Negara: Polandia

  • AS Kiamat Telur-Harga Naik Gila-gilaan, Anak Buah Trump Buka Suara

    AS Kiamat Telur-Harga Naik Gila-gilaan, Anak Buah Trump Buka Suara

    Jakarta, CNBC Indonesia – Amerika Serikat (AS) berencana untuk mengimpor telur dari Turki dan Korea Selatan bahkan membuka kesempatan impor dengan negara-negara lain dengan harapan melonggarkan harga tertinggi telur di AS saat ini.

    “Kami berbicara tentang ratusan juta telur untuk jangka pendek,” kata Menteri Pertanian Brooke Rollins dilansir BBC, Minggu (23/3/2025).

    Hal itu mengikuti pengumuman pemerintah tentang rencana penghilangan epidemi flu burung yang meningkat yang juga membuat petani AS untuk memusnahkan puluhan juta ayam.

    Hal itu juga terlepas dari janji kampanye Presiden Donald Trump untuk mengurangi harga, biaya telur telah melonjak lebih dari 65% selama setahun terakhir, dan diproyeksikan meningkat 65% selama satu tahun terakhir pada tahun 2025.

    Foto: Harga telur ayam berada di angka Rp30.000 per kg di Pasar Jaya Gondangdia, Jakarta Pusat hari ini, Kamis (15/2/2024). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
    Harga telur ayam berada di angka Rp30.000 per kg di Pasar Jaya Gondangdia, Jakarta Pusat hari ini, Kamis (15/2/2024). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)

    Rollins mengungkapkan, departemennya juga tengah dalam pembicaraan dengan negara lain untuk mengamankan pasokan baru, sayangnya dia tidak mengungkapkan wilayah mana yang dimaksud.

    “Ketika populasi ayam kami terisi kembali dan kami memiliki industri bertelur penuh lagi, semoga dalam beberapa bulan, kami kemudian beralih kembali ke lapisan telur internal kami dan memindahkan telur-telur itu ke rak,” katanya.

    Di lain sisi, Asosiasi unggas Polandia dan Lithuania mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka juga telah didekati oleh kedutaan besar AS mengenai kemungkinan ekspor telur, lapor AFP.

    “Kembali pada bulan Februari, kedutaan Amerika di Warsawa bertanya kepada organisasi kami apakah Polandia tertarik untuk mengekspor telur ke pasar AS,” ujar Katarzyna Gawronska, direktur Kamar Nasional Produsen Unggas dan Pakan.

    (wur)

  • CEO Philip Morris Jacek Olczak: Keberlanjutan Menciptakan Hasil yang Positif – Halaman all

    CEO Philip Morris Jacek Olczak: Keberlanjutan Menciptakan Hasil yang Positif – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Chief Executive Officer Philip Morris International (PMI), Jacek Olczak, menyatakan aspek keberlanjutan memiliki peran penting untuk menciptakan hasil kinerja yang positif bagi perusahaan. 

    PMI menerapkan sejumlah pendekatan untuk mengukur aspek keberlanjutan mulai dari bisnis, operasional, dampak ke karyawan dan para pemangku kepentingan terkait, hingga masyarakat luas.

    Jacek menegaskan bahwa arah PMI terkait keberlanjutan ialah memastikan bahwa perusahaan tidak hanya sukses tahun ini dan tahun depan tetapi juga 10 hingga 20 tahun ke depan. 

    “Kami harus menganalisis semua metrik yang menciptakan peluang untuk kesuksesan jangka panjang,” katanya pada sesi wawancara media di Jakarta, Selasa 17 Maret 2025.

    Pada aspek bisnis, PMI, yang merupakan induk perusahaan PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna), berupaya untuk menciptakan dan menghadirkan pilihan yang lebih baik dibandingkan dengan rokok bagi para perokok dewasa yang memutuskan untuk terus menggunakan produk tembakau. Langkah itu dilakukan lewat kehadiran produk tembakau inovatif bebas asap.

    Pada aspek operasional bisnis, PMI mendorong semua unit usahanya untuk memiliki dan menggunakan energi bersih. Pada saat bersamaan, PMI juga berupaya meminimalisir polusi air lewat efisiensi dan daur ulang dalam melakukan aktivitas usahanya. 

    Dia mencontohkan, Sampoerna memiliki rekam jejak manufaktur yang unggul. Sampoerna tidak hanya mempertahankan tingkat produksi tetapi juga praktik operasional yang berkelanjutan. 

    “Kami berinvestasi dalam teknologi hemat energi dan memastikan bahwa energi yang kami gunakan berasal dari sumber yang lebih baik. Hal yang sama berlaku untuk penggunaan air di mana kami meminimalkan polusi air dan meningkatkan efisiensi air,” jelasnya.

    Pria asal Polandia itu melanjutkan bahwa pada aspek sumber daya manusia (SDM) atau karyawan, PMI berinvestasi untuk membantu karyawan memahami teknologi termasuk kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Dengan cara itu, PMI memastikan karyawan mengikuti tren kemajuan teknologi sekaligus melihat peluang-peluang baru. 

    Secara khusus Jacek memuji Sampoerna yang saat ini telah mengirimkan sekitar 70 talenta terampil dan menjabat posisi strategis di perusahaan terafiliasi PMI di seluruh dunia.

    “Mereka adalah individu-individu yang berkualifikasi tinggi, bukan pekerja tingkat pemula,” paparnya.

    Tidak berhenti pada karyawan, lanjut Jacek, Sampoerna menjangkau lebih jauh untuk memberikan dampak sosial yang positif bagi masyarakat luas, termasuk pengusaha UMKM, melalui Sampoerna Retail Community (SRC) yang membina dan mendampingi lebih dari 250.000 toko kelontong di seluruh Indonesia.

    Selain itu, ada juga Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) yang dapat membantu pengusaha UMKM mengembangkan usahanya. SETC telah mendampingi lebih dari 97.000 UMKM dari seluruh Indonesia. 

    “Saya percaya keberlanjutan berarti turut memastikan sumber daya manusia berkembang dengan kecepatan yang sama dengan perubahan di sekitar kita. Pada akhirnya, keberlanjutan harus masuk akal bagi bisnis. Jika tidak, keberlanjutan tidak akan bertahan lama,” katanya.

    Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur Sampoerna, Ivan Cahyadi, menambahkan bahwa pilar kedua Falsafah Tiga Tangan yang dipegang teguh oleh Sampoerna ialah memberikan manfaat bagi karyawan, mitra bisnis, dan pemegang saham. Berpijak pada falsafah itu, Sampoerna tidak hanya membantu karyawan berkembang tetapi juga seluruh rantai pasok perusahaan ikut tumbuh. 

    “Di Sampoerna, kami bermitra dengan 22.000 petani tembakau dan cengkih, dan kami mengelola seluruh rantai pasokan, hingga apa yang baru saja disebutkan oleh Jacek Olczak, yakni SRC, yang berada di garis depan. Ini adalah inti dari bisnis kami. Sampoerna secara langsung atau tidak langsung mempekerjakan lebih dari 90.000 orang,” jelasnya.

    Ivan menjelaskan bahwa Sampoerna juga meraih sertifikat Top Employer di Indonesia selama tujuh tahun berturut-turut. Ia menyebutkan bahwa Sampoerna memiliki program untuk merekrut karyawan dan membantu mereka berintegrasi ke dalam budaya perusahaan. Selanjutnya, perusahaan fokus mengidentifikasi keterampilan yang dibutuhkan untuk meraih kesuksesan, dengan penekanan pada pengajaran keterampilan masa depan. 

    “Untuk memfasilitasi hal ini, kami mengirim karyawan kami untuk bekerja di luar Indonesia guna berkontribusi pada perusahaan induk kami, PMI. Saat ini, kami memiliki sekitar 70 orang yang bekerja di afiliasi PMI, dan kami juga mendatangkan orang-orang dari seluruh dunia ke Sampoerna untuk berbagi pengetahuan,” jelasnya.

     

     

  • Geger Batu Bernilai Rp 17 Miliar Cuma Dipakai Ganjal Pintu

    Geger Batu Bernilai Rp 17 Miliar Cuma Dipakai Ganjal Pintu

    Jakarta, CNBC Indonesia – Siapa sangka, benda yang tadinya dinilai tak berharga ternyata merupakan harta karun tersembunyi. Sebuah nenek dari Romania menjadi cikal bakal penemuan tak terduga ini.

    Kisah ini bermula ketika seorang nenek memungut batu berukuran 3,5 kilogram dari dasar sungai. Ia membawanya pulang ke rumah dan menjadikan batu tersebut sebagai pengganjal pintu.

    Tak dinyana, batu itu merupakan salah satu bongkahan amber terbesar di dunia, menurut laporan El Pais. Nilainya diperkirakan mencapai 1 juta euro atau setara Rp 17 miliar.

    Amber merupakan resin pohon dari jutaan tahun lalu. Dari waktu ke waktu, fosilnya mengeras dan menjadi material batu mulia.

    Di Romania, amber dengan mudah ditemukan di sekitar desa Colti dari aliran sungai Buzau. Sejak 1920, batu mulia itu memang ditambang di sana.

    Disebut sebagai ‘rumanite’, jenis amber ini cukup populer dan bernilai tinggi. Warnanya bernuansa merah yang dalam.

    Nenek yang menemukan nugget rumanite tersebut hidup di Colti. Saat dibawa pulang, orang-orang juga tak mengenali bahwa batu tersebut bernilai tinggi.

    Bahkan, pernah sekali pencuri perhiasan menargetkan rumah sang nenek, tetapi tidak mengambil batu yang menjadi pengganjal pintu tersebut.

    Setelah sang nenek meninggal pada 1991, keluarga yang mewarisi rumahnya mencurigai batu tersebut. Mereka lalu membawa dan menjualnya ke pemerintah Romania.

    Setelah diteliti ahli, batu berharga itu dimasukkan ke Museum Sejarah di Krakow, Polandia, dikutip dari Science Alert, Sabtu (22/3/2025).

    Menurut ahli, amber tersebut berusia sekitar 38-70 juta tahun. Batu itu diklasifikasikan sebagai harta karu nasional Romania.

    “Penemuan ini merepresentasikan signifikansi di level sains dan level museum,” kata Daniel Costache, Direktur Museum of Buzau.

    (fab/fab)

  • Teknologi Mutakhir Nonfiksi, Pasukan Ukraina Pamer PDL Anti-Panas Tipu Citra Termal hingga Drone – Halaman all

    Teknologi Mutakhir Nonfiksi, Pasukan Ukraina Pamer PDL Anti-Panas Tipu Citra Termal hingga Drone – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Brigade Infanteri Bermotor Terpisah ke-56 Ukraina Mariupol berinovasi dengan memperkenalkan pakaian anti-panas yang membuat tentara hampir tidak terlihat oleh pencitra termal dan drone musuh.

    Media pers brigade tersebut memamerkannya Pakaian Dinas Lapangan (PDL) kepada publik pada Rabu (19/3/2025).

    Sebuah video yang dipublikasikan di halaman brigade menunjukkan keefektifan pakaian inovatif ini.

    Dikutip dari Defence Express, pakaian ini sangat penting bagi unit pengintaian, kelompok penyerang, penembak jitu, dan tim evakuasi.

    Dalam situasi pertempuran, di mana satu gerakan yang tidak perlu dapat berarti hidup atau mati, kemampuan untuk tetap tidak terdeteksi sangatlah penting.

    “Ini bukan fiksi ilmiah—ini adalah kenyataan peperangan modern. Pakaian anti-panas mengubah aturan medan perang, membuat tentara tidak terlihat oleh pencitra termal dan drone musuh,” demikian bunyi pernyataan seperti diberitakan Defence Express.

    Dirancang untuk menutupi panas tubuh, pakaian anti-panas ini membuat pemakainya tidak terdeteksi berbagai radar.

    Mulai dari perangkat penglihatan malam, pencitra termal, dan UAV pengintai.

    Efektivitasnya telah dikonfirmasi dalam pertempuran.

    “Teknologi ini sangat penting bagi kelompok penyerang, unit pengintaian, penembak jitu, dan bahkan misi evakuasi. Dan ini baru permulaan,” kata brigade tersebut.

    Pengembang di balik kamuflase ini membagikan beberapa detail tentang inovasi mereka.

    Menurut Oleksandr, pendiri proyek Rozvidka, pakaian ini membantu tentara bergerak maju tanpa diketahui menuju posisi yang dikuasai musuh, di mana deteksi termal merupakan risiko serius.

    Fitur ini sangat berguna dalam cuaca dingin, saat tanda-tanda termal lebih menonjol.

    “Setelan kami mencerminkan tanda termal lingkungan sekitar dan berfungsi seperti bunglon,” kata pendiri proyek Rozvidka.

    Ranjau Sepanjang Batas Rusia-Belarusia

    Polandia bermaksud menempatkan ranjau anti-personel di sepanjang perbatasannya dengan Rusia dan Belarusia sebagai bagian dari proyek Perisai Timur.

    Seperti dilansir European Pravda, Wakil Menteri Pertahanan Polandia Paweł Bejda mengumumkan hal ini saat wawancara dengan RMF24 .

    Pernyataan tersebut muncul saat Lithuania, Latvia, Estonia, dan Polandia mengumumkan niat mereka pada tanggal 18 Maret untuk menarik diri dari Konvensi Pelarangan Ranjau Antipersonel Ottawa.

    “Kami tidak punya pilihan lain. Situasi di perbatasan sangat serius. Saya mengacu pada perbatasan Polandia-Belarusia dan Polandia-Rusia… Ini akan menjadi salah satu elemen kunci Perisai Timur,” kata Bejda.

    Menurutnya, Polandia saat ini tidak memiliki ranjau antipersonel, tetapi memiliki kemampuan untuk memproduksinya.

    “Pabrik-pabrik Grup Persenjataan Polandia akan memproduksi ranjau, tetapi saya tidak ingin membahas detailnya. Pesanan tersebut melibatkan beberapa ratus ribu unit, dan kita bahkan bisa berbicara tentang satu juta,” kata Bejda.

    Mengomentari rencana Negara Baltik dan Polandia untuk menarik diri dari perjanjian pelarangan ranjau antipersonel, Menteri Luar Negeri Estonia Margus Tsahkna pun memberi pernyataan.

    “Adalah salah untuk melarang diri kita sendiri menggunakan senjata yang siap digunakan Rusia untuk melawan kita.”

    Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.121:
    Zelensky Skeptis terhadap Janji Putin Menghentikan Serangan

    Zelensky menyatakan skeptis terhadap niat baik Presiden Rusia Vladimir Putin setelah serangan terbaru yang dilancarkan Moskow.

    Pada Rabu (19/3/2025) malam, Kementerian Pertahanan Ukraina melaporkan, Rusia kembali meluncurkan serangan rudal dan pesawat nirawak yang menewaskan satu orang serta merusak dua rumah sakit.

    Layanan kereta api nasional juga melaporkan infrastruktur energi di wilayah Dnipropetrovsk terkena dampak serangan tersebut.

    Serangan ini terjadi hanya sehari setelah Putin menyatakan kesediaannya untuk menghentikan serangan serupa di Ukraina.

    Tindakan Rusia yang langsung membalas dengan serangan baru membuat Zelensky meragukan kejujuran pernyataan Putin.

    “Kata-kata Putin tentang penghentian serangan bertentangan dengan kenyataan,” ujar Zelensky, seperti dikutip dari laporan media setempat.

    Ketegangan antara kedua negara terus meningkat, meskipun ada upaya diplomasi yang dilakukan berbagai pihak.

    Pemimpin Eropa Skeptis terhadap Gagasan Gencatan Senjata Trump-Putin

    Para pemimpin Eropa merespons dengan skeptis terhadap gagasan gencatan senjata terbatas yang diusulkan oleh Donald Trump dan Vladimir Putin.

    Mereka menilai gagasan ini menunjukkan kalau Rusia tidak serius dalam mencari penyelesaian damai atas konflik yang telah berlangsung selama tiga tahun, sebagaimana dilaporkan oleh Sam Jones.

    Tuntutan luas yang diajukan Putin dalam gencatan senjata tersebut mencakup kondisi yang dianggap tidak adil bagi Ukraina.

    Di antaranya adalah membiarkan militer Ukraina dalam keadaan melemah dan rentan, tanpa akses terhadap senjata atau intelijen dari Barat, serta dengan pasukan yang terkuras akibat perang berkepanjangan.

    Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Kaja Kallas, menegaskan langkah yang diajukan Rusia tidak mencerminkan niat untuk mencapai perdamaian yang adil.

    “Jelas Rusia tidak benar-benar ingin membuat konsesi apa pun,” ujar Kallas.

    Soal tuntutan Kremlin agar Ukraina menghentikan persenjataannya, ia menyebutnya sebagai hal yang tidak dapat diterima.

    Para pemimpin Eropa lainnya juga menyatakan kekhawatiran mereka jika gencatan senjata semacam ini hanya akan menguntungkan Rusia dengan memberikan waktu bagi Moskow untuk memperkuat posisinya di medan perang.

    Mereka menilai sebenarnya kesepakatan seperti ini berpotensi menjadi jebakan bagi Ukraina yang justru semakin memperlemah pertahanannya.

    Sementara itu, Washington telah menegaskan akan terus mendukung Kyiv dengan bantuan militer dan intelijen.

    Pemerintah Amerika Serikat juga menegaskan perjanjian damai jangka panjang harus didasarkan pada keadilan dan kedaulatan Ukraina, bukan pada keuntungan sepihak yang menguntungkan Rusia.

    Trump Usulkan AS Kelola Pembangkit Nuklir Ukraina, Zelensky Beri Respons

    Trump mengatakan kepada Zelensky pada Rabu (19/3/2025), Amerika Serikat dapat memiliki dan mengoperasikan pembangkit listrik tenaga nuklir Ukraina sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata.

    Zelensky menanggapi pernyataan tersebut dengan menegaskan pembicaraan mereka hanya menyangkut satu pembangkit listrik, yaitu Zaporizhzhia, yang saat ini berada di bawah pendudukan Rusia.

    “Kami hanya berbicara tentang satu pembangkit listrik, yang berada di bawah pendudukan Rusia,” ujar Zelensky, seperti dikutip dari berbagai sumber.

    Zaporizhzhia adalah pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa dan telah menjadi titik konflik utama dalam perang antara Rusia dan Ukraina.

    Sementara itu, Gedung Putih menegaskan mereka telah meninggalkan gagasan untuk mengambil alih kekayaan mineral Ukraina sebagai bagian dari negosiasi gencatan senjata.

    “Kami sekarang fokus pada perjanjian damai jangka panjang,” kata juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt.

    Belum ada kejelasan lebih lanjut mengenai bagaimana usulan Trump ini akan memengaruhi proses negosiasi yang sedang berlangsung.

    Kyiv Siap Hentikan Serangan ke Infrastruktur Rusia, Zelensky Beri Syarat

    Zelensky menyatakan Kyiv siap menghentikan serangan terhadap jaringan dan infrastruktur energi Rusia.

    Dia menegaskan keputusan ini bergantung pada kesepakatan yang jelas terkait fasilitas mana saja yang akan masuk dalam perjanjian penghentian serangan.

    Dalam pernyataan yang dilaporkan oleh Shaun Walker dan Pjotr Sauer, Zelensky mengisyaratkan ia belum mempertimbangkan gencatan senjata secara menyeluruh.

    Sebaliknya, ia menyebut gencatan senjata terhadap infrastruktur dapat segera dilakukan dengan syarat yang telah ditentukan.

    Tim kepresidenan Ukraina disebut tengah menyiapkan daftar fasilitas yang akan diajukan kepada Amerika Serikat sebagai bagian dari pembahasan ini.

    Zelensky juga menekankan gencatan senjata tidak hanya mencakup fasilitas energi tetapi juga infrastruktur sipil yang terdampak akibat serangan.

    Meskipun demikian, hingga saat ini belum ada kesepakatan resmi yang diumumkan.

    Zelensky Umumkan Pertemuan dengan Perwakilan AS di Arab Saudi

    Perwakilan Ukraina dijadwalkan bertemu dengan perwakilan Amerika Serikat di Arab Saudi minggu ini untuk melanjutkan diskusi mengenai gencatan senjata sementara.

    Hal ini diumumkan oleh Zelensky dalam percakapan daring dengan wartawan pada Rabu (19/3/2025).

    Zelensky menyatakan Ukraina tengah mempersiapkan daftar infrastruktur yang dianggap sebagai “prioritas dan sipil” yang menjadi target serangan Rusia.

    Daftar tersebut akan disampaikan dalam pertemuan dengan tim teknis yang berangkat sesuai jadwal.

    “Kami akan menyiapkan daftarnya, dan tim teknis akan berangkat segera setelah kelompok-kelompok tersebut merasa nyaman.

    “Pertemuan akan dilakukan pada salah satu hari di akhir pekan, Jumat, Sabtu, atau Minggu,” ujar Zelensky.

    Sementara itu, negosiasi antara Amerika Serikat dan Rusia dijadwalkan berlangsung pada Minggu (23/3/2025).

    Ukraina tidak akan berpartisipasi dalam pertemuan tersebut.

    (Tribunnews.com/ Chrysnha, Andari Wulan Nugrahani) 

  • Update Ukraina: Rusia Serang Negara NATO-Putin Teken Dekrit Presiden

    Update Ukraina: Rusia Serang Negara NATO-Putin Teken Dekrit Presiden

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perang antara Rusia dan Ukraina masih terus terjadi hingga hari ini. Meski begitu, mulai ada tanda-tanda kelemahan dari Kyiv, khususnya setelah penyokong nomor satunya, Amerika Serikat (AS), mengambil langkah untuk menghentikan intervensinya dalam perang itu.

    Rusia melancarkan serangan skala besar terhadap Ukraina Timur atau Donbass pada 24 Februari 2024. Moskow berupaya merebut wilayah itu dengan alasan diskriminasi rezim Kyiv terhadap wilayah itu, yang mayoritas dihuni etnis Rusia, serta niatan Ukraina untuk bergabung bersama aliansi pertahanan Barat, NATO.

    Hingga saat ini, peperangan masih terus terjadi. Berikut perkembangan terbarunya sebagaimana dirangkum dari berbagai sumber oleh CNBC Indonesia, Selasa (18/3/2025):

    1. Trump-Putin Dialog soal Ukraina-Nuklir, Perang End?

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin berencana untuk mengadakan panggilan telepon, Selasa (18/3/2025). Hal ini dilakukan saat keduanya berupaya untuk membahas cara mengakhiri perang antara Rusia dan Ukraina.

    Mengutip Reuters, konsesi teritorial oleh Kyiv dan kendali atas pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia kemungkinan akan menjadi pokok bahasan utama dalam pembicaraan tersebut. Diketahui, pembangkit nuklir terbesar di Eropa itu berada dalam zona peperangan antara Moskow dan Kyiv.

    “Apa yang terjadi di Ukraina tidaklah baik, tetapi kita akan melihat apakah kita dapat mencapai kesepakatan damai, gencatan senjata dan perdamaian, dan saya pikir kita akan dapat melakukannya,” kata Trump kepada wartawan di Washington.

    “Kita akan berbicara tentang lahan. Kita akan berbicara tentang pembangkit listrik. Kita sudah membicarakannya, membagi aset tertentu.”

    Sekretaris pers Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan dalam jumpa pers rutin pada hari Senin bahwa Trump dan Putin akan membahas pembangkit listrik “di perbatasan” Rusia dan Ukraina. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menolak mengomentari pernyataan Trump tentang lahan dan pembangkit listrik.

    Trump berusaha mendapatkan dukungan Putin untuk proposal gencatan senjata selama 30 hari yang diterima Ukraina minggu lalu, karena kedua belah pihak terus saling melancarkan serangan udara besar-besaran sepanjang akhir pekan.

    Sejauh ini, Rusia semakin dekat untuk mengusir pasukan Ukraina dari wilayah kekuasaan mereka yang telah berlangsung selama berbulan-bulan di wilayah milik Moskow, Kursk.

    Presiden AS mengatakan dalam sebuah unggahan di media sosial pada hari Jumat bahwa ia ‘sangat meminta’ agar Putin tidak membunuh ribuan tentara Ukraina yang didorong Rusia keluar dari Kursk. Di sisi lain, Putin mengatakan ia akan menghormati permintaan Trump untuk menyelamatkan nyawa tentara Ukraina jika mereka menyerah.

    2. AS Mau Akui Krimea Milik Rusia

    AS tengah mempertimbangkan untuk mengakui bahwa Krimea adalah bagian dari Rusia dan mungkin mendesak PBB untuk melakukan hal yang sama. Hal ini disampaikan situs berita AS, Semafor, mengutip dua orang yang mengetahui masalah tersebut.

    Menurut Semafor, Presiden Donald Trump belum membuat keputusan apa pun. Walau begitu, diskusi tentang status Krimea sejalan dengan “banyak pilihan yang diajukan saat Trump mendorong diakhirinya perang.”

    Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Brian Hughes mengatakan kepada Semafor bahwa Gedung Putih “tidak membuat komitmen seperti itu, dan kami tidak akan menegosiasikan kesepakatan (perdamaian) melalui media.”

    “Tujuannya tetap sama: menghentikan pembunuhan dan menemukan resolusi damai untuk konflik ini,” kata Hughes.

    3. Rusia Serang Negara NATO

    Jaksa Lithuania menyalahkan dinas intelijen militer Rusia sebagai dalang serangan pembakaran toko IKEA di Vilnius tahun lalu. Mereka menggolongkan tindakan itu sebagai tindakan terorisme.

    Lithuania, anggota NATO, telah menjadi sekutu setia Ukraina sejak Moskow menginvasi pada Februari 2022, dan telah sering memperingatkan adanya upaya sabotase Rusia. Kantor Kejaksaan Agung Lithuania mengaitkan serangan pembakaran di Vilnius pada bulan Mei 2024 dengan badan intelijen militer Rusia, GRU.

    “Tidak ada korban jiwa. Kami menganggap tindakan ini sebagai tindakan terorisme dengan konsekuensi serius,” tegas jaksa Lithuania, Arturas Urbelis.

    “Dua warga negara Ukraina menjadi tersangka dalam kasus pembakaran Ikea, dengan satu orang ditahan di Lithuania dan yang lainnya di Polandia,” tambahnya.

    “Telah ditetapkan bahwa melalui serangkaian perantara … para penyelenggara kejahatan ini berada di Rusia dan ini terhubung dengan intelijen militer dan pasukan keamanan,” kata Urbelis.

    4. Putin Teken Dekrit Presiden

    Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan izin kepada hedge fund AS, 683 Capital Partners, LP, untuk membeli sekuritas dari perusahaan-perusahaan Rusia yang sebelumnya dimiliki oleh sejumlah pemegang saham asing.

    Dilansir Reuters, keputusan ini diumumkan dalam sebuah dekrit presiden pada Senin (18/3/2025), menandai langkah baru dalam kebijakan ekonomi Rusia di tengah sanksi internasional yang masih berlangsung akibat konflik di Ukraina.

    Langkah ini mencerminkan makin ketatnya kontrol Rusia terhadap transaksi aset asing, terutama di sektor energi dan keuangan, yang kini hanya dapat dilakukan dengan persetujuan langsung dari Putin. Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 2022, Moskow telah memperketat regulasi terkait kepemilikan asing di sektor strategis untuk mempertahankan stabilitas ekonomi domestik.

    Mellaui dekrit tersebut, 683 Capital Partners bisa membeli sekuritas milik perusahaan Rusia yang sebelumnya dimiliki oleh sekitar selusin entitas keuangan Barat. Beberapa entitas yang disebutkan dalam dekrit tersebut termasuk Jane Street, Templeton Asset Management, Franklin Advisers, dan Carrhae Capital.

    Keputusan ini menarik perhatian investor global yang tengah mencari petunjuk apakah hubungan antara AS dan Rusia akan mencair setelah kembalinya Donald Trump ke Gedung Putih. Namun, detail dalam dekrit ini masih sangat terbatas dan tidak memberikan indikasi jelas mengenai perubahan besar dalam kebijakan ekonomi Rusia terhadap investor asing.

    Selain memberikan izin kepada 683 Capital Partners, dekrit tersebut juga mengatur bahwa dua perusahaan Rusia, yakni Cepheus-2 dan Modern Real Estate Funds, diperbolehkan untuk membeli sekuritas yang telah diakuisisi oleh hedge fund AS tersebut. Transaksi ini dapat dilakukan tanpa memerlukan persetujuan tambahan dari Putin.

    Langkah ini dinilai sebagai bagian dari strategi Rusia untuk mengendalikan aset keuangan yang sebelumnya dikuasai investor asing. Dengan memberikan izin khusus kepada hedge fund AS tersebut, pemerintah Rusia dapat memastikan bahwa kepemilikan saham perusahaan domestik tetap berada dalam kendali entitas yang disetujui oleh Moskow.

    5. Jerman Waspada Perang

    Pemerintah Jerman harus menyiapkan rumah sakit di seluruh negeri agar dapat beroperasi secara efisien jika terjadi konflik militer. Hal ini disampaikan Menteri Kesehatan Bavaria Judith Gerlach, mengutip ancaman yang dirasakan dari Rusia.

    Dalam wawancara dengan Augsburger Allgemeine Zeitung, Gerlach menyebut ancaman militer yang ditimbulkan Rusia terhadap Eropa dan kemungkinan penarikan diri Presiden AS yang baru (Donald) Trump dari kemitraan keamanan sebelumnya juga berarti perlunya tindakan besar dari pihak sistem perawatan kesehatan Jerman dan seluruh masyarakat sipil.

    Ia berpendapat bahwa sekadar meningkatkan angkatan bersenjata tidak akan cukup untuk mengatasi tantangan yang seharusnya dihadapi negara tersebut.

    “Oleh karena itu, kita memerlukan ‘rencana operasional sipil Jerman’ yang komprehensif” yang diarahkan untuk mengatasi berbagai keadaan darurat, termasuk agresi militer, tegas Gerlach.

    Menurut Gerlach, dalam skenario seperti itu, sistem perawatan kesehatan Jerman harus siap memberikan layanan kepada lebih dari 80 juta penduduk sipil, serta personel militer yang terluka.

    “Negara harus menetapkan standar yang jelas. Ini berlaku untuk tingkat UE, federal, dan regional,” timpal pejabat itu kepada surat kabar tersebut. Ia juga menekankan perlunya memastikan kemampuan Jerman dan UE untuk memproduksi semua obat-obatan dan sediaan farmasi yang mungkin mereka butuhkan.

    6. India-China 

    Kekuatan-kekuatan besar non-Barat dapat memainkan peran penting dalam keamanan Eropa setelah konflik Ukraina. Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri Slowakia Juraj Blanar dalam sebuah wawancara dengan RT.

    “Negara-negara di belahan bumi selatan harus menjadi salah satu bagian dari jaminan keamanan (Ukraina) ini,” menteri tersebut menyatakan pada hari Selasa, berbicara di sela-sela Dialog Raisina, sebuah konferensi tentang geopolitik dan geoekonomi di New Delhi.

    “Negara-negara seperti China, Brasil, juga India, mengajukan beberapa usulan perdamaian, dan mereka ingin terlibat dalam hal ini.”

    Berbeda dengan beberapa anggota UE lainnya, Slovakia tidak percaya bahwa konflik Ukraina dapat diselesaikan demi kepentingan Kyiv melalui dukungan militer yang berkelanjutan. Oleh karena itu, Bratislava mendukung pendekatan baru yang diadopsi oleh Presiden AS Donald Trump, yang sedang mengupayakan pemulihan dialog dengan Rusia dan mengakhiri permusuhan melalui kompromi.

    “Slovakia memandang perdamaian di Ukraina sebagai hasil yang akan menguntungkan seluruh dunia, artinya semua pemangku kepentingan, seperti India, China, Brasil, negara-negara berkembang, dan juga negara-negara Uni Eropa, harus duduk bersama dan mengamankan perdamaian ini untuk masa depan,” tandasnya

    (sef/sef)

  • Ngeri! Suku Kanibal Kuno Rayakan Kemenangan dengan Santap Otak Musuh

    Ngeri! Suku Kanibal Kuno Rayakan Kemenangan dengan Santap Otak Musuh

    Jakarta

    Memakan otak manusia terdengar seperti kisah dalam film tentang zombi. Namun sebuah studi terbaru menemukan bahwa para prajurit Eropa melakukannya 18 ribu tahun lalu.

    Orang-orang yang dimaksud, suku Magdalenians, dilaporkan melakukan bentuk kanibalisme ini sebagai cara untuk merayakan kemenangan atas musuh mereka dalam pertempuran.

    Beberapa bagian Eropa zaman prasejarah memang telah diperkirakan punya tradisi kanibalisme. Namun, teori tersebut baru terkonfirmasi ketika tim peneliti internasional menganalisis bekas luka pada sisa-sisa manusia, termasuk tengkorak, dari Gua Maszycka, di Polandia.

    “Kanibalisme adalah perilaku yang terdokumentasi pada berbagai waktu dalam evolusi manusia,” kata Palmira Saladie, salah satu penulis studi dan peneliti dari Catalan Institute dikutip dari Popular Mechanics.

    “Dalam konteks prasejarah, tulang dapat merespons kebutuhan bertahan hidup dan praktik ritual atau bahkan dinamika kekerasan antarkelompok,” jelasnya.

    Lebih dari 68% dari 63 fragmen tulang manusia yang diperiksa, diketahui mengandung manipulasi yang terkait dengan konsumsi manusia, seperti pengambilan berkas otot, otak, dan sumsum tulang.

    “Lokasi dan frekuensi bekas sayatan dan patah tulang yang disengaja pada kerangka adalah bukti nyata eksploitasi nutrisi pada tubuh, yang menepis hipotesis perawatan pemakaman tanpa konsumsi,” kata Francesc Marginedas, kepala dan peneliti di Catalan Institute.

    Sisa-sisa tulang dari Gua Maszycka. Foto: Catalan Institute

    “Mayat-mayat tertentu ini telah ‘dimanipulasi secara intensif’ untuk mengekstraksi semua jaringan dan memanfaatkan ‘kontribusi kalorinya’,” tulis para peneliti dalam laporan mereka yang dipublikasikan di jurnal Scientific Reports.

    “Proses pemotongan dilakukan segera setelah kematian tanpa ada waktu yang disediakan bagi tubuh untuk membusuk atau mengering,” tambah deskripsi dalam laporan tersebut.

    Menurut para peneliti, hal paling menarik adalah fragmen tengkorak dan mandibula, yang memperlihatkan modifikasi yang terkait dengan pengulitan, penghilangan daging, dan disartikulasi. Selain itu, tengkorak-tengkorak tersebut memperlihatkan bekas torehan dan tanda-tanda lain yang terbentuk saat otak dikeruk.

    Ketika menyangkut praktik kanibalisme prasejarah, suku-suku yang melakukannya di masa itu memprioritaskan bagian tubuh yang paling bergizi, termasuk otak.

    Tiga penulis utama penelitian ini. Dari kiri ke kanan: Francesc Marginedas, Palmira Saladie, dan Antonio Rodriguez-Hidalgo. Foto: Catalan Institute

    “Kanibalisme adalah perilaku yang didokumentasikan pada berbagai waktu dalam evolusi manusia,” kata Palmira Saladie, rekan penulis studi dan peneliti di Catalan Institute.

    “Dalam konteks prasejarah, hal itu dapat menanggapi kebutuhan bertahan hidup dan praktik ritual atau bahkan dinamika kekerasan antarkelompok,” ujarnya.

    Dalam kasus ini, penulis berspekulasi bahwa konflik antar suku telah mencapai puncaknya karena sumber daya yang langka di tengah Zaman Es, yang berarti kanibalisme perang kemungkinan besar terjadi.

    Hipotesis ini didukung lebih lanjut oleh fakta bahwa sisa-sisa tersebut dicampur dengan bangkai hewan ketimbang disajikan dengan cara ritualistik.

    Ditambah lagi fakta bahwa ada lima tempat penyimpanan yang diketahui di Eropa dari zaman itu dengan bukti kanibalisme yang jelas, dan jelas bahwa kebiasaan mengerikan itu merupakan bagian integral dari budaya daerah pada saat itu.

    (rns/rns)

  • Ukraina Krisis Senjata, Pasukan Zelensky Curhat Kehabisan Rudal ATACMS Untuk Lawan Rusia – Halaman all

    Ukraina Krisis Senjata, Pasukan Zelensky Curhat Kehabisan Rudal ATACMS Untuk Lawan Rusia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Ukraina diketahui kehabisan stok Rudal Taktis pasokan Amerika Serikat ATACMS yang biasa digunakan dalam perang melawan Rusia.

    Hal itu diungkap seorang pejabat militer  Ukraina yang bertempur di medan perang melawan Rusia.

    Dalam laporan yang dikutip dari Kyiv Independent, pejabat militer Ukraina itu menjelaskan bahwa pasukannya tidak lagi memiliki misil ATACMS di gudang senjata.

    Sementara itu, dalam laporan lain seorang pejabat Amerika menyebut jika pasokan rudal ATACMS dari negaranya yang dipasok untuk Ukraina sudah habis sejak akhir Januari 2025 lalu.

    ATACMS sendiri merupakan rudal balistik yang dipasok AS yang dapat terbang hingga 300 kilometer (sekitar 186 mil).

    ATACMS dilengkapi dengan sistem panduan GPS yang memungkinkan presisi tinggi dalam penargetan.

    Dengan kemampuan ini, ATACMS mampu menghancurkan target yang sangat spesifik dengan kerusakan minimal pada area sekitarnya.

    Selain itu ATACMS dapat menyasar berbagai target penting dengan cepat dan akurat.

    Oleh karena itu ATACMS ideal untuk digunakan dalam operasi militer berskala besar yang membutuhkan serangan cepat untuk mengganggu logistik atau menghancurkan kekuatan musuh yang kritis.

    Ukraina sendiri mulai menerima dan menggunakan sistem rudal ATACMS pada Oktober 2023.  sementara penggunaan ATACMS pertama kali tercatat pada 17 Oktober 2023.

    Serangan ini menargetkan koridor darat yang diduduki Rusia menuju Krimea dan pangkalan udara Rusia di utara Krimea, yang mengakibatkan penghancuran beberapa helikopter militer Rusia di darat.

    Pada 19 November 2024, Ukraina kembali menggunakan ATACMS dengan menargetkan wilayah dalam perbatasan internasional Rusia, menghancurkan fasilitas penyimpanan amunisi di wilayah Bryansk.

    AS Stop Pasok Senjata ke Ukraina

    Saat masa kepemimpinan Presiden Joe Biden, AS diketahui mengirim 40 misil ATACMS ke Ukraina.

    Namun sejak Presiden terpilih AS Donald Trump menjabat, AS mulai memperketat aturannya dengan membatasi pasokan senjata ke Ukraina.

    Termasuk menghentikan pasokan misil ATACMS, hal ini yang membuat Kyiv kehabisan rudal tersebut sejak Januari

    Presiden AS, Donald Trump diketahui memerintahkan penangguhan semua bantuan militer ke Ukraina.

    Penangguhan sementara bantuan militer ini tidak hanya mempengaruhi bantuan di masa mendatang, tetapi juga senjata yang sedang dalam perjalanan.

    Termasuk pengiriman melalui pesawat dan kapal, serta peralatan yang sedang transit di Polandia.

    Keputusan ini diambil setelah pertemuan yang penuh ketegangan antara Trump dan Zelensky, di mana ketidaksepakatan mengenai bantuan militer dan sikap strategis Ukraina memicu ketegangan.

    Imbas penangguhan ini, Amerika diprediksi tidak akan memasok lagi rudal ATACMS ke Ukraina. Pasalnya, Trump sangat menentang penggunaan rudal jarak jauh untuk menyerang wilayah Rusia.

    Zelensky Akui Ukraina Krisis senjata

    Presiden Ukraina mengakui bahwa sebagian besar unit militer Kiev mengalami krisis senjata.

    Ia mengungkap bahwa krisis terjadi lantaran negaranya kesulitan untuk memasok senjata di tengah meningkatnya kerusakan peralatan dan masalah pemeliharaan yang terus-menerus.

    Komentar Zelensky muncul di tengah meningkatnya tekanan dari para pendukung Kiev, khususnya Amerika Serikat yang mulai memperketat aturan.

    Tak hanya krisis senjata, Ukraina juga mengalami krisis pasukan selama perang melawan Rusia.

    Informasi publik militer Ukraina, Deep State menunjukkan dalam peta garis depan, pertempuran Ukraina mempertahankan tanah mereka banyak mengalami kegagalan.

    Ini lantaran pasukan yang diterjunkan menghadapi Rusia yang tidak memadai.

    Adapun jumlah pasukan yang dikerahkan untuk brigade nya hanya 3-5 ribu orang. Padahal untuk melawan Rusia dibutuhkan setidaknya 25.000 personel.

    Buntut krisis ini militer Kiev diam-diam memasukkan para dokter dan operator serta teknisi rudal Patriot untuk berjuang di garis depan.

    Wakil parlemen dari Partai Hamba Rakyat yang dikenal vokal tersebut mengatakan bahwa sejatinya dokter akan bertugas di belakang untuk menjamin kesehatan, sementara operator dan teknisi Patriot mengoperasikan rudal tersebut untuk menyerang Rusia.

    Akan tetapi kini mereka justru diperintahkan untuk angkat senjata berperang sebagai pasukan infanteri.

    (Tribunnews.com / Namira)

  • Gerhana Bulan Total Malam Ini 13-14 Maret 2025, Cek Lokasi-Waktunya!

    Gerhana Bulan Total Malam Ini 13-14 Maret 2025, Cek Lokasi-Waktunya!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Fenomena Gerhana Bulan Total menghiasi langit Bumi di pertengahan Ramadan ini, mulai 13 Maret 2025 hingga 14 Maret 2025. Ini merupakan Gerhana Bulan Total pertama sejak 2022 silam. 

    Gerhana Bulan Total akan membuat BUlan tampak merah selama 65 menit, sebuah fenomena yang sering dijuluki sebagai Bulan Darah atau Blood Moon.

    Meskipun tidak memiliki signifikansi astronomi khusus, pemandangan di langit sangat mencolok karena bulan yang biasanya berwarna putih berubah menjadi merah atau cokelat kemerahan.

    Sayangnya, fenomena Blood Moon ini hanya bisa disaksikan di sebagian sisi Bumi pada malam hari. Selain itu, Indonesia tak kebagian untuk menyaksikan fenomena langka tersebut.

    Lalu, di mana bisa menyaksikannya?

    Mengutip laporan Space.com, meskipun titik gerhana terbesar akan terjadi di Samudra Pasifik, Amerika Utara dan Amerika Selatan akan mendapatkan pemandangan terbaik.

    Beberapa daerah di Eropa akan mendapatkan sedikit pemandangan blood moon. Sementara Asia Timur hanya akan melihat sekilas pemandangan saat Bulan terbit.

    Berikut daftar lokasi lengkapnya:

    Casablanca, Maroko
    Dublin, Irlandia
    Lisbon, Lisbon, Portugal
    Honolulu, Hawaii, Amerika Serikat
    São Paulo, São Paulo, Brasil
    Buenos Aires, Argentina
    New York, New York, Amerika Serikat
    Guatemala City, Guatemala
    Los Angeles, California, Amerika Serikat
    Rio de Janeiro, Rio de Janeiro, Brasil
    Toronto, Ontario, Kanada
    Caracas, Venezuela
    San Salvador, El Salvador
    Montréal, Quebec, Kanada
    Santo Domingo, Republik Dominika
    Chicago, Illinois, Amerika Serikat
    St. John’s, Newfoundland dan Labrador, Kanada
    Ottawa, Ontario, Kanada
    New Orleans, Louisiana, Amerika Serikat
    Mexico City, Ciudad de México, Meksiko
    Asuncion, Paraguay
    Santiago, Chili
    Brasilia, Distrito Federal, Brasil
    Washington DC, Distrik Columbia, Amerika Serikat
    Auckland, Auckland, Selandia Baru
    San Francisco, California, Amerika Serikat
    Suva, Fiji
    Lima, Lima, Peru
    Detroit, Michigan, Amerika Serikat
    Havana, Kuba

    Sementara itu, terdapat juga sejumlah kota yang dapat menyaksikan sebagian Gerhana Bulan yang terjadi di bulan Maret 2025. Berikut ini daftar kotanya:

    Khartoum, Sudan
    Ankara, Turki
    Johannesburg, Afrika Selatan
    Kairo, Mesir
    Bukares, Rumania
    Sofia, Bulgaria
    Athena, Yunani
    Warsawa, Polandia
    Budapest, Hungaria
    Stockholm, Swedia
    Wina, Wina, Austria
    Zagreb, Kroasia
    Roma, Italia
    Berlin, Berlin, Jerman
    Kopenhagen, Denmark
    Oslo, Norwegia
    Lagos, Lagos, Nigeria
    Amsterdam, Belanda
    Brussels, Brussels, Belgia
    Aljir, Aljazair
    Paris, Paris, Prancis
    London, Inggris, Inggris Raya
    Madrid, Madrid, Spanyol
    Brisbane, Queensland, Australia
    Sydney, New South Wales, Australia
    Melbourne, Victoria, Australia
    Tokyo, Jepang
    Seoul, Korea Selatan

    Tidak seperti saat Gerhana Matahari, melihat Bulan selama Gerhana Bulan adalah hal yang aman. Fenomena ini juga akan berlangsung selama berjam-jam. Ahli memprediksi gerhana bulan akan terjadi total selama 6 jam, antara pukul 23:57 dan 06:00 EDT.

    Gerhana bulan total kali ini akan dimulai dengan gerhana penumbra, ketika bulan memasuki bayangan luar Bumi yang kabur dan kehilangan kecerahannya, yang dimulai pukul 23:57 hingga 01:09 EDT.

    Kemudian akan terjadi fase parsial, yakni ketika bulan mulai memasuki bayangan umbra Bumi yang lebih gelap dan mulai berubah menjadi merah, dari pukul 01:09 hingga 02:26 EDT dini hari.

    Dan fase totalitas, ketika seluruh bulan berada di dalam umbra Bumi, akan berlangsung selama 65 menit, dari pukul 02:26 hingga 03:31 EDT.

    Pemandangannya kemudian berbalik, dengan totalitas diikuti oleh fase parsial dari pukul 3:31 hingga 4:47 pagi dan fase penumbra dari pukul 4:47 hingga 6 pagi EDT.

    Di Amerika Utara, semua fase gerhana dapat diamati di seluruh 50 negara bagian, termasuk Alaska, Hawaii, Kanada, dan Meksiko. Sebagian besar Amerika Selatan, termasuk Brasil, Argentina, dan Chili, juga dapat menyaksikan gerhana secara penuh.

    Di Eropa, wilayah barat seperti Spanyol, Prancis, dan Inggris dapat melihat gerhana sebelum bulan terbenam pada pagi hari 14 Maret. Dan Afrika bagian barat, termasuk Maroko dan Senegal, juga berkesempatan menyaksikan totalitas. Sementara itu, di Oseania, Selandia Baru dapat melihat fase akhir gerhana saat bulan terbit.

    (fab/fab)

  • Tentara Ukraina Disebut Mundur Bertahap dari Kursk, Kota Sudzha Kini Berada di Bawah Kendali Rusia – Halaman all

    Tentara Ukraina Disebut Mundur Bertahap dari Kursk, Kota Sudzha Kini Berada di Bawah Kendali Rusia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Media pemerintah Rusia dan para blogger pro-perang berbagi video yang menunjukkan pasukan Rusia mengibarkan bendera di kota Sudzha di wilayah Kursk barat daya, Rabu (12/3/2025).

    Saluran Telegram yang terhubung dengan Pasukan Lintas Udara Rusia menerbitkan video udara pendek yang memperlihatkan para prajurit mengibarkan bendera Rusia di samping spanduk unit di alun-alun pusat Sudzha pada Rabu pagi.

    Pada waktu yang sama, versi video berdurasi 38 detik muncul di situs web kantor berita milik pemerintah RIA Novosti dan TASS.

    Dalam video tersebut, seorang petugas di balik kamera menunjuk ke tujuh tentara di alun-alun yang kosong, dan menggambarkan mereka sebagai pasukan terjun payung dan unit lain yang telah “bersama-sama merebut kembali” kota tersebut.

    Pada hari Rabu, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan telah mengambil alih kendali atas empat permukiman di wilayah Kursk, yang semuanya terletak di pinggiran Sudzha.

    Sehari sebelumnya, militer Rusia melaporkan telah merebut kembali 12 permukiman di wilayah perbatasan.

    Analis militer independen, Yan Matveev, mengatakan kehadiran media Rusia di dekat Sudzha menunjukkan pasukan Ukraina mundur tanpa perlawanan, yang tampaknya merupakan upaya untuk melindungi personel dan peralatan mereka.

    Matveev menyebut pasukan Rusia akan mendapatkan kembali kendali penuh atas wilayah Kursk pada hari Rabu.

    Senada dengan itu, Ruslan Leviev, pendiri pemantau perang independen Conflict Intelligence Team, mengatakan kepada lembaga penyiaran TV Rain pada hari Rabu bahwa tentara Ukraina secara bertahap mundur dari wilayah Kursk.

    “Kami telah melihat bahwa semua wilayah yang berada di bawah kendali Rusia telah direbut tanpa perlawanan sedikit pun. Hal yang sama berlaku untuk Sudzha,” kata Leviev, dilansir The Moscow Times.

    “Hari ini, kami melihat mereka berada di sisi seberang (kota). Dan sekali lagi, tidak ada gambar pertempuran apa pun.”

    “Pada titik ini, adil untuk mengatakan bahwa seluruh kota Sudzha sekarang berada di bawah kendali Rusia,” jelasnya.

    Menurut Leviev, pasukan Ukraina mungkin akan mencoba mempertahankan desa-desa perbatasan yang masih berada di bawah kendali mereka di wilayah Kursk selama beberapa hari lagi.

    Laporan akhir pekan lalu mengklaim bahwa 800 pasukan khusus Rusia telah merangkak sejauh 15 kilometer melalui bagian pipa yang tidak terpakai, yang pernah membawa gas Rusia ke Eropa melalui Ukraina, untuk melakukan serangan diam-diam terhadap pasukan Ukraina di Sudzha.

    Militer Ukraina mengatakan pihaknya berhasil menangkis  serangan Rusia melalui pipa gas di pinggiran Sudzha pada Sabtu (8/3/2025).

    Pada Senin (10/3/2025), Jenderal Ukraina Oleksandr Syrskyi  mengatakan, serangan balik Rusia tidak menempatkan pasukannya pada risiko pengepungan, meskipun ia mengindikasikan bahwa mereka mundur ke “posisi yang menguntungkan untuk pertahanan.”

    Pasukan Ukraina awalnya merebut 1.376 kilometer persegi (531 mil persegi) tanah di wilayah Kursk setelah melancarkan serangan pada bulan Agustus, yang bertujuan untuk menggunakan wilayah yang diduduki sebagai pengaruh dalam negosiasi perdamaian di masa mendatang dengan Rusia.

    Hingga hari Rabu, wilayah di bawah kendali Ukraina telah menyusut menjadi kurang dari 200 kilometer persegi (77 mil persegi), menurut DeepState, pelacak medan perang yang memiliki hubungan dengan militer Ukraina.

    Senjata AS Kembali Mengalir ke Ukraina

    Diberitakan AP News, pengiriman senjata Amerika Serikat (AS) ke Ukraina dilanjutkan pada hari Rabu, kata sejumlah pejabat.

    Pengiriman dilakukan sehari setelah pemerintahan Donald Trump mencabut penangguhan bantuan militer untuk Kyiv dalam perang melawan invasi Rusia, dan sejumlah pejabat menunggu tanggapan Kremlin terhadap usulan gencatan senjata selama 30 hari yang didukung oleh Ukraina.

    Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan penting untuk tidak “terburu-buru” menanggapi pertanyaan tentang gencatan senjata, yang diusulkan oleh Washington.

    Ia mengatakan kepada wartawan bahwa Moskow sedang menunggu “informasi terperinci” dari AS dan menyarankan agar Rusia mendapatkannya sebelum dapat mengambil posisi.

    PRESIDEN ZELENSKY – Tangkapan layar YouTube NBC News yang diambil pada Selasa (18/2/2025) menunjukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berbincang tentang perspektifnya tentang perundingan damai antara Ukraina dan Rusia pada 16 Februari 2025. (Tangkapan layar YouTube NBC News)

    Kremlin sebelumnya menentang apa pun kecuali akhir permanen konflik dan belum menerima konsesi apa pun.

    Presiden AS Donald Trump ingin mengakhiri perang tiga tahun dan menekan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk ikut berunding.

    Penghentian bantuan AS terjadi beberapa hari setelah Zelensky dan Trump berdebat tentang konflik tersebut dalam pertemuan yang menegangkan di Gedung Putih.

    Trump mengatakan “sekarang tergantung pada Rusia” saat pemerintahannya menekan Moskow untuk menyetujui gencatan senjata.

    “Dan mudah-mudahan kita bisa mendapatkan gencatan senjata dari Rusia,” kata Trump pada hari Rabu dalam perbincangan panjang dengan wartawan selama pertemuan di Ruang Oval dengan Micheál Martin, Perdana Menteri Irlandia.

    “Dan jika kita berhasil, saya kira itu sudah 80 persen dari jalan untuk mengakhiri pertumpahan darah yang mengerikan ini,” jelasnya.

    Presiden AS itu kembali melontarkan ancaman terselubung akan menjatuhkan sanksi baru kepada Rusia.

    “Kita bisa, tetapi saya harap itu tidak diperlukan,” kata Trump.

    Sementara itu, Zelensky mengatakan gencatan senjata selama 30 hari akan memungkinkan kedua belah pihak “untuk sepenuhnya mempersiapkan rencana langkah demi langkah guna mengakhiri perang, termasuk jaminan keamanan bagi Ukraina.”

    Pertanyaan teknis mengenai cara memantau gencatan senjata secara efektif di sepanjang garis depan sepanjang sekitar 1.000 kilometer (600 mil), tempat drone kecil namun mematikan biasa ditemukan, adalah “sangat penting,” kata Zelensky kepada wartawan pada hari Rabu di Kyiv.

    Sebagai informasi, pengiriman senjata ke Ukraina telah dilanjutkan melalui pusat logistik Polandia, demikian diumumkan menteri luar negeri Ukraina dan Polandia pada hari Rabu.

    Pengiriman dilakukan melalui pusat NATO dan AS di kota Rzeszow di Polandia timur yang telah digunakan untuk mengangkut senjata Barat ke negara tetangga Ukraina sekitar 70 kilometer (45 mil) jauhnya.

    Bantuan militer Amerika sangat penting bagi militer Ukraina yang kekurangan personel dan kelelahan, yang mengalami kesulitan untuk menahan kekuatan militer Rusia yang lebih besar.

    Bagi Rusia, bantuan Amerika berpotensi menimbulkan kesulitan yang lebih besar dalam mencapai tujuan perang, dan hal itu dapat membuat upaya perdamaian Washington menjadi lebih sulit di Moskow.

    Pemerintah AS juga telah memulihkan akses Ukraina ke gambar satelit komersial yang tidak dirahasiakan yang disediakan oleh Maxar Technologies melalui program yang dijalankan Washington, kata juru bicara Maxar Tomi Maxted kepada The Associated Press.

    Gambar-gambar tersebut membantu Ukraina merencanakan serangan, menilai keberhasilannya, dan memantau pergerakan Rusia.

    (Tribunnews.com/Nuryanti)

    Berita lain terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

  • Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-1.114: Putin Bangga, Ukraina Mundur setelah Digempur Rusia di Kursk – Halaman all

    Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-1.114: Putin Bangga, Ukraina Mundur setelah Digempur Rusia di Kursk – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Berikut perkembangan terkini perang Rusia dan Ukraina hari ke-1.114 pada Kamis (13/3/2025).

    Pada tengah malam, suara ledakan dapat terdengar di Kyiv dan disusul dengan suara ledakan yang kedua pada pukul 01.16 waktu setempat.

    Setengah jam kemudian, Rusia menyerang Kherson secara besar-besaran.

    Sementara itu, ledakan terdengar di wilayah Zaporizhia pada pukul 04.00 pagi waktu setempat.

    Angkatan Udara Ukraina memperingatkan tentang ancaman pesawat tak berawak terhadap Zaporizhia.

    Pada waktu yang beriringan, peringatan serangan udara telah dicabut di Kyiv, seperti diberitakan Suspilne.

    Putin Kunjungi Kursk

    Presiden Rusia Vladimir Putin mengunjungi wilayah perbatasannya di Kursk untuk pertama kalinya sejak Ukraina menginvasi sebagian wilayah Rusia dalam serangan mendadak pada Agustus 2024.

    Putin berharap pasukannya hampir berhasil membebaskan sepenuhnya wilayah Kursk setelah mengklaim telah merebut kembali 24 permukiman dalam lima hari terakhir.

    “Saya berharap semua tugas tempur yang dihadapi unit kami akan terpenuhi, dan wilayah wilayah Kursk akan segera dibebaskan sepenuhnya dari musuh,” kata Putin di televisi pemerintah, Rabu (12/3/2025).

    Putin juga mengatakan Rusia memperlakukan semua tawanan perang dengan baik.

    Putin Memuji Pasukan Rusia dalam Operasi Pipa di Kursk

    Dalam kunjungannya di Kursk, Putin memuji pasukan Rusia yang meliputi personel dari Brigade Serangan Lintas Udara ke-11, Resimen Senapan Bermotor ke-30, dan detasemen pasukan khusus Akhmat yang berpartisipasi dalam operasi khusus di Kursk.

    Ia diberitahu oleh Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia, Jenderal Valery Gerasimov, bahwa pasukan Rusia berhasil melakukan operasi khusus melalui saluran pipa dalam serangan yang mengejutkan pasukan Ukraina di Kursk.

    “Tim penyerang dari formasi gabungan ini, yang berjumlah lebih dari 600 orang, menggunakan pipa transmisi gas untuk menempuh jarak sekitar 15 kilometer dan menyusup ke formasi tempur angkatan bersenjata Ukraina,” lapor Gerasimov kepada Putin.

    “Tindakan ini mengejutkan musuh dan menyebabkan runtuhnya pertahanan mereka serta perkembangan serangan kami di wilayah Kursk,” imbuh Gerasimov.

    Ukraina Tarik Pasukannya dari Kursk setelah Digempur Rusia

    Beberapa menit setelah pernyataan Putin disiarkan, panglima tertinggi angkatan darat Ukraina, Jenderal Oleksandr Syrski, mengisyaratkan pasukannya ditarik mundur untuk meminimalkan kerugian.

    “Dalam situasi yang paling sulit, prioritas saya adalah menyelamatkan nyawa tentara Ukraina. Untuk tujuan ini, unit-unit pasukan pertahanan, jika perlu, akan bermanuver ke posisi yang lebih menguntungkan,” tulis Syrski, Rabu.

    Syrski: Rusia Menyerang dengan Pasukan Udara dan Unit Khusus

    Jenderal Oleksandr Syrski mengatakan militer Rusia menderita kerugian personel dan peralatan yang besar saat mencoba meraih keuntungan politik dengan berupaya mengusir pasukan Ukraina dari pemukiman Sudzha di Kursk. 

    Namun, sumber terbuka Deep State yang berbasis di Ukraina menunjukkan bahwa Ukraina tidak lagi memegang kendali penuh atas pemukiman tersebut.

    Meski mengatakan musuh menderita kerugian, Syrski mengakui Rusia telah mengerahkan pasukan terbaiknya untuk memukul mundur pasukan Ukraina.

    “Musuh menggunakan unit penyerangan pasukan udara dan pasukan operasi khusus untuk menerobos pertahanan kami, mengusir pasukan kami keluar dari wilayah Kursk dan memindahkan pertempuran ke wilayah Sumy dan Kharkiv,” kata Syrskyi, seperti diberitakan The Guardian.

    Zelensky: Kami Berupaya Melindungi Tentara Ukraina

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan Ukraina melakukan upaya semaksimal mungkin untuk melindungi tentaranya di garis depan medan perang.

    “Rusia jelas berusaha memberikan tekanan maksimal pada pasukan kami, dan komando militer kami melakukan apa yang harus dilakukan,” kata Presiden Ukraina dalam konferensi pers di Kyiv, Rabu.

    “Kami menjaga keselamatan prajurit kami semaksimal mungkin,” lanjutnya.

    Trump Ancam Rusia secara Finansial jika Tak Setujui Usulan Gencatan Senjata 30 Hari

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengisyaratkan ia dapat menargetkan Rusia secara finansial atau memberikan sanksi lagi.

    Hal ini terjadi setelah Zelensky mendesaknya untuk mengambil langkah-langkah kuat jika Rusia gagal mendukung gencatan senjata 30 hari yang disepakati antara delegasi Ukraina dan AS yang bertemu di Arab Saudi pada 11 Maret lalu.

    Sebelumnya Zelensky mengatakan ia mengharapkan tindakan tegas dari Washington jika Rusia menolak usulan gencatan senjata.

    “Saya memahami bahwa kita dapat mengandalkan langkah tegas. Saya belum tahu rinciannya tetapi kita berbicara tentang sanksi (terhadap Rusia) dan memperkuat Ukraina,” kata Zelensky.

    AS, Ukraina, dan Eropa Menunggu Respons Rusia

    Pemerintah AS, Kyiv, dan Eropa sedang menunggu tanggapan Moskow terhadap usulan AS untuk gencatan senjata selama 30 hari dengan Ukraina.

    Utusan AS yang dikirim ke Moskow diharapkan untuk mengadakan pembicaraan dengan Putin pada akhir minggu ini.

    Kremlin belum secara terbuka mengatakan apakah mereka mendukung gencatan senjata segera atau tidak.

    Menlu AS Ingin Rusia Setujui Rencana AS Tanpa Syarat Apa Pun

    Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, mengatakan pemerintahan Trump menginginkan persetujuan Rusia tanpa syarat apa pun atas usulan AS untuk gencatan senjata selama 30 hari dengan Ukraina.

    “Itulah yang ingin kami ketahui – apakah mereka siap melakukannya tanpa syarat,” kata Rubio di pesawat menuju pertemuan G7 di Kanada.

    “Jika jawabannya ya, maka kami tahu kami telah membuat kemajuan nyata, dan ada peluang nyata untuk mencapai perdamaian. Jika jawaban mereka tidak, itu akan sangat disayangkan, dan itu akan memperjelas niat mereka,” imbuhnya.

    Eropa Bahas Pembentukan Pasukan Jaminan untuk Ukraina

    Ketika Rusia belum memberikan jawaban atas usulan AS untuk gencatan senjata selama 30 hari dengan Ukraina, para pejabat tinggi militer Eropa (Inggris, Jerman, Italia, Polandia dan Prancis) berkumpul di Paris pada Rabu kemarin.

    Mereka membahas kemampuan Eropa memberikan jaminan keamanan untuk Ukraina jika gencatan senjata dengan Rusia telah disepakati.

    Menteri pertahanan Prancis, Sébastien Lecornu, mengatakan pengumuman gencatan senjata bisa datang secepatnya pada hari  (13/3/2025) dan Eropa harus siap untuk membantu menegakkannya.

    “Kami berharap untuk melihat gencatan senjata besok” katanya.

    Ia mengatakan setidaknya 15 negara bersedia berkontribusi pada pasukan hingga 30.000 personel yang akan secara permanen mengamankan bandara, pelabuhan, dan infrastruktur Ukraina.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina