Negara: Perancis

  • Rizky Ridho Gagal dapat Puskas Award, Berikut Daftar Lengkap Pemenang The Best FIFA 2025

    Rizky Ridho Gagal dapat Puskas Award, Berikut Daftar Lengkap Pemenang The Best FIFA 2025

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Federasi Internasional Asosiasi Sepak Bola (FIFA) sudah merampung peanungerahan individu sepakbola terbaik di seluruh dunia.

    Bertajuk The Best FIFA Football Awards 2025, FIFA memberikan penghargaan kepada mereka yang berprestasi tahun ini.

    Kegiatan peanugerahan ini berlangsung di Qatar, pada Rabu (17/12/2025).

    Untuk penghargaan pemain terbaik diberikan kepada bintang PSG dan Timnas Perancis, Ousmane Dembele.

    Lalu untuk penghargaan pemain terbaik putri, diberikan ke bintang tim FC Barcelona, Aitana Bonmati.

    Berpindah ke sektor pelatih, ada pelatih terbaik putra didapatkan arsitek PSG Luis Enrique. Di sektor pelatih putri penghargaan bergengsi itu diraih Sarina Wiegman.

    Nah, dari sektor gol terbaik Indonesia gagal mencatatkan sejarah untuk mendapatkan penghargaan ini.

    Pemain Timnas Indonesia dan Persija Jakarta, Rizky Ridho yang masuk dalam nominasi kalah bersaing.

    Dan penghargaan gol terbaik putra atau puskas award diberikan kepada Santiago Montiel.

    Ada juga Marta Award 2025 atau pencetak gol putri terbaik diraih Lizbeth Ovalle.

    Penjaga gawang atau kiper terbaik putra diberikan kepada kiper Manchester City yang musim lalu membela PSG Gianluigi Donnarumma. Di kategori kiper terbaik putri didapatkan Hannah Hampton.

    Dan untuk Fair Play Award serta Fan Award diraih oleh Andreas Harlass-Neuking serta Zakho SC Fans.

    (Erfyansyah/fajar)

  • Hari Apa Saja yang Diperingati Setiap 13 Desember? Yuk Simak Daftarnya!

    Hari Apa Saja yang Diperingati Setiap 13 Desember? Yuk Simak Daftarnya!

    Hari Nusantara diperingati setiap 13 Desember sebagai momen penting untuk mengenang lahirnya Deklarasi Djuanda. Hadirnya peringatan ini diharapkan dapat mengingat pentingnya peran deklarasi tersebut dalam penetapan kedaulatan laut dan negara Indonesia.

    Mengutip dari Ensiklopedia Sejarah Indonesia Kemdikbud, Deklarasi Djuanda dirumuskan oleh Perdana Menteri Indonesia Djuanda Kartawidjaja pada 13 Desember 1957. Deklarasi ini merupakan respon atas masih berlakunya undang-undang kelautan Hindia Belanda, Territoriale Zee en Maritieme Kringen Ordonantie (TZMKO, Ordonansi Laut Teritorial dan Lingkar Maritim) 1939 yang dianggap merugikan eksistensi Indonesia sebagai negara kepulauan.

    Awalnya, batas wilayah laut Indonesia yang dibuat berdasarkan ketentuan TZMKO adalah 3 mil. Batas tersebut merupakan jarak yang sempit dan mengakibatkan munculnya laut-laut bebas di antara pulau-pulau Indonesia.

    Setelah Indonesia merdeka, Ordonansi ini masih berlaku selama bertahun-tahun. Adanya Deklarasi Djuanda bertujuan agar TZMKO 1930 tidak berlaku lagi.

    Pada 1960, pemerintah Indonesia mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 4 Prp Tahun 1960 tentang Perairan Indonesia. Ini merupakan langkah hukum yang diambil pemerintah Indonesia agar Deklarasi Djuanda memiliki kekuatan hukum yang mengikat secara internasional.

    Awalnya, Deklarasi Djuanda mendapat penolakan dari dunia maritim internasional. Protes datang dari Australia, Perancis, Inggris, Jepang, Selandia Baru, Belanda, dan Amerika Serikat.

    Isi Deklarasi Djuanda menegaskan bahwa seluruh perairan yang mengelilingi, menghubungkan, dan di antara pulau-pulau Indonesia adalah bagian yang tak terpisahkan dari wilayah yurisdiksi Republik Indonesia. Isi deklarasi ini dipandang bertentangan dengan hukum internasional kala itu yang hanya memberi pengakuan pada wilayah laut selebar tiga mil dari setiap pulau.

    Selain itu, belum ada pengakuan terhadap kesatuan kewilayahan, di mana laut, pulau, dan gugusan kepulauan merupakan satu kesatuan kewilayahan. Meski menuai protes dari beberapa negara, tetapi ada dua negara yang mendukung, yakni Uni Soviet dan China.

    Selepas Deklarasi Djuanda, pemerintah Indonesia terus berupaya agar wilayah laut Indonesia diakui dunia internasional. Pada 1958, Indonesia mengambil bagian dalam Konferensi Hukum Laut yang diselenggarakan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaui United Nations Conference on the Law of Sea (UNCLOS) I yang diadakan di Jenewa, Swiss.

    Sayangnya, suara yang menentang deklarasi tersebut masih dominan. Indonesia pun menarik kembali usulnya dan memilih untuk memperkuat konsep yang ditawarkan dalam deklarasi tersebut.

    Kemudian, isi Deklarasi Djuanda diresmikan pada Februari 1960 melalui Undang-Undang/Prp No. 4/1960. Hal ini bertujuan untuk menjadi bekal menuju Konferensi PBB kedua tentang Hukum Laut di Jenewa pada 1960 meskipun tema Negara Nusantara tidak didiskusikan.

  • OPINI: Kaji Ulang PTKP

    OPINI: Kaji Ulang PTKP

    Bisnis.com, JAKARTA – Kondisi ekonomi Indonesia saat ini memang bergerak ke arah perbaikan dan pemulihan. Hal ini dapat dilihat dari pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG).

    Bahkan, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa meyakini bahwa pertumbuhan ekonomi triwulan IV/2025 akan mencapai 5,7%. Situasi tersebut karena perekonomian sudah berada dalam tren pemulihan dari tren perlambatan yang terjadi pada triwulan III/2025. Bergeraknya perekonomian disebabkan Menkeu dengan persetujuan Presiden menggelontorkan uang Rp200 triliun, sehingga membaiknya pertumbuhan ekonomi dan menimbulkan momentum pertumbuhan ekonomi baru. Namun, kondisi inflasi dan kesulitan masih terus mengikuti kehidupan rakyat banyak.

    Menurut survei Voice of the Consumer 2025, survei ini mengumpulkan wawasan dari 21.075 konsumen di 28 negara dan wilayah, termasuk Indonesia, dan mengungkap bahwa konsumen ingin membeli makanan yang selaras dengan nilai-nilai mereka terkait kesehatan, kenyamanan, dan keberlanjutan. Dalam survei tersebut menunjukkan bahwa 50% konsumen Indonesia makin khawatir terhadap ketidakstabilan ekonomi dan meningkatnya biaya hidup, yang mendorong mereka untuk membeli lebih sedikit dan memilih alternatif yang lebih murah.

    Isu krisis biaya hidup bukan lagi sekadar topik ekonomi, melainkan masuk dalam persoalan sosial. Kenaikan harga bahan pokok, seperti beras, minyak goreng, telur, dan cabai telah menekan daya beli masyarakat kelas bawah dan menengah yang semuanya berasal dari pekerja atau karyawan, di mana kenaikan penghasilan (gaji) mereka tidak sebanding dengan kenaikan harga barang, atau kenaikan penghasilan tidak sebanding dengan kenaikan investasi.

    Penulis teringat dengan teori Thomas Piketty ekonom asal Perancis dalam bukunya Capital in The Twenty First Century yang menjelaskan ketimpangan ekonomi terjadi karena adanya fenomena r>g, atau imbal hasil investasi kapital selalu lebih besar dibanding-kan pertumbuhan ekonomi. Keadaan inilah yang menyebabkan orang kaya pemilik modal terus bertambah kaya, sedangkan masyarakat biasa tanpa modal, hidupnya akan makin sulit. Situasi ini memang terjadi demikian, misalnya maksimal gaji karyawan naik dikisaran 5%—10% per tahun, itu pun jika perusahaan dalam kondisi sedang baik-baik saja, jika tidak, maka gaji akan tetap, jika diambil secara rata-rata kenaikan UMP (Upah Minimum Provinsi) berkisar 6,5%, sedangkan laba perusahaan menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat laba bersih agregat emiten (perusahaan tercatat di bursa) mengalami kenaikan rata-rata 21,20% pada semester I/2025.

    Dari data di atas terdapat jurang yang lebar antara tingkat pendapatan masyarakat dan pertumbuhan penambahan investasi. Situasi ini yang memperlemah daya beli masyakat, sehingga perekonomian menjadi terganggu.

    BEBAN PAJAK

    Memang ada banyak variable yang dapat memengaruhi lemahnya daya beli masyarakat, tetapi salah satu variabel yang penting adalah beban pajak. Bicara soal kelas pekerja dan karyawan pastinya berhubungan dengan pajak penghasilan dari wajib pajak penghasilan orang pribadi yang disingkat menjadi PPh WP OP dan PPh pasal 21.

    Dalam perhitungan PPh WP OP dan PPh pasal 21 ada yang dinamakan PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak), hal ini berfungsi untuk menjadi pengurang penghasilan yang dikenakan pajak. Selain itu, PTKP berfungsi sebagai ambang batas penghasilan minimum yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup.

    Dengan tidak memajaki penghasilan di bawah ambang batas ini, sistem pajak menjadi lebih adil, memastikan bahwa individu atau keluarga berpenghasilan rendah tidak terbebani kewajiban pajak yang dapat mengganggu kemampuan mereka memenuhi kebutuhan pokok. Logika ekonomi berkesimpulan bahwa PTKP mendongkrak daya beli masyarakat, khususnya kelompok menengah ke bawah. Hal ini dapat mendorong konsumsi domestik dan pertumbuhan ekonomi secara menyeluruh.

    Saat ini, besaran PTKP untuk WP sendiri (TK/0) 54 juta per tahun atau Rp4,5 juta per bulan. Tambahan Wajib Pajak Kawin Rp4,5 juta per tahun, dan tam-bahan setiap tanggungan Rp4,5 juta per bulan. Tarif PTKP yang digunakan ini sudah terjadi sejak 2016. Berdasarkan data Bank Indonesia, perincian inflasi (2016—2024) berturut-turut 3,03%, 3,61%, 3,12%, 2,72%, 1,68%, 1,87%, 5,51%, 2,61%, dan 1,57%. Angka inflasi tersebut jika dijumlahkan didapati angka inflasi 25,72% (selama 10 tahun), sehingga PTKP tersebut kemungkinan sudah tidak relevan untuk digunakan dan perlu dibuat kajian khusus yang mendalam, sehingga meringankan masyarakat dalam membayar pajak.

    Beban pajak ringan akan menciptakan stimulus daya beli masyarakat yang secara otomatis akan mem-buat perkonomian ikut bergerak naik.

