Negara: Qatar

  • AS Sanksi Perdagangan Minyak Iran Gegara Praktik Oplosan

    AS Sanksi Perdagangan Minyak Iran Gegara Praktik Oplosan

    Jakarta

    Amerika Serikat (AS) menjatuhkan sanksi baru terhadap Iran terkait dengan ekspor minyak. Ini merupakan hukuman pertama bagi Iran tak lama setelah negara di Timur Tengah itu menyepakati gencatan senjata dengan Israel pada 24 Juni 2025.

    Sanksi yang diumumkan pada hari Kamis menyasar beberapa pihak, termasuk seorang pengusaha Irak bernama Salim Ahmed Said dan perusahaannya yang berbasis di Uni Emirat Arab. AS menuduh mereka menyelundupkan minyak Iran dengan mencampurnya bersama minyak Irak agar tidak terdeteksi.

    Minyak itu lalu dijual ke pembeli Barat melalui Irak atau Uni Emirat Arab yang dibuat seolah-olah itu adalah minyak murni dari Iran. Praktik ini juga melibatkan dokumen palsu untuk menghindari sanksi.

    “Perilaku Iran telah membuatnya terpuruk. Padahal mereka punya banyak kesempatan untuk memilih jalan damai, tapi para pemimpinnya justru memilih ekstremisme,” kata Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, dilansir dari Al Jazeera, Jumat (!4/7/2025).

    AS juga menuding Said mengendalikan perusahaan berbasis di UEA bernama VS Tankers. Mereka disebut telah menyelundupkan minyak demi keuntungan pemerintah Iran dan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), yang oleh pemerintah AS dikategorikan sebagai organisasi teroris.

    Adapun sanksi ini membekukan aset pihak-pihak yang ditunjuk di wilayah AS dan melarang warga Negeri Paman Sam untuk melakukan bisnis dengan mereka.

    Bessent menambahkan, Departemen Keuangan AS akan terus membidik sumber pendapatan Iran dan memperkuat tekanan ekonomi negara tersebut. Hal itu guna mengganggu akses rezim Iran terhadap dana yang diklaim AS digunakan untuk mendukung aksi-aksi yang mengacaukan kawasan.

    Setelah gencatan senjata tercapai pada 24 Juni, Presiden AS Donald Trump sempat mengatakan bahwa China boleh membeli minyak Iran, yang mengisyaratkan kemungkinan pelonggaran sanksi. Meskipun janji itu tidak bertahan lama.

    Dalam unggahan media sosial minggu lalu, Trump menyatakan dirinya langsung menghentikan semua rencana pelonggaran sanksi. Itu dilakukan sebagai respons atas pernyataan Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei, yang mengklaim telah menang atas Israel.

    Trump juga mengklaim bahwa dirinya telah menghentikan rencana Israel untuk membunuh Khamenei, dan menyelamatkan sosok penting di Iran itu dari kematian yang sangat buruk dan memalukan.

    Sebelumnya, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengatakan bahwa Israel memang berniat membunuh Khamenei, namun tidak menemukan kesempatan operasional untuk melakukan serangan itu.

    Pada 13 Juni lalu, Israel meluncurkan serangan udara terhadap Iran tanpa provokasi langsung. Serangan ini menewaskan ratusan warga Iran, termasuk warga sipil dan pejabat militer senior. AS turut bergabung dalam kampanye militer Israel dan menyerang tiga lokasi fasilitas nuklir Iran.

    Sebagai balasan, Iran meluncurkan serangan rudal ke Israel dan menyerang pangkalan udara di Qatar yang menampung tentara AS. Trump mengklaim serangan udara AS telah menghancurkan fasilitas nuklir Iran secara total.

    Pada hari Rabu, Pentagon menyatakan bahwa operasi pengeboman tersebut telah membuat program nuklir Iran mundur selama satu hingga dua tahun. Namun hingga kini, belum jelas di mana Iran menyimpan persediaan uranium yang telah diperkaya tingkat tinggi.

