Negara: Palestina

  • Israel Klaim Tewaskan 4 Militan yang Keluar dari Terowongan di Gaza

    Israel Klaim Tewaskan 4 Militan yang Keluar dari Terowongan di Gaza

    Jakarta

    Pasukan Israel terus beroperasi di wilayah Rafah timur. Militer Israel mengklaim pihaknya menewaskan empat orang militan Palestina yang keluar dari terowongan di Rafah, Jalur Gaza selatan.

    Dilansir AFP, Minggu (30/11/2025), Israel menuding puluhan pejuang Hamas bersembunyi di dalam terowongan di Gaza selatan, di bawah area yang dikuasai oleh militer Israel.

    “Semalam, empat orang yang keluar dari infrastruktur bawah tanah di area tersebut telah diidentifikasi. Dipandu oleh Angkatan Udara Israel, pasukan tersebut menghabisi para militan,” kata Militer Israel dalam pernyataannya.

    “Pasukan IDF (tentara Israel) di Komando Selatan tetap dikerahkan sesuai dengan perjanjian gencatan senjata dan akan terus beroperasi untuk menyingkirkan ancaman langsung apa pun,” katanya.

    Pada hari Jumat, militer Israel mengatakan lebih dari 30 pejuang yang berusaha melarikan diri dari terowongan telah tewas.

    Beberapa sumber mengatakan kepada AFP pada hari Kamis bahwa negosiasi sedang berlangsung mengenai nasib para pejuang yang masih berada di jaringan terowongan Gaza selatan.

    Pada hari Rabu, Hamas meminta negara-negara penengah untuk menekan Israel agar mengizinkan jalur aman-pertama kalinya kelompok Islamis tersebut secara terbuka mengakui situasi tersebut.

    Gencatan senjata yang ditengahi AS antara Israel dan Hamas, dengan Mesir, Turki, dan Qatar sebagai mediator, mulai berlaku pada 10 Oktober.

    Berdasarkan ketentuannya, tentara Israel mundur ke belakang apa yang disebut Garis Kuning di Jalur Gaza, sebuah batas yang ditandai di permukaan dengan blok beton kuning.

    Militan Hamas disebut berada di terowongan yang terletak di sisi Garis Kuning yang dikuasai Israel.

    Seorang anggota terkemuka Hamas di Gaza mengatakan kepada AFP bahwa kelompok tersebut memperkirakan jumlah mereka antara 60 dan 80 orang.

    Diketahui, saat ini di tengah gencatan senjata yang rapuh, kedua pihak Israel dan Hamas saling menuduh melanggar ketentuan tersebut. Sementara Jalur Gaza masih berada dalam krisis kemanusiaan yang mendalam.

    (yld/idn)

  • Mesir Latih Ratusan Polisi Palestina untuk Pasukan Keamanan di Gaza

    Mesir Latih Ratusan Polisi Palestina untuk Pasukan Keamanan di Gaza

    Jakarta

    Mesir sedang melatih ratusan polisi Palestina untuk diintegrasikan ke dalam pasukan keamanan pascaperang di Gaza. Total akan ada 5.000 petugas kepolisian Palestina yang dilatih.

    Dilansir AFP, Minggu (30/11/2025), hal itu disampaikan seorang pejabat Palestina. Sementara itu, Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty menyampaikan informasi terkait rencana pelatihan 5.000 polisi untuk Gaza dalam pembicaraan dengan Perdana Menteri Palestina Mohammad Mustafa pada bulan Agustus.

    Kelompok pertama yang terdiri lebih dari 500 polisi telah dilatih di Kairo pada bulan Maret. Pejabat Palestina yang enggan disebutkan namanya mengatakan, sejak September, pelatihan yang telah berjalan dua bulan tersebut kini telah dilanjutkan untuk menyambut ratusan orang lagi.

    Ia mengatakan semua anggota pasukan akan berasal dari Jalur Gaza dan digaji oleh Otoritas Palestina, yang berbasis di Ramallah, Tepi Barat yang diduduki.

    “Saya sangat senang dengan pelatihan ini. Kami ingin mengakhiri perang dan agresi secara permanen, dan kami bersemangat untuk mengabdi kepada negara dan sesama warga negara kami,” kata seorang polisi Palestina berusia 26 tahun.

    Ia mengatakan kepada AFP bahwa ia berharap pasukan keamanan akan independen, dan hanya loyal kepada Palestina. Serta tidak tunduk pada aliansi atau tujuan eksternal.