    Namun, diperlukan kajian yang cermat dan komprehensif sebelum menaikkan PTKP mengingat pembiayaan negara kita yang besar. Tahun 2025 saja, APBN kita untuk pembiayaan negara sebesar Rp3.527 trilun, dan sekitar 82,1% dibiayai dari sektor pajak. Konstibusi pajak penghasilan dari orang pribadi sekitar 15,7 % dari total penerimaan pajak.

    Sesuatu cukup signifikan hasil dari pajak penghasilan orang pribadi. Jika perhitungan meleset, maka akan menekan penerimaan negara secara signifikan, maka diperlukan subtitusi dari penerimaan negara yang lain dan tentunya diperlukan kajian mendalam agar tidak keliru dalam membuat kebijakan yang krusial ini.

  • Drawing Piala Dunia 2026 Digelar Malam Ini

    Drawing Piala Dunia 2026 Digelar Malam Ini

    JAKARTA – Drawing atau undian fase grup Piala Dunia 2026 akan digelar di John F. Kennedy Center for the Performing Arts, Washington D.C., Amerika Serikat, pada Jumat, 5 Desember 2025, waktu setempat atau Sabtu, 6 Desember 2025, dini hari WIB.

    Sebelum pergelaran Piala Dunia 2026 dimulai, FIFA lebih dulu mengundi 48 Negara peserta yang nantinya akan dibagi ke dalam 12 grup. 

    Pengundian ini akan memisahkan tim-tim unggulan agar tidak bertemu satu sama lain pada fase grup Piala Dunia 2026. Sebelumnya, FIFA sudah merilis daftar pot Piala Dunia 2026. Dari pembagian pot itu, 12 tim negara dinyatakan sebagai unggulan setelah menempati Pot 1.

    Tiga negara tuan rumah Piala Dunia 2026, yaitu Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko berada di Pot 1 bersama tim-tim kuat, seperti Spanyol, Argentina, Perancis, Brasil, hingga Inggris.

    Pelaksanaan undian Piala Dunia 2026 bisa disaksikan melalui siaran langsung di TVRI Sport, FIFA.com, dan saluran YouTube FIFA.

    Nantinya, setiap grup Piala Dunia 2026 akan terdiri dari empat tim yang diambil masing-masing pot, satu di antaranya pasti tim unggulan.

    Para kepala pemerintahan dari tiga negara tuan rumah Piala Dunia 2026 akan berkumpul di Washington D.C. untuk menghadiri pengundian tersebut.

    Perdana Menteri Kanada Mark Carney, Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum, dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah mengonfirmasi kehadiran mereka di acara bersejarah tersebut–Piala Dunia pertama kali dengan 48 tim.

    Ketiga pemimpin tersebut akan menyambut jutaan penggemar di 16 kota tuan rumah yang meriah saat negara mereka menjadi pusat perhatian mulai 11 Juni hingga 19 Juli 2026.

    Meksiko—yang akan menjadi tuan rumah Piala Dunia untuk ketiga kalinya dan akan menggelar pertandingan pembukaan pada Kamis, 11 Juni 2026 di Stadion Mexico City, venue yang akan menyelenggarakan 13 pertandingan.

    Kanada juga akan menggelar 13 pertandingan dalam debutnya sebagai tuan rumah Piala Dunia—setelah sebelumnya menjadi tuan rumah Piala Dunia Wanita pada 2015—dimulai dengan pertandingan pembukaannya pada Jumat, 12 Juni 2026, di Stadion Toronto.

    Tiga puluh dua tahun setelah kesuksesan Piala Dunia 1994 yang berlangsung di tanah Amerika, Amerika Serikat akan menjadi tuan rumah 78 pertandingan, dimulai dengan pertandingan pembukaannya pada Jumat, 12 Juni 2026, di Stadion Los Angeles dan berpuncak dengan final pada Minggu, 19 Juli 2026, di New York, New Jersey.

    Dengan lebih dari enam juta tiket yang tersedia untuk turnamen ini, hampir dua juta tiket telah terjual. Piala Dunia 2026 akan mempertemukan para pendukung dari seluruh penjuru dunia untuk sebuah perayaan sepak bola yang tak terlupakan di seluruh Amerika Utara.

    Jadwal Siaran Langsung Drawing Piala Dunia 2026

    Washington D.C., Amerika Serikat

    Pukul 00.00 WIB

    Siaran Langsung di TVRI, FIFA.com, YouTube FIFA

  • Komitmen Pendanaan JETP Naik Jadi USD 21,4 Miliar

    Komitmen Pendanaan JETP Naik Jadi USD 21,4 Miliar

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, komitmen pendanaan untuk program Just Energy Transition Partnership (JETP) bagi Indonesia resmi meningkat dari USD 20 miliar menjadi USD 21,4 miliar.

    Kenaikan ini disampaikan dalam rapat koordinasi terbaru yang dipimpin Menko Airlangga yang dihadiri oleh oleh perwakilan dari duta besar negara-negara yang masuk dalam International Partner Group. Perwakilan Uni Eropa dari Glasgow Financial Alliance.

    “Kemudian dari ASEAN Development Bank, World Bank, dan Geisel Software International dan beberapa duta besar hadir dari EU, dari Inggris, kemudian juga dari Denmark. Kemudian perwakilan dari pimpinan Just Energy Transition Partnership, yaitu dari Jerman dan Jepang. Kemudian juga hadir dari Itali. Kemudian juga dari Perancis, dari Kanada. Dan dari UK tadi sudah. Nah kemudian tadi dibahas komitmen kembali JETP,” kata Menko Airlangga dalam konferensi pers, di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (5/12/2025).

    Lebih lanjut, Airlangga menyampaikan bahwa tambahan dana tersebut menunjukkan konsistensi dan keyakinan komunitas internasional terhadap strategi transisi energi Indonesia.

    “Komitmennya USD 20 miliar dan sekarang sudah meningkat menjadi USD 21,4 miliar,” ujarnya.

    Airlangga menjelaskan, dari total komitmen USD 21,4 miluar tersebut, senilai USD 11 miliar berasal dari International Partner Group (IPG), sementara USD 10 miliar lainnya disalurkan melalui skema Defence.

     

     

     

     

  • Kekerasan Simbolik di Balik Krisis Ekologis
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        30 November 2025

    Kekerasan Simbolik di Balik Krisis Ekologis Nasional 30 November 2025

    Kekerasan Simbolik di Balik Krisis Ekologis
    Mahasiswa S3 Ilmu Sosial Universitas Airlangga, dosen Universitas Muhammadiyah Malang
    BENCANA
    sejatinya tidak pernah lahir dari ruang hampa, dan tidak terjadi secara alamiah. Bencana yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan sekitarnya adalah potret nyata bahwa bencana merupakan akumulasi dari perselingkuhan antara kekuatan politik dan logika kapitalisme.
    Tragedi itu menyingkap siapa yang berkuasa, siapa yang punya modal, dan siapa yang menanggung akibat dari semua itu.
    Kasus di berbagai wilayah Sumatera menunjukkan pola yang sama terjadinya deforestasi struktural, ekspansi ekonomi ekstraktif, serta lemahnya regulasi dan pengawasan yang pada akhirnya membuat masyarakat menjadi korban dari keputusan besar yang tidak pernah mereka buat.
    Filsuf Perancis Pierre Bourdieu menyebutnya sebagai kekerasan simbolik. Ini adalah sebuah bentuk kekerasan yang paling berbahaya karena bekerja tanpa tampak sebagai kekerasan. Kekerasan ini hadir ketika sebuah sistem membuat ketidakadilan terlihat normal, bahkan seolah dapat diterima melalui bahasa dan narasi.
    Dalam konteks bencana ekologis, kekerasan simbolik bekerja setiap kali pemerintah menyebut banjir sebagai musibah alam, bukan sebagai kegagalan tata kelola. Pembukaan hutan dibingkai sebagai narasi pengembangan wilayah, dan alih fungsi lahan dibingkai sebagai narasi pembangunan untuk pertumbuhan ekonomi.
    Lalu, masyarakat diminta menjaga alam dan lebih sadar lingkungan, padahal yang merusak ekosistem secara masif adalah
    pemegang modal
    yang bahkan tidak tinggal di wilayah tersebut.
    Dengan begitu, banjir bukan hanya air yang meluap, tetapi juga narasi yang meluap. Narasi ini mengaburkan relasi kuasa di baliknya. Bourdieu menyebutnya sebagai
    misrecognition
    , adanya ketidaksetaraan yang terang-terangan.
    Di Sumatera dan juga berbagai wilayah lain di tanah air, masyarakat menerima banjir sebagai siklus tahunan. Padahal siklus itu sesungguhnya buatan manusia yang lahir sebagai produk dari ekspansi sawit, pembalakan, pemutihan izin, dan tumpang tindih wewenang dan seterusnya, yang diselimuti dengan bahasa pembangunan dan pengembangan ekonomi.
    Konsep Bourdieu tentang lapangan (
    field
    ) kekuasaan menjadi penting untuk memahami bahwa setiap kebijakan lingkungan bukan lahir di ruang hampa. Setiap kebijakan lahir dari negosiasi antara aktor-aktor dengan kekuatan beragam, mulai perusahaan, politisi, birokrat, aparat penegak hukum, hingga kelompok masyarakat sipil yang tidak memiliki kekuatan setara.
    “Lapangan” itu tidak simetris. Bagi yang punya modal ekonomi dan politik bukan hanya mampu membuka hutan, tetapi juga mampu mendefinisikan apa yang dianggap rasional, progresif, dan pembangunan untuk pertumbuhan ekonomi.
    Maka, banjir di berbagai wilayah di Sumatera dengan demikian adalah hasil dari persaingan dalam “lapangan kekuasaan” tersebut, di mana aktor yang paling kuat bukan hanya memenangkan kebijakan, tetapi juga memenangkan definisi kebanaran menurut versinya.
    Dalam kasus di Sumatera, warga yang kehilangan rumah, sawah, penghidupan, bahkan anggota keluarga, tidak pernah hadir dalam rapat perizinan. Mereka tidak punya ruang representasional dalam lapangan kekuasaan. Suara mereka kerap disingkirkan karena dianggap tidak memahami kompleksitas ekonomi, padahal merekalah yang paling memahami dampaknya.
    Nancy Fraser, seorang filsuf politik dan feminis Amerika, menyebut ini sebagai
    misframing
    , yakni proses ketika suatu kelompok disingkirkan dari kerangka keputusan yang menentukan hidup mereka.
    Bagi Fraser, krisis lingkungan adalah masalah keadilan. Bukan sekadar keadilan distributif tentang siapa mendapatkan apa, tetapi juga keadilan representasi dan pengakuan (
    recognition
    ). Krisis ekologis, menurut Fraser, adalah gejala dari model ekonomi-politik yang mengutamakan akumulasi dan mengorbankan reproduksi sosial dan ekologis.
    Singkatnya, alam diperlakukan sebagai
    underpaid labor
    , dipaksa bekerja terus-menerus untuk menopang keuntungan segelintir pihak, tetapi tidak pernah diakui kontribusinya. Maka ketika alam murka, air meluap, tanah longsor, dan bencana datang, kelompok yang tidak menikmati keuntungan justru menjadi kelompok yang menanggung biaya paling mahal.
    Pada titik ini, bisakah kita mengambil sebuah kesimpulan bahwa apa yang terjadi di banyak daerah Sumatera hari ini sesungguhnya adalah kegagalan moral-politik dan keserakahan moral-ekonomi?
    Pertanyaannya kemudian, apa yang bisa dilakukan? Di ruang publik, pemerintah bisa terus membangun narasi baru tentang pembangunan hijau, tetapi tanpa redistribusi kekuasaan dalam lapangan politik dan tanpa demokratisasi proses perizinan, siklus bencana akan terus berulang.
    Masyarakat sipil perlu didorong bukan hanya untuk bergotong royong membersihkan lumpur dan memberikan bantuan kemanusiaan, tetapi lebih jauh juga harus masuk ke lapangan kuasa guna mengawal kebijakan, mengawasi perizinan, menuntut akuntabilitas korporasi, dan memperjuangkan representasi masyarakat lokal dalam setiap keputusan yang mempengaruhi hidup mereka.
    Sejak awal, ini bukan tentang alam. Ini tentang siapa yang berkuasa mendefinisikan kenyataan, dan siapa yang dipaksa hidup dalam konsekuensinya. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Statistik dan Kondisi Terkini Penggawa The Reds

    Statistik dan Kondisi Terkini Penggawa The Reds

    JAKARTA – Liverpool akan bertandang ke markas West Ham United, London Stadium, pada Minggu, 30 November 2025, malam WIB.

    Ketersediaan pemain The Reds menjadi sorotan, terutama empat pemain penting mereka, Alisson Becker, Hugo Ekitike, Joe Gomez, dan Florian Wirtz.

    Alisson Becker dijadwalkan kembali untuk Liverpool akhir pekan ini, sementara Florian Wirtz juga kemungkinan kembali berlatih menjelang pertandingan melawan West Ham United.

    Kiper Alisson absen dalam kekalahan Liga Champions pada Kamis, 27 November 2025, dini hari WIB, melawan PSV Eindhoven karena sakit.

    Masalah otot membuat Wirtz juga absen pada pertandingan itu setelah sebelumnya absen pada kekalahan melawan Nottingham Forest.

    “Ali (Alisson) berlatih lagi bersama tim. Jadi, kami berharap dan mengantisipasinya akan tersedia pada akhir pekan.”

    “Florian akan menjalani hari terakhir rehabilitasinya pada Jumat (28 November 2025). Jadi, jika semuanya berjalan lancar, dia bisa berlatih bersama tim pada Sabtu,” ujar Manajer Liverpool, Arne Slot, pada Kamis, 27 November 2025, waktu setempat.

    Hugo Ekitike menjadi starter dalam pertandingan melawan PSV, tetapi terpaksa ditarik keluar di awal babak kedua karena masalah punggung.

    “Mereka tidak berharap itu akan menjadi masalah besar, tetapi pertandingan datang dengan cepat, jadi mari kita lihat saja nanti di akhir pekan.”

    “Namun, seharusnya itu tidak menjadi masalah besar,” kata Arne Slot tentang pemain asal Perancis itu.

    Sementara itu, Joe Gomez juga bisa menjadi alternatif Liverpool di laga melawan West Ham. Arne Slot mengatakan sang bek sudah siap, tergantung nanti kebutuhan strategi.

    “Dia hampir siap. Dia bisa saja terlibat kemarin dalam hal menit bermain. Namun, ketika kami tertinggal 1-2 atau 1-3, saya cenderung melakukan pergantian pemain di posisi penyerang.”

    “Baginya, untuk menjadi starter juga merupakan kemungkinan. Namun, (Ibrahima) Konate tidak berlatih dua hari sebelum pertandingan, dia agak (berisiko) dua hari sebelumnya.”

    “Lalu, jika Anda tidak punya banyak bek sejak awal, dua pemain yang mungkin tidak bisa bermain penuh selama 90 menit, itu juga berisiko.”

    “Saya memutuskan untuk mempertahankannya di sana jika Ibou cedera dan tidak perlu melakukan dua pergantian pemain. Kalau begitu, kami mungkin hanya akan bermain dengan satu atau dua bek,” kata Arne Slot.

    Statistik West Ham vs Liverpool

    Ada beberapa statistik menarik menjelang kunjungan Liverpool ke kandang West Ham yang dihimpun Opta.

    The Reds hanya kalah satu kali dari 18 pertandingan Liga Inggris terakhir melawan The Hammers (14 kemenangan, tiga seri). Kekalahan satu-satunya dengan skor 2-3 terjadi pada November 2021.Liverpool telah mencetak 25 gol dalam sembilan kunjungan Liga Inggris ke Stadion London untuk menghadapi West Ham, termasuk kemenangan 5-0 dalam pertandingan ini musim lalu. Manchester City (28 gol) dan Arsenal (26 gol) adalah tim tamu dengan lebih banyak gol di stadion tersebut.West Ham telah meraih tujuh poin dari tiga pertandingan Liga Inggris pada November 2025 (menang dua kali, seri satu kali), hampir dua kali lipat dari total poin yang mereka raih pada Agustus, September, dan Oktober 2025 (empat poin–menang satu kali, seri satu kali, kalah tujuh kali).The Hammers telah memenangi dua pertandingan kandang terakhir di Liga Inggris, setelah sebelumnya tanpa kemenangan dalam sembilan pertandingan sebelumnya. Terakhir kali mereka menang tiga kali berturut-turut di kandang sendiri dalam satu musim ialah pada Oktober 2022.Hanya melawan Nottingham Forest (tujuh–enam gol, satu assist) yang mana Alexander Isak terlibat dalam lebih banyak gol di Liga Inggris daripada yang ia lakukan melawan West Ham (enam–lima gol, satu assist).West Ham telah kalah 13 kali dari 15 pertandingan Liga Inggris terakhir melawan juara bertahan (imbang dua kali) sejak kemenangan kandang 1-0 atas Chelsea pada Desember 2017.Mohamed Salah adalah pencetak gol terbanyak dalam sejarah Liverpool vs West Ham dengan 13 gol (dalam 18 penampilan) di semua ajang.Hanya melawan Manchester United (16 gol) dan Tottenham Hotspur (14 gol) Salah mencetak lebih banyak gol untuk The Reds di semua ajang.Liverpool telah mengalahkan West Ham sebanyak 37 kali di Liga Inggris secara total, jumlah terbanyak yang mereka menangi melawan tim mana pun di era tersebut, bersama dengan Newcastle United.The Reds telah mencetak gol melawan The Hammers dalam 17 pertandingan liga berturut-turut, yang merupakan rekor klub, dan dalam sembilan pertandingan di Stadion London.Liverpool telah memenangi tujuh pertandingan terakhir pada 30 November, dengan kekalahan terakhir terjadi di West Ham (1-4) di Piala Liga pada 1988.Delapan dari 15 gol liga West Ham musim ini tercipta dalam tiga pertandingan terakhir.

  • Frank Yakin Bisa Membangun Tottenham Jelang Tantangan Berat Lawan PSG

    Frank Yakin Bisa Membangun Tottenham Jelang Tantangan Berat Lawan PSG

    JAKARTA – Thomas Frank yakin 1.000 persen bahwa ia bisa membangun Tottenham Hotspur dan berjanji untuk belajar dari masa-masa sulit saat ini jelang menghadapi tantangan berat Paris Saint-Germain.

    Spurs berada di Ibu Kota Perancis untuk menghadapi sang juara bertahan Liga Champions beberapa hari setelah kekalahan telak 1-4 dari rival mereka, Arsenal.

    Penampilan buruk di Stadion Emirates itu terjadi tiga minggu setelah penampilan buruk saat kalah di kandang sendiri dari Chelsea.

    Hal itu telah meningkatkan sorotan publik di sekitar posisi Frank meskipun pertandingan Liga Champions pada Kamis, 27 November 2025, dini hari WIB, ialah pertandingan ke-20 melatih Tottenham.

    Ditanya apakah penting bagi Spurs untuk tetap menjalankan rencana setelah enam manajer dalam enam musim, Frank tersenyum.

    “Sangat penting (menjalankan rencananya). Salah satu bagian dari menerima pekerjaan ini ialah duduk di sini dan menghadapi tantangan.”

    “Tentu saja saya ingin duduk di sini. Kami telah kalah dari Arsenal dan kemudian menghadapi PSG. Salah satu kuncinya ialah mengelola kemunduran tersebut, belajar darinya, dan bangkit darinya.”

    “Satu hal yang saya yakini 1.000 persen ialah saya tahu cara membangun tim dan klub. Kami akan melakukannya.”

    “Sepanjang perjalanan, kami akan belajar. Yang terpenting ialah bagaimana kami belajar dari masa-masa sulit karena di situlah kami bisa melihat di mana kami akan tertinggal, bagaimana kami bereaksi?”

    “Tim-tim terbaik terus melaju. Mereka masih berlari kencang, mereka masih melakukan hal yang sama dan tanpa keraguan.”

    “Empat bulan pertama, saya belajar banyak tentang tim. Saya belajar banyak tentang masing-masing pemain. Semua pembelajaran itu perlu diwujudkan untuk menemukan formula yang tepat dengan pemain yang tepat di lapangan.”

    “Dengan beberapa pemain yang kembali, lalu kami bermain setiap tiga hari sekali. Itulah tantangan besarnya, tetapi itulah yang saya sambut,” tutur Frank.

    Selama hampir 20 menit bersama media di dalam Parc des Princes, Frank mengakui bahwa pertandingan itu (melawan Arsenal) sulit ditonton ketika mereka menganalisis kekalahan derby London utara.

    Ia juga mengungkapkan bahwa telah ada dua pertemuan dengan para pemain untuk membahas reaksi mereka.

    Frank mendetailkan bagaimana dalam 53 situasi di mana Arsenal dan Spurs terlibat dalam duel atau second ball, Tottenham kalah 36 kali.

    “Jika Anda tidak melakukan itu, itulah dasarnya, maka sangat sulit untuk memenangi pertandingan sepak bola.”

    “Kami akan menghadapi salah satu tim terbaik Eropa lainnya di laga tandang. Jadi, ini tantangan bagus yang kami 100 persen siap hadapi. Saya yakin kami akan bangkit kembali dengan performa yang baik,” kata Frank.

    Frank menggunakan Luis Enrique sebagai acuan setelah ia menanggapi kepergian Kylian Mbappe pada 2024 dengan memimpin PSG meraih kejayaan Liga Champions 12 bulan kemudian.

    “Musim pertama, Luis (Enrique) juga harus berjuang keras. Dia mengubah segalanya, dari bermain dengan pemain-pemain terbaik di Eropa menjadi pemain-pemain yang kurang bintang, sangat bertekad bermain untuk tim.”

    “Dia menciptakan salah satu tim terbaik di dunia dengan melakukan perubahan-perubahan itu,” ujar Frank.

    Brennan Johnson dari Tottenham diskors untuk pertandingan melawan PSG setelah kartu merahnya dalam kemenangan atas Copenhagen.

    Sementara itu, pertandingan ini juga mempertemukan penyerang Spurs, Wilson Odobert, kembali ke Parc des Princes, tempat ia menghabiskan lima tahun di akademi PSG.

    Ia pergi pada 2022 untuk bergabung Troyes dan kemudian mendara di Tottenham dua tahun kemudian setelah satu musim di Burnley.

    Pemain berusia 20 tahun itu teringat tentang sebuah kesempatan pada 2019 ketika ia menjadi ballboy di Parc des Princes. Dia menegaskan siap untuk menghukum PSG.

    “Ya, saya ingat memegang bendera UEFA yang besar dan sekarang sangat menyenangkan bisa kembali sebagai pemain.”

    “Itu adalah mimpi yang luar biasa dan sekarang saya memiliki tujuan dan sasaran. Karena saya bukan anak kecil lagi, saya ingin tampil dan memberikan yang terbaik bagi tim saya,” tutur Odobert.

  • 7 Atpol Negara Sahabat Hadiri Apel Kasatwil Polri 2025, Komitmen Wujudkan Keamanan Global

    7 Atpol Negara Sahabat Hadiri Apel Kasatwil Polri 2025, Komitmen Wujudkan Keamanan Global

    Liputan6.com, Jakarta Apel Kasatwil Polri tahun 2025 turut mengundang 10 Atase Polisi (Atpol) dari beberapa negara sahabat. Tujuh Atpol yang hadir yakni dari Kepolisian Australia, Amerika Serikat (FBI), China, Filipina, Jepang, Malaysia dan Perancis. Kehadiran para perwakilan  tersebut merupakan bentuk komitmen dalam mewujudkan keamanan global.

    Selain itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan kegiatan tersebut juga mengundang pihak Kepolisian Hongkong. Hal itu untuk mencari model penanganan aksi unjuk rasa atau demonstrasi di Indonesia. 

    Menurut Sigit, ke depannya, Polri akan mengubah doktrin penanganan demonstrasi yang tadinya menjaga menjadi melayani. Hal ini komitmen sesuai dengan komitmen polisi yang sejak awal menjamin hak kebebasan berpendapat masyarakat. 

    “Di satu sisi kita juga tentunya miliki konsep dalam menghadapi rusuh massa yang tentunya apabila tidak  kita kendalikan akan berdampak stabilitas kamtibmas, terganggunya fasilitas publik, sektor ekonomi yang tentunya harus kita jaga. Ini menjadi bagian kita evaluasi sekaligus pembahasan dalam apel kasatwil,” ucap Sigit, Rabu (26/11/2025).

    Apel Kasatwil bertajuk ‘Transformasi Polri yang Profesional untuk Masyarakat’ ini, kata Sigit sengaja dilaksanakan di Satlat Brimob Cikeas. Para Kapolda dan Kapolres bakal bermalam di tenda selama tiga hari ke depan. 

    “Tentunya kegiatan ini yang pertama meningkatkan soliditas internal kekompakan utamanya. Bagaimana kita melakukan preview penanaman ulang doktrin kita Tribrata dan Catur Prasetya,” kata Sigit. 

    “Dan tentunya hakikat dari tugas Polri di dalam melaksanakan tugas pokok fungsinya sebagai pelaksana alat negara di bidang harkamtibmas di bidang penegakan hukum dan memberikan perlindungan pengayoman pelayanan terhadap keamanan yang di dalam negeri,” tambahnya.

  • Dampak AI Terhadap Pertumbuhan dan Pekerjaan

    Dampak AI Terhadap Pertumbuhan dan Pekerjaan

    Bisnis.com, JAKARTA – Seiring dengan semakin banyaknya perusahaan yang mulai bereksperimen dengan AI (kecerdasan buatan) dan bagaimana teknologi ini mungkin bisa meningkatkan keuntungan mereka, perdebatan mengenai dampak bagi para pekerja semakin memanas.

    Di Amerika Serikat, kesenjangan yang tampak jelas antara valuasi pasar saham dan menurunnya total lowongan pekerjaan (yang bukan pertanian) sudah memicu narasi media tentang hilangnya lapangan kerja yang didorong oleh teknologi.     

    Hampir setiap minggu selalu ada berita tentang perusahaan-perusahaan yang menggunakan AI untuk melakukan pekerjaan kerah putih, khususnya yang biasanya diisi oleh mereka yang baru lulus dan yang berada di jenjang karier yang lebih rendah.

    Menurut laporan yang dikeluarkan oleh Komite Kesehatan, Pendidikan, Tenaga Kerja, dan Pensiun Senat AS pada awal bulan ini, AI dan otomasi bisa menghilangkan hampir 100 juta pekerjaan di AS pada satu dekade mendatang.

    Mereka yang menyuarakan ketakutan tersebut bahkan bisa merujuk ekonom terkemuka yang berargumentasi bahwa revolusi AI hanya akan mempunyai dampak moderat pada pertumbuhan produktivitas, tapi jelas akan berdampak negatif pada ketenagakerjaan, yang diakibatkan oleh otomasi banyak tugas dan pekerjaan.

    Kami tidak setuju dengan kedua pernyataan tersebut. Penelitian kami baru-baru ini menunjukkan bahwa situasinya jauh lebih rumit, dan tidak separah yang disiratkan oleh narasi-narasi pesimis ini. Sehubungan dengan pertumbuhan produktivitas, AI bisa beroperasi melalui dua saluran yang berbeda: otomasi tugas-tugas produksi barang dan jasa, dan otomasi tugas dalam produksi ide-ide baru.

    Ketika Erik Brynjolfsson dan rekan-rekan penulisnya meneliti dampak AI generatif pada agen-agen layanan pelanggan di perusahaan peranti lunak AS, mereka menemukan bahwa produktivitas di antara para pekerja yang memiliki akses ke asisten AI meningkat hampir 14% pada bulan pertama penggunaan, kemudian stabil di sekitar 25% lebih tinggi setelah tiga bulan.

    Penelitian lain menemukan peningkatan produktivitas yang serupa di antara beragam kelompok pekerja yang berbasis pengetahuan, dengan pekerja yang memiliki produktivitas rendah mengalami dampak awal yang paling kuat, sehingga mengurangi ketimpangan di dalam perusahaan.           

    Beralih dari tingkat mikro ke makro, dalam sebuah makalah tahun 2024, kami (Aghion dan Bunel) mempertimbangkan dua alternatif untuk memperkirakan dampak AI terhadap potensi pertumbuhan selama dua dekade mendatang. Pendekatan pertama menganalisis persamaan antara revolusi AI dan revolusi teknologi di masa lalu, sementara yang kedua mengikuti kerangka kerja berbasis tugas menurut Daron Acemoglu, yang kami pertimbangkan berdasarkan data yang tersedia dari penelitian-penelitian empiris yang ada.     

    Berdasarkan pendekatan pertama, kami memperkirakan bahwa revolusi AI akan meningkatkan agregat pertumbuhan produktivitas sebesar 0.8-1.3 poin persentase per tahun selama satu dekade mendatang.

    Demikian pula dengan formula berbasis tugas dari Acemoglu, tapi dengan pembacaan literatur empiris terbaru dari kami sendiri, kami memperkirakan bahwa AI akan meningkatkan agregat pertumbuhan produktivitas antara 0.07 hingga 1.24 poin persentase per tahun, dengan perkiraan median sebesar 0.68. Sebagai perbandingan, Acemoglu hanya memproyeksikan peningkatan sebesar 0.07 poin persentase.       

    Selain itu, median estimasi kami sebaiknya dilihat sebagai batas bawah, karena tidak memperhitungkan potensi AI untuk melakukan otomasi produksi ide-ide. Di sisi lain, estimasi kami tidak memperkirakan potensi hambatan pertumbuhan, terutama kurangnya persaingan di berbagai segmen rantai nilai AI, yang sudah dikuasi oleh perusahaan-perusahaan raksasa revolusi digital.                               

    Bagaimana dampak AI terhadap ketenagakerjaan secara keseluruhan? Dalam sebuah penelitian data di tingkat perusahaan di Perancis yang dilakukan antara tahun 2018 dan 2020, kami menunjukkan bahwa adopsi AI berkorelasi positif dengan peningkatan total ketenagakerjaan dan penjualan di tingkat perusahaan.

    Temuan ini konsisten dengan studi terbaru tentang dampak otomasi di tingkat perusahaan terhadap permintaan tenaga kerja, dan hal ini mendukung pandangan bahwa adopsi AI mendorong peningkatan produktivitas dengan membantu perusahaan memperluas cakupan bisnis mereka.      

    Dampak produktivitas ini tampaknya lebih kuat dibandingkan potensi dampak penggantian AI (dimana AI mengambil alih tugas-tugas yang berkaitan dengan jenis pekerjaan dan pekerja tertentu, sehingga mengurangi permintaan tenaga kerja).

    Kami menemukan bahwa dampak AI terhadap permintaan tenaga kerja bersifat positif bahkan untuk pekerjaan-pekerjaan yang sering kali digolongkan sebagai rentan terhadap otomasi, seperti akuntansi, telemarketing, dan pekerjaan kesekretariatan. Memang benar bahwa meskipun beberapa penggunaan AI (seperti untuk keamanan digital) menghasilkan pertumbuhan lapangan kerja, penggunaan lain (proses administrasi) cenderung mempunyai dampak negatif yang kecil.

    Tapi perbedaan-perbedaan ini tampaknya berasal dari berbagai penggunaan AI, dibandingkan dari karakteristik-karakteristik yang melekat pada pekerjaan-pekerjaan yang terkena dampak tersebut.     

    Secara keseluruhan, risiko utama bagi pekerja adalah mereka akan digantikan oleh pekerja di perusahaan lain yang menggunakan AI, dibandingkan digantikan langsung oleh AI. Memperlambat laju adopsi AI kemungkinan akan merugikan lapangan kerja domestik, karena banyak perusahaan yang akan berkompetisi secara internasional dengan perusahaan-perusahaan yang mengadopsi AI.   

    Meskipun interpretasi kami terhadap data menunjukkan bahwa AI bisa mendorong pertumbuhan dan lapangan kerja, mewujudkan potensi ini memerlukan reformasi kebijakan yang tepat. Misalnya, kebijakan persaingan harus memastikan bahwa perusahaan-perusahaan raksasa yang mendominasi segmen atas rantai nilai tidak menghambat masuknya inovator-inovator baru.

    Penelitian kami sendiri menunjukkan bahwa mereka yang mengadopsi AI sebagian besar adalah perusahaan yang berukuran lebih besar dan lebih produktif dibandingkan mereka yang tidak mengadopsi AI, hal ini menunjukkan bahwa mereka yang sudah berada di atas berada di posisi untuk menjadi pemenang terbesar dalam revolusi AI.     

    Untuk menghindari peningkatan konsentrasi pasar dan kekuatan pasar yang semakin mengakar, kita harus mendorong adopsi AI oleh perusahaan-perusahaan yang berukuran lebih kecil, yang bisa dicapai melalui kombinasi dari kebijakan persaingan dan kebijakan industri yang lebih sesuai yang meningkatkan akses terhadap data dan kekuatan komputasi.

    Untuk meningkatkan potensi ketenagakerjaan dari AI dan meminimalkan dampak-dampak negatif terhadap pekerja, maka akses yang luas terhadap pendidikan berkualitas tinggi, beserta program pelatihan dan kebijakan pasar tenaga kerja yang aktif, akan menjadi sangat penting.        

    Revolusi teknologi berikutnya sudah mulai berlangsung. Masa depan negara-negara dan perekonomian akan bergantung pada kemauan dan kemampuan mereka untuk beradaptasi dengan revolusi teknologi tersebut.