    (ily/fdl)

  • Polresta Bandara Tangkap 11 Penyalur PMI Ilegal di Soetta

    Polresta Bandara Tangkap 11 Penyalur PMI Ilegal di Soetta

    Tangerang, Beritasatu.com – Kasus pengiriman pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal kembali terungkap. Kali ini, Polresta Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, berhasil mengamankan 11 tersangka penyalur PMI nonprosedural yang merekrut korban melalui berbagai modus, termasuk media sosial (medsos).

    Kapolresta Bandara Soetta, Kombes Pol Ronald FC Sipayung menjelaskan, para tersangka menggunakan platform media sosial Facebook untuk menjaring calon korban dengan iming-iming gaji besar di luar negeri.

    “Tentu dengan penyampaian melalui media sosial adanya informasi tentang nominal gaji yang cukup besar sehingga membuat masyarakat tergiur bekerja di luar negeri,” ujar Kombes Ronald kepada wartawan, Jumat (4/7/2025).

    Menurut keterangan polisi, para korban dijanjikan akan bekerja sebagai asisten rumah tangga atau di perkebunan dengan tujuan negara seperti Abu Dhabi, Qatar, Dubai, hingga Yunani.

    Sementara untuk tujuan di kawasan Asia Tenggara seperti Kamboja, para korban justru diarahkan untuk bekerja di perusahaan yang diduga terlibat scamming dan judi online.

    Dalam proses keberangkatan, para tersangka memungut biaya sebesar Rp 5 juta hingga Rp 7 juta per orang dengan dalih keperluan administrasi.

    Namun, semua proses tersebut tidak melalui prosedur resmi, sehingga menjerumuskan korban dalam situasi yang rentan terhadap eksploitasi.

    “Untuk proses keberangkatan mereka semua tidak sesuai prosedural,” tegas Ronald.

    Pengungkapan kasus ini bermula dari laporan masyarakat yang kemudian ditindaklanjuti dengan penyelidikan intensif oleh kepolisian.

    Hasilnya, selama periode Maret-Juli 2025, Polresta Bandara Soetta berhasil mencegah keberangkatan 340 WNI yang diduga menjadi calon korban pengiriman PMI ilegal melalui Bandara Soekarno-Hatta.

    Hingga saat ini, penyidik masih terus mengembangkan kasus penyalur PMI ilegal ini untuk mengungkap kemungkinan keterlibatan jaringan lain, baik di dalam maupun luar negeri.

    Para tersangka dijerat dengan Pasal 83 juncto Pasal 68 dan/atau Pasal 81 juncto Pasal 69 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, serta Pasal 4 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang.

    Polresta Bandara Soetta mengimbau warga untuk melaporkan aktivitas mencurigakan terkait perekrutan tenaga kerja ke luar negeri demi mencegah lebih banyak korban berjatuhan.

  • Hamas Masih Dalami Usulan Gencatan Senjata dengan Israel

    Hamas Masih Dalami Usulan Gencatan Senjata dengan Israel

    Jakarta

    Hamas mengatakan saat ini pihaknya sedang berkonsultasi dengan faksi-faksi Palestina terkait usulan gencatan senjata dengan Israel. Hamas mengatakan ingin memastikan warga Gaza mendapat bantuan dan bebas dari agresi Israel.

    “Dalam konteks komitmen gerakan untuk mengakhiri agresi zionis terhadap rakyat kami dan memastikan masuknya bantuan kemanusiaan secara bebas, gerakan ini melakukan konsultasi dengan para pemimpin pasukan dan faksi-faksi Palestina terkait usulan yang diterimanya dari para mediator persaudaraan,” bunyi keterangan Hamas dilansir Aljazeera, Jumat (4/7/2025).

    “Gerakan ini akan menyerahkan keputusan akhir kepada para mediator setelah konsultasi selesai dan akan mengumumkannya secara resmi,” imbuhnya.

    Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendesak kelompok Hamas untuk menerima gencatan senjata selama 60 hari di Gaza. Trump mengatakan bahwa Israel telah setuju untuk menuntaskan kesepakatan tersebut, seiring pasukannya juga meningkatkan operasi di wilayah Palestina tersebut.

    Trump, dalam sebuah unggahan di media sosial, mengatakan bahwa perwakilannya telah bertemu dengan para pejabat Israel terkait konflik Gaza, menjelang kunjungan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu ke Washington minggu depan.

    “Israel telah menyetujui persyaratan yang diperlukan untuk menuntaskan gencatan senjata 60 Hari, di mana kami akan bekerja sama dengan semua pihak untuk mengakhiri Perang,” tulis Trump di media sosial miliknya, Truth Social, dilansir dari kantor berita AFP, Rabu (2/7).

    Trump mengatakan perwakilan Qatar dan Mesir, mediator dalam konflik Gaza, akan menyampaikan “proposal akhir ini.”

    (zap/yld)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Gencatan Senjata Gaza di Depan Mata, Ini Satu Hal yang Diminta Hamas

    Gencatan Senjata Gaza di Depan Mata, Ini Satu Hal yang Diminta Hamas

    Jakarta, CNBC Indonesia – Upaya mencapai gencatan senjata antara Hamas dan Israel kembali menguat setelah Amerika Serikat mendorong adanya perdamaian di wilayah tersebut. Namun, di tengah lonjakan diplomasi itu, serangan militer Israel ke Gaza terus berlanjut tanpa henti, menewaskan sedikitnya 59 warga Palestina hanya dalam satu hari.

    Sumber yang dekat dengan kelompok Hamas mengatakan kepada Reuters bahwa mereka saat ini tengah menilai proposal gencatan senjata baru yang didukung AS, namun menekankan bahwa kelompok tersebut menginginkan jaminan jelas bahwa gencatan senjata itu benar-benar akan mengarah pada penghentian perang secara permanen.

    “Hamas sedang membahas proposal gencatan senjata ini dengan faksi-faksi Palestina lainnya dan akan menyampaikan responsnya kepada para mediator setelah diskusi itu selesai,” demikian pernyataan Hamas pada Jumat (4/7/2025).

    Sementara itu, dua pejabat Israel menyatakan bahwa rincian dari proposal itu masih dalam pembahasan, namun peluang untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran sandera kini sangat tinggi, hampir 21 bulan sejak perang Israel-Hamas meletus.

    Presiden AS Donald Trump pada Selasa lalu menyebut bahwa Israel telah menyetujui syarat-syarat untuk menyelesaikan gencatan senjata selama 60 hari, periode yang dimaksudkan untuk membuka jalan menuju berakhirnya perang.

    Namun, apakah kesepakatan ini benar-benar akan terwujud sangat bergantung pada tanggapan akhir dari Hamas.

    Menurut sumber dari pihak keamanan Mesir, mediator dari Mesir dan Qatar saat ini berupaya mengamankan jaminan dari AS dan komunitas internasional bahwa negosiasi untuk mengakhiri perang akan tetap berlangsung. Jaminan tersebut dinilai krusial agar Hamas bersedia menerima proposal gencatan senjata dua bulan tersebut.

    Seorang pejabat senior Israel yang dekat dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa pemerintah siap menyetujui kesepakatan.

    Sumber lain yang mengetahui proses negosiasi mengatakan Israel menantikan respons resmi dari Hamas pada Jumat, dan jika tanggapannya positif, delegasi Israel akan ikut serta dalam pembicaraan tidak langsung untuk meresmikan kesepakatan tersebut.

    Isi proposal itu mencakup pembebasan secara bertahap terhadap 10 sandera Israel yang masih hidup, serta pemulangan jenazah 18 sandera lainnya, sebagai imbalan atas pembebasan tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel.

    Dari 50 sandera yang diyakini masih berada di Gaza, sekitar 20 orang diperkirakan masih hidup.

    Selain itu, bantuan kemanusiaan akan segera masuk ke Gaza dan pasukan militer Israel akan menarik diri secara bertahap dari beberapa wilayah di Jalur Gaza. Negosiasi mengenai gencatan senjata permanen juga akan dimulai segera setelah kesepakatan diberlakukan.

    “Kami benar-benar berharap kesepakatan ini akan tercapai, tapi semuanya tergantung pada sejauh mana Hamas bersedia menerima syarat-syarat tersebut,” ujar Duta Besar AS untuk Israel, Mike Huckabee, kepada Channel 12 Israel.

    “Satu hal yang pasti: Presiden ingin perang ini berakhir. Perdana Menteri ingin perang ini berakhir. Rakyat Amerika dan rakyat Israel juga menginginkan perang ini segera berakhir,” tambah Huckabee, yang dijadwalkan ikut dalam pembicaraan di Gedung Putih pekan depan saat Netanyahu bertemu dengan Trump.

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Iran Bisa Bantu Negara Lain Gunakan Energi Nuklir Damai

    Iran Bisa Bantu Negara Lain Gunakan Energi Nuklir Damai

    JAKARTA – Wakil Presiden Iran Mohammad Reza Aref mengatakan negaranya siap membantu negara lain di bidang energi nuklir damai.

    “Kami yakin bahwa selain memenuhi kebutuhan kami, kami dapat membantu negara lain menggunakan energi nuklir yang damai,” kata Aref seperti dikutip oleh lembaga penyiaran Iran IRIB pada Rabu, 2 Juli dilansir ANTARA.

    Sementara itu Direktur Organisasi Energi Atom Iran Mohammad Eslami mengatakan program nuklir Iran tidak dapat dihancurkan dengan pengeboman.

    Pada 13 Juni, Israel melancarkan operasi terhadap Iran, menuduhnya melaksanakan program nuklir militer rahasia. Iran menolak tuduhan tersebut, dan menanggapinya dengan serangannya sendiri.

    Kedua pihak saling serang selama 12 hari, yang kemudian diikuti oleh Amerika Serikat dengan melakukan satu kali serangan terhadap fasilitas nuklir Iran pada 22 Juni malam.

    Pada malam berikutnya, Teheran melancarkan serangan rudal terhadap pangkalan AS Al Udeid di Qatar.

    Presiden AS Donald Trump pada 23 Juni mengatakan Israel dan Iran telah sepakat untuk melakukan gencatan senjata guna mengakhiri “perang selama 12 hari.”

    Keesokan harinya, Trump mengatakan gencatan senjata antara Iran dan Israel telah berlaku, dan mendesak kedua belah pihak untuk tidak melanggarnya.

  • Prabowo & Pangeran Arab Sepakat Ngebut Perjanjian Dagang FTA

    Prabowo & Pangeran Arab Sepakat Ngebut Perjanjian Dagang FTA

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) sepakat mempercepat perjanjian dagang antara Indonesia dan negara-negara Teluk Arab. Kesepakatan itu tercapai dalam pertemuan keduanya di Istana Al-Salam, Jeddah, Arab Saudi.

    Perjanjian dagang yang dimaksud adalah Free Trade Agreement (FTA) antara Indonesia dan Gulf Cooperation Council (GCC), yang terdiri dari enam negara: Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait, Qatar, Bahrain, dan Oman. Negosiasi FTA ini sebelumnya telah dilakukan dua kali, yakni pada September 2024 dan Februari 2025.

    “Mereka (Prabowo dan MBS) menyambut baik hasil positif dari negosiasi Perjanjian Perdagangan Bebas antara negara-negara Dewan Kerja Sama Teluk dan Republik Indonesia, yang diselenggarakan pada September 2024 dan Februari 2025, dan menyampaikan harapan mereka untuk menyelesaikan perjanjian tersebut dalam waktu dekat,” bunyi pernyataan bersama, dikutip Kamis (3/7/2025).

    Selain membahas percepatan FTA, Prabowo dan MBS juga menyoroti nilai perdagangan bilateral yang telah mencapai US$ 31,5 miliar dalam lima tahun terakhir. Arab Saudi disebut sebagai mitra dagang utama Indonesia di kawasan Teluk.

    Keduanya juga sepakat untuk terus mengembangkan volume perdagangan, mendorong kunjungan timbal balik antara pejabat publik dan swasta, serta menyelenggarakan acara perdagangan melalui Dewan Bisnis Saudi-Indonesia. Hal ini diharapkan mampu mengonversi peluang kerja sama menjadi kemitraan nyata.

    Jika FTA rampung, Indonesia diprediksi bakal memperluas akses pasarnya ke kawasan Timur Tengah, khususnya untuk produk-produk ekspor unggulan seperti peralatan elektronik, kulit, logam, dan produk manufaktur lainnya.

    Analisis dari Badan Kebijakan Perdagangan (BKPerdag) menunjukkan FTA Indonesia-GCC bisa meningkatkan ekspor sektor peralatan elektronik hingga 33,86%, komoditas kulit sebesar 29,3%, logam sebesar 28%, dan produk manufaktur lainnya 27,7%.

    Komoditas ekspor utama nonmigas Indonesia ke GCC saat ini antara lain mobil, minyak kelapa sawit, perhiasan, kapal suar, hingga produk kertas. Sementara itu, dari sisi impor, Indonesia paling banyak mendatangkan produk baja, aluminium, polimer, belerang, dan alkohol industri dari kawasan GCC.

    Tonton juga “Istana Ungkap Prabowo Targetkan Kemiskinan RI 0% di Tahun 2029” di sini:

    (hal/rrd)

  • Trump Desak Hamas Terima Gencatan Senjata 60 Hari di Gaza

    Trump Desak Hamas Terima Gencatan Senjata 60 Hari di Gaza

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump mendesak kelompok Hamas untuk menerima gencatan senjata selama 60 hari di Gaza. Trump mengatakan bahwa Israel telah setuju untuk menuntaskan kesepakatan tersebut, seiring pasukannya juga meningkatkan operasi di wilayah Palestina tersebut.

    Trump, dalam sebuah unggahan di media sosial, mengatakan bahwa perwakilannya telah bertemu dengan para pejabat Israel terkait konflik Gaza, menjelang kunjungan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu ke Washington minggu depan.

    “Israel telah menyetujui persyaratan yang diperlukan untuk menuntaskan GENCATAN SENJATA 60 Hari, di mana kami akan bekerja sama dengan semua pihak untuk mengakhiri Perang,” tulis Trump di media sosial miliknya, Truth Social, dilansir dari kantor berita AFP, Rabu (2/7/2025).

    Trump mengatakan perwakilan Qatar dan Mesir, mediator dalam konflik Gaza, akan menyampaikan “proposal akhir ini.”

    “Saya berharap, demi kebaikan Timur Tengah, Hamas menerima kesepakatan ini, karena ini tidak akan menjadi lebih baik-ini hanya akan menjadi lebih buruk,” ujar Trump.

    Trump sebelumnya mengatakan bahwa ia akan bersikap “sangat tegas” terhadap Netanyahu saat mereka bertemu pada tanggal 7 Juli mendatang.

    Selain terus melancarkan serangannya di Gaza, militer Israel diketahui meningkatkan aksi kekerasan terhadap warga Palestina di Tepi Barat sejak 7 Oktober 2023. Aksi kekerasan ini menewaskan 1.000 warga Palestina.

    Dilansir Aljazeera, Selasa (1/7), ketika dunia teralihkan oleh genosida yang dilakukan pasukan Israel di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 56.331 orang dan mengusir hampir seluruh populasi yang berjumlah 2,3 juta orang, Israel juga meningkatkan serangannya di Tepi Barat.

    Tak hanya melalui militer, pemukim Israel juga menyerang dan membunuh penduduk desa Palestina.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Presiden selalu ditanya Danantara tiap temui pemimpin asing

    Presiden selalu ditanya Danantara tiap temui pemimpin asing

    Juru Bicara Presiden RI sekaligus Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menjawab pertanyaan wartawan saat ditemui di Pangkalan Udara TNI AU (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (1/7/2025). ANTARA/Mentari Dwi Gayati.

    Istana: Presiden selalu ditanya Danantara tiap temui pemimpin asing
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 02 Juli 2025 – 08:05 WIB

    Elshinta.com –  Juru Bicara Presiden RI sekaligus Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyebut Presiden Prabowo Subianto selalu ditanya mengenai Danantara oleh para pemimpin negara-negara sahabat yang menjadi tujuan lawatan luar negeri Presiden RI. Prasetyo menilai negara-negara sahabat menunjukkan ketertarikannya terhadap Danantara, mengingat pembahasan mengenai Danantara sering kali tidak masuk agenda, tetapi kerap dibicarakan.

    “Sepanjang yang saya ketahui, setiap lawatan Bapak Presiden, justru pemimpin-pemimpin dari negara-negara sahabat itu yang selalu membahas terlebih dahulu mengenai Danantara,” kata Prasetyo Hadi menjawab pertanyaan wartawan saat ditemui pada sela kegiatannya di Jakarta, Selasa (1/7).

    Prasetyo melanjutkan ketertarikan terhadap Danantara itu kemungkinan disebabkan oleh dana yang dikelola oleh sovereign wealth fund Indonesia itu relatif besar.

    “Bagi teman-teman negara sahabat, (itu) sebuah investasi yang luar biasa. Dalam waktu cepat, Indonesia punya sovereign wealth fund dengan asset under management (Danantara) yang mencapai 1.000 miliar US Dollar,” kata Prasetyo Hadi.

    Presiden Prabowo pada Selasa sore memulai lawatannya ke beberapa negara, di antaranya Arab Saudi dan Brazil selama kurang lebih hampir 2 pekan ke depan. Dalam lawatan resminya ke beberapa negara, Presiden Prabowo diagendakan untuk bertemu dengan pemimpin-pemimpin negara sahabat, dan membicarakan kerja sama bidang perekonomian, perdagangan, dan sektor-sektor strategis lainnya.

    Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto pada 24 Februari 2025. Badan pengelola investasi itu, yang dipimpin oleh Rosan Perkasa Roeslani selaku CEO, menaungi 800 lebih BUMN beserta perusahaan turunannya.

    Sejak diluncurkan pada Februari 2025, Danantara dinilai telah menunjukkan capaian yang signifikan, di antaranya kerja sama investasi internasional senilai USD 7 miliar yang berasal dari Qatar, Rusia, Tiongkok, dan Australia. Komitmen kerja sama Danantara dengan Rusia itu diumumkan pada lawatan Presiden Prabowo ke St. Petersburg, bulan lalu, dalam rangkaian pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

    Tidak hanya itu, Danantara juga diproyeksikan mendapat tambahan pendanaan baru sebesar 10 miliar dolar AS dari perbankan luar negeri pada Juli 2025.

    Sumber : Antara

  • Trump Umumkan Israel Sepakat Gencatan Senjata 60 Hari di Gaza

    Trump Umumkan Israel Sepakat Gencatan Senjata 60 Hari di Gaza

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan perkembangan upaya gencatan senjata di Gaza. Trump menyebut Israel telah menerima proposal gencatan senjata yang ditawarkan Amerika.

    “Israel telah menyetujui persyaratan yang diperlukan untuk menuntaskan gencatan senjata 60 hari,” tulis Trump di Truth Social dilansir AFP, Rabu (2/7/2025).

    Trump mengatakan kesepakatan ini juga akan diberikan kepada perwakilan Qatar dan Mesir. Perwakilan kedua negara tersebut nantinya akan menyampaikan proposal gencatan senjata tersebut kepada Hamas.

    Trump juga berharap Hamas menerima proposal gencatan senjata 60 hari di Gaza. Dia menyebut upaya meredam agresi Israel di Gaza tidak akan berhasil jika Hamas menolak proposal tersebut.

    “Saya berharap, demi kebaikan Timur Tengah, Hamas menerima kesepakatan ini, karena kesepakatan ini tidak akan membaik (jika ditolak Hamas)- hanya akan menjadi lebih buruk,” tulis Trump.

    Militer Israel diketahui meningkatkan aksi kekerasan terhadap warga Palestina di Tepi Barat sejak 7 Oktober 2023. Aksi kekerasan ini menewaskan 1.000 warga Palestina.

    Dilansir Aljazeera, Selasa (1/7), ketika dunia teralihkan oleh genosida yang dilakukan pasukan Israel di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 56.331 orang dan mengusir hampir seluruh populasi yang berjumlah 2,3 juta orang, Israel juga meningkatkan serangannya di Tepi Barat. Tak hanya melalui militer, pemukim Israel juga menyerang dan membunuh penduduk desa Palestina.

    Tonton juga “Trump Resmi Cabut Sanksi AS terhadap Suriah” di sini:

    (ygs/ygs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Iran Siap Serang Israel Lagi, Perang Berlanjut?

    Iran Siap Serang Israel Lagi, Perang Berlanjut?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Meski gencatan senjata sementara telah tercapai pascaserangan terhadap fasilitas militer dan nuklirnya, Iran memperingatkan bahwa pihaknya siap merespons setiap serangan baru dari Israel dengan “pembalasan yang menghancurkan dan dahsyat.”

    Peringatan ini datang langsung dari militer Iran yang menandakan meningkatnya risiko konflik militer terbuka di kawasan Timur Tengah.

    “Kekuatan bersenjata kami kini lebih siap dibandingkan sebelumnya. Jika ada agresi ulang dari rezim Zionis, maka mereka akan menghadapi respons yang menghancurkan dan mematikan,” ujar Juru Bicara Angkatan Bersenjata Iran, Brigadir Jenderal Abolfazl Shekarchi, sebagaimana dikutip dari kantor berita Mehr, Rabu (2/7/2025).

    Pernyataan Shekarchi mempertegas sikap garis keras Iran terhadap Israel, yang disebutnya “tidak pernah bisa dipercaya, baik oleh dunia maupun oleh Iran.” Ia juga menegaskan bahwa Republik Islam Iran “tidak pernah menganggap penghentian konflik sebagai pilihan.”

    Pernyataan ini muncul setelah serangkaian serangan Israel terhadap fasilitas nuklir dan militer Iran pada pertengahan Juni, yang kemudian diikuti serangan tambahan oleh militer Amerika Serikat.

    Meski konflik berlangsung selama 12 hari dan diakhiri oleh gencatan senjata yang dimediasi AS dan Qatar, belum ada tanda-tanda bahwa perjanjian jangka panjang dapat tercapai.

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bahwa serangan AS telah “menghancurkan total” fasilitas nuklir Iran.

    “Mereka tidak mengira itu benar-benar bisa dilakukan, tapi yang kami lakukan luar biasa… Israel memang memberikan kerusakan, tapi kami yang memberikan pukulan akhir,” kata Trump dalam wawancara dengan Fox News.

    Namun, meski AS menyatakan kemenangan, status persediaan uranium Iran yang diperkaya tinggi hingga kini belum jelas. Iran terus bersikeras bahwa program nuklirnya tidak ditujukan untuk kepentingan militer, meski telah mempercepat produksi uranium tingkat tinggi mendekati kualitas senjata.

    Sikap Iran terhadap pengawasan internasional juga mengeras. Alih-alih kembali ke meja perundingan dengan pemerintahan Trump, Teheran justru mengumumkan akan menangguhkan kerja sama dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA), badan pengawas nuklir di bawah PBB.

    Ali Shamkhani, tokoh senior keamanan nasional Iran, menegaskan bahwa serangan terhadap fasilitas nuklir tidak serta merta mengakhiri kekuatan Iran.

    “Bahkan jika kita berasumsi bahwa fasilitas tersebut sepenuhnya hancur, permainannya belum selesai. Bahan yang telah diperkaya, pengetahuan lokal, dan tekad politik tetap ada,” ujarnya kepada kantor berita IRNA.

    “Kini inisiatif politik dan operasional – dengan hak pembelaan sah – berada di tangan pihak yang tahu cara bermain cerdas dan menghindari tembakan serampangan. Akan ada lebih banyak kejutan,” tambahnya.

    Pernyataan-pernyataan tersebut makin menambah ketegangan di kawasan, yang sejak awal tahun telah diwarnai konfrontasi antara Israel, Iran, dan sekutunya. Konflik ini juga menciptakan ketidakpastian diplomatik, karena tidak ada proses negosiasi formal yang berlangsung sejak konflik terakhir.

    Ayatollah Ali Khamenei, Pemimpin Tertinggi Iran, juga turut melontarkan kecaman tajam terhadap Presiden Trump, yang ia sebut sebagai “musuh Tuhan.” Kecaman ini memperkuat penilaian bahwa Teheran tidak akan membuka jalur dialog selama Trump masih menjabat.

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]