Negara: Palestina

  • Polisi imbau peserta Reuni Akbar 212 dan masyarakat saling menghargai

    Polisi imbau peserta Reuni Akbar 212 dan masyarakat saling menghargai

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya mengimbau kepada peserta dan masyarakat untuk saling menghormati dalam pelaksanaan Reuni Akbar 212 yang digelar di kawasan Monas, Jakarta, Selasa.

    “Kami mengimbau seluruh peserta maupun masyarakat sekitar agar saling menghormati, termasuk para pengguna jalan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Budi Hermanto dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

    Budi menjelaskan pihaknya akan menurunkan 2.511 personel gabungan untuk memberikan pelayanan dan pengamanan pada kegiatan Reuni Akbar 212 yang digelar pada sore hingga malam hari.

    “Personel tersebut terdiri dari 2.132 personel Polri, 100 personel TNI, dan 279 personel Pemda DKI,” katanya.

    Tak hanya itu, pihaknya akan memberikan pelayanan dalam hal pengamanan sehingga pelaksanaan Reuni Akbar 212 dapat berjalan aman dan tertib.

    “Polda Metro Jaya hadir untuk memastikan kegiatan berlangsung lancar,” kata Budi.

    Terkait rekayasa lalu lintas, Budi menjelaskan bahwa pengalihan arus akan diberlakukan secara situasional mulai pukul 17.00 WIB hingga kegiatan selesai.

    Menurut dia, sejumlah ruas jalan di kawasan Monas, Patung Kuda, hingga Thamrin berpotensi terdampak, termasuk Jalan Medan Merdeka Barat, Selatan, Timur, dan Utara; Jalan Veteran I–III; Jalan Majapahit sisi timur; Jalan Perwira; Jalan Budi Kemuliaan arah Patung Kuda; Jalan MH Thamrin dari Simpang Patung Kuda hingga Simpang Kebon Sirih; serta Jalan Medan Merdeka Selatan dari arah Tugu Tani atau Kedubes AS.

    “Kami mengimbau masyarakat yang melintas agar merencanakan rute alternatif dan mematuhi arahan petugas di lapangan demi keselamatan bersama,” ucap Budi.

    Reuni Akbar 212 akan kembali digelar di Silang Monas, Jakarta Pusat, pada Selasa (2/12) dengan mengusung tema “Revolusi Akhlak untuk Selamatkan NKRI dari Penjahat dan Merdekakan Palestina dari Penjajah”.

    Ketua Steering Committee (SC) Ahmad Shobri Lubis dalam keterangannya di Jakarta, Senin (24/11), mengatakan tujuan utama acara tersebut adalah menguatkan persatuan umat, yang menjadi dasar Aksi Bela Islam 212 pada 2016.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 2
                    
                        Ada Demo dan Reuni 212 di Jakarta Hari ini, Hindari Jalan Berikut
                        Megapolitan

    2 Ada Demo dan Reuni 212 di Jakarta Hari ini, Hindari Jalan Berikut Megapolitan

    Ada Demo dan Reuni 212 di Jakarta Hari ini, Hindari Jalan Berikut
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
     Kasi Humas Polres Metro Jakarta Pusat Iptu Ruslan Basuki mengatakan, ada satu demo yang akan digelar di wilayah Jakarta Pusat pada Selasa (2/12/2025) pagi.
    “Ada unjuk rasa dari Aliansi Pemuda Indonesia untuk Palestina dan beberapa elemen massa di Gambir,” ujar Ruslan dalam keterangan tertulisnya, Selasa.
    Ia menambahkan, 257 personel akan disiagakan untuk menjaga demo nanti.
    Sementara itu, pada Selasa sore akan digelar Reuni Akbar 212 di area Monumen Nasional (Monas).
    Ruslan bilang, 2.511 personel polisi akan diturunkan untuk pengamanan reuni tersebut.
    Ia melanjutkan, akan ada rekayasa lalu lintas selama demonstrasi maupun acara
    reuni 212
    berlangsung.
    Rekayasa lalu lintas akan dilakukan situasional melihat ekskalasi jumlah massa di lapangan.
    “Masyarakat diminta menghindari kawasan sekitar titik demonstrasi dan reuni untuk mengantisipasi kemacetan lalu lintas. Warga bisa cari jalan alternatif lainnya,” tutur Ruslan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kriminal kemarin, update kasus SMAN 72 hingga kepala sekolah tewas

    Kriminal kemarin, update kasus SMAN 72 hingga kepala sekolah tewas

    Sejumlah berita seputar kriminalitas yang terjadi di Jakarta dan sekitarnya pada Senin (1/12):

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah berita seputar kriminalitas yang terjadi di Jakarta dan sekitarnya pada Senin (1/12), antara lain perkembangan kasus ledakan di SMA Negeri 72 hingga polisi dalami penyebab kepala sekolah tewas tergantung di Cilincing.

    Berikut rangkumannya:

    Polisi tangkap penjual gadis di bawah umur di Tanjung Priok

    Polres Pelabuhan Tanjung Priok menangkap seorang pria berinisial A alias IR (21) yang kerap menjual gadis di bawah umur kepada pria hidung belang di hotel di Tanjung Priok, pada Senin (24/11)

    “Pengungkapan berawal dari informasi masyarakat mengenai aktivitas seorang pria yang diduga rutin mengantarkan pekerja seks di kawasan Sunter, Kecamatan Tanjung Priok,” kata Kepala Satuan (Kasat) Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok, AKP IGNP Krisnha Narayana di Jakarta, Senin.

    Baca selengkapnya di sini.

    Ledakan di SMAN 72, ABH sudah berada di Rumah Aman

    Polda Metro Jaya mengungkapkan bahwa Anak Berkonflik dengan Hukum (ABH) terduga pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta telah berada di Rumah Aman.

    “Informasi terkait ABH ledakan SMA 72, kami sampaikan, saat ini ABH berada di posisi Rumah Aman,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Budi Hermanto saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Senin.

    Baca selengkapnya di sini.

    Polisi dalami penyebab kepala sekolah tewas tergantung di Cilincing

    Polsek Cilincing masih mendalami penyebab Kepala Sekolah SMP Syahid 2 yang ditemukan tewas tergantung di sekolah yang berada di Jalan Baru Gg II Nomor 1 RW 02 Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara itu, Senin.

    “Petugas masih mendalami kasus ini,” kata Kapolsek Cilincing AKP Bobi Subasri di Jakarta, Senin.

    Baca selengkapnya di sini.

    Polda Metro Jaya siapkan pengamanan Reuni Akbar 212

    Polda Metro Jaya menyiapkan pengamanan Reuni Akbar 212 yang digelar kembali di Silang Monas, Jakarta Pusat, pada Selasa (2/12).

    Reuni tersebut dengan mengusung tema “Revolusi Akhlak untuk Selamatkan NKRI dari Penjahat dan Merdekakan Palestina dari Penjajah”.

    Baca selengkapnya di sini.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pramono bakal hadiri Reuni Akbar 212 besok

    Pramono bakal hadiri Reuni Akbar 212 besok

    Jakarta (ANTARA) – Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo akan menghadiri kegiatan Reuni Akbar 212 di Silang Monas, Jakarta Pusat, pada Selasa (2/12).

    “Saya ini Gubernurnya semuanya. Semua undangan yang bermanfaat bagi publik, siapapun yang mengundang, saya hadir. Jadi, saya rencana hadir undangan 212,” ujar Pramono di Balai Kota, Senin.

    Sebelumnya, Humas Reuni Akbar 212, Novel Bamukmin mengatakan, panitia acara telah bertemu dengan Pramono Anung untuk meminta izin penggunaan Monas sekaligus mengundang untuk hadir ke acara tersebut.

    Reuni akbar 212 akan kembali digelar di Silang Monas, Jakarta Pusat, pada Selasa (2/12) dengan mengusung tema “Revolusi Akhlak untuk Selamatkan NKRI dari Penjahat dan Merdekakan Palestina dari Penjajah”.

    Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya bakal mengerahkan 1.214 personel Polantas untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas dalam kegiatan tersebut.

    “Besok 1.214 personel kita sudah siapkan. Ini untuk mengantisipasi lintasan-lintasan mereka datang dari luar kota yang akan masuk ke wilayah Jakarta,” kata Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Komarudin saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Senin.

    Komarudin menjelaskan, ada sebanyak 67 titik yang akan diantisipasi, termasuk simpang yang cukup padat seperti Harmoni, Tugu Tani dan Sarinah yang kemungkinan akan terdampak.

    Terkait rekayasa arus lalu lintas, Komarudin menyebutkan, hal itu bersifat situasional. Jika mobilisasi massa cukup tinggi, pihaknya akan melakukan pengalihan lalu lintas lebih awal.

    “Namun, sekiranya memang nanti hasil pantauan di lapangan masih memungkinkan untuk dilintasi, ini tetap akan kita buka untuk aktivitas masyarakat,” katanya.

    Komarudin juga mengimbau kepada masyarakat untuk mengantisipasi mengingat pelaksanaannya sore hari bersama dengan jam pulang kantor.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kepolisian kerahkan 1.214 personel atur lalu lintas di Reuni Akbar 212

    Kepolisian kerahkan 1.214 personel atur lalu lintas di Reuni Akbar 212

    Jakarta (ANTARA) – Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mengerahkan 1.214 personel Polantas untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas dalam kegiatan Reuni Akbar 212 di Silang Monas, Jakarta Pusat, pada Selasa (2/12).

    “Besok 1.214 personel kita sudah siapkan. Ini untuk mengantisipasi lintasan-lintasan mereka datang dari luar kota yang akan masuk ke wilayah Jakarta,” kata Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Komarudin saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Senin.

    Komarudin menjelaskan, ada sebanyak 67 titik yang akan diantisipasi, termasuk simpang yang cukup padat seperti Harmoni, Tugu Tani dan Sarinah yang kemungkinan akan terdampak.

    Terkait rekayasa arus lalu lintas, Komarudin menyebutkan hal itu bersifat situasional. Jka nanti mobilisasi massa yang cukup tinggi pihaknya akan melakukan pengalihan lalu lintas lebih awal.

    “Namun, sekiranya memang nanti hasil pantauan di lapangan masih memungkinkan untuk dilintasi, ini tetap akan kita buka untuk aktivitas masyarakat,” katanya.

    Komarudin juga mengimbau kepada masyarakat untuk mengantisipasi mengingat pelaksanaannya sore hari bersama dengan jam pulang kantor.

    “Selain juga kantong parkir yang terbatas, kami hanya menyiapkan ataupun mengantisipasi beberapa kantong parkir, di antaranya untuk peserta yang menggunakan bus akan kami arahkan ke ruas Jalan Benyamin Sueb,” katanya.

    Kemudian untuk peserta yang menggunakan kendaraan pribadi bisa menggunakan parkir IRTI dan Parkir Masjid Istiqlal. “Juga Gedung Pertamina itu bisa digunakan,” katanya.

    Komarudin berharap peserta untuk dapat mematuhi petunjuk yang diberikan oleh tugas di lapangan agar seluruh aktivitas Jakarta bisa tetap berjalan.

    Reuni Akbar 212 akan kembali digelar di Silang Monas, Jakarta Pusat, pada Selasa (2/12) dengan mengusung tema “Revolusi Akhlak untuk Selamatkan NKRI dari Penjahat dan Merdekakan Palestina dari Penjajah”.

    Ketua Steering Committee (SC) Ahmad Shobri Lubis dalam keterangannya di Jakarta, Senin (24/11), mengatakan, tujuan utama acara tersebut adalah menguatkan persatuan umat, yang menjadi dasar Aksi Bela Islam 212 pada 2016.

    Spirit 212 yang dibangun sejak sembilan tahun lalu adalah untuk menguatkan Ukhuwah Islamiyah, Ukhuwah Wathaniyah, dan Ukhuwah Insaniyah.

    “Spirit itu yang membangkitkan semangat kita dalam persatuan, maka tahun ini kita tetap mengadakan Reuni Akbar 212,” kata Shobri.

    Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang dimulai dengan “qiyamullail” (shalat malam) hingga Shalat Subuh berjamaah, rangkaian kegiatan tahun ini akan diawali dengan Shalat Magrib berjamaah. Kemudian dilanjutkan dengan dzikir, doa bersama dan tausiyah para ulama.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polda Metro Jaya siapkan pengamanan Reuni Akbar 212

    Polda Metro Jaya siapkan pengamanan Reuni Akbar 212

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya menyiapkan pengamanan ​​​​​​Reuni Akbar 212 yang digelar kembali di Silang Monas, Jakarta Pusat, pada Selasa (2/12).

    Reuni tersebut dengan mengusung tema “Revolusi Akhlak untuk Selamatkan NKRI dari Penjahat dan Merdekakan Palestina dari Penjajah”.

    “Kami juga akan memberikan pelayanan dalam hal pengamanan pelaksanaan sehingga pelaksanaan reuni akbar 212 ini bisa berjalan dengan aman dan tertib,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Budi Hermanto, Senin.

    Budi menjelaskan, Polda Metro Jaya hadir dalam memberikan pelayanan ini agar situasi dapat berjalan dengan lancar.

    “Saling menghormati pengguna kendaraan jalur lalu lintas lainnya termasuk area-area yang digunakan oleh masyarakat lainnya,” kata dia.

    Namun Budi belum menyampaikan untuk jumlah personel Polda Metro Jaya dan Polres Metro Jakarta Pusat yang akan dikerahkan untuk pengamanan kegiatan tersebut.

    “Tetapi ini sifatnya doa bersama karena pelaksanaan di hari kerja ini dilaksanakan mulai dari pukul 17.00 sampai malam hari, karena pelaksanaan ada doa dan istighatsah,” katanya

    Reuni Akbar 212 akan kembali digelar di Silang Monas, Jakarta Pusat, pada Selasa (2/12) dengan mengusung tema “Revolusi Akhlak untuk Selamatkan NKRI dari Penjahat dan Merdekakan Palestina dari Penjajah”.

    Ketua Steering Committee (SC) Ahmad Shobri Lubis dalam keterangannya di Jakarta, Senin (24/11), mengatakan, tujuan utama acara tersebut adalah menguatkan persatuan umat, yang menjadi dasar Aksi Bela Islam 212 pada 2016.

    Spirit 212 yang dibangun sejak sembilan tahun lalu adalah untuk menguatkan Ukhuwah Islamiyah, Ukhuwah Wathaniyah dan Ukhuwah Insaniyah.

    “Spirit itu yang membangkitkan semangat kita dalam persatuan, maka tahun ini kita tetap mengadakan Reuni Akbar 212,” katanya.

    Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang dimulai dengan “qiyamullail” (shalat malam) hingga Shalat Subuh berjamaah, rangkaian kegiatan tahun ini akan diawali dengan Shalat Magrib berjamaah. Kemudian dilanjutkan dengan dzikir, doa bersama dan tausiyah para ulama.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ratusan Warga Palestina Dilatih Mesir Jadi Calon Polisi Gaza, Potensi Israel Terlibat Disorot

    Ratusan Warga Palestina Dilatih Mesir Jadi Calon Polisi Gaza, Potensi Israel Terlibat Disorot

    JAKARTA – Mesir sedang menjalankan program pelatihan terhadap ratusan calon polisi Palestina. Mereka, nantinya akan ditempatkan dalam pasukan keamanan pascaperang di Gaza.

    Hal itu disampaikan pejabat Palestina kepada AFP yang meminta identitasnya dirahasiakan karena alasan keamanan pada Minggu 30 November.

    Ia menjelaskan, kelompok pertama yang terdiri dari lebih dari 500 calon polisi Palestina telah menjalani pelatihan dalam dua sesi berbeda di Kairo, yakni dimulai Maret selama dua bulan, kemudian lainnya dimulai September 2025. Selanjutnya ratusan calon lainnya akan berdatangan untuk pelatihan.

    Ia mengatakan semua calon polisi Palestina itu berasal dan akan ditempatkan di Jalur Gaza. Terkait sistem pengupahannya atau gaji akan disalurkan Otoritas Palestina, yang berbasis di Ramallah, Tepi Barat yang diduduki Israel.

    “Saya sangat senang dengan pelatihan ini. Kami ingin mengakhiri perang dan agresi secara permanen, dan kami bersemangat untuk mengabdi kepada negara dan sesama warga negara kami,” kata seorang calon polisi Palestina berusia 26 tahun tanpa disebutkan namanya.

    Ia berharap calon polisi yang dilatih dan ditempatkan menjadi pasukan keamanan di Gaza pascaperang akan “independen, hanya loyal kepada Palestina, dan tidak tunduk pada aliansi atau tujuan eksternal.”

    Masyarakat Khan Younis di Gaza cari selamat dari serangan Israel yang tidak sedikit menjadikan warga sipil sebagai korban. (UNRWA)

    Pelatihan ini juga menyoroti peran Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) sebagai satu-satunya perwakilan sah rakyat Palestina dan menekankan pentingnya “melindungi mimpi untuk menciptakan” negara Palestina yang sepenuhnya berdaulat dan merdeka.

    Seorang pejabat keamanan senior dari Otoritas Palestina mengonfirmasi bahwa Presiden Pelestina, Mahmud Abbas, telah menginstruksikan Menteri Dalam Negeri Ziad Hab Al-Reeh untuk berkoordinasi dengan Mesir terkait pelatihan tersebut.

    Dalam perundingan perdamaian yang disponsori Mesir akhir tahun 2024, gerakan-gerakan Palestina — termasuk dua gerakan utama, Hamas dan Fatah pimpinan Abbas — menyetujui sekitar 10.000 calon petugas polisi penjaga Gaza.

    Mesir akan melatih separuh dari mereka, sementara 5.000 lainnya berasal dari kepolisian di Gaza, yang telah berada di bawah kendali Hamas sejak kelompok militan tersebut merebut kekuasaan di sana pada 2007.

    Berdasarkan perjanjian tersebut, pasukan keamanan akan diawasi oleh sebuah komite teknokrat yang disetujui oleh gerakan-gerakan Palestina.

    Seorang pejabat senior Hamas mengonfirmasi kepada AFP bahwa langkah-langkah tersebut mendukung “detail mengenai keamanan dan pengelolaan Jalur Gaza” yang telah disepakati selama perundingan.

    Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty dalam pembicaraan dengan Perdana Menteri Palestina Mohammad Mustafa pada Agustus 2025 juga mengumumkan negaranya berencana melatih 5.000 calon polisi Palestina untuk Gaza.

    Pelatihan calon polisi Palestina juga dibahas dalam rencana perdamaian di Gaza yang diinisiasi Presiden AS Donald Trump menghasilkan kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel yang rapuh bulan lalu, kemudian disahkan oleh resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB.

    Rencana tersebut secara khusus juga mengizinkan pembentukan pasukan internasional yang akan bertanggung jawab untuk mengamankan wilayah perbatasan dan mendemiliterisasi Gaza.

    Uni Eropa Lirik Pelatihan Calon Polisi Gaza

    Seorang pejabat Uni Eropa mengatakan, pihaknya juga ingin melatih sekitar 3.000 calon polisi Palestina bakal menjaga Gaza dengan skema yang serupa dengan yang telah dijalankannya di Tepi Barat.

    Uni Eropa diketahui telah membiayai misi pelatihan polisi di Tepi Barat sejak 2006, dengan anggaran sekitar 13 juta euro atau sekitar 15 juta dolar AS.

    Namun, pelatihan yang dilakukan Uni Eropa di wilayah Palestina cenderung tidak memberikan detail yang jelas.

    Dari rangkaian pelatihan calon polisi Palestina untuk menjaga Gaza yang telah dijalankan, seorang pejabat Hamas mempertanyakan tingginya potensi kesepakatan atau keterlibatan Israel.

  • 9.300 Balita di Gaza Terjangkit Malnutrisi Akut Parah

    9.300 Balita di Gaza Terjangkit Malnutrisi Akut Parah

    JAKARTA – UNICEF melaporkan hampir 9.300 anak di bawah usia 5 tahun (balita) di Gaza didiagnosis menderita malnutrisi akut parah pada Oktober 2025.

    “Tingkat malnutrisi yang tinggi terus membahayakan nyawa dan kesejahteraan anak-anak di Jalur Gaza, diperparah dengan datangnya cuaca musim dingin yang mempercepat penyebaran penyakit dan meningkatkan risiko kematian di antara anak-anak yang paling rentan,” kata badan PBB tersebut dalam sebuah pernyataan di situs webnya, Sabtu waktu setempat, dikutip dari Andolu. 

    Badan tersebut menyayangkan masih terhambatnya sejumlah besar pasokan musim dingin di perbatasan Gaza dan menyerukan pengiriman bantuan kemanusiaan yang aman, cepat, dan tanpa hambatan ke wilayah tersebut.

    “Saat cuaca musim dingin tiba, ribuan keluarga pengungsi tetap berada di tempat penampungan sementara tanpa pakaian hangat, selimut, atau perlindungan dari cuaca, sementara hujan deras telah menghanyutkan sampah dan limbah melalui banjir dan masuk ke daerah pemukiman,” tambah badan tersebut.

    Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell mengatakan bahwa “meskipun ada kemajuan, ribuan anak di bawah usia lima tahun masih mengalami malnutrisi akut di Gaza, sementara banyak lagi yang tidak memiliki tempat berlindung, sanitasi, dan perlindungan yang layak terhadap musim dingin,” demikian pernyataan tersebut.

    Russell juga menyerukan pembukaan semua penyeberangan ke Jalur Gaza, dengan prosedur izin yang disederhanakan dan dipercepat serta prioritas yang jelas untuk masuknya pasokan kemanusiaan melalui semua rute pasokan yang memungkinkan, termasuk melalui Mesir, Israel, Yordania, dan Tepi Barat.

    Peringatan tersebut disampaikan mengingat meski gencatan senjata disepakati, dan mulai berlaku pada Oktober, Gaza tetap menghadapi tekanan kemanusiaan yang semakin meningkat.

    Kantor media pemerintah mengatakan pada Rabu bahwa badai musim dingin baru-baru ini merusak sekitar 22.000 tenda yang melindungi keluarga-keluarga yang mengungsi dan menyebabkan lebih dari 288.000 rumah tangga tanpa perlindungan dari dingin dan hujan.

    Pihak berwenang di Gaza memperkirakan wilayah tersebut membutuhkan sekitar 300.000 tenda dan unit rumah prefabrikasi untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal paling dasar bagi warga Palestina, setelah Israel menghancurkan infrastruktur sipil selama dua tahun perang.

    Sejak Oktober 2023, tentara Israel telah menewaskan hampir 70.000 orang di Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai lebih dari 170.900 lainnya dalam perang yang berlangsung lebih dari dua tahun dan menghancurkan sebagian besar wilayah kantong tersebut.

  • AWG: RSIA Indonesia di Gaza akan Dimulai Begitu Gaza Dibuka
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        1 Desember 2025

    AWG: RSIA Indonesia di Gaza akan Dimulai Begitu Gaza Dibuka Nasional 1 Desember 2025

    AWG: RSIA Indonesia di Gaza akan Dimulai Begitu Gaza Dibuka
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Pembangunan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Indonesia di Jalur Gaza, Palestina, akan dimulai begitu Gaza dibuka bagi bantuan internasional.
    Pernyataan ini disampaikan oleh
    Aqsa Working Group
    atau AWG, lembaga kemanusiaan untuk
    Palestina
    , dilansir
    ANTARA
    , Senin (1/12/2025).
    “Begitu
    Gaza
    dibuka dan kami bisa masuk, Insya Allah pembangunan
    RSIA Indonesia
    langsung dimulai,” ujar Ketua Penyelenggara Bulan Solidaritas Palestina (BSP) 2025, Nur Hadis, di Masjid Istiqlal, Jakarta, Minggu (30/11/2025).
    Ia mengatakan tim pendahulu yang dikirim ke Mesir dan Yordania telah menyelesaikan tahap pra-konstruksi, termasuk survei pemasok material dan penjajakan kerja sama dengan pihak penyedia kebutuhan bangunan.
    Tim ahli itu juga menjaga koordinasi rutin dengan para pemasok untuk memastikan kesiapan pelaksanaan pembangunan ketika akses Gaza dibuka.
    Nur Hadis menyebut tim di lapangan telah mencoba memasuki Gaza dari Mesir maupun Yordania, namun upaya tersebut belum berhasil karena pembatasan akses.
    Dalam pernyataan terpisah, Ketua Maemuna Center Indonesia, Onny Firyanti Hamidy, menegaskan tim pendahulu berangkat pada pertengahan 2025 untuk melakukan survei material dan alat kesehatan.
    “Pada Juli hingga Agustus 2025, tim melakukan perjalanan ke Mesir dan Yordania untuk meninjau pemasok alat kesehatan dan material bangunan,” katanya saat melaporkan perkembangan BSP 2025.
    Onny menjelaskan otoritas Palestina telah menghibahkan lahan seluas 6.000 meter persegi di Gaza Utara untuk pembangunan RSIA tersebut pada awal tahun ini.
    Ia menambahkan Kementerian Kesehatan Palestina sudah memberikan izin agar konstruksi RSIA yang diinisiasi Maemuna Center Indonesia bersama AWG dapat dimulai segera setelah akses dibuka.
    Onny mengapresiasi semua pihak yang mendukung proyek tersebut seraya menegaskan komitmen untuk mengawal pembangunan RSIA secara amanah, transparan, dan berkelanjutan.
    Menurut rencana awal yang dipaparkan AWG dan Maemuna Center, RSIA Indonesia akan memiliki 100 tempat tidur serta fasilitas gawat darurat, ICU, persalinan, bedah, rawat jalan, dan laboratorium.
    Total biaya pembangunan diperkirakan mencapai Rp 402 miliar, dengan pengerjaan dilakukan bertahap menyesuaikan kondisi keamanan dan akses masuk ke Gaza.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dialog Bersama Menag dan Ustaz Das’ad tentang Empati, Toleransi, dan Diplomasi Umat

    Dialog Bersama Menag dan Ustaz Das’ad tentang Empati, Toleransi, dan Diplomasi Umat

    Jakarta: Metro TV menghadirkan acara ‘Harmoni Jiwa’ dalam rangka peringatan HUT ke-25 Metro TV pada Sabtu, 29 November 2025. Acara ini menjadi ruang refleksi tentang empati, toleransi, persatuan, dan kehidupan umat Islam di berbagai negara.
     
    Bertema Menembus Dunia Tanpa Batas di Masjid Istiqlal, acara ‘Harmoni Jiwa’ digelar di Masjid Istiqlal, Jakarta. Hadir dua pembicara utama, yakni Menteri Agama Prof Nasaruddin Umar dan pendakwah Ustaz Das’ad Latif dalam acara ini, serta empat imam Indonesia yang kini menetap di Australia, Jepang, Mesir, dan Amerika Serikat.
     
    Menteri Agama Prof Nasaruddin Umar mengawali sesi dengan berbicara terkait cara menumbuhkan empati dan menjaga persatuan. Ia memastikan penyatuan manusia bukan hal yang sulit.
     
    “Saya kira tidak sulit untuk mempertemukan dan menyatukan anak manusia satu sama lain, meskipun geografisnya jauh. Hal ini karena manusia berasal dari satu sumber yang sama, memiliki substansi yang sama, dan tidak dapat dibedakan,” ujar Nasaruddin.
     
    Ia menilai persoalan muncul ketika perbedaan dijadikan masalah. Padahal hakikatnya manusia ditakdirkan berbeda untuk tujuan universal kemanusiaan.
     
    Mengutip ayat walillahil masriq wal maghrib, Prof Nasaruddin menjelaskan makna Timur dan Barat tidak sekadar geografis. Tetapi, mencerminkan dua metodologi: rasionalitas Barat dan rasa khas Timur.
     
    Pada kesempatan itu, ia juga memaparkan dengan satu pertanyaan filosofis: siapa yang menjadi sumber dari semua kesatuan? Jawabannya ia sampaikan dengan firman Allah: ‘Qul Huwallahu Ahad.’
     

     

    Menekankan Persamaan untuk Merawat Harmoni
    Prof Nasaruddin kembali menegaskan pentingnya fokus pada persamaan dalam kehidupan beragama.
     
    “Toleransi bukan berarti harus menyamakan yang berbeda atau membedakan sesuatu yang sama. Biarkanlah yang berbeda itu berbeda dan yang sama itu sama,” kata Nasaruddin.
     
    Ia juga mengingatkan bahwa Al-Qur’an menegaskan Innamal mukminuna ikhwah, yang menekankan persaudaraan atas dasar keimanan, bukan identitas formal.
     
    Ustaz Das’ad Latif: Empati Melahirkan Harmoni
    Sementara itu, Ustaz Das’ad Latif angkat bicara mengenai empati pada acara ‘Harmoni Jiwa’ ini. Ia menjelaskan bahwa empati adalah kemampuan menempatkan diri pada kondisi orang lain.
     
    “Empati adalah bagaimana kita menempatkan diri seolah-olah kita pada posisi orang lain, jika kita tidak senang dihina atau direndahkan, orang lain juga pasti merasakan hal yang sama,” katanya.
     
    Ustaz Das’ad menekankan perbedaan adalah keniscayaan yang justru menegaskan kekayaan ciptaan Allah. Ia juga memberi contoh perbedaan sebagai sesuatu yang fungsional, seperti variasi gigi serta keberadaan dua jenis kelamin sebagai dasar keberlangsungan kehidupan.
     
    Menyimak paparan tentang Australia dan Jepang, Ustaz Das’ad mengajak masyarakat untuk lebih bersyukur tinggal di Indonesia.
     
    “Alhamdulillah tadi saya bersyukur bicara soal toleransi enggak usah belajar ke luar negeri, ndak ada sudah paling toleransi di Indonesia,” kata dia.
     
    Ia pun menyoroti kekayaan bahasa dan budaya yang tetap bisa akur dalam satu persaudaraan, sembari mengingatkan ancaman pihak luar yang mencoba memecah belah bangsa.
     
    Dengan contoh humoris, ia menggambarkan pentingnya kesatuan, termasuk dalam ibadah seperti takbir yang hanya memiliki satu bahasa.

     

     
    Wajah Islam di Berbagai Negara 
    Pada acara ini, hadir pula empat imam Indonesia yang kini menetap di Australia, Jepang, Mesir, dan Amerika Serikat. Mereka kemudian menggambarkan kehidupan keberagamaan di negara masing-masing, mulai dari multikulturalisme di Australia, pertumbuhan Islam di Jepang, peran Mesir dalam krisis Palestina, hingga dinamisnya komunitas muslim di Amerika Serikat.
     
    Mereka memotret bagaimana Islam tetap tumbuh dalam lingkungan minoritas, berinteraksi dengan hukum lokal, dan mendorong kolaborasi lintas komunitas.
     
    Salah satunya, Imam Masjid Bankstown Sydney, Ustaz Emil Idad. Ia menggambarkan kondisi keberagamaan di Australia yang multikultural. Ia menjelaskan bahwa agama kerap hadir dalam bentuk quiet religion, tidak selalu tampak di ruang publik kecuali pada situasi krisis, seperti meningkatnya Islamofobia sejak 2023.
     
    “Fakta di lapangan, 70 persen korban adalah perempuan dan berjilbab,” kata Ustaz Emil.
     
    Meski demikian, hukum di Australia menyediakan perlindungan kuat melalui berbagai regulasi antidisriminasi, sementara pendidikan toleransi diperkuat di seluruh sekolah umum.
     
    Sementara itu, Imam Masjid NU di Taqwa Koga Ibaraki, Ustaz Pamuji Mahasim juga menjelaskan perkembangan signifikan Muslim Indonesia di Jepang.
     
    “Kalau kita flashback 10 tahun yang lalu itu belum ada satupun masjid Indonesia. Tapi dalam 10 tahun ini, mungkin mencapai angka 50 persen untuk Indonesia sendiri,” kata Ustaz Pamuji.
     
    Ia menjelaskan bahwa pertumbuhan Muslim Jepang kini didominasi anak muda dan kalangan terpelajar, bukan lagi hanya mereka yang masuk Islam karena pernikahan. Fasilitas keagamaan seperti masjid, pesantren, dan restoran halal terus bertambah, terutama untuk melayani komunitas TKI yang mencapai 200 ribu orang.
     
    Pengalaman menarik juga diungkapkan Ketua Masjid Indonesia Cairo, Ustaz Rahmat Aming Lasim bagaimana kehidupan toleransi umat Islam warga Mesir. Ia menggambarkan peran besar Mesir dalam membantu, terutama bagi warga Gaza.
     
    “Menurut saya adalah bagaimana bentuk kepedulian masyarakat Mesir dan lembaga-lembaga filantropi di Mesir untuk membantu warga Palestina. Mereka dirawat di lebih dari 40 rumah sakit di Mesir,” kata Rahmat.
     
    Ia menjelaskan lebih dari 110 ribu warga Gaza tinggal di Mesir tanpa disebut pengungsi. Mereka selalu dipandang sebagai saudara.
     
    Kehidupan umat Islam yang menarik juga diungkapkan Imam Masjid Imaam Center Washington DC, Ustaz Saharuddin Mangngasa. Ia menggambarkan Amerika sebagai miniatur dunia dengan perkembangan Islam yang sangat kuat.
     
    “Sekarang ini Masjid itu sudah hampir mencapai 4.000. Kalau Jumatan tetap saja di mana-mana juga enggak ada masjid di Amerika itu yang kosong, bahkan meluap,” kata Ustaz Saharuddin.
     
    Ia menilai kematangan masyarakat Amerika dalam memandang perbedaan membuat masa depan Islam di negara itu sangat cerah. Terpilihnya tokoh Muslim seperti Zohran Mamdani menjadi contoh penerimaan publik terhadap pemimpin berdasarkan kapasitas, bukan agama.

    Dipersembahkan oleh:

    Jakarta: Metro TV menghadirkan acara ‘Harmoni Jiwa’ dalam rangka peringatan HUT ke-25 Metro TV pada Sabtu, 29 November 2025. Acara ini menjadi ruang refleksi tentang empati, toleransi, persatuan, dan kehidupan umat Islam di berbagai negara.
     
    Bertema Menembus Dunia Tanpa Batas di Masjid Istiqlal, acara ‘Harmoni Jiwa’ digelar di Masjid Istiqlal, Jakarta. Hadir dua pembicara utama, yakni Menteri Agama Prof Nasaruddin Umar dan pendakwah Ustaz Das’ad Latif dalam acara ini, serta empat imam Indonesia yang kini menetap di Australia, Jepang, Mesir, dan Amerika Serikat.
     
    Menteri Agama Prof Nasaruddin Umar mengawali sesi dengan berbicara terkait cara menumbuhkan empati dan menjaga persatuan. Ia memastikan penyatuan manusia bukan hal yang sulit.
     
    “Saya kira tidak sulit untuk mempertemukan dan menyatukan anak manusia satu sama lain, meskipun geografisnya jauh. Hal ini karena manusia berasal dari satu sumber yang sama, memiliki substansi yang sama, dan tidak dapat dibedakan,” ujar Nasaruddin.
     
    Ia menilai persoalan muncul ketika perbedaan dijadikan masalah. Padahal hakikatnya manusia ditakdirkan berbeda untuk tujuan universal kemanusiaan.
     
    Mengutip ayat walillahil masriq wal maghrib, Prof Nasaruddin menjelaskan makna Timur dan Barat tidak sekadar geografis. Tetapi, mencerminkan dua metodologi: rasionalitas Barat dan rasa khas Timur.
     
    Pada kesempatan itu, ia juga memaparkan dengan satu pertanyaan filosofis: siapa yang menjadi sumber dari semua kesatuan? Jawabannya ia sampaikan dengan firman Allah: ‘Qul Huwallahu Ahad.’
     

     

    Menekankan Persamaan untuk Merawat Harmoni

    Prof Nasaruddin kembali menegaskan pentingnya fokus pada persamaan dalam kehidupan beragama.
     
    “Toleransi bukan berarti harus menyamakan yang berbeda atau membedakan sesuatu yang sama. Biarkanlah yang berbeda itu berbeda dan yang sama itu sama,” kata Nasaruddin.
     
    Ia juga mengingatkan bahwa Al-Qur’an menegaskan Innamal mukminuna ikhwah, yang menekankan persaudaraan atas dasar keimanan, bukan identitas formal.
     

    Ustaz Das’ad Latif: Empati Melahirkan Harmoni

    Sementara itu, Ustaz Das’ad Latif angkat bicara mengenai empati pada acara ‘Harmoni Jiwa’ ini. Ia menjelaskan bahwa empati adalah kemampuan menempatkan diri pada kondisi orang lain.
     
    “Empati adalah bagaimana kita menempatkan diri seolah-olah kita pada posisi orang lain, jika kita tidak senang dihina atau direndahkan, orang lain juga pasti merasakan hal yang sama,” katanya.
     
    Ustaz Das’ad menekankan perbedaan adalah keniscayaan yang justru menegaskan kekayaan ciptaan Allah. Ia juga memberi contoh perbedaan sebagai sesuatu yang fungsional, seperti variasi gigi serta keberadaan dua jenis kelamin sebagai dasar keberlangsungan kehidupan.
     
    Menyimak paparan tentang Australia dan Jepang, Ustaz Das’ad mengajak masyarakat untuk lebih bersyukur tinggal di Indonesia.
     
    “Alhamdulillah tadi saya bersyukur bicara soal toleransi enggak usah belajar ke luar negeri, ndak ada sudah paling toleransi di Indonesia,” kata dia.
     
    Ia pun menyoroti kekayaan bahasa dan budaya yang tetap bisa akur dalam satu persaudaraan, sembari mengingatkan ancaman pihak luar yang mencoba memecah belah bangsa.
     
    Dengan contoh humoris, ia menggambarkan pentingnya kesatuan, termasuk dalam ibadah seperti takbir yang hanya memiliki satu bahasa.
     
     

     

    Wajah Islam di Berbagai Negara 

    Pada acara ini, hadir pula empat imam Indonesia yang kini menetap di Australia, Jepang, Mesir, dan Amerika Serikat. Mereka kemudian menggambarkan kehidupan keberagamaan di negara masing-masing, mulai dari multikulturalisme di Australia, pertumbuhan Islam di Jepang, peran Mesir dalam krisis Palestina, hingga dinamisnya komunitas muslim di Amerika Serikat.
     
    Mereka memotret bagaimana Islam tetap tumbuh dalam lingkungan minoritas, berinteraksi dengan hukum lokal, dan mendorong kolaborasi lintas komunitas.
     
    Salah satunya, Imam Masjid Bankstown Sydney, Ustaz Emil Idad. Ia menggambarkan kondisi keberagamaan di Australia yang multikultural. Ia menjelaskan bahwa agama kerap hadir dalam bentuk quiet religion, tidak selalu tampak di ruang publik kecuali pada situasi krisis, seperti meningkatnya Islamofobia sejak 2023.
     
    “Fakta di lapangan, 70 persen korban adalah perempuan dan berjilbab,” kata Ustaz Emil.
     
    Meski demikian, hukum di Australia menyediakan perlindungan kuat melalui berbagai regulasi antidisriminasi, sementara pendidikan toleransi diperkuat di seluruh sekolah umum.
     
    Sementara itu, Imam Masjid NU di Taqwa Koga Ibaraki, Ustaz Pamuji Mahasim juga menjelaskan perkembangan signifikan Muslim Indonesia di Jepang.
     
    “Kalau kita flashback 10 tahun yang lalu itu belum ada satupun masjid Indonesia. Tapi dalam 10 tahun ini, mungkin mencapai angka 50 persen untuk Indonesia sendiri,” kata Ustaz Pamuji.
     
    Ia menjelaskan bahwa pertumbuhan Muslim Jepang kini didominasi anak muda dan kalangan terpelajar, bukan lagi hanya mereka yang masuk Islam karena pernikahan. Fasilitas keagamaan seperti masjid, pesantren, dan restoran halal terus bertambah, terutama untuk melayani komunitas TKI yang mencapai 200 ribu orang.
     
    Pengalaman menarik juga diungkapkan Ketua Masjid Indonesia Cairo, Ustaz Rahmat Aming Lasim bagaimana kehidupan toleransi umat Islam warga Mesir. Ia menggambarkan peran besar Mesir dalam membantu, terutama bagi warga Gaza.
     
    “Menurut saya adalah bagaimana bentuk kepedulian masyarakat Mesir dan lembaga-lembaga filantropi di Mesir untuk membantu warga Palestina. Mereka dirawat di lebih dari 40 rumah sakit di Mesir,” kata Rahmat.
     
    Ia menjelaskan lebih dari 110 ribu warga Gaza tinggal di Mesir tanpa disebut pengungsi. Mereka selalu dipandang sebagai saudara.
     
    Kehidupan umat Islam yang menarik juga diungkapkan Imam Masjid Imaam Center Washington DC, Ustaz Saharuddin Mangngasa. Ia menggambarkan Amerika sebagai miniatur dunia dengan perkembangan Islam yang sangat kuat.
     
    “Sekarang ini Masjid itu sudah hampir mencapai 4.000. Kalau Jumatan tetap saja di mana-mana juga enggak ada masjid di Amerika itu yang kosong, bahkan meluap,” kata Ustaz Saharuddin.
     
    Ia menilai kematangan masyarakat Amerika dalam memandang perbedaan membuat masa depan Islam di negara itu sangat cerah. Terpilihnya tokoh Muslim seperti Zohran Mamdani menjadi contoh penerimaan publik terhadap pemimpin berdasarkan kapasitas, bukan agama.
     

    Dipersembahkan oleh:

    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (PRI)