Negara: Perancis

  • Agenda Macron di Indonesia, Temui Prabowo Hingga Ke Magelang

    Agenda Macron di Indonesia, Temui Prabowo Hingga Ke Magelang

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengungkapkan beberapa agenda kehadiran Presiden Perancis Emmanuel Macron ke Indonesia. Salah satunya adalah pertemuan bilateral dengan Presiden Prabowo Subianto, juga melakukan penandatanganan Letter of Intent (LoI) di bidang pertahanan.

    “Kita akan menandatangani LoI besok sama-sama dengan para menteri yang lain. Intinya adalah kita akan mengembangkan kerja sama di bidang pertahanan antara Indonesia dan Prancis, khususnya untuk alutsista strategis,” ujar Sjafrie, mengutip keterangan, Selasa (27/5/2025).

    Ia juga membenarkan bahwa kerja sama itu berkaitan dengan pembelian pesawat tempur dan kapal selam, meski tidak merinci detailnya lebih lanjut.

    “Ya oke,” saat ditanya apakah terkait Pesawat tempur Rafale dan kapal selam Scorpene.

    Lebih lanjut, Sjafrie juga mengatakan bahwa Presiden Macron dijadwalkan mengunjungi Akademi Militer (Akmil) di Magelang, Jawa Tengah. Kunjungan tersebut dalam rangka meninjau fasilitas pendidikan bahasa Prancis yang dimiliki oleh para calon perwira TNI.

    “Akan berkunjung melihat laboratorium bahasa Prancis, di mana para prajurit-prajurit TNI, perwira, dan juga ada bintara yang akan berangkat ke Prancis. Itu sudah mahir untuk berbahasa Prancis,” jelas Sjafrie.

    Terkait agenda ke Candi Borobudur, Sjafrie belum bisa memastikan.

    “Mungkin agendanya saya belum begitu pasti,” tuturnya.

    Presiden Macron diketahui telah tiba di Jakarta sekitar pukul 22.00 WIB bersama Ibu Negara Brigitte Macron dan delegasi resmi. Kedatangan mereka disambut hangat dalam upacara kehormatan dan turut dimeriahkan dengan penampilan Tari Nandak Ajer sebagai simbol sambutan budaya khas Indonesia.

    Kunjungan ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat hubungan kedua negara, khususnya di bidang pertahanan. Kemitraan ini merupakan salah satu dari sejumlah kerja sama di bidang strategis antara Indonesia dan Prancis.

    (emy/haa)

  • Sederet Agenda Presiden Macron di Indonesia, Jadi ke Borobudur?

    Sederet Agenda Presiden Macron di Indonesia, Jadi ke Borobudur?

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prancis Emmanuel Macron telah tiba di Indonesia Selasa malam. Dia diagendakan melakukan sejumlah pertemuan bilateral hingga mengunjungi Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah.

    Macron menyampaikan rasa senangnya dapat kembali mengunjungi Indonesia.

    Dalam pernyataannya saat tiba di Tanah Air, Macron menegaskan eratnya hubungan antara Indonesia dan Prancis, yang menurutnya bersifat strategis dan penuh persahabatan.

    “Saya senang berada di sini, karena negara kalian indah,” ujar Macron kepada wartawan di Lanud Halim Perdanakusuma, Selasa (27/5/2025).

    Macron kemudian mengenang pertemuan sebelumnya dengan Presiden Ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) dua tahun lalu di Bali dalam perhelatan G20. Kini, Macron datang bersama istrinya dan delegasi resmi.

    “Saya ingat bertemu dengan presiden Jokowi, dua tahun lalu di Bali dan sekarang saya istri saya dan delegasi saya, senang berada di sini di indonesia,” katanya.

    Presiden Macron juga mengungkapkan bahwa dirinya baru saja berdiskusi dengan Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin. Termasuk, menyambut baik pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto sebagai bagian dari penguatan kerja sama bilateral di sektor pertahanan dan strategis.

    “Saya baru saja berbicara dengan Menhan indonesia dan saya senang untuk bertemu lagi bersama saudara prabowo. Karena hubungan kedua negara ini sangat strategis dan bersahabat,” ujar Macron.

    Agenda Macron di Indonesia

    Sekadar informasi, Prabowo dan Emmanuel Macron dipastikan akan menandatangani Letter of Intent (LoI) sebagai langkah awal penguatan kerja sama pertahanan antara kedua negara.

    Di gelar di Istana Kepresidenan, Jakarta, Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin mengungkapkan bahwa penandatanganan antara pemerintah Indonesia dan Prancis tersebut dijadwalkan berlangsung besok Rabu (28/5/2025) bersama dengan para menteri terkait lainnya.

    “Dengan Prancis, ya kita akan menandatangani LOI besok sama-sama dengan para menteri yang lain,” ujarnya kepada wartawan di Lanud Halim Perdanakusuma, Selasa (27/5/2025).

    Menurutnya, kerja sama ini akan difokuskan pada pengembangan sektor pertahanan, khususnya dalam pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) buatan Prancis.

