Negara: Peru

  • Selama Prabowo Keluar Negeri, Gibran Gantikan Tugas Presiden

    Selama Prabowo Keluar Negeri, Gibran Gantikan Tugas Presiden

    GELORA.CO –  Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka akan menjalankan tugas-tugas kepresidenan sebagai kepala pemerintahan selama Presiden RI Prabowo Subianto berada di luar negeri untuk menghadiri forum KTT APEC di Peru dan KTT G20 di Brasil pada pekan depan.

    Selain itu, Prabowo dikabarkan bakal mengunjungi Cina, Amerika Serikat (AS), dan Inggris sepanjang November 2024. Lamanya waktu perjalanan Prabowo keluar negeri membuat pemerintahan tak boleh vakum.

    Oleh karena itu, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mengatakan, tidak ada istilah pelaksana tugas (plt) yang menggantikan tugas-tugas kepresidenan selama Presiden Prabowo melakukan kunjungan luar negeri. Sehingga tugas kepala negara akan digantikan wakilnya selama Prabowo berada tidak di Indonesia.

    “Tidak ada istilah plt presiden, jadi wakil presiden menjalankan tugas-tugas presiden sebagai kepala pemerintahan ketika presiden sedang ke luar negeri,” kata Hasan Nasbi saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (30/10/2024).

    Hasan menjelaskan, tidak ada instrumen hukum ketika wakil presiden menjadi kepala pemerintahan sementara saat RI 1 berada di luar negeri. Pelimpahan tugas itu, kata Hasan, sudah dijalankan saat presiden sebelumnya.

    “Kan selama ini sudah kejadian begitu. Presiden ke luar negeri yang menjalankan tugas Presiden adalah Wakil Presiden. Tidak perlu instrumen-instrumen hukum,” katanya.

    Seperti Presiden ke-7 RI Joko Widodo yang menerbitkan keputusan presiden (keppres) untuk menunjuk kepala pemerintahan yang bertugas, hal tersebut juga akan berlaku pada Presiden Prabowo. Atas dasar itu, kata Hasan, penugasan Wapres Gibran sebagai kepala pemerintahan tidak perlu disalahartikan.

    “Ya akan berlaku sama (ada keppres), jadi buat saya yang kayak gitu-gitu itu jangan disalahartikan, tidak ada istilah plt presiden,” kata Hasan.

    Adapun Presiden Prabowo akan melakukan kunjungan kerja ke luar negeri pertama kali sebagai Presiden pada pekan depan. Prabowo dijadwalkan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) dan KTT G20. APEC bakal diselenggarakan 13-16 November di Peru. Sementara G20 pada 18-19 November 2024 di Brasil.

    “Kan ada undangan, ada G20, ada APEC, sebagai kepala negara ya pasti beliau kan harus hadir,” kata Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi dalam kesempatan sebelumnya.

  • Istana Tolak Istilah Plt Saat Gibran Gantikan Tugas Presiden Selama Prabowo di Luar Negeri

    Istana Tolak Istilah Plt Saat Gibran Gantikan Tugas Presiden Selama Prabowo di Luar Negeri

    Bisnis.com, JAKARTA – Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi menolak adanya istilah pelaksana tugas presiden saat Presiden Prabowo Subianto  kunjungan luar negeri.

    Untuk diketahui, Prabowo direncanakan hadir dalam perhelatan sejumlah acara atau forum internasional di luar negeri seperti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) di Peru, serta KTT G20 di Brasil, November 2024 mendatang. 

    Menurut Hasan, pengambilalihan peran dan tugas Prabowo di dalam negeri oleh Gibran selama kunjungan presiden ke luar negeri sudah tugasnya. 

    “Tidak ada Plt [pelaksana tugas]. Wakil Presiden ketika Presiden ke luar negeri, Wakil Presiden menjalankan tugas-tugas Presiden sebagai kepala pemerintahan,” ucapnya saat ditemui di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (30/10/2024). 

