Negara: Prancis

  • Rekaman Suara Mengerikan dari ‘Lapisan Es Bernyanyi’ Antartika

    Rekaman Suara Mengerikan dari ‘Lapisan Es Bernyanyi’ Antartika

    Jakarta

    Bukan cuma manusia yang bisa bernyanyi, lapisan es pun, ketika retak, ia akan mengeluarkan suara mirip manusia bernyanyi. Ternyata, ‘nyanyian’ gunung es cukup umum terdengar di Antartika.

    Pada 2014, tim ilmuwan berkeliling ke Ross Ice Shelf (RIS) Antartika, berharap bisa merekam perubahan musiman di lapisan es tersebut. Sebaliknya, mereka tak sengaja mendokumentasikan lanskap suara yang terdengar mengerikan.

    Jejak suara itu bergema melalui es yang tebal, seolah-olah es yang ‘menangis’ itu meneteskan air mata beku meratapi pemanasan global yang makin mengkhawatirkan. Tim tersebut menerbitkan penelitian mereka di Geophysical Research Letters.

    Berbentuk seperti retakan berbentuk segitiga, RIS adalah lapisan es terbesar di Antartika. Ditopang oleh gletser dari lapisan es Antartika Timur dan Barat, RIS kira-kira seukuran Spanyol, Prancis, atau Texas.

    Tentu saja, lapisan es ini telah lama membangkitkan rasa ingin tahu para ahli geologi. Namun mereka tidak pernah menyangka akan disambut dengan dentuman nada seismik yang aneh ini, serta ‘erangan’ dan ‘rintihan’ es yang mencair.

    Dalam makalah tersebut, para peneliti menjelaskan bahwa mereka menemukan anomali spektral aneh yang sulit dijelaskan, menunjukkan adanya gelombang seismik frekuensi tinggi yang terperangkap di beberapa meter teratas salju.

    Lapisan salju lepas beberapa meter teratas disebut firn. Firn ini sangat rentan terhadap perubahan suhu dan pola angin sekecil apa pun. Ketika es mengalami gangguan di permukaan, mereka terperangkap di dalam es sebagai gelombang seismik yang diam-diam beriak dan bergetar melalui lapisan es.

    “Inilah mengapa pencairan firn dianggap sebagai salah satu faktor terpenting dalam destabilisasi lapisan es,” ujar Julien Chaput, seorang ahli geofisika dan matematika sekaligus penulis utama studi tersebut, dikutip dari Green Matters.

    Para peneliti menjelaskan, lapisan es tertutupi selimut salju tebal yang di atasnya terdapat bukit pasir salju raksasa, seperti bukit pasir di gurun pasir. Lapisan salju ini bertindak seperti mantel bulu bagi es di bawahnya, melindungi es di bawahnya dari pemanasan dan bahkan pencairan ketika suhu naik.

    Jadi, ketika variasi angin atau suhu memicu pencairan es, daya penahan selimut tebal ini kehilangan kekuatannya. Air gletser yang mengalir di lapisan yang lebih dalam mulai tumpah lebih bebas ke danau-danau di sekitarnya. Hal ini menyebabkan permukaan laut naik dan es mencair.

    Chaput dan timnya menggunakan 34 sensor seismik ultra-sensitif di es dalam di atas firn untuk memetakan struktur getaran paparan. Mereka mempelajari data yang dikumpulkan dari sensor-sensor ini selama 3 tahun, hingga 2017.

    Mereka menemukan bahwa angin yang bertiup kencang di atas bukit salju RIS menyebabkan mantel bulu terus-menerus bergetar dan bergemuruh, seperti yang terdengar dalam video YouTube yang dibagikan oleh @AGUvideos.

    Ahli glasiologi Douglas MacAyeal menyamakan suara itu dengan sekelompok besar serangga yang berdengung atau serangga jangkrik yang melayang di atas rerumputan.

    “Rasanya seperti Anda meniup seruling, terus-menerus, di paparan es,” kata Chaput.

    Yang lebih mencengangkan lagi adalah dengungan seismik ini terus-menerus mengubah nada dan frekuensinya. Perubahan ini sebagian besar terpantau oleh perubahan kondisi cuaca.

