Negara: Prancis

  • TAG Heuer Geser Rolex Sebagai Official Timekeeper Formula 1

    TAG Heuer Geser Rolex Sebagai Official Timekeeper Formula 1

    Jakarta, FORTUNE – Tag Heuer, merek jam tangan mewah asal Swiss, resmi menggantikan Rolex sebagai Official Timekeeper Formula 1. Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan kontrak selama 10 tahun oleh perusahaan induknya, LVMH. Kesepakatan ini  yang menjadi tonggak baru dalam sejarah panjang kemitraan TAG Heuer dengan olahraga balap motor.

    Musim Formula 1 tahun 2025 memang belum dimulai, tetapi TAG Heuer sudah mencetak kemenangan besar melalui pencapaian ini. Dilaporkan bahwa selama musim panas lalu, TAG Heuer gencar mengupayakan posisi sebagai penjaga waktu resmi, jabatan yang sebelumnya dipegang oleh Rolex sejak 2013. Kini, setelah lebih dari dua dekade, LVMH berhasil menyelesaikan proses sponsorship ini.

    “Saya senang menyambut TAG Heuer sebagai Official Timekeeper Formula 1 saat mereka memulai babak baru dari sejarah panjang mereka di olahraga kami,” ujar Stefano Domenicali, Presiden dan CEO Formula 1, dalam pernyataan resminya, dikutip Rabu (8/1).

    Stefano juga meyakini, dengan fokus mereka pada inovasi, akurasi, dan keunggulan, TAG Heuer dapat menjadi mitra yang diandalkan. “Ada kisah-kisah baru untuk masa depan saat kami merayakan ulang tahun ke-75 Formula 1,” katanya.

    TAG Heuer dan dunia balap motor

    TAG Heuer sebelumnya telah memegang peran ini dari 1992 hingga 2003, sebelum Rolex mengambil alih. Sebagai bagian dari sejarah panjangnya di dunia balap, logo TAG Heuer pertama kali muncul di mobil F1 pada 1969 dan menjadi sponsor mewah pertama tim balap pada 1971, yaitu tim legendaris Enzo Ferrari.

    Meskipun gelar timekeeper sempat dialihkan, TAG Heuer tetap aktif di dunia balap dengan menjadi sponsor utama McLaren hingga 2015 dan penjaga waktu resmi serta mitra Oracle Red Bull Racing sejak 2016.

    “Dalam olahraga yang ditentukan oleh ketahanan mental, kekuatan fisik, strategi, inovasi, dan performa, sangatlah wajar jika TAG Heuer berada di pusat Formula 1 sebagai Penjaga Waktu Resmi,” kata Antoine Pin, CEO TAG Heuer.

    LVMH, konglomerasi yang dimiliki oleh miliarder Prancis Bernard Arnault, semakin memperluas jejaknya di dunia olahraga. Setelah menjadi sponsor Olimpiade Paris 2024, LVMH memastikan kontribusi signifikan melalui merek-merek andalannya, seperti Chaumet yang mendesain medali, Louis Vuitton yang menangani kotak obor, dan Berluti yang merancang seragam atlet.

    Dengan kontrak baru ini, kehadiran merek-merek LVMH di sirkuit Formula 1 akan semakin terlihat, termasuk Moët & Chandon yang ditunjuk sebagai pemasok sampanye resmi untuk musim 2025.

  • Mantan Anggota Parlemen Oposisi Kamboja Tewas Ditembak di Bangkok

    Mantan Anggota Parlemen Oposisi Kamboja Tewas Ditembak di Bangkok

    Bangkok

    Seorang mantan anggota parlemen oposisi Kamboja, Lim Kimya, tewas usai ditembak seorang pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor di Bangkok, Thailand. Polisi masih memburu pelaku dan belum mengetahui motif pembunuhan tersebut.

    “Lim Kimya… tewas di tempat kejadian. Petugas dari Biro Kepolisian Metropolitan telah memulai perburuan untuk menangkap pembunuhnya,” Bangkok Post melaporkan, seraya menambahkan bahwa korban adalah warga negara Kamboja-Prancis, dilansir AFP, Selasa (7/1/2025).

    Polisi Thailand mengonfirmasi kematian seorang pria Kamboja tanpa mengidentifikasi Lim Kim-ya.

    “Kami saat ini sedang menyelidiki motifnya dan akan memberikan informasi lebih lanjut di lain waktu,” katanya kepada AFP.

    Beberapa media Thailand melaporkan bahwa seorang pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor menembaki Lim Kimya saat ia tiba di ibu kota Thailand dari kota Siem Reap di Kamboja. Korban menggunakan bus dan ditemani oleh istrinya yang berkebangsaan Prancis dan seorang paman warga negara Kamboja.

    Seorang jurnalis foto AFP melihat darah di lokasi kejadian dekat kawasan populer Khao San Road di Bangkok.

    Hun Sen mengundurkan diri pada tahun 2023 dan menyerahkan kepemimpinan kepada putra sulungnya, Hun Manet.

    Diketahui, Lim Kimya terpilih sebagai anggota oposisi parlemen Kamboja setelah pemilihan umum pada tahun 2013 di mana partai yang berkuasa di bawah mantan pemimpin Hun Sen hampir kalah dalam pemilihan dari pesaingnya saat itu, Partai Penyelamat Nasional Kamboja (CNRP).

    Kelompok hak asasi manusia menuduh Hun Sen — yang memerintah Kamboja selama hampir empat dekade — menggunakan sistem hukum untuk menghancurkan setiap oposisi terhadap pemerintahannya. Puluhan politisi dan aktivis oposisi dihukum dan dipenjara selama masa kekuasaannya.

    Meskipun memegang kewarganegaraan Prancis, Lim Kimya tidak bergabung dengan puluhan anggota parlemen yang melarikan diri ke luar negeri setelah Presiden CNRP Kem Sokha ditahan atas tuduhan pengkhianatan pada tahun 2017.

    Lim Kimya mengatakan kepada AFP saat itu di Phnom Penh: “Saya tidak akan pernah menyerah pada politik”.

    (aik/jbr)

  • Mantan Politisi Oposisi Kamboja Ditembak Mati di Bangkok

    Mantan Politisi Oposisi Kamboja Ditembak Mati di Bangkok

    Jakarta, CNN Indonesia

    Mantan anggota parlemen oposisi Kamboja Lim Kimya ditembak mati pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor di Bangkok, Thailand pada Selasa (7/1). Lim Kimya diberitakan media Thailand langsung tewas di tempat.

    Polisi Thailand awalnya mengonfirmasi kematian seorang pria Kamboja tanpa mengidentifikasi Lim Kimya, dan mengatakan kepada AFP “kami sedang menyelidiki motifnya dan akan memberikan informasi lebih lanjut di lain waktu.”

    “Petugas dari Biro Kepolisian Metropolitan telah memulai perburuan untuk menangkap pembunuhnya,” Bangkok Post melaporkan, seraya menambahkan bahwa korban tewas adalah warga negara Kamboja-Prancis.

    Beberapa media Thailand melaporkan seorang pria bersenjata mengendarai sepeda motor menembaki Lim Kimya saat ia tiba di Bangkok dari kota Siem Reap, Kamboja, bersama istrinya yang berkebangsaan Prancis dan paman yang berkebangsaan Kamboja.

    Seorang jurnalis foto AFP melihat darah di tempat kejadian dekat kawasan Jalan Khao San yang populer di Bangkok.

    Penembakan yang menewaskan Lim Kimya terjadi pada hari yang sama ketika mantan pemimpin berpengaruh Kamboja Hun Sen menyerukan undang-undang baru untuk melabeli siapa pun yang mencoba menggulingkan pemerintahan putranya Hun Manet sebagai “teroris.”

    Hun Sen mengundurkan diri pada 2023 dan menyerahkan kepemimpinan kepada putra sulungnya, Hun Manet.

    Lim Kimya terpilih sebagai anggota oposisi parlemen Kamboja setelah pemilihan umum pada 2013 di mana partai yang berkuasa di bawah mantan pemimpin Hun Sen hampir kalah dari Partai Penyelamat Nasional Kamboja (CNRP) kala itu.

    CNRP, yang didirikan pada 2012 oleh para pemimpin oposisi Sam Rainsy dan Kem Sokha, dibubarkan oleh perintah pengadilan pada 2017.

    Puluhan politisi dan anggota parlemen oposisi, termasuk Lim Kimya, dilarang melakukan kegiatan politik setelah pembubaran partai tersebut.

    Kelompok-kelompok hak asasi manusia menuduh Hun Sen — yang memerintah Kamboja selama hampir empat dekade menggunakan sistem hukum untuk menghancurkan setiap oposisi terhadap pemerintahannya.

    Puluhan politisi dan aktivis oposisi dihukum dan dipenjara selama masa kekuasaannya.

    Meskipun memegang kewarganegaraan Prancis, Lim Kimya tidak bergabung dengan puluhan anggota parlemen yang melarikan diri ke luar negeri setelah presiden CNRP Kem Sokha ditahan atas tuduhan pengkhianatan pada 2017.

    Lim Kimya mengatakan kepada AFP saat itu di Phnom Penh, “Saya tidak akan pernah menyerah pada politik.”

    (AFP/chri)

  • Mengapa Thailand dan Kamboja Bentrok Soal Pulau Koh Kood? – Halaman all

    Mengapa Thailand dan Kamboja Bentrok Soal Pulau Koh Kood? – Halaman all

    Ratusan ribu wisatawan melakukan perjalanan setriap tahun ke pulau Koh Kood, atau Ko Kut, di Teluk Thailand. Pulau terbesar keempat di Thailand ini di kalangan wisatawan asing mungkin tidak sepopuler Phuket atau Koh Samui, namun relevansinya semakin meningkat — dan bukan hanya karena pulau ini kini menjadi pusat perselisihan internasional.

    Pulau ini diyakini memiliki cadangan gas dan minyak yang sangat besar. Eksploitasi energi terhenti, karena Kamboja mengklaim sebagian wilayah tersebut. Kini, dengan meningkatnya permintaan energi di kedua negara Asia Tenggara tersebut, konflik rebutan pulau Koh Kood semakin meluas.

    Akar perselisihan ini sebenarnya sudah ada sejak era kolonial. Pada awal tahun 1900-an, Prancis menguasai wilayah yang dikenal sebagai Indochina, yang terdiri dari beberapa koloninya yang juga mencakup Kamboja saat ini.

    Pada tahun 1904, penguasa kolonial Indochina menyerahkan Koh Kood kepada Thailand, yang saat itu masih bernama Siam. Masalah perbatasan tersebut kemudian diselesaikan dengan Perjanjian Perancis-Siam pada tahun 1907.

    Pada tahun 1972, Indochina tidak lagi berfungsi dan Kamboja mengklaim batas maritim di sisi wilayah kedaulatannya berdasarkan perjanjian tersebut, termasuk bagian selatan pulau Koh Kood. Thailand tidak setuju, dan menyatakan pihaknya menguasai seluruh pulau itu.

    Tita Sanglee, analis independen di Thailand, mengatakan definisi perbatasan Kamboja dalam perjanjian itu kontroversial. “Klaim Kamboja berakar pada penafsiran yang berbeda terhadap perjanjian tersebut. Perlu dicatat bahwa perjanjian tahun 1907, seperti perjanjian-perjanjian lain pada masanya, dimaksudkan untuk membahas batas-batas daratan, bukan laut. Inilah sebabnya penafsiran Kamboja menjadi kontroversial,” katanya kepada DW.

    Diselesaikan antara keluarga penguasa?

    Pada tahun 2001, pemerintah Thailand mencapai nota kesepahaman mengenai klaim yang tumpang tindih, dimana Perdana Menteri saat itu Thaksin Shinawatra membahas pembagian keuntungan dari sumber daya energi Koh Kood dengan Hun Sen dari Kamboja.

    Kaum nasionalis Thailand marah dengan tawaran Thaksin kepada Kamboja, dan bersikeras bahwa Thailand tidak boleh menyerahkan tanah atau sumber daya apa pun kepada tetangganya. “Perselisihan yang muncul saat ini adalah karena pemerintah Thailand dan Kamboja, keduanya untuk pertama kalinya menyatakan ingin melanjutkan perundingan perbatasan maritim. Kedua belah pihak ingin memanfaatkan cadangan energi di kawasan yang belum dimanfaatkan, karena mereka menghadapi kenaikan biaya impor energi,” kata Tita.

    Saat ini, Thailand diperintah oleh Paetongtarn Shinawatra, putri Thaksin Shinawatra. Kamboja dipimpin oleh Hun Manet, putra Hun Sen. Ikatan pribadi antara keluarga penguasa tampaknya kuat, dan bagi banyak nasionalis Thailand, ini alasan untuk khawatir.

    “Yang mengkhawatirkan bagi banyak warga Thailand adalah semakin eratnya hubungan pribadi antara kepemimpinan Thailand dan Kamboja saat ini. Hal ini menimbulkan skeptisisme mengenai mengapa perundingan tampaknya berjalan begitu cepat,” kata Tita.

    “Ada banyak pertanyaan yang belum terselesaikan, termasuk status Koh Kood. Berdasarkan standar internasional, pulau itu milik Thailand.”

    Aktivis dan penentang kompromi mendapat tekanan

    Kedua pemerintah tampaknya bekerja sama dengan baik dalam apa yang oleh para pengkritiknya disebut sebagai represi transnasional – para aktivis dan pengkritik pemerintah yang melarikan diri melintasi perbatasan, cenderung tidak mendapat perlindungan baik di Kamboja maupun Thailand.

    Pada bulan November, Thailand mendeportasi enam aktivis Kamboja, yang sebagian besar telah diakui sebagai pengungsi di bawah Komisi Tinggi Pengungsi PBB. Mereka didakwa melakukan makar karena mengkritik pemerintah Kamboja.

    Namun Mark S. Cogan, profesor studi perdamaian & konflik di Universitas Kansai Gaidai di Jepang, memperingatkan, sejarah hubungan antara kedua negara panjang dan beragam, dan bahwa “pertanyaan kedaulatan” selalu menjadi pusat konflik antara Bangkok dan Phnom Penh.

    “Perselisihan wilayah mempunyai kenangan panjang di kalangan nasionalis Thailand,” dan ini tetap menjadi isu yang sangat penting “baik di luar pemerintahan maupun di dalam pemerintahan,” jelasnya.

    “Ini situasi yang sulit,” kata Tita Sanglee. “Jika pemerintah Kamboja menerima bahwa Koh Kood adalah milik Thailand, mereka harus menghadapi kemarahan kaum nasionalis di dalam negeri. Namun jika ada bagian dari kedaulatan Koh Kood yang dikompromikan, masyarakat Thailand tidak akan tinggal diam. Saya pribadi memperkirakan akan terjadi kebuntuan.”

  • Prancis Imbau Warganya Tak Pergi ke Iran, Ada Apa?

    Prancis Imbau Warganya Tak Pergi ke Iran, Ada Apa?

    Paris

    Otoritas Prancis mengimbau warga negaranya untuk menghindari perjalanan ke Iran. Imbauan itu disampaikan saat sejumlah warga negara Prancis ditahan di Iran.

    Menteri Luar Negeri (Menlu) Prancis Jean-Noel Barrot, seperti dilansir AFP, Selasa (7/1/2025), menyerukan warga negara Prancis untuk tidak bepergian ke Iran hingga sejumlah warga negara Prancis yang ditahan itu dibebaskan. Barrot menyebut warga negara Prancis yang ditahan di Iran itu sebagai “sandera”.

    “Situasi rekan-rekan senegara kita yang disandera di Iran tidak dapat diterima. Mereka ditahan secara tidak adil selama bertahun-tahun, dalam kondisi yang tidak layak,” ucap Barrot dalam pernyataannya.

    Menurut otoritas Paris, setidaknya ada tiga warga negara Prancis yang kini ditahan di Iran.

    Mereka yang ditahan diidentifikasi sebagai Cecile Kohler dan pasangannya, Jacques Paris, yang telah dipenjara di Iran sejak Mei 2022 atas tuduhan spionase — yang dianggap pelanggaran berat di negara tersebut.

    Satu warga negara Prancis lainnya yang ditahan di Iran hanya diidentifikasi dengan nama depannya, Olivier, yang telah dipenjara di sana sejak Oktober 2022. Otoritas Paris belum merilis rincian kasus yang menjerat Olivier di Iran.

    Barrot, dalam pernyataannya, menegaskan Paris tidak melupakan mereka “sedetik pun”.

    Lihat juga video: Dapat Ancaman Bom Bunuh Diri, Konsulat Iran di Prancis Dijaga Ketat Polisi

  • Cek Kekuatan Ekonomi BRICS, Lebih Kuat Mana Dibanding G7?

    Cek Kekuatan Ekonomi BRICS, Lebih Kuat Mana Dibanding G7?

    Jakarta, CNN Indonesia

    Indonesia resmi menjadi anggota penuh blok ekonomi BRICS.

    Hal itu disampaikan oleh pemerintah Brasil yang memegang jabatan presiden blok tersebut pada 2025 dalam sebuah pernyataan pada Senin (6/1).

    “Indonesia berbagi dengan anggota kelompok lainnya mendukung untuk reformasi lembaga tata kelola global, dan berkontribusi positif terhadap pendalaman kerja sama di Global South,” kata pemerintah Brasil seperti diberitakan Reuters.

    BRICS merupakan blok ekonomi yang beranggotakan negara-negara berkembang. Nama BRICS sendiri diambil dari nama negara-negara yang menjadi anggota sekaligus inisiatornya yaitu Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.

    Dilansir laman resmi Council on Foreign Relation, BRICS ini berfungsi untuk mengoordinasikan dan memuluskan kerja sama ekonomi negara-negara berkembang. Ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas ekonomi mereka agar berada sejajar dengan negara-negara maju.

    Blok ekonomi ini bukanlah organisasi formal seperti Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak Bumi (OPEC), melainkan blok ekonomi non-Barat yang mengoordinasikan upaya ekonomi dan diplomatik untuk mencapai tujuan bersama.

    Negara-negara BRICS berupaya membangun alternatif terhadap dominasi sudut pandang Barat dalam kelompok multilateral utama, seperti Bank Dunia, dan G7.

    Sementara itu, G7 adalah Group of Seven merupakan organisasi internasional yang terdiri atas para pemimpin beberapa negara ekonomi terbesar di dunia. A Anggota G7 terdiri atas negara besar dengan ekonomi yang maju yakni Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat.

    Lantas, lebih besar ekonomi BRICS atau G7?

    Melansir berbagai sumber, Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) mencatat BRICS menyumbang 37,3 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) global pada 2024. Sedangkan G7 menyumbang 30 persen terhadap PDB global.

    IMP memproyeksi negara-negara BRICS akan berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi global di masa depan. Prakiraan terbarunya menunjukkan bahwa China sendiri akan menyumbang 22 persen dari pertumbuhan global selama lima tahun ke depan.

    Jumlah tersebut melampaui kontribusi gabungan semua negara G7.

    Sementara itu, Goldman Sachs memperkirakan BRICS akan melampaui G7 dalam hal PDB pada 2050, bahkan tanpa anggota baru.

    Apakah proyeksi ini akan terwujud atau tidak masih belum dapat dipastikan, tetapi dengan BRICS yang berniat menambah lebih banyak anggota, blok ini kemungkinan akan melampaui PDB G7 dalam beberapa dekade mendatang.

    Sementara itu, untuk ekspor BRICS juga masih lebih unggul. Pada 2000 hingga 2023, BRICS+ meningkatkan pangsa ekspor barang globalnya dari 10,7 persen menjadi 23,3 persen. Sementara itu, pangsa G7 turun signifikan dari 45,1 persen menjadi 28,9 persen.

    (fby/sfr)

  • Dunia Kembali Gelap, Sri Mulyani: Tekanan Ini Luar Biasa!

    Dunia Kembali Gelap, Sri Mulyani: Tekanan Ini Luar Biasa!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menganggap tekanan ekonomi global akan sangat besar pada tahun ini, yang bisa memberikan dampak langsung terhadap Indonesia.

    Ia memastikan, pemerintah akan konsisten menjaga kesehatan iklim ekonomi di dalam negeri saat besarnya tekanan ekonomi global tersebut. Termasuk untuk menjaga daya beli masyarakat Indonesia.

    “Kami tau tekanan ini luar biasa, tapi berbagai upaya dilakukan untuk melindungi masyarakat dan daya belinya,” kata Sri Mulyani saat konferensi pers APBN 2024 di Kantor Pusat Kementerian Keuangan, Jakarta, dikutip pada Selasa (7/1/2025)

    Sri Mulyani menyebutkan berbagai tekanan yang dapat mempengaruhi ekonomi domestik itu di antaranya berbagai permasalahan politik dan peperangan yang masih terus berlangsung hingga kuartal IV-2024.

    “Tekanan sangat bertubi-tubi dan sangat besar dari berbagai faktor, entah itu faktor musim el nino, geopolitik, policy Fed Fund Rates, pelemahan ekonomi di RRT (China),” ungkap Sri Mulyani.

    “Di kuartal IV ini kita lihat beberapa policy dan lingkungan global juga tetap dinamis dan ini mengantarkan kita di 2025,” tegasnya.

    Menurut Sri Mulyani, sebetulnya untuk tekanan ekonomi dari Asia ada secercah harapan, setelah pemerintah China mulai fokus memulihkan pelemahan ekonominya dengan meluncurkan berbagai paket stimulus, baik dari sisi moneter maupun fiskal. China merupakan salah satu negara mitra perdagangan terbesar Indonesia.

    Masalahnya, negara yang memiliki kapasitas ekonomi terbesar di dunia, yakni Amerika Serikat tengah mendapat sorotan pelaku pasar keuangan dan ekonomi setelah hasil Pilpres 2024 kembali dimenangkan Presiden Donald Trump yang terkenal memiliki kebijakan negatif terhadap lingkungan stabilitas perdagangan global maupun pasar keuangan.

    “Makanya ini periode pemerintah Presiden Trump yang kedua disebutnya 2.0 yang semua orang kemudian melihat pada saat beliau jadi presiden banyak kebijakan-kebijakan yang mempengaruhi tidak hanya ekonomi AS, tapi juga ekonomi dunia, termasuk penetapan tari dan berbagai kebijakan yang sangat inward looking atau nasionalistik,” tutur Sri Mulyani.

    Di benua Eropa pun masih banyak permasalahan yang terjadi di negara-negara kawasannya, seperti Prancis, Jerman, hingga Inggris. Permasalahan ketiga negara besar di Eropa itu terletak pada APBN mereka yang tak menemukan titik kesepakatan dengan pihak parlemen untuk disepakati menunjang aktivitas pemerintahannya.

    “Jadi di Eropa, kondisi tidak membaik, dua ekonomi terbesar di Eropa, Prancis dan Jerman mengalami krisis, kalau saya tambahkan dengan UK (United Kingdom) sebetulnya. Di Inggris telah terjadi pergantian kekuasaan, ini juga karena masalah budget dan ekonomi yang melemah, Jerman sekarang mengalami tekanan yang sama, dan di Prancis juga mengalami tekanan politik akibat kondisi ekonomi yang tidak membaik,” ungkap Sri Mulyani.

    Sebagaimana diketahui, untuk menghadapi berbagai tekanan itu pemerintah telah mengeluarkan paket kebijakan ekonomi untuk awal tahun ini yang terdiri dari 12 paket kebijakan, seperti Pemberian Bantuan Pangan berupa beras sebanyak 10 kilogram per bulan kepada masyarakat desil 1 dan 2 selama 2 bulan (Januari dan Februari 2025), dengan sasaran sebanyak 16 juta Penerima Bantuan Pangan (PBP).

    Lalu, Diskon sebesar 50% untuk pelanggan dengan daya terpasang listrik hingga 2200 VA selama 2 bulan (Januari-Februari 2025), dengan menyasar sebanyak 81,42 juta pelanggan, mencakup konsumsi 9,1 Twh/bulan yang setara 35% total konsumsi listrik nasional.

    Adapula PPN DTP Properti bagi pembelian rumah dengan harga jual sampai dengan Rp5 miliar dengan dasar pengenaan pajak sampai dengan Rp2 miliar. Skema insentif tersebut diberikan sebesar diskon 100% untuk bulan Januari – Juni 2025 dan diskon 50% untuk bulan Juli – Desember 2025.

    PPN DTP Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) atau Electric Vehicle (EV) dengan rincian sebesar 10% atas penyerahan EV roda empat tertentu dan EV bus tertentu dengan nilai TKDN paling rendah 40%, dan sebesar 5% atas penyerahan EV bus tertentu dengan nilai TKDN paling rendah 20% sampai dengan kurang dari 40%.

    PPnBM DTP EV sebesar 15% atas impor KBLBB roda empat tertentu secara utuh (Completely Built Up/CBU) dan penyerahan KBLBB roda empat tertentu yang berasal dari produksi dalam negeri (Completely Knock Down/CKD).

    Pembebasan Bea Masuk EV CBU sebesar 0%, sesuai program yang sudah berjalan, maupun Pemberian insentif PPnBM DTP sebesar 3% untuk kendaraan bermotor bermesin hybrid.

    Insentif PPh Pasal 21 DTP untuk pekerja dengan gaji sampai dengan Rp10juta/bulan yang berlaku untuk sektor padat karya seperti tekstil, pakaian jadi, alas kaki, dan furnitur.

    Optimalisasi Jaminan Kehilangan Pekerjaan dari BPJS Ketenagakerjaan sebagai buffer bagi para pekerja yang mengalami PHK dengan memberikan dukungan berupa manfaat tunai 60% flat dari upah selama 6 bulan, manfaat pelatihan Rp2,4 juta, kemudahan akses informasi pekerjaan, dan akses Program Prakerja.

    Diskon sebesar 50% atas pembayaran iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) selama 6 bulan bagi sektor industri padat karya yang diasumsikan untuk 3,76 juta pekerja.

    Perpanjangan masa berlaku PPh Final 0,5% juga kembali diberikan sampai dengan tahun 2025 bagi Wajib Pajak Orang Pribadi (WP OP) UMKM yang telah memanfaatkan selama 7 tahun dan berakhir di tahun 2024. Untuk WP OP UMKM lainnya tetap dapat menggunakan PPh Final 0,5% selama 7 tahun sejak pertama kali terdaftar sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2022, dan untuk UMKM dengan omzet di bawah Rp500 juta/tahun maka akan diberikan pembebasan PPh.

    Terakhir, ialah berupa pembiayaan Industri Padat Karya untuk revitalisasi mesin guna meningkatkan produktivitas dengan skema subsidi bunga sebesar 5% dan range plafon kredit tertentu.

    (arj/mij)

  • Profil Letda Enzo Zenz Allie, Tentara Blasteran Indonesia-Prancis Jadi Lulusan Terbaik Kopassus 109

    Profil Letda Enzo Zenz Allie, Tentara Blasteran Indonesia-Prancis Jadi Lulusan Terbaik Kopassus 109

    loading…

    Sosok Letda Enzo Zenz Allie, tentara blasteran Indonesia-Prancis yang menyedot perhatian usai menyelesaikan pendidikan Kopassus Angkatan 109 dengan status lulusan terbaik. FOTO/TANGKAPAN LAYAR YOUTUBE TNI AD

    JAKARTA – Sosok Letda Enzo Zenz Allie menarik diketahui. Tentara blasteran Indonesia-Prancis ini tengah menjadi perhatian usai menyelesaikan pendidikan Kopassus Angkatan 109 dengan status lulusan terbaik.

    Enzo dikukuhkan sebagai anggota Kopassus bersama 157 prajurit lain oleh Danjen Kopassus, Mayjen Tni Djon Afriandi, Selasa (10/12/2024). Agenda tersebut berlangsung di Pantai Permisan, Cilacap, Jawa Tengah.

    Perjalanan Enzo untuk menjadi bagian Korps Baret Merah tidak mudah. Sebelumnya, dia menjalani pendidikan komando selama tujuh bulan yang dikenal sangat berat dan menuntut ketahanan fisik serta mental.

    Profil Enzo Zenz AllieLetda Enzo Zenz Allie merupakan salah seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD). Dia lahir di Cilegon, Banten pada 1999.

    Sekelumit tentang Enzo. Dia adalah anak dari pasangan Siti Hajah Tilaria dan Jean Paul Francois Allie.

    Semasa kecil, Enzo tinggal di Prancis. Setelah ayahnya meninggal pada 2012, dia kemudian dibawa sang ibu ke Indonesia.

    Saat pindah ke Indonesia, Enzo sempat mengenyam pendidikan di salah satu pondok pesantren di Serang, Banten. Dia juga menamatkan SMP dan SMA di Indonesia

    Sejak usia dini, Enzo memiliki cita-cita sebagai seorang prajurit TNI. Mimpi itu mulai terwujud pada 2019 saat ia diterima sebagai calon taruna (Catar) Akademi Militer (Akmil).

    Menariknya, Enzo juga terkenal karena menguasai beberapa bahasa berbeda. Di antaranya bahasa Indonesia, Inggris hingga Prancis.

    Pada akhir 2024 lalu, Enzo menjadi satu dari 157 prajurit Kopassus angkatan 109 yang dikukuhkan setelah menjalani pendidikan panjang. Dia terbukti telah memenuhi standar tinggi dari seorang prajurit pasukan khusus dan resmi menyandang Baret Merah dengan kualifikasi Komando.

  • 10 Perusahaan Minyak Terbesar di Dunia, Pemimpin Industri!

    10 Perusahaan Minyak Terbesar di Dunia, Pemimpin Industri!

    Industri Minyak dan gas (migas) termasuk salah satu penopang perekonomian dan perkembangan dunia. Pasalnya, industri tersebut berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan energi dan bahan baku industri di berbagai negara.

    Tidak heran, perusahaan minyak banyak diandalkan untuk bisa memenuhi kebutuhan domestik hingga global. Tingginya permintaan juga mencatatkan beberapa perusahaan berkembang signifikan.

    Bahkan, beberapa perusahaan minyak bisa dikatakan menjadi pemimpin industri dengan 

    Penasaran apa saja perusahaan minyak terbesar di dunia? Berikut daftar perusahaan yang tercatat memiliki produksi melimpah dan kapitalisasi pasar terbesar.

    1. Saudi Arabian Oil Co.

    Dikenal juga sebagai Saudi Aramco, perusahaan minyak asal Arab Saudi ini termasuk yang terdepan dalam industri migas dunia.

    Diketahui pendapatan Saudi Arabian Oil Co. mencapai angka 590,3 dolar Amerika Serikat dan menjadikannya produsen minyak terbesar dunia.

    Perusahaan memiliki pusat inovasi terpadu untuk menjalankan kegiatan usaha di beberapa benua, seperti Amerika Serikat, Eropa, dan Asia.

    Dilansir situs companiesmarketcap.com (7/1/2025), nilai kapitalisasi pasar Saudi Aramco sebesar 1,8 triliun dolar AS dan menjadi salah satu perusahaan minyak terbesar di dunia.

    2. Exxon Mobil Corporation

    Dalam industri migas dunia, Exxon Mobil Corporation memiliki portofolio komprehensif dan memperkuat posisinya sebagai perusahaan minyak multinasional. 

    Bergerak di sektor eksplorasi, produksi, perdagangan, logistik, dan penjualan migas, Exxon mengoperasikan sejumlah fasilitas dan memasarkannya secara global di enam benua.

    Bahkan, perusahaan minyak ini juga merupakan penyuling dan pemasar produk minyak bumi dan perusahaan kimia terbesar.

    Sebagian besar produk yang dijual berupa bahan bakar, pelumas, dan bahan kimia, seperti Esco, Exxon, Mobil, ExxonMobil.

    Dengan lingkup pasar yang luas, nilai kapitalisasi pasarnya berada di angka 474,05 miliar dolar AS.

    3. Chevron Corporation

    Tidak kalah dengan perusahaan lainnya, nilai kapitalisasi pasar Chevron Corporation berhasil mencapai angka 263,60 miliar dolar AS.

    Berpusat di Amerika Serikat, Chevron Corporation merupakan sebuah perusahaan energi multinasional yang telah beroperasi di lebih dari 180 negara, termasuk Indonesia.

    Kegiatan usahanya terintegrasi dari hulu ke hilir, mulai dari eksplorasi, produksi, penyulingan, pemasaran, hingga penjualan. 

    Selain minyak, perusahaan ini juga menawarkan produk listrik, gas, dan bahan kimia. Dalam menjalankan usahanya, Chevron menyalurkan energi rendah karbon secara aman untuk mengurangi emisi karbon.

    4. PetroChina Co. Ltd.

    Perusahaan minyak terbesar di dunia berikutnya adalah PetroChina Co. Ltd. Perusahaan ini merupakan badan usaha milik negara China National Petroleum Corporation yang telah terdaftar bursa saham.

    Sebagai produsen dan distributor migas terbesar di China, perusahaan menyumbangkan sekitar 50 persen dari volume produksi migas domestik.

    Tidak heran, kapitalisasi pasar PetroChina mampu menyentuh angka 211,12 miliar dolar AS.

    Selain terlibat dalam kegiatan eksplorasi hingga pemasaran migas, PetroChina juga berinvestasi dalam energi terbarukan dan praktik berkelanjutan.

    5. Shell PLC

    Dikenal sebagai pelopor LNG selama lebih dari dari setengah abad, Shell PLC merupakan raksasa perusahaan migas multinasional yang telah beroperasi di 70 negara, termasuk Indonesia. 

    Berkantor pusat di Belanda, Shell PLC berada di bawah naungan Royal Dutch Shell plc. Perusahaan tersebut bergerak di sektor eksplorasi, produksi, dan pemasaran migas serta bahan kimia.

    Sebagai perusahaan migas ternama, Shell PLC memiliki kapitalisasi pasar sebesar 196,66 miliar dolar AS.

    6. ConocoPhilips

    Berkantor pusat di Amerika Serikat, ConocoPhilips merupakan perusahaan migas ternama yang berperan penting dalam pemenuhan energi global.

    Bergerak di sektor eksplorasi hingga pemasaran, ConocoPhilips menawarkan produk minyak dan gas di pasar internasional. Perusahaan multinasional ini juga telah beroperasi di 13 negara dengan mempekerjakan lebih dari 13 ribu karyawan.

    Dari segi kapitalisasi pasarnya, ConocoPhilips memiliki nilai sebesar 130,76 miliar dolar AS dan menjadikannya sebagai perusahan migas terbesar.

    7. TotalEnergies SE

    Berbicara tentang nilai kapitalisasi pasar, TotalEnergies SE juga tidak kalah. Tercatat nilai kapitalisasi pasarnya sebesar 127,15 miliar dolar AS dan menjadikannya sebagai perusahaan migas dunia terbesar.

    Memiliki kantor pusat di Prancis, TotalEnergies bergerak di sektor eksplorasi dan produksi minyak mentah, gas alam, serta listrik rendah karbon. Selain itu, perusahaan memproduksi dan memasarkan produk petrokimia. 

    TotalEnergies SE juga mengoperasikan stasiun pengisian bahan bakar di seluruh Eropa, Amerika Serikat, dan Afrika.

    8. CNOOC

    CNOOC berhasil masuk ke dalam daftar perusahaan minyak terbesar di dunia dengan kapitalisasi pasar sebesar 121,63 miliar dolar AS.

    Menariknya, CNOOC menjadi perusahaan minyak nasional terbesar ketiga di China yang berfokus pada kegiatan eksplorasi dan pengembangan migas. Lewat inovasi untuk menstabilkan dan memajukan bisnis, CNOOC berkembang signifikan dan jadi terdepan.

    Dalam menghadapi tantangan di masa depan, CNOOC telah menerapkan tujuan untuk mencapai puncak emisi CO2 sebelum tahun 2030 dan netralitas karbon sebelum tahun 2060.

    9. Sinopec

    China Petroleum & Chemical atau lebih dikenal dengan nama Sinopec merupakan produsen dan distributor produk petrokimia dan minyak bumi. Sejumlah produk yang dijual, seperti bensin, solar, minyak tanah, hingga pupuk kimia.

    Meskipun baru berdiri sekitar 24 tahun lalu, Sinopec termasuk pemasok dan produsen migas terbesar kedua di China. Bahkan, perusahaan penyulingan dan kimia terbesar di dunia.

    Dengan skala bisnis yang luas, Sinopec memiliki nilai kapitalisasi pasar yang mampu mencapai angka 100,70 miliar dolar AS.

    10. TAQA

    Kawasan Uni Emirat Arab terkenal dengan produksi minyak buminya yang berlimpah. Di sana, terdapat perusahaan energi ternama, yaitu TAQA.

    Perusahaan asal Abu Dhabi tersebut berperan penting dalam menopang perekonomian negara. Berdiri di tahun 2003, TAQA telah berkembang signifikan dalam industri migas.

    Diketahui nilai kapitalisasi pasarnya sebesar 97,95 miliar dolar AS dan menjadi perusahaan minyak ternama di dunia.

    Itu dia sejumlah perusahaan minyak terbesar di dunia yang memimpin industri global. Perusahaan yang ada di dalam daftarnya juga memiliki nilai kapitalisasi pasar terbesar.

  • Indonesia Jadi Anggota Penuh BRICS, Bagaimana Nasib Aksesi OECD?

    Indonesia Jadi Anggota Penuh BRICS, Bagaimana Nasib Aksesi OECD?

    Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia resmi menjadi anggota penuh BRICS. BRICS adalah lembaga kerja negara-negara non-Barat, yang mengangkat sejumlah isu sensitif, salah satunya menentang superioritas Amerika Serikat (AS).

    Adapun, BRICS merupakan aliansi negara yang dibentuk oleh Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Sebelumnya, BRICS juga telah berhasil menambah beberapa negara anggota baru, yakni Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab.

    Sementara itu, kelompok BRICS dinamai berdasarkan anggota pendiri awalnya pada tahun 2009: Brasil, Rusia, India, dan China, ditambah Afrika Selatan, yang bergabung setahun kemudian.

    Blok tersebut dirancang sebagai penyeimbang bagi negara-negara ekonomi maju Kelompok Tujuh (G7), yang terdiri dari Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Prancis, Jerman, Italia, dan Jepang.

    Sebelum bergabungnya Indonesia, BRICS mencakup 46% populasi dunia dan 35% produk domestik bruto global.

    Arab Saudi telah diundang untuk bergabung, tetapi belum melakukannya, sementara Turki, Azerbaijan, dan Malaysia telah secara resmi mengajukan permohonan untuk menjadi anggota.

    KTT BRICS terkini, pertemuan ke-16, berlangsung di Kazan, Rusia, pada bulan Oktober 2024 dan diselenggarakan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin.

    Pada KTT tersebut, negara-negara anggota membahas penguatan mata uang lokal dan peningkatan transaksi non-dolar, yang menuai kritik dari Presiden terpilih AS Donald Trump yang mengancam negara-negara BRICS dengan tarif 100%.

    BRICS Vs OECD

    Keanggotaan di BRICS menarik untuk disimak, karena pada saat bersamaan, Indonesia juga sedang mengejar proses aksesi dari Organization for Economic Cooperation and Development atau OECD. Proses aksesi Indonesia ke OECD sejatinya telah dilakukan lebih awal dibandingkan BRICS.

    Namun demikian, proses Indonesia menjadi anggota OECD tergolong lamban karena harus menyesuaikan sejumlah kebijakan domestik dengan mayoritas negara-negara OECD yang cenderung berpaham liberal secara ekonomi.

    Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono menegaskan bahwa tidak ada hal yang bertolak belakang antara OECD dan BRICS.

    “Tidak ada hal yang bersifat bertolak belakang antara OECD dan BRICS. Itu juga disampaikan oleh pihak OECD, dan masing-masing tetap menghormati aturan dan hukum yang berlaku di Indonesia,” ujarnya  dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR RI, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, pada Senin (2/12/2024).

    Perbesar

    Sebelumnya, Sugiono menjelaskan alasan Indonesia ingin bergabung dengan BRICS karena sebagai upaya untuk meng-engage negara-negara yang tergabung dalam BRICS dan melakukan balancing act dalam menjaga kepentingan antara negara-negara maju dan negara-negara berkembang.

    “Selain itu kami juga menilai bahwa BRICS merupakan sebuah grouping multilateral yang dapat kita manfaatkan untuk meningkatkan hubungan ekonomi RI dengan negara-negara yang tergabung di dalamnya,” katanya dalam rapat tersebut.

    Lebih lanjut, eks Wakil Ketua Komisi I 2019-2024 ini menyebut bahwa sebelum bergabung dengan BRICS, Indonesia juga telah melakukan proses aksesi sebagai negara OECD. Hal ini pun diperkuat dari kunjungan Sekjen OECD Mathias Cormann yang menemui Presiden Prabowo Subianto pada Kamis lalu (28/11/2024).

    “Kunjungan sekjen OECD menemui Presiden Prabowo beberapa hari yang lalu juga merupakan sebuah kunjungan yang menguatkan komitmen kita untuk terap bergabung dengan OECD,” pungkasnya.

    Mathias menyatakan bahwa proses aksesi ke OECD tidak akan terpengaruh dengan rencana bergabungnya Indonesia ke aliansi Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan (BRICS). 

    Dia mengatakan pihaknya memahami sepenuhnya postur kebijakan luar negeri Indonesia sebagai negara independen yang tidak memihak blok manapun. Oleh karena itu, keputusan untuk bergabung ke OECD dan BRICS merupakan salah satu bentuk penerapan kebijakan tersebut. 

    “Jawaban singkatnya adalah tidak [mempengaruhi proses aksesi OECD],” kata Mathias dalam US-Indonesia Investment Summit 2024 di Jakarta pada Selasa (26/11/2024). 

    Dia menambahkan praktik sebuah negara bergabung ke OECD dan BRICS tidak hanya dilakukan Indonesia. Mathias mengatakan saat ini pihaknya juga sedang mengurus aksesi Brasil yang merupakan salah satu inisiator BRICS.

    Pernyataan Kemlu

    Sementara itu, pemerintah menyebut keanggotaan Indonesia di BRICS mencerminkan peningkatan peran aktif Indonesia dalam isu – isu global, serta komitmen untuk memperkuat kerja sama multilateral.

    Perbesar

    Sebagai negara dengan perekonomian yang terus tumbuh dan beragam, lanjut keterangan resmi Kemlu, Indonesia menganggap bahwa BRICS menjadi wadah penting bagi Indonesia untuk menguatkan kerja sama Selatan-Selatan, memastikan suara dan aspirasi negara-negara Global South terdengar dan terwakili dalam proses pengambilan keputusan global.

    “Kami berdedikasi penuh untuk bekerja sama dengan seluruh anggota BRICS, ataupun dengan pihak lainnya, untuk mewujudkan terciptanya dunia yang adil, damai, dan sejahtera.”

    Di sisi lain, Kemlu juga menyampaikan apresiasi kepada Rusia sebagai Ketua BRICS 2024, atas dukungan dan kepemimpinannya dalam memfasilitasi bergabungnya Indonesia ke BRICS, serta kepada Brazil sebagai Ketua BRICS 2025 yang telah mengumumkan keikutsertaan Indonesia pada BRICS.

    Adapun partisipasi Indonesia di BRICS merupakan perwujudan dari amanat konstitusi untuk berperan aktif dalam menjaga tatanan global. Indonesia telah, dan akan terus melanjutkan komitmennya dalam menjembatani berbagai kepentingan di berbagai forum multilateral.

    “Indonesia siap berpartisipasi secara konstruktif dalam berbagai inisiatif BRICS demi kepentingan masyarakat global.”