Negara: Qatar

  • Momen Prabowo Diantar Langsung Presiden Mesir ke Bandara Menuju Qatar

    Momen Prabowo Diantar Langsung Presiden Mesir ke Bandara Menuju Qatar

    loading…

    Presiden Prabowo Subianto kembali melanjutkan lawatannya ke Doha, Qatar, Sabtu (12/4/2025). Keberangkatan Prabowo diantar langsung Presiden Republik Arab Mesir Abdel Fattah El-Sisi. Foto: Biro Pers Setpres

    KAIRO – Presiden Prabowo Subianto kembali melanjutkan lawatannya ke Doha, Qatar, Sabtu (12/4/2025). Keberangkatan Prabowo diantar langsung Presiden Republik Arab Mesir Abdel Fattah El-Sisi.

    Momen keakraban itu setelah dua kepala negara melakukan kunjungan bersama ke Akademi Militer (Akmil) Mesir di Kairo. Dua pemimpin tersebut juga menggelar pertemuan bilateral.

    Setibanya di bandara, keduanya berjalan bersama menyapa para pejabat yang hadir serta pasukan jajar kehormatan.

    Sebelum menaiki tangga pesawat, Prabowo dan El-Sisi berjabat tangan erat menandai kuatnya hubungan diplomatik sekaligus persahabatan antarkedua negara.

    Prosesi pelepasan turut dihadiri sejumlah pejabat dari kedua negara. Dari pihak Mesir, hadir Menteri Sektor Bisnis Mohamed Ibrahim Ahmad Shimi dan Duta Besar Mesir untuk Indonesia Yasser Hassan Farag Elshemy.

    Sementara dari Indonesia, hadir Duta Besar RI untuk Mesir Lutfi Rauf dan Atase Pertahanan KBRI Kairo Kolonel Laut (P) Dafris D Syahruddin.

    Prabowo lepas landas dari Bandar Udara Internasional Kairo sekitar pukul 17.15 waktu setempat dan tiba di Bandar Udara Internasional Hammad, Doha, Qatar, pada pukul 21.15 waktu setempat.

    (jon)

  • Presiden Prabowo Bertemu Emir Qatar Hari Ini

    Presiden Prabowo Bertemu Emir Qatar Hari Ini

    loading…

    Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan bertemu Emir Qatar Yang Mulia Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, Minggu (13/4/2025). FOTO/SETPRES

    JAKARTA Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan bertemu Emir Qatar Yang Mulia Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, Minggu (13/4/2025). Dalam pertemuan itu, keduanya akan menyaksikan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepakatan strategis.

    Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana mengatakan, kunjungan resmi Prabowo ke Istana Amiri Diwan, Doha, Qatar, akan berlangsung, Minggu (13/4/2025). Kunjungan ini merupakan bagian dari lawatan kenegaraan Presiden Prabowo ke kawasan Timur Tengah guna memperkuat hubungan bilateral Indonesia dengan negara-negara mitra strategis, termasuk Qatar.

    “Alhamdulillah malam ini sekitar pukul 21.12 waktu Doha, Bapak Presiden Prabowo telah tiba mendarat dengan selamat setelah beliau melakukan perjalanan penerbangan dari Kairo menuju Doha,” kata Yusuf dalam keterangannya kepada awak media, Minggu (12/4/2025).

    Agenda utama Presiden Prabowo di Qatar, kata dia, dimulai dengan kunjungan resmi kepada Emir Qatar, Yang Mulia Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, di Istana Amiri Diwan.

    Setibanya di istana, Prabowo akan disambut melalui upacara penyambutan penuh hormat, yang mencakup pengumandangan lagu kebangsaan kedua negara serta inspeksi pasukan kehormatan.

    “Di sana nantinya akan dikumandangkan dua lagu kebangsaan dari masing-masing negara. Setelah itu, beliau akan melakukan inspeksi pada pasukan kehormatan,” ucap Yusuf.

    Selanjutnya, Prabowo dan Emir Qatar akan menggelar pertemuan bilateral dan pertemuan tête-à-tête untuk membahas kerja sama strategis di berbagai bidang. Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin negara juga menyaksikan penandatanganan sejumlah MoU penting.

    “Setelah kegiatan penyambutan, Bapak Presiden dengan Emir Qatar akan melakukan pertemuan bilateral maupun juga tête-à-tête di Istana Amiri Diwan. Setelah pertemuan tersebut, kedua pemimpin negara akan menyaksikan beberapa MoU yang sangat strategis untuk meningkatkan hubungan Indonesia dan Qatar,” katanya.

    Adapun kegiatan di Istana Amiri Diwan akan ditutup dengan jamuan santap siang resmi sebagai bentuk penghormatan dari Emir Qatar kepada Presiden Indonesia.

    “Acara di Amiri Diwan akan ditutup dengan jamuan santap siang resmi, setelah itu acara selesai,” katanya.

    Usai menyelesaikan agenda di Doha, pada sore harinya Presiden Prabowo akan melanjutkan perjalanan ke Amman, Jordania, untuk meneruskan rangkaian kunjungannya.

    (abd)

  • Prabowo-Emir Qatar Akan Gelar Pertemuan Bilateral dan Saksikan Penandatanganan MoU di Doha – Page 3

    Prabowo-Emir Qatar Akan Gelar Pertemuan Bilateral dan Saksikan Penandatanganan MoU di Doha – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan resmi ke Istana Amiri Diwan, Doha, Qatar, Minggu (13/4/2025). Dalam kunjungan ini, Prabowo akan melakukan pertemuan bilateral dengan Emir Qatar Yang Mulia Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani.

    Prabowo sendiri tiba di Doha, Qatar pada pukul 21.12 waktu setempat, usai melakukan lawatan ke Kairo Mesir. Kunjungan ini merupakan bagian dari lawatan kenegaraan Prabowo ke kawasan Timur Tengah untuk memperkuat hubungan bilateral Indonesia dengan negara-negara mitra strategis.

    “Alhamdulillah malam ini sekitar pukul 21.12 waktu Doha, Bapak Presiden Prabowo telah tiba mendarat dengan selamat setelah beliau melakukan perjalanan penerbangan dari Kairo menuju Doha,” kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana dikutip dari siaran pers, Minggu (13/4/2025).

    Agenda utama Prabowo di Qatar dimulai dengan kunjungan resmi kepada Emir Qatar, Yang Mulia Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani di Istana Amiri Diwan. Prabowo akan disambut melalui upacara penyambutan penuh hormat setibanya di Istana Amiri Diwan.

    “Di sana nantinya akan dikumandangkan dua lagu kebangsaan dari masing-masing negara. Setelah itu, beliau akan melakukan inspeksi pada pasukan kehormatan,” ujar Yusuf.

    Selanjutnya, Prabowo dan Emir Qatar akan menggelar pertemuan bilateral dan pertemuan tête-à-tête untuk membahas kerja sama strategis di berbagai bidang. Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin negara juga menyaksikan penandatanganan sejumlah nota kesepahaman (MoU) penting.

    “Kedua pemimpin negara akan menyaksikan beberapa MoU yang sangat strategis untuk meningkatkan hubungan Indonesia dan Qatar,” tutur Yusuf.

    Kegiatan di Istana Amiri Diwan kemudian ditutup dengan jamuan santap siang resmi. Yusuf menyebut kegiatan ini merupakan bentuk penghormatan dari Emir Qatar kepada Prabowo.

    “Acara di Amiri Diwan akan ditutup dengan jamuan santap siang resmi, setelah itu acara selesai,” jelas dia.

     

  • Debut Kurang Mulus, Jorge Martin Merasa Motor Aprilia ‘Tidak Menerimanya’

    Debut Kurang Mulus, Jorge Martin Merasa Motor Aprilia ‘Tidak Menerimanya’

    Jakarta

    Jorge Martin memulai babak baru dalam karier MotoGP-nya bersama Aprilia. Namun, debutnya di Qatar tak berjalan sesuai harapan. Pebalap asal Spanyol ini mengungkapkan bahwa motor RS-GP yang ia tunggangi ‘tidak menerima’ gaya balapnya.

    Setelah pulih dari cedera panjang, Martin akhirnya kembali ke lintasan. Sayangnya, di Sprint Race Qatar, ia hanya mampu finis ke-16, hasil yang jauh dari harapan.

    Dilansir dari Crash, meskipun hasilnya kurang menggembirakan, Martin merasa puas bisa menyelesaikan balapan tanpa jatuh atau masalah fisik.

    “Kemarin saya hanya bisa menyelesaikan dua lap dalam satu sesi, hari ini saya berhasil 11 lap. Jadi, itu sudah langkah besar bagi saya,” ungkap Martin, menunjukkan optimisme meskipun kondisi fisiknya masih belum sepenuhnya fit.

    Namun, masalah datang dari performa motornya. Martin merasa posisi berkendara di Aprilia RS-GP belum ideal, dan membuatnya harus bekerja lebih keras secara fisik.

    “Saya merasa tidak bisa mengendarai dengan baik. Mungkin saya meminta hal-hal yang biasa saya lakukan dari motor, tetapi motor ini tidak menerimanya,” jelas Martin.

    Jorge Martin di MotoGP Qatar 2025 Foto: dok. Aprilia

    Dalam wawancara dengan Crash, Martin menyebutkan bahwa ia harus beradaptasi dengan motor yang berbeda karakter dibandingkan Ducati yang ia gunakan sebelumnya.

    Benar bahwa Martin menyebutkan kata ‘doesn’t accept’ saat diwawancara. Kata tersebut berarti ‘tidak menerima’ dan itu merujuk kepada motor yang ia gunakan. Lebih lanjut, Martin mengatakan bahwa ia perlu bantuan dari tim untuk menyempurnakan motornya.

    “Jadi, kami perlu memahami bagaimana mereka (tim mekanik) dapat membantu saya dan bagaimana saya dapat membantu motor. Beberapa putaran pertama berjalan baik, beberapa kali menyalip, jadi ada beberapa tanda kecepatan,” ujar Martin.

    Martin kini menghadapi tantangan lebih besar: balapan penuh 22 lap di Lusail pada Senin (14/4/25) dini hari WIB.

    “Saya rasa saya perlu menemukan kecepatan saya sendiri, bahkan jika saya sedang berlomba, perjuangan saya bukan melawan orang-orang ini, perjuangan saya adalah melawan diri saya sendiri dan mencoba untuk mendapatkan konsistensi dan mencoba untuk mencapai garis akhir. Namun, itu akan sulit,” tutup Martin.

    (mhg/rgr)

  • Momen Presiden El-Sisi Antar Langsung Keberangkatan Prabowo Menuju Doha
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        13 April 2025

    Momen Presiden El-Sisi Antar Langsung Keberangkatan Prabowo Menuju Doha Nasional 13 April 2025

    Momen Presiden El-Sisi Antar Langsung Keberangkatan Prabowo Menuju Doha
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Presiden Republik Arab
    Mesir
    Abdel Fattah El-Sisi mengantar langsung keberangkatan Presiden Republik Indonesia (RI)
    Prabowo
    Subianto menuju Doha, Qatar pada Sabtu (12/4/2024) waktu setempat.
    Momen hangat tersebut terjadi usai kedua pemimpin negara melakukan kunjungan bersama ke Akademi Militer (Akmil) Mesir di Kairo.
    Dikutip dari keterangan pers Sekretariat Presiden, Minggu (13/4/2025), Presiden El-Sisi dan
    Presiden Prabowo
    kembali menaiki kendaraan yang sama menuju Bandar Udara Internasional Kairo.
    Setibanya di bandara, kedua kepala negara berjalan bersama menyapa para pejabat dan pasukan jajar kehormatan.
    Sebelum menaiki tangga pesawat, Presiden Prabowo dan Presiden El-Sisi berjabat tangan erat, menandai eratnya hubungan diplomatik dan persahabatan antarkedua negara.
    Sejumlah pejabat dari Mesir maupun Indonesia turut hadir dalam prosesi pelepasan tersebut.
    Dari pihak Mesir, tampak Menteri Sektor Bisnis Mohamed Ibrahim Ahmad Shimi dan Duta Besar Mesir untuk Indonesia Yasser Hassan Farag Elshemy.
    Sementara dari pihak Indonesia, hadir Duta Besar RI untuk Mesir Lutfi Rauf dan Atase Pertahanan KBRI Kairo Kolonel Laut (P) Dafris D. Syahruddin.
    Presiden Prabowo dan rombongan lalu lepas landas dari Bandara Internasional Kairo sekitar pukul 17.15 waktu setempat.
    Turut mendampingi Presiden Prabowo dalam penerbangan menuju Doha adalah Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Semobil bersama, Presiden El-Sisi antar keberangkatan Prabowo ke Doha

    Semobil bersama, Presiden El-Sisi antar keberangkatan Prabowo ke Doha

    Presiden Mesir Abdel Fattah El Sisi mengantar langsung Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto ke Bandara Internasional Kairo, Sabtu (12/4/2025) sebelum melanjutkan lawatan kenegaraan menuju Doha, Qatar. (ANTARA/HO-Biro Pers Sekretariat Presiden)

    Semobil bersama, Presiden El-Sisi antar keberangkatan Prabowo ke Doha
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 13 April 2025 – 06:31 WIB

    Elshinta.com – Presiden Mesir Abdel Fattah El Sisi mengantar langsung keberangkatan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menuju Doha, Qatar, pada Sabtu (12/4) sore waktu setempat, dengan menaiki kendaraan mobil yang sama. Momen hangat tersebut terjadi usai kedua pemimpin melaksanakan kunjungan bersama ke Akademi Militer Mesir di Kairo.

    Sekretariat Presiden dalam siaran resminya, Minggu WIB, menyebutkan Presiden El Sisi dan Presiden Prabowo kembali menaiki kendaraan yang sama menuju Bandar Udara Internasional Kairo. Setibanya di bandara, kedua kepala negara berjalan bersama menyapa para pejabat pelepas dan pasukan jajar kehormatan.

    Sebelum menaiki tangga pesawat, Presiden Prabowo dan Presiden El Sisi berjabat tangan erat, menandai eratnya hubungan diplomatik dan persahabatan antarkedua negara. Sejumlah pejabat dari Mesir maupun Indonesia turut hadir dalam prosesi pelepasan tersebut. Dari pihak Mesir, tampak Menteri Sektor Bisnis Mohamed Ibrahim Ahmad Shimi dan Duta Besar Mesir untuk Indonesia Yasser Hassan Farag Elshemy.

    Sementara dari pihak Indonesia, hadir Duta Besar RI untuk Mesir Lutfi Rauf dan Atase Pertahanan KBRI Kairo Kolonel Laut (P) Dafris D. Syahruddin. Presiden Prabowo dan rombongan lepas landas dari Bandar Udara Internasional Kairo sekitar pukul 17.15 waktu setempat.

    Setelah menempuh perjalanan udara, Presiden Prabowo tiba di Bandar Udara Internasional Hammad, Doha, Qatar, pada Sabtu (12/4) pukul 21.15 waktu setempat. Kedatangan Kepala Negara disambut oleh Menteri Kebudayaan Qatar Sheikh Abdulrahman bin Hamad Al-Thani, Duta Besar RI Doha Ridwan Hassan, dan Atase Pertahanan KBRI Doha Kolonel Tengku Sony Sonatha.

    Selain itu, tampak pula pasukan jajar kehormatan dari Qatar Amiri Guard yang turut menyambut dan mengiringi Presiden Prabowo menuju kendaraan. Dari bandara, Presiden Prabowo langsung menuju hotel tempatnya bermalam selama di Doha. Esok hari, Presiden Prabowo dijadwalkan untuk melakukan kunjungan resmi sekaligus bertemu dengan Emir Qatar, Sheikh Tamim Bin Hamad Al-Thani. Upacara penyambutan dan pertemuan tersebut akan digelar di Istana Amiri Diwan, Doha.

    “Menyelesaikan kesepakatan-kesepakatan antara Qatar dan Indonesia, juga tanda tangan berbagai perjanjian dan kesepakatan yang cukup strategis bagi kedua negara kita,” kata Presiden Prabowo dalam keterangan persnya kepada awak media pada Rabu (9/4) di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta.

    Turut mendampingi Presiden Prabowo dalam kunjungan di Doha adalah Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

     

    Sumber : Antara

  • Marquez Kembali Berjaya, Bagnaia ke Mana?

    Marquez Kembali Berjaya, Bagnaia ke Mana?

    Jakarta

    Balapan malam di Qatar berubah jadi panggung ‘comeback’ Marc Marquez. Buktinya, ia kembali mendominasi balap usai crash di balapan terakhirnya. Di sisi lain, Bagnaia justru tercecer dan nyaris tak terdengar namanya sepanjang balapan.

    Sprint race MotoGP Qatar 2025 digelar Minggu (13/4) dini hari WIB di Sirkuit Internasional Lusail, dan jadi panggung keempat beruntun bagi Marc untuk naik podium teratas.

    Start dari pole position, yang juga keempat kalinya musim ini, Marc langsung tancap gas. Sempat disalip oleh adiknya, Alex, di tikungan terakhir lap pertama, tapi tak butuh waktu lama buat Marc membalas.

    Setelah itu? Tak ada yang bisa mendekat. Marquez melaju mulus hingga finis dengan gap 1,5 detik dari Alex yang membela tim Gresini. Duet Marc-Alex di podium MotoGP sudah mulai jadi rutinitas balapan musim ini.

    Lantas pertarungan sengit selalu terjadi untuk merebut podium terakhir. Kali ini, duel sengit terjadi antara Franco Morbidelli, Fabio Quartararo, dan rookie bersinar di Qatar, Fermin Aldeguer.

    Namun Morbidelli, pebalap ‘Timnas’ Pertamina Enduro VR46, yang keluar sebagai pemenang duel dan melengkapi podium all-Ducati. Sementara Quartararo, yang sempat tampil agresif, justru melebar di tikungan terakhir dan harus puas disalip Aldeguer untuk posisi empat.

    Lalu ke mana Francesco Bagnaia? Juara di COTA pekan lalu itu seperti hilang arah di Qatar. Crash saat kualifikasi bikin Bagnaia harus start dari P11, dan sepanjang balapan, ia lebih banyak berkutat di luar 10 besar. Pecco akhirnya hanya finis di posisi kedelapan, jauh dari performa dominannya pekan lalu.

    Strategi ban juga jadi cerita tersendiri. Mayoritas pebalap memilih ban medium depan-belakang, seperti tahun lalu. Tapi ada juga yang gambling pakai ban soft di belakang, seperti Maverick Vinales, Johann Zarco, dan Alex Rins. Sayangnya, eksperimen itu berujung gagal karena ban cepat aus dan ritme balap mereka drop.

    Satu momen menarik lainnya datang dari Jorge Martin. Juara dunia bertahan itu baru comeback usai absen tiga seri akibat cedera pergelangan tangan kiri. Meski ini debutnya bareng Aprilia, Martin sempat menyalip Bagnaia di awal lomba. Sayangnya, fisik belum sepenuhnya pulih dan Martin harus puas finis di P16.

    Hasil Sprint Race MotoGP Qatar 2025

    1 Marc Marquez SPA Ducati Lenovo (GP25) 20m 38.304s
    2 Alex Marquez SPA BK8 Gresini Ducati (GP24) +1.577s
    3 Franco Morbidelli ITA Pertamina VR46 Ducati (GP24) +3.988s
    4 Fermin Aldeguer SPA BK8 Gresini Ducati (GP24)* +4.369s
    5 Fabio Quartararo FRA Monster Yamaha (YZR-M1) +4.593s
    6 Fabio Di Giannantonio ITA Pertamina VR46 Ducati (GP25) +5.099s
    7 Ai Ogura JPN Trackhouse Aprilia (RS-GP25)* +10.199s
    8 Francesco Bagnaia ITA Ducati Lenovo (GP25) +10.334s
    9 Marco Bezzecchi ITA Aprilia Racing (RS-GP25) +11.300s
    10 Maverick Viñales SPA Red Bull KTM Tech3 (RC16) +12.554s
    11 Pedro Acosta SPA Red Bull KTM (RC16) +13.676s
    12 Alex Rins SPA Monster Yamaha (YZR-M1) +14.273s
    13 Enea Bastianini ITA Red Bull KTM Tech3 (RC16) +14.408s
    14 Brad Binder RSA Red Bull KTM (RC16) +15.459s
    15 Luca Marini ITA Honda HRC Castrol (RC213V) +15.587s
    16 Jorge Martin SPA Aprilia Racing (RS-GP25) +15.775s
    17 Raul Fernandez SPA Trackhouse Aprilia (RS-GP25) +16.317s
    18 Augusto Fernandez SPA Pramac Yamaha (YZR-M1) +17.922s
    19 Jack Miller AUS Pramac Yamaha (YZR-M1) +20.274s
    20 Somkiat Chantra THA Idemitsu Honda LCR (RC213V)* +31.106s

    DNF
    Johann Zarco FRA Castrol Honda LCR (RC213V)

    (mhg/rgr)

  • Usai Lawatan ke Turki, Presiden Prabowo Bertemu Presiden El-Sisi di Kairo Bahas Konflik Gaza

    Usai Lawatan ke Turki, Presiden Prabowo Bertemu Presiden El-Sisi di Kairo Bahas Konflik Gaza

    JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto melakukan pertemuan dengan Presiden Republik Arab Mesir, Abdel Fattah El-Sisi, di Istana Al-Ittihadiya, Kairo, hari ini.

    Kunjungan Prabowo ke Mesir merupakan bagian dari rangkaian kunjungan kerja ke luar negeri di kawasan Timur Tengah, setelah sebelumnya menghadiri Antalya Diplomacy Forum di Turkiye.

    “Alhamdulillah, semalam sekitar pukul 19.25, waktu Kairo, Bapak Presiden telah tiba setelah beliau melakukan perjalanan dari Antalya, Turkiye,” ujar Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana, dalam keterangan persnya, Sabtu, 12 April.

    Adapun agenda Prabowo di Kairo diawali dengan kunjungan ke Istana Al-Ittihadiya sekitar pukul 11.00 waktu setempat. Prabowo akan disambut dengan upacara penyambutan, termasuk pengumandangan lagu kebangsaan dari masing-masing negara dan perkenalan delegasi dari Indonesia dan Mesir.

    Selanjutnya, Prabowo dan Presiden El-Sisi diagendakan mengadakan pertemuan 4 mata untuk membahas berbagai isu penting, termasuk situasi geopolitik di kawasan Timur Tengah. Terutama konflik di Gaza, serta penguatan kerja sama strategis antara kedua negara.

    “Bapak Presiden Prabowo akan berkonsultasi dan berdiskusi dengan Presiden El-Sisi terkait dengan geopolitik di kawasan, tentang Gaza, dan juga tentang beberapa isu strategis lainnya,” kata Yusuf.

    Usai pertemuan, kedua pemimpin menyaksikan penandatanganan Joint Declaration on Strategic Partnership sebagai bentuk komitmen untuk mempererat hubungan bilateral kedua negara di berbagai sektor.

    Kegiatan lawatan diplomatik di Istana Al-Ittihadiya akan diakhiri dengan jamuan santap siang kenegaraan.

    “Setelah kegiatan di Istana Al-Ittihadiya, Bapak Presiden akan langsung menuju ke bandara untuk melanjutkan lawatan perjalanannya ke Timur Tengah ini. Beliau akan menuju ke Doha, Qatar,” kata Yusuf.

  • Seribu Warga Gaza, Seribu Tanya untuk Republik
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        13 April 2025

    Seribu Warga Gaza, Seribu Tanya untuk Republik Nasional 13 April 2025

    Seribu Warga Gaza, Seribu Tanya untuk Republik
    Dosen Fakultas Hukum Universitas Pasundan & Sekretaris APHTN HAN Jawa Barat
    PERNYATAAN
    Presiden Prabowo Subianto untuk mengevakuasi seribu warga Palestina dari
    Gaza
    ke Indonesia menyentak ruang publik kita.
    Di tengah dunia yang terbelah antara rasa kemanusiaan dan kepentingan geopolitik, inisiatif ini seperti suara baru dari belantara diplomasi Asia Tenggara.
    Namun, dalam euforia menyambut langkah yang disebut-sebut sebagai “misi kemanusiaan”, ada pertanyaan-pertanyaan yang menggantung di langit-langit republik ini: Untuk siapa evakuasi ini ditujukan? Apa landasan hukumnya?
    Siapa yang bertanggung jawab atas proses pemindahan dan perlindungan para pengungsi? Dan, pertanyaan paling mendasar: apakah langkah ini benar-benar untuk menyelamatkan, atau sekadar simbolisme global yang tak berpijak pada realitas domestik?
    Pernyataan Presiden Prabowo bahwa Indonesia siap mengevakuasi seribu warga Gaza—anak-anak, korban luka, serta warga yang mengalami trauma—adalah ekspresi dari simpati mendalam atas tragedi kemanusiaan yang terjadi di Palestina.
    Sebagai bangsa yang sejak awal mendukung kemerdekaan Palestina, suara Indonesia memang tak boleh hilang dari arena kemanusiaan global.
    Namun dalam politik internasional, bahkan empati pun tak pernah steril dari strategi. Di balik niat baik evakuasi ini, muncul pertanyaan: apakah langkah ini murni sebagai respons moral, atau bagian dari posisi diplomatik baru Indonesia yang ingin memainkan peran lebih besar di dunia Islam dan kawasan Timur Tengah?
    Jika betul demikian, maka evakuasi ini harus dibingkai secara transparan sebagai bagian dari strategi politik luar negeri, bukan sekadar reaksi emosional terhadap penderitaan Gaza.
    Dalam perspektif hukum internasional, pemindahan populasi dari wilayah konflik memerlukan legitimasi yang kokoh dan kehati-hatian luar biasa.
    Pasal 49 Konvensi Jenewa IV Tahun 1949 secara tegas menyatakan bahwa: “Pemindahan secara individual atau massal terhadap penduduk sipil dari wilayah yang diduduki ke wilayah negara pendudukan atau ke wilayah lain yang diduduki, dalam atau di luar wilayah itu, dilarang, terlepas dari motifnya.”
    Namun, pasal yang sama memberikan pengecualian: “Evakuasi diperbolehkan jika keamanan penduduk atau alasan militer yang mendesak mengharuskannya.”
    Lebih lanjut, Pasal 78 Protokol Tambahan I Tahun 1977 mengatur tentang perlindungan terhadap anak-anak dalam konflik bersenjata:
    “Jika keadaan memerlukan, anak-anak dapat dievakuasi secara sementara dari wilayah yang terkena konflik ke wilayah lain yang lebih aman, dengan persetujuan dari pihak yang bertikai serta otoritas orangtua atau wali.”
    Dari ketentuan ini, jelas bahwa evakuasi warga sipil, apalagi dalam jumlah besar, harus melalui prosedur yang ketat, mendapat persetujuan dari semua pihak yang bertikai, serta tidak boleh menjadi dalih untuk pemindahan permanen atau pelanggaran hak untuk kembali.
    Jika Indonesia hendak mengevakuasi warga Palestina dari Gaza, maka koordinasi dengan Otoritas Palestina, negara-negara transit seperti Mesir, bahkan persetujuan tidak langsung dari Israel menjadi kebutuhan tak terelakkan.
    Tanpa dasar hukum yang jelas, evakuasi dapat dianggap sebagai pelanggaran prinsip-prinsip dasar hukum humaniter internasional, atau lebih jauh lagi, mendukung—secara tak sengaja—narasi “pengosongan Gaza” yang diusung kelompok ekstrem kanan Israel.
    Majelis Ulama Indonesia telah mengingatkan: jangan sampai evakuasi ini menjadi jalan sunyi menuju eksodus paksa, bukan penyelamatan sukarela.
    Seribu warga Palestina yang terluka, trauma, atau yatim piatu bukan sekadar angka statistik. Mereka adalah individu dengan kebutuhan perlindungan hukum, pemulihan psikososial, akses kesehatan, pendidikan, dan jaminan hidup bermartabat.
    Apakah negara kita siap?
    Indonesia belum meratifikasi Konvensi Pengungsi 1951 maupun Protokol 1967, sehingga tidak memiliki kewajiban hukum formal untuk memberikan status pengungsi, kecuali berdasarkan kebijakan domestik atau
    goodwill
    politik.
    Di sisi lain, sistem hukum kita belum memiliki regulasi nasional yang secara komprehensif mengatur perlindungan pengungsi asing.
    Akibatnya, status hukum para penyintas Gaza ini bisa menggantung: apakah mereka “pengungsi”, “pencari suaka”, atau “tamu negara”?
    Tanpa kepastian, mereka berisiko menjadi warga bayangan: tak dapat bekerja, bersekolah, apalagi membangun hidup baru.
    Ketiadaan kejelasan inilah yang berpotensi mencederai niat baik dari misi yang sedianya bersandar pada kemanusiaan.
    Solidaritas terhadap Palestina adalah bagian dari narasi kemerdekaan Indonesia. Namun, dalam dunia hukum dan kebijakan publik, solidaritas harus dijalankan dengan sistem. Tidak bisa hanya bermodalkan niat dan pernyataan pers.
    Jika Indonesia memang serius ingin memainkan peran strategis dalam isu kemanusiaan global, maka langkah awal yang paling logis adalah: membentuk regulasi nasional soal pengungsi dan pencari suaka, atau minimal menetapkan prosedur evakuasi internasional berbasis hukum.
    Tanpa itu, evakuasi Gaza ini rawan menjadi headline sesaat, bukan laku institusional yang berkelanjutan.
    Presiden Prabowo telah menjajaki dukungan dari negara-negara kunci di Timur Tengah—UEA, Turki, Qatar, Mesir, dan Yordania. Itu langkah diplomatik yang cerdas.
    Namun pertanyaannya: apakah diplomasi ini dibarengi koordinasi dalam negeri yang matang? Apakah Kementerian Luar Negeri, Hukum dan HAM, Sosial, dan Kesehatan telah duduk satu meja menyusun rencana lintas sektoral?
    Apa suara DPR dalam isu ini? Apakah ada alokasi anggaran? Siapa yang akan menanggung beban fiskal dan sosial dari rencana ini?
    Pengalaman Indonesia dalam menampung pengungsi Rohingya harus menjadi cermin. Tanpa regulasi dan sistem yang mapan, para pengungsi hidup dalam ketidakpastian. Tanpa pekerjaan. Tanpa pendidikan. Tanpa masa depan.
    Evakuasi Gaza tak boleh mengulang pola yang sama. Negara harus hadir sejak awal, bukan hanya saat pesawat mendarat. Kita butuh sistem perlindungan jangka panjang—bukan semata tempat singgah sementara yang minim harapan.
    Evakuasi seribu warga Gaza bukan sekadar persoalan logistik atau niat baik. Ia adalah ujian menyeluruh atas cara republik ini memahami kemanusiaan, hukum, dan tata kelola negara.
    Setiap langkah yang diambil pemerintah harus berpijak pada pertimbangan hukum, etika, dan kebijakan yang matang.
    Publik berhak tahu. Sebab dari langit yang dihujani bom di Gaza, kini tanggung jawab berpindah ke pundak republik ini. Dan pertanyaan-pertanyaan mendasar itu tak bisa dihindari:
    Apa dasar hukum dari rencana evakuasi ini? Apakah ia memiliki legitimasi dalam sistem hukum nasional dan sejalan dengan ketentuan hukum humaniter internasional?
    Bagaimana status hukum seribu jiwa yang dibawa ke Indonesia? Apakah mereka akan disebut pengungsi, pencari suaka, atau sekadar tamu negara tanpa perlindungan hukum yang memadai?
    Siapa yang akan menjamin hak-hak dasar mereka—akses terhadap perlindungan hukum, kesehatan, pendidikan, dan kehidupan yang layak?
    Sampai kapan mereka akan tinggal di Indonesia? Adakah batas waktu atau skenario pemulangan yang terukur?
    Apa jaminan bahwa mereka kelak dapat kembali ke Gaza ketika situasi memungkinkan? Apakah ada mekanisme yang melindungi hak untuk kembali sebagaimana ditegaskan dalam hukum internasional?
    Terakhir, apakah semua ini telah melalui uji etika, kalkulasi diplomatik, serta pertimbangan risiko keamanan nasional yang menyeluruh?
    Pertanyaan-pertanyaan ini bukan untuk melemahkan niat baik pemerintah. Justru di sinilah pentingnya transparansi, akuntabilitas, dan keberanian negara menjawab tantangan kemanusiaan dengan langkah terukur, bukan langkah gegabah.
    Karena di balik setiap jiwa yang dievakuasi, ada harapan yang dibawa, ada luka yang dibungkus, dan ada masa depan yang harus dijaga. Di sinilah kemanusiaan diuji, dan di sinilah republik harus membuktikan: bahwa niat baik pun wajib dipertanggungjawabkan.
    Langkah Prabowo bukan tanpa niat baik. Namun, dalam tata kelola negara, niat baik tidak cukup. Harus ada sistem hukum yang mengikat, kebijakan berpihak, dan kesiapan institusi yang solid.
    Evakuasi Gaza adalah ujian bagi republik ini—apakah kita masih bisa berdiri atas nama kemanusiaan, atau hanya akan tercatat sebagai pemberi tumpangan dalam kisah panjang pengungsian dunia.
    Karena di balik setiap anak Gaza yang datang, ada satu tanya yang akan hidup bersama mereka: benarkah republik ini siap menampung luka dunia, dengan tangan dan hati yang benar-benar terbuka?
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Prabowo disambut hangat El-Sisi setibanya di Istana Al-Ittihadiya

    Prabowo disambut hangat El-Sisi setibanya di Istana Al-Ittihadiya

    Tangkapan layar – Presiden RI Prabowo Subianto mengikuti upacara penyambutan untuk Indonesia yang diselenggarakan Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi di Istana Al-Ittihadiya, Kairo, Mesir dan disiarkan secara langsung melalui YouTube Istana Kepresidenan Mesir, Sabtu (12/4/2025). (ANTARA/Livia Kristianti)

    Prabowo disambut hangat El-Sisi setibanya di Istana Al-Ittihadiya
    Dalam Negeri   
    Editor: Widodo   
    Sabtu, 12 April 2025 – 21:13 WIB

    Elshinta.com – Presiden RI Prabowo Subianto dan rombongan mendapatkan sambutan yang hangat dari Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi setibanya di Istana Al-Ittihadiya, Kairo, Sabtu.

    Berdasarkan siaran langsung YouTube akun Istana Kepresidenan Mesir yang dipantau dari Jakarta, Sabtu, penerimaan Presiden Prabowo dan rombongan di Istana Al-Ittihadiya berlangsung sekitar pukul 17.00 WIB atau sekitar pukul 12.00 waktu setempat.

    Presiden RI Prabowo Subianto nampak menggunakan setelan jas berwarna biru tua dengan dasi senada dan peci, sedangkan Presiden El-Sisi juga menggunakan busana yang serupa yaitu setelan berwarna biru dongker disertai dasi biru tua.

    Setelah memasuki Istana Ittihadiya, Presiden Prabowo dan Presiden El-Sisi berdampingan mengikuti upacara penyambutan.

    Lagu kebangsaan “Indonesia Raya” dikumandangkan terlebih dahulu, setelahnya “Bilady Bilady Bilady” yang merupakan lagu kebangsaan Mesir juga turut dikumandangkan.

    Para peserta upacara yang terdiri dari pasukan jajar kehormatan mengikuti prosesi upacara penyambutan begitu khusyuk. Tidak lama setelah upacara penyambutan selesai, siaran langsung dihentikan.

    Sebelumnya telah diwartakan, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana menjelaskan agenda kunjungan kenegaraan Presiden RI Prabowo Subianto ke Kairo, Mesir.

    Setelah dilangsungkan upacara penyambutan, Presiden Prabowo dan Presiden El-Sisi akan saling memperkenalkan delegasi dari masing-masing negara.

    Selanjutnya, Presiden Prabowo dan Presiden El-Sisi mengadakan pertemuan tete-a-tete atau pertemuan empat mata untuk membahas berbagai isu penting, termasuk situasi geopolitik di kawasan Timur Tengah, khususnya konflik di Gaza, serta penguatan kerja sama strategis antara kedua negara.

    Usai pertemuan, kedua pemimpin akan menyaksikan penandatanganan Joint Declaration on Strategic Partnership sebagai bentuk komitmen untuk mempererat hubungan bilateral kedua negara di berbagai sektor.

    Kegiatan di Istana Al-Ittihadiya akan diakhiri dengan jamuan santap siang kenegaraan.

    “Setelah kegiatan di Istana Al-Ittihadiya, Bapak Presiden akan langsung menuju ke bandara untuk melanjutkan lawatan perjalanannya ke Timur Tengah ini. Beliau akan menuju ke Doha, Qatar,” Yusuf menutup pernyataannya.

    Sumber : Antara