    “Seperti musisi yang dapat mengubah nada seruling dengan mengubah lubang tempat udara mengalir atau seberapa cepat alirannya, kondisi cuaca di lapisan es dapat mengubah frekuensi getarannya dengan mengubah topografinya yang seperti bukit pasir,” jelas Chaput.

    Frekuensi yang terdeteksi awalnya tidak terdengar oleh pendengaran manusia, tetapi kemudian dapat didengar oleh Chaput yang mempercepatnya sekitar 1.200 kali. Meskipun terdengar menyeramkan, suara tersebut merupakan bongkahan berharga yang dapat menunjukkan apakah RIS berada di ambang kehancuran total.

    (rns/rns)

  • Kanselir Jerman Sambut Raja Yordania, Bahas Jembatan Udara ke Gaza

    Kanselir Jerman Sambut Raja Yordania, Bahas Jembatan Udara ke Gaza

    Jakarta

    Menurut Kementerian Luar Negeri Yordania, pertemuan di Jerman akan difokuskan pada penguatan hubungan bilateral kedua negara serta pembahasan “perkembangan paling mendesak di kawasan.”

    Pertemuan ini berlangsung sehari setelah kanselir Friedrich Merz menyampaikan bahwa pemerintah Jerman ingin membentuk jembatan udara guna mempercepat pengiriman bantuan ke Gaza.

    “Kami tahu bahwa ini hanya akan menjadi bantuan yang sangat kecil bagi rakyat di Gaza,” kata Merz pada Senin, seraya menambahkan, ini adalah “kontribusi yang dengan senang hati kami berikan.”

    Yordania sendiri telah berperan sebagai pusat distribusi bantuan dan pasokan, termasuk menjatuhkan makanan melalui udara ke Gaza dalam dua hari terakhir, menyusul pengumuman Israel tentang “jeda taktis” dalam pertempuran melawan kelompok militan Palestina, Hamas, yang juga diklasifikasikan sebagai organisasi teroris oleh Israel, Amerika Serikat, dan Uni Eropa.

    Desakan dari komunitas internasional agar Israel bertindak lebih jauh dalam menangani krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Gaza, terus meningkat. Perserikatan Bangsa-Bangsa, Organisasi Kesehatan Dunia, dan berbagai lembaga bantuan memperingatkan, banyak warga sipil di Gaza kini menghadapi ancaman kelaparan.

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan pada Minggu, “tidak ada kelaparan di Gaza,” namun sehari kemudian, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyanggah pernyataan tersebut. Trump menegaskan, ada “kelaparan nyata” di wilayah yang terkepung itu, dan bahwa “kita harus memberi makan anak-anak.”

    Tiga dari empat warga Jerman ingin Berlin tekan Israel

    Sementara itu, sekitar tiga perempat warga Jerman menginginkan pemerintah federal memberikan tekanan lebih kepada Israel, untuk menangani situasi kemanusiaan yang memprihatinkan di Gaza.

    Hasil survei menunjukkan adanya perbedaan sikap yang signifikan berdasarkan afiliasi politik: sekitar 94% pemilih Partai Kiri (Die Linke) dan 88% pemilih Partai Hijau mendukung penekanan lebih terhadap Israel.

    Adapun di kalangan pendukung partai-partai besar pemerintahan seperti CDU/CSU (kanan tengah) dan SPD (Sosial Demokrat, kiri tengah), sebanyak 77% ingin pemerintah Jerman melakukan upaya lebih serius, agar Israel meringankan krisis kemanusiaan yang sedang terjadi dan mengakhiri perang.

    Penolakan terkuat terhadap peningkatan tekanan diplomatik terhadap Israel, datang dari pendukung partai sayap kanan ekstrem AfD (Alternative für Deutschland), di mana 37% menentang gagasan tersebut. Meskipun begitu, mayoritas—yakni 61% pemilih AfD—masih mendukung sikap yang lebih tegas dari pemerintah Jerman terhadap Israel.

    Sebagai salah satu pendukung terkuat Israel di kancah internasional, Jerman menegaskan bahwa perlindungan terhadap keamanan dan eksistensi negara Israel adalah bagian dari raison d’etat atau “dasar pendirian negara” Jerman.

