Negara: Peru

  • 2025, Industri Pasar Modal Diprediksi Membaik

    2025, Industri Pasar Modal Diprediksi Membaik

    Jakarta: Industri pasar modal diprediksi membaik pada 2025. Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie meyakini hal itu karena kuatnya kondisi fundamental ekonomi Indonesia.
     
    Ditambah, adanya program-program Astacita pemerintahan Prabowo Subianto. Meliputi program makan bergizi gratis, pembangunan 3 juta rumah murah setiap tahun hingga 2029, dan adanya penegakan hukum di semua bidang termasuk perekonomian, demi mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen.
     
    “Dalam kurun 1 hingga 1,5 tahun ini (industri pasar modal) choppy (fluktuatif). Karena apa, karena kalau kita lihat (pasar modal) di US is very attractive, pasti choppy. Tetapi, the good thing is fundamentally I think we are strong,” kata Anindya, saat menjadi keynote speaker acara Investor Network Summit 2024 di Jakarta, sebagaimana dikutip dari Antara, Minggu, 5 Desember 2024.
    Anindya menjelaskan daya tarik investasi Amerika Serikat (AS) adalah faktor yg membuat harga saham dan obligasi Indonesia fluktuatif. Namun, karena kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang kuat, maka kondisi fluktuatif itu cenderung akan naik.
     
    “Strong fundamentals only look stronger during turbulence (fundamental yang kuat hanya terlihat lebih kuat ketika terjadi turbulensi),” kata Anindya.
     
    “Saya lihat juga yang penting yaitu fiscal strength (kekuatan fiskal Indonesia). Kita punya debt to GDP (utang terhadap produk domestik bruto/PDB) itu masih bisa dibilang relatif sangat sehat dibanding dengan area (indikator) lain,” Anindya menambahkan.
     

    Dia juga memuji kebijakan Presiden Prabowo. Selain ingin memberikan keadilan kepada masyarakat agar benar-benar sejahtera, juga ada strategi untuk membangun soft infrastructure. Salah satunya adalah program makan bergizi gratis yang dianggap sebagai investasi masa depan dengan terbentuknya sumber daya manusia yang sehat. 
     
    “Yang paling penting kan adalah gizi,” ujar dia.
     
    Untuk gizi ini, kata Anindya, untungnya ada dua. Pertama, yang paling mudah untuk investasi masa depan. Kedua, adalah program-program belanja pemerintah yang juga akan difokuskan pada kesehatan dan pendidikan.
     
    “Ini multiplier effect-nya akan sangat besar,” kata Anindya.
     
    Pimpin Global South
    Anindya juga optimistis Indonesia berpeluang memimpin negara-negara Global South di tengah ketidakpastian geopolitik dan ekonomi dunia. Anindya menceritakan lawatannya selama 2,5 pekan ke lima negara, yakni China, AS, Peru, Brasil, dan Inggris, bersama Presiden Prabowo Subianto beberapa waktu lalu. 
     
    Ia mengamati Indonesia kini dipandang sebagai shining example atau contoh yang bersinar dari negara-negara berkembang. “Di (KTT) APEC dan (KTT) G20, Indonesia dianggap sebagai pemimpin potensial Global South. Sumber daya melimpah, jumlah penduduk yang besar, dan posisi nonblok Indonesia menjadi nilai tambah yang diakui dunia,” kata Anindya.
     
    Menurut dia, di tengah persaingan kekuatan besar seperti Amerika Serikat, China, dan Rusia, Indonesia tetap konsisten membangun kerja sama strategis dengan berbagai pihak. Hal itu terlihat dari keberhasilan Indonesia mengamankan investasi besar, seperti proyek transisi energi bersama British Petroleum senilai USD7,2 miliar.
     
    “Di tengah tekanan geopolitik, kepercayaan terhadap Indonesia justru meningkat. Negara-negara lain melihat kita mampu menjaga stabilitas dan menjadi mitra strategis di kawasan Asia Pasifik,” ujar dia.
     
    Dengan fokus pada pembangunan soft infrastructure dan kebijakan industrialisasi, Anindya percaya Indonesia akan semakin kuat di tengah ketidakpastian global. “Kepercayaan dunia terhadap Indonesia bukan hanya pada sumber daya, tapi juga pada kemampuan kita (Pemerintahan Prabowo) menjaga rule of law dan memperkuat ekonomi,” kata Anindya.
     
    Dalam acara yang diselenggarakan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia dan bertema Capitalizing On The New Government’s Economic Roadmap itu, Anindya didampingi Wakil Ketua Umum Bidang Analis Kebijakan Makro-Mikro Ekonomi Kadin Indonesia Aviliani, dan Wakil Ketua Umum Bidang Pembiayaan dan Industri Perbankan Kadin Indonesia Tigor M Siahaan.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (UWA)

  • Industri Pasar Modal Dinilai akan Membaik Karena Kuatnya Kondisi Fundamental Ekonomi Indonesia – Halaman all

    Industri Pasar Modal Dinilai akan Membaik Karena Kuatnya Kondisi Fundamental Ekonomi Indonesia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum (Ketum) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie mengatakan industri pasar modal akan membaik mulai tahun depan karena kuatnya kondisi fundamental ekonomi Indonesia.

    Hal itu dikarenakan akan adanya program-program Asta Cita pemerintahan Prabowo Subianto seperti program makan bergizi gratis, pembangunan tiga juta rumah murah setiap tahun hingga 2029, dan adanya penegakan hukum di semua bidang termasuk perekonomian, demi mencapai target pertumbuhan ekonomi 8 persen.

    “Saya nggak akan bohong mengatakan bahwa dalam waktu 1-1,5 tahun ini (industri pasar modal) choppy. Karena apa, karena kalau kita lihat (pasar modal) di US is very attractive (sangat menarik), pasti choppy. Tetapi, the good thing is fundamentally I think we are strong,” kata Anindya, saat menjadi keynote speaker acara Investor Network Summit 2024, di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Kamis (5/12/2024).

    Dijelaskannya, daya tarik investasi Amerika Serikat (AS) adalah faktor yang membuat harga saham dan obligasi Indonesia choppy atau fluktuatif. 

    Namun karena kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang kuat maka kondisi fluktuatif itu ada kecenderungan akan naik.

    “Strong fundamentals only look stronger during turbulence (fundamental yang kuat hanya terlihat lebih kuat ketika terjadi turbulensi),” tuturnya.

    “Saya lihat juga yang penting yaitu fiscal strength (kekuatan fiskal Indonesia). Kita punya debt to GDP (utang terhadap Produk Domestik Bruto/PDB) itu masih bisa dibilang relatif sangat sehat dibanding dengan area (indikator) lain,” katanya.

    Dia juga memuji kebijakan Presiden Prabowo yang selain ingin memberikan keadilan kepada masyarakat agar benar-benar sejahtera, akan tetapi juga ada strategi untuk membangun soft infrastructure, seperti program makan bergizi gratis yang dianggap sebagai investasi masa depan dengan terbentuknya sumber daya manusia yang sehat.

    “Yang paling penting kan adalah gizi,” imbuhnya.

    Untuk gizi ini, kata dia, untungnya ada dua. Pertama, yang paling mudah untuk investasi masa depan. Kedua, adalah program-program belanja pemerintah yang juga akan difokuskan pada kesehatan dan pendidikan. “Ini multiplier effect-nya akan sangat besar,” jelasnya.

    Selain Anindya, hadir juga sebagai keynote speaker yaitu Deputi Bidang Ekonomi Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Amalia Adininggar Widyasanti dan Kepala Riset/Chief Economist PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Rully Arya Wisnubroto.

    Dalam paparannya, Rully Arya memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) akan menembus 8.000 pada tahun 2025. Sebagai informasi, perdagangan saham di BEI, Jumat (6/12/2024) ditutup di level 7.382,87.

    Sementara itu, Amalia Adininggar menyatakan, selama 20 tahun terakhir (di luar tahun saat krisis pandemi COVID-19), pertumbuhan ekonomi nasional rata-rata berkisar lima persen. Dan tahun depan diperkirakan akan mencapai rataan 5,3 persen.

    Hal tersebut dianggap menunjukkan stabilitas ekonomi Indonesia sudah terbukti karena makroekonomi memiliki fundamental yang sangat baik. Demi mendukung target bertahap pertumbuhan ekonomi Indonesia 8 persen.

    “Ini yang kemudian bisa jadikan kita sebagai modalitas bahwa stabilitas ekonomi Indonesia ini akan menjadi fondasi kunci untuk Indonesia bisa berakselerasi melalui transformasi ekonomi menuju pertumbuhan ekonomi 8 persen,” jelas Amalia.

    Indonesia Pemimpin Potensial Global South

    Dalam kesempatan itu, Anindya Bakrie juga mengungkapkan optimismenya bahwa Indonesia memiliki peluang besar untuk memimpin negara-negara Global South di tengah ketidakpastian geopolitik dan ekonomi dunia.

    Anindya menceritakan, dalam lawatannya selama 2,5 pekan ke lima negara (China, AS, Peru, Brazil, dan Inggris) bersama Presiden Prabowo Subianto beberapa waktu lalu, ia mengamati bahwa Indonesia kini dipandang sebagai “shining example” atau contoh yang bersinar dari negara-negara berkembang.

    “Di (KTT) APEC dan (KTT) G20, Indonesia dianggap sebagai pemimpin potensial Global South. Sumber daya melimpah, jumlah penduduk yang besar, dan posisi non-blok Indonesia menjadi nilai tambah yang diakui dunia,” jelasnya.

    Menurutnya, di tengah persaingan kekuatan besar seperti Amerika Serikat, China, dan Rusia, Indonesia tetap konsisten dalam membangun kerja sama strategis dengan berbagai pihak. Hal ini terlihat dari keberhasilan Indonesia mengamankan investasi besar, seperti proyek transisi energi bersama British Petroleum senilai 7,2 miliar dolar AS.

    “Di tengah tekanan geopolitik, kepercayaan terhadap Indonesia justru meningkat. Negara-negara lain melihat kita mampu menjaga stabilitas dan menjadi mitra strategis di kawasan Asia Pasifik,” ujarnya.

    Dengan fokus pada pembangunan soft infrastructure dan kebijakan industrialisasi, Anindya percaya Indonesia akan semakin kuat di tengah ketidakpastian global.

    “Kepercayaan dunia terhadap Indonesia bukan hanya pada sumber daya, tapi juga pada kemampuan kita (Pemerintahan Prabowo) menjaga rule of law dan memperkuat ekonomi,” tegasnya.

    Dalam acara yang diselenggarakan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia dan bertema Capitalizing On The New Government’s Economic Roadmap (Memanfaatkan Peta Jalan Ekonomi Pemerintahan Baru) itu, Anindya didampingi Wakil Ketua Umum Bidang Analis Kebijakan Makro-Mikro Ekonomi Kadin Indonesia Aviliani, dan Wakil Ketua Umum Bidang Pembiayaan dan Industri Perbankan Kadin Indonesia Tigor M. Siahaan.

     

     

  • Detik-detik Jaringan Listrik Bawah Tanah Meledak di Peru

    Detik-detik Jaringan Listrik Bawah Tanah Meledak di Peru

    Video: Detik-detik Jaringan Listrik Bawah Tanah Meledak di Peru

    125 Views | Jumat, 06 Des 2024 07:59 WIB

    Jaringan listrik bawah tanah meledak di trotoar di Lima, Peru pada Kamis (5/12). Kejadian itu melukai seorang wanita yang sedang lewat.

    Rahmatia Miralena/Reuters – 20DETIK

  • Kemendag Dorong Perluasan Pasar Ekspor Lewat CEPA

    Kemendag Dorong Perluasan Pasar Ekspor Lewat CEPA

    JABAR EKSPRES – Kementerian Perdagangan mendorong perluasan pasar ekspor melalui perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif antara dua negara, atau Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).

    Menteri Perdagangan (Mendag) Republik Indonesia, Budi Santoso menyebut bahwa langkah tersebut telah terealisasi. Salah satunya untuk membuka peluang ekspor menuju Amerika Utara, pihaknya telah menyelesaikan rancangan Indonesia-Kanada CEPA.

    “Saat ini Kementerian Perdagangan akan fokus untuk menyelesaikan perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif antara dua negara untuk memperluas potensi ekspor Indonesia,” ujar Budi dalam kegiatan Ekspor Perdana Sepeda E-Bike PT Insera Sena di Sidoarjo, Selasa (3/12/2024).

    Melalui perjanjian Indonesia-Kanada CEPA, Budi berharap produk-produk unggulan Indonesia bisa menembus pasar Amerika Utara, setidaknya pada kuartal pertama 2026. Setelah perjanjian tersebut diresmikan pada awal 2026 mendatang.

    BACA JUGA:Cek Penerima Bansos KLJ Tahap 4! Dijadwalkan Mulai Cair ke Pemilik KTP Ini

    Ia juga menuturkan bahwa saat ini Kemendag tengah mendalami CEPA dengan Uni Eropa melalui Indonesia-European Union (IEU) CEPA, serta Indonesia-Peru CEPA. Yang ditargetkan rampung pada kuartal pertama 2025, dan diresmikan setidaknya pada pertengahan 2026.

    Selain itu, Budi juga menekankan upaya hilirisasi produk lokal menjadi perhatian khusus bagi pemerintah Indonesia. Guna menekan angka impor produk mentah atau komponen dari luar negeri, serta meningkatkan lokal.

    Kemudian, sebagai upaya meningkatkan perekonomian negara, Budi meminta seluruh elemen baik pemerintah maupun pelaku industri agar menggunakan komponen produk lokal.

    Di sisi lain, pengamanan pasar dalam negeri serta peningkatan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) hingga menembus pasar global, juga menjadi program kerja utama yang diseriusi Kemendag saat ini. Sebagai upaya meningkatkan perekonomian.

    BACA JUGA:BREAKING NEWS: Terjadi Laka Lantas di Cadas Pangeran Kamis Pagi

    Menurutnya, pasar dalam negeri Indonesia memiliki nilai yang sangat besar sehingga perlu penguatan daya saing dari produk dalam negeri, agar masyarakat lebih memilih untuk menggunakan produk lokal.

    Dengan demikian, akan berdampak pada pengurangan impor produk asing sehingga mampu menekan ketergantungan masyarakat terhadap produk asing.

    Selanjutnya, Kemendag huga mendorong UMKM untuk bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan besar melalui kemitraan, sehingga produk UMKM dapat berkembang dan menembus pasar global.

  • Mendag dorong perluasan pasar luar negeri lewat kerja sama perdagangan

    Mendag dorong perluasan pasar luar negeri lewat kerja sama perdagangan

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Mendag dorong perluasan pasar luar negeri lewat kerja sama perdagangan
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 03 Desember 2024 – 20:10 WIB

    Elshinta.com – Menteri Perdagangan (Mendag) Republik Indonesia Budi Santoso menyatakan saat ini fokus untuk memperluas pasar ekspor melalui perjanjian kerja sama perdagangan dengan negara-negara asing.

    Budi mengatakan langkah tersebut telah terealisasi yakni salah satunya dengan menyelesaikan rancangan perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif antara dua negara Indonesia-Kanada Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) untuk membuka peluang ekspor menuju Amerika Utara.

    “Saat ini Kementerian Perdagangan akan fokus untuk menyelesaikan perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif antara dua negara untuk memperluas potensi ekspor Indonesia,” ujar Budi dalam kegiatan Ekspor Perdana Sepeda E-Bike PT Insera Sena di Sidoarjo, Selasa (3/12).

    Budi menilai perjanjian Indonesia-Kanada CEPA yang sudah dirampungkan tersebut bisa diresmikan pada awal 2026 sehingga produk-produk unggulan Indonesia bisa menembus pasar Amerika Utara setidaknya pada kuartal pertama 2026.

    Ia menjelaskan Kemendag juga sedang mendalami perjanjian kerja sama ekonomi komprehensif antara dua negara (CEPA) dengan Uni Eropa melalui Indonesia-European Union (IEU) CEPA serta Indonesia-Peru CEPA yang ditargetkan akan selesai pada kuartal pertama 2025 dan diresmikan paling lama pada pertengahan 2026.

    Dalam kesempatan tersebut, Budi juga menekankan upaya hilirisasi produk dalam negeri Indonesia menjadi perhatian khusus pemerintah Indonesia guna menekan angka impor produk mentah atau komponen dari luar negeri serta meningkatkan nilai ekspor produk dalam negeri.

    Budi meminta seluruh elemen baik pemerintah maupun pelaku industri untuk mengupayakan penggunaan komponen lokal demi meningkatkan perekonomian negara.

    Selain perluasan ekspor, ada dua program kerja utama lain yang menjadi fokus Kemendag untuk meningkatkan perekonomian.

    Kedua program tersebut merupakan pengamanan pasar dalam negeri serta peningkatan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) hingga mampu menembus pasar internasional.

    Budi menjelaskan bahwa pasar dalam negeri Indonesia memiliki nilai yang sangat besar sehingga perlu adanya penguatan daya saing dari produk dalam negeri agar masyarakat lebih memilih untuk menggunakan produk lokal serta pengurangan impor produk asing yang mampu menekan ketergantungan masyarakat terhadap produk asing..

    Kemendag juga mendorong UMKM untuk bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan besar melalui metode kemitraan sehingga produk-produk UMKM tersebut mampu berkembang dan menembus pasar internasional.

    Selain itu Budi menjelaskan bahwa saat ini Indonesia telah memiliki lebih dari 40 Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) yang merupakan kantor perwakilan Kementerian Perdagangan untuk urusan promosi produk dalam negeri yang tersebar di seluruh dunia.

    Budi menjelaskan bahwa ITPC tersebut bisa dimanfaatkan para pelaku industri lokal untuk mengenalkan produknya kepada masyarakat internasional.

    Sumber : Antara

  • Kondisi Terkini Perdana Menteri Singapura usai Positif COVID-19

    Kondisi Terkini Perdana Menteri Singapura usai Positif COVID-19

    Jakarta

    Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong dinyatakan positif COVID-19 pada Selasa (3/12/2024). Ini merupakan kali pertama ia terjangkit virus tersebut.

    Dalam unggahan Facebook pada pukul 18.52, PM Singapura Wong mengatakan ia bangun pagi hari dengan sakit tenggorokan parah setelah serangkaian perjalanan kerja ke luar negeri.

    Awalnya ia mengira dirinya terserang flu, tetapi ia menjalani tes COVID-19 untuk memastikannya. “Ternyata, saya akhirnya menyerah pada COVID-19 setelah bertahun-tahun!” katanya dalam unggahan tersebut, dikutip dari Strait Times.

    “Secara keseluruhan saya merasa baik-baik saja dan akan mengisolasi diri sambil bekerja dari rumah,” tambah PM Wong, yang akan berusia 52 tahun pada tanggal 18 Desember.

    Setelah dinyatakan positif, PM Wong bakal menjalani pekerjaannya dari rumah karena harus menjalani prosedur isolasi untuk sementara waktu.

    baca juga

    Ia juga menyarankan masyarakat untuk selalu mendapatkan vaksin flu dan vaksinasi terbaru, terutama karena banyak warga Singapura yang bepergian selama musim liburan.

    Vaksinasi diperlukan agar masyarakat Singapura terhindar dari virus berbahaya selama mereka menjalani liburan akhir tahun bersama keluarga tercinta.

    Selain vaksin, penting juga mengenakan masker dan mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan jika merasa tidak sehat.

    PM Wong sebelumnya menjabat sebagai wakil ketua gugus tugas multikementerian untuk menangani COVID-19 selama pandemi.

    Sebelumnya PM Wong sudah melakukan lawatan luar negeri ke beberapa negara.

    Pada 10 hingga 16 November, Wong menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC di Peru. Selain itu, ia juga menghadiri KTT G20 yang dihelat di Rio de Janeiro, Brasil pada 18 hingga 19 November lalu.

    baca juga

    (suc/suc)

  • Ketua Kadin optimistis ICA-CEPA perbesar investasi Kanada di Indonesia

    Ketua Kadin optimistis ICA-CEPA perbesar investasi Kanada di Indonesia

    Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie (kiri) saat CEPA Forum Panel Disscussion di Jakarta, Senin (2/12/2024). ANTARA/HO-Kadin

    Ketua Kadin optimistis ICA-CEPA perbesar investasi Kanada di Indonesia
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Selasa, 03 Desember 2024 – 10:41 WIB

    Elshinta.com – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie mengatakan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership (ICA-CEPA) dapat mempermudah dan memperbesar investasi Kanada di Indonesia.

    Tak hanya investasi, lanjut Anindya, ICA-CEPA membawa keuntungan terbukanya akses pasar produk-produk Indonesia untuk diekspor ke Kanada.

    “Ini merupakan suatu kemitraan bersejarah yang dilakukan antar-kedua negara. Karena ICA CEPA itu gampang bicaranya, namun tidak mudah merealisasikannya. Kemitraan Ekonomi Indonesia-Kanada ini bisa terjadi dalam waktu 2-3 tahun ke depan, dan itu relatif sangat cepat,” terang Anindya, usai menjadi pembicara dalam CEPA Forum Panel Discussion di Jakarta, Senin (2/12/2024).

    Menurut Anindya, dalam keterangan di Jakarta, Selasa, sektor-sektor utama yang berpotensi untuk Kemitraan Ekonomi Indonesia-Kanada di antaranya adalah ketahanan energi, ketahanan pangan, critical mineral, dan kerja sama di bidang pertahanan. Anindya menambahkan beberapa sektor yang bisa didanai melalui penanaman modal asing langsung (foreign direct investment/FDI) dari ICA-CEPA antara lain mencakup sektor manufaktur, teknologi, agrikultur, dan energi.

    “Mereka punya fund-fund (pendanaan) besar yang dinamakan Maple, ‘Daun Maple 9’. Jadi, ada 9 hal yang bisa dikerjakan karena mereka adalah fund managers besar yang bisa melakukan investasi,” ujarnya.

    Anindya menambahkan dari keempat bidang yang bisa diinvestasikan, sektor energi terutama dalam konteks transisi energi, saat ini diketahui tengah membutuhkan banyak pendanaan dan teknologi.

    “Jadi, ini suatu hal yang besar, dan merupakan awal dari banyak hal ke depan. Dan, perlu dicatat jika ICA-CEPA ini membawa keuntungan bagi kepentingan Indonesia dan Kanada,” jelasnya.

    Menurut Anindya, perjanjian kemitraan CEPA yang dijalin Indonesia tidak hanya dengan Kanada, namun juga dengan sejumlah negara lain di antaranya Uni Emirat Arab dan Australia.

    “Artinya, ICA-CEPA akan semakin memperbesar arus investasi asing ke Indonesia. Sebab, momentumnya sangat tepat, mengingat Presiden Prabowo yang dalam 2,5 minggu kunjungan beliau ke luar negeri berhasil membawa pulang komitmen investasi asing sebesar 18,5 miliar dolar AS,” sebut Anindya.

    Sebelumnya, dalam acara yang bertajuk “Team Canada Trade Mission Plenary Session and CEPA Forum” yang diselenggarakan oleh Misi Perdagangan Kanada di Indonesia (Team Canada Trade Mission) diawali dengan penandatanganan Pernyataan Bersama Penyelesaian ICA-CEPA oleh Menteri Perdagangan (Mendag) RI Budi Santoso dan Menteri Promosi Ekspor, Perdagangan Internasional, dan Pembangunan Ekonomi Kanada, Mary Ng.

    Mendag Budi menjelaskan Perundingan Indonesia-Kanada CEPA telah selesai setara substantif dan diumumkan oleh kedua kepala negara di sela KTT APEC pada 15 November 2024 di Lima, Peru. Kedua negara sepakat perjanjian dapat ditandatangani pada pertengahan 2025 dengan perkiraan waktu implementasi pada 2026.

    Sumber : Antara

  • COVID-19 Masih Ada! Perdana Menteri Singapura Positif Corona, Ini Gejalanya

    COVID-19 Masih Ada! Perdana Menteri Singapura Positif Corona, Ini Gejalanya

    Jakarta

    Bukti COVID-19 masih ada, Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong dinyatakan positif Corona untuk pertama kalinya, akan menjalani isolasi mandiri dan bekerja dari rumah.

    Dalam unggahan Facebook pada Selasa (3/12/2024), Wong mengatakan ia bangun pagi dengan sakit tenggorokan parah setelah beberapa kali melakukan perjalanan kerja ke luar negeri.

    “Awalnya saya pikir itu hanya flu biasa. Namun, saya melakukan tes untuk memastikannya. Ternyata, saya akhirnya terkena COVID setelah bertahun-tahun!” tulisnya.

    “Saya merasa baik-baik saja secara keseluruhan, dan akan mengisolasi diri saat bekerja dari rumah,” terang dia.

    Wong baru-baru ini mengunjungi Bangkok atas undangan mitranya dari Thailand Paetongtarn Shinawatra. Sebelumnya, ia menghadiri KTT APEC di Peru dan KTT G20 di Brasil.

    Wong mengingatkan masyarakat untuk selalu mendapatkan vaksin flu dan vaksinasi terbaru menjelang musim liburan saat banyak orang bepergian.

    “Jika merasa tidak sehat, kenakan masker dan ambil tindakan pencegahan yang diperlukan untuk melindungi diri sendiri dan orang-orang di sekitar,” tambahnya.

    (naf/kna)

  • Komisi I pererat hubungan Indonesia-Peru di bidang ketahanan pangan

    Komisi I pererat hubungan Indonesia-Peru di bidang ketahanan pangan

    Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto menerima kunjungan kehormatan (courtesy call) dari Duta Besar Peru untuk Indonesia Luis Tsuboyama di Gedung Nusantara III, DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (2/12/2024). (ANTARA/HO-DPR RI)

    Komisi I pererat hubungan Indonesia-Peru di bidang ketahanan pangan
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Selasa, 03 Desember 2024 – 15:57 WIB

    Elshinta.com – Komisi I DPR RI menerima kunjungan kehormatan (courtesy call) dari Duta Besar Peru untuk Indonesia Luis Tsuboyama dalam rangka mempererat hubungan diplomatik antara Indonesia dan Peru, terutama di bidang ketahanan pangan.

    “Peru sedang berkembang di sektor pertanian, seperti asparagus dan mangga yang mereka ekspor ke Amerika Serikat. Kita dapat belajar dari keahlian mereka dalam pertanian, dan sebaliknya, mereka juga dapat memanfaatkan keahlian kita. Pertukaran keahlian ini akan sangat bermanfaat,” ujar Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.

    Kunjungan kehormatan Duta Besar Peru untuk Indonesia berlangsung menjelang perayaan 50 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Peru pada 2025. Utut menyampaikan bahwa kerja sama ini memiliki potensi besar, khususnya dalam bidang pertanian. Utut menambahkan bahwa Indonesia dan Peru memiliki kemiripan dari sisi pendapatan per kapita, meskipun dengan jumlah penduduk yang berbeda signifikan.

    “Pendapatan per kapita Peru sekitar 7.300 dolar AS, sementara Indonesia 4.800 dolar AS. Namun, penduduk kita hampir tujuh kali lipat dari mereka,” kata dia.

    Selain ketahanan pangan, Utut mengungkapkan bahwa kerja sama potensial juga mencakup sektor pertambangan, terutama lithium, yang menjadi bahan utama dalam produksi baterai kendaraan listrik.

    “Lithium, atau yang sederhananya mirip dengan nikel, merupakan peluang kerja sama lainnya. Kita bisa mengarahkan keahlian kita ke sektor ini untuk memperluas hubungan bilateral,” ucapnya.

    Utut juga menyoroti keanggotaan Peru dalam Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).

    “Mereka telah menjadi anggota OECD, dan Dubes Luis adalah salah satu tokoh yang merintis langkah ini saat menjabat sebagai Direktur Jenderal di Kementerian Luar Negeri Peru. Pengalaman ini dapat menjadi pelajaran bagi kita,” kata dia.

    Sementara itu, Luis Tsuboyama menyatakan bahwa kunjungan ini bertujuan memperkuat hubungan bilateral, terutama menjelang perayaan 50 tahun hubungan diplomatik kedua negara.

    “Kami sedang menyelesaikan negosiasi perjanjian bilateral yang akan meningkatkan hubungan bisnis kedua negara. Sebagai bagian dari peringatan ini, kami juga merencanakan berbagai aktivitas budaya, seperti pameran fotografi,” kata Luis.

    Ia menambahkan bahwa kegiatan budaya akan terus digelar di berbagai kota di Indonesia.

    “Beberapa waktu lalu, kami mengadakan kegiatan di Yogyakarta, Surabaya, dan Bandung. Tahun depan, kami berencana mengunjungi Makassar, Sumatera, dan Bali,” kata Luis.

    Sumber : Antara

  • Wamendag: Perjanjian dagang RI-Kanada tak pengaruhi ekspor ke AS

    Wamendag: Perjanjian dagang RI-Kanada tak pengaruhi ekspor ke AS

    Enggak (mengganggu), this is why we have agreement untuk masing-masing negara kan Indonesia-Kanada, dan Indonesia-Amerika Serikat

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri mengatakan, Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Kanada (ICA-CEPA) tidak akan mengalihkan fokus perdagangan Indonesia dari Amerika Serikat (AS) ke Kanada.

    Ia memastikan bahwa kerja sama perdagangan dengan kedua negara itu tetap berjalan secara paralel tanpa saling mengganggu.

    “Enggak (mengganggu), this is why we have agreement untuk masing-masing negara kan Indonesia-Kanada, dan Indonesia-Amerika Serikat,” ujar Dyah Roro usai menghadiri acara penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) di Jakarta, Selasa.

    Ia menilai perjanjian ICA-CEPA merupakan langkah strategis untuk memanfaatkan tren peningkatan ekspor Indonesia ke Kanada dalam beberapa tahun terakhir, bukan sebagai respons atas kemungkinan dinamika perdagangan dengan AS pasca kemenangan Donald Trump.

    Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor Indonesia ke AS mencapai 2,07 miliar dolar AS pada 2023. Per April 2024, AS merupakan satu dari tiga negara penyumbang surplus terbesar bagi Indonesia sebesar 1,50 miliar dolar AS.

    Sementara, total nilai perdagangan Indonesia-Kanada pada periode Januari-September 2024 adalah sebesar 2,6 miliar dolar AS, meningkat 4,07 persen dibandingkan dengan periode yang sama di 2023.

    Pada 2023, produk-produk ekspor unggulan Indonesia ke Kanada meliputi perangkat telepon, limbah (waste and scrap), karet alam, dan peti atau koper. Sementara itu, produk-produk impor Indonesia dari Kanada meliputi gandum (wheat dan meslin), pupuk mineral dan kimia, kacang kedelai, bubur kertas kimiawi, dan bubur kayu.

    Dyah Roro menambahkan, kerja sama dengan Kanada tidak dimaksudkan untuk mengantisipasi potensi proteksionisme perdagangan yang mungkin terjadi jika Trump mulai menjabat sebagai Presiden AS.

    Selain itu, ia juga menekankan pentingnya menjaga hubungan baik dengan berbagai mitra dagang, termasuk AS, Kanada, dan China. Harapannya, dengan hubungan yang harmonis, Indonesia dapat memperluas kegiatan perdagangan termasuk ekspor ke negara-negara tersebut.

    Lebih lanjut, Dyah Roro menyinggung rencana kerja sama dagang Indonesia dengan beberapa kawasan lain. Setelah ICA-CEPA, Indonesia juga tengah mempercepat penyelesaian kerja sama dengan Uni Eropa melalui IEU-CEPA, juga Peru, dan negara-negara Eurasia lainnya.

    “Jadi memang PR kita banyak ya, beberapa prioritas kami di Kementerian Perdagangan yang pertama adalah gimana kita meng-safeguard perdagangan dalam negeri kita, kita meningkatkan ekspor ke beberapa negara dan ini in-line dengan beberapa perjanjian perdagangan yang sedang jalan,” katanya.

    Pewarta: Bayu Saputra
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2024