Negara: Panama

  • Bertolak ke Singapura, Jokowi Bakal Beri Pidato di Forum Bloomberg

    Bertolak ke Singapura, Jokowi Bakal Beri Pidato di Forum Bloomberg

    Bisnis.com, JAKARTA — Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) bertolak ke Singapura untuk menghadiri forum Bloomberg New Economy yang digelar mulai Rabu (19/11/2025) hingga Jumat (21/11/2025). Jokowi menghadiri acara itu sebagai Dewan Penasihat Bloomberg New Economy.

    Tidak hanya hadir sebagai tamu, Jokowi juga dijadwalkan menyampaikan pidato dalam forum tersebut pada Jumat. Informasi itu disampaikan Ajudan Jokowi, Kompol Syarif Muhammad Fitriansyah, kepada awak media.

    “Bapak [Jokowi] diberikan kesempatan untuk memberikan pidato pada hari Jumat,” katanya dikutip dari Solopos, Rabu (19/11/2025).

    Forum Bloomberg New Economy digelar di Singapura pada 19-21 November 2025. Agenda dari forum itu di antaranya akan diisi dengan program pleno, sesi diskusi kelompok, dan kesempatan berjejaring dengan tema utama Thriving in an Age of Extremes.

    Sejak didirikan pada 2018, Bloomberg New Economy berkembang menjadi komunitas global yang beranggotakan CEO perusahaan multinasional, pejabat tinggi pemerintah, inovator, serta tokoh keuangan dunia. 

    Melalui forum di Singapura, Beijing, Panama City, Dublin, Marrakesh, hingga Sao Paulo, serta lewat inisiatif Coalitions dan Catalyst, platform ini berhasil memperkuat kolaborasi lintas negara sekaligus menggerakkan modal untuk kepentingan publik. 

    Forum New Economy, yang dikenal sebagai konferensi ekonomi paling berpengaruh di Asia, akan kembali digelar di Singapura pada 19–21 November 2025. Selama tiga hari, forum ini menghadirkan sesi pleno, diskusi tematik, serta jejaring bisnis dengan tema utama Thriving in an Age of Extremes. 

    Mitra pendiri tahun ini meliputi Envision, HSBC, dan Tata Sons, dengan PwC sebagai Presenting Partner, sementara Singapura kembali dipercaya sebagai Host Country Partner.

  • RI komitmen perkuat kolaborasi global dalam pengembangan pasar karbon

    RI komitmen perkuat kolaborasi global dalam pengembangan pasar karbon

    Jakarta (ANTARA) – Kementerian Kehutanan Republik Indonesia (RI) menegaskan komitmen Indonesia untuk memperkuat integritas dan kolaborasi global dalam pengembangan pasar karbon.

    Terkait hal itu, Wakil Menteri Kehutanan (Wamenhut) Rohmat Marzuki dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, menyatakan Indonesia menyambut baik semangat kolaborasi yang diusung oleh Coalition to Grow Carbon Markets dan mendukung Shared Principles yang menjadi pedoman bagi perusahaan dan pemerintah dalam memastikan integritas tinggi dalam pemanfaatan kredit karbon.

    “Indonesia siap bekerja sama dengan seluruh mitra untuk memastikan bahwa pasar karbon benar-benar berintegritas tinggi, tidak hanya mengurangi emisi, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat, melestarikan keanekaragaman hayati, dan mendorong pembangunan berkelanjutan,” ujar dia pada acara Coalition to Grow Carbon Markets yang diselenggarakan di Paviliun Singapura, COP30 UNFCCC, Belem, Brasil.

    Pada kesempatan itu, Wamenhut menyampaikan apresiasi kepada negara-negara penggagas Coalition to Grow Carbon Markets atas kepemimpinannya dalam memajukan pasar karbon global yang kredibel dan transparan.

    “Kami mengapresiasi Pemerintah Singapura selaku Ketua Bersama Koalisi atas penyelenggaraan acara yang mendorong aksi bersama untuk memobilisasi pembiayaan sektor swasta melalui pasar karbon,” katanya.

    Sebagai bagian dari semangat kolaborasi tersebut, Pemerintah Indonesia juga mengapresiasi Kenya, Inggris, Singapura, Prancis, dan Panama atas perannya dalam membentuk Koalisi tersebut.

    Indonesia, lanjutnya, menilai inisiatif ini penting untuk mempercepat aksi iklim dan mendukung pembangunan berkelanjutan.

    “Indonesia memiliki komitmen yang sama untuk memastikan bahwa pasar karbon bersifat kredibel, transparan dan memberikan manfaat bagi masyarakat dan alam, serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” katanya.

    Lebih lanjut, Wamenhut menegaskan bahwa Indonesia saat ini tengah memperkuat arsitektur pasar karbon nasional melalui penerbitan Peraturan Presiden No. 110 Tahun 2025 tentang Nilai Ekonomi Karbon (NEK).

    Regulasi tersebut menjadi landasan penting dalam membangun ekosistem pasar karbon nasional yang kuat, inklusif, dan terhubung secara global.

    “Strategi kami jelas yaitu memastikan kejelasan aturan, menyelaraskan standar Measurement, Reporting, and Verification (MRV) nasional dengan praktik global, serta menarik investasi untuk mendukung solusi mitigasi berbasis alam,” ujar Wamenhut.

