Negara: Papua Nugini

  • Dukung Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Kadin Dorong Investasi Sektor Healthcare

    Dukung Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Kadin Dorong Investasi Sektor Healthcare

    Jakarta, Beritasatu.com – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendukung penuh program pemeriksaan kesehatan gratis (PKG) Presiden Prabowo  yang akan diluncurkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada Senin (10/2/2025). Program ini merupakan bagian dari inisiatif Presiden Prabowo Subianto dalam meningkatkan akses layanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia.

    Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie menegaskan komitmen Kadin dalam mendorong investasi di sektor healthcare. Hal ini disampaikan saat Forum CEO dan Business Matching Indonesia–India di New Delhi, India. Kadin melalui Mayapada Healthcare menandatangani MoU dengan Apollo Hospitals India untuk pengembangan rumah sakit bertaraf internasional di Batam.

    Dalam audiensi dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di Kantor Kemenkes, Anindya, yang didampingi Shinta Widjaja Kamdani dan David Utama, menyatakan PKG merupakan program berskala nasional yang selaras dengan agenda pemerintahan Presiden Prabowo dalam meningkatkan layanan kesehatan.

    “Total penduduk Indonesia mencapai 295 juta orang. Kolaborasi Kadin dengan Kemenkes dalam PKG ini menjadi langkah strategis untuk mendorong kesehatan masyarakat sekaligus meningkatkan investasi sektor kesehatan,” ujar Anindya, Sabtu (8/2/2025).

    Sebagai bentuk dukungan awal, Kadin Indonesia akan memulai program PKG di lingkungan internalnya sebelum diperluas ke berbagai daerah.

    Menkes Budi Gunadi Sadikin menegaskan program pemeriksaan kesehatan gratis akan langsung dijalankan tanpa seremoni berlebihan, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.

    “Presiden sudah menyetujui pelaksanaan PKG mulai 10 Februari 2025. Beliau tidak suka seremoni, jadi langsung jalan saja,” ungkapnya.

    Selain mendukung PKG, Kadin dan Kemenkes juga membahas penguatan ekosistem investasi kesehatan, termasuk integrasi platform kesehatan, riset peluang investasi, serta pembangunan rumah sakit modern di wilayah strategis, seperti Kupang dan Papua untuk menarik pasien dari negara tetangga.

    “Peluang bisnis di sektor kesehatan sangat besar, mulai dari rumah sakit, alat kesehatan, farmasi, hingga medical tourism. Rumah sakit di perbatasan seperti Kupang dan Papua bisa menarik pasien dari Timor Leste dan Papua Nugini,” jelas Budi Gunadi Sadikin.

    Sebagai langkah konkret, Kadin dan Kemenkes akan membentuk tim khusus guna menyusun rencana kerja yang melibatkan pelaku usaha dalam pengembangan infrastruktur kesehatan.

    “Jika masyarakat lebih sehat dan produktif, maka ekonomi bisa tumbuh hingga 8 persen per tahun. Ini sejalan dengan visi Kadin dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan,” tambah Anindya.

    Dengan kolaborasi ini, diharapkan sektor kesehatan Indonesia tidak hanya meningkat dari segi layanan, tetapi juga menjadi peluang investasi strategis bagi pengusaha dalam dan luar negeri terutama dalam pemeriksaan kesehatan gratis.

  • Adik-Kakak Ini Sandang Pangkat Jenderal TNI-Polri, Siapa Saja?

    Adik-Kakak Ini Sandang Pangkat Jenderal TNI-Polri, Siapa Saja?

    loading…

    Irjen Pol Krishna Murti dan Letjen TNI Mohammad Fadjar merupakan kakak beradik menduduki posisi penting di institusi TNI-Polri. FOTO/IST

    JAKARTA – Sejumlah adik-kakak yang menyandang pangkat jenderal di TNI-Polri menarik diketahui. Salah satunya ada pasangan Letjen TNI Mohammad Fadjar dan Irjen Pol Krishna Murti.

    Anggota TNI dan Polri menjadi salah satu profesi yang didambakan banyak orang di Indonesia. Dari sekian alasan, salah satunya karena melihat prospeknya yang terbilang terjamin.

    Melihat sekian banyak anggota TNI dan Polri yang sekarang bertugas, ada di antaranya yang diketahui sebagai kakak-beradik. Bahkan, ada beberapa yang sama-sama sudah mencapai pangkat Perwira Tinggi (Pati) atau jenderal. Siapa saja?

    Adik Kakak Sandang Pangkat Jenderal di TNI-Polri

    1. Letjen TNI Mohammad Fadjar

    Foto/Instagram Kodiklat TNI

    Letjen TNI Mohammad Fadjar merupakan salah seorang Perwira Tinggi (Pati) TNI Angkatan Darat. Saat ini, dia menjabat sebagai Panglima Kostrad.

    Sekelumit tentang Fadjar. Tentara kelahiran Ambon, 14 Agustus 1971 ini adalah jebolan Akademi Militer (Akmil) 1993 dari kecabangan Infanteri (Kopassus). Pada latar belakangnya, dia diketahui sebagai adik dari Kadivhubinter Polri, Irjen Pol Krishna Murti.

    Keduanya sama-sama menjadi putra Brigjen TNI (Purn) Bom Soerjanto. Dia merupakan lulusan Akademi Militer Nasional 1966 dari korps Artileri Medan yang pernah menjadi Duta Besar RI untuk Papua Nugini dan Kepulauan Solomon era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (2006-2010).

    Melihat catatan kariernya di TNI, Fadjar sudah banyak menduduki jabatan penting lain sebelum menjadi Pangkostrad. Sebut saja seperti Dirjen Pothan Kementerian Pertahanan (2023-2024), Pangdam III/Siliwangi (2024) hingga Komandan Kodiklat TNI (2024-2025).

    2. Irjen Pol Krishna Murti

    FOTO/DOK.SINDOnews

    Sedikit dijelaskan di atas, Krishna Murti adalah kakak dari Letjen TNI Mohammad Fadjar. Jenderal polisi bintang 2 ini lahir di Ambon pada 15 Januari 1970.

