Negara: Qatar

  • Cholil Nafis Usul Iran Hentikan Perang Jika Israel Akhiri Penjajahan Palestina dan Netanyahu Diadili

    Cholil Nafis Usul Iran Hentikan Perang Jika Israel Akhiri Penjajahan Palestina dan Netanyahu Diadili

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Ukhuwah dan Dakwah, KH Muhammad Cholil Nafis, angkat bicara mengenai konflik berkepanjangan antara Iran dan Israel yang kian memanas dalam beberapa waktu terakhir.

    Cholil menyampaikan usulan damai yang dinilai sebagai bentuk nyata komitmen terhadap kemerdekaan bangsa Palestina.

    “Sebagai komitmen kemerdekaan negara Palestina, maka saya usul, bahwa Iran dapat menerima usulan mengakhiri perang dengan syarat Israel mengakhiri pembunuhan dan penjajahannya di Palestina,” kata Cholil di X @cholilnafis (25/6/2025).

    Tak hanya itu, ulama yang juga dikenal sebagai tokoh moderat itu juga mendesak agar Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, diadili atas kejahatan kemanusiaan yang dilakukan terhadap rakyat Palestina.

    “Serta memproses hukum internasional terhadap penjahat kemanusiaan PM Netanyahu. Bismillah,” tandasnya.

    Sebagaimana diketahui, konflik antara Iran dan Israel terus meluas ke berbagai aspek, termasuk serangan udara, sanksi, serta operasi intelijen yang saling membalas.

    Di tengah situasi tersebut, dukungan dunia Islam terhadap kemerdekaan Palestina tetap menjadi sorotan utama.

    Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengambil peran langsung dalam mendorong tercapainya gencatan senjata antara Israel dan Iran, melalui jalur diplomatik yang melibatkan Emir Qatar.

    Trump menyampaikan bahwa pihaknya telah berhasil meyakinkan Israel untuk menyetujui gencatan senjata, dan meminta agar Qatar membantu membujuk Iran agar turut menerima kesepakatan tersebut.

  • Potret Dubai Setop Penerbangan Imbas Serangan Iran di Qatar

    Potret Dubai Setop Penerbangan Imbas Serangan Iran di Qatar

    Beberapa penumpang duduk di Bandara Internasional Hamad setelah Qatar membuka kembali wilayah udaranya setelah penutupan singkat akibat serangan rudal Iran di Pangkalan Udara Al Udeid pada hari Senin, di Doha, Qatar, Selasa (24/6/2025). (REUTERS/Stringer)

  • Presiden Prabowo Ikuti Perkembangan Konflik Iran-Israel, Pantau Keselamatan WNI

    Presiden Prabowo Ikuti Perkembangan Konflik Iran-Israel, Pantau Keselamatan WNI

    JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto selalu mengikuti perkembangan konflik Iran-Israel secara cermat dari waktu ke waktu. Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamen Sesneg) Juri Ardiantoro kepada wartawan di Jakarta, Selasa, 24 Juni.

    Wamen Juri juga menyampaikan, Presiden Prabowo Subianto juga meminta kepada jajarannya untuk terus mengikuti perkembangan konflik antara Iran dan Israel agar segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan terkait keselamatan warga negara Indonesia.

    Konflik Iran dan Israel semakin memanas, terlebih dengan pengeboman fasilitas nuklir di Iran oleh Amerika Serikat. Iran melakukan serangan balasan dengan menyerang pangkalan militer Amerika Serikat di Qatar.

    Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan kepada Kementerian Luar Negeri untuk segera melakukan langkah penyelamatan warga negara Indonesia di wilayah konflik.

  • Presiden Prabowo Ikuti Perkembangan Konflik Iran-Israel, Pantau Keselamatan WNI

    Presiden Prabowo Ikuti Perkembangan Konflik Iran-Israel, Pantau Keselamatan WNI

    JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto selalu mengikuti perkembangan konflik Iran-Israel secara cermat dari waktu ke waktu. Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamen Sesneg) Juri Ardiantoro kepada wartawan di Jakarta, Selasa, 24 Juni.

    Wamen Juri juga menyampaikan, Presiden Prabowo Subianto juga meminta kepada jajarannya untuk terus mengikuti perkembangan konflik antara Iran dan Israel agar segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan terkait keselamatan warga negara Indonesia.

    Konflik Iran dan Israel semakin memanas, terlebih dengan pengeboman fasilitas nuklir di Iran oleh Amerika Serikat. Iran melakukan serangan balasan dengan menyerang pangkalan militer Amerika Serikat di Qatar.

    Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan kepada Kementerian Luar Negeri untuk segera melakukan langkah penyelamatan warga negara Indonesia di wilayah konflik.

  • Pengumuman Trump Soal Gencatan Senjata Iran-Israel: Perdamaian atau Sekadar Jeda?

    Pengumuman Trump Soal Gencatan Senjata Iran-Israel: Perdamaian atau Sekadar Jeda?

    PIKIRAN RAKYAT – Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Selasa pagi secara mengejutkan mengumumkan berakhirnya perang antara Israel dan Iran. Pengumuman tersebut disampaikan melalui media sosialnya, Truth Social, dengan pernyataan penuh percaya diri: “CONGRATULATIONS WORLD, IT’S TIME FOR PEACE!”. Dalam unggahannya, Trump menyebut bahwa kedua negara telah mencapai “Complete and Total CEASEFIRE” atau gencatan senjata total.

     

    Namun, di balik pengumuman bombastis itu, seperti dilansir The Guardian, Selasa, 24 Mei 2025, muncul banyak pertanyaan mengenai keabsahan kesepakatan tersebut, mengingat fakta bahwa rudal Iran masih menghantam Israel saat kesepakatan gencatan senjata seharusnya sudah dimulai.

     

    Retaliasi Terukur Iran

     

    Segalanya bermula setelah AS menyerang beberapa situs nuklir Iran pada Minggu dini hari. Menanggapi serangan itu, Iran meluncurkan rudal balistik ke pangkalan militer AS di Qatar pada Senin malam. Meski disebut sebagai “tanggapan yang kuat dan berhasil” oleh otoritas Iran, serangan itu tidak menimbulkan korban jiwa. Bahkan, lokasi pangkalan dan waktu serangan diduga dipilih untuk menghindari eskalasi lebih lanjut.

     

    Presiden Trump merespons dengan menyebut serangan itu sebagai “lemah”, dan justru menjadikannya alasan untuk menyerukan perdamaian. Ia menyatakan bahwa Iran dan Israel telah mendekatinya untuk mencapai kesepakatan. Dengan bantuan Qatar sebagai mediator, dan senator JD Vance disebut berperan dalam dialog dengan Teheran, Trump mengklaim telah menyusun rencana damai.

     

    Detail Kesepakatan

     

    Trump menjelaskan bahwa gencatan senjata akan diberlakukan dalam dua tahap: Iran akan menghentikan serangan enam jam setelah pengumuman, diikuti oleh Israel enam jam kemudian. Setelah 24 jam, perang 12 hari tersebut akan resmi dinyatakan berakhir.

     

    Namun, implementasi kesepakatan berjalan tak mulus. Iran masih menembakkan rudal ke wilayah selatan Israel menjelang batas waktu. Di sisi lain, Israel sempat meningkatkan serangannya ke fasilitas Iran sebelum akhirnya menghentikan aksi militer sekitar pukul 4 pagi waktu Teheran.

     

    Kementerian Luar Negeri Iran menyatakan bahwa operasi militer mereka telah selesai tepat waktu, sementara televisi pemerintah mengumumkan dimulainya gencatan senjata. Pemerintah Israel baru mengonfirmasi keterlibatan mereka dalam kesepakatan pada pukul 9 pagi waktu setempat, dengan pernyataan bahwa mereka akan “merespons dengan keras terhadap setiap pelanggaran”.

     

    Analisis dan Dampak

     

    Sejauh ini, tampaknya gencatan senjata berhasil dihormati oleh kedua pihak. Trump pun tidak menyia-nyiakan momen ini untuk mengklaim kemenangan diplomatik. Ia bahkan mengunggah meme dirinya mencium bendera AS, dengan tulisan: “Trump was right about everything.”

     

    Dari sudut pandang militer, serangan terhadap fasilitas nuklir Iran telah menimbulkan kerugian besar bagi Teheran. Iran kehilangan sejumlah besar infrastruktur nuklir, dan meskipun beberapa pakar memperkirakan mereka akan membangun kembali secara diam-diam, kemampuan mereka telah terpukul.

     

    Namun, para pengamat menyatakan bahwa konsekuensi jangka panjang dari serangan tersebut masih belum dapat dipastikan. Meningkatnya dukungan publik Iran terhadap pengembangan senjata nuklir menjadi salah satu kekhawatiran. Terlebih, menurut Israel, Iran kemungkinan besar telah memindahkan cadangan uranium mereka menjelang serangan, dan hingga kini belum diketahui lokasinya.

     

    Akhir atau Awal Babak Baru?

     

    Meskipun Trump menyatakan bahwa “perang yang bisa menghancurkan Timur Tengah” telah dihindari, banyak pihak masih skeptis. Beberapa negara di kawasan mengkritik Iran, namun secara umum menyerukan kembalinya diplomasi. Qatar, misalnya, menyatakan kemarahannya atas serangan, namun tetap mendorong perundingan.

     

    Jika gencatan senjata ini bertahan, Trump bisa saja mencetak poin politik besar menjelang pemilu mendatang, termasuk mewujudkan ambisinya meraih Nobel Perdamaian. Namun, jika situasi kembali memanas, maka deklarasi perdamaian ini bisa dikenang hanya sebagai momen sensasional yang tak membuahkan hasil nyata.

     

    Dalam diplomasi kawasan yang rumit dan berlapis, waktu akan menjadi penentu: apakah ini awal dari perdamaian, atau hanya jeda dalam konflik panjang yang belum menemukan solusi permanen. ***

     

  • Kemlu: 18 WNI dari Iran tertahan di Qatar

    Kemlu: 18 WNI dari Iran tertahan di Qatar

    Tangerang (ANTARA) – Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Andy Rachmianto menyebutkan bahwa sebanyak 18 Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Iran masih tertahan di Qatar.

    Ke-18 WNI itu masih terhambat proses pemulangannya lantaran penerbangan ke tanah air ditutup menyusul serangan Iran ke pangkalan militer AS di Qatar.

    “Bahwa terjadi tadi malam beberapa gangguan penerbangan internasional. Tadi malam Qatar menutup wilayah udaranya dan dampaknya adalah terjadinya gangguan jadwal penerbangan,” jelas Andy dalam keterangannya di Tangerang, Selasa.

    Ia mengatakan, Pemerintah Indonesia melalui Kedutaan Besar RI saat ini terus melakukan koordinasi dengan otoritas penerbangan di negara terkait untuk mempercepat proses pemulangan WNI.

    “Ke-18 WNI itu sekarang sudah ada di Doha. Kita sedang menunggu jadwal penerbangan Qatar Airways yang sempat terganggu untuk terbang ke Jakarta. Moga-moga besok kalau penerbangannya sudah memungkinkan, mereka segera menuju Jakarta,” ungkapnya.

    Ia menyebut proses pemulangan WNI dilakukan secara bertahap. Akan tetapi, menyusul situasi yang kembali memanas hanya sebanyak 11 WNI yang malam ini berhasil tiba di Indonesia.

    “Ke-11 WNI yang sudah tiba di Jakarta berasal dari Jawa Timur dan Kalimantan Timur,” kata Andy Rachmianto.

    Pewarta: Azmi Syamsul Ma’arif
    Editor: Riza Mulyadi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ada 18 WNI Lain yang Dijadwalkan Tiba dari Iran Hari Ini, tapi Tertahan di Qatar
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        24 Juni 2025

    Ada 18 WNI Lain yang Dijadwalkan Tiba dari Iran Hari Ini, tapi Tertahan di Qatar Megapolitan 24 Juni 2025

    Ada 18 WNI Lain yang Dijadwalkan Tiba dari Iran Hari Ini, tapi Tertahan di Qatar
    Tim Redaksi
    TANGERANG, KOMPAS.com
    – Sebanyak 11 warga negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari
    Iran
    telah tiba di Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Selasa (24/6/2025).
    Ada 18 WNI lain yang sedianya juga mendarat di Indonesia hari ini. Namun, belasan WNI itu masih tertahan di Doha, Qatar, karena gangguan penerbangan.
    “Jadi sebetulnya selain yang 11 orang itu sudah siap 29 orang. Jadi sisa 18 mereka sudah dijadwalkan akan tiba di Jakarta hari ini juga, sore tadi,” ujar Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Andy Rachmianto, saat ditemui di Bandara Soekarno-Hatta.
    Menurut Andy, 18 WNI tersebut sebelumnya telah diberangkatkan dari Baku, Azerbaijan, dengan maskapai Qatar Airways. 
    Namun, penerbangan terkendala akibat serangan terhadap salah satu pangkalan Amerika Serikat di Qatar sehingga sempat dialihkan ke Jeddah, Arab Saudi.
    “Tapi Alhamdulillah, 18 saudara-saudara kita tersebut sudah berhasil diterbangkan dari Jeddah menuju Doha,” ucap dia.
    Andi menambahkan, total ada 97 WNI yang dievakuasi dari Iran. Namun, hingga kini, baru 11 orang yang tiba di Tanah Air.
    Dia menyebut, 68 WNI lainnya masih berada di Baku dan tengah menunggu jadwal penerbangan berikutnya.
    “Mereka sudah kita evakuasi dari Iran, Teheran dan beberapa kota di sekitarnya, menuju ke perbatasan Azerbaijan, menuju Baku untuk kemudian kita lakukan proses evakuasi,” ucap Andi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ada 18 WNI Lain yang Dijadwalkan Tiba dari Iran Hari Ini, tapi Tertahan di Qatar
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        24 Juni 2025

    Ada 97 WNI yang Dievakuasi dari Iran, Baru 11 Tiba di Jakarta Megapolitan 24 Juni 2025

    Ada 97 WNI yang Dievakuasi dari Iran, Baru 11 Tiba di Jakarta
    Tim Redaksi
    TANGERANG, KOMPAS.com
    – Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri RI, Andi Rahmianto mengatakan, ada 97 warga negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari
    Iran
    akibat situasi yang memanas. 
    Dari 97 WNI itu, 11 orang di antaranya telah tiba di Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang, Senin (24/6/2025) sore. 
    “Alhamdulillah baru saja, kurang lebih satu jam yang lalu, kita menyambut saudara-saudara kita, warga negara Indonesia yang sudah berhasil kita evakuasi dari Teheran,” kata Andi saat konferensi pers di Bandara Soekarno-Hatta, Senin (24/6/2025).
    Adapun 11 WNI yang sudah tiba di Indonesia itu berasal dari dua provinsi, yaitu Jawa Timur dan Kalimantan Timur.
    Andi menyampaikan, evakuasi ini dilakukan sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
    Menurut Andi, evakuasi dilakukan melalui jalur darat dari Teheran dan kota-kota sekitarnya ke perbatasan Azerbaijan, sebelum diterbangkan dari Baku menuju Jakarta.
    Namun, selama proses evakuasi, sempat terjadi gangguan akibat disrupsi penerbangan internasional. Akibatnya, terjadi penutupan wilayah udara sejumlah negara di Timur Tengah, termasuk Qatar.
    “Jadi sebetulnya selain yang 11 orang itu sudah siap 29 orang, jadi sisa 18. Mereka sudah dijadwalkan akan tiba di Jakarta hari ini juga, sore tadi, namun karena terkena gangguan penerbangan, karena mereka menggunakan maskapai Qatar Airways, penerbangan mereka dari Baku menuju Jakarta, menuju Doha, sempat terganggu,” terang Andi.
    Andi menyebut, 18 WNI itu kini telah diterbangkan dari Jeddah menuju Doha.
    “Saat ini kita masih menunggu jadwal penerbangan dari Doha menuju Jakarta,” sambung dia.
    Sementara itu, 68 WNI lainnya masih berada di Baku dan tengah menunggu jadwal penerbangan berikutnya. 
    “Mereka sudah kita evakuasi dari Iran, Teheran dan beberapa kota di sekitarnya, menuju ke perbatasan Azerbaijan, menuju Baku untuk kemudian kita lakukan proses evakuasi,” ucap Andi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Konflik Makin Memanas, Iran Balas Serangan Nuklir AS dengan Hujan Rudal

    Konflik Makin Memanas, Iran Balas Serangan Nuklir AS dengan Hujan Rudal

    PIKIRAN RAKYAT – Iran meluncurkan serangan rudal ke Pangkalan Militer Amerika Serikat Al Udeid yang terletak di Qatar. Serangan tersebut merupakan balasan atas gempuran militer AS dua hari sebelumnya yang menghancurkan fasilitas nuklir Iran di Fordow, Natanz, dan Isfahan.

    Media nasional Iran melaporkan bahwa militer Teheran menggunakan kekuatan setara dengan yang dipakai Amerika Serikat dalam serangan sebelumnya.

    Dalam operasi militer yang disetujui oleh Presiden AS Donald Trump, pesawat tempur negara adidaya itu menjatuhkan bom seberat 60.000 kilogram ke sejumlah fasilitas nuklir Iran. Ini menjadi keterlibatan langsung pertama sekutu Israel tersebut dalam konflik yang memanas di Timur Tengah.

    Korps Garda Revolusi Islam Iran menyatakan bahwa serangan rudal ini dimaksudkan sebagai pesan tegas kepada pemerintahan Trump.

    “Pesan kami kepada Gedung Putih dan para sekutunya jelas: Iran tidak akan membiarkan agresi terhadap kedaulatan dan tanah airnya tanpa balasan,” kata pernyataan resmi dari korps tersebut.

    Rudal Iran Berhasil Dihadang

    Sementara itu, Kementerian Pertahanan Qatar mengonfirmasi bahwa sistem pertahanannya berhasil mencegat sebagian besar rudal yang ditembakkan Iran. Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

    Kepala Staf Operasi Gabungan Angkatan Darat Qatar, Shayeq Misfer Al-Hajri, mengungkapkan bahwa Teheran meluncurkan 19 rudal pada pukul 19.30 waktu setempat. Dari jumlah tersebut, hanya satu rudal yang berhasil mencapai area Pangkalan Al Udeid.

    Juru bicara Kementerian Pertahanan Qatar mengecam keras serangan tersebut dan menilai tindakan Iran sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan negaranya, hukum internasional, serta Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa.

    Pada hari Minggu sebelumnya, Iran telah menyatakan bahwa setiap negara yang wilayahnya digunakan untuk melancarkan serangan terhadap Iran akan dianggap sebagai target sah untuk pembalasan militer.

    Ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat semakin meningkat sejak 13 Juni lalu, setelah Israel dan AS menuduh Iran menggunakan fasilitas nuklirnya untuk mengembangkan senjata pemusnah massal.***

  • Garuda Indonesia (GIAA) Tutup Sementara Rute Penerbangan Jakarta-Doha

    Garuda Indonesia (GIAA) Tutup Sementara Rute Penerbangan Jakarta-Doha

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) menutup rute penerbangan Jakarta-Doha, Qatar, selama sepekan akibat meningkatnya eskalasi konflik di Timur Tengah yang melibatkan Israel dan Iran.

    Direktur Niaga Garuda Indonesia Ade R. Susardi menuturkan bahwa ruang udara di sejumlah wilayah Timur Tengah juga sudah ditutup sejak awal pekan ini, sehingga membuat salah satu penerbangan Garuda terpaksa putar balik.

    “Kemarin sama Qatar airspace [ruang udara] ditutup, tetapi kami diinformasikan ketika pesawat sudah terbang. Karena sudah terbang ya dikasih tahu ke kokpit terus balik lagi pesawatnya,” ujarnya di Plaza Mandiri, Jakarta, Selasa (24/6/2025).

    Situasi tersebut akhirnya membuat Garuda Indonesia memutuskan untuk menghentikan rute penerbangan Jakarta-Doha untuk sementara waktu.

    “Kami akan setop dulu sekitar satu minggu sambil memperhatikan. Jadi, tim kami akan memonitor segala situasi dan pada saat dinyatakan sudah lebih baik, both side-nya pasti kami akan terbang kembali,” ujar Ade.

    Kendati demikian, Garuda tetap berkomitmen melindungi hak seluruh penumpang yang terdampak penghentian sementara layanan penerbangan rute Jakarta-Doha.

    Ade menyebutkan bahwa emiten maskapai pelat merah ini juga terus berkoordinasi intensif dengan Qatar Airways guna memastikan seluruh penumpang tidak dirugikan.

    “Kalau ada penumpang yang membatalkan penerbangan, tentu akan kami refund. Kalau tujuannya lanjut dari Doha ke destinasi lain, kemungkinan besar akan kami bantu re-route. Intinya, semua penumpang kami perhatikan,” ucapnya.

    Sebelumnya, melansir laporan resmi Kementerian Perhubungan, beberapa wilayah Flight Information Region (FIR) di kawasan Timur Tengah memang mengalami penutupan sebagai imbas eskalasi konflik Iran–Israel.

    Sejumlah FIR yang sempat terdampak meliputi Kairo (Mesir), Tel Aviv (Israel), Baghdad (Irak), Suriah, Tehran, Bahrain, dan Doha (Qatar). Namun, untuk saat ini, hanya ruang udara Bahrain dan Qatar yang sudah kembali dibuka.