Negara: Qatar

  • Laku Keras! Setiap 2 Menit Mobil Listrik Geely Terjual 1 Unit

    Laku Keras! Setiap 2 Menit Mobil Listrik Geely Terjual 1 Unit

    Jakarta

    Produsen roda empat asal China, Geely makin populer di pasar kendaraan global. Bahkan, salah satu produk andalan mereka, yakni Geely Boyue-series terjual 1 unit setiap 2,3 menit!

    Disitat dari Carnewschina, Senin (10/3), Geely bulan lalu mengumumkan penjualan kumulatif Boyue-series untuk pasar global. Nominalnya telah mencapai 2 juta unit. Sehingga, jika dihitung sejak pertama meluncur, kendaraan tersebut setidaknya terjual 1 unit setiap 2,3 menit.

    Sejauh ini, Geely Boyue-series dipasarkan ke lebih dari 60 negara di dunia. Kendaraan tersebut menjadi mobil China terlaris di beberapa kawasan, seperti Kosta Rika, Moldova, Panama, Peru, Qatar dan Uni Emirates Arab (UEA).

    Geely Boyue Foto: Doc. Geely

    Jika menilik ke belakang, penjualan bulanan seri tersebut melampaui 10 ribu unit dalam empat bulan pertama setelah peluncuran, 30 ribu unit dalam dua tahun, satu juta unit dalam 52 bulan, dan dua juta unit dalam 107 bulan. Selama dua bulan pertama tahun ini penjualannya sudah menyentuh 40.542 unit.

    Sebagai catatan, Geely Boyue tersedia dalam dua varian berbeda, yakni Standard dan L. Kendaraan tersebut dibanderol mulai dari 92.800 yuan (Rp 208 jutaan) hingga 149.700 yuan (Rp 336 jutaan).

    Kedua model itu mengadopsi desain yang serupa, tetapi ukuran bodi dan jarak sumbu rodanya berbeda. Geely Boyue standar punya dimensi 4510/1865/1650 mm dengan jarak sumbu roda 2701 mm. Sementara Geely Boyue L ukurannya 4670/1900/1705 mm dengan jarak sumbu roda 2777 mm.

    Geely Boyue Foto: Doc. Geely

    Seluruhnya dibekali mesin 1.5 L turbocharged yang dipadukan DCT 7-percepatan dengan tenaga 133 kW (178 hp) dan torsi 290 Nm. Khusus untuk Geely Boyue L, ada opsi mesin 2.0 L dengan daya maksimum 160 kW (215 hp) dan torsi puncak 325 Nm. Keduanya punya empat mode berkendara, yakni ekonomis, nyaman, sporty, dan cerdas.

    Geely Boyue Standard dan L hadir dengan chip Qualcomm Snapdragon 8155 sebagai standar di kokpit. Selain itu, pabrikan membekalinya dengan panel instrumen LCD penuh berukuran 10,25 inci dan layar kontrol pusat sebesar 13,2 inci.

    (sfn/dry)

  • Gaza Gelap Gulita, Israel Putus Pasokan Listrik ke Gaza di Tengah Perundingan Gencatan Senjata – Halaman all

    Gaza Gelap Gulita, Israel Putus Pasokan Listrik ke Gaza di Tengah Perundingan Gencatan Senjata – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Menteri Energi Israel, Eli Cohen, memerintahkan pasokan listrik ke Gaza segera disetop.

    “Cukup bicaranya, saatnya bertindak!,” tulis Cohen dalam unggahannya di X, dikutip dari Al Jazeera.

    Pemadaman listrik di Gaza diumumkan hanya seminggu setelah Israel menghentikan semua pasokan barang ke Gaza, yang berdampak besar pada lebih dari dua juta warga Gaza.

    Kelangsungan operasional pabrik desalinasi utama di wilayah tersebut, yang vital bagi kebutuhan air bersih pun makin tersudut.

    Sebagian besar penduduk Gaza kini bergantung pada panel surya dan generator bahan bakar untuk mendapatkan listrik.

    Hanya ratusan ribu orang yang tinggal di tenda sementara, dan suhu malam hari diperkirakan turun hingga 12 derajat Celsius.

    Hamas dan sejumlah pihak internasional mendesak agar bantuan kemanusiaan dapat kembali mengalir tanpa ketentuan lebih lanjut.

    Dengan keputusan Israel untuk memutus pasokan listrik dan menghentikan bantuan, situasi di Gaza semakin mengerikan bagi warganya yang sudah menderita akibat perang dan blokade yang berlangsung lama.

    Perang Gaza yang berlangsung selama 15 bulan telah merenggut nyawa hampir 50.000 warga Palestina dan menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza akibat serangan Israel.

    Israel berencana untuk memperpanjang tahap pertama gencatan senjata yang telah disepakati, sementara Hamas ingin melanjutkan ke tahap kedua untuk menyelesaikan gencatan senjata secara permanen.

    Penolakan Israel untuk memasuki tahap kedua gencatan senjata ini dianggap sebagai upaya untuk menghindari menarik pasukannya dari Koridor Philadelphia, wilayah yang memisahkan Gaza dari Mesir.

    Tanggapan Hamas dan Aktivis Hak Asasi Manusia

    Hamas mengecam keputusan Israel ini.

    Pejuang bersenjata Palestina itu menyebutnya sebagai “pemerasan murahan dan tidak dapat diterima yang bertujuan untuk menekan kelompok tersebut agar membebaskan para tawanan”, France24 melaporkan.

    Beberapa kelompok bantuan dan aktivis hak asasi manusia juga mengkritik keras langkah ini.

    Mereka menuduh Israel melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan dan melanggar hukum internasional.

    Perundingan Gencatan Senjata dan Reaksi Internasional

    Perundingan gencatan senjata akan dilanjutkan di Doha, Qatar, setelah delegasi Hamas tiba dari Kairo, Mesir.

    Hamas menginginkan tahap kedua dimulai, yang bertujuan untuk mengakhiri perang secara permanen, termasuk pembebasan sandera dan penarikan pasukan Israel dari Gaza.

    Sementara itu, Israel terus melakukan serangan udara di Gaza.

    Serangan terbaru pada hari Minggu menewaskan dua warga Palestina di lingkungan Shujayea, Kota Gaza.

    Militer Israel menyatakan bahwa serangan tersebut menargetkan pejuang yang beroperasi dekat dengan pasukan Israel dan berusaha menanam alat peledak di Gaza utara.

    Serangan Israel dan Terus Berlanjutnya Kekerasan

    Di sisi lain, serangan Israel di wilayah Tepi Barat juga terus berlanjut.

    Tank-tank Israel memasuki wilayah sekitar desa Wadi Burqin, beberapa hari setelah gencatan senjata dimulai di Gaza, yang menyebabkan puluhan korban jiwa dan lebih dari 40.000 orang mengungsi.