    Pewarta: Subagyo
    Editor: Junaydi Suswanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Lalat Pemakan Daging Serang Amerika, Manusia dan Hewan Peliharaan Bisa Kena

    Lalat Pemakan Daging Serang Amerika, Manusia dan Hewan Peliharaan Bisa Kena

    Jakarta

    Lalat parasit pemakan daging sedang menginvasi Amerika Utara dan Tengah. Hal ini mengancam industri peternakan, tetapi parasit ini juga tidak pilih-pilih. Dia akan menginfeksi berbagai macam inang, termasuk manusia dan hewan peliharaan.

    Cochliomyia hominivorax atau New World screwwor sebelumnya telah diberantas dari wilayah ini. Terus, kok dia bisa kembali sih?

    Melansir Science Alert, Lalat memiliki fungsi ekologis yang penting, seperti penyerbukan dan penguraian bahan organik mati. Namun, beberapa telah berevolusi untuk memakan makhluk hidup.

    Lalat betina Cochliomyia hominivorax tertarik pada bau luka apa pun untuk bertelur. Larva (belatung) kemudian memakan jaringan hidup secara agresif, menyebabkan penderitaan yang tak terkira bagi inangnya, bahkan sampai kematian jika tidak diobati.

    Para peternak sapi di Texas memperkirakan pada tahun 1960-an bahwa mereka menangani sekitar 1 juta kasus per tahun.

    Antara tahun 1960-an dan 1990-an, para ilmuwan dan pemerintah bekerja sama untuk memanfaatkan biologi lalat tersebut, memberantasnya dari AS dan Meksiko menggunakan teknik serangga steril (SIT).

    Jadi begini. Lalat betina hanya kawin sekali sebelum bertelur, sementara lalat jantan bersifat promiskual. Selama proses pemberantasan, miliaran lalat jantan steril dilepaskan dari pesawat, mencegah lalat betina yang kawin dengan mereka menghasilkan telur yang layak.

    Dikombinasikan dengan perlakuan kimia pada ternak dan cuaca dingin, populasi Cochliomyia hominivorax pun akhirnya punah di AS pada tahun 1982. Kampanye pemberantasan dilaporkan menelan biaya USD 750 juta.

    Selama beberapa dekade, sebuah fasilitas di Panama secara rutin melepaskan jutaan lalat steril untuk bertindak sebagai penghalang bagi lalat ini menyebar ke utara dari selatan.

    Namun, sejak 2022 — setelah puluhan tahun pemberantasan — Cochliomyia hominivorax kembali menyebar ke utara melalui beberapa negara di Amerika Tengah. Kasusnya meledak di Panama pada 2023 dan lalat tersebut telah mencapai Meksiko pada November 2024.

    Para ilmuwan telah mengajukan beberapa hipotesis untuk penyebaran ini. Misalnya, lalat yang menumpang pada pergerakan ternak, suhu yang lebih tinggi meningkatkan perkembangan dan kelangsungan hidup lalat, dan kemungkinan bahwa lalat betina menyesuaikan perilaku seksual mereka untuk menghindari jantan yang mandul.

    Sekitar 17 juta ternak kini terancam di Amerika Tengah. Sementara Meksiko memiliki jumlah ternak dua kali lipat lebih banyak, dan penyebaran ke AS terus berlanjut, di mana sekitar 14 juta ternak akan terancam di Texas dan Florida saja.

    Manusia pun tak luput, dengan setidaknya delapan kasus lalat yang menginfestasi manusia di Meksiko sejak April.

    (ask/rns)

  • Hampir 800 Juta Orang di Dunia Kena Penyakit Ginjal Kronis, Inikah Pemicunya?

    Hampir 800 Juta Orang di Dunia Kena Penyakit Ginjal Kronis, Inikah Pemicunya?

    Jakarta

    Penyakit ginjal kronis atau chronic kidney disease (CKD) merupakan salah satu penyakit paling umum terjadi dan kini menempati peringkat teratas penyebab kematian dan kesakitan global, menurut laporan terbaru di jurnal The Lancet.

    Temuan ini berasal dari studi Global Burden of Disease (GBD) 2023, yang menelusuri tren CKD pada populasi usia 20 tahun ke atas di 204 negara dan wilayah selama periode 1990 hingga 2023. Penelitian dipimpin oleh tim dari Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME), University of Washington, bekerja sama dengan New York University Grossman School of Medicine dan University of Glasgow.

    Studi tersebut menemukan jumlah kasus CKD telah meningkat dua kali lipat sejak tahun 1990 dan kini memengaruhi hampir 800 juta orang di seluruh dunia. Bahkan kini peringkat 9 penyebab kematian terbesar di dunia pada 2023, dengan hampir 1,5 juta kematian, serta peringkat 12 penyebab kecacatan.

    Adapun China dan India mencatat jumlah pengidap tertinggi,masing-masing sekitar 152 juta dan 138 juta orang. Namun penyakit ini juga tersebar luas di berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, Indonesia, Jepang, Brasil, Rusia, Meksiko, Nigeria, Pakistan, Bangladesh, Iran, Filipina, Vietnam, Thailand, dan Turki, yang masing-masing melaporkan lebih dari 10 juta orang dewasa hidup dengan CKD.

    “Penyakit ginjal kronis merupakan krisis kesehatan global yang terus berkembang, namun sebagian besar dampaknya dapat dicegah. Mengurangi angka kematian sangat penting untuk mencapai target WHO, yaitu mengurangi kematian dini akibat penyakit tidak menular hingga sepertiganya sebelum tahun 2030,” ujar Lauryn Stafford, salah satu penulis dan peneliti di IHME, dikutip dari News Medical Net, Senin (10/11/2025).

    Apa pemicunya?

    Studi tersebut juga menegaskan CKD merupakan kontributor besar terhadap penyakit kardiovaskular. Pada 2023, gangguan fungsi ginjal berperan dalam hampir 12 persen kematian kardiovaskular global, menempati peringkat 7 faktor risiko kematian jantung, ebih tinggi dibandingkan diabetes maupun obesitas.

    Peneliti mengidentifikasi 14 faktor risiko utama CKD. Di antaranya, diabetes, tekanan darah tinggi, dan obesitas menjadi penyebab terbesar hilangnya tahun hidup sehat. Pola makan rendah buah-sayur serta tingginya konsumsi natrium (garam) juga memberikan kontribusi signifikan.

    “Penyakit ginjal kronis merupakan faktor risiko utama bagi penyebab utama penurunan kesehatan lainnya sekaligus beban penyakit yang signifikan. Namun, penyakit ini masih kurang mendapat perhatian kebijakan dibandingkan penyakit tidak menular lainnya, meskipun dampaknya tumbuh paling cepat di wilayah-wilayah yang sudah menghadapi kesenjangan kesehatan terbesar,” ucap Dr Theo Vos, penulis senior dan Profesor Emeritus IHME.

    Tak hanya itu, meningkatnya angka obesitas dan diabetes, ditambah dengan penuaan populasi global, menjadi pendorong utama lonjakan kasus CKD. Pada 2023, prevalensi terseragam usia CKD mencapai sekitar 14 persen pada orang dewasa usia 20 tahun ke atas.

    Prevalensi tertinggi ditemukan di Afrika Utara dan Timur Tengah (18 persen), Asia Selatan (15,8 persen), Afrika Sub-Sahara (15,6 persen), serta Amerika Latin dan Karibia (15,4 persen). Negara dengan prevalensi tertinggi mencakup Iran, Haiti, Panama, Nigeria, Mauritius, Seychelles, Grenada, Meksiko, Libya, dan Kosta Rika.

    Sebagian besar pengidap CKD masih berada pada tahap awal (stadium 1-3). Kondisi ini menegaskan pentingnya skrining rutin dan strategi pencegahan, termasuk pengendalian gula darah dan tekanan darah dengan terapi yang mudah diakses.

    Pendekatan tersebut dapat menurunkan risiko kematian akibat komplikasi jantung serta menunda kebutuhan terapi pengganti ginjal seperti dialisis atau transplantasi.

    Namun, akses terhadap terapi pengganti ginjal masih sangat terbatas dan tidak merata di berbagai wilayah dunia. Karena itu, para ahli menekankan perlunya fokus pada pencegahan progresivitas penyakit dan pemerataan akses layanan kesehatan.

    Perluasan deteksi dini, ketersediaan perawatan terjangkau, pengendalian faktor risiko utama, serta investasi pada strategi yang memperlambat kerusakan ginjal akan menjadi langkah penting untuk mengurangi beban CKD terhadap pasien, keluarga, dan sistem kesehatan global.

    Halaman 2 dari 2

    (suc/naf)

  • Ketahuan Palsukan Dokumen Gegara Font, PM Negara Ini Dipecat!

    Ketahuan Palsukan Dokumen Gegara Font, PM Negara Ini Dipecat!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemalsuan jenis huruf (font) di dokumen ternyata bisa membuat pemimpin negara kehilangan kekuasaannya. Kisah ini benar-benar terjadi di Pakistan pada 2017 dan menimpa Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif yang terbukti memalsukan font di dokumen penting. 

    Semua bermula dari bocornya Panama Papers pada 2016. Kala itu, dunia dihebohkan oleh kemunculan 11 juta lebih dokumen keuangan yang mengungkap praktik penyimpanan harta lewat perusahaan cangkang di luar negeri. Dari sekian banyak nama tokoh dunia, muncul nama Maryam Nawaz, putri dari Nawaz Sharif.

    Kehadiran nama keluarga perdana menteri dalam dokumen membuat Pakistan gempar. Sebab mencerminkan potensi penggelapan kekayaan. Gelombang protes dan tuntutan agar Nawaz mundur menggema di jalan-jalan Islamabad. Tekanan politik menguat hingga perkara ini masuk ke Mahkamah Agung Pakistan.

    Mengutip CNBC International, dalam pembelaannya, keluarga Nawaz menyerahkan sejumlah dokumen properti yang disebut-sebut telah dimiliki sejak 2006. Dokumen itu dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa tak ada aliran dana ke luar negeri sebagaimana dituduhkan di Panama Papers. 

    Awalnya, Mahkamah Agung menerima argumen tersebut dan menyatakan Nawaz tidak bersalah. Tapi kemudian, seorang jaksa menemukan sesuatu yang tampak sepele namun fatal, yakni dokumen itu diketik dengan font Calibri.

    Di sinilah segalanya berubah. Font Calibri memang dikenal luas saat ini sebagai huruf standar di Microsoft Word. Namun, pada 2006 Calibri belum dirilis untuk publik. Font itu baru secara resmi tersedia di pasaran setelah 31 Januari 2007.

    Kepada BBC International, pencipta Calibri, Lucas de Groot, menjelaskan bahwa versi beta dari font tersebut memang sudah ada pada 2004-2006, tetapi belum pernah disebarluaskan di luar kalangan ahli teknologi.

    “Versi beta hanya digunakan secara terbatas, bukan oleh perusahaan atau pejabat pemerintah,” ujarnya.

    Dengan kata lain, hampir mustahil dokumen tahun 2006 bisa menggunakan font Calibri secara sah. Dugaan pemalsuan pun tak terhindarkan.

    Mahkamah Agung kemudian membuka kembali kasus tersebut dan memerintahkan penyelidikan forensik. Mengutip The Express Tribune, dokumen-dokumen itu dikirim ke Radley Forensic Document Laboratory di London. Ahli forensik di sana memastikan adanya kejanggalan.

    “Calibri tidak tersedia secara komersial sebelum 31 Januari 2007. Dokumen yang kami periksa kemungkinan dibuat setelah tanggal itu,” ujar ahli forensik.

    Temuan ini menjadi pukulan telak bagi Nawaz. Pada 2017, Mahkamah Agung akhirnya menjatuhkan vonis pemberhentian Nawaz Sharif dari jabatan perdana menteri. Alasannya karena tidak mampu mempertanggungjawabkan kekayaannya dan terbukti memalsukan dokumen.

    Dalam pernyataannya yang dikutip Reuters, Nawaz menyebut tuduhan itu bermotif politik. Namun, sejarah mencatat bahwa pemalsuan font di dokumen bisa membuat penguasa digulingkan. 

    (mfa/mfa)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Dunia di Ambang Petaka Baru: 57 Hari “Neraka” dalam Setahun

    Dunia di Ambang Petaka Baru: 57 Hari “Neraka” dalam Setahun

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa ancaman hari-hari dengan suhu ekstrem meningkat tajam dan dampaknya akan paling berat dirasakan oleh negara-negara kecil yang paling sedikit menyumbang polusi karbon.

    Laporan World Weather Attribution bersama lembaga berbasis Amerika Serikat, Climate Central yang dirilis Kamis (16/10/2025), menghitung peningkatan jumlah “hari superpanas” atau dengan suhu lebih tinggi dari 90% hari serupa antara 1991 dan 2020 yang diakibatkan oleh perubahan iklim.

    Meskipun laporan ini belum ditinjau sejawat, para peneliti menggunakan metode atribusi iklim yang telah mapan untuk menilai sejauh mana pemanasan global memperburuk suhu ekstrem. Temuan mereka menunjukkan bahwa meski Kesepakatan Paris berhasil mengurangi laju pemanasan global, dampak yang tersisa masih akan sangat serius bagi miliaran manusia.

    Sebelum perjanjian iklim itu ditandatangani pada 2015, dunia diperkirakan menuju pemanasan hingga 4% Celsius pada akhir abad ini, skenario yang akan menambah 114 hari superpanas setiap tahun. Namun, dengan komitmen pengurangan emisi yang telah berjalan, tren tersebut kini turun menuju 2,6 derajat Celsius, yang berarti peningkatan sekitar 57 hari superpanas per tahun pada 2100, separuh dari skenario terburuk.

    Kendati demikian, peneliti menegaskan bahwa hasil ini tidak bisa dianggap melegakan. Sejak 2015, dunia sudah mengalami rata-rata tambahan 11 hari superpanas per tahun.

    Direktur Potsdam Climate Institute, Johan Rockstrom, yang tidak terlibat dalam penelitian ini, mengingatkan bahwa perubahan arah dari 4 derajat ke 2,6 derajat tidak seharusnya membuat masyarakat merasa aman.

    “Kita tidak boleh lega karena keluar dari jalur pemanasan 4 derajat. Jalur saat ini tetap berarti masa depan yang bencana bagi miliaran manusia di Bumi,” ujarnya, dikutip Al Jazeera.

    Studi ini tidak menyebutkan secara spesifik berapa banyak orang yang akan terdampak akibat lonjakan hari panas ekstrem tersebut. Namun, salah satu penulis, Friederike Otto dari Imperial College London, menegaskan bahwa jumlahnya “pasti akan mencapai puluhan ribu atau jutaan orang, bukan kurang dari itu”.

    “Setiap tahun sudah ada ribuan orang yang meninggal akibat gelombang panas,” tambahnya.

    Selain peningkatan suhu, laporan ini juga menyoroti ketimpangan global dalam beban dampak perubahan iklim. Negara-negara yang paling kecil kontribusinya terhadap polusi karbon justru akan menanggung konsekuensi paling berat.

    Sepuluh negara yang diperkirakan akan mengalami peningkatan terbesar dalam jumlah hari panas berbahaya hampir semuanya adalah negara kepulauan kecil yang bergantung pada laut, seperti Panama, Kepulauan Solomon, dan Samoa.

    Panama, misalnya, diprediksi akan menghadapi 149 hari superpanas tambahan setiap tahun. Secara kolektif, kesepuluh negara itu hanya menghasilkan sekitar 1% dari total gas rumah kaca global.

    Sebaliknya, negara-negara penghasil emisi terbesar seperti Amerika Serikat, China, dan India diperkirakan hanya akan menghadapi 23 hingga 30 hari superpanas tambahan per tahun. Padahal, tiga negara tersebut bertanggung jawab atas sekitar 42% emisi karbon dioksida dunia, namun hanya akan mengalami kurang dari 1% dari total peningkatan hari panas ekstrem secara global.

    Kondisi ini, menurut para ilmuwan, mempertegas jurang ketidakadilan iklim yang terus melebar antara negara maju dan negara berkembang.

    Ahli iklim dari University of Victoria, Andrew Weaver, yang juga tidak terlibat dalam penelitian ini, menyebut ketimpangan tersebut dapat menjadi sumber ketegangan baru antarnegara.

    “Ketidakadilan panas ini menambah jurang antara negara ‘punya’ dan ‘tidak punya’, yang pada akhirnya bisa menabur benih ketidakstabilan geopolitik,” katanya.

     

    (luc/luc)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Jelang Mentas di Piala Dunia U-17 2025, Persiapan Skuad Garuda Nusantara Memasuki Tahap Akhir

    Jelang Mentas di Piala Dunia U-17 2025, Persiapan Skuad Garuda Nusantara Memasuki Tahap Akhir

    JAKARTA – Timnas Indonesia U-17 bakal mentas di ajang bergengsi Piala Dunia U-17 2025 di Qatar. Jelang agenda pada 3-27 November 2025 itu, persiapan Skuad Garuda Nusantara memasuki tahap akhir. 

    Di bawah asuhan Nova Arianto, Timnas Indonesia U-17 telah menjalani pemusatan latihan di Yogyakarta sejak 29 September hingga 14 Oktober 2025. Nantinya skuad akan menuju ke Dubai pada 17 Oktober 2025 untuk serangkaian agenda uji coba internasional sebelum bertolak ke Qatar. 

    Terkait perkembangan dan persiapan timnya jelang berlaga di Piala Dunia U-17 2025, Nova Arianto mengaku bersyukur karena semua proses dijalani dengan baik dan terus menunjukkan kesiapan. 

    “Setelah ini mereka akan naik kelas. Saya bersyukur selama ini mereka melakukan persiapan dengan baik dan kami sangat siap untuk menuju ke Piala Dunia U-17 2025.”

    “Harapannya para pemain lebih punya mental yang kuat untuk bisa tampil maksimal di Piala Dunia U-17 2025,” kata Nova Arianto sebelum memimpin latihan di Stadion Madya, Senayan, pada Rabu, 15 Oktober 2025. 

    Usai menuntaskan agenda pemusatan latihan (TC) di Yogyakarta, Timnas Indonesia U-17 punya agenda persiapan menuju Piala Dunia U-17 2025 selama dua hari di Jakarta. Dalam periode ini, tim fokus pada latihan kebugaran sebelum bertolak ke Dubai pada Jumat nanti.

    “Di Dubai, kami memiliki tiga laga uji coba di sana. Tanggal 25 Oktober 2025 melawan Paraguay, 27 Oktober 2025 menghadapi Afrika Selatan, dan 29 Oktober 2025 ditutup dengan pertandingan melawan Panama.”

    “Lalu, kami bergeser ke Qatar pada 1 November 2025 untuk menjalani adaptasi terakhir sebelum pertandingan pertama Indonesia U-17 pada 4 November 2025 melawan Zambia,” tutur dia. 

    Total pemain yang dipersiapkan saat ini berjumlah 27 orang, terdiri dari 20 pemain yang sudah bergabung dalam TC, tiga kiper, serta empat pemain abroad yang akan segera menyusul, yaitu Mike Rajasa, Nicholas Indra Mjosund, Matthew Baker, dan Lucas Lee.

  • Krisis Tambang Freeport Guncang Pasar Tembaga Global

    Krisis Tambang Freeport Guncang Pasar Tembaga Global

    Bisnis.com, JAKARTA – Insiden luncuran material basah di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave berimplikasi besar terhadap kinerja operasi PT Freeport Indonesia dan membuat pasar tembaga global mengetat.

    Freeport-McMoRan Inc (FCX), induk PT Freeport Indonesia (PTFI), mengumumkan kondisi force majeure kepada mitra komersialnya atas pasokan tembaga dari tambang Grasberg, yang merupakan tambang tembaga terbesar kedua di dunia.

    Produksi dari tambang PTFI telah dihentikan sementara sejak insiden luncuran material basah di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave mine (GBC) pada 8 September 2025.

    Adapun, cebakan bijih GBC mewakili 50% dari estimasi cadangan terbukti dan terkira PTFI per 31 Desember 2024, serta sekitar 70% dari proyeksi produksi tembaga dan emas PTFI hingga 2029.

    Berdasarkan analisis awal, dampak dari insiden tersebut akan menunda produksi secara signifikan dalam jangka pendek atau pada kuartal IV/2025 dan sepanjang 2026. Hal ini seiring penyelesaian perbaikan dan dimulainya pemulihan operasi secara bertahap.

    Freeport bahkan memperkirakan operasi tambang GBC baru dapat pulih sepenuhnya pada 2027.

    “Pemulihan ke tingkat produksi sebelum insiden berpotensi tercapai pada 2027,” jelas manajemen FCX melalui keterangan resmi, dikutip Jumat (26/9/2025).

    PTFI memperkirakan bahwa tambang Big Gossan dan Deep MLZ yang tidak terdampak dapat memulai kembali operasinya pada pertengahan kuartal IV/2025. Alhasil, penjualan tembaga dan emas PTFI diperkirakan akan turun pada kuartal IV/2025. Padahal, perusahaan sebelumnya memperkirakan penjualan tembaga dan emas masing-masing bisa mencapai 445 juta pound dan 345.000 ounce pada kuartal IV/2025.

    Sementara itu, restart dan peningkatan bertahap tambang GBC diperkirakan akan dimulai pada semester I/2026.

    Pada paruh pertama 2026, pemulihan bertahap GBC diperkirakan dapat dimulai di tiga blok produksi. Tiga blok itu yakni PB2 dan PB3, disusul blok ketiga PB1S pada paruh kedua 2026, serta sisanya dari PB1C pada 2027.

    Menurut FCX, jadwal ini ditargetkan untuk mengembalikan produksi ke estimasi sebelum insiden pada 2027.

    Dalam skenario pemulihan bertahap ini, yang masih bergantung pada banyak faktor dan dapat berubah, produksi PTFI pada 2026 berpotensi sekitar 35% lebih rendah dibandingkan estimasi sebelum insiden. Adapun, estimasi sebelumnya sekitar adalah 1,7 miliar pound tembaga dan 1,6 juta ounce emas.

    “PTFI akan mengoptimalkan rencana produksi seiring evaluasi lanjutan. Proyek-proyek investasi akan ditinjau dan dikelola untuk memprioritaskan sumber daya yang dibutuhkan dalam pemulihan produksi yang aman,” kata FCX.

    Selain itu, PTFI berencana mengamankan pemulihan kerugian melalui polis asuransi properti dan gangguan bisnis senilai hingga US$1 miliar (dengan batas US$700 juta khusus untuk insiden bawah tanah), setelah potongan US$500 juta.

    “Akibat insiden dan dampaknya terhadap operasi, PTFI memberi tahu mitra komersial mengenai kondisi force majeure sesuai dengan ketentuan kontraknya,” jelas FCX.

    Harga Tembaga Terbang

    Insiden tambang Freeport mengetatkan pasokan tembaga global di tengah meningkatnya kebutuhan logam tersebut seiring tren transisi energi dan berkembangnya kecerdasan buatan (AI).

    Mengutip Bloomberg, pernyataan force majeure FCX pun mengejutkan banyak pelaku pasar dan membuat harga tembaga di London Metal Exchange melonjak, dengan penutupan harga naik sebesar 3,6%.

    Harga kontrak berjangka tembaga melanjutkan kenaikan ke level US$10.400 per ton pada perdagangan Kamis (26/9/2025), mendekati rekor tertinggi sepanjang masa sebesar US$11.104,50 pada Mei 2024.

    “Skala ini sangat signifikan. Kejadian ini terjadi saat pasokan tembaga sudah cukup ketat. Dengan kondisi lain yang sama, hal ini membawa kita ke rezim harga yang baru dan lebih tinggi daripada yang sebelumnya diperkirakan,” ujar Helen Amos, analis di BMO Capital Markets.

    Gangguan terhadap pasokan tembaga global telah terjadi selama beberapa bulan terakhir. Pada Mei, aktivitas seismik menyebabkan banjir di sebuah tambang milik Ivanhoe Mines Ltd. di Republik Demokratik Kongo. Pada Juni, gangguan di pelabuhan dan pabrik yang tidak terkait terjadi pada dua operasi Teck Resources Ltd. di Chile. Sebuah kecelakaan fatal pada Juli di tambang Codelco di Chile menghentikan aktivitas di sana selama lebih dari 1 pekan.

    Bersamaan dengan meningkatnya permintaan, kendala-kendala tersebut membuat bank-bank Wall Street seperti Goldman Sachs Group Inc. dan Citigroup Inc. memperkirakan harga tembaga akan melonjak hingga US$15.000 dan US$13.000 per ton, secara berturut-turut.

    Gangguan pasokan bukan hal yang asing di pasar tembaga. Ketika First Quantum Minerals Ltd. menutup tambang Cobre Panama pada akhir 2023 akibat protes dan perselisihan dengan pemerintah, penutupan tersebut menurunkan sekitar 1,5% dari pasokan tembaga global. Namun tahun ini, kondisi pasar jauh lebih ketat.

    “Pada akhir 2023, semua orang melihat pasar tembaga cukup terpasok dengan baik memasuki 2024, sementara sekarang kita jelas sudah mengalami defisit,” kata Amos.

    Dia memperkirakan pasar tembaga rafinasi dunia kemungkinan akan mengalami defisit sekitar 300.000 ton tahun ini.

    “Tergantung berapa lama kondisi ini berlangsung, defisit akan semakin besar,” ujar Bart Melek, kepala strategi komoditas global di TD Securities. Ia menambahkan, stok tembaga yang tersimpan harus diambil untuk memenuhi permintaan.

    Gangguan pasokan tahun ini dan dampaknya terhadap harga menyoroti kurangnya investasi di sektor pertambangan tembaga selama 1 dekade terakhir. Para penambang tetap disiplin secara finansial setelah periode agresif dalam penggabungan usaha yang menyebabkan miliaran dolar kerugian dan membuat investor frustrasi.

    Jika masalah di Grasberg terus berlanjut, hal ini akan semakin memperketat pasokan tembaga semi-proses untuk pabrik peleburan yang memproduksi tembaga rafinasi — serta memberikan kekuatan harga lebih besar kepada pesaing Freeport. Pabrik peleburan saat ini kesulitan mendapatkan bahan baku dan sudah membayar lebih mahal, dan harga tersebut bisa berimbas pada rantai pasokan global untuk produk-produk yang menggunakan logam ini.

    Proses Evakuasi Pekerja Freeport

    Sementara itu, PTFI masih melakukan upaya pencarian terhadap lima pekerja yang masih dinyatakan hilang akibat insiden luncuran material basah, sedangkan dua orang telah ditemukan dalam kondisi telah meninggal dunia pada 20 September 2025.

    “Kami berduka atas rekan-rekan kerja kami yang menjadi korban dalam insiden tragis ini dan menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga yang kehilangan orang-orang tercinta dan yang masih dalam pencarian. Kami baru-baru ini mengunjungi lokasi kejadian untuk memberikan dukungan kepada keluarga korban serta menyampaikan apresiasi atas upaya luar biasa dari organisasi PTFI dan tim tanggap darurat,” ujar Chairman of the Board FCX Richard C. Adkerson dan Presiden dan Chief Executive Officer FCX Kathleen Quirk.

    Dalam insiden tersebut, sekitar 800.000 metrik ton material basah tiba-tiba masuk ke dalam area tambang dan bergerak cepat ke beberapa level tambang, termasuk level servis di mana para anggota tim yang hilang sedang melakukan kegiatan pengembangan.

    Sebagai langkah prioritas pencarian, operasi penambangan di distrik mineral Grasberg telah ditangguhkan sementara sejak 8 September 2025.

    PTFI telah memulai investigasi untuk mengidentifikasi penyebab insiden ini, yang bersifat luar biasa dan belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah panjang operasi block caving PTFI. Tim investigasi ini melibatkan para ahli eksternal dan akan melakukan analisis akar penyebab serta memberikan rekomendasi untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. PTFI menargetkan investigasi ini akan selesai pada akhir 2025.

    PTFI juga bekerja sama secara erat dengan otoritas pemerintah Indonesia, yang saat ini sedang melakukan peninjauan atas insiden ini dan memantau jalannya operasi pencarian.

    Secara paralel, PTFI juga akan menyelesaikan penilaian terhadap kerusakan pada peralatan bergerak, infrastruktur rel, saluran bijih, sistem kelistrikan, sistem komunikasi, dan infrastruktur pendukung lainnya.

  • Jokowi Ditunjuk Jadi Penasihat Bloomberg New Economy, Apa Tugasnya?

    Jokowi Ditunjuk Jadi Penasihat Bloomberg New Economy, Apa Tugasnya?

    Jakarta

    Bloomberg New Economy membentuk Dewan Penasihat Global. Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) ditunjuk menjadi salah satu anggota dewan penasihat.

    Dewan Penasihat Global ini diketuai oleh mantan Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo dan mantan Perdana Menteri Italia dan Presiden Bank Sentral Eropa, Mario Draghi.

    Lantas, apa tugas Jokowi sebagai Dewan Penasihat Bloomberg New Economy?

    Bloomberg New Economy sendiri didirikan tahun 2018, merupakan komunitas global yang terdiri dari para CEO multinasional, pejabat publik, inovator, dan pemodal.

    Bloomberg New Economy telah mendorong kolaborasi global dan memobilisasi modal untuk kepentingan publik melalui program-programnya lewat pertemuan yang diadakan di Singapura, Beijing, Panama City, Dublin, Marrakesh, dan Sao Paulo.

    Dilihat detikcom dari situs Bloomberg, Dewan Penasihat baru dibentuk pada April 2025 untuk menghadapi berbagai tantangan yang ada. Dengan pengalaman yang dimiliki, baik pengalaman di pemerintahan hingga bisnis, mereka diharapkan bisa memberikan masukan-masukan yang dibutuhkan.

    “Kami membentuk Dewan Penasihat Global baru pada April 2025 untuk membantu menghadapi tantangan kompleks yang dihadirkan dunia saat ini. Kelompok penasihat ini menghadirkan pengalaman di tingkat tertinggi dalam bidang bisnis, pemerintahan, dan organisasi multilateral, dan masukan mereka akan menjadi kunci dalam mengarahkan upaya kami,” tulis Bloomberg di situsnya, Rabu (24/9/2025).

    Bloomberg New Economy lahir untuk merespons perubahan besar dalam peta ekonomi dunia. Arah kekuatan global bergeser, dari Barat ke Timur, dari Utara ke Selatan. Faktor demografi, globalisasi, dan digitalisasi jadi penggerak utamanya.

    Bloomberg New Economy lahir pada 2018 untuk merespons perubahan besar dalam peta ekonomi dunia. Arah kekuatan global bergerak dari Barat ke Timur dan dari Utara ke Selatan, didorong oleh demografi, globalisasi, dan digitalisasi.

    Negara-negara berkembang kini menyumbang porsi pertumbuhan yang lebih besar, sementara kesenjangan pembangunan perlahan bisa mengecil berkat pendidikan, teknologi, perdagangan, dan investasi yang terus meningkat.

    “Perubahan ini menghadirkan banyak harapan, tapi juga tantangan yang rumit. Karena itu, kami mencoba mencari jawabannya dengan mempertemukan pemerintah dan pelaku usaha dari berbagai belahan dunia,” tulis Bloomberg.

    Komunitas ini kini berisi lebih dari 1.500 tokoh termasuk kepala negara, menteri, pimpinan organisasi internasional, CEO, pendiri bisnis, investor, inovator, sampai aktivis.

    “Misi kami sederhana: menghadapi tantangan terbesar bagi kemakmuran global dan membuka dialog untuk menemukan solusinya,” jelas Bloomberg.

    Berikut jajaran Dewan Penasihat:

    – Joko Widodo, Presiden ke-7 Indonesia
    – Marc Rowan, Co-Founder & CEO Apollo Global Management
    – Gita Gopinath, Wakil Direktur Pelaksana Pertama Dana Moneter Internasional
    – Ravi Menon, Duta Besar Singapura untuk Aksi Iklim
    – Suresh Prabhu, mantan Menteri Perdagangan dan Industri India
    – Noubar Afeyan, Co-Founder Moderna dan CEO Flagship Pioneering
    – Charles Phillips, Co-Founder & Managing Partner Recognize
    – Kai-Fu Lee, CEO 01.AI dan Chairman Sinovation Ventures
    – Jorge Paulo Lemann, Chairman Lemann Foundation
    – Dawn Fitzpatrick, CEO & CIO Soros Fund Management
    – Strive Masiyiwa, Chairman & Founder Econet
    – David Vélez, Co-Founder & CEO Nubank
    – Josephine Wapakabulo, Founder & Managing Director TIG Africa
    – Steven Rattner, Chairman & CEO, Willett Advisors LLC
    – Jing Qian, Co-Founder Pusat Analisis China, Institut Kebijakan Masyarakat Asia

    Tonton juga video “Jokowi Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Guntur PDIP: Demi Putranya” di sini:

    (acd/acd)

  • Jokowi Ditunjuk Jadi Dewan Penasihat Bloomberg New Economy

    Jokowi Ditunjuk Jadi Dewan Penasihat Bloomberg New Economy

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden ke-7 Indonesia Joko Widodo (Jokowi) ditunjuk sebagai salah satu Dewan Penasihat Global di Bloomberg New Economy.

    Bloomberg New Economy mengumumkan pembentukan jajaran dewan pada April 2025 lalu melalui situs resminya. Dewan ini diketuai oleh mantan Menteri Perdagangan Amerika Serikat (AS) Gina Raimondo danmantan Perdana Menteri Italia sekaligus Presiden Bank Sentral Eropa Mario Draghi.

    Dalam jajaran dewan, Jokowi ditunjuk bersama dengan deretan tokoh berpengaruh dunia, seperti Wakil Direktur Pelaksana Pertama IMF Gita Gopinath,  Co-Founder & CEO Apollo Global Management Marc Rowan, Duta Aksi Iklim Singapura Ravi Menon, hingga Co-Founder Moderna sekaligus CEO Flagship Pioneering Noubar Afeyan.

    Raimondo dan Draghi bukan nama baru dalam menjembatani kepentingan sektor publik dan swasta. Raimondo, seorang pengusaha, pengacara, sekaligus kapitalis ventura, juga pernah menjabat Gubernur Rhode Island.

    Sementara itu, Draghi berpengalaman sebagai bankir investasi, profesor universitas, hingga memegang peran penting di pemerintahan dan lembaga multilateral.

    Pendiri Bloomberg LP dan Bloomberg Philanthropies Michael Bloomberg mengatakan Gina Raimondo dan Mario Draghi berpengalaman membawa pemahaman mendalam tentang pasar, dedikasi terhadap kemitraan publik-swasta, serta pengalaman berharga dalam menghadapi masa-masa penuh gejolak.

    ”Dengan begitu banyak kekuatan yang kini mengubah arah ekonomi global—dari pergeseran politik dan perdagangan, percepatan perubahan iklim, hingga lompatan teknologi kecerdasan buatan—misi Bloomberg New Economy menjadi semakin vital,” jelasnya dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (23/9/2025).

    Gina Raimondo mengatakan dirinya merasa terhormat memimpin Dewan Penasihat Bloomberg New Economy dan mendukung misi sang pendiri, Michael Bloomberg untuk mempererat dialog antar-pemimpin global.

    “Di tengah ketidakpastian geopolitik, percepatan teknologi, dan ancaman krisis iklim, kebutuhan untuk menemukan titik temu dan membangun kemakmuran bersama menjadi semakin mendesak,” jelas Raimondo.

    Sejak didirikan pada 2018, Bloomberg New Economy berkembang menjadi komunitas global yang beranggotakan CEO perusahaan multinasional, pejabat tinggi pemerintah, inovator, serta tokoh keuangan dunia.

    Melalui forum di Singapura, Beijing, Panama City, Dublin, Marrakesh, hingga Sao Paulo, serta lewat inisiatif Coalitions dan Catalyst, platform ini berhasil memperkuat kolaborasi lintas negara sekaligus menggerakkan modal untuk kepentingan publik.

    Forum New Economy, yang dikenal sebagai konferensi ekonomi paling berpengaruh di Asia, akan kembali digelar di Singapura pada 19–21 November 2025.

    Selama tiga hari, forum ini menghadirkan sesi pleno, diskusi tematik, serta jejaring bisnis dengan tema utama “Thriving in an Age of Extremes”. Mitra pendiri tahun ini meliputi Envision, HSBC, dan Tata Sons, dengan PwC sebagai Presenting Partner, sementara Singapura kembali dipercaya sebagai Host Country Partner.