Negara: Republik Rakyat Cina

  • Apple Ungkap Aplikasi dan Game iPhone Terpopuler di Indonesia Sepanjang 2025, Ini Daftarnya

    Apple Ungkap Aplikasi dan Game iPhone Terpopuler di Indonesia Sepanjang 2025, Ini Daftarnya

    Apple dilaporkan sedang mempertimbangkan India sebagai lokasi baru untuk proses perakitan dan pengemasan chip iPhone. Langkah ini sejalan dengan strategi Perusahaan dalam memperluas basis produksi luar China.

    Mengutip GSM Arena, Kamis (18/12/2025), Apple saat ini tengah melakukan studi awal bersama sejumlah perusahaan semikonduktor di India. Fokus kajian tersebut mencakup kemungkinan perakitan dan pengemasan chip iPhone secara lokal.

    Salah satu perusahaan yang disebut telah menjalin komunikasi dengan Apple adalah CG Semi. Perusahaan saat ini sedang membangun fasilitas perakitan dan pengujian chip pihak ketiga atau Outsourced Semiconductor Assembly And Test (OSAT) di negara bagian Gujarat.

    Selama ini, Apple belum pernah menjalankan proses perakitan maupun pengemasan chip di India. Jika kerja sama dengan CG Semi terwujud, fasilitas tersebut pada tahap awal diperkirakan akan menangani chip berkaitan dengan komponen layar iPhone.

    Sumber laporan menegaskan, potensi kemintraan harus memenuhi standar kualitas dan keandalan ketat dari Apple. Selain CG Semi, Apple juga dikabarkan membuka komunikasi dengan perusahaan lain di India untuk peluang serupa.

    Saat ini, kebutuhan display driver integrated circuits (DDIC) Apple masih dipasok oleh sejumlah pemasuk global. Di antaranya ada Samsung, Himax, LX Semicon, dan Novatek. Perusahaan-perusahaan tersebut memiliki fasilitas produksi di Korea Selatan, Taiwan, dan China.

    Dalam beberapa tahun terakhir, Apple secara konsisten meningkatkan aktivitas manufakturnya di India. Seluruh varian iPhone 17 yang dipasarkan di Amerika Serikat dilaporkan diproduksi di negara tersebut, mempertegas posisi India sebagai bagian penting dari rantai pasok global Apple.

    Jika rencana perakitan chip iPhone di India teralisasi, langkah tersebut berpotensi memperdalam peran negara tersebut. Tidak hanya sebatas basis perakitan perangkat akhir, tetapi juga bagian dari proses manufaktur komponen inti.

  • China Mobile Bakal Tarik Kabel Laut (SKKL) Baru ke RI pada 2026

    China Mobile Bakal Tarik Kabel Laut (SKKL) Baru ke RI pada 2026

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Indonesia China Mobile akan menarik kabel laut baru yang menghubungkan Singapura dengan Jakarta. Kabel laut tersebut akan menambah kapasitas untuk meningkatkan layanan internet di Tanah Air.  

    China Mobile telah meluncurkan jaringan kabel laut dari Singapura ke Jepang pada Juni 2025, yang menghubungkan pusat ekonomi Asia Tenggara dan Asia Timur. 

    Perusahaan telah memiliki koneksi ke Indonesia melalui Singapura-Jakarta sudah berjalan, dan rencananya jumlah kapasitas kabel laut tersebut akan ditingkatkan pada  2026.  

    “Nanti mau ditingkatkan kapasitasnya,” kata Assistant Sales Manager Indonesia China Mobile David Sugandi kepada Bisnis dikutip Minggu (21/12/2025).

    Sugandi tidak menyebutkan dengan pasti kapa sistem komunikasi kabel laut (SKKL) tersebut akan beroperasi, juga kapasitas kabel laut tersebut. 

    Sekadar informasi, induk Indonesia China Mobile membukukan pendapatan sekitar RMB794,7 miliar atau naik 0,4% year-on-year (YoY) pada kuartal III/2025. Laba bersih sekitar RMB31,1 miliar, naik 1,4% YoY.

    Perusahaan mengeklaim memiliki total pelanggan seluler sekitar 1 miliar pada akhir kuartal III/2025. Khusus pelanggan yang terhubugn ke 5G, total ada sekitar 622 juta. Pelanggan broadband tetap sekitar 329 juta.

    China Mobile juga memiliki rencana membangun fasilitas data center di Indonesia, dengan studi yang dimulai sejak 2023. 

    Saat ini, perusahaan bekerja sama dengan provider data center lokal, sementara data center hyperscale terdekat berada di Singapura dengan kapasitas 10 megawatt. 

    Dia mengatakan keberadaan data center di Indonesia sangat penting untuk menghadirkan latensi yang lebih bagi perangkat-perangkat IoT perusahaan.

    “Kami punya perencanaan untuk memiliki data center di Indonesia, tapi masih belum bisa diinformasikan secara detail,” ujar David. 

    Sugandi mengatakan perusahaan telah lama berinteraksi dengan pengguna di Indonesia melalui berbagai layanan, meskipun banyak yang belum menyadari keberadaan brand ini. 

    China Mobile membagi operasinya di Indonesia menjadi tiga pilar utama: Enterprise, Carrier, dan Mobile Business. 

    Sementara pilar Enterprise mencakup solusi bisnis seperti Internet of Things (IoT), konektivitas, data center, kecerdasan buatan (AI), dan Software-Defined Technology (SDT). 

    Pilar Carrier mirip dengan peran Huawei sebagai penyedia teknologi, termasuk peralatan seperti kabel fiber optik dan infrastruktur jaringan. 

    “Carrier itu menyediakan equipment, mirip kayak Huawei yang provide teknologi ke China Mobile, lalu diintegrasikan dan ditawarkan ke yang lain,” jelasnya. 