    Krishna Murti adalah jebolan Akademi Kepolisian (Akpol) 1991. Dia memiliki pengalaman panjang di bidang reserse dengan sederet jabatan penting yang pernah disandangnya.

  • DPR: ‘Face recognition’ di PLBN Skouw tingkatkan efisiensi pemeriksaan

    DPR: ‘Face recognition’ di PLBN Skouw tingkatkan efisiensi pemeriksaan

    Jakarta (ANTARA) – Anggota Komisi XIII DPR RI Yan Permenas Mandenas menilai penggunaan sistem pengenalan wajah atau face recognition untuk mendata pelintas di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw dapat meningkatkan efisiensi dalam pemeriksaan.

    Hal itu disampaikan Yan dalam kunjungan kerjanya ke PLBN Skouw, Jayapura, Papua, Jumat (31/1).

    Berdasarkan siaran pers yang diterima ANTARA di Jakarta, Sabtu, kunjungan itu diawali dengan peninjauan berbagai fasilitas, termasuk kantor PLBN Skouw dan area netral zone, yang menjadi titik strategis dalam aktivitas lintas batas.

    Dalam kunjungannya, Yan meninjau langsung kondisi perbatasan serta mendengar aspirasi dari para petugas di perbatasan, menyoroti berbagai inovasi yang diterapkan di PLBN Skouw.

    Namun, di balik inovasi tersebut, masih terdapat berbagai tantangan. Salah satu permasalahan utama adalah banyaknya warga negara Papua Nugini (PNG) yang masih menggunakan Traditional Border Card (TBC) yang telah kadaluarsa.

    Selain itu, penggunaan jalur tidak resmi oleh pelintas batas ilegal juga menjadi perhatian serius.

    Tidak hanya membahas aspek teknis perlintasan, dia juga menampung aspirasi terkait hak ulayat dan kearifan lokal, yang sering kali menjadi tantangan dalam penerapan aturan di lapangan.

    Ia menegaskan pentingnya keseimbangan antara kepentingan negara dan hak masyarakat adat agar kebijakan yang diterapkan dapat berjalan efektif tanpa mengesampingkan aspek sosial dan budaya.

    “Kita harus mencari solusi terbaik agar regulasi negara tetap berjalan, namun masyarakat adat juga merasa diperhatikan,” kata Yan.

    Yan juga menekankan pentingnya pengawasan ketat terhadap arus lintas WNA di PLBN Skouw.

    Dirinya mengingatkan bahwa pengawasan yang lemah dapat membuka celah bagi berbagai ancaman, seperti penyelundupan narkoba, senjata api, dan masuknya orang asing.

    Dia menegaskan bahwa sinergi antara instansi terkait, seperti imigrasi, kepolisian, dan TNI, harus semakin diperkuat untuk memastikan perbatasan tetap aman dan terkendali.

    Yan mendorong peningkatan sumber daya dan fasilitas di PLBN, termasuk penambahan personel dan peralatan pendukung guna mendukung kelancaran pemeriksaan di perbatasan.

    “Kita harus memastikan bahwa PLBN Skouw tidak hanya menjadi gerbang masuk, tetapi juga menjadi benteng pertahanan negara dalam mengawasi aktivitas lintas batas,” tegasnya.

    Selain membahas aspek keamanan, Yan memiliki visi besar terhadap PLBN Skouw, yakni menjadikannya sebagai pusat perdagangan di wilayah Asia Pasifik.

    Menurutnya, dengan posisi strategisnya, perbatasan ini dapat menjadi jalur utama dalam pertukaran ekonomi antara Indonesia dan Papua Nugini.

    Ia menyoroti pentingnya komunikasi yang intensif antara pemerintah pusat, daerah, dan Papua Nugini, termasuk melalui pertukaran kunjungan dan kerja sama ekonomi.

    Yan menilai negara-negara di kawasan Pasifik memiliki kebutuhan besar akan pasokan bahan makanan serta kebutuhan sehari-hari, yang dapat dipenuhi melalui jalur perdagangan dari Indonesia.

    “Kepercayaan antara kedua negara menjadi kunci utama. Jika keamanan dan keselamatan di perbatasan terjaga, maka kerja sama ekonomi juga akan semakin kuat,” ujar Yan.

    Sementara itu, Kepala PLBN Skouw B. Mathilda Pusung menyampaikan apresiasi atas perhatian yang diberikan oleh Yan Permenas Mandenas terhadap berbagai isu di perbatasan.

    “Kami sangat berterima kasih atas kunjungan dan masukan yang diberikan. Ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus meningkatkan pelayanan dan pengawasan di PLBN Skouw,” tambah Mathilda.

    Ia menegaskan komitmennya untuk berkolaborasi dengan seluruh instansi terkait dalam menjaga keamanan dan memanfaatkan fasilitas negara secara optimal guna menekan potensi ancaman di perbatasan.

    Dengan adanya kunjungan ini, diharapkan berbagai permasalahan yang dihadapi di PLBN Skouw dapat segera menemukan solusi, sehingga tidak hanya berfungsi sebagai pos perlintasan, tetapi juga sebagai motor penggerak ekonomi masyarakat perbatasan.

    Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Peta Konflik Dunia di 2025: AS Awas, Rusia Untung, Perhatian Timur Tengah, Situasi Korea hingga Cina – Halaman all

    Peta Konflik Dunia di 2025: AS Awas, Rusia Untung, Perhatian Timur Tengah, Situasi Korea hingga Cina – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Dewan Urusan Luar Negeri Amerika Serikat (AS) telah merilis jajak pendapat tahunan para ahli kebijakan luar negeri dengan pertimbangan konflik saat ini atau potensial yang dapat memengaruhi kepentingan Negeri Paman Sam.

    Laporan tersebut dirilis dengan latar belakang perang dan meningkatnya ketegangan di sejumlah kawasan dan saat Presiden AS Donald Trump memaparkan prioritas kebijakan luar negerinya untuk masa jabatan keduanya.

    Newsweek menghubungi Departemen Luar Negeri AS melalui email untuk meminta komentar.

    Laporan tersebut disusun dari informasi yang dikumpulkan pada bulan November dari 15.000 akademisi, pejabat pemerintah, dan pakar kebijakan luar negeri lainnya.

    Hasilnya menunjukkan bahwa tahun 2025 dapat menjadi tahun yang paling berbahaya sejak Dewan Urusan Luar Negeri mulai melakukan Survei Prioritas Pencegahan.

    Ada lebih banyak skenario yang lebih mungkin terjadi dan memiliki dampak potensial yang lebih tinggi terhadap kepentingan Washington daripada sebelumnya dalam 17 tahun jajak pendapat oleh lembaga pemikir yang berkantor pusat di Washington DC.

    Timur Tengah Masih Memanas

    Timur Tengah dianggap sebagai area yang memerlukan perhatian khusus.

    Menurut laporan tersebut, masih menjadi sorotan konflik Israel dan Hamas di Gaza, kemudian bentrokan dengan Hizbullah yang berpusat di Lebanon, dan meningkatnya permusuhan dengan pendukung kedua kelompok paramiliter—Iran.

    Tidak jelas bagaimana gencatan senjata minggu lalu antara Israel dan Hamas dan kembalinya ratusan ribu warga Palestina yang mengungsi dari Gaza selatan ke utara akan memengaruhi hasil survei.

    Keuntungan Militer Rusia

    Lalu perang Rusia melawan Ukraina juga masuk dalam kategori konflik Tingkat I tertinggi. 

    Kini, perang yang telah memasuki tahun ketiga dinilai memiliki kemungkinan besar untuk terus berlanjut dan berdampak besar pada kepentingan AS.

    Laporan itu memprediksi berbagai  spekulasi yang bisa terjadi.

    “Keuntungan militer besar Rusia di Ukraina, termasuk penghancuran infrastruktur penting secara luas, dan berkurangnya bantuan asing ke Kyiv menyebabkan gencatan senjata yang menguntungkan Moskow.”

    Tekanan Militer Cina ke Taiwan

    Skenario Tingkat 1 yang dianggap cukup mungkin terjadi tetapi dengan dampak potensial yang tinggi adalah “peningkatan tekanan militer dan ekonomi oleh Tiongkok terhadap Taiwan ” yang dapat memicu krisis Selat Taiwan yang dapat menarik AS dan negara lain di kawasan Pasifik.

    Konflik Afghanistan

    Afghanistan masuk dalam kategori risiko rendah Tier II.

    Para ahli merasa penindasan Taliban dan kesulitan ekonomi yang sedang berlangsung di Afghanistan dapat memicu kekerasan sektarian, yang dapat memperburuk krisis kemanusiaannya.

    Skenario ini dianggap memiliki kemungkinan yang tinggi meskipun dampaknya rendah terhadap masalah kebijakan AS saat ini.

    Provokasi Perbatasan Korea

    Sementara itu, “uji coba senjata dan provokasi perbatasan” oleh Korea Utara tidak mungkin mengakibatkan konfrontasi penuh dengan Korea Selatan, menurut para ahli.

    Kontinjensi ini turun ke Tingkat II, turun dari Tingkat 1 tahun lalu, tetapi akan berdampak besar pada kawasan tersebut dan kemungkinan akan melibatkan AS, yang menempatkan sekitar 28.000 tentara di Korea Selatan yang bersekutu.

    Di antara potensi krisis dalam kategori Tingkat III adalah meningkatnya ketidakstabilan politik yang disebabkan oleh meningkatnya terorisme dan melemahnya kewenangan pemerintah di Nigeria timur laut.

    ALUTSISTA KOREA UTARA – Meriam howitzer M1989 Koksan Korea Utara dikabarkan telah dikirim ke Rusia. Uji coba senjata dan provokasi perbatasan” oleh Korea Utara disebut pakar tidak mungkin mengakibatkan konfrontasi penuh dengan Korea Selatan. (NK News)

    Kemungkinan ini dianggap sedang dan berdampak rendah pada kepentingan Washington.

    Direktur Pusat Aksi Pencegahan di Council on Foreign Relations, Paul Stares, memberikan analisis terkait peta konflik dunia di 2025.

    “Tingkat kecemasan yang dirasakan responden survei tentang risiko konflik kekerasan selama 12 bulan mendatang tidak pernah sebesar ini. Dari 30 kemungkinan yang disurvei, 28 dinilai sangat mungkin terjadi dalam 12 bulan mendatang. Delapan belas di antaranya akan berdampak tinggi atau sedang terhadap kepentingan AS.”

    Untuk menghindari berbagai krisis yang terjadi secara bersamaan dengan konsekuensi yang mengerikan bagi Amerika Serikat, Stares menyarankan pemerintahan Trump untuk berpikir jernih dan berupaya mengurangi risiko konflik.

    Indeks Perdamaian Dunia

    Pada Juni 2024 lalu, Indeks Perdamaian Global (GPI) 2024 merilis peta konflik terbanyak sejak Perang Dunia II.

    Terdapat 56 konflik, 92 negara terlibat dalam konflik di luar perbatasan, yang merupakan jumlah terbanyak sejak GPI didirikan.

    Laporan yang dihasilkan oleh lembaga pemikir internasional, Institute for Economics & Peace (IEP), yang mengungkap bahwa dunia berada di persimpangan jalan. Tanpa upaya bersama, ada risiko lonjakan konflik besar, seperti dikutip dari visionofhumanity.org.

    Adapun 97 negara mengalami penurunan tingkat kedamaian, lebih banyak dari tahun mana pun sejak dimulainya Indeks Perdamaian Global pada tahun 2008.

    Konflik di Gaza dan Ukraina merupakan pendorong utama penurunan tingkat kedamaian global, karena kematian akibat pertempuran mencapai 162.000 pada tahun 2023.

    92 negara saat ini terlibat dalam konflik di luar perbatasan mereka, lebih banyak daripada kapan pun sejak dimulainya GPI.

    Sistem penilaian militer pertama dari jenisnya menunjukkan bahwa kemampuan militer AS hingga tiga kali lebih tinggi daripada Tiongkok.

    Dampak ekonomi global dari kekerasan meningkat menjadi $19,1 triliun pada tahun 2023, mewakili 13,5 persen dari PDB global. Paparan terhadap konflik menimbulkan risiko rantai pasokan yang signifikan bagi pemerintah dan bisnis.

    Militerisasi mencatat penurunan tahunan terbesarnya sejak dimulainya GPI, dengan 108 negara menjadi lebih termiliterisasi.

    110 juta orang menjadi pengungsi atau mengungsi di dalam negeri karena konflik kekerasan, dengan 16 negara kini menampung lebih dari setengah juta pengungsi.

    Amerika Utara mengalami kemerosotan regional terbesar, yang disebabkan oleh peningkatan kejahatan kekerasan dan ketakutan akan kekerasan.

    Jumlah negara yang terlibat konflik tertinggi sejak Perang Dunia II

    PEMBEBASAN SANDERA ISRAEL – Foto ini diambil pada Jumat (31/1/2025) dari publikasi resmi Telegram Brigade Al-Qassam (sayap militer Hamas) pada Kamis (30/1/2025), menunjukkan warga Palestina dan anggota Brigade Al-Qassam menyaksikan pertukaran tahanan ketiga di Jalur Gaza pada Kamis (30/1/2025). Hamas menyerahkan 3 sandera Israel dan 5 warga Thailand kepada ICRC sebelum dibawa ke negara masing-masing. (Telegram Brigade Al-Qassam)

    Saat ini terdapat 56 konflik, yang terbanyak sejak Perang Dunia II.

    Konflik-konflik tersebut telah menjadi lebih internasional dengan 92 negara terlibat dalam konflik di luar perbatasan mereka, yang terbanyak sejak dimulainya GPI.

    Meningkatnya jumlah konflik kecil meningkatkan kemungkinan terjadinya lebih banyak konflik besar di masa mendatang.

    Misalnya, pada tahun 2019, Ethiopia, Ukraina, dan Gaza semuanya diidentifikasi sebagai konflik kecil.

    Tahun lalu tercatat 162.000 kematian terkait konflik. Ini adalah jumlah korban tertinggi kedua dalam 30 tahun terakhir, dengan konflik di Ukraina dan Gaza yang menyumbang hampir tiga perempat kematian.

    Ukraina mewakili lebih dari separuhnya, mencatat 83.000 kematian akibat konflik, dengan perkiraan sedikitnya 33.000 untuk Palestina hingga April 2024.

    Dalam empat bulan pertama tahun 2024, kematian terkait konflik secara global berjumlah 47.000.

    Jika angka yang sama berlanjut hingga akhir tahun ini, ini akan menjadi jumlah kematian konflik tertinggi sejak genosida Rwanda pada tahun 1994.

    Dampak ekonomi global akibat kekerasan pada tahun 2023 adalah $19,1 triliun atau $2.380 per orang.

    Ini merupakan peningkatan sebesar $158 miliar, yang sebagian besar disebabkan oleh peningkatan kerugian PDB akibat konflik sebesar 20 persen.

    Pengeluaran untuk pembangunan perdamaian dan pemeliharaan perdamaian berjumlah total $49,6 miliar, yang mewakili kurang dari 0,6?ri total pengeluaran militer.

    Islandia tetap menjadi negara paling damai, posisi yang telah dipegangnya sejak 2008, diikuti oleh Irlandia, Austria, Selandia Baru, dan Singapura – pendatang baru di lima besar.

    Yaman telah menggantikan Afghanistan sebagai negara paling tidak damai di dunia. Diikuti oleh Sudan, Sudan Selatan, Afghanistan, dan Ukraina.

    Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA) tetap menjadi kawasan yang paling tidak damai.

    Kawasan ini merupakan rumah bagi empat dari sepuluh negara yang paling tidak damai di dunia dan dua negara yang paling tidak damai, Sudan dan Yaman.

    Meskipun demikian, UEA mencatat peningkatan kedamaian terbesar di kawasan ini – naik 31 peringkat ke peringkat 53 pada tahun 2024.

    Meskipun sebagian besar indikator kedamaian memburuk selama 18 tahun terakhir, ada peningkatan dalam angka pembunuhan yang turun di 112 negara, sementara persepsi kriminalitas membaik di 96 negara.

    Perubahan sifat konflik

    Seiring meluasnya konflik dan semakin mendunianya konflik, meningkatnya kompleksitas mengurangi kemungkinan tercapainya solusi yang langgeng. Ukraina dan Gaza adalah contoh dari keluhan historis yang terus berlanjut atau “perang abadi” tanpa resolusi yang jelas.

    Jumlah konflik yang menghasilkan kemenangan yang menentukan bagi kedua belah pihak telah turun dari 49 persen pada tahun 1970-an, menjadi kurang dari 9 persen pada tahun 2010-an.

    Selama periode yang sama, jumlah konflik yang berakhir melalui perjanjian damai turun dari 23 persen menjadi lebih dari 4%.

    Faktor kunci lain yang membentuk kembali konflik adalah dampak teknologi peperangan asimetris, yang memudahkan kelompok non-negara, serta negara yang lebih kecil atau kurang kuat, untuk bersaing dalam konflik dengan negara atau pemerintah yang lebih besar.

    Jumlah negara yang menggunakan pesawat nirawak meningkat dari 16 menjadi 40, peningkatan 150% antara tahun 2018 dan 2023.

    Selama periode yang sama, jumlah kelompok non-negara yang melakukan setidaknya satu serangan pesawat nirawak meningkat dari 6 menjadi 91, peningkatan lebih dari 1.400%.

    Kemampuan militer global

    Sejak dimulainya perang Ukraina, militerisasi telah meningkat di 91 negara, membalikkan tren 15 tahun sebelumnya.

    Mengingat komitmen ke depan banyak negara terhadap pengeluaran militer, hal itu tidak mungkin membaik dalam beberapa tahun mendatang.

    Perubahan dalam dinamika peperangan telah menyebabkan jumlah pasukan berkurang sementara kecanggihan teknologi meningkat.

    Selama dekade terakhir, 100 negara mengurangi personel angkatan bersenjata mereka, sementara kemampuan militer global meningkat lebih dari 10%.

    Penelitian pertama yang dilakukan oleh IEP menghitung kemampuan militer suatu negara dengan menggabungkan kecanggihan militer, teknologi, dan kesiapan tempur.

    Penelitian ini mengungkap bahwa AS memiliki kemampuan militer yang jauh lebih tinggi daripada China, yang diikuti oleh Rusia.

    Pendekatan tradisional untuk mengukur kemampuan militer umumnya hanya menghitung jumlah aset militer.

    Sorotan regional

    Eropa tetap menjadi kawasan paling damai, namun, kawasan ini mencatat peningkatan pengeluaran militer tahunan terbesar sejak dimulainya GPI.

    Amerika Utara mencatat penurunan perdamaian regional terbesar dengan penurunan hanya di bawah 5%.

    Baik AS maupun Kanada mengalami penurunan yang signifikan, terutama didorong oleh peningkatan kejahatan kekerasan dan ketakutan akan kekerasan.

    Afrika Sub-Sahara sekarang menjadi kawasan paling tidak damai kedua setelah MENA karena menghadapi beberapa krisis keamanan – terutama meningkatnya kerusuhan politik dan terorisme di Sahel Tengah.

    Asia-Pasifik tetap menjadi kawasan paling damai kedua dengan sedikit penurunan perdamaian.

    Papua Nugini mencatat penurunan terburuk di kawasan tersebut, yang disebabkan oleh meningkatnya kekerasan suku akibat perselisihan atas wilayah dan kepemilikan tanah.

    Amerika Tengah dan Karibia mengalami sedikit penurunan perdamaian, karena negara-negara seperti Haiti memerangi kejahatan terorganisasi tingkat tinggi dan kerusuhan sipil.

    Meskipun demikian, El Salvador mencatat peningkatan perdamaian paling signifikan di dunia.

    Amerika Selatan mengalami penurunan perdamaian terbesar kedua dengan penurunan sebesar 3,6%.

    Perubahan terbesar terjadi pada indikator Tingkat Pembunuhan, Skala Teror Politik, dan Intensitas Konflik Internal.

    (Tribunnews.com/ Chrysnha)

  • RI Kalah, Negara Ini Punya Bahasa Paling Banyak di Dunia

    RI Kalah, Negara Ini Punya Bahasa Paling Banyak di Dunia

    Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia sering disebut sebagai salah satu negara dengan jumlah bahasa terbanyak di dunia. Namun, ternyata jumlah bahasa di tanah air masih kalah dibanding negara tetangga RI, Papua Nugini.

    Menurut IFL Science, Papua Nugini adalah negara dengan variasi bahasa paling banyak di dunia. Kini, ada sekitar 840 bahasa yang dituturkan oleh penduduk Papua Nugini, atau sekitar 10 persen dari total seluruh variasi bahasa di dunia. Negara yang berbatasan langsung dengan provinsi Papua, Papua Pegunungan dan Papua Selatan ini padahal cuma dihuni oleh 10 juta penduduk. Sebagai perbandingan, Indonesia disebut memiliki 718 bahasa. 

    Papua Nugini secara resmi punya tiga bahasa nasional yaitu Hiri Motu, Tok Pisin dan Inggris. Inggris menjadi bahasa resmi sebagai warisan dari era kolonial. Sebelum merdeka pada 1975, Papua Nugini adalah wilayah protektorat Inggris sejak abad ke-19 dan sempat menjadi bagian dari Australia.

    Tok Pisin atau “bahasa burung” adalah bahasa campuran yang sebagian besar diserap dari bahasa Inggris. Bahasa ini “diciptakan” oleh sekelompok pekerja asal Melanesia, Malaysia, dan China yang bermigrasi ke wilayah Papua Nugini untuk bekerja di ladang tebu pada abad ke-19. Meskipun pengaruh terbesar muncul dari bahasa Inggris, Tok Pisin menyerap kosa kata dan struktur yang bercampur aduk antara bahasa asing dan bahasa asli Papua Nugini.

    Di sisi lain, Hiri Motu adalah variasi dari Motu, bahasa Autronesia yang diuturkan di wilayah sekitar di Port Moresby. Tak seperti Tok Pisin, bahasa ini tak terlalu banyak terpengaruh oleh bahasa Inggris. Namun, berevolusi dengan tata bahasa dan kosa kata yang lebih sederhana supaya memudahkan komunikasi antar penutur bahasa asli Papua Nugini yang lain.

    Di luar tiga bahasa resmi itu, Papua Nugini punya ratusan bahasa asli lainnya yang berakar dari keragaman budaya dan etnis. Selain di wilayah pulau Papua, Papua Nugini juga meliputi wilayah ratusan kepulauan di Samudra Pasifik. Di wilayah pulau Papua, Papua Nugini juga diwarnai oleh hutan lebat dan pegunungan yang menyulitkan perpindahan penduduk dan percampuran budaya. Hasilnya, tiap wilayah punya bahasa dan kebudayaan yang sangat berbeda.

    Saking sulitnya terjadi pertemuan antar penduduk, sebuah penelitian yang dilakukan pada 2017 bahkan menemukan bahwa keragaman genetika di populasi Papua Nugini sangat tinggi.

    “Studi kami mengungkap perbedaan genetika antara kelompok penduduk di sana sangat besar, bahkan lebih besar dibanding keragaman antar populasi utama di Eropa atau di Asia Timur,” kata Anders Bergstrom dari Wellcome Trust Sanger Instutute.

    Bergstorm mengungkapkan bahwa “perpisahan genetika” antara populasi yang tinggal di pegunungan dan dataran rendah di Papua Nugini terjadi sejak 10.000 hingga 20.000 tahun yang lalu.

    “Ini masuk akal secara budaya, karena kelompok yang tinggal di dataran tinggi biasanya lebih suka terpencil, tetapi perbedaan genetika antara penduduk yang secara geografis jaraknya berdekatan, sangat mengagumkan,” kata Stephen J. Oppenheimer yang melakukan penelitian bersama Bergstorm.

    (dem/dem)

  • Profil Irjen Krishna Murti dan Letjen Mohammad Fadjar, Kakak Beradik yang Menduduki Posisi Penting di TNI-Polri

    Profil Irjen Krishna Murti dan Letjen Mohammad Fadjar, Kakak Beradik yang Menduduki Posisi Penting di TNI-Polri

    loading…

    Kakak beradik, Irjen Pol Krishna Murti dan Letjen TNI Mohammad Fadjar menduduki posisi penting di institusi TNI-Polri. Foto: Dok SINDOnews

    JAKARTA – Kakak beradik, Irjen Pol Krishna Murti dan Letjen TNI Mohammad Fadjar menduduki posisi penting di institusi TNI-Polri. Krishna menjabat Kadiv Hubinter Polri, sedangkan sang adik Mohammad Fadjar mengemban amanah sebagai Pangkostrad.

    Dua jenderal ini sama-sama mengabdi untuk bangsa dan negara di institusinya masing-masing. Berikut profil kakak beradik yang memiliki karier mentereng di TNI-Polri.

    Profil Irjen Krishna Murti dan Letjen Mohammad Fadjar

    1. Irjen Pol Krishna Murti

    Krishna Murti adalah kakak Letjen TNI Mohammad Fadjar. Jenderal polisi bintang 2 ini lahir di Ambon, 15 Januari 1970.

    Krishna merupakan jebolan Akademi Kepolisian (Akpol) 1991. Dia memiliki pengalaman panjang di bidang reserse dengan sederet jabatan penting pernah disandangnya.

    Saat ini, Krishna menjabat Kadiv Hubinter Polri. Posisi tersebut diemban pada Oktober 2022 usai menggantikan Johanis Asadoma.

    Dia beberapa kali menempati posisi strategis yakni Dirreskrimum Polda Metro Jaya (2015), Wakapolda Lampung (2016), Kabagkembangtas Romisinter Divhubinter Polri (2016), hingga Karomisinter Divhubinter Polri (2017).

    2. Letjen TNI Mohammad Fadjar

    Mohammad Fadjar saat ini menjabat Pangkostrad. Jenderal bintang 3 kelahiran Ambon, 14 Agustus 1971 ini merupakan jebolan Akademi Militer (Akmil) 1993 dari kecabangan Infanteri (Kopassus).

    Dia adalah adik Irjen Krishna Murti. Keduanya merupakan putra Brigjen TNI (Purn) Bom Soerjanto.

    Bom Soerjanto adalah lulusan Akademi Militer Nasional 1966 dari Korps Artileri Medan yang pernah menjadi Duta Besar RI untuk Papua Nugini dan Kepulauan Solomon era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) periode 2006-2010.

    Melihat catatan kariernya di TNI, Fadjar sudah banyak menduduki jabatan penting yakni Dirjen Pothan Kementerian Pertahanan (2023-2024), Pangdam III/Siliwangi (2024), hingga Komandan Kodiklat TNI (2024-2025).

    (jon)

  • Satgas Yonif Marinir patroli di perbatasan Papua sambil bersosialisasi

    Satgas Yonif Marinir patroli di perbatasan Papua sambil bersosialisasi

    Jakarta (ANTARA) – Satuan Tugas Batalyon Infanteri (Satgas Yonif) 6 Marinir, bagian dari Komando Operasi Habema di Papua, melakukan tugas patroli di perbatasan Indonesia dengan Papua Nugini sambil memberikan sosialisasi kepada masyarakat.

    Dalam siaran pers resmi yang diterima ANTARA di Jakarta, Kamis, dijelaskan kegiatan ini dilakukan guna menjaga wilayah perbatasan Indonesia sekaligus memberikan sosialisasi tentang tugas penjagaan perbatasan secara humanis.

    Metode bersosialisasi ini diyakini dapat meningkatkan kepercayaan warga kepada petugas sehingga warga dapat merasa aman.

    Dalam patroli yang dilakukan Satgas Yonif 6 Marinir, khususnya Pos Logpon pimpinan Lettu Mar Nico, mereka berpatroli sambil bersosialisasi dengan warga Kampung Kiribun, Distrik Dekai, khususnya para siswa dan guru SDN 1 Dekai.

    “Dalam komunikasi tersebut para siswa dan guru SDN 1 Dekai menyampaikan perkembangan situasi keamanan di wilayah Kampung Kiribun yang relatif aman dan kondusif,” ujar Komandan Satgas Yonif 6 Marinir Letkol Mar Rismanto Manurung.

    Rismanto menjelaskan masyarakat yang ada di sekitar lokasi antusias dengan kedatangan petugas yang sedang melalukan sosialisasi.

    Dalam siaran pers yang sama, Panglima Habema Mayjen TNI Lucky Avianto memastikan kegiatan itu akan terus dilakukan guna meningkatkan keamanan dan percepatan pembangunan di wilayah Papua.

    “Inisiatif Satgas Yonif 6 Marinir melaksanakan komunikasi sosial dengan warga Kampung Kiribun, merupakan wujud pelaksanaan tugas TNI melakukan komunikasi sosial inklusif dengan seluruh pihak di daerah tugas dalam rangka mendukung upaya percepatan pembangunan di wilayah Papua” jelas Lucky.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Unjuk Gigi di World Economic Forum, Rendang Jengkol dan Sapi Buatan Bandung Tembus Pasar AS-Eropa – Halaman all

    Unjuk Gigi di World Economic Forum, Rendang Jengkol dan Sapi Buatan Bandung Tembus Pasar AS-Eropa – Halaman all

    Unjuk Gigi di World Economic Forum, Rendang Jengkol dan Sapi Buatan Bandung Tembus Pasar AS dan Eropa
     
     
    Willy Widianto/Tribunnews.com
     
    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Salah satu produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) asal Bandung, Jawa Barat, mendunia karena berhasil ikut di ajang World Economic Forum (WEF) 2025 di Davos, Swiss.

    Salah satu produk makanan yang diperkenalkan adalah rendang sapi dan keripik rendang telur produksi UMKM Indonesia bernama Restu Mande.

    Pada acara yang berlangsung dari 20 hingga 24 Januari tersebut, produk unggulan UMKM tersebut, rendang sapi dan keripik rendang telur, jadi favorit pengunjung di Paviliun Indonesia.

    Selain itu, UMKM Indonesia ini juga memperkenalkan sejumlah racikan khas Indonesia mulai dari bumbu rendang, bumbu ayam gulai, teri balado hijau, dan rendang jengkol. 

    Business Development Director Restu Mande, Utami Ichda Ramadhanty mengaku merasa terhormat atas sambutan hangat yang diterima saat acara WEF 2025 di Swiss.

    “Jujur, awalnya kaget ya ketika salah satu tim Grab menghubungi kita untuk nawarin Restu Mande ke Swiss. Sempat mikir ini ditipu apa gimana, tapi alhamdulillah ternyata beneran. Senang banget bisa dapat sambutan hangat dari pengunjung. Mereka terkesan pas cobain produknya karena rasanya autentik. Terus produknya tahan lama dan praktis juga, pengunjung jadi antusias untuk bawa pulang produk kami,” kata Utami, Selasa (28/1/2025).

    Selain menawarkan rasa autentik yang kaya akan bumbu rempah, produk UMKM Indonesia ini memiliki keunggulan lain dengan kepemilikan sertifikasi kualitas makanan yang lengkap, bahkan berhasil memenuhi standar dan sertifikasi Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat yang sangat sulit untuk didapat. 

    Tak hanya itu, ia pun telah mengantongi berbagai sertifikasi mulai dari sertifikasi Halal oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Good Manufacturing Practice Certified (GMP), dan Hazard Analysis Critical Control Points (HACCP) Certified.

    “Dapat sertifikasi FDA itu nggak gampang. Kami harus pastikan semua standar terpenuhi, dari fasilitas produksi sampai uji produk. Sekarang, ada empat produk kami yang sudah sertifikasi FDA, yaitu bumbu rendang, bumbu ayam gulai, teri balado hijau, dan rendang jengkol. Selain bisa masuk ke pasar Amerika, kami bisa juga masuk ke pasar negara lain yang menerima sertifikasi ini seperti Kanada, Selandia Baru, dan Jepang,” ujar Utami.

    Sertifikasi lengkap ini jadi bekal utama untuk melakukan ekspansi ke pasar internasional.

    Saat ini, produk-produk UMKM itu sudah berhasil masuk ke pasar Papua Nugini, Qatar, Australia, dan Singapura.

    PRODUKSI RENDANG – Proses produksi dari produk unggulan Restu Mande, rendang sapi dan rendang jengkol, baik untuk menu di rumah makan maupun kemasan instan. Racikan khas Indonesia ini mencuri perhatian pengunjung di ajang World Economic Forum (WEF) 2025 yang digelar di Davos, Swiss.

    Sempat Diadang Pandemi

    Perjalanan Utami hingga mampu ada di posisi saat ini tidak selalu mulus.  

    Pandemi COVID-19 jadi tantangan terberat baginya sebab pendapatan rumah makan yang berada di pusat Kota Bandung (Jawa Barat) ini menurun drastis.

    Namun, dengan memanfaatkan platform pemesanan online seperti Grab, ia mampu untuk perlahan bangkit dan justru tumbuh melejit. 

    “Dengan bergabung sebagai Mitra Merchant Grab sejak tahun 2020, kami bisa jangkau lebih banyak pelanggan. Hasilnya, penjualan kami malah naik 300 persen dibandingkan pendapatan sebelum pandemi. Hingga pandemi berakhir, pendapatan kami masih tetap stabil hingga sekarang,” ujar Utami.

    Country Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi mengatakan pihaknya bangga telah menjadi bagian dari perjalanan Restu Mande, dari mendukung digitalisasi bisnis hingga membantu mencapai pertumbuhan bisnis yang signifikan dalam memperluas jangkauan distribusi dan konsumen, sehingga pendapatan menjadi berlipat ganda. 

    “Keikutsertaan Restu Mande di Paviliun Indonesia adalah bentuk komitmen kami dalam mendorong UMKM asli Indonesia, sekaligus membuktikan bahwa inovasi lokal mampu bersaing di pasar global,” ujarnya.

    Dia menyatakan, pihaknya tidak hanya fokus pada keuntungan, tetapi juga menciptakan dampak positif bagi komunitas lokal dengan membuka peluang kerja bagi ibu rumah tangga tanpa meninggalkan peran mereka di rumah, dengan tawaran jam kerja yang fleksibel.

    Salah satu kisah inspiratif datang dari Bu Cicih, ibu tunggal berusia 50 tahun yang telah bekerja di UMKM tersebut selama 15 tahun, dan berhasil membesarkan dan menyekolahkan anak-anaknya hingga lulus.

    Selain itu, UMKM ini juga bekerja sama dengan petani lokal di sekitar Bandung (Jawa Barat) untuk memastikan bahan baku berkualitas, seperti daging dan rempah-rempah, didapat langsung dari sumbernya.

    Dengan memutus mata rantai tengkulak dan membeli langsung dari petani, tentu meningkatkan pendapatan petani sekaligus memastikan kualitas bahan baku tetap terjaga.

    Sehingga, keberlanjutan usaha ini tidak hanya demi kesuksesan roda usaha UMKM tersebut, tetapi juga untuk kesejahteraan masyarakat sekitar.

    Ke depannya, Restu Mande berambisi untuk terus berkembang dan mengenalkan cita rasa Indonesia di kancah global.

    Usai mengikuti Paviliun Indonesia di Davos, Swiss, mereka tengah mempersiapkan persyaratan untuk sertifikasi EFSA (European Food Safety Authority) demi memperluas pasar ke Eropa. 

    “Semoga langkah kami bisa memotivasi UMKM lain bahwa produk lokal juga bisa go international,” kata Utami.

  • Beri Layanan Inklusif dan Merata, TASPEN Jangkau Peserta Hingga ke Wilayah Terluar Indonesia – Halaman all

    Beri Layanan Inklusif dan Merata, TASPEN Jangkau Peserta Hingga ke Wilayah Terluar Indonesia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM –  PT TASPEN (Persero) berkomitmen untuk memberikan pelayanan inklusif dan merata kepada peserta pensiun hingga ke wilayah terluar Indonesia. Seperti para peserta di Desa Skouw Mabo di Distrik Muara Tami, Jayapura, Papua, yang berbatasan langsung dengan Papua Nugini. Hal ini sesuai dengan komitmen perusahaan untuk menjangkau seluruh pelosok tanah air, termasuk wilayah terluar Indonesia.

    TASPEN tercatat telah melayani sebanyak 43.771 peserta pensiun di seluruh Pulau Papua, dengan 119 di antaranya tinggal di Distrik Muara Tami, hingga November 2024. Guna memastikan kemudahan akses layanan bagi para pensiunan di wilayah terpencil, TASPEN telah bekerja sama dengan mitra bayar yang tersebar di 365 titik di Jayapura. Jaringan ini dirancang untuk mendukung peserta dalam menerima manfaat pensiun tanpa harus menempuh perjalanan jauh.

    Corporate Secretary TASPEN, Henra, menjelaskan, “Sebagai bagian dari komitmen untuk melayani setiap peserta pensiun secara inklusif dan merata, TASPEN terus berupaya memperluas jangkauan layanan, termasuk ke wilayah terluar di Indonesia, seperti di Provinsi Jayapura. Kami memahami pentingnya akses yang mudah dan nyaman bagi para pensiunan untuk mendukung kesejahteraan mereka.”

    Pada periode Januari hingga Desember 2024, TASPEN telah menyalurkan manfaat Program Pensiun kepada 11.060 peserta di seluruh Pulau Papua, termasuk Provinsi Papua, Papua Barat, Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan Papua Tengah. Selain itu, manfaat Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) diberikan kepada 873 peserta, sementara manfaat Program Tabungan Hari Tua (THT) dan Asuransi Kematian diterima oleh 4.070 peserta di wilayah perbatasan tersebut. Salah satu peserta pensiun TASPEN di Desa Skouw Mabo, Distrik Muara Tami, Kaleb Nally, mengungkapkan kemudahan akses yang dirasakannya dalam menerima manfaat pensiun.  

    “Walaupun berada di wilayah paling timur Indonesia, saya tetap bisa dengan mudah mengakses layanan TASPEN dan menerima manfaat pensiun setiap bulan tanpa kendala jarak,” ujarnya.

    Kaleb Nally, seorang pensiunan guru yang telah mendedikasikan 39 tahun hidupnya untuk mengajar di SD Impres Skouw Mabo—sekolah tertua di Desa Skouw Mabo—merupakan salah satu contoh nyata dari komitmen PT TASPEN (Persero) dalam memberikan layanan inklusif dan merata. Sejak pensiun pada tahun 2012, dirinya secara rutin menerima manfaat Program Pensiun TASPEN dan perlindungan dari Program Tabungan Hari Tua sebagai bagian dari jaminan kesejahteraannya.

    Kisah Kaleb Nally menggambarkan bagaimana TASPEN memastikan pensiunan, meskipun berada di wilayah terpencil sekalipun, tetap mendapatkan manfaat dan dukungan yang layak. Hal ini sejalan dengan arahan Kementerian BUMN melalui Menteri BUMN Erick Thohir, yang menegaskan bahwa BUMN memiliki peran penting dalam pemerataan ekonomi Indonesia, terutama dalam melindungi kesejahteraan masyarakat di seluruh penjuru negeri. Ke depan, TASPEN berharap dapat terus memperluas jangkauan layanan untuk mendukung kesejahteraan masyarakat di seluruh penjuru negeri.

  • Bank Papua hadirkan layanan jual beli valas dukung sektor pariwisata

    Bank Papua hadirkan layanan jual beli valas dukung sektor pariwisata

    pelayanan ‘money changer’ yang pertama di Kantor Cabang Utama Jayapura, selanjutnya disusul Kantor Cabang Waisai dan Kantor Cabang Utama Merauke

    Jayapura (ANTARA) – Bank Pembangunan Daerah Papua atau Bank Papua menghadirkan layanan jual beli valuta asing (valas) sebagai salah satu upaya mendukung perkembangan sektor pariwisata di Bumi Cenderawasih.

    Direktur Utama Bank Papua Yuliana D Yembise di Jayapura, Senin, mengatakan salah satu upaya meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara dengan menghadirkan layanan jual beli valas di mana pihaknya memberikan kemudahan untuk melakukan penukaran uang.

    “Kami saat ini sedang menuju transformasi menjadi Bank Devisa yang mana salah satu tahapan yakni Kegiatan Usaha dalam Valuta Asing juga dapat mendukung transaksi jual beli valuta asing (KUPVA),” katanya.

    Menurut Yuliana, Bank Papua melakukan transformasi menjadi Bank Devisa karena selain ada beberapa wilayah yang berbatasan langsung dengan Papua Nugini (PNG), daerah itu juga menjadi salah satu kota tujuan wisatawan mancanegara.

    “Terbukti pada Minggu (12/1) kami melayani penukaran uang asing ke rupiah dari wisatawan mancanegara yang datang menggunakan kapal pesiar Holland America Line Noordam,” ujarnya.

    Dia menjelaskan dari hasil penukaran tersebut Bank Papua berhasil melayani penukaran sebesar 3.500 dolar AS atau setara dengan Rp56 juta. Melihat tingginya minat penukaran tersebut maka pihaknya akan terus berinovasi agar pada tahun 2025 ini terwujud menjadi Bank Devisa.

    “Saat ini kami melakukan pelayanan ‘money changer’ yang pertama di Kantor Cabang Utama Jayapura, selanjutnya akan disusul dengan Kantor Cabang Waisai dan Kantor Cabang Utama Merauke di mana ketiga kantor cabang tersebut terletak di wilayah yang banyak dikunjungi wisatawan mancanegara,” katanya.

    Dia menambahkan layanan tersebut juga dapat menjadi pembuka jalan bagi masyarakat di Tanah Papua untuk meningkatkan ekspor.

    “Apalagi dengan adanya pembentukan provinsi baru maka kami yakin akan terjadi peningkatan aktivitas ekonomi pada wilayah-wilayah pemekaran termasuk peningkatan kegiatan ekspor dan impor,” ujarnya.

    Pewarta: Qadri Pratiwi
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025