    “Intinya adalah kita akan kembangkan kerjasama di bidang pertahanan antara Indonesia dan Prancis, khususnya untuk alutsista Perancis. Itu pesawat tempur dan juga kapal selam,” jelasnya.

    Selain penandatanganan LoI, agenda kunjungan juga mencakup peninjauan laboratorium bahasa Prancis, tempat para personel TNI—baik perwira maupun bintara—mempersiapkan diri sebelum menjalani pendidikan atau pelatihan di Prancis.

    “Macron akan berkunjung melihat laboratorium bahasa Prancis, di mana para prajurit-prajurit TNI, perwira dan juga ada bintara yang akan berangkat ke Prancis. Itu sudah mahir untuk berbahasa Prancis,” kata Sjafrie.

    Kerja sama strategis ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas pertahanan nasional Indonesia melalui transfer teknologi dan peningkatan kemampuan sumber daya manusia militer.

    Terkait rencana kunjungan ke Magelang atau Candi Borobudur oleh delegasi Prancis, Menhan belum dapat memastikan detail agendanya.

    Termasuk, Sjafrie tak menjawab pasti terkait dengan kunjungan ke Borobudur merupakan permintaan langsung dari orang nomor satu di Prancis itu.

    “Mungkin agendanya saya belum begitu pasti ya,” pungkas Sjafrie.

    Kunjungan ke Borobudur 

    Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi menjawab polemik publik terkait informasi yang sempat viral mengenai pemasangan eskalator di Candi Borobudur.

    Menurut Hasan, yang dimaksud bukanlah eskalator permanen tetapi merupakan stair lift yang merupakan fasilitas akses sementara untuk mendukung kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron pada akhir Mei ini.

    “Presiden Macron ingin mengunjungi salah satu keajaiban dunia yang ada di Indonesia, yaitu Candi Borobudur. Dan untuk itu, pemerintah kita menyiapkan beberapa fasilitas untuk memudahkan kunjungan Presiden Prancis ke Borobudur,” ujar Hasan saat memberi keterangan di Kantor Komunikasi Kepresidenan, Senin (26/5/2025). 

    Hasan menjelaskan bahwa fasilitas yang dipersiapkan di Candi Borobudur terdiri dari dua bentuk akses tambahan: ramp (jalan landai) dan stair lift atau perangkat bantu naik berupa kursi otomatis di sisi tangga yang biasa digunakan di rumah-rumah bertingkat.

    “Candi Borobudur itu tingginya kira-kira setara gedung 12 lantai. Jadi Presiden Perancis tentu dalam kunjungan kenegaraan waktunya terbatas. Bukan kayak kita kalau liburan ke Borobudur seharian di situ. Waktunya ketat, waktunya terbatas, sehingga juga disiapkan fasilitas untuk memudahkannya agar bisa menapaki setiap tingkat yang ada di Borobudur,” tuturnya.

    Oleh sebab itu, Hasan menekankan untuk kebutuhan efisiensi waktu dan kenyamanan tamu negara, maka pemerintah menyiapkan ramp menuju level 4 dan stair lift dari lantai 5 hingga 7.

    Lebih lanjut, dia menambahkan, kehadiran stair lift hanya bersifat sementara dan ditujukan untuk mendukung kelancaran kunjungan kenegaraan, mengingat tamu negara tentu tidak dapat melakukan pendakian panjang dalam waktu singkat, apalagi dalam kondisi formal.

    “Kalau kita naik tangga ke lantai 12 ini kan keringat muncur, dalam keadaan kecapean bisa kusut. Ini untuk lebih proper aja saja sebagai sebuah kunjungan kenegaraan,” tambahnya.

    Tak Rusak Cagar Budaya 

    Hasan pun turut menanggapi kekhawatiran publik mengenai potensi kerusakan terhadap situs cagar budaya, dia memastikan bahwa semua pembangunan dilakukan di bawah pengawasan ketat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, serta Balai Konservasi Borobudur.

    “Tidak ada paku, tidak ada bor. Jadi hanya ditaruh, didudukan, ditaruh saja. Jadi nanti ketika misalnya itu selesai, itu bisa dibongkar dengan mudah,” tegasnya.

    Lebih lanjut, dia juga menyebut bahwa pendekatan ini justru menunjukkan komitmen pemerintah dalam menghormati nilai sejarah dan budaya Borobudur, sekaligus memastikan aksesibilitas dan citra profesional dalam menerima tamu setingkat kepala negara.

    Hasan menggarisbawahi bahwa kunjungan Macron merupakan bagian penting dari agenda diplomasi bilateral Indonesia dengan Perancis, menyusul kunjungan serupa dari Perdana Menteri China belum lama ini.

    “Jadi untuk kunjungan itu lebih kepada kita mempersiapkan fasilitas yang memudahkan kunjungan Presiden Macron agar bisa menikmati keindahan dan kemegahan Borobudur secara keseluruhan,” pungkas Hasan.

  • Usai Bertemu Prabowo, Macron Akan Berkunjung ke Borobudur-Akmil Megelang

    Usai Bertemu Prabowo, Macron Akan Berkunjung ke Borobudur-Akmil Megelang

    Jakarta

    Presiden Prancis Emmanuel Macron akan bertemu Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, hari ini. Sementara, keesokan harinya, Macron dijadwalkan berkunjung ke Candi Borobudur hingga Akademi Militer (Akmil) Magelang.

    “Akan ke Borobudur,” kata Menhan Sjafrie Sjamsoeddin kepada wartawan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (27/5/2025).

    Sjafrie mengungkap di Akmil Magelang, Macron akan berkunjung melihat laboratorium bahasa Prancis. Ia menyebut di Akmil Magelang terdapat sejumlah prajurit perwira hingga bintara mahir berbahasa Prancis dan akan diberangkatkan ke negara tersebut.

    “Presiden macron akan berkunjung melihat laboratorium bahasa Prancis dimana para prajurit-prajurit perwira dan juga bintara yang akan berangkat ke Prancis sudah mahir untuk bahasa Prancis,” ujarnya.

    Sebelumnya, Kepala PCO Hasan Nasbi Hasan menyebut kunjungan ke Borobudur merupakan permintaan Macron. Nantinya, Macron juga akan didampingi Prabowo.

    “Dan ada permintaan dari pemerintah Perancis, Presiden Macron ingin mengunjungi salah satu keajaiban dunia yang ada di Indonesia, yaitu Candi Borobudur. Dan untuk itu, pemerintah kita menyiapkan beberapa fasilitas untuk memudahkan kunjungan Presiden Perancis ke Borobudur. Nanti beliau akan ditemani oleh Presiden Prabowo, rencananya selama di sana. Dan pihak pengelola menyiapkan beberapa fasilitas untuk memudahkan kunjungan,” lanjut Hasan.

    “Jadi untuk kunjungan itu lebih kepada kita mempersiapkan fasilitas yang memudahkan kunjungan Presiden Macron agar bisa menikmati keindahan dan kemegahan Borobudur secara keseluruhan,” ujarnya.

    (eva/isa)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Prabowo dan Macron Bakal Resmikan Kerja Sama Alutsista

    Prabowo dan Macron Bakal Resmikan Kerja Sama Alutsista

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Prancis Emmanuel Macron dipastikan akan menandatangani Letter of Intent (LoI) sebagai langkah awal penguatan kerja sama pertahanan antara kedua negara.

    Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin mengungkapkan bahwa penandatanganan antara pemerintah Indonesia dan Prancis tersebut dijadwalkan berlangsung besok Rabu (28/5/2025), bersama dengan para menteri terkait lainnya.

    “Dengan Prancis, ya kita akan menandatangani LOI besok sama-sama dengan para menteri yang lain,” ujarnya kepada wartawan di Lanud Halim Perdanakusuma, Selasa (27/5/2025). 

    Menurutnya, kerja sama ini akan difokuskan pada pengembangan sektor pertahanan, khususnya dalam pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) buatan Prancis.

    “Intinya adalah kita akan kembangkan kerjasama di bidang pertahanan antara Indonesia dan Perancis, khususnya untuk alutsista Perancis. Itu pesawat tempur dan juga kapal selam,” jelasnya.

    Selain penandatanganan LoI, agenda kunjungan juga mencakup peninjauan laboratorium bahasa Prancis, tempat para personel TNI—baik perwira maupun bintara—mempersiapkan diri sebelum menjalani pendidikan atau pelatihan di ‘Negeri Napoleon’.

    “Macron akan berkunjung melihat laboratorium bahasa Prancis, di mana para prajurit-prajurit TNI, perwira dan juga ada bintara yang akan berangkat ke Perancis. Itu sudah mahir untuk berbahasa Perancis,” kata Sjafrie. 

    Kerja sama strategis ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas pertahanan nasional Indonesia melalui transfer teknologi dan peningkatan kemampuan sumber daya manusia militer.

    Terkait rencana kunjungan ke Magelang atau Candi Borobudur oleh delegasi Prancis, Menhan belum dapat memastikan detail agendanya. 

    Termasuk, Sjafrie tak menjawab pasti terkait dengan kunjungan ke Borobudur merupakan permintaan langsung dari orang nomor satu di Prancis itu. “Mungkin agendanya saya belum begitu pasti ya,” pungkas Sjafrie.

  • Usai Bertemu Prabowo, Macron Akan Berkunjung ke Borobudur-Akmil Megelang

    Presiden Macron Kunjungan Indonesia, Pengendara Diminta Kasih Prioritas Jalan

    Jakarta

    Presiden Prancis Emmanuel Macron bakal berkunjung ke Jakarta mulai hari ini. Pengendara yang melintas di ruas-ruas jalan berikut pun diminta memberikan prioritas.

    Polisi telah menyiapkan pengaturan arus lalu lintas pada 27-29 Mei 2025 berkaitan dengan kunjungan kenegaraan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Jakarta. Terkait kunjungan itu juga, pengendara yang melintas di lima ruas jalan berikut, diminta untuk memberikan prioritas jalan kepada tamu negara.

    Berikut lima ruas jalan yang dimaksud:

    – Jl. Jend.Sudirman
    – Jl. MH Thamrin
    – Jl. Gatot Subroto
    – Jl. Asia Afrika
    – Jl. Gerbang Pemuda

    “Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang mungkin ditimbulkan akibat pengaturan arus lalu lintas ini. Dukungan dan pengertian masyarakat sangat berarti demi suksesnya acara kenegaraan. Tunjukkan bahwa Indonesia adalah tuan rumah yang baik di mata dunia,” demikian dijelaskan akun X TMC Polda Metro Jaya.

    Sebagai informasi tambahan, Macron juga akan mengunjungi Candi Borobudur di Magelang. Terkait kunjungan tersebut, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi mengungkap Macron bakal ditemani Presiden Prabowo Subianto. Pihak pengelola juga sudah menyiapkan fasilitas untuk memudahkan kunjungan tersebut.

    “Jadi kita mungkin, negara kita, pemerintah kita, tanggal 28 atau 29 (Mei) akan menerima kunjungan kenegaraan dari negara yang sangat penting, negara Prancis. Ini tentu sangat penting buat Indonesia. Setelah kemarin kita juga menerima kunjungan dari Perdana Menteri Tiongkok, negara yang juga sangat penting buat kita,” kata Hasan dilansir detikNews.

    “Dan ada permintaan dari pemerintah Prancis, Presiden Macron ingin mengunjungi salah satu keajaiban dunia yang ada di Indonesia, yaitu Candi Borobudur. Dan untuk itu, pemerintah kita menyiapkan beberapa fasilitas untuk memudahkan kunjungan Presiden Perancis ke Borobudur. Nanti beliau akan ditemani oleh Presiden Prabowo, rencananya selama di sana. Dan pihak pengelola menyiapkan beberapa fasilitas untuk memudahkan kunjungan,” lanjut Hasan.

    Hasan mengatakan pemasangan fasilitas eskalator itu didasari waktu kunjungan yang sangat terbatas sehingga pemerintah menyiapkan fasilitas untuk mempermudah kunjungan agar waktunya lebih efisien. Hasan mengatakan pemerintah menyiapkan semacam jalan setapak tidak menggunakan tangga untuk sampai level 4 Candi Borobudur. Kemudian, dilanjutkan dengan penggunaan stair lift untuk sampai lantai teratas.

    (dry/din)

  • Mentri PU cek kesiapan kedatangan Presiden Prabowo dan Presiden Perancis di Borobudur

    Mentri PU cek kesiapan kedatangan Presiden Prabowo dan Presiden Perancis di Borobudur

    laporan kontributor Kurniawati

    Mentri PU cek kesiapan kedatangan Presiden Prabowo dan Presiden Perancis di Borobudur
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 25 Mei 2025 – 18:03 WIB

    Elshinta.com – Presiden Prabowo Subianto bersama Presiden Perancis Emanuel Macron dijadwalkan berkunjung ke Magelang Jateng Akhir bulan ini. Dua Presiden ini diinformasikan akan berkunjung ke Akademi Militer dan Candi Borobudur pada 29 Mei 2025. Hal itu disampaikan Mentri Pekerjaan Umum (PU)  Honggo Anggodo saat meninjau persiapan di kampung seni Kujon Borobudur, Jumat (23/5). 

    “Kami kesini untuk melihat persiapan kedatangan presiden ke Borobudur pada akhir bulan ini,” katanya disela-sela meninjau pasar Seni Kujon.

    Ia menyatakan, pihaknya siap membantu apabila ada a ada yang perlu dibantu persiapan. Namun ia menilai, PT Taman Wisata Candi sudah paham apa yang perlu dikerjakan. Disebutkan,  kunjungan presiden Prabowo dan presiden Perancis hanya di dua tempat yakni Akmil dan Candi Borobudur saja.

    Menyinggung soal bangunan pasar seni Kujon yang sering dilanda banjir, bahkan air terkadang masuk kedalam lapak, mentri PU memandang perlu ada perbaikan secara teknis.”Tapi ini masih dalam masa  pemeliharaan sehingga masih menjadi tanggung jawab kontraktor,” tuturnya.

    Dalam kunjungan tersebut, mentri PU bersama rombogan juga berkesempatan  melihat langsung museum Borobudur salah satu obyek edukasi di kampung seni Kujon. Kapolresta Magelang Kombes Pol Herbin Garba Wiyata Jaya Sianaipar mengatakan, kunjungan  kenegaraan Macron dan Prabowo ke Akmil untuk meninjau kelas pelatihan bahasa Perancis bagi personil TNI. (Kurniawati)

    Sumber : Elshinta.Com

  • Spesifikasi Jet Tempur Rafale India yang Tumbang Ditembak Pakistan

    Spesifikasi Jet Tempur Rafale India yang Tumbang Ditembak Pakistan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perang antara India dan Pakistan makin memanas. Kabar terbaru Pakistan berhasil menembak jatuh lima pesawat tempur India, termasuk tiga pesawat Rafale.

    Rafale sendiri dikembangkan Dassault Aviation, perusahaan asal Perancis. India diketahui baru saja membeli pesawat itu akhir April lalu.

    Jumlah pembelian mencapai US$7,4 miliar (Rp122 triliun) untuk 26 pesawat tempur. India membeli 22 pesawat single seater dan dua tempat duduk sebanyak empat pesawat, dikutip dari Reuters, Kamis (8/5/2025).

    Mengutip Dassault Aviation, Rafale didesain untuk mampu melaksanakan berbagai misi. Dari melakukan pertahanan hingga pengawasan udara, mengintai, menangkal nuklir, serangan presisi udara ke darat, hinga melakukan serangan antikapal.

    Rafale memiliki tiga varian, yakni Rafale C dengan satu kursi yang dioperasikan dari pangkalan darat, Rafale M dengan satu tempat duduk pada operasi kapal induk, dan Rafale B dengan dua kursi dari pangkalan darat.

    Ketiga variannya memiliki rangka pesawat dan sistem misi yang sama. Hanya berbeda dari kolong pesawat dan kait penahan.

    Rafale menggunakan radar pemindai elektronik RBE 2 yang dikembangkan oleh Thales.

    Kapal itu juga menggabungkan data multisensor. Menjadikannya menghasilkan lintasan akurat, handal, dan kuat serta persepsi soal situasi taktis.

    Dengan sistem itu mengurangi beban kerja pilot. Mereka juga lebih reaktif dan bisa meningkatkan kesadaran secara situasional baik di dalam atau luar wilayah pertempuran.

    Sementara itu, berikut spesifikasi lain dari Rafale:

    – Lebar Sayap: 10,9 m

    – Panjang: 15,3 m

    – Tinggi: 5,3 m

    – Berat Kosong: 10 t

    – Berat Saat Lepas Landas: 24,5 t

    – Total Kecepatan: M=1,8/750 knots

    – Mesin: 2 x Snecma M88-2 turbofan

    – Radius Tempur: 1.850 km

    – Jangkauan Maksimum: 3.700 km

    – Radar: Aesa dari Thales

    (fab/fab)

  • Menanti Kedatangan Rafale: Perisai Baru di Langit Nusantara

    Menanti Kedatangan Rafale: Perisai Baru di Langit Nusantara

    Menanti Kedatangan Rafale: Perisai Baru di Langit Nusantara
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Langit Indonesia akan kedatangan perisai baru yakni 
    Jet tempur
    generasi 4.5, 
    Rafale
    . Jet tempur buatan Dassault Aviation, Perancis itu dijadwalkan tiba di Tanah Air pada 2026. 
    Kehadiran Rafale akan memperkuat jajaran
    jet tempur

    TNI AU
    yang selama ini ditopang oleh F-16, Sukhoi Su-27 dan Su-30, dan Hawk 209.
    Masuknya Rafale menjadi bagian dari modernisasi alat utama sistem persenjataan (
    alutsista
    ) Indonesia di tengah meningkatnya dinamika geopolitik kawasan, terutama di Laut China Selatan.
    Dengan teknologi canggih, Rafale dinilai menjadi jawaban atas kebutuhan Indonesia untuk menjaga kedaulatan wilayah udara. 
    Tantangan dunia pertahanan Indonesia tidak hanya bersumber dari konflik terbuka. Namun juga potensi pelanggaran wilayah, penyusupan udara oleh pesawat asing, hingga ketegangan militer di kawasan Asia Pasifik. 
    Di sisi lain, pengadaan Rafale merupakan upaya Indonesia dalam memperkuat diplomasi pertahanan dengan negara-negara mitra. Termasuk juga mendukung transformasi TNI AU menuju kekuatan yang adaptif dan modern.
    Rafale diharapkan tak hanya memperkuat daya tangkal Indonesia, tetapi juga menjadi simbol komitmen dalam menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan.
    Rafale dikenal sebagai salah satu jet tempur paling canggih di dunia dalam kelas generasi 4.5. Selain itu, Rafale juga dirancang sebagai pesawat yang serba bisa.
    Jet tempur ini mampu menjalankan berbagai misi sekaligus. Mulai dari pertempuran udara ke udara, serangan darat, hingga pengintaian strategi tanpa perlu ganti konfigurasi.
    Melansir Air Force Technology, Rafale memiliki kokpit yang dilengkapi dengan hands-on throttle and stick control (HOTAS).
    Rafale menggunakan radar pemindai elektronik RBE2. Dibandingkan dengan radar dengan antena konvensional, RBE2 mampu mendeteksi dan melakukan pelacakan lebih awal dari beberapa target.
    Dengan kekuatan komputasi yang luar biasa, RBE2 menawarkan kinerja yang tidak dapat direplikasi oleh radar pemindaian mekanis.
    Rafale juga memiliki sistem
    Front Sector Optronics 
    (FSO) yang terintegrasi penuh ke dalam pesawat. Sistem ini memungkinkan pesawar beroperasi dalam panjang gelombang optronic, kebal terhadap gangguan radar, menyediakan deteksi dan identifikasi jarak jauh terselubung, dan pencarian jangkauan laser untuk target udara, laut, dan darat.
    Rafale dilengkapi dengan sistem perang elektronik SPECTRA. Di sisi lain juga memiliki kemampuan membawa berbagai jenis rudal seperti Meteor (jarak jauh) dan SCALP (rudal jelajah).
    Rafale memiliki rentang sayap selebar 10,90 meter dan panjang 15,30 meter, serta tinggi 5,30 meter. Jet tempur ini bisa melaju dengan kecepatan maksimal 
    1,8 march atau 750 knot.
    Ketinggian maksimal Rafale mencapai 15, 24 kilometer. Radius tempurnya 1.850 km dengan daya jelajahnya 3.700 km.
    Rafale memiliki bobot lepas landas hingga 24,5 ton. Jet tempur ini mampu membawa 4,7 ton bahan bakar internal dan 6,7 ton bahan bakar eksternal.
    Rafale juga memiliki keunggulan manuver dan avionik yang canggih. Bahkan, kemampuan bertahan dalam medan tempur modern membuat  Rafale sangat ideal untuk menghadapi dinamika ancaman di kawasan Indo-Pasifik.
    Dibandingkan dengan jet-jet yang dimiliki Indonesia saat ini, Rafale menawarkan peningkatan signifikan dalam hal teknologi, daya tahan, dan efektivitas misi.
    Jet ini juga telah teruji dalam berbagai operasi militer oleh Angkatan Udara Perancis di Libya, Mali, dan Suriah, membuktikan ketangguhannya dalam medan tempur sesungguhnya.
    Kesepakatan pembelian Rafale diumumkan saat Presiden Prabowo Subianto yang saat itu menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) berkunjung ke Paris, Perancis pada Februari 2022.
    Total 42 unit Rafale dipesan secara bertahap dengan kontrak awal mencakup 6 unit pertama.
    “Kita rencananya akan mengakuisisi 42 pesawat Rafale. Kita mulai hari ini dengan tanda tangan kontrak pertama untuk enam pesawat,” kata Prabowo, Kamis (10/2/2022).
    Nilai total kesepakatan disebut mencapai sekitar 8,1 miliar dollar Amerika Serika (AS) yang mencakup pesawat, persenjataan, pelatihan, serta dukungan logistik.
     
    Kontrak pengadaan 42 jet tempur Rafale ini dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama pengadaan Rafale dilakukan pada September 2022 untuk enam unit pesawat.
    Kemudian, pada Agustus 2023, kontrak tahap kedua aktif dengan jumlah 18 unit Rafale. Lalu kontrak ketiga dilakukan pada 8 Januari 2024 untuk pengadaan 18 unit Rafale.
    Rencananya, enam unit Rafale akan tiba di Indonesia secara bertahap pada Februari atau Maret 2026 . 
    “Di tahun depan, sekitar bulan Februari atau Maret, kita sudah mulai datang pesawat Rafale, tiga pesawat, dan tiga bulan kemudian itu tiga pesawat lagi,” kata Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU), Marsekal Tonny Harjono, usai memimpin Rapim TNI AU di Mabesau Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (3/2/2025).
     
    TNI AU telah melakukan sejumlah persiapan strategis untuk menyambut kedatangan jet tempur Rafale. Mulai dari menyiapkan infrastruktur hingga personel pendukung.
    Hal pertama yang dilakukan adalah menyiapkan pangkalan udara atau
    home base
    . Dua lanud disebut-sebut akan menjadi markas Rafale adalah Lanud Roesmin Nurjadin di Pekanbaru dan Lanud Supadio di Pontianak.
    KSAU Marsekal Tonny Harjono menyebut enam pesawat Rafale yang akan tiba di Indonesia pada tahun 2026 bakal ditempatkan di Lanud Rusmin Nuryadin, Pekanbaru.
    “Kami laksanakan di Pekanbaru, karena memang nanti homebase-nya akan ada di sana. Di Pekanbaru kita sudah membangun simulator, kemudian hanggar-hanggar yang kita bilang smart building,” jelasnya.
    Dia mengatakan fasilitas penerbangan dan sistem pendukung lainnya di Lanud Rusmin Muryadin diperbaiki. 
    “Fasilitas-fasilitas penerbangan di sana pun kita perbaiki, sistem logistik juga sedang berproses kita bangun, kemudian software, peranti lunaknya juga sudah kami siapkan
    Terbaru, Panglima Komando Operasi Udara Nasional (Pangkoopsudnas), Marsdya TNI Tedi Rizalihadi meninjau langsung progres pembangunan infrastruktur pendukung kedatangan Rafale di Lanud Roesmin Nurjadin, pada Selasa (15/4/2025),
    Tedi sempat meninjau pembangunan Gedung Simulator Rafale. Sebagai orang yang pernah menjajal langsung Rafale, dia mengingatkan agar pembangunan markas jet tempur itu harus mengedepankan keselamatan kerja dan mutu bangunan.
    Sebab, fasilitas tersebut nantinya menjadi fondasi operasional generasi muda AU yang menjaga kedaulatan udara Indonesia.
    Modernisasi alutsista tak akan berarti tanpa kesiapan sumber daya manusianya. Inilah yang kini menjadi fokus KSAU Marsekal TNI M. Tonny Harjono.
    Selain kesiapan infrastruktur, KSAU menyadari pentingnya kesiapan dari para personel calon penerbang Rafale.
    Dia mengatakan, personel penerbang juga sudah siap dipilih untuk melaksanakan pendidikan calon penerbang pesawat Rafale.
    “Tentunya dilihat dari berbagai background penugasan di pesawat-pesawat yang sekarang kita punya,” ucap KSAU.
    Penerbang pesawat tempur F-16 hingga Sukhoi 30 itu juga memastikan sejauh ini tak ada kendala terkait progres kedatangan Rafale yang dijadwalkan tiba pada Februari 2026.
    “Semua (unit Rafale) sudah dalam konteks kontrak ya. Kita mengikuti apa yang sudah direncanakan. Sejauh ini progresnya baik,” ucap Tonny. 
    Selain itu, sejumlah teknisi dan pilot TNI AU juga telah dikirim ke Perancis untuk menjalani pelatihan intensif agar mampu mengoperasikan dan merawat jet ini secara mandiri.
    Pihak Kementerian Pertahanan (Kemenhan) juga bekerja sama dengan Dassault Aviation untuk menyediakan sistem dukungan logistik jangka panjang, termasuk ketersediaan suku cadang dan sistem perawatan berbasis prediktif.
    Hal ini untuk memastikan agar armada Rafale dapat beroperasi dengan kesiapan tinggi dan waktu rehat (
    downtime
    ) minimal.
    PT Dirgantara Indonesia (PT DI) turut berperan dalam menyambut kedatangan jet tempur Rafale. PT DI telah mengirimkan beberapa teknisi ke Perancis untuk mempelajari Rafale.
    Pengiriman teknisi itu dilakukan agar Indonesia nantinya memiliki SDM yang andal dalam merawat pesawat jet tempur Rafale.
    Namun, dia tak merinci jumlah teknisi yang dikirim dan lama pelatihan di Perancis. 
    “Sudah dikirim ke sana (Perancis),” kata Direktur Utama PT DI, Gita Amperiawan di Bandung, Jawa Barat, Rabu (26/2/2025).
    Dia mengungkapkan, PT DI telah memperoleh program offset dari kerja sama dengan Rafale yakni pelatihan teknisi hingga pembuatan computer basic training (CBT).
    Dengan adanya kerja sama
    offset
    ini, diharapkan Indonesia memiliki personel yang dapat mengoperasikan hingga melakukan perawatan pesawat tempur Rafale sebaik-baiknya.
    Pengamat militer Khairul Fahmi mengingatkan bahwa membeli Rafale adalah keputusan strategis. Kedatangan Refale diharapkan semakin memperkuat pertahanan udara Nusantara. 
    “Diversifikasi alutsista ini juga menguatkan posisi Indonesia dalam diplomasi pertahanan,” kata Fahmi kepada Kompas.com, Senin (5/5/2025).
    Di sisi lain, sebagai produk Perancis, Rafale tidak terikat pengawasan ketat layaknya produk negara adikuasa.
    Menurutnya, peluang kerja sama industri dan transfer teknologi pun terbuka dalam pembelian Rafale.
    Namun, hal tersebut harus dibarengi dengan persiapan yang menyeluruh. Mulai dari pembangunan hanggar, fasilitas pemeliharaan, komunikasi dan sensor.
    “Rafale bukan sekadar pesawat tempur baru, tapi sistem senjata kompleks yang butuh ekosistem pendukung modern. Tanpa itu, Rafale hanya akan jadi pesawat parkir,” ujarnya.
    Fahmi juga menekankan perlunya peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM). Sebab, Rafale membawa teknologi generasi 4.5 yang membutuhkan pelatihan intensif bagi pilot dan teknisi. Termasuk juga penyesuaian doktrin tempur TNI AU.
    Tak kalah penting adalah aspek pemeliharaan dan biaya operasional. Menurutnya, dengan biaya operasional yang tinggi, Indonesia perlu menyusun skema
    sustainment multiyear
    , termasuk pengadaan suku cadang dan sistem logistik jangka panjang.
    Fahmi menyebut skema performance-based logistics (PBL) bisa menjadi solusi agar biaya lebih terukur.
    Dia kembali mengingatkan agar pemerintah serius membangun ekosistem pendukung agar Rafale benar-benar menjadi kekuatan baru TNI AU.
    Kedatangan Rafale, kata dia, harus dibarengi kesiapan menyeluruh agar tak berubah menjadi “macan kertas yang mahal”.
    “Intinya, Rafale bisa menjadi lompatan besar bagi TNI AU, tapi lompatan itu tidak otomatis terjadi hanya karena pesawat datang. Tanpa ekosistem pendukung, SDM yang benar-benar terlatih, dan perencanaan sustainment yang matang, Rafale bisa berubah menjadi ‘macan kertas yang mahal’,” kata Fahmi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Prabowo Klaim Rasio Utang RI Terendah di Dunia, Kalahkan Eropa

    Prabowo Klaim Rasio Utang RI Terendah di Dunia, Kalahkan Eropa

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Prabowo menegaskan pemerintah tetap menjaga pengelolaan fiskal secara hati-hati dengan defisit yang tetap terjaga, di level 3% sesuai dengan Undang-Undang Keuangan Negara.

    Dia pun membandingkan disiplin fiskal Indonesia dengan negara-negara anggota Uni Eropa. Menurutnya, banyak negara Uni Eropa, seperti, Inggris, Perancis dan Jerman, telah melanggar batas defisit yang mereka tetapkan sendiri dalam Perjanjian Maastricht yang membatasi defisit anggaran di angka 3%.

    “Kita karena ingin menjadi nice boy kita ikut Maastricht Treaty, untuk kita. Kita tidak akan punya defisit lebih dari 3%, padahal saudara-saudara Jerman, Perancis, Italia mereka sudah jauh di atas 3% mereka melanggar standar yang mereka lakukan sendiri,” kata Prabowo sebelum Sidang Kabinet di Istana Negara, dikutip Rabu (7/5/2025).

    Akibat disiplin fiskal ini, Indonesia mampu mengendalikan level utangnya. Dia pun mengklaim utang Indonesia dibandingkan dengan negara-negara lain lebih rendah.

    “Indonesia masih menjaga di bawah 3%. Oleh karena itu, perbandingan utang kita terhadap PDB termasuk salah satu yang terendah di dunia,” kata Prabowo.

    “Dalam hati-hati itu yang kita bangga adalah kita hemat besar-besaran. Inilah yang bisa kita lakukan, program strategis,” tambahnya.

    Dari data yang dikumpulkan CNBC Indonesia, rasio utang Indonesia terhadap PDB itu pun masih jauh lebih rendah selama 10 tahun terakhir, yakni pada periode 2012 sampai dengan 2022.

    Pada 2012, rasio utang terhadap PDB RI sebesar 26,5% dan pada 2022, sebesar 39,7%. Sedangkan India pada 2012 sudah sebesar 67,1% sedangkan pada 2022 sebesar 86,5%.

    (haa/haa)

  • Singapura Tarik 4 Produk Makanan yang Dipalsukan karena Picu Masalah Jantung-Ginjal, BPOM Buka Suara – Halaman all

    Singapura Tarik 4 Produk Makanan yang Dipalsukan karena Picu Masalah Jantung-Ginjal, BPOM Buka Suara – Halaman all

    Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

    TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – BPOM RI buka suara terkait siaran pers  The Singapore Food Agency (SFA) pada 30/4/2025 mengenai 4 produk makanan yang dipalsukan dengan zat yang tidak diizinkan.

    Konsumen di Singapura diimbau untuk tidak membeli atau mengonsumsi produk tersebut karena berisiko memicu masalah jantung hingga ginjal.

    Dalam penelusuran BPOM RI pada database registrasi produk, keempat produk tersebut tidak terdaftar di BPOM.

    Kemudian juga tidak ditemukan dari data importasi periode 2022–2025.

    Namun, BPOM telah melakukan penelusuran di marketplace di Indonesia dan menemukan beberapa tautan penjualan daring produk tersebut.

    “BPOM bekerjasama Kementerian Komunikasi dan Digital, Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), dan marketplace untuk menghapus tautan penjualan serta mengajukan daftar negatif (negative list)/pemblokiran terhadap produk tersebut,” tulis keterangan resmi di Jakarta, Selasa (6/5/2025).

    BPOM secara terus-menerus melakukan pengawasan sebelum dan selama produk beredar.

    BPOM mengimbau masyarakat agar cerdas dalam memilih produk pangan olahan dengan menerapkan Cek KLIK (Cek Kemasan, Label, Izin Edar, dan Kedaluwarsa) dan menghindari mengonsumsi produk yang tidak memiliki izin edar/ilegal.

    Dikutip dari laman SFA, keempat produk itu berupa:

    1. Loboose High End Super Candy dari Jerman

    2. Premium Thundercat Super Candy dari Rusia

    3. Lomie Peach Berries Blossom Fruity Tea dari Perancis

    4. Urbanism Candy dari Malaysia.

    Loboose High End Super Candy dan Thundercat Super Candy dinyatakan mengandung zat berbahaya bernama tadalafil.

    Keduanya diklaim dapat meningkatkan performa seksual pria.

    Lalu, Lomie Peach Berries Blossom Fruity Tea mengandung sibutramin.

    Sementara Urbanism Candy mengandung sibutramin dan sennosides. Kedua diklaim sebagai produk penurun berat badan.

    Keempat produk tersebut dijual di platform e-commerce.