Negara: Republik Rakyat Cina

  • Alasan Tao Eks EXO Putuskan Menikahi Xu Yiyang

    Alasan Tao Eks EXO Putuskan Menikahi Xu Yiyang

    Jakarta, Beritasatu.com – Huang Zitao atau akrab dengan nama Tao Eks grup idola EXO, resmi menikah dengan kekasihnya yang juga aktris, yaitu Xu Yiyang. Dalam pengumuman yang dilakukan langsung oleh Tao melalui akun Weibo-nya, dia juga membeberkan alasannya menikah.

    Dalam unggahannya, Tao membagikan beberapa foto, mulai dari pas foto hingga sertifikat pernikahannya yang disertai sampul merah. Ia juga menuliskan keterangan, “Tujuan telah tercapai”.

    Hubungan Tao dan Yiyang, yang merupakan trainee SM Entertainment, pertama kali terungkap pada Juli 2024. Lima bulan setelahnya, tepatnya pada 7 November 2024, keduanya mengumumkan pertunangan.

    Melalui Weibo, Huang Zitao mengungkapkan alasan menikahi sang kekasih, keputusan terbesarnya ini adalah karena dirinya sangat mencintai Yiyang. Sebelumnya, dirinya merasa heran bagaimana seorang pria bisa mengorbankan waktu dengan teman-temannya demi pasangan mereka.

    “Setelah jatuh cinta, ternyata aku juga jadi begitu. Namun, aku memilih untuk tetap menjaga persahabatan dengan teman-temanku dan mencintai istriku lebih dalam,” katanya, seperti dikutip dari Koreaboo, pada Rabu (4/12/2024).

    Selain itu, Tao juga tidak ragu untuk menunjukkan sang istri di media sosial. Biasanya, hal tersebut adalah sesuatu yang sensitif dan kerap dihindari oleh idol K-Pop. Keputusan Tao untuk terbuka mengenai pernikahannya mendapat dukungan dari banyak netizen.

    Tak sedikit yang beranggapan bahwa keputusan Tao mempublikasikan istrinya adalah hal yang sangat wajar, dan akan membuat penggemar semakin kagum.

    “Seharusnya para idola bisa menunjukkan pasangan mereka seperti ini,” kata @hu****.

    “Sikap romantis yang ditunjukkan Tao dan Yiyang akan menjadi hal yang biasa, jika fan mulai menerima hubungan asmara idola mereka,” ujar @ri****.

    Diketahui, Tao memulai debutnya bersama EXO pada 27 Desember 2011. Namun, pada Juni 2015, ia kembali ke China dan mendirikan agensinya sendiri bernama Z TAO Studio. 

    Kemudian, pada 24 Agustus 2015, Tao menggugat SM Entertainment untuk membatalkan kontrak eksklusifnya. Pada tahun yang sama, Huang Zitao juga merambah karier aktingnya di China.

    Setelah lika-liku perjalanan kariernya, akhirnya Tao memutuskan untuk menikah dengan Yiyang. Dirinya pun tak segan mengumbar  kemesraan dan mengungkapkan alasan memutuskan menikahi kekasihnya itu.

  • Filipina-China Kembali Berkonfrontasi di Laut China Selatan

    Filipina-China Kembali Berkonfrontasi di Laut China Selatan

    Jakarta

    Cina dan Filipina saling tuduh setelah penjaga pantai kedua negara berkonfrontasi di sekitar perairan dangkal atau beting yang disengketakan di Laut Cina Selatan.

    Ini adalah konfrontasi terbaru antara kedua negara di Laut Cina Selatan, dan terjadi setelah pertikaian diplomatik pada bulan November yang melibatkan Cina yang menarik garis dasar “perairan teritorial” di sekitar perairan dangkal tersebut.

    Perairan tersebut terletak sekitar 240 kilometer di sebelah barat pulau terbesar Filipina, Luzon, dan hampir 900 kilometer dari daratan utama Cina terdekat, Provinsi Hainan.

    Sebelumnya juga terjadi serangkaian bentrokan antara Filipina dan Cina di perairan tersebut.

    Cina-Filipina saling tuding

    Filipina mengatakan bahwa pasukan Penjaga Pantai Cina melakukan “tindakan agresif” dan menembakkan meriam air ke kapal mereka saat berpatroli di dekat Beting Scarborough.

    Kapal Cina “menembakkan meriam air… yang diarahkan langsung ke antena navigasi kapal,” kata juru bicara Penjaga Pantai Filipina, Komodor Jay Tarriela, dalam sebuah pernyataan.

    Ayo berlangganan newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Meriam air itu diarahkan “langsung ke antena navigasi kapal”, kata penjaga pantai Filipina dan Kementerian Perikanan dalam sebuah pernyataan bersama. Kapal Cina “sengaja menyerempet” kapal sebelum melancarkan serangan meriam air kedua, kata pernyataan itu.

    Sementara Cina mengklaim hampir seluruh Laut Cina Selatan sebagai wilayahnya, meskipun putusan Pengadilan Arbitrase Tetap di Den Haag pada tahun 2016 yang menolak klaim tersebut.

    Penjaga pantai Cina mengatakan dalam sebuah pernyataan awal bahwa kapal-kapal Filipina “berada sangat dekat” dan bahwa tindakan awaknya telah “sesuai dengan hukum.”

    Namun dalam pernyataan selanjutnya, mereka menuduh Manila membuat “tuduhan palsu dalam upaya untuk menyesatkan persepsi internasional.”