    Menurut Hasan, tidak ada istilah Plt. Presiden. Dia menilai selama ini, termasuk pemerintahan sebelumnya, wakil presiden memang bertugas menjalankan peran presiden ketika kunjungan ke luar negeri. 

    “Ya akan berlaku sama, jadi buat saya yang kayak gitu-gitu itu jangan disalahartikan, tidak ada istilah Plt. Presiden, jadi Wakil Presiden menjalankan tugas-tugas presiden sebagai kepala pemerintahan ketika presiden sedang ke luar negeri,” tuturnya. 

    Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi membenarkan bawa Presiden Prabowo Subianto bakal melaksanakan kunjungan ke luar Negeri pada pekan mendatang.

    Dia mengatakan bahwa Presiden Ke-8 RI mendapatkan undangan untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) pada 14-15 November 2024 di Peru. Kemudian, Prabowo juga bakal menghadiri KTT G20 pada 18-19 November 2024 di Brasil. 

    “Kan ada undangan, ada G20, ada APEC, sebagai Kepala Negara ya pasti beliau [Prabowo] kan harus hadir,” ujarnya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (29/10/2024).

    Nantinya, Prasetyo mengamini bahwa selama kekosongan pemerintahan saat Prabowo melakukan lawatan ke Luar Negeri, maka Negara akan dipegang oleh Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka. 

    Dia mengatakan bahwa saat ini Kementeriannya sedang menyiapkan Keputusan Presiden (Keppres) untuk penunjukkan Gibran sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Presiden selama kepergian Prabowo ke luar Negeri. 

    “Ya pasti dong [pemerintahan dipegang Gibran], kan aturannya pasti begitu. Iyalah pasti [kami keluarkan surat],” pungkas Prasetyo.

  • Gibran Bakal Pimpin Pemerintahan Sementara Selama Prabowo di Luar Negeri, Denny Siregar: Cepet Pulang Ya

    Gibran Bakal Pimpin Pemerintahan Sementara Selama Prabowo di Luar Negeri, Denny Siregar: Cepet Pulang Ya

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka bakal memimpin pemerintahan sementara. Selama Presiden Prabowo Subianto berada di luar negeri.

    Hal tersebut kini tengah jadi buah bibir. Sejumlah kalangan meminta Prabowo tak lama berada di luar negeri.

    “Cepet pulang ya, pak @prabowo. Jangan lama-lama,” kata Pegiat Media Sosial Denny Siregar dikutip dari unggahannya di X, Rabu (30/10/2024).

    Adapun Peabowo dijadwalkan menghadiri dua forum penting dunia. Yaitu KTT APEC di Peru dan G20 di Brazil pada November 2024.

    Informasi ini disampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi yang menegaskan bahwa Presiden Prabowo akan menghadiri kedua pertemuan tersebut sebagai kepala negara.

    “Kan ada undangan, ada G20, ada APEC, sebagai kepala negara ya pasti beliau kan harus hadir,” jelas Prasetyo di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.

    Prasetyo juga menyebut bahwa selama Prabowo berada di luar negeri, pemerintahan akan dijalankan oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka sesuai ketentuan yang berlaku.

    “Ya pasti dong (pemerintahan dipegang Wapres), kan aturannya pasti begitu,” ujar Prasetyo.

    Dalam situasi ini, Prasetyo mengungkapkan bahwa akan ada surat penugasan resmi dari Presiden kepada Wapres sebagai tanda penyerahan kewenangan sementara.

    Prabowo Subianto sendiri akan memulai lawatannya ke luar negeri pada pekan depan. Sejak Senin (28/10), usai melakukan retreat Kabinet Merah Putih di Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, Prabowo terus mengadakan rapat koordinasi dengan para anggota kabinetnya di Istana Kepresidenan.
    (Arya/Fajar)

  • Gibran Rakabuming Raka Akan Pimpin Pemerintahan untuk Sementara

    Gibran Rakabuming Raka Akan Pimpin Pemerintahan untuk Sementara

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Wakil Presiden Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, akan mengambil alih kendali pemerintahan sementara saat Presiden Prabowo Subianto menghadiri dua forum penting dunia, yaitu KTT APEC di Peru dan G20 di Brazil pada November 2024.

    Informasi ini disampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi yang menegaskan bahwa Presiden Prabowo akan menghadiri kedua pertemuan tersebut sebagai kepala negara.

    “Kan ada undangan, ada G20, ada APEC, sebagai kepala negara ya pasti beliau kan harus hadir,” jelas Prasetyo di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.

    Prasetyo juga menyebut bahwa selama Prabowo berada di luar negeri, pemerintahan akan dijalankan oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka sesuai ketentuan yang berlaku. “Ya pasti dong (pemerintahan dipegang Wapres), kan aturannya pasti begitu,” ujar Prasetyo.

    Dalam situasi ini, Prasetyo mengungkapkan bahwa akan ada surat penugasan resmi dari Presiden kepada Wapres sebagai tanda penyerahan kewenangan sementara.

    Prabowo Subianto sendiri akan memulai lawatannya ke luar negeri pada pekan depan. Sejak Senin (28/10), usai melakukan retreat Kabinet Merah Putih di Akademi Militer, Magelang, Jawa Tengah, Prabowo terus mengadakan rapat koordinasi dengan para anggota kabinetnya di Istana Kepresidenan.

    Ia dikabarkan memanggil beberapa menteri, wakil menteri, serta kepala badan untuk membahas berbagai program pemerintahan guna memastikan kelancaran roda pemerintahan saat ia berada di luar negeri.

  • Pekan Depan Prabowo Mulai Lawatan Luar Negeri, Pemerintahan Diserahkan ke Gibran

    Pekan Depan Prabowo Mulai Lawatan Luar Negeri, Pemerintahan Diserahkan ke Gibran

    GELORA.CO – Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengatakan, Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan melakukan lawatan luar negeri untuk menghadiri sejumlah acara kenegaraan.

    Prabowo rencananya akan menghadiri forum KTT APEC di Peru hingga G20 di Brasil. Perjalanan luar negeri dijadwalkan mulai pekan depan.

    “Ada undangan G20, ada APEC, sebagai kepala negara ya pasti beliau kan harus hadir,” kata Prasetyo dilansir dari Antara, Selasa (29/10/2024).

    Selama Prabowo berada di luar negeri, kepemimpinan pemerintahan Indonesia akan diserahkan kepada Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

    Prasetyo mengatakan, sesuai dengan ketentuan yang berlaku, nantinya Prabowo akan memberikan surat penugasan kepada Gibran.

    “Ya pasti dong (pemerintahkan dipegang wakil presiden), kan aturannya pasti begitu,” ujarnya.

    Sebagai informasi, KTT Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik atau Asia-Pasific Economic Cooperation (APEC) akan digelar pada 10-16 November 2024 di Peru.

    Sedangkan KTT G-20 akan berlangsung pada 18-19 November 2024 di Brasil.

    Hal itu akan menjadi kunjungan luar negeri perdana Prabowo sebagai Presiden RI. 

  • Antara Lawatan Prabowo ke G20, BRICS, hingga Gibran Jadi Plt Presiden

    Antara Lawatan Prabowo ke G20, BRICS, hingga Gibran Jadi Plt Presiden

    Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk sementara akan menggantikan tugas sebagai presiden saat Prabowo Subianto melawat ke luar negeri.

    Seperti diketahui, informasi yang berkembang, Presiden Prabowo Subianto akan melawat ke sejumlah Negara di luar negeri. Mulai dari kunjungan kenegaraan ke China untuk bertemu dengan Presiden Xi Jinping. Lalu, menemui Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden di Gedung Putih, Washington DC.

    Dari AS, Prabowo akan terbang ke Peru untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) pada 14—15 November 2024. Terakhir, Prabowo akan bertolak ke Rio de Janeiro, Brasil untuk menghadiri KTT Group of Twenty (G20) pada 18—19 November 2024 mendatang.

    Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi telah memastikan bahwa Presiden Prabowo Subianto akan menghadiri dua konferensi tingkat tinggi (KTT) tersebut.

    “Kan ada undangan, ada G20, ada APEC, sebagai Kepala Negara ya pasti beliau kan harus hadir,” ujarnya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (29/10/2024).

    Nantinya, Prasetyo membenarkan bahwa selama kekosongan pemerintahan saat Prabowo melakukan lawatan ke Luar Negeri, maka Negara akan dipegang oleh Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka.

    Dia mengatakan bahwa saat ini Kementeriannya sedang menyiapkan surat untuk penunjukkan Gibran sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Presiden selama kepergian Prabowo ke luar Negeri. 

    “Ya pasti dong [pemerintahan dipegang Gibran], kan aturannya pasti begitu. Iyalah pasti [kami keluarkan surat],” pungkas Prasetyo.

    BRICS atau OECD?

    Kunjungan Prabowo ke G20 dan APEC akan berlangsung di tengah proses keanggotaan Indonesia sebagai negara BRICS yang diajukan pada KTT di Kazan, Rusia pekan lalu.

    BRICS sendiri merupakan akronim dari Brasil, Rusia, India, China, dan South Afrika (Afrika Selatan). Kelimanya merupakan negara-negara awal yang tergabung dalam blok ini.

    Adapun, BRICS awalnya terdiri dari Brasil, Rusia, India, dan China. Afrika Selatan bergabung pada tahun 2010, sementara Mesir, Ethiopia, Iran dan Uni Emirat Arab (UEA) menjadi anggota BRICS tahun ini. 

    Prabowo mengungkapkan alasan Indonesia ingin bergabung dalam blok ini. Menurutnya, negara-negara anggota BRICS merupakan negara-negara besar. Terlebih lagi, dia juga melihat bahwa banyak beberapa negara tetangga juga sudah menyatakan minat pada blok tersebut. 

    “Dan BRICS kita lihat ekonomi-ekonomi besar, India, Brazil, Tiongkok, Afrika Selatan sudah di situ dan negara-negara tetangga kita banyak yang sudah ke situ. Thailand, Malaysia nyatakan minat, Emirat Arab, Mesir,” terang Prabowo.

    Sementara itu, keinginan Prabowo membawa Indonesia ke BRICS bertolak belakang dengan kebijakan luar negeri pendahulunya yang ingin Indonesia menjadi negara OECD.

    Sebelumnya, pada akhir pemerintahan Jokowi, pemerintah mengungkapkan sedang mengerjakan sederet tugas sebagai syarat untuk aksesi menjadi anggota Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). 

    Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Tim Nasional OECD menyampaikan tugas berupa perbaikan-perbaikan public service tersebut sebagai upaya agar standar pelayanan dapat setara dengan negara maju, sesuai dengan standar OECD. 

    “Kami berharap bahwa proses ini yang akan kita kerja sama antar-Kementerian/Lembaga, kita kerja sama juga dengan masyarakat, dengan institusi termasuk di sini dari KPK,” tuturnya dalam usai Rapat Koordinasi Tim Nasional OECD dan Peluncuran Portal Aksesi OECD, Kamis (3/10/2024). 

    Pemerintah pun terus melakukan benchmarking atau tolok ukur dengan negara-negara yang telah menjadi anggota OECD. 

    Menteri Keuangan yang menjadi Wakil Ketua Tim Nasional OECD, dalam hal ini Sri Mulyani Indrawati, menyampaikan instansinya terus melakukan reformasi seperti pengelolaan APBN, fiskal, perpajakan, belanja, pembiayaan maupun reformasi yang tercantum dalam UU No.4/2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (PPSK). 

    “Jadi, banyak yang masuk di dalam OECD itu sebetulnya sudah masuk di dalam reform yang sudah kita kerjakan,” ujar Sri Mulyani. 

    Dikritik CSIS

    Sementara itu, Centre for Strategic and International Studies atau CSIS mengkritisi keputusan pemerintah untuk bergabung ke blok ekonomi BRICS, padahal Indonesia sudah menjadi anggota G20.

    Direktur Eksekutif CSIS Yose Rizal Damuri mengaku kaget dengan keputusan pemerintah yang mengikuti jejak tiga negara Asean lain yaitu Malaysia, Vietnam, dan Thailand yang bergabung ke BRICS. Dia menekankan, level Indonesia sudah di atas Malaysia, Vietnam, dan Thailand.

    “Indonesia itu sudah berada di atas dari tiga negara anggota Asean ini, Indonesia itu anggota G20 kok, kita enggak terlalu memerlukan satu platform baru untuk tampil ataupun mempunyai corong di tingkatan global,” ujar Yose dalam media briefing yang disiarkan di kanal YouTube CSIS Indonesia, Jumat (25/10/2024).

    Oleh sebab itu, dia menilai seharusnya pemerintah cukup fokus ke G20. Bahkan, sambungnya, Indonesia bisa pimpin negara-negara kawasan dengan membawa Asean sebagai organisasi bergabung ke G20.

    “Seperti African Union misalnya, dan itu yang kita bisa coba kembangkan ke depannya, bukan bagian dari satu kelompok yang mungkin sampai sekarang belum ketahuan juga tujuannya untuk apa,” kata Yose.

  • 6
                    
                        Gibran Pegang Kendali RI Selama Prabowo ke Luar Negeri Pekan Depan
                        Nasional

    6 Gibran Pegang Kendali RI Selama Prabowo ke Luar Negeri Pekan Depan Nasional

    Gibran Pegang Kendali RI Selama Prabowo ke Luar Negeri Pekan Depan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengatakan Wapres
    Gibran
    Rakabuming Raka akan memegang kendali pemerintahan Indonesia sementara, mulai pekan depan.
    Pasalnya, Presiden
    Prabowo
    Subianto akan pergi keluar negeri untuk menghadiri
    KTT G20
    dan
    APEC
    .
    “Ya pasti dong, kan aturannya pasti begitu,” ujar Prasetyo di Istana, Jakarta, Selasa (29/10/2024).
    Prasetyo menjelaskan, akan ada surat mengenai penunjukan Gibran sebagai Plt Presiden.
    “Iyalah pasti (akan mengeluarkan surat),” imbuhnya.
    Untuk diketahui, KTT Kerja sama Ekonomi Asia-Pasifik atau Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) akan digelar pada 13-16 November 2024 di Peru.
    Sementara itu, KTT G20 digelar di Brasil pada 14 hingga 16 November 2024.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Siap-siap! Pekan Depan, Gibran Bakal Gantikan Prabowo Jabat Presiden

    Siap-siap! Pekan Depan, Gibran Bakal Gantikan Prabowo Jabat Presiden

    GELORA.CO – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto bakal melakukan kunjungan kerja ke luar negeri pertama kali mulai pekan depan. Rencananya Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka akan menjalankan amanah sebagai pelaksana tugas presiden.

    Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengatakan, Prabowo mendapatkan undangan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) pada 13 – 16 November mendatang di Peru. Kemudian Prabowo juga bakal menghadiri KTT G20 pada 18 – 19 November 2024 di Brasil.

    “Ada undangan, ada G20 dan APEC, sebagai kepala negara ya pasti beliau kan harus hadir,” kata Prasetyo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (29/10/2024).

    Nantinya selama Prabowo di luar negeri, maka kepala pemerintahan akan dijabat oleh Gibran. Nantinya aturan mengenai keputusan presiden mengenai hal ini akan disiapkan Kemensetneg.

    “Ya pasti dong, kan aturannya begitu,” katanya. “Iyalah pasti,” saat ditanya apakah akan keluarkan Keppres.

    Dari informasi yang beredar, Prabowo akan melakukan lawatan ke luar negeri mulai 8 November mendatang. Kepala negara akan berkunjung ke China, Amerika Serikat, Inggris, Peru, hingga Brasil. Di Peru Prabowo akan hadiri KTT APEC dan di Brasil menghadiri KTT G20.

    Sumber: cnbc

  • Siap-Siap La Nina Landa RI, Mentan Amran Lakukan Ini

    Siap-Siap La Nina Landa RI, Mentan Amran Lakukan Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, pihaknya akan berkolaborasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dalam upaya mengantisipasi dampak buruk yang mungkin terjadi dari fenomena La Nina.

    Amran mengatakan, pihaknya sudah berdiskusi dengan Kementerian PU agar saluran irigasi primer, sekunder, dan tersier diperbaiki supaya aliran air, khususnya ke lahan-lahan sawah petani dapat mengalir dengan baik.

    Kalau ada La Nina kita mengantisipasi itu sinergi dengan Kementerian PU. Kami sudah sampaikan, kami sudah diskusi dengan Menteri PU agar saluran irigasi primer, sekunder, tersier ini diperbaiki, agar aliran air bagus dan baik. Untuk pertanian maupun sektor lainnya,” kata Amran saat ditemui di Kantor Kementan, Jakarta, Selasa (29/10/2024).

    Dari hasil koordinasinya, lanjut dia, Menteri PU sudah menyanggupi untuk merehabilitasi saluran irigasi primer, sekunder, dan tersier yang sudah ada saat ini, maupun yang masih belum selesai.

    “Dengan Kementerian PU sudah kerjasama. Beliau akan menyanggupi untuk merehab (saluran irigasi) primer, sekunder, dan tersier untuk yang ada sekarang, dan yang belum selesai,” ujarnya.

    Kapan La Nina Landa RI?

    Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan prediksi baru soal La Nina di Indonesia. Salah satunya memastikan La Nina akan terjadi tahun ini.

    Dalam keterangannya, BMKG menuliskan soal hasil monitoring IOD dan ENSO Dasarian II Oktober 2024. Hasilnya menunjukkan status ENSO netral.

    “Hasil monitoring indeks IOD dan ENSO Dasarian II Oktober 2024, menunjukkan indeks IOD yang melewati batas ambang IOD negative (indeks -1.11), namun baru berlangsung 1 dasarian sehingga statusnya tetap Indian Ocean Dipole (IOD) netral,” tulis BMKG.

    “Anomali SST di Nino 3.4 juga menunjukkan kondisi yang melewati batas ambang La Nina dengan indeks (indeks -0.64), namun baru berlangsung satu dasarian sehingga statusnya tetap ENSO Netral,” tambah BMKG.

    Sebagai informasi, ENSO merupakan anomali suhu pada permukaan laut Samudra Pasifik, pantai barat Ekuador, dan Peru yang lebih tinggi dari rata-rata normal. Sementara itu iklim Samudra Pasifik terbagi tiga yakni El Nino, La Nina, dan Netral.

    Netral merupakan angin pasat dari timur ke arah barat menghasilkan arus laut yang mengarah ke barat disebut Sirkulasi Walker. Suhu permukaan akan lebih hangat di barat dibandingkan bagian timur.

    Sementara El Nino adalah angin yang berhembus dari timur ke barat melemah atau berbalik arah, terkait dengan meluasnya suhu permukaan yang hangat di bagian timur dan tengah Pasifik. La Nina adalah hembusan angin pasat dari timur ke arah barat sepanjang ekuator yang lebih kuat dari biasanya, membuat suhu permukaan bagian timur lebih dingin.

    Sementara itu, La Nina dipastikan terjadi tahun ini. Namun untuk mengkonfirmasinya perlu waktu. Fenomena La Nina biasanya ditandai dengan curah hujan tinggi dan angin kencang dibanding biasanya.

    “La Nina IOD Netral diprediksi berlangsung hingga awal tahun 2025. Sementara itu, ENSO diprediksi berpotensi menuju La Nina lemah mulai Oktober 2024,” sebut BMKG.

    Deputi bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan menjelaskan membenarkan tanda tersebut. Namun juga menambahkan belum bisa mengonfirmasi La Nina.

    “Betul (muncul pertanda La Nina tapi belum bisa dikonfirmasi). Lebih dari 1 bulan (waktu yang menunjukkan tren yang dibutuhkan untuk mengonfirmasi La Nina),” kata Ardhasena melalui pesan singkat saat dikonfirmasi CNBC Indonesia.

    (dce)

  • Permendag 8 2024 Dituding Biang Kerok Sritex Pailit, Simak Penjelasannya – Page 3

    Permendag 8 2024 Dituding Biang Kerok Sritex Pailit, Simak Penjelasannya – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) dinyatakan pailit. Namun, pemerintah tak ingin pabrik tekstil terbesar di Asia Tenggara ini gulung tikar. Pemerintah akhirnya turun tangan untuk menyelamatkan Sritex.

    Pailitnya Sritex ini diduga karena Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 tahun 2024. Hal ini bahkan diungkapkan langsung Komisaris Utama PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex), Iwan Setiawan.

    “Permendag 8/2024 ini jelas mengganggu operasional industri dalam negeri. Banyak teman-teman di sektor tekstil yang terkena dampak langsung,” kata Iwan di Kementerian Perindustrian seperti ditulis, Selasa (29/10/2024).

    Iwan menambahkan bahwa lonjakan produk tekstil impor akibat Permendag 8 2024 menyebabkan tekanan signifikan pada pelaku usaha lokal, yang pada akhirnya berujung pada tutupnya sejumlah pabrik dan pemutusan hubungan kerja (PHK) bagi lebih dari 15 ribu karyawan.

    Menurutnya, situasi ini telah mengakibatkan ketidakstabilan industri tekstil dalam negeri.

    Penjelasan soal Permendag 8 2024

    Lantas, tentang apa Permendag nomor 8 tahun 2024 mengatur? bagaimana sejarahnya bisa terbit aturan yang merugikan industri tekstil itu?

    Pemerintah menerbitkan Permendag Nomor 8 tahun 2024 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 36 tahun 2023 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor.

    Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan revisi dilakukan karena aturan lama mengakibatkan hambatan impor.

    Imbas hambatan itu, lebih dari 26 ribu kontainer berisi barang impor tertahan di pelabuhan. Dari 26 ribu kontainer itu, Airlangga merinci sebanyak 17.304 kontainer tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan sekitar 9.111 kontainer berada di Pelabuhan Tanjung Perak.

    Industri tekstil juga terdampak terbitnya Permendag Nomor 8 Tahun 2024 tersebut. Aturan itu membuat Indonesia terkena tsunami impor tekstil dari China dan berujung pada aksi demo yang digelar di Kantor Kemendag pada Juli lalu.

    Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) kala itu menegaskan terbitnya beleid itu merupakan hasil rapat terbatas pihak-pihak terkait. Kendati meneken beleid aturan impor tersebut, ia mengaku tak menghadiri rapat terkait karena sedang berada di Peru.

    “Saya tidak ikut rapatnya, yang ikut rapatnya Menko Ekonomi, Menteri Perindustrian (Agus Gumiwang), Menteri Keuangan (Sri Mulyani), dan lain-lain,” kata Zulkifli