Negara: Prancis

  • Apa Itu Golongan Darah ‘Gwada Negatif’? Cuma Satu Orang di Dunia yang Punya

    Apa Itu Golongan Darah ‘Gwada Negatif’? Cuma Satu Orang di Dunia yang Punya

    Jakarta

    International Society of Blood Transfusion (ISBT) telah secara resmi mengakui ‘Gwada negatif’ sebagai golongan darah baru yang sangat langka. Satu-satunya orang dengan golongan darah ini adalah seorang wanita Prancis keturunan Guadeloupean, yang memiliki antibodi unik yang pertama kali terdeteksi pada 2011 selama pemeriksaan rutin.

    Berkat kemajuan dalam pengurutan DNA, para ilmuwan berhasil mengidentifikasi mutasi genetik pada gen PIGZ. Mutasi tersebut bermanifestasi sebagai ‘Gwada negatif’, yang bisa terjadi saat gen yang identik diwarisi dari kedua orang tua.

    Thierry Peyrard, seorang ahli biologi medis di Établissement français du sang (EFS), menggambarkan pasien itu sebagai satu-satunya orang di dunia yang cocok dengan golongan darah itu. Hal ini menggarisbawahi kelangkaan golongan darah tersebut.

    Bahkan, saudara kandung dari wanita tersebut hanya membawa satu salinan gen yang artinya tidak menunjukkan golongan darah yang sama.

    Dikutip dari IFL Science, golongan darah ditentukan oleh ada atau tidaknya antigen tertentu pada permukaan sel darah merah, dengan sistem golongan darah yang paling umum dikenal sebagai ABO.

    Berdasarkan sistem ini, individu ditempatkan ke dalam golongan darah A atau B tergantung pada apakah mereka memiliki antigen A atau B, atau golongan O jika mereka tidak memiliki keduanya.

    Setiap golongan darah kemudian dibagi lagi menjadi positif atau negatif, menurut apakah seseorang memiliki antigen Rhesus (Rh) atau tidak. Tetapi, A, B, dan Rh bukanlah satu-satunya antigen yang ditemukan pada sel darah merah, dan konfigurasi yang tidak biasa dari antigen ini telah menyebabkan identifikasi lusinan golongan darah yang langka.

    Saat ini, daftar antigen yang diketahui pada sel darah merah melebihi 365. ‘Gwada negatif’ kini menjadi golongan darah ke-48 yang dikonfirmasi.

    Asal Nama ‘Gwada Negatif’

    Dikutip dari Dimsum Daily, nama ‘Gwada negatif’ diberikan sebagai bentuk kehormatan kepada asal-usul wanita tersebut di Guadeloupe. Dengan ‘Gwada’ sebagai istilah sehari-hari untuk pulau tersebut.

    Istilah tersebut diterima dengan baik oleh para profesional medis, yang mencerminkan kesederhanaan dan daya tarik lintas bahasanya.

    Tidak seperti golongan darah ABO yang umum, ‘Gwada negatif’ tidak memiliki antigen tertentu, sehingga sangat langka. Mengidentifikasi calon donor dengan fenotipe ini akan memerlukan upaya yang terarah, khususnya di antara populasi yang memiliki hubungan genetik dengan Guadeloupe.

    Peyrard dan timnya kini tengah mengembangkan protokol untuk menemukan pembawa Gwada negatif lainnya, dengan fokus pada Guadeloupe dan populasi donor terkait. Mereka bertujuan untuk membuat registri internasional bagi donor langka guna memastikan kompatibilitas untuk transfusi potensial.

    Kompatibilitas golongan darah sangat penting untuk menghindari reaksi imunologis yang parah selama transfusi, yang dapat menimbulkan konsekuensi yang mengancam jiwa. Bagi wanita, menemukan donor yang kompatibel tetap menjadi prioritas yang mendesak.

    (sao/kna)

  • Indonesia harus jadi pioner perdamaian 

    Indonesia harus jadi pioner perdamaian 

    Sumber foto: Efendi Murdiono/elshinta.com.

    Konflik Iran-Israel, legislator PKB: Indonesia harus jadi pioner perdamaian 
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 24 Juni 2025 – 13:27 WIB

    Elshinta.com – Anggota Komisi I DPR RI Syamsu Rizal menyuarakan dukungan penuh terhadap upaya gencatan senjata antara Iran dan Israel yang belakangan ini terus diupayakan oleh berbagai pihak internasional. Menurutnya, gencatan senjata adalah langkah penting demi menyelamatkan lebih banyak nyawa dan mencegah meluasnya ketegangan di kawasan Timur Tengah.

    “Konflik berkepanjangan antara Iran dan Israel hanya akan memperbesar penderitaan rakyat sipil dan memperparah instabilitas global,” Belum lagi potensi ancaman kemanusiaan dan Lingkungan, ujar Deng Ical, sapaan akrab Syamsu Rizal dalam keterangan resminya, Selasa (24/06/2025).

    Legislator PKB, Indonesia sebagai negara yang menjunjung tinggi perdamaian dunia, harus berdiri tegas mendukung setiap upaya damai. Pemerintah Indonesia tidak boleh berhenti melakukan diplomasi untuk menghentikan perang Iran-israel.

    Presiden Prabowo saat ini telah menampilkan diplomasi cerdas dengan mengunjungi Presiden Rusia Putin. Sebelumnya, Presiden Prabowo juga bertemu Presiden Prancis dan beberapa kepala negara strategis lainnya. 

    Sekarang tinggal bagaimana Indonesia menginisiasi pertemuan regional dan multilateral dalam perpekstif lingkungan dan humanity.

    Mantan Wakil Wali Kota Makassar itu juga mengkritik sikap Amerika Serikat yang dinilainya belum menunjukkan komitmen penuh dalam mendukung perdamaian di kawasan.

    “Amerika harusnya menjadi bagian dari solusi, bukan justru memperbesar skala perang dengan dukungan senjata dan retorika yang memprovokasi. Dunia membutuhkan sikap yang bertanggung jawab dari negara-negara besar,” tegasnya.

    Deng Ical mengingatkan bahwa eskalasi konflik Iran-Israel berisiko memicu konflik regional yang lebih luas dan bahkan berpotensi menyeret negara-negara lain ke dalam pusaran perang. Oleh karena itu, ia mendorong diplomasi aktif dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), dan negara-negara kawasan untuk mempercepat tercapainya kesepakatan damai.

