Negara: Prancis

  • Polisi: Kemacetan Jakarta pada Rabu (28/5) Bukan Gara-gara Presiden Perancis

    Polisi: Kemacetan Jakarta pada Rabu (28/5) Bukan Gara-gara Presiden Perancis

    Bisnis.com, Jakarta — Polda Metro Jaya membantah kemacetan parah yang terjadi pada Rabu (28/5/2025) disebabkan oleh rombongan dari Presiden Perancis Emmanuel Macron ke Jakarta.

    Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Polisi Komarudin mengatakan bahwa Kepolisian sudah mengatur strategi agar tidak terjadi macet panjang di sepanjang perjalanan Presiden Preancis Emmanuel Macron di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

    Strategi itu punm menurut Komarudin, juga diterapkan ketika kepala negara lainnya datang ke Indonesia.

    “Kalau dikatakan bahwa kemarin terjadi kepadatan dan kemacetan karena ada perjalanan dari Kepresidenan, ini mungkin kami pastikan bukan demikian adanya ya,” tuturnya di Jakarta, Kamis (29/5).

    Dia menjelaskan kemacetan yang terjadi beberapa hari lalu dan sempat viral di media sosial bukan karena iring-iringan Presiden Prancis Emmanuel Macron, tetapi karena ada sumbatan di beberapa titik sehingga terjadi kepadatan.

    “Kemarin yang kami simpulkan bahwa ada memang sumbatan di beberapa titik yang pada saat waktu kejadian itu, kepadatan volume kendaraan memang lagi meningkat sangat-sangat signifikan,” katanya.

    Bahkan, kata Komarudin, Presiden Prancis Emmanuel Macron yang seharusnya bisa diberikan prioritas jalan secara penuh, tapi tidak bisa dilakukan.

    Pasalnya, volume kendaraan pada saat itu sedang tinggi dan tidak bisa diantisipasi secara maksimal.

    “Presiden Perancis sendiri atau Kepala Negara lainnya yang datang kemarin yang seharusnya mendapatkan prioritas penuh justru malah ini tidak bisa dilakukan karena memang volume saat itu memang sangat luar biasa,” ujarnya.

  • Pengusaha RI Perkuat Kemitraan Bisnis Keluarga dengan Prancis

    Pengusaha RI Perkuat Kemitraan Bisnis Keluarga dengan Prancis

    Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) kembali memperkuat kerja sama antara perusahaan atau bisnis keluarga Indonesia dan Prancis untuk membuka peluang kolaborasi usaha di berbagai bidang. 

    Hal ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Apindo dengan Mouvement des Entreprises de France (MEDEF). 

    Ketua Umum Apindo Shinta W. Kamdani mengatakan kesepakatan ini membuka peluang nyata untuk kolaborasi bisnis, investasi lintas negara, serta pertukaran tata kelola antar generasi. 

    “Bisnis keluarga mewakili lebih dari 70% sektor swasta di Indonesia dan Prancis dengan total aset mencapai lebih dari US$1,2 triliun,” kata Shinta dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (29/5/2025). 

    Kesepakatan tersebut juga bertujuan membuka kemitraan jangka panjang lintas sektor, termasuk pada perhotelan, manufaktur, agribisnis, properti, industri kreatif, serta pengembangan family office. 

    Tak hanya itu, MoU ini juga diharapkan memperkuat hubungan historis dunia usaha kedua negara dan mencerminkan visi bersama untuk memberdayakan bisnis keluarga sebagai pilar pertumbuhan ekonomi dan warisan lintas generasi.

    “Kesepakatan ini membuka peluang nyata untuk kolaborasi bisnis, investasi lintas negara, serta pertukaran praktik tata kelola antargenerasi,” ujarnya.

    Secara terperinci, lewat MoU ini, Apindo bersama Medef sepakat untuk mendirikan Jaringan Bisnis Keluarga Indonesia–Prancis, dimulai dengan klaster sektor seperti perhotelan, real estat, agri-food, fesyen, dan manufaktur. 

    Kesepakatan Apindo dan Medef juga diharapkan mendorong pertukaran pengetahuan terkait perencanaan suksesi, tata kelola warisan keluarga, dan kepemimpinan generasi penerus.

    Kemudian, mengangkat family office sebagai pilar penting dalam menjaga keberlanjutan finansial, filantropi lintas negara, dan investasi jangka panjang. Kesepakatan kedua pihak juga akan mengakomodasi penyelenggaraan Forum Bisnis Keluarga Indonesia–Prancis setiap tahun secara bergiliran di kedua negara.

    “Kolaborasi ini menjadi katalis penting untuk meningkatkan hubungan bisnis Prancis–Indonesia, tidak hanya melalui perusahaan besar, tetapi juga melalui warisan keluarga yang membentuk identitas ekonomi,” ujar Francois Corbin, Vice Chairman dari Medef International. 

    Di samping itu, nota kesepahaman ini selaras dengan perjanjian kerja sama yang telah ditandatangani antara Medef dan Kadin Indonesia pada 18 Februari 2025, dan dimaksudkan untuk makin memperkuat hubungan bilateral, khususnya di bidang bisnis keluarga dan kolaborasi family office.

    Sebagai bagian dari kunjungan kenegaraan Presiden Emmanuel Macron, Forum Bisnis Indonesia–Prancis resmi diselenggarakan pada Rabu, 28 Mei 2025. Forum Bisnis ini merupakan hasil kesepakatan dari kunjungan kerja Menko Perekonomian RI ke Paris pada Maret 2025 lalu, dalam rangka mempererat kemitraan ekonomi kedua negara. 

    Forum Bisnis ini juga menjadi panggung strategis untuk memperluas peluang investasi dan kolaborasi bisnis antara pelaku usaha Indonesia dan Prancis, khususnya di sektor-sektor unggulan, serta menghadirkan sesi business matching guna memperkuat kemitraan konkret bagi kedua negara.

  • HNW Dukung Pernyataan Prabowo-Macron Bebaskan Palestina dari Penjajahan

    HNW Dukung Pernyataan Prabowo-Macron Bebaskan Palestina dari Penjajahan

    Jakarta

    Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) mendukung pernyataan Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk menghadirkan negara Palestina merdeka dari penjajahan, yang berdaulat penuh atas rakyat dan tanah airnya. HNW pun berharap Prabowo dapat mengajak lebih banyak negara lagi agar mengakui Palestina sebagai negara merdeka dan berdaulat.

    “Pernyataan bersama Presiden Prabowo dan Macron itu wajar didukung, karena selain sesuai dengan amanat pembukaan UUD NRI 1945 yang menjadi pegangan sikap resmi Indonesia sejak Presiden pertama RI; Bung Karno, juga bertemu dengan momentum makin banyaknya negara yang menolak genosida Israel atas Gaza dan malah mengakui Palestina sebagai negara Merdeka, seperti Spanyol, Norwegia, Irlandia, Kolombia, Venezuela, Kuba, Chile, Bolivia, dan belakangan bahkan Perancis berinisiatif bersama Inggris dan Kanada akan mengumumkan pengakuan Palestina sebagai negara merdeka,” ujar HNW dalam keterangannya, Kamis (29/5/2025).

    HNW menambahkan, Macron akan membuat komunike bersama Arab Saudi pada bulan Juni yang akan datang untuk mengakui Palestina sebagai negara merdeka dan berdaulat.

    “Semoga dengan konsistensi itu, 146 negara anggota PBB yang sudah mengakui Palestina sebagai negara merdeka, akan makin solid dan memudahkan mayoritas mutlak negara-negara anggota PBB mengakui Palestina sebagai negara merdeka dan berdaulat sebagai anggota penuh PBB, seperti negara-negara anggota PBB lainnya,” katanya.

    Meski demikian, HNW juga mengkritisi terkait pernyataan Prabowo yang akan mengakui dan membuka hubungan diplomatik dengan Israel jika mengakui Palestina sebagai negara merdeka.

    HNW memahami pernyataan itu sebagai bentuk implementasi dari solusi yang ditawarkan untuk akhiri masalah Israel – Palestina dengan menghadirkan “two state solution’ atau solusi dua negara. Adapun hal tersebut merupakan suatu jenis solusi yang bahkan sejak diusulkan jadi prakarsa negara-negara Arab, selalu ditolak oleh Israel.

    Untuk itu, HNW mengingatkan akan lebih solutif dan sesuai dengan Konstitusi apabila Prabowo lebih fokus mengedepankan perjuangkan kemerdekaan Palestina yang diakui oleh mayoritas mutlak negara-negara dunia atau anggota PBB.

    Dengan begitu, pernyataan untuk membuka hubungan diplomatik tidak buru-buru disampaikan, sampai Palestina merdeka dan berdaulat penuh sesuai keputusan OKI dan Liga Arab.

    “Solusi dua negara ini memang bukan suatu hal yang baru. Sejak tahun 2002 sudah dimunculkan, tetapi sejak saat itu sampai sekarang Israel selalu menolak ‘two state solution’ itu. Konsensus KTT Liga Arab di Kairo pada akhir Maret, yang disetujui penuh oleh KTT Menlu OKI di Jeddah, selain menolak genosida yang dilakukan Israel atas Gaza juga menolak proposal Trump untuk relokasi warga Gaza. Mereka juga mendukung Palestina merdeka dengan ibukota Yerusalem Timur, sebagaimana keputusan KTT Luar biasa OKI di Istanbul yang dihadiri Presiden Jokowi, sekalipun hal itu ditolak oleh Israel apalagi dengan batas teritorial negara Palestina adalah kawasan sebelum pendudukan Israel tahun 1967,” jelasnya.

    HNW mengatakan kondisi belakangan ini, Israel melalui Perdana Menteri Netanyahu semakin memperluas penjajahan dan pendudukan bukan hanya di Gaza, tetapi juga di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Israel dan warganya pun semakin sering menyerbu dan beribadat di kawasan Masjid Al Aqsa.

    Tak hanya itu, lanjut HNW, mereka juga berencana ingin mengubah Masjid Al Aqsa menjadi Solomon Temple. Padahal UNESCO sejak 2016 sudah memutuskan mengakui Masjid Al Aqsa sebagai warisan budaya milik umat Islam.

    HNW menjelaskan publik tentu tidak menginginkan Prabowo terkena tipu muslihat Israel yang dikenal sebagai pihak yang tidak menghormati norma dan keputusan lembaga internasional seperti Mahkamah Internasional (International Court of Justice/ICJ) dan Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC).

    Bahkan, kata HNW, banyak Resolusi PBB yang tidak dipatuhi Israel. Israel juga sangat dikenal sebagai pihak yang mudah mengingkari kesepakatan termasuk kesepakatan gencatan senjata terakhir dengan HAMAS.

    “Publik tentu tidak ingin Presiden Prabowo jadi korban Israel; Misalnya hari ini Israel menyatakan dukungan kepada Palestina sebagai negara merdeka, dan kemudian Presiden Prabowo menyatakan mengakui Israel dan membuka hubungan diplomatik, tapi besoknya lagi Israel mengulangi laku tidak komitmennya dengan kembali menyerang dan menjajah Israel. Beberapa negara Arab sudah melakukan normalisasi dengan dalih untuk mewujudkan Palestina merdeka, tapi hasilnya alih-alih Palestina makin mendekati merdeka dengan ‘two state solution’, malah Israel makin merasa mendapat legitimasi untuk memperluas kekuasaannya dan penjajahannya atas Palestina,” jelasnya.

    HNW mengatakan pernyataan Prabowo terkait syarat ‘pengakuan terhadap Israel apabila Palestina merdeka’, bukan dalam arti Palestina hanya asal menjadi negara merdeka atau hanya menjadi negara boneka Israel. Sebab, Israel melucuti persenjataan Palestina, juga tidak memberikan kedaulatan politik maupun ekonomi.

    Selain itu, HNW menilai Palestina bukan merdeka apabila kawasan teritorinya seperti Gaza dihancurkan dan warganya direlokasi keluar Palestina. Kemudian, Yerusalem Timur dikuasai Israel dan masjid Al Aqsa dihancurkan dan digantikan dengan Solomon Temple.

    “Melainkan yang diharapkan Presiden Prabowo tentunya adalah negara Palestina yang benar-benar merdeka dan berdaulat penuh sebagaimana cita-cita perjuangan Bangsa Palestina yang disetujui oleh Liga Arab maupun OKI, layaknya negara merdeka anggota penuh PBB lainnya. Dan mestinya wacana ‘two state solution’ juga tetap memberlakukan keputusan lembaga-lembaga internasional yang sudah didukung secara resmi oleh Indonesia, seperti keputusan-keputusan OKI, advisory opinion ICJ agar Israel meninggalkan wilayah pendudukan ilegal yang menjadi resolusi Majelis Umum PBB, dan perintah ICC untuk menangkap PM Israel Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Gallant atas genosida dan kejahatan kemanusiaan serta kejahatan perang yang mereka lakukan di Gaza, Palestina,” jelasnya.

    HNW mengatakan apabila syarat utama tersebut dapat terealisasi, kemudian Palestina sudah tidak dijajah Israel, barulah ada kewajaran untuk mendiskusikan opsi mengakui Israel sebagai negara dan membuat hubungan diplomatik sesuai Pembukaan UUD NRI 1945 alinea pertama dan keempat.

    Itu hal mendasar yang tentu menjadi komitmen Presiden Prabowo melanjutkan komitmen Presiden-Presiden RI sebelumnya, dan hanya dengan begitulah hutang Indonesia berupa kemerdekaan Palestina benar-benar akan terbayar,” pungkasnya.

    (anl/ega)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Prabowo sopiri Macron, Brigitte, Didit saat menuju puncak Borobudur

    Prabowo sopiri Macron, Brigitte, Didit saat menuju puncak Borobudur

    Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Prancis Emmanuel Macron berfoto dan bersalaman bersama dengan latar Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Kamis (29/5/2025). ANTARA/Mentari Dwi Gayati

    Prabowo sopiri Macron, Brigitte, Didit saat menuju puncak Borobudur
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Kamis, 29 Mei 2025 – 20:35 WIB

    Elshinta.com – Presiden RI Prabowo Subianto terlihat menyopiri Presiden Prancis Emmanuel Macron, Ibu Negara Prancis Brigitte Macron, dan sang putra Didit Hediprasetyo yang menaiki mobil golf boogey bersama saat menuju puncak Borobudur. Usai meninjau fasilitas pendidikan di Akademi Militer Magelang dan makan siang, kedua presiden beserta rombongan menuju Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Kamis siang.

    Saat tiba di halaman Candi Borobudur, Prabowo dan Macron keluar dari mobil sedan hitam yang mereka naiki bersama. Keduanya pun menyempatkan diri berfoto dan bersalaman bersama dengan latar Candi Borobudur, kemudian Prabowo dan Macron yang kompak mengenakan kemeja putih serta kacamata hitam berjalan menyusuri pelataran Candi Borobudur.

    Saat hendak menuju puncak Borobudur, Prabowo yang duduk di kursi pengemudi didampingi Macron yang duduk di sampingnya terlihat berbincang santai. Tak lama kemudian, putra Presiden, Didit Hediprasetyo, dan Brigitte Macron menyusul, kemudian duduk di belakang Prabowo dan Macron.

    Mobil boogey tersebut berjalan menuju arah samping Borobudur yang tidak dapat terlihat oleh awak media. Berdasarkan informasi yang dihimpun, Pemerintah telah membangun fasilitas stair lift yang menjadi permintaan dari pemerintah Prancis dalam rangka kunjungan resmi Macron di Borobudur.

    Presiden Prabowo dan Presiden Macron direncanakan menandatangani perjanjian persahabatan dan kebudayaan di puncak Borobudur. Setelah itu, keduanya juga akan memberikan pernyataan terkait dengan perjanjian atau kesepakatan itu. Kunjungan Presiden Macron dan Brigitte Macron ke Candi Borobudur merupakan permintaan kepala negara itu untuk meninjau salah satu keajaiban dunia yang dimiliki Indonesia.

    Rangkaian kegiatan di Magelang ini menjadi penutup kunjungan resmi Macron selama di Indonesia sejak 27 sampai dengan 29 Mei 2025. Indonesia menjadi salah satu negara lawatan kenegaraan Presiden Macron di kawasan Indo-Pasifik setelah Vietnam. Usai kunjungan di Indonesia, Macron melanjutkan lawatannya ke Singapura.

    Sumber : Antara

  • Tolak Gunakan Stairlift, Presiden Macron Pilih Jalan Kaki ke Puncak Borobudur

    Tolak Gunakan Stairlift, Presiden Macron Pilih Jalan Kaki ke Puncak Borobudur

    GELORA.CO –  Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Prancis Emmanuel Macron mengakhiri kunjungan singkat mereka di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah pada Kamis (29/5/2025) sore WIB. Kedua kepala negara itu meninggalkan situs warisan dunia UNESCO itu sekitar pukul 15.15 WIB, setelah berada di lokasi selama kurang lebih satu jam.

    Kunjungan Prabowo dan Macron disambut antusias oleh Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi). Ketua Umum Permabudhi, Prof Philip Wijaya, menilai, momen itu bukan sekadar kunjungan kenegaraan, tetapi juga menjadi tonggak penting dalam sejarah hubungan internasional Indonesia melalui diplomasi budaya dan spiritual. Dia pun menganggap, momen itu menjadi kesempatan bagi Borobudur untuk mempromosikan diri di depan mata dunia secara nyata.

    “Seorang presiden dari negara Eropa datang langsung ke Candi Borobudur, tentu ini bukan hal yang biasa, ini mencerminkan pengakuan internasional terhadap nilai budaya dan spiritual situs ini,” ujar Philip kepada wartawan di Kompleks Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Kamis (29/5/2025).

    Philip juga sempat menjelaskan sekilas suasana kunjungan tersebut. Meski tak melihat secara langsung, kata dia, Presiden Macron membuat keputusan yang cukup menyita perhatian dengan menolak penggunaan stairlift yang disediakan panitia. Philip menyebut, Marcon memilih berjalan kaki menapaki anak tangga untuk bisa menikmati puncak Candi Borobudur.

    “Presiden Prancis rupanya tidak mau naik, (memilih) jalan saja. Saya nggak tahu persis (alasannya mungkin ingin menikmati keindahan Candi Borobudur),” kata Philip. Dia menilai, keputusan Macron menjadi simbol penghargaan terhadap nilai spiritual Candi Borobudur, serta sekaligus menunjukkan kesungguhan dan penghormatan terhadap tradisi dan budaya Indonesia.

    Dia memahami, pemasangan stairlift di candi terbesar di Indonesia tersebut memang menuai pro dan kontra dari masyarakat. Tetapi, kata Philip, pemasangan fasilitas itu sebenarnya ditujukan untuk mempermudah akses bagi tamu negara, dalam hal ini kunjungan Macron.

    Philip menjelaskan, pemerintah sudah menyampaikan, pemasangan stairlift bersifat sementara, tidak melubangi atau merusak struktur candi, melainkan menggunakan pelat logam yang dapat dilepas kapan saja. “Pemerintah tentu sudah sangat hati-hati dan mendasarkan semua tindakan pada rekomendasi UNESCO. Kita percaya setiap langkah pemerintah melalui proses pengkajian matang. Jadi, kami di Permabudhi menyikapi ini dengan terbuka dan positif,” kata Philip.

    Selain itu, Philip menyampaikan harapan Permabudhi agar catra-mahkota stupa utama yang kini disimpan di Museum Borobudur dapat dikembalikan ke tempat asalnya, sebagai bagian dari revitalisasi spiritual candi. Menurut dia, pengembalian catra akan memberi nilai lebih bagi umat Buddha yang beribadah di candi, sekaligus menarik minat peziarah dan peneliti spiritual dari seluruh dunia.

    Dia berharap, Candi Borobudur terus menjadi magnet spiritual dunia, pusat dialog antarperadaban, dan simbol kejayaan masa lalu yang memberi inspirasi bagi masa depan Indonesia. “Catra itu bukan sekadar elemen arsitektur, tetapi melambangkan kesempurnaan spiritual, dan jika dikembalikan akan memperkuat aura kesucian Borobudur. Kami sudah berdiskusi dengan Menteri Kebudayaan, Pak Fadli Zon,” ungkap Philip.

    “Kalau lengkap, auranya pun terasa utuh. Moga-moga dalam waktu dekat catra bisa dinaikkan kembali,” ujar Philip menambahkan.

  • Fakta Hebat di Balik Candi Borobudur yang Bikin Macron Terkesima

    Fakta Hebat di Balik Candi Borobudur yang Bikin Macron Terkesima

    Jakarta, Beritasatu.com – Candi Borobudur kembali menjadi pusat perhatian dunia setelah Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Ibu Negara Brigitte Macron mengunjungi situs bersejarah ini bersama Presiden Prabowo Subianto.

    Kunjungan ini bukan hanya momen diplomatik, tetapi juga memunculkan kembali rasa kagum dunia terhadap keajaiban arsitektur dan spiritualitas dari Candi Borobudur.

    Dilansir dari beragam sumber, Kamis (29/5/2025) Candi Borobudur dibangun pada abad ke-8 oleh penganut Buddha Mahayana di bawah pemerintahan wangsa Syailendra. Struktur megah ini menjadi bukti kejayaan peradaban kuno di Nusantara, serta menjadi lambang perpaduan harmonis antara seni, arsitektur, dan ajaran spiritual.

    Candi ini mulai ditinggalkan pada abad ke-10, seiring berpindahnya pusat pemerintahan Mataram Kuno ke Jawa Timur oleh Mpu Sindok. Baru pada 1975-1982, pemugaran besar-besaran dilakukan oleh Pemerintah Indonesia dan UNESCO. Kini, Borobudur telah diakui sebagai Situs Warisan Dunia dan masih digunakan untuk ritual umat Buddha hingga hari ini.

    Candi Borobudur terdiri atas enam teras berbentuk bujur sangkar yang dilengkapi tiga pelataran melingkar di atasnya. Total terdapat 2.672 panel relief yang menghiasi dinding, serta 504 arca Buddha yang dahulu menghiasi setiap sudut candi.

    Di bagian puncak, terdapat stupa utama yang dikelilingi oleh 72 stupa berlubang. Setiap stupa kecil tersebut menyimpan arca Buddha dalam posisi duduk bersila, dengan sikap tangan Dharmachakra Mudra yang melambangkan ajaran Buddha.

    Candi Borobudur tidak hanya megah secara fisik, tetapi juga sarat dengan filosofi spiritual Buddha. Perjalanan menaiki candi ini melambangkan perjalanan menuju pencerahan, melalui tiga tingkatan ranah kehidupan:

    Kamadhatu (Dunia Nafsu), bagian kaki candi yang menyimpan 160 panel relief Karmawibhangga. Ini menggambarkan hukum sebab-akibat atau karma.

    Rupadhatu (Dunia Wujud), empat lorong berisi 1.212 panel relief dan 432 arca Buddha. Di sinilah pengunjung melihat keindahan pahatan dan simbol peralihan menuju kesadaran lebih tinggi.

    Arupadhatu (Dunia Tanpa Wujud), tiga pelataran melingkar berisi 72 stupa kecil dan satu stupa utama. Simbol transendensi dan puncak spiritualitas.

    Desain Borobudur mencerminkan warisan budaya lokal, seperti struktur punden berundak dari masa prasejarah. Material utama candi adalah batu andesit, dan teknik pembuatannya menunjukkan keahlian luar biasa masyarakat kuno Indonesia.

    Setiap elemen arsitektur memiliki makna dari ratna di bagian bawah pagar langkan, hingga stupika di tingkat atas. Semua disusun dengan presisi tinggi dan ketelitian spiritual.

  • Kemitraan Prancis-Indonesia di bidang budaya bertumpu pada dua pilar

    Kemitraan Prancis-Indonesia di bidang budaya bertumpu pada dua pilar

    …, tahap ini antara Prancis dan Indonesia untuk kemitraan di bidang kebudayaan itu bertumpu pada dua pilar.

    Jakarta (ANTARA) – Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan bahwa kemitraan antara Prancis dan Indonesia di bidang kebudayaan bertumpu pada dua pilar utama.

    “Untuk itu, tahap ini antara Prancis dan Indonesia untuk kemitraan di bidang kebudayaan itu bertumpu pada dua pilar,” ujar Macron dalam pernyataan di pelataran Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Kamis.

    Macron mengemukakan bahwa pilar pertama dalam kemitraan ini adalah kerja sama di bidang warisan dunia dan museum.

    Indonesia, kata Presiden Prancis memiliki kekayaan warisan dunia yang besar, dan negaranya siap berkontribusi melalui keahlian yang dimiliki.

    Pilar kedua, kata Macron, mencakup kerja sama dalam industri kebudayaan dan industri kreatif. Sektor ini dipandang sebagai bagian penting dalam kehidupan masyarakat kedua negara.

    Melalui kemitraan ini, Prancis dan Indonesia ingin memberikan ruang bagi generasi muda untuk lebih mandiri dan kreatif, termasuk melalui program-program yang menyasar anak muda di dua negara.

    “Itulah inisiatif yang telah diluncurkan yang akan terus dikembangkan,” ucap dia.

    Kemitraan antara kedua negara juga akan mencakup bidang perfilman, video game, gastronomi, hingga mode.

    “Akan ada kemitraan juga dengan Fashion Week di Prancis dan di sini juga ada beberapa desainer dan bakatnya yang sudah hadir di Paris,” kata Macron.

    Presiden Macron turut menyampaikan penghargaan kepada pelaku industri kreatif Indonesia yang telah dikenal di Prancis, baik melalui keikutsertaan di Festival Film Cannes, bidang kuliner, maupun fesyen.

    Macron menjadikan kunjungannya ke Candi Borobudur sebagai momen untuk meluncurkan kemitraan masa depan antara Prancis dan Indonesia dalam bidang kebudayaan.

    “Dengan rasa rendah hati dan dengan rasa hormat yang besar di depan Candi Borobudur untuk meluncurkan kemitraan masa depan. Ini benar-benar suatu hal yang sangat luar biasa untuk saya … hidup Indonesia! Hidup Prancis! Dan hidup persahabatan antara kedua negara kita,” pungkas Macron.

    Sebelumnya, Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon dan Menteri Kebudayaan Prancis Rachida Dati menandatangani nota kesepahaman (MoU) kerja sama budaya Indonesia dan Prancis di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (28/5).

    Melalui kemitraan ini, Indonesia dan Prancis berkomitmen membangun ruang bersama untuk inovasi, kreasi, dan solidaritas dengan menitikberatkan pada pelestarian cagar dan warisan budaya.

    Kesepakatan kerja sama antara kedua negara juga mencakup upaya pengembangan museum, digitalisasi arsip, penguatan kapasitas sumber daya manusia, serta promosi produk budaya seperti film, musik, wastra, kuliner, pertunjukan, dan gim.

    Selain itu, kedua negara menegaskan komitmen bersama untuk mencegah penggerakan ilegal benda budaya dan benda bersejarah, melakukan pelacakan asal-usul koleksi, dan melaksanakan repatriasi berbasis etik.

    Pemerintah Indonesia dan Prancis mendorong pembentukan mekanisme kerja sama antarlembaga seperti pertukaran kurator dan konservator, residensi seniman, penyelenggaraan festival bersama, serta penguatan jejaring institusi budaya.

    Inisiatif yang akan dijalankan dalam kerangka kerja sama kedua negara mencakup Indonesia dan France Film Lab, Borobudur Cultural Center, Yayasan PINTU, serta partisipasi dalam Cité internationale des Arts di Paris.

    Kementerian Kebudayaan RI akan memfasilitasi upaya penguatan kerja sama antara komunitas pelaku budaya, pendidikan, serta industri kreatif dari kedua negara.

    Pewarta: Fathur Rochman/Mentari Dwi Gayati
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • PLN Bersama HDF Energy dan PT SMI Kembali Tegaskan Komitmen Akselerasi Pemanfaatan Hidrogen

    PLN Bersama HDF Energy dan PT SMI Kembali Tegaskan Komitmen Akselerasi Pemanfaatan Hidrogen

    Jakarta, Beritasatu.com – PT PLN (Persero) menjalin kolaborasi dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (PT SMI) dan perusahaan asal Prancis, Hydrogen de France SA (HDF Energy) untuk utilisasi hidrogen sebagai sumber energi ramah lingkungan alternatif dalam mendukung net zero emissions. Seremonial Memorandum of Understanding (MoU) disaksikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto dan Presiden Prancis, Emmanuel Macron di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (28/5/2025).

    Presiden Prabowo Subianto dalam sambutannya mengatakan bahwa kunjungan kenegaraan Presiden Macron merupakan momentum bersejarah dalam memperkuat hubungan bilateral Indonesia-Prancis. Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo juga menyampaikan apresiasi atas dukungan Prancis dalam berbagai sektor, salah satunya pada percepatan transisi energi.

    “Hari ini kami sepakat untuk melangkah lebih jauh lagi dengan mengadopsi deklarasi visi bersama menuju 100 tahun hubungan Indonesia-Prancis di tahun 2050. Ini juga menunjukkan komitmen kita untuk meningkatkan kerja sama kita di bidang strategis,” ujar Prabowo dalam sambutannya.

    Senada dengan hal itu, Emmanuel Macron menyampaikan dukungan Prancis untuk agenda transisi energi Indonesia, termasuk proyek hidrogen dan energi surya. Hingga saat ini, Prancis telah mengucurkan dana sebagai bagian dari komitmen untuk mendukung dekarbonisasi di Indonesia.

    “Prancis merupakan mitra untuk transisi energi, 450 juta euro telah disalurkan dari komitmen 500 juta euro (untuk mendukung transisi energi), saya senang hari ini dalam bidang tenaga surya dan hidrogen, ada proyek penting yang disepakati,” terang Macron.

    Kunjungan kenegaraan Presiden Prancis, Emmanuel Macron (kiri) yang diterima langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto (kanan) merupakan momentum bersejarah dalam memperkuat hubungan bilateral Indonesia-Prancis. (BPMI Setpres/Istimewa)

    Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyampaikan kerja sama ini menandai langkah konkret kolaborasi global dalam mempercepat transisi energi menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

    “Kami siap berkolaborasi lintas negara untuk mendorong kerja sama di bidang energi bersih, dalam hal ini dengan Prancis melalui HDF Energy. Kolaborasi strategis ini bukan hanya simbol solidaritas global, tetapi juga menjadi katalisator nyata dalam mempercepat pengembangan ekosistem hidrogen hijau di Indonesia menuju masa depan nol karbon,” ujar Darmawan.

    Darmawan menjabarkan dalam kerja sama ini, PLN bersama PT SMI dan HDF Energy akan mengeksplorasi skema pembiayaan dan potensi pemanfaatan hidrogen di sektor ketenagalistrikan termasuk instrumen mitigasi risiko, serta pengembangan kapasitas SDM melalui program peningkatan kompetensi.

    Sementara itu, Direktur Asia HDF Energy sekaligus Presiden Direktur PT HDF Energy Indonesia, Mathieu Geze mengatakan hadirnya Presiden Prancis dan Presiden Indonesia dalam seremoni hari ini menjadi simbol kuat dari kerja sama internasional yang kian berkembang dalam mendorong transisi energi global.

    “Melalui perjanjian ini, kami bekerja sama dengan PLN dan PT SMI untuk membuka potensi penuh hidrogen hijau di Indonesia. Dengan teknologi inovatif asal Prancis dari HDF, kami berkomitmen menyediakan listrik bersih dan andal, sekaligus membangun fondasi ekosistem hidrogen yang tangguh, tidak hanya untuk energi, tetapi juga untuk kebutuhan maritim,” tutupnya.

  • Di Puncak Candi Borobudur, 100 Bhikkhu Sambut Presiden RI dan Prancis

    Di Puncak Candi Borobudur, 100 Bhikkhu Sambut Presiden RI dan Prancis

    Magelang: Bertempat di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah pada hari Kamis, 29 Mei 2025 telah berlangsung pertemuan bersejarah antara Ketua Umum DPP Perwakilan Umat Buddha Indonesia (WALUBI) Dra. S. Hartati Murdaya dengan Presiden Republik Indonesia Bapak Jenderal TNI (Purn.) H. Prabowo Subianto dan Presiden Prancis Bapak Emmanuel Macron bersama Ibu Negara Prancis Ibu Brigitte Macron.

    Dalam kesempatan tersebut, Hartati Murdaya turut bersama 100 Bhikkhu/Bhiksu, Bhiksuni, Rinpoche, Lama, Acarya, Fashe, Qianren, Dianchuanshi, Samanera/Sramanera, Sramaneri, Pandita, Meici, Caici/Caima, dan Caikong beserta pimpinan Vihara, Kelenteng, Bio, Candi, Arama (She), Arama Madya (Yuan), Kuil, Cetiya se-Indonesia dalam rombongan bersejarah tersebut. Hal ini menegaskan komitmen Hartati Murdaya dalam mewujudkan Candi Borobudur sebagai pusat ibadah umat Buddha Indonesia dan Dunia.

    WALUBI memiliki catatan sejarah terpanjang dan legitimasi di Indonesia sebagai organisasi yang mewakili umat Buddha, serta menjadi wadah pemersatu majelis – majelis agama Buddha dan lembaga keagamaan Buddha yang senantiasa mengayomi anggotanya dalam suasana kekeluargaan, rukun, bersatu padu, menghayati dan mengamalkan Dharma Agama dan Dharma Negara.

    Di dalam WALUBI berhimpun organisasi – organisasi kelembagaan Buddha antara lain:
    1. Sangha Theravada Dhammayut Indonesia (STDI)
    2. ?Sangha Dhamma Duta Indonesia (SDDI)
    3. ?Sangha Mahayana Tanah Suci Indonesia
    4. ?Sangha Mahayana Buddhis Internasional 
    5. ?Majelis Umat Buddha Theravada Indonesia (Majubuthi)
    6. ?Majelis Agama Buddha Mahayana Tanah Suci Indonesia (Majabumi TS)
    7. ?Majelis Umat Buddha Mahayana Indonesia (Majubumi)
    8. ?Majelis Mahayana Buddhis Indonesia (Mahabudhi)
    9. ?Majelis Agama Buddha Mahanikaya Indonesia (MBMI)
    10. ?Majelis Agama Buddha Tantrayana Zhenfo Zong Kasogatan (Majelis ZFZ Kasogatan)
    11. ?Majelis Agama Buddha Tantrayana Satya Buddha Indonesia (Madha Tantri)
    12. ?Majelis Palpung Thubten Choekoerling
    13. ?Majelis Agama Buddha Guang Ji Indonesia (MABGI)
    14. ?Majelis Umat Nyingma Indonesia (MUNI)
    15. ?Majelis Rohaniawan Tridharma Seluruh Indonesia (Martrisia)
    16. ?Parisadha Buddha Dharma Niciren Syosyu Indonesia (PBDNSI)
    17. ?Majelis Nichiren Shoshu Buddha Dharma Indonesia (MNSBDI)
    18. ?Majelis Pandita Buddha Maitreya Indonesia (MAPANBUMI)
    19. ?Lembaga Keagamaan Buddha Indonesia (LKBI)
    20. ?Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia (KCBI). 

    Presiden RI Prabowo menyebut suatu kehormatan besar menerima kunjungan Macron di Candi Borobudur. Dia membanggakan kepada Macron bahwa Candi Borobudur telah diakui oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) sebagai salah satu warisan budaya dunia.

    Indonesia sebagai bangsa yang mempunyai filosofi dasar negara adalah Pancasila, menghormati semua agama dan semua kepercayaan. “Dan adalah kehormatan bagi saya sebagai Presiden Republik Indonesia untuk hari ini menemanin sahabat saya Presiden Republik Prancis,” tutur dia.

    Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam pidatonya mengakui Candi Borobudur sebagai bukti keunggulan Indonesia. “Candi Borobudur juga dipakai sebagai tempat ibadah, juga merupakan adikarya spiritual arsitektur yang merupakan bukti keunggulan Indonesia,” kata Macron.

    Ia mengatakan, Candi Borobudur bukan hanya monumen melainkan lambang keunggulan manusia yang menjadi sumber inspirasi seluruh dunia.

    Magelang: Bertempat di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah pada hari Kamis, 29 Mei 2025 telah berlangsung pertemuan bersejarah antara Ketua Umum DPP Perwakilan Umat Buddha Indonesia (WALUBI) Dra. S. Hartati Murdaya dengan Presiden Republik Indonesia Bapak Jenderal TNI (Purn.) H. Prabowo Subianto dan Presiden Prancis Bapak Emmanuel Macron bersama Ibu Negara Prancis Ibu Brigitte Macron.
     
    Dalam kesempatan tersebut, Hartati Murdaya turut bersama 100 Bhikkhu/Bhiksu, Bhiksuni, Rinpoche, Lama, Acarya, Fashe, Qianren, Dianchuanshi, Samanera/Sramanera, Sramaneri, Pandita, Meici, Caici/Caima, dan Caikong beserta pimpinan Vihara, Kelenteng, Bio, Candi, Arama (She), Arama Madya (Yuan), Kuil, Cetiya se-Indonesia dalam rombongan bersejarah tersebut. Hal ini menegaskan komitmen Hartati Murdaya dalam mewujudkan Candi Borobudur sebagai pusat ibadah umat Buddha Indonesia dan Dunia.
     
    WALUBI memiliki catatan sejarah terpanjang dan legitimasi di Indonesia sebagai organisasi yang mewakili umat Buddha, serta menjadi wadah pemersatu majelis – majelis agama Buddha dan lembaga keagamaan Buddha yang senantiasa mengayomi anggotanya dalam suasana kekeluargaan, rukun, bersatu padu, menghayati dan mengamalkan Dharma Agama dan Dharma Negara.

    Di dalam WALUBI berhimpun organisasi – organisasi kelembagaan Buddha antara lain:
    1. Sangha Theravada Dhammayut Indonesia (STDI)
    2. ?Sangha Dhamma Duta Indonesia (SDDI)
    3. ?Sangha Mahayana Tanah Suci Indonesia
    4. ?Sangha Mahayana Buddhis Internasional 
    5. ?Majelis Umat Buddha Theravada Indonesia (Majubuthi)
    6. ?Majelis Agama Buddha Mahayana Tanah Suci Indonesia (Majabumi TS)
    7. ?Majelis Umat Buddha Mahayana Indonesia (Majubumi)
    8. ?Majelis Mahayana Buddhis Indonesia (Mahabudhi)
    9. ?Majelis Agama Buddha Mahanikaya Indonesia (MBMI)
    10. ?Majelis Agama Buddha Tantrayana Zhenfo Zong Kasogatan (Majelis ZFZ Kasogatan)
    11. ?Majelis Agama Buddha Tantrayana Satya Buddha Indonesia (Madha Tantri)
    12. ?Majelis Palpung Thubten Choekoerling
    13. ?Majelis Agama Buddha Guang Ji Indonesia (MABGI)
    14. ?Majelis Umat Nyingma Indonesia (MUNI)
    15. ?Majelis Rohaniawan Tridharma Seluruh Indonesia (Martrisia)
    16. ?Parisadha Buddha Dharma Niciren Syosyu Indonesia (PBDNSI)
    17. ?Majelis Nichiren Shoshu Buddha Dharma Indonesia (MNSBDI)
    18. ?Majelis Pandita Buddha Maitreya Indonesia (MAPANBUMI)
    19. ?Lembaga Keagamaan Buddha Indonesia (LKBI)
    20. ?Keluarga Cendekiawan Buddhis Indonesia (KCBI). 
     
    Presiden RI Prabowo menyebut suatu kehormatan besar menerima kunjungan Macron di Candi Borobudur. Dia membanggakan kepada Macron bahwa Candi Borobudur telah diakui oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) sebagai salah satu warisan budaya dunia.
     
    Indonesia sebagai bangsa yang mempunyai filosofi dasar negara adalah Pancasila, menghormati semua agama dan semua kepercayaan. “Dan adalah kehormatan bagi saya sebagai Presiden Republik Indonesia untuk hari ini menemanin sahabat saya Presiden Republik Prancis,” tutur dia.
     
    Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam pidatonya mengakui Candi Borobudur sebagai bukti keunggulan Indonesia. “Candi Borobudur juga dipakai sebagai tempat ibadah, juga merupakan adikarya spiritual arsitektur yang merupakan bukti keunggulan Indonesia,” kata Macron.
     
    Ia mengatakan, Candi Borobudur bukan hanya monumen melainkan lambang keunggulan manusia yang menjadi sumber inspirasi seluruh dunia.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (MMI)

  • Presiden Macron Senang Peserta Latihan Akmil Belajar Bahasa Prancis: Terima Kasih Banyak – Page 3

    Presiden Macron Senang Peserta Latihan Akmil Belajar Bahasa Prancis: Terima Kasih Banyak – Page 3

    Sementara itu, Presiden Prabowo tampak menyapa para peserta pelatihan. Dia menanyakan nama dan asal satuan mereka, menciptakan suasana informal yang menghangatkan ruang kelas.

    Salah satu peserta pelatihan yang mendapat kesempatan berbicara langsung dengan Presiden Macron adalah Yoga Kertiyasa. Dia mengungkapkan rasa bangga dan harunya.

    “Perasaan kami sangat bangga karena bisa bertatap muka langsung dengan Bapak Presiden kita dan Bapak Macron. Ini kesempatan yang luar biasa sekali. Pak Macron tadi ingin tahu sampai sejauh mana kami belajar bahasa Prancis di sini. Tadi kami mempresentasikan, bercerita tentang kegiatan kami selama weekend di minggu lalu,” ungkap Yoga.