    Perusahaan juga menjalin hubungan bisnis dengan mitra seperti ISP dan operator telko di Indonesia, termasuk Telkom.

    Sementara itu, Mobile Business fokus pada penjualan paket data roaming melalui e-commerce, bandara, dan kerja sama dengan penyedia tour. 

    “Mobile business ini yang jual paket data roaming, ada di bandara, marketplace, dan kerja sama dengan tour haji umrah,” tambah Sugandi. 

    Untuk tahun depan, lanjut David, perusahaan akan fokus pada momentum seperti musim haji dan umrah untuk memperbesar pangsa pasar untuk memacu bisnis roaming.

    Sugandi menekankan bahwa ketiga pilar ini berjalan paralel dan akan diekspansi. “Semuanya yang mau digedein, ketiga-tiganya jalan paralel,” ungkapnya. 

    Bisnis Carrier sudah mapan dengan mitra existing seperti ISP dan Telkom, sementara Enterprise dan Mobile Business masih perlu peningkatan awareness brand.

    Melalui pengalaman lebih dari satu dekade dan portofolio use case mencapai 20.000, perusahaan ini juga berencana membawa solusi pintar (smart solutions) lebih dekat ke kehidupan sehari-hari, khususnya di sektor industri kritis seperti kesehatan, manufaktur, otomotif, pertambangan, rantai pasok, dan pemerintahan.

    Sugandi mengatakan tahun depan perusahaan akan makin mendekatkan smart solution kepada kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.

    China Mobile akan menggandeng mitra lokal membawa teknologi secara masif dan cepat ke pasar potensial Indonesia. China Mobile akan mendukung beragam program pemerintah seperti ketahanan pangan, pertanian, perikanan, dan kelautan. 

    “Bagaimana teknologi itu sebenarnya ada atau dalam proses pengembangan, dan kita bisa bawa ke Indonesia, diimplementasikan di Indonesia, memperkuat fondasi ekonomi,” kata David. 

    Sugandi menegaskan bahwa teknologi yang dibawa bukan sekadar Internet of Things (IoT), melainkan ekosistem lengkap dari hulu ke hilir. 

    IoT hanya salah satu komponen, ujungnya saja, di belakang itu terdapat network, infrastruktur, big data, dan pengolahan data hingga dashboard atau command center. 

    Perusahaan juga berkolaborasi dengan asosiasi seperti Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dan lembaga bisnis, pemerintahan, serta regulator untuk memperkaya pengetahuan dan mendorong teknologi masuk ke Indonesia. 

    “Bukan sekedar bisnis, tapi menjadi kekuatan ekonomi bersama-sama,” ungkap Sugandi.

  • China Mobile Bakal Tarik Kabel Laut (SKKL) Baru ke RI pada 2026

    China Mobile Bakal Tarik Kabel Laut (SKKL) Baru ke RI pada 2026

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Indonesia China Mobile akan menarik kabel laut baru yang menghubungkan Singapura dengan Jakarta. Kabel laut tersebut akan menambah kapasitas untuk meningkatkan layanan internet di Tanah Air.  

    China Mobile telah meluncurkan jaringan kabel laut dari Singapura ke Jepang pada Juni 2025, yang menghubungkan pusat ekonomi Asia Tenggara dan Asia Timur. 

    Perusahaan telah memiliki koneksi ke Indonesia melalui Singapura-Jakarta sudah berjalan, dan rencananya jumlah kapasitas kabel laut tersebut akan ditingkatkan pada  2026.  

    “Nanti mau ditingkatkan kapasitasnya,” kata Assistant Sales Manager Indonesia China Mobile David Sugandi kepada Bisnis dikutip Minggu (21/12/2025).

    Sugandi tidak menyebutkan dengan pasti kapa sistem komunikasi kabel laut (SKKL) tersebut akan beroperasi, juga kapasitas kabel laut tersebut. 

    Sekadar informasi, induk Indonesia China Mobile membukukan pendapatan sekitar RMB794,7 miliar atau naik 0,4% year-on-year (YoY) pada kuartal III/2025. Laba bersih sekitar RMB31,1 miliar, naik 1,4% YoY.

    Perusahaan mengeklaim memiliki total pelanggan seluler sekitar 1 miliar pada akhir kuartal III/2025. Khusus pelanggan yang terhubugn ke 5G, total ada sekitar 622 juta. Pelanggan broadband tetap sekitar 329 juta.

    China Mobile juga memiliki rencana membangun fasilitas data center di Indonesia, dengan studi yang dimulai sejak 2023. 

    Saat ini, perusahaan bekerja sama dengan provider data center lokal, sementara data center hyperscale terdekat berada di Singapura dengan kapasitas 10 megawatt. 

    Dia mengatakan keberadaan data center di Indonesia sangat penting untuk menghadirkan latensi yang lebih bagi perangkat-perangkat IoT perusahaan.

    “Kami punya perencanaan untuk memiliki data center di Indonesia, tapi masih belum bisa diinformasikan secara detail,” ujar David. 

    Sugandi mengatakan perusahaan telah lama berinteraksi dengan pengguna di Indonesia melalui berbagai layanan, meskipun banyak yang belum menyadari keberadaan brand ini. 

    China Mobile membagi operasinya di Indonesia menjadi tiga pilar utama: Enterprise, Carrier, dan Mobile Business. 

    Sementara pilar Enterprise mencakup solusi bisnis seperti Internet of Things (IoT), konektivitas, data center, kecerdasan buatan (AI), dan Software-Defined Technology (SDT). 

    Pilar Carrier mirip dengan peran Huawei sebagai penyedia teknologi, termasuk peralatan seperti kabel fiber optik dan infrastruktur jaringan. 