    Jerman bantah keretakan koalisi

    Kepala Kantor Kekanseliran Jerman, Thorsten Frei, membantah kekhawatiran soal adanya perpecahan dalam pemerintahan koalisi Jerman, terkait posisi negara itu terhadap Israel.

    Pernyataan tersebut muncul setelah Jerman memutuskan untuk tidak bergabung dengan puluhan negara Barat lainnya, dalam menandatangani pernyataan yang mengecam “pembunuhan tidak manusiawi” terhadap warga sipil Palestina di Gaza pada Senin lalu.

    Frei, yang merupakan tangan kanan Kanselir Friedrich Merz, menegaskan mitra-mitra dalam koalisi tetap bersatu dalam tujuan mereka terkait situasi di Gaza, meski terdapat perbedaan pandangan mengenai cara mencapainya.

    “Tidak ada selembar kertas pun yang memisahkan para mitra koalisi,” kata Frei kepada penyiar publik Jerman, ZDF. “Tentu saja, Anda bisa memiliki pandangan berbeda soal bentuk dan jalan menuju tujuan bersama.”

    Tokoh-tokoh terkemuka dari Partai Sosial Demokrat (SPD), mitra koalisi junior dari partai Merz, Uni Kristen Demokrat (CDU), Selasa (29/7) mendesak pemerintah agar bergabung dalam deklarasi bersama yang telah ditandatangani oleh 28 negara, termasuk Prancis, Italia, dan Inggris, serta oleh Komisi Eropa, lembaga eksekutif Uni Eropa.

    Deklarasi itu menyerukan penghentian segera perang di Gaza, dan mengutuk tindakan militer Israel. Namun, sejauh ini Jerman menolak untuk turut menandatanganinya.

    Frei membela posisi pemerintah, dengan alasan bahwa deklarasi tersebut tidak memberikan kejelasan dalam mengurutkan kronologi peristiwa. “Harus ditegaskan bahwa titik awal perang ini adalah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, dan bahwa Hamas masih menyandera orang-orang,” ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa Jerman tetap memiliki “banyak saluran komunikasi” dengan pemerintah Israel.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam Bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Rizki Nugraha
    Editor: Agus Setiawan


    (ita/ita)

  • Israel Tolak Gencatan Senjata Jika Hamas Masih Berkuasa di Gaza

    Israel Tolak Gencatan Senjata Jika Hamas Masih Berkuasa di Gaza

    Tel Aviv

    Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel, Gideon Saar, menolak apa yang disebutnya sebagai “kampanye yang terdistorsi” dari tekanan internasional untuk gencatan senjata Gaza dan pengakuan resmi untuk negara Palestina.

    Saar mengatakan kepada wartawan, seperti dilansir AFP, Selasa (29/7/2025), jika Israel menghentikan konflik saat Hamas masih berkuasa di Jalur Gaza dan masih menahan para sandera, maka itu akan menjadi “tragedi bagi Israel dan Palestina”.

    “Itu tidak akan terjadi, tidak peduli seberapa besar tekanan yang diberikan kepada Israel,” tegas Saar dalam pernyataannya.

    Israel menggencarkan operasi militer melawan Hamas di Jalur Gaza selama hampir 22 bulan terakhir, sejak serangan lintas perbatasan pada 7 Oktober 2023 dilancarkan oleh Hamas.

    Dalam beberapa pekan terakhir, tekanan internasional semakin meningkat untuk gencatan senjata agar badan-badan bantuan dapat membanjiri Jalur Gaza dengan bantuan pangan dan mencegah apa yang disebut oleh para pemantau yang didukung PBB sebagai kelaparan yang meluas.

    Namun, dalam konferensi pers di Yerusalem, Saar bersikeras menegaskan bahwa Hamas bertanggung jawab penuh atas konflik tersebut dan bahwa tekanan terhadap Israel hanya akan mendorong Hamas untuk mengambil sikap garis keras.

    “Ketika mereka menuntut diakhirinya perang ini, apa sebenarnya maksudnya? Mengakhiri perang saat Hamas tetap berkuasa di Gaza?” tanyanya.

    Saar juga menanggapi langkah-langkah beberapa negara, termasuk Prancis, untuk menghidupkan kembali upaya solusi dua negara bagi konflik Israel-Palestina.

    “Menteri Luar Negeri Prancis mengatakan di New York kemarin bahwa Eropa harus menekan Israel untuk menerima solusi dua negara,” ucapnya.

    “Mendirikan negara Palestina saat ini sama saja dengan mendirikan negara Hamas, negara jihadis. Itu tidak akan terjadi,” tegas Saar dalam pernyataannya.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Kisah Jerome Kerviel yang Dijuluki Orang Termiskin di Dunia

    Kisah Jerome Kerviel yang Dijuluki Orang Termiskin di Dunia

    Jakarta

    Kalau bicara soal orang terkaya di dunia, pasti dengan mudah kita teringat sosok bos SpaceX Elon Musk, founder Amazon Jeff Bezos, sampai bos Nvidia Jensen Huang. Tapi, ketika ditanya soal siapa sosok orang termiskin di dunia, mungkin tak banyak yang mengenal siapa ia.

    Melansir The Guardian, sosok yang dijuluki orang termiskin di dunia diraih oleh Jerome Kerviel. Di usia muda, ia terjerat hutang hingga USD 6,3 miliar.

    Ceritanya begini. Société Générale (SocGen) salah satu bank terbesar di Prancis geger ketika mengungkap adanya seorang pedagang saham yang melakukan transaksi fiktif dan masif. Société Générale menemukan akun curang dan aktivitas perdagangan pada 19 Januari 2008.

    Tiga hari kemudian, mereka berusaha untuk melepas semua posisi yang kalah. Pada saat perusahaan telah membereskan semua perdagangan yang merugikan, alangkah terkejutnya mereka lihat mendapati angka kerugian yang sangat besar.

    Pada Januari 2008, SocGen mengungkap bahwa pialang bursa asal Prancis itulah yang telah membobol bank sekitar Rp 67 triliun pada waktu itu. Laki-laki yang ketika itu baru berusia 31 tahun ini juga telah mengambil posisi tidak sah di bursa berjangka, menurut bank.

    Akhirnya, pada 2010, hakim yang menangani kasusnya memvonis dia sebagai pencipta sistem jaringan penipuan. Meski begitu, melalui pengacaranya, Kerviel menolak tuduhan tersebut malah bersikeras ia membawa keuntungan sebesar £ 1,4 miliar (kira-kira Rp 24 triliun lebih) untuk Société Générale.

    Namun, Kerviel tetap dinyatakan bersalah atas tuduhan pemalsuan, pelanggaran kepercayaan dan penggunaan komputer yang ilegal. Dalam proses hukum yang berlarut-larut, Jerome Kerviel dijatuhi hukuman penjara dan diwajibkan membayar hutan sebesar USD 6,3 miliar!

    Pertimbangannya, hakim menilai Kerviel secara pasti tahu apa yang dilakukannya itu telah melampaui izinnya sebagai pialang. Dia juga disebut secara sadar menyembunyikan posisi trading-nya.

    “Kerviel dengan sengaja melampaui izinnya sebagai pialang,” jelas hakim ketua, Dominique Pauthe seperti dikutip dari Reuters.

    Perdana Menteri Prancis saat itu, François Fillon, bahkan menaruh perhatian khusus pada kasus ini. Ketika ia berbicara di Forum Ekonomi Dunia, ia berusaha meyakinkan pasar untuk tidak panik terhadap masalah Société Générale.

    Bank of France sampai-sampai menyiapkan penyelidikan dan pemerintah Prancis mengikuti situasi tersebut dengan ‘perhatian yang sangat, sangat besar’, menurut pengakuan Fillon kepada wartawan.

    “Société Générale harus menangani kasus penipuan yang sangat besar. Ini adalah kasus yang serius tetapi pada saat yang sama tidak ada hubungannya dengan situasi di pasar keuangan,” ungkapnya.

