Negara: Qatar

  • Komandan Hamas yang Dikira Tewas Muncul Lagi, Pidato Strategi, Masalah IDF Jelang Penyerahan Sandera – Halaman all

    Komandan Hamas yang Dikira Tewas Muncul Lagi, Pidato Strategi, Masalah IDF Jelang Penyerahan Sandera – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang komandan pejuang Hamas di Beit Hanun dan tempat lain di Gaza utara, yang diyakini tewas pada bulan Mei 2024 lalu kini muncul dalam sebuah video pada hari Rabu (22/1/2025).

    Ia yang bernama Hussein Fiad itu memberikan pidato singkat setelah muncul kembali setelah gencatan senjata. 

    Berdiri bersama beberapa pria, Fiad yang kurus kering, dengan janggut pendek, berbicara tentang bagaimana Hamas berhasil di Gaza .

    Israel belum mencapai tujuannya di Gaza, katanya, seraya menambahkan bahwa ketika seseorang tidak mencapai tujuannya, mereka kalah.

    Inilah yang mereka sebut “aturan militer: Yang kuat kalah ketika dia tidak menang,” katanya, diberitakan Jerusalem Post.

    Fiad menyiratkan bahwa pihak yang lebih lemah, Hamas, menang hanya karena tidak kalah. Ia menjabarkan dengan jelas apa strategi Hamas: Tidak mau kalah.

    Cara mengukur kekalahan masih belum jelas, tetapi nampaknya Hamas yakin selama ia bangkit setelah perang dan dapat memerintah Gaza, ia belum kalah.

    Israel mengukur kemenangan secara berbeda. Israel tidak memiliki strategi yang jelas di Gaza. Oleh karena itu, lebih sulit baginya untuk menang, karena tampaknya tidak memiliki tujuan yang jelas atau rencana “hari berikutnya”.

    Hamas mengetahui hal ini dan berasumsi jika mereka menunggu cukup lama, maka mereka akan “menang.” Fiad adalah semacam simbol tantangan ini di Gaza.

    Mei lalu, IDF mengklaim telah membunuh Fiad.

    Dikatakan bahwa ia adalah komandan Batalyon Beit Hanun, dan bahwa ia telah terbunuh di Jabalya. IDF menyalahkannya atas serangan roket dan rudal terhadap Israel.

    “Sebagai bagian dari aktivitas operasional IDF di wilayah Jabalya, pasukan khusus Angkatan Udara Israel dan unit khusus Teknik Tempur Yahalom melenyapkan teroris Hussein Fiad, komandan Batalyon Beit Hanun Hamas, yang berada di sebuah terowongan di Gaza utara,” Ynet melaporkan pada bulan Mei.

    Kemunculan kembali Fiad adalah contoh masalah yang dihadapi IDF di Gaza selama perang. Beit Hanun adalah kota di Gaza utara yang dekat dengan perbatasan Israel.

    Pinggiran Beit Hanun berjarak kurang dari dua kilometer dari Sderot.

    Komandan Hamas, Hussein Fiad sempat dianggap telah tewas oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dalam pertempuran pada Mei 2024. Kini, Hussein Fiad muncul di hadapan publik setelah gencatan senjata di Gaza dimulai. (The Jerusalem Post)

    Daerah ini telah digunakan untuk mengancam Israel selama bertahun-tahun. Roket sering ditembakkan dari Beit Hanun. Daerah perkotaan ini juga sering rusak parah dalam beberapa putaran konflik sebelumnya. Namun, Hamas selalu kembali dan menggunakannya untuk mengancam Israel.

    Setelah gencatan senjata pada 19 Januari, IDF mengerahkan kembali Brigade Nahal, yang telah bertempur di Beit Hanun, ke daerah perbatasan untuk mempersiapkan misi baru.

    Hal ini sekali lagi menggambarkan tantangan yang dihadapi IDF di Gaza utara.

    Tiga bulan pertempuran sengit dari Oktober hingga Januari menunjukkan betapa sulitnya mengusir Hamas sepenuhnya dari wilayah ini. Seseorang seperti Fiad tidak hanya bertahan hidup tetapi juga muncul untuk menyatakan kemenangan adalah contoh dari rencana Hamas selama ini.

    Hamas selalu percaya bahwa yang harus dilakukannya hanyalah bersembunyi di reruntuhan dan menunggu. Hamas tidak perlu menghadapi IDF dengan “batalion” pejuang. Hamas membagi mereka ke dalam kelompok-kelompok kecil dan menunggu.

    Meskipun Hamas mungkin telah menderita ribuan korban – menurut perkiraan IDF, hampir 20.000 pejuangnya tewas – kelompok teroris itu terus bertahan di Gaza. Jika tidak ada kelompok lain yang bersedia mengelola wilayah itu, Hamas akan terus menjalankan berbagai hal dengan orang-orang seperti Fiad.

    Dia tidak merahasiakan strategi Hamas. Tantangan yang dihadapi Israel dalam menghadapi strategi semacam itu adalah belum adanya strategi balasan yang efektif.

    Nama-nama Sandera

    Sementara Daily Post mengabarkan, seorang pejabat senior Hamas mengumumkan bahwa kelompoknya akan menyerahkan nama empat sandera kepada otoritas Israel pada hari Jumat, menjelang pembebasan mereka yang direncanakan pada hari Sabtu sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata Israel-Hamas yang sedang berlangsung.

    Berbicara kepada kantor berita Qatar Al-Araby, pemimpin Hamas Zaher Jabarin menyatakan: “Besok kami akan memberikan kepada para mediator nama-nama keempat sandera yang akan dibebaskan.”

    Pertukaran tersebut direncanakan melibatkan empat wanita, termasuk warga sipil dan tentara.

    Hal ini mengikuti tahap pertama kesepakatan, yang mencakup pembebasan tiga sandera wanita awal minggu ini dengan imbalan tahanan Palestina.

    Untuk setiap sandera, Israel setuju untuk membebaskan 50 tahanan Palestina, termasuk individu yang dihukum karena kejahatan serius.

    Israel telah meminta rincian tentang status 30 sandera tambahan yang dijadwalkan dibebaskan berdasarkan perjanjian saat ini.

    Namun, laporan menunjukkan bahwa Hamas mungkin hanya memberikan jumlah total sandera yang masih hidup, dan bukan rincian atau nama, sehingga menimbulkan ketidakpastian tentang langkah selanjutnya.

    Di antara mereka yang diharapkan dibebaskan adalah sandera sipil Arbel Yehud. Namun, karena ia diyakini ditahan oleh Jihad Islam Palestina dan bukan Hamas, pembebasannya masih belum pasti. Yehud adalah satu dari tujuh wanita yang masih menunggu pembebasan dari daftar awal 33 sandera.

    Selain upaya dalam negeri, duta besar Israel untuk Rusia, Simona Halperin, mengungkapkan pembicaraan yang sedang berlangsung dengan Moskow untuk membantu mengamankan pembebasan tiga sandera, termasuk Sasha Trufanov, yang termasuk di antara mereka yang diharapkan akan dibebaskan pada tahap pertama kesepakatan.

    Diskusi juga melibatkan Maxim Herkin dan dua sandera lainnya tanpa kewarganegaraan Rusia.

    Perdana Menteri Benjamin Netanyahu meyakinkan keluarga sandera yang dibebaskan bahwa upaya untuk membawa pulang semua sandera akan terus berlanjut.

    “Kami tidak menyerah dan tidak akan menyerah pada yang lain,” katanya saat menelepon keluarga.

    Mantan menteri pertahanan Benny Gantz juga menyatakan dukungannya terhadap kesepakatan gencatan senjata saat ini sambil mengkritik penanganan konflik yang lebih luas oleh pemerintah.

    Gantz menjanjikan dukungan partainya untuk memastikan kembalinya para sandera tetap menjadi prioritas utama, meskipun ada ketegangan politik.

    Perjanjian gencatan senjata muncul di tengah tekanan internasional dan domestik yang signifikan untuk mengatasi tantangan kemanusiaan dan keamanan di Gaza.

    (Tribunnews.com/ Chrysnha)

  • Wamen Fahri Hamzah Temui Dubes UEA Jelang Penandatanganan Investasi di Program 3 Juta Rumah – Halaman all

    Wamen Fahri Hamzah Temui Dubes UEA Jelang Penandatanganan Investasi di Program 3 Juta Rumah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Menteri (Wamen) Perumahan dan Kawasan Permukiman Fahri Hamzah menemui Duta Besar (Dubes) Uni Emirat Arab (UEA) Abdulla Salem Al-Dhaheri di kantor Kedutaan UEA, Selasa (20/1/2025).

    Pertemuan tersebut terjadi menjelang investasi UEA di Program 3 Juta Rumah. Rencananya, mereka akan berinvestasi untuk pembangunan 1 juta unit rumah.

    “Ini adalah bentuk tindak lanjut rencana kerja sama pembangunan rumah untuk rakyat dan bagian dari Gotong Royong dalam Program Tiga Juta Rumah,” kata Fahri dikutip dari siaran pers.

    Fahri menyatakan pihaknya akan terus mendorong agar bisa lebih banyak lagi investor asing yang ikut serta di dalam Program 3 Juta Rumah.

    Hal itu sebagai bagian dari upaya menyiasati keterbatasan anggaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk pembangunan rumah dalam program ini.

    “Sehingga, diperlukan upaya-upaya inovatif dari segi pembiayaan,” ujar Fahri.

    Sebagaimana diketahui, UEA dijadwalkan menandatangani nota kesepahamaan (Memorandum of Understanding/MoU) untuk investasi sebanyak 1 juta unit hunian.

    Penandatanganan dengan pihak Abu Dhabi, UEA, rencananya akan dilakukan pada 31 Januari 2025 di Istana Merdeka, di hadapan Presiden Prabowo Subianto, sama seperti yang telah dilakukan oleh investor dari Qatar.

    Adapun sejauh ini ada empat negara yang telah terlibat dalam investasi di Program 3 Juta Rumah.

    Selain UAE, Singapura rencananya akan berinvestasi untuk 100 ribu unit perumahan dan Turki sebanyak 50 ribu.

    Lalu, investor swasta dari Qatar yang berinvestasi sebanyak 1 juta unit dan sisanya sebanyak 5 juta unit berasal dari Pemerintah Qatar.

    Bila ditotal, selama tiga bulan ini, total investasi dari berbagai negara ini untuk Program 3 Juta Rumah telah menghasilkan lebih dari 7 juta unit hunian.

    Lahan untuk proyek perumahan ini juga telah disiapkan. Lokasi pertama adalah tanah seluas 24 hektare (ha) di Kalibata, Jakarta Selatan, yang sebelumnya merupakan kompleks perumahan anggota DPR.

    Kedua adalah lahan milik Kementerian Pertahanan seluas 41 ha, serta yang ketiga adalah lahan seluas 30 ha di Kemayoran, Jakarta Pusat, yang dimiliki oleh Kementerian Sekretariat Negara.

  • Menko Infra menargetkan bandara Indonesia masuk 10 besar terbaik dunia

    Menko Infra menargetkan bandara Indonesia masuk 10 besar terbaik dunia

    Jika Istanbul Airport, Turki, masuk 10 terbaik menurut SkyTrax 2024, maka bukan tidak mungkin Indonesia meraih yang sama.

    Badung (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko Infra) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menargetkan bandara di Indonesia masuk dalam jajaran 10 besar bandara terbaik di dunia.

    Target itu disampaikan AHY di Kabupaten Badung, Bali, Kamis, dalam Rapat Koordinasi Optimasi Layanan Kebandarudaraan, harapannya target ini bisa dicapai tahun 2029.

    “Nomor satu sekarang Doha, Qatar, memang bagus kan jadi tidak bohong ini, Changi nomor dua bagus kan, jadi daftar ini tidak mengarang, baru setelah itu Incheon, Narita, Paris, Dubai, Zurich, Istanbul, harusnya kita bisa masuk sini, kita kejar berusaha 2029 top 10,” kata AHY.

    Menko Infra menilai jika Istanbul Airport, Turki, masuk 10 terbaik menurut SkyTrax 2024, maka bukan tidak mungkin Indonesia meraih yang sama.

    Ia memaparkan saat ini Bandara Soekarno-Hatta sudah berada di peringkat 28 dunia, naik 15 peringkat dari tahun 2023, kemudian Bandara I Gusti Ngurah Rai peringkat 74 atau naik enam peringkat.

    Optimisme ini dibaca sebagai sesuatu yang bukan tidak mungkin, apalagi, Menko Infra mengungkapkan belakangan ia berdialog dengan duta besar sejumlah negara dan membahas peluang membuka pendaratan langsung di Cengkareng atau Bali.

    Terbaru, mantan Menteri ATR/BPN itu bertemu Dubes Inggris, dalam pembahasan kerja sama kedua negara itu, ia turut mendorong agar Inggris tidak hanya membuka penerbangan langsung rute London-Jakarta, namun juga ke Bali melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai.

    “Boleh kita punya semangat untuk tembus 10 besar, artinya kalau kita serius dan sungguh-sungguh kita bisa kejar peningkatan peringkat tadi, karena seperti bandara kelas dunia di berbagai negara yang maju tadi mereka juga berawal dari nol dari perbaikan dan penyempurnaan, kita tidak boleh kalah upayanya,” ujar AHY pula.

    Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kolinlamil pastikan akan terlibat dalam MNEK 2025

    Kolinlamil pastikan akan terlibat dalam MNEK 2025

    Memang tugas dan tanggung jawab Kolinlamil ini melaksanakan pergeseran material dan logistik, pastinya kami akan terlibat

    Jakarta (ANTARA) – Panglima Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Laksda TNI Hudiarto Krisno Utomo memastikan pihaknya akan mengirim Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dalam ajang latihan bersama Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK) Ke-5 tahun 2025.

    “Insyaallah dari 17 kapal yang ikut serta itu nanti Kolinlamil akan dapat (kuota KRI) tapi untuk komposisinya saat ini juga masih akan ditentukan dengan luasan area, karena kami juga masih menunggu kepastian akhir dari pada negara-negara lain yang akan bergabung,” kata Krisno saat ditemui di Kolinlamil, Jakarta Utara, Kamis.

    Walau belum ditentukan jumlah KRI yang akan dikerahkan, Krisno memastikan KRI di bawah naungannya siap untuk diterjunkan sesuai dengan kuota yang disediakan Markas Besar TNI AL.

    Saat ini, pihaknya hanya fokus mengatur persiapan pendistribusian logistik, pergeseran pasukan hingga armada untuk persiapan ajang MNEK mendatang.

    “Memang tugas dan tanggung jawab Kolinlamil ini melaksanakan pergeseran material dan logistik, pastinya kami akan terlibat untuk menggeser logistik personel yang berasal dari daerah-daerah lain seperti Jakarta, Surabaya, kemudian dari pulau-pulau lain,” kata dia.

    MNEK merupakan latihan non-kombatan yang digelar rutin tiap dua tahun sekali oleh TNI AL sejak 2014. Latihan itu bertujuan untuk membangun kerja sama dan memperkuat interoperabilitas angkatan laut dari negara-negara di kawasan Asia Pasifik dalam operasi kemanusiaan dan penanggulangan bencana (HA/DR), dan memperkuat kerja sama menjaga keamanan di laut.

    TNI AL telah mengundang angkatan laut dari 58 negara, dan sejauh ini ada 38 negara termasuk Indonesia selaku tuan rumah yang mengonfirmasi kehadirannya mengikuti latihan MNEK di Bali. Dari 38 negara itu, sejumlah negara juga mengonfirmasi akan mengirimkan kapal-kapal perangnya.

    Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (3/1), menyebut ada 21 kapal perang asing dan 17 KRI yang akan latihan bersama-sama di Selat Badung saat MNEK Ke-5 tahun 2025.

    “Di samping itu, ada juga lima helikopter dan tiga pesawat patroli maritim (MPA), dan 17 KRI dari TNI AL,” kata Laksamana Ali.

    Negara-negara yang mengirimkan kapal perangnya, yaitu Australia, Perancis, India, Jepang, Malaysia, Pakistan, Filipina, Rusia, Singapura, Thailand, Inggris, Amerika Serikat, Vietnam, Iran, Korea Selatan, dan China. Masing-masing negara mengirimkan satu kapal, kecuali Rusia tiga kapal, Malaysia 2 kapal, Iran 2 kapal, Singapura 2 kapal, dan India 2 kapal.

    Kemudian, negara peserta MNEK Ke-5 lainnya, yaitu Bahrain, Bangladesh, Brunei Darussalam, Kamboja, Kanada, Chile, Kolombia, Fiji, Irak, dan Italia. Kemudian, ada pula Kenya, Laos, Belanda, Selandia Baru, Arab Saudi, Turki, Uni Emirat Arab (UAE), dan Qatar.

    Dalam rangkaian acara MNEK, kegiatan latihan itu mencakup latihan fase pangkalan dan fase laut, kemudian ada juga forum pertukaran pengalaman dan wawasan antarperwira (SMEE), pertemuan bilateral dengan angkatan laut berbagai negara, International Maritime Security Symposium (IMSS), pameran pertahanan, kegiatan budaya dan parade budaya di Bali.

    Dalam rangkaian yang sama, ada juga program bakti sosial yang juga disebut engineering civic action program (ENCAP) dalam Latihan Bersama MNEK 2025.

    ENCAP berlangsung di Desa Antiga Kelod, Karangasem, Bali, selama 45 hari yang dimulai sejak 1 Januari. Program-program pembangunan yang direncanakan meliputi renovasi gudang peralatan nelayan, pembangunan fasilitas MCK, dan pengaspalan jalan sepanjang 1 kilometer.

    Sementara itu, ada juga bakti kesehatan atau yang disebut juga medical civic assistance program (MEDCAP). Kegiatan MEDCAP mencakup pemeriksaan kesehatan lengkap, pemeriksaan kesehatan gigi, donor darah, sunatan massal, operasi katarak dan operasi bibir sumbing untuk warga di Karangasem, Bali.

    Bakti kesehatan itu akan digelar di kapal bantu rumah sakit KRI dr. Wahidin Sudirohusodo-991 yang dijadwalkan bersandar di Dermaga Tanah Ampo, Karangasem, pada 17 Februari 2025.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Rangga Pandu Asmara Jingga
    Copyright © ANTARA 2025

  • Umat Senang Makan Sayur, Paus Fransiskus Ungkap Kisah Baru di Paroki Gaza saat Gencatan Senjata – Halaman all

    Umat Senang Makan Sayur, Paus Fransiskus Ungkap Kisah Baru di Paroki Gaza saat Gencatan Senjata – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pemimpin Gereja Katolik sedunia, Paus Fransiskus memberi kabar terbaru kondisi umatnya di Paroki Gaza.

    Di tengah kondisi gencatan senjata yang sedang berlangsung, para umat akhirnya bisa menikmati makanan layak pertama mereka setelah sekian lama absen karena perang.

    Berbicara dalam audiensi umumnya di Vatikan pada Rabu (22/1/2025), Paus membeberkan kondisi umatnya di Gaza.

    “Kemarin saya menelepon, seperti yang saya lakukan setiap hari, paroki Gaza: Mereka senang! Ada 600 orang di sana, antara paroki dan perguruan tinggi,” ucapnya dikutip dari catholicherald.

    Ia mengulang pernyataan yang sering diucapkannya, “Perang selalu merupakan kekalahan!” sembari juga, sebagaimana yang sering dilakukannya, mencemooh industri persenjataan global atas kesengsaraan yang ditimbulkannya dalam pengejaran keuntungan yang kejam.

    Ketika menggambarkan panggilan ke paroki tersebut, Paus mengungkap pengakuan umatnya.

    ‘Hari ini kami makan kacang lentil dengan ayam.’ Sesuatu yang tidak biasa mereka lakukan akhir-akhir ini, [hanya] beberapa sayuran, kadang-kadang… Mereka senang!”

    “Namun, kami berdoa untuk Gaza, untuk perdamaian, dan untuk banyak bagian dunia lainnya. Perang selalu merupakan kekalahan! Jangan lupa: Perang adalah kekalahan. Dan siapa yang mendapat untung dari perang? Para produsen senjata.”

    Pastor Gabriel Romanelli, pastor paroki di Gaza, kepada kantor media Patriarkat Latin Yerusalem berpendapat, gencatan senjata Israel-Hamas adalah langkah maju.

    “Ini adalah langkah maju yang signifikan, yang menawarkan harapan, tetapi tidak menandai berakhirnya konflik. Kami berdoa agar ini menjadi awal perdamaian abadi,” ujarnya.

    “Kami mengandalkan upaya internasional untuk mengakhiri perang dan fokus pada masa depan Timur Tengah dan Tanah Suci.”

    “Suara ledakan dan pesawat tanpa awak akhirnya berhenti, memberikan kelegaan bagi banyak orang. Beberapa orang meninggalkan biara untuk memeriksa rumah mereka atau apa yang tersisa dari rumah mereka. Beberapa orang menemukan rumah mereka hancur total, sementara yang lain belum menemukan rumah mereka atau [bahkan tidak dapat] mengenali lingkungan tempat mereka pernah tinggal.”

    Imam itu menekankan bahwa tahap pertama pembangunan kembali di Gaza penuh dengan tantangan.

    “Masyarakat sangat membutuhkan bantuan untuk mengatasi kekurangan kebutuhan pokok seperti air, bahan bakar, dan makanan. Kesulitannya nyata, tetapi harapan dan ketahanan juga nyata, karena masyarakat berpegang teguh pada kemungkinan untuk kembali ke keadaan normal,” kata Romanelli.

    “Kami juga fokus pada penyelenggaraan kehidupan pastoral di paroki Gaza. Ini termasuk memastikan keselamatan semua orang, melanjutkan doa, dan mempertahankan kegiatan sehari-hari, meskipun dalam keadaan sulit.

    “Bersama Caritas dan Suster-suster Bunda Teresa, kami menyediakan bantuan medis kepada yang sakit dan membutuhkan sesuai kemampuan kami.

    “Selain itu, kami juga membentuk perkumpulan pria dan wanita untuk membina lingkungan yang memperkaya rohani, termasuk fokus pada pengembangan paduan suara dan mendorong eksplorasi iman yang lebih mendalam,” kata pendeta tersebut.

    Adapun Hamas, kelompok militan Palestina menyerang Israel pada 7 Oktober 2023, menewaskan 1.200 orang, terutama warga sipil Israel, dan menyandera lebih dari 200 orang.

    Serangan balasan yang dilancarkan Israel ke Gaza telah menyebabkan 46.000 warga Palestina terbunuh, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas, dan tidak mengonfirmasi berapa banyak dari mereka yang tewas merupakan pejuang Hamas.

    Kesepakatan gencatan senjata tiga tahap dinegosiasikan minggu lalu oleh Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar, dengan 33 sandera Israel dan hampir 2.000 tahanan dan tahanan Palestina dijadwalkan akan dibebaskan selama periode awal 42 hari gencatan senjata.

    Israel Langgar Kesepakatan

    Pasukan pendudukan Israel (IDF), dilaporkan melanggar ketentuan perjanjian gencatan senjata di Gaza pada Rabu (22/1/2025), hari keempat pelaksanaan perjanjian tersebut.

    Pelanggaran yang dilakukan pasukan IDF itu, seperti dilaporkan Khaberni, terjadi saat kapal perang pendudukan Israel melepaskan tembakan ke pantai Kota Gaza.

    “Penembakan ini terjadi pada saat truk bantuan terus memasuki Jalur Gaza, ketika PBB melaporkan bahwa lebih dari 2.400 truk berisi bantuan kemanusiaan telah memasuki Jalur Gaza sejak perjanjian tersebut mulai berlaku,” kata laporan tersebut, Rabu.

    Pada Rabu pagi, pasukan pendudukan Israel dilaporkan juga menembakkan peluru di poros Salah al-Din yang dikenal sebagai Poros Philadelphia di selatan Jalur Gaza.

    “Kapal angkatan laut pendudukan Israel menembakkan tiga peluru di lepas pantai Kota Gaza. Kendaraan militer pendudukan Israel juga melepaskan tembakan di sekitar kawasan Al-Firdous di poros Salah al-Din “Philadelphia”, di selatan Kegubernuran Rafah,” tulis laporan Kantor Berita Palestina, Wafa, Rabu.

    Laporan itu menambahkan, “Pasukan pendudukan Israel terus melanggar perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza, yang mulai berlaku pada hari Minggu kemarin, dengan secara langsung menargetkan warga Palestina.”

    “Akibat serangan Pasukan Israel itu, beberapa dari warga Palestina menjadi syahid selama tiga hari terakhir, dan yang lainnya terluka,” tambah laporan tersebut.

    Sementara itu, di Tepi Barat, Brigade Jenin, cabang Brigade Al-Quds, sayap militer gerakan Palestine Islamic Jihad (PIJ) melaporkan berlanjutnya bentrokan dan konfrontasi dengan pasukan pendudukan Israel di garis depan pertempuran.

    Perlawanan itu terjadi setelah tentara Israel melancarkan operasi baru di kota itu, Minggu.

    Israel mengklaim agresi bertajuk ‘Operasi Tembok Besi’ di Jenin untuk “memperkuat keamanan di Tepi Barat.”

    Unggahan juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, di media sosial X pada Selasa (21/1/2025), yang melarang warga Palestina untuk mendekati posisi pasukan Israel di wilayah tertentu dan jangan kembali ke Gaza utara selama beberapa hari ke depan. (X/Avichay Adraee)

    Pasukan Israel Larang Penduduk Gaza Datangi Wilayah Tertentu

    Sebelumnya, Juru bicara militer Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Avichay Adraee, mengumumkan larangan warga Palestina mendekati posisi pasukan Israel di lokasi tertentu di Jalur Gaza.

    Selain itu, warga Palestina juga dilarang kembali ke Jalur Gaza utara selama beberapa hari ke depan.

    Ia juga menegaskan tentara masih hadir di beberapa daerah, sesuai dengan perjanjian gencatan senjata yang mengatur penarikan bertahap.

    Dia memperingatkan bahwa bergerak dari selatan ke utara Gaza atau menuju Netzarim masih berbahaya.

    “Berdasarkan perjanjian, pasukan IDF akan tetap ditempatkan di wilayah tertentu di Jalur Gaza. Jangan mendekati pasukan IDF di area tersebut sampai pemberitahuan lebih lanjut. Mendekati pasukan itu akan membahayakan Anda,” tulis Avichay Adraee dalam postingannya di media sosial X pada Selasa (21/1/2025).

    “Kami memperingatkan penduduk agar tidak mendekati pasukan IDF secara umum dan di wilayah poros Netzarim secara khusus,” tambahnya.

    Ia juga memperingatkan agar tidak mendekati zona penyangga di utara Jalur Gaza, dan dari penyeberangan Rafah serta poros perbatasan Philadelphia dengan Mesir di selatan.

    Selain itu, dia menekankan bahwa memancing atau berenang masih berbahaya di laut lepas Gaza.

    Juru bicara militer berbahasa Arab itu juga menyerukan masyarakat Palestina untuk tidak mendekati laut Gaza selama beberapa hari ke depan.

    “Jika Hamas mematuhi gencatan senjata, penduduk di wilayah utara akan dapat kembali minggu depan,” katanya.

    Perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas mulai berlaku Minggu (19/1/2025) dan menetapkan pertukaran tahanan antara kedua pihak.

    Hal ini juga mencakup penarikan bertahap Israel dari seluruh Jalur Gaza yang hancur, dengan pembentukan zona penyangga di utara.

    Perjanjian ini juga menetapkan penghentian perang secara permanen dan rekonstruksi Gaza.

    Pertukaran tahanan Israel-Hamas pada Minggu (19/1/2025) memulangkan 3 wanita Israel dan 90 orang Palestina.

    Israel dan Hamas dijadwalkan akan kembali melakukan pertukaran tahanan pada 25 Januari 2025, dengan menukar 4 tahanan Israel dengan 120 tahanan Palestina.

    Hamas mengatakan akan berkomitmen untuk melaksanakan perjanjian gencatan senjata jika Israel juga berkomitmen untuk mematuhinya.

    Pada Senin (20/1/2025), Israel melanggar perjanjian dengan menembak mati tiga warga Palestina dan melukai 10 lainnya di Rafah, Jalur Gaza selatan.

    Jumlah Korban di Jalur Gaza

    Jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 46.916 jiwa dan 110.760 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Senin (20/1/2025) menurut Kementerian Kesehatan Gaza, dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Anadolu Agency.

    Sebelumnya, Israel mulai menyerang Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak pendirian Israel di Palestina pada 1948.

    Israel mengklaim ada 101 tahanan yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 tahanan dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

    (Tribunnews.com)

  • Pasca-gencatan Senjata di Gaza, Politik Israel Berkecamuk, Netanyahu Dituntut Mundur – Halaman all

    Pasca-gencatan Senjata di Gaza, Politik Israel Berkecamuk, Netanyahu Dituntut Mundur – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Setelah gencatan senjata di Gaza terjadi, politik di Israel memanas.

    Oposisi Israel menuntut agar Perdana Menteri, Benjamin Netanyahu, beserta anggota koalisinya mundur dari jabatan mereka setelah dianggap gagal menangani tragedi 7 Oktober 2023.

    Tuntutan ini muncul setelah Kepala Staf Angkatan Darat Israel, Herzi Halevi, dan Komandan Komando Selatan, Yaron Finkelman, mengumumkan pengunduran diri mereka.

    Pengunduran Halevi dan Finkelman ini berkaitan dengan kegagalan militer dalam mencegah peristiwa 7 Oktober 2023.

    Dalam pernyataannya, Halevi mengatakan ia telah memberi tahu Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz bahwa dirinya akan mundur dari jabatan pada 6 Maret 2025.

    Setelah pengunduran diri Halevi, para pemimpin oposisi mengkritik Netanyahu, mendesak dia dan pemerintahannya untuk memikul tanggung jawab dan mengundurkan diri.

    Dikutip dari Middle East Monitor, pemimpin oposisi, Yair Lapid mengatakan dirinya memberi hormat kepada Halevi karena telah berani mengundurkan diri.

    “Sekarang, saatnya bagi mereka untuk bertanggung jawab dan mengundurkan diri – perdana menteri dan seluruh pemerintahannya yang penuh bencana,” kata Lapid.

    Sementara itu, pemimpin Partai Yisrael Beiteinu, Avigdor Lieberman juga meminta Netanyahu dan anggota kabinet keamanannya “untuk bertanggung jawab dan pulang ke rumah”.

    Pemimpin Partai Demokrat oposisi, Yair Golan juga mengucapkan terima kasih kepada Halevi sambil meminta untuk Netanyahu mengikuti langkah Kepala Staf Angkatan Darat itu.

    Sementara itu, kepala Partai Kubu Negara oposisi dan mantan anggota kabinet perang Netanyahu, Benny Gantz menuntut pembentukan komisi penyelidikan resmi atas “kegagalan” 7 Oktober.

    Ia menekankan, Netanyahu dan eselon politik harus memikul tanggung jawab mereka dengan membentuk komisi penyelidikan resmi, sambil bekerja untuk memimpin Israel menuju pemilihan umum yang akan memungkinkan pembentukan pemerintahan baru yang memulihkan kepercayaan publik.

    Halevi Penuhi Janji

    Herzi Halevi dalam pernyataannya mengatakan, ia mengundurkan diri dari jabatannya sesuai janjinya sejak Oktober 2023 bahwa dia akan bertanggung jawab atas kegagalan 7 Oktober.

    Dalam pidatonya Selasa malam, Kepala Staf IDF itu meminta dibentuknya komisi penyelidikan negara untuk menangani semua masalah terkait keamanan nasional yang berada di luar kewenangan dan kendali IDF.

    Tanpa menjelaskan, ia juga menyinggung kemungkinan adanya entitas lain yang berpotensi menyelidiki masalah kegagalan yang lebih luas, termasuk pemerintah dan keputusan Netanyahu sendiri.

    Dikutip dari Jerusalem Post, Halevi mengakui bahwa tujuan perang negara itu masih terbuka, termasuk menghilangkan kendali politik Hamas atas Gaza dan memulangkan 94 sandera yang tersisa sebagai bagian dari pemulihan pencegahan Israel terhadap musuh-musuhnya.

    Halevi mengatakan, dia akan menghabiskan enam minggu ke depan untuk memastikan penerbitan laporan militer mengenai kegagalan 7 Oktober, serta mengelola gencatan senjata saat ini dan potensi transisi ke gencatan senjata permanen.

    Lebih lanjut, ia mengatakan ingin mentransfer manajemen IDF saat situasi keamanan membuat militer berada dalam situasi terkuat dan paling stabil sejak 7 Oktober 2023.

    Israel Katz telah mencoba, menurut semua pengamat di bawah perintah Netanyahu, untuk mendorong kepala IDF keluar sejak ia mengambil alih Kementerian Pertahanan dari Yoav Gallant pada tanggal 6 November 2024.

    Faktanya, Katz bahkan telah membekukan pengangkatannya dalam IDF sekarang selama beberapa bulan berturut-turut, yang membelenggu kekuasaannya dan melemahkan otoritasnya dalam militer.

    Sebagian besar analis mengatakan Netanyahu ingin menyalahkan sebagian besar kegagalan 7 Oktober pada Halevi.

    Sementara, IDF mengeluarkan penyelidikannya atas kegagalan itu, sembari menghindari penyelidikan negara apa pun atas tindakannya sendiri sebagai arsitek yang mengekang Hamas dan memfasilitasi penerimaan dana dari Qatar saat menjabat sebagai perdana menteri untuk sebagian besar periode 2009-2023.

    Sumber-sumber menegaskan sekali lagi pada Selasa malam bahwa Netanyahu tidak berniat mengundurkan diri seperti pemain utama lainnya dalam kegagalan keamanan 7 Oktober.

    Pertanyaan besarnya adalah apakah kepala IDF akan menyerukan pembentukan komisi penyelidikan negara seperti yang dilakukan mantan kepala intelijennya, Aharon Haliva, ketika ia mengundurkan diri pada bulan Agustus 2024.

    Meskipun mereka berupaya secara terang-terangan untuk menggulingkannya, baik Netanyahu maupun Katz memuji kepala IDF atas keputusannya untuk mengundurkan diri dan atas puluhan tahun pengabdiannya pada militer.

    Selain Netanyahu, banyak perwira IDF mengatakan mereka yakin Halevi bertahan terlalu lama, mengingat kegagalan 7 Oktober.

    Sementara yang lain mendukungnya untuk memastikan kesepakatan penyanderaan akan terjadi meskipun Netanyahu dianggap menentang kesepakatan semacam itu.

    (Tribunnews.com/Whiesa)

  • Qatar Berharap Otoritas Palestina Kembali Memerintah di Jalur Gaza – Halaman all

    Qatar Berharap Otoritas Palestina Kembali Memerintah di Jalur Gaza – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Qatar Mohammed bin Abdul Rahman Al Thani berharap Otoritas Palestina (PA) akan kembali memerintah Jalur Gaza untuk mengatasi permasalahan di sana.

    “Kami berharap PA kembali ke Gaza. Kami berharap melihat pemerintahan yang benar-benar akan menangani masalah rakyat di sana. Dan masih ada jalan panjang yang harus ditempuh untuk menangani Gaza dan kehancurannya,” katanya pada pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia di Swiss, Selasa (21/1/2025).

    Al Thani menekankan perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza yang dimulai pada 19 Januari 2025 adalah langkah pertama menuju pencapaian stabilitas di wilayah tersebut.

    “Kami berharap perjanjian ini akan menjadi awal untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung selama beberapa dekade,” katanya.

    “Kita harus memastikan setiap langkah perjanjian dilaksanakan dengan itikad baik, dan semua pihak yang berkonflik mematuhi semua ketentuannya,” lanjutnya, merujuk pada Hamas dan Israel.

    Ia menegaskan dampak serangan Israel di Jalur Gaza mulai terlihat jelas dan menekankan tidak ada negara yang dapat mendikte apa pun kepada Palestina.

    Perdana Menteri Qatar juga berharap kesepakatan di Jalur Gaza akan menghasilkan gencatan senjata permanen.

    “Ada banyak hal baik yang sedang terjadi dan kita harus mengembangkannya,” katanya.

    Selain itu, ia menekankan ada banyak peluang untuk bekerja sama dengan Presiden AS Donald Trump untuk mencapai stabilitas di Timur Tengah.

    “Saya melihat utusan Donald Trump sebagai mitra sejati, dan dia memberikan tekanan pada (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu,” katanya.

    “Kami ingin mengembalikan kawasan Timur Tengah ke kejayaannya sebelumnya,” tambahnya, seperti diberitakan Al Mayadeen.

    Jalur Gaza memasuki hari ketiga perjanjian gencatan senjata pada Selasa (21/1/2025), di tengah terus masuknya truk bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza.

    Sementara proses pengembalian pengungsi ke rumah mereka yang hancur terus berlanjut, dengan kru pertahanan sipil terus melakukan pemulihan jenazah para korban dari bawah reruntuhan.

    Otoritas Palestina, yang didominasi oleh faksi Fatah yang dibentuk oleh mantan pemimpin Palestina Yasser Arafat, menghadapi pertentangan dari faksi saingannya Hamas, yang mengusir PA dari Gaza pada tahun 2007 setelah perang singkat.

    Jumlah Korban di Jalur Gaza

    Jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 46.916 jiwa dan 110.760 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Senin (20/1/2025) menurut Kementerian Kesehatan Gaza, dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Anadolu Agency.

    Sebelumnya, Israel mulai menyerang Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak pendirian Israel di Palestina pada 1948.

    Israel mengklaim ada 101 tahanan yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 tahanan dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

  • Perlawanan Palestina Peringatkan Israel agar Tidak Melanggar Gencatan Senjata – Halaman all

    Perlawanan Palestina Peringatkan Israel agar Tidak Melanggar Gencatan Senjata – Halaman all

    Perlawanan Palestina Peringatkan Israel agar Tidak Melanggar Gencatan Senjata

    TRIBUNNEWS.COM- Para pengamat memperingatkan bahwa rapuhnya gencatan senjata dapat membahayakan keberlangsungannya dan memperburuk krisis kemanusiaan.

    Sumber tingkat tinggi dalam Perlawanan Palestina memberi tahu Al Mayadeen pada hari Selasa bahwa pelanggaran Israel terhadap perjanjian gencatan senjata di Gaza terus berlanjut, terutama melalui “kehadiran pesawat pengintai tak berawak di langit Gaza.”

    Sumber tersebut menambahkan bahwa para mediator “memperingatkan Israel bahwa pelanggaran yang terus berlanjut ini membahayakan kesepakatan.” 

    Ia juga mencatat bahwa “perlawanan Palestina telah memperingatkan pihak Israel agar tidak terus melakukan tindakan seperti itu, dan menegaskan kesiapannya untuk menghadapi pelanggaran ini dengan cara yang tepat.”

    Pelanggaran Gencatan Senjata

    Pada hari Senin, seorang sumber dari pimpinan perlawanan mengungkapkan kepada Al Mayadeen bahwa “beberapa pelanggaran perjanjian oleh Israel telah terjadi, termasuk aktivitas pesawat tanpa awak dan penembakan terhadap warga sipil.” 

    Sumber tersebut menekankan bahwa “pelanggaran ini, terutama penembakan terhadap warga sipil, mengancam perjanjian tersebut.” 

    Pelanggaran ini berakibat fatal, dengan laporan yang muncul hanya sehari setelah gencatan senjata mulai berlaku. Menurut Pertahanan Sipil di Gaza, 122 martir dibawa ke rumah sakit dalam waktu 24 jam setelah gencatan senjata diumumkan, termasuk 62 jenazah yang ditemukan dari bawah reruntuhan.

    Pertahanan Sipil juga mengungkapkan bahwa, sejak agresi dimulai, lebih dari 38.000 mayat telah ditemukan, dengan sekitar 2.400 martir hancur tanpa meninggalkan jejak.

    Sementara itu, Kementerian Kesehatan di Gaza telah melaporkan 341 korban luka dalam kurun waktu 24 jam yang sama, yang menyoroti rapuhnya gencatan senjata.

    Sumber Perlawanan mengonfirmasi kepada Al Mayadeen bahwa “mediator Qatar dan Mesir secara aktif  memantau situasi dan bekerja sama dengan Hamas, Amerika, dan Israel untuk memastikan penerapan perjanjian.” 

    Meskipun terjadi pelanggaran terus-menerus, ratusan truk yang membawa makanan dan pasokan medis telah memasuki Gaza melalui perbatasan Rafah sebagai bagian dari “protokol kemanusiaan” yang difasilitasi oleh Qatar.

    Gencatan Senjata yang Rapuh

    Perjanjian gencatan senjata antara perlawanan Palestina dan pendudukan Israel mulai berlaku pada hari Minggu, 19 Januari 2025. 

    Namun, perjanjian tersebut dengan cepat dilanggar oleh pendudukan, yang mengakibatkan jatuhnya korban, termasuk korban tewas dan luka-luka. 

    Pejabat Israel, termasuk Perdana Menteri dan tentara, secara terbuka menyatakan ketidakpatuhan mereka terhadap perjanjian tersebut.

    Hari-hari awal gencatan senjata “berjalan lancar dalam hal pertukaran tahanan dan pengiriman bantuan,” menurut pimpinan perlawanan. 

    Sebagai bagian dari pertukaran yang sedang berlangsung, “empat wanita Israel yang ditahan di Gaza akan dibebaskan sebagai ganti 120 tahanan Palestina.” Namun, pendudukan terus melanjutkan aktivitas pesawat nirawak dan baku tembak, yang mengancam stabilitas perjanjian.

    Meskipun ada tantangan, ketentuan gencatan senjata mengharuskan masuknya 600 truk bantuan setiap hari dan pengiriman 200.000 tenda dan 60.000 karavan untuk kebutuhan tempat tinggal yang mendesak di Gaza. 

    Para pengamat memperingatkan bahwa kerapuhan gencatan senjata dapat membahayakan keberlangsungannya dan memperburuk krisis kemanusiaan.

     

    SUMBER: AL MAYADEEN

  • Brigade Al-Quds Akan Patuhi Perjanjian Gencatan Senjata Israel-Hamas di Gaza – Halaman all

    Brigade Al-Quds Akan Patuhi Perjanjian Gencatan Senjata Israel-Hamas di Gaza – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Juru bicara militer Brigade Al-Quds, sayap militer Gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ), Abu Hamzah, mengatakan kelompok perlawanan akan mematuhi perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza.

    Brigade Al-Quds adalah salah satu kelompok perlawanan yang bekerja sama dengan Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, dalam melaksanakan Operasi Banjir Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023.

    “Kami berkomitmen terhadap perjanjian gencatan senjata selama musuh berkomitmen terhadapnya,” kata Abu Hamzah, Selasa (21/1/2025).

    Abu Hamzah mengatakan kelompok perlawanan Palestina akan melepaskan beberapa tahanan Israel yang memenuhi syarat pada beberapa hari mendatang.

    Dalam pidatonya, ia berterima kasih kepada Qatar dan Mesir yang menjadi mediator dalam perundingan perjanjian gencatan senjata antara Hamas dan Israel.

    Juru bicara Brigade Al-Quds itu juga memuji peran kelompok perlawanan di Lebanon, Irak, Iran, dan Yaman dalam menargetkan Israel sebagai dukungan untuk rakyat Palestina.

    Brigade Al-Quds: Israel Tak Bisa Lenyapkan Perlawanan

    Abu Hamzah menegaskan, Israel tidak dapat mengalahkan perlawanan dari orang-orang beriman di Palestina, Lebanon, Irak, Iran dan Yaman atas nama Muslim.

    Menurutnya, serangan Israel di Jalur Gaza bukan reaksi atas operasi tersebut, melainkan mereka telah berencana untuk melakukannya.

    “Perang musuh (Israel) terhadap rakyat Palestina bukanlah reaksi terhadap operasi tersebut, melainkan mencerminkan niatnya yang telah direncanakan untuk berperang dan melakukan pemusnahan terhadap orang-orang yang tidak bersenjata,” kata Abu Hamzah, Selasa (21/1/2025).

    Ia mengatakan perlawanan memulai perjuangannya dengan mengandalkan Tuhan dengan segala yang mereka miliki.

    “Semua orang melihat bagaimana kami menghadapi tank musuh secara langsung dalam sebuah adegan yang menegaskan hak kami atas tanah tersebut,” katanya.

    “Dengan tank pertama memasuki Jalur Gaza, kami berada di lapangan dan pejuang kami keluar dari terowongan dan bertempur untuk menghadapi mereka dengan kendaraan tempur,” lanjutnya.

    Juru bicara Brigade Al-Quds itu mengatakan mereka terus melanjutkan operasi terhadap pasukan Israel hingga jam-jam terakhir sebelum gencatan senjata.

    “Musuh menunggu kami mengibarkan bendera putih dan tidak menemukan apa pun selain bendera hitam, bendera kematian mereka di Gaza,” katanya.

    Ia juga mencemooh tentara Israel yang menyerang tempat ibadah dengan rudal dari sekutunya, Amerika Serikat.

    “Tentara macam apa ini yang mendorong ribuan tentara ke kota kecil dan menyerang rumah, masjid, gereja, dan universitas dengan rudal Amerika?!” katanya.

    Abu Hamzah menegaskan Israel tidak dapat mencapai tujuannya di Jalur Gaza untuk melenyapkan kelompok perlawanan seperti apa yang selalu ditekankan oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

    Sebelumnya pada Minggu (19/1/2025), Israel-Hamas melakukan pertukaran 3 wanita Israel dengan 90 warga Palestina sebagai bagian dari tahap 1 dalam perjanjian gencatan senjata.

    Israel dan Hamas dijadwalkan akan kembali melakukan pertukaran tahanan pada 25 Januari 2025, dengan menukar 4 tahanan Israel dengan 120 tahanan Palestina.

    Hamas mengatakan akan berkomitmen untuk melaksanakan perjanjian gencatan senjata jika Israel juga berkomitmen untuk mematuhinya.

    Pada Senin (20/1/2025), Israel melanggar perjanjian dengan menembak mati tiga warga Palestina dan melukai 10 lainnya di Rafah, Jalur Gaza selatan.

    Jumlah Korban di Jalur Gaza

    Jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 46.916 jiwa dan 110.760 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Senin (20/1/2025) menurut Kementerian Kesehatan Gaza, dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Anadolu Agency.

    Sebelumnya, Israel mulai menyerang Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak pendirian Israel di Palestina pada 1948.

    Israel mengklaim ada 101 tahanan yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 tahanan dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

  • Terungkap! Tak Hanya Qatar Kini UEA Juga Minat Bangun 1 Juta Rumah di RI

    Terungkap! Tak Hanya Qatar Kini UEA Juga Minat Bangun 1 Juta Rumah di RI

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) mengungkapkan bahwa Uni Emirat Arab (UEA) menjadi negara selanjutnya yang berminat menyuntikkan dana di bidang perumahan.

    Hal ini disampaikan olehnya usai mengikuti rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto dengan agenda utama membahas percepatan pembangunan IKN di Istana Merdeka, Jakarta, pada Selasa (21/1/2025).

    “Qatar bukan satu-satunya negara yang berminat investasi di Indonesia, di bidang perumahan, ada lagi Uni Emirat Arab, ada juga beberapa negara lainnya,” katanya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (21/1/2025).

    Lebih lanjut, Ara mengatakan bahwa saat ini kementeriannya tengah mengonsolidasikan diri dalam menyiapkan lahan hingga aturan untuk itu. Bahkan, dia mengaku UEA bakal melakukan survei pasar dan lahan.

    Apalagi, kata Ara jumlah masyarakat yang membutuhkan rumah juga sangatlah tinggi sehingga berbagai investasi yang nantinya masuk akan dipersiapkan dengan baik sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.

    “Tentu namanya orang invest kan ada tahapannya, investornya dia akan melihat market Indonesia yang ya semua tahu sangat besar, sangat besar sekali market Indonesia,” ujarnya.

    Sekadar informasi, Qatar menjadi negara perdana yang berkomitmen membangun 1 juta rumah di Indonesia dengan nilai investasi US$16 miliar sampai US$20 miliar atau Rp262 triliun sampai Rp327,6 triliun.