    “Carrier itu menyediakan equipment, mirip kayak Huawei yang provide teknologi ke China Mobile, lalu diintegrasikan dan ditawarkan ke yang lain,” jelasnya. 

    Perusahaan juga menjalin hubungan bisnis dengan mitra seperti ISP dan operator telko di Indonesia, termasuk Telkom.

    Sementara itu, Mobile Business fokus pada penjualan paket data roaming melalui e-commerce, bandara, dan kerja sama dengan penyedia tour. 

    “Mobile business ini yang jual paket data roaming, ada di bandara, marketplace, dan kerja sama dengan tour haji umrah,” tambah Sugandi. 

    Untuk tahun depan, lanjut David, perusahaan akan fokus pada momentum seperti musim haji dan umrah untuk memperbesar pangsa pasar untuk memacu bisnis roaming.

    Sugandi menekankan bahwa ketiga pilar ini berjalan paralel dan akan diekspansi. “Semuanya yang mau digedein, ketiga-tiganya jalan paralel,” ungkapnya. 

    Bisnis Carrier sudah mapan dengan mitra existing seperti ISP dan Telkom, sementara Enterprise dan Mobile Business masih perlu peningkatan awareness brand.

    Melalui pengalaman lebih dari satu dekade dan portofolio use case mencapai 20.000, perusahaan ini juga berencana membawa solusi pintar (smart solutions) lebih dekat ke kehidupan sehari-hari, khususnya di sektor industri kritis seperti kesehatan, manufaktur, otomotif, pertambangan, rantai pasok, dan pemerintahan.

    Sugandi mengatakan tahun depan perusahaan akan makin mendekatkan smart solution kepada kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.

    China Mobile akan menggandeng mitra lokal membawa teknologi secara masif dan cepat ke pasar potensial Indonesia. China Mobile akan mendukung beragam program pemerintah seperti ketahanan pangan, pertanian, perikanan, dan kelautan. 

    “Bagaimana teknologi itu sebenarnya ada atau dalam proses pengembangan, dan kita bisa bawa ke Indonesia, diimplementasikan di Indonesia, memperkuat fondasi ekonomi,” kata David. 

    Sugandi menegaskan bahwa teknologi yang dibawa bukan sekadar Internet of Things (IoT), melainkan ekosistem lengkap dari hulu ke hilir. 

    IoT hanya salah satu komponen, ujungnya saja, di belakang itu terdapat network, infrastruktur, big data, dan pengolahan data hingga dashboard atau command center. 

    Perusahaan juga berkolaborasi dengan asosiasi seperti Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dan lembaga bisnis, pemerintahan, serta regulator untuk memperkaya pengetahuan dan mendorong teknologi masuk ke Indonesia. 

    “Bukan sekedar bisnis, tapi menjadi kekuatan ekonomi bersama-sama,” ungkap Sugandi.

  • Gereja Ayam di Bukit Rhema: Dari Doa Sunyi hingga Simbol Toleransi

    Gereja Ayam di Bukit Rhema: Dari Doa Sunyi hingga Simbol Toleransi

    Gereja Ayam di Bukit Rhema: Dari Doa Sunyi hingga Simbol Toleransi
    Tim Redaksi
    MAGELANG, KOMPAS.com
    – Udara sejuk Bukit Rhema menyambut setiap langkah pengunjung yang menapaki jalur menanjak menuju bangunan unik berbentuk burung raksasa.
    Dari kejauhan, siluetnya tampak mencolok di tengah perbukitan hijau
    Magelang
    . Masyarakat mengenalnya sebagai
    Gereja Ayam
    , meski sejatinya tempat ini bukan gereja.
    Kisah bangunan ikonik ini bermula pada tahun 1988. Saat itu, kawasan
    Bukit Rhema
    masih berupa hutan lebat. Seorang pria bernama Daniel Alamsyah, warga Jakarta berdarah Cirebon-Selapung, datang ke Borobudur dalam rangka kunjungan kerja.
    Tanpa rencana, ia bertemu Wardito, bocah lokal berusia 14 tahun yang sedang mencari rumput di perbukitan.
    Daniel mengikuti langkah Wardito menaiki bukit. Setibanya di puncak, ia terdiam. Bukit itu terasa begitu familiar.
    “Bapak Daniel terkejut karena tempat ini mirip dengan yang ia lihat dalam mimpinya saat masih di Jakarta,” tutur Aries, seorang pemandu wisata setempat.
    Aries bercerita, pada suatu malam, Daniel melakukan doa semalaman di atas bukit sunyi tersebut. Dari doa itulah, menurut Daniel, lahir ilham untuk membangun sebuah rumah doa.
    Pembangunan dimulai pada 1992, ditandai dengan peletakan batu pertama bersama warga sekitar.
    Foto-foto lama masih tersimpan rapi, Daniel muda berdiri berdampingan dengan masyarakat desa, termasuk Wardito yang kini telah berusia lebih dari 40 tahun.
    Pembangunan dilakukan secara gotong royong dan manual. Jalan setapak yang kini dilalui pengunjung dulunya hanyalah jalur tanah menanjak.
    Namun krisis moneter 1998 memaksa pembangunan terhenti. Bangunan belum rampung sepenuhnya. Di masa inilah muncul salah paham yang melahirkan nama “Gereja Ayam”.
    “Karena bentuknya belum jadi dan terlihat seperti jengger ayam, masyarakat mengira ini gereja berbentuk ayam,” ujar Aries.
    Padahal, Daniel sejak awal menegaskan bahwa bangunan ini adalah Rumah Doa untuk Semua Bangsa.
    Bentuk burung yang dimaksud adalah burung merpati putih berkepala merah, simbol ketulusan, kasih, dan perdamaian.
    Meski demikian, nama Gereja Ayam terlanjur melekat. Hingga kini, nama itu tetap digunakan sebagai identitas wisata, termasuk di peta digital.

    Branding
    -nya sudah kuat. Tapi maknanya tetap rumah doa lintas iman,” kata Aries.
    Bangunan ini berdiri di atas Bukit Rhema, rhema berarti firman Tuhan yang hidup.
    Di dalamnya terdapat ruang-ruang doa untuk berbagai agama. Ruang doa Muslim, Kristen, serta ruang doa Hindu dan Buddha yang masih dalam tahap penyempurnaan.
    Pengunjung juga bisa menuliskan doa dan harapan di dinding harapan. Setiap minggu, tulisan-tulisan itu dikumpulkan dan didoakan oleh tim khusus.
    Gereja Ayam kembali mendapat perhatian luas pada 2014, ketika dijadikan lokasi syuting film Ada Apa Dengan Cinta 2.
    Adegan Dian Sastro dan Nicholas Saputra di mahkota burung menjadikan tempat ini viral.
    Dari puncaknya, pengunjung dapat melihat Candi Borobudur, serta siluet Gunung Merapi, Merbabu, Sumbing, dan Sindoro jika cuaca cerah.
    Sejak itu, warga sekitar ikut merasakan dampaknya. Ibu-ibu desa diberdayakan untuk mengolah singkong goreng khas yang kini menjadi bagian dari tiket masuk.
    “Setiap tiket sudah termasuk singkong goreng buatan warga,” ujar Aries.

    Kini, Gereja Ayam dikelola secara pribadi oleh Daniel Alamsyah, yang berusia 84 tahun dan menetap sekitar 1,5 kilometer dari lokasi.
    Ia masih aktif dan fokus pada kegiatan rehabilitasi serta pemberdayaan masyarakat. Bangunan ini juga kerap menjadi lokasi acara internasional dan pentas seni, meski sejak pandemi aktivitas tersebut berkurang.
    Pada hari biasa, jumlah pengunjung berkisar 200–300 orang. Saat musim liburan, Natal, Tahun Baru, atau Lebaran, angka itu bisa melonjak hingga ribuan.
    Namun demikian, di tahun ini jumlah pengunjung belum menunjukkan kenaikan seperti tahun lalu. Ia juga tidak tau mengapa hal itu bisa terjadi.
    “Per hari ini belum ada kenaikan yang signifikan seperti tahun kemarin, faktornya saya kurang tahu. Belum yang seramai tahun kemarin,” jelasnya.
    “Tanggal-tanggal segini harusnya sudah ramai dan sudah banyak antrean di sini,” lanjut dia.
    Pengunjung datang dari berbagai latar belakang, Muslim, Kristen, hingga wisatawan mancanegara dari China dan negara lain.
    Gereja Ayam bukan sekadar destinasi wisata. Ia adalah penanda perjalanan spiritual,
    toleransi
    , dan gotong royong.
    Dari doa sunyi di tengah hutan, bangunan ini tumbuh menjadi ruang perjumpaan lintas iman, tempat orang datang bukan hanya untuk berfoto, tetapi juga menuliskan doa dan harapan di tembok yang dipercaya memberikan berkah.
    “Itu (tulisan-tulisan doa) kita tidak dibuang, ada tim doanya dari kita juga per minggu. Jadi pengunjung disini mereka menulis doa dan harapan,” tegas dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • QR Antarnegara Dorong Transaksi Mata Uang Lokal dan Perluas Inklusivitas Pembayaran

    QR Antarnegara Dorong Transaksi Mata Uang Lokal dan Perluas Inklusivitas Pembayaran

    Liputan6.com, Jakarta – Steering Committee Indonesia Fintech Society (IFSoc), Dyah N.K. Makhijani, menyatakan pengembangan QRIS lintas negara menjadi langkah strategis Indonesia dalam mendorong transaksi berbasis mata uang lokal sekaligus memperkuat inklusivitas sistem pembayaran di kawasan regional. Menurutnya, kebijakan QR Antarnegara ini sejalan dengan upaya mengurangi ketergantungan pada mata uang asing dalam transaksi ritel lintas batas.

    “QRIS cross-border ini kan basisnya local currency transaction, jadi itu bagian dari upaya mengurangi dolarisasi dan membuat transaksi lintas negara jadi lebih efisien,” ujar Dyah dalam acara Media Briefing Catatan Akhir Tahun IFSoc, dikutip Minggu (21/12/2025).

    Ia menjelaskan, kekuatan QRIS terletak pada standarisasi dan kemudahan penggunaan yang memungkinkan sistem pembayaran nasional terhubung dengan negara lain tanpa harus bergantung pada instrumen berbasis kartu. Hal tersebut dinilai penting untuk memperluas akses pembayaran digital, khususnya bagi UMKM dan sektor pariwisata.

    “Yang paling penting dari QRIS itu adalah standarnya dan inklusivitasnya, karena siapa pun bisa pakai QR, tidak harus kartu dan tidak hanya untuk tempat-tempat besar,” katanya.

    Adopsi QRIS

    Data menunjukkan adopsi QRIS terus meningkat dan menjadi fondasi bagi perluasan QR Antarnegara. Nilai transaksi QRIS domestik tercatat sebesar Rp 231,3 triliun pada 2023, melonjak menjadi Rp 659,9 triliun pada 2024, dan kembali meningkat hingga Rp 959,7 triliun per Januari–September 2025.

    Dari sisi volume, transaksi QRIS mencapai 2,1 miliar pada 2023, naik menjadi 6,2 miliar pada 2024, dan menembus 10,3 miliar transaksi per September 2025..

    Implementasi QR Antarnegara saat ini telah berjalan dengan Thailand, Malaysia, dan Singapura, serta dilanjutkan dengan Jepang, sementara China dan Korea masih dalam tahap sandbox.

    Interoperabilitas tersebut mencerminkan keterbukaan Indonesia terhadap kerja sama pembayaran digital regional dan memperkuat posisi QRIS sebagai instrumen strategis dalam ekosistem sistem pembayaran Indonesia.

  • Xiaomi Bangun Laboratorium Olahraga dan Kesehatan untuk Tingkatkan Akurasi Smartband

    Xiaomi Bangun Laboratorium Olahraga dan Kesehatan untuk Tingkatkan Akurasi Smartband

    JAKARTA – Xiaomi mengumumkan telah merampungkan pembangunan Sports and Health Lab, sebuah fasilitas riset berskala besar yang dirancang untuk meningkatkan akurasi dan keandalan perangkat wearable seperti smartband dan smartwatch buatannya.

    Laboratorium ini memiliki luas lebih dari 5.000 meter persegi dan dirancang untuk menguji kinerja algoritma kebugaran serta kesehatan dalam kondisi yang menyerupai penggunaan di dunia nyata. Xiaomi menyebut fasilitas ini sebagai salah satu pusat riset terpenting dalam pengembangan teknologi wearable mereka.

    Di dalam laboratorium tersebut terdapat 23 zona pengujian olahraga yang dilengkapi dengan 41 jenis peralatan uji olahraga profesional serta 29 perangkat pengujian berstandar emas yang umumnya digunakan dalam penelitian medis dan ilmiah.

    Melalui simulasi berbagai skenario olahraga dan kesehatan, Xiaomi mengumpulkan data dalam jumlah besar untuk memverifikasi sekaligus menyempurnakan model algoritma yang digunakan pada perangkat wearable-nya.

    Xiaomi menjelaskan bahwa laboratorium ini akan menjadi pusat optimasi algoritma, penelitian teknologi tahap awal, serta kolaborasi dengan universitas dan institusi medis. Data yang dikumpulkan secara sistematis diharapkan dapat memperkecil kesenjangan antara perangkat wearable konsumen dengan peralatan kesehatan profesional.

    Peningkatan Akurasi Terukur

    Xiaomi mengklaim telah mencatat hasil yang terukur dari penggunaan laboratorium ini. Setelah melalui pengujian dan optimasi berulang, akurasi perhitungan konsumsi kalori pada perangkat wearable Xiaomi meningkat hingga 17 persen. Sementara itu, akurasi estimasi VO₂ max—indikator penting kebugaran dan kesehatan kardiovaskular—meningkat 15 persen.

    Pada fitur pelacakan kesehatan, Xiaomi juga melaporkan peningkatan akurasi deteksi waktu mulai tidur dan bangun hingga 11 persen. Selain itu, pengenalan fase tidur dalam dan tidur ringan masing-masing mengalami peningkatan akurasi sebesar 14 persen.

    Meski demikian, Xiaomi menegaskan bahwa perangkat wearable mereka belum dimaksudkan untuk menggantikan perangkat medis profesional, meskipun berbagai indikator yang dihasilkan semakin mendekati standar alat kesehatan.

    Kolaborasi dan Sertifikasi

    Laboratorium ini juga dimanfaatkan sebagai ruang kolaborasi penelitian. Xiaomi bekerja sama dengan sejumlah institusi ternama, seperti Peking University Third Hospital, Beijing Sport University, dan Tongren Hospital of Capital Medical University. Fokus riset meliputi prediksi siklus menstruasi, pemantauan kesehatan jantung, skrining risiko sleep apnea, hingga intervensi mabuk perjalanan.

    Dari sisi sertifikasi, fasilitas ini telah memperoleh kualifikasi pengujian dari lembaga internasional seperti TÜV SÜD dan SGS-CSTC. Xiaomi menyatakan berencana untuk secara bertahap membuka hasil riset dasarnya kepada industri wearable secara lebih luas.

  • Kalau Ketum Partai Lain Cuma Angkut Beras Aja, Megawati Kirim Kapal

    Kalau Ketum Partai Lain Cuma Angkut Beras Aja, Megawati Kirim Kapal

    GELORA.CO – Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri berpesan agar kader partai yang dipimpinnya melakukan tugas kemanusiaan di daerah bencana tanpa melihat latar belakang warga terdampak. Kader PDIP harus peduli menolong rakyat.

    Demikian disampaikan Ketua DPP PDIP bidang Kesehatan, Ribka Tjiptaning. Menurut dia, pesan Megawati selalu mengingatkan pentingnya tugas kemanusiaan.

    “Mau separtai, mau tim sukses, mau siapa, semua harus ditolong tanpa melihat latar belakang orang itu,” kata Ribka di Jakarta, Jumat, (19/12/2025.

    Ribka bilang Megawati selalu mengingatkan agar kader PDIP selalu menangis dan tertawa bersama rakyat. Pun, ia menyebut PDIP memiliki Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) yang sigap dalam membantu penanganan darurat di daerah bencana.

    Kata dia, Baguna PDIP memiliki struktur sampai tingkat ranting sehingga sigap saat menghadapi bencana dan menolong korban bencana.

    “Kalau ada bencana, mungkin pemerintah masih rapat, ‘Mau ngapain nih kita?’ Tapi kalau Baguna sudah datang ke tempat bencana itu. Meskipun hanya membawa mie dan aqua,” jelas Ribka.

    Dia menuturkan kepedulian kader PDIP itu karena perintah Megawati. Menurut dia, setiap ada bencana, kader PDIP terutama Baguna langsung gerak cepat beri bantuan.

    “Begitu ada bencana, lari dia buru-buru, apapun yang dibawa. Mie, aqua, duluan datang,” tutur Ribka.

    Lebih lanjut, dia mengatakan Baguna setiap melaksanakan tugas kemanusiaan selalu koordinasi dengan lembaga pemerintah seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), dan juga Basarnas.

    Lebih lanjut, dia menuturkan Baguna bersama tim kesehatan PDIP juga terjun langsung di tiga provinsi di Sumatra yang terkena bencana.

    “Kita ini di Ring of Fire. Jadi kita ini daerah Indonesia yang rawan bencana. Ya, mau daerah bencana tsunami lah, air bah, segala tanah longsor, puting beliung, semua ada di Indonesia ini,” kata Ribka.

    Pun, dia menuturkan Baguna juga diberi pelatihan tentang penyelamatan korban. Setiap kader punya pembekalan khusus disertai kemampuan. Ribka menceritakan saat tugas kemanusiaan di tiga provinsi, Baguna juga dapat bantuan dari dokter-dokter diaspora lulusan China.

    Dia mengklaim alasan dokter-dokter lulusan China itu mau bantu PDIP di daerah bencana yaitu salah satunya kepedulian Megawati selaku Ketum PDIP.

    “Saya tanya, ‘Kenapa kamu mau bantu PDI Perjuangan?’ Karena saya lihat, Dok—manggil saya Dok gitu—kalau Ketua Umum partai lain itu cuma angkut-angkut beras saja ya. Tapi Ibu Megawati tanpa bersuara, menyuruh mengirim Kapal Malahayati, Rumah Sakit Apung-nya, dengan dokter-dokter tim kesehatannya untuk berkeliling di daerah bencana, ketiga bencana itu,” tuturnya.

  • Honor Siapkan “Robot Phone” untuk Tantang Dominasi Video DJI pada 2026

    Honor Siapkan “Robot Phone” untuk Tantang Dominasi Video DJI pada 2026

    JAKARTA – Honor sedang bersiap melampaui batas desain ponsel pintar konvensional melalui inovasi terbarunya yang disebut “Robot Phone”. Perangkat yang prototipenya telah dipamerkan di China bulan lalu ini sekilas tampak seperti ponsel biasa, namun menyimpan teknologi mekanis yang unik pada modul kamera belakangnya.

    Ponsel ini dilengkapi dengan lengan kamera robotik yang dapat bergerak sendiri, sebuah terobosan yang belum pernah ada sebelumnya di industri seluler dan direncanakan meluncur secara resmi pada tahun depan.

    Ambisi Honor dengan ponsel robotik ini tidak main-main, karena mereka secara terang-terangan membidik DJI sebagai pesaing utama, bukan lagi sekadar sesama produsen ponsel atau Apple yang selama ini menjadi standar industri video seluler.

    Chief Imaging Engineer Honor, Luo Wei, menyatakan bahwa teknologi video Honor tahun depan akan cukup kuat untuk meninggalkan para pesaing jauh di belakang. Saat menanggapi komentar publik, Luo menegaskan bahwa tolak ukur video seluler yang sebenarnya adalah DJI, dan Honor siap berkompetisi langsung dengan produsen gimbal dan drone tersebut pada tahun 2026.

    Spekulasi yang berkembang menyebutkan bahwa lengan kamera mekanis pada “Robot Phone” bukan sekadar hiasan visual, melainkan upaya Honor untuk menanamkan kemampuan stabilisasi, pelacakan objek, dan pergerakan sinematik ala gimbal langsung ke dalam bodi ponsel.

    Teknologi ini didukung oleh sistem kecerdasan buatan (AI) yang kuat, yang oleh Honor disebut sebagai “otak AI”, yang memungkinkan ponsel berfungsi sebagai kamera pribadi yang adaptif dan mampu bergerak mengikuti objek, alih-alih hanya menjadi perangkat statis.

    Honor dijadwalkan akan meluncurkan secara resmi “Robot Phone” ini di Barcelona pada tahun 2026. Perangkat ini diposisikan sebagai penggabungan antara AI canggih, sistem cerdas, dan pencitraan definisi tinggi yang diharapkan dapat mengubah cara pengguna mengambil video profesional hanya dengan sebuah ponsel pintar.

    Kehadiran teknologi ini menandai pergeseran fokus Honor untuk merebut pasar videografi yang selama ini didominasi oleh perangkat penstabil eksternal buatan DJI.

  • Negara Maju Kian Batasi Pekerja Asing Meski Fatal Bagi Ekonomi

    Negara Maju Kian Batasi Pekerja Asing Meski Fatal Bagi Ekonomi

    Washington DC

    Negara-negara dengan mesin ekonomi terbesar di dunia membutuhkan pekerja asing, terlepas dari sentimen anti-migrasi semakin meningkat, terutama di Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Namun, sebuah laporan yang dirilis bulan lalu menunjukkan bahwa migrasi tenaga kerja secara global menurun, bahkan saat perekonomian dengan masyarakat yang menua menghadapi kekurangan tenaga kerja yang semakin pelik.

    Penurunan ini dimulai jauh sebelum terpilihnya kembali Donald Trump, yang berkampanye tahun lalu dengan janji untuk memangkas imigrasi secara drastis.

    Menurut Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), yang melacak kebijakan ekonomi dan sosial global, migrasi terkait pekerjaan ke 38 negara anggotanya turun lebih dari seperlima tahun lalu (21%).

    Laporan International Migration Outlook 2025 dari OECD menemukan bahwa penurunan ini lebih disebabkan oleh meningkatnya oposisi politik terhadap imigrasi dan pembatasan visa yang lebih ketat di negara maju lain, daripada berkurangnya permintaan. Migrasi kerja sementara justru terus meningkat.

    Penurunan dipicu oleh dua negara

    “Kebanyakan penurunan … dalam migrasi tenaga kerja permanen disebabkan oleh perubahan kebijakan di Inggris dan Selandia Baru,” kata Ana Damas de Matos, analis kebijakan senior di OECD, kepada DW. “Di kedua kasus tersebut, migrasi tenaga kerja permanen tetap di atas tingkat 2019.”

    Di Selandia Baru, penurunan terkait dengan berakhirnya jalur residensi pasca-pandemi yang bersifat satu kali, yang memungkinkan lebih dari 200.000 migran sementara dan tanggungan mereka menetap secara permanen. Skema residensi terbesar negara itu ditutup pada Juli 2022.

    Setelah Brexit, Inggris mereformasi jalur visa Pekerja Kesehatan dan Perawatan, memperketat kelayakan pemberi kerja dan melarang tanggungan, yang mengakibatkan penurunan tajam dalam permohonan visa. OECD menyoroti sektor kesehatan sebagai area di mana pembatasan ini berisiko memperdalam kekurangan tenaga kerja.

    “Jalur dari mahasiswa ke pekerjaan kini dibatasi,” kata Sharma kepada DW. “Ketika itu terjadi, permohonan akan melambat, karena orang India, misalnya, tidak akan mengeluarkan banyak uang untuk pendidikan di luar negeri jika tidak ada kepastian hasil investasi.”

    Laporan OECD menunjukkan bahwa India merupakan negara asal terbesar bagi pekerja migran yang menetap di negara anggota OECD dengan 600.000 orang tahun lalu, diikuti oleh China dan Rumania.

    Pembatasan visa AS bagi pekerja terampil mengancam sektor teknologi

    Di AS, batas ketat pada visa H-1B, program utama yang memungkinkan profesional asing di bidang teknologi, teknik, dan kedokteran bekerja di negara itu, diperkenalkan di bawah pemerintahan Biden. Trump sejak itu telah meningkatkan biaya visa bagi pemberi kerja menjadi $100.000 (sekitar Rp 1,67 miliar), naik dari $2.000–$5.000. Agenda besarnya lebih menekankan pada pembatasan jalur permanen.

    Sementara itu, Australia menaikkan ambang gaji untuk visa terampil, sedangkan Kanada menyesuaikan jalur untuk pekerja sementara, yang juga berkontribusi pada penurunan migrasi terkait pekerjaan secara luas. Negara-negara Nordik juga mencatat penurunan besar, dengan Finlandia mencatat penurunan 36% dibandingkan tahun sebelumnya.

    Di Jerman, kebijakan imigrasi yang lebih ketat dari mantan Kanselir Olaf Scholz menyebabkan penurunan 12% dalam masuknya migran permanen tahun lalu, ketika 586.000 pekerja asing masuk ke negara itu. Jumlah orang yang datang dengan visa kerja turun 32% dibandingkan tahun sebelumnya. Reformasi ini diperluas oleh pemerintah penerusnya, Friedrich Merz.

    Herbert Brücker, profesor ekonomi di Universitas Humboldt Berlin, berpikir bahwa penurunan ini akan menimbulkan masalah bagi ekonomi Jerman.

    “Selama bertahun-tahun, Jerman mendapat rata-rata migrasi 550.000 orang per tahun,” kata Brücker kepada DW. “Kita membutuhkan migrasi untuk menggantikan pekerja yang pensiun. Tanpa itu, kita tidak dapat menjaga pasokan tenaga kerja tetap stabil.”

    Permintaan migran yang tinggi di Eropa

    Di seluruh Uni Eropa, sekitar dua pertiga pekerjaan yang tercipta antara 2019 dan 2023 diisi oleh warga non-UE, menurut Dana Moneter Internasional (IMF), menekankan betapa Eropa sudah bergantung pada tenaga kerja migran.

    Secara global, ada 167,7 juta pekerja migran pada 2022, menurut perkiraan Organisasi Perburuhan Internasional (ILO). Ini merupakan 4,7% dari total tenaga kerja global. Lebih dari dua pertiga dari mereka (114,7 juta) tinggal di negara berpenghasilan tinggi.

    Meskipun terjadi penurunan tahun lalu, migrasi terkait pekerjaan global tetap di atas tingkat pra-pandemi. Namun laporan OECD mengungkapkan bahwa aliran migrasi tersebut dapat secara tiba-tiba dibatasi oleh resistensi politik, dipicu oleh ketakutan terhadap migrasi ilegal, bukan oleh permintaan ekonomi yang tetap tinggi.

    Agenda masa jabatan kedua Trump memperkuat dinamika ini, dengan perintah eksekutif yang dikeluarkan sejak ia kembali menjabat pada Januari untuk membatasi baik imigrasi legal maupun ilegal. Pemerintahan Trump berargumen bahwa langkah ini diperlukan untuk melindungi pekerja AS dan memastikan sistem berbasis keterampilan.

    Visa sementara dibanding jalur permanen

    Migrasi tenaga kerja sementara atau musiman tetap stabil tahun lalu meski masuknya pekerja permanen menurun, menurut laporan OECD, mencerminkan preferensi pemerintah terhadap skema jangka pendek yang dapat diperluas atau dikurangi sesuka hati.

    “Keinginannya adalah: ‘Mari kita datangkan orang saat kita mau dan tutup pintu saat kita tidak mau. Tapi jangan biarkan ‘orang berbeda’ tinggal permanen di negeri kita’,” keluh Sharma.

    Program pekerja musiman dan sementara tetap diminati di Australia, Eropa, dan Amerika Utara, di mana pemberi kerja di sektor pertanian, perawatan, dan konstruksi telah mengisi kekosongan tenaga kerja. OECD mencatat bahwa program migrasi sementara juga semakin digunakan untuk pekerja teknologi dan terampil tinggi lainnya.

    Birokrasi membuat migran tetap bekerja di pekerjaan rendah

    Selain menarik lebih banyak migran kerja, OECD mendorong negara maju untuk fokus pada integrasi mereka ke dalam pasar tenaga kerja. Organisasi ini menyebut pelatihan bahasa dan akses ke layanan sosial sebagai syarat penting, bersama dengan pengakuan keterampilan dan kualifikasi, agar pekerja asing dapat berkontribusi sepenuhnya di negara tuan rumah mereka. Seringkali, mereka bekerja di pekerjaan yang jauh lebih rendah dari kualifikasi mereka.

    Brücker, yang juga kepala penelitian migrasi di Institute for Employment Research (IAB) Jerman, mencatat bahwa reformasi yang dimaksudkan untuk membuat ekonomi terbesar Eropa lebih menarik tidak berhasil karena proses persetujuan yang lambat dan birokratis.

    “Pengakuan gelar dan pelatihan vokasi memakan waktu bertahun-tahun dan itu menyulitkan pekerja terampil datang,” katanya kepada DW. Akibatnya, saat ini kita kekurangan sekitar tiga juta pekerja.

    Para pembuat kebijakan juga didorong untuk menciptakan jalur yang lebih jelas yang memungkinkan pekerja migran sementara beralih ke status permanen, sehingga keterampilan mereka dapat dimanfaatkan sepenuhnya dan mengurangi kekurangan tenaga kerja.

    Meskipun Trump sering berbicara positif tentang perlunya migrasi berbasis keterampilan, tahun pertamanya kembali di Gedung Putih ditandai oleh upaya untuk membongkar jalur tersebut, memperkuat kesenjangan antara kebutuhan ekonomi dan kehendak politik.

    Sharma mencatat bahwa retorika sering marah dari Trump dan politisi sayap kanan lainnya mengenai imigrasi mengirimkan “gelombang kejut” secara internasional, membentuk persepsi di India dan negara lain.

    “Pesan yang sampai adalah bahwa ini negara yang tidak ramah, di mana sulit mendapatkan pekerjaan … narasi itu sangat berperan dalam pergerakan migrasi,” kata Sharma kepada DW, menambahkan bahwa jika AS terus membatasi imigrasi terkait pekerjaan, hal itu bisa menyebabkan lebih banyak aliran migran ilegal.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris
    Diadaptasi oleh Rahka Susanto
    Editor: Rizki Nugraha

    (nvc/nvc)

  • Iritnya Konsumsi BBM Skutik Terbaru Honda, Jakarta-Bogor Cuma Seliter!

    Iritnya Konsumsi BBM Skutik Terbaru Honda, Jakarta-Bogor Cuma Seliter!

    Jakarta

    Honda Square X125 telah meluncur untuk konsumen di China. Skuter matik (skutik) petualang bergaya radikal itu punya banyak keunggulan, mulai dari fitur yang komplet hingga mesin yang irit bahan bakar!

    Disitat dari Greatbiker, Jumat (19/12), Honda Square X125 dirancang untuk penggunaan di jalanan perkotaan dan medan-medan semi-off road. Itulah mengapa, pabrikan membekalinya dengan mesin kompak yang sesuai untuk melibas dua kondisi jalan tersebut.

    Honda Square X125 menggunakan mesin eSP+ 125cc bersilinder tunggal dengan muntahan tenaga 9,5 dk dan torsi 10 Nm. Meski tenaganya tak terlalu besar, namun pabrikan telah membekalinya dengan sistem pengereman antilock braking system (ABS) berkanal ganda.

    Konsumsi BBM Honda Square X125. Foto: Doc. Honda

    Menariknya, sebagai motor petualang, konsumsi BBM Square X125 sangat impresif. Produsen mengklaim, angkanya tembus 59 km/liter. Maka, jika dipakai di Indonesia, motor tersebut hanya butuh seliter bahan bakar untuk menempuh perjalanan Jakarta-Bogor yang punya jarak 55-65 km.

    Sumber yang sama menyebut, kapasitas tangki BBM Honda Square X125 mencapai 5,7 liter. Artinya, dalam kondisi full tank, kendaraan bisa melaju sejauh 336 km! Namun, perlu dicatat, angka itu hanya sekadar hitung-hitungan kasar.

    Mengenal Honda Square X125

    Honda Square X125 punya tampilan yang benar-benar tak biasa. Kendaraan itu dirancang seperti ‘telanjang’ dan serba mengotak. Desainnya seperti motor petualang yang umum dipakai di medan-medan berat seperti hutan atau perbukitan.

    Sebagai motor petualang, Square X125 dibekali dengan aksesori-aksesori khusus. Misalnya seperti boks belakang pra-instal, rak bagasi, baki lipat untuk meja piknik dan satu set dekorasi khusus untuk aktivitas luar ruangan.

    Honda Square X125 Foto: Dok. Honda

    Jika boksnya terpasang, maka motor tersebut hanya punya konfigurasi satu penumpang. Sementara lampunya ditutup cover atau pelindung khusus dan setangnya terdapat windshield minimalis yang tak bisa di-adjust.

    Fiturnya juga lumayan canggih, misalnya seperti smart key system, headunit dengan layar LCD 5-inch, USB charger dengan soket Type A dan C, serta masih banyak lagi.

    Di China, Square X125 dibanderol mulai dari 12.680 yuan atau sekira Rp 32 jutaan. Nominal tersebut cukup menarik untuk motor petualang yang menyasar kalangan pehobi.

    (sfn/dry)