    Kendati berhasil membobol dana sebegitu besar, ternyata Kerviel bukan sosok yang jenius. Kerviel yang pernah mengenyam pendidikan di University of Lyon II, Prancis berhasil lulus pada tahun 2000 hanya dengan nilai rata-rata. Ia digambarkan sebagai sosok yang pemalu. Tak ada yang istimewa dari diri Kerviel.

    (ask/ask)

  • Menguak Jomplangnya Kekuatan Militer Thailand vs Kamboja

    Menguak Jomplangnya Kekuatan Militer Thailand vs Kamboja

    Jakarta

    Para pemimpin Kamboja dan Thailand sepakat bertemu guna merundingkan gencatan senjata. Bangkok dan Phnom Penh bertempur memperebutkan wilayah yang disengketakan sejak Prancis membuat perbatasan di antara mereka lebih dari seabad silam.

    Konflik mematikan ini mengadu Thailand, sekutu lama AS, melawan militer Kamboja yang relatif muda yang berhubungan dekat dengan China.

    Sejak pertempuran pecah hari Kamis, lebih dari selusin orang dilaporkan tewas, puluhan luka-luka, dan lebih dari 150.000 warga dievakuasi. Bentrokan terus berlanjut hingga hari Sabtu.

    Dari sisi kekuatan dan teknologi persenjataan, militer Thailand jauh lebih baik dari Kamboja. Total 361.000 personel aktif Thailand di semua cabang militer adalah tiga kali lipat Kamboja. Dan pasukan tersebut punya persenjataan yang hanya bisa diimpikan Kamboja.

    “Thailand memiliki militer besar dan didanai dengan baik, dan angkatan udaranya merupakan salah satu yang terlengkap dan terlatih di Asia Tenggara,” tulis International Institute for Strategic Studies (IISS). Lowy Institute tahun 2024 menempatkan Thailand di peringkat ke-14, sementara Kamboja ke-23.

    Memang jumlah penduduk Thailand empat kali lebih banyak dan PDB-nya lebih dari 10 kali lipat Kamboja. Tak seperti Kamboja, Laos, dan Vietnam, Thailand lolos dari kehancuran perang yang melanda kawasan tersebut pada paruh kedua abad ke-20 dan kolonialisme Eropa yang mendahuluinya.

    Lowly mengkategorikan Thailand sebagai kekuatan menengah, di belakang Indonesia tapi di depan negara seperti Malaysia dan Vietnam. Sedang Kamboja dinilai kekuatan kecil di Asia, setara Bangladesh, Sri Lanka, dan Laos.

    Thailand adalah sekutu Amerika Serikat, berawal dari penandatanganan perjanjian tahun 1954. Selama Perang Vietnam, Thailand menampung aset AU AS, termasuk pesawat pengebom B-52 dan puluhan ribu tentara Thailand bertempur di pihak Vietnam Selatan yang didukung AS melawan Vietnam Utara yang komunis.

    Militer Kamboja masih muda dibanding Thailand, didirikan tahun 1993. “Hubungan pertahanan internasional terpenting Kamboja adalah dengan China dan Vietnam. Walau secara tradisional bergantung pada Rusia untuk alutsista, China muncul sebagai pemasok utama,” kata IISS yang dikutip detikINET dari CNN.

    Didukung AS, AU Thailand diperlengkapi setidaknya 11 jet tempur Gripen Swedia modern dan puluhan jet F-16 dan F-5 buatan AS. Kamboja tak memiliki angkatan udara yang mampu bertempur.

    Di darat, Thailand memiliki puluhan tank tempur, termasuk 60 tank VT-4 modern buatan China dan ratusan tank tua buatan AS. Kamboja memiliki sekitar 200 tank tua buatan China dan Soviet.

    Tentara Thailand memiliki lebih dari 600 artileri, termasuk setidaknya 56 senjata 155mm yang kuat dan lebih dari 550 senjata derek 05mm. Kamboja hanya memiliki selusin senjata 155mm dengan sekitar 400 senjata derek yang lebih kecil.

    Di udara, angkatan darat Thailand memiliki helikopter Cobra buatan AS serta 18 pesawat angkut Black Hawk. Kamboja hanya punya beberapa lusin helikopter angkut Soviet dan China yang lebih tua.

    Analis militer Carl Schuster menyebut meski Thailand perkasa, Kamboja setidaknya punya satu keunggulan, yaitu wilayah di sepanjang perbatasan yang disengketakan. Dengan Kamboja diduga memasang ranjau dan jebakan di sana, Thailand diperkirakan mengandalkan persenjataan jarak jauh.

    “AU Kerajaan Thailand dan pasukan khusus mereka lebih unggul. Saya pikir Thailand akan lebih memilih menekankan kekuatan udara dan daya tembak jarak jauh dalam konflik ini,” cetusnya.

    (fyk/fay)

  • Wamenlu Akan Hadiri KTT Bahas "Two State Solution" Palestina di Markas PBB
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        28 Juli 2025

    Wamenlu Akan Hadiri KTT Bahas "Two State Solution" Palestina di Markas PBB Nasional 28 Juli 2025

    Wamenlu Akan Hadiri KTT Bahas “Two State Solution” Palestina di Markas PBB
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com – 
    Wakil Menteri Luar Negeri
    Arrmanatha Nasir
    dijadwalkan mewakili Indonesia untuk  menghadiri pertemuan konferensi tingkat tinggi yang membahas nasib Palestina ke depan.
    Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Roliansyah Soemirat mengatakan, pertemuan itu akan digelar pada 28-30 Juli 2025 di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York.
    “Itu di Markas Besar PBB akan ada sebuah pertemuan
    high level conference
    mengenai
    two state solution
    terkait dengan isu Palestina,” kata Roliansyah saat ditemui di Jakarta Pusat, Senin (28/7/2025).
    Pria yang akrab disapa Roy ini menjelaskan, Indonesia diberi kehormatan menjadi ketua kelompok kerja dalam isu pembebasan Palestina ini dan akan membahas secara spesifik aspek yang menjadi konsen negara di kawasan.
    “Tapi yang paling pasti yang saya dapat tekankan bahwa keterkaitan, keterlibatan,
    engagement
    kita terhadap penyelenggaraan international
    conference
    ini bahkan sudah terjadi sejak awal,” ucap Roy.
    “Dan kita memberikan dukungan penuh kepada para inisiator awal dari konferensi tersebut dan sudah membuka diri untuk terus membantu sampai akhir proses. Semoga tidak ada hal-hal yang menghalangi terjadinya pertemuan selama 3 hari ke depan ini,” imbuh dia.
    Adapun isu terkait Palestina kembali muncul di PBB setelah Presiden Perancis
    Emmanuel Macron
    berencana mengakui negara yang sedang berkonflik dengan Israel tersebut.
    Macron mengatakan, negaranya akan secara resmi mengakui Negara Palestina dalam Sidang Umum PBB pada September 2025.

    Setia pada komitmen historis Perancis terhadap perdamaian yang adil dan abadi di Timur Tengah, saya telah memutuskan bahwa Prancis akan mengakui Negara Palestina
    ,” ujar Macron melalui akun
    X
    , Kamis (24/7/2025).
    Macron juga membagikan surat yang ditujukan kepada Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, sebagai bentuk konfirmasi.
    Ia menyatakan akan mendorong negara-negara lain untuk mengikuti langkah Prancis dalam mengakui kedaulatan Palestina.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Startup Antariksa Korea Ingin Luncurkan Roket dari Indonesia

    Startup Antariksa Korea Ingin Luncurkan Roket dari Indonesia

    Jakarta

    Nama Innospace, startup antariksa asal Korea Selatan, mungkin belum setenar SpaceX atau Boeing. Tapi, mereka sudah berambisi meluncurkan roket buatannya dari pusat peluncuran dari berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia.

    Win Marshal J. Bronzewall, Chief Global Business Officer dan Managing Director Innospace mengatakan saat ini perusahaannya memiliki kantor pusat, pusat pengembangan, dan manufaktur di Korea Selatan. Innospace juga memiliki kantor cabang di Brasil, Prancis, dan Uni Emirat Arab.

    Innospace didirikan oleh Kim Soo-jong pada tahun 2017 sebagai startup yang khusus mengembangkan roket hibrida. Keunggulan roket buatan Innospace adalah sistemnya yang modular, jadi komponen roket bisa dikirimkan ke lokasi peluncuran dalam keadaan terpisah, dan baru dirakit setelah tiba di lokasi.

    Pada tahun 2023, Innospace sukses melakukan peluncuran perdananya menggunakan roket HANBIT-TLV dari Alcantara Space Center di Brasil. Innospace berencana meluncurkan proyek roket selanjutnya, HANBIT-NANO, pada paruh kedua tahun ini.

    “Jadi kami sudah memiliki pengalaman dan tahu caranya meluncurkan dari Brasil. Kami sedang berupaya meluncurkan (roket) dari Australia, dan besar harapan kami bisa melakukan hal yang sama di Indonesia,” kata Bronzewall dalam ROK-Indonesia New Space Seminar di Jakarta, Senin (28/7/2025).

    Bronzewall menambahkan Innospace sudah mempelajari dua lokasi di Indonesia yang dirasa ideal sebagai pusat peluncuran roket yaitu Biak, Papua dan Pulau Morotai, Maluku Utara.

    Namun sebelum bisa menjadi pusat peluncuran roket, Bronzewall mengatakan pemerintah harus mempersiapkan infrastruktur pendukung terlebih dulu, terutama jalan raya untuk transportasi logistik yang lebih cepat.

    “Jadi apa yang akan kami butuhkan untuk mendirikan pusat peluncuran dan mulai meluncurkan (roket) dari Indonesia? Kami membutuhkan sistem kontrol peluncuran, fasilitas integrasi horizontal, platform peluncuran, landasan beton di mana kita akan membangun landasan peluncuran,” jelas Bronzewall.

    “Jika infrastruktur jalan berhasil dipenuhi, maka peluncuran dari Indonesia hanya tinggal masalah waktu,” pungkasnya.

    (vmp/fay)

  • Video: Kecelakaan Kereta Hingga Terguling, 3 Penumpang Tewas

    Video: Kecelakaan Kereta Hingga Terguling, 3 Penumpang Tewas

    Jakarta, CNBC Indonesia – Tiga orang tewas dan beberapa penumpang luka parah saat kereta api penumpang keluar dari rel di bagian barat daya Jerman pada Minggu (27/7).

    Sekitar 100 orang berada di dalam kereta saat dua gerbong keluar dari rel antara kota Riedlingen dan Munderkingen, dekat perbatasan Jerman dengan Prancis dan Swiss, kata polisi di kota Stuttgart.

  • Bukan AS, Putin Akui Negara NATO Ini Bikin Rusia Was-was

    Bukan AS, Putin Akui Negara NATO Ini Bikin Rusia Was-was

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dinamika terus meningkat antara Rusia dan pakta pertahanan pimpinan AS, NATO. Terbaru, Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan kecemasannya terhadap aliansi yang menyokong Ukraina itu.

    Berbicara kepada harian bisnis RBK, Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov menegaskan bahwa saat ini Jerman telah menjadi ancaman serius bagi Rusia. Ia menanggapi pernyataan Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius, yang menyatakan bahwa pasukan Jerman siap membunuh pasukan Rusia.

    “Jerman kembali menjadi berbahaya,” tambahnya dalam wawancara itu yang juga dikutip oleh Russia Today, Selasa (15/7/2025).

    Jerman merupakan pendukung utama Ukraina dalam perang bersama Rusia. Berlin telah menjadi penyuplai utama persenjataan bagi Kyiv. Langkah ini mendapatkan resistensi dari Rusia yang menyebut hal ini hanya akan memperpanjang konflik.

    Sementara itu, Pistorius menyampaikan komentar keras terhadap Rusia dalam sebuah wawancara dengan Financial Times yang diterbitkan pada hari Minggu. Ia memuji kesiapan tempur pasukan Jerman dan tekad mereka untuk mengambil tindakan mematikan terhadap pasukan Rusia jika diperlukan.

