Negara: Qatar

  • Ratusan Eks Diplomat Desak Uni Eropa Tindak Israel

    Ratusan Eks Diplomat Desak Uni Eropa Tindak Israel

    Jakarta

    Sebanyak 209 mantan duta besar dan staf negara anggota Uni Eropa (UE) menandatangani surat terbuka yang mendesak agar perkumpulan negara di Benua Biru tersebut segera mengimplementasikan langkah-langkah terhadap “tindakan ilegal Israel di Gaza dan Tepi Barat”.

    Surat tersebut berisi sembilan langkah UE yang diusulkan terhadap pemerintah Israel.

    Salah satu poin dalam usulan tersebut adalah penangguhan atau pencabutan sepihak izin ekspor senjata ke Israel dan penghentian pendanaan proyek-proyek nasional yang didanai bersama, yang melibatkan entitas Israel.

    Selain itu, surat tersebut mendesak penerapan sanksi atas dasar hak asasi manusia dan undang-undang antiterorisme, yang meliputi larangan visa dan pembekuan aset.

    Surat yang telah ditanda tangan itu ditujukan kepada pemimpin 27 negara anggota UE dan struktur kepemimpinan Komisi Eropa. Surat ini, merupakan tindak lanjut dari surat terbuka lain yang dilayangkan pada akhir Juli 2025 lalu.

    “Dengan rasa kecewa kami sampaikan bahwa dalam empat minggu sejak surat kami dikirim, tidak ada gencatan senjata yang disepakati di Gaza, tidak ada sandera Israel yang dibebaskan, dan yang lebih mengkhawatirkan, pemerintah Israel telah mulai melaksanakan rencana untuk mengosongkan Kota Gaza dan sekitarnya,” bunyi pernyataan surat tersebut.

    Para mantan diplomat tersebut mencatat bahwa sejak komunikasi terbuka sebelumnya, lebih dari 2.600 warga Palestina telah tewas di Gaza. Banyak di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.

    “Kami mengekspresikan kekecewaan yang mendalam bahwa sebagai respons terhadap situasi yang semakin memburuk di Gaza, UE tidak mengambil langkah-langkah penting untuk menekan Israel agar menghentikan perang brutalnya,” jelas surat tersebut.

    Warga Israel desak pembebasan sandera dan stop serangan di Gaza

    Selasa pagi (26/08) waktu setempat, para demonstran dan aktivis turun ke sejumlah ruas jalan di beberapa wilayah Israel. Mereka menyerukan pembebasan segera pada sandera yang masih diduga selamat dan mendesak penghentian pertempuran di Gaza.

    Menurut sebuah laporan media, sebuah jalan raya utama di dekat Tel Aviv diblokir dan para demonstran membakar ban di jalur utara kota tersebut.

    Forum Keluarga Sandera dan Orang Hilang telah menyerukan aksi massa dengan slogan “Israel Bersatu.”

    Media Israel juga melaporkan demonstrasi di dekat cabang Kedutaan Besar AS di Tel Aviv, serta di luar rumah-rumah menteri di kota tersebut.

    “Sudah ada penawaran yang diberikan. Kami menuntut agar para pemimpin kami duduk di meja perundingan dan tidak beranjak hingga ada kesepakatan,” kata Hagit Chen, ibu dari seorang anak yang diculik oleh Hamas pada Oktober 2023. Dikutip dari pernyataan yang dirilis oleh forum perwakilan keluarga sandera.

    Selain itu, aktivis juga mendesak agar pemerintah Israel membatalkan keputusannya untuk mengambil alih Kota Gaza.

    Perdana Menteri Benjamin Netanyahu baru-baru ini memerintahkan pembicaraan segera untuk membebaskan semua sandera yang tersisa di Gaza, sambil tetap bersikeras pada rencana serangan baru untuk merebut kota terbesar di Gaza. Sebanyak 50 sandera masih ditahan di Jalur Gaza, 20 di antaranya diyakini masih hidup.

    Sehari sebelumnya, pada Senin (25/08), Israel menyerang Rumah Sakit Nasser di bagian selatan Jalur Gaza. Serangan ini menewaskan sedikitnya 20 orang, termasuk lima jurnalis yang bekerja untuk kantor berita Reuters, Associated Press (AP), Al Jazeera, dan media lainnya.

    Serangan Israel tewaskan jurnalis, ini kata Kanselir Jerman

    Merespons serangan pada Senin (25/08) itu, Kanselir Jerman Friedrich Merz mengatakan bahwa dia tidak percaya jurnalis menjadi target langsung Israel ketika penyerangan terhadap rumah sakit di Gaza.

    “Saat ini saya tidak percaya bahwa ini adalah serangan yang ditargetkan terhadap jurnalis,” kata Merz kepada editor politik utama DW, Michaela Kuefner, di Berlin.

    “Namun, ini tentu saja merupakan hasil dari apa yang dimulai oleh tentara Israel beberapa hari yang lalu dan apa yang diputuskan oleh pemerintah Israel untuk dilakukan,” kata Merz.

    Merz mengatakan bahwa keputusannya untuk menangguhkan izin ekspor senjata baru ke Israel untuk digunakan di Gaza adalah keputusan yang tepat.

    “Saya merasa bahwa keputusan saya dalam kondisi ini, Israel tidak boleh menerima senjata yang akan digunakan di Jalur Gaza, telah terbukti lebih dari cukup sebagai keputusan yang tepat,” kata Merz.

    Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa tindakan Israel saat ini di Gaza “tidak dapat diterima.”

    “Apa yang dilakukan pemerintah Israel di sana dan apa yang dilakukan tentara Israel dalam melaksanakan keinginan pemerintah Israel tidak dapat diterima dan peristiwa kemarin mencoreng tindakan yang seharusnya dilakukan, dalam segala hal, merupakan tindakan yang dibenarkan terhadap Hamas,” kata Merz.

    Mediator Qatar: Israel harus respons usulan gencatan senjata

    Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed al-Ansari, mengatakan bahwa para mediator sedang menunggu respons Israel terhadap usulan gencatan senjata yang disetujui oleh kelompok Hamas.

    “Yang penting bukanlah tempatnya, tetapi agar kesepakatan tercapai sekarang. Sudah ada tawaran di atas meja, Israel harus merespons,” kata al-Ansari dalam konferensi pers.

    “Upaya menunda dengan memindahkan lokasi atau taktik lain sudah jelas bagi komunitas internasional dan saatnya Israel memberikan jawaban serius atas apa yang telah disetujui sebelumnya,” ujar al-Ansari.

    Usulan terbaru yang diajukan oleh mediator melibatkan gencatan senjata awal selama 60 hari dan pertukaran bertahap sandera Israel dengan tahanan Palestina.

    Saat mediator menunggu tanggapan Israel terhadap usulan baru pekan lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa dia telah memberikan instruksi untuk negosiasi baru yang bertujuan “membebaskan semua sandera kami dan mengakhiri perang dengan syarat yang dapat diterima oleh Israel.”

    Artikel ini terbit pertama kali dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh: Muhammad Hanafi

    Editor: Rahka Susanto dan Hani Anggraini

    Lihat Video ‘PBB soal 5 Jurnalis Tewas Kena Serangan Israel: Harus Ada Keadilan’:

    (ita/ita)

  • Rentetan Kejahatan Israel Serang RS di Gaza Dikecam!

    Rentetan Kejahatan Israel Serang RS di Gaza Dikecam!

    Jakarta

    Militer Israel tak habis-habisnya membombardir Gaza. Rentetan kejahatan Israel menyerang rumah sakit di Gaza menuai kecaman.

    Kini giliran Rumah Sakit Nasser di wilayah Jalur Gaza yang jadi sasaran serangan Israel. Sebanyak 20 orang tewas, lima di antaranya merupakan jurnalis.

    Dilansir Reuters, Selasa (26/8/2025), para jurnalis yang meninggal dunia berasal dari media Reuters, Associated Press, hingga Al Jazeera. Pejabat kesehatan Palestina mengatakan juru kamera Hussam al-Masri, seorang kontributor Reuters, tewas di dekat posisi siaran langsung yang dioperasikan Reuters di lantai atas tepat di bawah atap rumah sakit di Khan Younis dalam serangan awal.

    Wartawan serta petugas penyelamat dan petugas medis yang bergegas ke lokasi turut tewas dalam serangan kedua Israel. Kemudian wartawan yang tewas lainnya adalah Mariam Abu Dagga, yang bekerja lepas untuk Associated Press dan media lainnya. Mohammed Salama, yang bekerja untuk penyiar Al Jazeera yang berbasis di Qatar.

    Moaz Abu Taha seorang jurnalis lepas yang bekerja dengan beberapa organisasi berita termasuk sesekali berkontribusi untuk Reuters juga menjadi korban tewas. Lalu, Ahmed Abu Aziz Fotografer Hatem Khaled, yang juga seorang kontraktor Reuters, terluka.

    Israel Klaim Tak Targetkan Jurnalis

    Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Israel sangat menyesalkan apa yang disebutnya sebagai “kecelakaan tragis”. Israel menyebut pihaknya menghargai kerja keras para jurnalis dan staf medis.

    Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengakui telah menyerang area Rumah Sakit Nasser dan mengatakan bahwa Kepala Staf Umum telah memerintahkan penyelidikan. Namun demikian, IDF mengklaim tidak menargetkan jurnalis dalam serangannya.

    “IDF menyesalkan segala kerugian yang dialami individu yang tidak terlibat dan tidak menargetkan jurnalis. IDF bertindak untuk mengurangi kerugian yang dialami individu yang tidak terlibat semaksimal mungkin dengan tetap menjaga keselamatan pasukan IDF,” katanya.

    Reuters menyampaikan duka atas meninggalnya para wartawan. Reuters mengatakan saat ini sedang meminta pihak Gaza dan Israel memberi bantuan kepada jurnalisnya yang tewas dalam peristiwa itu.

    “Kami sedang mencari informasi lebih lanjut dan telah meminta pihak berwenang di Gaza dan Israel untuk membantu kami mendapatkan bantuan medis darurat bagi Hatem,” kata juru bicara Reuters.

    Saudi Serukan Akhiri Kejahatan Israel

    Kementerian Luar Negeri Saudi, seperti dilansir Al Arabiya, mengecam “penargetan oleh pasukan pendudukan Israel terhadap para tenaga medis, pekerja bantuan kemanusiaan, dan personel media di Kompleks Medis Al-Nasser di Khan Younis, Jalur Gaza bagian selatan”.

    Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri Saudi menyerukan komunitas internasional untuk “mengakhiri kejahatan-kejahatan Israel ini” dan menekankan perlunya memastikan perlindungan bagi para pekerja medis, pekerja bantuan kemanusiaan, dan pekerja medis.

    Serangan yang menghantam RS Nasser itu merupakan salah satu dari rentetan serangan Israel terhadap rumah sakit atau fasilitas medis di Jalur Gaza sejak perang berkecamuk pada Oktober 2023. RS Nasser sendiri terus bertahan dari serangan dan pengeboman selama 22 bulan terakhir perang berkecamuk di Jalur Gaza.

    Para pejabat menyebut adanya kekurangan pasokan dan kekurangan staf yang kritis. Dari 20 korban tewas, sebanyak lima orang di antaranya merupakan jurnalis yang bekerja untuk kantor berita terkemuka seperti Reuters, Associated Press dan Al Jazeera.

    China Mengecam Serangan Israel

    Otoritas China terkejut serangan Israel ke rumah sakit di Jalur Gaza menewaskan sedikitnya 20 orang, termasuk lima jurnalis. Beijing mengecam serangan Israel yang merenggut nyawa jurnalis dan petugas medis.

    China juga menyerukan Israel untuk “segera menghentikan operasi militernya” di Jalur Gaza. Guo juga menyampaikan belasungkawa.

    “Kami terkejut dan mengutuk fakta bahwa para tenaga medis dan jurnalis sekali lagi sangat disayangkan telah kehilangan nyawa dalam konflik ini,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Guo Jiakun dalam konferensi pers terbaru di Beijing, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Selasa (26/8/2025).

    “Kami menyampaikan belasungkawa kepada para korban dan simpati kami untuk keluarga mereka,” imbuh Guo dalam pernyataannya.

    Shina prihatin dengan situasi terkini di Jalur Gaza. Dia menambahkan bahwa China mengecam “semua tindakan yang merugikan warga sipil… termasuk tindak kekerasan terhadap jurnalis”.

    Guo kemudian menyerukan Israel untuk segera menghentikan serangannya di Jalur Gaza dan menyetujui gencatan senjata.

    “Israel harus segera menghentikan operasi militernya di Gaza, mewujudkan gencatan senjata yang komprehensif dan bertahan lama sesegera mungkin, memulihkan sepenuhnya pasokan kemanusiaan, mencegah krisis kemanusiaan berskala lebih besar, dan berupaya meredakan ketegangan secepat mungkin,” cetusnya.

    Halaman 2 dari 2

    (idn/idn)

  • Israel Serang Suriah Selatan, 4 Orang Tewas

    Israel Serang Suriah Selatan, 4 Orang Tewas

    Damaskus

    Militer Israel melakukan penyerang ke wilayah Suriah Selatan. Sebanyak empat orang dilaporkan tewas akibat serangan tersebut.

    Dilansir AFP, Rabu (27/8/2025), Israel terus menyerang para pemimpin baru negara itu bahkan di tengah upaya perundingan. Israel telah melancarkan ratusan serangan di Suriah sejak aliansi yang dipimpin kelompok Islamis menggulingkan penguasa lama Bashar al-Assad pada bulan Desember.

    “Tiga tentara tewas dalam serangan di dekat Damaskus,” kata seorang pejabat di Kementerian Pertahanan kepada AFP.

    “Sebuah pesawat nirawak Israel menargetkan salah satu bangunan militer divisi ke-44 tentara Suriah di Kiswah, sebelah barat Damaskus, menewaskan tiga anggota divisi tersebut,” kata pejabat tersebut, yang berbicara dengan syarat anonim.

    Sebelumnya pada hari itu, kantor berita resmi SANA melaporkan bahwa “seorang pemuda tewas dalam serangan Israel di sebuah rumah di desa Taranja”, di sisi garis gencatan senjata yang sebelumnya dikuasai Suriah di Dataran Tinggi Golan.

    Suriah pun mengutuk serangan Israel. “Serangan Israel baru-baru ini mengakibatkan gugurnya seorang pemuda”, kata Kementerian Luar Negeri Suriah.

    Suriah juga mengutuk serangan pasukan Israel ke sebuah kota di pedesaan Quneitra, “kampanye penangkapan mereka terhadap warga sipil”, dan “pengumuman mereka tentang kelanjutan kehadiran ilegal mereka di puncak Gunung Hermon dan zona penyangga”.

    “Praktik-praktik agresif ini merupakan pelanggaran berat terhadap Piagam PBB, hukum internasional, dan resolusi Dewan Keamanan yang relevan, serta merupakan ancaman langsung terhadap perdamaian dan keamanan di kawasan tersebut”.

    Militer Israel mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka telah melakukan “beberapa kegiatan pekan lalu di Suriah selatan untuk menemukan senjata dan menangkap tersangka”.

    Kementerian Luar Negeri Saudi mengatakan serangan Israel merupakan “pelanggaran mencolok terhadap kedaulatan Republik Arab Suriah dan hukum internasional”.

    Kementerian Luar Negeri Qatar menyerukan “masyarakat internasional untuk mengambil tindakan tegas terhadap pendudukan Israel dan memaksanya menghentikan serangan berulang kali di wilayah Suriah”.

    Halaman 2 dari 2

    (maa/maa)

  • Fahri Hamzah Sebut Investor Qatar Mau Garap Proyek TOD di Lahan KAI

    Fahri Hamzah Sebut Investor Qatar Mau Garap Proyek TOD di Lahan KAI

    Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Fahri Hamzah mengungkap investasi Qatar dalam mendukung pembangunan program 3 juta rumah saat ini telah masuk ke tahap penentuan lokasi konstruksi.

    Dalam informasi terbarunya, Fahri menegaskan bahwa AlQilaa Group saat ini tengah berkoordinasi dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI untuk menggarap proyek Transit Oriented Development (TOD) di sekitar wilayah Kampung Bandan.

    “Qatar sedang rapat dengan KAI. Pemilik lahannya KAI, ada banyak sih [lokasi proyeknya], tapi di antara yang prioritas itu yang di Kampung Bandan,” kata Fahri usai menghadiri agenda The HUD Institute di Tangerang Selatan, Senin (25/8/2025).

    Untuk diketahui, semulanya rencana groundbreaking investasi Qatar akan dilaksanakan di wilayah Kalibata. Akan tetapi, hal itu batal lantaran area eks-perumahan DPR itu akan diambil alih oleh Sekretariat Negara (Setneg).

    Fahri menjelaskan, apabila tidak ada aral melintang, groundbreaking investasi Qatar itu ditargetkan bakal dilakukan pada Januari 2026.

    “Jadi mereka tinggal melapor ke kita kapan ready groundbreakingnya. Tapi mereka bilang Januari 2026,” tegas Fahri.

    Sebagai informasi, Perusahaan asal Qatar yakni AlQilaa International Group memang telah menyampaikan komitmennya untuk segera merealisasikan investasi pada program 3 juta rumah dalam waktu dekat.

    Chairman AlQilaa International Group, Sheikh Abdulaziz bin Abdulrahman Al Thani mengatakan pada tahap pertama AlQilaa Group akan membangun 100.000 unit hunian vertikal bersubsidi dan non-subsidi di kota-kota besar, termasuk Jakarta. 

    Untuk mendukung rencana tersebut, AlQilaa berkomitmen untuk menyediakan investasi sekitar US$2,5 miliar atau sekitar Rp40,54 triliun (Asumsi kurs: Rp16.217) untuk pembangunan tahap awal tersebut dan akan bertambah selama beberapa tahun ke depan.

    “Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Indonesia yang memungkinkan proyek hunian dengan harga terjangkau ini dapat berjalan untuk membantu masyarakat Indonesia terutama yang berpenghasilan rendah dan menengah,” tegas Abdulaziz.

  • Order Sepi, Pabrik Pembuat Bola untuk Piala Dunia 2022 di Madiun PHK 842 Pekerja
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        25 Agustus 2025

    Order Sepi, Pabrik Pembuat Bola untuk Piala Dunia 2022 di Madiun PHK 842 Pekerja Surabaya 25 Agustus 2025

    Order Sepi, Pabrik Pembuat Bola untuk Piala Dunia 2022 di Madiun PHK 842 Pekerja
    Tim Redaksi
    MADIUN, KOMPAS.com
    – Lesunya ekonomi berdampak pada sepinya order perusahaan pembuat bola untuk Piala Dunia 2022 di Kabupaten Madiun, Jawa Timur.
    Perusahaan yang berada di Desa Kedungrejo, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun itu akan mulai bertahap memberhentikan pekerjanya.
    Total pekerja yang akan mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) mulai Agustus hingga Oktober 2025 sebanyak 842 orang.
    Saat Piala Dunia 2022 di Qatar, Adidas menunjuk perusahaan produsen bola kaki asal Madiun, Indonesia, PT GWI, untuk membuat bola yang digunakan pada perhelatan Piala Dunia bernama Al Rihla.
    Sekretaris Disnakerin Kabupaten Madiun, Ratnasari Wandanwulan, yang dikonfirmasi pada Senin (25/8/2025), menyatakan bahwa pihaknya sudah menerima surat pemberitahuan dari PT GWI terkait rencana pemutusan hubungan kerja ratusan karyawan pabrik yang pernah mendapatkan order bola Piala Dunia 2022 ini. 
    “Surat pemberitahuan PHK baru datang beberapa hari yang lalu. Nanti dari dinas akan berkunjung ke pabrik untuk melihat sejauh mana pemberian haknya. Selama ini tidak ada permasalahan, kami sudah menghubungi serikat buruh dan tidak ada masalah,” kata Ratna.
    Berdasarkan surat dari PT GWI, pemutusan hubungan kerja (PHK) dilakukan karena penurunan order produksi dan restrukturisasi organisasi.
    Untuk data detail karyawan yang terkena PHK akan diumumkan melalui serikat pekerja.
    Ratna mengatakan, penurunan permintaan saat ini menyebabkan kapasitas produksi PT GWI berkurang drastis.
    Untuk itu, bila PT GWI melakukan PHK, harus ada pesangon. “Bila melakukan PHK, harus ada pesangon atau kompensasi sesuai status pekerja,” kata Ratna.
    Tak hanya itu, kata Ratna, pihaknya akan memeriksa pembayaran hak pekerja, termasuk jaminan hari tua (JHT) BPJS Ketenagakerjaan.
    Bahkan, pengecekan akan dilakukan terhadap setiap orang yang mendapatkan PHK.
    Selain itu, Disnakerin Kabupaten Madiun berupaya menyiapkan penyaluran tenaga kerja ke perusahaan lain yang membutuhkan.
    Salah satunya adalah pabrik sepatu yang beroperasi di Desa Kuwu, Kabupaten Madiun.
    Ia mendapatkan informasi bahwa pabrik itu tengah membuka lowongan sekitar 2.000 pekerja.
    Terlebih, saat ini dari lowongan tersebut baru terisi sekitar 30 persen.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Marquez Menang Terus, MotoGP 2025 Tinggal Cari Runner Up, Nih?

    Marquez Menang Terus, MotoGP 2025 Tinggal Cari Runner Up, Nih?

    Jakarta

    Marc Marquez lagi-lagi juara MotoGP. The Baby Alien baru saja memenangi seri keempat belas MotoGP 2025 di Sirkuit Balaton Park, Hongaria. Selisih poin di tangga klasemen pun makin lebar. Apakah gelar juara umum MotoGP 2025 sudah di tangan Marquez dan sisanya hanya balapan untuk merebutkan peringkat kedua?

    Marquez juara beruntun tujuh kali di MotoGP. Sebelum mengukuhkan diri jadi jawara baru di Hungaria, rider asal Spanyol berusia 32 tabun itu telah menaklukkan MotoGP Austria, Ceko, Jerman, Belanda, Italia, hingga Aragon. Musim ini Marquez juga juara di Qatar, Argentina, serta di Thailand.

    Dengan banyaknya kemenangan dan podium yang diraih, saat ini Marquez sudah mengoleksi 455 poin. Unggul sangat jauh dari adiknya, Alex Marquez, yang menghuni posisi kedua dengan 280 poin. Gap 175 poin, jelas bikin persaingan juara dunia MotoGP seperti sudah selesai lebih awal.

    Performa Marquez yang sangat konsisten musim ini rasanya sulit dilawan oleh para pesaingnya. Jadi, di delapan seri tersisa MotoGP 2025, para pebalap di bawah Marc Marquez mungkin hanya akan bertarung memperebutkan posisi kedua.

    Saat ini Alex yang ada di posisi kedua sewaktu-waktu bisa digeser oleh Francesco Bagnaia yang ada di urutan ketiga. Bagnaia baru mengoleksi 228 poin dan ada selisih 52 poin dari Alex. Sementara Marco Bezzecchi yang ada di peringkat keempat dengan 197 poin, juga masih berpeluang memperebutkan posisi runner up MotoGP 2025.

    Jangan lupa di bawah mereka masih ada nama-nama pebalap hebat lainnya yang berpotensi merangsek ke urutan tiga besar. Ada nama Pedro Acosta dengan 164 poin, lalu ada Franco Morbidelli yang mengemas 161 poin, dan Fabio di Giannantonio yang koleksi 154 poin.

    Dengan delapan seri tersisa, peluang Marquez untuk mengunci gelar MotoGP 2025 sudah hampir mustahil digagalkan. Secara hitung-hitungan, Marc Marquez bisa menahbiskan diri sebagai juara MotoGP 2025 di seri keenam belas di Sirkuit Misano, San Marino, asal dia bisa kunci kemenangan di MotoGP Catalunya dan MotoGP San Marino.

    Singkatnya, Marquez butuh keunggulan lebih dari 222 poin setelah MotoGP San Marino. Bisakah Marquez melakukan itu?

    (lua/din)

  • Kualitas udara Jakarta menduduki peringkat terburuk kedua di dunia

    Kualitas udara Jakarta menduduki peringkat terburuk kedua di dunia

    Arsip foto – Suasana gedung bertingkat yang terlihat samar karena polusi udara di Jakarta. ANTARA FOTO/Fathul Habib Sholeh (ANTARA)

    Kualitas udara Jakarta menduduki peringkat terburuk kedua di dunia
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Sabtu, 23 Agustus 2025 – 06:31 WIB

    Elshinta.com – Kualitas udara di Jakarta pada Sabtu pagi masuk kategori tidak sehat dan menduduki peringkat kedua sebagai kota dengan udara terburuk di dunia. Berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 05.00 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta berada di angka 177 atau masuk dalam kategori tidak sehat dengan polusi udara PM2.5 dan nilai konsentrasi 67 mikrogram per meter kubik.

    Angka itu memiliki penjelasan tingkat kualitas udaranya tidak sehat bagi kelompok sensitif karena dapat merugikan manusia maupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika. Situs tersebut juga merekomendasikan terkait kondisi udara di Jakarta, yaitu bagi masyarakat sebaiknya menghindari aktivitas di luar ruangan. Jika berada di luar ruangan gunakanlah masker, kemudian menutup jendela untuk menghindari udara luar yang kotor.

    Sedangkan kategori baik yakni tingkat kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia atau hewan dan tidak berpengaruh pada tumbuhan, bangunan ataupun nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 0-50. Kemudian, kategori sedang yakni kualitas udaranya yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif dan nilai estetika dengan rentang PM2,5 sebesar 51-100.

    Lalu, kategori sangat tidak sehat dengan rentang PM2,5 sebesar 200-299 atau kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan pada sejumlah segmen populasi yang terpapar. Terakhir, berbahaya (300-500) atau secara umum kualitas udaranya dapat merugikan kesehatan yang serius pada populasi.

    Kota dengan kualitas udara terburuk urutan pertama yaitu Doha, Qatar di angka 250, urutan ketiga Kinshasa, Democratic Repiblic of the Congo di angka 172, urutan keempat Kampala, Uganda di angka 165, dan urutan kelima Addis Ababa, Etiopia di angka 163. Adapun Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta meluncurkan platform perantau kualitas udara terintegrasi yang didukung 31 titik Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) tersebar di wilayah kota metropolitan tersebut.

    Dari SPKU tersebut, kemudian data yang diperoleh ditampilkan melalui platform pemantau kualitas udara. Hal ini dibuat sebagai penyempurnaan dari yang sudah ada sebelumnya dan sesuai dengan standar yang berlaku secara nasional. Laman ini juga menampilkan data dari 31 SPKU di Jakarta yang mengintegrasikan data dari SPKU milik DLH Jakarta, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), World Resources Institute (WRI) Indonesia dan Vital Strategies.

    Sumber : Antara

  • Ratusan Warga Palestina di Gaza Unjuk Rasa Minta Israel Hentikan Serangan

    Ratusan Warga Palestina di Gaza Unjuk Rasa Minta Israel Hentikan Serangan

    Warga Palestina di Kota Gaza turun ke jalan menuntut diakhirinya perang Israel di Jalur Gaza, setelah PM Benjamin Netanyahu menyetujui mengambil alih sepenuhnya kota Gaza.

    Dikelilingi gedung-gedung yang hancur, ratusan warga Palestina yang terjebak menuntut diakhirnya perang dan serangan Israel.

    Kota Gaza termasuk wilayah yang tersisa di Jalur Gaza yang tidak berada di bawah kendali Israel.

    Unjuk rasa dilakukan beberapa jam setelah Israel mengumumkan sudah memulai misinya untuk menduduki wilayah tersebut, dalam upayanya merebut apa yang diklaimnya sebagai salah satu benteng terakhir Hamas.

    “Protes ini merupakan ekspresi kemarahan rakyat atas kondisi tragis yang dihadapi di Jalur Gaza,” ujar Abu Al-Waleed Al-Zaq, 70 tahun, kepada ABC.

    “Kami menyerukan agar tragedi ini diakhiri, agar serangan yang dilakukan terhadap rakyat kami dihentikan.

    “Gaza telah hancur total,” tegasnya.

    “Kita semua harus bersatu dan mengatakan hentikan serangan mengerikan ini cukup, cukup, cukup.”

    Militer Israel sudah menguasai lebih dari 75 persen Jalur Gaza, tetapi belum menduduki Kota Gaza.

    Perintah untuk evakuasi diberlakukan di lebih dari 80 persen wilayah Gaza yang diserang Israel.

    Israel sudah memanggil 60.000 tentara cadangan untuk memperkuat barisan sebelum menduduki Kota Gaza, yang akan memaksa ratusan ribu orang mengungsi ke Selatan Gaza.

    Perdana Menteri Benjamin Netanyahu melakukan perjalanan ke perbatasan Israel dan Gaza untuk bertemu dengan para pemimpin militer.

    Kabinet keamanan Isrel sudah menyetujui rencana militer di wilayah tersebut, sebagai bentuk formalitas.

    Warga Palestina mendesak negosiator

    Warga Palestina dari berbagai kalangan bergabung dalam protes di Kota Gaza untuk mengungkapkan kemarahan mereka, karena kemungkinan akan diusir lagi.

    “Dunia harus menyadari jika warga Palestina bukan hanya kematian dan kehancuran, mereka mempertahankan hak mereka untuk tetap tinggal dan berjuang melawan perang penggusuran yang sedang berlangsung, dan perang genosida,” ujar aktivis hak asasi manusia dan analis politik Mustafa Ibrahim, 63 tahun, kepada ABC.

    “Penting juga untuk menunjukkan jika persatuan adalah jalan menuju keselamatan, terlepas dari semua kehancuran dan pembunuhan ini,” tambahnya.

    “Ini penting untuk melawan pendudukan dan memberi tahu dunia bahwa kita akan tetap di sini.”

    “Kita masih hidup dalam kelaparan dan perang yang terus berlanjut, ini penting bagi dunia untuk menyadari bahwa Palestina tidak tinggal diam.”

    “Keteguhan dan kesabaran mereka dalam menghadapi semua kejahatan ini menentang kebijakan genosida, penggusuran, dan kelaparan yang direkayasa ini.”

    Para pengunjuk rasa membawa bendera Palestina dan spanduk-spanduk bertuliskan pesan-pesan seperti “hentikan genosida.”

    Beberapa pengunjuk rasa yang berbicara kepada ABC juga mengkritik Hamas, menuntut kelompok militan tersebut mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Israel.

    Mereka mendesak Otoritas Palestina di Tepi Barat untuk campur tangan.

    “Kami, di tengah kehancuran dan genosida Gaza, menyerukan kepada para negosiator Palestina untuk segera mengakhiri perang,” kata Mohamed Al-Aswad, 60 tahun.

    “Cukup pertumpahan darah, cukup pertumpahan darah, cukup pertumpahan darah!

    “Rakyat Palestina kami ingin hidup dalam damai dan aman.”

    “Kepada dunia bebas yang berdiri bersama rakyat kami, kepada dunia dan para pemimpin Arab, kepada Presiden Abu Mazen [Mahmoud Abbas], Anda adalah ayah kami dan Gaza adalah bagian dari Anda.”

    Ziad Al-Najjar, 55 tahun, sekretaris Serikat Pengacara, mengatakan Israel sudah bertindak melampaui jauh dari menargetkan Hamas.

    “Proyek Zionis untuk mengusir paksa rakyat Palestina ini harus diakhiri telah menjadi jelas bahwa ini adalah perang sepihak untuk membasmi orang-orang Palestina dan merebut tanah kosong,” katanya.

    “Kependudukan Israel sudah menyebabkan banyak ancaman, dan memasuki seluruh Jalur Gaza, menghancurkan sebagian besarnya, hanya menyisakan manusia yang sudah kehilangan begitu banyak, jadi kami tidak takut dengan ancaman ini, tetapi tetap menyerukan agar invasi ini dihentikan.

    “Hamas harus berupaya untuk mengakhiri perang ini, karena Hamas adalah penyebabnya, dan Hamas harus segera menghentikannya serta mengakhiri kekuasaannya di Jalur Gaza dan memberikan kekuasaan kepada Otoritas Palestina.”

    Meskipun aksi miiter Israel di Kota Gaza masih dalam tahap awal, serangan sudah dimulai di beberapa wilayah pinggiran Kota Gaza, termasuk permukiman Sabra, Zeitoun, dan Tuffah.

    Militer Israel, atau IDF, mengatakan sudah memberi tahu badan-badan kemanusiaan internasional dan otoritas medis lokal yang beroperasi di Gaza utara soal rencananya untuk menduduki wilayah tersebut pada hari Selasa, dan meminta mereka untuk mengevakuasi pasien ke wilayah selatan Jalur Gaza.

    Hal ini memicu respons keras dari otoritas kesehatan Palestina.

    “Kementerian Kesehatan menyatakan penolakannya terhadap langkah apa pun yang akan merusak sistem kesehatan yang tersisa setelah penghancuran sistematis yang dilakukan oleh otoritas pendudukan Israel,” demikian pernyataan Kementerian Kesehatan.

    “Langkah ini akan merampas hak lebih dari 1 juta orang untuk mendapatkan perawatan dan membahayakan nyawa penduduk, pasien, dan korban luka.”

    Israel mengatakan tidak akan tinggalkan Gaza

    PM Netanyahu mengatakan ia telah mengarahkan para negosiator Israel untuk terus menuntut pembebasan semua sandera, sebagai bagian dari negosiasi gencatan senjata dengan Hamas.

    Awal pekan ini, Hamas menyetujui proposal yang disusun oleh mediator Mesir dan Qatar untuk gencatan senjata selama 60 hari, dengan separuh dari sandera yang tersisa akan dibebaskan.

    Ada 50 warga Israel yang masih ditawan di Gaza oleh Hamas dan Jihad Islam Palestina (PIJ), 20 di antaranya diyakini masih hidup.

    Instruksi kepada para negosiator tersebut pada dasarnya merupakan penolakan terhadap proposal tersebut, sebuah perkembangan yang tidak mengejutkan, mengingat retorika seputar perundingan sejak gencatan senjata terakhir digagalkan pada bulan Maret.

    Sebelumnya, PM Netanyahu mengatakan kepada kantor berita Sky News jika Israel “hampir mengakhiri perang ini.”

    Selama berbulan-bulan, ia bersikeras kemenangan di Gaza sudah di depan mata, atau setidaknya, pertempuran sengit akan segera berakhir. Tapi perang dengan cepat mendekati tahun kedua yang suram tanpa akhir yang jelas.

    Dalam sebuah wawancara panjang, dengan banyak merujuk pada pemimpin Inggris di masa perang, Winston Churchill, Netanyahu juga mengatakan rencana gencatan senjata dan kesepakatan sandera dengan Hamas tidak akan menghalanginya untuk terus menyerang Kota Gaza.

    “Kami akan tetap melakukannya, itu tidak pernah menjadi pertanyaan, bahwa kami tidak akan meninggalkan Hamas di sana,” katanya.

    “Saya pikir Presiden Trump mengatakannya dengan tepat, dia mengatakan Hamas harus menghilang dari Gaza.

    “Ini seperti meninggalkan SS di Jerman. Kita membersihkan sebagian besar Jerman, tetapi ap akita meninggalkan Berlin dengan SS dan korps Nazi di sana? Tentu saja tidak.”

    PM Netanyahu jarang berbicara kepada media, dan ketika berbicara, ia lebih menyukai media berita bersayap konservatif yang secara umum mendukung pemerintah Israel.

    Keluarga sandera Israel menuntut diakhirinya perang

    Ucapan PM Netanyahu yang menolak menghentikan kependudukan di Kota Gaza kemungkinan besar ditujukan kepada anggota kabinet koalisinya sendiri.

    Seperti yang sudah terjadi berulang kali, menteri keuangan sayap kanan Bezalel Smotrich dilaporkan mengancam akan mengundurkan diri dari pemerintahan jika PM Netanyahu menyetujui kesepakatan gencatan senjata.

    Bezalel telah membuat ancaman serupa di masa lalu tetapi gagal menindaklanjutinya, meskipun Channel 12 Israel melaporkan ia memberi tahu keluarga sandera jika ia mengeluarkan ultimatum kepada perdana menteri secara pribadi.

    Hamas menangkap 251 sandera pada 7 Oktober 2023, dalam serangan yang menewaskan sekitar 1.200 warga Israel, sebagian besar warga sipil.

    Lebih dari 62.000 warga Palestina tewas dalam perang udara dan darat sejak saat itu, menurut pejabat kesehatan Gaza, dengan lebih dari separuhnya adalah perempuan, dan anak-anak.

    Keluarga dan pendukung 50 sandera yang masih berada dalam tahanan Hamas menuntut agar pemerintah Netanyahu menerima kesepakatan untuk mengakhiri perang, serta menuduh perdana menteri yang lebih mengutamakan ambisi politiknya sendiri daripada memastikan kebebasan sandera.

    Forum Sandera dan Keluarga Hilang mengatakan hampir setengah juta orang turun ke jalan di Tel Aviv akhir pekan lalu untuk menuntut pemerintah mengubah arah, karena khawatir penundaan kesepakatan dengan Hamas dan perluasan serangan ke Kota Gaza akan mengancam nyawa para sandera.

    Lihat Video ‘Korban Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza Mencapai 62.192 Jiwa’:

  • Israel Berulah Lagi Lewat Operasi Caplok Kota Gaza

    Israel Berulah Lagi Lewat Operasi Caplok Kota Gaza

    Jakarta

    Israel kembali berulah dengan memulai operasi mengambil alih Kota Gaza. Militer Israel mengklaim sudah menguasai pinggiran Kota Gaza.

    Militer Israel sejak Rabu (20/8) telah mengerahkan puluhan ribu pasukan cadangan untuk menyiapkan serangan. Kabinet keamanan Israel, yang diketuai Netanyahu, menyetujui rencana bulan ini untuk memperluas kampanye di Gaza dengan tujuan merebut Kota Gaza. Sebanyak 60.000 prajurit cadangan dikerahkan melakukan operasi tersebut.

    Dilansir Reuters, Kamis (21/8/2025), Juru Bicara Militer Israel, Brigadir Jenderal Effie Defrin mengatakan operasi tahap awal yakni dengan melakukan serangan ke Kota Gaza.

    Defrin mengatakan pasukan sudah beroperasi di pinggiran Kota Gaza. Dia mengklaim Hamas telah ‘babak belur’.

    “Kami telah memulai operasi awal dan tahap pertama serangan terhadap Kota Gaza, dan saat ini pasukan IDF telah menguasai pinggiran Kota Gaza,” ujar Defrin.

    Hamas, dalam sebuah pernyataan di Telegram, menuduh Netanyahu menghalangi kesepakatan gencatan senjata demi melanjutkan ‘perang brutal terhadap warga sipil tak berdosa di Kota Gaza’.

    “Pengabaian Netanyahu terhadap proposal para mediator… membuktikan bahwa dialah yang sebenarnya menghalangi kesepakatan apa pun,” kata Hamas.

    Hamas Beri Peringatan

    Kelompok Hamas bereaksi keras terhadap pengumuman militer Israel yang memulai operasi mencaplok Gaza. Hamas menuduh Israel mengabaikan upaya mediasi menghentikan pertempuran dan pembebasan sandera.

    “Pengumuman hari ini oleh tentara pendudukan teroris tentang dimulainya operasi terhadap Kota Gaza dan hampir satu juta penduduk serta pengungsi di sana…menunjukkan…pengabaian secara terang-terangan terhadap upaya-upaya yang dilakukan oleh para mediator,” kata Hamas dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Kamis (21/8/2025).

    Hamas juga mengkritik kurangnya tanggapan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu terhadap proposal gencatan senjata terbaru yang diajukan para mediator. Hamas telah memberikan persetujuan untuk proposal terbaru yang diajukan Qatar dan Mesir sebagai mediator.

    Hamas menuduh Netanyahu sebagai ‘penghalang nyata bagi kesepakatan apa pun’. Hamas juga menuding Netanyahu tidak peduli dengan nyawa para sandera Israel.

    Israel Dikecam

    Langkah Israel mencaplok Gaza menuai kecaman dunia. Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut langkah Tel Aviv itu hanya akan semakin memicu ‘bencana’ dan membawa wilayah itu ke “perang permanen”.

    Macron mengatakan bahwa serangan militer Israel untuk menaklukkan Kota Gaza hanya akan menyebabkan bencana total bagi kedua bangsa. Macron menyebut rencana Israel itu “akan menyeret kawasan tersebut ke dalam perang permanen”. Dia juga menegaskan kembali seruannya untuk “misi stabilisasi internasional”.

    Pernyataan Macron itu disampaikan setelah Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menyetujui rencana militer untuk menaklukkan Kota Gaza. Dia mengizinkan pemanggilan sekitar 60.000 tentara cadangan Israel.

    Kecaman juga disampaikan oleh Jerman, yang menyatakan ‘penolakan eskalasi’ dari operasi militer Israel di Kota Gaza. Juru bicara pemerintah Berlin Steffen Meyer mengatakan kepada wartawan bahwa Jerman merasa “semakin sulit untuk memahami bagaimana tindakan ini akan mengarah pada pembebasan semua sandera, atau gencatan senjata” di Jalur Gaza.

    Menteri Luar Negeri (Menlu) Yordania, Ayman Safadi, mengatakan dalam kunjungan ke Moskow bahwa operasi militer Israel yang semakin meluas di Jalur Gaza telah “membunuh semua prospek” perdamaian di Timur Tengah. Dia juga menyebut serangan Tel Aviv menyebabkan “pembantaian dan kelaparan” di Jalur Gaza.

    Safadi mengatakan dirinya berharap dapat membahas “upaya untuk mengakhiri agresi di Gaza, serta pembantaian dan kelaparan yang ditimbulkannya”. Dia menyebut hal itu semakin menambah “tindakan ilegal yang terus merusak solusi dua negara dan mematikan semua prospek perdamaian di kawasan”.

    “Kami menghargai posisi Anda yang jelas terhadap perang dan tuntutan Anda untuk mencapai gencatan senjata permanen,” ujar Safadi.

    Reaksi keras lainnya disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres, yang menyerukan gencatan senjata segera di Jalur Gaza setelah Israel mengumumkan dimulainya langkah pertama operasi untuk merebut Kota Gaza.

    “Sangat penting untuk segera mencapai gencatan senjata di Gaza,” tegasnya, sembari mengingatkan bahwa gencatan senjata diperlukan “untuk menghindari kematian dan kehancuran yang tidak terelakkan akibat operasi militer terhadap Kota Gaza”.

    Israel Ajak Hamas Berunding

    Netanyahu telah memerintahkan negosiasi segera untuk membebaskan sandera Israel yang tersisa di Gaza. Hal itu diumukan usai dimulainya operasi merebut Kota Gaza.

    “Saya datang untuk menyetujui rencana IDF (militer) untuk menguasai Kota Gaza dan mengalahkan Hamas,” kata Netanyahu dilansir AFP, Jumat (22/8/2025).

    “Pada saat yang sama, saya telah menginstruksikan untuk segera memulai negosiasi untuk pembebasan semua sandera kami dan mengakhiri perang dalam kondisi yang dapat diterima oleh Israel,” imbuhnya.

    Para mediator telah menunggu berhari-hari terkait gencatan senjata kedua pihak.

    “Saya sangat menghargai komitmen tentara cadangan, dan tentu saja tentara reguler, untuk misi vital ini,” kata Netanyahu.

    “Kedua hal ini -mengalahkan Hamas dan membebaskan semua sandera kami- berjalan beriringan,” sambungnya.

    Lihat Video ‘Korban Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza Mencapai 62.192 Jiwa’:

    Halaman 2 dari 4

    (idn/idn)

  • Israel Mulai Operasi Caplok Kota Gaza, Hamas Beri Peringatan!

    Israel Mulai Operasi Caplok Kota Gaza, Hamas Beri Peringatan!

    Gaza City

    Kelompok Hamas memberikan reaksi keras terhadap pengumuman militer Israel soal dimulainya operasi untuk mengambil alih kendali atas Kota Gaza, kota terbesar di Jalur Gaza. Hamas menuduh Israel mengabaikan upaya mediasi untuk menghentikan pertempuran dan pembebasan sandera.

    “Pengumuman hari ini oleh tentara pendudukan teroris tentang dimulainya operasi terhadap Kota Gaza dan hampir satu juta penduduk serta pengungsi di sana…menunjukkan…pengabaian secara terang-terangan terhadap upaya-upaya yang dilakukan oleh para mediator,” kata Hamas dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Kamis (21/8/2025).

    Hamas juga mengkritik kurangnya tanggapan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu terhadap proposal gencatan senjata terbaru yang diajukan para mediator. Hamas sebelumnya telah memberikan persetujuan untuk proposal terbaru yang diajukan Qatar dan Mesir sebagai mediator.

    Hamas, dalam pernyataannya, menuduh Netanyahu sebagai “penghalang nyata bagi kesepakatan apa pun”. Kelompok yang didukung Iran ini juga menuding sang PM tidak peduli dengan nyawa para sandera Israel.

    Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, pada Rabu (20/8) menyetujui rencana militer untuk menaklukkan Kota Gaza. Dia mengizinkan pemanggilan sekitar 60.000 tentara cadangan Israel, yang semakin meningkatkan tekanan terhadap Hamas saat para mediator terus mendorong terwujudnya gencatan senjata.

    Perintah Katz untuk mengirimkan lebih banyak pasukan ke Kota Gaza, yang dikonfirmasi kepada AFP oleh juru bicaranya, muncul ketika seorang pejabat Israel mengatakan secara terpisah bahwa pemerintah tetap teguh pada seruannya untuk pembebasan semua sandera dalam kesepakatan apa pun.

    Kerangka kerja yang disetujui Hamas dalam proposal gencatan senjata terbaru itu mengatur soal gencatan senjata awal selama 60 hari, pembebasan sandera secara bertahap, pembebasan beberapa tahanan Palestina, dan ketentuan yang memungkinkan masuknya bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.

    Setelah mendapatkan persetujuan Katz tersebut, militer Israel mengumumkan bahwa langkah pertama operasi untuk merebut Kota Gaza telah dimulai. Tel Aviv mengklaim saat ini pasukannya telah menguasai pinggiran Kota Gaza.

    “Kami telah memulai operasi pendahuluan dan serangan tahap pertama terhadap Kota Gaza, dan saat ini pasukan IDF (Angkatan Bersenjata Israel) telah menguasai area pinggiran Kota Gaza,” kata juru bicara militer Israel, Brigadir Jenderal Effie Defrin, dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters.

    Defrin mengatakan pasukan Israel sudah beroperasi di pinggiran Kota Gaza dan mengklaim Hamas kini menjadi pasukan gerilya yang “babak belur”.

    “Kami akan memperdalam serangan terhadap Hamas di Kota Gaza, benteng teror pemerintah dan militer bagi organisasi teroris tersebut,” sebutnya.

    Sementara itu, kepala komite darurat di Gaza, Mustafa Qazzaat, menyebut situasi terkini di Kota Gaza sebagai “bencana besar” dengan “sejumlah besar” orang mengungsi dari area permukiman di bagian timur.

    Salah satu warga Kota Gaza, Anis Daloul (64), mengatakan bahwa militer Israel telah “menghancurkan sebagian besar bangunan di Zeitoun dan membuat ribuan orang mengungsi”.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)