    Ia mengatakan kepada AFP bahwa ia berharap pasukan keamanan akan “independen, hanya loyal kepada Palestina, dan tidak tunduk pada aliansi atau tujuan eksternal”.

    Letnan tersebut, mengaku meninggalkan Gaza bersama keluarganya tahun lalu. Ia mengatakan pelatihan tersebut berfokus pada dampak serangan Hamas terhadap Israel pada Oktober 2023 yang memicu perang dan kerusakan yang ditimbulkan pada perjuangan Palestina.

    (yld/gbr)

  • HNW: Hari Solidaritas Internasional momen solidaritas untuk Palestina

    HNW: Hari Solidaritas Internasional momen solidaritas untuk Palestina

    Peringatan dan seruan yang disampaikan oleh Sekjen PBB seharusnya bukan hanya slogan atau peringatan seremonial belaka, mestinya menjadi aksi yang lebih konkret lagi dari PBB

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) Hidayat Nur Wahid (HNW) berharap Hari Solidaritas Internasional tidak hanya sekadar seremonial belaka, namun melahirkan aksi yang lebih konkret dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mewujudkan solidaritas global membela rakyat Palestina untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan Palestina.

    “Hari Solidaritas Internasional bersama Rakyat Palestina (29/11) sangat penting tidak hanya untuk terus diperingati tapi untuk aksi-aksi yang lebih nyata, karena sejak PBB menjadikan tanggal 29 November sebagai Hari Solidaritas Internasional terhadap bangsa Palestina, nasib mereka tidak semakin baik, bahkan cita-cita menghadirkan negara Palestina merdeka dengan pola two state solution pun semakin jauh dari harapan, terbukti dengan terus berlanjutnya kejahatan genosida oleh Israel terhadap bangsa Palestina yang terus berlanjut di jalur Gaza bahkan kejahatan terhadap warga Palestina di Tepi Barat maupun di Masjid al-Aqsha di Jerusalem,” kata HNW dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

    HNW mengapresiasi keputusan PBB menjadikan dan memperingati tanggal 29 November sebagai Hari Solidaritas Internasional dan menyampaikan adanya peringatan Hari Solidaritas Internasional bersama bangsa Palestina yang kembali disampaikan oleh Sekjen PBB Antonio Guterres ini memang harus terus digaungkan, untuk mengingatkan semua pihak bahwa rakyat Palestina seperti bangsa-bangsa yang lain memiliki hak atas martabat, keadilan dan penentuan nasib sendiri.

    Namun, sebagaimana disampaikan Sekjen PBB, terutama selama 2 tahun terakhir, hak-hak ini telah dilanggar oleh Israel dengan mengabaikan semua hukum internasional. Peringatan itu juga penting untuk menyerukan agar segera dihormatinya hak-hak bangsa Palestina dengan diakhirinya pendudukan ilegal di wilayah Palestina.

    “Peringatan dan seruan yang disampaikan oleh Sekjen PBB seharusnya bukan hanya slogan atau peringatan seremonial belaka, mestinya menjadi aksi yang lebih konkret lagi dari PBB,” ujarnya.

    HNW menegaskan bahwa kejahatan Israel terhadap Bangsa Palestina tidak berhenti, meski kesepakatan gencatan senjata telah ditandatangani oleh berbagai pihak.

    Bahkan, kejahatan tersebut semakin parah dan semakin banyak korban rakyat sipil Palestina. Berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan Palestina, setidaknya sudah lebih 280 warga sipil Palestina yang dibunuh, dan setidaknya 67 dari jumlah tersebut anak-anak, pasca gencatan senjata yang disepakati pada 10 Oktober 2025.

    “PBB seharusnya tidak hanya memperingati hari solidaritas bersama bangsa Palestina, tetapi juga melaksanakan semua resolusi yang sudah dibuatnya dan juga keputusan Mahkamah Internasional dan Mahkamah Pidana Internasional yang sudah diambil, untuk menghadirkan perdamaian dan menghentikan kejahatan kemanusiaan terhadap bangsa Palestina, serta mewujudkan solusi dua negara,” ujarnya.

    Bahkan, kata HNW, Hari Solidaritas Internasional ini juga perlu diperingati dan diingatkan bahwa ada ribuan warga dan anak-anak Palestina yang ditahan oleh Israel secara semena-mena, dan tidak beralasan secara hukum.

    “Ini seharusnya yang jadi pekerjaan rumah PBB sebagai bukti konkret solidaritas terhadap bangsa Palestina, mengeluarkan solidaritas yang sudah dilakukan oleh masyarakat global, agar ada kejujuran solidaritas dari negara-negara anggota PBB terhadap bangsa Palestina betul-betul diwujudkan agar masalah Palestina bisa diselesaikan dengan baik, sehingga rakyat Palestina dapat dipenuhi HAM-nya dan dapat menentukan nasib sendiri, guna membentuk negara Palestina yang merdeka dan berdaulat,” tuturnya.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Korban Tewas Perang Gaza Capai 70 Ribu Orang

    Korban Tewas Perang Gaza Capai 70 Ribu Orang

    Jakarta

    Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas melaporkan dampak korban jiwa imbas perang Israel dan Hamas di Gaza. Total sudah lebih dari 70.000 orang tewas sejak perang berkecamuk lebih dari dua tahun lalu.

    Dilansir AFP, Minggu (30/11/2025), Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan jumlah korban tewas akibat perang telah meningkat menjadi 70.100 orang.

    Kemudian, Kementerian tersebut mengatakan bahwa, sejak gencatan senjata berlaku pada 10 Oktober, 354 warga Palestina telah tewas akibat tembakan Israel.

    “Dua jenazah tiba di rumah sakit di Jalur Gaza dalam 48 jam terakhir,” kata kementerian.

    “Salah satunya telah ditemukan dari bawah reruntuhan,” lanjut keterangan kementerian tersebut.

    Korban jiwa tetap berjatuhan dari pihak Palestina. Yang terbaru, korban tewas muncul bertepatan dengan peringatan Hari Solidaritas Internasional untuk Rakyat Palestina oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang jatuh pada tanggal 29 November setiap tahun.

    (maa/maa)

  • Bendera Palestina Berkibar di Sungai Terpanjang Indonesia

    Bendera Palestina Berkibar di Sungai Terpanjang Indonesia

    Pontianak: Dari Sungai Kapuas, sungai terpanjang di Indonesia dan kebanggaan masyarakat Borneo, solidaritas kembali mengalir bagi perjuangan rakyat Palestina. Aqsa Working Group (AWG) dalam rangkaian Bulan Solidaritas Palestina (BSP) 2025 menggelar aksi pengibaran bendera Indonesia-Palestina di aliran Sungai Kapuas bersama masyarakat Kalimantan Barat.

    Sungai Kapuas sebagai salah satu ikon utama Pontianak menjadi saksi bahwa masyarakat Kalimantan Barat tidak tinggal diam terhadap penderitaan rakyat Palestina. Aksi ini menjadi bentuk dukungan moral yang diwujudkan melalui pengibaran bendera di kapal-kapal yang akan menyusuri Sungai Kapuas.

    Aksi pengibaran bendera Indonesia-Palestina di Sungai Kapuas dilaksanakan pada Jumat, 28 November 2025 mulai pukul 13.30 WITA hingga selesai. Titik kumpul peserta berada di Masjid Jami’ Pontianak, sebelum bergerak menuju Tugu Khatulistiwa sebagai titik akhir kegiatan.

    Ketua BSP 2025, Nur Hadis, menyerukan kepada seluruh masyarakat Pontianak dan Kalimantan Barat untuk bersatu menunjukkan solidaritas. Ia menegaskan bahwa di tengah tragedi kemanusiaan yang menimpa Gaza, suara Kalimantan Barat harus turut hadir. Sungai Kapuas — simbol persatuan dan keteguhan masyarakat Borneo — menjadi tempat yang tepat untuk menyuarakan dukungan tersebut.

    Ia menambahkan bahwa aksi ini bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan wujud komitmen Indonesia terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina dan penolakan terhadap penindasan yang dilakukan Zionis Israel. 

    “Aksi ini adalah pesan dari hati masyarakat Kapuas bahwa penderitaan Palestina adalah duka kita, dan perjuangan mereka adalah kehormatan kita untuk kita suarakan,” ujarnya.

    Nur Hadis mengajak seluruh komunitas, pemuda, pelajar, mahasiswa, tokoh adat, organisasi masyarakat, dan pecinta kemanusiaan untuk hadir bersatu, menunjukkan bahwa Kapuas berdiri bersama Palestina.

    Harapannya, kegiatan ini menjadi momentum kolektif masyarakat Kalimantan Barat untuk berpartisipasi aktif dalam aksi kemanusiaan global. Hal ini sejalan dengan tema BSP 2025, yaitu “Bergerak Berjamaah Demi Pembebasan Masjid Al-Aqsa dan Kemerdekaan Palestina.”
     

     

    Bulan Solidaritas Palestina (BSP) 2025
    BSP adalah program tahunan AWG yang berlangsung sepanjang November sejak 2022, setelah sebelumnya digelar dalam bentuk Pekan Solidaritas Palestina pada 2021.

    Bulan November dipilih karena sejumlah momentum bersejarah Palestina terjadi pada bulan ini: Deklarasi Balfour (2 November 1917), wafatnya Yasser Arafat (11 November 2004), Hari Kemerdekaan Palestina (15 November 1988), wafatnya Izzuddin Al-Qassam (20 November 1935), dan Hari Solidaritas Internasional untuk Palestina (29 November 1947).

    Tema BSP 2025 adalah “Bergerak Berjamaah Bangun Kembali Gaza Demi Pembebasan Masjid Al-Aqsa dan Kemerdekaan Palestina.”

    Rangkaian BSP diisi dengan sejumlah kegiatan antara lain pengibaran bendera Indonesia-Palestina di gunung-gunung di Indonesia, Solidarity Run for Palestine, Apel 1.000 Relawan Kemanusiaan, pengibaran bendera Indonesia-Palestina di Sungai Kapuas dan Mahakam, Festival Baitul Maqdis, bedah buku, seminar, Daurah Baitul Maqdis, dan lainnya yang dilaksanakan selama sebulan penuh di hampir seluruh wilayah Indonesia.

    Pontianak: Dari Sungai Kapuas, sungai terpanjang di Indonesia dan kebanggaan masyarakat Borneo, solidaritas kembali mengalir bagi perjuangan rakyat Palestina. Aqsa Working Group (AWG) dalam rangkaian Bulan Solidaritas Palestina (BSP) 2025 menggelar aksi pengibaran bendera Indonesia-Palestina di aliran Sungai Kapuas bersama masyarakat Kalimantan Barat.
     
    Sungai Kapuas sebagai salah satu ikon utama Pontianak menjadi saksi bahwa masyarakat Kalimantan Barat tidak tinggal diam terhadap penderitaan rakyat Palestina. Aksi ini menjadi bentuk dukungan moral yang diwujudkan melalui pengibaran bendera di kapal-kapal yang akan menyusuri Sungai Kapuas.
     
    Aksi pengibaran bendera Indonesia-Palestina di Sungai Kapuas dilaksanakan pada Jumat, 28 November 2025 mulai pukul 13.30 WITA hingga selesai. Titik kumpul peserta berada di Masjid Jami’ Pontianak, sebelum bergerak menuju Tugu Khatulistiwa sebagai titik akhir kegiatan.

    Ketua BSP 2025, Nur Hadis, menyerukan kepada seluruh masyarakat Pontianak dan Kalimantan Barat untuk bersatu menunjukkan solidaritas. Ia menegaskan bahwa di tengah tragedi kemanusiaan yang menimpa Gaza, suara Kalimantan Barat harus turut hadir. Sungai Kapuas — simbol persatuan dan keteguhan masyarakat Borneo — menjadi tempat yang tepat untuk menyuarakan dukungan tersebut.
     
    Ia menambahkan bahwa aksi ini bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan wujud komitmen Indonesia terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina dan penolakan terhadap penindasan yang dilakukan Zionis Israel. 
     
    “Aksi ini adalah pesan dari hati masyarakat Kapuas bahwa penderitaan Palestina adalah duka kita, dan perjuangan mereka adalah kehormatan kita untuk kita suarakan,” ujarnya.
     
    Nur Hadis mengajak seluruh komunitas, pemuda, pelajar, mahasiswa, tokoh adat, organisasi masyarakat, dan pecinta kemanusiaan untuk hadir bersatu, menunjukkan bahwa Kapuas berdiri bersama Palestina.
     
    Harapannya, kegiatan ini menjadi momentum kolektif masyarakat Kalimantan Barat untuk berpartisipasi aktif dalam aksi kemanusiaan global. Hal ini sejalan dengan tema BSP 2025, yaitu “Bergerak Berjamaah Demi Pembebasan Masjid Al-Aqsa dan Kemerdekaan Palestina.”
     

     

    Bulan Solidaritas Palestina (BSP) 2025
    BSP adalah program tahunan AWG yang berlangsung sepanjang November sejak 2022, setelah sebelumnya digelar dalam bentuk Pekan Solidaritas Palestina pada 2021.
     
    Bulan November dipilih karena sejumlah momentum bersejarah Palestina terjadi pada bulan ini: Deklarasi Balfour (2 November 1917), wafatnya Yasser Arafat (11 November 2004), Hari Kemerdekaan Palestina (15 November 1988), wafatnya Izzuddin Al-Qassam (20 November 1935), dan Hari Solidaritas Internasional untuk Palestina (29 November 1947).
     
    Tema BSP 2025 adalah “Bergerak Berjamaah Bangun Kembali Gaza Demi Pembebasan Masjid Al-Aqsa dan Kemerdekaan Palestina.”
     
    Rangkaian BSP diisi dengan sejumlah kegiatan antara lain pengibaran bendera Indonesia-Palestina di gunung-gunung di Indonesia, Solidarity Run for Palestine, Apel 1.000 Relawan Kemanusiaan, pengibaran bendera Indonesia-Palestina di Sungai Kapuas dan Mahakam, Festival Baitul Maqdis, bedah buku, seminar, Daurah Baitul Maqdis, dan lainnya yang dilaksanakan selama sebulan penuh di hampir seluruh wilayah Indonesia.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (RUL)

  • 29 November 2025 Memperingati Hari Apa Saja? Simak Daftarnya!

    29 November 2025 Memperingati Hari Apa Saja? Simak Daftarnya!

    Jakarta

    Tanggal 29 November 2025 diperingati dengan sejumlah momentum penting di berbagai negara dan komunitas. Beberapa di antaranya memiliki nilai historis dan budaya yang cukup kuat. Lantas, ada peringatan apa saja?

    Berikut daftar hari penting nasional dan internasional yang jatuh pada 29 November 2025, lengkap dengan penjelasannya berdasarkan informasi yang dihimpun dari catatan redaksi detikcom, laman National Today dan Days of The Year.

    Hari Raya Kuningan jatuh sepuluh hari setelah Hari Raya Galungan. Pada tahun ini, Hari Suci Kuningan kembali diperingati oleh umat Hindu, khususnya di Bali, pada tanggal 29 November 2025. Ini juga menandai penutup rangkaitan Galungan dan Kuningan tahun ini.

    Peringatan ini juga dimaknai sebagai waktunya memohon keselamatan serta kesejahteraan bagi keluarga. Meski perayaannya bersifat religius, Hari Raya Kuningan ikut memberikan warna budaya karena turut dirayakan di berbagai daerah dengan tradisi yang khas.

    Umat Hindu (Foto: ANTARA FOTO/FIKRI YUSUF)

    Hari Ulang Tahun ke-54 Korps Pegawai Republik Indonesia (HUT ke-54 KORPRI) diperingati pada tanggal 29 November 2025. Momentum ini menjadi penghormatan bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menjalankan fungsi pelayanan publik.

    Tanggal 29 November diperingati sebagai Hari Solidaritas Internasional dengan Rakyat Palestina (International Day of Solidarity with the Palestinian People). Momentum ini ditetapkan Majelis Umum PBB sebagai bentuk dukungan terhadap upaya penyelesaian konflik dan pemenuhan hak-hak rakyat Palestina.

    Pada peringatannya, berbagai negara menggelar diskusi, kampanye edukatif, serta kegiatan diplomatik untuk meningkatkan kesadaran publik mengenai situasi Palestina. PBB juga sering merilis pernyataan resmi mengenai perkembangan isu kemanusiaan dan politik yang berkaitan dengan wilayah tersebut pada tanggal ini.

    Bendera Palestina (Foto: REUTERS/Esa Alexander)

    Dalam sosialisasinya, berbagai organisasi lingkungan biasanya mengadakan kampanye konservasi, edukasi publik, hingga upaya restorasi habitat. Jaguar merupakan salah satu spesies kunci dalam ekosistem Amerika Selatan dan Tengah, sehingga pelestariannya dianggap penting untuk menjaga keseimbangan alam.

    Jaguar (Foto: BBC Magazine)

    Tanggal 29 November diperingati sebagai Hari Kemerdekaan Albania atau Hari Pembebasan Albania (Albanian Liberation Day). Momen ini menandai berakhirnya pendudukan asing pada era Perang Dunia II dan menjadi simbol penting dalam sejarah nasional Albania.

    Perayaan biasanya ditandai upacara kenegaraan, penghormatan kepada para pahlawan, serta kegiatan budaya yang menonjolkan identitas bangsa. Momentum ini juga menjadi pengingat perjalanan panjang Albania dalam memperjuangkan kemerdekaan dan kedaulatannya.

    (wia/imk)

  • Israel Klaim Temukan 9 Jasad Pasukan Hamas di Terowongan Gaza

    Israel Klaim Temukan 9 Jasad Pasukan Hamas di Terowongan Gaza

    Gaza

    Tentara Israel mengklaim menemukan 9 jasad militan Hamas dalam terowongan di Gaza, Palestina. Diketahui, saat ini pasukan Israel berupaya membongkar jaringan terowongan di Jalur Gaza bagian selatan.

    “(Tentara Israel) menemukan sembilan teroris tambahan yang telah dieliminasi di infrastruktur teror bawah tanah,” pernyataan militer Israel dilansir AFP, Sabtu (29/11/2025).

    “Sejauh ini, lebih dari 30 teroris yang berusaha melarikan diri dari infrastruktur teror bawah tanah di Rafah timur telah dieliminasi,” kata militer Israel.

    Beberapa sumber mengatakan kepada AFP bahwa negosiasi sedang berlangsung mengenai nasib puluhan pejuang Hamas yang bersembunyi di terowongan Gaza selatan. Wilayah itu di bawah kendali militer Israel.

    Pada Rabu (26/11), Hamas meminta negara-negara penengah untuk menekan Israel agar mengizinkan jalur yang aman. Ini pertama kalinya Hamas secara terbuka mengakui situasi tersebut.

    Gencatan senjata yang ditengahi AS antara Israel dan Hamas mulai berlaku pada 10 Oktober. Berdasarkan ketentuannya, tentara Israel harus mundur ke belakang ‘Garis Kuning’ di Jalur Gaza, sebuah batas yang ditandai di permukaannya dengan blok beton kuning.

    (isa/isa)

  • Hamas Minta Israel Izinkan Anggotanya Keluar dari Terowongan Gaza

    Hamas Minta Israel Izinkan Anggotanya Keluar dari Terowongan Gaza

    Gaza City

    Kelompok Hamas menyerukan kepada negara-negara mediator untuk menekan Israel agar mengizinkan akses aman bagi puluhan anggotanya yang bersembunyi di dalam terowongan bawah tanah di Jalur Gaza bagian selatan, yang kini dikuasai pasukan Israel.

    Permintaan tersebut, seperti dilansir AFP, Jumat (28/11/2025), muncul setelah militer Israel mengatakan pasukannya telah menewaskan lebih dari 20 anggota Hamas dalam sepekan terakhir. Para anggota Hamas yang tewas itu, menurut Israel, “berusaha melarikan diri dari infrastruktur bawah tanah di area tersebut”.

    Militer Israel juga mengatakan bahwa pasukannya menangkap delapan anggota Hamas lainnya di area yang sama.

    “Kami menganggap (Israel) sepenuhnya bertanggung jawab atas nyawa para petempur kami dan menyerukan kepada para mediator kami untuk segera mengambil tindakan untuk menekan (Israel) agar mengizinkan putra-putra kami pulang,” kata Hamas dalam sebuah pernyataan pada Rabu (26/11).

    Ini merupakan pertama kalinya Hamas secara terbuka mengakui bahwa para petempurnya terjebak di dalam terowongan Gaza, sejak gencatan senjata berlangsung.

    Media Israel melaporkan bahwa selama berminggu-minggu, antara 100-200 militan Hamas terjebak dalam jaringan terowongan di bawah kota Rafah, Jalur Gaza bagian selatan, yang kini berada di bawah kendali militer Tel Aviv.

    Berdasarkan ketentuan gencatan senjata yang dimediasi Amerika Serikat (AS) dan mulai berlaku pada 10 Oktober lalu, pasukan militer Israel harus menarik diri dari area-area pesisir di daerah kantong Palestina tersebut, hingga ke apa yang disebut sebagai “garis kuning” yang menandai area yang dikuasai pasukan Tel Aviv.

    Awal bulan ini, utusan khusus AS Steve Witkoff menyinggung soal “200 petempur yang terjebak di Rafah” saat berbicara dalam konferensi bisnis di Miami. Witkoff menyebut penyerahan diri mereka, yang mencakup penyerahan senjata, dapat menjadi “ujian” bagi kedua belah pihak dalam gencatan senjata, Israel dan Hamas.

    Namun, Israel tampaknya tidak bersedia untuk berkompromi terkait pembebasan para petempur Hamas itu dengan aman dari terowongan Gaza.

    Seorang juru bicara pemerintah Israel mengatakan kepada AFP pada awal bulan bahwa Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu “tidak mengizinkan perjalanan aman bagi 200 teroris Hamas”.

    Ditegaskan juga bahwa Netanyahu “tetap teguh pada pendiriannya untuk membongkar kemampuan militer Hamas dan melakukan demiliterisasi Jalur Gaza”.

    Dalam pernyataan pada Rabu (26/11), Hamas menuduh Israel telah melanggar kesepakatan gencatan senjata melalui “pengejaran, likuidasi, dan penangkapan para petempur perlawanan yang terkepung di terowongan Rafah”.

    Tonton juga video “Hamas Tolak Pengerahan Pasukan Internasional di Gaza”

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Israel Klaim Tewaskan 4 Militan yang Keluar dari Terowongan di Gaza

    Keji! Tentara Israel Bunuh 2 Pria Palestina yang Menyerahkan Diri

    Tepi Barat

    Tentara Israel menembak mati dua pria Palestina dalam operasi penyerbuan di Tepi Barat pada Kamis (27/11) waktu setempat. Tembakan mematikan itu tetap dilepaskan oleh tentara Israel, meskipun kedua pria Palestina itu dalam posisi menyerahkan diri dan tidak bersenjata.

    Militer Israel, dalam tanggapannya, mengumumkan penyelidikan akan dilakukan terhadap penembakan fatal tersebut.

    Rekaman video yang ditayangkan televisi lokal Palestina, seperti dilansir Reuters, Jumat (28/11/2025), menunjukkan kedua pria tersebut tampak keluar dari sebuah gedung yang dikepung oleh pasukan Israel yang bersenjata di area Jenin, Tepi Barat bagian utara.

    Menurut rekaman video itu, kedua pria itu mengangkat baju mereka dan berbaring di atas tanah sebagai tanda menyerahkan diri. Pasukan Israel kemudian tampak mengarahkan pria-pria itu untuk kembali masuk ke dalam gedung, sebelum melepaskan tembakan dari jarak dekat.

    Seorang jurnalis Reuters yang berada di sekitar lokasi kejadian, menuturkan dirinya melihat kedua pria itu meninggalkan gedung, tampak menyerahkan diri, dan kemudian, setelah mendengar suara tembakan, melihat pasukan Israel berdiri di dekat sesosok tubuh yang tampak tak bernyawa.

    Kementerian Kesehatan Palestina, dalam pernyataannya, menyebutkan bahwa kedua pria itu tewas dalam penembakan yang didalangi tentara Israel. Keduanya diidentifikasi sebagai Montasir Abdullah (26) dan Yusuf Asasa (37).

    Militer Israel kemudian merilis pernyataan bersama dengan kepolisian yang isinya mengumumkan bahwa mereka telah memulai penyelidikan setelah pasukan Tel Aviv menembaki tersangka-tersangka yang keluar dari sebuah gedung dalam operasi di Tepi Barat.

    Pernyataan itu tidak memberikan alasan apa pun soal mengapa pasukan Israel melepaskan tembakan, juga tidak menyebutkan bawa kedua pria Palestina itu telah berbaring di atas tanah sebelum diarahkan untuk kembali ke dalam gedung dan akhirnya ditembak.

    Gubernur Jenin, Kamal Abu al-Rub, menuduh pasukan Israel melakukan “eksekusi mati berdarah dingin” terhadap dua pemuda yang, menurutnya, tidak bersenjata dan telah menyerahkan diri.

    Dia mengatakan bahwa tentara Israel yang melepas tembakan harus bertanggung jawab, tetapi juga menyatakan keraguan jika otoritas Tel Aviv akan melakukan penyelidikan secara sungguh-sungguh.

    Militer dan kepolisian Israel, dalam pernyataan bersama, menyebut pasukannya melaksanakan operasi di area Jenin untuk menangkap individu-individu yang sedang diburu terkait “aktivitas teror, termasuk melemparkan peledak dan menembaki pasukan keamanan”.

    Disebutkan pernyataan militer dan kepolisian Israel itu bahwa dua pria yang ditembak berafiliasi dengan “jaringan teror di area Jenin”.

    Kelompok Hamas, yang sedang gencatan senjata dengan Israel, mengecam pembunuhan dua pria tersebut sebagai “eksekusi mati lapangan”. Namun Hamas tidak mengklaim keduanya sebagai anggota kelompok mereka.

    Tonton juga video “Bentrok! Tentara Israel Adu Jotos-Lempar Kursi di Pangkalan Militer”

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Petinggi Perusahaan Konstruksi Ditangkap Terkait Kebakaran Hong Kong

    Petinggi Perusahaan Konstruksi Ditangkap Terkait Kebakaran Hong Kong

    Anda sedang membaca rangkuman Dunia Hari Ini edisi Jumat, 28 November 2025.

    Dalam laporan ini, kami merangkum kejadian dunia selama 24 jam terakhir, dan mengawalinya dari Hong Kong.

    Petinggi perusahaan konstruksi Hong Kong ditangkap

    Polisi Hong Kong menangkap sejumlah petinggi sebuah perusahaan konstruksi atas dugaan pembunuhan terkait kebakaran terburuk di Hong Kong, yang menewaskan 83 orang dan puluhan lainnya dinyatakan hilang.

    Pada Jumat dini hari, petugas pemadam kebakaran sebagian besar sudah berhasil mengendalikan api yang berkobar selama lebih dari 24 jam, yang menghanguskan kompleks perumahan Wang Fuk Court di distrik utara Tai Po.

    Sementara itu, Kemenlu RI mengonfirmasi dua warga Indonesia meninggal dunia yang melanda kompleks perumahan Wang Fuk Court.

    “Hingga saat ini ada dua WNI dinyatakan meninggal dunia dan dua lainnya mengalami luka-luka,” ujar Kemlu dalam keterangan tertulis, Kamis kemarin.

    Bencana alam di Thailand dan Indonesia

    Tim SAR di Thailand menyiapkan drone dan helikopter untuk mengirimkan bantuan pasokan bagi warga yang terdampar di atap rumah, Kamis kemarin.

    Pemerintah Thailand mengatakan korban tewas sudah mencapai lebih dari 50 orang dalam banjir parah akibat hujan deras selama seminggu yang terjadi di sembilan provinsi.

    Sementara di Sumatra, tim SAR berjuang keras untuk menjangkau masyarakat yang terisolasi akibat tanah longsor dan banjir di tiga provinsi.

    Siklon tropis memicu banjir dan tanah longsor, dengan setidaknya 100 orang hilang dan pemadaman listrik serta infrastruktur yang rusak menghambat upaya penyelamatan.

    Video warga Palestina dieksekusi pasukan Israel

    Sebuah video beredar menampilkan dua warga Palestina “dieksekusi” oleh pasukan Israel di Tepi Barat.

    Militer Israel mengatakan telah memulai penyelidikan atas insiden tersebut.

    Dalam videonya, kendaraan Israel terlihat membawa pasukan dengan senapan dan mengepung sebuah gedung, sementara sebuah mesin menerobos gerbang.

    Warga Palestina kemudian keluar dari gedung dengan tangan terangkat ke udara sebagai tanda menyerah, sebelum tergeletak di tanah dan ditendang oleh salah satu tentara Israel, sebelum kemudian ditembak.

    Undang-undang perlindungan perempuan di Italia

    Parlemen Italia menyetujui undang-undang yang menjadikan pembunuhan terhadap perempuan sebagai kejahatan, yang pelakunya bisa dikenakan hukuman penjara seumur hidup.

    Undang-undang yang didukung oleh kabinet konservatif Perdana Menteri Giorgia Meloni ini muncul sebagai tanggapan atas serangkaian pembunuhan dan kekerasan lain yang menargetkan perempuan di Italia.

    Undang-undang tersebut mencakup penindakan lebih tegas terhadap kejahatan berbasis gender, termasuk penguntitan, dan pornografi balas dendam.

    “Kami telah menggandakan dana untuk pusat dan tempat penampungan anti-kekerasan, mempromosikan hotline darurat, dan menerapkan kegiatan pendidikan dan peningkatan kesadaran yang inovatif,” demikian pernyataan PM Giorgia.