Negara: Qatar

  • Hamas Siap Bebaskan 34 Sandera, Penarikan Pasukan Israel Jadi Syarat Utama – Halaman all

    Hamas Siap Bebaskan 34 Sandera, Penarikan Pasukan Israel Jadi Syarat Utama – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kelompok pejuang Palestina, Hamas telah menyetujui untuk terlibat dalam pertukaran tawanan dengan Israel.

    Seorang pejabat Hamas mengatakan bahwa pihaknya siap memulangkan daftar 34 sandera yang diajukan oleh Israel.

    Pembebasan sandera ini akan dilakukan dalam tahap pertama kesepakatan gencatan senjata Gaza.

    “Hamas telah setuju untuk membebaskan 34 tahanan Israel dari daftar yang disajikan oleh Israel sebagai bagian dari tahap pertama dari kesepakatan pertukaran tahanan,” kata pejabat Hamas itu, dikutip dari Arab News.

    Ia menjelaskan bahwa pertukaran awal akan mencakup semua wanita, anak-anak, orang tua, dan tawanan sakit yang masih ditahan di Gaza.

    Namun ia menjelaskan beberapa tawanan mungkin sudah meninggal.

    Oleh karena itu, Hamas membutuhkan waktu untuk memastikan kondisi mereka.

    “Hamas telah setuju untuk membebaskan 34 tahanan, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal. Namun, kelompok itu membutuhkan waktu seminggu untuk berkomunikasi dengan para penculik dan mengidentifikasi mereka yang masih hidup dan yang sudah meninggal,” kata pejabat itu

    Pejabat tersebut menegaskan bahwa pertukaran sandera hanya akan dapat terjadi apabila persyaratan kesepakatan terpenuhi.

    Di antaranya, penarikan pasukan Israel sepenuhnya dari Gaza, gencatan senjata dan pembebasan tahanan Palestina.

    Akan tetapi, pejabat Hamas tersebut mengatakan bahwa meski pihaknya telah menyetujui pembebasan sandera, Israel belum menanggapi tuntutan Hamas untuk menghentikan serangannya ke Gaza. 

    Pejabat senior Hamas yang tidak disebutkan namanya ini mengatakan bahwa kesepakatan akan kembali gagal apabila persyaratan utama ini ditolak oleh Israel.

    Mediator Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat telah mencoba selama berbulan-bulan untuk mencapai kesepakatan untuk mengakhiri perang. 

    Upaya pembicaraan kesepakatan Hamas-Israel ini kembali terjadi berapa hari sebelum Donald Trump menjabat sebagai presiden Amerika Serikat pada tanggal 20 Januari.

    Pembicaraan itu terjadi ketika Israel menggempur Jalur Gaza pada Minggu (5/1/2025).

    Sebagai informasi, Hamas telah mengumumkan kematian 33 tahanan Israel yang ditahannya, sebagian besar tewas dalam serangan udara Israel di berbagai bagian Gaza sejak dimulainya serangan pada Oktober 2023.

    Sementara Israel telah menahan lebih dari 10.300 sandera Palestina.

    Israel telah melancarkan serangan mematikan di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023.

    Mereka mengabaikan resolusi DK PBB yang menuntut gencatan senjata segera dan terus melancarkan serangan tanpa henti hingga saat ini.

    Serangan Israel ini telah menewaskan lebih dari 45.800 warga Palestina.

    Sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak.

    Sejak saat itu, militer Israel telah menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza, mengusir hampir seluruh penduduknya yang berjumlah 2,3 juta orang dari rumah mereka.

    (Tribunnews.com/Farrah)

    Artikel Lain Terkait Konflik Palestina vs Israel 

  • Bayi-bayi di Gaza Meninggal Kedinginan di Tengah Gempuran Israel

    Bayi-bayi di Gaza Meninggal Kedinginan di Tengah Gempuran Israel

    GELORA.CO  – Gaza di Palestina sepertinya terus dirundung masalah.

    Korban tewas warga Gaza tak hanya karena serangan tentara Israel.

    Namun juga korban tewas disebabkan cuaca dingin yang mulai menerjang Gaza.

    Akibatnya sejumlah warga meninggal kedinginan terutama bayi.

    Mereka kedinginan karena pakaian dan selimut yang tidak memadai.

    Jumlah bayi yang meninggal dunia akibat suhu dingin di Jalur Gaza yang digempur Israel sejak 7 Oktober 2023, bertambah menjadi delapan.

    Anak-anak di wilayah Palestina yang telah diblokade Israel sejak 2007 tersebut menderita karena kurangnya tempat berlindung yang layak.

    Bayi kedelapan yang meninggal karena suhu dingin di Gaza, bernama Yousef.

    Ibu Yousef menyebut blokade dan serangan Israel menyebabkan anaknya meninggal kedinginan.

    “Dia meninggal karena cuaca yang sangat dingin. Dia tidur di samping saya dan pagi harinya saya mendapatinya membeku dan meninggal. Saya tidak tahu harus mengatakan apa,” kata sang ibu kepada Al Jazeera, Minggu (5/1/2025).

    “Tidak ada yang bisa merasakan penderitaan saya. Tidak ada orang di dunia ini yang bisa mengerti malapetaka kami. Yousef lahir dalam kondisi sehat dan baik. Saya telah kehilangan Yousef untuk selamanya.”

    Keluarga-keluarga di Gaza terpaksa mengungsi di tenda-tenda tak layak dan tidak punya selimut atau pakaian musim dingin.

    Blokade Israel membuat bantuan kemanusiaan, termasuk makanan dan pakaian, tidak bisa masuk.

    Obat-obatan Minim

    Selain itu, terdapat kekurangan obat dan pasokan alat medis yang parah di Gaza akibat blokade Israel.

     Pejabat Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, Wael Al-Sheikh, mengaku kehabisan pasokan untuk pasien.

    “Stok 120 obat, termasuk 20 untuk perawatan kanker, telah habis di gudang kementerian,” kata Al-Sheikh.

    Pembicaraan Gencatan Senjata Dilanjutkan

    Sementara itu,  Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengonfirmasi  telah memberi wewenang kepada delegasi yang terdiri dari anggota badan intelijen Mossad, dinas keamanan dalam negeri Shin Bet, dan militer untuk melanjutkan perundingan gencatan senjata dengan Hamas di Qatar.

    Delegasi tersebut dijadwalkan berangkat ke Doha pada hari Jumat.

    Perundingan yang dipimpin AS telah mengalami kemunduran berulang selama 15 bulan perang.

    Perang Masih Berkecamuk

    Situasi kekurangan pangan dan obat-obatan di Gaza pun diperparah dengan serangan intens Israel. 

    Dalam tiga hari terakhir, Israel disebut telah mengebom Gaza lebih dari 100 kali.

    Serangan-serangan Israel telah menewaskan lebih dari 200 warga Palestina dalam tiga hari terakhir. Sebagian besar korban adalah anak-anak dan perempuan.

    Menurut data terkini Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, lebih dari 46.000 orang terbunuh serangan Israel sejak Oktober 2023 lalu. Setidaknya 17.492 korban terbunuh adalah anak-anak.

    Lebih dari 109.064 orang juga terluka akibat serangan Israel. Sedangkan lebih dari 11.160 orang dinyatakan hilang, kemungkinan tertimbun reruntuhan

  • Israel Bombardir Gaza 24 Jam, Gencatan Senjata Tak Ngaruh

    Israel Bombardir Gaza 24 Jam, Gencatan Senjata Tak Ngaruh

    Jakarta, CNBC Indonesia – Serangan militer Israel di Jalur Gaza telah menewaskan sedikitnya 70 orang selama 24 jam terakhir. Petugas medis Palestina melaporkan jumlah korban tewas akibat serangan di Gaza kini menjadi 70 orang, saat para mediator meluncurkan gencatan senjata baru di Qatar, Sabtu (4/1/2025).

    Melansir Reuters, para mediator meluncurkan upaya gencatan senjata baru untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung selama 15 bulan.

    Warga dan petugas medis mengatakan sedikitnya 17 orang berada di rumah keluarga Al-Ghoula saat serangan udara terjadi dini hari, yang menghancurkan bangunan tersebut.

    “Sekitar pukul 2 pagi kami terbangun oleh suara ledakan besar,” kata Ahmed Ayyan, seorang tetangga, seraya menambahkan bahwa 14 atau 15 orang telah tinggal di rumah tersebut.

    “Sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, mereka semua warga sipil, tidak ada seorang pun di sana yang menembakkan rudal, atau dari pihak perlawanan,” kata Ayyan kepada Reuters.

    Orang-orang menyisir puing-puing untuk mencari kemungkinan korban selamat yang terjebak di bawah puing-puing. Petugas medis mengatakan beberapa anak termasuk di antara mereka yang tewas. Beberapa api dan jejak asap terus mengepul dari perabotan yang terbakar di reruntuhan beberapa jam setelah serangan.

    Sayangnya, belum ada komentar langsung dari pihak militer Israel mengenai insiden tersebut.

    Selain itu, ada pula serangan lain terhadap sebuah rumah di Kota Gaza yang menewaskan lima orang pada Sabtu malam (4/1), kata Dinas Darurat Sipil Palestina. Menurutnya, ada 10 orang lainnya dikhawatirkan terjebak di bawah reruntuhan.

    Militer Israel sebelumnya mengatakan pasukannya telah melanjutkan operasi mereka minggu ini di kota Beit Hanoun di tepi utara daerah kantong itu, tempat tentara telah beroperasi selama tiga bulan, dan telah menghancurkan kompleks militer yang telah digunakan oleh Hamas.

    Setidaknya enam warga Palestina lainnya tewas dalam serangan Israel di Jabalia di utara dan dekat kota Deir Al-Balah, kata petugas medis.

    Kematian pada hari Sabtu membuat jumlah korban tewas menjadi 70 sejak Jumat, kata pejabat kesehatan Palestina.

    Gencatan Senjata Masih Berlangsung

    Dorongan baru sedang dilakukan untuk mencapai gencatan senjata dalam perang antara Israel dan Hamas serta memulangkan sandera Israel sebelum Presiden terpilih AS Donald Trump menjabat pada tanggal 20 Januari.

    Mediator Israel dikirim untuk melanjutkan pembicaraan di Doha yang ditengahi oleh mediator Qatar dan Mesir, dan pemerintahan Presiden AS Joe Biden, yang membantu menengahi pembicaraan, mendesak Hamas pada hari Jumat untuk menyetujui kesepakatan.

    Hamas mengatakan pihaknya berkomitmen untuk mencapai kesepakatan sesegera mungkin, tetapi tidak jelas seberapa dekat kedua belah pihak.

    Kelompok bersenjata itu merilis sebuah video pada hari Sabtu yang memperlihatkan sandera Israel Liri Albag yang menurut media lokal adalah seorang tentara. Mereka mendesak Israel untuk berbuat lebih banyak untuk mengamankan pembebasan para sandera.

    Dia mengatakan hidup mereka dalam bahaya karena aksi militer Israel di Gaza. Keluarga Albag mengatakan video itu telah mencabik-cabik.

    “Ini bukan putri dan saudara perempuan yang kita kenal. Tekanan psikologisnya yang parah terlihat jelas,” kata sebuah pernyataan keluarga, menyerukan kepada pemerintah Israel dan para pemimpin dunia untuk tidak melewatkan kesempatan untuk membawa kembali semua sandera yang tersisa hidup-hidup.

    Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan dalam menanggapi video itu bahwa Israel terus bekerja tanpa lelah untuk membawa pulang para sandera. “Siapa pun yang berani menyakiti sandera kami akan bertanggung jawab penuh atas tindakan mereka,” katanya.

    Israel melancarkan serangannya ke Gaza sebagai tanggapan atas serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, di mana militan menyerbu komunitas perbatasan dari Gaza, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang, menurut penghitungan Israel.

    Kampanye militernya, dengan tujuan yang dinyatakan untuk membasmi Hamas, telah meratakan sebagian besar wilayah kantong itu, mengusir sebagian besar orang dari rumah mereka, dan telah menewaskan 45.717 warga Palestina, menurut kementerian kesehatan Gaza.

    (fab/fab)

  • Negara dengan Jumlah Pangkalan Militer Asing Terbanyak di Dunia

    Negara dengan Jumlah Pangkalan Militer Asing Terbanyak di Dunia

    Daftar Isi

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pangkalan militer merupakan salah satu aset penting bagi pertahanan suatu negara seperti Amerika Serikat dan Rusia.

    Sebab, pangkalan militer menjadi tempat bagi suatu negara untuk melakukan operasi militer, pelatihan militer, pemantauan militer, hingga penyimpanan senjata militer.

    Umumnya, pangkalan militer ini terletak di dalam wilayah teritorial suatu negara. Di sana sebuah negara membangun pangkalan militernya, baik di wilayah darat maupun laut, demikian dikutip Campaign for Nuclear Disarmament.

    Meski begitu, ada juga beberapa negara di dunia yang punya pangkalan militer di luar wilayah teritorialnya. Mereka membangun pangkalan militernya di negara-negara yang mereka anggap sebagai sekutu setia.

    Berikut daftar negara dengan jumlah pangkalan militer asing terbanyak di dunia seperti yang sudah dihimpun CNNIndonesia.com.

    Amerika Serikat

    Amerika Serikat merupakan negara dengan jumlah pangkalan militer asing terbanyak di dunia. Pada 2023, World Population Review mencatat bahwa Negeri Paman Sam punya 750 pangkalan militer yang tersebar di 80 negara di seluruh dunia.

    AS punya begitu banyak pangkalan militer di luar negeri karena mereka menjadi pasukan penjaga perdamaian global usai Perang Dunia Ke-2.

    Di saat itu, AS berupaya memerangi semua kelompok pemberontak dan kelompok teroris yang ada di seluruh dunia. Hal inilah yang mengharuskan mereka untuk membangun pangkalan militer di banyak negara.

    Inggris

    Inggris tercatat memiliki 145 pangkalan militer asing yang tersebar di 43 negara. Beberapa di antaranya, seperti Arab Saudi, Oman, Kepulauan Falkland, Gibraltar, dan Siprus.

    Negara-negara itu dahulunya merupakan negara yang pernah menjadi koloni Inggris di era Perang Dunia 1 dan Perang Dunia 2. Jumlah pangkalan militer asing yang dimiliki Inggris ini menjadikan mereka sebagai negara ke-2 dengan pangkalan militer asing terbanyak di dunia.

    Rusia

    Rusia juga menjadi negara dengan pangkalan militer asing terbanyak di dunia. Negara berjuluk Negeri Beruang Merah ini tercatat punya pangkalan militer yang tersebar di negara-negara Eropa, Asia, hingga Afrika.

    Tercatat, Rusia punya sekitar 21 pangkalan militer asing yang tersebar di negara-negara yang ada di ketiga benua tersebut.

    Prancis

    Prancis juga merupakan negara yang punya pangkalan militer asing terbanyak di dunia. Tercatat, negara berjuluk Kota Mode ini punya pangkalan militer asing yang tersebar di sembilan negara di dunia.

    Pangkalan militer asing milik Prancis ini umumnya tersebar di negara-negara Afrika yang dahulu pernah menjadi koloni mereka. Beberapa di antaranya, seperti Djibouti, Gabon, Pantai Gading, Chad, hingga Senegal.

    Turki

    Turki tercatat punya sekitar pangkalan militer asing di sembilan negara di dunia. Semua pangkalan itu tersebar di Albania, Azerbaijan, Bosnia dan Herzegovina, Siprus, Kosovo, Libya, Qatar, Irak, dan Suriah.

    Semua pangkalan militer asing milik Turki kebanyakan berada di Irak. Tercatat, Turki punya sekitar 41 pangkalan militer di negara mayoritas Islam Syiah tersebut.

    (gas/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • Suriah Buka Kembali Penerbangan Internasional, Bandara Damaskus Siap Beroperasi Pekan Depan – Halaman all

    Suriah Buka Kembali Penerbangan Internasional, Bandara Damaskus Siap Beroperasi Pekan Depan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kepala Otoritas Penerbangan Sipil dan Transportasi Udara Suriah, Ashad Al-Suleibi mengatakan bahwa Bandara Internasional Damaskus akan membuka kembali penerbangan Internasional pada pekan depan.

    Dalam pernyataan kepada kantor berita resmi Suriah SANA, Ashad Al-Suleibi mengatakan bawha saat ini upaya sedang dilakukan untuk pemulihan penerbangan bandara di Damaskus dan Aleppo.

    “Kami gembira mengumumkan dimulainya kembali penerbangan internasional ke dan dari Bandara Internasional Damaskus mulai 7 Januari,” katanya, dikutip dari Middle East Monitor.

    “Kami meyakinkan maskapai penerbangan Arab dan internasional bahwa kami telah memulai fase rehabilitasi bandara Aleppo dan Damaskus dengan bantuan mitra kami, sehingga mereka dapat menyambut penerbangan dari seluruh dunia,” tambahnya, dikutip dari Al-Arabiya.

    Qatar Airways menjadi maskapai penerbangan internasional pertama yang mengumumkan kembalinya penerbangan.

    Penerbangan pertama sejak penggulingan presiden Suriah Bashar Assad lepas landas pada 18 Desember dari bandara Damaskus ke Aleppo di wilayah utara negara itu.

    Sebanyak 32 orang termasuk wartawan berada di dalam pesawat tersebut.

    Dibukanya kembali Bandara Internasional Damaskus ini tepat setelah lebih dari satu dekade lalu lintas udara dihentikan.

    Ini mulai terjadi pada tahun 2012.

    Di mana sebagian besar maskapai penerbangan menghentikan penerbangan ke dan dari ibu kota Damaskus.

    Langkah ini dilakukan oleh maskapai penerbangan lantaran rezim Assad yang keras dan terjadinya protes yang meletus pada tahun 2011.

    Konflik di Suriah

    Sebagai informasi, pasukan rezim Assad dan kelompok anti-rezim kembali bentrok pada 27 November 2024.

    Bentrokan antara 2 kelompok ini terjadi di daerah pedesaan sebelah barat Aleppo, kota besar di Suriah utara.

    Bentrokan ini terjadi selama 10 hari.

    Di mana kelompok oposisi melancarkan berbagai serangan hingga merebut kota-kota penting di Suriah.

    Hingga puncaknya terjadi di hari Minggu (8/12/2024) di mana oposisi yang didukung oleh unit-unit militer yang membelot, menyebabkan rezim Assad runtuh setelah perang saudara selama 14 tahun.

    Setelah digulingkan, Assad dilaporkan kabur dari Suriah dan berada di Moskow setelah mendapat tawaran suaka dari Rusia.

    Hal tersebut dilaporkan oleh kantor berita Rusia, Interfax pada hari Minggu (8/12/2024).

    Tak sendiri, Assad dikabarkan kabur dari Suriah bersama keluarganya.

    “Presiden al-Assad dari Suriah telah tiba di Moskow. Rusia telah memberi mereka (dia dan keluarganya) suaka atas dasar kemanusiaan,” tulis Interfax, dikutip dari Al-Arabiya.

    (Tribunnews.com/Farrah)

    Artikel Lain Terkait Konflik Suriah

  • Bandara Damaskus Dibuka untuk Penerbangan Internasional Pekan Depan

    Bandara Damaskus Dibuka untuk Penerbangan Internasional Pekan Depan

    Jakarta, CNN Indonesia

    Setelah sempat tutup akibat eskalasi dalam negeri yang menumbangkan penguasa Bashar Al Assad, bandara internasional Suriah di Kota Damaskus akan dibuka kembali pada pekan depan.

    Mengutip dari Reuters, Sabtu (4/1), Kepala Otoritas Penerbangan Suriah, AShad Al Saliby mengatakan bandara itu akan melayani penerbangan internasional kembali pada 7 Januari mendatang.

    Sebelumnya,  Bashar Al Assad sebagai Presiden Suriah yang berlangsung selama 24 tahun runtuh dalam hitungan hari pada tahun lalu.

    Sejak akhir November 2024, milisi Hayat Tahrir Al Sham (HTS) melancarkan serangan ke Suriah. Lalu pada awal Desember mereka berhasil menguasai kota terbesar kedua, Aleppo.

    Aleppo sekaligus menjadi gerbang milisi untuk menyerbu dan menguasai Damaskus.

    Pada 8 Desember mereka berhasil menguasai Damaskus dan mendeklarasikan keruntuhan rezim Assad. Dia dan keluarganya kabur ke Rusia.

    Kemudian, pemerintah sementara Suriah mengumumkan pembubaran milisi atau kelompok perlawanan di negara Timur Tengah itu pada Selasa (24/12/2024).

    Pengumuman tersebut muncul usai Perdana Menteri sementara Suriah Ahmed Al Sharaa bertemu pemimpin milisi-milisi di negara itu. Mereka sepakat para milisi akan melebur menjadi pasukan keamanan negara.

    “[pertemuan] berakhir dengan kesepakatan pembubaran semua kelompok dan integrasi mereka di bawah pengawasan kementerian pertahanan,” demikian pernyataan resmi pemerintah yang dirilis SANA dan dikutip AFP.

    Setelah menjadi PM sementara Al Sharaa mengatakan Suriah ingin berkontribusi dalam perdamaian kawasan saat situasi Timur Tengah terus memanas.

    Empat hari lalu, pemerintahan sementara Suriah menunjuk tokoh milisi utama dalam penggulingan Assad, Murhaf Abu Qasra sebagai menteri pertahanan.

    Kemudian lewat unggahan di akun X pada Jumat (3/1) lalu, Menteri Luar Negeri pemerintahan sementara Suriah Asaad Hassan al-Shibani menyatakan akan melakukan kunjungan luar negeri yakni tur Timur tengah pada pekan depan. Dia akan mengunjungi Qatar, Uni Emirat Arab (UEA), dan Yordania.

    Konsolidasi nasional

    Sementara itu, mengutip dari Reuters, konsolidasi atau dialog nasional Suriah pascatumbangnya rezim Assad belum ditentukan tanggalnya.

    Berdasarkan keterangan lima sumber, Reuters memberitakan pemerintahan sementara Suriah Suriah belum memutuskan kapan akan mengadakan konferensi dialog nasional yang mempertemukan warga negara itu dari seluruh lapisan masyarakat untuk memetakan jalan baru bagi mereka setelah rezim Assad tumbang.

    Menggelar dialog nasional adalah janji utama miilsi yang dipimpin HTS saat menguasai Damaskus pada 8 Desember lalu. Serangan mereka telah menumbangkan lebih dari 50 tahun kekuasaan keluarga Assad–atau 20 tahun rezim Bashar Al Assad–di Suriah.

    Beberapa anggota kelompok oposisi politik yang berusaha melawan Assad selama 13 tahun perang saudara di Suriah telah menyatakan keberatan atas kurangnya transparansi dalam persiapan konferensi tersebut.

    Sumber-sumber yang berbicara kepada Reuters, termasuk dua pejabat kementerian informasi Suriah, seorang anggota pemerintahan baru Suriah, dan dua diplomat yang memberikan penjelasan mengenai upaya yang sedang dilakukan untuk merencanakan konferensi tersebut.

    Mereka mengatakan bahwa undangan resmi untuk konferensi tersebut juga belum dikirimkan, meskipun beberapa orang telah dihubungi oleh pihak berwenang secara informal.

    Beberapa organisasi media Suriah sebelumnya melaporkan bahwa konferensi tersebut akan berlangsung pada 4-5 Januari dan bertujuan untuk mempertemukan sekitar 1.200 delegasi dari berbagai spektrum agama, etnis, geografis dan politik di Suriah.

    (Reuters/kid)

    [Gambas:Video CNN]

  • Israel Kurangi Bantuan untuk Gaza, Apa Dampaknya? – Halaman all

    Israel Kurangi Bantuan untuk Gaza, Apa Dampaknya? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM Israel berencana untuk mengurangi pasokan bantuan kemanusiaan kepada warga Jalur Gaza yang sudah terpuruk akibat konflik berkepanjangan.

    Rencana ini akan mulai diberlakukan setelah Donald Trump dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat (AS).

    Israel saat ini masih mendistribusikan bantuan sesuai kebijakan Presiden Joe Biden.

    Jika keputusan untuk mengurangi pasokan bantuan diambil, Israel akan berkoordinasi dengan pemerintahan baru, tetapi dengan pemahaman bahwa Hamas akan tetap berkuasa di Gaza.

    Israel sebelumnya juga mempertimbangkan untuk menggunakan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) atau perusahaan swasta untuk mengambil alih distribusi makanan kepada warga Palestina.

    Menurut Koordinator Kegiatan Pemerintah Israel di Wilayah (COGAT), hingga 30 Desember 2024, Israel telah memfasilitasi pengiriman 1.262.106 ton bantuan ke Jalur Gaza, menggunakan 63.416 truk dan 10.272 palet.

    Pembicaraan Gencatan Senjata

    Sementara itu, delegasi Israel tiba di Doha, Qatar pada Jumat (3/1/2025) untuk melanjutkan pembicaraan mengenai gencatan senjata dengan Hamas.

    Hamas menegaskan keseriusannya untuk mencapai kesepakatan yang mencakup penarikan pasukan Israel dari Gaza dan pemulangan para pengungsi.

    Meskipun negosiasi resmi menemui jalan buntu selama berbulan-bulan, sumber diplomatik yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada CNN bahwa kesepakatan yang sedang dibahas mirip dengan proposal yang diajukan oleh Biden pada awal tahun 2024.

    Usulan tersebut mencakup tiga tahap, dengan tahap pertama berlangsung selama enam minggu yang meliputi penarikan pasukan Israel dari wilayah berpenduduk di Gaza dan pembebasan sejumlah sandera sebagai imbalan atas pembebasan ratusan tahanan Palestina.

    Namun, tantangan besar tetap ada.

    Pasukan Israel kemungkinan akan tetap berada di jalur tanah di perbatasan Gaza, yang dikenal sebagai koridor Philadelphia, saat fase pertama kesepakatan dimulai.

    Tuntutan Israel untuk mempertahankan kehadiran pasukan di koridor tersebut dan desakan Hamas untuk mundur menjadi alasan utama kegagalan perundingan sebelumnya.

    Forum Sandera dan Keluarga Hilang yang mewakili keluarga sandera mengapresiasi dimulainya kembali perundingan, namun mendesak agar proses ini tidak ditunda lebih lama lagi.

    “Kita tidak boleh melewatkan kesempatan ini. Ke-100 sandera yang ditawan di terowongan Hamas di Gaza tidak punya waktu untuk menunda perundingan,” ujar forum tersebut.

    Dengan situasi yang semakin kompleks, nasib warga Gaza dan proses perdamaian tetap menjadi perhatian utama di tengah ketegangan yang terus berlanjut.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Gebrakan Baru Israel Rugikan Warga Gaza, Berencana Kurangi Pasokan Bantuan saat Trump Berkuasa – Halaman all

    Gebrakan Baru Israel Rugikan Warga Gaza, Berencana Kurangi Pasokan Bantuan saat Trump Berkuasa – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Gebrakan terbaru Israel bakal membuat warga Gaza yang dilanda perang semakin terpuruk.

    Israel baru-baru ini berencana untuk mengurangi pasokan bantuan kepada warga Gaza.

    Pengurangan aliran bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza ini bakal mulai diberlakukan ketika Donald Trump resmi dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat (AS).

    Hingga hari ini, Israel masih terus mendistribusikan bantuan sesuai keinginan Presiden Joe Biden.

    Namun, pihak Israel mengatakan kebijakan itu dapat berubah setelah Donald Trump dilantik.

    “Sangat diragukan apakah jumlah bantuan yang dibawa ke Gaza hari ini akan sama dengan jumlah yang akan masuk di bawah pemerintahan Trump,” kata sumber politik Israel, dikutip dari The Jerusalem Post.

    Sumber tersebut mengatakan, jika keputusan pengurangan pasokan bantuan itu diambil, maka nantinya Israel akan melakukan koordinasi dengan pemerintah baru.

    Akan tetapi dengan pemahaman, jika situasi di Gaza tidak berubah, Hamas akan tetap berkuasa.

    Israel sebelumnya mempertimbangkan untuk menggunakan IDF atau perusahaan swasta untuk mengambil alih pembagian makanan kepada warga Palestina guna mengambil alih kendali pasokan makanan Gaza dari Hamas.

    Menurut Koordinator Kegiatan Pemerintah Israel di Wilayah (COGAT), hingga 30 Desember 2024, Israel telah memfasilitasi pengiriman 1.262.106 ton bantuan ke Jalur Gaza sejak dimulainya perang.

    COGAT adalah unit Kementerian Pertahanan yang mengawasi pelaksanaan kebijakan sipil pemerintah di Tepi Barat dan Gaza.

    Bantuan ini dibawa ke Gaza dengan 63.416 truk dan 10.272 palet, menurut COGAT.

    Pembicaraan Gencatan Senjata Kembali Digelar

    Delegasi Israel  tiba di Ibu Kota Qatar, Doha, pada Jumat (3/1/2025), untuk melanjutkan pembicaraan mengenai gencatan senjata dengan Hamas.

    Hamas juga mengatakan negosiasi tidak langsung akan dilanjutkan di Doha, Qatar, pada hari Jumat, menekankan “keseriusannya” untuk mencapai kesepakatan.

    Hamas menegaskan keseriusannya untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Israel.

    Menurut Hamas, putaran pembicaraan ini akan difokuskan pada kesepakatan yang mengarah pada gencatan senjata penuh, penarikan pasukan Israel dari Gaza, dan pemulangan para pengungsi ke rumah mereka.

    Pembicaraan tidak langsung antara Israel dan Hamas terus berlanjut meskipun negosiasi resmi menemui jalan buntu selama berbulan-bulan karena pemerintahan Biden mendorong agar kesepakatan dicapai.

    Sumber diplomatik yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada CNN pada bulan Desember, kesepakatan itu secara umum sama dengan proposal yang diajukan oleh Biden pada awal tahun 2024.

    Usulan tiga tahap yang diajukan Biden pada akhir bulan Mei 2024 menggabungkan pembebasan sandera yang ditawan di Gaza dengan “gencatan senjata penuh dan menyeluruh.”

    Tahap pertama akan berlangsung selama enam minggu dan meliputi “penarikan pasukan Israel dari semua wilayah berpenduduk di Gaza” dan “pembebasan sejumlah sandera, termasuk wanita, orang tua, dan yang terluka sebagai imbalan atas pembebasan ratusan tahanan Palestina,” kata presiden AS.

    “Yang berubah adalah pasukan Israel kemungkinan akan tinggal di Gaza untuk sementara waktu, ketika fase pertama kesepakatan dimulai,” kata sumber diplomatik tersebut, dikutip dari CNN.

    Nantinya, para pasukan Israel akan tinggal di jalur tanah di perbatasan Gaza-Mesir, yang disebut koridor Philadelphia, dan di area yang membelah jalur tersebut, yang dikenal sebagai koridor Netzarim.

    Tuntutan Israel agar pasukannya tetap berada di sepanjang koridor Philadelphia – dan desakan Hamas agar mereka mundur – merupakan alasan utama gagalnya perundingan pada bulan Agustus 2024.

    Beberapa bulan kemudian, pada bulan November 2024, Qatar mengumumkan bahwa mereka telah menghentikan perannya sebagai mediator gencatan senjata karena kurangnya kemauan kedua belah pihak untuk mencapai kesepakatan.

    Kedua pihak saling menyalahkan atas macetnya perundingan ketika Hamas mengatakan Israel telah menetapkan “masalah dan persyaratan baru” pada ketentuan kesepakatan dan Netanyahu menuduh Hamas “mengingkari kesepahaman”.

    Namun, sumber-sumber di dalam Hamas dan Israel telah menyuarakan optimisme yang hati-hati pada bulan Desember tentang prospek tercapainya kesepakatan.

    Forum Sandera dan Keluarga Hilang, yang mewakili keluarga sandera, memuji berita tentang dimulainya kembali perundingan, tetapi juga mendesak agar segera dilakukan.

    “Kita tidak boleh melewatkan kesempatan ini! Ke-100 sandera yang ditawan di terowongan Hamas di Gaza tidak punya waktu untuk menunda perundingan,” kata forum tersebut pada hari Kamis.

    (Tribunnews.com/Whiesa)

  • Israel Bom Gaza Saat Negosiasi Gencatan Senjata Berlanjut – Halaman all

    Israel Bom Gaza Saat Negosiasi Gencatan Senjata Berlanjut – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Badan Pertahanan Sipil Gaza melaporkan bahwa sekitar 30 orang tewas akibat pengeboman yang dilakukan oleh Israel pada Jumat (3/1/2025).

    Insiden ini terjadi saat negosiasi tidak langsung untuk gencatan senjata dalam konflik di Gaza sedang berlangsung di Qatar.

    Hari Jumat menjadi hari yang berat bagi penduduk Gaza, terutama di Kota Gaza, akibat serangan udara Israel yang terus-menerus.

    Juru bicara Badan Pertahanan Sipil Gaza, Mahmud Bassal, mengonfirmasi bahwa di antara yang tewas terdapat beberapa anak-anak.

    Pembicaraan Gencatan Senjata Dilanjutkan

    Di tengah serangan yang terus berlanjut, putaran baru perundingan tidak langsung mengenai gencatan senjata di Gaza dilanjutkan di Doha, Qatar.

    Pejabat senior Hamas, Basem Naim, menekankan keseriusan kelompoknya dalam mencapai kesepakatan secepat mungkin.

    “Pembicaraan baru akan difokuskan pada kesepakatan gencatan senjata permanen dan penarikan pasukan Israel,” ujarnya.

    Sami al-Arian, Direktur Pusat Islam dan Urusan Global di Universitas Sabahattin Zaim Istanbul, menyebutkan bahwa Hamas mungkin bersedia mencabut salah satu tuntutan utamanya, yaitu penarikan segera semua pasukan Israel dari Gaza.

    “Ada banyak tekanan dari para mediator, khususnya Qatar dan Mesir, untuk bersikap fleksibel terhadap persyaratan ini,” jelasnya.

    Saat kekerasan di Jalur Gaza terus berkecamuk, Hamas mengonfirmasi bahwa negosiasi tidak langsung dengan Israel akan dilanjutkan untuk mencapai gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera.

    Mediator dari Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat (AS) telah terlibat dalam pembicaraan selama berbulan-bulan, namun kesepakatan masih sulit dicapai.

    Salah satu hambatan utama dalam negosiasi adalah keengganan Israel untuk menyetujui gencatan senjata yang berkelanjutan.

    Pada Kamis (2/1/2025), kantor Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa ia telah mengizinkan negosiator Israel untuk melanjutkan pembicaraan di Doha.

    Sementara itu, militer Israel melaporkan bahwa militan dari Gaza telah menembakkan tiga roket ke wilayah Israel, meskipun peluncuran semacam itu sudah jauh lebih jarang dibandingkan dengan awal perang.

     

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Abaikan Kritik Internasional Terkait Perang Gaza, Biden Akan Kirim Senjata Lagi ke Israel – Halaman all

    Abaikan Kritik Internasional Terkait Perang Gaza, Biden Akan Kirim Senjata Lagi ke Israel – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berencana memberi Israel tambahan $8 miliar (sekitar Rp129,6 triliun) dalam penjualan senjata ke Israel.

    Padahal, pemerintahan Joe Biden menghadapi kritik internasional buntut pengiriman senjata ke Israel terkait perang Gaza.

    Namun, Washington telah mendukung Israel selama serangannya terhadap Gaza.

    Diberitakan Al Jazeera, para pengunjuk rasa di seluruh dunia telah menuntut embargo senjata terhadap Israel selama berbulan-bulan, tetapi kebijakan AS sebagian besar tetap tidak berubah.

    Pada Agustus 2024, Amerika Serikat menyetujui penjualan jet tempur dan peralatan militer lainnya senilai $20 miliar (sekitar Rp324 triliun) kepada Israel.

    AS Pasok Senjata untuk Israel

    AS sejauh ini merupakan pemasok senjata terbesar bagi Israel, yang telah membantunya membangun salah satu militer berteknologi paling canggih di dunia.

    Menurut Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI), AS menyumbang 69 persen dari impor senjata konvensional utama Israel antara tahun 2019 dan 2023.

    Dilansir BBC, AS memberikan Israel bantuan militer tahunan sebesar $3,8 miliar berdasarkan perjanjian 10 tahun yang dimaksudkan untuk memungkinkan sekutunya mempertahankan apa yang disebutnya “keunggulan militer kualitatif” atas negara-negara tetangga.

    Sebagian dari bantuan tersebut – $500 juta per tahun – disisihkan untuk mendanai program pertahanan rudal, termasuk sistem Iron Dome, Arrow, dan David’s Sling yang dikembangkan bersama.

    Israel mengandalkan sistem tersebut selama perang untuk mempertahankan diri dari serangan roket, rudal, dan pesawat nirawak oleh kelompok bersenjata Palestina di Gaza, serta kelompok bersenjata lain yang didukung Iran yang bermarkas di Lebanon, Suriah, Irak, dan Yaman.

    Pada hari-hari setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, Presiden Joe Biden mengatakan AS “memberikan bantuan militer tambahan” ke Israel.

    SIPRI mengatakan AS dengan cepat mengirimkan ribuan bom berpemandu dan rudal ke Israel pada akhir tahun 2023, tetapi total volume impor senjata Israel dari AS tahun itu hampir sama dengan tahun 2022.

    Israel juga merupakan rumah bagi depot senjata besar AS yang didirikan pada 1984 untuk menempatkan persediaan bagi pasukannya jika terjadi konflik regional, serta untuk memberi Israel akses cepat ke senjata dalam keadaan darurat.

    Pentagon mengirimkan sekitar 300.000 peluru artileri 155mm dari War Reserve Stockpile Ammunition-Israel ke Ukraina setelah invasi Rusia.

    Amunisi yang ditimbun di depot tersebut juga dilaporkan telah dipasok ke Israel sejak dimulainya perang Gaza.

    Perkembangan Terkini Konflik Palestina Vs Israel

    Setidaknya 150 orang tewas dalam dua hari serangan udara hebat di Gaza, termasuk setidaknya 73 orang pada Jumat (3/1/2025), dan 77 orang yang dikonfirmasi pada hari Kamis (2/1/2025).

    Amnesty International mengatakan penahanan Israel terhadap direktur Rumah Sakit Kamal Adwan, Dr. Hussam Abu Safia, merupakan simbol dari “niat genosida” dalam upaya Israel yang lebih luas untuk “memusnahkan” sektor perawatan kesehatan Gaza.

    Saat perundingan dilanjutkan di Qatar, pejabat senior Hamas, Basem Naim, mengatakan kelompok Palestina itu serius tentang kesepakatan gencatan senjata, penarikan pasukan Israel dari Gaza, dan mengembalikan penduduk daerah kantong itu ke rumah mereka.

    Kepala hak asasi manusia PBB, Volker Turk, mengatakan badan dunia itu mencatat 136 serangan Israel terhadap 27 fasilitas kesehatan di Gaza, yang menyebabkan “kematian dan kehancuran yang signifikan”.

    Dua Tentara Israel di pagar keamanan yang memisahkan wilayah pendudukan Israel dengan Jalur Gaza. (khaberni/tangkap layar)

    Serangan Israel terus berlanjut di Gaza sepanjang malam, termasuk serangan terhadap kendaraan sipil dekat Khan Younis yang menewaskan enam orang, dan serangan terhadap sebuah rumah di Kota Gaza yang menewaskan satu keluarga beranggotakan tiga orang.

    Sumber-sumber medis di daerah kantong yang terkepung itu mengatakan kepada Al Jazeera, jumlah korban tewas gabungan akibat serangan Israel di Gaza sejak fajar hari Jumat telah meningkat menjadi sedikitnya 73 orang.

    Seorang dokter anak di Rumah Sakit Nasser di Gaza mengatakan, ia memperkirakan akan lebih banyak anak yang mencari perawatan untuk hipotermia akan dirawat di fasilitas tersebut dalam beberapa hari mendatang.

    Pemerintahan Biden yang akan berakhir masa jabatannya telah memberi tahu Kongres tentang paket senjata terakhir senilai $8 miliar untuk Israel yang akan mencakup amunisi untuk jet tempur dan helikopter serang, serta peluru artileri, situs berita Axios melaporkan.

    Serangan pemukim menggunakan pentungan dan batu di kota Silwad, Tepi Barat yang diduduki telah menyebabkan tujuh warga Palestina terluka, sementara pemukim juga menyerang seorang pria tua di kota Masafer Yatta.

    Perang Israel  di Gaza telah menewaskan sebanyak 45.658 warga Palestina dan melukai 108.583 orang sejak 7 Oktober 2023.

    Setidaknya 1.139 orang tewas di Israel selama serangan yang dipimpin Hamas hari itu dan lebih dari 200 orang ditawan.

    (Tribunnews.com/Nuryanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina Vs Israel