Negara: Prancis

  • Lautan Dunia Sedang Tidak Baik-Baik Saja

    Lautan Dunia Sedang Tidak Baik-Baik Saja

    Jakarta

    Lautan yang luas adalah habitat bagi 250.000 jenis makhluk hidup – dari plankton mungil, terumbu karang besar, hingga paus biru raksasa, mamalia terbesar di planet bumi. Untuk satu miliar manusia di Bumi, lautan juga merupakan sumber bahan makanan terpenting.

    Untuk melindungi lautan, komunitas internasional berkumpul di Cote d’Azur, Nice, Prancis, menghadiri Konferensi Kelautan PBB (UN Ocean Conference). Apa saja isu-isu yang dibahas?

    Suhu laut yang ‘menghangat’ berarti lebih sedikit makhluk hidup

    Sebagian besar kehidupan bawah laut turut terancam karena pemanasan global. Meningkatnya suhu memicu pemutihan terumbu karang dan yang kemudian akan mati. Saat ini sekitar 84% terumbu karang di seluruh dunia terdampak. Jika suhu lautan di dunia lebih panas 1,5°C dari zaman pra-industri, sebagian besar terumbu karang akan mati.

    “Mulai dari kenaikan 2°C, kehancuran tidak dapat dihindari,” kata Katja Matthes, yang mengepalai Pusat Penelitian GEOMAR di Kiel. Karena air yang lebih hangat lebih sedikit kandungan oksigennya, dan mengancam kehidupan banyak makhluk hidup lainnya.

    Penelitian terbaru menunjukkan, suhu laut dapat memanas hingga kedalaman 2000 meter. “Akibatnya, plankton, ikan dan mamalia laut kehabisan oksigen. Contohnya, zona mati yang kami lihat di Laut Baltik, Jerman, di mana praktis tidak memungkinkan ada kehidupan laut”

    Penangkapan ikan masif membuat ekosistem laut ‘stres’

    Penangkapan ikan yang berlebihan dan tidak terkendali juga mengancam ekosistem laut. Organisasi lingkungan WWF memperkirakan, jumlah spesies laut yang ditangkap secara berlebihan meningkat tiga kali lipat dalam 50 tahun terakhir. Jika terlalu banyak yang ditangkap, spesies tersebut tidak dapat melakukan regenerasi dengan baik.

    Terutama di Laut Mediterania masalahnya sangat kentara. Di kawasan itu, lebih dari 50 persen sumberdaya ikan tergolong mengalami penangkapan berlebihan. Yang paling banyak ditangkap nelayan adalah Ikan haring, sarden, dan ikan teri.

    Sekitar 600 juta orang di seluruh dunia – terutama di Cina, Indonesia dan India – mata pencahariannya bergantung pada laut.

    Tahun 2050: lebih banyak plastik daripada ikan di lautan

    Menurut proyeksi, pada tahun 2050, bobot sampah plastik akan melebihi bobot seluruh ikan di lautan. World Resources Institute, sebuah organisasi nirlaba di bidang lingkungan hidup yang berbasis di Washington, memperkirakan setiap tahunnya tambahan delapan hingga sepuluh juta ton sampah plastik baru akan mencemari lautan.

    Dibutuhkan waktu ratusan tahun untuk menguraikan komponen plastik. Sampah dan partikel mikroplastik yang sangat tahan lama ini memberi masalah besar pada mahkluk hidup di lautan.

    Suhu laut turut mempengaruhi cuaca

    Suhu laut juga berdampak pada cuaca dan suhu udara. Musim hujan monsun di Amerika Selatan dan Asia atau cuaca yang relatif sejuk di Eropa secara signifikan dipengaruhi oleh arus laut global.

    Arus Teluk sebagai bagian dari sirkulasi Atlantik,,membawa air hangat dari daerah tropis ke Samudra Atlantik Utara. Ini mempengaruhi suhu udara di Eropa yang relatif sejuk dan dengan begitu juga hasil meningkatnya hasil panen.

    Menurut para peneliti, kenaikan suhu dapat mengubah sistem arus laut. Terdapat indikasi Arus Teluk kian melambat. Tanpa arus tersebut, suhu di Eropa utara akan lebih dingin lima hingga 15 derajat, menurut perhitungan Badan Lingkungan Hidup Federal Jerman.

    Samudera: sekutu mencegah perubahan iklim

    Pada tahun 2023 dan 2024, suhu permukaan lautan mencatat rekor baru, berdasarkan laporan terbaru yang dirilis Copernicus. Copernicus adalah program luar angkasa Uni Eropa yang melakukan pengamatan terhadap bumi. Semakin panas suhu air, semakin memuai juga volumenya. Ini menjadi alasan mengapa ketinggian muka air laut terus meningkat.

    Suhu laut kian memanas, karena menyerap karbon dioksida (CO2) dan gas rumah kaca lainnya – hampir sepertiga dari emisi yang dibuat manusia. Dengan itu laut menstabilkan iklim. “Tanpa fungsi penyerapan emisi oleh lautan, suhu di atmosfer akan sangat tinggi,” jelas Carlos Duarte. Dia meneliti masalah kelautan di Universitas King Abdullah di Arab Saudi.

    “Lautan adalah sekutu kita dalam mencegah perubahan iklim,” kata Katja Matthes, “tapi hanya selama kita menjaga fungsinya.” Karena ketika suhu air laut meningkat, ia hanya dapat menyimpan lebih sedikit CO2.

    “Dan dengan meningkatnya kandungan karbon, laut menjadi semakin asam,” lanjut Matthes, “itu menyebabkan kerang dan karang mati.” Banyak organisme yang kesulitan beradaptasi dengan kondisi yang semakin asam. Akibatnya, mereka kekurangan energi untuk tumbuh dan melakukan reproduksi.

    Bagaimana lautan dapat dilindungi?

    Untuk menangkal bahaya tersebut, sejumlah negara membangun kawasan konservasi laut. Salah satu yang kawasan konservasi laut terbesar terletak di wilayah pesisir negara bagian Hawaii, Amerika Serikat.

    Bentuk perlindungan kawasan laut berbeda-beda di setiap negara. Seringkali di kawasan tersebut tidak diizinkan dibangun taman turbin angin lepas pantai , dan melarang penangkapan ikan. Saat ini kurang dari sembilan persen lautan dunia dilindungi – tetapi hanya tiga persen dari jumlah tersebut menerapkan pembatasan penangkapan ikan.

    Targetnya: mengurangi sampah plastik di lautan

    “Kita tidak bisa menyelesaikan semua masalah dengan kawasan konservasi laut. Perubahan iklim atau sampah plastik tidak dapat dikecualikan dari wilayah tersebut,” kata Duarte.

    PBB telah lama ingin membuat suatu perjanjian internasional untuk menghentikan polusi plastik. Negosiasi mengenai perjanjian tersebut baru-baru ini gagal karena adanya penolakan dari negara-negara produsen minyak seperti Arab Saudi dan Rusia. Negosiasi rencananya dilanjutkan di Swiss pada Agustus 2025.

    Penelitian alternatif pengganti plastik konvensional telah berlangsung sejak lama. Para peneliti Jepang telah mengembangkan bahan alternatif plastik, yang larut di dalam air laut yang memiliki kandungan garam, dalam hitungan jam. Namun, alternatif ini tidak solutif mengingat sampah plastik sudah ada di lautan dalam jumlah yang besar.

    Siapa yang boleh mengeksploitasi sumber daya laut?

    Sekitar 40% kawasan laut, berada di dalam administrasi hukum nasional negara-negara yang berada dalam radius sekitar 370 kilometer di sekitarnya.

    Selebihnya adalah laut lepas, yang berstatus hak semua orang, dan sering disebut sebagai “warisan bersama umat manusia”.

    Untuk waktu yang lama, area ini tidak diatur regulasi sama sekali. “Akibatnya, banyak sumber daya laut ‘dieksploitasi’ secara tidak bertanggung jawab,” kata Duarte. Sebagai contoh, hanya satu persen laut lepas yang dilindungi, karena negara-negara tidak mencapai kesepakatan lain selain regulasi wilayah Antartika. Konvensi Internasional tentang Laut Lepas dimaksudkan untuk menutup kesenjangan ini.

    Setelah melalui negosiasi selama 15 tahun, perjanjian ini ditandatangani oleh sebagian besar negara di dunia pada tahun 2023. Namun, perjanjian tersebut belum bersifat mengikat. Karena perjanjian ini perlu diratifikasi oleh setidaknya 60 negara – saat ini hanya 31 negara yang telah meratifikasi, termasuk banyak negara kecil. Bangladesh dan Prancis sudah meratifikasi, tetapi Jerman dan Amerika Serikat belum meratifikasi.

    Komunitas internasional sepakat lindungi keanekaragaman hayati.

    Pada tahun 2030, atau hanya dalam waktu lima tahun, 30 persen lautan harus dilindungi. “Sebuah target yang ambisius,” kata Duarte. “Hingga tindakan kita saat ini bisa berdampak di masa depan, butuh waktu lama.”

    Namun demikian, dia optimis. “Jika kita menyepakati perlindungan ini sekarang, di tahun 2050 kita akan dapat mewariskan lautan yang kurang lebih mirip dengan lautan yang dikenal oleh kakek-nenek kita, kepada anak cucu kita.”

    Artikel ini pertama kali diterbitkan dalam Bahasa Jerman

    Diadaptasi oleh Sorta Caroline

    Editor: Agus Setiawan

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Populasi Penguin ‘Emperor’ Berkurang Hampir Seperempat

    Populasi Penguin ‘Emperor’ Berkurang Hampir Seperempat

    Selamat memasuki pertengahan pekan ini!

    Kami kembali hadir dengan rangkuman informasi berbagai negara, agar Anda bisa dengan mudah mengikuti perkembangan Dunia Hari Ini.

    Edisi Rabu, 11 Juni, akan kami awali dari Antartika.

    Populasi penguin ’emperor’ menyusut

    Perkiraan populasi 16 koloni penguin di antartika, menurun hingga 22 persen, seperti yang terlihat dalam foto satelit yang diambil antara tahun 2009 dan 2024.

    Menurut Peter Fretwell, dari British Antarctic Survey (BAS) yang melacak satwa liar dari luar angkasa, penurunan tersebut sekitar 50 persen lebih buruk daripada perkiraan yang paling pesimistis dari populasi saat ini.

    “Penguin emperor (kaisar) mungkin merupakan contoh paling jelas di mana perubahan iklim benar-benar menunjukkan dampaknya,” kata Fretwell kepada AFP.

    “Tidak ada penangkapan ikan. Tidak ada perusakan habitat. Tidak ada polusi yang menyebabkan populasi mereka menurun.

    “Hanya suhu di es tempat mereka berkembang biak dan hidup, dan itu benar-benar terdampak perubahan iklim.”

    Sanksi internasional untuk dua menteri Israel

    Australia mengeluarkan sanksi terhadap dua pejabat senior Israel, Itamar Ben-Gvir dan Bezalel Smotrich, yang langsung mendapat kecaman dari pemerintah Amerika Serikat dan Israel.

    Itamar menjabat sebagai menteri keamanan nasional dalam pemerintahan koalisi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, sementara Bezalel adalah menteri keuangan.

    Sanksi ini adalah tindakan bersama yang dilakukan pemerintah Australia, Inggris, Kanada, Selandia Baru, dan Norwegia, yang melarang kedua pria ini berpergian dan aset mereka akan dibekukan.

    Menteri Luar Negeri Australia, Penny Wong, mengatakan keduanya “menghasut kekerasan ekstremis dan pelanggaran serius terhadap hak asasi manusia Palestina.”

    “Retorika ekstremis yang menganjurkan pemindahan paksa warga Palestina dan pembangunan permukiman Israel baru sangat mengerikan dan berbahaya,” katanya dalam pernyataan bersama.

    Penembakan di sekolah Austria

    Polisi Austria menggelar penyelidikan setelah seorang pria melakukan “pembunuhan massal” di sekolah di Graz, sebelum ia bunuh diri, Selasa kemarin.

    Menteri Dalam Negeri Austria, Gerhard Karner, mengatakan selain 10 orang tewas, sejumlah orang lainnya terluka.

    Ia juga mengatakan tersangka pelaku adalah mantan murid di sekolah tersebut yang tidak lulus.

    “Hari ini adalah hari yang gelap dalam sejarah negara kita,” katanya dalam sebuah konferensi pers, yang akan menerapkan tiga hari berkabung nasional.

    Surat kabar Austria Kronen-Zeitung mengatakan polisi menemukan catatan dari penembak saat menggeledah rumahnya, namun tidak disebutkan apa isi catatan tersebut.

    Israel mendeportasi aktivis Greta Thunberg

    Kementerian luar negeri Israel mengatakan sudah mendeportasi Greta Thunberg, setelah ia ditahan saat kapal bantuan yang ia tumpangi hendak masuk ke Gaza.

    Greta sedang dalam penerbangan ke Prancis, sebelum melanjutkan perjalanannya ke negara asalnya Swedia, kata Kemenlu Israel, Selasa kemarin.

    Sementara itu kelompok hak asasi Israel yang bertindak sebagai kuasa hukum, mengatakan jika delapan awak kapal lainnya menolak perintah dideportasi.

    Para aktivis ini akan ditahan di pusat penahanan sebelum sidang di pengadilan, yang belum jelas kapan akan digelar.

    Tonton juga video: Pesto Si Bayi Penguin ‘Gemoy’ yang Digemari Katy Perry

  • Presiden buka pameran alutsista Indo Defence di Jiexpo Kemayoran

    Presiden buka pameran alutsista Indo Defence di Jiexpo Kemayoran

    Presiden Prabowo Subianto membuka pameran dan forum Indo Defence di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (11/6/2025). ANTARA/Genta Tenri Mawangi.

    Presiden buka pameran alutsista Indo Defence di Jiexpo Kemayoran
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 11 Juni 2025 – 15:15 WIB

    Elshinta.com – Presiden Prabowo Subianto resmi membuka pameran alat utama sistem senjata (alutsista) dan alat pertahanan keamanan Indo Defence, Indo Marine, dan Indo Aerospace di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Rabu.

    “Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, saya Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia, pada Rabu pagi, 11 Juni 2025, dengan ini resmi membuka Indo Defence Expo & Forum 2025,” kata Presiden Prabowo saat upacara pembukaan Indo Defence di Jiexpo Kemayoran, Rabu pagi.

    Di panggung inti Indo Defence, Presiden bersama Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin kemudian menekan layar sebagai simbol resmi dibukanya Indo Defence di Jakarta.

    Prosesi itu kemudian disambut dengan riuh tepuk tangan tamu undangan, yang merupakan pimpinan delegasi (HoD) negara-negara sahabat, Wakil Presiden Ke-6 Try Sutrisno, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali, dan Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Madya TNI Tedi Rizalihadi.

    Kemudian, ada pula Ketua DPD Sultan Bachtiar Najamudin, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Budi Gunawan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.

    Dalam sambutannya saat upacara pembukaan, Presiden Prabowo menjelaskan pameran dan forum Indo Defence menjadi wadah bagi seluruh kalangan untuk mengikuti perkembangan teknologi dan sains di bidang pertahanan.

    Selepas mengikuti upacara pembukaan, Presiden bersama Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dan rombongan lanjut berkeliling masuk ke area pameran. Beberapa paviliun yang dikunjungi Presiden Prabowo beserta rombongan, di antaranya Paviliun Industri Pertahanan Turki, Paviliun Defend ID, dan beberapa booth industri pertahanan AS dan Prancis.

    Presiden Prabowo, pada sela-sela meninjau area pameran juga menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerja sama antara industri pertahanan Indonesia dengan industri pertahanan beberapa negara sahabat. Sebanyak 18 MoU diteken di hadapan Presiden Prabowo pada hari pertama Indo Defence, Rabu.

    Indo Defence digelar pada 11–14 Juni 2025 di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, diikuti oleh 1.180 perusahaan dari 55 negara. Beberapa negara membangun paviliun tersendiri untuk menampilkan keunggulan industri pertahanannya, misalnya saja Turki, Amerika Serikat, dan Prancis.

    Sumber : Antara

  • Dideportasi Israel, Greta Thunberg Tuding Pelanggaran yang Disengaja

    Dideportasi Israel, Greta Thunberg Tuding Pelanggaran yang Disengaja

    Jakarta

    Aktivis Swedia Greta Thunberg dideportasi oleh otoritas Israel , setelah ditahan bersama aktivis lainnya di perairan internasional, saat mereka dalam perjalanan membawa bantuan kemanusiaan ke Gaza, dalam bentuk beberapa karung tepung terigu. Thunberg mengatakan, ia dan rekan-rekannya “diculik” oleh Israel setelah kapal Madleen yang mereka tumpangi disita oleh militer Israel.

    Para aktivis menyatakan, tujuan mereka adalah mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, yang saat ini menghadapi krisis besar-besaran dan ancaman kelaparan di tengah serangan Israel di wilayah tersebut.

    “Saya sangat jelas dalam kesaksian saya bahwa kami diculik di perairan internasional dan dibawa secara paksa ke Israel,” kata Thunberg kepada wartawan di Bandara Charles de Gaulle, Paris.

    Thunberg menaiki pesawat yang membawanya keluar dari Israel menuju Prancis, pada Selasa (10/6).

    “Ini adalah pelanggaran hak yang disengaja berikutnya, menambah daftar panjang pelanggaran lain yang dilakukan oleh Israel,” kata Thunberg di Paris, seraya menambahkan bahwa pengalamannya “tidak sebanding dengan apa yang dialami rakyat Palestina.”

    Thunberg menyebut timnya telah melakukan penilaian risiko sebelum perjalanan dimulai.

    “Kami sangat menyadari risiko misi ini,” ujarnya. “Tujuannya adalah untuk mencapai Gaza dan mendistribusikan bantuan.”

    Israel tuding tindakan Thunberg sebagai aksi sensasional

    Kementerian Luar Negeri Israel menyatakan, Greta Thunberg dideportasi ke Prancis untuk kembali ke negara asalnya, setelah kapal Madleen yang ia tumpangi menuju Gaza disita oleh militer Israel, pada Senin (09/6).

    Israel mencoba menggambarkan kampanye ini sebagai aksi sensasional di media sosial, dengan menyebut kapal itu sebagai “kapal yacht selfie” yang membawa “selebriti.”

    Koalisi Freedom Flotilla, kelompok yang mengorganisasi perjalanan tersebut, menyatakan kapal Madleen disita pada Senin (09/6) pagi sekitar 200 kilometer dari pantai Gaza.

    Dalam pernyataannya, kelompok itu mengatakan Israel tidak memiliki “otoritas hukum” untuk menahan para aktivis di kapal, dan menegaskan, mereka “tidak bisa didiskriminalisasi karena menyalurkan bantuan atau menentang blokade ilegal.”

    Komisi PBB: Israel diduga lakukan kejahatan perang di Gaza

    Sebuah komisi independen PBB yang menyelidiki wilayah pendudukan Palestina menyatakan, serangan Israel terhadap sekolah, serta situs-situs keagamaan dan budaya di Gaza, tergolong sebagai kejahatan perang.

    “Israel telah menghancurkan sistem pendidikan Gaza dan menghancurkan lebih dari setengah situs keagamaan dan budaya di Jalur Gaza,” kata Komisi Penyelidikan Internasional Independen PBB untuk Wilayah Pendudukan Palestina.

    Laporan tersebut menuduh Israel “menyerang warga sipil secara langsung” dan melakukan “pembunuhan dengan sengaja.”

    “Dengan membunuh warga sipil yang berlindung di sekolah dan situs keagamaan, pasukan keamanan Israel melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan berupa pemusnahan,” tulis laporan itu.

    Ketua komisi PBB, Navi Pillay, mengatakan dalam pernyataan bahwa tindakan tersebut menunjukkan adanya kampanye sistematis oleh Israel untuk menghancurkan “kehidupan rakyat Palestina” di wilayah yang terkepung itu.

    “Kami semakin banyak melihat indikasi bahwa Israel tengah melancarkan kampanye yang disengaja untuk memusnahkan kehidupan Palestina di Gaza,” katanya.

    Bagaimana situasi di Gaza?

    Israel menghadapi kecaman internasional yang semakin meningkat atas serangannya di Jalur Gaza, yang diblokade ketat.

    Komisaris HAM PBB Volker Türk awal bulan ini,menyerukan investigasi, setelah saksi dan pekerja kemanusiaan mengatakan bahwa militer Israel menembaki warga Palestina yang mengantre bantuan.

    Israel menyatakan, pihaknya sedang berusaha menghancurkan kelompok militan Hamas di Gaza, yang pada 7 Oktober 2023 melancarkan serangan ke Israel dan menewaskan sekitar 1.200 orang, sekitar dua pertiganya warga sipil, serta menyandera sekitar 250 orang.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris
    Diadaptasi oleh: Rahka Susanto
    Editor: Prita Kusumaputri dan Agus Setiawan

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Prabowo dan CEO KNDS Teken 5 MoU Pertahanan RI-Prancis di Indo Defence 2025

    Prabowo dan CEO KNDS Teken 5 MoU Pertahanan RI-Prancis di Indo Defence 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menyempatkan diri untuk berdialog dengan CEO KNDS Nicolas Chamussy saat mengunjungi booth KNDS France pada acara Indo Defence 2025 di Jiexpo Kemayoran, Rabu (11/06/2025).

    Dalam pertemuan tersebut, KNDS Perancis menegaskan komitmennya dalam memperkuat kemitraan jangka panjang dengan Indonesia di sektor pertahanan darat melalui penandatanganan lima Nota Kesepahaman (MoU) strategis pada ajang Indodefence 2025.

    Kerja sama ini menjadi bagian dari upaya mendukung penguatan Basis Industri dan Teknologi Pertahanan (Defense Technological and Industrial Base/DTIB) nasional.

    Kemitraan antara KNDS dan Indonesia telah terjalin selama lebih dari 40 tahun. Sejak 2022, KNDS telah membuka kantor regional di Jakarta sebagai bentuk komitmen memperdalam kerja sama industri strategis secara berkelanjutan.

    “KNDS Perancis memahami aspirasi pemerintah Indonesia untuk mencapai kemandirian dan swasembada dalam bidang pertahanan strategis. Kami berkomitmen untuk turut serta mewujudkan tujuan tersebut melalui kemitraan jangka panjang,” tulis KNDS dalam pernyataan resminya, Rabu (11/6/2025).

    Kelima MoU tersebut mencakup kerja sama dengan sejumlah aktor penting industri pertahanan Indonesia. Dengan PT Pindad, KNDS akan menjalin kolaborasi di bidang artileri dan amunisi kaliber besar, termasuk pengalihan teknologi dan produksi lokal. Sementara itu, dengan PT Dirgantara Indonesia, kerja sama difokuskan pada integrasi meriam 20mm untuk sistem helikopter nasional.

    KNDS juga menggandeng PT SSE dalam pengembangan varian anti-UAV dari sistem P2-TIGER produksi dalam negeri, serta menjalin kemitraan dengan Balitbang Kemhan untuk eksplorasi bersama di bidang riset dan pengembangan teknologi pertahanan darat.

    KNDS menekankan bahwa transfer teknologi dan transfer manufaktur menjadi elemen penting dari semua kesepakatan tersebut, sejalan dengan peta jalan pemerintah Indonesia dalam membangun kemandirian industri pertahanan nasional.

    Dengan penandatanganan nota kesepahaman ini, KNDS mempertegas peran strategisnya dalam mendukung penguatan struktur industri pertahanan Indonesia menuju masa depan yang lebih mandiri dan berdaya saing global.

    Sementara itu, Prabowo sebelumnya mengaku bahwa dengan adanya kehadiran Expo tersebut dimaksud untuk memberikan kesempatan bagi industri pertahanan dalam negeri industri pertahanan baik di Indonesia dan negara-negara sahabat dunia.

    “Expo ini dimaksud untuk memberikan kesempatan bagi industri pertahanan dalam negeri industri pertahanan negara-negara sahabat dunia, akademisi di Indonesia, semua unsur pimpinan politik dan kemasyarakatan dan tentunya generasi muda RI. Untuk mengikuti perkembangan teknologi dan sains khususnya di bidang pertahanan,” pungkas Prabowo.

  • Pemimpin Dunia Tuntut Aturan Batasi Tambang Dasar Laut

    Pemimpin Dunia Tuntut Aturan Batasi Tambang Dasar Laut

    Jakarta

    Kekhawatiran bahwa kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan memicu gelombang penambangan laut dalam turut membayangi pembukaan KTT Samudera di Prancis, Senin (9/6).

    “Saya kira adalah sebuah kegilaan untuk melakukan tindakan bisnis yang ganas dan akan mengganggu dasar laut, merusak keragaman hayati dan melepas ceruk karbondioksida, tanpa kita pernah tahu tentangnya,” kata Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam pidato sambutan.

    Implementasi moratorium penambangan dasar laut adalah “kebutuhan internasional”, imbuhnya lagi.

    Jumlah negara yang menentang penambangan dasar laut naik menjadi 36 pada hari Senin, menurut penghitungan Deep Sea Conservation Coalition, sebuah organisasi non-pemerintah.

    Donald Trump tidak termasuk di antara sekitar 60 kepala negara dan pemerintahan yang hadir pada KTT yang digelar di kota tepi laut Nice itu. Tapi kebijakannya tetap menjadi momok di awal konferensi, terutama setelah Trump mengabaikan Otoritas Dasar Laut Internasional (ISA), dan mengeluarkan izin langsung kepada perusahaan yang ingin menambang di perairan di luar yurisdiksi AS.

    Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva menyerukan “tindakan tegas” dari otoritas dasar laut untuk mengakhiri “perlombaan predator” untuk memburu mineral laut dalam. “Kita sekarang melihat ancaman unilateralisme yang membayangi lautan. Kita tidak bisa membiarkan apa yang terjadi pada perdagangan internasional terjadi di laut,” kata Lula.

    “Laut dalam, Greenland, dan Antartika tidak untuk dijual”, timpal Macron sebagai kritik terhadap klaim ekspansionis Trump.

    Guterres menggugat eksploitasi

    Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mendesak kehati-hatian saat negara-negara dunia meniti jalan di “perairan baru di pertambangan dasar laut” ini. “Laut dalam tidak boleh menjadi tanah tak bertuan,” katanya, disambut tepuk tangan dari lantai pleno.

    Guterres, yang berbicara pada pembukaan Konferensi Kelautan PBB ketiga di Nice, memperingatkan bahwa penangkapan ikan ilegal, polusi plastik, dan meningkatnya suhu laut mengancam ekosistem dan warga yang bergantung padanya.

    “Lautan adalah sumber daya bersama yang utama. Namun, kita gagal melindunginya,” kata Guterres, merujuk kepada populasi ikan yang menurun, naiknya permukaan air laut, dan tingginya pengasaman laut.

    Lautan juga berperan penting dalam melawan perubahan iklim, dengan menyerap sekitar 30% emisi gas rumah kaca. Namun proses ini ikut memanaskan suhu airnya. Temperatur air laut yang lebih panas kemudian merusak ekosistem dan akhirnya mengancam kemampuan lautan untuk menyerap CO2.

    “Fenomena ini adalah gejala krisis pada sebuah sistem, yang saling mendukung mempercepat kerusakan, mengurai rantai makanan. Menghancurkan mata pencaharian. Memperdalam kerentanan,” tukasnya.

    Marak dukungan bagi regulasi

    Perjanjian Laut Lepas, yang diadopsi pada tahun 2023, mengizinkan negara-negara untuk membangun taman laut di perairan internasional, yang mencakup hampir dua pertiga luas lautan dan sebagian besar tidak diatur. Hingga saat ini, baru sekitar 1% perairan internasional, yang dikenal sebagai “laut lepas”, telah mendapat status dilindungi.

    Daftar 36 negara penolak penambangan dasar laut terutama mencakup negara kepulauan Pasifik, Amerika Selatan dan sebagian Eropa. Ilmuwan mengkhawatirkan, kegiatan penambangan dapat mengakibatkan kerusakan parah pada ekosistem yang sebagian besar belum dieksplorasi oleh manusia.

    “Di sini, di Nice, kita dapat merasakan bahwa ancaman penambangan laut dalam yang membayangi, dan perilaku industri yang gegabah, baru-baru ini dipandang oleh banyak negara sebagai hal yang tidak dapat diterima,” kata Megan Randles dari Greenpeace.

    Di menit terakhir, KTT di Nice berhasil merangkai perjanjian untuk melindungi 60 persen lautan dunia di luar yurisdiksi nasional.

    Kepada wartawan, Macron mengatakan bahwa 55 negara telah meratifikasi perjanjian laut lepas, hanya kurang lima dari jumlah yang dibutuhkan untuk pemberlakuannya. Sang presiden mengacungkan dua jempol dan menyeringai lebar saat berpose dengan perwakilan negara pendatang baru yang telah meratifikasi.

    Macron menegaskan kesepakatan tersebut akan mulai berlaku pada 1 Januari 2026.

    Menurut PBB, sebanyak 18 negara menyusul membubuhkan tandatangan pada hari Senin, sehingga totalnya menjadi 50. Sisanya diklaim akan tiba dalam beberapa hari mendatang.

    “Bertambahnya daftar negara peratifikasi Perjanjian Laut Lepas adalah harapan dan alasan besar untuk merayakan,” kata Rebecca Hubbard, direktur Aliansi Laut Lepas, kepada AFP.

    Tauladan dari negara kepulauan

    Pada hari Senin, Inggris mengumumkan rencana untuk memperpanjang larangan parsial penggunaan pukat di beberapa wilayah laut yang dilindungi, menyusul langkah serupa yang dilakukan Prancis pada akhir pekan.

    Di sela-sela KTT Samudera di Nice, Yunani, Brasil, dan Spanyol juga mengumumkan pembentukan taman laut baru. Baru-baru ini Samoa telah lebih dulu mengumumkan langkah ambisius melindungi 30 persen wilayah lautnya.

    Adapun Polinesia Prancis di Pasifik Selatan meluncurkan apa yang akan menjadi zona perlindungan laut terbesar di dunia, tulis Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN).

    Saat ini hanya delapan persen lautan dunia yang ditetapkan untuk konservasi laut, meskipun target global untuk mencapai cakupan 30 persen pada tahun 2030. Macron mengatakan dirinya berharap cakupan tersebut akan tumbuh menjadi 12 persen pada penutupan KTT pada hari Jumat (13/6).

    Kelompok lingkungan menegaskan, agar taman laut terlindungi, negara perlu melarang penggunaan pukat dan mendanai pengawasan dengan baik.

    Negara-negara kaya menghadapi tekanan di Nice untuk membuat komitmen pendanaan guna mewujudkan konservasi laut di negara miskin.

    Sementara negara-negara kepulauan kecil memimpin upaya untuk mendapatkan dana dan dukungan politik guna memerangi kenaikan permukaan laut, sampah laut, dan penjarahan stok ikan yang merugikan ekonomi.

    “Kami katakan kepada Anda, jika Anda serius ingin melindungi laut, buktikanlah,” kata Presiden Surangel Whipps Jr dari Palau, negara Pasifik dataran rendah.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Rizki Nugraha

    Editor: Agus Setiawan

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Horor Penembakan di Sekolah Austria Tewaskan 10 Orang, Pelaku Bunuh Diri

    Horor Penembakan di Sekolah Austria Tewaskan 10 Orang, Pelaku Bunuh Diri

    Wina

    Penembakan massal yang menewaskan sedikitnya 10 orang di sebuah sekolah menengah di Austria dilakukan oleh seorang bekas siswa sekolah tersebut. Pelaku yang berusia 21 tahun itu, tewas bunuh diri usai melakukan aksinya.

    Penembakan massal yang menggemparkan Austria ini tergolong kasus kekerasan senjata api yang belum pernah terjadi sebelumnya di negara tersebut.

    Para personel kepolisian bersenjata lengkap, sebuah helikopter, dan paramedis dikerahkan ke sekolah menengah yang ada di area Dreierschuetzengasse, Graz, setelah penembakan mematikan itu terjadi pada Selasa (10/6). Sekolah menengah itu memiliki 400 siswa yang berusia antara 14 tahun hingga 18 tahun.

    Menteri Dalam Negeri Austria, Gerhard Karner, dalam pernyataan kepada wartawan, seperti dilansir AFP, Rabu (11/6/2025), mengungkapkan bahwa pelaku merupakan mantan siswa di sekolah menengah yang menjadi lokasi penembakan massal itu, namun dia belum menyelesaikan studinya.

    Kepolisian setempat meyakini pelaku bertindak sendirian, atau merupakan penembak tunggal, dalam aksi penyerangan mematikan tersebut. Disebutkan bahwa dalam aksinya, pelaku menggunakan dua senjata api yang dimiliki secara sah.

    Kepolisian mengatakan bahwa pelaku menghabisi nyawanya sendiri di dalam toilet sekolah usai melakukan penembakan itu.

    Identitas pelaku tidak diungkap ke publik, hanya disebutkan oleh kepolisian setempat bahwa dia merupakan warga negara Austria yang berasal dari wilayah Graz.

    Dalam pernyataan pada Selasa (10/6) malam, kepolisian setempat mengatakan mereka menemukan surat perpisahan yang ditulis oleh pelaku dan ditujukan kepada orang tuanya. Surat perpisahan itu ditemukan ketika polisi menggeledah kediaman pelaku.

    Disebutkan pihak kepolisian bahwa sejauh ini belum ada petunjuk tentang motif pelaku.

    Sedikitnya 10 korban tewas dalam penembakan massal itu terdiri atas tujuh korban perempuan dan tiga korban laki-laki. Usia para korban tewas tidak disebutkan lebih lanjut, namun dilaporkan salah satu korban tewas merupakan seorang siswa asal Prancis berusia 17 tahun.

    Sekitar 12 orang lainnya mengalami luka parah dalam penembakan tersebut.

    Kanselir Austria, Christian Stocker, telah mengumumkan masa berkabung nasional selama tiga hari untuk mengenang para korban. Dia juga mengatakan bahwa Austria telah menyaksikan “tindak kekerasan yang tak terbayangkan”.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Greta Thunberg Dideportasi Israel, Beberapa Aktivis Menolak Dipulangkan

    Greta Thunberg Dideportasi Israel, Beberapa Aktivis Menolak Dipulangkan

    Jakarta

    Pemerintah Israel mengatakan mulai mendeportasi 12 aktivis pro-Palestina, termasuk aktivis Swedia Greta Thunberg, yang kapal bantuannya menuju Gaza dicegat oleh pasukan Israel di Laut Mediterania.

    Kementerian luar negeri Israel mengatakan Thunberg meninggalkan Tel Aviv pada Selasa (10/06) pagi dengan penerbangan ke Prancis setelah dia sepakat untuk dideportasi.

    Namun Prancis mengatakan lima dari enam aktivis Prancis menolak menandatangani perintah deportasi.

    Saat ini mereka akan dibawa ke hadapan otoritas peradilan Israel.

    “Mereka yang menolak menandatangani dokumen deportasi dan meninggalkan Israel akan dibawa ke hadapan otoritas peradilan, sesuai dengan hukum Israel, guna mengesahkan deportasi mereka,” demikian Kemenlu Israel.

    Kapal layar mereka, Madleen, dicegat saat mereka mencoba mengirimkan sejumlah bantuan “simbolis” ke Gaza.

    Greta dkk menentang blokade laut Israel yang mengakibatkan krisis kemanusiaan di sana.

    Pada Selasa (10/06) pagi, Kemenlu Israel mengatakan Greta Thunberg “baru saja meninggalkan Israel dengan penerbangan ke Swedia (melalui Prancis)”, dan memposting foto dirinya duduk di pesawat.

    Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Noel Barrot, sebelumnya menulis di X: “Konsul kami dapat melihat enam warga negara Prancis yang ditangkap oleh otoritas Israel tadi malam.”

    “Salah satu dari mereka telah setuju untuk pergi secara sukarela dan harus kembali hari ini. Lima lainnya akan dikenakan proses deportasi paksa.”

    Barrot tidak mengidentifikasi mereka, tetapi enam warga negara Prancis tersebut termasuk anggota Parlemen Eropa Rima Hassan dan jurnalis Al Jazeera Omar Faiad.

    Selain Prancis dan Swedia, warga negara Brasil, Jerman, Belanda, Spanyol, dan Turki berada di dalam Madleen.

    Freedom Flotilla Coalition (FFC), kelompok aktivis yang mengoperasikan kapal layar tersebut, mengatakan bahwa mereka memperkirakan setiap penumpang yang menolak perintah deportasi akan dipindahkan ke penjara Ramle, dekat Tel Aviv.

    “Kami terus menuntut pembebasan segera semua relawan dan pengembalian bantuan yang dicuri. Penculikan mereka melanggar hukum dan hukum internasional,” tambahnya.

    FFC mengatakan Madleen membawa susu formula bayi, makanan, dan obat-obatan.

    Kapal tersebut berlayar dari Italia pada 1 Juni untuk meningkatkan kesadaran akan kondisi kelaparan di Gaza dan mengirimkan bantuan.

    Israel mengatakan blokade di Gaza diperlukan untuk mencegah pengiriman senjata ke kelompok Hamas di sana.

    Greta Thunberg berbicara dalam sebuah konferensi pers. Greta merupakan bagian dari awak kapal Madleen yang menuju Gaza untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan pada 1 Juni 2025 di Catania, Italia. (Getty Images/Fabrizio Villa / Stringer)

    Sebelumnya, Pemerintah Israel mengatakan seluruh awak kapal bantuan Gaza yang ditumpangi belasan aktivis dari Freedom Flotilla Coalition (FFC) “tidak terluka” dan dalam kondisi “selamat”.

    Mereka disebutkan saat ini dalam perjalanan menuju Israel sebelum dipulangkan ke negaranya masing-masing.

    Greta Thunberg dan belasan aktivis lainnya tetap berkukuh mereka “diculik pasukan Israel”.

    Kementerian luar negeri Palestina telah menyerukan perlindungan atas keselamatan para aktivis.

    Sementara seorang pejabat PBB telah meminta lebih banyak kapal untuk “berlayar bersama” guna membawa bantuan ke Gaza.

    Pada Senin (09/06), kapal layar Madleen yang ditumpangi oleh 12 aktivis solidaritas Palestina, termasuk Greta Thunberg, dicegat oleh pasukan Israel saat dalam perjalanan menuju Gaza, Palestina.

    Kapal itu diketahui hilang kontak pada Minggu (08/06) malam.

    Lokasi terakhir kapal masih belum jelas, begitu pula waktu dan tempat kapal berlabuh menyusul adanya perbedaan laporan antara otoritas Israel dan media lokal.

    BBC pertama kali mendapatkan informasi tentang penghadangan kapal tersebut setelah pukul 05:30 waktu setempat. Kapal itu diketahui berlayar di dekat pantai di sebelah utara Mesir.

    Operator kapal Madleen yakni koalisi armada kebebasan atau Freedom Flotilla Coalition yang salah satu anggotanya adalah aktivis Greta Thunberg mengunggah foto yang memperlihatkan orang-orang memakai jaket pelampung duduk dengan tangan terangkat di Telegram.

    “SOS! Para relawan di Madleen telah diculik oleh pasukan Israel,” ucap Greta.

    Apa penjelasan pemerintah Israel?

    Tak lama kemudian, kementerian luar negeri Israel mengatakan bahwa seluruh awak kapal yang “tidak terluka” dan dalam kondisi “selamat” itu sekarang dalam perjalanan menuju Israel.

    Dan, tepat setelah pukul 08:00 waktu setempat, menteri pertahanan Israel mengatakan kapal, bersama awaknya, yang dihadang itu akan dibawa ke kota pelabuhan Israel, Ashdod.

    BBC masih memantau alat pelacak milik Freedom Flotilla Coalition (FFC), namun informasi baru yang terekam sekitar pukul 03:00 waktu setempat.

    Juru bicara pemerintah Israel, David Mencer, pasukan Israel yang menarik kapal layar tersebut telah memberi “banyak makanan dan minuman” kepada 12 aktivis tersebut.

    Mereka juga menegaskan bahwa Greta dan kawan-kawannya akan dikembalikan ke negaranya masing-masing.

    Sebelumnya, FFC mengatakan bahwa mereka bekerja “untuk mengakhiri blokade ilegal Israel terhadap Gaza” dan bahwa Madleen membawa sejumlah bantuan simbolis, termasuk beras dan susu formula bayi.

    Siapa saja penumpang kapal Madleen?

    Sebanyak 12 orang berada di atas kapal Madleen yang berlayar dari Pelabuhan Catania, Sisilia, Italia, pada 1 Juni. Mereka di antaranya:

    Greta Thunberg, aktivis perubahan iklim asal SwediaRima Hassan, anggota parlemen Eropa yang lahir di kamp pengungsi Palestina di SuriahYasemin Acar, aktivis Jerman yang lahir dan dibesarkan oleh orang tua etnis Kurdi dari TurkiThiago Avila, koordinator Freedom Flotilla Coalition di Brazil dan anggota Komite Pengarah koalisi Freedom FlotillaYanis Mhamdi, jurnalis dan direktur di Blas, sebuah media independen di PrancisOmar Faiad, koresponden Al Jazeera MubasherSergio Toribio, berasal dari LSM konservasi laut Sea Sheperd

    Di atas kapal itu juga ada dokter dan aktivis asal Prancis Baptise Andre; aktivis dari Turki Suayb Ordu; mahasiswa teknik asal Belanda Mark van Rennes; warga negara Prancis Reva Viard; dan Pascal Maurieras yang sebelumnya telah berpartisipasi dalam misi Freedom Flotilla.

    Kapal FFC ke Gaza ‘terbakar’ bulan lalu

    Sebelum insiden penghadangan kapal Madleen, kapal lain bernama Conscience yang sedianya menuju Gaza terbakar di lepas pantai Malta, satu bulan lalu.

    Kapal tersebut juga dikelola oleh Freedom Flotilla Coalition.

    Aktivis dari koalisi itu berkata, kapal tersebut diserang oleh pesawat tanpa awak milik Israel di perairan internasional pada 2 Mei lalu.

    Menanggapi tuduhan tersebut, Israel mengeklaim sedang menyelidiki serangan itu.

    Getty Images/Fabrizio Villa / StringerGreta Thunberg bersama sebagian awak kapal Madleen, sesaat sebelum keberangkatan ke Gaza, selama konferensi pers di San Giovanni Li Cuti pada tanggal 1 Juni 2025 di Catania, Italia.

    Koalisi juga mengatakan insiden itu menyebabkan empat relawan sipil terluka dan kapal tersebut lumpuh serta terbakar di perairan Eropa.

    Pemerintah Malta mengatakan semua orang di kapal selamat dan api berhasil dikendalikan.

    Aktivis perubahan iklim Greta Thunberg tadinya masuk dalam kelompok yang akan menaiki kapal itu dalam perjalanannya ke Gaza. Namun dia akhirnya berlayar dengan kapal Madleen pada Jumat lalu.

    “Pemerintah di seluruh dunia diam ketika kapal Conscience dibom. Sekarang Israel menguji kebungkaman itu lagi,” ujar Tan Safi, seorang anggota koalisi Freedom Flotilla.

    Apa tujuan mereka ke Gaza?

    Lebih dari dua juta orang di Gaza, Palestina, berisiko kelaparan, demikian penilaian sejumlah lembaga termasuk PBB pada awal bulan ini.

    Kepala hak asasi manusia (HAM) PBB Volker Trk sebelumnya mengatakan warga Palestina dihadapkan pada “pilihan yang paling suram: mati kelaparan atau berisiko terbunuh ketika mencoba mengakses makanan yang hanya sedikit disediakan itu”.

    Adapun Israel baru-baru ini mengizinkan pengiriman bantuan, namun dalam jumlah terbatas, masuk ke Gaza setelah pemberlakuan blokade darat selama tiga bulan.

    Getty Images/Anadolu / ContributorWarga Palestina membawa jeriken berisi air yang didistribusikan oleh truk tangki air, di Khan Yunis, Gaza pada 9 Juni 2025.

    Israel disebut hanya memprioritaskan distribusi bantuan melalui Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat.

    Tetapi lembaga itu jatuh dalam ‘kontroversi’ lantaran beberapa insiden mematikan terjadi selama minggu pertama operasionalnya.

    Puluhan warga Palestina dilaporkan tewas dan ratusan lainnya luka-luka saat berusaha mencapai lokasi distribusi bantuan.

    Setidaknya enam orang tewas akibat tembakan Israel, klaim badan pertahanan sipil yang dikelola Hamas.

    Pasalnya sistem pendistribusian bantuan GHF mengharuskan warga Palestina melakukan perjalanan melewati zona perang di reruntuhan sebelah selatan Gaza demi mendapatkan sekotak ransum.

    Kantor pusat yang dikelola GHF disebut telah menghentikan operasinya lebih dari satu kali untuk mengatasi kepadatan dan masalah keamanan.

    Siapa ‘Freedom Flotilla Coalition’?

    Kapal layar yang membawa aktivis Greta Thunberg dan belasan aktivis lainnya dalam perjalanan ke Gaza. (Reuters)

    Sementara itu, Freedom Flotilla Coalition (FFC) menggambarkan dirinya sebagai “gerakan solidaritas akar rumput antarmasyarakat” yang diklaim bekerja “untuk mengakhiri blokade ilegal Israel terhadap Gaza”,

    Koalisi ini dibentuk pada 2010.

    Mereka menyebut bekerja dengan “mitra masyarakat sipil”, bukan dengan partai, fraksi, atau pemerintah mana pun.

    Kapal Madleen, dinamai menurut nama nelayan pertama dan satu-satunya di Gaza, meninggalkan Italia pada 1 Juni dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran akan kekurangan pangan di Gaza.

    Koalisi berkata bahwa kapal tersebut membawa sejumlah bantuan simbolis, termasuk beras, dan susu formula bayi.

    Namun, Israel mengatakan bahwa kapal itu membawa “kurang dari satu truk penuh bantuan”.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Greta Thunberg Kembali ke Swedia Usai Dideportasi Israel

    Greta Thunberg Kembali ke Swedia Usai Dideportasi Israel

    Jakarta

    Aktivis Greta Thunberg kembali ke Swedia setelah dideportasi Israel. Greta sebelumnya singgah di Prancis sebelum kembali ke Swedia.

    Dilansir AFP, Rabu (11/6/2025), Thunberg mengecam Israel atas pelanggaran hukum internasional dan kejahatan perang di gaza. Thunberg dideportasi setelah pasukan keamanan Israel mencegat sebuah kapal yang membawanya dan 11 aktivis lainnya yang berusaha mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza dan menerobos blokade Israel di Palestina.

    Setibanya di Swedia, wanita berusia 22 tahun itu disambut oleh sekitar 30 pendukung yang bersorak-sorai sambil melambaikan bendera Palestina di tengah banyaknya media di bandara Arlanda, Stockholm, setelah mendarat tepat setelah pukul 22.30 waktu setempat. Pada saat di Paris, Thunberg menuduh Israel ‘menculik’ dirinya dan aktivis lainnya.

    Thunberg menceritakan pengalamannya ketika menaiki kapal Madleen. Dia mengatakan saat itu dia merasa cemas.

    “Yang saya takutkan adalah orang-orang terdiam selama genosida yang sedang berlangsung,” kata Thunberg saat di Stockholm.

    “Yang paling saya rasakan adalah keprihatinan atas pelanggaran hukum internasional dan kejahatan perang yang terus dilakukan Israel,” imbuhnya.

    Beberapa kelompok hak asasi manusia termasuk Amnesty International menuduh Israel melakukan genosida terhadap warga Palestina di Gaza, meski Israel dengan keras menolak istilah tersebut.

    “Kita harus bertindak, kita harus menuntut pemerintah kita untuk bertindak, dan kita harus bertindak sendiri ketika pemerintah kita yang terlibat tidak bertindak,” kata Thunberg.

    (zap/yld)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Aksi Greta Thunberg Dijegal Israel Berakhir Gagal ke Gaza

    Aksi Greta Thunberg Dijegal Israel Berakhir Gagal ke Gaza

    Jakarta

    Aktivis Greta Thunberg terpaksa gagal ke Gaza, Palestina. Ia dideportasi oleh Israel setelah dicegat saat berada di kapal yang menuju ke Gaza.

    Berdasarkan rangkuman detikcom, dilansir dari AFP, Senin (9/6), Thunberg dkk berlayar menuju Jalur Gaza dengan kapal Madleen. Mereka bertujuan untuk mengirimkan bantuan untuk Gaza. Namun di perjalanan, kapal dihentikan oleh pasukan Israel.

    “Koneksi terputus di ‘Madleen’. Tentara Israel telah menaiki kapal tersebut,” tulis Freedom Flotilla Coalition di Telegram, seraya menambahkan bahwa para penumpang telah “diculik” oleh pasukan Israel. AFP kehilangan kontak dengan para aktivis di atas kapal tersebut.

    Mahmud Abu-Odeh, seorang petugas pers yang berbasis di Jerman di Freedom Flotilla Coalition, mengatakan bahwa “para aktivis tampaknya telah ditangkap”. Israel telah berjanji untuk mencegah kapal tersebut mencapai Gaza.

    Israel mengatakan telah mengalihkan kapal Madleen yang berlayar menuju ke Jalur Gaza, pada Senin (9/6) waktu setempat, ke wilayahnya. Kapal yang membawa bantuan kemanusiaan simbolis untuk Jalur Gaza itu mengangkut 12 aktivis kemanusiaan, termasuk aktivis asal Swedia, Greta Thunberg.

    Langkah Tel Aviv itu mencegah para aktivis, termasuk Thunberg, untuk mencapai Jalur Gaza yang menjadi tujuan mereka.

    Kapal berbendera Inggris, yang dioperasikan oleh kelompok aktivis Freedom Flotilla Coalition (FFC) yang pro-Palestina itu, berangkat dari Italia pada 1 Juni dengan tujuan mengirimkan bantuan simbolis ke Gaza dan untuk meningkatkan kesadaran akan kekurangan pangan yang terjadi di Jalur Gaza.

    Macron Mengecam

    Foto: Ludovic Marin/Pool via REUTERS/File Photo

    Greta Thunberg ternyata bersama dengan 6 Warga Negara Prancis ketika ditahan oleh pihak Israel. Presiden Prancis Emmanuel Macron pun mengecam aksi Israel tersebut.

    Macron mendesak pembukaan kembali rute pasokan kemanusiaan ke Gaza. Pemerintah Prancis juga telah mengkonfirmasi terdapat enam warganya di dalam kapal Madleen yang dicegat Israel.

    “Macron telah meminta agar keenam warga negara Prancis diizinkan kembali ke Prancis sesegera mungkin,” kata Macron dalam keterangan kantor kepresidenan Prancis dilansir AFP, Selasa (10/6).

    Pemerintah Prancis juga meminta Israel untuk memastikan perlindungan para aktivis. Macron menyebut blokade kemanusiaan di Gaza sebagai skandal dan aib.

    “Prancis “waspada” dan mendukung semua warga negaranya saat mereka dalam bahaya,” kata Macron.

    Greta Thunberg Dideportasi

    Foto: Getty Images/Fabrizio Villa

    Pihak Israel lalu bereaksi setelah menuai banyak kecaman, termasuk dari Macron. Israel mengatakan aktivis asal Swedia, Greta Thunberg, telah meninggalkan negara itu dengan penerbangan menuju ke Prancis.

    Thunberg diterbangkan keluar dari Israel usai sempat ditahan bersama belasan aktivis lainnya buntut pencegatan terhadap kapal Madleen yang berlayar menuju ke Jalur Gaza.

    “Greta Thunberg telah meninggalkan Israel dengan penerbangan ke Prancis,” kata Kementerian Luar Negeri Israel dalam pernyataan via media sosial X, seperti dilansir AFP.

    Kementerian Luar Negeri Israel menyertakan dua foto yang menunjukkan Thunberg di dalam pesawat sebelum lepas landas. Tidak dijelaskan mengapa Thunberg diterbangkan ke Prancis, bukan ke negara asalnya, Swedia.

    Otoritas Israel mengatakan pada Selasa (10/6) bahwa Thunberg dan para aktivis lainnya, yang ditahan di atas kapal yang berlayar menuju ke Jalur Gaza, telah dibawa ke bandara Ben Gurion di Tel Aviv untuk dideportasi.

    Halaman 2 dari 3

    (maa/maa)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini