Negara: Polandia

  • Warga Eropa Terkejut Lihat Spiral Aneh di Langit, Ini Dia Dalangnya

    Warga Eropa Terkejut Lihat Spiral Aneh di Langit, Ini Dia Dalangnya

    Jakarta

    Warga Eropa terkejut ketika mereka melihat bentuk spiral berwarna biru dan putih di langit mereka. Ternyata, misi SpaceX yang menjadi penyebab hal itu terjadi.

    Melansir ScienceAlert, para peramal cuaca dan ilmuwan meyakini itu disebabkan oleh bahan bakar yang membeku dari roket SpaceX. Kantor Meteorologi Eropa (MET) mendapatkan banyak laporan dari masyarakat soal fenomena tersebut.

    “Kami telah menerima banyak laporan tentang pusaran cahaya di langit malam ini đŸ’« Hal ini kemungkinan disebabkan oleh roket SpaceX Falcon 9 yang diluncurkan hari ini. Asap beku roket tersebut tampak berputar di atmosfer dan memantulkan sinar matahari, sehingga tampak seperti spiral di langit 🚀,” jelas MET melalui akun X resmi milik mereka, @metoffice.

    “Jangan panik! Tidak, itu bukan UFO, melainkan pelepasan gas dari roket SpaceX Falcon 9,” kata peramal cuaca negara bagian Prancis, Meteo France, di Loire Valley.

    Foto-foto pusaran yang jelas itu juga diunggah oleh pengguna media sosial di sejumlah negara, termasuk Swedia, Polandia, Hungaria, dan Kroasia. Orang-orang di seluruh Eropa mungkin berkesempatan melihat fenomena itu, asalkan tidak tertutup awan, kata ilmuwan planet James O’Donoghue dari University of Reading di Inggris kepada AFP.

    Singkatnya, bentuk spiral itu terbentuk setelah pendorong roket tahap pertama, yang melontarkannya dari tanah, terpisah dan tahap atas mengambil alih. Saat pendorong jatuh kembali ke Bumi, pendorong itu mengeluarkan sisa bahan bakar, yang membeku menjadi kristal reflektif.

    “Kristal-kristal ini menangkap sinar matahati, menciptakan pola spiral terang di langit. Bentuk spiral itu terjadi karena roket yang jatuh itu berputar saat melepaskan bahan bakar,” terang O’Donoghue.

    (ask/rns)

  • Putin Disebut Siap Perang Skala Besar, NATO Jadi Target Berikutnya? – Halaman all

    Putin Disebut Siap Perang Skala Besar, NATO Jadi Target Berikutnya? – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Dinas Intelijen Federal Jerman (BND) dan angkatan bersenjata negara tersebut baru-baru ini mengeluarkan pernyataan mengenai situasi keamanan yang mengkhawatirkan di Eropa.

    Mereka menilai bahwa Rusia saat ini memandang Barat, khususnya NATO, sebagai musuh sistemik.

    Dalam laporan media Jerman, termasuk dari Bild, terdapat indikasi bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin bersiap menggunakan kekuatan militer untuk mencapai tujuan imperialisnya.

    Penilaian yang dibuat oleh BND tersebut juga didukung oleh beberapa media Jerman lainnya, seperti SĂŒddeutsche Zeitung, WDR, dan NDR.

    Semua laporan ini menunjukkan bahwa Putin tidak hanya akan puas dengan pencapaian di Ukraina, dan pada akhir dekade ini, Rusia mungkin telah membangun semua kondisi yang diperlukan untuk melancarkan perang konvensional berskala besar.

    Menurut Badan Intelijen Lituania (VSD), meskipun Rusia belum dalam posisi untuk melancarkan perang besar-besaran melawan NATO dalam jangka menengah, tindakan militer terbatas terhadap satu atau lebih negara anggota NATO masih mungkin terjadi.

    Dalam laporan BND, disebutkan bahwa meskipun tiga perempat tentara dan peralatan Rusia dari wilayah perbatasan Baltik saat ini dikerahkan ke Ukraina, angkatan udara dan angkatan laut Rusia tetap dalam keadaan siaga penuh.

    Jika perang di Ukraina berakhir, unit-unit Rusia kemungkinan akan dikerahkan kembali ke wilayah perbatasan.

    Meskipun mengalami kerugian besar akibat sanksi Barat, Putin terus memperkuat militernya.

    Laporan dari Bundeswehr dan BND menunjukkan bahwa ekonomi militer Rusia mampu memenuhi kebutuhan perang di Ukraina.

    Diperkirakan pada tahun 2026, jumlah Angkatan Bersenjata Rusia akan meningkat menjadi 1,5 juta tentara.

    Rusia juga diketahui meningkatkan pengeluaran militernya dengan pesat.

    Pada tahun 2025, anggaran militer Rusia diperkirakan mencapai sekitar 120 miliar dollar, yang setara dengan lebih dari 6 persen dari PDB negara tersebut.

    Anggaran ini hampir empat kali lipat dibandingkan tahun 2021.

    Rencana yang ada juga mencakup peningkatan jumlah personel dan peralatan militer di perbatasan dengan NATO sebesar 30-50 persen pada tahun 2022.

    Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte, baru-baru ini mengeluarkan pernyataan tegas mengenai tindakan NATO jika Rusia menyerang Polandia atau negara anggota lain.

    Dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Polandia, Donald Tusk, Rutte menjelaskan bahwa Polandia merupakan kontributor penting bagi pertahanan kolektif NATO di laut, udara, dan darat.

    “Jika ada pihak yang salah perhitungan dan mengira mereka bisa lolos dengan menyerang Polandia atau sekutu lainnya, mereka akan berhadapan dengan kekuatan penuh dari Aliansi yang kuat ini. Reaksi kami akan sangat menghancurkan,” tegas Rutte, sebagaimana dilansir oleh European Pravda.

    Rutte juga menekankan bahwa kemitraan transatlantik adalah fondasi yang tak tergoyahkan bagi NATO dan tidak akan berubah.

    Di sisi lain, Tusk menegaskan perlunya perdamaian yang cepat di Ukraina, namun mengingatkan bahwa perdamaian tersebut harus adil dan menjamin keamanan bagi Ukraina, Polandia, dan negara-negara NATO lainnya.

    Sebagai langkah persiapan, Tusk mengumumkan bahwa Polandia sedang menyusun model pelatihan militer bagi setiap pria dewasa di negara itu sebagai langkah mitigasi jika terjadi konflik berskala besar.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Untuk Pertama Kali, Negara Baru NATO Kerahkan Jet yang Dibuat Khusus untuk Perang Lawan Rusia – Halaman all

    Untuk Pertama Kali, Negara Baru NATO Kerahkan Jet yang Dibuat Khusus untuk Perang Lawan Rusia – Halaman all

    Untuk Pertama Kali, Negara NATO Kerahkan Jet yang Dibuat Khusus untuk Perang Lawan Rusia

    TRIBUNNEWS.COM – Anggota terbaru NATO untuk pertama kalinya mengerahkan jet tempur yang dirancang khusus untuk bertempur dengan Rusia guna melindungi perbatasan aliansi tersebut, BI melaporkan, dikutip Jumat (28/3/2025).

    Negara NATO yang dimaksud adalah Swedia dan jet tempur khusus untuk memerangi Rusia tersebut adalah jet JAS 39 Gripen.

    “Angkatan bersenjata Swedia mengatakan enam pesawat tempur JAS 39 Gripen milik negara itu mendarat di pangkalan udara di Malbork, Polandia, pada Rabu kemarin untuk bergabung dengan misi pengawasan wilayah udara aliansi NATO,” tulis laporan tersebut.

    NATO mengatakan ini adalah pertama kalinya pesawat tempur Swedia berpartisipasi dalam “misi pengawasan udara yang ditingkatkan” aliansi tersebut dari dalam wilayah udara sekutu lain sejak bergabung pada Maret 2024.

    Sebelumnya, Swedia hanya mengambil bagian dalam misi pengawasan udara NATO di wilayahnya sendiri, sebagai negara mitra.

    Swedia, bersama dengan tetangganya Finlandia, memutuskan untuk melepas status ‘netralitas’ selama puluhan tahun untuk bergabung dengan NATO.

    Invasi Rusia ke Ukraina menjadi alasan utama negara-negara tersebut untuk berkubu ke NATO.

    “Langkah itu adalah dampak yang tidak diinginkan dari perang brutal Presiden Rusia Vladimir Putin , yang salah satu alasannya adalah untuk membatasi perluasan aliansi NATO,” tulis ulasan BM.

    KAWAL BOMBER – Tiga jet tempur Saab JAS 39 Gripen Swedia mengawal pesawat bomber B-52H Stratofortress dalam penerbangan tahun 2022. Swedia mengerahkan jet tempur Gripen pada misi pertahanan udara NATO untuk pertama kalinya.

    Gripen Dirancang Khusus untuk Perangi Jet Sukhoi Rusia

    Baik Swedia maupun Finlandia membangun militer mereka dengan mempertimbangkan ancaman dari Rusia , dan Gripen adalah salah satu proyek tersebut.

    Jet tempur tersebut, yang dibuat oleh perusahaan kedirgantaraan dan pertahanan Swedia Saab AB, secara khusus dibuat untuk melawan Rusia.

    Komandan angkatan udara Swedia saat itu, Mats Helgesson , mengatakan pada tahun 2019 bahwa Gripen “dirancang untuk menghancurkan Sukhoi,” jenis jet tempur Rusia.

    Gripen dapat beroperasi di jalan sipil, bukan di landasan pacu di lapangan udara militer  yang riskan menjadi sasaran.

    Diketahui, Rusia memang telah menargetkan infrastruktur semacam itu selama perang melawan Ukraina.

    Gripen juga memerlukan perawatan yang lebih sedikit daripada beberapa pesawat lain, seperti F-16 buatan AS yang tersedia secara luas di sejumlah gudang senjata NATO.

    Michael Bohnert, analis peperangan di RAND Corporation, mengatakan fleksibilitas Gripen membuatnya “jauh lebih baik bagi negara yang berbatasan dengan agresor (Rusia).” 

    FORMASI UDARA – Jet tempur F-16 Angkatan Udara AS membentuk formasi udara dengan JAS 39 Gripen Swedia di atas Laut Baltik selama latihan pada tahun 2018. Swedia mengerahkan jet tempur Gripen pada misi pertahanan udara NATO untuk pertama kalinya.

    Polandia, yang berbatasan dengan Ukraina di sebelah barat, menganggap dirinya sebagai sekutu garis depan NATO.

    Para ahli peperangan, karena alasan ini, menunjuk Gripen sebagai pesawat tempur generasi keempat terbaik yang tersedia dari semua pesawat NATO untuk dipakai Ukraina. 

    Swedia belum menjanjikan apa pun, meskipun telah menjajaki gagasan tersebut .

    PĂ„l Jonson, menteri pertahanan Swedia, dilansir BI, bulan lalu mengatakan kalau dia “melakukan dialog” dengan Ukraina dan negara-negara lain dalam Koalisi Angkatan Udara, sekelompok sekutu yang berkomitmen untuk membantu Ukraina.

    Ia mengatakan “lebih sulit bagi Ukraina untuk menyerap jet tempur lain.”

    Seperti diketahui, Ukraina telah menerima F-16 buatan Amerika dan Mirage buatan Prancis, jadi Swedia, kata menteri pertahanan, telah disarankan untuk fokus pada pengiriman platform sensor udara yang dapat memberikan dukungan komando dan kontrol.

    Meskipun jet-jet tempur ini mendapat pujian, Gripen Swedia belum berpengalaman menghadapi jenis pertempuran seperti yang akan mereka hadapi di Ukraina. 

    Mereka juga belum pernah mengalami apa yang akan mereka hadapi dalam perang Rusia melawan aliansi NATO.

    MANUVER UDARA – Jet tempur Saab Gripen Swedia saat bermanuver terbang. Swedia mengerahkan jet tempur Gripen pada misi pertahanan udara NATO untuk pertama kalinya.

    Eropa Bersiap Hadapi Agresi Lanjutan Rusia

    Namun, Eropa tengah bersiap menghadapi skenario semacam itu.

    Menyaksikan invasi Moskow tersebut, sebagian besar Eropa, terutama negara-negara yang lebih dekat dengan Rusia seperti Polandia dan Swedia, tengah bersiap menghadapi kemungkinan konflik dengan Rusia.

    Banyak sekutu NATO yang meningkatkan pengeluaran dan manufaktur pertahanan, menjalin perjanjian pertahanan , dan mengadakan latihan NATO yang lebih besar.

    Polandia dan Swedia merupakan mitra internasional terbesar Ukraina dan termasuk negara yang paling keras memperingatkan bahwa Rusia dapat menyerang tempat lain di Eropa .

    Tahun lalu, Swedia memberikan warga negaranya sebuah buklet yang berisi saran tentang cara mempersiapkan diri menghadapi perang.

    Menteri pertahanan negara itu memperingatkan kalau bahkan jika pasukan Rusia “tertahan di Ukraina,” Rusia “menimbulkan ancaman bagi Swedia, seperti halnya bagi negara-negara NATO lainnya.”

    Ia mengatakan Swedia “tidak dapat mengesampingkan kemungkinan serangan Rusia terhadap negara kami.”

    Polandia juga telah memberikan peringatan, termasuk menteri luar negerinya yang mengatakan dia tidak akan terkejut jika Rusia menyerang negaranya.

    Kedua negara tersebut merupakan negara NATO yang paling banyak mengeluarkan biaya untuk pertahanan.

    Polandia menghabiskan proporsi tertinggi dari produk domestik brutonya untuk pertahanan dibandingkan negara anggota lainnya, termasuk AS, dan Swedia melampaui 2 persen dari PDB untuk pedoman pertahanan yang ditetapkan NATO.

    Jet tempur Gripen Swedia akan dikerahkan di Polandia mulai April bersama dengan beberapa jet tempur Eurofighter Typhoon Angkatan Udara Kerajaan Inggris, kata NATO.

    NATO menggambarkan “misi Peningkatan Pengawasan Udara” sebagai misi masa damai yang diperkenalkan pada tahun 2014 setelah Rusia secara ilegal mencaplok wilayah Krimea di Ukraina.

    Aliansi tersebut menyatakan bahwa upaya kekuatan udaranya sejak 2014 dirancang “untuk menunjukkan tekad kolektif Sekutu, menunjukkan sifat defensif NATO, dan menghalangi Rusia dari agresi atau ancaman agresi terhadap Sekutu NATO.”

    Dengan pemerintahan Trump yang menggoyahkan aliansi yang telah lama terjalin, beberapa sekutu telah mempertanyakan rencana untuk membeli F-35 . Pesawat seperti Gripen atau Eurofighter Typhoon bisa menjadi jauh lebih penting.

    “Ada peluang bagi perusahaan pertahanan Eropa, tetapi ini menciptakan masalah bagi negara-negara Eropa, karena jumlah jet jenis itu yang tersedia lebih sedikit dan produksinya, setidaknya untuk saat ini, lebih lambat,” tulis laporan BM.

  • Pesawat Su-24M Rusia Serang Lebih 50 Target di Baltik, Sinyal Merah Putin Buat Sayap Timur NATO – Halaman all

    Pesawat Su-24M Rusia Serang Lebih 50 Target di Baltik, Sinyal Merah Putin Buat Sayap Timur NATO – Halaman all

    Pesawat Su-24M Rusia Serang Lebih 50 Target di Baltik, Sinyal Merah Putin Buat Sayap Timur NATO

    TRIBUNNEWS.COM – Pekan ini, awak pesawat pengebom taktis Su-24M dari penerbangan Angkatan Laut Armada Baltik Rusia dilaporkan melakukan latihan penerbangan taktis di dekat Kaliningrad.

    Situs militer BM, melansir Armada Baltik Rusia tengah melatih serangan presisi dan terkoordinasi terhadap target musuh yang disimulasikan.

    Latihan tersebut, yang diumumkan oleh Kementerian Pertahanan Rusia dan dilaporkan oleh kantor berita milik pemerintah Rusia TASS, difokuskan pada penghancuran fasilitas industri militer, lapangan udara, infrastruktur ekonomi penting, konsentrasi pasukan, pos komando, dan kolom peralatan militer.

    “Sekitar 10 pesawat terbang dan 50 personel dari resimen penerbangan campuran armada berpartisipasi, menargetkan lebih dari 50 sasaran dengan roket dan bom udara-ke-udara yang tidak terarah,” tulis situs tersebut menggambarkan aksi latihan militer ini.

    Disebutkan, latihan yang diadakan di wilayah Laut Baltik ini bertujuan untuk menyempurnakan koordinasi awak dan keterampilan taktis, dengan memanfaatkan pengalaman dari operasi militer Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina. 

    “Pelatihan ini menggarisbawahi upaya Moskow untuk memperkuat postur pertahanannya di wilayah yang secara strategis sensitif dan berbatasan dengan negara-negara NATO,” tulis laporan BM, dikutip Jumat (28/3/2025).

    TERHIMPIT NATO – Peta wilayah Kaliningrad, Rusia yang dihimpit wilayah-wilayah negara NATO. Kaliningrad merupakan enclave, teritorial yang terpisah dari daratan utama, Rusia.

    Kaliningrad Dihimpit Wilayah NATO, Risiko Ancaman di Baltik Bagi Rusia

    Sebagai catatan, Pesawat Su-24M, pesawat pengebom garis depan era Soviet dengan sayap sapuan variabel, tetap menjadi aset utama Armada Baltik, yang sebagian besar berpusat di Kaliningrad—daerah kantong yang terjepit di antara Polandia dan Lithuania—dan dekat St. Petersburg.

    Selama latihan, pilot Rusia berlatih manuver di ketinggian rendah, taktik pertempuran udara, pengintaian, dan serangan dengan persenjataan di pesawat, yang mensimulasikan medan pertempuran gabungan modern. 

    Menurut TASS, latihan tersebut mencakup pemberian dukungan tembakan kepada pasukan darat Armada Baltik, sebuah skenario yang mencerminkan integrasi pasukan udara dan darat dalam peperangan kontemporer.

    Biro pers pasukan Armada Baltik Rusia menekankan kalau pelatihan tersebut dibangun berdasarkan pelajaran dari “operasi militer khusus” Rusia —istilah yang digunakan Moskow untuk menggambarkan agresi militer Moskow di Ukraina— yang menekankan fokus pada penerapan di dunia nyata. 

    Tidak ada musuh tertentu yang disebutkan, tetapi lokasi dan cakupannya menunjukkan respons terhadap ancaman yang dirasakan Rusia di wilayah Baltik.

    Posisi unik Kaliningrad memperkuat signifikansi latihan-latihan ini.

    Dikelilingi oleh negara-negara anggota NATO, Polandia dan Lithuania, daerah kantong tersebut berfungsi sebagai pangkalan operasi terdepan bagi Rusia, yang menampung gabungan pasukan udara, laut, dan rudal.

    Laut Baltik, wilayah compact dengan garis pantai yang dimiliki oleh Estonia, Latvia, Lithuania, Polandia, Denmark, Jerman, dan Finlandia yang baru saja bergabung dengan NATO, telah lama menjadi titik nyala ketegangan Timur-Barat.

    Fokus kru pesawat Su-24M dalam menyerang infrastruktur penting dan target militer mencerminkan strategi pencegahan Rusia yang lebih luas, yang bertujuan melindungi sisi baratnya dari potensi serangan. 

    “Dengan melibatkan sekitar 10 pesawat, latihan ini berskala sederhana tetapi terkenal karena kompleksitasnya, menguji kemampuan Armada Baltik Rusia untuk melaksanakan rencana taktis terpadu dalam kondisi simulasi pertempuran,” papar laporan BM.

    JET PENGEBOM – Pesawat jet pengebom Su-24M Rusia yang menjadi bagian dari Armada Baltik, saat lepas landas. Rusia mengerahkan jet pengebom ini dalam latihan di kawasan Baltik di tengah ketegangan Moskow dengan negara-negara NATO, ditambah lokasi kaliningrad yang terhimpit negara-negara Barat.

    Seputar Penggunaan Su-24M oleh Militer Rusia

    Sejarah Su-24M memberikan konteks bagi perannya saat ini bagi militer Rusia. 

    Diperkenalkan pada tahun 1970-an, pesawat ini dirancang untuk serangan penetrasi dalam terhadap pasukan NATO selama Perang Dingin.

    Pesawat ini diketahui mampu membawa hingga 8 ton persenjataan, termasuk bom, roket, dan amunisi berpemandu presisi awal.

    Meskipun sudah tua, peningkatan seperti sistem navigasi dan penargetan yang lebih baik membuatnya tetap relevan, dengan radius tempur sekitar 600 kilometer—cukup untuk mencapai target di seluruh negara Baltik atau ke Polandia dari Kaliningrad.

    Kemampuan terbang di ketinggian rendah, yang sering kali di bawah deteksi radar, meningkatkan kemampuan bertahannya terhadap pertahanan udara, taktik yang mungkin diasah selama latihan baru-baru ini.

    Rusia telah mengerahkan Su-24 secara luas di Suriah dan Ukraina, tempat ia menargetkan infrastruktur militer dan sipil, menawarkan pengalaman praktis kepada awaknya yang sekarang dapat diterapkan dalam pelatihan.

    Sinyal Merah Putin Bagi Sayap Timur NATO 

    Analis pertahanan melihat latihan militer Armada Baltik Rusia ini sebagai sinyal merah dari Presiden Vladimir Putin bagi sayap timur NATO. 

    Estonia, Latvia, dan Lithuania—mantan negara republik Soviet yang menjadi sekutu NATO—terletak dalam jarak serang Kaliningrad, begitu pula Polandia, pemain kunci dalam strategi regional aliansi tersebut.

    Sejak 2014, NATO telah memperkuat kehadirannya di negara-negara ini melalui inisiatif Enhanced Forward Presence, dengan menempatkan kelompok tempur multinasional yang dipimpin oleh AS, Inggris, Jerman, dan Kanada.

    Negara-negara Baltik, dengan angkatan udara mereka sendiri yang terbatas, sangat bergantung pada misi pengawasan udara NATO yang diterbangkan dari pangkalan-pangkalan seperti Ämari di Estonia dan Ơiauliai di Lithuania.

     Seorang pensiunan perwira Angkatan Udara AS, berbicara kepada Defense News, mencatat kalau kemampuan Su-24M Rusia sejalan dengan misi untuk mengganggu operasi pengawasan dan patroli NATO.

    Su-24M berpotensi menargetkan landasan pacu atau lokasi radar dalam keadaan krisis.

    “Ini adalah senjata yang ‘tumpul’, tetapi dapat menyelesaikan tugas,” katanya.

    Wilayah udara Laut Baltik yang padat menambah lapisan kompleksitas lainnya. NATO secara rutin melakukan latihan di sini, seperti latihan angkatan laut tahunan BALTOPS, yang melibatkan kapal dan pesawat dari berbagai anggota, termasuk Denmark dan Jerman. Rusia melawan dengan manuvernya sendiri, sering terbang dekat dengan wilayah udara NATO untuk menguji waktu respons.

    Su-24M telah terlibat dalam insiden semacam itu—terutama pada tahun 2016, ketika dua pesawat pengebom menabrak USS Donald Cook saat terbang rendah di atas Laut Baltik, yang memicu kecaman AS.

    Latihan terbaru ini, meskipun tidak secara langsung bersifat provokatif, sesuai dengan pola penegasan kendali atas wilayah tersebut.

    Seorang perwira angkatan laut Rusia, yang dikutip secara anonim oleh TASS, menggambarkan pelatihan tersebut sebagai “langkah rutin untuk menjaga kesiapan,”.

    Perwira Rusia tersebut membantah adanya niat eskalasi di kawasan tersebut.

    Pesawat Jet F-16 Angkatan Udara Ukraina di langit Ukraina pada Agustus 2024 (Angkatan Udara Ukraina via Defence Express)

    Jet Barat Vs Su-24M

    Dibandingkan dengan jet-jet milik Barat macam F-16 AS atau Tornado GR4 Inggris—keduanya sudah pensiun atau tidak lagi digunakan dalam beberapa armada—Su-24M memang tidak memiliki kemampuan siluman.

    Namun, kelemahan itu diimbangi dengan kecepatan dan kemampuan muatan Su-24M.

    F-16, dengan radius tempur lebih dari 500 kilometer dan amunisi berpemandu presisi, unggul dalam hal fleksibilitas, sementara Su-24M mengandalkan daya tembak mentah dan penetrasi tingkat rendah.

    Pertahanan NATO modern, seperti Patriot PAC-3 atau NASAMS Norwegia, dapat mematahkan kemampuan bertahan pesawat tua ini, terutama mengingat sistem pertahanan elektroniknya yang sudah ketinggalan zaman.

    “Namun, kemampuan Su-24M untuk menyerang dengan cepat dari Kaliningrad membuatnya tetap relevan, terutama terhadap target yang lebih lunak seperti infrastruktur atau formasi pasukan, seperti yang dipraktikkan dalam latihan,” tulis BM.

    Penekanan latihan pada koordinasi awak mencerminkan tren yang lebih luas dalam doktrin militer Rusia.

    Pelajaran dari Ukraina, di mana dukungan udara sangat penting tetapi sering terhambat oleh pertahanan udara Ukraina, tampaknya menjadi dasar pelatihan.

    Siaran pers Armada Baltik, yang dikutip oleh TASS, menekankan kerja sama tim di seluruh unit udara dan darat, sebagai bentuk penghormatan terhadap peperangan hibrida yang terlihat di Eropa Timur.

    Pilot berlatih manuver mengelak dan mengidentifikasi target, keterampilan yang sangat penting di wilayah udara yang diperebutkan di mana pesawat tempur NATO seperti Eurofighter Typhoon atau F-35 dapat merespons dengan cepat.

    Seorang analis pertahanan Eropa, yang diwawancarai oleh Jane’s Defence Weekly, menyatakan bahwa Rusia bermaksud menutupi kelemahan usia tua Su-24M dengan kecakapan pilot.

    “Mereka memanfaatkan setiap kemampuan dari platform lama,” katanya.

    Reaksi Negara-Negara NATO

    Reaksi regional beragam. Kementerian Pertahanan Lithuania mengeluarkan pernyataan singkat kepada Reuters, mengakui latihan tersebut tetapi menolak berspekulasi mengenai tujuannya, hanya mencatat bahwa NATO memantau aktivitas Rusia dengan ketat.

    Estonia dan Latvia, yang sering menjadi sasaran penerbangan Rusia, belum berkomentar secara terbuka, meskipun ketergantungan mereka pada pencegahan NATO tetap jelas.

    Sementara itu, Polandia telah meningkatkan pertahanan udaranya sendiri, dengan mengerahkan sistem HIMARS dan Patriot yang dipasok AS dalam beberapa tahun terakhir, sebuah langkah yang dipandang sebagai penyeimbang bagi persenjataan Kaliningrad.

    “Kami siap menghadapi skenario apa pun,” kata seorang juru bicara militer Polandia kepada kantor berita PAP, yang mencerminkan kewaspadaan Warsawa.

    Obrolan publik di platform seperti X menawarkan pandangan sekilas ke persepsi yang lebih luas. Beberapa pengguna menganggap latihan itu sebagai rutinitas.

    Seorang netizen menulis, “Pedoman lama Kaliningrad yang sama—tidak ada yang baru di sini.”

    Netizen lain melihatnya sebagai upaya melawan NATO, dengan tulisan, “Su-24 terbang di Baltik lagi? Rusia tidak cerdik.”

    Tanpa komentar resmi NATO, dampak langsung latihan ini masih bersifat spekulatif, tetapi waktunya di tengah ketegangan Timur-Barat yang sedang berlangsung memastikan bahwa latihan ini tidak akan luput dari perhatian.

    Pesawat Tua yang Tetap Jadi Ancaman

    Riwayat operasional Su-24M di Baltik tidaklah sempurna.

    Pada tahun 2014, sebuah kecelakaan selama penerbangan pelatihan di dekat Kaliningrad menewaskan kedua awaknya, sehingga menimbulkan pertanyaan tentang perawatan dan keandalannya.

    Upaya modernisasi telah meningkatkan armada, meskipun jumlah pasti yang beroperasi tidak jelas—perkiraan dari Institut Internasional untuk Studi Strategis menunjukkan Rusia mengoperasikan sekitar 100 Su-24 di semua cabang, dengan sebagian kecil ditugaskan ke Baltik.

    Keberhasilan latihan tersebut, dengan lebih dari 50 target yang berhasil dihantam, menunjukkan bahwa pesawat tersebut tetap berfungsi, meskipun efektivitasnya terhadap pertahanan mutakhir masih diperdebatkan.

    Sebuah laporan tahun 2023 oleh Center for Naval Analyses mencatat bahwa meskipun Su-24M masih dapat mengancam aset yang tidak terlindungi, hari-harinya sebagai penyerang garis depan sudah dihitung.

     Ke depannya, ketergantungan Armada Baltik pada Su-24M mungkin akan bergeser seiring Rusia memperkenalkan platform baru seperti Su-34 atau Su-57, meskipun kendala anggaran dan penundaan produksi telah memperlambat transisi tersebut.

     Untuk saat ini, pesawat pengebom tersebut berfungsi sebagai pekerja keras, menjembatani kesenjangan antara warisan Soviet dan kebutuhan modern. Perannya dalam latihan tersebut menggarisbawahi pendekatan pragmatis—memaksimalkan aset yang ada untuk memproyeksikan kekuatan di kawasan tempat kehadiran NATO terus tumbuh.

    Latihan yang berfokus pada sasaran ekonomi juga mengisyaratkan strategi gangguan, yang bertujuan untuk menimbulkan kerusakan maksimum dalam konflik hipotetis tanpa memerlukan teknologi canggih.

    “Saat debu mulai mereda di tempat latihan dekat Kaliningrad, kemampuan Armada Baltik tetap menjadi fokus bagi Rusia dan negara-negara tetangganya. Latihan ini, meskipun tidak mengubah keadaan, memperkuat komitmen Moskow untuk mempertahankan pos terdepannya di wilayah barat,” tulis ulasan BM.

    Apakah hal itu akan mengubah keseimbangan di Laut Baltik? Itu bergantung pada respons NATO dan langkah Rusia selanjutnya.

    “Untuk saat ini, awak Su-24M telah mengasah keterampilan mereka, sehingga papan catur strategis di kawasan itu tetap tegang seperti sebelumnya,” tutup ulasan tersebut.

     

     

  • Geger Penikaman di Jantung Kota Amsterdam, 5 Orang Luka-luka

    Geger Penikaman di Jantung Kota Amsterdam, 5 Orang Luka-luka

    Amsterdam

    Serangan penikaman terjadi di jantung kota Amsterdam, Belanda. Sedikitnya lima orang mengalami luka-luka dalam insiden ini, dengan dua korban luka di antaranya mengalami luka serius.

    Pelaku penikaman telah ditahan polisi setelah dilumpuhkan oleh seorang saksi yang ada di lokasi serangan pada Kamis (27/3) waktu setempat.

    Kepolisian Amsterdam, seperti dilansir AFP, Jumat (28/3/2025), sebelumnya menyebut ada empat korban luka, namun kebingungan muncul karena pelaku penikaman juga luka-luka.

    “Update: dalam insiden penikaman sore ini, bukan empat orang, melainkan lima orang yang mengalami luka-luka. Selain itu, tersangka sendiri juga luka-luka,” tutur Kepolisian Amsterdam dalam pernyataan terbaru via media sosial X pada Kamis (27/3).

    Motif di balik penikaman ini belum diketahui secara jelas.

    Pihak kepolisian menolak untuk memberikan indikasi apa pun mengenai motif penikaman yang terjadi di dekat Dam Central Square. Ditegaskan kepolisian bahwa penyelidikan terhadap serangan penikaman ini sedang berlangsung.

    Dalam pernyataannya, Kepolisian Amsterdam mengatakan pihaknya “mempertimbangkan kemungkinan bahwa tersangka mungkin menargetkan korban-korbannya secara acak, tapi motif pastinya masih belum diketahui”.

    Lihat juga Video Penikaman di Mal Israel: Satu Orang Tewas, Pelaku Dibunuh

    Juru bicara Kepolisian Amsterdam menambahkan bahwa tersangka sedang menerima perawatan medis dan akan diinterogasi kemudian.

    Sementara itu, lima korban luka terdiri atas seorang wanita berusia 67 tahun dan seorang pria berusia 69 tahun — keduanya berasal dari Amerika Serikat (AS), kemudian seorang pria berusia 26 tahun dari Polandia, seorang wanita asal Belgia berusia 73 tahun, dan seorang gadis berusia 19 tahun dari Amsterdam.

    Dua korban luka di antaranya, menurut polisi, mengalami luka serius dan kini sedang dirawat di rumah sakit.

    Lihat juga Video Penikaman di Mal Israel: Satu Orang Tewas, Pelaku Dibunuh

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Menikah Bikin Pria Makin Gemuk? Ternyata Ada Penjelasan Ilmiah di Baliknya

    Menikah Bikin Pria Makin Gemuk? Ternyata Ada Penjelasan Ilmiah di Baliknya

    Jakarta

    Menurut sebuah penelitian terbaru, pernikahan dapat melipatgandakan risiko obesitas pada pria, tetapi tidak untuk wanita. Secara global, angka obesitas telah meningkat dua kali lipat sejak 1990.

    Saat ini, lebih dari 2,5 miliar orang dewasa dan anak-anak dikategorikan sebagai kelebihan berat badan atau obesitas. Diperkirakan bahwa pada tahun 2050, lebih dari setengah populasi orang dewasa dan sepertiga anak-anak di dunia akan mengalami kondisi tersebut.

    Meskipun pola makan yang buruk, kurangnya aktivitas fisik, faktor genetik, paparan racun lingkungan, dan kondisi kesehatan tertentu diketahui dapat meningkatkan risiko obesitas, para peneliti di National Institute of Cardiology di Warsawa, Polandia, ingin mempelajari apakah ada faktor lain yang juga berperan.

    Dikutip dari The Guardian, para peneliti menganalisis data medis dan kesehatan umum dari 2.405 orang dengan usia rata-rata 50 tahun. Mereka menggunakan analisis statistik untuk mengidentifikasi hubungan antara peningkatan berat badan dengan usia, status perkawinan, kesehatan mental, serta faktor lainnya.

    Studi yang dipresentasikan pada Kongres Eropa tentang Obesitas tahun ini di MĂĄlaga, Spanyol, menemukan bahwa pria yang menikah memiliki risiko 3,2 kali lebih tinggi untuk mengalami obesitas dibandingkan pria yang tidak menikah.

    Namun, tidak ditemukan peningkatan risiko obesitas pada wanita yang sudah menikah. Selain itu, pernikahan juga meningkatkan kemungkinan kelebihan berat badan sebesar 62 persen pada pria dan 39 persen pada wanita.

    Temuan ini sejalan dengan studi yang dilakukan di Tiongkok pada tahun 2024, yang menunjukkan bahwa indeks massa tubuh atau body mass index (BMI) pria meningkat selama lima tahun pertama setelah menikah.

    Peningkatan ini dikaitkan dengan asupan kalori yang lebih tinggi dan kurangnya aktivitas fisik. Studi tersebut menemukan bahwa pernikahan berhubungan dengan peningkatan 5,2 persen pada pria yang kelebihan berat badan dan peningkatan 2,5 persen pada pria yang mengalami obesitas.

    Penelitian sebelumnya dari Universitas Bath juga menemukan rata-rata, pria yang sudah menikah memiliki berat badan 1,4 kg lebih tinggi dibandingkan pria yang belum menikah. Sementara itu, penelitian di Warsawa menunjukkan bahwa usia juga berperan dalam kenaikan berat badan.

    Setiap pertambahan usia satu tahun meningkatkan risiko kelebihan berat badan sebesar 3 persen pada pria dan 4 persen pada wanita, serta meningkatkan risiko obesitas sebesar 4 persen pada pria dan 6 persen pada wanita.

    Sementara itu pada wanita, terdapat faktor lain yang mempengaruhi risiko obesitas, semisal kondisi depresi menggandakan risiko obesitas, rendahnya literasi kesehatan meningkatkan risiko sebesar 43 persen, dan wanita yang tinggal di komunitas kecil cenderung lebih rentan mengalami obesitas. Namun, faktor-faktor ini tidak berdampak pada pria.

    Direktur Obesity Health Alliance, Katharine Jenner, menegaskan, kelebihan berat badan bukan hanya soal pilihan pribadi. Berat badan, kata ia, dipengaruhi oleh campuran kompleks faktor sosial, psikologis, dan lingkungan.

    “Studi ini menunjukkan bagaimana kebiasaan dan ekspektasi sosial, seperti pernikahan, bisa mempengaruhi kesehatan, terutama pada pria,” ujarnya.

    Dosen ekonomi bisnis dari University of Bath, Joanna Syrda, menyebut hasil ini mengkonfirmasi temuannya pada 2017. Menurutnya, BMI pria meningkat setelah menikah dan menurun menjelang atau setelah perceraian.

    “Pria lajang cenderung lebih berusaha menjaga kebugaran demi mencari pasangan. Mereka yang berada dalam suatu hubungan mungkin makan lebih teratur dan/atau makanan yang lebih kaya karena kewajiban sosial, yang mungkin timbul karena pernikahan,” kata Syrda.

    Konsultan dari Men’s Health Forum, Jim Pollard, mengingatkan agar temuan ini tidak ditafsirkan secara berlebihan. Menurutnya, kenaikan berat badan pada pria menikah bisa juga dipicu gaya hidup yang padat, stres pekerjaan, dan pola makan tidak sehat.

    “Pria lebih rentan meninggal dini karena penyakit jantung dan kanker, dan berat badan adalah faktor utama. Kita butuh pendekatan khusus dalam menangani obesitas pada pria dan perempuan,” ucapnya lagi.

    (suc/suc)

  • Cahaya Biru Muncul di Langit Eropa, Ternyata Ini Penyebabnya

    Cahaya Biru Muncul di Langit Eropa, Ternyata Ini Penyebabnya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Muncul pemandangan misterius di Eropa, yakni sebuah spiral biru yang menghiasi langit malam pada Senin (24/3).

    Pusaran tersebut terlihat di seluruh Eropa, mulai dari Inggris, Prancis, Norwegia, Jerman, Ukraina, Denmark, dan Polandia. Kemunculannya membuat heboh warganet di media sosial.

    Spiral tersebut terlihat selama beberapa menit sebelum akhirnya menghilang.

    Menurut Met Office, Badan Meteorologi dan Iklim Nasional Inggris, penyebab cahaya spiral tersebut bukan fenomena alam. melainkan kemungkinan besar disebabkan oleh dampak dari peluncuran roket SpaceX di Amerika Serikat.

    “Gumpalan asap knalpot roket yang membeku tampak berputar di atmosfer dan memantulkan cahaya matahari, menyebabkannya tampak seperti spiral di langit,” kata lembaga tersebut di X, dikutip dari Euro News, Kamis (27/3/2025).

    Perusahaan kedirgantaraan milik Elon Musk ini mencatat bahwa salah satu roket Falcon 9 miliknya telah lepas landas pada Senin dari Florida sekitar pukul 13:50 waktu setempat.

    Perusahaan tersebut mengatakan bahwa peluncuran tersebut dilakukan untuk misi rahasia pemerintah AS atas nama Kantor Pengintaian Nasional negara tersebut, yang dikonfirmasi oleh Kennedy Space Center di X.

    Lantas, bagaimana spiral itu terbentuk?

    Karena Falcon 9 adalah roket dua tahap yang dapat digunakan kembali, roket ini melepaskan muatannya ke luar angkasa, seperti satelit, sebelum kembali ke Bumi.

    Saat tahap pertama kembali, roket ini mengeluarkan sisa bahan bakar, yang membentuk pola pusaran karena gerakan roket dan membeku karena ketinggian.

    Pola ini kemudian terlihat di Bumi saat cahaya memantul dari bahan bakar yang membeku.

    [Gambas:Twitter]

    (dem/dem)

  • AS Kekurangan Telur, Eropa Mau Bantu Tidak Ya?

    AS Kekurangan Telur, Eropa Mau Bantu Tidak Ya?

    Jakarta

    Dalam beberapa minggu terakhir, sejumlah konsumen di Amerika Serikat harus membayar lebih dari $10 atau lebih dari Rp165 ribu hanya untuk beli selusin telur! Wabah flu burung dituduh jadi penyebab kekurangan telur dan lonjakan harga sebesar ini.

    Lebih dari 166 juta burung liar dan domestik telah dimusnahkan sejak jenis flu burung H5N1 pertama kali terdeteksi oleh otoritas Amerika Serikat (AS) pada awal tahun 2022.

    Departemen Pertanian AS (USDA) pada minggu ini melaporkan, sejak awal tahun, lebih dari 30 juta ayam telah dimusnahkan.

    Ini mencakup 12,3% dari stok unggas yang dikurung dalam kandang dan dan hampir 8% dari kawanan unggas yang tidak dikurung. Sementara kawanan unggas organik sebagian besar tidak tersentuh wabah tersebut, menurut data USDA.

    Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Saking parahnya kekurangan telur ini, bayangkan harga naik 159% dalam setahun, beberapa toko bahan makanan mulai membatasi jumlah telur yang boleh dibawa pulang tiap pembeli.

    Beberapa media melaporkan, badan-badan pertanian di Denmark, Swedia, Belanda, Jerman, Spanyol, Prancis, dan Italia Tengah dirayu untuk melihat kemungkinan mereka mau mengekspor kelebihan pasokan telur ke AS.

    Apa Eropa punya kelebihan telur?

    Polandia, Hungaria, dan Prancis termasuk di antara negara-negara yang paling parah terkena dampak flu burung. Pada bulan Januari, Portugal melaporkan wabah di sebuah peternakan unggas di dekat ibu kota Lisbon.

    Tahun ini, Inggris Raya juga menerapkan langkah-langkah ketat pengendalian penyakit, menyusul dugaan kasus flu burung di County Tyrone, Irlandia Utara.

    AS sendiri secara historis telah memberlakukan pembatasan impor telur dari sebagian besar negara Uni Eropa karena kekhawatiran tentang penyakit unggas, terutama flu burung.

    Hans-Peter Goldnick, presiden Asosiasi Telur Jerman, mengatakan meskipun Jerman mengekspor telur di pasar perdagangan komoditas, volumenya sangat kecil.

    Berbicara kepada lembaga penyiaran publik Jerman NDR pada hari Rabu (19/03), ia mengatakan pasokan telur untuk Paskah aman, tetapi mendesak warga Jerman untuk “mengonsumsi telur seperti biasa dan tidak menimbunnya.”

    Jerman tidak memiliki banyak kelebihan pasokan telur, dan mengandalkan impor untuk lebih dari seperempat kebutuhan konsumsi telurnya pada tahun 2023, menurut data pemerintah.

    Sementara seorang pejabat peternakan unggas Finlandia mengatakan kepada lembaga penyiaran publik Yle bahwa negara itu tidak dapat membantu karena pembatasan impor oleh AS.

    Pejabat Swedia dan Denmark mengatakan hal serupa, bahwa birokrasi telah menghalangi upaya pemberian bantuan telur secara cepat kepada AS.

    Siapa mau kirim telur cadangan untuk AS?

    Bulan lalu, kantor berita Reuters melaporkan, Turki akan memperluas ekspor telurnya ke AS, dan telah setuju mengirim tambahan 15.000 ton telur berdasarkan kesepakatan sementara dengan Washington.

    Ibrahim Afyon, ketua Serikat Produsen Telur Pusat di Turki, mengatakan hingga Juli mendatang, negaranya akan mengirimkan sekitar 240 juta telur, atau sekitar enam kali lipat jumlah yang diekspor ke AS pada 2024. Ekspor tambahan akan menghasilkan pendapatan sekitar $26 juta bagi Turki.

    Bulan lalu, Bloomberg melaporkan bahwa AS berencana memberlakukan kembali lisensi impor produk telur dari Belanda.

    Belanda adalah eksportir telur terbesar di dunia dan rencana ekspor telur ke AS ini akan mencakup pengiriman telur cair dan bubuk, menurut European Union of Wholesale in Eggs, Egg-Products, Poultry and Game (EUWEP).

    Selain pembatasan impor, Eropa akan menghadapi masalah logistik saat mengekspor telur melintasi Atlantik, karena sifat telur yang rapuh dan suhu ruangnya perlu dikendalikan. Selain itu, transportasi udara mahal, sementara pengiriman melalui laut akan memakan waktu lama mengingat masa simpan telur.

    Berapa lama krisis telur di AS akan berlanjut?

    Harga telur di AS memang mulai menurun dalam sebulan terakhir, sebagian karena permintaan yang jauh lebih rendah, dan peningkatan pasokan. Namun permintaan dapat meningkat lagi dalam beberapa bulan mendatang dan wabah flu burung yang terus berlanjut dapat terus mempengaruhi produksi telur.

    Akan butuh waktu 4 hingga 5 bulan untuk mengganti ayam-ayam yang dimusnahkan dan membiarkan ternak unggas mencapai kematangan usia bertelur. Bahkan setelah ayam mulai bertelur, produksi telur pada awalnya rendah dan secara bertahap meningkat seiring waktu.

    Penetasan juga memerlukan waktu untuk meningkatkan produksi ayam dara baru. Banyak produsen telur mungkin ragu untuk mengisi kembali stok mereka karena takut akan wabah flu burung lebih lanjut.

    Mengingat faktor-faktor ini, banyak ahli memperkirakan bahwa harga telur akan tetap tinggi, dan kekurangan tersebut mungkin akan berlangsung setidaknya hingga akhir tahun.

    Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Inggris

    Lihat juga Video Krisis Telur AS Gara-gara Flu Burung Berimbas ke Brasil

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Puji Pemerintah, Peter Gontha: Akhirnya Danantara perlihatkan keampuhannya 

    Puji Pemerintah, Peter Gontha: Akhirnya Danantara perlihatkan keampuhannya 

    Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

    Puji Pemerintah, Peter Gontha: Akhirnya Danantara perlihatkan keampuhannya 
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 25 Maret 2025 – 14:06 WIB

    Elshinta.com – Eks Duta Besar (Dubes) RI untuk Polandia, Peter Frans Gontha melontarkan pujian terhadap pemerintah dan Dewan Direksi Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia). 

    Dalam unggahan media sosial Instagram miliknya @petergontha pada Senin (24/3) malam, ia menilai bahwa Danantara diatur oleh dewan direksi yang jelas sehingga tidak ada siapapun yang berani ‘main-main’. Dengan demikian, ia juga mengucapkan selamat kepada pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto. 

    “Akhirnya Danantara memperlihatkan keampuhannya. Dewan direksi jelas! Tidak ada lagi yang berani main-main, siapapun dia! Selamat kepada Pemerintah,” katanya. 

    “Jelas! Semua jelas sekarang! Puji syukur, Alhamdulillah! Terima kasih Tuhan selamatkan dari tangan-tangan jahil!” tambahnya. 

    Hal itu ia ungkapkan usai CEO Danantara Indonesia Rosan Roeslani mengumumkan daftar pengurus badan yang dibentuk untuk menggenjot perekonomian Indonesia tersebut. Terdapat 38 pengurus yang terdiri dari Dewan Direksi, Pengawas, Pengarah, Penasihat, hingga Pelaksana Danantara. Mereka merupakan para ahli di bidang masing-masing yang telah melewati proses seleksi ketat.

    Dalam struktur pengurus yang dirilis, dua mantan Presiden Indonesia—Joko Widodo dan Susilo Bambang Yudhoyono—didaulat menjadi anggota dewan pengarah Dana Abadi Nusantara. Nama-nama internasional seperti Ray Dalio, legenda investasi dan pendiri hedge fund terbesar di dunia Bridgewater, ekonom ternama dunia Jeffrey Sachs, dan mantan Perdana Menteri Thailand sekaligus miliarder negara itu Thaksin Shinawatra juga turut bergabung sebagai penasihat.

    Rosan memastikan saat mengumumkan itu bahwa tidak ada nama titipan dari pihak manapun dalam jajaran pengurus Danantara.

    “Kami pastikan tidak ada satu pun dari nama-nama tersebut yang merupakan nama titipan,” tegas Rosan.

    Rosan juga menegaskan pentingnya langkah tepatdalam eksekusi strategi Danantara Indonesia. Menurutnya, tim yang telah terpilih tidak hanya memiliki pengalaman, profesionalisme, dan kompetensi tinggi, tetapi juga siap untuk menghadapi tantangan dalam mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional secara berkelanjutan.

    “Harapan publik akan Danantara Indonesia sangat tinggi, sehingga sejak hari pertama tim ini harus segera bekerja untuk mewujudkan visi besar kami. Dengan telah terpilihnya jajaran eksekutif Danantara Indonesia dan seluruh proses pemindahan operasional (inbreng) BUMN yang telah selesai, Danantara Indonesia berkomitmen menjadi mesin pertumbuhan ekonomi baru dengan prinsip trust, transparency, dan transformation. Dengan sinergi dan kerja keras, kami yakin dapat memberikan dampak seluas-luasnya bagi perekonomian Indonesia,” ujar Rosan.

    Sumber : Elshinta.Com

  • Peter Gontha Nilai Danantara Diisi Pengurus yang Kredibel

    Peter Gontha Nilai Danantara Diisi Pengurus yang Kredibel

    Jakarta, Beritasatu.com – Mantan Duta Besar (Dubes) untuk Polandia Peter Frans Gontha menilai tepat sosok-sosok yang mengisi struktur pengurus Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia). Hal ini dikatakan Peter Gontha dalam unggahan di akun Instagram pribadinya @petergontha, pada Senin (24/3/2025) malam.

    Menurutnya Danantara dikelola oleh dewan direksi yang kredibel sehingga tidak ada pihak yang dapat bertindak sembarangan. 

    “Akhirnya Danantara menunjukkan kekuatannya. Dewan direksi sudah jelas! Tidak ada lagi yang bisa bermain-main, siapa pun itu! Selamat kepada pemerintah,” tulisnya.

    “Semuanya kini sudah transparan! Puji syukur, Alhamdulillah! Terima kasih Tuhan telah menyelamatkan dari tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab!” tambahnya.

    Pernyataan tersebut muncul setelah CEO Danantara Indonesia Rosan Roeslani mengumumkan daftar pengurus badan yang dibentuk untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Terdapat 38 pengurus yang terdiri dari dewan direksi, pengawas, pengarah, penasihat, hingga pelaksana Danantara, yang semuanya merupakan para profesional dengan keahlian di bidangnya dan telah melalui seleksi ketat.

    Dalam daftar pengurus yang dirilis, dua mantan Presiden Indonesia, Joko Widodo dan Susilo Bambang Yudhoyono, ditunjuk sebagai anggota dewan pengarah dana abadi Nusantara. Selain itu, nama-nama tokoh internasional seperti Ray Dalio, pendiri hedge fund terbesar di dunia Bridgewater, ekonom ternama Jeffrey Sachs, dan mantan Perdana Menteri Thailand sekaligus miliarder Thaksin Shinawatra juga masuk dalam jajaran penasihat.

    Saat mengumumkan daftar pengurus, Rosan menegaskan tidak ada pihak yang menitipkan nama dalam struktur kepemimpinan Danantara.

    “Kami menjamin seluruh nama yang terpilih bukanlah hasil titipan dari pihak manapun,” tegas Rosan.

    Ia juga menyoroti pentingnya eksekusi strategi yang tepat bagi Danantara Indonesia. Menurutnya, tim yang telah dibentuk memiliki pengalaman, profesionalisme, serta kompetensi tinggi untuk menghadapi tantangan dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan.

    “Ekspektasi publik terhadap Danantara Indonesia sangat tinggi. Oleh karena itu, sejak hari pertama tim ini harus langsung bekerja untuk mewujudkan visi besar kami. Dengan rampungnya pemilihan jajaran eksekutif Danantara Indonesia dan selesainya proses pemindahan operasional (inbreng) BUMN, Danantara Indonesia berkomitmen menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi baru yang berlandaskan prinsip kepercayaan, transparansi, dan transformasi,” ujar Rosan.