Negara: Prancis

  • Presiden Macron Tiba di Indonesia, Akan Bertemu Prabowo Rabu Besok – Page 3

    Presiden Macron Tiba di Indonesia, Akan Bertemu Prabowo Rabu Besok – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Presiden Prancis, Emmanuel Macron tiba di Jakarta, Indonesia untuk melakukan kunjungan kenegaraan, Selasa (27/5/2025). Presiden Macron diagendakan melakukan kunjungan ke Indonesia selama tiga hari yakni, 27 hingga 29 Mei 2025.

    Berdasarkan pantauan Liputan6.com, Presiden Macron dan istrinya Brigitte Macron tiba di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, sekitar pukul 22.00 WIB. Sebelum ke Indonesia, Presiden Macron mengunjungi Hanoi, Vietnam.

    Kedatangan Presiden Macron disambut Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Luar Negeri Sugiono, dan Wakil Gubernur Jakarta Rona Karno di bawah tangga pesawat. Dibawah tangga pesawat, Presiden Macron disambut oleh pasukan jajar kehormatan.

    Presiden Macron dan istrinya juga sempat menyaksikan tarian Betawi, Nandak Ajer yang dipersiapkan khusus. Usai prosesi upacara penyambutan, Presiden Macron lalu menaiki mobil untuk menuju ke hotel tempatnya menginap.

     

  • Trump Usir Ilmuwan AS, Negara Lain Langsung Mau Tampung

    Trump Usir Ilmuwan AS, Negara Lain Langsung Mau Tampung

    Jakarta, CNBC Indonesia – Program efisiensi pemerintahan Donald Trump berdampak pada para ilmuwan. Anggaran miliaran dolar AS untuk mendanai penelitian sains telah dipangkas dan membuat banyak ilmuwan kehilangan pekerjaan.

    Hal ini membuka peluang bagi para ilmuwan AS untuk ‘kabur’ ke negara lain. Pasalnya, pemerintah dan universitas di seluruh dunia siap menampung mereka.

    Program ‘Canada Leads’ yang diluncurkan pada April 2025 lalu, bertujuan membina generasi inovator berikutnya dengan membawa peneliti biomedis pemula ke Kanada.

    Universitas Aix-Marseille di Prancis juga memulai program ‘Safe Place for Science’ pada Maret 2025 lalu. Program ini berkomitmen untuk menyambut para ilmuwan yang tinggal di AS dan merasa terancam atau terhambat gara-gara pemangkasan anggaran oleh pemerintah Trump.

    Tak cuma itu, Australia juga mengumumkan program ‘Global Talent Attraction’ pada April lalu. Program itu menjanjikan paket relokasi dan gaji kompetitif bagi para ilmuwan.

    “Sebagai respons atas situasi di AS, kami melihat ada peluang untuk menarik talenta-talenta paling cerdas ke sini [Australia],” kata kepala Australian Academy of Sciences, Anna-Maria, dikutip dari Arab News, Selasa (27/5/2025).

    Sejak Perang Dunia ke-II, AS menggelontorkan investasi besar-besaran untuk penelitian ilmiah yang digelar di universitas-universitas swasta dan lembaga-lembaga federal.

    Pendanaan itu membantu AS menjadi kekuatan ilmiah yang mendominasi dunia. Beberapa inovasi kawakan datang dari pendanaan tersebut, misalnya penciptaan ponsel seluler, internet, serta pengobatan jantung dan stroke, menurut Holden Thorp, pemimpin redaksi jurnali Science.

    Namun, sejak Trump kembali menjadi Presiden AS pada Januari 2025, fokusnya berubah total. Trump mengatakan pemerintah perlu memperketat anggaran dengan memangkas beragam program, serta pegawai negeri.

    Salah satu yang dipangkas adalah pendanaan untuk National Science Foundation (NSF), National Institute of Health (NIH), NASA, serta lembaga-lembaga lain yang fokus pada inovasi dan penelitian ilmiah.

    Usulan anggaran Gedung Putih untuk tahun depan menyerukan pemotongan anggaran NIH sebesar 40 persen dan anggaran NSF sebesar 55 persen.

    “Pemerintahan Trump menghabiskan beberapa bulan pertamanya untuk meninjau proyek-proyek pemerintahan sebelumnya, mengidentifikasi pemborosan, dan menyelaraskan kembali pengeluaran penelitian kami agar sesuai dengan prioritas rakyat Amerika dan melanjutkan dominasi inovatif kami,” kata juru bicara Gedung Putih Kush Desai.

    Dalam beberapa bulan terakhir, beberapa universitas sudah membekukan perekrutan, memangkas staf, dan berhenti menerima mahasiswa pascasarjana baru.

    Pemerintahan Trump juga mencabut izin Universitas Harvard untuk menerima mahasiswa internasional, meskipun seorang hakim menundanya.

    Lembaga penelitian di luar negeri mencermati kolaborasi yang bergantung pada kolega di AS dengan penuh perhatian, tetapi mereka juga melihat peluang untuk merekrut talenta

    “Ada ancaman terhadap sains di selatan perbatasan,” kata Brad Wouters, dari University Health Network, rumah sakit dan pusat penelitian medis terkemuka di Kanada, yang meluncurkan program perekrutan “Canada Leads”.

    “Ada banyak bakat, banyak kelompok yang terpengaruh oleh momen ini,” ujarnya.

    (fab/fab)

  • Momen Ditoyor Istri Tuai Sorotan, Macron Bilang Cuma Candaan

    Momen Ditoyor Istri Tuai Sorotan, Macron Bilang Cuma Candaan

    Jakarta

    Presiden Prancis Emmanuel Macron disorot publik usai video ditoyor istrinya, Brigitte, dalam pesawat viral. Macron pun sudah buka suara terkait kejadian tersebut.

    Kejadian itu disebut terjadi pada saat Macron berada dalam pesawat ketika mendarat di Hanoi, Vietnam, pada Minggu (25/5) yang lalu. Macron merespons video yang memperlihatkan sang istri mendorong wajahnya menjauh.

    Dalam video beredar, terlihat Brigitte menjulurkan kedua tangannya dan mendorong wajah suaminya, menurut rekaman yang diambil oleh kantor berita Associated Press.

    Presiden Prancis itu tampak terkejut tetapi dengan cepat pulih dan berbalik untuk melambaikan tangan melalui pintu yang terbuka. Tetapi dengan sebagian besar tubuhnya tersembunyi di balik pesawat, mustahil untuk melihat ekspresi wajah atau bahasa tubuh istrinya.

    Istana Elysee berharap bahwa kunjungan ke Vietnam akan menunjukkan jangkauan Prancis ke Indo-Pasifik, tetapi hal itu telah dibayangi oleh insiden yang terjadi saat pintu pesawat kepresidenan terbuka setelah mendarat di Hanoi pada hari Minggu.

    Macron Sebut Cuma Bercanda

    Foto: Reuters

    Macron, dalam komentarnya, membantah secara tegas soal adanya “perselisihan rumah tangga” dengan istrinya. Dia menyebut dirinya dan sang istri hanya “bercanda seperti yang sering kami lakukan”.

    “Istri saya dan saya bertengkar kecil, kami sedikit bercanda, dan saya terkejut,” kata Macron dalam penjelasannya kepada wartawan di Hanoi.

    Macron mengaku heran lantaran insiden kecil tersebut dianggap seperti bencana. Selain itu, menurutnya, ada pihak-pihak yang juga menyampaikan teori yang tidak benar.

    “Sekarang ini telah menjadi semacam bencana planet, dan beberapa orang bahkan mengemukakan teori,” sebutnya dengan nada menyindir komentar negatif yang muncul.

    Rusia Olok-olok Macron

    Foto: Dok. Anadolu Agency

    Rusia memberikan komentar olok-olokan terhadap video viral yang menunjukkan insiden kecil antara Presiden Prancis Emmanuel Macron dan istrinya, Brigitte, di dalam pesawat usai mendarat di Vietnam. Moskow menyindir soal keterlibatan “tangan Kremlin” dalam insiden itu, apa maksudnya?

    Komentar bernada olok-olokan itu, seperti dilansir AFP, Selasa (27/5), dilontarkan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, dalam pernyataan via Telegram.

    Tidak diketahui secara pasti alasan Rusia ikut berkomentar, namun seorang anggota rombongan Macron, yang tidak disebut identitasnya, sebelumnya menyalahkan akun-akun pro-Rusia atas komentar negatif tentang insiden tersebut.

    Zakharova dalam komentarnya menyebut Macron menerima “pukulan hook kanan dari istrinya” saat pasangan itu tiba di Hanoi, Vietnam. Namun, menurut Zakharova, para penasihat Macron akan berupaya menjelaskan maksud dari perilaku Brigitte tersebut.

    “Apalah Ibu Negara memutuskan untuk menghibur suaminya dengan tepukan lembut di pipi dan keliru menghitung kekuatannya? Apakah dia memberinya tisu, tapi luput? Apakah dia ingin membetulkan kerah bajunya, tetapi malah mengenai wajah orang tersayang?” sebut Zakharova dalam olok-olokannya.

    “Ini petunjuknya: mungkin itu adalah ‘tangan Kremlin’?” sindir Zakharova, tanpa menjelaskan maksudnya.

    Halaman 2 dari 3

    (maa/maa)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Mobil Tabrak Parade Kemenangan Liverpool, Puluhan Orang Luka

    Mobil Tabrak Parade Kemenangan Liverpool, Puluhan Orang Luka

    Anda sedang membaca Dunia Hari Ini, rangkuman berita pilihan dari berbagai negara yang terjadi selama 24 jam terakhir.

    Informasi pembuka edisi 27 Mei 2025 hari ini datang dari Inggris.

    Mobil menabrak pawai kemenangan Liverpool FC

    Pejabat Liverpool mengatakan dua puluh tujuh orang dibawa ke rumah sakit, dua di antaranya dalam kondisi kritis, termasuk seorang anak-anak.

    Polisi mengatakan seorang pria kulit putih Inggris berusia 53 tahun dari daerah Liverpool ditangkap segera setelah insiden tersebut.

    Asisten Kepala Polisi Merseyside, Jenny Sims mengatakan “penyelidikan ekstensif” terus dilakukan, tetapi petugas tidak yakin insiden itu merupakan tindakan terorisme.

    “Saat ini kami tidak mencari orang lain yang terkait dengan insiden ini,” ujar Jenny.

    Pasangan selamat setelah mobilnya tercemplung ke laut

    Sepasang suami istri yang merayakan ulang tahun pernikahan ke-57 diselamatkan setelah mobil mereka tergelincir dari dermaga dan masuk ke air saat mereka mencoba naik feri di Tasmania.

    Inspektur Polisi Tasmania Colin Riley mengatakan Senin kemarin, sekitar pukul 10 pagi, mobil Mitsubishi milik pasangan itu “diposisikan di antara feri dan jalan masuk untuk benar-benar naik ke feri.”

    “Jaraknya semakin lebar dan, akibatnya, kendaraan itu jatuh di antara dermaga dan feri.”

    Inspektur Riley mengatakan mobil tersebut sempat berada di posisi vertikal sebelum masuk ke air, tetapi seorang pekerja di feri itu segera melompat ke air.

    “Ia menggunakan alat dan memecahkan kaca, lalu mengeluarkan pria itu dari kendaraan. Kemudian ia kembali dan membantu perempuan itu keluar dari kendaraan.”

    Trump bertekad ‘memenangkan’ pertempuran dengan Harvard

    Senin kemarin, dalam unggahan di Truth Social, Presiden Donald Trump menyatakan pemerintahannya akan mencabut $3 miliar dari dana hibah yang diberikan.

    “Saya mempertimbangkan untuk mencabut Tiga Miliar Dolar Dana Hibah dari Harvard yang sangat antisemit, dan memberikannya kepada SEKOLAH-SEKOLAH KEJURUAN di seluruh negeri kita,” katanya, tanpa menjelaskannya dengan rinci, dalam salah satu dari serangkaian unggahan.

    Ia juga mengatakan sedang menunggu Harvard untuk memberikan daftar mahasiswa asing yang ada di Harvard, yang nantinya akan dilarang kuliah di universitas tersebut.

    Trump mengatakan ia menginginkan daftar itu “agar kita dapat menentukan, setelah pengeluaran MILIARAN DOLAR … berapa banyak orang gila yang radikal, pembuat onar, yang tidak boleh diizinkan kembali ke Negara kita”.

    Ia menambahkan: “Namun jangan takut, Pemerintah pada akhirnya akan MENANG!”

    Emmanuel Macron bukan suara soal videonya yang viral

    Presiden Prancis Emmanuel Macron membantah adanya “perselisihan domestik” dengan istrinya, Brigitte, setelah sebuah video yang viral menunjukkan istrinya mendorongnya di wajah saat tiba di Vietnam untuk memulai tur di wilayah tersebut.

    Dalam video itu, tangan Brigitte tampak mendorong suaminya sebelum ia turun dari pesawat kepresidenan, menyebabkan suaminya mundur, sebelum Macron melambaikan tangan ke kamera di landasan.

    “Saya bertengkar, atau lebih tepatnya bercanda, dengan istri saya,” kata Presiden Macron kepada wartawan di Hanoi.

    Pada hari Senin, seorang pejabat Istana Elysee mengomentari video terbaru tersebut: “Itu adalah momen ketika presiden dan istrinya bersantai untuk terakhir kalinya sebelum memulai perjalanan sambil tertawa.”

    “Itu adalah momen kedekatan,” tambahnya.

    Tonton juga “PM Inggris soal Mobil Tabrak Kerumunan Fans Liverpool: Mengerikan!” di sini:

  • Kisah Cinta Emmanuel Macron Berawal di Ruang Kelas, Peristri Ibu Guru yang Sudah Miliki 3 Anak

    Kisah Cinta Emmanuel Macron Berawal di Ruang Kelas, Peristri Ibu Guru yang Sudah Miliki 3 Anak

    GELORA.CO – Dunia saat ini dihebohkan dengan video viral di media sosial yang menunjukkan sisi lain dari pernikahan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan istrinya, Brigitte Trogneux. Dalam video viral yang saat ini sudah dibahas di seluruh dunia tersebut, tampak Macron yang baru sampai di Vietnam dalam kunjungan kenegaraan ke Asia Tenggara, sebuah kamera menangkap wajah Macron tiba-tiba ditoyor oleh sepasang tangan yang diduga milik istrinya, di dalam pesawat.

    Kisah cinta Emmanuel Macron dan Brigitte Trogneux pun kemudian kembali menjadi pembicaraan. Setelah sebelumnya sempat menjadi perhatian karena kisah cinta yang sedikit unik, nama Brigitte Trogneux saat ini kembali jadi perbincangan.

    Ini dia kisah cinta Emmanuel Macron dan Brigitte Trogneux yang dimulai dari bangku sekolah.

    Awal Mula Cinta di Ruang Kelas

    Cinta antara Emmanuel Macron dan Brigitte Trogneux bermula saat Macron masih berusia 15 tahun. Saat itu, Brigitte adalah guru drama di sekolah Jesuit di kota Amiens, Prancis. Bukan sekadar guru, Brigitte juga merupakan seorang wanita yang telah menikah dan memiliki tiga orang anak. Namun, bagi Emmanuel, Brigitte adalah sosok istimewa yang berbeda dari orang-orang di sekitarnya.

    Dalam sebuah dokumenter yang dirilis tahun 2016, Brigitte mengisahkan bagaimana Macron muda menunjukkan ketertarikan luar biasa dalam dunia sastra dan teater. Ia bahkan mengusulkan untuk menulis naskah drama bersama, yang kemudian menjadi awal dari kedekatan mereka. Brigitte mengaku bahwa ia perlahan terpesona oleh kecerdasan dan ketulusan pemuda itu.

    Penolakan Keluarga dan Tekad yang Tak Goyah

    Saat hubungan mereka mulai tercium, orang tua Macron sangat khawatir. Mereka tidak hanya meminta Macron menjauh, tetapi juga memindahkannya ke Paris saat usianya 16 tahun. Ayah Macron bahkan secara langsung meminta Brigitte menjauh dari putranya hingga ia dewasa. Brigitte, yang saat itu masih berstatus sebagai istri orang lain, menjawab dengan penuh emosi, ‘Saya tidak bisa menjanjikan apa pun.’

    Namun, perpindahan ke Paris tidak memadamkan semangat Macron. Ia tetap menjalin komunikasi intens dengan Brigitte, bahkan bertekad suatu hari akan menikahinya.

    “Bit by bit, he defeated all my resistance,” ujar Brigitte yang berarti ‘Sedikit demi sedikit, dia mengalahkan keraguan saya’, menggambarkan kegigihan Macron yang perlahan menaklukkan hatinya.

    Pernikahan dan Perjuangan Cinta

    Setelah dewasa dan menyelesaikan pendidikannya, Macron masuk ke dunia investasi dan kemudian politik. Pada tahun 2007, ia menikahi Brigitte, yang kala itu telah resmi bercerai dari suaminya. Meski telah menjadi istri presiden Prancis, Brigitte memilih tetap menggunakan nama Trogneux.

    Pasangan ini tidak memiliki anak bersama, namun Macron dikenal sangat dekat dengan ketiga anak Brigitte dari pernikahan sebelumnya. Keduanya kerap tampil mesra di depan publik, memperlihatkan hubungan yang penuh kasih sayang dan rasa hormat.

    Dalam berbagai wawancara, Macron tak pernah ragu menyebut istrinya sebagai pendukung terbesar dalam hidupnya.

  • Prosesor Kencang, Baterai 7000 mAh

    Prosesor Kencang, Baterai 7000 mAh

    Paris

    Realme GT 7 Series resmi diluncurkan di Paris, Prancis. Perangkat ini diposisikan sebagai flagship killer di 2025 yang menantang deretan smartphone andalan di pasar saat ini.

    Sebutan flagship killer tentu bukan sekadar gaya-gayaan, melainkan Realme menyiapkan seri GT 7 dengan tujuan menetapkan standar baru di segmen smartphone premium.

    Vice President of Realme Global dan CMO Realme Chase Xu menyebut GT 7 Series diandalkan menjadi flagship killer 2025. Foto: Rachmatunnisa/detikINET

    “GT 7 akan menjadi jawaban yang akan memuaskan semua orang dengan baterai 7.000 mAh dan dikombinasikan dengan charger 120W. Setara dengan (kapasitas baterai) dua buah iPhone 16, dan setara dengan daya yang dibutuhkan untuk mengisi daya enam iPhone 16 secara bersamaan,” ujar Tomasz Nowicki, PR Manager Realme Polandia dalam acara peluncuran yang digelar di Hangar Y Art Gallery, Meudon, Prancis, Selasa (27/5/2025).

    Tomasz Nowicki, PR Manager Realme Polandia. Foto: Rachmatunnisa/detikINET

    Salah satu daya tarik utama dari seri ini adalah penggunaan chipset MediaTek Dimensity 9400e, yang merupakan yang pertama di dunia. Dengan arsitektur all-big-core dan teknologi AI tercanggih, chipset ini mencatatkan skor AnTuTu mencapai 2,4 juta, menjadikannya pesaing serius bagi prosesor Android premium lainnya di pasaran.

    Untuk baterainya, Realme GT 7 Series memiliki kapasitas jumbo 7000 mAh dengan pengisian ulang daya yang juga tinggi. Smartphone ini menjadi perangkat Realme pertama dengan kapasitas baterai sebesar ini. Selain itu, dukungan supercharge 120W dapat mengisi ulang baterai hingga 100% hanya dalam waktu 40 menit.

    Realme juga meningkatkan kemampuan AI di Realme GT 7 Series. Selain mengupgrade fitur AI yang sebelumnya sudah dihadirkan di GT 6, pada Realme GT 7 Series ditambahkan sejumlah kemampuan berbasis AI untuk fotografi (AI Travel Snap Camera, AI 2K Live Photo, AI Imaging Assistant) dan untuk multitasking serta gaming (AI Planner, AI gaming assistant).

    Tidak hanya unggul dalam performa, Realme GT 7 Series juga menghadirkan inovasi desain yang revolusioner. Mengadopsi material graphene dalam desain bodi yang dinamakan IceSense Design, perangkat ini menawarkan sistem pendinginan 360° yang sangat efisien.