    AS: Manuver Cina berbahaya

    Pada hari Rabu, Amerika Serikat (AS) juga mengecam “penggunaan meriam air dan manuver berbahaya” oleh Cina di Laut Cina Selatan, kata Duta Besar AS untuk Filipina.

    Tindakan Cina mengganggu operasi maritim Filipina dan membahayakan nyawa, kata Duta Besar MaryKay Carlson di platform media sosial X. Ia menambahkan bahwa AS mendukung sekutu yang sepemikiran dalam mendukung Pasifik yang bebas dan terbuka.

    ae/yf (AFP, Reuters)

    (ita/ita)

  • Indonesia pesan peralatan pertanian untuk swasembada pangan

    Indonesia pesan peralatan pertanian untuk swasembada pangan

    Perusahaan tersebut berjanji mendukung perusahaan kami dalam pengadaan peralatan pertanian yang dibutuhkan pemerintah Indonesia, untuk mewujudkan swasembada pangan

    Jakarta (ANTARA) – Indonesia memesan peralatan pertanian untuk mengimplementasikan mekanisme pengolahan lahan demi meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi padi per hektar sehingga mewujudkan swasembada pangan.

    Upaya itu dilakukan oleh PT. Nusantara Halid dan PT Sahabat Karya Maju yang telah menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan pabrik peralatan pertanian terbesar di China, Weichai Lovol Intelligent Agriculture Technology Co. Ltd.

    “Perusahaan tersebut berjanji mendukung perusahaan kami dalam pengadaan peralatan pertanian yang dibutuhkan pemerintah Indonesia, untuk mewujudkan swasembada pangan,” kata Direktur Utama PT. Nusantara Halid Andi Nursyam Halid dalam keterangan di Jakarta, Rabu.

    Dia menyampaikan bahwa penandatanganan kerja sama dengan pabrik Weichai Lovol Intelligent Agriculture Technology Co. Ltd telah dilakukan di Kota Weifang, Provinsi Shandong, China pada Senin (2/12).

    Dalam MoU tersebut disepakati adanya kerja sama alih teknologi mekanisasi pertanian. Kerja sama itu menindak lanjuti dukungan terhadap program utama pemerintahan Prabowo Subianto yaitu swasembada pangan.

    Menurut Andi, Indonesia membutuhkan berbagai peralatan untuk mengimplementasikan mekanisme pengolahan lahan demi meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi padi per hektar.

    “Tingkat komponen dalam negeri (TKDN) minimal 40 persen akan diterapkan sesuai aturan pemerintah,” imbuh Andi.

    Sementara itu, Direktur Utama PT Sahabat Karya Maju Martin Tuwaidan mengatakan bahwa untuk pengolahan tanah pertanian memerlukan traktor. Sedangkan ketika penanaman menggunakan trans planter, lalu pemupukan dan pengobatan menggunakan drone serta mesin lainnya.

    “Sedangkan saat panen, perlu combine harvester, bahkan pasca panen menggunakan mobile drying yang semuanya diproduksi oleh Weichai Lovol Intelligent Agriculture Technology Co. Ltd,” ujar Martin.

    Meski begitu, tak disebutkan berapa jumlah peralatan mesin pertanian yang akan di pesan di negara tersebut.

    Usai penandatanganan MoU, Dirut PT. Nusantara Halid dan Dirut PT Sahabat Karya Maju bersama rombongan mengunjungi pabrik baru Weichai Lovol Intelligent Agriculture Technology Co. Ltd. yang masih dalam tahap pembangunan.

    Managing Director Overseas Marketing Company Weichai Lovol Intelligent Agriculture Technology Co. Ltd, Sun Deming mengatakan bahwa pabrik seluas 40 hektare di kota Weifang ini akan beroperasi secara full otomatis dengan menggunakan robot.

    Sun menyebutkan bahwa kapasitas produksi mencapai 100.000 alat pertanian besar per tahun, dengan kapasitas mesin di atas 150 HP (horse power).

    Sun menambahkan, perusahaannya berkomitmen untuk membangun peralatan pertanian di Indonesia selama penjualan mesin-mesin pertaniannya minimal 10.000 unit per tahun.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2024

  • IHSG ditutup menguat dipimpin sektor barang baku

    IHSG ditutup menguat dipimpin sektor barang baku

    Jakarta (ANTARA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore ditutup menguat dipimpin oleh saham-saham sektor barang baku (basic materials).

    IHSG ditutup menguat 130,74 poin atau 1,82 persen ke posisi 7.326,76. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 14,26 poin atau 1,64 persen ke posisi 883,59.

    “Bursa regional Asia menguat di saat pasar dikejutkan dari pergolakan politik di Korea Selatan, dimana Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol secara tak terduga mengumumkan darurat militer pada Selasa (03/12) malam, dengan alasan upaya untuk mencegah partai oposisi mengganggu proses parlementer,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.

    Namun demikian, Korea Selatan akhirnya membatalkan keputusan tersebut setelah Majelis Nasional memberikan suara menentang tindakan tersebut.

    Untuk mencegah dampak negatif ekonomi dan pasar keuangan, Bank of Korea mengadakan rapat darurat dan regulator keuangan mengatakan siap mengalokasikan dana sebesar 10 triliun won untuk menstabilkan pasar kapan saja, dan Menteri Keuangan Korea Selatan Choi Sang-mok pada Rabu (04/12) berjanji untuk memompa likuiditas tanpa batas ke pasar keuangan, apabila perlu untuk menstabilkannya.

    Sementara dari China, meskipun aktivitas sektor jasa mengalami perlambatan namun masih di zona ekspansi.

    Berdasarkan data The Caixin General Services PMI turun ke level 51,5 pada November 2024 dari level tertinggi tiga bulan pada Oktober sebesar 52,0, atau meleset dari perkiraan pasar sebesar 52,5 dan The Caixin General Composite PMI naik menjadi 52,3 pada November 2024 dari 51,9 pada bulan sebelumnya.

    Dari dalam negeri, IHSG menguat seiring dengan momentum dari window dressing di penghujung tahun yang dapat menjadi momentum investor mengoleksi saham-saham unggulan, sehingga mendorong aktivitas peningkatan perdagangan saham menjelang akhir tahun 2024.

    Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sepuluh sektor menguat yaitu dipimpin sektor barang baku sebesar 3,33 persen, diikuti oleh sektor infrastruktur dan sektor barang konsumen primer yang masing- masing sebesar 1,74 persen dan 1,29 persen.

    Sedangkan, satu sektor melemah yaitu sektor teknologi turun sebesar minus 0,04 persen.

    Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu TNCA, BTEK, LABA, KREN dan CNKO. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni VISI, JIHD, ECII, ANDI dan MTFN.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.292.000 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 21,77 miliar lembar saham senilai Rp11,16 triliun. Sebanyak 295 saham naik 226 saham menurun, dan 324 tidak bergerak nilainya.

    Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 27,53 poin atau 0,07 persen ke level 39.276,39, indeks Shanghai melemah 14,16 poin atau 0,42 persen ke posisi 3.364,65, indeks Kuala Lumpur menguat 7,13 poin atau 0,44 persen ke posisi 1.614,09, dan indeks Straits Times menguat 13,81 poin atau 0,36 persen ke 3.799,94.

    Pewarta: Muhammad Heriyanto
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2024

  • Peneliti Ungkap Nasib Manusia Bakal Mirip Dinosaurus, Mengerikan!

    Peneliti Ungkap Nasib Manusia Bakal Mirip Dinosaurus, Mengerikan!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kelompok ilmuwan di China mengaitkan evolusi dinosaurus dengan nasib manusia masa depan. Dalam studi terbaru yang menggandeng peneliti Amerika Serikat (AS), para ilmuwan melakukan pemindaian CAT untuk menghasilkan gambar dan menganalisis rongga otak fosil tengkorak dinosaurus.

    Hasilnya, dinosaurus dikatakan mengalami penurunan kecerdasan dari waktu-ke-waktu. Studi baru ini dilakukan China University of Geosciences, Institute of Vertebrate Palaeontology dan Paleoanthropology, Nanjing Institute of Geology and Palaeontology, bersama George Washington University,

    Para ilmuwan lantas mengaitkannya dengan evolusi manusia di era teknologi. Peneliti meyakini bahwa evolusi manusia akan mengikuti pola evolusi dinosaurus jika terlalu bergantung dengan teknologi, dilaporkan South China Morning Post, dikutip dari MSN, Rabu (4/12/2024).

    Kembali soal evolusi dinosaurus, peneliti menemukan dalam 100 juta tahun, tubuh dinosaurus menjadi lebih besar. Hal itu lantas berkontribusi terhadap penurunan kecerdasan, pendengaran, dan penciuman makhluk purba tersebut.

    Indera penciuman pada spesies dinosaurus awal, Ceratopsia, lebih sensitif dibandingkan spesies dinosaurus akhir seperti Ceratopsida dan Protoceratops.

    Tak cuma itu, pendengaran Ceraptosia juga memiliki frekuensi lebih tinggi dibandingkan Ceratopsida dan Theropoda non-unggas.

    Ceratopsia yang dikenal dengan tanduknya merupakan dinosaurus herbivora yang hidup pada periode Jurassic dan Cretaceous.

    Ceratopsia awal berjalan dengan dua kaki dan panjangnya satu hingga dua meter. Namun pada akhir periode Cretaceous, setelah hampir 100 juta tahun evolusi, Ceratopsia berjalan dengan empat kaki dan panjangnya mencapai sembilan meter. Mirip seperti Triceratops yang berevolusi hingga mampu melawan Tyrannosaurus Rex.

    Salah satu peneliti, Han Fenglu, mengatakan Ceraptosia dalam evolusinya juga mengalami penambahan fitur pelindung untuk membantu mereka melawan dinosaurus karnivora dan predator lainnya.

    “Makin besar ukuran mereka, kerentanan untuk menjadi mangsa makin berkurang. Lingkungan menjadi lebih aman bagi mereka dibandingkan pendahulu mereka yang lebih kecil dan selalu waspada terhadap ancaman dan mengandalkan kecepatan atau ketangkasan untuk melarikan diri,” kata Han.

    “Ketika fungsi yang membantu dinosaurus tetap waspada tidak sering digunakan, fungsi tersebut menurun,” ia menambahkan.

    Kaitannya dengan manusia, kata Han, mirip seperti efek ketergantungan terhadap teknologi. Jika terlalu mengandalkan teknologi untuk membantu menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari, fungsi-fungsi otak dan indera manusia bisa menurun.

    “Manusia kesulitan kembali hidup di hutan atau gurun setelah mengadopsi kehidupan modern. Kita harus mempertimbangkan cara mempertahankan ketajaman dan ketangkasan indera, serta kemampuan lainnya seiring dengan evolusi yang terus berlanjut,” kata dia.

    Ia mengatakan saat ini manusia sudah sangat bergantung dengan teknologi dengan meningkatnya popularitas mesin dan sistem kecerdasan buatan. Makin lama, manusia akan makin bergantung dan tak bisa lepas dari alat-alat teknologi tersebut.

    “Penemuan soal dinosaurus [yang bertambah bodoh] mengingatkan kita untuk tak terlalu bergantung [dengan teknologi],” kata dia.

    “Dinosaurus tak memiliki kontrol untuk mengatur evolusi mereka. Sementara manusia memiliki kemampuan berpikir untuk mengatur tindakan dan pilihan,” kata dia.

    Artinya, sebagai makhluk yang lebih merdeka dalam menentukan pilihan, sebaiknya kita menjaga keseimbangan saat berhadapan dengan teknologi. Jangan sampai teknologi benar-benar menguasai hidup kita sampai kita lupa untuk melatih kecerdasan alami.

    (fab/fab)

  • Samsung Galaxy Z Fold 7 dan Flip 7 Akan Punya Layar Lebih Besar

    Samsung Galaxy Z Fold 7 dan Flip 7 Akan Punya Layar Lebih Besar

    Jakarta

    Samsung Galaxy Z Fold 7 dan Galaxy Z Flip 7 baru akan diluncurkan pada paruh kedua tahun 2025. Tapi bocoran soal foldable terbaru Samsung sudah mulai berdatangan.

    Ross Young, analis dari DSCC mengklaim Galaxy Z Fold 7 akan memiliki ukuran layar yang sama seperti Galaxy Z Fold Special Edition. Ini merupakan kabar gembira karena Galaxy Z Fold Special Edition mengusung layar yang lebih besar ketimbang Fold 6.

    Jika rumor ini benar, maka Galaxy Z Fold 7 akan mendapatkan upgrade cover screen berukuran 6,5 inch dengan rasio 21:9, dan layar utama 8 inch. Sebagai perbandingan, Galaxy Z Fold 6 mengusung cover screen 6,3 inch dan layar utama 7,6 inch.

    Upgrade ini sudah lama dinanti karena lini Galaxy Z Fold sudah menawarkan layar utama berukuran 7,6 inch sejak Galaxy Z Fold 2 yang diluncurkan tahun 2020, seperti dikutip dari Android Authority, Rabu (4/12/2024).

    Tidak hanya Galaxy Z Fold 7, Galaxy Z Flip 7 yang berbentuk clamshell juga akan mendapatkan upgrade layar lebih besar. Ponsel ini diklaim akan hadir dengan cover screen berukuran 4 inch dan layar utama 6,85 inch.

    Sebagai perbandingan, Galaxy Z Flip 6 saat ini memiliki cover screen berukuran 3,4 inch dan layar utama 6,7 inch. Semoga saja ukuran layar yang lebih besar juga dibarengi dengan penambahan kapasitas baterai.

    Informasi ini datang setelah analisis DSCC menunjukkan penjualan Galaxy Z Flip 6 yang tidak sesuai harapan pada kuartal ketiga tahun 2024. Laporan ini mengindikasikan pengiriman panel foldable turun 10% dari tahun lalu, dan Flip 6 kurang populer di Amerika Serikat dan China.

    Tapi Samsung bukan satu-satunya vendor yang mengalami tantangan dengan penjualan ponsel layar lipat. Huawei juga memesan lebih sedikit panel antara Juli dan September tahun ini.

    (vmp/afr)

  • Ketika Militer China Rebut Pyongyang dan Perang Nuklir Nyaris Terjadi

    Ketika Militer China Rebut Pyongyang dan Perang Nuklir Nyaris Terjadi

    Jakarta

    Pada Desember 1950, seorang juru kamera BBC merekam rangkaian peristiwa yang menentukan dalam Perang Korea, yaitu ketika militer China merebut Pyongyang. BBC merangkum bagaimana konflik tersebut menghancurkan lahan dan penduduknya, menentukan masa depan Semenanjung Korea, dan mendorong dunia ke ambang bencana nuklir.

    “Semua jalan menuju keluar kota dipenuhi pengungsi. Hanya sedikit yang tahu ke mana mereka akan pergi,” demikian laporan BBC saat menyiarkan tayangan warga Korea Utara yang mencoba melarikan diri dari Kota Pyongyang yang dilalap api pada 5 Desember 1950.

    Rekaman tersebut diabadikan oleh juru kamera BBC, Cyril Page, selama jam-jam terakhirnya di ibu kota Korea Utara itu.

    Setelah mendengar bahwa pasukan PBB akan ditarik dari Korut, Page turun ke jalan untuk mendokumentasikan kekacauan dan ketakutan warga Pyongyang di tengah kabar bahwa pasukan China segera tiba.

    Dalam kondisi musim dingin yang menusuk tulang, ia merekam para pengungsi yang ketakutan. Mereka tampak membawa apa pun yang bisa diangkut saat asap mengepul dari berbagai bangunan yang terbakar di belakang mereka.

    Evakuasi tersebut merupakan perubahan dramatis yang dialami oleh pasukan PBB pimpinan Jenderal Douglas MacArthur.

    Beberapa minggu sebelumnya, sang jenderal telah berjanji kepada Presiden Amerika Serikat, Harry S Truman, bahwa ia siap untuk menyatukan Korea.

    Kekacauan dan pertumpahan darah ini disebabkan oleh Perang Korea. Bagaimana perang itu bisa terjadi?

    Beberapa tahun sebelum Perang Dunia Kedua berakhir, Korea mengalami penderitaan akibat penjajahan Jepang yang brutal.

    AS mengusulkan kepada sekutu masa perangnya, Uni Soviet, bahwa mereka harus membagi kendali Korea untuk sementara waktu setelah Jepang menyerah guna memudahkan pelucutan pasukan Jepang.

    Pada 1945, AS dan Uni Soviet membagi Korea menjadi dua. Pembatasnya adalah garis demarkasi yang diberi nama paralel ke-38. Di utara, Uni Soviet mendukung Kim Il-sung dalam membentuk Republik Rakyat Demokratik Korea. Sedangkan AS mendukung Syngman Rhee membentuk Republik Korea di selatan.

    Sejak awal, Korea Utara dan Korea Selatan tidak mengakui legitimasi satu sama lain ataupun garis demarkasi yang ditetapkan oleh AS dan Uni Soviet.

    “[Garis] itu tidak pernah dianggap sah atau bermakna oleh orang Korea. Sama sekali tidak berarti bagi mereka,” kata Dr Owen Miller dari Pusat Studi Korea di SOAS, Universitas London, kepada siniar BBC History Magazine.

    Baca juga:

    Pada 1949, AS dan Uni Soviet telah menarik sebagian besar pasukan mereka dari Korea, tetapi tindakan itu tidak banyak membantu meredakan ketegangan antara Korut dan Korsel.

    Sebaliknya, bentrokan berdarah antara kedua negara semakin sering terjadi di sepanjang perbatasan de facto.

    Baik pemimpin Korut maupun pemimpin Korsel ingin menyatukan kembali Korea secara paksa.

    Getty ImagesPendiri Korea Utara, Kim Il Sung.

    Pada 25 Juni 1950, pemimpin komunis Korea Utara, Kim Il-sung, melancarkan aksinya.

    Saat matahari belum terbit, ia mengerahkan pasukan tempur yang terlatih guna melancarkan serangan mendadak dengan melintasi perbatasan paralel ke-38.

    Pasukan Korea Utara, yang dilengkapi senjata buatan Soviet, dengan cepat mengalahkan tentara Korea Selatan. Dalam beberapa hari, mereka berhasil merebut ibu kota Korea Selatan, Seoul, dan memaksa banyak warganya untuk bersumpah setia kepada Partai Komunis. Jika menolak, warga akan menghadapi hukuman penjara atau eksekusi mati.

    BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    Di AS, Presiden Truman terkejut dengan kecepatan dan keberhasilan serangan Korea Utara.

    Sebagai seorang yang percaya pada “teori domino”bahwa jika satu negara jatuh ke tangan komunisme, negara lain akan mengikutiia memohon kepada PBB untuk membela Korea Selatan.

    Uni Soviet dapat saja memveto pemungutan suara ini. Namun pada saat itu, Uni Soviet memboikot Dewan Keamanan PBB karena menolak mengakui Republik Rakyat China.

    Maka, pada 28 Juni 1950, sebuah resolusi disahkan yang menyerukan kepada semua negara anggota PBB untuk membantu mengusir invasi Korut. MacArthur, jenderal AS yang telah menerima penyerahan Jepang pada akhir Perang Dunia Kedua, diangkat menjadi komandan pasukan gabungan PBB.

    Membalikkan arus serangan

    AS adalah pihak pertama yang merespons, dengan mengirim tentaranya yang ditempatkan di Jepang. Namun, pasukan ini tidak siap menghadapi pasukan Korea Utara yang lebih unggul dan mampu memukul mundur pasukan AS.

    Pertempuran yang berkecamuk membuat ribuan warga sipil Korea terperangkap sehingga menewaskan mereka. Pada September, pasukan Korea Selatan dan PBB terdesak dan hanya mampu mempertahankan kantong kecil di sekitar Pelabuhan Busan di ujung selatan.

    Saat itu Korea Utara tampak selangkah lagi menyatukan seluruh semenanjung Korea.

    Baca juga:

    Namun, MacArthur memutuskan untuk mencoba melakukan serangan laut terhadap Inchon, sebuah pelabuhan di belakang lini pasukan Korea Utara.

    Melalui pengeboman besar-besaran, pasukan PBB mendarat di Inchon pada 15 September 1950, merebut pelabuhan tersebut, dan bergerak cepat untuk merebut kembali Seoul.

    Setelah mereka merebut kembali ibu kota Korsel, puluhan ribu penduduknya yang telah bersumpah setia kepada Korut ditembak oleh pasukan Korea Selatan.

    Itu hanyalah salah satu dari serangkaian pembunuhan massal yang mengerikan dan membabi buta terhadap warga sipil yang terjadi selama perang.

    “Terjadi banyak pembantaian selama perang, jauh dari garis depan. Di sana orang-orang ditangkap karena dianggap tidak setia,” kata Dr. Miller.

    AFPJenderal MacArthur (kanan) bersama Syngman Rhee, sosok yang didukung AS untuk mendirikan Korea Selatan.

    Operasi Inchon berhasil memutus jalur pasokan dan komunikasi tentara Korea Utara. Di lain pihak, pasukan PBB berhasil keluar dari Busan dan melancarkan serangan balasan. Hal ini membalikkan arus konflik sehingga tentara Korea Utara terpaksa mundur ke utara dan kembali melintasi perbatasan garis lintang 38 derajat.

    Namun berbekal resolusi PBB, MacArthur bertekad menghancurkan pasukan komunis sepenuhnya. Ia lantas memerintahkan pasukannya untuk mengejar pasukan Korea Utara hingga melintasi perbatasan.

    Pada 19 Oktober 1950, pasukan PBB telah merebut Pyongyang dan bergerak maju menuju Sungai Yalu di perbatasan China. Situasi yang begitu mengerikan bagi Korea Selatan beberapa bulan sebelumnya kini tampaknya telah berubah.

    Baca juga:

    Truman ragu untuk memperluas konflik karena bisa menyeret China dan Rusiayang saat itu telah mengembangkan bom atomnya sendirike dalam perang dunia ketiga.

    Namun MacArthur yakin bahwa ia bisa meraih kemenangan yang akan menyatukan kembali Korea di bawah kepemimpinan Korea Selatan yang pro-Barat. Ia meyakinkan Truman bahwa perang akan berakhir sebelum Natal.

    Namun, kemajuan pesat PBB menuju perbatasan China membuat pemimpin komunis Tiongkok, Mao Zedong, gelisah.

    Getty ImagesSejumlah serdadu Korea Utara dan China menjadi tahanan perang pasukan PBB pada Juni 1950.

    Mao memerintahkan tentara China untuk berkumpul secara diam-diam di perbatasan untuk menghadapi pasukan MacArthur yang terus bergerak maju. Pada akhir November, tentara China mengubah arah Perang Korea.

    Ribuan tentara Tiongkok melancarkan serangkaian serangan terhadap pasukan PBB.

    Menderita kerugian besar dan bertempur dalam kondisi musim dingin, pasukan MacArthur tidak mampu mempertahankan wilayah luas yang telah mereka rebut beberapa minggu sebelumnya.

    Pada Pertempuran Sungai Ch’ongch’on, pasukan Tiongkok mengalahkan pasukan PBB secara telak, yang disebut-sebut sebagai salah satu penarikan mundur paling berdarah dalam sejarah Korps Marinir AS.

    Ancaman perang nuklir

    Karena tidak mampu menghentikan laju pasukan China yang tak kenal lelah, MacArthur memutuskan untuk meninggalkan Pyongyang.

    Pasukan PBB diperintahkan untuk membakar semua perlengkapan dan peralatan, yang menyebabkan banyak bangunan di kota itu dilalap api.

    Getty ImagesWarga sipil Korea mengungsi ke arah selatan pada Januari 1951.

    Menyadari bahwa tentara Korea Utara dan China mengancam akan membersihkan siapa pun yang dicurigai membantu pasukan PBB, ribuan penduduk Pyongyang meninggalkan kota itu dalam ketakutan dan kondisi lelah.

    Juru kamera BBC, Cyril Page, merekam orang-orang Korea ini yang berusaha mati-matian untuk menyeberangi Sungai Taedong agar tidak terjebak di Pyongyang saat pasukan PBB pergi.

    “Karena prioritasnya adalah kendaraan militer, para pengungsi tidak diizinkan menyeberangi jembatan di atas Sungai Taedong sebelah selatan Pyongyang,” demikian BBC melaporkan.

    Baca juga:

    Para teknisi militer AS sengaja mengatur agar jembatan-jembatan ini meledak setelah kendaraan militer pasukan gabungan PBB melintasinya demi memperlambat laju pasukan Korea Utara.

    “Namun, karena takut tertinggal di kota, ribuan orang berjalan ke tepi sungai,” lanjut laporan BBC. “Di sana, berbagai jenis kapal disiapkan untuk membawa mereka menyeberang.”

    Page sendiri diperintahkan untuk meninggalkan lapangan terbang sebelum senja. Ketika ia tiba di lapangan terbang itu, ia mendapati bahwa sebagian besar lapangan terbang itu juga dibakar pasukan PBB karena khawatir fasilitas itu dapat digunakan oleh Korea Utara.

    “Saat hari mulai gelap, hanggar dan bengkel yang menyala-nyala menerangi langit malam,” sebut laporan BBC. “Pada tengah malam, ratusan rumah pribadi di dekat lapangan terbang itu juga terbakar.”

    Saat pesawat yang ditumpangi Page lepas landas, ia mengambil gambar terakhir Pyongyang, yang sempat menjadi tempat kemenangan MacArthur tetapi saat itu melambangkan kegagalan strategi militernya.

    “Hari sudah hampir fajar ketika juru kamera kami meninggalkan lapangan udara Pyongyang,” BBC melaporkan, “dan saat pesawatnya berangkat, ia melihat pasukan PBB mundur ke selatan bersama barisan kendaraan yang tampaknya tak berujung.”

    Baca juga:

    Pada 6 Desember 1950, saat pasukan China dan Korea Utara kembali memasuki Pyongyang, strategi AS untuk mengakhiri perang mulai bergeser ke arah yang jauh lebih berbahaya.

    Hubungan Truman dengan MacArthur selalu sulit karena sang jenderal cenderung melangkahi wewenangnya dan mengabaikan perintah langsung.

    Kini, saat menghadapi situasi yang memburuk di Korea, kedua pria itu berulang kali berselisih pendapat mengenai arah perang.

    MacArthur, yang sebelumnya meremehkan kekhawatiran Truman bahwa Mao Zedong mungkin akan campur tangan, kini mulai secara terbuka menganjurkan peningkatan konflik.

    Ia berpendapat bahwa AS harus mengancam menggunakan senjata nuklir dan mengebom China jika pasukan komunis di Korea tidak meletakkan senjata mereka.

    MacArthur tidak sendirian dalam hal ini: Curtis LeMay, kepala Komando Strategis Udara AS selama Perang Korea, juga mendukung serangan pendahuluan.

    LeMay, yang percaya bahwa perang nuklir tidak dapat dihindari, belakangan mencoba membujuk Presiden John F Kennedy agar ia diizinkan untuk mengebom lokasi rudal nuklir saat Krisis Rudal Kuba.

    Desakan untuk menggunakan senjata nuklir ini sangat mengkhawatirkan negara-negara PBB lainnya yang terlibat dalam konflik Korea, termasuk Perdana Menteri Inggris, Clement Attlee. Dia bahkan sengaja terbang ke Washington DC untuk menolak gagasan tersebut.

    Namun MacArthur berkeras bahwa rencananya akan berhasil, karena ia yakin Rusia akan terintimidasi dan tidak akan melakukan apa pun terhadap serangan AS ke China.

    Kembali ke garis awal

    Pada 9 Desember 1950, MacArthur secara resmi meminta kewenangan untuk menggunakan senjata nuklir. Truman menolaknya.

    Dua pekan kemudian, MacArthur menyerahkan daftar target serangan, termasuk yang berada di China. Dia bahkan mencantumkan jumlah bom atom yang akan dibutuhkannya.

    Ia terus mendesak Pentagon untuk memberinya keleluasaan menggunakan senjata nuklir kapanpun diperlukan.

    Pada akhir Desember 1950, pasukan PBB telah didorong mundur melintasi perbatasan garis lintang 38 derajat. Adapun pasukan China dan Korea Utara merebut kembali kota Seoul yang terkepung dan dibom pada Januari 1951.

    “Mungkin jika beberapa komandan seperti Curtis LeMay lebih dekat dengan presiden, mereka mungkin akan menggunakan senjata nuklir karena komandan seperti LeMay dan MacArthur memang ingin menggunakannya,” kata Dr. Miller.

    “Mereka berpikir, ‘Apa gunanya punya senjata nuklir kalau kita tidak menggunakannya?’”

    Lantaran Truman tidak yakin dirinya bisa mengendalikan MacArthur, ditambah kekhawatiran bahwa sikap agresif sang jenderal dapat memicu Perang Dunia Ketiga, Truman memecatnya atas tuduhan pembangkangan pada April 1951.

    Baca juga:

    Getty ImagesPasukan PBB yang mundur dari Pyongyang menuju selatan dengan melintasi perbatasan garis lintang paralel ke-38, pada 1950.

    Perang Korea terus berlanjut selama dua tahun berikutnya. Adapun Seoul berpindah tangan lagi untuk keempat kalinya.

    Karena tidak ada pihak yang mampu meraih kemenangan yang menentukan, perang ini berubah menjadi perang yang berkepanjangan dan berdarah.

    “Salah satu ironi terbesar dari perang ini adalah, garis depan kedua pasukan berada pada musim semi tahun 1951 tidak jauh dari garis lintang 38 derajat,” kata Dr. Miller.

    “Setelah semua kerugian besar ini terjadi di kedua belah pihak, kehancuran sipil yang terjadi, tetapi mereka kurang lebih kembali ke garis awal.”

    Korsel dan Korut akhirnya mengakhiri pertempuran dengan gencatan senjata pada 1953, tetapi mereka tidak menandatangani perjanjian damai. Artinya, secara teknis mereka masih berperang.

    Konflik tersebut merusak Semenanjung Korea. Perkiraannya bervariasi, tetapi diyakini bahwa sekitar empat juta orang tewas selama Perang Korea dan setengahnya adalah warga sipil. Lebih banyak lagi yang mengungsi atau kelaparan.

    Pengeboman udara menghancurkan negara itu, menghancurkan seluruh kota. Keluarga yang terpisah akibat pemisahan tersebut tidak pernah bersatu kembali.

    Puluhan tahun kemudian, kedua negara masih terjebak dalam konflik, dipisahkan oleh zona demiliterisasi sepanjang 250 km yang dipenuhi ranjau darat dan dijaga oleh ratusan tentara.

    Warisan perang yang tidak pernah berakhir.

    Artikel ini dapat Anda baca dalam versi bahasa Inggris berjudul ‘As darkness fell, blazing hangars lit up the sky’: How the fall of Pyongyang brought the world to the brink of crisis pada laman BBC Culture.

    (ita/ita)

  • Prabowo Ungkap Kondisi Geopolik Internasional, RI Berpeluang Terseret Konflik

    Prabowo Ungkap Kondisi Geopolik Internasional, RI Berpeluang Terseret Konflik

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto meminta seluruh masyarakat Indonesia agar tetap waspada dalam menanggapi situasi geopolitik yang terus memanas.

    Penyebabnya, orang nomor satu di Indonesia itu mengatakan bahwa meskipun tak terlibat perang dan konflik di negara lain, tetapi sebesar 40% atau hampir separuh dari total jalur perdagangan dunia melalui perairan Indonesia.

    Hal ini dia sampaikan saat membuka Sidang Tanwir dan Milad ke-112 Muhammadiyah yang akan digelar di Universitas Muhammadiyah Kupang, Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Rabu (4/12/2024).

    “Jadi saudara-saudara marilah kita jangan terlalu lengah, jangan terlalu santai. Kita nonblok, kita tidak memihak, kita menghormati semua negara, itu maunya kita. Tapi, 40% dari seluruh perdagangan dunia lewat lautan Indonesia, 40% seluruh perdagangan seluruh dunia lewat perairan kita,” tuturnya dalam forum itu.

    Lebih lanjut, Presiden Ke-8 RI itu menekankan bahwa sebesar 70% kebutuhan energi untuk China, Korea Selatan, dan Jepang, disalurkan melalui perairan Indonesia.

    Untuk itu, apabila terjadi perang dan konflik, kata Prabowo, tak bisa dipungkiri ada peluang Indonesia bisa terseret. Mengingat perang sudah terjadi di berbagai belahan dunia.

    Misalnya, dia menyebutkan, negara-negara barat sudah mengizinkan peluru-peluru jarak jauh mereka untuk menyerang Rusia. Sementara, Negera Beruang Merah itu juga telah memberikan lampu hijau untuk menyerang negara-negara Barat menggunakan senjata-senjata yang paling mutakhir.

    Konflik juga terjadi di Timur Tengah dan negara di Asia, belum lagi di Taiwan dan Korea Utara. Prabowo juga menyinggung prediksi para pakar yang menyebut ada kemungkinan perang nuklir di Eropa.

    Oleh karena itu, Kepala Negara merasa Indonesia butuh pemimpin politik yang andal, tak hanya melibatkan pemerintah, tetapi melibatkan kerukunan di antara warganya.

    “Perlu ada jiwa besar dari semua kalangan. Kita banyak berbeda, perbedaan itu baik dan wajar. Kita berbeda suku, kita berbeda agama,” pungkas Prabowo.

  • Panas! Filipina Tuduh Kapal China Tembakkan Meriam Air-Serempet Kapalnya

    Panas! Filipina Tuduh Kapal China Tembakkan Meriam Air-Serempet Kapalnya

    Manila

    Otoritas Filipina menuduh kapal Penjaga Pantai China menembakkan meriam air dan menyerempet sebuah kapal milik pemerintah yang sedang melakukan patroli maritim di dekat Scarborough Shoal, pulau karang yang menjadi sengketa kedua negara di Laut China Selatan.

    Otoritas Beijing, dalam pernyataannya seperti dilansir AFP, Rabu (4/12/2024), mengklaim pihaknya “mempraktikkan kendali” atas kapal tersebut.

    China mengklaim hampir seluruh perairan Laut China Selatan, mengabaikan klaim negara-negara lainnya, termasuk Filipina, dan putusan internasional bahwa klaim Beijing tidak memiliki dasar hukum.

    Video yang dirilis otoritas Filipina pada Rabu (4/12) menunjukkan sebuah kapal Penjaga Pantai China menabrak sisi kanan kapal BRP Datu Pagbuaya, milik Departemen Perikanan Filipina, dengan awak kapal meneriakkan “Tabrakan! Tabrakan!”.

    Juru bicara Penjaga Pantai Filipina, Komodor Jay Tarriela, dalam pernyataannya menyebut kapal China “menembakkan meriam air… mengarahkannya secara langsung terhadap antena navigasi kapal”.

    Tarriela juga menuduh kapal China itu “dengan sengaja menyerempet” kapal Filipina itu sebelum melancarkan serangan meriam air kedua.

    Otoritas Penjaga Pantai China, dalam pernyataannya, menyebut kapal-kapal Filipina itu berada dalam jarak “sangat dekat” dan tindakan mereka sudah “sesuai dengan hukum”. Informasi detail soal insiden itu tidak dijelaskan lebih lanjut.

    Tonton juga video: ZEE Memanas, Kapal China Kembali Tembakkan Meriam Air ke Kapal Filipina

  • Prabowo: Darurat militer di Korsel jangan membuat negara lengah

    Prabowo: Darurat militer di Korsel jangan membuat negara lengah

    Jakarta (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto menyinggung soal penetapan darurat militer yang sempat diumumkan oleh Presiden Korea Selatan, dan mengajak masyarakat agar jangan terlalu lengah atas kondisi geopolitik tersebut.

    “Kalau tidak salah tadi malam pemerintah Korea Selatan menyatakan keadaan darurat di Korea. Jadi saudara-saudara marilah kita jangan terlalu lengah. Jangan terlalu santai,” kata Prabowo dalam Pembukaan Sidang Tanwir dan Resepsi Milad ke-112 Muhammadiyah di Kupang, NTT, seperti disaksikan dalam akun YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Rabu.

    Presiden menjelaskan bahwa situasi geopolitik dunia saat ini penuh ketidakpastian, terutama di kawasan Eropa yang berpotensi perang nuklir.

    Presiden yang mengutip dari pernyataan pakar di Eropa mengatakan bahwa potensi perang nuklir di Eropa bisa terjadi karena negara-negara Barat mengizinkan penggunaan peluru jarak jauh untuk menyerang Rusia.

    Sementara itu, Rusia menyatakan bahwa pihaknya diperbolehkan menyerang negara Barat menggunakan senjata paling mutakhir, demikian kata Presiden,

    Oleh karenanya, Kepala Negara mengajak untuk tidak terlalu lengah dan santai dalam menyikapi situasi dunia. Tak hanya itu, Presiden menyatakan bahwa posisi Indonesia yang nonblok atau tidak memihak karena jalur perdagangan dunia yang sebagian besar melewati Indonesia.

    “(Sebanyak) 40 persen dari seluruh perdagangan dunia lewat lautan Indonesia, 40 persen seluruh perdagangan seluruh dunia lewat perairan kita. 70 persen energi Tiongkok, Korea dan Jepang lewat perairan Indonesia. Bisakah kira-kira kalau terjadi perang besar bisakah kita tidak terseret?” kata Prabowo.

    Oleh karena itu, Presiden menekankan bahwa negara butuh kepemimpinan politik yang andal, politik yang tidak hanya berasal dari pemerintah saja, namun perlu kerukunan dan jiwa besar dari semua kalangan.

    Pewarta: Mentari Dwi Gayati
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2024