    Sebagai anggota Komisi I DPR RI yang membidangi pertahanan, hubungan luar negeri, dan intelijen, Deng Ical juga mengajak pemerintah Indonesia untuk terus berperan aktif dalam forum internasional guna mendorong penghentian kekerasan dan perlindungan terhadap warga sipil.

    “Suara Indonesia harus tegas: hentikan perang, lindungi rakyat sipil, dan tegakkan keadilan melalui jalur diplomasi damai,” tutupnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Efendi Murdiono, Selasa (24/6). 

    Dunia internasional juga harus terus menekan Israel agar menghentikan penjajahannya terhadap Palestina. Israel harus menghentikan genosida di Gaza yang telah menghilangkan puluhan ribu nyawa rakyat Gaza.

    “Semua ini bermula karena Israel. Israel yang melakukan penjajahan Palestina. Pembunuhan warga Palestina. Kejahatan Israel harus dihentikan. Perang Iran-Israel ini juga karena Israel,” tegas Deng Ical. 

    Dia menegaskan bahwa saatnya Indonesia membangun identitas sebagai pemimpin perdamaian dunia. Saatnya politik bebas aktif Indonesia naik level.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Trump Klaim Israel dan Iran Sepakat Gencatan Senjata Total

    Trump Klaim Israel dan Iran Sepakat Gencatan Senjata Total

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan adanya gencatan senjata total antara Israel dan Iran melalui platform Truth Social pada hari Senin (23/06) malam. Ia mengklaim bahwa kesepakatan ini akan mulai berlaku sekitar enam jam setelah pengumuman tersebut, dan baik Israel maupun Iran telah menyetujuinya.

    “SELAMAT UNTUK SEMUA PIHAK!” tulis Trump di platform Truth Social miliknya, seraya menyatakan bahwa gencatan senjata akan dimulai setelah kedua negara menyelesaikan “misi terakhir mereka yang sedang berlangsung.”

    “Secara resmi, Iran akan memulai gencatan senjata terlebih dahulu. Pada jam ke-12, Israel akan menyusul memulai gencatan senjata. Dan pada jam ke-24, dunia akan menyambut secara resmi berakhirnya perang 12 hari,” ujar Trump.

    “Dengan asumsi semua berjalan sesuai rencana, dan saya yakin akan begitu, saya ingin mengucapkan selamat kepada Israel dan Iran atas ketahanan, keberanian, dan kecerdasan mereka untuk mengakhiri apa yang seharusnya disebut sebagai ‘PERANG 12 HARI’,” tulis Trump.

    Trump mengklaim bahwa ia berhasil menengahi kesepakatan gencatan senjata ini melalui percakapan telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Senin (23/06), menurut laporan Reuters.

    Tim Trump juga menjalin komunikasi dengan pejabat Iran, mengutip seorang pejabat senior Gedung Putih yang tidak disebutkan namanya.

    Pejabat tersebut mengatakan bahwa Israel bersedia melakukan gencatan senjata selama Iran tidak melancarkan serangan baru. Sementara itu, Iran disebut telah memberi sinyal positif untuk mematuhi kesepakatan tersebut.

    Menlu Iran: Belum ada kesepakatan gencatan senjata

    Meski begitu, Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, mengatakan pada Selasa (24/06) bahwa tidak ada “kesepakatan” terkait gencatan senjata, setelah Trump mengklaim hal tersebut di media sosial.

    “Sampai saat ini, TIDAK ada ‘kesepakatan’ mengenai gencatan senjata atau penghentian operasi militer,” tulis Araghchi di platform X.

    Namun, ia menyatakan bahwa jika Israel menghentikan serangannya sebelum pukul 4 pagi waktu Teheran (7:30 WIB), maka Iran “tidak berniat melanjutkan respons setelah itu.”

    Araghchi juga mengatakan bahwa keputusan akhir soal penghentian operasi militer Iran akan diputuskan kemudian.

    Dalam unggahan yang ditayangkan beberapa menit setelahnya, Araghchi menyebut bahwa operasi militer Iran “berlanjut hingga menit terakhir, yakni pukul 4 pagi.”

    Serangan Iran terhadap pangkalan udara AS di Qatar bersifat ‘simbolis’

    Pada Senin (23/06), Iran menyerang pangkalan udara AS di Qatar sebagai respons atas serangan AS terhadap situs nuklir Iran pada Minggu (22/06) pagi WIB.

    Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut serangan Iran itu sebagai “respons yang sangat lemah” dan mengatakan bahwa AS “sudah memperkirakannya.”

    Menurut pernyataan dari Qatar dan AS, tidak ada korban jiwa dalam serangan di Pangkalan Udara Al Udeid. Trump bahkan berterima kasih kepada Teheran karena telah memberikan “pemberitahuan lebih awal” sebelum melakukan serangan tersebut.

    Marina Miron, seorang analis militer di King’s College London, mengatakan bahwa serangan Iran terhadap pangkalan udara AS Al Udeid di Qatar bersifat “simbolis.”

    Berbicara kepada DW, ia menyoroti kabar bahwa pejabat Qatar telah diberi peringatan sebelumnya terkait serangan tersebut.

    “Iran menghilangkan elemen kejutan, mungkin untuk mencegah eskalasi lebih lanjut, sambil mengetahui bahwa pesawat dan personel telah dievakuasi dari pangkalan tersebut,” katanya.

    Pangkalan Udara Al Udeid merupakan pangkalan militer AS terbesar di Timur Tengah, berfungsi sebagai markas komando depan untuk Komando Pusat AS (CENTCOM), dan menampung sekitar 10.000 personel.

    Miron mengatakan bahwa serangan ke pangkalan itu dilangsungkan sebagai “kemenangan bagi Iran, untuk menyelamatkan muka mereka.”

    “Ini mungkin merupakan serangan yang justru dimaksudkan sebagai upaya untuk meredakan ketegangan,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa semuanya tergantung pada tindakan aktor lain.

    “Masih ada kemungkinan terjadinya serangan terhadap pangkalan militer lain di kawasan Teluk dan tentu saja, langkah-langkah lain yang dikombinasikan dengan serangan militer,” tambahnya.

    Miron juga menyatakan bahwa kemungkinan Qatar akan “merespons secara militer terhadap target-target Iran sangat kecil.”

    Meski begitu, Qatar sebelumnya menyatakan bahwa mereka memiliki hak untuk merespons.

    “Saya pikir para pejabat Qatar menyadari bahwa jika situasi ini kian memanas maka bisa memicu perang sungguhan di Timur Tengah, dan tentunya itu bukan sesuatu yang mereka inginkan,” katanya.

    Israel menyerukan warga untuk mengungsi

    Militer Israel telah menyerukan evakuasi bagi warga di dua wilayah ibu kota Iran, Teheran, meskipun Trump mengumumkan bahwa Israel dan Iran telah menyepakati gencatan senjata.

    Pengumuman dari Pasukan Pertahanan Israel (IDF) ini disampaikan beberapa jam sebelum gencatan senjata sementara dijadwalkan berlaku.

    IDF dalam pernyataannya meminta warga di Distrik 6 dan Distrik 7 Teheran untuk mengungsi, seraya menambahkan bahwa militer Israel “akan melakukan operasi di wilayah-wilayah tersebut.”

    Kantor berita Prancis AFP juga melaporkan adanya serangkaian ledakan dahsyat di Teheran pada Selasa (24/06) dini hari, setelah peringatan evakuasi pertama dari Israel, mengutip laporan langsung dari para koresponden mereka di lapangan.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Adelia Dinda Sani

    Editor: Rahka Susanto dan Hani Anggraini

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Bos Telegram Bagikan Warisan Rp230 Triliun ke 100 Anaknya

    Bos Telegram Bagikan Warisan Rp230 Triliun ke 100 Anaknya

    Bisnis.com, JAKARTA – Pendiri Telegram Pavel Durov mengatakan akan membagikan harta warisan ke 100 anaknya.

    Taipan teknologi asal Rusia tersebut mengatakan tak menyangka akan menjadi jutawan dalam waktu singkat. Dalam sebuah wawancara, ia pun mengaku tak membeda-bedakan anaknya.

    Ia akan membagikan harta warisan senilai US$13,9 miliar atau hampir Rp230 triliun kepada 100 anaknya.

    Harta tersebut akan diberikan kepada enam anak dari hasil hubungan dengan sejumlah wanita dan sejumlah anak lainnya yang ia lahirkan melalui donor sperma.

    Dalam sebuah wawancara luas yang diterbitkan pada Kamis (19/6) di majalah politik Prancis, Le Point, Durov mengungkapkan bahwa ia tidak membedakan antara anak-anaknya yang sah dari tiga wanita yang berbeda dan mereka yang dikandung dari sperma yang disumbangkannya.

    Durov telah menyumbang ke klinik sperma selama 15 tahun, yang memberi tahu dia bahwa dia telah membantu mengandung lebih dari 100 bayi di 12 negara.

    Beruntung bagi mereka, karena mereka baru saja dimasukkan dalam surat wasiat Durov, meskipun mungkin tidak mengenal ayah biologis mereka yang kaya raya.

    “Saya menulis surat wasiat saya baru-baru ini. Saya tidak membuat perbedaan antara anak-anak saya, baik yang dikandung secara alami dan yang berasal dari sumbangan sperma saya. Mereka semua adalah anak-anak saya dan semuanya akan memiliki hak yang sama! Saya tidak ingin mereka saling mencabik setelah kematian saya,”kata Durov kepada publikasi Prancis Le Point, dilansir Fortune, Sabtu (21/6/2025).

    Artinya akan ada setidaknya 106 anaknya masing-masing bisa mendapatkan sekitar US$132 juta karena memiliki hubungan dengan pengusaha kelahiran Rusia tersebut.

    Namun, mereka harus menunggu lama sebelum mewarisi kekayaan itu.

    “Saya memutuskan bahwa anak-anak saya tidak akan memiliki akses ke kekayaan saya hingga jangka waktu tiga puluh tahun ke depan, mulai dari hari ini,” lanjut Durov.

    Dia masih ingin mereka hidup seperti orang normal, membangun diri mereka sendiri, belajar untuk percaya pada diri mereka sendiri, mampu berkarya, dan tidak bergantung pada rekening bank.

    “Karena saya tidak menjual Telegram, tidak masalah. Saya tidak memiliki uang ini di rekening bank. Aset likuid saya jauh lebih rendah – dan itu tidak berasal dari Telegram: aset tersebut berasal dari investasi saya di bitcoin pada tahun 2013,” ujarnya.

    Kemudian terkait menulis wasiat, Durov mengatakan bahwa pekerjaannya ini mengundang banyak musuh. Untuk itu ia ingin melindungi Telegram dan anak-anaknya.

    Untuk diketahui, Give Legacy, sebuah klinik sperma dan kesuburan, memberi tahu Fortune apakah mereka tahu atau tidak bahwa mereka akan mendapatkan rejeki nomplok dari ayah kandung mereka bergantung pada apakah Durov adalah “donor langsung”, yang dikenal oleh orang tua kandung, atau “donor anonim” dengan peraturan yang lebih ketat.

  • ‘Putra Mahkota’ Iran Siap Ambil Alih Kekuasaan dari Khamenei

    ‘Putra Mahkota’ Iran Siap Ambil Alih Kekuasaan dari Khamenei

    Paris

    Reza Pahlavi, putra Shah terakhir Iran yang diasingkan sejak revolusi tahun 1979 silam, menawarkan diri sebagai pemimpin sementara untuk mengambil alih kekuasaan dari pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei. Pahlavi meminta negara-negara Barat untuk mendukung penuh perubahan rezim di Teheran.

    Pahlavi yang dijuluki “Putra Mahkota Iran” oleh para pendukungnya, seperti dilansir Politico, Selasa (24/6/2025), mengimbau masyarakat internasional untuk membantu rakyat Iran dalam menggulingkan Khamenei dan kediktatoran keagamaannya.

    Pahlavi, dalam wawancara di Paris, Prancis pada Senin (23/6) mengatakan bahwa dibutuhkan tindakan militer untuk menyingkirkan aparatus teror rezim tersebut dan juga langkah-langkah praktis untuk mendukung kelompok oposisi dengan internet dan komunikasi lebih baik, serta aksi massa secara besar-besaran.

    “Saya ada di sini pada hari ini untuk menyerahkan diri kepada rekan-rekan senegara saya untuk memimpin mereka di jalan perdamaian,” kata Pahlavi dalam konferensi pers pada Senin (23/6) waktu setempat.

    “Kami adalah orang-orang yang bangga, orang-orang tua, dan orang-orang tangguh … Inilah momen kita. Saya bersama Anda. Mari kita membangun Iran yang baru ini bersama-sama,” cetusnya.

    Pahlavi yang kini berusia 64 tahun, sudah menghabiskan 46 tahun terakhir di luar Iran setelah revolusi Islam menggulingkan monarki pada tahun 1979 silam. Pemerintahan Shah mencakup polisi keamanan negara yang ditakuti, dan Pahlavi menuai banyak kritikan dari para aktivis oposisi yang tidak ingin monarki kembali.

    Namun, dia juga memiliki basis pendukung yang bersemangat dari para penganut monarki di dalam dan di luar Iran, serta telah mengadvokasi perubahan rezim di Teheran selama beberapa dekade.

    Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Sekarang, Pahlavi melihat peluang terbaik yang pernah dimilikinya untuk mewujudkan tujuannya itu.

    Perang udara yang berlangsung antara Iran dan Israel sejak 13 Juni lalu, ditambah keterlibatan Amerika Serikat (AS) yang mengebom fasilitas nuklir Teheran pada akhir pekan, semakin memicu kekacauan di negara Syiah tersebut.

    Meskipun perubahan rezim bukan tujuan resmi bagi Israel atau AS, namun Pahlavi menilai aksi militer mampu mendorong kediktatoran Khamenei ke ambang kehancuran dan konsep perubahan rezim semakin menguat di masyarakat internasional.

    Dia menilai “peluangnya sangat besar” bahwa rezim Khamenei akan tumbang pada akhir tahun ini.

    Lebih lanjut, Pahlavi menilai sikap negara-negara Barat, terutama di Eropa, yang menyerukan deeskalasi konflik dan kembali ke meja perundingan adalah sebuah kesalahan.

    “Perundingan adalah sia-sia karena rezim ini telah membuktikan berkali-kali bahwa mereka tidak akan pernah mengubah perilakunya. Anda telah berunding cukup lama dengan rezim ini. Sudah saatnya kita berinvestasi pada rakyat Iran sebagai jaminan yang Anda untuk otoritas yang akan menjamin perdamaian bagi Anda, keamanan bagi dunia, dan yang terpenting kebebasan bagi negara saya sendiri,” ujarnya.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Perang Iran-Israel, Apakah Keterlibatan AS Bakal Picu Perang Dunia III?

    Perang Iran-Israel, Apakah Keterlibatan AS Bakal Picu Perang Dunia III?

    Jakarta

    Khalayak dunia, termasuk Indonesia, khawatir konflik Iran-Israel akan meningkat menjadi Perang Dunia III setelah Amerika Serikat menyerang tiga fasilitas nuklir Iran pada Minggu (22/06). Namun, para pengamat mengatakan Perang Dunia III belum tentu akan terjadi dan masyarakat diimbau “tidak perlu khawatir”.

    Meski AS sudah terlibat dalam konflik Iran-Israel, dosen hubungan internasional Universitas Padjajaran, Dina Sulaeman, menilai “belum ada eskalasi yang mengarah ke perang yang lebih besar”.

    Pengamat geopolitik dan hubungan internasional, Dian Wirengjurit, mengimbau warga “tidak perlu khawatir” sebab para pemimpin dunia akan melakukan “upaya diplomasi” agar konflik tidak meningkat dan memakan lebih banyak korban.

    Uni Eropa, Kerajaan Bersatu (United Kingdom/UK), Jepang, Prancis, Qatar, Arab Saudi, dan negara-negara lainnya, meminta Iran dan Israel untuk kembali ke jalur diplomasi.

    Pascaserangan AS, Iran meluncurkan serangan balasan ke Israel. Menteri luar negeri Iran juga tengah berada di Moskow untuk melakukan pembicaraan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin tentang “tantangan dan ancaman bersama”.

    Apakah serangan AS bisa memicu Perang Dunia III?

    Dua pakar geopolitik dan hubungan internasional, Dina Sulaeman dan Dian Wirengjurit, sama-sama memprediksi Perang Dunia III tidak akan pecah setelah AS menyerang Iran untuk membela Israel.

    Dian Wirengjurit, yang menjabat sebagai duta besar Indonesia untuk Iran pada 2012-2016, menilai “tidak mungkin” perang dunia sampai terjadi.

    Menurut dia, negara-negara lainnya apalagi yang berada di kawasan tidak akan rela wilayahnya dijadikan arena peperangan, apalagi mereka “tidak jadi pemain”.

    Api membubung ke langit setelah serangan Israel terhadap depot minyak Shahran pada 15 Juni 2025 di Teheran, Iran. (Getty Images)

    Oleh sebab itu, dia mengimbau masyarakat untuk tidak terlalu khawatir karena “dunia pun tidak akan diam saja” jika konflik dua negara ini terus meningkat.

    “Geopolitik itu bukan kayak membalikkan tangan. Kalau di sana perang, kita terseret perang. Kalau di sana krisis, kita terseret krisis. Kita aman tenteram puluhan tahun juga krisis terus terjadi setiap waktu,” ujarnya.

    Apa indikasi konflik akan pecah menjadi Perang Dunia III?

    Perang dunia akan terjadi ketika konflik sudah melibatkan “aktor” dari banyak negara di kawasan yang berbeda, kata Dina Sulaeman yang juga menjabat sebagai direktur Indonesia Center of Middle East Studies.

    Keterlibatan AS pun tidak mengindikasikan bahwa perang ini akan berkembang menjadi perang dunia.

    Apalagi, menurut Dina, serangan yang diluncurkan AS untuk membantu Israel dalam konflik dengan Iran hanya merupakan “serangan terbatas” dan “bukan serangan besar-besaran”.

    Dina dan Dian menyebut Perang Dunia III bisa terjadi ketika AS melakukan serangan besar-besaran dan negara-negara lain seperti Rusia dan China yang juga sekutu Iran mulai terlibat langsung.

