Ini Bunyi Deklarasi Bersama Perancis-Indonesia soal Palestina
Penulis
JAKARTA, KOMPAS.com
– Presiden RI
Prabowo Subianto
dan Presiden
Perancis
Emmanuel Macron telah membuat deklarasi bersama mengenai isu
Palestina
. Begini bunyi deklarasi bersama itu.
Bunyi deklarasi bersama ini dilansir oleh situs resmi Kepresidenan Republik Perancis, Elysee (elysee.fr), diunggah pada 28 Mei 2025, diakses
Kompas.com
pada Jumat (30/5/2025) malam.
Hingga berita ini diunggah,
Kompas.com
belum menemukan unggahan deklarasi serupa di situs resmi Presiden Republik Indonesia (presidenri.go.id) maupun Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia (setneg.go.id)
Deklarasi ini menjadi salah satu dari 21 kesepakatan yang diteken kedua belah pihak saat Macron mengunjungi Indonesia, Rabu (28/5/2025) lalu.
Pelbagai isu spesifik mengenai Palestina tercantum di deklarasi ini, termasuk seruan gencatan senjata terhadap perang di Gaza yang merenggut nyawa sipil.
Perancis dan Indonesia menyatakan dukungannya terhadap inisiatif Arab untuk menjalankan rekonstruksi Gaza yang sudah hancur lebur.
Kedua negara juga mendukung terciptanya pemerintahan baru di Gaza yang dipimpin oleh Otoritas Palestina.
Perancis dan Indonesia juga menolak tegas rencana apapun untuk memindahkan penduduk Palestina secar paksa dari tanah airnya.
Mereka juga mengutuk keras kekerasan oleh ekstremis di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, serta mengutuk keras perluasan permukiman
Israel
di Tepi Barat.
Kompas.com
menerjemahkan deklarasi bersama ini dari Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia.
Simak selengkapnya:
Deklarasi Bersama Prancis-Indonesia tentang Penyelesaian Damai Masalah Palestina dan Penerapan Solusi Dua Negara
1. Perancis dan Indonesia mengecam kembalinya perang di Gaza, yang menandai langkah mundur yang dramatis bagi rakyat Gaza, para sandera, keluarga mereka, dan seluruh wilayah. Perancis dan Indonesia menyesalkan jumlah korban yang tidak dapat dibenarkan yang telah melampaui 50.000 orang, di antaranya sebagian besar warga sipil. Mereka menyerukan agar segera kembali ke gencatan senjata dan pembebasan semua sandera yang ditahan oleh Hamas dan tahanan yang ditahan oleh Israel yang melanggar hukum internasional, sesuai dengan Konvensi Jenewa keempat. Perancis dan Indonesia menyerukan kepada semua pihak untuk terlibat kembali secara konstruktif dalam negosiasi untuk memastikan gencatan senjata dilaksanakan dan menjadi permanen, dengan menegaskan bahwa gencatan senjata yang bertahan lama adalah satu-satunya jalan yang kredibel untuk perdamaian dan keamanan yang berkelanjutan di wilayah tersebut.
2. Perancis dan Indonesia menyatakan keprihatinan mereka yang mendalam tentang situasi kemanusiaan yang mengerikan di Jalur Gaza. Mereka menekankan bahwa warga sipil Palestina – termasuk satu juta anak-anak – menghadapi risiko kelaparan, penyakit epidemik, dan kematian yang akut. Perancis dan Indonesia meminta otoritas Israel untuk memulihkan akses terhadap air dan listrik, dan segera mengizinkan aliran bantuan kemanusiaan, sesuai dengan hukum internasional. Perandis dan Indonesia juga meminta otoritas Israel untuk memastikan pekerja kemanusiaan bebas bergerak di Gaza dan memastikan mereka dapat memberikan bantuan kepada mereka yang paling membutuhkannya, terlepas dari pihak-pihak yang berkonflik dan sesuai dengan prinsip-prinsip kemanusiaan. Prancis dan Indonesia menggarisbawahi kesiapan mereka untuk bertindak bersama di Gaza guna menanggapi kebutuhan rekonstruksi, tata kelola, dan keamanan setelah perang di Gaza.
3. Perancis dan Indonesia menyampaikan keprihatinan mendalam terkait berbagai insiden yang menewaskan personel kemanusiaan, termasuk personel PBB. Mereka menekankan perlunya memastikan perlindungan tanpa syarat dan permanen bagi personel PBB dan tempat-tempatnya, serta pekerja kemanusiaan dan khususnya pekerja pertolongan pertama. Pekerja kemanusiaan tidak boleh menjadi sasaran.
4. Perancis dan Indonesia menegaskan kembali dukungan mereka terhadap inisiatif Arab berupa Rencana Pemulihan dan Rekonstruksi Gaza, yang menyediakan jalur realistis menuju rekonstruksi Gaza dan menyatakan kesiapan mereka untuk bekerja sama dengan mitra Arab, OKI, dan UE dalam pelaksanaan rencana ini serta meminta Israel untuk memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh rencana ini. Prancis dan Indonesia mengingatkan bahwa rencana ini harus membuka jalan bagi pemerintahan Palestina baru di Gaza, yang dipimpin oleh Otoritas Palestina. Perancis dan Indonesia juga menekankan perlunya gencatan senjata jangka panjang agar rencana ini dapat dilaksanakan.
5. Mereka (Perancis dan Indonesia -red) menegaskan kembali penolakan tegas mereka terhadap rencana apa pun yang akan secara paksa memindahkan penduduk Palestina dari tanah air mereka dan mencaplok wilayah mereka, yang merupakan pelanggaran hukum internasional dan ancaman bagi keamanan kawasan tersebut sejalan dengan berbagai Resolusi Dewan Keamanan PBB dan Pendapat Penasihat Mahkamah Internasional. Sejalan dengan ini, mereka juga menekankan kecaman keras mereka terhadap rencana Israel untuk mengambil alih Gaza dan menggarisbawahi kewajiban hukum Israel untuk mematuhi hukum internasional, terutama berbagai perintah Mahkamah Internasional dalam hal ini.
6. Perancis dan Indonesia mengutuk keras kekerasan yang dilakukan oleh para pemukim ekstremis di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, serta keputusan pemerintah Israel untuk memperluas permukiman dan melegalkan pos-pos pemukim di seluruh wilayah Tepi Barat yang diduduki. Mereka meminta Israel untuk menghentikan perluasan permukiman dan kegiatan terkait lainnya, yang telah mencapai rekor tertinggi dalam setahun terakhir. Prancis dan Indonesia juga menegaskan kembali perlunya mempertahankan status quo bersejarah Tempat-Tempat Suci di Yerusalem dan menegaskan pentingnya peran khusus Yordania dalam hal ini.
7. Perancis dan Indonesia mengutuk keras segala bentuk terorisme dan kekerasan terhadap warga sipil. Baik perang maupun terorisme tidak akan menghasilkan solusi bagi konflik Israel-Palestina.
8. Perancis dan Indonesia menekankan perlunya mengakhiri pendudukan ilegal atas wilayah Palestina dan pemenuhan hak-hak yang tidak dapat dicabut dari rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri dengan mengintensifkan upaya untuk mencapai resolusi yang komprehensif dan adil berdasarkan solusi dua negara, inisiatif perdamaian Arab, Rencana Pemulihan dan Rekonstruksi Arab untuk Gaza, dan resolusi-resolusi PBB yang relevan, yang memastikan kedua bangsa hidup berdampingan dalam damai dan aman. Mereka berkomitmen untuk bekerja sama dengan mitra lain dalam langkah-langkah berorientasi aksi menuju penyelesaian damai masalah Palestina dan penerapan solusi dua negara.
9. Perancis dan Indonesia menekankan bahwa Konferensi Internasional Tingkat Tinggi tentang penyelesaian damai masalah Palestina dan pelaksanaan solusi dua negara, yang diputuskan oleh resolusi UNGA A/RES/79/81, akan memberikan kontribusi pada tujuan ini. Mereka menekankan bahwa konferensi ini akan menjadi kesempatan untuk merancang peta jalan yang kredibel bagi pelaksanaan solusi dua negara, guna mendorong perdamaian, keamanan, dan stabilitas yang langgeng di kawasan tersebut, dan memberikan kontribusi yang bermanfaat untuk menyelesaikan krisis saat ini. Perancis dan Indonesia lebih lanjut menekankan bahwa tujuan konferensi tersebut adalah untuk mendorong pengakuan kolektif Negara Palestina oleh semua negara dengan jaminan keamanan bagi semua. Mereka menggarisbawahi bahwa konferensi tersebut juga harus memungkinkan kemajuan menuju pelaksanaan Solusi Dua Negara di mana kedua negara dapat hidup berdampingan secara damai di dalam batas-batas yang diakui secara internasional, mengidentifikasi langkah-langkah untuk mendorong penghormatan terhadap hukum internasional, dan memulihkan prospek politik penyelesaian damai konflik ini, yang seharusnya memungkinkan jalan yang tidak dapat diubah menuju terwujudnya Negara Palestina, pengakuan bersama antara Israel dan Palestina, dan integrasi regional sesuai dengan Prakarsa Perdamaian Arab. Dengan semangat tersebut, konferensi ini harus membuka proses menuju kerangka kerja regional yang terpadu dan mengupayakan langkah-langkah untuk mendorong penghormatan terhadap hukum internasional, serta memajukan perdamaian dan keamanan yang adil, langgeng, dan menyeluruh bagi semua pihak di kawasan ini. Indonesia dan Prancis menggarisbawahi niat mereka untuk menjadi mitra utama dalam tujuan ini.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Negara: Prancis
-

Presiden Prancis Macron Sentuh Patung Budha di Puncak Candi Borobudur
JAKARTA – Menteri Kebudayaan Fadli Zon menceritakan momen saat Presiden Prancis Emmanuel Macron berhasil menggapai atau menyentuh patung Budha dalam salah satu stupa dalam kunjungannya ke Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (29/5).
Fadli mengatakan bahwa dirinya ikut mendampingi Presiden Prabowo Subianto, Presiden Macron, Brigitte Macron dan beberapa anggota delegasi dalam kunjungan ke Candi Borobudur itu.
“Saya ikut menemani Presiden Macron, bersama Presiden Prabowo. Beliau sangat impressed dengan Candi Borobudur dan berkeliling bertemu juga dengan biksu-biksu dan bhante-bhante di atas,” kata Fadli Zon saat ditemui di pelataran Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Kamis.
Presiden Macron disebutkan sangat menikmati kunjungan berkeliling Candi Borobudur, meskipun dirasa waktunya terlalu singkat.
Di sisi lain, Presiden Macron sangat menghargai kunjungan ini karena didampingi Presiden Prabowo untuk mencapai tingkat stupa teratas Candi Borobudur, sekaligus mencoba salah satu tradisi di situs bersejarah itu, yakni menyentuh bagian patung Budha dalam stupa.
“Bersama Presiden Prabowo sampai di stupa paling atas, menikmati keliling-keliling, melihat relief, melihat candi dan juga mencoba untuk menggapai patung Budha dalam salah satu stupa,” kata Fadli.
Presiden Macron pun berhasil menyentuh bagian badan Budha yang tertutupi oleh stupa, kata Fadli.
Fadli menambahkan bahwa kedua kepala negara menggunakan stair lift untuk mencapai ke tingkat atas Candi Borobudur.
Rangkaian kegiatan di Magelang, dari Akademi Militer hingga Candi Borobudur ini menjadi penutup dari kunjungan resmi Presiden Macron selama di Indonesia sejak 27-29 Mei 2025.
Indonesia menjadi salah satu tujuan negara lawatan kenegaraan Presiden Macron di kawasan Indo-Pasifik, setelah Vietnam. Usai kunjungan di Indonesia, Macron melanjutkan lawatannya ke Singapura.
-

Macron Terkesan Pesona Borobudur, Sebut Adikarya Spiritual
Jakarta –
Candi Borobudur menjadi latar pertemuan hangat antara Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Kunjungan ini tak hanya mempererat hubungan diplomatik kedua negara, tapi juga menjadi momen apresiasi terhadap warisan budaya Indonesia.
Didampingi Prabowo, Macron yang hadir bersama Ibu Negara Brigitte Macron tampak antusias menyusuri situs Buddha terbesar di dunia itu, bahkan hingga ke stupa tertinggi. Keduanya juga sempat berdialog dengan para Bhikkhu yang tengah beribadah.
Macron menyebut Borobudur sebagai adikarya spiritual dan simbol toleransi. Menurutnya, keberadaan ribuan umat yang beribadah di candi ini menyampaikan pesan universal tentang keberagaman dan saling menghormati.
“Terima kasih banyak, Bapak Presiden, menyambut kami di lokasi luar biasa Candi Borobudur ini, yang merupakan kesaksian dari betapa besarnya peradaban ini,” ujar Macron dalam keterangan tertulis, Jumat (30/5/2025).
Prabowo menyambut kunjungan ini sebagai kehormatan bagi Indonesia. Ia menjelaskan, Borobudur adalah mahakarya yang bukan hanya sarat nilai sejarah dan spiritual, tapi juga mencerminkan jati diri bangsa.
Kunjungan kedua pemimpin negara ke Candi Borobudur menjadi tonggak bersejarah yang menandai eratnya hubungan Indonesia dan Prancis. Momen ini juga menegaskan komitmen kedua negara dalam merawat warisan budaya dunia. PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney, selaku Holding BUMN sektor aviasi dan pariwisata yang mengelola Candi Borobudur melalui anak usahanya InJourney Destination Management (IDM), menyampaikan rasa bangga dapat menjadi bagian dari momen penting ini.
Ia menekankan pentingnya inklusivitas diterapkan di destinasi pariwisata. “Kita harus melihat visi yang lebih besar dari Indonesia, yakni bahwa keindahan Candi Borobudur bisa dinikmati oleh seluruh kalangan masyarakat,” tambahnya.
Lebih lanjut, InJourney terus menunjukkan komitmennya dalam merawat Candi Borobudur sebagai situs warisan budaya dunia dengan memastikan pengelolaannya tetap mengedepankan nilai-nilai spiritual dan kultural. Pendekatan ini dilakukan tanpa mengganggu atau mengurangi nilai universal luar biasa (outstanding universal value) yang melekat pada Borobudur sebagai mahakarya arsitektur Buddhis dan seni monumental.
(akn/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
-

Istana sajikan sari apel, bukan alkohol saat jamu Presiden Macron
Daftar menu makanan dan minuman yang disajikan saat jamuan makan malam untuk Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Ibu Negara Prancis Brigitte Macron di Istana Negara, Jakarta, Rabu malam (28/5/2025). ANTARA/HO-Dokumentasi Sekretariat Presiden.
Istana sajikan sari apel, bukan alkohol saat jamu Presiden Macron
Dalam Negeri
Editor: Sigit Kurniawan
Jumat, 30 Mei 2025 – 20:45 WIBElshinta.com – Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana menegaskan Istana Kepresidenan RI tidak menyajikan minuman beralkohol saat jamuan makan malam untuk Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Dengan demikian, minuman yang disajikan saat jamuan itu dan diminum Presiden Prabowo Subianto, Presiden Macron dan seluruh tamu undangan merupakan minuman sari apel (sparkling apple cider).
“Kami informasikan bahwa yang diminum beliau (Presiden Prabowo, red.) adalah sari apel. Istana tidak menyediakan minuman beralkohol,” kata Yusuf Permana kepada wartawan di Jakarta.
Yusuf kemudian menyampaikan bahwa Istana sangat berterima kasih atas perhatian dan kepedulian masyarakat, terutama terhadap menu-menu makanan dan minuman yang dikonsumsi di lingkungan Istana Kepresidenan RI.
“Kami sangat berterima kasih dan menghargai perhatian serta kepedulian masyarakat,” ujar Yusuf Permana.
Presiden Prabowo menggelar jamuan makan malam untuk Presiden Prancis Emmanuel Macron beserta Ibu Negara Brigitte Macron di Istana Negara, Jakarta, Rabu malam (28/5).
Dalam acara itu, Presiden Prabowo mengajak tamu undangan mengangkat gelas masing-masing, yang berisi sari buah apel, dan bersulang untuk kesehatan Presiden Macron dan Ibu Negara Brigitte Macron.
Presiden Macron, saat acara yang sama, juga mengajak seluruh tamu undangan bersulang untuk persahabatan Indonesia dan Prancis.
Belakangan, minuman berwarna coklat terang dengan sedikit buih-buih soda di gelas Presiden Prabowo dan Presiden Macron disalahartikan sebagai minuman beralkohol.
Pada kesempatan terpisah, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya juga menyebutkan minuman yang diminum oleh Presiden Prabowo itu bukan anggur (wine).
“Itu sparkling apple cider, 100 persen juice. Bukan wine ya, dan tidak mengandung alkohol. Itu memang yang dipilih buat toast (bersulang, red.) karena nonalkohol,” kata Seskab Teddy.
Minuman yang disajikan untuk bersulang saat jamuan makan malam itu diketahui minuman sari apel nonalkohol bermerek “Martinelli’s” asal Amerika Serikat dengan varian Martinelli’s Gold Medal Sparkling Cider.
Minuman tersebut merupakan sparkling apple cider klasik yang telah dibuat sejak 1868.
Dalam jamuan makan malam di Istana Negara, Istana Kepresidenan RI, empat hidangan yang disajikan berurutan, yaitu sari laut Jimbaran sebagai pembuka (appetizer), kemudian soto Banjar untuk hidangan sup, dan daging sapi Maranggi untuk hidangan utama (main course), dan terakhir ada kopi dan cokelat sebagai hidangan penutup (dessert).
Sajian minuman yang disediakan selain air mineral, yaitu jus jeruk, jus jambu biji (guava), kopi dan teh.
Sumber : Antara
-

Minuman bersulang Prabowo bukan alkohol
Presiden Prabowo Subianto (tengah) bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron (kiri) dan istri Brigitte Macron (kanan) saat jamuan makan malam di Istana Negara, Jakarta, Rabu (28/5/2025). Esok, Presiden Macron akan bertolak ke Jawa Tengah untuk mengunjungi Candi Borobudur. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa
Klarifikasi Istana: Minuman bersulang Prabowo bukan alkohol
Dalam Negeri
Editor: Sigit Kurniawan
Jumat, 30 Mei 2025 – 19:15 WIBElshinta.com – Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya memberikan klarifikasi terkait jenis minuman yang dikonsumsi Presiden Prabowo Subianto saat bersulang pada jamuan makan malam kenegaraan bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron di Istana Negara, Jakarta, Rabu (28/5).
Menanggapi pertanyaan publik yang penasaran apakah minuman tersebut merupakan wine atau jenis alkohol lainnya, Teddy menegaskan bahwa minuman yang digunakan untuk bersulang adalah sparkling apple cider yang 100 persen terbuat dari jus apel.
“Oh, itu sparkling apple cider, 100 persen jus. Bukan wine ya dan tidak mengandung alkohol,” ujar Teddy dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (30/05).
Ia menambahkan bahwa minuman tersebut memang sengaja dipilih sebagai minuman untuk prosesi toast karena tidak mengandung alkohol.
“Itu memang yang dipilih buat toast karena nonalkohol,” katanya menambahkan.
Dalam jamuan makan malam kenegaraan yang berlangsung di Istana Negara, Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Prancis Emmanuel Macron melakukan prosesi bersulang sebagai simbol kehormatan dan persahabatan antarnegara.
Klarifikasi ini disampaikan untuk menjawab spekulasi yang beredar di media sosial, salah satunya di akun Instagram @sekepingkataku.
Dalam narasi tersebut dikatakan bahwa minuman wine yang mengandung alkohol dalam prosesi toast merupakan simbol umum diplomasi barat.
Sumber : Antara
-
/data/photo/2025/05/29/683764ea8d79a.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Klarifikasi Istana soal Minuman Bersulang Prabowo-Macron: Bukan Alkohol, Sari Apel Bersoda Nasional 30 Mei 2025
Klarifikasi Istana soal Minuman Bersulang Prabowo-Macron: Bukan Alkohol, Sari Apel Bersoda
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
–
Istana
mengklarifikasi soal minuman dalam gelas yang dipegang Presiden
Prabowo
Subianto saat bersulang dengan Presiden Perancis Emmanuel
Macron
dan istrinya Brigitte Macron dalam jamuan makan malam kenegaraan di Istana Negara, Jakarta pada Rabu, 28 Mei 2025.
Pasalnya, beredar potongan video yang viral memperlihatkan
Presiden Prabowo
dan Macron memegang gelas berisi minuman berwarna kekuningan.
Video tersebut lantas menimbulkan kecurigaan warganet bahwa minuman yang dipegang
Prabowo dan Macron
tersebut beralkohol.
Dugaan warganet tersebut dibantah oleh Sekretaris Kabinet (Seskab) Letkol Teddy Indra Wijaya yang menegaskan minuman yang diteguk Presiden Prabowo bersama Presiden Perancis adalah sari apel bersoda yang tidak mengandung
alkohol
.
“Oh, itu
Sparkling Apple Cider
. 100 persen
juices
,” kata Teddy kepada Kompas.com, Jumat (30/5/2025).
Bahkan, Teddy mengirimkan beberapa gambar minuman untuk menguatkan pernyataannya bahwa tidak mengandung alkohol.
Gambar tersebut menjelaskan perihal minimal tersebut dan bertuliskan, ”
perfectly carbonated, our non-alcoholic Organic Sparkling Cider is a wonderful addition to any occasion
“.
“Bukan wine ya, dan tidak mengandung alkohol. Itu memang yang dipilih buat
toast
, karena non alkohol,” ujar Teddy.
Bantahan juga disampaikan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana. Dia memastikan bahwa Istana tidak menyediakan alkohol dalam jamuan makan malam (gala dinner) Presiden Prabowo dan Presiden Macron.
“Kami informasikan bahwa yang diminum beliau adalah sari apel. Istana tidak menyediakan minuman beralkohol,” kata Yusuf dalam pernyataannya, Jumat.
Yusuf pun berterima kasih atas perhatian dan kepedulian masyarakat terhadap peristiwa itu.
“Kami sangat berterimakasih dan menghargai perhatian serta kepedulian masyarakat,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Prabowo tampak mengajak Presiden Perancis, menteri Kabinet Merah Putih, hingga delegasi Perancis untuk mengangkat gelas berisi minuman mereka dan bersulang.
Momen itu terjadi dalam acara Gala Dinner di Istana Negara, Jakarta pada Rabu, 28 Mei 2025.
Pantauan
Kompas.com
di lokasi, Prabowo awalnya menyampaikan pidato dalam acara santap malam tersebut.
Dalam pidatonya, Prabowo merasa mendapat kehormatan besar untuk bisa menerima Macron beserta istrinya, Brigitte Macron.
“Hubungan antara Prancis dan Indonesia sudah cukup lama dan meningkat terus sampai hari ini, kita menyaksikan bersama bahwa hubungan antara kedua negara kita maju di hampir semua bidang,” ujar Prabowo.
Di akhir pidatonya, Prabowo mengajak hadirin bersulang bagi Perancis dan Indonesia.
“Terima kasih dan sekarang atas nama bangsa Indonesia, atas nama pemerintah Indonesia, dan atas nama pribadi, saya mengajak para hadirin semua untuk angkat gelas kita,” kata Prabowo.
“Minum untuk kesehatan Yang Mulia Presiden Republik Perancis beserta Ibu dan untuk kesejahteraan kedua bangsa kita, bangsa Prancis, dan bangsa Indonesia.
Vive la France, vive la
Indonesia (Hidup Perancis, hidup Indonesia). Terima kasih banyak,” ujarnya lagi.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Istana Bongkar Fakta Minuman Prabowo saat Bersulang dengan Macron, Teddy Jelaskan Begini…
FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Ramai jadi perbincangan publik, akhirnya pemerintah buka suara soal minuman yang digunakan Presiden Prabowo Subianto saat bersulang dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron pada jamuan makan malam kenegaraan di Istana Negara, Rabu (28/5).
Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menegaskan bahwa minuman tersebut bukan wine, melainkan sparkling apple cider tanpa alkohol.
“Oh, itu sparkling apple cider, 100 persen jus. Bukan wine ya dan tidak mengandung alkohol,” ujar Teddy dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (30/5).
Teddy menambahkan, minuman nonalkohol itu memang sengaja dipilih untuk prosesi toast, agar tetap sesuai dengan nilai-nilai yang dianut oleh Presiden Prabowo.
“Itu memang yang dipilih buat toast karena nonalkohol,” katanya menambahkan.
Dalam jamuan kenegaraan tersebut, Prabowo dan Macron tampak melakukan prosesi bersulang, sebagai simbol penghormatan dan persahabatan antara Indonesia dan Prancis.
Klarifikasi ini diberikan menyusul spekulasi di media sosial yang mempertanyakan apakah Presiden Prabowo mengonsumsi wine dalam momen diplomatik tersebut.
Salah satu unggahan yang memantik diskusi publik berasal dari akun Instagram @sekepingkataku, yang menyebut bahwa wine merupakan simbol umum dalam diplomasi barat. (*/ant)
-

Presiden Prabowo Bersulang Pakai Jus Apel, Istana: Bukan Alkohol
Jakarta, Beritasatu.com – Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya memberikan klarifikasi terkait jenis minuman yang dikonsumsi Presiden Prabowo Subianto saat bersulang dalam jamuan makan malam kenegaraan bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron di Istana Negara, Jakarta, Rabu (28/5/2025).
Teddy mengungkapkan minuman yang digunakan Presiden Prabowo dalam prosesi bersulang tersebut bukanlah wine (anggur) atau minuman beralkohol, melainkan sparkling apple cider.
“Oh, itu sparkling apple cider, 100% jus,” kata Teddy, dalam keterangannya, dikutip dari Antara, Jumat (30/5/2025).
Ia menjelaskan, minuman nonalkohol itu memang secara khusus dipilih untuk digunakan dalam prosesi bersulang sebagai simbol kehormatan dan persahabatan antarnegara.
“Bukan wine ya dan tidak mengandung alkohol, itu memang yang dipilih buat toast karena nonalkohol,” tegas Teddy.
Klarifikasi ini disampaikan pihak istana setelah publik ramai mempertanyakan dan berspekulasi di media sosial seperti di platform Instagram, mengenai jenis minuman yang dikonsumsi Presiden Prabowo bersulang dengan Presiden Emmanuel Macron.
/data/photo/2025/05/28/6836a8981f8e0.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

