itu wisatawan berkebangsaan Australia paling banyak masuk melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai.

    “Dalam hal rata-rata lama tinggal Oktober 2024 wisma termasuk pelintas batas menghabiskan sekitar 7,28 malam di Indonesia,” pungkasnya.

    (ada/ara)

  • Huawei Mate 70 Series Diramal Tak Selaris Generasi Sebelumnya

    Huawei Mate 70 Series Diramal Tak Selaris Generasi Sebelumnya

    Jakarta

    Huawei baru saja memperkenalkan Mate 70 series di China yang membawa sejumlah peningkatan dari Mate 60 series. Namun sejumlah analis memperkirakan penjualan Mate 70 series tidak akan semoncer generasi sebelumnya.

    Dalam acara peluncuran pada Selasa (26/11) lalu, Chairman Consumer Business Group Huawei Richard Yu menyebut Mate 70 series sebagai lini ponsel Mate paling bertenaga sepanjang sejarah.

    Ponsel ini dilengkapi sejumlah fitur AI dan menjalankan sistem operasi HarmonyOS Next yang diklaim menawarkan performa 40% lebih kencang dibandingkan Mate 60 series. Namun, Yu tidak menyebutkan jenis prosesor yang dipakai Mate 70 series.

    Berdasarkan laporan yang dirilis oleh perusahaan riset semikonduktor TechInsights, Mate 70 series menggunakan chipset Kirin 9010 dan 9020. TechInsights mengklaim performa kedua chip itu masih belum bisa menyaingi chipset terbaru dari Qualcomm dan MediaTek.

    “Meskipun membawa peningkatan hardware dan fitur AI baru, peluncuran yang tertunda dan pembaruan chipset yang sederhana dapat membatasi potensi penjualannya,” kata analis TechInsights Peng Peng dan Linda Sui dalam laporannya, seperti dikutip dari South China Morning Post, Senin (2/12/2024).

    TechInsights memperkirakan penjualan Mate 70 series akan mencapai 3 juta unit pada akhir kuartal keempat ini, mewakili sekitar 22% dari total ponsel yang dijual Huawei selama periode tersebut.

    Selain update chip yang sederhana, prediksi TechInsights juga menunjukkan konsumen di luar China mungkin tidak akan tertarik dengan Mate 70 series karena menggunakan sistem operasi HarmonyOS Next. Huawei mengatakan semua ponsel dan tablet buatannya yang dirilis pada tahun 2025 akan menggunakan HarmonyOS Next.

    HarmonyOS Next merupakan sistem operasi pertama yang dirancang oleh Huawei tanpa menggunakan platform Android Operating System Project (AOSP). Karena menggunakan HarmonyOS Next, Mate 70 series tidak bisa menjalankan aplikasi Android.

    Developer harus membuat versi baru aplikasinya yang kompatibel dengan sistem operasi HarmonyOS Next. Saat ini sudah ada lebih dari 10.000 aplikasi yang tersedia untuk HarmonyOS Next, dan Huawei menargetkan akan mendukung lebih dari 100.000 aplikasi dalam beberapa bulan ke depan.

    Mate 70 series akan mulai tersedia di China pada 4 Desember besok, namun Huawei belum mengungkap rencana untuk meluncurkan ponsel flagship ini di negara lainnya.

    (vmp/fay)

  • Jelang Akhir Tahun, Turis Asing Masuk ke Indonesia 11,56 Juta

    Jelang Akhir Tahun, Turis Asing Masuk ke Indonesia 11,56 Juta

    Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) tertinggi masih didominasi dari Malaysia pada Oktober 2024. Namun, turun 17,22% dibandingkan September 2024.

    Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan wisman asal Malaysia yang masuk ke Indonesia mencapai 194.100 kunjungan, atau mengambil porsi sebesar 16,3% terhadap total kunjungan pada September 2024.

    Meski secara bulanan turun, BPS mencatat wisman Malaysia mengalami kenaikan sebesar 40,05% secara tahunan (year-on-year/yoy). “Kunjungan wisman dari Malaysia mengalami penurunan 17,22% secara bulanan, tetapi meningkat 40,05% secara tahunan,” kata Amalia dalam Rilis BPS, Senin (2/12/2024).

    Amalia menjelaskan, wisman berkebangsaan Malaysia paling banyak masuk ke Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta. Demikian juga dengan wisman berkebangsaan China. Sementara itu, wisman berkembangsaan Australia paling banyak masuk melalui bandara Ngurah Rai, Bali.

    Menyusul Malaysia, BPS juga mencatat kunjungan wisman menurut kebangsaan tertinggi kedua adalah Australia, yakni sekitar 150.500 kunjungan atau mengambil porsi sebesar 12,6%. Serta, wisman asal Singapura sebanyak 106.300 kunjungan atau 8,9% terhadap total kunjungan pada Oktober 2024.

    Pada Oktober 2024, Amalia menyampaikan jumlah kunjungan wisman mencapai 1.193.867 kunjungan, atau turun 6,68% dibandingkan bulan sebelumnya. Kendati demikian, angkanya naik 22,01% dibandingkan Oktober 2023.

    Secara kumulatif, sepanjang Januari—September 2024, BPS mengungkap total kunjungan wisman tembus 11.565.981 kunjungan. Posisinya meningkat 20,45% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

    Meski terus meningkat, kata Amalia, total jumlah kunjungan wisman secara kumulatif hingga Oktober tahun ini masih lebih rendah dibandingkan peridoe yang sama saat sebelum pandemi. Di mana, Januari—September 2019 yang mampu mencapai 13.449.106 kunjungan.

    Jika dilihat dari rata-rata lama tinggal, wisman termasuk pelintas batas menghabiskan waktu sekitar 7,28 malam di Tanah Air pada Oktober 2024.

  • Para Pekerja Teknologi China Mau ke CES Las Vegas, Visa Ditolak AS

    Para Pekerja Teknologi China Mau ke CES Las Vegas, Visa Ditolak AS

    Jakarta

    Ada seribuan perusahaan teknologi China yang akan mengikuti pameran teknologi CES di Las Vegas awal 2025 mendatang, namun banyak pekerjanya yang tak bisa hadir karena visanya ditolak.

    Sebagai informasi, ada sekitar 4.000 peserta pameran yang berasal dari berbagai negara, dan diperkirakan 30% dari jumlah itu berasal dari China, demikian dikutip detikINET dari SCMP, Senin (2/12/2024).

    Namun sayangnya, banyak pekerja teknologi dari China yang visa Amerikanya ditolak sekalipun mereka sudah menunjukkan surat undangan dari pameran yang tadinya bernama Consumer Electronics Show tersebut.

    Penolakan visa ini, menurut analis menunjukkan meningkatnya tensi hubungan antara Amerika dengan China. Terutama presiden terpilih Trump yang sudah berjanji akan mengenakan pajak tambahan sebesar 10% untuk setiap barang yang diimpor dari China.

    “Ini sangat mengecewakan,” ujar seorang pekerja teknologi asal Beijing berusia 28 tahun yang tak disebut namanya.

    Dalam wawancara visa di kedutaan Amerika, ia mengaku sudah menyebutkan akan mengunjungi Amerika untuk menghadiri CES, termasuk menunjukkan surat undangannya.

    “Saya akan mengunjungi klien saya di Amerika Serikat dan menghadiri CES. Saya menunjukkan surat undangan, yang jelas-jelas menyatakan saya akan menghadiri CES. Saya pikir dia tidak mempertimbangkan hal itu,” keluhnya.

    Ia pun kemudian menemukan banyak kasus serupa dari pekerja teknologi lain di China.

    “Mereka bilang ke saya kalau jika Anda menyebut akan menghadiri CES, ada 90% kemungkinan visanya akan ditolak,” tambahnya.

    Chris Pereira, pendiri iMpact, konsultan yang berbasis di New York, menceritakan penolakan visa lain dalam postingannya di LinkedIn. Penolakan ini terjadi pada pegawai perusahaan-perusahaan China yang memperluas bisnisnya ke negara lain.

    “Setengah dari 40 perusahaan yang ikut melaporkan kalau visa stafnya ditolak sekalipun sudah memegang surat undangan resmi dari CES,” kata Pereira.

    Setelah postingan tersebut, Pereira mengaku setidaknya ada tiga klien lain yang pegawainya juga mengalami penolakan visa untuk mendatangi CES.

    “Visanya langsung ditolak tanpa alasan. Dan hal itu belum pernah terjadi untuk CES untuk jenis visa yang ditolak. Bahkan selama COVID-19, jika kamu mendaftar, kami bisa mendapat (visa untuk mendatangi CES),” tambahnya.

    Pihak penyelenggara CES, Consumer Technology Association (CTA), mengakui kalau ada sejumlah undangannya yang visanya ditolak, dan mereka menyarankan pemerintah AS untuk menyetujui dan mempercepat permohonan visa untuk individu yang ingin datang ke AS untuk keperluan bisnis resmi.

    “Kami menyadari ada sejumlah pengunjung CES dari China yang permohonan visa bisnisnya ditolak. Kami meminta pemerintah AS untuk mempercepat dan menyetujui visa untuk individu yang mengunjungi AS untuk alasan bisnis resmi,” tulis CTA dalam pernyataannya.

    Sebenarnya sejak tahun 1991, perusahaan asal China memang rajin mendatangi CES. Namun dalam beberapa tahun terakhir, partisipasinya mulai fluktuatif. Utamanya sejak perang dagang antara AS dan China dimulai pada 2018, yaitu saat Trump menjabat presiden AS pada periode pertamanya.

    Pada 2018, ada 1.551 perusahaan China yang berpartisipasi di CES, atau sekitar sepertiga dari perusahaan yang ikut serta. Jumlahnya menurun jadi 1.213 di 2019, dan sekitar 1.000 pada tahun 2020. Angka ini semakin menyusut pada tahun 2021 dan 2022, yaitu 210 dan 159. Kemudian meningkat lagi pada 2023 menjadi 593.

    (asj/fay)

  • IHSG Sesi I Hari Ini Jatuh ke Level 7.100

    IHSG Sesi I Hari Ini Jatuh ke Level 7.100

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan bursa sesi I hari ini, Senin (2/12/2024), jatuh ke zona merah. 

    IHSG hari ini sempat dibuka menguat, tetapi kemudian jatuh hingga 0,19% atau 13,79 poin mencapai 7.100,4 pada penutupan perdagangan sesi I. 

    IHSG selama sesi ini bergerak dalam rentang 7.092-7.253. Perdagangan IHSG sesi I hari ini mencatatkan 10,5 miliar lembar saham senilai Rp 4,9 triliun dari 891.819 kali transaksi.

    Sebanyak 242 saham yang diperdagangkan menguat, sebanyak 331 saham melemah, dan sebanyak 211 saham stagnan. 

    Mayoritas sektor saham melemah, dipimpin oleh sektor kesehatan yang jatuh 1,2%, diikuti pelemahan sektor barang konsumsi nonprimer 1,2%, keuangan 0,6%, transportasi 0,4%, dan barang baku 0,3%. Sedangkan penguatan terjadi pada sektor energi sebesar 1,1% dan teknologi 0,2%.

    Pada saat penutupan IHSG sesi I hari ini, indeks saham Asia kompas menghijau. Hang Seng (Hong Kong) naik 0,2%, Shanghai (China) menguat 1%, Straits Times (Singapura) menguat 0,4%, dan Nikkei (Jepang) naik 0,6%.

  • Pameran GIIAS Direncanakan Pindah Lokasi, Bergeser ke PIK?

    Pameran GIIAS Direncanakan Pindah Lokasi, Bergeser ke PIK?

    Jakarta

    Pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS akan pindah lokasi dari ICE BSD, Tangerang Selatan, ke tempat lain yang lebih besar. Lantas, benarkah Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara masuk dalam daftar kandidat?

    Kabar kepindahan lokasi GIIAS dari ICE BSD ke PIK sebenarnya sudah tersiar sejak lama, minimal setahun terakhir. Selain masuk kawasan Proyek Strategis Nasional (PSN), PIK juga dihuni banyak orang dengan status ekonomi mapan!

    Ketua Penyelenggara Pameran Gaikindo, Rizwan Alamsjah mengatakan, pihaknya belum menentukan lokasi pengganti ICE BSD di masa depan. Namun, dia dan timnya terbuka dengan berbagai opsi, termasuk Pantai Indah Kapuk atau PIK.

    “Ya semua (dipertimbangkan), tidak hanya PIK. Kalau ada yang lebih luas dan bagus (dari ICE BSD) pastinya peluang terbuka, karena merek China semakin banyak, kemudian anggota Gaikindo sekarang sudah di atas 50 (merek),” ujar Rizwan saat ditemui di ICE BSD, Tangerang Selatan.

    Rizwan Alamsjah selaku Ketua Penyelenggara GIIAS dan GJAW. Foto: Doc. Septian Farhan Nurhuda

    Rizwan menjelaskan, pemindahan lokasi tersebut harus memenuhi satu syarat utama, yakni tempat baru yang lebih luas atau besar. Sebab, ICE BSD yang digunakan sekarang sudah terlalu sesak untuk menampung jumlah peserta yang terus bertambah dari tahun ke tahun.

    “Ya itu, kalau dilihat dari tempat yang ada sekarang sudah semakin tidak muat. Tahun ini saja sudah pakai 120 ribu meter persegi dan sepertinya tak bisa ditambah lagi, sementara peserta akan semakin banyak,” tuturnya.

    “Kalau ada yang menawarkan lebih luas (dari ICE BSD) pasti kami akan pindah. Tapi sampai sekarang kan belum ada, baru ada gambaran tetapi belum ada yang jadi,” tambahnya.

    Pameran GIIAS mau pindah lokasi Foto: Andhika Prasetia

    Rizwan menegaskan, kepindahan lokasi tersebut bukan sekadar wacana, melainkan sudah pasti. Namun, mengingat belum ada keputusan final mengenai tempat baru, Gaikindo sementara akan bertahan di ICE BSD.

    “Ya itu (kepindahan lokasi) pasti sudah jadi, tidak perlu pakai wacana lagi karena pesertanya semakin banyak, makanya kita harus cari tempat baru. Tapi kalau sementara belum ada kita tetap di sini (ICE BSD),” kata dia.

    (sfn/sfn)

  • HP Huawei Gagal Total Jadi Pembunuh iPhone, Ini Buktinya

    HP Huawei Gagal Total Jadi Pembunuh iPhone, Ini Buktinya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Huawei menggemparkan industri smartphone pada tahun lalu lewat peluncuran seri Mate 60 yang sudah mendukung jaringan 5G untuk pertama kalinya sejak mendapat sanksi Amerika Serikat pada 2019 silam.

    Ponsel itu langsung mendapat antusias dari masyarakat China dan mengembalikan posisi Huawei ke jejeran ‘Top 5’ merek ponsel paling laris di negara kekuasaan Xi Jinping.

    Di saat bersamaan, Huawei juga mampu mengguncang dominasi Apple di China. Bahkan, seri Mate 60 digadang-gadang sebagai ‘pembunuh’ iPhone, sebab kinerja penjualan iPhone 15 anjlok dibandingkan seri-seri sebelumnya.

    Baru-baru ini, Huawei meluncurkan penerusnya yakni seri Mate 70. Namun, sepertinya antusiasme pasar kali ini tak seramai sebelumnya.

    Hal ini diungkap firma broker Jefferies. Observasi firma tersebut mengatakan antusiasme masyarakat ke seri Huawei Mate 70 jauh di bawah perangkat sebelumnya, berdasarkan frekuensi pembahasan dan review online.

    Firma tersebut mengatakan ada risiko penurunan atas estimasi sebelumnya yang menyebut Huawei akan mengapalkan 48 juta unit smartphone pada tahun ini.

    Terlebih, produk yang dirilis sebelumnya, Huawei Pura 70, hanya dikapalkan sebanyak 5 juta unit sejak peluncurkan pada April lalu, menurut laporan Jefferies.

    Sementara itu, seri Mate 60 keluaran tahun lalu hingga saat ini telah dikapalkan sebanyak 12-13 juta unit. Angka itu di bawah estimasi awal sebanyak 15-16 juta unit, dikutip dari Reuters, Senin (2/12/2024).

    “Kami percaya penjualan Mate 70 akan di bawah Mate 60,” kata analis Jefferies.

    Huawei tak segera merespons permintaan komentar. Raksasa China itu mengklaim Mate 70 sebagai ponsel Mate paling garang. Namun, analis dan konsumen menilai peningkatan pada Mate 70 tak signifikan dibanding seri sebelumnya.

    Huawei Mate 60 meraup antusiasme tinggi salah satunya karena membuktikan Huawei mampu unjuk gigi di tengah gempuran sanksi dari AS. Namun, Reuters melaporkan ada tantangan besar bagi Huawei dalam meningkatkan performa dan produksi ponselnya.

    Alhasil, dalam beberapa bulan awal pasca peluncuran, produksi Mate 60 mengalami hambatan. Jefferies mengatakan tantangan suplai terkait produksi chip juga akan dihadapi seri Mate 70.

    Analis dari firma konsultansi Canalys, Toby Zhu, mengatakan penurunan minat pada ponsel baru Huawei tak terelakkan. Sebab, antusiasme pasar dan industri secara natural akan lebih stagnan pasca Huawei comeback tahun lalu.

    Kendati demikian, Zhu mengatakan Mate 70 akan tetap terjual sedikit lebih banyak ketimbang Mate 60. Salah satu alasannya karena kapasitas produksi yang akan lebih baik.

    Sentimen patriotik terbukti mampu membawa Huawei keluar dari jurang keterpurukan. Pada kuartal-III 2024, Huawei berhasil menduduki peringkat ke-2 sebagai pasar ponsel terlaris di China.

    iPhone Laku Keras

    Sebelumnya, Reuters menuliskan Apple kemungkinan akan mencatat pendapatan kuartalan terbesarnya dalam dua tahun terakhir. Khususnya di China, permintaan iPhone akan jauh lebih baik dari tahun sebelumnya.

    Hasil baik ini menjadi tanda bangkitnya pasar iPhone di China. Seri baru iPhone 16 juga menjadi debut Apple ikut dalam perlombaan Artificial Intelligence.

    Apple memperkenalkan sejumlah fitur berbasis AI bernama Apple Intelligence. Kemudian fitur-fitur tersebut disematkan dalam seri iPhone 16.

    “Kekuatan siklus iPhone 16 adalah pertanyaan penting saat kuartal Desember dan tahun fiskal 2025,” kata analis Bernstein, Toni Sacconaghi, dikutip dari Reuters, beberapa saat lalu.

    Sebagai catatan, Apple Intelligence tidak langsung tersedia setelah iPhone 16 saat dirilis. Butuh waktu berminggu-minggu hingga fitur terbatas diluncurkan pada pengguna di Amerika Serikat (AS) dalam bahasa Inggris.

    Sementara itu dua pasar besar lain Eropa dan China belum mendapatkan akses ke Apple Intelligence. Padahal di China sendiri, Apple perlu strategi khusus untuk mengatasi pesaing dari dalam negeri seperti Huawei.

    Peluncuran fitur yang tertunda itu nampaknya juga berdampak pada pembelian. Kemungkinan banyak orang menunda pembelian hingga tahun depan, yang akhirnya berdampak pada potensi peningkatan penjualan di tahun depan

    LSEG sendiri memperkirakan peningkatan penjualan iPhone sebesar 3,8% pada kuartal selama September lalu. Peningkatan itu jadi pertama kalinya setelah mengalami penurunan dalam dua kuartal sebelumnya.

    Baru-baru ini, IDC juga melaporkan laporan Q3 2024 di China. Hasilnya, Apple berhasil menduduki posisi ke-2 setelah terlempar dari jejeran ‘Top 5’ pada kuartal sebelumnya. Di sisi lain, Oppo yang tadinya bertengger di posisi ke-3 pada Q2 2024, kini keluar dari jejeran ‘Top 5’ di Q3 2024.

    Pendapatan keseluruhan pada periode Juli-September diprediksi meningkat 5,7%. Pendapatan dari China secara spesifik diharapkan naik 6,6%. Salah satu pendorong utamanya adalah beberapa model iPhone teranyar, termasuk iPhone 16 Plus, mengalami diskon 10% di platform online seperti Pinduoduo sebelum perilisan resminya di negara tersebut.

    (fab/fab)

  • Analis: Ketertarikan Pengguna Terhadap Huawei Mate 70 Mulai Menurun – Page 3

    Analis: Ketertarikan Pengguna Terhadap Huawei Mate 70 Mulai Menurun – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Perusahaan analis Jefferies menilai Huawei mulai melihat adanya penurunan antusiasme konsumen di Tiongkok terhadap smartphone Mate 70 yang baru diluncurkan.

    Jefferies menyebut hal itu bisa mempengaruhi keseluruhan pengiriman ponsel Huawei untuk tahun ini, yang mana akan menguntungkan Apple dan vendor ponsel China pada umumnya.

    Dalam pengamatannya di media sosial, perusahaan analis itu melihat setelah Huawei Mate 70 diluncurkan pada Selasa (26/11/2024), ada ‘antusiasme yang jauh lebih sedikit’, berdasarkan frekuensi ulasan dan komentar daring.

    “Huawei menyadari risiko penurunan pada estimasi awal, di mana perusahaan yang akan mengirimkan 48 juta ponsel pada 2024 itu, melihat pengirimannya produk sebelumnya (Pura 70) cuma 5 juta unit sejak momen peluncuran pada April 2024,” kata Jefferies, dikutip dari Reuters, Senin (1/12/2024).

    Pendahulu Mate 70, Mate 60 yang menandai kembalinya Huawei ke ponsel pintar kelas atas saat diluncurkan tahun lalu, telah mengirimkan 12-13 juta unit hingga saat ini, di bawah estimasi awal mereka sebesar 15-16 juta.

    “Kami yakin volume penjualan  HP Huawei Mate 70 bisa jadi lebih rendah dari Mate 60,” kata para analis.

    “Sepertinya perkiraan pengiriman Huawei sebesar 48 juta tahun ini mengalami penurunan, yang merupakan hal positif untuk iPhone dan merek lain.”

    Huawei menyebut Mate 70 sebagai ponsel Mate yang paling canggih, tetapi analis dan konsumen mengatakan bahwa peningkatan kinerjanya terbatas dibandingkan pendahulunya.

     

  • Peserta Makin Banyak, Pameran GIIAS Bakal Pindah Lokasi!

    Peserta Makin Banyak, Pameran GIIAS Bakal Pindah Lokasi!

    Jakarta

    Pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS direncanakan pindah tempat. Sebab, lokasi sekarang di ICE BSD, Tangerang Selatan, sudah terlalu sempit untuk menampung peserta yang makin banyak!

    Ketua Penyelenggara Pameran Gaikindo, Rizwan Alamsjah mengatakan, ICE BSD sudah terasa sesak saat GIIAS 2024. Dia menduga, level kesesakannya makin bertambah saat pameran tahun depan.

    “Ya itu, kalau dilihat dari tempat yang ada sekarang sudah semakin tidak muat. Tahun ini saja sudah pakai 120 ribu meter persegi dan sepertinya tak bisa ditambah lagi, sementara peserta akan semakin banyak,” ujar Rizwan saat ditemui di ICE BSD, Tangerang Selatan.

    “Kalau ada yang menawarkan lebih luas (dari ICE BSD) pasti kami akan pindah. Tapi sampai sekarang kan belum ada, baru ada gambaran tetapi belum ada yang jadi,” tambahnya.

    GIIAS bakal pindah lokasi dari ICE BSD. Foto: Andhika Prasetia

    Rizwan menegaskan, kepindahan lokasi tersebut bukan sekadar wacana, melainkan sudah pasti. Namun, mengingat belum ada keputusan final mengenai tempat baru, Gaikindo sementara akan bertahan di ICE BSD.

    “Ya itu (kepindahan lokasi) pasti sudah jadi, tidak perlu pakai wacana lagi karena pesertanya semakin banyak, makanya kita harus cari tempat baru. Tapi kalau sementara belum ada kita tetap di sini (ICE BSD),” ungkapnya.

    Kini, Rizwan dan timnya di Gaikindo sedang memilih tempat mana yang ideal untuk menggantikan ICE BSD. Meski belum bisa menyebut kandidat lokasinya, namun dia memberikan sinyal Pantai Indah Kapuk masuk dalam pertimbangan.

    “Ya semua, tidak hanya PIK. Kalau ada yang lebih luas dan bagus pastinya kita ada peluang karena merek dari China semakin banyak, kemudian anggota Gaikindo sekarang sudah di atas 50,” kata dia.

    (sfn/sfn)

  • BYD Jual Denza D9 Pesaing Alphard ‘Cuma’ Rp 800 Jutaan di China, Siapa Pembelinya?

    BYD Jual Denza D9 Pesaing Alphard ‘Cuma’ Rp 800 Jutaan di China, Siapa Pembelinya?

    Shenzhen

    BYD menjual MPV listrik Denza D9 seharga Rp 800 jutaan di China. Siapa pembeli MPV mewah rival Alphard Cs itu di Negeri Tirai Bambu?

    MPV mewah bertenaga listrik Denza D9 banyak memikat masyarakat di segmen premium China. Mobil listrik ini memang menyasar kalangan atas. Kendati demikian, merek premium di bawah naungan BYD ini punya banderol yang cukup kompetitif.

    Di negara asalnya, Denza D9 dibanderol mulai 379.000 yuan atau kalau dirupiahkan dengan kurs per hari ini Senin (2/12/2024) setara dengan Rp 828 jutaan. Dengan harga segitu, siapa pembeli Denza D9?

    “Kebanyakan penggunanya dari perusahaan umurnya 30-50 tahun. Banyak dari manajer perusahaan,” jelas Ding De Mau Specialist Product Dealer Denza Zhu Zi Lin soal konsumen Denza D9.

    Di China, MPV ini ditawarkan dengan dua opsi powertrain yaitu listrik dan PHEV. Versi PHEV juga tak kalah menarik. Apalagi kalau bicara soal jarak tempuh. Bila bensin terisi dan baterai terisi penuh, mobil bisa menjelajah sejauh 1.050 km. Sedangkan untuk versi listrik, memiliki jarak tempuh 620 km.

    Denza D9 juga ditawarkan dengan konfigurasi tempat duduk captain seat berkapasitas 4-seater dan 7-seater.

    “Versi 4-seater lebih mahal,” terang Ding tanpa menjabarkan lebih detail soal harganya.

    Spesifikasi Denza D9

    Soal dimensi, Denza D9 terbilang besar. MPV tanpa asap ini memiliki panjang 5.250 mm, lebar 1.950 mm, dan tinggi 1.920 mm. D9 itu lebih panjang 240 mm dan lebih lebar 100 mm ketimbang Toyota Alphard maupun Vellfire.

    Di bagian interior, Denza D9 menawarkan kenyamanan tingkat tinggi. Tim detikOto sudah menjajal langsung kenyamanan yang ditawarkan D9 saat berada di Shenzen. Material yang digunakan pun terbilang mewah yakni trim kayu asli, jok kulit Nappa, hingga headlining berbahan suede. Bila pegal-pegal di jalan, ada fitur pijat yang disajikan di kursi depan dan kursi baris kedua.

    Kalau kegerahan, jok yang sudah memiliki ventilasi itu bisa memberikan fungsi pendingin dalam sekejap. Ada juga kulkas dengan kapasitas 7,5 liter, panoramic sunroof, pengisi daya nirkabel 50 watt yang tertempel di jok, dan climate control.

    Fitur berbasis radarnya juga terbilang lengkap mulai dari autonomous emergency braking, adaptive cruise control dengan stop and go, lane centring assist, blind spot monitoring, front and rear cross traffic alert with auto brake and door opening warning.

    Di ASEAN, mobil ini sudah dijual di beberapa negara seperti Singapura, Kamboja, dan terbaru di Thailand. Di Negeri Gajah Putih itu, Denza D9 ditawarkan dalam dua tipe yaitu Premium dan Performance AWD. Tipe premium dibanderol seharga 1.999.900 baht yang setara dengan Rp 921 jutaan, sementara tipe Performance AWD harganya Rp 2.699.900 atau sekitar Rp 1,24 miliaran.

    (dry/din)