    Israel juga mengancam akan melanjutkan tindakan militer lebih lanjut jika gencatan senjata tidak dapat dilanjutkan sesuai kesepakatan yang diinginkan kedua pihak.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • 10 Maskapai Penerbangan Teraman di Dunia

    10 Maskapai Penerbangan Teraman di Dunia

    Jakarta, Beritasatu.com – Setiap tahun, maskapai teraman di dunia terus meningkatkan standar keamanan mereka demi memastikan perjalanan yang aman dan nyaman bagi penumpang. Keselamatan merupakan faktor utama yang dipertimbangkan oleh para penumpang saat bepergian dengan pesawat.

    Pada 2025, beberapa maskapai kembali menunjukkan komitmen mereka dalam menjaga keamanan penerbangan dan berhasil menempati peringkat tertinggi dalam daftar maskapai teraman di dunia.

    Berdasarkan penilaian dari AirlineRatings, berikut ini daftar maskapai penerbangan paling aman di dunia.

    Maskapai Teraman di Dunia

    AirlineRatings menilai 385 maskapai di dunia dengan mempertimbangkan beberapa faktor, seperti usia armada, praktik keselamatan, jumlah insiden, serta pelatihan pilot. Berikut ini adalah 10 maskapai terbaik dalam hal keselamatan penerbangan pada 2025.

    1. Air New Zealand

    Air New Zealand, maskapai asal Selandia Baru, dinobatkan sebagai maskapai teraman di dunia pada 2025. Maskapai ini unggul dalam standar keselamatan yang tinggi dan pelatihan pilot yang ketat. Selain itu, armada Air New Zealand tergolong baru dengan rata-rata usia pesawat hanya 8,9 tahun. CEO AirlineRatings Sharon Petersen, menyebutkan Air New Zealand menonjol berkat inovasi teknologinya dalam meningkatkan keselamatan penerbangan.

    2. Qantas

    Qantas, maskapai asal Australia, menempati posisi kedua sebagai maskapai teraman di dunia. Maskapai ini dikenal memiliki rekam jejak keselamatan yang sangat baik, keandalan operasional tinggi, serta layanan berkualitas. Dalam peringkat terbaru, Qantas hanya terpaut 1,50 poin dari Air New Zealand.

    3. Cathay Pacific

    Cathay Pacific, maskapai asal Hong Kong, berada di peringkat ketiga. Maskapai ini dikenal dengan armada modern serta penerapan prosedur keselamatan yang sangat ketat. Cathay Pacific juga terus mengadopsi teknologi terbaru untuk meningkatkan keamanan penerbangan.

    4. Qatar Airways (berbagi peringkat dengan Cathay Pacific)

    Qatar Airways juga menempati posisi ketiga bersama Cathay Pacific. Maskapai asal Qatar ini terkenal dengan standar keselamatan yang tinggi serta kualitas layanan premium. Qatar Airways secara konsisten berinvestasi besar dalam teknologi penerbangan dan pelatihan keselamatan.

    5. Emirates

    Emirates, maskapai asal Uni Emirat Arab, menduduki peringkat kelima sebagai maskapai teraman di dunia. Maskapai ini terkenal dengan armada modern serta sistem pelatihan awak kabin yang ketat, sehingga mampu menawarkan kenyamanan dan keamanan tingkat tinggi bagi para penumpangnya.

    6. Virgin Australia

    Virgin Australia adalah maskapai asal Australia yang juga masuk dalam jajaran maskapai paling aman di dunia. Maskapai ini terus berinvestasi dalam teknologi keselamatan serta pelatihan awak kabin untuk meningkatkan standar keamanannya. Komitmennya terhadap pelayanan terbaik telah membuatnya meraih penghargaan “Best Cabin Crew” selama lima tahun berturut-turut.

    7. Etihad Airways

    Etihad Airways, maskapai asal Uni Emirat Arab, berada di peringkat ketujuh dalam daftar maskapai teraman. Maskapai ini dikenal dengan armada canggih serta penerapan prosedur keselamatan yang ketat untuk menjamin keamanan penerbangan.

    8. All Nippon Airways (ANA)

    All Nippon Airways (ANA), maskapai asal Jepang, terkenal dengan standar perawatan pesawat yang sangat tinggi. Maskapai ini dilengkapi teknologi terbaru untuk meningkatkan keselamatan, efisiensi, dan kenyamanan penumpang. Selain itu, ANA menghadirkan nuansa budaya Jepang dalam layanannya, termasuk dekorasi kabin dan pilihan makanan khas Jepang di dalam pesawat.

    9. EVA Air

    EVA Air, maskapai asal Taiwan, menjadikan keselamatan dan keamanan penumpang sebagai prioritas utama. Selain dikenal dengan layanan berkualitas tinggi, maskapai ini juga mengoperasikan berbagai jenis pesawat untuk mendukung jangkauan rute internasionalnya yang luas.

    10. Korean Air

    Korean Air, maskapai asal Korea Selatan, menutup daftar sebagai salah satu maskapai teraman di dunia 2025. Maskapai ini terus berinovasi dan meningkatkan kualitas layanannya. Selain memiliki standar keselamatan terbaik, Korean Air juga meraih predikat “Best Airline 2025” dari AirlineRatings.

    Itulah daftar maskapai teraman di dunia. Daftar ini menunjukkan keselamatan penerbangan tetap menjadi prioritas utama bagi maskapai-maskapai terkemuka di dunia. Dengan armada modern, pelatihan pilot yang ketat, serta inovasi teknologi, maskapai-maskapai ini terus berupaya memberikan pengalaman perjalanan yang aman dan nyaman bagi penumpang.

  • Hadapi Ancaman Tarif Trump, KTT ASEAN Undang China-Negara Teluk

    Hadapi Ancaman Tarif Trump, KTT ASEAN Undang China-Negara Teluk

    Jakarta

    Keputusan Malaysia untuk mengundang perwakilan dari Cina dan negara-negara Teluk Arab ke KTT ASEAN pada Mei mendatang menarik perhatian global, khususnya karena Malaysia saat ini memegang kursi kepemimpinan dalam blok perdagangan di Asia Tenggara yang beranggotakan 10 negara tersebut.

    Namun, Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim menegaskan bahwa kehadiran negara-negara non-anggota dalam KTT ini bukan dimaksudkan sebagai langkah melawan Amerika Serikat (AS). Dalam konferensi pers di Kuala Lumpur, ia mengatakan, ASEAN tidak sedang “memilih pihak”, tetapi berupaya “memastikan relevansi strategis ASEAN dalam dunia multipolar.”

    Meski begitu, menurut Sam Baron, peneliti di Dewan Studi Asia-Pasifik Yokosuka, Jepang, rencana Anwar untuk membentuk aliansi dagang antara ASEAN, Cina, dan negara-negara Teluk Arab yang kaya akan sumber daya serta berorientasi pada investasi itu, bisa jadi tidak disambut baik oleh Washington.

    “Negara-negara ASEAN, beberapa negara Teluk, dan Cina semuanya memiliki surplus perdagangan yang signifikan dengan AS,” ujar Baron kepada media South China Morning Post.

    “Trump tidak segan-segan menggunakan kebijakan perdagangannya sebagai alat tekanan. Anwar harus berhati-hati.”

    Mitra dagang utama?

    Menurut Dana Moneter Internasional (IMF), total produk domestik bruto (PDB) negara-negara Teluk Arab yang tergabung dalam Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) mencapai sekitar 2,1 triliun dolar AS (sekitar Rp32,5 kuadriliun) pada 2023. Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) menyumbang hampir tiga perempat dari total output ekonomi blok tersebut, yang juga mencakup Bahrain, Kuwait, Oman, dan Qatar.

    Bagi Uni Eropa, negara-negara ASEAN sudah menjadi mitra dagang utama, menempati peringkat ketiga setelah AS dan Cina. Sementara itu, mitra dagang terbesar ASEAN adalah Cina, AS, Uni Eropa, dan Jepang.

    Meskipun memiliki daya ekonomi yang cukup besar, ASEAN bukanlah blok yang homogen. Wilayah ini mencakup negara-negara berpendapatan rendah seperti Laos hingga negara maju seperti Singapura. Sebagai perbandingan, PDB per kapita Malaysia hampir dua kali lipat dari Thailand.

    Penerima manfaat dari diversifikasi perdagangan global

    Sejak pandemi COVID-19 mengungkap adanya kelemahan pada rantai pasokan global, banyak perusahaan multinasional semakin mendiversifikasi investasi manufaktur mereka.

    Huang mencatat, investasi asing langsung (FDI) dari negara-negara maju dalam Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) ke ASEAN kini meningkat dua kali lipat dibanding investasi di Cina. Padahal, pada 2018, situasinya justru berbalik.

    “ASEAN juga menarik bagi perusahaan-perusahaan Cina, dengan produsen mobil Cina yang berinvestasi sebesar 5,4 miliar dolar AS (sekitar Rp88 triliun) di kawasan ini pada 2023, hampir tiga kali lipat dari skala investasi mereka pada 2015,” katanya.

    Sharon Seah, peneliti senior di Pusat Studi ASEAN di Institut ISEAS-Yusof Ishak Singapura, berpendapat bahwa kerja sama yang lebih erat antara ASEAN dan negara-negara Teluk sangat masuk akal secara strategis.

    “Dengan memperkuat kerja sama antarblok dan kemitraan seperti Uni Eropa dan GCC, ASEAN berharap dapat menjaga perdagangan multilateral tetap terbuka dan bebas,” ujarnya.

    Menguasai jalur perdagangan terpenting dunia

    Negara-negara ASEAN seperti Malaysia, Indonesia, dan Singapura memiliki keunggulan strategis dalam perdagangan global karena berbatasan dengan Selat Malaka, jalur perairan kecil yang dilalui lebih dari seperempat total jumlah perdagangan dunia. Selain itu, sekitar 80% pengiriman minyak dari Timur Tengah ke Cina dan Jepang melewati selat ini.

    Perang dagang yang dilancarkan Presiden AS Donald Trump, yang saat ini lebih banyak menyasar Kanada, Meksiko, dan Cina, membuat prospek perdagangan global semakin sulit diprediksi, kata Sharon Seah. Namun, dalam konteks ini, keputusan Malaysia untuk mengajak Cina ke KTT ASEAN juga dianggap sebagai “tonggak sejarah.”

    “Ini dapat dilihat sebagai upaya Malaysia untuk memperluas kerja sama ASEAN dengan Cina dan GCC dalam kemitraan tripartit yang memanfaatkan kekuatan masing-masing pihak,” ujarnya.

    Menurut Francoise Huang dari Allianz Trade, negara-negara Teluk dapat memberikan kontribusi finansial yang cukup besar berkat pendapatan minyak dan gas mereka yang melimpah. Investasi strategis dalam bidang teknologi dan kecerdasan buatan (AI) juga bisa menguntungkan ekonomi Asia.

    “ASEAN dapat memanfaatkan sebagian dari investasi tersebut untuk pertumbuhan ekonominya sendiri, sekaligus menarik investasi dari dana kekayaan negara GCC ke sektor teknologi,” ujar Huang.

    ASEAN bakal jadi pusat perdagangan global di masa depan?

    Studi terbaru dari Allianz Trade menunjukkan, beberapa negara ASEAN memiliki posisi kuat untuk memperluas peran mereka dalam perdagangan global.

    Malaysia dan Vietnam menempati peringkat kedua dan ketiga dalam potensinya menjadi pusat perdagangan global di masa depan. Sementara itu, Indonesia menempati posisi kelima.

    Peringkat pertama dalam daftar itu diduduki oleh salah satu calon kemitraan dagang baru ASEAN, yakni salah satu negara Teluk, Uni Emirat Arab.

    Saat ini, sekitar 20% ekspor ASEAN ditujukan ke AS. Menurut Huang, dengan semakin agresifnya kebijakan perdagangan AS, tidak mengherankan jika beberapa negara ASEAN mulai mengarah ke pendekatan kebijakan luar negeri yang lebih beragam.

    “Sebagai contoh, Indonesia telah memutuskan untuk bergabung dengan BRICS, seraya terus mendorong peta jalannya untuk menjadi anggota OECD,” tambah Huang.

    Malaysia juga berambisi untuk menjadi anggota BRICS, kelompok mitra ekonomi yang saat ini terdiri dari negara Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan.

    Namun, pemerintahan Trump menganggap BRICS sebagai ancaman terhadap dominasi global ekonomi AS. Trump juga mengancam akan memberlakukan tarif 100% jika blok tersebut mencoba “memainkan strateginya terhadap dolar AS.”

    Artikel ini diadaptasi dari bahasa Jerman

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Jawaban Donald Trump saat Ditanya soal Israel, Hamas, Ukraina, dan Rusia – Halaman all

    Jawaban Donald Trump saat Ditanya soal Israel, Hamas, Ukraina, dan Rusia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menjawab pertanyaan tentang bagaimana pemerintah AS saat ini memperlakukan Israel dan Ukraina terkait konflik mereka dengan Hamas dan Rusia.

    Ia mendapat pertanyaan apakah Trump memperlakukan Israel dan Ukraina secara setara.

    “Mereka adalah dua tempat yang sangat berbeda, bukan? Mereka adalah tingkat kekuatan yang berbeda dan tempat yang berbeda di dunia,” jawab Donald Trump ketika ditanya dalam sebuah wawancara dengan Fox News pada Minggu (9/3/2025).

    Dalam wawancara itu, Trump ditanya mengenai pendapatnya bahwa ia akhirnya mendapatkan kesepakatan dengan Ukraina melalui perjanjian mineral setelah pertengkarannya dengan Presiden Ukraina Zelensky dalam pertemuan akhir Februari lalu.

    “Apakah itu semua seni dari kesepakatan? Apa yang secara khusus membuat Anda marah?” tanya jurnalis Fox News, Maria Bartimoro.

    “Ya, Anda tahu, dia mampu mengambil uang dari negara ini di bawah pemerintah (Joe) Biden seperti permen dari bayi. Itu sangat mudah dan saya pikir dia tidak bersyukur,” kata Trump.

    “Kami memberinya, menurut pendapat saya 350 miliar dolar, Eropa memberi mereka 100 miliar dolar,” lanjutnya.

    Mengenai perjanjian mineral itu, Trump ditanya apakah ia yakin ada titanium, lithium dan semua mineral logam langka di Ukraina.

    “Saya sudah memeriksanya. Tanah itu sangat berharga,” kata Trump.

    Trump juga mengungkapkan kekesalannya karena Eropa memberi Rusia lebih banyak uang dengan membeli minyak mereka dan memberi lebih sedikit bantuan ke Ukraina.

    “Apakah Anda percaya Eropa mampu menawarkan keamanan yang berarti bagi Ukraina tanpa Amerika?” tanya jurnalis Fox News.

    “Saya ingin percaya, tapi pengalaman tiga tahun perang menunjukkan Ukraina tidak akan bertahan (melawan Rusia) tanpa dukungan Amerika,” jawab Trump.

    Trump menambahkan jika ia menjadi presiden saat itu maka Rusia tidak akan menginvasi Ukraina pada tahun 2022.

    “Jika saya jadi presiden, itu tidak akan pernah terjadi. Rusia tidak akan masuk ke Ukraina, Anda tidak akan punya situasi seluruhnya dengan Hamas dan 7 Oktober tidak akan pernah terjadi,” katanya.

    Trump mengatakan penarikan tentara Amerika dari Afghanistan pada tahun 2021 adalah evakuasi terburuk dan memalukan dalam sejarah Amerika.

    Jawaban Trump saat Ditanya soal Hamas dan Rusia

    Dalam wawancara itu, Trump ditanya mengenai pendapatnya apakah AS memperlakukan Rusia sama kerasnya dengan Hamas. 

    “Ukraina dan Israel keduanya diserang. Apakah Amerika memperlakukan keduanya secara sama?” tanya jurnalis Fox News.

    “Saya pikir demikian,” jawab Trump.

    “Apakah Anda lebih menyukai salah satunya?” tanya jurnalis kepada Trump.

    Trump memotong dengan mengatakan, “Mereka sangat berbeda, sangat berbeda tempatnya.”

    “Anda bicara tentang level kekuatan yang berbeda, Anda berbicara tentang bagian dunia yang berbeda. Timur Tengah telah diserang selamanya,” lanjutnya.

    Trump menambahkan bahwa AS berupaya membawa perdamaian di Timur Tengah dengan melakukan perjanjian Abraham pada tahun 2020 dengan sejumlah negara Arab dan Israel.

    “Apakah Anda sudah sama kerasnya dengan Rusia seperti Hamas?” tanya jurnalis.

    “Saya sudah lebih keras terhadap Rusia, lebih keras daripada siapa pun sebelum saya,” jawab Trump.

    “Saya tidak melakukan apa pun terhadap Hamas, itu tanggung jawab Israel untuk menghadapi mereka tapi mereka memberitahuku apa yang terjadi,” tambahnya.

    Sebelumnya, AS dan pejabat Hamas bertemu secara rahasia di Qatar untuk membicarakan negosiasi pembebasan sandera termasuk mereka yang memegang kewarganegaraan Amerika.

    Trump berulang kali mengancam Hamas bahwa akan ada neraka di Gaza jika Hamas tidak membebaskan sandera yang masih ditahan di Gaza serta menyatakan dukungan pemerintah AS kepada Israel.

    Mengenai perang Rusia-Ukraina, Trump telah menelepon Presiden Rusia Vladimir Putin pada Februari lalu untuk menyampaikan usulannya agar AS menengahi perundingan damai, yang disusul dengan pertemuan delegasi AS dan Rusia di Arab Saudi pada 18 Februari 2025 tanpa perwakilan Ukraina.

    Di sisi lain, Trump bersikap keras kepada Presiden Ukraina Zelensky dan memintanya untuk menandatangani perjanjian mineral sebagai imbalan atas bantuan AS kepada Ukraina selama perang melawan Rusia.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

  • Demi Takut-takuti Hamas, Israel Putus Aliran Listrik di Gaza, Tuntut Pembebasan Sandera – Halaman all

    Demi Takut-takuti Hamas, Israel Putus Aliran Listrik di Gaza, Tuntut Pembebasan Sandera – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Setelah melakukan pemblokiran bantuan kemanusiaan, kini Israel memutus aliran listrik ke Gaza.

    Menteri Energi Israel, Eli Cohen, menandatangani perintah resmi yang memerintahkan perusahaan listrik Israel Electric Corporation (IEC) untuk menghentikan pasokan listrik yang tersisa ke daerah kantong tersebut.

    Dikutip dari Quds News Network, perintah tersebut tidak menyebutkan kapan aliran listrik akan dipadamkan.

    Laporan menunjukkan, tindakan tersebut bersifat segera dan tidak terbatas.

    Israel mengklaim pemadaman listrik tersebut merupakan taktik tekanan terhadap gerakan perlawanan Hamas.

    Hal ini bertepatan dengan terus terhambatnya negosiasi pertukaran tahanan oleh Israel.

    Israel menolak untuk memasuki fase kedua dari perjanjian gencatan senjata yang telah ditandatanganinya.

    Mesir, Qatar, dan AS menjadi penengah perjanjian tersebut.

    “Saya baru saja menandatangani perintah untuk segera menghentikan pasokan listrik ke Jalur Gaza,” kata Eli Cohen, dikutip dari CNN.

    Sementara itu, Juru Bicara Hamas, Hazem Qassem, menyatakan tindakan tersebut tidak akan banyak memberikan dampak praktis mengingat adanya pembatasan sebelumnya. 

    Namun, ia mengkritiknya sebagai “perilaku yang menegaskan niat pendudukan untuk melanjutkan perang genosida terhadap Gaza, melalui penggunaan kebijakan kelaparan, yang jelas-jelas mengabaikan semua hukum dan norma internasional.”

    Politikus sayap kanan Israel, Itamar Ben Gvir, menyambut baik langkah terbaru kementerian energi, dan mendesak pemerintah untuk bertindak lebih jauh lagi.

    “Jalur Gaza harus segera ditutup total selama masih ada satu sandera Israel yang ditahan di sana,” kata Ben Gvir.

    “Israel harus mengebom depot bahan bakar besar yang memasuki Jalur Gaza sebagai bagian dari kesepakatan yang tidak menguntungkan itu, serta generator yang dioperasikan oleh Hamas,” lanjutnya.

    Berita itu muncul bahkan saat pembicaraan mengenai gencatan senjata dan kesepakatan penyanderaan yang rapuh antara Israel dan Hamas sedang berlangsung.

    Kesepakatan Gencatan Senjata

    Utusan Amerika Serikat (AS) untuk sandera, Adam Boehler, mengatakan pertemuan dengan Hamas di Ibu Kota Qatar, Doha “sangat membantu”.

    Ia meyakini kesepakatan pembebasan sandera bisa tercapai dalam beberapa minggu lagi.

    Boehler mengatakan dia memahami “kekhawatiran” Israel, AS telah mengadakan pembicaraan dengan kelompok itu, tetapi mengatakan dia telah berusaha untuk memulai kembali negosiasi yang “rapuh” tersebut.

    “Pada akhirnya, saya rasa itu adalah pertemuan yang sangat membantu,” katanya, dikutip dari Al Arabiya.

    “Saya rasa sesuatu dapat terwujud dalam beberapa minggu. Saya rasa ada kesepakatan di mana mereka dapat membebaskan semua tahanan, bukan hanya orang Amerika,” lanjutnya.

    Boehler mengisyaratkan adanya kemungkinan perundingan lebih lanjut dengan para militan.

    “Anda tidak pernah tahu. Anda tahu terkadang Anda berada di area tersebut dan Anda mampir,” ungkapnya.

    Di sisi lain, delegasi Hamas juga telah tiba di Kairo, Mesir, hari Jumat, untuk membahas kesepakatan gencatan senjata dan mendorong kemungkinan fase kedua perjanjian tersebut.

    Sementara, Israel mengatakan pada hari Sabtu, mereka telah “menerima undangan” dari mediator yang didukung AS untuk mengirim delegasi Israel ke Doha pada hari Senin.

    Sebuah sumber Israel mengatakan kepada CNN, Israel “memberikan kesempatan pada negosiasi” sebelum kembali bertempur di Gaza.

    Sebanyak 59 sandera diperkirakan masih berada di Gaza, lebih dari separuhnya diperkirakan telah tewas, menurut Kantor Perdana Menteri Israel.

    Lima dari 59 sandera adalah warga negara Amerika Israel, hanya satu di antaranya – Edan Alexander – yang masih hidup.

    Pada hari Minggu, pejabat senior Hamas, Taher Al Nunu, mengatakan pihaknya tidak menentang pembebasan Alexander sebagai bagian dari negosiasi untuk mengakhiri perang.

    Hamas telah menyampaikan pesan itu kepada pejabat AS selama pembicaraan baru-baru ini yang difokuskan pada penerapan perjanjian sementara yang bertujuan mengakhiri perang, kata Al Nunu.

    (*)

  • Bukannya Fokus Bebaskan Sandera Israel, AS-Hamas Malah Bahas Pembebasan Sandera Amerika – Halaman all

    Bukannya Fokus Bebaskan Sandera Israel, AS-Hamas Malah Bahas Pembebasan Sandera Amerika – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pertemuan pemimpin Hamas dengan utusan AS, Adam Boehler, dalam beberapa hari terakhir, ternyata bukan membahas soal sandera Israel.

    Dalam pertemuan yang dilakukan di Ibu Kota Qatar, Doha selama seminggu terakhir, AS dan Hamas membahas perihal pembebasan sandera asal Amerika Serikat.

    “Beberapa pertemuan telah berlangsung di Doha, dengan fokus pada pembebasan salah satu tahanan berkewarganegaraan ganda. Kami telah menanganinya secara positif dan fleksibel, dengan cara yang melayani kepentingan rakyat Palestina,” kata penasihat politik pemimpin kelompok Palestina, Taher Al-Nono, dikutip dari Reuters.

    Al-Nono mengatakan, baik Hamas dan AS, telah membahas bagaimana mewujudkan implementasi perjanjian bertahap yang bertujuan untuk mengakhiri perang di Gaza.

    “Kami memberi tahu delegasi Amerika bahwa kami tidak menentang pembebasan tahanan dalam kerangka pembicaraan ini,” ungkap Al-Nono.

    Utusan khusus Presiden AS Donald Trump, Steve Witkoff, mengatakan membebaskan Edan Alexander, pria berusia 21 tahun asal New Jersey merupakan prioritasnya.

    Alexander bertugas sebagai tentara di militer Israel.

    Boehler mengatakan tujuannya adalah agar pembebasannya, beserta jenazah empat sandera Amerika-Israel yang telah meninggal, akan menghasilkan pembebasan lebih banyak tawanan.

    Diskusi antara Boehler dan Hamas telah melanggar kebijakan Washington selama puluhan tahun yang melarang negosiasi dengan kelompok yang dicap AS sebagai organisasi teroris.

    Berdasarkan kesepakatan gencatan senjata, yang mulai berlaku pada 19 Januari, Hamas sejauh ini telah menukar 33 sandera Israel dengan sekitar 2.000 tahanan dan tahanan Palestina dan juga telah membebaskan lima sandera Thailand.

    Pada hari Minggu, Menteri Energi Israel, Eli Cohen, mengatakan dia telah menginstruksikan Israel Electric Corporation untuk tidak menjual listrik ke Gaza.

    Hal itu ia lakukan sebagai sarana tekanan terhadap Hamas agar membebaskan sandera.

    Tindakan tersebut tidak akan berdampak langsung, karena Israel telah memutus pasokan ke Gaza pada awal perang.

    Namun, hal itu akan memengaruhi pabrik pengolahan air limbah yang saat ini dialiri listrik, menurut perusahaan listrik Israel.

    Kesepakatan Bakal Terjadi Beberapa Minggu Lagi

    Adam Boehler mengatakan pada hari Minggu, pertemuan dengan Hamas “sangat membantu”.

    Ia meyakini kesepakatan pembebasan sandera bisa tercapai dalam beberapa minggu lagi.

    Boehler mengatakan dia memahami “kekhawatiran” Israel, AS telah mengadakan pembicaraan dengan kelompok itu, tetapi mengatakan dia telah berusaha untuk memulai kembali negosiasi yang “rapuh” tersebut.

    “Pada akhirnya, saya rasa itu adalah pertemuan yang sangat membantu,” katanya, dikutip dari Al Arabiya.

    “Saya rasa sesuatu dapat terwujud dalam beberapa minggu. Saya rasa ada kesepakatan di mana mereka dapat membebaskan semua tahanan, bukan hanya orang Amerika,” lanjutnya.

    Boehler mengisyaratkan adanya kemungkinan perundingan lebih lanjut dengan para militan.

    “Anda tidak pernah tahu. Anda tahu terkadang Anda berada di area tersebut dan Anda mampir,” ungkapnya.

    (*)

  • Termasuk Partai Zionis, Menkeu Israel Bahas Perpindahan Warga Gaza: Sejarah Akhiri Konflik – Halaman all

    Termasuk Partai Zionis, Menkeu Israel Bahas Perpindahan Warga Gaza: Sejarah Akhiri Konflik – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kaukus Knesset Tanah Israel yang dipimpin oleh MK Yuli Edelstein (Likud), Simcha Rothman (Partai Zionis Religius) dan Limor Son-Harmelech (Otzma Yehudit) menyelenggarakan konferensi pada Minggu (9/3/2025).

    Konferensi itu berjudul “Timur Tengah Baru: Rencana Emigrasi Sukarela dari Gaza”, seperti diberitakan JPost.

    Selain para pemimpin kaukus, pembicara pada konferensi tersebut termasuk Menteri Keuangan Bezalel Smotrich dan Menteri Misi Nasional Orit Struk.

    Kemudian Ketua Knesset MK Amir Ohana, sejumlah MK tambahan dari koalisi, dan serangkaian perwakilan organisasi masyarakat sipil.

    Termasuk dari organisasi pemukiman Nachala, Forum Kohelet, Bithonistim, dan lainnya.

    Pembicara lainnya adalah sarjana budaya Arab dari Bar-Ilan, Prof. Motti Kedar.

    Smotrich berjanji dalam sambutannya, masalah penganggaran tidak akan menghalangi pembentukan “Direktorat Emigrasi” baru di Kementerian Pertahanan.

    Ia menuduh semua warga Gaza menyimpan “kebencian mendasar” terhadap Israel.

    Ia juga menggambarkan langkah emigrasi alias perpindahan warga Gaza selanjutnya.

    Menurutnya, emigrasi warga Gaza sebagai langkah bersejarah yang pada akhirnya dapat mengakhiri konflik Israel-Palestina.

    Barat Dukung Arab

    Menteri luar negeri Prancis, Jerman, Italia, dan Inggris mengatakan pada Sabtu (8/3/2025), mereka mendukung rencana para negara Arab untuk rekonstruksi Gaza yang akan menelan biaya US$53 miliar (S$70 miliar).

    Kemudian menghindari pengusiran warga Palestina dari daerah kantong itu.

    “Rencana tersebut menunjukkan jalur realistis menuju rekonstruksi Gaza dan menjanjikan — jika dilaksanakan — perbaikan cepat dan berkelanjutan terhadap kondisi kehidupan yang menyedihkan bagi warga Palestina yang tinggal di Gaza,” kata para menteri dalam pernyataan bersama, dikutip dari AsiaOne.

    Rencana tersebut, yang disusun oleh Mesir dan diadopsi oleh para pemimpin Arab pada hari Selasa, telah ditolak oleh Israel dan oleh Presiden AS Donald Trump, yang telah menyampaikan visinya sendiri untuk mengubah Jalur Gaza menjadi “Riviera Timur Tengah”.

    Usulan Mesir membayangkan pembentukan sebuah komite administratif yang terdiri dari teknokrat Palestina yang independen dan profesional yang diberi tugas untuk memerintah Gaza setelah berakhirnya perang di Gaza antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas.

    Komite tersebut akan bertanggung jawab atas pengawasan bantuan kemanusiaan dan pengelolaan urusan Jalur Gaza untuk periode sementara di bawah pengawasan Otoritas Palestina.

    Pernyataan yang dikeluarkan oleh keempat negara Eropa pada hari Sabtu, mengatakan mereka “berkomitmen untuk bekerja dengan inisiatif Arab,” dan mereka menghargai “sinyal penting” yang telah dikirim oleh negara-negara Arab dengan mengembangkannya.

    Pernyataan tersebut menyatakan Hamas “tidak boleh memerintah Gaza dan tidak boleh menjadi ancaman bagi Israel lagi” dan keempat negara “mendukung peran utama Otoritas Palestina dan pelaksanaan agenda reformasinya.”

    Gencatan Senjata

    Hamas dilaporkan telah menyetujui usulan perpanjangan gencatan senjata tahap pertama selama dua bulan dengan Israel, serta pembebasan sandera Israel.

    Laporan tersebut disampaikan oleh media Arab Saudi, Al Hadath, pada Sabtu malam, 8 Maret 2025, yang menyebutkan bahwa menunjukkan fleksibilitas dalam perundingan yang berlangsung di Kairo, Mesir.

    Sumber Al Hadath mengungkapkan, perkembangan pembicaraan ini mendorong Israel untuk mengirimkan delegasinya ke Kairo pada hari Senin.

    Namun, hingga saat ini belum ada konfirmasi resmi dari pihak Hamas mengenai laporan tersebut.

    Media Saudi lainnya, Al Arabiya, juga melaporkan Hamas dan Israel telah menyepakati gencatan sementara selama bulan Ramadhan, meskipun kedua belah pihak membantah informasi tersebut.

    Pada hari yang sama, Israel mengumumkan pengiriman delegasi ke Doha, Qatar, pada Senin untuk membahas pembebasan sandera di Gaza.

    Menurut Yedioth Ahronoth, pengiriman delegasi ini dilakukan setelah adanya undangan dari Mesir dan Qatar sebagai mediator.

    Delegasi Israel terdiri dari pejabat senior Dinas Keamanan Israel (Shin Bet), penasihat politik Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, serta perwakilan dari Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan Mossad.

    Sebelumnya, Amerika Serikat (AS)  menawarkan perpanjangan gencatan senjata selama dua bulan dan aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza, dengan syarat Hamas membebaskan beberapa sandera Israel yang masih hidup.

    Di antara sandera tersebut adalah Edan Alexander, yang memiliki kewarganegaraan ganda AS dan Israel.

    Tawaran ini disampaikan dalam pertemuan antara utusan Presiden AS, Adam Boehler, dan pejabat senior Hamas, termasuk Khalil Al Hayya.

    Hamas sebelumnya menolak usulan perpanjangan gencatan senjata tahap pertama dari Israel. Hamas mengatakan usulan tersebut tidak dapat diterima.

    Juru bicara Hamas, Hazem Qassem, menyatakan Israel harus bertanggung jawab karena tidak memulai negosiasi untuk tahap kedua gencatan senjata.

    Hamas lebih memilih untuk merundingkan tahap kedua gencatan senjata.

    Jika tahap kedua dapat terwujud, semua sandera akan dipulangkan dan pasukan Israel akan ditarik sepenuhnya dari Gaza.

    (Tribunnews.com/Chrysnha, Febri)

  • Menkeu Israel Bocorkan Rencana Trump untuk Usir Warga Gaza Mulai Terbentuk, Singgung Kerja Sama – Halaman all

    Menkeu Israel Bocorkan Rencana Trump untuk Usir Warga Gaza Mulai Terbentuk, Singgung Kerja Sama – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Menteri Keuangan sayap kanan Israel, Bezalel Smotrich, mengatakan rencana Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, untuk merelokasi jutaan warga Gaza ke negara lain “mulai terbentuk.”

    Namun, Bezalel Smotrich mengakui bahwa itu akan menjadi usaha logistik yang sangat besar.

    Smotrich mengklaim persiapan sedang dilakukan untuk membentuk badan berskala besar guna mengawasi pemindahan tersebut.

    “Rencana ini mulai terbentuk, dengan tindakan berkelanjutan yang dikoordinasikan dengan pemerintah.”

    “Rencana ini melibatkan identifikasi negara-negara utama, pemahaman kepentingan mereka – baik dengan AS maupun dengan kita – dan pemupukan kerja sama,” kata Smotrich dalam sebuah acara di parlemen, Minggu (9/3/2025), dilansir Al Arabiya.

    Smotrich – yang telah berulang kali menyerukan Israel untuk mengusir warga Palestina keluar dari Gaza dan membangun kembali wilayah tersebut – menyebut tugas tersebut “rumit” secara logistik, menurut media Israel.

    Selain merelokasi Gaza, Smotrich – yang tinggal di pemukiman di Tepi Barat yang diduduki – juga mendorong Israel untuk memperluas pemukimannya di Tepi Barat.

    Tahun lalu, ia mengatakan akan mendatangkan “sejuta” pemukim baru ke wilayah yang diduduki.

    Trump Sebut Warga Palestina Tak Punya Hak untuk Kembali

    Sebelumnya, Donald Trump mengatakan dua juta warga Palestina yang akan dimukimkan kembali di negara-negara tetangga berdasarkan rencananya untuk mengambil alih dan membangun kembali Jalur Gaza, tidak akan memiliki hak untuk kembali.

    “Tidak, mereka tidak akan melakukannya, karena mereka akan mendapatkan perumahan yang jauh lebih baik,” katanya kepada Fox News.

    “Saya berbicara tentang membangun tempat tinggal permanen untuk mereka,” jelasnya.

    Klip wawancara tersebut dirilis sehari setelah Trump mengatakan dia “berkomitmen untuk membeli dan memiliki Gaza”, meskipun ada kecaman global terhadap rencana yang dia luncurkan.

    Otoritas Palestina dan kelompok Hamas, yang perangnya selama 16 bulan dengan Israel telah menyebabkan kehancuran yang meluas di Gaza, menegaskan kembali bahwa tanah Palestina “tidak untuk dijual”.

    Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memuji usulan Trump sebagai “revolusioner dan kreatif”.

    Sementara itu, PBB telah memperingatkan bahwa pemindahan paksa warga sipil dari wilayah yang diduduki dilarang keras berdasarkan hukum internasional dan “sama saja dengan pembersihan etnis”.

    Kini, sebagian besar penduduk Gaza telah mengungsi berkali-kali, hampir 70 persen bangunan diperkirakan rusak atau hancur, sistem perawatan kesehatan, air, sanitasi, dan kebersihan telah runtuh.

    Selain itu, terjadi kekurangan makanan, bahan bakar, obat-obatan, dan tempat tinggal.

    Perkembangan Terkini Konflik Palestina Vs Israel

    Diberitakan Al Jazeera, Israel mengatakan akan mengirim delegasi ke ibu kota Qatar, Doha, pada hari Senin untuk mencoba dan memajukan gencatan senjata Gaza dan pembicaraan pertukaran tawanan.

    Hamas mengatakan ada “indikator positif” untuk dimulainya perundingan mengenai fase kedua gencatan senjata.

    Enam toko roti di Khan Younis, Gaza, menghentikan operasinya di tengah kekurangan bahan bakar sementara Israel terus memblokade semua bantuan yang masuk ke Jalur Gaza.

    Hamas menyerukan diakhirinya blokade Israel terhadap Gaza serta negosiasi segera mengenai fase kedua kesepakatan gencatan senjata setelah Netanyahu mengatakan ia akan mengirim delegasi ke pembicaraan gencatan senjata di Doha.

    JALUR GAZA – Foto yang diambil dari kantor berita Wafa tanggal 7 Maret 2025 memperlihatkan situasi di Beit Lahia, Gaza. Israel merampungkan persiapan untuk memindahkan warga Gaza. (Wafa)

    Axios melaporkan bahwa utusan Trump, Steve Witkoff, akan terbang ke Doha pada Selasa malam untuk mencoba dan “menengahi kesepakatan pembebasan sandera dan gencatan senjata baru antara Israel dan Hamas”.

    Seorang polisi senior Palestina di Gaza terluka setelah amunisi yang ditinggalkan oleh militer Israel meledak di Jabalia.

    Pasukan Israel melanjutkan serangan di seluruh Tepi Barat yang diduduki, menangkap dua tahanan yang dibebaskan di Hebron dan menyebarkan peluru tajam dan granat kejut di desa Burqa.

    Qatar menyerukan “upaya internasional yang lebih intensif” untuk membawa fasilitas nuklir Israel di bawah perlindungan badan atom PBB.

    Kementerian Kesehatan Gaza telah mengonfirmasi 48.453 kematian warga Palestina dalam perang Israel di Gaza, dengan 111.860 orang terluka.

    Kantor Media Pemerintah memperbarui jumlah korban tewas menjadi sebanyak 61.709, dengan mengatakan bahwa ribuan warga Palestina yang hilang di bawah reruntuhan diduga tewas.

    Sebanyak 1.139 orang tewas di Israel selama serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober 2023 dan lebih dari 200 orang ditawan.

    (Tribunnews.com/Nuryanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel

  • Gelar Demo Besar-besaran, Warga Israel Tuntut Pembebasan Sandera hingga Bersedia Beri Bayaran – Halaman all

    Gelar Demo Besar-besaran, Warga Israel Tuntut Pembebasan Sandera hingga Bersedia Beri Bayaran – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebuah unjuk rasa besar-besaran diadakan di Tel Aviv bersama keluarga dan teman-teman para tawanan, Minggu (9/3/2025).

    Mereka menuntut pemerintah Israel untuk mematuhi perjanjian gencatan senjata dengan Hamas dan membebaskan para tawanan.

    “Kepentingan Netanyahu bukanlah kepentingan negara Israel atau rakyatnya,” kata Zahiro Shahar Mor, keponakan tawanan Avraham Munder, dalam demonstrasi tersebut, dilansir Al Jazeera.

    “Sebagian besar masyarakat Israel menginginkan semua sandera yang tersisa segera dipulangkan, dan mereka bersedia membayar harganya untuk itu,” jelasnya.

    Sebelum unjuk rasa mingguan mereka di Tel Aviv, para kerabat memohon kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang bertemu dengan delapan mantan tawanan pada Rabu (5/3/2025).

    “Tuan Presiden, kembalinya perang berarti hukuman mati bagi para sandera yang masih hidup.”

    “Tolong, Tuan, jangan biarkan Netanyahu mengorbankan mereka,” kata sebuah pernyataan.

    Hamas-AS Bahas Pembebasan Sandera

    Pertemuan antara para pemimpin Hamas dan negosiator sandera AS, Adam Boehler, dalam beberapa hari terakhir difokuskan pada pembebasan seorang warga negara ganda Amerika-Israel yang ditahan oleh kelompok militan di Gaza, kata seorang pejabat senior Hamas kepada Reuters pada hari Minggu.

    Taher al-Nono, penasihat politik bagi pemimpin kelompok Palestina tersebut, mengonfirmasi pembicaraan langsung yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan Washington.

    Ia mengatakan bahwa diskusi tersebut telah berlangsung di ibu kota Qatar selama seminggu terakhir.

    “Beberapa pertemuan telah berlangsung di Doha, dengan fokus pada pembebasan salah satu tahanan berkewarganegaraan ganda.”

    “Kami telah menanganinya secara positif dan fleksibel, dengan cara yang melayani kepentingan rakyat Palestina,” kata al-Nono.

    Ia menambahkan bahwa kedua belah pihak juga telah membahas cara untuk mewujudkan implementasi perjanjian bertahap yang bertujuan untuk mengakhiri perang Israel-Hamas.

    “Kami memberi tahu delegasi Amerika bahwa kami tidak menentang pembebasan tahanan tersebut dalam kerangka pembicaraan ini,” kata al-Nono kepada Reuters.

    Utusan khusus Presiden Donald Trump Steve Witkoff mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih minggu lalu bahwa mendapatkan pembebasan Edan Alexander, pria berusia 21 tahun dari New Jersey yang diyakini sebagai sandera Amerika terakhir yang masih hidup yang ditawan oleh Hamas di Gaza, adalah “prioritas utama bagi kami.”

    Adapun Alexander bertugas sebagai tentara di militer Israel.

    Israel dan Hamas memberi isyarat pada hari Sabtu bahwa mereka sedang mempersiapkan tahap berikutnya dari negosiasi gencatan senjata, karena para mediator terus maju dengan pembicaraan untuk memperpanjang gencatan senjata 42 hari yang rapuh yang dimulai pada bulan Januari.

    Delegasi Hamas bertemu dalam dua hari terakhir dengan para mediator Mesir dan menegaskan kembali kesiapannya untuk merundingkan implementasi tahap kedua kesepakatan itu.

    Israel juga mengatakan akan mengirim negosiator ke Doha pada Senin (10/3/2025) untuk pembicaraan gencatan senjata.

    Sebelumnya, pada Kamis (6/3/2025), Trump bertemu di Ruang Oval dengan delapan mantan sandera Israel yang dibebaskan sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata yang mulai berlaku pada 19 Januari 2025.

    Tahap pertama perjanjian tersebut menghasilkan pembebasan 33 sandera, termasuk delapan yang telah meninggal, dengan imbalan sekitar 1.800 tahanan Palestina.

    Pada akhir November 2023, 105 sandera telah dibebaskan selama gencatan senjata selama satu minggu dengan imbalan 240 tahanan Palestina.

    Dari 251 orang yang diculik selama serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023, 58 orang masih ditahan di Gaza, 34 di antaranya telah dinyatakan meninggal oleh militer Israel.

    PEMBEBASAN SANDERA – Foto ini diambil dari publikasi Telegram Brigade Al-Qassam (sayap militer gerakan Hamas) pada Minggu (23/2/2025), foto (atas, kiri-kanan): 2 sandera Israel (Tal Shoham dan Avera Mengistu) dibebaskan, (bawah, kiri-kanan): 3 tentara Israel dibebaskan dan sandera Hisham al-Sayed dibebaskan. (Telegram Brigade Al-Qassam)

    Perkembangan Terkini Konflik Palestina Vs Israel

    Diberitakan Al Jazeera, Israel mengatakan akan mengirim delegasi ke ibu kota Qatar, Doha, pada hari Senin untuk mencoba dan memajukan gencatan senjata Gaza dan pembicaraan pertukaran tawanan.

    Hamas mengatakan ada “indikator positif” untuk dimulainya perundingan mengenai fase kedua gencatan senjata.

    Enam toko roti di Khan Younis, Gaza, menghentikan operasinya di tengah kekurangan bahan bakar sementara Israel terus memblokade semua bantuan yang masuk ke Jalur Gaza.

    Hamas menyerukan diakhirinya blokade Israel terhadap Gaza serta negosiasi segera mengenai fase kedua kesepakatan gencatan senjata setelah Netanyahu mengatakan ia akan mengirim delegasi ke pembicaraan gencatan senjata di Doha.

    Axios melaporkan bahwa utusan Trump, Steve Witkoff, akan terbang ke Doha pada Selasa malam untuk mencoba dan “menengahi kesepakatan pembebasan sandera dan gencatan senjata baru antara Israel dan Hamas”.

    Seorang polisi senior Palestina di Gaza terluka setelah amunisi yang ditinggalkan oleh militer Israel meledak di Jabalia.

    Pasukan Israel melanjutkan serangan di seluruh Tepi Barat yang diduduki, menangkap dua tahanan yang dibebaskan di Hebron dan menyebarkan peluru tajam dan granat kejut di desa Burqa.

    Qatar menyerukan “upaya internasional yang lebih intensif” untuk membawa fasilitas nuklir Israel di bawah perlindungan badan atom PBB.

    Kementerian Kesehatan Gaza telah mengonfirmasi 48.453 kematian warga Palestina dalam perang Israel di Gaza, dengan 111.860 orang terluka.

    Kantor Media Pemerintah memperbarui jumlah korban tewas menjadi sebanyak 61.709, dengan mengatakan bahwa ribuan warga Palestina yang hilang di bawah reruntuhan diduga tewas.

    Sebanyak 1.139 orang tewas di Israel selama serangan yang dipimpin Hamas pada 7 Oktober 2023 dan lebih dari 200 orang ditawan.

    (Tribunnews.com/Nuryanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel