Negara: Republik Rakyat Cina

  • AS Kenaikan Tarif Impor Panel Surya dari Malaysia hingga Thailand, Bagaimana dengan Indonesia? – Page 3

    AS Kenaikan Tarif Impor Panel Surya dari Malaysia hingga Thailand, Bagaimana dengan Indonesia? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Amerika Serikat (AS) mengumumkan akan memberlakukan tarif impor untuk panel surya dari empat negara Asia Tenggara, yakni Malaysia, Kamboja, Vietnam, dan Thailand.

    Tarif ini diumumkan menyusul keluhan produsen AS yang menduga bahwa perusahaan-perusahaan panel surya di keempat negara tersebut membanjiri pasar dengan barang-barang murah.

    Mengutip US News, Selasa (3/12/2024) Komite Perdagangan Aliansi AS untuk Manufaktur Surya, menuduh pembuat panel surya besar China dengan pabrik di Malaysia, Kamboja, Vietnam, dan Thailand menyebabkan harga global jatuh dengan mengalihkan produk ke pasar.

    Keputusan awal yang diposting di situs web Departemen Perdagangan AS menunjukkan, lembaga tersebut menghitung bea dumping antara 21,31% dan 271,2%, tergantung pada perusahaan, pada produk panel surya dari Kamboja, Malaysia, Thailand, dan Vietnam.

    Jinko Solar menerima bea masuk sebesar 21,31% untuk produk yang dibuat di Malaysia dan 56,51% untuk produk yang diproduksi di Vietnam.

    Trina Solar dari China juga menerima margin dumping sebesar 77,85% untuk produk yang dibuatnya di Thailand dan 54,46% untuk produk yang diproduksinya di Vietnam.

    Sementara itu, Departemen Perdagangan AS tidak menetapkan margin dumping untuk produk Hanwha Qcells yang dibuat di Malaysia.

    Sebelumnya, pada Oktober 2024 departemen tersebut telah menghitung tarif subsidi sebesar 14,72% untuk perusahaan tersebut.

     

  • Top 3 Tekno: Bocoran Samsung Galaxy S25 Slim Bikin Penasaran – Page 3

    Top 3 Tekno: Bocoran Samsung Galaxy S25 Slim Bikin Penasaran – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Bocoran seputar Samsung Galaxy S25 Slim bikin penasaran para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com, Senin (3/12/2024) kemarin.

    Informasi lain yang juga populer datang dari vendor smartphone asal China, Realme, yang menghadirkan HP Android dengan baterai monster 8000mAh.

    Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.

    1. Bocoran Samsung Galaxy S25 Slim Terungkap, Seperti Apa?

    Samsung disebut-sebut akan meluncurkan seri lini Galaxy S25 pada Januari 2025 dalam acara Unpacked 2025.

    Seperti biasa, lini ini akan mencakup tiga model utama: Galaxy S25, Galaxy S25 Plus, dan Galaxy S25 Ultra.

    Namun, yang menarik perhatian kali ini adalah rumor kehadiran model tambahan, yakni Galaxy S25 Slim.

    Meskipun belum ada pengumuman resmi, Galaxy S25 Slim versi Amerika Serikat dengan nomor model SM-S937U baru-baru ini terdaftar dalam sertifikasi.

    Tak lama berselang, varian internasional HP Samsung dengan kode model SM-S937B/DS juga muncul di internet.

    Huruf “B” menunjuk ini adalah versi global, sementara “DS” mengindikasikan dukungan dual-SIM.

    Menurut bocoran dari leaker ternama, Ice Universe, HP Samsung Galaxy S25 Slim akan dibekali kamera utama beresolusi 200MP, menggunakan sensor ISOCELL HP5.

    Selain itu, HP Android ini juga dilengkapi dengan lensa ultrawide 50MP dan telefoto 50MP dengan zoom optik 3,5x.

    Baca selengkapnya di sini 

     

  • Park Min Jae Meninggal Henti Jantung Mendadak, Apa Bedanya dengan Serangan Jantung?

    Park Min Jae Meninggal Henti Jantung Mendadak, Apa Bedanya dengan Serangan Jantung?

    Jakarta

    Aktor Korea Selatan Park Min Jae meninggal dunia pada 29 November 2024 di usia 32 tahun. Ia meninggal karena henti jantung mendadak atau sudden cardiac arrest di China.

    Perwakilan Big Title selaku agensi Park Min Jae juga mengucapkan pernyataan duka mereka. Mereka menyebut, terakhir kali Min Jae pamitan untuk pergi ke China selama satu bulan, sebelum akhirnya kabar duka ini terjadi.

    Henti jantung merupakan salah satu dari beberapa jenis penyakit jantung yang umum didengar masyarakat. Namun, ternyata masih banyak yang salah mengira bahwa kondisi medis tersebut sama dengan serangan jantung.

    Lantas, apa perbedaan dari henti jantung dan serangan jantung?

    Henti Jantung

    Spesialis jantung dan pembuluh darah dr Erta Priadi Wirawijaya, SpJP, menjelaskan henti jantung merupakan kondisi saat jantung berhenti secara tiba-tiba. Kondisi ini terjadi karena adanya masalah listrik pada jantung yang menyebabkan gangguan irama tidak beraturan.

    “Kondisi ini akhirnya membuat jantung tidak bisa memompa darah ke otak, paru-paru, atau organ lain. Dalam hitungan detik, seseorang akan kehilangan kesadaran dan tidak bernapas,” jelas dr Erta pada detikcom beberapa waktu lalu.

    Pada pasien henti jantung, harus segera mendapatkan resusitasi jantung paru atau CPR saat itu juga. Jika tidak segera mendapat penanganan, dr Erta melanjutkan, pasien bisa mengalami kematian dalam hitungan beberapa menit.

    Serangan Jantung

    dr Erta mengatakan pada serangan jantung, umumnya tidak langsung membuat pasien meninggal dunia. Ada sejumlah gejala yang bisa dialami, seperti nyeri dada hebat, keringat dingin, mual, dan muntah.

    Namun, pada kondisi serangan jantung biasanya gejala akan berlangsung selama beberapa jam, hari, atau minggu sebelum serangan terjadi.

    “Beda dengan henti jantung, biasanya serangan jantung itu tidak membuat jantung berhenti berdetak dan masih bisa memompakan darah. Tapi, semakin lama tidak ditangani, bisa semakin besar kerusakannya,” terang dr Erta.

    Terkait penangananya, pasien yang mengalami serangan jantung harus segera dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan revaskularisasi.

    NEXT: Penyebab serangan jantung

  • Eropa Ketar-ketir dengan Ancaman Kenaikan Tarif Trump

    Eropa Ketar-ketir dengan Ancaman Kenaikan Tarif Trump

    Jakarta

    Belakangan, jika pelaku usaha asal Jerman dan Cina bertemu, hanya satu topik yang mendominasi pembicaraan, yakni ancaman kenaikan tarif oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Senin (25/11) lalu, dia mengumumkan bakal mengenakan tarif hukuman tambahan sebesar sepuluh persen pada impor dari Cina pada hari pertamanya menjabat.

    Trump juga ingin mengenakan tarif impor yang tinggi sebesar 25 persen pada Kanada dan Meksiko, satu-satunya negara tetangga AS. Kedua negara dituduh tidak berbuat banyak untuk memberantas arus migran dan penyelundupan narkoba di perbatasan.

    Hukuman dagang terhadap Cina dijatuhkan atas derasnya impor obat-obatan seperti fentanil, yang bertanggung jawab atas krisis kesehatan berupa kecanduan di Amerika Serikat.

    Beijing mengkritik pengumuman tarif sepihak dan menyerukan kepada AS “untuk tidak menganggap remeh niat baik Cina” untuk bekerja sama, menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri Beijing. Pemerintah Tiongkok sudah melarang semua zat berbasis fentanil pada awal tahun 2019.

    Eropa ketar-ketir

    Uni Eropa sejauh ini belum disebutkan dalam pengumuman kenaikan tarif. Namun lingkaran politik dan bisnis di Eropa “pada dasarnya menunggu sampai UE dan Jerman muncul dalam daftar tersebut. Hal ini akan menimbulkan kerugian besar bagi kita,” kata Siegfried Russwurm, Presiden Federasi Industri Jerman, BDI.

    Selama kampanye pemilu, Trump mengancam akan mengenakan tarif hingga 20 persen terhadap impor dari Eropa. Tarif hingga 60 persen seharusnya berlaku untuk produk asal Cina. Bahkan jika UE terbebas dari kenaikan pajak impor oleh AS, lonjakan tarif terhadap Cina juga akan menjadi merugikan UE lantaran terikat dalam jejaring rantai suplai.

    “Jika hal ini benar-benar terjadi, hal ini tentu tidak hanya akan berdampak pada perusahaan Cina saja. Lingkarannya juga akan jauh lebih besar,” kata Michael Müller, kepala bank investasi terbesar Cina, China International Capital Corporation, CICC. Perusahaan lain yang berproduksi di Cina juga akan terkena dampak, misalnya perusahaan Jerman. “Dengan Trump, kita akan menghadapi lebih banyak masalah serupa.”

    Konsumsi dorong ekonomi

    Jerman pun mempunyai surplus perdagangan yang besar dengan Amerika, yang terutama bersumber dari ekspor kendaraan bermotor dan mesin.

    Jika tarif impor diberlakukan, harga di pasar domestik di AS akan naik secara signifikan, terlebih dengan industri dalam negeri yang tidak mampu mengisi kekurangan suplai dalam waktu singkat.

    Pada awal tahun 2018, Donald Trump memberlakukan tarif hukuman sebesar 25 persen pada baja dan aluminium dari Eropa, antara lain, pada masa kepresidenannya yang pertama. Dia berdalih, impor logam mengancam nasional karena memperlemah industri di dalam negeri. Tapi buntutnya, malah negara non-Eropa yang mengadu ke Organisasi Perdagangan Dunia. UE tidak ikut serta dalam gugatan tersebut dan memilih merundingkan sistem kuota dengan Washington pada tahun 2021.

    Eropa dan Cina mendekat?

    Kembalinya “manusia tarif” ke Gedung Putih pada Januari 2025 mendatang turut menyebar kekhawatiran ke seluruh Eropa. “Tidak ada pemenang dalam fragmentasi ekonomi global,” kata Sabine Mauderer, Wakil Presiden Bundesbank Jerman, pada Pekan Keuangan Euro China Day di Frankfurt pekan lalu.

    “Kita semua tahu bahwa proteksionisme biasanya menyebabkan penurunan pertumbuhan. Dan proteksionisme akan sangat merugikan ketika kita menghadapi tantangan serupa di Cina dan Jerman. Kita berdua perlu memperkuat perekonomian kita. Tingkat pertumbuhan di kedua negara lebih rendah dibandingkan sebelumnya. .”

    Akankah Jerman mendekat kepada Beijing demi menstimulasi perekonomian dan mengamankan lapangan kerja? Menteri Luar Negeri Federal Annalena Baerbock harus menunjukkan kemampuan negosiasinya ketika berkunjung ke Cina pada Senin dan Selasa.

    Beijing tidak ingin terlibat dalam persaingan dan menawarkan kerja sama obyektif kepada Berlin demi kepentingan bersama. Ibarat roda doa, Cina menegaskan kembali keinginannya untuk bekerja sama dengan Jerman dan Eropa dalam membangun tatanan dunia multilateral. Eropa tidak boleh membiarkan kebijakan perdagangannya didikte oleh Washington, demikian dikatakan di Beijing. Perusahaan Cina ingin memperluas aktivitasnya di Eropa karena pasar AS akhir-akhir ini semakin sulit bagi banyak industri karena peraturan yang ketat.

    Bagaimanapun, Beijing siap mendukung perekonomiannya sebaik mungkin, kata Jens Rübbert, kepala regional Asia-Pasifik di Landesbank Baden-Württemberg, LBBW, di Singapura. “Pemerintah Cina telah menyiapkan paket stimulus ekonomi yang sangat besar. Masih harus dilihat apakah itu akan cukup untuk masa depan atau apakah Cina akan menunggu lebih lama lagi untuk melihat apa yang sebenarnya akan dilakukan oleh Presiden Trump.”

    Berbeda dengan Amerika Serikat, konsumsi domestik di Tiongkok hanya mempunyai peran kecil dalam pertumbuhan ekonomi. Produk domestik bruto didukung oleh investasi publik dan, yang terpenting, ekspor.

    Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Jerman

    (ita/ita)

  • Xiaomi Siap Produksi Chipset Sendiri Tahun Depan, Akankah Jadi Penantang Qualcomm dan MediaTek? – Page 3

    Xiaomi Siap Produksi Chipset Sendiri Tahun Depan, Akankah Jadi Penantang Qualcomm dan MediaTek? – Page 3

    Xiaomi 15 Pro turut menjadi perangkat anyar yang diperkenalkan Xiaomi dalam event terbarunya. Smartphone ini diperkenalkan bersama dengan Xiaomi 15.

    Dikutip dari GSM Arena, Rabu (30/10/2024), Xiaomi 15 Pro dipersenjatai chipset Snapdragon 8 Elite. Memiliki layar LTPO OLED berukuran 6,73 inci, kecerahannya mampu mencapai 3.200 nits.

    Xiaomi menggunakan Dragon Crystal Glass 2.0 sebagai perlindungan dari goresan. Smartphone ini hadir dengan tiga kamera belakang yang kembali mendapat dukungan Leica.

    Xiaomi 15 versi pro ini memiliki lensa utama 50MP dengan sensor OmniVision Light Fusion 900, lensa periscope 50MP dengan 5x optical zoom, serta lensa ultrawide 50MP dengan focal length 14mm.

    Sebagai penunjang performanya, ada baterai berkapasitas 6.100mAh yang mendukung fast charging 90W untuk pengisian daya dengan kabel, serta 50W untuk pengisian daya nirkabel.

    Xiaomi 15 Pro hadir dengan tiga pilihan warna yaitu grey, white, dan green. Sebagai tambahan, HP Xiaomi ini memiliki varian premium Rock Silver yang memiliki tampilan seperti riak air 3D.

    Di China, Xiaomi 15 Pro dijual dengan harga mulai dari 5.299 atau sekitar Rp 11,6 juta. Saat ini, HP Xiaomi tersebut baru diperkenalkan di China dan belum ada informasi soal kehadirannya di pasar global.

    Tidak hanya varian Pro, ada juga varian Xiaomi 15 reguler. Tidak berbeda dari versi Pro, Xiaomi juga menggunakan chipset Snapdragon 8 Elite di smartphone tersebut.  

  • Nasib Pedagang HP Mulai Cerah, Ini Smartphone yang Makin Laris

    Nasib Pedagang HP Mulai Cerah, Ini Smartphone yang Makin Laris

    Jakarta, CNBC Indonesia – Penjualan smartphone secara global pulih pada tahun 2024 setelah dua tahun berturut-turut mengalami penurunan, Tapi Apple nyaris tidak dapat mempertahankan pertumbuhannya.

    Laporan dari International Data Corporation (IDC) yang dirilis akhir November lalu menyebut, pengiriman smartphone di seluruh dunia diperkirakan tumbuh 6,2% dari tahun ke tahun pada 2024 menjadi 1,24 miliar unit.

    Walau secara umum meningkat, pertumbuhan iPhone cenderung seret pada tahun ini dengan persentase kenaikan hanya 0,4 persen saja.

    IDC melaporkan Apple menghadapi tantangan di pasar besar seperti China, Amerika Serikat, dan Eropa.

    Menurut IDC, Apple menghadapi tantangan di sejumlah pasar besar, misalnya di China, karena kompetitor Apple menawarkan teknologi yang tak kalah canggih serta harga yang lebih murah.

    Meski kenaikannya tipis, Apple sejauh ini masih memimpin dalam hal nilai dengan harga jual rata-rata melebihi US$1.000 sedangkan para pesaing Android secara kolektif mencapai sekitar US$295.

    Pada 2025 mendatang, IDC memprediksi keadaan akan berubah karena iOS diperkirakan tumbuh sebesar 3,1% dari tahun ke tahun, melampaui perkiraan pertumbuhan Android sebesar 1,7% selama periode yang sama.

    Penambahan fitur kecerdasan buatan (AI), menjadi sebuah tema besar di antara vendor HP, seperti Samsung, Apple dan Google.

    “Meskipun GenAI terus menjadi topik hangat dan prioritas utama bagi banyak vendor, hal ini belum berdampak pada permintaan secara signifikan dan mendorong peningkatan awal,” kata Nabila Popal, direktur riset di IDC.

    “Lebih banyak investasi diperlukan untuk meningkatkan kesadaran konsumen dan memperkenalkan fitur yang ‘harus dimiliki’ yang akan mendorong konsumen ke toko dan menciptakan siklus super yang ditunggu-tunggu oleh semua orang,” imbuhnya.

    Sementara itu, merek-merek China seperti Xiaomi dan Huawei mengucurkan investasi ke dalam perangkat keras dan merancang prosesor mereka sendiri. Ini menjadi salah satu upaya untuk mengurangi ancaman atau dampak dari sanksi AS sambil menyesuaikan desain mereka untuk penggunaan AI.

    (dem/dem)

  • Prabowo Terima Kunjungan Perwakilan Perusahaan asal AS

    Prabowo Terima Kunjungan Perwakilan Perusahaan asal AS

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan dari sejumlah pengusaha asal Luar Negeri di Istana Negara, Selasa (3/12/2024).

    Hadir Presiden Exxon Mobil Indonesia Carole Gall hingga Garrick Thompson selaku Managing Director FedEx Express Indonesia.

    Orang nomor satu di Indonesia itu pun dijadwalkan untuk bertemu dengan 53 pengusaha internasional itu pada pukul 10.00 WIB.

    Sebelumnya, Presiden Ke-8 RI itu bertemu dengan petinggi perusahaan-perusahaan besar Amerika Serikat, termasuk Exxon Mobil, pada Senin (11/11/2024) di Hotel Four Season, Washington DC.

    Dalam pertemuan tersebut, Prabowo mengapresiasi dukungan perusahaan-perusahaan AS terhadap pembangunan ekonomi Indonesia dan mendorong mereka untuk terus meningkatkan investasi sebagai bagian dari rencana pembangunan nasional.

    Pertemuan itu pun turut dihadiri oleh anggota korporasi The United States Indonesia Society (USINDO).

    Pertemuan di Indonesia kali ini ditengarai bakal membahas kelanjutan komitmen investasi dari perusahaan-perusahaan internasional tersebut di Indonesia. Imbas lawatan Prabowo selama 2 pekan ke 6 Negara, yaitu China, Amerika Serikat, Peru, Brasil, Inggris, hingga Uni Emirat Arab.

  • AS Ijinkan Penjualan Senjata ke Taiwan, Tiongkok Protes Keras

    AS Ijinkan Penjualan Senjata ke Taiwan, Tiongkok Protes Keras

    GELORA.CO – Amarah Tiongkok kembali tersulut setelah Amerika Serikat menyetujui penjualan senjata senilai 385 juta Dolar AS (Rp6,1 triliun) ke wilayah Taiwan.

    Dalam pernyataannya pada Senin 2 Desember 2024, juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional Tiongkok Kolonel Senior Wu Qian mengatakan penjualan senjata AS ke wilayah Taiwan telah melanggar prinsip satu Tiongkok dan tiga komunike bersama Tiongkok-AS,.

    “Kami sangat tidak puas dan menentang keras hal itu, dan telah mengajukan pernyataan tegas kepada pihak AS,” kata Wu, seperti dikutip dari Global Times, Selasa 3 Desember 2024.

    Menurut Wu, selama ini AS memiliki catatan buruk dalam penjualan senjata ke wilayah Taiwan. 

    “Sementara mengklaim untuk menjaga perdamaian dan mempromosikan stabilitas, sebenarnya telah mencampuri urusan dalam negeri dan merusak perdamaian, yang telah lama diakui oleh masyarakat internasional,” kata Wu.

    Ia juga mengkritik langkah Partai Progresif Demokratik (DPP), yang menurutnya secara gegabah mengorbankan keselamatan dan kesejahteraan masyarakat untuk membayar biaya perlindungan kepada AS dengan uang hasil jerih payah rakyat biasa. 

    “Upaya mereka untuk mengandalkan AS untuk mencari kemerdekaan dan mengejar kemerdekaan melalui cara militer pada akhirnya akan mengarah pada penghancuran diri,” kata Wu.

    “Masalah Taiwan merupakan inti dari kepentingan inti Tiongkok, landasan politik dasar hubungan Tiongkok-AS, dan garis merah pertama yang tidak dapat dilintasi dalam hubungan Tiongkok-AS,” ujarnya.

    Wu menambahkan bahwa Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) akan terus memperkuat kesiapan militernya dan dengan tegas mengalahkan segala upaya untuk memerdekakan Taiwan atau campur tangan eksternal.

  • Dokter Ungkap Gejala Henti Jantung Mendadak di Usia Muda seperti Dialami Park Min Jae

    Dokter Ungkap Gejala Henti Jantung Mendadak di Usia Muda seperti Dialami Park Min Jae

    Jakarta

    Kabar duka kembali menyelimuti industri hiburan Korea Selatan. Aktor Park Min Jae dikabarkan meninggal dunia pada 29 November 2024 di China.

    Ia meninggal karena henti jantung mendadak atau sudden cardiac arrest di usia 32 tahun. Dikutip dari Allkpop, kabar duka ini juga dibagikan oleh sang adik lewat media sosial miliknya. Ia berharap semua orang yang mengenalnya dapat terus mengingat sosok sang kakak dalam ingatan mereka.

    Sementara itu, perwakilan Big Title selaku agensi Park Min Jae juga mengucapkan pernyataan duka mereka. Mereka menyebut, terakhir kali Min Jae pamitan untuk pergi ke China selama satu bulan, sebelum akhirnya kabar duka ini terjadi.

    Henti jantung mendadak atau sudden cardiac arrest adalah kondisi saat jantung seseorang berhenti berdetak dan tidak bekerja secara tiba-tiba. Kondisi ini bisa dialami oleh lanjut usia (lansia), bahkan usia muda.

    Menurut spesialis jantung dr Vito A Damay, SpJP(K) henti jantung mendadak di usia muda kerap kali disebabkan oleh kelainan bawaan atau faktor risiko tertentu yang tak terdeteksi sebelumnya.

    “Contohnya adalah kelainan irama jantung seperti ventricular arrhythmias, sindrom Brugada, long QT syndrome, atau hypertrophic cardiomyopathy. Ada juga yang mengalami sumbatan pembuluh darah jantung usia muda,” katanya saat dihubungi detikcom, Selasa (3/12/2024).

    “Penyakit jantung bawaan, infeksi yang menyebabkan peradangan otot jantung (myocarditis), atau penggunaan zat berbahaya seperti narkoba juga bisa menjadi pemicu,” lanjutnya.

    Pada beberapa kasus, kata dr Vito, henti jantung mendadak juga bisa disebabkan oleh olahraga berat tanpa pemantauan kesehatan yang memadai. Kelelahan, stres psikologis, serta korslet fatal pada jantung saat tidur juga bisa memicu kondisi henti jantung mendadak di usia muda.

    dr Vito menjelaskan terdapat sejumlah tanda henti jantung mendadak sebagai peringatan dini yang perlu diwaspadai.

    Nyeri dada saat beraktivitas atau beristirahat.Pingsan mendadak atau sering merasa pusing.Detak jantung tidak teratur atau terasa sangat cepat tanpa sebab.Napas pendek atau mudah lelah saat aktivitas ringan.Riwayat keluarga dengan penyakit jantung mendadak di usia muda.

    Jika merasakan gejala ini, dr Vito menyarankan sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut, seperti elektrokardiogram (EKG) atau echocardiografi.

    (suc/suc)

  • Dolar AS Menguat, Rupiah dan Mata Uang Asia Hari Ini Anjlok

    Dolar AS Menguat, Rupiah dan Mata Uang Asia Hari Ini Anjlok

    Jakarta, Beritasatu.com – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Selasa (3/12/2024) pagi melemah atau terdepresiasi dibandingkan perdagangan sebelumnya.

    Pergerakan negatif rupiah mengikuti mata uang Benua Asia yang mayoritas berada di zona merah.

    Mengutip Bloomberg Asian Pacific Currencies, rupiah pukul 09.14 WIB di pasar spot exchange berada di level Rp 15.945 per dolar AS atau turun 37 poin atau 0,32% dibandingkan perdagangan sebelumnya.

    Mengikuti rupiah hari ini yang melemah, yen Jepang di pasar spot exchange turun 0,21% menjadi 149.9 yen Jepang per dolar AS, dolar Hong Kong melemah 0,01% menjadi 7,78 dolar Hong Kong per dolar AS, dolar Singapura turun 0,18% menjadi 1,34 dolar Singapura per dolar AS, dan dolar Taiwan melemah 0,05% menjadi 32,4 dolar Taiwan per dolar AS.

    Kemudian, rupe India turun 0,25% menjadi 84,7 rupe per dolar AS, yuan China melemah 0,30% menjadi 7,29 yuan per dolar AS, ringgit Malaysia melemah 0,26% menjadi 4,47 ringgit per dolar AS, dan baht Thailand turun tipis 0,06% menjadi 34,4 baht per dolar AS.

    Saat rupiah dan mata uang Asia hari ini kompak melemah, hanya mata uang Korea won yang menguat dari dolar AS karena bertambah 0,20% menjadi 1,403 won Korea per dolar AS.