    “Jika pencegahan tidak berhasil dan Rusia menyerang, apakah itu akan terjadi? Ya,” kata Pistorius. “Tetapi saya sarankan Anda pergi saja ke Vilnius dan berbicara dengan perwakilan brigade Jerman di sana. Mereka tahu persis apa tugas mereka.”

    Jerman Siap Bangun Senjata Nuklir

    Di sisi lain, kepala lembaga nuklir PBB IAEA, Rafael Grossi, mengatakan bahwa dalam situasi saat ini, Jerman dapat mengembangkan senjata nuklirnya sendiri. Ia menyebut Berlin telah memiliki semuanya seperti pengetahuan dan akses teknologi yang diperlukan.

    “Jerman dapat membangun bom nuklir dalam beberapa bulan. Ini hanyalah asumsi hipotetis belaka,” ujarnya dalam wawancara yang juga dikutip Russia Today.

    Pernyataan Grossi juga muncul di tengah dorongan militerisasi yang lebih luas di antara anggota NATO Eropa. Jerman didesak untuk mendapatkan akses ke persenjataan nuklir Inggris atau Prancis atau bergabung dengan sistem pencegah Eropa yang lebih luas, dengan alasan bahwa ketergantungan pada senjata AS tidak lagi memadai.

    Di sisi lain, Rusia telah berulang kali membantah bahwa hal itu menimbulkan ancaman bagi anggota NATO Eropa. Moskow menuduh para pejabat Barat menggunakan rasa takut untuk membenarkan peningkatan anggaran, serta penurunan standar hidup warga negara mereka.

    (tps/tps)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Duit Ada, Kenapa Orang Indonesia Menahan Beli Mobil?

    Duit Ada, Kenapa Orang Indonesia Menahan Beli Mobil?

    Jakarta

    Penjualan mobil Indonesia turun cukup dalam. Padahal orang Indonesia punya uang tapi memilih untuk menahan. Apa sebabnya?

    Kondisi perekonomian Indonesia tak baik-baik saja. Hal itu terlihat dari penurunan angka penjualan mobil sepanjang semester satu tahun 2025. Dalam data penjualan yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) 2025, secara retail penurunannya mencapai 9,7 persen atau sekitar 41.986 unit.

    Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi mengungkap penurunan penjualan itu disebabkan kondisi perekonomian global yang melambat. Pun demikian dengan kondisi perekonomian Indonesia yang juga tengah merosot. Kondisi tersebut membuat masyarakat Indonesia menahan untuk membeli mobil baru.

    “Jadi semua ekonomi terganggu lah intinya ke sana. Jadi orang menahan (beli mobil) sedikit intinya ke sana,” kata Nangoi.

    Padahal menurut Nangoi, uangnya ada. Namun kebanyakan memilih untuk menahan uangnya membeli mobil. Banyak memilih menggunakan uangnya untuk kebutuhan yang lain.

    “Semuanya menahan, bukan gak ada uang, uang ada, masih menahan dulu karena mereka prioritas bisa diubah dan segala macam,” tambah Nangoi.

    Di tengah penurunan penjualan itu, sebenarnya ada catatan menarik. Tercatat ada beberapa merek yang justru mengalami peningkatan penjualan dibandingkan bulan sebelumnya.

    “Substitusi, kiri kanan aja, kalau Anda lihat ada satu naik satu turun overall turun kan kelihatan,” ucap Nangoi.

    Keberadaan pameran GIIAS 2025 diharapkan bisa menjadi salah satu upaya untuk memulihkan kondisi tersebut. Masyarakat diharapkan bisa memanfaatkan pameran ini untuk membeli mobil. Lebih lagi, peserta yang mengikuti pameran GIIAS juga terus bertambah. Nangoi mengungkap ada 44 merek mobil dan 17 merek sepeda motor yang ikutan pameran GIIAS tahun ini. Tak cuma itu, ada juga empat perusahaan karoseri besar yang ikutan.

    “Kalau saya bilang pameran ini adalah pameran paling besar paling lengkap di luar china. Tapi kalo lengkapnya saya lebih yakin, karena kita dari ada dari Jepang, dari Korea, dari Vietnam dari China, dr UK, Prancis, Jerman, jadi cukup komplet di sini,” tukas Nangoi.

    (dry/lua)