Presiden Peru ke Indonesia, Balas Kunjungan Prabowo pada November 2024
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Presiden Republik Peru, Dina Ercilia Boluarte Zegarra, telah tiba di Indonesia pada Minggu (10/8/2025) sore untuk melakukan kunjungan kenegaraan.
Berdasarkan keterangan Setkretariat Presiden, kunjungan ini merupakan kunjungan balasan dari lawatan Prabowo Subianto ke Peru pada November 2024 lalu, yang menandai semakin eratnya hubungan diplomatik kedua negara.
Presiden Dina Boluarte tiba di Terminal VIP Bandara Internasional Soekarno-Hatta sekitar pukul 16.00 WIB dan disambut dengan penuh kehormatan.
Dentuman meriam turut mengiringi momen ketibaan sang kepala negara.
Kehangatan penyambutan semakin terasa ketika Kang Nong Banten menyerahkan rangkaian bunga sebagai tanda selamat datang.
Menteri Perdagangan RI Budi Santoso, Menteri Luar Negeri Peru Elmer Schialer Salcedo, Gubernur Banten Andra Soni, Duta Besar Indonesia untuk Peru Ricky Suhendar, serta Duta Besar Peru untuk Indonesia Luis Raúl Tsuboyama Galván pun menyambut kedatangan Dina.
Begitu memasuki ruang terminal, Presiden Dina Boluarte terlebih dahulu memberikan penghormatan kepada bendera Peru dan bendera Indonesia.
Ia kemudian berjalan melewati jajaran pasukan kehormatan yang berdiri tegak di sepanjang jalur penyambutan.
Di ujung barisan, sebuah suguhan budaya khas Banten turut menyambut kedatangan Presiden Dina Boluarte, yaitu Tari Walijamaliha yang menambah nuansa hangat sekaligus memperkenalkan kekayaan seni tradisional daerah.
Usai rangkaian penyambutan, Presiden Dina Boluarte langsung menuju hotel tempatnya bermalam selama berada di Jakarta.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Negara: Peru
-
/data/photo/2025/08/10/68988da03ddfd.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Presiden Peru ke Indonesia, Balas Kunjungan Prabowo pada November 2024 Nasional 10 Agustus 2025
-

Presiden Peru Boluarte Tiba di Indonesia Jelang Bertemu Prabowo
Jakarta –
Presiden Republik Peru Dina Boluarte melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia. Boluarte dijadwalkan bertemu Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, besok.
Boluarte tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, Minggu (10/8/2025) sore. Kedatangan Boluarte disambut hangat para pejabat dan penampilan tarian daerah.
Terlihat Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso dan Gubernur Banten Andra Soni menyambut ketibaan Boluarte. Mereka tampak sempat berbincang ringan.
Presiden Republik Peru Dina Boluarte saat tiba di Indonesia. (YouTube/Sekretariat Presiden)
Diketahui, Prabowo sempat mengundang Boluarte berkunjung ke Indonesia. Undangan itu disampaikannya saat mengunjungi Peru pada akhir tahun lalu.
“Ini adalah kunjungan resmi pertama saya sebagai Presiden Republik Indonesia ke Peru. Dan ini adalah momentum yang baik untuk mempererat hubungan ini,” kata Prabowo melalui keterangan tertulis yang disampaikan Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Jumat (15/11/2024).
(fca/gbr)
-

Jurus RI Tangkal Efek Tarif Trump, Kebut Sederet Perjanjian Dagang
Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Indonesia melakukan sejumlah langkah strategis guna meredam efek kebijakan tarif Trump yang berlaku mulai 7 Agustus 2025. Salah satu langkah yang dilakukan ialah dengan mempercepat penyelesaian sejumlah perjanjian dagang.
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso mengatakan percepatan penyelesaian perundingan perjanjian dagang dengan sejumlah negara mitra dilakukan guna memperluas pasar ekspor.
Budi mengatakan bahwa Indonesia ke depannya tidak hanya akan fokus menyasar pasar tradisional seperti Amerika Serikat, China, India hingga Jepang, tetapi juga menyasar pasar non-tradisional seperti Afrika hingga Amerika Latin.
Menurutnya, perluasan pasar ekspor penting dilakukan mengingat saat ini Amerika Serikat juga telah menerapkan kebijakan tarif impor sebesar 19% untuk produk-produk Indonesia yang masuk ke AS.
Apalagi, Kementerian Perdagangan (Kemendag) pada tahun ini menargetkan pertumbuhan ekspor nasional mencapai 7,10% dengan nilai ekspor mencapai US$294,45 miliar.
Adapun, nilai ekspor Indonesia mencapai US$23,44 miliar pada Juni 2025 atau naik 11,29% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai US$21,06 miliar.
Secara kumulatif, total nilai ekspor Indonesia mencapai US$135,41 miliar pada semester I/2025. Nilainya naik 7,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai US$125,73 miliar.
Jika diperinci, nilai ekspor migas sebesar US$7,03 miliar atau turun 11,04% dari sebelumnya US$7,9 miliar. Sementara itu, nilai ekspor nonmigas naik sebesar 8,96% dari US$117,83 miliar menjadi US$128,39 miliar.
Perjanjian Dagang
Demi tetap menjaga kinerja ekspor Indonesia, Mendag Budi mengatakan pada tahun ini setidaknya ada lima perjanjian dagang yang ditargetkan rampung.
Kelima perjanjian dagang yang dimaksud yakni, Indonesia—Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA-CEPA), Indonesia-Peru Comprehensive Economic Partnership Agreement (IP-CEPA).
Kemudian, Indonesia—European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU—CEPA), Indonesia-Eurasian Economic Union Free Trade Agreement (IEAEU-FTA), dan Indonesia-Tunisia Preferential Trade Agreement (IT-PTA).
“Jadi tahun ini banyak perjanjian dagang yang bisa kita selesaikan. Kita akan tandatangani, dengan harapan, pasar kita, ekspor kita semakin besar. Semakin meningkat ke negara-negara di dunia,” kata Budi di kantor Kemendag, Jakarta, Kamis (7/8/2025).
Terkait dengan IP-CEPA, Budi mengatakan perjanjian dagang tersebut bakal ditandatangani pada 11 Agustus 2025. Bahkan, Budi juga menyebut Presiden Peru Dina Boluarte akan menyambangi Indonesia pada 11 Agustus 2025.
“Dengan Peru [melalui IP—CEPA] tanggal 11 [Agustus 2025] akan kita tandatangani. Jadi kita cepat ini. Jadi teman-teman sebenarnya masih di Peru. Sudah selesai [perjanjian IP—CEPA], karena Presiden Peru juga mau ke sini, tanggal 11, jadi kebetulan perjanjiannya sudah selesai,” ujarnya.
Selain mempercepat penyelesaian perjanjian dagang dengan Peru, Mendag mengatakan perjanjian Indonesia—European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU—CEPA) juga bakal rampung pada 2025.
Truk kontainer melintas di antara tumpukan peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (3/6/2025). Bisnis/Arief Hermawan P
Budi mengatakan kinerja ekspor Indonesia akan melambung dengan adanya perjanjian IEU—CEPA. Pasalnya, sebelum perjanjian IEU—CEPA ini berlaku, surplus perdagangan dari Uni Eropa mencapai US$3,79 miliar pada semester I/2025.
Apalagi, kata Budi, Uni Eropa merupakan pasar yang besar, mengingat jumlah penduduknya yang mencapai lebih dari 400 juta jiwa.
“EU itu kawasan kedua surplus kita terbesar semester I [2025]. Itu saja belum-belum pelaksanaan perjanjian perdagangan ya. Artinya kalau belum ada CEPA saja sudah surplus, mudah-mudahan nanti setelah ada CEPA menjadi semakin besar,” ujarnya.
Pemerintah juga tengah mempercepat perjanjian Indonesia—Kanada CEPA. Rencananya, perjanjian ini bakal ditandatangani pada akhir 2025. Begitu pula dengan perjanjian Indonesia—Uni Ekonomi Eurasia (I—EAEU) yang ditargetkan rampung di tahun ini.
Sementara itu, terkait dengan perjanjian dagang dengan Tunisia, Mendag mengungkap bahwa proses perundingan IT-PTA sebenarnya sudah selesai dilakukan. Perjanjian dagang ini tinggal menunggu penandatanganan kedua negara, untuk kemudian dapat segera diimplementasikan.
Kemudian dengan Eurasia, Budi mengatakan bahwa telah disepakati poin-poin yang bakal dituangkan dalam IEAEU-FTA. Saat ini, kata dia, Eurasia tengah melakukan konsultasi dengan negara-negara anggotanya seperti Rusia, Turki, Jerman, Inggris, Armenia, Azerbaijan, Belarusia, Georgia, Kazakstan, dan Kirgistan.
Mendag menjelaskan, EAEU merupakan mitra dagang penting Indonesia, bukan hanya sebagai pasar ekspor nontradisional tetapi juga sebagai Hub perdagangan internasional di kawasan Eropa Timur dan Asia Tengah.
Dengan perjanjian ini, akses pasar yang lebih baik ke negara-negara anggota EAEU memungkinkan Indonesia untuk meningkatkan volume perdagangan dan diversifikasi pasar ekspor.
Peluang Indonesia
Rencana pemerintah untuk mempercepat penyelesaian perundingan empat perjanjian dagang mendapat sambutan positif dari dunia usaha. Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menilai, perjanjian dagang menjadi peluang bagi eksportir Indonesia untuk semakin memperluas pasar ekspor, utamanya di tengah kebijakan perang tarif Presiden AS Donald Trump.
“Memang harapan kami bisa diselesaikan dalam waktu dekat. Jadi mungkin ini menjadi prioritas untuk perjanjian,” kata Ketua Umum Apindo Shinta W. Kamdani.
Shinta menyebut, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk dapat mengoptimalkan sejumlah perjanjian yang diharapkan rampung tahun ini. Dia mengatakan, Apindo telah membentuk kelompok-kelompok kerja untuk mengutilisasi perjanjian dagang ini.
Dalam hal ini, Apindo melakukan akselerasi perdagangan dan investasi sesuai dengan sektor-sektor yang ada serta membangun komunikasi dengan pelaku usaha di negara terkait.
Misalnya, Shinta mengatakan bahwa saat ini pihaknya sudah membangun komunikasi dengan pelaku usaha di Uni Eropa. Meski perjanjian dagang dengan Uni Eropa masih dalam tahap negosiasi, Shinta menyebut bahwa Indonesia sudah dapat melihat peluang apa saja yang bisa dilakukan dengan pelaku usaha di negara tersebut, termasuk juga investasi yang dapat masuk ke Indonesia.
“Ini kita juga sudah harus mempersiapkan tim kerjanya. Kalau [perjanjian dagang] ini sampai selesai, ini sudah bisa tinggal langsung jalan,” ujarnya.
Dalam kesempatan terpisah, Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Novyan Bakrie mengatakan sederet perjanjian dagang yang tengah dipercepat akan meningkatkan kinerja perdagangan Indonesia, termasuk dengan adanya IEU—CEPA.
“Jadi ini sambil menyelam, minum air. Sambil menyiapkan tarif Trump, menyiapkan juga EU. Yang kebetulan Uni Eropa itu size-nya sama,” kata Anin saat ditemui di Jakarta, Kamis (7/8/2025).
Menurutnya, perdagangan Indonesia—Eropa bisa meningkat secara bertahap menjadi US$100 miliar selama 5–10 tahun ke depan. Pasalnya, Anin melihat Eropa merupakan pasar yang juga hampir mirip dengan Negara Paman Sam.
“Kebetulan apa yang dibutuhkan mereka [Uni Eropa] itu mirip-mirip sama Amerika ya, seperti alas kaki, tekstil, garmen, elektronik,” ujarnya.
Belum lagi, kata Anin, minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) yang merupakan komoditas unggulan Indonesia diperkirakan memiliki karpet merah di pasar Eropa. Alhasil, kinerja ekspor CPO Indonesia ke Eropa akan meningkat.
“[CPO] yang tadinya sulit masuk menjadi bisa masuk. Jadi artinya pertumbuhannya pasti pesat,” tuturnya.
Selain itu, Anin menambahkan perjanjian dagang ini akan membuat Indonesia lebih mudah mendapatkan bahan mentah, mulai dari gandum, kapas, hingga kedelai.
“Tapi yang kita ekspor adalah barang jadi, seperti tekstil, garmen, alas kaki, elektronik. Jadi saya rasa sebenarnya semua itu tergantung dari konsumen, tapi yang pasti akan membuat bahan baku jadi lebih murah,” terangnya.
Dihubungi terpisah, Ekonom dari Universitas Paramadina Wijayanto Samirin mengatakan langkah yang diambil pemerintah dalam merampungkan sederet perjanjian dagang merupakan strategi yang tepat di tengah tarif Trump.
“Ini merupakan strategi tepat. Kita mengambil peluang dari perasaan senasib sepenanggungan negara-negara di dunia, akibat kebijakan perdagangan Trump yang dirasa tidak fair,” kata Wijayanto kepada Bisnis.
Menurutnya, percepatan perjanjian dagang ini bisa menjadi alternatif dalam menghadapi tarif Trump. Namun, Wijayanto menilai, besaran tarif yang dikenai AS kepada Indonesia lebih rendah dan setara dibandingkan negara di kawasan Asean, seperti Vietnam, India, China, Thailand, dan Malaysia.
“Membuka pasar selain AS merupakan langkah jitu, mengingat kebijakan AS tidak bisa diprediksi dan dapat berubah sewaktu-waktu,” ujarnya.
Namun, lanjut dia, perjanjian dagang hanya akan mendatangkan manfaat jika negara lain membeli produk Indonesia, sehingga peningkatan daya saing dan diversifikasi produk merupakan langkah yang perlu kita tempuh.
“Jika tidak, perjanjian dagang justru hanya akan membuat pasar kita makin dibanjiri oleh produk dari luar,” pungkasnya.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5308438/original/088074000_1754544105-1000013229.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Presiden Peru Kunjungi Indonesia 11 Agustus 2025, Teken Perjanjian Dagang – Page 3
Adapun Indonesia dan Eurasia telah menyepakati skema perdagangan bebas, melalui skema Indonesia-Eurasian Economic Union Free Trade Agreement (I-EAEU FTA). Usai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menuntaskannya bersama Menteri Perdagangan Komisi Uni Ekonomi Eurasia, Andrey Slepnev.
Hal itu dilakukan di sela-sela kegiatan the 28 th St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF 2025). Kesepakatan tersebut telah diumumkan oleh Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Federasi Rusia Vladimir Putin, seusai pertemuan bilateral yang dilaksanakan di Istana Konstantinovsky, St Petersburg, Rusia, pada 19 Juni 2025.
“Saya juga menyambut sangat gembira telah disepakati antara Indonesia dan Rusia dalam peranan kita dalam Eurasian Economic Union (EAEU),” kata Prabowo beberapa waktu lalu.
Hal tersebut menandai babak baru dalam kerja sama ekonomi Indonesia dan negara-negara anggota EAEU, yakni Armenia, Belarus, Kazakhstan, Kyrgyzstan, dan Rusia. Sejak diluncurkan pada Desember 2022, telah dilakukan sebanyak lima kali putaran perundingan dan berbagai pertemuan intersesi. Tim Perunding Indonesia dipimpin oleh Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan.
-

Kaspersky Ungkap Serangan Siber yang Manfaatkan Profil GitHub dan Media Sosial
JAKARTA – Kaspersky mendeteksi serangkaian serangan kompleks yang melibatkan pengambilan informasi dari layanan seperti GitHub, Microsoft Learn Challenge, Quora, dan jejaring sosial.
Serangan tersebut terdeteksi pada paruh kedua tahun 2024 di berbagai organisasi di China, Jepang, Malaysia, Peru, dan Rusia, dan berlanjut hingga tahun 2025, dengan mayoritas korban perusahaan besar hingga menengah.
Untuk menyusup ke perangkat korban, para penyerang mengirimkan email spear phishing yang disamarkan sebagai komunikasi sah dari perusahaan-perusahaan besar milik negara, khususnya di sektor minyak dan gas.
Teks tersebut dirangkai sedemikian rupa sehingga tampak seperti ada minat terhadap produk dan layanan organisasi korban untuk meyakinkan penerima agar membuka lampiran berbahaya dalam bentuk PDF yang berisikan malware.
Para penyerang memanfaatkan teknik pembajakan DLL dan mengeksploitasi Crash Reporting Send Utility sah, yang awalnya dirancang untuk membantu pengembang mendapatkan laporan kerusakan yang terperinci dan real-time untuk aplikasi mereka.
Agar berfungsi, malware ini juga mengambil dan mengunduh kode yang disimpan di profil publik pada platform populer yang sah untuk menghindari deteksi.
Kaspersky menemukan kode ini terenkripsi di dalam profil di GitHub, Microsoft Learn Challenge, situs web Tanya Jawab, dan bahkan platform media sosial Rusia. Semua profil dan halaman ini dibuat khusus untuk serangan ini.
Setelah kode berbahaya dieksekusi pada mesin korban, Cobalt Strike Beacon diluncurkan, dan sistem korban pun terinfeksi.
“Meskipun kami tidak menemukan bukti penyerang menggunakan profil media sosial orang sungguhan, karena semua akun dibuat khusus untuk serangan ini, tidak ada yang menghentikan pelaku ancaman untuk menyalahgunakan berbagai mekanisme yang tersedia di platform ini,” ujar Maxim Starodubov, Kepala Tim Analis Malware di Kaspersky.
Ia juga menekankan pentingnya untuk selalu mengikuti perkembangan intelijen ancaman terbaru agar terlindungi dari serangan semacam itu.
-

“Kiamat Tsunami” Gelombang setinggi 4 Meter Hantam Pesisir Rusia
GELORA.CO — Saat gempa bumi berkekuatan magnitudo 8,7 mengguncang kedalaman sekitar 19,3 km lepas pantai Semenanjung Kamchatka pada Selasa malam waktu setempat, bangunan dan kehidupan di kota pelabuhan Severo‑Kurilsk mendadak terancam.
Gempa yang terpusat sekitar 125 km dari Petropavlovsk‑Kamchatsky, Rusia ini, menurut data USGS, menghasilkan guncangan hebat yang memicu tsunami dengan gelombang mencapai 3 hingga 4 meter yang menerjang kota pesisir berbobot sekitar 2.000 jiwa tersebut.
Seperti dilansir dari AFP dan akun Telegram resmi Kementerian Darurat Rusia, pada 30 Juli 2025 melaporkan bahwa air laut telah membanjiri sebagian besar wilayah kota.
Gelombang laut memasuki kawasan pemukiman dan terminal pelabuhan, menyapu dermaga, menenggelamkan dermaga ikan, serta merusak fasilitas publik termasuk sekolah dan taman anak-anak.
Meski belum ada informasi resmi soal korban jiwa, pemerintah setempat menegaskan proses evakuasi telah berjalan cepat dan tim penyelamat dikerahkan untuk membantu penduduk serta memeriksa kerusakan struktural di kawasan terdampak.
Gubernur Kamchatka, Vladimir Solodov, menyampaikan bahwa gempa ini merupakan salah satu yang terkuat dalam beberapa dekade terakhir di kawasan tersebut.
Ia menekankan pentingnya kewaspadaan ekstra karena potensi gempa susulan yang intens masih sangat besar, dan kondisi terparah dari tsunami sempat dirasakan oleh warga meski hingga kini laporan tentang cedera serius belum muncul.
Tidak hanya Rusia yang bergegas bereaksi. Jepang mengaktifkan sistem peringatan tsunami, memerintahkan evakuasi di pesisir Hokkaido serta area Fukushima sebagai langkah antisipatif terhadap potensi gelombang hingga satu meter, meskipun dampak fisiknya relatif kecil.
Di Amerika Serikat, otoritas darurat Hawaii menginstruksikan warga untuk pindah ke daratan lebih tinggi, sementara California, Oregon, Washington, Alaska, dan British Columbia juga mendapat peringatan dan disiapkan sistem sirene tsunami.
Beberapa pulau Pasifik seperti Guam, Mikronesia, serta negara-negara Amerika Latin seperti Chile, Peru, dan Ekuador juga termasuk dalam zona siaga tinggi lantaran risiko lintas samudra dari gempa ini.
Sejarah sempat mencatat Severo‑Kurilsk pernah dilanda tragedi tsunami dahsyat pada 5 November 1952 akibat gempa magnitudo antara 8,5 hingga 9,0.
Saat itu, tsunami mencapai ketinggian hingga 18 meter dan menewaskan lebih dari 2.300 penduduk dari populasi sekitar 6.000 jiwa.
Kota akhirnya dibangun kembali di lokasi yang lebih tinggi sebagai langkah mitigasi bencana di masa depan.
Kini, setelah gelombang tsunami pertama mereda, pihak berwenang Rusia bersama lembaga geofisika nasional dan internasional tetap siaga tinggi.
Jalur evakuasi tetap dibuka, sistem peringatan dini aktif, dan tim gabungan dikerahkan untuk memantau setelahashocks dan kondisi infrastruktur.
Belum ada korban jiwa yang dilaporkan atas bencana ini
-

Tsunami Mengancam Pesisir China Usai Gempa Dahsyat di Rusia
Beijing –
Gelombang tsunami juga diperkirakan menerjang wilayah pesisir China bagian timur, menyusul gempa dahsyat yang mengguncang wilayah Timur Jauh Rusia. Otoritas Beijing memperkirakan terjangan tsunami itu berpotensi memicu kerusakan di area pesisir.
Pusat peringatan tsunami China dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP dan The Guardian, Rabu (30/7/2025), menyebut gelombang setinggi antara 30 sentimeter hingga 1 meter diperkirakan akan menghantam sebagian area pesisir timur negara tersebut.
“Berdasarkan hasil peringatan dan analisis terbaru, Pusat Imbauan Tsunami Kementerian Sumber Daya Nasional telah menetapkan bahwa gempa bumi tersebut telah memicu tsunami, yang diperkirakan akan menyebabkan kerusakan di beberapa wilayah pesisir China,” demikian pernyataan pusat peringatan tsunami China.
Gempa dahsyat berkekuatan Magnitudo (M) 8,7 mengguncang area lepas pantai timur jauh Rusia, tepatnya di titik yang berjarak 136 kilometer sebelah tenggara Petropavlovsk-Kamchatsky.
Dengan berpusat di kedalaman 19 kilometer di bawah laut, gempa ini memicu peringatan tsunami di berbagai negara, mulai dari Jepang, Amerika Serikat (AS) tepatnya pesisir California dan Hawaii, Meksiko, Peru, Filipina, hingga Indonesia.
Di wilayah Timur Jauh Rusia, gelombang tsunami telah menerjang wilayah Kepulauan Kuril. Gelombang pertama, menurut laporan Gubernur Wilayah Sakhalin, Valery Limarenko, menghantam pesisir Severo-Kurilsk — ada di bagian utara Kuril — tak lama usai gempa mengguncang di dekat Semenanjung Kamchatka.
Otoritas setempat telah memerintahkan evakuasi penduduk kota tersebut, yang diperkirakan jumlah lebih dari 2.500 jiwa, ke daerah-daerah yang lebih tinggi dan jauh dari area pantai.
Tonton juga video “Warga Evakuasi di Atap Kantor Damkar Jepang Susul Peringatan Tsunami” di sini:
Area pesisir Jepang bagian utara juga dilaporkan telah diterjang gelombang tsunami awal, dengan otoritas setempat mencatat gelombang awal setinggi 30 sentimeter menerjang Hokkaido pada Rabu (30/7) pagi.
Badan Meteorologi Jepang (JMA) sebelumnya memperingatkan bahwa gelombang setinggi tiga meter diperkirakan melanda sepanjang pantai utara dan timur negara tersebut, mulai dari Hokkaido hingga Wakayama di selatan Osaka. Warga setempat diimbau tetap mengungsi hingga peringatan tsunami dicabut.
Sejauh ini belum ada laporan korban jiwa atau kerusakan besar akibat terjangan gelombang tsunami tersebut.
Tonton juga video “Detik-detik Gempa M 8,7 Mengguncang Kamchatka Rusia” di sini:
Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5303360/original/054524000_1754092901-1000724695.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