    “Kalau misalnya betul-betul serangan yang besar-besaran dan Iran juga, misalnya, menutup Selat Hormuz, itu kepentingan Rusia maupun China akan terganggu. Nah, mungkin pada saat itu juga akan ada intervensi,” kata Dina.

    Lantas, apa arti keikutsertaan AS dalam konflik Iran-Israel?

    “Amerika Serikat sendiri doktrin kebijakan luar negerinya itu adalah mengamankan Israel, jadi keamanan nasional Amerika sama dengan keamanan nasional Israel. Itulah sebabnya pemerintah Amerika Serikat sejak lama, bukan hanya Trump saja, betul-betul berusaha menekan pemerintahan-pemerintahan yang terlihat berbahaya buat Israel,” kata Dina memaparkan.

    Sebelumnya, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, berulang kali meyakinkan Presiden AS Donald Trump untuk menyerang Iran yang menurut Israel sedang mengembangkan senjata nuklir.

    Pada Minggu (22/06), Trump meluncurkan serangan ke tiga fasilitas nuklir Iran di Fordo, Natanz, dan Isfahan. Dia mengungkapkan alasannya menyerang fasilitas nuklir Iran melalui pidatonya.

    “Tujuan kami adalah untuk menghancurkan kapasitas pengayaan nuklir Iran dan menghentikan ancaman nuklir yang ditunjukkan oleh negara pendukung teror nomor satu di dunia,” kata Trump.

    Dia juga memperingatkan Iran untuk menghentikan perang dengan Israel, “Jika tidak serangan di masa depan akan jauh lebih besar dan lebih mudah”.

    Bagaimana situasi saat ini?

    Iran telah meluncurkan serangan balasan ke Israel dan Israel juga menyerang Iran.

    Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi, langsung mengunjungi Moskow pada Senin (23/06), meminta Presiden Vladimir Putin agar memberikan lebih banyak bantuan dari Rusia pascaserangan AS.

    Dalam sambutannya yang disiarkan langsung di televisi, Presiden Putin mengatakan serangan AS “sama sekali tidak beralasan” dan “tidak dapat dibenarkan”.

    “Saya sangat senang Anda berada di Moskow hari ini. Ini memberi kita kesempatan untuk membahas semua topik yang sulit ini dan berpikir bersama bagaimana menemukan jalan keluar dari situasi saat ini,” Putin menambahkan.

    Awal tahun ini presiden Iran dan Rusia menandatangani “perjanjian kemitraan strategis komprehensif”. Namun, itu bukan aliansi militer dan tidak mewajibkan Rusia untuk membela Teheran.

    Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri China menekankan bahwa “Teluk Persia dan perairan di sekitarnya merupakan rute perdagangan internasional yang penting”.

    Oleh sebab itu, China mendesak masyarakat internasional untuk “mengintensifkan upaya untuk mendorong de-eskalasi ketegangan”.

    Selain merapat ke Rusia, saat ini Iran juga tengah bersiap menutup Selat Hormuz, jalur perdagangan minyak paling vital di dunia sebagai langkah selanjutnya dalam konflik ini.

    Uni Eropa mendesak Iran untuk tidak memblokir Selat Hormuz. AS bahkan juga meminta China untuk membujuk Teheran agar tidak menutup rute pelayaran utama tersebut.

    Analis mengatakan bahwa bagi Iran, menutup Selat Hormuz merupakan bentuk “daya cegah”mirip dengan kepemilikan senjata nuklir.

    Artinya, pihak luar akan berpikir beberapa kali untuk bertikai dengan Iran karena Teheran mampu menutup Selat Hormuz yang kemudian akan mengganggu perekonomian.

    Bagaimana dampak konflik Iran-Israel untuk Indonesia?

    Indonesia akan merasakan dampak konflik Iran-Israel ketika Selat Hormuz benar-benar ditutup. Jika hal itu terjadi, suplai-suplai minyak dari Timur Tengah tidak bisa keluar dan masuk ke pasar internasional.

    Akibatnya, harga minyak dunia akan naik drastis, menyebabkan harga komoditas lainnya juga naik. Indonesia, sebagai negara pengimpor minyak, tentu akan merasakan dampaknya.

    Harga BBM dan komoditas lainnya juga pasti akan naik.

    Menurut Dian Wirengjurit, tidak ada hal yang bisa lakukan selain menghadapinya karena “tidak ada yang bisa menghindari” dampak ini.

    “Enggak ada yang bisa mengatasi kecuali di pusatnya sana, di Timur Tengahnya, damai, Hormuz dibuka, ya mengalir lagi,” ujar Dian.

    Yang bisa dilakukan hanya “mengetatkan ikat pinggang”.

    Di mana posisi Indonesia dalam konflik Iran-Israel?

    Indonesia belum menyampaikan sikap resmi terhadap konflik Iran-Israel. Namun, Presiden Prabowo Subianto sudah menyampaikan pendapatnya beberapa hari lalu.

    Prabowo menilai pengaruh Rusia lebih besar di kawasan itu, khususnya dengan pemerintah Iran. Dia menegaskan semua negara ingin mencari solusi dalam dan menurunkan suhu konflik yang semakin memanas.

    “Kita ingin semua turunkan suhu. Kita ingin cari penyelesaian jalan keluar yang damai untuk semua pihak,” kata Prabowo, dilansir dari Detik.com.

    Menurut para ahli, Indonesia memang tidak punya “pengaruh” yang cukup untuk berperan sebagai mediator perdamaian dalam konflik ini, tidak seperti Rusia dan China.

    Bahkan, Dian menyebut modal Indonesia sebagai negara Islam terbesar pun “sudah tidak laku”.

    “Kita enggak punya leverage [pengaruh], benahi dalam negeri kita dulu, baru kita bisa dianggap,” kata Dian.

    “Coba lihat China, faksi-faksi Palestina pun diundang ke Beijing datang, padahal dia bukan negara Islam, malah sosial komunis. Yang damaikan Iran sama Arab Saudi siapa? China. Kita yang katanya non-blok, OKI [Organisasi Kerja sama Islam] segala macam, mana? Enggak didengar,” dia menambahkan.

    Meski begitu, bukan berarti tidak ada yang bisa dilakukan oleh Indonesia.

    Menurut Dina Sulaeman keikutsertaan Indonesia dalam proses-proses perdamaian juga ada manfaatnyasemakin banyak suara yang bergabung dalam proses perdamaian tentu lebih baik.

    Dina juga bilang, Indonesia bisa melakukan tekanan ekonomi untuk menyelesaikan konflik Iran-Israel ini, yang disebut Dina akarnya berada di konflik Palestina-Israel.

    “Di level negara, bisa melakukan penundaan kerjasama dengan perusahaan-perusahaan yang memang terbukti memberikan suplai logistik ke militer Israel, Cara ini pernah berhasil ketika dulu komunitas internasional berusaha melemahkan Rezim Apartheid Afrika Selatan Di tahun 80an,” ujar Dina.

    Namun, memberikan tekanan ekonomi itu juga “membutuhkan keberanian”, Dina mengingatkan. Sebab, akan ada dampak yang harus ditanggung.

    Meskipun Indonesia memiliki doktrin kebijakan luar negeri bebas aktif dan non-blok, Undang-Undang Dasar 1945 tetap mengamanatkan Indonesia menjaga perdamaian dunia dan melawan penjajahan.

    Jadi, menurut Dina, “kita harus tetap berpihak dalam membantu pihak-pihak yang memang sedang mengalami penjajahan”.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Ilmuwan Temukan Golongan Darah Baru ‘Gwada Negatif’, Cuma Wanita Ini yang Punya

    Ilmuwan Temukan Golongan Darah Baru ‘Gwada Negatif’, Cuma Wanita Ini yang Punya

    Jakarta

    Badan penyedia darah di Prancis mengidentifikasi adanya golongan darah baru yang langka di dunia. Golongan darah ini ditemukan dari wanita Prancis dari Pulau Karibia Guadeloupe.

    Diketahui, wanita tersebut memiliki golongan darah yang dijuluki ‘Gwada negatif’. French Blood Establishment (EFS) mengungkapkan pengumuman ini dibuat 15 tahun setelah para peneliti menerima sampel darah dari seorang wanita yang menjalani tes rutin sebelum operasi.

    “EFS baru saja menemukan golongan darah ke-48 di dunia. Penemuan ini secara resmi diakui pada awal Juni di Milan oleh International Society of Blood Transfusion (ISBT),” terang badan tersebut yang dikutip dari ScienceAlert, Senin (23/6/2025).

    Asosiasi ilmiah tersebut hingga saat ini telah mengakui 47 sistem golongan darah. Seorang ahli biologi medis di EFS yang terlibat dalam penemuan tersebut, Thierry Peyrard, menjelaskan bahwa antibodi yang ‘sangat tidak biasa’ pertama kali pada pasien tersebut pada tahun 2011.

    “Namun, sumber daya pada saat itu tidak memungkinkan untuk penelitian lebih lanjut,” kata Peyrard.

    “Ilmuwan akhirnya dapat mengungkap misteri tersebut pada tahun 2019 berkat pengurutan DNA berthroughput tinggi yang menyoroti mutasi genetik,” sambungnya.

    Pasien, yang saat itu berusia 54 tahun dan tinggal di Paris, tengah menjalani tes rutin sebelum operasi ketika antibodi yang tidak diketahui itu terdeteksi.

    “Wanita ini tidak diragukan lagi merupakan satu-satunya kasus yang diketahui di dunia. Dia adalah satu-satunya orang di dunia yang cocok dengan dirinya sendiri,” kata Thierry Peyrard, seorang ahli biologi medis di EFS yang terlibat dalam penemuan tersebut, kepada AFP.

    Peyrard mengatakan wanita itu mewarisi golongan darah dari ayah dan ibunya, yang masing-masing memiliki gen yang bermutasi.

    “Nama ‘Gwanda negatif’ yang merujuk pada asal pasien dan terdengar bagus dalam semua bahasa, sudah populer di kalangan para ahli,” tutur Peyrard.

    Sistem golongan darah ABO pertama kali ditemukan pada awal tahun 1900-an. Berkat pengurutan DNA, penemuan golongan darah baru telah dipercepat dalam beberapa tahun terakhir.

    Peyrard dan rekan-rekannya kini berharap dapat menemukan orang lain dengan golongan darah yang sama.

    “Menemukan golongan darah baru berarti menawarkan pasien dengan golongan darah langka tingkat perawatan yang lebih baik,” beber EFS.

    (sao/kna)

  • Setelah Hengkang, Perusahaan Migas Prancis Ini Resmi Kembali Masuk RI

    Setelah Hengkang, Perusahaan Migas Prancis Ini Resmi Kembali Masuk RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mendorong kolaborasi internasional di sektor hulu minyak dan gas bumi (migas) nasional.

    Hal ini dilakukan guna mencapai target produksi minyak sebesar 1 juta barel per hari (bph) dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari (Billion Standard Cubic Feet per Day/BSCFD) pada tahun 2030.

    Adapun, salah satu langkah strategis terbaru adalah kembali masuknya Total Energies, perusahaan migas asal Prancis, di bisnis hulu migas RI. Total Energies masuk ke dalam pengelolaan Wilayah Kerja (WK) minyak dan gas bumi (migas) Bobara, Provinsi Papua Barat, melalui akuisisi 24,5% hak partisipasi atau participating interest (PI) dari Petronas.

    Sebelumnya, Total Energies melalui Total E&P Indonesie sempat mengelola Blok Gas Mahakam, Kalimantan Timur, selama puluhan tahun, namun kini sejak 1 Januari 2018 blok tersebut sudah dikelola oleh PT Pertamina Hulu Mahakam.

    Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Tri Winarno menyampaikan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil dari pendekatan strategis dan proaktif pemerintah, khususnya Kementerian ESDM, dalam mendorong iklim investasi migas yang menarik dan kompetitif.

    “Ini adalah hasil nyata dari kerja keras bersama seluruh jajaran, termasuk kegiatan investor engagement yang terus dijalankan oleh SKK Migas di berbagai forum internasional. Salah satunya melalui acara Konvensi dan Pameran Indonesia Petroleum Association (IPA) ke 49 pada Mei 2025 lalu,” ujar Tri dikutip dari keterangan tertulis, Senin (23/6/2025).

    Tri menilai masuknya perusahaan migas asal Prancis ini menjadi angin segar bagi industri hulu migas nasional sekaligus menunjukkan bahwa Indonesia masih punya cadangan migas yang menjanjikan.

    Menurut dia, masih banyak wilayah-wilayah di Indonesia yang menyimpan “emas hitam” selain WK Bobara, misalnya, WK Gaea I dan II di Papua Barat, WK Akimeugah I dan II di Papua Selatan dan Papua Pegunungan, yang dapat digarap oleh Total Energies di Indonesia.

    Sementara, Vice President of International Assets Upstream Petronas Mohd Redhani Abdul Rahman menyampaikan, saat ini pihaknya memegang 100% hak partisipasi pengelolaan Blok Bobara dengan penyerahan PI 24,5% berarti tersisa 75.5% milik Petronas.

    “Saya pikir ini pertanda yang sangat bagus bahwa perusahaan seperti Total mempertimbangkan kembali ke Indonesia dan kami juga gembira untuk mendatangkan kolaborasi kami bersama dengan Total di Indonesia”, ujar Redhani.

    Chairman dan CEO Total Energies Patrick Pouyanne menyambut baik kerjasama antara Petronas dan Total Energies dalam mengelola blok migas di Indonesia. Hal ini, selain akan mendatangkan keuntungan di masa depan juga akan meneguhkan posisi Total Energies sebagai produsen gas, baik di Malaysia maupun negara lainnya

    “Total Energies telah memantapkan dirinya sebagai produsen gas yang signifikan di Malaysia. Kami senang dapat memperluas kehadiran kami di negara ini, yang kami lihat sebagai platform strategis untuk produksi berbiaya rendah dan rendah karbon serta pertumbuhan arus kas kami di masa mendatang, yang didukung oleh paparan terhadap pasar LNG Asia,” ujar Patrick.

    Akuisisi PI Total Energies dari Petronas ditandai dengan Penandatanganan Farm Out Agreement (FOA) antara Petronas dan Total Energies, yang berlangsung pada gelaran Energy Asia 2025 di Kuala Lumpur.

    Petronas nantinya akan tetap menjadi operator di WK Bobara melalui anak perusahaannya, Petronas Energy Bobara Sdn Bhd. Sementara Total Energies, dengan keahlian teknis dan pengalaman global, akan memperkuat eksekusi program eksplorasi dan pengembangan blok tersebut.

    Sebagai informasi, WK Bobara dengan luas area 8.444,49 km2, memiliki potensi sumber daya minyak dan gas bumi sebesar 6.8 Billion Barrel Oil Equivalent (BBOE). Kontrak Bagi Hasil WK Bobara merupakan WK Eksplorasi dengan jangka waktu 30 tahun yang ditandatangani pada Mei 2024 lalu, dengan komitmen pasti senilai US$ 16,92 juta, terdiri dari 3 studi Geologi dan Geofisika (G&G) dan survei seismic resolution seluas 2.000 km2, serta bonus tanda tangan sebesar US$ 50 ribu.

    (wia)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Pendiri Telegram Punya 100 Anak, Siapkan Warisan Rp 229 Triliun

    Pendiri Telegram Punya 100 Anak, Siapkan Warisan Rp 229 Triliun

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pendiri aplikasi pesan instan Telegram, Pavel Durov, mengungkap bahwa lebih dari 100 anak biologisnya akan mendapat hak waris yang setara atas kekayaan pribadinya yang ditaksir mencapai US$13,9 miliar atau sekitar Rp228 triliun.

    Pernyataan ini ia sampaikan dalam wawancara dengan majalah politik Prancis Le Point.

    “Mereka semua anak saya dan akan memiliki hak yang sama! Saya tidak ingin mereka saling ribut setelah saya meninggal,” ujar Durov, dikutip dari BBC, Senin (23/6/2025).

    Durov menjelaskan bahwa secara resmi ia adalah ayah dari enam anak dari tiga pasangan berbeda. Namun, ia juga menyumbangkan sperma di sebuah klinik 15 tahun lalu demi membantu seorang teman. Menurut klinik tersebut, lebih dari 100 bayi telah dikandung melalui metode tersebut di 12 negara.

    Meski begitu, Durov menyatakan bahwa anak-anaknya tidak akan dapat mengakses warisan tersebut selama 30 tahun. Ia menekankan pentingnya kemandirian dalam hidup.

    “Saya ingin mereka hidup seperti orang biasa, membangun diri mereka sendiri, belajar mempercayai diri, mampu mencipta, dan tidak bergantung pada rekening bank,” kata dia.

    Durov juga menjelaskan alasan dirinya menyusun surat wasiat lebih awal. Ia menyebut profesinya sebagai aktivis kebebasan digital mengandung banyak risiko, termasuk menimbulkan musuh di lingkup negara-negara kuat.

    Telegram, yang dikenal sebagai platform terenkripsi dengan fokus pada privasi, kini memiliki lebih dari 1 miliar pengguna aktif bulanan secara global.

    Dalam wawancara yang sama, Durov turut membantah tuduhan pidana serius yang ia hadapi di Prancis, termasuk tudingan gagal memoderasi konten kriminal seperti perdagangan narkoba, pelecehan anak, dan penipuan.

    Ia menyebut tuduhan tersebut sebagai hal yang benar-benar aneh.

    “Hanya karena para kriminal menggunakan layanan kami, seperti juga banyak platform lain, bukan berarti orang yang menjalankannya adalah kriminal,” katanya menegaskan.

    Telegram sebelumnya telah membantah bahwa mereka memiliki sistem moderasi yang lemah. Dalam beberapa pernyataan, perusahaan menyebut telah menghapus ribuan grup dan saluran setiap hari yang melanggar ketentuan layanan, termasuk konten kekerasan, pelecehan anak, hingga perdagangan barang ilegal.

    Durov juga sempat menanggapi tudingan terkait penyebaran konten berbahaya di platformnya.

    “Sejak 2018, Telegram telah memerangi pelecehan anak dengan berbagai cara: pemblokiran berdasarkan sidik jari konten, tim moderasi khusus, hotline LSM, dan laporan transparansi harian atas konten yang diblokir, semuanya bisa diverifikasi,” jelas Durov lewat unggahan di X (dulu Twitter).

    Telegram juga menegaskan bahwa mereka tidak menggunakan algoritma yang mempromosikan konten sensasional, berbeda dengan platform lain.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • 5 Fakta Terkait AS Gempur Tiga Situs Nuklir Iran – Page 3

    5 Fakta Terkait AS Gempur Tiga Situs Nuklir Iran – Page 3

    Di tengah memuncaknya ketegangan di Timur Tengah, Iran memperingatkan akan adanya “konsekuensi berat” bagi Amerika Serikat (AS) setelah AS bergabung dengan pasukan Israel untuk menyerang tiga lokasi nuklir di Iran pada Minggu 22 Juni 2025.

    Televisi pemerintah Iran menyatakan bahwa “setiap warga negara atau personel militer AS” di Asia Barat kini menjadi “target” setelah serangan udara AS terhadap fasilitas nuklir Iran di Fordow, Natanz, dan Isfahan.

    Hossein Shariatmadari, orang dekat Pemimpin Tertinggi Ayatullah Ali Khamenei dan pemimpin redaksi surat kabar garis keras Kayhan, menulis editorial pada Minggu yang menyerukan kepada pasukan Iran untuk menyerang armada laut AS di Bahrain dan menutup Selat Hormuz bagi kapal-kapal AS, Inggris, Jerman, dan Prancis.

    “Sekarang giliran kita untuk bertindak tanpa penundaan. Sebagai langkah pertama, kita harus meluncurkan serangan rudal terhadap armada laut AS di Bahrain dan secara bersamaan menutup Selat Hormuz bagi kapal-kapal AS, Inggris, Jerman, dan Prancis,” tulisnya seperti dilansir NDTV.

    Editorial yang ditulis Shariatmadari ini menyusul peringatan langsung dari Khamenei sendiri, yang sebelumnya memperingatkan AS akan adanya konsekuensi berat atas intervensi militernya.

    Sementara Iran merencanakan langkah balasannya, sejumlah pangkalan militer utama AS di Timur Tengah menjadi sorotan karena dinilai bisa menjadi target.

    Di seluruh Timur Tengah, AS dilaporkan menempatkan lebih dari 40.000 tentara di berbagai pangkalan militer dan kapal perang milik AS—yang berada di bawah komando militer AS untuk kawasan tersebut, yaitu Komando Pusat AS (CENTCOM). Konsentrasi utama pasukan AS di kawasan ini berada di Qatar, Bahrain, Irak, Suriah, Kuwait, dan Uni Emirat Arab (UEA).

    Berikut sejumlah pangkalan utama AS di Timur Tengah:

    Bahrain: Armada Kelima Angkatan Laut AS dan Komando Pusat Angkatan Laut AS bermarkas di Bahrain—sebuah kerajaan kecil di Teluk yang memainkan peran strategis bagi AS di kawasan Teluk Persia sejak lama hingga sekarang.

    Pelabuhan laut dalam milik Bahrain mampu menampung beberapa kapal militer terbesar milik AS, termasuk kapal induk. Pangkalan ini menjadi rumah bagi empat kapal pemburu ranjau AS dan dua kapal pendukung logistik. Menurut laporan The Times of Israel, Penjaga Pantai AS juga mengoperasikan kapal-kapalnya di negara tersebut.

    Pangkalan ini telah digunakan oleh Angkatan Laut AS sejak tahun 1948, ketika masih dioperasikan oleh Angkatan Laut Kerajaan Inggris.

    Qatar: Pangkalan Udara Al Udeid, yang merupakan pangkalan militer terbesar milik AS di Timur Tengah, terletak di Qatar. Pangkalan ini dilaporkan menjadi markas bagi komponen terdepan Komando Pusat AS (CENTCOM), serta menampung kekuatan angkatan udara dan pasukan operasi khusus AS di kawasan.

    Al Udeid menjadi lokasi penempatan bergilir pesawat-pesawat tempur AS, sekaligus markas bagi Wing Ekspedisi Udara ke-379—satuan udara tempur yang dapat dikerahkan untuk berbagai operasi militer di wilayah tersebut.

    Irak: AS memiliki berbagai instalasi militer di Irak, termasuk Pangkalan Udara Al Asad di Provinsi Al-Anbar dan Pangkalan Udara Al Harir di Erbil. Baghdad bukan hanya sekutu dekat Washington sejak perang 2003, namun juga merupakan musuh bebuyutan Iran di kawasan.

    Negara ini menampung sekitar 2.500 tentara AS sebagai bagian dari koalisi internasional dalam perang melawan ISIS.

    Iran pernah menargetkan Pangkalan Udara Al Asad pada 2020, setelah terbunuhnya pemimpin Pasukan Quds Qasem Soleimani. Pangkalan Udara Al Harir pernah menjadi sasaran serangan drone yang dilancarkan oleh kelompok proksi Iran.

    Suriah: Selama bertahun-tahun, AS mempertahankan kehadiran militer di sejumlah instalasi di Suriah sebagai bagian dari upaya internasional melawan kelompok ISIS, yang muncul dari perang saudara di negara itu dan sempat menguasai sebagian besar wilayah Suriah serta negara tetangganya, Irak. Garnisun Al Tanf milik AS terletak di wilayah selatan Suriah, dekat perbatasan dengan Irak dan Yordania.

    Kuwait: Kuwait menjadi tuan rumah bagi beberapa pangkalan militer AS, termasuk Pangkalan Udara Ali al-Salem yang terletak sekitar 32,19 km dari perbatasan Irak. Pangkalan ini menampung anggota Wing Ekspedisi Udara ke-386 Angkatan Udara AS, satuan yang bertanggung jawab atas pengangkutan logistik dan pasukan di kawasan.

    Pangkalan Ali al-Salem dikenal sebagai pusat pengangkutan udara utama dan gerbang strategis untuk mengirimkan kekuatan tempur kepada pasukan gabungan dan koalisi di Timur Tengah.

    Uni Emirat Arab (UEA): Pangkalan Udara Al Dhafra milik AS terletak di Uni Emirat Arab dan menjadi markas bagi Wing Ekspedisi Udara ke-380 Angkatan Udara AS. Satuan ini mengoperasikan jet tempur F-22 Raptor, serta berbagai jenis pesawat pengintai dan drone, termasuk MQ-9 Reaper.

    Selain itu, Pangkalan Udara Al Dhafra juga menjadi lokasi Gulf Air Warfare Centre, fasilitas pelatihan pertahanan udara dan rudal yang digunakan untuk memperkuat kemampuan tempur serta koordinasi operasi udara antara AS dan sekutunya di kawasan.