Negara: Qatar

  • Israel Serbu dan Kepung Jenin Tepi Barat saat Gencatan dengan Hamas

    Israel Serbu dan Kepung Jenin Tepi Barat saat Gencatan dengan Hamas

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pasukan Israel melancarkan serbuan dan pengepunran besar-besaran di Kota Jenin Tepi Barat saat gencatan senjata memasuki hari keenam dengan Hamas, Rabu (29/11).

    Serbuan ini dilaporkan kontributor Al Jazeera, Hamdah Salhut, pada Rabu (29/11).

    “Pasukan Israel menutup kota dan membangun pos pemeriksaan di setiap rute,” kata Salhut dalam laporan media yang berbasis di Qatar itu.

    Salhut menerangkan pengepungan ini melibatkan ratusan tentara Israel, lebih dari 50 kendaraan lapis baja, sejumlah buldoser yang biasa digunakan untuk menghancurkan jalan.

    Lebih lanjut, dia menerangkan bentrokan senjata antara pasukan Israel dan kelompok perlawanan Palestina pun meletus.

    Setidaknya, delapan orang dilaporkan mengalami luka-luka. Jumlah korban luka ini diperkirakan akan meningkat.

    Pengepungan Jenin berlangsung saat gencatan senjata diperpanjang antara Israel dan Hamas.

    Kesepakatan itu mencakup pertukaran tahanan, lebih banyak bantuan kemanusiaan yang masuk, hingga jeda pertempuran.

    Namun, di hari pertama gencatan senjata pasukan Israel menembaki warga Gaza yang hendak pulang ke rumah. Imbas serangan itu, 15 orang mengalami luka-luka.

    Hingga kini, mereka juga masih melakukan serangan di Tepi Barat dan Gaza.

    (isa/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • Tak Ada Hubungan Diplomatik, Kenapa Qatar Bisa Mediasi Israel-Hamas?

    Tak Ada Hubungan Diplomatik, Kenapa Qatar Bisa Mediasi Israel-Hamas?

    Jakarta, CNN Indonesia

    Israel dan Hamas sepakat melakukan gencatan senjata selama empat hari pada 24-27 November lalu.

    Setelah empat hari, gencatan senjata diperpanjang lagi selama dua hari.

    Gencatan senjata ini disetujui setelah berminggu-minggu negosiasi, yang ditengahi Qatar hingga Mesir.

    Israel mau membebaskan 150 tahanan Palestina apabila Hamas melepaskan 50 sandera. Dalam kesepakatan ini, kedua belah pihak juga setuju untuk mengizinkan truk-truk bantuan kemanusiaan yang mengangkut makanan, air, hingga gas memasuki Gaza.

    Mereka juga sepakat tidak saling menyerang dan menghentikan aktivitas udara serta darat.

    Kesepakatan gencatan senjata itu pun berjalan baik hingga hari terakhir pada 27 November. Israel dan Hamas lantas kembali bernegosiasi untuk perpanjangan durasi gencatan senjata di Gaza, yang tentunya dimediasi Qatar lagi.

    Qatar lantas mengumumkan bahwa keduanya setuju memperpanjang gencatan senjata sementara selama dua hari mulai 28-19 November.

    Sejak pertama berhasil memediasi negosiasi, sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat, mengucapkan terima kasih kepada Qatar karena sukses membuat kedua pihak yang bertikai itu menjatuhkan sementara senjata mereka. Ucapan itu kembali disampaikan setelah Qatar berhasil memperpanjang gencatan senjata lagi kali ini.

    Qatar nyatanya bisa melunakkan hati Israel yang dari awal ogah gencatan senjata. Hal ini menjadi sorotan lantaran Qatar selama ini tidak punya hubungan diplomatik dengan Israel.

    Sementara itu, Qatar juga menyatakan tak mendukung serangan Hamas pada 7 Oktober lalu.

    Lantas kenapa Qatar bisa menjadi mediator untuk Israel-Hamas?

    Qatar mampu memainkan peran ini karena menjadi rumah bagi pangkalan militer AS terbesar di Timur Tengah, yakni pangkalan udara Al-Udeid. Qatar bisa memediasi Israel-Hamas salah satunya karena menjalin hubungan baik dengan AS.

    Dilansir dari NPR, Qatar juga menjadi markas bagi para pemimpin Hamas. Menurut seorang pejabat Qatar yang meminta anonim, kantor politik Hamas di Doha dibuka lebih dari satu dekade lalu dengan berkoordinasi dengan AS.

    Pejabat itu menerangkan AS telah meminta Qatar untuk membangun jalur komunikasi tak langsung dengan Hamas. Hal ini dilakukan karena status Hamas yang dicap AS sebagai organisasi teroris.

    Qatar juga sudah lama menjadi tuan rumah atau pihak yang bicara langsung dengan kelompok-kelompok yang tidak ingin ditangani langsung oleh AS dan Eropa dalam negosiasi yang sulit.

    Ini membantu memberi pengaruh bagi Qatar sebagai pemain kunci di panggung global dan mempererat hubungan Qatar dengan berbagai pemain lainnya mulai dari AS hingga Iran.

    Sementara itu, pangkalan udara AS di Qatar juga digunakan oleh AS dan lainnya untuk meluncurkan serangan udara terhadap kelompok milisi di Irak dan Suriah.

    Lebih jauh, Qatar turut berperan penting dalam mengevakuasi orang-orang dari Afghanistan dua tahun lalu, selama evakuasi yang dilakukan AS dari negara itu usai Afghanistan diambil alih lagi oleh Taliban.

    Qatar pun menjadi tuan rumah pembicaraan damai antara AS dan Taliban serta pertemuan-pertemuan lainnya.

    Menurut NPR, Doha juga telah membantu membebaskan sandera Barat dari kelompok ekstremis di Suriah dan baru-baru ini menegosiasikan pertukaran tahanan pejabat tinggi antara AS dan Iran.

    Seiring dengan pengaruh Qatar ini, Presiden AS Joe Biden lantas menunjuk negara itu sebagai sekutu utama non-NATO AS.

    Akhir tahun lalu, AS menggambarkan Qatar sebagai salah satu “mitra militer terdekat Amerika Serikat di kawasan itu” dan mengatakan upaya Qatar di Gaza telah membantu menstabilkan wilayah tersebut.

    Negara Teluk pertama yang jalin hubungan dengan Israel

    Qatar adalah salah satu Negara Teluk pertama yang menjalin hubungan dagang resmi dengan Israel pada 1990-an.

    Namun demikian, kantor Israel di Doha ditutup permanen setelah perang Israel di Gaza pada 2009, yang disebut sebagai Operasi Cast Lead atau Pembantaian Gaza.

    Sejak saat itu, Qatar tak menjalin hubungan resmi apa pun dengan Israel.

    (blq/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • Kota Oakland AS Dukung Gencatan Senjata Penuh di Gaza

    Kota Oakland AS Dukung Gencatan Senjata Penuh di Gaza

    Jakarta, CNN Indonesia

    Dewan Kota Oakland, California, Amerika Serikat (AS), mengeluarkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata penuh di Jalur Gaza, Palestina, dari serangan Israel

    Dewan yang berlokasi di Kota California Bay Area ini memberikan suara 8-0 menyetujui mosi yang mendukung resolusi kongres untuk gencatan senjata permanen, bersamaan dengan bantuan kemanusiaan yang masuk tanpa batas ke Gaza, pemulihan layanan dasar, hingga pembebasan semua sandera.

    “Jumlah anak-anak yang terbunuh sejak 7 Oktober melampaui jumlah anak-anak yang terbunuh dalam konflik global selama empat tahun terakhir,” kata Presiden dewan Nikki Fortunato Bas, seperti dikutip Associated Press, Senin (27/11).

    “Saya benar-benar malu melihat bayi-bayi yang meninggal dunia. Gencatan senjata akan sangat penting untuk menyetop pembunuhan tersebut,” timpal anggota dewan Kevin Jenkins.

    Resolusi Dewan Kota Oakland ini diikuti oleh sekian ratus orang. Menurut laporan Associated Press, beberapa orang bahkan terlihat mengenakan syal keffiyeh Palestina, syal hitam-putih simbol perjuangan Palestina.

    Seruan gencatan senjata ini membuat Oakland bergabung dengan sejumlah kota AS lain, mulai dari Michigan hingga ke Georgia, yang mendesak hal serupa.

    Setidaknya tiga kota di Michigan dan Atlanta, serta Akron di Ohio, Wilmington di Delaware, dan Providence di Rhode Island, menyerukan gencatan senjata di Gaza.

    “Kami telah melihat adanya penargetan dan pembantaian terhadap warga sipil, fasilitas layanan kesehatan, rumah sakit, dan ambulans,” kata salah satu pembicara.

    “Diam dalam menghadapi penindasan dan genosida menurut saya bukanlah respons yang dapat diterima.”

    Selain itu, beberapa orang juga berpendapat warga Oakland tidak semestinya mendanai senjata untuk Israel. Uang itu, menurut mereka, bisa dialihkan untuk mengatasi masalah-masalah di dalam kota, seperti menyediakan perumahan bagi tunawisma.

    Sementara itu, resolusi Oakland menuntut gencatan senjata segera; pembebasan seluruh sandera; masuknya bantuan kemanusiaan tanpa batas ke Gaza; pemulihan makanan, air, listrik, dan pasokan medis ke Gaza; penghormatan terhadap hukum internasional; serta menyerukan resolusi yang melindungi keamanan bagi semua warga sipil yang tidak bersalah.

    Resolusi Oakland ini dirilis saat Israel dan Hamas tengah melakukan gencatan senjata sementara selama empat hari.

    Gencatan senjata itu disepakati atas hasil mediasi Qatar hingga Mesir. Mengikuti kesepakatan, Hamas telah melepaskan setidaknya 50 sandera Israel. Sebagai balasan, Israel akan membebaskan 150 tahanan Palestina.

    Gencatan ini berlaku mulai 24-27 November. Kini, gencatan itu diperpanjang selama dua hari hingga 29 November.

    (blq/pra)

  • Menlu AS Bakal ke Israel dan Tepi Barat di Tengah Gencatan Senjata

    Menlu AS Bakal ke Israel dan Tepi Barat di Tengah Gencatan Senjata

    Jakarta, CNN Indonesia

    Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken akan melakukan kunjungan ke Israel dan Tepi Barat, Palestina, pada pekan ini. Ini merupakan kunjungan ketiga Blinken ke wilayah tersebut sejak agresi dimulai pada 7 Oktober lalu.

    Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu pejabat senior Departemen Luar Negeri AS. Ia mengatakan Blinken akan melakukan kunjungan terlebih dahulu ke Brussel, Belgia, untuk pertemuan NATO.

    Setelah itu, Blinken akan mengunjungi Israel dan Tepi Barat untuk membahas sejumlah hal, termasuk soal pembebasan sandera dan perlindungan masyarakat Gaza di tengah agresi Negeri Zionis.

    “Dalam pertemuannya di Timur Tengah, Menlu akan menekankan perlunya mempertahankan peningkatan aliran bantuan ke Gaza, menjamin pembebasan semua sandera, dan meningkatkan perlindungan terhadap warga sipil di Gaza,” kata pejabat Kemenlu itu, seperti diberitakan AFP, Senin (27/11).

    Selain itu, kata pejabat Kemenlu, Blinken juga bakal membahas jika ada kemungkinan terkait pembentukan negara Palestina merdeka.

    “Menlu AS akan berdiskusi dengan mitra-mitra di kawasan mengenai prinsip-prinsip yang ia utarakan untuk masa depan Gaza dan perlunya pembentukan negara Palestina merdeka,” lanjutnya.

    Antony Blinken akan menghadiri pertemuan NATO di Brussel dan Skopje, Makedonia, selama dua hari, yaitu 28-29 November 2023. Setelah itu, ia baru akan bertandang ke Israel dan Tepi Barat, Palestina.

    Blinken direncanakan untuk bertemu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di Tel Aviv dan Presiden Palestina Mahmud Abbas di Ramallah.

    Kunjungan Blinken ke dua wilayah itu datang setelah Qatar selaku mediator mengumumkan militer Israel dan kelompok Hamas sepakat untuk memperpanjang gencatan senjata selama dua hari di Jalur Gaza.

    Gencatan senjata tahap pertama selama empat hari sudah berakhir pada Senin (27/11) setelah dimulai sejak Jumat (24/11). Sedangkan, tahap kedua ini berlaku mulai hari ini, Selasa (28/11), hingga Kamis (30/11).

    Israel telah membebaskan 33 warga Palestina yang menjadi tahanan di beberapa penjara pada Senin (27/11). Di sisi lain, Hamas membebaskan tambahan 11 sandera sebagai bagian dari kesepakatan perpanjangan gencatan senjata.

    Hamas sejauh ini telah membebaskan 69 dari total sekitar 200 sandera. Sementara itu, Israel telah membebaskan sekitar 150 warga Palestina yang menjadi tahanan, mayoritas perempuan dan anak-anak.

    Ratusan tahanan Palestina ini telah dipenjara di Israel tetapi tidak pernah dikenakan dakwaan secara resmi.

    (pra/pra)

  • Apa ‘Deal’ Baru Israel-Hamas sampai Gencatan Senjata Diperpanjang?

    Apa ‘Deal’ Baru Israel-Hamas sampai Gencatan Senjata Diperpanjang?

    Jakarta, CNN Indonesia

    Israel dan kelompok Hamas Palestina sepakat memperpanjang gencatan senjata di Jalur Gaza Palestina selama dua hari hingga Kamis (30/11). 

    Israel dan Hamas akhirnya menyepakati gencatan senjata pada pekan lalu setelah sebulan lebih berperang sejak 7 Oktober lalu. Dalam kesepakatan awal, keduanya sepakat menerapkan empat hari gencatan senjata.

    Sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata tersebut, Hamas dan Israel juga sepakat saling membebaskan sandera dan tahanan Palestina.

    Setelah berjalan hampir empat hari, Israel dan Hamas pun sepakat memperpanjang gencatan senjata selama dua hari hingga Kamis (30/11).

    Apakah ada kesepakatan baru antara Hamas-Israel hingga sepakat memperpanjang gencatan senjata?

    Sejauh ini, Israel belum mengumumkan secara resmi perpanjangan gencatan senjata. Namun, Qatar, sebagai mediator kesepakatan ini mengatakan perpanjangan gencatan senjata berlaku setelah mendapat tawaran baru dari Hamas. 

    Tawaran baru dari Hamas itu adalah pembebasan lebih banyak sandera. Dalam kesepakatan gencatan senjata awal, Israel dan Hamas memang sepakat mempertimbangkan gencatan senjata jika ada pembebasan sandera lebih banyak lagi.

    Israel dan Hamas sepakat akan ada tambahan satu hari gencatan senjata untuk setiap pembebasan 10 sandera tambahan.

    “Dan kami mendapat konfirmasi dari Hamas bahwa 20 sandera tambahan akan dibebaskan dalam dua hari,” ujar Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed Al Ansari, dikutip Middle East Eye.

    Dia kemudian berujar, “Di sisi Palestina, itu berarti 60 warga Palestina akan dibebaskan dari penjara-penjara Israel.”

    Israel dan Hamas sebelumnya sepakat gencatan senjata pada 24 hingga 27 November.

    Perjanjian itu mencakup jeda pertempuran, lebih banyak bantuan yang masuk, hingga pertukaran sandera atau tahanan.

    Menyoal pertukaran sandera, berdasarkan kesepakatan itu, Hamas membebaskan 50 sandera dan Israel 150 tahanan Palestina dari berbagai penjara di negara tersebut.

    Pertukaran itu berlangsung secara bertahap selama empat hari. Di tiga hari pertama, per hari Hamas membebaskan 13 warga Israel dan 11 orang di hari keempat, demikian dikutip Al Jazeera.

    Hamas juga membebaskan sandera asing yang terdiri dari 17 warga Thailand, satu warga Filipina, dan satu orang berkewarganegaraan ganda Israel-Rusia.

    Pembebasan warga asing itu tak termasuk dalam kesepakatan gencatan senjata Israel-Hamas.

    Israel sementara itu, membebaskan 39 tahanan per hari selama tiga hari saat gencatan senjata. Di hari keempat mereka melepas 33 tahanan Palestina.

    Dengan demikian, total sandera yang akan dibebaskan dari hari pertama gencatan senjata hingga besok, 28 November, adalah 70 sandera Israel dan 210 tahanan Palestina.

    Gencatan senjata ini berlangsung usai 48 hari Israel melancarkan agresi ke Palestina.

    Selama operasi, mereka menyerang warga dan objek sipil seperti sekolah hingga rumah sakit. Imbas serangan Israel, lebih dari 14.800 warga di Palestina meninggal.

    Selama gencatan senjata, Israel juga terpantau masih melakukan penyerangan di Gaza dan Tepi Barat.

    (isa/rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • VIDEO: Qatar Konfirmasi Israel-Hamas Perpanjang Gencatan Senjata

    VIDEO: Qatar Konfirmasi Israel-Hamas Perpanjang Gencatan Senjata

    Jakarta, CNN Indonesia

    Israel dan kelompok Hamas sepakat untuk memperpanjang gencatan senjata selama dua hari di Jalur Gaza.

    Informasi itu dikonfirmasi Qatar sekali mediator kesepakatan.

    Kesepakatan perpanjangan itu mencakup juga pembebasan 20 sandera Hamas di Gaza dan 60 tahanan Palestina di penjara Israel.

    Gencatan senjata antara Israel dan Hamas dimulai pada Jumat (24/11).

    Gencatan itu mengakhiri perang 49 hari yang menewaskan lebih dari 14.800 warga Gaza.

  • Alasan Gencatan Senjata Israel Hamas di Jalur Gaza Diperpanjang

    Alasan Gencatan Senjata Israel Hamas di Jalur Gaza Diperpanjang

    Jakarta, CNN Indonesia

    Israel dan kelompok Hamas Palestina resmi memperpanjang gencatan senjata selama dua hari terhitung sejak Selasa (28/11) dini hari waktu Gaza.

    Perpanjangan gencatan senjata ini disebut-sebut untuk membebaskan lebih banyak sandera atau tahanan dari Gaza dan Israel.

    Pentolan Hamas Ghazi Hamid mengatakan kesepakatan perpanjangan ini telah tertulis dalam perjanjian. Perpanjangan gencatan senjata disepakati lantaran kedua belah pihak setuju membebaskan lebih banyak tahanan dan sandera dari masing-masing pihak.

    “Itu [kemungkinan perpanjangan gencatan senjata] tertulis dalam perjanjian, jika Hamas membebaskan lebih banyak sandera, akan ada lebih banyak gencatan senjata,” kata Hamid kepada Al Jazeera.

    Hamid berharap gencatan senjata ini bisa terus diperpanjang hingga perang berakhir.

    Dia juga menyebut harapan itu mendapat dukungan dari berbagai pihak seperti Qatar, Mesir, dan sejumlah negara Barat.

    “Kami ingin mengakhiri perang. Kami sedang gencatan senjata sementara, tapi kami mencoba memperpanjang,” ujar dia.

    Sementara itu, Israel belum memberikan komentar resmi soal perpanjangan gencatan senjata.

    Namun sebelum resmi diperpanjang, pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memberi sinyal persetujuan atas rencana ini.

    Di kesempatan terpisah, Israel juga menegaskan akan berusaha semaksimal mungkin untuk membebaskan seluruh sandera. meski mereka juga berambisi memusnahkan hamas.

    “Kami akan kembali dengan kekuatan penuh untuk mencapai tujuan kami: melenyapkan Hamas, memastikan Gaza tak seperti semula, dan tentu saja pembebasan semua sandera kami,” ujar Netanyahu.

    Pengumuman perpanjangan gencatan senjata ini muncul dari mediator Israel-Hamas yakni Qatar.

    Juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed Al Ansari, mengatakan kedua pihak sepakat menambah hari untuk jeda kemanusiaan.

    “Pemerintah Qatar mengumumkan bahwa, sebagai bagian dari proses mediasi yang berlangsung, kesepakatan telah tercapai untuk memperpanjang jeda kemanusiaan selama tambahan dua hari di Jalur Gaza,” ungkap Al Anshari.

    Gencatan senjata pertama Israel dan Hamas berlangsung pada 24-27 November.

    Kesepakatan itu mencakup jeda pertempuran, lebih banyak bantuan kemanusiaan yang masuk, hingga pertukaran tahanan.

    Menyoal pertukaran tahanan, Hamas sepakat membebaskan 50 sandera Israel, dan pemerintahan Zionis sepakat melepas 150 tahanan Palestina.

    Selama gencatan senjata fase pertama, Hamas melepas 39 warga Israel dan ditukar 117 tahanan Palestina.

    Sebagai bagian dari negosiasi Qatar, Hamas juga membebaskan sandera warga asing yakni 17 warga negara Thailand, satu warga Filipina, dan satu orang kewarganegaraan ganda Rusia-Israel.

    (isa/rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • Gencatan Senjata Diperpanjang, Israel Bebaskan 33 Tahanan Palestina

    Gencatan Senjata Diperpanjang, Israel Bebaskan 33 Tahanan Palestina

    Jakarta, CNN Indonesia

    Israel membebaskan tambahan 33 warga Palestina yang menjadi tahanan di beberapa penjara pada Senin (27/11). 

    Pembebasan ini dilakukan menyusul kesepakatannya dengan kelompok Hamas Palestina untuk memperpanjang gencatan senjata di Jalur Gaza. Puluhan warga Palestina itu dibebaskan dari beberapa penjara Israel antara lain Damon, Mgiddo, Ofer, Ktzi’ot, Ramon, dan Nafha.

    Di sisi lain, Hamas juga membebaskan tambahan 11 sanderanya sebagai bagian dari kesepakatan perpanjangan gencatan senjata.

    Dikutip CNN, Hamas sejauh ini telah membebaskan 69 dari total sekitar 200 sandera. Sementara itu, Israel telah membebaskan sekitar 150 warga Palestina yang menjadi tahanan, mayoritas perempuan dan anak-anak.

    Ratusan tahanan Palestina ini telah dipenjara di Israel tetapi tidak pernah dikenakan dakwaan secara resmi.

    Gencatan senjata antara pasukan Israel dengan kelompok Hamas, resmi diperpanjang hingga dua hari terhitung sejak Selasa (28/11) dini hari waktu setempat.

    “Kesepakatan telah dicapai untuk memperpanjang jeda kemanusiaan selama tambahan dua hari di Jalur Gaza,” kata pemerintah Qatar selaku mediator kesepakatan, seperti dilansir Reuters.

    Dengan begini, gencatan senjata akan berakhir pada Kamis (30/11).

    Pada kesepakatan awal, Israel setuju menambah satu hari gencatan senjata untuk setiap 10 sandera yang dibebaskan Hamas dari Gaza.

    Ini artinya untuk 2 hari tambahan gencatan senjata, akan ada sekitar 20 sandera yang dibebaskan dari Gaza. Sementara Israel juga setuju untuk membebaskan tiga kali lipat jumlah tahanan Palestina dari penjara Israel, yang berarti akan ada sekitar 60 warga Palestina yang akan dibebaskan.

    (rds/rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • Gencatan di Gaza Diperpanjang sampai 4 Komandan Hamas Dibunuh Israel

    Gencatan di Gaza Diperpanjang sampai 4 Komandan Hamas Dibunuh Israel

    Jakarta, CNN Indonesia

    Gencatan senjata di Jalur Gaza Palestina diperpanjang masih menjadi sorotan berita global. Kabar empat komandan sayap bersenjata Hamas tewas selama berperang dengan Israel sejak 7 Oktober lalu juga menjadi perhatian.

    Berikut kilas berita internasional pada Senin (27/11):

    Gencatan Senjata Diperpanjang 48 Jam, 20 Sandera Dibebaskan dari Gaza

    Israel dan Hamas sepakat untuk memperpanjang gencatan senjata selama dua hari atau 48 jam di Gaza, terhitung mulai Senin (27/11) waktu setempat.

    Kesepakatan yang dimediasi oleh Qatar dan Mesir ini dicapai, usai masa gencatan senjata tahap pertama yang dimulai sejak Jumat (24/11) lalu, resmi berakhir pada Senin.

    Dalam sebuah wawancara dengan Al Jazeera, juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed Al-Ansari mengatakan akan ada 10 sandera Israel yang akan dibebaskan dari Gaza per harinya.

    Kabinet Perang Israel Terpecah Gegara Anggaran Agresi ke Gaza Bengkak

    Kabinet perang Israel dilaporkan terpecah usai para menterinya berdebat kusir soal pengaturan anggaran agresi militer ke Jalur Gaza Palestina yang kian bengkak.

    Salah satu menteri dalam kabinet perang Israel, Benny Gantz, memperingatkan para pejabat bahwa kegagalan negara mengalihkan semua dana diskresioner koalisi untuk kebutuhan perang bakal menyebabkan partainya, Persatuan Nasional, menentang anggaran perang yang telah diusulkan.

    Ancaman itu diutarakan Gantz, eks menteri pertahanan Israel, dalam rapat kabinet perang pada Minggu (26/11).

    4 Komandan Top Brigade Al Qassam Hamas Tewas Dibunuh Tentara Israel

    Sayap militer Hamas Palestina, Brigade Al Qassam, mengatakan empat pemimpinnya telah terbunuh akibat agresi Israel ke Jalur Gaza sejak 7 Oktober lalu.

    Salah satu dari empat komandan Brigade Al Qassam itu merupakan komandan top sayap bersenjata tersebut yakni anggota Dewan Militer sekaligus komandan Brigade di utara Gaza, Ahmed Al Ghandour.

    “Brigade Al Qassam berduka atas (kepergian) sekelompok pemimpin yakni Komandan Ahmed Al Ghandour yang dikenal sebagai Abu Anas, anggota Dewan Militer dan komandan Brigade Utara dan pemimpin lainnya; Wael Rajab, Raafat Salman, dan Ayman Siam,” bunyi pernyataan Brigade Al Qassam seperti dikutip kantor berita Turki, Anadolu, pada Minggu (26/11).

    (rds/rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • Gencatan Senjata Israel-Hamas Resmi Diperpanjang 2 Hari

    Gencatan Senjata Israel-Hamas Resmi Diperpanjang 2 Hari

    Jakarta, CNN Indonesia

    Gencatan senjata antara pasukan Israel dengan kelompok Hamas, resmi diperpanjang hingga dua hari terhitung sejak Selasa (28/11) dini hari waktu setempat.

    “Kesepakatan telah dicapai untuk memperpanjang jeda kemanusiaan selama tambahan dua hari di Jalur Gaza,” kata pemerintah Qatar selaku mediator kesepakatan, seperti dilansir Reuters.

    Usai kabar perpanjangan gencatan senjata, militer Israel juga telah mengonfirmasi bahwa 11 sandera sudah dilepas dan kini telah tiba di wilayah Israel.

    Menurut Qatar, para sandera yang dibebaskan itu termasuk tiga orang berkewarganegaraan Prancis, dua orang berkewarganegaraan Jerman, dan enam warga negara Argentina.

    Sementara itu Hamas juga mengaku telah menerima daftar nama 33 warga Palestina yang akan dibebaskan dari penjara Israel, di waktu perpanjangan gencatan senjata ini.

    Pada kesepakatan awal, Israel setuju menambah satu hari gencatan senjata untuk setiap 10 sandera yang dibebaskan Hamas dari Gaza.

    Ini artinya untuk 2 hari tambahan gencatan senjata, akan ada sekitar 20 sandera yang dibebaskan dari Gaza. Sementara Israel juga setuju untuk membebaskan tiga kali lipat jumlah tahanan Palestina dari penjara Israel, yang berarti akan ada sekitar 60 warga Palestina yang akan dibebaskan.

    Per Minggu (26/11) kemarin, Hamas telah melepas total 58 sandera dari Gaza. Israel sementara itu telah membebaskan 117 tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel.

    Gencatan senjata yang disepakati pekan lalu menjadi jeda pertama sejak lebih dari tujuh pekan agresi Israel atas Palestina.

    Selama agresi ini, pemerintah di Gaza menyebut lebih dari 15 ribu warga tewas, di mana lebih dari separuh korban adalah perempuan dan anak-anak.

    Pada kesepakatan pekan lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga mengklaim ketika gencatan senjata berakhir mereka akan “kembali dengan kekuatan penuh”.

    “Kami akan kembali dengan kekuatan penuh untuk mencapai tujuan kami: melenyapkan Hamas; memastikan bahwa Gaza tidak akan kembali seperti semula; dan tentu saja pembebasan semua sandera kami,” kata Netanyahu.

    (cpa/dna)