    Graphene, dengan konduktivitas termal 10 kali lebih tinggi dari grafit biasa, dipasang di bagian belakang bodi dan layar, menjaga performa tetap stabil bahkan dalam kondisi ekstrem. Teknologi Skin-Touch Temperature Control juga memungkinkan permukaan perangkat tetap nyaman disentuh dalam cuaca panas maupun dingin. Smartphone ini hadir dengan dua pilihan warna: IceSense Blue dan IceSense Black.

    Untuk kebutuhan fotografi dan rekam video, Realme GT 7 dibekali kamera utama 50MP dengan sensor Sony IMX906, kamera ultrawide 8MP, kamera telefoto 50MP 2x, dan kamera depan 32MP, serta kemampuan perekaman video sinematik 4K full-scene, dan rekaman Dolby Vision.

    Seri ini juga menghadirkan Realme GT 7T. Secara keseluruhan, spesifikasi Realme GT 7T tidak banyak berbeda dari GT 7. Perbedaannya hanya pada chipset yang digunakan, yakni Mediatek Dimensity 8400-MAX yang menwarkan efisiensi dan kecepatan terdepan di kelasnya.

    Highlight lain dari peluncuran ini adalah hadirnya Dream Edition. Sebelumnya, Realme telah mengumumkan kemitraan strategis dengan tim Aston Martin Aramco F1. Dalam kemitraan tiga tahun, Realme dan Aston Martin Aramco F1 menghadirkan GT 7 Dream Edition sebagai tonggak awal. Realme GT 7 Dream Edition menjadi smartphone co-branding pertama di dunia bersama Aston Martin F1.

    Smartphone ini hadir dalam warna ikonik Aston Martin Racing Green, desain dua sayap aerodinamis, dan badge perak ‘Silver Wings’. Edisi ini juga dilengkapi box khusus dengan casing Silver Wing dan ejected pin SIM berbentuk mobil balap F1.

    Harga dan ketersediaaan

    Peluncuran Realme GT 7 Series secara global di Paris, Prancis, berbarengan dengan perilisannya di Indonesia dan sejumlah negara lain. Realme GT 7 Series dijual dengan harga mulai dari mulai dari 699,99 euro atau sekitar Rp 12 jutaan.

    Realme GT 7 12 GB/256 GB 749,99 euroRealme GT 7 12 GB/512 GB 799,99 euroRealme GT 7T 12 GB/256 GB 649,99 euroRealme GT 7T 12 GB/512 GB 699,99 euroRealme GT 7 Dream Edition 16 GB/512 GB 899,99 euro.

    (rns/asj)

  • Apa yang Diincar Presiden Macron di Vietnam?

    Apa yang Diincar Presiden Macron di Vietnam?

    Jakarta

    Presiden Prancis Emmanuel Macron memulai tur Asia Tenggaranya dengan mengunjungi Vietnam, sebuah upaya memperkuat posisi strategis Uni Eropa di kawasan yang tengah berada di tengah persaingan AS dan Cina.

    Dalam pertemuan dengan pemimpin tertinggi Vietnam, To Lam, pada Senin (26/5), Macron memanfaatkan kekhawatiran yang muncul akibat perang dagang di era Donald Trump dan sikap agresif Cina dalam sengketa Laut Cina Selatan.

    “Bersama Prancis, Anda memiliki mitra yang sudah dikenal, aman, dan bisa diandalkan. Di masa seperti ini, hal itu sangat berharga,” ujar Macron kepada To Lam, Sekjen Partai Komunis Vietnam.

    Ini menjadi kunjungan pertama seorang presiden Prancis ke Vietnam dalam hampir satu dekade terakhir.

    Setelah dari Vietnam, Macron dijadwalkan mengunjungi Indonesia untuk bertemu Sekjen ASEAN Kao Kim Hourn dan diperkirakan akan ikut dalam pertemuan antara Presiden Indonesia Prabowo Subianto dengan Perdana Menteri Cina Li Qiang.

    Ia juga akan dijadwalkan akan melanjutkan perjalanan ke Singapura untuk menjadi pemimpin Eropa pertama yang menyampaikan pidato utama dalam forum keamanan bergengsi, Shangri-La Dialogue.

    Selain Macron, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen juga dijadwalkan akan mengunjungi kawasan Asia Tenggara dalam beberapa minggu ke depan.

    Prancis semakin mendekatkan diri ke Vietnam

    Namun, Vietnam juga menjalin kemitraan serupa dengan AS, Rusia, Cina, serta negara-negara lain seperti India, Australia, dan Singapura.

    “Vietnam lebih piawai dari negara mana pun di Asia Tenggara dalam mencari peluang dan memperluas mitra ekonomi maupun diplomatik. Prancis menjadi kunci strategi Vietnam di Eropa,” kata Zachary Abuza, dosen di National War College, Washington, kepada DW.

    Di sisi lain, banyak negara Barat kini mulai melihat Vietnam sebagai alternatif yang menjanjikan selain Cina, terutama dalam hal tenaga kerja murah dan akses ke pasar Asia.

    Vietnam saat ini menjadi mitra dagang ke-17 terbesar Uni Eropa secara global dan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara. Menurut Komisi Eropa, perdagangan barang antara kedua pihak tumbuh 13% dan mencapai €67 miliar pada 2024.

    Pada hari Senin (26/05), Presiden Macron menyaksikan penandatanganan sejumlah kesepakatan ekonomi, termasuk pembelian 20 pesawat Airbus oleh maskapai berbiaya murah Vietnam, VietJet. Menurut firma analis Cirium, Airbus memasok sekitar 90% armada Vietnam.

    Langkah ini dilakukan di tengah tekanan dari AS agar Vietnam lebih memilih perusahaan Amerika, dibanding Eropa.

    Pada April lalu, AS mengumumkan tarif impor sebesar 46% terhadap produk-produk Vietnam, meski belakangan penerapannya ditunda hingga Juli. Di saat yang sama, Vietnam berjanji menurunkan tarif terhadap barang-barang AS dan menyetujui proyek-proyek yang terkait dengan bisnis keluarga Trump, termasuk percepatan proyek lapangan golf senilai $1,5 miliar di luar Hanoi.

    Selain itu, Vietnam juga berjanji membeli lebih banyak produk AS. Laporan terbaru menyebutkan Vietnam Airlines sedang mempertimbangkan pembelian lebih dari 200 pesawat dari Boeing. Namun, seperti dilaporkan Reuters, pejabat Eropa telah memperingatkan Vietnam bahwa berpaling dari Eropa ke AS bisa merusak hubungan Vietnam dengan Uni Eropa.

    Mampukah Prancis dan Jerman geser dominasi Rusia di bidang pertahanan?

    Khac Giang Nguyen, peneliti tamu di ISEAS–Yusof Ishak Institute, Singapura, mengatakan bahwa Vietnam memandang Prancis sebagai “penyeimbang terhadap Cina dan jembatan menuju pasar Eropa, hal yang makin penting di tengah ketidakpastian soal tarif AS.”

    “Perdagangan memang jadi fokus utama pembicaraan dengan Macron, tapi isu keamanan juga tak akan diabaikan,” tambahnya. “Yang menarik untuk diperhatikan adalah kemungkinan kerja sama energi nuklir dan pengadaan alat pertahanan, karena Vietnam ingin mengurangi ketergantungan pada senjata buatan Rusia.”

    Hingga tahun 2022, sekitar 90% persenjataan Vietnam berasal dari Rusia. Namun, sejak invasi penuh Rusia ke Ukraina, Hanoi mulai berupaya mendiversifikasi mitra pertahanannya.

    Negara-negara Asia Tenggara kini memang mulai mencari mitra keamanan baru di luar AS dan Rusia. Di sisi lain, Prancis dan Jerman makin aktif dalam menjalin diplomasi pertahanan.

    Prancis masih punya ‘taji’ di ASEAN

    Kunjungan Macron menjadi kesempatan untuk memperkuat hubungan pertahanan dengan Vietnam, yang telah lama bersitegang dengan Cina terkait wilayah di Laut China Selatan.

    Prancis secara rutin menggelar patroli kebebasan navigasi di wilayah tersebut, dan masih memiliki pangkalan militer di Indo-Pasifik melalui wilayah-wilayah seberang lautnya, seperti Reunion dan Mayotte.

    Dalam konferensi pers, Macron menyatakan bahwa kemitraan dengan Vietnam “mencakup kerja sama pertahanan yang diperkuat,” dengan berbagai proyek bersama di bidang pertahanan dan antariksa.

    Presiden Vietnam Luong Cuong, yang berdiri di samping Macron, menyebut kerja sama ini meliputi “berbagi informasi strategis” serta kolaborasi dalam bidang persenjataan, keamanan siber dan penanggulangan terorisme.

    Pengabaian isu HAM?

    Di tengah persaingan pengaruh antara Brussels, Beijing, dan Washington di Asia Tenggara, banyak yang khawatir isu hak asasi manusia dan demokrasi kini tak lagi jadi prioritas utama bagi mitra internasional kawasan ini.

    Menjelang kedatangan Macron, organisasi-organisasi HAM mendesaknya untuk menyoroti kondisi HAM di Vietnam yang makin memburuk sejak Perjanjian Perdagangan Bebas Uni Eropa-Vietnam disahkan pada 2021.

    “Penindasan besar-besaran terhadap kebebasan berbicara dan berkumpul di Vietnam bertolak belakang dengan janji yang dibuat pemerintah kepada Prancis dan Uni Eropa,” kata Benedicte Jeannerod dari Human Rights Watch.

    Ia menambahkan, “Otoritas Vietnam makin banyak memenjarakan pembela demokrasi dan menolak reformasi yang dibutuhkan untuk mematuhi komitmen HAM mereka,” tambahnya.

    Presiden Komite HAM Vietnam, Penelope Faulkner juga mengingatkan bahwa Macron “jangan sampai melupakan nilai-nilai dasar Prancis, termasuk hak asasi manusia.”

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Tezar Aditya

    Editor: Hendra Pasuhuk

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Jerman Izinkan Ukraina Gunakan Senjatanya untuk Serang Rusia

    Jerman Izinkan Ukraina Gunakan Senjatanya untuk Serang Rusia

    Jakarta

    Kanselir Friedrich Merz mengumumkan bahwa Jerman, bersama Prancis, Inggris, dan Amerika Serikat, telah mencabut batasan jangkauan senjata yang dikirimkan ke Ukraina. Langkah ini memungkinkan Kyiv untuk menyerang target militer di wilayah Rusia.

    Ukraina sejatinya telah lama menuntut pencabutan larangan tersebut, namun selalu ditolak oleh negara-negara Barat dengan dalih tidak ingin dianggap terlibat perang.

    Kini “tidak ada lagi batasan jangkauan untuk senjata yang dikirim ke Ukraina — baik oleh Inggris, Prancis, kami, maupun Amerika Serikat,” kata Merz di konferensi digital re:publica di Berlin, Senin (27/5).

    “Dengan keputusan ini, Ukraina berarti diizinkan mempertahankan diri, misalnya, dengan menyerang posisi militer di Rusia… Sesuatu yang hingga kini nyaris tak dilakukan. Sekarang mereka bisa melakukannya,” lanjutnya.

    Merz menegaskan kembali komitmennya terhadap Ukraina lewat unggahan di platform X (dulu Twitter), dengan menulis, “kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk terus mendukung Ukraina.”

    Meski demikian, Merz tidak merinci negara mana yang terlebih dahulu membuat keputusan tersebut atau pada tahap mana keputusan itu diambil.

    Rusia: “Berbahaya” dan bertentangan dengan upaya perdamaian

    Kremlin mengecam keputusan tersebut sebagai langkah “berbahaya” dan bertentangan dengan tujuan penyelesaian damai.

    Rusia telah lama mengecam pengiriman senjata jarak jauh oleh negara-negara Barat ke Ukraina, dan secara khusus memperingatkan Jerman agar tidak mengirim sistem rudal Taurus kepada Ukraina, karena memiliki daya jelajah hingga 500 kilometer.

    Perubahan sikap Barat

    Pada awal invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada 2022, negara-negara Barat enggan mengirim senjata jarak jauh untuk mencegah eskalasi konflik. Namun, kebijakan itu mulai berubah. Inggris dan Prancis telah memasok rudal jelajah Storm Shadow/Scalp yang dapat menjangkau sekitar 250 kilometer.

    Pada November 2024, Presiden AS saat itu Joe Biden mengizinkan Ukraina menggunakan sistem rudal ATACMS untuk menyerang target di Rusia. Pada bulan yang sama, Ukraina dikabarkan menembakkan rudal Storm Shadow ke wilayah Rusia setelah mendapat persetujuan dari Inggris. Prancis juga menegaskan bahwa serangan terhadap target militer di Rusia adalah opsi yang sah.

    Di bawah bekas Kanselir Olaf Scholz, Jerman memilih tidak mengirim sistem rudal Taurus demi menghindari provokasi terhadap Moskow. Sebaliknya, meski Merz pernah menyatakan dukungannya secara terbuka, dia tidak menyebutkan Taurus secara spesifik dalam pernyataannya hari Senin.

    Pemerintah baru Jerman kini memilih untuk tidak mengumumkan secara terbuka jenis senjata yang dikirim ke Ukraina, dengan alasan strategi ambiguitas.

    Rusia memperingatkan bahwa jika Ukraina menggunakan rudal Taurus buatan Jerman untuk menyerang infrastruktur transportasi, hal itu akan dianggap sebagai “keterlibatan langsung” Berlin dalam konflik.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam Bahasa Inggris
    Diadaptasi oleh: Rizki Nugraha
    Editor: Hendra Pasuhuk

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Momen Ditoyor Istri Tuai Sorotan, Macron Bilang Cuma Candaan

    Macron Tepis Isu Rumah Tangga Usai Video Didorong Istri Beredar

    Jakarta

    Presiden Prancis Emmanuel Macron menanggapi dengan santai insiden yang terekam kamera, di mana istrinya, Brigitte, tampak mendorong wajahnya saat mereka tiba di Vietnam pada hari Minggu (25/05) untuk kunjungan resmi.

    Pada hari Senin (26/05), Macron membantah adanya “perselisihan rumah tangga” dengan sang istri. Kepada wartawan, ia menjelaskan bahwa mereka hanya “bercanda, seperti yang sering kami lakukan.”

    “Kami tidak bertengkar, kami hanya bercanda,” ujarnya, seraya menyebut bahwa insiden tersebut telah dibesar-besarkan hingga menjadi “semacam bencana geo-planet.”

    Seorang pejabat Istana Elysee sebelumnya menggambarkan momen itu sebagai “momen keakraban,” di mana “presiden dan istrinya bersantai sejenak sambil tertawa sebelum memulai perjalanan.”

    Rekaman video yang memperlihatkan Brigitte tampak mendorong wajah suaminya dengan kedua tangan, satu di mulut dan sebagian hidung serta satu lagi di rahang, sebelum mereka turun dari pesawat, memicu spekulasi luas di media Prancis.

    Terekam kamera wartawan

    Media mencoba mengurai interaksi singkat yang terekam dari pintu pesawat yang baru saja dibuka. Dalam video yang diambil oleh Associated Press saat kedatangan Macron di Hanoi, terlihat seorang pria berseragam membuka pintu pesawat, memperlihatkan presiden berdiri di dalam, mengenakan setelan jas dan berbicara dengan seseorang yang tidak terlihat.

    Tak lama kemudian, Brigitte Macron terlihat mengulurkan tangan dan mendorong wajah suaminya. Macron tampak mundur dan memalingkan kepala, lalu tersenyum dan melambaikan tangan setelah menyadari keberadaan kamera. Mereka kemudian menuruni tangga bersama, dengan Brigitte menolak tawaran lengan dari suaminya.

    Propaganda Rusia memperbesar insiden ini

    Pada hari Senin (26/05), juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menulis di Telegram bahwa Macron menerima “pukulan telak dari istrinya” saat tiba di Hanoi.

    Sebelumnya, Zakharova dan tokoh teori konspirasi asal Amerika Serikat, Alex Jones, juga pernah secara keliru menuduh Macron dan pemimpin Eropa lainnya menggunakan narkoba di kereta dari Ukraina, berdasarkan video buram yang menunjukkan tisu kusut yang mereka klaim sebagai kokain.

    Meskipun tuduhan tersebut telah dibantah, klaim itu sempat memicu reaksi keras dari Istana Elysee dan Kementerian Luar Negeri Prancis.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam Bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Rivi Satrianegara

    Editor: Hani Anggraini

    Tonton juga “Macron soal Ditoyor Brigitte: Saya Bercanda dengan Istri” di sini:

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Pembelaan Macron Soal Ditoyor Istri di Pesawat: Kami Sering Bercanda

    Pembelaan Macron Soal Ditoyor Istri di Pesawat: Kami Sering Bercanda

    Hanoi

    Presiden Prancis Emmanuel Macron menjelaskan dirinya sedang bercanda dengan istrinya, Brigitte, setelah video yang menunjukkan dirinya ditoyor sang istri di dalam pesawat, usai mendarat di Vietnam, menjadi viral.

    Macron heran mengapa insiden kecil itu menjadi pembahasan besar. Meskipun, seperti dilansir AFP, Selasa (27/5/2025), Macron juga mencurigai keterlibatan jaringan yang melibatkan “Rusia” dan “para ekstremis Prancis” untuk berbagai komentar negatif yang muncul terkait insiden kecil tersebut.

    Insiden kecil ini terjadi setelah pesawat kepresidenan Prancis mendarat di Hanoi pada Minggu (25/5) malam. Video yang viral di internet menunjukkan Brigitte menjulurkan kedua tangannya dan menoyor wajah suaminya.

    Macron tampak sedikit terkejut. Namun, dia dengan cepat memulihkan ekspresi wajahnya dan membalikkan badannya untuk melambaikan tangan melalui pintu pesawat yang terbuka. Pada momen itu, Brigitte masih di dalam pesawat, sehingga mustahil untuk melihat ekspresi wajah atau bahasa tubuhnya.

    Usai insiden itu, Macron dan istrinya menuruni tangga pesawat untuk menyapa para pejabat tinggi Vietnam yang menyambut mereka. Namun, Brigitte tidak menyambut uluran tangan Macron saat keduanya bersama-sama menuruni tangga pesawat.

    Macron, dalam komentarnya, membantah secara tegas soal adanya “perselisihan rumah tangga” dengan istrinya. Dia menyebut dirinya dan sang istri hanya “bercanda seperti yang sering kami lakukan”.

    “Istri saya dan saya bertengkar kecil, kami sedikit bercanda, dan saya terkejut,” kata Macron dalam penjelasannya kepada wartawan di Hanoi.

    Lihat juga Video: Momen Presiden Macron Ditoyor Istri Saat Tiba di Vietnam

    Ini merupakan ketiga kalinya dalam sebulan terakhir, Macron menjadi subjek rekaman video viral ketika Prancis mengatakan negaranya menjadi target kampanye disinformasi berulang-ulang saat Rusia semakin meningkatkan serangan terhadap Ukraina.

    Dua video viral lainnya melibatkan tuduhan Macron memakai kokain saat melakukan perjalanan kereta ke Ukraina, bersama Perdana Menteri (PM) Keir Starmer dan Kanselir Jerman Friedrich Merz, beberapa waktu lalu, dan tuduhan Macron terlibat adu kekuatan lewat jabat tangan dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

    Saat berbicara kepada wartawan di Hanoi, Macron menjelaskan bahwa benda yang dituding sebagai kokain itu hanyalah tisu. Dia juga membantah tudingan adu kekuatan dengan Erdogan.

    “Tidak ada satu pun dari ini yang benar,” tegasnya. “Semua orang perlu tenang,” cetus Macron.

    “Dalam tiga video ini, saya mengambil tisu, saya menjabat tangan seseorang, dan hanya bercanda dengan istri saya, seperti yang sering kami lakukan. Tidak lebih,” ucap Macron.

    Lebih lanjut, dia menyalahkan manipulasi yang muncul sebagai ulah “jaringan yang cukup dapat dilacak dengan baik”, bahkan menuding “orang-orang Rusia” dan “para ekstremis di Prancis”.

    Lihat juga Video: Momen Presiden Macron Ditoyor Istri Saat Tiba di Vietnam

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini